hak dan kewajiban franchise

3
5 Hal Penting dalam Menjalankan Usaha Waralaba ( F ranchise ) MAGFOOD AMAZY Disusun Oleh: Halida An Nabila (13) D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN | KELAS 2G | 2014 Usaha Waralaba Setelah memahami PP No 42 tahun 2007 dan Peraturan Menteri No.12 Tahun 2006 tentang Waralaba, dapat disimpulkan bahwa  franchise  atau waralaba adalah bentuk kerja sama usaha dimana pemberi waralaba (franchisor) memberikan izin kepada penerima waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merek dagang, dan sistem operasi usahanya. Sebagai timbal balik dari pemberian izin tersebut, pemberi waralaba memperoleh pembagian laba dari penerima waralaba dalam bentuk royalty fee, franchise fee, atau pembayaran lain  sesuai ke sepakatan. Contoh: Burger Edam, Lawson, Seven Eleven, Besto, Indomaret, Alfamart, AlfaMidi, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, J.Co, McDonalds, Circle-K, California Fried Chicken, Starbucks, Domino’s Pizza, Gokana, Yoshitoshi, Hanamasa, Sushi Tei, Coffee Toffee, dan masih banyak lagi. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia waralaba antara lain:   F ranc hiso r   (Pemberi Waralaba)  Franchisor  adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain (  franchise e) untuk memanfaatkan segala kekayaan intelektual seperti nama, merek dagang, ciri khas usaha, dan sistem usaha yang dimilikinya.  F ranchise e  (Penerima Waralaba)  Franchisee adalah badan usaha atau perorangan yang menerima hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh  franchisor .  Mas te r F ranchise e   Master Fr anchisee adalah franchise e yang diberi wewenang oleh franchiso r untuk memberikan hak lanjutan kepada  franchisee  lainnya pada suatu area tertentu, dan atau membuka sendiri unit-unit  franchisee lanjutan tersebut pada daerah tertentu. Pendeknya, master franchisee adalah duplikat dari franchisor .  F ranc hise F e e  Biaya waralaba atau  franchise fee adalah kontribusi berupa  fee dari  franchisee  kepada  franchisor  sebagi imbalan atas pemberian hak pemanfaatan dan penggunaan hak intelektual yang dimiliki oleh  franchisor  dalam kurun waktu tertentu.  Franchise fe e ini sering disebut one-time fee karena hanya dibayarkan satu kali saja pada saat transaksaksi  pendirian waralaba.  Roya lty F e e  Biaya royalti adalah kontribusi berupa  fee dari operasional usaha  franchisee y ang dibayarkan kepada  franchisor  secara periodik, biasanya secara bulanan. Lazimnya, royalty fee berupa persentase tertentu dari besarnya omzet  penjuala n franchise e. Magfood Amazy Waralaba yang akan diulas dalam tugas ini adalah waralaba di bidang kuliner, Magfood Amazy. Magfood Amazy adalah konsep kemitraan usaha yang didirikan di bawah payung PT MagFood Amazy Internasional yang mulai dikembangkan mulai tahun 2003 oleh Yanti Isa dan Suwanto. Magfood Amazy hingga saat ini telah m emiliki lebih dari 250 outlet yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Flores. 1. INVESTASI MODAL DAN ANALISA KEUANGAN Jika berniat untuk membuka waralaba Magfood Amazy, terdapat beberapa ketentuan tentang modal dan analisis keuangan yang harus diperhatikan oleh  franchise e. Modal dan Analisa Keuangan 1. TIPE QIOSK Investasi modal awal : Rp 125.000.000 2. TIPE FOOD COURT Investasi awal : Rp 150.000.000 3. TIPE MINI RESTO Investasi awal : Rp 250.000.000 4. TIPE RESTO 

Upload: halidaannabila

Post on 17-Oct-2015

199 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

FRANCHISE

TRANSCRIPT

5 Hal Penting dalam Menjalankan Usaha Waralaba (Franchise)MAGFOOD AMAZYDisusun Oleh: Halida An Nabila (13)D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN | KELAS 2G | 2014

