h. kegiatan pendukung - web viewadapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri...

46
Kata Pengantar Dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat rahmatNya dan bimbinganNya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan program kerja bimbingan dan konseling yang akan dijadikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kesamben, sehingga diharapkan program ini dapat berhasil untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah out put peserta didik. Dalam setiap satuan pendidikan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam setiap kegiatan belajar,karena memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan layanan yang prima bagi segenap peserta didik memerlukan bantuan untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran. Agar kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kesamben dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu landasan pacu yang baik untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut, untuk itulah penulis menyadari perlunya program kerja bimbingan dan konseling, maka sedikit demi sedikit penulis menyusun program kerja ini dari awal hingga terselesaikannya program ini secara keseluruhan. Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas–tugas guru bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Sebagai manusia biasa penulis tentu memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan dalam menyusun program ini, sehingga penulis menyadari bahwa program ini masih jauh dari kesempurnaan, sebagai upaya penyempurnaan program bimbingan dan konseling ini, maka penulis secara terbuka menerima saran dan masukan dari semua pihak demi perbaikan program bimbingan dan konseling ini. Tak lupa penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih kepeda semua pihak yang telah membantu memberikan data,masukan dan saran dalam kaitannya dengan penyusunan program kegiatan bimbingan dan konseling ini

Upload: phamnguyet

Post on 30-Jan-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

Kata Pengantar

Dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat rahmatNya dan bimbinganNya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan program kerja bimbingan dan konseling yang akan dijadikan pedoman bagi pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kesamben, sehingga diharapkan program ini dapat berhasil untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah out put peserta didik.

Dalam setiap satuan pendidikan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam setiap kegiatan belajar,karena memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan layanan yang prima bagi segenap peserta didik memerlukan bantuan untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Agar kegiatan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kesamben dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu landasan pacu yang baik untuk mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tersebut, untuk itulah penulis menyadari perlunya program kerja bimbingan dan konseling, maka sedikit demi sedikit penulis menyusun program kerja ini dari awal hingga terselesaikannya program ini secara keseluruhan.

Segenap personal sekolah lainnya, terutama kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas diharapkan dapat bekerjasama untuk membantu kelancaran tugas–tugas guru bimbingan dan konseling sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Sebagai manusia biasa penulis tentu memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan dalam menyusun program ini, sehingga penulis menyadari bahwa program ini masih jauh dari kesempurnaan, sebagai upaya penyempurnaan program bimbingan dan konseling ini, maka penulis secara terbuka menerima saran dan masukan dari semua pihak demi perbaikan program bimbingan dan konseling ini.

Tak lupa penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih kepeda semua pihak yang telah membantu memberikan data,masukan dan saran dalam kaitannya dengan penyusunan program kegiatan bimbingan dan konseling ini

Kesamben, 14 Juli 2014

Penyusun

Page 2: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. LANDASAN REGULASI

2. LANDASAN KEILMUAN

3. LANDASAN FILOSOFIS

4. LANDASAN PSIKOLOGIS

5. LANDASAN SOSIAL BUDAYA

6. LANDASAN RELEGIUS

7. LANDASAN PEDAGOGIK

B. DASAR HUKUM BIMBINGAN DAN KONSELING

C. TUJUAN

D. MANFAAT

E. UNSUR-UNSUR PENYUSUNAN PROGRAM

BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

A. VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING

1. . VISI SEKOLAH

2. MISI SEKOLAH

B. TUJUAN KHUSUS

C. PERMASALAHAN

D. RENCANA KEGIATAN DAN OPERASIONAL

E. BIDANG BIMBINGAN

F. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING

G.. JENIS-JENIS LAYANAN

H. . KEGIATAN PENDUKUNG

I. FORMAT KEGIATAN

Page 3: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

BAB III PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

A. JENIS JENIS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

1. PROGRAM HARIAN

2. . PROGRAM MINGGUAN

3. . PROGRAM BULANAN

4. PROGRAM SEMESTERAN

5. PROGRAM TAHUNAN

B. . PENYUSUNAN PROGRAM

C. . KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

D. . PENILAIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

E. TAHAP-TAHAP PENILAIAN

F. PENJADWALAN

G. PENGAWASAN KEGIATAN

H. PEMBAGIAN TUGAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

I. TINDAK LANJUT

J. LAPORAN

K. ANGGARAN

BAB IV PENUTP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. LANDASAN REGULASI

Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah tentunya harus

mengikuti garis-garis besar yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan sebagai landasan regulasi yaitu Undang Undang no 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir (1) menegaskan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,ahlak

mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. Pasal

3 pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,

berilmu, cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

2. LANDASAN KEILMUAN

1) Pengertian Bimbingan dan Konseling

Adapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan

terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, secara harfiyah istilah

guidance itu diambil dari akar kata guide yang berarti .

1. Mengarahkan (to direct).

2. Memandu (to pilot )

3. Mengelola (to manage)

4. Menyetir (to steer)

Namun masih banyak lagi penegertian bimbingan dan konseling yang

dikemukakan para ahli diantaranya Sunaryo Kartadinata (1998:3) mengartikan sebagai

proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Sedangkan

Rochman Natawijaya(1987:37) mengartikan biombingan sebagai suatu proses

pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan , supaya

individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya

Page 5: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan

sekolah,keluarga,masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dian

akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya,dan dapt memberikan sumbangan yang

berarti pada kehidupan masyarakat pada umumnya sehingga bimbingan dapat

membantu individu untuk mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai

makhluk sosial.

Dari definisi diatas dapat diangkat makna sebagai berikut:

Bimbingan merupakan suatu proses,yang berkesinambungan bukan kegiatan

yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan

yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.

