grand design smait as syifa

10
Grand Design Membangun Peradaban SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU SMA IT AS SYIFA BOARDING SCHOOL SUBANG – JAWA BARAT 2010-2011 Grand Design SMA IT As Syifa Boarding School Subang w w w a a a l l l n n n y y y a a a . . . . . . Kegelapan malam Takan selamanya Fajar subuh datang Bersama sinaran mentari Begitulah kegelapan Pada dunia islam kini Sinarnya pasti kembali (The Dzikr) Masalah pendidikan kita sungguh mengenaskan Kita masih punya pe-er besar dalam hal ini Awan gelap masih mengepung : Kurikulum, fasilitas, sdm, Apalagi rekayasa pendidikan Bahkan di lapangan sekolah Masalah bertambah-tambah Gedung yang hampir roboh Buku pelajaran yang mahal Kualitas lulusan yang lemah Kompetensi guru juga payah Kesejahteraan guru hoho apalagi… Begitulah dunia pendidikan kita Tempat harap digantungkan Tempat asa di canangkan Tempat anak-anak merentas cita-cita masa depan Sekolah yang solutif mesti bermutu Sekolah yang sinergis dan terpadu Membangun sekolah islam berkualitas Mencetak gerasi robbani yang cerdas Mengintegrasikan Iman dan Akal Memadukan diniyah , kauniyah dan amal Seperti mission imposible Tapi itulah harapan Mimpi besar sebuah cita-cita Karena hari ini adalah mimpi kemarin Dan masa depan adalah mimpi hari ini Hanya pada Allah saja kita berharap Karena Dia mampu melakukan

Upload: fauziah-husnu-shofiah

Post on 30-Jun-2015

1.076 views

Category:

Documents


218 download

TRANSCRIPT

Page 1: Grand Design SMAIT As Syifa

Grand DesignMembangun Peradaban

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU

SMA IT AS SYIFA

BOARDING SCHOOL

SUBANG – JAWA BARAT

2010-2011

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

wwwaaalllnnnyyyaaa......

Kegelapan malam

Takan selamanya

Fajar subuh datang

Bersama sinaran mentari

Begitulah kegelapan

Pada dunia islam kini

Sinarnya pasti kembali

(The Dzikr)

Masalah pendidikan kita sungguh mengenaskan

Kita masih punya pe-er besar dalam hal ini

Awan gelap masih mengepung :

Kurikulum, fasilitas, sdm,

Apalagi rekayasa pendidikan

Bahkan di lapangan sekolah

Masalah bertambah-tambah

Gedung yang hampir roboh

Buku pelajaran yang mahal

Kualitas lulusan yang lemah

Kompetensi guru juga payah

Kesejahteraan guru hoho apalagi…

Begitulah dunia pendidikan kita

Tempat harap digantungkan

Tempat asa di canangkan

Tempat anak-anak merentas cita-cita masa depan

Sekolah yang solutif mesti bermutu

Sekolah yang sinergis dan terpadu

Membangun sekolah islam berkualitas

Mencetak gerasi robbani yang cerdas

Mengintegrasikan Iman dan Akal

Memadukan diniyah , kauniyah dan amal

Seperti mission imposible

Tapi itulah harapan

Mimpi besar sebuah cita-cita

Karena hari ini adalah mimpi kemarin

Dan masa depan adalah mimpi hari ini

Hanya pada Allah saja kita berharap

Karena Dia mampu melakukan

Page 2: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

Memberi kekuatan pada hamba-hambaNya

Dan merekapun mampu melakukan karya

Untuk merubah mimpi-mimpi itu...

Menjadi nyata

iiimmmpppiii iiitttuuu.........

Sebuah sekolah yang memberdayakan

Sekolah yang menumbuhkan kemandirian

Pribadi yang berkarakter

Pembelajar sejati dan mandiri

Berakhlak mulia

Sekolah yang unggul dan bermutu

Namun terjangkau bagi yang tak mampu

Sekolah yang satu dan terpadu

Bukan hanya bagi si cerdas matematika

Bukan hanya bagi penggemar fisika

Tapi sekolah yang menampung semua jenis kecerdasan

Sekolah dimana semua murid tertawa

Setiap kali masuk kelas selalu antusias

Seperti si toto chan selalu ingin tahu

Seperti si ikal selalu mencoba dan pantang menyerah

Murid yang aktif

Murid yang kreatif

Murid yang berani berkata

Murid yang tak takut mencoba

Sekolah bukan hanya murid belajar

Sekolah bukan hanya guru mengajar

Sekolah bukan hanya orangtua membayar

Karena pendidikan bukan transaksi pasar

Tapi sekolah adalah sebuah peraktek pengorbanan

Sekolah adalah bab kental tentang keikhlasan

Sekolah adalah sebuah janji kesejahteraan

Sekolah juga sebuah proses membentuk kepribadian

Sekolah sebuah upaya pemberdayaan

Sekolah adalah proses rekayasa kehidupan

Sekolah adalah upaya membangun satu peradaban

Dan sekolah adalah satu kerja besar

Membangun sebuah rumah kita

Di surga…

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

Kebijakan strategis dan non strategis yang sering berkembang di dunia pendidikan terkadang tidak

seimbang dengan kebutuhan yang mendesak di kalangan pelaku pendidikan terutama sekali di

sekolah. Oleh karena itu terkadang pula peningkatan mutu dapat terhambat secara langsung maupun

tidak langsung. Pelaku pendidikan di sekolah yang melibatkan kepala sekolah, guru, siswa, orang

tua/wali siswa, komite sekolah, dan seluruh warga sekolah, perlu mendapatkan kemudahan dalam

membuat perencanaan hingga pelaksanaan program-program yang menyangkut segala upaya

peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Target sangatlah jelas bahwa sekolah dinilai bermutu atau

tidak. Penilaian bergantung pada program yang dinilai, aspek yang dinilaim sasaran pencapaian

program, sampai kepada hasil yang dinilai bahkan pada pola tindak lanjutnya.

