halaman 149 s.d. 189
TRANSCRIPT
149
Lampiran VII
TABEL ANGKA KREDIT INPASSING
I. Angka Kredit Kumulatif Untuk Inpassing Bagi Jabatan Auditor Trampil
Angka Kredit dan Masa Kepangkatan No. Gol/
Ruang STTB/Ijazah Yang
Setingkat < 1 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th/Lebih
SLTA 40 45 50 55 60 1 II / b
SARJANA MUDA/DII/DIII 40 46 52 58 65
SLTA 60 65 70 75 80 2 II / c
SARJANA MUDA/DII/DIII 60 66 72 78 85
SLTA 80 83 87 91 95 3 II / d
SARJANA MUDA/DII/DIII 80 85 90 95 100
SLTA 100 110 120 130 140 4 III / a
SARJANA MUDA/DII/DIII 100 111 122 133 145
SLTA 150 160 170 180 190 5 III / b
SARJANA MUDA/DII/DIII 150 161 172 183 195
SLTA 200 222 244 267 290 6 III / c
SARJANA MUDA/DII/DIII 200 223 247 271 295
7 III / d SLTA s/d SARJANA MUDA/DII/DIII 300 300 300 300 300
II. Angka Kredit Kumulatif Untuk Inpassing Bagi Jabatan Auditor Ahli
Angka Kredit dan Masa Kepangkatan
No. Gol/ Ruang
STTB/Ijazah Yang Setingkat < 1 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th/Lebih
SARJANA / D IV 100 112 124 137 150 1 III / a
PASCA SARJANA 100 116 132 148 155
SARJANA / D IV 150 162 174 187 200
PASCA SARJANA 150 163 177 191 205 2 III / b
DOKTOR 150 165 180 195 210
SARJANA / D IV 200 225 250 275 300 3 III / c
PASCA SARJANA 200 226 252 278 305
150
Angka Kredit dan Masa Kepangkatan No. Gol/
Ruang STTB/Ijazah Yang
Setingkat < 1 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th/Lebih DOKTOR 200 227 254 282 310
SARJANA / D IV 300 325 350 375 400
PASCA SARJANA 300 326 352 378 405 4 III / d
DOKTOR 300 327 354 382 410
SLTA 400 435 471 504 540
SARJANA MUDA/DII/DIII 400 436 472 508 545
SARJANA / D IV 400 437 474 512 550
PASCA SARJANA 400 438 477 516 555
5 IV / a
DOKTOR 400 440 480 520 560
SLTA 550 585 620 656 690
SARJANA MUDA/DII/DIII 550 586 622 659 695
SARJANA / D IV 550 587 624 662 700
PASCA SARJANA 550 588 626 665 705
6 IV / b
DOKTOR 550 590 630 670 710
SLTA 700 731 762 795 830
SARJANA MUDA/DII/DIII 700 733 766 800 835
SARJANA / D IV 700 735 770 805 840
PASCA SARJANA 700 736 772 808 845
7 IV / c
DOKTOR 700 737 774 812 850
SARJANA / D IV 850 900 949 998 1040
PASCA SARJANA 850 901 950 999 1045 8 IV / d
DOKTOR 850 902 951 1000 1050
9 IV / e SARJANA / D IV s.d DOKTOR 1050 1050 1050 1050 1050
151
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN ( B P K P )
___________________ Nomor : S-06.04.00-288/K/2000 Jakarta, 22 Juni 2000 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal. : Pembayaran Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat Struktural yang diinpassing ke dalam Jabatan Fungsional Auditor Kepada Yth. Bapak Menteri Keuangan di Jakarta Menindaklanjuti Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: K.26-30/V6-53/74 perihal Inpassing dalam Jabatan Auditor di lingkungan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah butir 3 (terlampir), dinyatakan bahwa dalam rangka inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Auditor, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan BPKP sebagai Instansi Pembina dengan pertimbangan bahwa masih dalam masa peralihan dan agar tidak merugikan hak kepegawaian sependapat agar tunjangan jabatan struktural yang pernah diterima pejabat struktural yang diinpassing tetap dapat dibayarkan sampai dengan tunjangan fungsional auditor ditetapkan, dengan ketentuan bahwa besarnya tunjangan jabatan adalah sama dengan yang dibayarkan pada bulan Maret 2000. Untuk itu diharapkan kesediaan Bapak untuk menerbitkan Surat Persetujuan Pembayaran tunjangan jabatan struktural dimaksud sehingga para pejabat struktural yang telah diinpassing ke dalam jabatan fungsional auditor masih tetap dapat menerima tunjangan jabatan sebelumnya. Sebagai bahan pertimbangan perlu kiranya kami beritahukan bahwa pembayaran tunjangan tersebut tidak menambah anggaran negara karena : 1. Besarnya tunjangan jabatan mengacu kepada besarnya tunjangan jabatan struktural bulan Maret
2000; 2. Tidak menimbulkan tunjangan jabatan ganda karena dengan inpassing yang bersangkutan tidak
menduduki/ merangkap sebagai pejabat struktural; 3. Jabatan struktural yang pernah diduduki oleh pejabat yang diinpassing tidak diisi oleh pejabat lain.