Bimbingan merupakan “helping” yang identik dengan “aiding assisting, atau availing”

yang berarti bantuan atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan menunjukan

bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah atau mengambil

keputusan adalah individu atau peserta didik sendiri. Dalam proses bimbingan

pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri,tetapi berperan sebagai

fasilitator. Istilah bantuan dalam bimbingan dapat juga dimaknai sebagai upaya

untuk(a) menciptakan lingkungan(fisik,psikis,sosial,dan spiritual) yang kondusif bagi

perkembangan siswa,(b) memberikan dorongan dan semangat,(c)mengembangkan

keberanian bertindak dan bertanggung jawab,dan (d) mengembangkan kemampuan

untuk memperbaiki dan mengubah prilakunya sendiri. Individu yang dibantu adalah

individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan dalam

bimbngan diberikan dengan pertimbangan keragaman dan keunikan individu tidak ada

teknik pemberian bantuan yang berlaku umum bagi setiap individu. Teknik bantuan

seyogyanya disesuaikan dengan pengalaman,kebutuhan,dan masalah individu. Untuk

membimbing individu diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang karakteristik

kebutuhan,atau masalah individu.tujuan bimbingan adalah perkembangan

optimal,yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang

kehidupan yang baik dan benar. Perkembangan optimal bulanlah semata-mata

pencapaian tingkan kemampuan intelektual yang tinggi, yang ditandai dengan

penguasaan pengetahuan dan keterampilan, melainkan suatu kondisi dinamik dimana

individu (1) mampu mengenal dan memahami diri (2) berani menerima kenyataan diri

secara objektif (3) mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan

sistem nilai (4) melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab

sendiri. Diketahui sebagai kondisi dinamik, karena kemampuan yyang disebutkan diatas

akan berkembang terus dan hal ini terjadi karena individu berada didalam lingkungan

yang terus berubah dan berkembang.

Page 6: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

2). Prinsip-Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling

Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling ada bebrapa prinsip dasar yang

dipandang sebgai pondasi dalam memberikan layanan. Prinsip ini berasal dari konsep-

konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar dalam pemberian layanan

bantuan atau bimbingan baik di sekolah maupun diluar sekolah. Prinsip-prinsip

tersebut adalah :

a. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu ( guidance is for all individuals).

Prinsip ini berarti bimbingan diberikan kepad semua individu atau peserta didik,

baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita,

baik anak-anak,remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan

dalam bimbingan lebih bersifat prefentif dan pengembangan daripada

penyembuhan(kuratif) dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada

perseorangan (individual).

b. Bimbingan bersifat individualisasi. Setiap individu bersifat unik(berbeda satu

lain),dan melalui bimbingan individu dibantu untuk memaksimalkan

perkembangan keunikkannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi

fokus sasaran bantuan adalah individu meskipun teknik layanan bantuannya

menggunakan kelompok.

c. Bimbingan menekankan hal yang positif. Pada kenyataanya masih ada individu

yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan,karena bimbingnan

dianggap sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan

pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang

menekankna pada kekuatan dan kesuksesan, kerena bimbingan merupakan cara

untuk membangun pandangan positif terhadap diri sendiri,memberikan dorongan

dan peluang untuk berkembang.

d. Bimbingan merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya menjadi tugas dan

tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas dan tanggung jawab guru-guru dan

kepala sekolah. Mereka sebagai teamwork terlibat dalam proses bimbingan.

e. Pengambilan keputusan adalah hal yang esensial dalam bimbingan. Bimbingan

diarahkan untuk membantu individu agar dapat menentukan pilihan dan

mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan

informasi dan nasihat kepada individu, yang itu semuanya merupakan hal yang

penting sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu

diarahkan oleh tujuannya, sedangkan bimbingan hanya memfasilitasi individu

untuk mempertimbangkan,menyesuaikan diridan menyempurnakan tujuan

Page 7: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

melalui pengambilan keputusan yang tepat. Jones.et.al (1970) berpendapat bahwa

kemampuan untuk membuat keputusan secara tepat bukan kemampuan bawaan,

tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah

mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan masalahnya dan

mengambil keputusan.

f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting(adegan) kehidupan.pemberia

layanan bimbingan tidak harus di sekolah,tetapi juga dilingkungan keluarga,

perusahaan/industri,lembaga pemerinta/swasta,dan masyarakat pada umumnya.

Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi,

sosial, pendidikan,dan pekerjaan.

3). Asas Asas Bimbingan dan Konseling

Untuk mencapai hasil bimbingan yang maksimal tentunya diperlukan banyak

informasi dari konseli, untuk menjamin itu semua diperlukan cara asas yang dapat

meyakinkan konseli agar tidak memiliki keraguan lagi dalam memberikan informasi

kepada konselor, hal itu diwujudkan dalam bentuk asas bimbingan dan konseling

sebagai berikut:

a. Kerahasiaan. Yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan

tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau

keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini

konselor berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan

keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.

b. Kesukarelaan. Yaitu menghendaki kesukaan dan kerelaan peserta didik(konseli)

mengikuti/menjalani,layanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini

konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.

c. Keterbukaan. Yaitu menghendaki peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran

layanan/kegiatan. Bersikap terbuka dan tidak berpura-pura,baik dalam

memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima

informasi dan materi dari luar yang berguna dalam pengembangan dirinya. Dalam

hal ini konselor berkewajiban mengambangkan keterbukaan peserta didik (konseli)

. keterbukaan ini amat erat kaitannya dengan terselenggaranya asas kerahasiaan

dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik(konseli) yang menjadi sasaran

layanan kegiatan. Agar pesrta didik dapat terbuka, konselor terlebih dahulu harus

bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.

Page 8: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

d. Kegiatan. Yaitu menghendaki pesrta didik(konseli) yang menjadi sasaran layanan

berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan.

Dalam hal ini konselor perlu mendorong peserta didik(konseli) untuk aktif dalam

setiap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukkan baginya.

e. Kemandirian, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni:

peserta didik(konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling

diharapkan menjadi individu-individu Yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan

menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil

keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Konselor dan konseling

yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.

f. Kekinian, yaitu menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling

ialah permasalahan pesrta didik ( konseli) dalam kondisinya sekarang. Layanan

yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampaupun” dilihat

dampak dan/atau kaitannya dengan konddisi yang ada dan apa yang diperbuat

sekarang.

g. Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi

layanan terhadap sasaran layanan(konseli) Yang terus berkembang serta

berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu

ke waktu.

h. Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menhghendaki agar

berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling,baik yang dilakukan oleh

konselor maupun pihak lain,saling menunjang,harmonis dan terpadu. Untuk ini

kerjasama antara konselor dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan

pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi

segenap layanan /kegiatan bimbungan dan konseling itu harus dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya.

i. Keharmonisan, yaitu menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan

dan konseling didasarkan pada nilai dan norma yang ada, tidak boleh bertentangan

dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama,hukum dan

peraturan,adat istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah

layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggung

jawabkan dan apabila isi dan pelaksanaannya tidak benrdasarkan nilai dan norma

yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling

justru harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik(konseli)

memahami,meanghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.