Sementara itu masalah yang berkembangan di masyarakat saat ini seperti krisis ekonomi berdampak

pada terganggunya kelancaran kegiatan-kegiatan di sekolah. Daya dukung aktifitas dan kreatifitas

yang ingin dikembangkan sekolah juga terhambat. Apalagi sekolah yang berpatokan pada

pemasukan biaya pendidikan yang dibayarkan orang tua/wali siswa dalam bentuk SPP per bulan.

Tentunya sekolah yang ingin maju tidak dapat berhenti begitu saja untuk berpikir dan berusaha agar

semua obsesi besar yang dicanangkan demi kemajuan pendidikan di sekolah, dapat terus berjalan

dan berkembang, melalui terobosan-terobosan program, pencarian dana pendidikan,, upgrading

sumber daya manusia, dan lain-lain.

IIISSSIII

Membangun Peradaban

IIISSSIII

1. Membuat lingkungan lembaga sebagai sarana tarbiyah Islamiyah shohihah

2. Memberdayakan potensi peserta didik untuk mencapai kompetensi AHA (Alim, Hafidz,Amil)*

3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dengan menyenangkan, efisien dan Islami

4. Membuat kondisi yang kondusif utuk menjadi guru yang prigel, santun dan kaya

5. Berupaya menjadi lembaga pendidikan yang profesional, ‘murah’ dan bermutu

6. Menempatkan diri sebagai mitra bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah

Page 3: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

OOORRREEE VVVAAALLLUUUEEE

ROFILE LULUSAN SMA ISLAM TERPADU AS SYIFA

1. Peserta didik memiliki Keimanan yang Lurus.

Mengenal Allah SWT sebagai pencipta, pemilik dan penguasa jagat raya. Dan menjadikan

Muhammad Saw suri tauladan kehidupannya. Serta menjadikan Al Qur’an sebagai

pedoman hidup.

2. Peserta didik memiliki Akhlaq Karimah (Etika dan Budi pekerti).

Santun terhadap orang tua dan guru, mengasihi sesama, cinta tanah air, jujur, keberanian,

disiplin, gigih, ramah, rajin, dan cinta kebersihan.

3. Peserta didik memiliki Intelektualitas yang mumpuni.

Penguasaan ilmu pengetahuan ( sain & sosial ) dan teknologi.

4. Peserta didik mampu menguasai (expert) salah satu bahasa internasional.

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

Menerapkan bahasa internasional secara aktif dan korespondesial, dari 2 bahasa

internasional ( Bahasa Arab dan Bahasa Inggris).

5. Peserta didik mampu menerapkan kecakapan hidup (lifeskill) dan jiwa kepemimpinan.

Penerapan kecakapan hidup yang digali dari khasanah lokal, dan tumbuhnya jiwa

kepemimpinan diri dan sosial masyarakat.

ANCANG BANGUN KURIKULUM/MANHAJ SMA IT AS SYIFA

Kurikulum SMA ISLAM TERPADU ASSYIFA secara garis besar mencakup tiga komponen; kurikulum

diknas, kurikulum Madin/pembinaan dan ekstra kurikuler.

A. Konten dan program.

DIKNAS Boarding/ Pembinaan Pengembangan Diri

Muatan

Mengacu pada ketentuanformal DepartemenPendidikan Nasional. Danpenanaman nilaikeislaman sebagaisuplemennya.

Madah diniyah : Tahfidz, tafsir,bahasa arab, hadits, fikih, siroh,Sejarah Peradaban Islam, khotdan mahfudzot.

Penumbuhan minat, bakat danketeraampilan dasar, Life skills,praktek amal islami.

Program Pembelajaran regulerkokurikuler

Pembelajaran non reguler ,mulokdan tarbiyah islamiyah

leadership school, Kepanduan, ,BK, mulok

Modelpembelajaran moving class halaqoh tarbawiyah, Tasqif,

mabit, Dauroh/ trainning.pelatihan skill, home stay, PKLdan super- camp

pendidik

seorang guru sesuaidengan bidangnya, dalamsatu kelas diwalikan olehwali kelas

seorang murobbi ( yangmemenuhi kriteria dan syaratseorang laik morobbi) dalam satuhalaqoh, satu kelas dibagimenjadi 2 halaqoh.

seorang trainer/ pelatihinternal maupun eksternal

kompetensi

A H AALIM (A) HAFIDZ (H) AMIL(A)

INDIKATOR 100 % lulus UN

40% hafal 10 juz, 30% 7-9juz,20% 3-6juz, 10% <3 juz

Terpenuhinya muwashofatminimal dr marhalah muayid

Menguasai minimal duaketerampilan dasarberdasarkan minat dan bakat.

tumbuhnya jiwa kepemimpinan

Page 4: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

PROFILE

KELULUSAN

1. Peserta didikmemilikiIntelektualitas yangmumpuni.

Penguasaan ilmupengetahuan ( sain &sosial ) dan teknologi.

2. Peserta didik mampumenguasai (expert)salah satu bahasainternasional.

Menerapkan bahasainternasional secaraaktif dankorespondesial, dari2 bahasainternasional ( BahasaArab dan BahasaInggris).

1. Peserta didik memilikiKeimanan yang Lurus.

Mengenal Allah SWTsebagai pencipta, pemilikdan penguasa jagat raya.Dan menjadikanMuhammad Saw suritauladan kehidupannya.Serta menjadikan Al Qur’ansebagai pedoman hidup.