152
Atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih. KEPALA ttd Arie Soelendro NIP. 060035861 Tembusan Yth.: 1. Bapak Menteri Negara PAN 2. Saudara Kepala BKN 3. Saudara Direktur Jenderal Anggaran 4. Para Inspektur Jenderal/Inspektur Utama/Deputi Pengawasan
153
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
KANTOR PUSAT
Gedung Anggaran Telepon : 344-9230 (20 saluran) Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 384-2234,386-5130,344-0107 Jakarta 10710 Telex : 45799 Kotak Pos 1139 Faksimil : 364-5402, 34504640
Nomor : S – 4071/A/2001 17 Oktober 2001 Lampiran : - H a l : Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor Kepada Yth. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta Menunjuk surat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) tanggal 7 Agustus 2001 Nomor : C.26-30/V.14-11/06 perihal tersebut pada pokok Surat, dengan ini diberitahukan hal-hal sebagai berikut : 1. Ketentuan tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen dan Lembaga Non Departemen.
Khususnya di lingkungan Inspektorat atau Unit Pengawasan Intern Pemerintah lainnya, sesuai dengan Keppres No. 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Departemen, menetapkan bahwa jabatan Inspektur Pembantu (Eselon III) dan Pemeriksa atau Pengawas (Eselon IV) telah ditiadakan dan selanjutnya disesuaikan dengan Jabatan Fungsional Auditor.
2. Periode inpassing bagi mantan Inspektur Pembantu dan Pemeriksa atau Pengawas telah
ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Juli 2001 dengan penetapan waktu selambat-lambatnya harus sudah selesai pada akhir bulan Sepetember 2001. Namun landasan hukum bagi Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor sampai saat ini masih belum ditetapkan dengan Keputusan Presiden tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dimohon kiranya BPKP selaku Instansi Pembina Pengawas Auditor agar segera mengambil langkah-langkah penyelesaian Keputusan Presiden dimaksud bersama instansi terkait.
154
Demikian atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Direktur Jenderal Anggaran
ttd
A. Anshari Ritonga NIP. 060027032
Tembusan : 1. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 2. Kepala Badan Kepegawaian Negara;
155
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
KANTOR PUSAT
Gedung Anggaran Telepon : 344-9230 (20 saluran) Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 384-2234,386-5130,344-0107 Jakarta 10710 Telex : 45799 Kotak Pos 1139 Faksimil : 364-5402, 34504640
Nomor : S-5109/MK-2/2001 20 Desember 2001 Lampiran : - Perihal : Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor Kepada Yth. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Jakarta Sehubungan dengan Surat Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tanggal 30 November 2001 Nomor : S-08.07.00-730/K/2001 perihal permohonan Pemberian Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor, dengan ini diberitahukan bahwa pada prinsipnya dapat disetujui Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor yang berlaku terhitung mulai tanggal 1 April 2002, dengan besaran sebagai berikut :
NO. J E N J A N G J A B A T A N G O L O N G A N B E S A R A N
T U N J A N G A N I. 1. 2. 3. 4.
II. 1. 2. 3.
Jabatan Fungsional Auditor Ahli Auditor Ahli Utama Auditor Ahli Madya Auditor Ahli Muda Auditor Ahli Pratama Jabatan Fungsional Auditor Terampil Auditor Terampil Muda Auditor Terampil Pratama Auditor Terampil Pemula
IV/d s.d. IV/c IV/a s.d. IV/c III/c s.d. III/d III/a s.d. III/b
III/c s.d. III/d III/a s.d. III/b II/b s.d. II/d
1.000.000 725.000 475.000 225.000 350.000 200.000 125.000
156
Kiranya rancangan Keputusan Presiden tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor tersebut dapat ditindaklanjuti/diproses sesuai ketentuan yang berlaku, Demikian agar maklum.
