hadits evaluasi
DESCRIPTION
hadis tentang evaluasaiTRANSCRIPT
![Page 1: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/1.jpg)
KONSEP EVALUASI DALAM PENDIDIKAN
�ان� ع�ن� ن ي س�� ب� �ل� ع�ن� أ ي �ن ف�ض��� �ن� آد�م� ع�ن� اب د� ب ي م�ح�م��� ن �ر� ب خ�
� أ
ال� ال� ق��� يه ق��� ب� �د�ة� ع�ن� أ ي �ر� �ن ب �ه ب �د الل �ار� ع�ن� ع�ب �ن دث م�ح�ارب ب
�ور �ق�ب ة ال �ار� �م� ع�ن� زي �ك �ت �ه�ي �م� ن ل �ه و�س� �ي �ه� ع�ل �ه ص�ل�ى الل س�ول� الل ر�
� ام �ي��� ة أ ث��� �ال� و�ق� ث احي9 ف��� �ض��� األ� وم �ح��� �م� ع�ن� ل �ك �ت �ه�ي ا و�ن وه��� ور� ف�ز�
ق�اء� ال� في س�� ي��ذ إ �ب �م� ع�ن� الن �ك �ت �ه�ي �م� و�ن �ك د�ا ل ا ب��� �وا م��� ك ف�ام�س��
ا Dرك �وا م�س� ب ر� �ش� 9ه�ا و�ال� ت �ل �ة ك قي �س� �وا في األ� ب ر� 1ف�اش�
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Adam dari Ibnu Fudlail dari Abu
Sinan dari Muharib bin Ditsar dari ‘Abdullah bin Buraidah dari bapaknya dia
berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku telah melarang
kalian berziarah kubur, maka -sekarang- ziarahlah kubur, dan aku pernah melarang
kalian -memakan- daging kurban lebih dari tiga hari, maka simpanlah apa yang
kalian kehendaki -dari daging-daging tersebut- dan aku pernah melarang kalian dari
nabidz (minuman yang terbuat dari anggur) kecuali yang terdapat dalam tempat
minum, maka minumlah yang ada dalam semua tempat minum dan janganlah kalian
minum sesuatu yang memabukkan.” (HR. Muslim)
Dalam suatu pendidikan pasti dibutuhkan suatu evaluasi, karena dengan evaluasi
inilah untuk meningkatkan kualitas seorang pendidik dan melihat bagaimana
perkembangan pengetahuannya. Karena Nabi dalam hadist ini beliau mengevaluasi
suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat, dari asalnya dilarang oleh Nabi,
tapi setelah itu dibolehkan karena melihat banyak manfaatnya dari pada madharatnya,
1 Shahih Muslim hadits 106
![Page 2: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/2.jpg)
dan begitu juga dari asalnya dibolehkan oleh Nabi saw, tapi setelah itu dilarang oleh
Nabi saw karena melihat banyak madharatnya dari pada manfaatnya.
Berdasarkan hadist di atas dalam melaksanakan sesuatu itu kita perlu melakukan
evaluasi, tidak hanya dalam hal pendidikan tetapi juga tentang perbuatan-perbuatan
kita serta ibadah kita kepada Allah SWT.
�ه� ضي� الله� ع�ن �خ�ط�اب ر� �ن� ال و�ل� ع�ن� ع�م�ر� اب س��� ال� ر� ق�ال� : ق���
�ن� ل� ا �م� ق�ب��� ك �ف�س��� �ن �و�ا ا ب �م� : ح�اس�� ل ه و�س��� �ي��� ل�ى الل��ه� ع�ل الله ص���
و�م� اب� ي��� �حس��� فO ال �خ��� ا ي �م��� ن ر و�إ �ب��� �ك �ع�ر�ض األ� ل �و�ا ل �ن ي �ز� �و�ا ت ب �ح�اس� ت
�ا �ي ه� في� الدOن �ف�س� �ام�ة ع�ل�ى م�ن� ح�اس�ب� ن �قي الDari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda :
“Adakanlah perhitungan terhadap diri kalian sebelum kalian diperhitungkan”.
Berdasarkan dari ayat dan hadits diatas, pengertian evaluasi dapat dipahami bahwa
evaluasi merupakan suatu usaha untuk memikirkan, memperkirakan, menimbang,
mengukur, dan menghitung aktifitas yang telah dikerjakan, dikaitkan dengan tujuan
yang dicanangkan untuk meningkat usaha dan aktifitas menuju tujuan yang lebih baik
diwaktu mendatang, segi-segi yang mendukung dikembangkan dan segi-segi yang
menghambat ditinggalkan
Dan kalau dikaitkan dengan pendidikan, evaluasi pendidikan berarti usaha
memprediksi, membandingkan, mengukur dan menghitung segala aktifitas pendidika
untuk meningkatkan usaha dan aktifitasnya dalam mencapai tujuan yang
direncanakan di masa akan datang dengan seefektif dan seefesien mungkin.