2. Peserta didik memilikiAkhlaq Karimah (Etika danBudi pekerti).

Santun terhadap orang tuadan guru, mengasihisesama, cinta tanah air,jujur, keberanian, disiplin,gigih, ramah, rajin, dancinta kebersihan.

Peserta didik mampumenerapkan kecakapanhidup (lifeskill) dan jiwakepemimpinan.

Penerapan kecakapanhidup yang digali darikhasanah lokal, dantumbuhnya jiwakepemimpinan diri dansosial masyarakat.

B. Waktu pembelajaran dibuat dalam jadwal pelajaran sebagai berikut ;

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ahad

04.00 – 05.15 Bangun tidur dan QL

05.15 – 05.30 shalat subuh/dzikir

05.30 – 06.10 Tahfidz qur’an/morning vocab english/arabic

06.10 – 06.55 Mck

06.55 – 07.15 Makan pagi

07.15 – 07.30 Morning activity

07.30 – 09.30 1 4 7 10 13

09.30 – 09.45

09.45 – 10.00

10.00 – 12.00 2 5 8 11 14

12.00 – 13.00

13.00 – 15.00 3 6 9 12 15

1. kepanduan

2. halaqoh tarbawiyah

3. Daily Structures

4. Afternoon direct conversation

5. Afternoon Useful Vocabs

6. Leadership school.

7. Hari kunj/vakansi siswa.

8. Freedom Stage

9. Weekend Composition

10. Speech presentation

11. Tasqif

12. Dauroh/diklat siswa

15.00 – 16.00 istirahat

16.00 – 17.30 mck

17.30 - 18.00 Al masturat dan shalat maghrib

18.00 – 18.30 Makan malam

18.30 – 19.00 Shalat isya’

19.00 – 19.30 Tahfidl qur’an

19.30 – 20.00 Tahfidl qur’an

20.00 – 21.30 Belajar mandiri

21.30 – 04.00 Tidur malam

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

C. Model pembelajaran unggulan Moving Class.kurikulum DIKNAS

Dalam penerapan dan aplikasi pembelajaran regular kurikulum DIKNAS Yang ditawarkan adalah

Moving Class Dengan demikian akan terwujud strategi peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Dalam hal ini program Moving Class lebih diarahkan pada perwujudan peningkatan mutu sekolah

yang ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya :

a. keberhasilan sekolah dalam meningkatkan hasil rata-rata Ujian Nasional dari tahun ke tahun

b. berkembangnya program-program kegiatan dengan sasaran peningkatan mutu siswa dan

guru khususnya pada mata pelajaran

c. terbentuknya siswa-siswa yang memiliki potensi dan kompetensi meningkat melalui hasil tes

prestasi belajar maupun ujian

d. terbentuknya guru-guru mata pelajaran yang memiliki potensi dan kompetensi mengajar yang

lebih baik

e. menambah sarana dan prasarana pendidikan yang membantu dan mempermudah guru dan

siswa dalam menjalankan pembelajaran

(1) Tujuan Umum model Moving class

Program moving class ini secara umum dapat diuraikan tujuan yang ingin dicapai sebagai

berikut:

a. membantu peningkatan mutu pendidikan nasional melalui sistem pembelajaran yang

integral

b. merubah gairah belajar mengajar baik bagi siswa, guru,orang tua, sekolah, dan

yayasan

c. menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, terampil dan bersahaja

d. merubah paradigma pendidikan menuju kepada pendidikan yang moderat dan

berkesinambungan dalam pembentukan insane muslim yang seutuhnya

(2) Tujuan Khusus

Dari uraian tujuan umum tersebut di atas dapat diuraikan pula tujuan khusus yang ingin

dicapai sebagai berikut :

a. meningkatkan hasil belajar siswa umumnya dan peningkatan potensi yang dimiliki oleh

siswa dan guru

b. meningkatkan gairah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan oleh guru dan siswa

c. menumbuhkan atmosfer paradigma pendidikan yang mewujudkan potensi siswa sebagai

sasaran utama pendidikan di sekolah

d. mengembangkan potensi dan kompetensi siswa sesuai dengan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) minimal yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

e. menjadikan SMA IT As Syifa sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN)

Page 5: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

(3) Manfaat

Melalui program ini manfaat yang dapat diperoleh diantaranya sebagai berikut :

a. Bagi sekolah :

1. meningkatkan program-program kegiatan yang lebih bervariasi

2. menambah sarana dan prasarana pendidikan yang belum ada di sekolah

3. membantu upaya peningkatan peringkat rata-rata hasil Ujian Nasional di tingkat

Kota Bekasi

4. menjadikan sekolah yang berkualitas dan memiliki daya jual tinggi pada

masyarakat

5. mampu mencetak siswa-siswa yang lulus sesuai Standar Kompetensi Lulusan

6. berupaya menjadikan Yayasan As Syifa Al Khoeriyah masuk dalam peringkat 10

besar deretan posisi sekolah dengan rata-rata nilai Ujian Nasional yang baik

khususnya di tingkat Kab. Subang

b. Bagi Guru :