Menteri Keuangan RI Direktur Jenderal Anggaran
ttd
A. Anshari Ritonga NIP 12060027032
Tembusan : 1. Menteri Keuangan RI, sebagai laporan ; 2. Sekretaris Kabinet R.I.; 3. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 4. Kepala Badan Kepegawaian Negara.
157
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : 17/KEP/M.PAN/4/2002
TENTANG PENYESUAIAN PENAMAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dipandang perlu menyesuaikan penamaan Jabatan Fungsional Auditor untuk masing-masing jenjang sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/1996;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang penyesuaian Penamaan Jabatan Fungsional Auditor;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547);
3. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
4. keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya;
158
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR.
Pasal 1 Menyesuaiakan penamaan jenjang jabatan fungsional auditor sebagaimana diatur pada Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/1996 beserta Lampirannya menjadi sebagai berikut : 1. Jenjang Ahli
a. Auditor Ahli Utama menjadi Auditor Ahli Utama b. Auditor Ahli Madya menajdi Auditor Ahli Madya c. Auditor Ahli Muda menjadi Auditor Ahli Muda d. Auditor Ahli Pratama menjadi Auditor Ahli Pratama
2. Jenjang Trampil a. Auditor Trampil Muda menjadi Auditor Penyelia b. Auditor Trampil Pratama menjadi Auditor Pelaksana Lanjutan c. Auditor Trampil Pemula menjadi Auditor Pelaksana
Pasal 2
Dengan berlakunya keputusan ini, penamaan yang digunakan untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor dan penetapan angka kreditnya ditetapkan berdasarkan keputusan ini.
Pasal 3 Penetapan Jabatan Fungsinal Auditor yang dilakukan sebelum berlakunya keputusan ini tetap berlaku.
Pasal 4 Segala ketentuan yang mengatur mengenai Jabatan Fungsional Auditor disesuaikan dengan keputusan ini.
Pasal 5
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
ditetapkan : di Jakarta pada tanggal : 9 April 2002
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,
ttd
Feisal Tamin
159
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG
TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian dan semangat kerja
bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Auditor, dipandang perlu memberikan Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001 (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 49);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547);
5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Pasal 1
Dalam Keputusan Presiden ini yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Auditor adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan
160
kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Auditor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 2 Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Auditor, diberikan Tunjangan Auditor setiap bulan.
Pasal 3
Besarnya Tunjangan Auditor sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini.
Pasal 4 Tunjangan Auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diberikan terhitung mulai bulan Januari 2002.
Pasal 5
Pemberian Tunjangan Auditor dihentikan apabila Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diangkat dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau karena hal lain yang mengakibatkan pemberian tunjangan dihentikan seusai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Keputusan Presiden ini, diatur oleh Menteri Keuangan dan/atau Kepala Badan Kepegawaian Negara, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri menurut bidang tugasnya masing-masing.
Pasal 7 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal 23 April 2002 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II ttd Edy Sudibyo
161
LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23 TAHUN 2002 NOMOR : 23 APRIL 2002
No. Jabatan Fungsional Jabatan Besar Tunjangan
1 2 3 4
1 Auditor Ahli
Auditor Ahli Utama Auditor Ahli Madya Auditor Ahli Muda Auditor Ahli Pertama
Rp. 1.000.000,00 Rp. 725.000,00 Rp. 475.000,00 Rp. 225.000,00
2
Auditor Trampil
Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Lanjutan Auditor Pelaksana
Rp. 350.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 125.000,00
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II ttd Edy Sudibyo
162
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 08 TAHUN 2002
TENTANG TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN, DAN PENGHENTIAN
TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 23
Tahun 2002 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor, dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2. Peraturan pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 49);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4014);
4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun jabatan Fungsional Pegawai Negeri sipil;
5. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor;
163
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN DAN PENGHENTIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR.
Pasal 1
Tata Cara permintaan, pemberian, dan penghentian tunjangan jabatan fungsional Auditor adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran I Keputusan ini.