Page 9: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

j. Keahlian, yaitu menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling

diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para

pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam

bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan konselor harus terwujud baik

dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling

maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.

k. Alih tangan kasus, yaitu menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu

menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas

suatu permasalahan peserta didik(konseli) mengalih tangankan permasalahan itu

kepada pihak yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih tangan kasus dari

orang tua,guru-guru lain,atau ahli lain: dan demikian pula konselor dapat mengalih

tangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.

l. Tut wuru handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar

pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan

suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan

keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang

seluas-luasnya kepada peserta didik(konseli) untuk maju demikian juga segenap

layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya

disertai dan sekaligus dapat membangun suasana pengayoman, keteladanan dan

dorongan seperti itu.

4) Bidang Bimbingan

Bidang-bidang bimbingan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah

adalah sebagai berikut :

a. Bimbingan akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para

individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik. Yang

tergolong masalah-masalah akademik yaitu, pengenalan kurikulum,pemilihan

jurusan, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan

penggunaan sumber belajar perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain.

Bimbingan akademik dilakukan dengan cara menegmabangkan suasana belajar

mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing

membentuk individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar

yang efektif,membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu

menyesuaikan diri terhadap semua tutntutan program/pendidikan dalam

bimbingan akademik para pembimbingan berupaya memfasilitasi individu dalam

mencapai tujuan akademik yamg diharapkan.

Page 10: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

b. Bimbingan sosial pribadi, yaitu merupakan bimbingan untuk membantu para

individu dalam emecahkan masalah-masalah sosial pribadi. Yang tergolong dalam

masalah-masalah sosial pribadi adalah: masalah hubungan dengan teman dengan

guru, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, menyesuaikan diri dengan

lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, penyelesaian

konflik. Bimbainga sosial pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan

mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah

dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian

pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta

ragam permaslahan yang dialami individu. Bimbinagn sosial pribadi diberikan

dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif,interaksi pendidikan yang

akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif serta

ktrampilan-ketrampilan sosial pribadi yang tepat.

c. Bimbingan karir yaitu, bimbingan yang membantu individu dalam perencanaan

pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti pemahaman

terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi lingkungan,

perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan

masalah-masalah karir yang dihadapi. Bimbingan karir juga merupakan layanan

pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari

program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan

kognitif,afektif, maupun ketrampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang

positif, memahami proses pengambilan keputusan,maupun perolehan

pengetahuan dalam ketrampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem

kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.

5). JENIS-JENIS LAYANAN

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,

terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk

menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di

lingkungan yang baru.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima danmemahami

berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik

memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok

Page 11: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

d. belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra

kurikuler.

e. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten

tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan

di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

f. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

mengentaskan masalah pribadinya.

g. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,

karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu

melalui dinamika kelompok.

h. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

i. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam

memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam

menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

j. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan

dan memperbaiki hubungan antarmereka.

3. LANDASAN FILOSOFIS

John J. Pietrofesa et.al. (1980.30.31) mengemukakan bahwa terdapat beberapa

prinsip yang terkait dengan landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling

yaitu,

1. Objective viewing, dalam hal ini konselor membantu klien agar memperoleh

perspektif tentang masalah khusus yang dihadapinya, dan membantunya

untuk menilai atau mengkaji berbagai alternatif atau strategi kegiatan yang

menungkinkan klien mampu merespon interes, minat atau keinginannya

secara konsruktif. Seseorang akan berada dalam dilema apabila dia merasa

tidak memiliki pilihan . melalui bimbingan seseorang akan dapat menggali atau

menemukan potensi dirinya dan kemampuan untuk beadaptasi dengan

peristiwa-peristiwa kehidupan baru yang dialaminya.

2. The counselor must have the best interest of the client at heart. Dalam hal ini

konselor harus merasa puas dalam membantu klien dalam mengatasi

masalahnya.

Page 12: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

Sedangkan James Cribbin dalam Jhon J. Pietrofesa (1980) mengemukakan

bahwa prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan adalah sebagai berikut:

a. Bimbingan hendaknya didasarkan pada pengakuan akan kemuliaan dan

harga diri individu dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan

b. Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan.

Artinya bimbingan merupakan bagian integral dalam pendidikan.

c. Bimbingan harus respek terhadap hak-hak klien yang minta bantuan.

d. Bimbingan bukan preogatif kelompok khusus kesehatan mental namun

dilaksanakan melalui kerja sama berdasarkan keahlian dan kompetensinya

sendiri.

e. Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan

potensi dirinya.

f. Bimbingan merupakan elemen pendidikan yang bersifat individualisasi,

personalisasi, dan sosialisasi.

Dari uraian diatas dapat diringkas sebagai berikut :

a) Landasan filosofis bimbingan terkait dengan cara pandang para ahli

berdasarkan olah pikirnya tentang hakikat manusia tujuan hidup di dunia ini

serta upaya-upaya untuk mengembangkan,mengangkat, atau memlihara nilai-

nilai kemanusiaan manusia

b) Bimbingan merupakan kegiatan manusiawi yang terkait dengan upaya

mengembangkan potensi insaniayah manusia, sehingga manusia berada

dalam alur kehidupan yang bermartabat dan beradab.

c) Konselor seyogyanya memiliki pemahaman yang mendalam tentang filasafat

manusia (filsafat antropologi) agar memiliki pedoman yang akurat dalam

memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada konseli kearah

kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki.

4. LANDASAN PSIKOLOGIS

Landasan psikologis merupakan orientasi layanan bimbingan dan konseling yang

menitik beratkan pada aspek kejiwaan dengan menerima segala keunikannya masing-

masing, sehingga proses layanan yang terjadi dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

a) Masing- masing individu memiliki karakteristik pribadi yang unik. Dalam arti

terdapat perbedaan individual diantara mereka seperti yang menyangkut aspek

kecerdasan,emosi,sosialitas, sikap, kebiasaan dan penyesuaian diri.