1. meningkatkan potensi guru dalam proses pembelajaran dan gairah mengajar melalui

pelatihan-pelatihan

2. kreatifitas dan pengembangan materi baru dalam penggunaan model dan strategi

pembelajaran

3. memberi semangat pada guru dalam upaya peningkatan bimbingan dan

pendampingan belajar khususnya dalam menghadapi Ujian Nasional maupun Ujian

Sekolah

4. membentuk guru yang profesional dalam menjalankan profesinya di sekolah maupun

di luar sekolah

5. menjadikan guru sebagai manusia yang bertanggungjawab dalam pengembangan

mutu pendidikan melalui pembelajaran yang dilakukannya

6. menumbuhkan wawasan paradigma pendidikan yang menuju pengembangan potensi

siswa

7. memberikan fasilitas yang memadai dalam optimalisasi pembelajaran yang

kompeten sesuai bidang pengajaran masing-masing

8. memberi kesiapan model dan perangkat pembelajaran yang kreatif dan inovatif

c. Bagi Siswa :

1. program-program bagi siswa dalam bentuk kegiatan akademik maupun non

akademik dapat terlakasana dengan optimal dan maksimal

2. meningkatkan daya potensi siswa di masa mendatang

3. menjadikan siswa yang unggul, kreatif, dinamis dan inovatif

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

4. mengembangkan potensi minat dan bakat siswa untiuk pengembangan diri

5. memperluas fasilitas kebutuhan siswa selama menjalankan tugas pembelajaran

6. menciptakan suasana kondusif dan mendukung pembelajaran melalui penciptaan

pola belajar yang menyenangkan (fun learning)

7. meningkatkan potensi nilai akademik yang tinggi sesuai standar kemampuan dan

Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang ditentukan

8. membantu siswa-siswa yang lemah atau mengalami masalah akademik dan non

akademik melalui pola bimbingan yang biasa dikenal dengan istilah remedial

9. membantu siswa-siswa yang mengalami potensi lebih dalam akademik melalui

program pengayaan

10. membentuk potensi siswa yang dapat lolos dalam seleksi berbagai event perlombaan

baik akademik maupun non akademik

d. Bagi Orang Tua/Wali :

1. meningkatkan kerjasama orang tua/wali dengan sekolah dalam kegiatan

pengembangan potensi peserta didik

2. memberikan pelayanan berkualitas dan memuaskan pada orang tua/wali

3. mengembangkan sistem pembelajaran di keluarga yang mengacu pada pola

pedidikan di sekolah

4. meningkatkan kepercayaan orang tua dengan sistem pendidikan yang diterapkan di

sekolah

5. mengurangi tingkat kegelisahan terhadap kondisi sekolah .

(4) Sasaran Kegiatan

Sasaran penggunaan dana ini dibagi atas dua sasaran yaitu :

a. Sasaran SDM terdiri dari :

1. Siswa

2. Guru

3. Orang Tua/Wali

4. Sekolah

b. Sasaran Kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang diajukan dalam program peningkatan mutu ini diberikan

pada :

1. Peningkatan mutu kesiswaan dan prestasi belajar

2. Peningkatan mutu guru

3. Peningkatan mutu persekolahan

(5) Perencanaan KBM Kelas

Kegiatan belajar mengajar yang kreatif dan kondusif di sebuah sekolah merupakan

Page 6: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

dambaan bagi seluruh pengelaloa sekolah. Suasana yang baik akan membentuk kegiatan

belajar mengajar yang membuat siswa memiliki rasa nyaman, mudah, tidak tertekan, dan

lain-lain. Hal ini sangat membantu siswa menerima ataupun melakukan aktifitas yang

dilakukan, khususnya belajar.

Belajar merupakan suatu proses menerima sebuah informasi dan memanfaatkannya untuk

kebutuhan masa depan seseorang. Proses ini harus dilalui oleh setiap insan manusia untuk

mencapat tujuan kedewasaan. Manusia akan mampu melakukan sesuatu apabila telah

mendapatkan pengtahuan sebelumnya. Pengalaman belajar akan dijalankan secara alamiah,

dalam proses ini manusia memerlukan yang namanya belajar. Belajar dapat berjalan dengan

baik apabila subyek belajar maupun obyek belajar dapat saling berkomunikasi yang efektif

dan produktif. Barulah melalui belajar manusia dapat hasil yang diinginkan. Maka dari itu

belajar efektif pun sangat diperlukan.

Sekolah sebagai sebuah wadah belajar formal yang memiliki seperangkat kurikulum dan

silabus sebagai acuan araha bagi pelaksanaan proses pembelajaran bagi siswanya.

Kurikulum merupakan seperangkat kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dan diatur oleh

pemerintah pusat dan daerah guna memberikan panduan akademis bagi sekolah dan guru.

Kompetensi yang harus diberikan pada siswa tentunya mempunyai tujuan akhir pada

perwujudan manusia Indonesia yang seutuhnya. Bahkan sebagian praktisi pendidikan memiliki

konsep bahwa belajar nantinya bertujuan “memanusiakan manusia”.

Demi meningkatkan kredibilitas Boarding/sekolah maka kami membuat suatu formula baru

sekaligus perubahan konsep pembelajaran, seiring dengan pembentukan dan pendirian SMA

IT. Paradigma pendidikan sedang dicerahkan dan dikembangkan menjadi semakin menuju

pada kebutuhan siswa (student center). Bersamaan dengan itu Boarding mencoba berbuat

sesuatu terhadap konsep pembelajaran tahun pelajaran 2009/2010. Sebenarnya konsep ini

bukanlah barang baru, sudah banyak sekolah lain yang melakukannya. Namun bagi

Boarding ini merupakan sesuatu yang ditunggu dapat dilakukan. Konsep pembelajaran yang

ditawarkan adalah “moving class”. Moving class (berpindah-pindah kelas) menjadi salah satu

alternatif untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengikuti belajar. Siswa akan selalu

menemui hal baru dari sebuah lingkungan belajar yang dinamakan kelas. Belajar pun dapat

dilakukan dimana saja dan kapan saja. Guru akan merencanakan suatu kondisi belajar yang

efektif bagi siswanya. Banyak hal yang dapat membangkitkan adrenalin baik pada siswa

maunpun guru, sehingga menciptakan suasanabelajar yang mengasyikkan. Akan muncul

kalimat “Boarding ceria, Boarding mulia”. Boarding As Syifa akan menjadi wadah belajar

yang fun, dan akhirnya dapat menciptakan insan-insan generasi umat yang berakhlaq mulia.