Pasal 2
Untuk mempermudah pelaksanaan Keputusan ini, dilampirkan salinan keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor, sebagaimana tersebut dalam lampiran II Keputusan ini.
Pasal 3
Apabila dalam melaksanakan keputusan ini dijumpai kesulitan agar ditanyakan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk mendapatkan penyelesaian.
Pasal 4 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 29 Mei 2002
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
ttd
SUNARTI, SH
164
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL : 29 Mei 2002
TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN, DAN PENGHENTIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
I. PENDAHULUAN
A. UMUM 1. Untuk meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian, dan semangat kerja Auditor telah
ditetapkan pemberian tunjangan jabatan fungsional Auditor sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
2. Dalam Keputusan ini diatur hal-hal yang berkenaan dengan tata cara permintaan, pemberian, dan penghentian tunjangan jabatan fungsional Auditor.
B. TUJUAN Ketentuan dalam Keputusan ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
permintaan, pemberian, dan penghentian tunjangan jabatan fungsional Auditor. C. PENGERTIAN
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor yang selanjutnya disebut Tunjangan Auditor adalah
tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam jabatan fungsional Auditor pada Instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya dalam dan dari jabatan atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
II. TATA CARA PERMINTAAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN
A. PENETAPAN PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN 1. Setiap pemberian Tunjangan Auditor sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden
Nomor 23 Tahun 2002 harus dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I-a Keputusan ini.
2. Pejabat yang berwenang dapat mendelegasikan kepada pejabat lain di lingkungannya untuk menetapkan keputusan pemberian Tunjangan Auditor.
3. Dalam surat keputusan pemberian tunjangan Auditor harus dicantumkan besarnya tunjangan yang bersangkutan.
4. Asli surat keputusan pemberian Tunjangan Auditor disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, dan tembusannya kepada : a. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;
165
b. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up.Deputi Bidang Informasi Kepegawaian di Jakarta;
c. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan; d. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/ Bagian Keuangan
Pemerintah Daerah yang bersangkutan; e. Pejabat Pembuat Daftar gaji yang bersangkutan; f. Pejabat lain yang dipandang perlu.
B. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERHAK MENDAPATKAN TUNJANGAN 1. Pegawai Negeri Sipil yang berhak mendapatkan Tunjangan Auditor adalah Pegawai Negeri
Sipil yang telah diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam jabatan fungsional Auditor dengan surat keputusan pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Besarnya Tunjangan Auditor adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
C. PROSEDUR Pejabat Pembuat Daftar Gaji mengajukan usul permintaan pembayaran Tunjangan Auditor bersamaan dengan permintaan gaji kepada Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan dengan melampirkan: a. Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional Auditor; b. Surat keputusan pemberian Tunjangan Auditor; c. Surat pernyataan melaksanakan tugas atau surat pernyataan telah menduduki jabatan.
D. PEMBAYARAN TUNJANGAN JABATAN 1. Tunjangan Auditor diberikan terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas dari pejabat yang berwenang, dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I-b.
2. Pelaksanaan tugas yang dimulai tanggal 1 (satu), Tunjangan Auditor dibayarkan pada bulan yang bersangkutan.
3. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 2. apabila bertepatan dengan hari libur sehingga pelaksanaan tugasnya dilaksanakan pada tanggal berikutnya, pemberian Tunjangan Auditor dibayar mulai bulan itu juga.
4. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang pada tanggal 1 Januari 2002 dan atau setelah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 masih menduduki jabatan fungsional Auditor, pembayaran Tunjangan Auditor dilakukan berdasarkan Surat Pernyataan Telah Menduduki Jabatan dari pejabat yang berwenang, dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I-c.
5. Untuk kelancaran pembayaran Tunjangan Auditor, maka setiap permulaan tahun anggaran, pejabat yang berwenang membuat surat pernyataan masih menduduki jabatan bagi para Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya, dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I-d.
166
6. Untuk kelancaran pemberian Tunjangan Auditor, pejabat yang berwenang dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada pejabat lain dalam lingkungannya untuk membuat surat pernyataan melaksanakan tugas, surat pernyataan telah menduduki jabatan, atau surat pernyataan masih menduduki jabatan sebagaimana dimaksud pada angka 1, 4, dan 5.