Usaha WaralabaSetelah memahami PP No 42 tahun 2007 dan Peraturan Menteri No.12 Tahun 2006 tentang Waralaba, dapat disimpulkan bahwa franchise atau waralaba adalah bentuk kerja sama usaha dimana pemberi waralaba (franchisor) memberikan izin kepada penerima waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merek dagang, dan sistem operasi usahanya. Sebagai timbal balik dari pemberian izin tersebut, pemberi waralaba memperoleh pembagian laba dari penerima waralaba dalam bentuk royalty fee, franchise fee, atau pembayaran lain sesuai kesepakatan. Contoh: Burger Edam, Lawson, Seven Eleven, Besto, Indomaret, Alfamart, AlfaMidi, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, J.Co, McDonalds, Circle-K, California Fried Chicken, Starbucks, Dominos Pizza, Gokana, Yoshitoshi, Hanamasa, Sushi Tei, Coffee Toffee, dan masih banyak lagi. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia waralaba antara lain:Franchisor (Pemberi Waralaba)Franchisor adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk memanfaatkan segala kekayaan intelektual seperti nama, merek dagang, ciri khas usaha, dan sistem usaha yang dimilikinya.Franchisee (Penerima Waralaba) Franchisee adalah badan usaha atau perorangan yang menerima hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh franchisor.Master FranchiseeMaster Franchisee adalah franchisee yang diberi wewenang oleh franchisor untuk memberikan hak lanjutan kepada franchisee lainnya pada suatu area tertentu, dan atau membuka sendiri unit-unit franchisee lanjutan tersebut pada daerah tertentu. Pendeknya, master franchisee adalah duplikat dari franchisor. Franchise FeeBiaya waralaba atau franchise fee adalah kontribusi berupa fee dari franchisee kepada franchisor sebagi imbalan atas pemberian hak pemanfaatan dan penggunaan hak intelektual yang dimiliki oleh franchisor dalam kurun waktu tertentu. Franchise fee ini sering disebut one-time fee karena hanya dibayarkan satu kali saja pada saat transaksaksi pendirian waralaba. Royalty FeeBiaya royalti adalah kontribusi berupa fee dari operasional usaha franchisee yang dibayarkan kepada franchisor secara periodik, biasanya secara bulanan. Lazimnya, royalty fee berupa persentase tertentu dari besarnya omzet penjualan franchisee.

Magfood AmazyWaralaba yang akan diulas dalam tugas ini adalah waralaba di bidang kuliner, Magfood Amazy. Magfood Amazy adalah konsep kemitraan usaha yang didirikan di bawah payung PT MagFood Amazy Internasional yang mulai dikembangkan mulai tahun 2003 oleh Yanti Isa dan Suwanto. Magfood Amazy hingga saat ini telah memiliki lebih dari 250 outlet yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Flores.

1. INVESTASI MODAL DAN ANALISA KEUANGANJika berniat untuk membuka waralaba Magfood Amazy, terdapat beberapa ketentuan tentang modal dan analisis keuangan yang harus diperhatikan oleh franchisee.