Page 13: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

b) Setiap individu memiliki kebutuhan dan senantiasa dinamik dalam interaksinya

dengan lingkungannya,disamping itu individu senantiasa mengalami berbagai

perubahan baik dalam sikap maupun tingkah lakunya.

c) Sebagai suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan individu tidak selalu

berlangsung secara linier(sesuai dengan arah yang diharapkan atau norma yang

dijunjung tinggi), tetapi berlangsung secara fluktuatif dan bahkan terjadi stagnasi

atau diskontinuitas perkembangan. Dalam proses pendidikan, tidak jarang

peserta didik mengalami stagnasi perkembangan sehingga menimbulkan

masalah-masalah psikologis, seperti perilaku menyimpang(deliquency) atau

bersifat infantilitas.

d) Agar perkembangan peserta didik dapat berlangsung dengan baik dan terhindar

dari munculnya masalah-masalah psikologis maka kepada mereke perlu diberikan

bantuan yang bersifat pribadi.

e) Bagi konselor memahami aspek-aspekpsikologis klien merupakan tuntutan yang

mutlak, karena pada dasarnya layanan bimbingan dan konseling merupakan

upaya untuk memfasilitasi perkembangan aspek-aspek pskologis,pribadi atau

prilaku klien,sehingga mereka memiliki pencerahan diri dan mampu memperoleh

kehidupan yang bermakna, baik bagi dirinya maupun orang lain.

5. LANDASAN SOSIAL BUDAYA

Landasan sosial budaya adalah merupakan bentuk kebutuhan akan bimbingan yang

timbul dari masalah-masalah yang dihadapi oleh individu yang terlibat dalam kehidupan

masyarakat, semakin rumit struktur nasyarakat dan keadaannya semakin rumit dan

banyak pula masalah yang dihadapi oleh individu dalam masyarakat itu. Dalam suatu

penelitian terhadap masyarakat barat dikemukakan bahwa akibat sampingan dari gaya

hidup modern, seperti di negara-negara industri adalah munculnya berbagai problem

sosial dan personal yang cukup kompleks. Problema tersebut seperti: (1) ketegangan

fisik dan psikis,(2) kehidupan yang serba rumit,(3) kekhawatiran atau kecemasan akan

masa depan,(4) makin tidak manusiawinya hubungan antar individu,(5) rasa tersaing

dari anggota keluarga dan anggota masyarakat lainnya,(6) renggangnya hubungan

kekeluargaan,(7) terjadinya penyimpangan moral dan sistem nilai, dan (8) hilangnya

identitas diri (Rusdi Muslim, Suara pembaharuan, 9 oktober 1993).

Masalah lain sebagai dampak negatif dari kehidupan modern ini adalah semakin

kompleknya jenis-jenis dan syarat-syarat pekerjaan, jenis dan pola kehidupan, jenis dan

kesempatan pendidikan, persaingan antar individu, dan sebagainya. Dengan demikian

individu dituntut untuk lebih mampu mengahadapi berbagai masalah seperti masalah

penyesuaian diri misalnya pemilihan pekerjaan, masalah perencabaan dan pemilihan

Page 14: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

pendidikan, masalah-masalah hubungan sosial, masalah keluarga, masalah

keuangan,dan masalah-masalah pribadi. Dapat dimaklumi bahwa tiap individu dapat

berhasil dengan sebaik-baiknya mengatasi masalah- masalah yang diahdapinya dalam

hal ini individu-individu tertentu perlu mendapatkan bantuan yang memadai dalam

usaha mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh masalah-masalah yang dihadapinya

itu. Dari uraian diatas dapat maka, landasan sosial budaya bimbingan dan konseling

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Kebutuhan akan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah yang dihadapi

oleh individu yang terlibat dalam kehidupan masyarakat. Semakin rumit struktur

masyarakat dan keadaanya semakin banyak dan rumit pulalah masalah yang

dihadapi oleh individu yang terdapat dalam masyarakat itu.

2) Ketidak berfungsian keluarga melahirkan dampak negatif bagi kehidupan moralitas

anak. Bagi keluarga yang mengalami kondisi disfungsional seperti diatas, seringkali

dihadapkan kepada kebuntuhan atau kesulitan mencari jalan keluar atau

pemecahan masalah yang dihadapinya, sehingga apabila tidak segera

mendapatkan bantuaqn dari luar maka, masalah yang dihadapinya akan semakin

parah, salah satu bantuan yang dapat memfasilitasi untuk memecahkan masalah

yang dihadapi adalah bimbingan dan konseling.

3) Demokrasi dalam bidang kenegaraan menyebabkan demokratisasi dalam

kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Hal ini berarti pemberian kesempatan

kepada setiap orang untuk menikmati pendidikan yang diselenggarakan oleh

pemerintah ataupun swasta. Dari kesempatan yang terbuka ini menyebabkan

berkumpulnya murid-murid dari berbagai kalangan yang berbeda-beda latar

belakangnya antara lain: agama, etnis, keadaan sosial, adat istiadat, dan ekonomi.

Hal ini menimbulkan berbagai macam maslah yang dihadapi oleh pesrta didik yang

terlibat dalam kelompok campuran tersebut.