7. Asli Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas/Surat Pernyataan Telah Menduduki Jabatan/Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan sebagaimana tersebut pada angka 1, 4, dan 5 disampaikan kepada Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan dan tembusannya kepada : a. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; b. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan; c. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; d. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; e. Pejabat lain yang dipandang perlu.
III. PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN JABATAN 1. Pembayaran Tunjangan Auditor dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan : a. diberhentikan dari jabatan fungsional Auditor; b. berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Auditor; d. diperbantukan secara penuh di Instansi lain dan tidak melaksanakan tugas sebagai
Auditor; e. dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; f. sedang menjalani cuti di luar tanggungan Negara; atau g. dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum yang tetap. 2. Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, walaupun kemudian mengajukan banding ke Badan Pertimbangan Kepegawaian, Tunjangan Auditor tetap dihentikan.
3. Tunjangan Auditor yang dihentikan sebagaimana dimaksud dalam angka 2, dapat dibayarkan kembali setelah ada keputusan Badan Pertimbangan Kepegawaian yang meringankan hukuman tersebut serta diangkat kembali dalam jabatan fungsional Auditor dan dinyatakan telah melaksanakan tugas oleh pejabat yang berwenang. Umpamanya :
Seorang Auditor pada Badan Kepegawaian Negara bernama Haryono, SH NIP 260006714 telah dijatuhkan hukuman disiplin berat yaitu pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan berlaku terhitung mulai tanggal 15 September 2002. Dalam batas tenggang waktu 14 hari setelah diterimanya keputusan, Sdr. Haryono, SH mengajukan banding ke Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek). Setelah melalui proses akhirnya Bapek pada
167
tanggal 29 Januari 2003 memutuskan bahwa hukumam terhadap Sdr. Haryono, SH diubah menjadi hukuman disiplin sedang. Setelah diaktifkan serta diangkat kembali dalam jabatan fungsional Auditor, dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali baru ditandatangani Kepala Badan Kepegawaian Negara tanggal 20 Pebruari 2003.Dalam hal demikian : a. Tunjangan Auditor Sdr. Haryono, SH dihentikan terhitung mulai bulan Oktober 2002
sampai dengan Pebruari 2003. b. Tunjangan Auditor dibayarkan kembali terhitung mulai bulan Maret 2003 dan seterusnya,
setelah secara nyata melaksanakan tugas kembali dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas kembali diterima oleh Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah.
4. Tunjangan Auditor dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak yang bersangkutan menjalani cuti besar atau cuti diluar tanggungan negara. Apabila Pegawai yang berhak atas Tunjangan Auditor menjalani cuti besar atau cuti diluar tanggungan Negara untuk persalinan anak selama 1 (satu) bulan atau lebih, maka tunjangan jabatannya dapat dibayarkan kembali setelah yang bersangkutan telah melaksanakan tugasnya kembali. Apabila cuti diluar tanggungan negara bukan karena persalinan, maka tunjangan dibayarkan setelah diangkat dalam jabatan fungsional Auditor dan dinyatakan melaksanakan tugas.
Umpamanya : Seorang Auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang menjalani cuti
diluar tanggungan Negara untuk persalinan anak ke 4 (empat) selama 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal 20 November 2002 sampai dengan 20 Januari 2003. Setelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan Negara untuk persalinan anak ia mulai bekerja kembali terhitung mulai tanggal 21 Januari 2003. Dalam hal yang demikian : a. Dihentikan pembayaran Tunjangan Auditor untuk bulan Desember 2002 dan Januari 2003. b. Diberikan kembali Tunjangan Auditor untuk bulan pebruari 2003 dan seterusnya.
5. Pejabat fungsional yang diberhentikan dari jabatannya, umpamanya bepergian ke luar negeri, tugas belajar untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih, Tunjangan Auditornya dihentikan terhitung mulai bulan ke tujuh. Tunjangan Auditor dibayarkan kembali setelah diangkat dalam jabatan fungsional Auditor dan dinyatakan telah melaksanakan tugas kembali oleh pejabat yang berwenang. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam anak Lampiran I-e. Umpamanya :
Seorang Auditor ditugaskan mengikuti tugas belajar mulai tanggal 10 Oktober 2002 sampai dengan 10 Desember 2004. Auditor tersebut dinyatakan bekerja kembali terhitung mulai tanggal 28 Desember 2004. Dalam hal yang demikian : a. Tunjangan Auditor untuk bulan Nopember 2002 sampai dengan bulan April 2003 tetap
dibayarkan; b. Tunjangan Auditor dihentikan terhitung mulai bulan Mei 2003 sampai Desember 2004. c. Dibayarkan kembali tunjangan jabatan fungsional Auditor mulai bulan Januari 2005 dan
seterusnya, apabila telah diangkat kembali dalam jabatan fungsional Auditor dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali telah diterima oleh Kepala Kantor
168
Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
6. Surat keputusan penghentian/penghentian sementara tunjangan jabatan dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran I-f.