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

D. Halaqoh Tarbawiyah basis pengkaderan peserta didik.

1) Latar belakang

Problem yang masih menggelayuti system pendidikan kita adalah masih terlihat jelas belum

tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu insan taqwa. Bila kita runut lebih kecil dalam

tataran mikro operasional sebuah sekolah ada beberapa model pelaksanaan yang menjadi

penyebab tidak tercapainya tujuan tersebut, yaitu; pertama, pendidikan yang mengacu

pada kurikulum DIKNAS hanya memuat 2 jam pelajaran sepekan dan hanya hanya

berorientasi pada pengetahuan semata tanpa bisa terjewantahkan dalam sikap dan amal,

seandainya pun ada hanya berupa stimulus dalam pengembagan sikap dan amal baru

sebatas temporal feripheral dan kegiatan simbolis keagamaan, misalnya kegiatan PHBI atau

pesantren kilat ( itupun dilakukan karena reaksioner terhadap adanya kasus akhlak di

sekolah tersebut). kedua, ada sebuah lembaga pendidikan yang mencoba keluar dari

pemahaman diatas, mencoba agar bisa secara instan mencapai target target diniyah

langsung masuk kepada wilayah penguasaan keilmuan ilmu agama itu sendiri. Sehingga di

perbanyak jam- pelajaran ilmu agama. Konsekwensinya adalah dengan banyaknya jam

pelajaran Kurikulum DIKNAS ditambah Kurikulum Diniayah plus jam pelajaran Tahfidz

AlQur’an, belum lagi (bila boarding) penanaman nilai agama/akhlak lebih banyak

dikedepankan hukuman dan sanksi?, a) ketidaknyamanan dalam belajar, b) penjejalan ilmu

dan tumpang tindih, c) disorientasi output sekolah; karena dalam aturan system pendidikan

nasional kita, tingkatan SMA/Madasah Aliyah adalah jenjang antara untuk memasuki jenjang

perguruan tinggi ( kecuali SMK ditekankan kepada penguasan skill (ketrambilan ) yang siap

pakai atau kerja). Dan d) Branding sekolah yang tidak jelas.

2) All IN ONE System ( Tarbiyah for ALL)

Belajar dari kesalahan dan pengalaman sebagaimana yang tertera diatas, maka diajukan

satu system kurikulum –khususnya pendidikan agama islam – yaitu “manhaj Tarbiyah 2007

untuk SMA” yang dengan ini akan terhindar dari; a) ketidaknyamanan, b) penjejalan ilmu/

tumpang tindih dan c) disorientasi. Bahkan system ini mengarahkan pada pembentukan

karakter (character building) didasari dengan nilai nilai Islam. Model ini sebetulnya sesuatu

yang sudah tidak asing lagi bagi kita yang selama ini berkecipung di dunia tarbiyah, dan

kita sendiripun bagian dari produk tarbiyah tersebut. Suatu hasil yang terlihat jelas

transparan, disaat kita mendapatkan pelajaran disekolah umum (SMA) tentang pelajaran

agama hanya 2 jam, diwaktu lain kita mendapatkan halaqoh tarbawiyah, dan apa hasil

yang dirasakan pada saat itu? Bagi orang yang merasakan pada saat itu jawabnya adalah

dengan halaqoh tarbawiyah ini yang bisa benar benar merasakan bahwa dirinya seorang

muslim, tahu mana akhlak yang baik dan mana yang buruk bahkan ketika kita

mengaplikasikan nilai – nilai Islam terasa menjiwai dengan kesadaran dan pemahaman yang

utuh.

Kurikulum /Manhaj Pendidikan agama Islam yang akan digunakan ini disebut “ Kurikulum/

Manhaj Tarbiyah 2007 untuk SMA” yang telah di sesuaikan dengan kebutuhan SMA As Syifa.

Page 7: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

Adapun gambaran umum dan struktur program , akan dijelaskan pada Manhaj tarbiyah 2007

versi SMA/Pesantren.

aaattteeerrrííí KKKBBBMMM UUUnnntttuuukkk SSSMMMAAA SSSeeelllaaammmaaa 333 (((TTTiiigggaaa))) TTTaaahhhuuunnn

A. KURIKULUM MAPADI

No Materi yang diajarkan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi

1. memahami tafsir surat Abasa2. memahami nilai-nilai Da’wiyah

dalam surat Abasa

1. menyebutkan mufrodat surat Abasa2. menjelaskan kandungan surat Abasa3. merangkum taujih Rabbani dalam surat Abasa4. menyebutkan nilai-nilai da’wiyah dalam surat

Abasa

1 Tafsir1. memahami tafsir surat Al Buruj2. memahami nilai-nilai Da’wiyah

dalam surat Al Buruj

1. menyebutkan mufrodat surat Al Buruj2. menjelaskan kandungan surat Al Buruj3. merangkum taujih Rabbani dalam surat Al Buruj4. menyebutkan nilai-nilai da’wiyah dalam surat Al