6. LANDASAN RELEGIUS

Landasan religius adalah merupakan landasan yang didasarkan pada pandangan

bahwa hakikat manusia yang merupakan homo religius atau mahluk beragama, yaitu

mahluk yang mempunyai fitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilai kebenaran

yang bersumber dari agama, serta sekaligus menjadikan agama itu sebagai referensi

sikap dan prilakunya. Dapat juga dikatakan bahwa manusia adalah mahluk yang

mempunyai motif beragama, rasa keagamaan, dan kemampuan serta memahami serta

mengamalkan nilai-nilai agama, kefitrahannya inilah yang membedakan dirinya dengan

Page 15: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

hewan dan juga yang mengangkat harkat dan martabatnya atau kemiliaannya disisi

Tuhan. Adapun alasan yang menjadikan agama sebagai landasan bimbingan dan

konseling adalah;

a) Agama merupakan pedoman hidup bagi manusia dalam rangka mencari

kebahagiaan yang hakiki di dunia ini dan di akhirat kelak. Karena agama sebagai

pedoman hidup, maka dalam semua kegiatan kehidupan manusia harus merujuk

kepada nilai-nilai agama.

b) Manusia adalah makhluk yang mempunyai fitrah beragama (homo religius) yang

berpotensi untuk dapt memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama.

c) Hakikat manusia adalah makhluk Alloh yang berfungsi sebagai hamba dan

khalifahnya. Sebagai hamba, manusia mempunyai tugas suci untuk beribadah

kepadanya. Sebagai khalifah, manusia mempunyai kewajiban atau amanah untuk

menciptakan dan menata kehidupan yang bermakna bagi kesejahteraan hidup

bersama (rahmatan lil alamiin).

d) Berdasarkan pendapat para ahli dan temuan-temuan hasil penelitian menunjukkan

bahwa agama sangat berperan ( berkontribusi sangat signifikan) terhadap

pencerahan diri dan kesehatan mental individu. Bertitik tolak dari hal ini maka

pengintegrasian atau penerapan nilai-nilai agama dalam layanan bimbingan dan

konseling merupakan suatu keniscayaan yang harus ditumbuh kembangkan.

e) Agar penerapan nilai-nilai agama dalam layanan bimbingan dan konseling

berlangsung secara baik, maka konselor dipersyaratkan untuk memiliki

pemahaman dan pengamalan agama yang dianutnya dan menghormati agama

konseli.

7. LANDASAN PEDAGOGIK

Dewey (1958:62) menekankan bahwa pendidikan itu merupakan suatu proses

pertumbuhan (growth). Dalam hal ini dia menulis: Karena pertumbuhan merupakan ciri

khas dari kehidupan, maka pendidikan menjadi satu dengan pertumbuhan, tanpa akhir.

Tolok ukur mutu pendidikan di sekoplah adalah sampai dimana sekolah itu dapat

menciptakan suasana untuk pertumbuhan dan menyajikan cara-cara untuk membuat

pertumbuhan itu terlaksana dengan baik.

B. DASAR HUKUM

1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1

butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa

pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal

Page 16: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran.

2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri

peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan.

4 Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Tahun 2004 yang memberi arah pengembangan profesi konseling di

sekolah dan di luar sekolah.

5 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )

yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah

kopetensi kemandirian untuk mewujudkan diri ( self actualization ) dan

pengembangan kapasitasnya ( capacity development ) yang dapat mendukung

pencapaian kelulusan.

6 Dirjen PMPTK Depdiknas tahun 2007 tentang Rambu-rambu Penyelenggaraan

Bimbingan dan Konseling dalam jalur Pendidikan Formal.

7 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negera Nomer 16 Tahun 2009 tentang Salah satu pilar utama penyelenggara

proses pendidikan di tingkat mokro sekolah hendaknya mampu melaksanakan

tugasnya secara professional, baik dalam mengiplementasikan perencanaan ,

pelaksanaan, penilaian, pelaporan, dan menindaklanjutin pelayanan bimbingan

konseling di sekolah.

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 27 Tahun 2008 tentang Guru

Bimbingan dan Konseling diharapkan mampun melaksanakan tugas dan fungsinya

dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling sesuai dengan kompetensinya

sebagai konselor diantaranya Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan

Profesional.

9 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2009

tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.

11 SK Kepala SMP Negeri 1 Kesamben tentang Pembagian Tugas Guru BK dan Jumlah

Siswa Asuh tahun pelajaran 2014/2015

Page 17: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

C. TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini adalah :

1. Sebagai pedoman yang jelas terhadap arah pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

di sekolah,

2. Memudahan mengontrol dan mengevaluasi kegiatan

3. Agar kegiatan BK di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efisien dan efektif serta

hasil-hasilnya dapat dinilai

D. MANFAAT

Program bimbingan konseling yang baik akan membawa manfaat kepada peserta didik.

Adapun manfaat program bimbingan konseling :

1. Memungkinkan Guru BK untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan

menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba

yang tidak menguntungkan.

2. Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling secara seimbang

dan menyeluruh, baik dalam hal kesempatan, bidang bimbingan dan jenis-jenis

layanan bimbingan yang diperlukan.

3. Setiap Guru BK mengetahui peranannya masing-masing dan mengetahui pula

bilamana dan dimana harus bertindak, dalam pada itu Guru BK akan menghayati

pengalaman yang sangat berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk

kepentingan siswa-siswa asuhnya.

E.F. UNSUR-UNSUR PENYUSUNAN PROGRAM

Unsur yang harus diperhatikan dalam program bimbingan konseling adalah :

1. Kebutuan siswa

DESKRIPSI KEBUTUHAN SISWA

a. Penanaman nilai keagamaan

b. Pemahaman terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri

c. Pemahaman pola hubungan yang baik dengan teman sebaya sebagai pria dan

wanita.

d. Pemahaman terhadap nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam

kehidupan social yang lebih luas

e. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan

apresiasi seni.

Page 18: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

f. Pengembangan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhannya

untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karir

serta berperan dalam kehidupan masyarakat

g. Pemahaman dan pengembangan sikap hidup mandiri baik secara emosional,

sosial maupun ekonomi.

h. Pengembangan etika dan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota

masayarakat dan warga negara serta sebagai umat manusia.

