hal · sangat produktif. salah satu karyanya yang paling terkenal adalah seri lovasket. novel drama...
TRANSCRIPT
HAL
9
radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
HAL
4-5
SELASA 28 APRIL 2020 RADARMALANG.ID
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Mardi Sampurno. Wakil Pemimpin Redaksi: Mahmudan. Koordinator Liputan: Ahmad Yani. Koordinator Halaman Radar Kanjuruhan: Bayu Mulya Putra. Koordinator Halaman Radar Batu: Imam Nasrodin Redaktur Senior: Abdul Muntholib. Asisten Redaktur: Aris Dwi Kuncoro. Reporter: Farik Fajarwati, Fajrus Shiddiq. Fotografer: Darmono, Rubianto. Copy Editor: Dwi Lindawati, Amalia Safitri. Layout: Yudo Asmoro, Yanuar Pribadi, Nur Rio S., Farizza Rement, Budi Nofianto. Grafis/Desain Iklan: Andhi Wira Setya, Retno Ayuningtyas. Digital Design Graphic: Rahadian Bagaskoro, Manajer Poros Radar Batu dan Radar Kanjuruhan: Bambang Triwijatmiko. Wakil Manajer Kanjuruhan: Neny Fitrin. Wakil Manajer Radar Batu: Kholid Amrullah Direktur: Kurniawan Muhammad. General Manager: Don Virgo. Manajer Iklan dan Event: M. Atho’illah. Koordinator Iklan Display: Joni Setiawan. Manajer Pemasaran
Koran: Ardianto Rully Pratama. Kepala Divisi Online dan Pengembangan Data: Happy Dy. Redaktur Online: Indra Mufarendra, Hendarmono Al Sidarto. Wartawan Online: Elfran Vido, Rida Ayu Nabila, Bob Bimantara Leander, Content Writer: Elsa Yuni Kartika. Manajer HRD: Yulianti. Manajer Keuangan: Endra Purnama Wijaya. Staf Keuangan: Desi Aprilia Haniati, Santy Hafidha Y, Nanik Handayani, Rizal Bachtiar, Andi Suryadi, Didik Prasetyo, Aulia Dhea Luzita, Sabita Qomaria (Radar Kanjuruhan), Ika Winda Novianti (Radar Batu). Koordinator Komunikasi Bisnis: Didik Harianto. Staf Iklan: Luluk Setyowati, David Rahmat Hakiki, R.A. Firmansyah, Rizki Eva Pertiwi, Nurhayati, Reni Indrisari, Defi Maria Santoso. Staf Iklan Online: Shuvia Rahma Staf IT: Indra Andiko. Perwakilan Jakarta: Raoul Abdurrohib. Sekretaris Redaksi: Dika Rabbaniy Firdaus. Staf Pemasaran: Mulyono Agung, Suharto, Dwi Kartiko, Zainal Ali Abidin. Event: Bachtiar Eko Saputro, Reza Ardianza. Zetizen: Zhavira Noor Rivdha, Ananda Triana, Dzulhan Muhammad, Haekal Amarasyad. Penerbit: PT Malang Intermedia Press. Kantor Pusat: Jl Kawi 11-B Malang, Telp (0341) 355602, Fax (0341) 348638. Sirkulasi: (0341) 350798. Iklan: (0341) 363700. Radar Batu: (0341) 599800, Radar Kanjuruhan: (0341) 397700. Website: www.radarmalang.id. E-Mail: [email protected]. Percetakan: PT Temprina Media Grafika.
Wartawan Radar Malang selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan meminta atau menerima uang ataupun barang dari sumber berita.
Untuk naskah liputan dengan kode penulis: nen, dik, bin, del, ren, hay, adalah advertorial.
Malang penuh sejarah. Dari jejak kerajaan kuno abad ke 8 masehi sampai era kolonial Belanda. Kekayaan warisan sejarah itu memunculkan berbagai kawasan Malang heritage. Tidak sedikit yang kemudian dikelola jadi tujuan wisata.Salah satu tujuan wisata Malang
heritage itu adalah Kampoeng Heritage Kajoetangan atau Kampung Kayutangan. Sebuah kampung yang sudah tercatat dalam sejarah masa klasik sampai modern. Kampung ini memiliki ciri khas deretan rumah berarsitektur kolonial Belanda. (els/muf)
Asal-usul Nama Kayutangan
Secara singkat, nama Kayutangan bermula dari adanya pohon yang menyerupai tangan di ujung jalan menuju arah Alun-alun. Seorang warga di sana pun pada masa kecilnya pernah menyaksikan jalan-jalan di koridor Kayutangan ditanami pohon yang daunnya berbentuk aneh.Entah mana yang menjadi dasar.