Buruj

No Materi yang diajarkan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi1. Menyadari pentingnya

memperbaiki bacaan al-Qur’an2. memahami pentingnya

mendisiplinkan diri dalammentahsin tilawah

1. menyebutkan kaidah-kaidah tahsin2. mendisiplinkan diri dalam mentahsin tilawah

sehingga dia memiliki kadar bacaan yang baik

2 Ulumul Qur’an1. mengetahui ta’rif al Qur’an2. Memahami kandungan nilai-nilai

Al-Qur’an yang terdapat dalamnama-namanya

3. Memahami kedudukan Al-Qur’an

1. menyebutkan definisi Al Qur’an2. menjelaskan kandungan Al Qur’an dan

menyebutkan nama-namanya3. menempatkan Al Qur’an sesuai dengan

kedudukan dan fungsinya1. memahami hadits tentang

fadhilah silaturrahim2. istinbath hadits tentang fadhilah

silaturrahim

1. membaca hadits tentang fadhilah silaturrahim2. menjelaskan mufrodat hadits tentang fadhilah

silaturrahim3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang fadhilah

silaturrahim4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb

1. memahami hadits tentangkewajiban orangtua terhadapanak

2. istibath hadits tentangkewajiban orangtua terhadapanak

1. membaca hadits tentang kewajiban orangtuaterhadap anak

2. menjelaskan mufrodat hadits tentang kewajibanorangtua terhadap anak

3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentangkewajiban orangtua terhadap anak

4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb1. memahami hadits tentang adab

terhadap tetangga2. istibath hadits tentang adab

terhadap tetangga

1. membaca hadits tentang adab terhadaptetangga

2. menjelaskan mufrodat hadits tentang adabterhadap tetangga

3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang adabterhadap tetangga

4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb

3 Hadits

1. memahami hadits tentang cintakarena Allah dan cinta berasaldari Allah

2. istibath hadits tentang cintakarena Allah dan cinta berasaldari Allah

1. membaca hadits tentang cinta karena Allah dancinta berasal dari Allah

2. menjelaskan mufrodat hadits tentang cintakarena Allah dan cinta berasal dari Allah

3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang cintakarena Allah dan cinta berasal dari Allah

4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

1. memahami hadits tentang hakIbu

2. istibath hadits tentang hak Ibu

1. membaca hadits tentang hak Ibu2. menjelaskan mufrodat hadits tentang hak Ibu3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang hak Ibu4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb

1. memahami hadits tentangta’awun sesama mukmin

2. istibath hadits tentang ta’awunsesama mukmin

1. membaca hadits tentang ta’awun sesama mukmin2. menjelaskan mufrodat hadits tentang ta’awun

sesama mukmin3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang ta’awun

sesama mukmin4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb

1. memahami hadits tentang akhlakyang baik

2. istibath hadits tentang akhlakyang baik

1. membaca hadits tentang akhlak yang baik2. menjelaskan mufrodat hadits tentang akhlak

yang baik3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang akhlak

yang baik4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb

1. memahami hadits tentangjangan mengolok orang lain

2. istibath hadits tentang janganmengolok orang lain

1. membaca hadits tentang jangan mengolok oranglain

2. menjelaskan mufrodat hadits tentang janganmengolok orang lain

3. menjelaskan sisi tarbawi hadits tentang janganmengolok orang lain

4. termotivasi untuk menerapkan hadits tsb1. memahami sejarah As Sunnah2. memahami kedudukan As Sunnah

dan fungsinya

1. menjelaskan sejarah periwayatan hadits2. menyebutkan kedudukan As Sunnah dan

fungsinya

4 Ilmu Hadits1. memahami beberapa istilah

dalam ilmu hadits2. memahami tingkatan hadits

1. menjekaskan beberapa istilah dalam ilmu hadits2. menjelaskan tingkatan hadits3. berpegang teguh dengan sunnah dalam

kehidupanNo Materi yang diajarkan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi

memahami tauhid rububiyah 1. menjelaskan pengertian tauhid rububiyah2. menyebutkan dalil tentang tauhid rububiyah

memahami tauhid uluhiyah 1. menjelaskan pengertian tauhid uluhiyah2. menyebutkan dalil tentang tauhid uluhiyah

memahami tauhid asma wa sifat 1. menjelaskan tentang tauhid asma wa sifat2. menyebutkan dalil tentang tauhid asma wa sifat

memahami Al Wala wal Baradalam berakidah

1. menjelaskan definisi al wala dan barra2. menyebutkan dalil berkaitan dengan al wala dan

barra1. memahami hak-hak al wala2. memahami hukum akidah al wala

1. menjelaskan hak-hak al wala2. menjelaskan hukum akidah al wala3. menyebutkan dalil-dalil berkaitan dengan hak-

hak dan hukum al walamenyadari sikap mukmin dalamberwala kepada Allah dan sikapbarra kepada selain Allah

1. menjelaskan sikap seorang mukmin dalamberwala kepada Allah dan sikap barra kepadaselain Allah

2. menyebutkan dalil berkaitan dengan itumemahami manusia dalampandangan Islam

1. menjelaskan manusia dalam pandangan Islam2. menyebutkan dalil berkaitan dengan itu

memahami pengertian manusia 1. menjelaskan pengertian manusia2. menyebutkan dalil berkaitan dengan hal itu

memahami hakikat insan 1. Menjelaskan hakikat insan2. Menyebutkan dalil berkaitan dengan itu

memahami potensi manusia 1. menjelaskan potensi manusia2. menyebutkan dalil berkaitan dengan itu

memahami sifat manusia 1. menjelaskan sifat manusia2. menyebutkan dalil berkaitan dengan itu

5 Aqidah

1. mengetahui aliran-aliran yangsalah dalam berakidah

2. memahami kesalahan dalamberakidah

1. menjelaskan aliran-aliran yang salah dalamberakidah

2. memahami kesalahan dalam berakidah

Page 8: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

6 Da’wah

1. mengetahui faktor-faktorkeutamaan da’wah.