Modal dan Analisa Keuangan1. TIPE QIOSKInvestasi modal awal : Rp 125.000.000 2. TIPE FOOD COURTInvestasi awal : Rp 150.000.0003. TIPE MINI RESTOInvestasi awal : Rp 250.000.0004. TIPE RESTOInvestasi awal : Rp 310.000.0002. RISIKO USAHADalam membuka waralaba, terutama waralaba kuliner seperti Magfood Amazy, berbagai risiko akan dihadapi franchisee. Risiko yang paling utama adalah adanya entry barrier, yakni penghalang untuk memasuki pasar yang dapat timbul karena berbagai faktor seperti kekuatan hak paten, merek dagang, ciri khas, besarnya modal, serta tingkat persaingan bisnis. Magfood Amazy menawarkan berbagai menu seperti ayam goreng, kentang goreng, spaghetti, dan burger. Yang menjadi masalah adalah menu-menu tersebut kurang lebih mirip dengan menu yang ditawarkan di beberapa waralaba lain yang sudah lebih dulu terkenal seperti Kentucky Fried Chicken (KFC) dan California Fried Chicken (CFC). Di sinilah muncul barrier yang menjadi kendala, sebab KFC dan CFC selakupemain lama dalam bisnis makanan serupa telah lebih dulu menguasai pasar dan memiliki pelanggan. Jika waralaba baru Magfood Amazy tidak mampu mengatasi entry barrier, maka dalam waktu singkat saingan-saingan bisnisnya akan menggilasnya. Selain itu, selaku waralaba makanan, terdapat risiko kebakaran atau ledakan karena di lokasi usaha aktivitas memasak yang erat kaitannya dengan dapur dan api memang harus dilakukan. Untuk itu dibutuhkan cara untuk menjaga aset dan sarana yang dimiliki, salah satunya melalui asuransi kebakaran. Selain itu biasanya risiko yang sering dialami karyawan yang bekerja di dapur adalah terjadinya kecelakaan kerja, misalkan teriris salah satu jarinya saat memotong atau luka bakar. Jadi dibutuhkan juga asuransi kecelakaan.

3. PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB FRANCHISOR-FRANCHISEEFranchisor bertanggung jawab dalam pelaksanaan survey lokasi sebelum memberikan hak pemakaian merk kepada franchisee dan persiapan sarana penjualan; counter penjualan & peralatan operasional lengkap meliputi ramuan bumbu masak yang dipakai dalam operasional usaha outlet dan pengetahuan dan pelatihan proses operasional outlet yang mencakup teknis memasak, teknis pelayanan, dan pencatatan administrasi. Selain itu, franchisor juga bertanggung jawab dalam pemberian konsep pemasaran & pengembangan usaha yang sudah terbukti berhasil dijalankan dan jaminan terhadap tersedianya semua ramuan bumbu masak, kemasan dan peralatan operasional. Di samping itu, franchisor berkewajiban mendampingi pada saat operasional awal selama 1 bulan, mengadakan kegiatan promosi nasional, pertemuan rutin anggota nasional, dan memberi penghargaan untuk mitra yang berprestasi. Dan untuk menjaga kualitas produk franchisor bertanggung jawab dalam pelaksanaan audit, quality control lapangan, dan seleksi staff karyawanFranchisee di sisi lain bertanggung jawab dalam pelaksanaan penjualan produk, pemakaian bumbu dan bahan baku sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan dalam SOP dan menjalankan aktivitas operasional sesuai SOP yang sudah ditetapkan franchisor. Selain itu, franchisee juga harus menjalankan konsep Sistem Inovasi Usaha Mandiri yang ditetapkan franchiso dan membuatan laporan keuangan dengan benar serta analisa usaha setiap bulan dan menyampaikan kepada franchisor setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Dan di dalam menjalankan waralaba, franchisee bertanggung jawab dalam penyediaan dana dalam semua aktivitas usaha baik modal fixed asset maupun modal kerja, menjaga standar kualitas pegawai dan pemasok, mengupgrade peralatan atau fasilitas yang ada dan menyediakan produk atau fasilitas yang sesuai dengan yang ditetapkan franchisor.

4. METODE PENGAWASANDalam rangka pengawasan, franchisor Magfood Amazy mengharuskan tiap-tiap outlet membuat laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan usaha yang sebenar-benarnya serta mengharuskan outlet untuk melaporkan analisa usaha yang wajib disampaikan setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan-laporan tersebut akan diaudit oleh franchisor. Selain itu franchisor melakukan studi lapangan dalam rangka quality control ke berbagai outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

5. PEMBAGIAN LABAMagfood Amazy menganut sistem pembagian laba royalty fee. Jadi, setiap outlet harus membayar biaya royalti sejumlah 3,5% dari total omset per bulannya kepada franchisor. Misalnya, total omset suatu gerai Magfood Amazy pada bulan Januari diketahui mencapai 200 juta rupiah, maka franchisor berhak memperoleh laba sebesar 3,5% x Rp 200.000.000,00 = Rp 7.000.000,00 pada bulan Januari.