2. Jumlah siswa yang dibimbing

Jumlah Guru BK dan Jumlah Murid

a. Jumlah guru BK : 3 orang

b. Pembantu administrasi BK : - orang

c. .Jumlah kelas : 21 kelas

d. Jumlah siswa : 655 siswa

1. Kelas 7 : 221 siswa

.2. Kelas 8 : 222 siswa

3. Kelas 9 : 211 siswa

3. Format kegiatan (di dalam/di luar)

a. Aplikasi Instrumentasi

b. Himpunan Data

c. Home Visit

d. Alih Tangan Kasus

e. Koverensi Kasus

f. Kepustakaan

4. Bidang Bimbingan

Page 19: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

a. Bimbingan Belajar

b. Bimbingan Pribadi

c. Bimbingan Sosial

d. Bimbingan Karir

e. Bimbingan Keluarga

f. Bimbingan Budi Pekerti Keagamaan, akhlaq Mulia

5. Jenis Layanan

a. Layanan Orientasi

b. Layanan Informasi

c. Layanan Penempatan/Penyaluran

d. Penguasaan Konten

e. Konseling Individu

f. Konseling kelompok

g. Bimbingan kelompok

h. Konsultasi

i. Mediasi

j. Advokasi

6. Volume kegiatan

Sesuai Kalender Pendidikan

7. Frekwensi layanan

Sesuai Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Page 20: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

BAB II

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

A. VISI DAN MISI

1. VISI

Terampil, berilmu berdasarkan iman dan takwa

2. MISI

1) Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif

2) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien

3). Mewujudkan lulusan yang cerdas, terampil dan kompetitif

4). Mewujudkan sumber daya manusia pendidikan yang mampu dan tangguh

5). Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standart Nasional

Pendikaan

6). Mewujudkan kelembagaan dan manajemen sekolah yang tangguh

7). Mewujudkan pengembangan standart penilaian

B. TUJUAN KHUSUS

1. Siswa mempunyai rasa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Siswa memahami dan dapat menyikapi perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada

dirinya

3. Siswa mempunyai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya sebagai pria dan

wanita serta kematangan social

4. Siswa berkepribadian santun sesuai dengan nilai yang ada di masyarakat

5. Siswa memahami kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki serta

mengembangkannya

6. Siswa mempunyai gambaran tentang studi lanjut dan pengetahuan yang harus

dikembangkan

7. Siswa mempunyai kesadaran tanggung jawab intelektual yang tinggi

8. Siswa mampu mengembangkan dirinya dengan berbudi pekerti luhur sebagai

pribadi, anggota masayarakat dan warga Negara.

C. PERMASALAHAN

1. Kendala-kendala yang muncul dan belum tuntas tahun lalu

Ada beberapa kendala yang muncul dan belum tuntas dalam pelaksanaan program

BK pada tahun yang lalu, antara lain:

a. Ceramah dari tokoh berkarir

b. Penanganan yang belum tuntas karena kurangnya tenaga

Page 21: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

c. Kurangnya keterbukaan dari siswa dalam mengungkap masalahnya pada

petugas BK

d. Evaluasi pada program BK, alat penelitiannya masih sulit disusun

e. Kurangnya buku penunjang tentang materi BK

2. Tingkat Keberhasilan Layanan BK

Tingkat keberhasilan BK tahun lalu di sekolah SMP Negeri 1 Kesamben adalah:

1. Layanan Data

Dari data yang masuk dapat diolah dalam bentuk grafis, sosiogram dan lain-lain

2. Layanan Konseling

Dari layanan konseling 80% klien menunjukkan perubahan tingkah laku yang

positif

3. Layanan Bimbingan Karir

Dari layanan ini sebanyak 82% siswa dapat memahami dirinya, mampu

merencanakan masa depannya sehubungan dengan cita-citanya

4. Layanan Bimbingan Kelompok

Dari layanan ini sebanyak 90% siswa dapat memilih sekolah sesuai dengan

kemampuan, bakat dan minatnya.

3. Dampak Layanan BK secara aktif

1. Anak dapat memahami keberadaan dirinya

2. Anak lebih dapat memilih/menentukan sekolah/karir yang diinginkan

3. Keberadaan BK merupakan kebutuhan bagi siswa

D. RENCANA KEGIATAN OPERASIONAL

Penyelenggaraan bimbingan penyuluhan/konseling di sekolah harus didasarkan

pada rencana program yang tersusun secara teratur dan terinci, sehingga memberikan

banyak keuntungan bagi siswa yang mendapatkan layanan bimbingan dan konseling.

Program bimbingan dan konseling yang disusun secara sistematis dan terencana

memudahkan konselor sekolah untuk menghemat waktu, tenaga, biaya dan mengetahui

peranannya secara tepat. Penyusunan program BK tidak terlepas dari unsur perencanaan

yang sistematis yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi sekolah yaitu: fasilitas yang

ada, waktu dan biaya yang tersedia serta kebutuhan siswa akan layanan bimbingan.

Program BK yang kami rencanakan untuk tahun pelajaran 2014/2015 adalah

sebagai berikut:

Page 22: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

1. PERSIAPAN

a. Penyusunan program

b. Pembagian tugas guru BK

c. Konsultasi program kegiatan BK

Bila kegiatan BK sudah tersusun maka langkah-langkah berikutnya konsultasi

dengan kepala sekolah untuk mendapatkan pengarahan dan persetujuan

program.

d. Penyediaan fasilitas BK

2) Pembenahan dan pengadaan alat-alat administrasi BK

3) Buku piket BK

4) Buku lembar siswa

2. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA

a. Tujuan

Memperoleh data atau keterangan yang selengkap-lengkapnya tentang data

siswa yang diperoleh untuk bantuan kepada siswa.

b. Jenis data yang diperlukan

1) Identitas pribadi siswa

Nama, nomor induk, kelas, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama,

suku bangsa, alamat dan lain-lain.

2) Keluarga dan lingkungan sosial

a) Susunan keluarga dan lingkungan sosial

b) Nama ayah, ibu, wali, pekerjaan, agama dan lain-lain

c) Anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, agama, alamat

dan lain-lain.

3) Data psikis siswa

4) Data lingkungan dan pengaruhnya terhadap perkembangan siswa:

a) Lingkungan otoriter, demokratis dan komunikatif

b) Lingkungan pedagogis

c) Kebiasaan sehari-hari seperti kebiasaan belajar, bekerja, bergaul, tata

tertib dan hobby.

d) Aspirasi dan cita-cita

5) Data pendidikan dan prestasi belajar

a) Nama sekolah di TK, SD dan tahun lulus

b) Pernah tidak naik kelas/naik kelas

Page 23: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

c) Prestasi belajar yang pernah dicapai

d) Aktivitas sosial

6) Data kesehatan

a) Tinggi badan, berat badan, kelengkapan anggota badan

b) Kesehatan jasmani

7) Alat/teknik pengumpulan data

a) Dokumentasi

b) Angket siswa dan orang tua

c) Sosiometri

d) Observasi

e) Wawancara

f) Home Visite

8) Sumber data

a) Siswa

b) Kawan-kawanya

c) Orang tua

d) Saudara-saudaranya

e) Guru dan staf lainnya

f) Instansi lain misalnya: rumah sakit, organisasi kemasyarakatan dan lain-

lain

E. BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat

dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan

dirinya secara realistik.