2. menyadari bahwa kehidupanda’wah ini penuh barakah danterdorong untuk mengaplikannya

3. menyadari kedudukan da’wahdalam kehidupan rabbaniyah

1. menjelaskan faktor-faktor keutamaan dakwah2. menjelaskan berkah dalam berdakwah3. menjelaskan kedudukan dakwah dalam

kehidupan rabbaniyah

HajiZakat7 FiqhShaum

B. PENGEMBANGAN DIRI

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa

setiap satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan atau KTSP.

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya memuat struktur

kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan

diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh

konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan

dan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan social, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik melalui aktifitas ekstrakurikuler

Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus dicapai peserta didik

melalui proses pembelajaran bidang studi, maka kompetensi peserta didik yang harus

dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk

mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya (capacity development)

yag dapat mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik

dalam mencapai SKL akan secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan kemandirian.

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi

dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam

bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain;

a. melalui kegiatan Bimbingan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan

kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.

Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan

maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

social, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung

berdasarkan norma-norma yang berlaku.

b. kegiatan Kepanduan,

c. kepemimpinan.

Sebelum lebih jauh mendesain sistem pelatihan kepemimpinan di lingkungan SMA IT AS SYIFABOARDING SCHOOL, maka terlebih dahulu dibutuhkan pemahaman tentang maknakepemimpunan dari berbagai sumber, sudut pandang dan pakar. Sehingga dengan carapandang makna kepemimpinan lebih intergral dan komprehensif, maka akan lebihmemberikan kekuatan desain kurikulum.Berikut ini beberapa pemikiran tentang makna kepemimpinan dari berbagai sumber.

1. Landasan Idieologis

• Sesungguhnya orang yang paling baik engkau ambil sebagai pekerja ialah orangyang kuat lagi bisa dipercaya (QS Al-Qashsash 28:26)

• Dia (Yusuf) berkata : Jadikanlah aku bendaharawan negeri Mesir, karenasesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan (QSYusuf, 12:55)

• Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmuyang luas dan tubuh yang perkasa (QS Al-Baqarah, 2:247).

• Jika suatu perkara telah diberikan kepada orang yang tidak semestinya (bukanahlinya) maka tunggulah Kiamat (HR Bukhari)

• Demi ALLAH sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini kepadaseseorang yang menintanya atau seseorang yang sangat berambisi untukmendapatkannya (HR Muslim).

• Pemimpin adalah seseorang yang berada di depan, seperti seorang gembala yangmenuntun gembalaannya dari depan (Lisanul Arab, III/84)

• Demi ALLAH, aku sama sekali tdk bisa shalat & tdk bisa tidur, aku membukalembaran2 Al-Qur'an dan aku tidak tahu mana permulaan dan mana akhirnya sejakkuterima amanah ini (Umar bin Khattab).1

2. Landasan Konsepsional• Kepemimpinan atau LEADERSHIP adalah kemampuan seseorang

mengkomunikasikan dan mempengaruhkan ide-ide dan kehendaknya kepada oranglain, sehingga terbentuknya sebuah ikatan sekelompok orang yang bersediabergerak karena pengaruhnya.

• Pemimpin atau LEADER yang sukses adalah pemimpin yang ide, pemikiran danajarannya tetap dikerjakan dan tetap berpengaruh kepada orang lain walaupundia telah meninggal dunia. Keberhasilan ini disebabkan karena kesalehannya,kualitas pemikirannya, kuatnya pengaruh pemikirannya dan adanya regenerasi.

• Keberadaan pemimpin adalah menemukan jati diri yang hilang, mengkukuhkannilai-nilai bersama, mengembangkan kemampuan, melayani pencapaian tujuan.

• Jiwa Kepemimpinan akan tumbuh pada diri seseorang, yaitu ketika adanyadorongan untuk mencapai cita-cita secara sendiri tidak mampu diraihnya(membutuhkan orang lain).

• Kepemimpinan merupakan seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehinggamereka bersedia dengan kemampuan sendiri dan secara antusias bekerja untukmencapai tujuan organisasi. (Weirich & Koontz, 1993).

• Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi , memotivasi danmengarahkan orang lain guna mencapai tujuan (Hellriegel & Slocum , 1992).

1 Tarikhu Umar, oleh Ibnul Jauzy (hal.52)

Page 9: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

• Pemimpin karena kecakapan pribadinya, dengan atau tanpa pengangkatan resmi,dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upayabersama ke arah pencapaian tujuan kelompoknya (Winardi, 1990).

• Pemimpin adalah mereka yang kehadirannya diharapkan dan suaranya didengaroleh pengikut.

• Karakter pemimpin meliputi visi yang tepat, keseimbangan, keterampilan dalamberinteraksi dengan manusia (Thariq Muhammad,2005 : Sukses menjadi PemimpinIslami).

• Karakter kepemimpinan meliputi motivasi, pribadi, integritas, percaya diri, cerdas,menguasai masalah dan kepekaan diri. (Meschane,1998: Behavior Organizational).