Yang jelas, nama Kayutangan (Kajoetangan) banyak terdapat di buku laporan Belanda tahun 1890 hingga masih diucapkan sampai sekarang. Kompleks pertokoan di sepanjang Jalan Kayutangan (sekarang Jalan Basuki Rahmat) mulai dari pertigaan depan PLN sampai di depan Gereja Katolik Kayutangan dibangun antara tahun 1930-1940, yang saat itu bergaya atap datar dan
berbentuk kubus.Namun semua spekulasi di atas
dapat diakhiri berkat “catatan ilmiah tertulis” bahwa kayu tangan adalah nama tanaman. Dilansir dari Terakota, tanaman “kayu tangan”, yang memiliki nama ilmiah Euphorbia Tirucalli L, disebutkan di dalam buku botani ilmiah berbahasa Belanda berjudul Nieuw Plantkundig Woordenboek voor Nederlandsch Indië. Dalam bahasa Indonesia buku tersebut artinya “Kamus Botani Baru untuk Hindia-Belanda”.
Kampung Heritage Kayutangan, Warisan Sejarah
Sejak Zaman Belanda
Di kampung ini, ada setidaknya 60 rumah tua yang berhasil diidentifikasi. Seluruhnya relatif terjaga bentuk aslinya. Di depan rumah dipasang plakat informasi usia bangunan sampai pemilik pertamanya. Rumah tertua dicatat dibangun pada 1870.Banyak pula yang dibangun dalam
kurun 1920-1940 dengan model atap pelana atau biasa disebut rumah jengki. Wisata heritage Kayutangan diresmikan sejak 2018 lalu. Sejak itu pula para pelancong datang silih berganti.Bahkan pada 30 Agustus lalu, Wali
Kota Malang, Sutiaji meresmikan Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan sebagai Ibukota Heritage Malang, sebagaimana dikutip dari artikel radarmalang.jawapos.com
yang berjudul “Kayutangan Jadi Ibu Kota Heritage Kota Malang” tahun 2019 (27/4). Saat itu pula, diadakan event Oeklam-Oeklam Heritage nang Kayutangan di kawasan tersebut.Ada tiga akses masuk menuju
Kampung Heritage Kayutangan. Bisa dari koridor Talun di Jalan Arif Rahman Hakim serta dua akses lainnya dari koridor Kayutangan di Jalan Basuki Rahmat. Di tiap akses masuk itu pengunjung dikenai Rp 5 ribu per orang.Pengunjung diberi peta wisata
Kayutangan dan kartupos bergambar bangunan lawas. Bila ingin masuk ke dalam rumah untuk berfoto, ada biaya Rp 10 ribu. Selain diizinkan masuk untuk berfoto, pemilik rumah siap menjawab pertanyaan seputar sejarah dan arsitektur rumah mereka.
Jadi Objek Penelitian Mahasiswa Luar Negeri
Selain itu, dalam sebuah wawancara bersama Jawa Pos Radar Malang, Kepala Seksi (Kasi) Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kota Malang, Agung Harja Buana pernah mengatakan, bahwa Kampung Heritage Kayutangan juga sempat dijadikan objek penelitian mahasiswa dari University of Newcastle Australia.Dalam penelitiannya, mahasiswa
tersebut berfokus terhadap penggalian potensi budaya. “Penelitiannya selama dua hari,” terang dia pada Oktober tahun lalu.