Menurut Muhaimin dan Abdul Mudjib bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan proses
penaksiran atas kemajuan, capaian, pertumbuhan dan perkembangan anak didik untuk
![Page 3: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/3.jpg)
tujuan pendidikan, sedangkan evaluasi pendidikan Islam adalah kegiatan untuk
menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam pendidikan Islam.
Evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara bertanya tentang suatu masalah hukum secara
langsung kepada rasulullah, lalu rasulullah menjawabnya. Sebagaimana terdapat dalam
riwayat berikut ini.
حدثنا قتيبة, جدثنا اسماعيل بن جعفر, عن عبدالله بن
دينار, عن ابى عمر قال, قال رسول الله صلى الله عليه
وسلم, "ان من شجر شجرة ال يسقط ورقها, وإنها مثل
المسلم, فحدثونى ماهى؟ فوقع الناس فى شجرة
اليوادى, قال, عبدالله, ووقع فى نفسى أنها النخلة,
فاستحييت. ثم قالوا, " حدثنا ماهي يارسول الله." قال, "
2)هي النخلة." )رواه البخارى
Artinya : menceritakan kepada kami Qutaibat, menceritakan kepada kami Ismail ibn Ja’far,
dari Abdullah Ibn Dinar, dari Ibn Umar, ia berkata, Rasulullah SAW Bersabda, “
Sesungguhnya diantara pepohonan ada satu pohon yang daunnya tidak jatuh ke tanah
(secara berguguran). Pohon itu bagaikan seorang muslim. Jelaskanlah kepadaku pohon apa
itu? “ orang-orang mengatakan pohon itu terdapat di pedalaman. ‘Abdullah Berkata, “
dalam benakku terbetik pikiran bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma. Akan tetapi aku
malu menjawabnya. “ Orang-orang barkata “ beritahukanlah kepada kami, pohon apakah
itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab Pohon kurma.” (HR. Bukhari)
Disamping menguji pemahaman sahabat, tentang ajaran agama, rasulullah juga di evaluasi
oleh allah melalui malaikat jibril. Sebagaimana kisah kedatangan malaikat jibril kepada nabi
2 Shohih Bukhori
![Page 4: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/4.jpg)
Muhammad SAW. Ketika beliau sedang mengejar sahabat di suatu majlis. Malaikat jibril
menguji dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau tentang iman,
islam dan ihsan.
حدثنا اسماعيل بن ابراهيم اخبرنا ابوا خيان التيمي عن
ابي زرعة عن ابي هريرة قال, " كان النبي صلى الله
عليه وسلم يوم بارز اللناس فاتاه رجل فقال, ماااليمان ؟
قال, االيمان ان تؤمن بالله ومالئكته وبلقائه ورسوله
وتؤمن بالبعث. " قال, " ماالسالم؟ قال, ان تعبد الله
والتشرك به, وتقيم الصالة, وتؤدى الوكاة المفروضة,
وتصوم رمضان. قال," ماالحسان؟ " قال, ان تعبد الله
كانك تراه فإلم تكن تراه فإنه يركز قال: من الساعة؟
قال: " مالمسئول عنها اعلم من السائل, وسأخبرك عن
اشراطها: اذا ولدت االمة ربها , واذا تطاول رعاة االبل
البهم فى البنيات , فى خمس ال يعلمهن االالله, ثم
تالالالنبى صلي الله عليه وسلم: " ان الله عنده علم
( االية, ثم ادبر, فقال ردوه,34الساعة ...... : لقمان :
فلم يرو شيئا فقال, " هذا جبريل جاء يعلم الناس دينهم."
