gula aren

3
GULA AREN Gula aren merupakan salah satu komoditas agroindustri yang dapat membantu dan menopang kegiatan perekonomian masyarakat di desa Kototinggi, karena di desa tersebut banyak terdapat pohon aren yang tumbuh dengan subur. Gula aren yang dihasilkan masih berupa industri rumahan, akan tetapi telah memiliki nama dagang, yaitu “GARENTI (Gula Aren Kototinggi)”. Klasifikasi Pohon Aren Tingkatan Nama Ilmiah dan Nama Umun Kingdom Plantae – Kerajaan Tumbuhan Subkingdom Tracheobionta – Anak Kerajaan Tumbuhan Berpembuluh Superdivision Spermatophyta – Super Divisi Tumbuhan Berbiji Division Magnoliophyta – Divisi Tumbuhan Berbunga Class Liliopsida – Kelas Berkeping satu (Monokotil) Subclass Arecidae – Anak Kelas Order Arecales - Bangsa Family Arecaceae – Keluarga Palem-paleman Genus Arenga Labill. – Marga Palem Species Arenga pinnata (Wurmb) Merr. – Jenis Palem Pembuatan Gula Aren Untuk pembuatan gula aren dari pohon aren yang baik, diperlukan beberapa tahapan, yang dimulai dari pemilihan pohon induk yang bagus sebagai sumber bahan baku, proses persiapan penyadapan, penyadapan, penampungan, pemasakkan, dan pengepakan. a. Syarat-syarat utama pohon aren sebagai sumber bahan baku nira antara lain: Berumur mulai dari 8 - 10 tahun, tumbuh sehat – bebas hama dan penyakit, berdaun lebat.

Upload: khairyfadhilah

Post on 21-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gula Aren

TRANSCRIPT

Page 1: GULA AREN

GULA AREN

Gula aren merupakan salah satu komoditas agroindustri yang dapat membantu dan menopang kegiatan perekonomian masyarakat di desa Kototinggi, karena di desa tersebut banyak terdapat pohon aren yang tumbuh dengan subur. Gula aren yang dihasilkan masih berupa industri rumahan, akan tetapi telah memiliki nama dagang, yaitu “GARENTI (Gula Aren Kototinggi)”.

Klasifikasi Pohon Aren

Tingkatan Nama Ilmiah dan Nama UmunKingdom Plantae – Kerajaan TumbuhanSubkingdom Tracheobionta – Anak Kerajaan Tumbuhan BerpembuluhSuperdivision Spermatophyta – Super Divisi Tumbuhan BerbijiDivision Magnoliophyta – Divisi Tumbuhan BerbungaClass Liliopsida – Kelas Berkeping satu (Monokotil)Subclass Arecidae – Anak KelasOrder Arecales - BangsaFamily Arecaceae – Keluarga Palem-palemanGenus Arenga Labill. – Marga PalemSpecies Arenga pinnata (Wurmb) Merr. – Jenis Palem

Pembuatan Gula ArenUntuk pembuatan gula aren dari pohon aren yang baik, diperlukan beberapa tahapan, yang dimulai dari pemilihan pohon induk yang bagus sebagai sumber bahan baku, proses persiapan penyadapan, penyadapan, penampungan, pemasakkan, dan pengepakan.

a. Syarat-syarat utama pohon aren sebagai sumber bahan baku nira antara lain:Berumur mulai dari 8 - 10 tahun, tumbuh sehat – bebas hama dan penyakit, berdaun lebat.

b. Persiapan penyadapan. Prosesnya dimulai dengan: Memilih bunga jantan yang siap disadap, yaitu bunga jantan yang tepung sarinya sudah

banyak jatuh di tanah – karena itu permukaan tanah dibawah pohon aren tampak berwarna putih kekuningan karena adanya tepungsari yang jatuh di bawah pohon.

Melakukan pembersihan tandan/malai bunga/mayang Memukuldan mengayun-ayunkan tandanuntuk merangsang keluarnya nira. Pemukulan dan pengayunan dilakukan kurang lebih tiga sampai empat minggu dengan

selang satu hari, aktivitas ini dilakukan pada pagi dan sore. Untuk mengetahui, apakah bunga jantan yang sudah dipukul-pukul dan diayunayun

tersebut sudah atau belum menghasilkan nira, dilakukan dengan caramenoreh (dilukai) tongkol (tandan) bunga tersebut. Apabila torehan tersebut mengeluarkan nira maka bunga jantan sudah siap disadap.

c. Penyadapan. Proses penyadapan dimulai dengan:

Page 2: GULA AREN

Tandan/mayang dipotong pada bagian yang sudah ditoreh Pada bagian bawah bagian tandan/mayang yang dipotong, diletakkan bumbung bambu.

Ke dalam bumbung dimasukkan kapur sirih satu sendok makan, dan 1 potong kulit manggis (berukuran 3×3 cm). Bumbung ini diikatkan secara kuat pada pohon, apabila bumbung bambu tidak tersedia, dapat digantikan dengan jerigen ukuran 10 – 15 liter.

Penyadapan berlangsung selama 12 jam, atau dilaksanakan pada pagi hari dan sore hari. Bumbung/jerigen yang telah terisi nira diturunkan. Setiap kali penyadapan diperoleh 6 – 12 liter nira, tergantung pohon yang disadap.

Setelah itu tandan/mayang harus diiris tipis kembali untuk membuang jaringan yang mengeras dan tersumbat pembuluh kapilernya.

Di bawah irisan baru tersebut diletakkan lagi bumbung bamboo/jerigen yang bersih. Demikian proses ini dilakukan terus menerus selama 3-4 bulan.

d. Penampungan.

Hasil penyadapan dari beberapa pohon aren, langsung dimasukkan dalam kuali besi berukuran 40 – 50 liter.

Bila penampungan sudah penuh, maka proses pemasakkan sudah siap dimulai.

e. Pemasakkan.

Proses pemasakan dilakukan setelah kuali penampungan penuh, dengan air nira aren kurang lebih 40 liter.

Pemasakkan dilakukan dengan menggunakan kayu, api diatur supaya tetap konstan selama kurang lebih 5 – 6 jam.

Selama proses ini, buih aren yang mendidih dikeluarkan. Proses pengadukan dilakukan setelah kurang lebih 3 jam, secara terus-menerus, sampai

larutan nira menjadi kental dan berwarna coklat kemerahan. Untuk mengetahui waktu penghentian pemanasan, larutan nira panas diteteskan ke dalam air. Apabila tetesan larutan ini mengental maka pemanasan dihentikan.

Wajan diangkat dari tungku, larutan diaduk kemudian dimasukkan ke dalam cetakan

f. Pengepakkan.

Setelah kering, gula dikeluarkan dari cetakan Kemudian dikemas menggunakan daun pisang kering, diberi merek dagang dan

kemudian dibungkus dengan plastik