Pasangan Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger dikabarkan menantikan anak pertama mereka. Kabar ini datang 10 bulan setelah pernikahan mereka yang diselenggarakan Juni lalu.Seorang sumber mengatakan
kepada ET bahwa keduanya amat bahagia dengan kehamilan Katherine. Anak ini nanti akan jadi anak pertama mereka dan kedua bagi Pratt.“Pasangan itu tahu memasuki
hubungan yang memiliki anak bersama-sama amatlah penting bagi mereka, jadi ketika mereka mengetahui kabar itu mereka amatlah bahagia,” kata sumber tersebut, seperti dikutip dari ET Online (27/4).“Meskipun Katherine sibuk
mempromosikan bukunya di awal kehamilan, dia kini memiliki waktu di
rumah dan mempersiapkan kehadiran bayi tersebut. Chris juga amat bersemangat,” lanjut si sumber.Chris Pratt sebelumnya telah
memiliki seorang putra yang kini berusia tujuh tahun hasil pernikahannya dengan Anna Faris yang kandas pada 2018 lalu.Pada Juni 2019, bintang Guardians
of the Galaxy tersebut memamerkan momen bahagia pasangan tersebut kepada publik.Melalui sebuah unggahan foto di
akun Instagram, Chris Pratt mengaku amat bahagia melepas masa duda usai berpisah dari Anna Faris pada Agustus 2018 dan resmi bercerai pada Oktober 2018.“Kemarin adalah hari terbaik dalam
hidup kami! Kami menjadi suami dan istri di hadapan Tuhan, keluarga kami
dan semua yang kami cintai,” kata Pratt dalam unggahannya pada 10 Juni 2019 dini hari waktu Indonesia.“Acaranya intim, mengharukan, dan
emosional. Kami merasa amat terberkati untuk memulai babak baru ini dalam hidup kami. Kami amat berterima kasih kepada keluarga kami dan teman-teman kami yang bersama kami,” lanjutnya.Pratt juga mengirimkan rasa terima
kasih kepada desainer ternama Giorgio Armani yang bersedia membuatkan gaun pengantin putih off-shoulder untuk Katherine dan setelan jas formal untuk Pratt. Ia menyebut kedua pakaian itu “pakaian seumur hidup.”“Pagi ini kami tak merasakan apa
pun selain terberkati,” kata Pratt. (els/muf)
radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
Drama Korea berjudul The World of the Married tengah digandrungi di
Tanah Air. Melihat ketenaran drama yang dibintanginya, Kim Hee-ae
sebagai pemeran utama bernama Ji Sun-woo sebelumnya tidak berharap
besar drama ini akan tenar seperti sekarang.
Dalam konferensi pers, Jumat (24/4) lalu, aktris kelahiran 23 April
1967 ini bercerita mengenai perannya di The World of the
Married.
Drama Korea berjudul The World of the Married tengah digandrungi di
Tanah Air. Melihat ketenaran drama yang dibintanginya, Kim Hee-ae
sebagai pemeran utama bernama Ji Sun-woo sebelumnya tidak berharap
besar drama ini akan tenar seperti sekarang.
Dalam konferensi pers, Jumat (24/4) lalu, aktris kelahiran 23 April
1967 ini bercerita mengenai perannya di The World of the
Married.
Hadiah ajaib
Sampai sekarang, Kim Hee-ae masih tidak menyangka drama ini akan meraih kesuksesan besar. “Saya tidak percaya bahwa drama saya telah mencapai popularitas besar. Ini seperti hadiah ajaib bagi saya,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Yonhap (26/4).Kisah mengenai rumah tangga
yang berada di ujung tanduk karena hadirnya orang ketiga ini menjadi hal yang menarik bagi penonton.
Berkat kerja selaras tim produksi
Bisa dibilang, akting tak akan terasa hidup jika tidak adanya kerja sama tim produksi, begitu pula dengan peran yang diambil oleh Kim Hee-ae.Aktris yang berada di
bawah naungan label YG Stage, anak perusahaan YG Entertaiment itu membeberkan, bahwa tim produksi drama bekerja dengan sangat selaras. “Kesempurnaan ini telah menciptakan hasil yang baik, saya pikir,” tutur Kim Hee-ae.
Sebuah tantangan
Kim Hee-ae telah berkarier di dunia akting sejak tahun 1983. Ia juga telah menyabet banyak penghargaan.Meski telah lama berkecimpung di
dunia akting, menurut artikel Soompi, aktris senior ini mengatakan, sulit mengekspresikan emosi yang kuat di sebagian besar adegan dalam cerita cinta segitiga ini. “Semua adegan saya dalam proyek ini membutuhkan perasaan yang intens dan kuat serta sentimen. Itu menjadi sebuah tantangan bagi saya,” tukas Kim Hee-ae. (els/hen)
radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
Siapa yang tak pernah membaca novel teenlit semasa SMA atau mungkin SMP?
Novel teenlit merupakan salah satu hal yang sangat lekat dengan remaja.