7. Pejabat yang berwenang mengeluarkan surat keputusan pemberhentian/ pembebasan
sementara dari jabatan dan pemberian surat ijin cuti diluar tanggungan negara/cuti besar, serta surat tugas belajar, menyampaikan asli surat keputusan atau asli surat ijin atau surat tugas belajar tersebut kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, dan tembusannya kepada : a. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; b. Pimpinan Instansi yang bersangkutan; c. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan; d. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan
Pemerintah Daerah yang bersangkutan; e. Pejabat Pembuat Daftar Gaji; f. Pejabat lain yang dipandang perlu.
IV. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 17 /KEP/M.PAN/4/2002 tanggal 9 April 2002 sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Keputusan ini, penamaan jenjang jabatan fungsional Auditor ditetapkan sebagai berikut : a. Jenjang Ahli :
1) Auditor Ahli Utama menjadi Auditor Ahli Utama 2) Auditor Ahli Madya menjadi Auditor Ahli Madya 3) Auditor Ahli Muda menjadi Auditor Ahli Muda 4) Auditor Ahli Pratama menjadi Auditor Ahli Pertama
b. Jenjang Trampil : 1) Auditor Trampil Muda menjadi Auditor Penyelia 2) Auditor Trampil Pratama menjadi Auditor Pelaksana Lanjutan 3) Auditor Trampil Pemula menjadi Auditor Pelaksana
2. Pegawai Negeri Sipil yang sebelum ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 telah diangkat dalam jabatan fungsional Auditor dan sebelumnya menduduki jabatan struktural serta diberikan tunjangan jabatan struktural, apabila : a. Tunjangan jabatan struktural yang diterima lebih kecil dari tunjangan Auditor, maka kepada
yang bersangkutan diberikan selisih Tunjangan Auditor : Umpamanya : Seorang Pegawai Negeri Sipil sebelumnya menduduki jabatan struktural eselon III A, kemudian diangkat dalam jabatan fungsional Auditor Ahli Madya dan diberikan tunjangan sebesar tunjangan jabatan Struktural eselon III A, yaitu Rp 600.000,-. Dalam hal demikian, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 besarnya tunjangan Auditor Ahli Madya adalah Rp 725.000,- maka selisih tunjangan Auditor Ahli Madya tersebut tetap dibayarkan kepada yang bersangkutan
169
b. Tunjangan jabatan struktural yang diterima lebih besar dari Tunjangan Auditor, maka selisih tunjangan yang pernah diterima tidak ditarik kembali. Selanjutnya, mulai bulan berikutnya setelah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 tunjangan yang dibayarkan adalah sebesar tunjangan Auditor berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002. Umpamanya : Seorang Pegawai Negeri Sipil sebelumnya menduduki jabatan struktural eselon II B, kemudian diangkat dalam jabatan Fungsional Auditor Ahli Madya dan diberikan tunjangan sebesar tunjangan jabatan struktural eselon II B yaitu Rp 1.500.000,-. Dalam hal demikian, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 besarnya tunjangan Auditor Ahli Madya adalah Rp 725.000,- maka selisih tunjangan jabatan struktural tersebut tidak perlu dikembalikan oleh yang bersangkutan. Mulai bulan Mei 2002 tunjangan yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 725.000,-.
3. Apabila terjadi kenaikan jenjang jabatan fungsional Auditor, maka pejabat yang berwenang menetapkan keputusan kenaikan jenjang jabatan, serta keputusan pemberian tunjangan sesuai tingkat jabatan tersebut. Pemberian Tunjangan Auditor tersebut dapat ditetapkan sekaligus dalam keputusan pengangkatan atau kenaikan jenjang jabatan fungsional Auditor tersebut.
4. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional Auditor setelah berlakunya Keputusan ini, pemberian tunjangan jabatannya ditetapkan berdasarkan keputusan ini.