• Pemimpin yang menggunakan sistem pengendalian yang didasarkan atas penerapansarana fisik disebut sebagai coercive-power, sedangkan sistem pengendalian yangmenggunakan sarana material disebut utilitarian-power (J.C. Abbegglen, 1958)

• Seseorang tidak akan bisa memimpin individu2 tanpa bisa membangun kejelasanmasa depan bagi mereka, sebab pemimpin adalah penjelas harapan (Napoleon)

• Pemimpin yang mengendalikan bawahan berdasarkan kekuatan pribadi disebutinformal-leader, sedangkan pemimpin yang memiliki kekuatan pribadi sekaliguskekuatan posisional disebut formal-leader (Amitai Etzioni, 1985)

• Pemimpin pada organisasi-organisasi normatif biasanya tergantung dari kualitaspribadi, dan struktur kepemimpinan dalam organisasi normatif biasanya juga miripdengan organisasi keagamaan (Philip Selznick, 1952)

• Menurut Max Weber berdasarkan tipe wewenangnya maka pemimpin dibagi 3 jenis,a) Pemimpin tradisional, yaitu apabila subyek yang menerima perintah atasantersebut dengan alasan bahwa hal tersebut dapat menyelesaikan semua masalah, b)Pemimpin rasional, yaitu apabila subyek menerima perintah atas landasankesesuaiannya dengan seperangkat peraturan yang lebih abstrak dan dipandangsah, c) Pemimpin kharismatik, yaitu dimana ketaatan pada atasan lebih didasarikarena pengaruh identifikasi dari sang atasan tersebut (Talcott Parsons, 1947)

3. Kompetensi Kepemimpinan

Kompetensi Kepemimpinan menurut Musthofa Masyhur (dalam buku Al qiyadah waljundiyah) disebutkan :1. Bekerja ikhlas karena Allah semata,2. Dalam bekerja harus memilki kepekaan terhadap pengawasan dan penjagaan

Allah swt,3. Selalu memohon pertolongan dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya.4. Memiliki tanggung jawab untuk selalu menjaga diri dan amanah terhadap apa

yang diembankan kepadanya.5. Memberikan porsi yang besar untuk pendidikan anggota dan6. Menyiapkan regenerasi.7. Terjalinnya kasih sayang kepada seluruh anggota, yaitu dengan ukhuwah yang

tulus ikhlas.8. Mampu merencanakan program dengan tepat, menentukan tahapan strategi,

sumber dana dan mengelola orang sesuai dengan kemampuan personal,9. Membangun iklim saling percaya dan berbaik sangka dalam tim,10. Pemimpin harus selalu bersungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan

tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota lembaga atau jama’ah.Ingat kepemimpinan dapat dipelajari.

Kompetensi kepemimpinan menurut Musthafa Muhammad Thahhan (1997), dalam bukuModel Kepemimpinan dalam Amal islami disebutkan:1. Mengatur (memenej) organaisasi atau jamaah2. Meletakkan rencana dan program periodik dan final

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

3. Merumuskan batasan tujuan-tujuan bagi masing-masing periode yang dilalui atauyang ditargetkan

4. Merumuskan berbagai sarana yang akan dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan5. Dapat melaksanakan program6. Membentuk pengawas yang memantau pelaksanaan program yang telah

diselesaikan dan yang masih ada serta bagaimana kemungkinan untuk dapatdilaksanakan.

7. Mampu memilih komponen organisasi; penting untuk pengembangan organisasiatau jamaah

8. Mampu memilih mereka dan meningkatkan tingkat peran secaraberkesinambungan

9. Mampu mengorganisasi anggota jamaah10. Mampu mengoptimalkan manfaat dari anggota jamaah dan mencapai tujuan yang

ditargetkan.

Karakter Kepemimpinan Kontemporer1. Memiliki karakter kepemimpinan spiritual2. Memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang mencakup seluruh aspek yang

diperlukan dalam era kontemporer.3. Mampu mendorong pergerakan Islam ke depan dalam waktu dan tempat yang

sesuai zamannya.4. Menguasai ilmu manajemen, karena dengan ilmu ini pemimpin profesional dan

negara-negara maju mampu meningkatkan pembangunan dan memelihara hasilpembangunan, meskipun ideologinya bathil.

5. Menguasai konsep kepemimpinan era perubahan, implementasi strategi,manajemen perubahan, organisasi dan pribadi yang terus belajar.

6. Mampu mengatasi berbagai resiko7. Membangkit berbagai minat yang diperlukan organisasi kepada bawahan.8. Kepemimpinan mencakup budaya organisasi, dan kemampuan membagun budaya

bagi orang lain.9. Mampu melakukan gerakan yang tepat pada waktu yang tepat.10. Terus mengembangkan cara berfikir baru.11. Mempelajari sejarah, menganalisa sejarah untuk dikaitkan dengan realitas yang

dihadapi dan menggunakan kemampuan analisa untuk memprediksi pada masadepan.

12. Mengenali pelanggan, pelanggan potensial, melakukan penelitian.

d. Kelompok ilmiah remaja, sain club, english club, dll.

Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan

hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. Pengembangan diri bukan

merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif,

tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

Page 10: Grand Design SMAIT As Syifa

Gr

an

d D

es

ign

SM

A I

T A

s S

yif

a B

oa

rd

ing

Sc

ho

ol

Su

ba

ng

ENUTUP

Subhanallah, kerja besar dalam rangka menyiapkan generasi Qur’ani ini adalah mega

proyek yang harus dilaksanakan secara konsisten dan sungguh-sungguh. Berusaha terlibat

dalam proyek ini adalah Jihad Fi Sabilillah, insya’ Allah. Gagasan, cita-cita dan harapan

kami selalu bersama anda semua kaum muslimin yang mendambakan pendidikan Islam yang

berkualitas dan anak-anak kita menjadi murid yang sholeh dan cerdas tanpa batas. Semoga

Allah SWT memudahkan jalan kita menuju kemenangan dan kegemilangan masa depan

peradaban Islam. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Wallahu a’lam bi shawab.

Subang, Desember 2009

SMA IT AS SYIFA BOARDING SCHOOL SUBANG

Drs. Sunardi, MMPd.

Kepala Sekolah