Berbagai kisah dan karakter tokoh banyak yang memotret kisah persahabatan hingga
percintaan remaja.Dibalik menariknya membaca novel-novel Teenlit, ada penulis-penulis berbakat yang
karyanya kian digemari anak muda. Penulis-penulis tersebut punya ciri khas dan keunikan yang selalu tampak dalam karyanya. Berikut kami rangkum penulis
novel teenlit favorit Zetizen! (nda/hen)
1. Luna Torashyngu
Bisa dibilang, Luna Torashyngu merupakan penulis novel Teenlit yang sangat produktif. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah seri Lovasket. Novel drama tersebut telah mencapai buku keenamnya, ‘Lovasket: Game Over’. Karya-karyanya tak hanya menyenangkan dibaca, tapi juga variatif dan tidak membosankan. Seperti seri ‘Mawar Merah’ dan ‘Golden Bird’ yang merupakan kombinasi genre Drama dan Action.Tahukah kamu bahwa Luna
Torashyngu bukanlah nama asli penulis buku ‘Victory’ dan ‘Dua Rembulan’ itu? Lewat laman Goodreads, ia mengakui bahwa nama tersebut hanyalah nama penanya. Bahkan ia adalah laki-laki. Luna sendiri berarti Bulan dan Torashyngu menggambarkan bahwa ia senang dengan hal berbau jejepangan.
radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
2. Esti Kinasih
Karya-karya Esti Kinasih tak hanya digemari oleh anak muda di era awal 2000an, tapi juga di era 2010. Novel teenlit pertamanya pasti tak awam di telinga penggemar novel, yaitu Fairish (2004). Kemudian dilanjutkan dengan Cewek (2005), Still.. (2006), dan Dia, Tanpa Aku (2008).Meski tak lagi berusia muda, Esti Kinasih berhasil menelurkan
karya-karya novel tentang remaja yang bikin gemas. Buku terakhir yang ia tulis adalah seri novel Jingga dan Senja (2010), Jingga Dalam Elegi (2011), dan Jingga Untuk Matahari (2016).
3. Windhy Puspitadewi
Kisah yang penuh imajinasi dan fantasi dikemas dengan drama remaja menjadi ciri khas utama Windhy Puspitadewi. Sebut saja
novel-novelnya yang penuh petualangan seperti Confeito (2005), Incognito (2009), dan seri trilogi Touche.
Tak hanya menulis diterbitkan untuk teenlit, karya-karyanya yang lebih menyentuh dan menguras emosi ia terbitkan di Gagas
Media. Beberapa di antaranya yaitu Let Go, Seandainya, dan Morning Light. Selipan-selipan kutipan hingga pengetahuan baru
seringkali ditemukan dalam novel-novel Windhy.
4. Stephanie Zen
Dear Dylan, Dylan I Love You, dan Brondong Lover jadi contoh beberapa karya novel teenlit Stephanie Zen. Ia pertama kali menulis novel teenlit-nya pada tahun 2006 yang berjudul Anak Band. Perkembangan tulisan Stephanie Zen tampak dalam tiap karyanya.Selain menulis kisah remaja anak SMA, Stephanie Zen juga
kerap meluncurkan buku-buku untuk Gagas Media seperti One Last Chance, More Than Words, dan A Week To Forever.
5. Lexie Xu
Berbeda dari penulis novel teenlit kebanyakan, Lexie Xu mengambil genre mystery–thriller sebagai ciri khasnya. Meski
kisahnya masih tentang remaja dan ada bumbu romantis, kisah sadis dan seram menjadi keunikan yang ditawarkan oleh karya-
karya Lexie Xu.Beberapa di antaranya adalah Obsesi (2010), Pengurus MOS
Harus Mati (2011), Permainan Maut (2011), Teror (2012), dan masih banyak lagi. Hampir semua sampul buku Lexie Xu memuat
tokoh anak SMA dan didesain seram dengan ilustrasi darah. Karya-karyanya selalu sukses bikin merinding. Berani baca?
Senin (27/4) pagi, dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) Hongkong, terpaksa menghentikan perjalanannya menuju Kabupaten Blitar.Ini karena saat memasuki
kawasan Kota Malang, tepatnya check point Adi Putro, petugas mendapati suhu kedua wanita tersebut di atas 38 derajat celcius.“Mereka naik mobil Toyota
Avanza putih. Jadi saat diberhentikan di Check Point Adi Putro (Jalan Raya Arjosari, suhu mereka waktu di cek lebih dari 38 derajat celcius. Keduanya mengaku melakukan perjalanan dari arah Surabaya,” ujar Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Priyanto.Dari hasil skrining, dua wanita
tersebut memiliki suhu 38,6 derajat celcius dan 38,2 derajat celcius. Sesuai protokol kesehatan, kedua wanita itu pun tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.Polisi lantas berkoordinasi
dengan petugas Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Malang untuk membawa keduanya ke Puskesmas Polowijen. Untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.“Sudah dibawa di puskesmas.