5. Keputusan Pejabat yang berwenang tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Auditor yang ditetapkan sebelum berlakunya keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku.
V. PENUTUP Demikian untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ttd SUNARTI, SH
170
ANAK LAMPIRAN I-a KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL: 29 Mei 2002
KEPUTUSAN MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……1)
NOMOR : …………2) TENTANG
PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN …………….3)
MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA …………….1) Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan… 1) Nomor… tanggal… 4), Sdr…..5) telah diangkat
dalam jabatan…..3) b. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian, semangat
kerja bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh sebagai Pejabat …3) dipandang perlu menetapkan pemberian tunjangan jabatan fungsional …….3) sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 23 tahun 2002;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 jo. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1977 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2001; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994; 4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999; 5. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 17/KEP/M.PAN/4/2002;
7. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 Tahun 2002;
MEMUTUSKAN : Menetapkan PERTAMA : Memberikan tunjangan jabatan ……3) kepada : Nama : ……………………………5) NIP : …………………………...6) Tempat tanggal Lahir : …………………………...7) Pangkat/Golongan Ruang : ...…………………………8) Jabatan : ....…………………………3) Satuan Organisasi / Unit : ……………………………9) Instansi : ..…………………………10) KEDUA : Tunjangan jabatan …3) sebagai tersebut pada diktum PERTAMA diberikan sebesar
Rp. …….11) (…………………….) sebulan terhitung mulai tanggal ……….12) KETIGA : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diindahkan dan
dilaksanakan sebagaimana mestinya. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
171
Ditetapkan di ………………….13) Pada tanggal …………………..14)
MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA ……….1) (……………………………..15)) Tembusan, Yth : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 3. Kepala Kantor Regional … Badan Kepegawaian Negara di …..16); 4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan
Propinsi/Kabupaten/Kota di …17); 5. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; 6. Pejabat lain yang dipandang perlu.
172
PETUNJUK PENGISIAN ANAK LAMPIRAN 1.a
NO NOMOR KODE
URAIAN
1 2 3 1 1) Tulislah nama jabatan yang menetapkan pemberian tunjangan jabatan. 2 2) Tulislah nomor Keputusan Pejabat yang menetapkan pemberian tunjangan
jabatan fungsional Auditor. 3 3) Tulislah nama jabatan fungsional Auditor PNS yang bersangkutan. 4 4) Tulislah nomor dan tanggal ditetapkannya keputusan pengangkatan dalam
jabatan fungsional. 5 5) Tulislah nama Pegawai Negeri Sipil yang berhak menerima tunjangan jabatan.
6 6) Tulislah NIP dari Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tersebut pada angka 5.
7 7) Tulislah tempat dan tanggal lahir Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
8 8) Tulislah pangkat dan golongan ruang Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud pada angka 5.
9 9) Tulislah satuan organisasi/unit tempat bekerja Pegawai Negeri Sipil tersebut pada angka 5.
10 10) Tulislah instansi tempat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tersebut pada angka 5.
11 11) Tulislah dalam angka dan huruf besarnya tunjangan jabatan fungsional Auditor yang menjadi hak Pegawai Negeri Sipil.
12 12) Tulislah tanggal mulai Pegawai Negeri Sipil tersebut berhak menerima tunjangan jabatan fungsional Auditor.
13 13) Tulislah tempat ditetapkannya keputusan pemberian tunjangan jabatan tersebut.
14 14) Tulislah tanggal ditetapkannya keputusan tersebut. 15 15) Tulislah nama Pejabat dan NIP Pejabat yang menandatangani keputusan
tersebut. 16 16) Tulislah Nama dan tempat Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang
meliputi wilayah kerja Pegawai Negeri Sipil tersebut melaksanakan tugas.
17 17) Tulislah nama tempat Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara / Kepala Biro / Bagian Keuangan dimana Pegawai Negeri Sipil tersebut diangkat menduduki jabatan fungsional.