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan

sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga

lingkungan sosial yang lebih luas.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan

sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir

Page 24: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

F. FUNGSI LAYANAN

a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan

lingkungannya.

b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau

menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat

perkembangan dirinya.

c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang

dialaminya.

d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik

memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang

dimilikinya.

e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas

hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

G. JENIS-JENIS LAYANAN

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru,

terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk

menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di

lingkungan yang baru.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima danmemahami

berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik

memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok

belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra

kurikuler.

d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten

tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan

di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

mengentaskan masalah pribadinya.

f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam

pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan,

dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika

kelompok.

Page 25: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan

dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam

memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam

menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan

dan memperbaiki hubungan antar mereka.

Implementasi Bimbingan dan Konseling dalam kurikulum 2013

mengamanahkan layanan peminatan peserta didik. Bukan berarti bahwa layanan BK

hanya memuat layanan peminatan tetapi layanan peminatan merupakan bagian dari

pelayanan Bimbingan dan Konseling secara utuh. Peminatan di SMP/MTs : diberikan

pada peserta didik SMP/MTs yang akan melanjutkan ke SMA/MA dan SMK mereka

dibantu untuk memperoleh informasi yang cukup , lengkap tentang jenis dan

penyelenggaraan masing-masing SMA/MA dan SMK. Pilihan peminatan kelompok

mata pelajaran, Peminatan lintas mata pelajaran, Peminatan pendalaman materi

mata pelajaran , dan arah karir yand ada dan kemungkinan study lanjut

H. Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta

didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-

tes.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan

pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,

sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam

pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,

kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang

bersifat terbatas dan tertutup.

d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen

bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua

dan atau keluarganya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang

dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,

kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah

peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

Page 26: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

I. FORMAT KEGIATAN

a. Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara

perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik

melalui suasana dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik

dalam satu kelas.

d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah

peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta

didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

Page 27: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

BAB III

PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. JENIS-JENIS PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Program bimbingan dan konseling yang perlu dibuat guru pembimbing guna

merencanakan kegiatan bimbingan antara lain:

1. Program harian, yaitu program yang langsung diadakan pada hari-hari tertentu dalam

satu minggu.

2. Program mingguan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun

waktu satu minggu tertentu dalam satu bulan.

3. Program bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun

waktu satu bulan tertentu dalam satu catur wulan.

4. Program semester, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun

waktu satu semester tertentu dalam satu tahun ajaran.

5. Program Tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun

waktu satu tahun tertentu dalam satu jenjang sekolah.

Kelima jenis program tersebut satu sama lain saring terkait. Program tahunan

didalamnya meliputi program semester, program semester didalamnya meliputi

program bulanan, program bulanan didalam meliputi agenda mingguan, dan agenda

mingguan didalamnya meliputi agenda harian. Agenda harian ini merupakan jabaran dari

agenda mingguan guru pembimbing pada kelas yang diasuhnya. Agenda ini dibuat

secara tertulis pada buku agenda yang berupa satuan layanan dan atau satuan

pendukung. lebih jelasnya lihat di lampiran.

B. Penyusunan Program

Penyususnan program Bimbingan dan Konseling memerluhkan langkah-

langkah yang menyeluruh dan integral menurut Harold J Burback dan Larry e Deker

( 1977 : 198 ) mengemukakan langkah-langkah dalam suatu perencanaan sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan yang dicapai

b. Menganalisis tentang sumber-sumber dan kendala

c. Menganalisis tentang kebutuhan-kebutuhan

d. Menentukan tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan dapat di ukur

Page 28: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

e. Menentukan Prioritas

f. Menentukan strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

tujuan –tujuan yang spesifik

g. Mengadakan evaluasi terhadap perencanaan

h. Mengadakan beberapa perubahan –perubahan yang perlu untuk perbaikan

Sedangkan menurut Yosep W. Holis ( 1965;23-24 )

a. Mengidentifikasi kebutuhan

b. Study mengenal layanan bimbingan yang telah adad dan mengembangkan pedoman

kegiatan untuk layanan yang baru atau layanan yang diperbaiki lagi

c. Menetapkan cara-cara untuk mengumpulkan data dan menyebarkan data

d. Memodifikasi program

e. Seleksi tipe organisasi Bimbingan dan Konseling dan menetapkan peranan tenaga

pelaksana

f. Menyeleksi koordinatordan pimpinan masing-masing bimbingan program layanan

bimbingan dan konseling

g. Menetapkan fasilitas yang memadai

h. Pemeliharaan catatan dan dan laporan yang memadai dalam seluruh kegiatan

layanan bimbingan dari setiap individu

a. Pendidikan In-Survice bagi rekan sekerja ( Sejawat )

j. Memanfaatkan sumberdaya masyarakat dan referral

k. Menyusun alokasi dan biaya kegiatan Bimbingan.

Mencermati proses perencanaan program Bimbingan dan Konseling diatas,

maka dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling ada beberapa aspek yang

seharusnya mendapatkan penekanan :

a. Tujuan

b. Kebutuhan-kebutuhan siswa

c. Materi dan kegiatan layanan yang diberikan

d. Kegiatan evaluasi

e. Sumber daya manusia

f. Sarana dan prasarana

Jadi dari beberapa pendapat di atas dalam penyusunan program menimal

mencakup hal sebagai berikut:

1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik

(need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.

Page 29: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis

layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan

volume/beban tugas konselor.

C. kegiatan Bimbingan dan Konseling

1. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen 2

(dua) jam pembelajaran.

2. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal

ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah.

3. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan

SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu,

tempat, dan pihak-pihak yang terkait.

4. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling

a. Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:

1. Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,

penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain

yang dapat dilakukan di dalam kelas.

2. Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu) jam per kelas per

minggu dan dilaksanakan secara terjadwal

3. Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan

layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan

rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah:

1. Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan

layanan orientasi, konseling perorangan,, bimbingan kelompok, konseling

kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di

luar kelas.

2. Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam

pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka

dalam kelas.

Page 30: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

3. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah maksimum

50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan

kepada pimpinan sekolah/madras

4. Kegiatan pelayanan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program

(LAPELPROG).

5. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di

dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan

persetujuan pimpinan sekolah/madrasah.

D. Penilaian Bimbingan dan Konseling

1. Defenisi penilaian

Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi

siswa, hasil-hasil layanan bimbingan dan konseling harus dinilai, baik melalui penilaian

terhadap hasil layanan maupun proses pelaksanaannya. Penilaian ini selanjutnya dapat

dipakai untuk melihat keefektifan layanan di satu sisi, dan sebagai dasar pertimbangan

bagi pengembangannya di sisi lain.

Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan.

Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan

kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian layanan

bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana kegiatan layanan

itu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Penilaian

Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukan penilaian. Dengan penilaian ini

dapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa dampak positif

terhadap siswa yang mendapatkan layanan. Penilaian ditujukan kepada perolehan

siswa yang menjalani layanan. Perolehan ini diorientasikan pada :

a. Pengentasan masalah siswa : sejauh manakah perolehan siswa menunjang bagi

pengentasan masalahnya? Perolehan itu diharapkan dapat lebih menunjang

terbinanya tingkah laku positif, khususnya berkenaan dengan permasalahan

dan perkembangan diri siswa.

b. Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, motivasi,

kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan belajar, konsep diri, kemampuan

berkomunikasi, kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral.

Page 31: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

3. Fokus Penilaian

Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepada berkembangnya:

a. Pemahaman baru; yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan

masalah yang dibahas.

b. Perasaan positif; sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan

melalui layanan.

Rencana kegiatan;yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan

layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah

yang dialaminya.

Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara jelas mengacu

kepada kompetensi yang diaplikasikan siswa untuk pengentasan permasalahan

yang dihadapinya dalam rangka kehidupan sehari-hari yang lebih efektif.

E. Tahap-tahap penilaian

Tahap penilaian bimbingan dan konseling dibagi dalam tiga tahap, yaitu:

1. . Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan

kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang

dilayani.

2. . Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu

minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan

pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak

layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

3. . Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu

bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan

kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh

dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.

Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis

terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan

SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG

Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk

setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.

Page 32: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

F. Penjadwalan

Program bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk (1) kontak langsung, dan (2)

tanpa kontak langsung dengan siswa. Untuk kegiatan kontak langsung yang dilakukan

secara klasikal di kelas perlu dialokasikan waktu terjadwal 1–2 jam pelajaran per-kelas

per-minggu. Sementara kegiatan langsung yang dilakukan secara individual dan

kelompok dapat dilakukan di ruang bimbingan, dengan menggunakan jadwal di luar

jam pelajaran. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat

dilaksanakan melalui tulisan (seperti buku-buku, brosur, atau majalah dinding),

kunjungan rumah (home visit), konferensi kasus (case conference), dan alih tangan

(referral )

G. Pengawasan Kegiatan

1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui

kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara:

a. interen, oleh kepala sekolah.

b. eksteren, oleh pengawas sekolah bidang konseling.

3. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan implementasi

kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor di sekolah.

4. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan

berkelanjutan.

5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk

peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di

sekolah.

H. Pembagian Tugas Guru Bimbingan dan Konseling

(LIHAT Lampiran)

I. TINDAK LANJUT

Dari evaluasi program akan diketahui program mana yang sudah dan belum

dilaksanakan. Program yang belum dilksanakan akan dicarikan solusinya agar dapat

dilaksanakan.

J. LAPORAN

Akhirnya seluruh kegiatan program akan dilaporkan sebagai pertanggungjawaban

program. Laporan program meliputi Laporan bulanan, semester/tahunan.

Page 33: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

K. ANGGARAN

Anggaran program bimbingan konseling diajukan sebagai upaya menunjang proses

pelaksanaan program. Adapun anggaran terperinci sebagai berikut:

No PROGRAM RINCIANANGGARAN

JUMLAH SUMBER

Managemen ATK

Kegiatan rapat

Rp 1,250,000 RKAS 2014/2015

Layanan Dasar Layanan informasi,

orientasi,penempatan

dan

penyaluran,penguasaan

konten,bimbingan

kelompok.

Kegiatan pendukung

Rp 750,000

RKAS 2014/2015

Layanan Responsif Konseling

individual

Konseling

kelompok

Alih tangan kasus

Advokasi

Mediasi

Rp 475,000 RKAS 2014/2015

Layanan

Perencanaan

Individual

bimbingan karier

kegiatan

ekstrakurikuler

pelatihan

ketrampilan

Rp 3. 750,000 RKAS 2014/2015

Layanan

Dukungan Sistem

Peningkatan

profesionalisme

Transpot nara sumber

Akomodasi

Penelitian

Rp 3.750,000 RKAS 2014/2015

Jumlah Rp. 9,975,000

Page 34: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara
Page 35: H. Kegiatan Pendukung -   Web viewAdapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa inggris, ... Wawancara

BAB IVPENUTUP

Kesimpulan

Program bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk membantu siswa

dalam usaha pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar dan bidang karir. Dalam

pelayanan dan konseling diharapkan siswa mampu untuk mencapai pengembangan

potensi yang dimiliki secara optimal.

Dalam pelaksanaan program yang ada pada layanan bimbingan dan konseling

diharapkan partisipasi dan dukungan pihak yang terkait antara lain :

1. Pihak sekolah, bantuan dan dukungan material dan spritual demi tercapainya

suasana pendidikan yang menyenangkan.

2. Guru dan wali kelas dapat kontribusi dalam penanganan membantu permasalahan

yang dialami oleh siswa.

3. Tenaga kependidikan yang ada di sekolah agar turut berperan serta dalam

pelaksanaan dibidang administrasi yang dibutuhkan.

4. Peran serta siswa dan seluruh unsur-unsur yang ada disekolah agar dapat

memahami dan menempatkan pungsi bimbingan konseling secara nyata, ikhlas

dan penuh rasa tanggung jawab.