Saat ini suhu mereka sudah di angka 36,5 derajat celcius dan 37,2 derajat celcius,” tambahnya.Dari hasil skrinning Satgas
Covid-19 pun tidak ditemukan ada gejala batuk, pilek dan sesak nafas. Sehingga pasien hanya disarankan untuk menjalankan isolasi mandiri. Karena punya riwayat tinggal di negara terinfeksi.Sementara di saat kedua
wanita itu diperiksa, mobil yang ditumpangi keduanya disemprot cairan disinfektan. Pos yang sempat menjadi tempat mereka singgah pun juga disemprot.“Petugas yang bertugas
menyemprot juga sudah diarahkan untuk mandi dan ganti pakaian. Ini sesuai prosedur keamanan penularan Covid-19,” tandas dia. (rid/muf)
rada
rmal
ang.
id
|
onl
ine@
rada
rmal
ang.
id
|
jaw
apos
rada
rmal
ang
| ra
darm
alan
gonl
ine
| @
rada
r_m
alan
g
Check point di exit tol Madyopuro mulai beroperasi Minggu (26/4). Di hari pertama pengoperasian check point untuk mencegah masuknya virus korona itu, ada belasan kendaraan yang harus putar balik.“Ada sekitar 15 kendaraan
yang berasal luar kota tiba di Exit Tol Madyopuro. Sedangkan di Pos Adi Putroada dua kendaraan putar balik. Rata-rata dari Sidoarjo, Bojonegoro dan Surabaya, Bekasi dan Jakarta,” terang Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Priyanto, Senin (27/4).Priyanto menjelaskan,
kendaraan mau tak mau harus putar baik jika berasal dari luar Malang. Plus identitas sopir dan penumpangnya memang berasal dari luar Malang.“Siapapun yang berniat mudik,
kami minta untuk kembali ke tempat asalnya lebih dahulu,” ujar mantan Kapolsek Bubutan Surabaya ini.Seperti yang telah diberitakan,
penyekatan dan sterilisasi di enam titik check point telah dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ini juga menjadi bagian dari Operasi Ketupat Semeru 2020 yang berlaku hingga 31 Mei mendatang.Di setiap pos check point,
petugas yang berjaga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.“Serta, dilengkapi ambulance
juga. Untuk antisipasi jika ada masyarakat yang perlu dirujuk ke Puskesmas terdekat setelah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan yang ada,” pungkasnya. (rid/muf)
radarmalang.id | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
KABUPATEN MALANG – Bagi pekerja yang setiap harinya melalui Check Point Kabupaten Malang tidak perlu risau untuk diberhentikan dan dilarang masuk Kabupaten Malang. Sebab, pelarangan masuk diperuntukkan bagi pengendara yang ketahuan tujuannya untuk mudik.“Kalau memang setiap
hari PP (pergi pulang) ya tidak distop. Itu penyetopan hanya untuk yang mudik,” kata Bupati Malang Muhammad Sanusi seusai rapat koordinasi di Pendopo Agung, Senin (27/4).Meskipun tidak dilakukan
pemberhentian, lanjut Sanusi, bagi pekerja yang setiap hari melewati check point tetap akan diperiksa kesehatannya. “Kalau
sampai ketahuan suhunya tinggi dan kesehatannya terganggu ya kami karantina di safe house,” tegas Sanusi.Sebagai informasi, sejak
Minggu (26/4) Pemkab Malang melalui Polres Malang menegaskan akan mengarahkan semua kendaraan yang bertujuan untuk mudik. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai persebaran Covid-19 yang berasal dari luar daerah. Adapun pengecekan kendaraan difokuskan pada armada bus, mobil travel, dan mobil pribadi yang bernomor plat luar daerah.Sementara Check Point
Kabupaten Malang sendiri sebanyak enam tempat. Keenamnya berada di perbatasan Kabupaten Malang dengan sejumlah daerah lainnya. (bob/hen)