3)رواه البخارى)
3 Shohih Bukhori
![Page 5: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/5.jpg)
Artinya : menceritakan kepada kami ismail ibn ibrahim, memberikan kepada kami ibn
hayyan al tamimi dari abi zar’at dari abi hurairat, ia berkata “ pada suatu hari
ketika nabi duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang
bertanya, “apakah iman itu? Jawab nabi, “iman adalah percaya kepada allah,
percaya kepada malaikatnya, dan pertemanan denganNya, para rasulNya, dan
percaya kepada hari berbangkit dari kubur. Lalu laki-laki itu bertanya kembali,
apakah islam itu? Jawab Nabi SAW, “ islam adalah menyembah kepada allah
dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun, mendirikan sholat,
menunaikan zakat yang difardukan dan berpuasa di bulan ramadhan. Lalu laki-
laki itu bertanya lagi, apa ihsan itu? Nabi SAW menjawab “ ihsan adalah
menyembah allah seolah-olah engkau menyembahNya,jika engkau tidak
melihatNya, ketahuilah bahwa allah melihatmu. Lalu laki-laki itu bertanya lagi “
apakah hari kiamat itu? Nabi SAW menjawab “ Orang yang ditanya tidak lebih
mengetahui dari pada orang yang bertanya, tetapi saya beritahukan kepadamu
beberapa syarat (tanda-tanda) akan tiba hari kiamat, yaitu jika budak sahaya
telah melahirkan majikannya, dan jika pengembala onta dan ternak lainnya
berlomba-lomba membangun gedung. Dan termasuk dalam lima macam yang
tidak mengetahuinya kecuali allah, yaitu tersebut dalam ayat : “ sesungguhnya
allah ahnya pada sisinya sajalah yang mengetahui hari kiamat, dan dia pula yang
menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim ibu, dan tidak
seorangpun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. Sesungguhnya allah maha
mengetahui sedalam-dalamnya.” Kemudian pergilah orang itu. Lalu nabi
menyuruh sahabat, “ antarkanlah ornag itu. Akan tetapi sahabat tidak melihat
bekas orang itu. Maka nabi SAW bersabda, itu adalah malaikat jibril AS yang
datang mengajarkan bagimu.” (HR. Bukhari).
Rasulullah SAW, juga menguji kemampuan saat pada waktu akan berangkat perang
sebagaimana riwayat berikut.
![Page 6: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/6.jpg)
حدثنا محمد بن عبد الله بن نمير, حدثنا أبى, جدثنا عبد
الله, عن نافع, عن ابى عمرقال, عرضنى رسول الله
صلى الله عليه وسلم يوم أحد فى القتال, وأنا ابن أربع
عشرة, فام يجوني. وعرضني يوم الخندق, وانا بن خمس
4عشرة سنة, فأجزانى(. رواه البخاري. )
Artinya : menceritakan kepada Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Numair, menceritakan kepada
kami ayahku, menceritakan kepada kami ‘Abdullah, dari Nafi’, dari ibn Imar
berkata, “ Rasulullah SAW menguji kemampuanku berperang pada hari perang
uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu beliau tidak mengizinkanku, dan
beliau mengujiku kembali pada hari perang khandaq ketika aku berusia lima belas
tahun, lalu beliau mengizinkanku.
Jika dilihat dari teori taksonomi Benjamin S. Bloom maka jelaslah bahwa
psicolkogikal domains yang dijadikan sasaran evaluasi nabi sebagaimana pelaksdana perintah
tuhan sesuai wahyu yang diturunkan kepada beliau lebih menitik beratkan pada kemampuan
dan kesediaan manusia mengamalkan ajaranNya, dimana faktor psikomotorik menjadi
tenaga penggeraknya. Disamping itu, faktor konatif (kemauan( juga dijadikan sasarannya
(konatif psikomotorik(.
Adapun sistem pengukuran (maesuramen( yang digunakan nabi sendiri tidak
menggunakan sistem laboratorial seperti dalam dunia ilmu pengetahuan modern sekarang.
Namun prinsip-prinsipnya menunjukkan bahwa sistem maenstrument juga terdapat dalam
hadits nabi. Nabi melakukan pengukuran terhadap prilaku manusia dengan memberikan
penjelasan tentang tanda-tanda seseorang yang beriman, misalnya mencintai saudaranya
seperti mencintai dirinya sendiri, ketika menyaksikan perbuatan mungkar, ia berusaha
4 Shohih Bukhori
![Page 7: Hadits Evaluasi](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022082201/55cf9194550346f57b8eb03d/html5/thumbnails/7.jpg)
mengubah dengan kekuatan fisiknya, lisannya atau dengan hatinya. Tapi yang terahir ini
menunjukkan selemah-lemahnya iman.
Dengan demikian evaluasi yang diterapkan pada masa rasulullah SAW adalah secara
langsung melihat tingkah laku para sahabat. Mendengarkan bacaan sahabat tentang ayat-ayat
al-qur’an, tanpa menggunakan buku catatan sebagaimana sekarang ini. Bila belum sampai
kepada ukuran yang diharapkan, Rasulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan
materi, berupa nasihat, arahan dan sebagainya.