173
ANAK LAMPIRAN 1-b KEPUTUSAN KEPALA BADAN\ KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL : 29 MEI 2002
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS
NOMOR: ................1) Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ................................................................ 2) NIP : ................................................................ 3) Pangkat/golongan ruang : ................................................................ 4) Jabatan : ................................................................ 5)
dengan ini menyatakan sesungguhnya, bahwa :
Nama : ................................................................ 6) NIP : ................................................................ 7) Pangkat/golongan ruang : ................................................................ 8) Jabatan : ................................................................ 9) Unit organisasi : ............................................................... 10)
berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Kepala/Gubernur/Bupati/Walikota ………11) Nomor …….. tanggal ………..12) telah nyata melaksanakan tugas tersebut terhitung mulai tanggal …..13), dan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002, yang bersangkutan diberi tunjangan jabatan ..............; sebesar Rp ................. 14) (.................) sebulan terhitung mulai tanggal .................. 15) Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar, yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah di ...........................16) ...................................17)
Pejabat yang membuat pernyataan.
(................................................ 18) Tembusan Yth : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 2. Kepala Kantor Regional .... Badan Kepegawaian Negara di .............19); 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; 5. Pejabat lain yang dipandang perlu.
174
PETUNJUK PENGISIAN ANAK LAMPIRAN 1.b
NO NOMOR KODE
URAIAN
1 2 3 1 1) Tulislah nomor surat pejabat yang membuat pernyataan melaksanakan tugas
sebagai Auditor. 2 2) Tulislah nama pejabat yang membuat pernyataan. 3 3) Tulislah NIP dari pejabat yang membuat pernyataan. 4 4) Tulislah pangkat dan golongan ruang dari pejabat yang membuat pernyataan. 5 5) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang membuat pernyataan. 6 6) Tulislah nama PNS yang berhak menerima tunjangan jabatan fungsional Auditor
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor. 23 Tahun 2002. 7 7) Tulislah NIP dari PNS yang dimaksud dalam angka 6 diatas. 8 8) Tulislah pangkat dan golongan ruang Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud pada
angka 6 . 9 9) Tulislah nama jabatan fungsional PNS yang bersangkutan. 10 10) Tulislah unit organisasi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bekerja.
11 11) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang menetapkan Surat Keputusan tentang pengangkatan PNS yang dimaksud dalam jabatan fungsional.
12 12) Tulislah Nomor dan Tanggal Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
13 13) Tulislah tanggal , bulan dan tahun PNS sebagaimana tersebut dalam angka 6 diatas secara nyata mulai melaksanakan tugas.
14 14) Tulislah dengan angka dan huruf besarnya tunjangan jabatan yang dimaksud dalam angka 9 diatas menurut Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
15 15) Tulislah tanggal mulai Pegawai Negeri Sipil berhak menerima tunjangan yang dimaksud.
16 16) Tulislah nama tempat Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan dimana PNS tersebut melaksanakan tugas.
17 17) Tulislah tempat dan tanggal ditetapkannya Keputusan ini. 18 18) Tulislah nama terang dan NIP dari pejabat yang membuat surat pernyataan. 19 19) Tulislah nama dan tempat Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang
meliputi wilayah kerja Pegawai Negeri Sipil tersebut melaksanakan tugas.
175
ANAK LAMPIRAN 1-c KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL : 29 MEI 2002
SURAT PERNYATAAN TELAH MENDUDUKI JABATAN
NOMOR: ................1) Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ................................................................ 2) NIP : ................................................................ 3) Pangkat/golongan ruang : ................................................................ 4) Jabatan : ................................................................ 5)
dengan ini menyatakan sesungguhnya, bahwa :
Nama : ................................................................ 6) NIP : ................................................................ 7) Pangkat/golongan ruang : ................................................................ 8) Jabatan : ................................................................ 9) Unit organisasi : ............................................................... 10)
berdasarkan Surat Keputusan ………11) Nomor …….. tanggal ………..12) telah menduduki jabatan ............. 9) dan pada tanggal ….............13), masih menduduki jabatan tersebut. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 sdr ................. 6) berhak menerima tunjangan jabatan ................. 9) sebesar Rp ..................14) (.............................) sebulan terhitung mulai tanggal .................. 15). Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar, yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah di ...........................16) ...................................17)
Pejabat yang membuat pernyataan.
(................................................ 2) Tembusan Yth : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 2. Kepala Kantor Regional .... Badan Kepegawaian Negara di .............18); 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; 5. Pejabat lain yang dipandang perlu.
176
PETUNJUK PENGISIAN ANAK LAMPIRAN 1.c
NO NOMOR KODE URAIAN
1 2 3 1 1) Tulislah nomor surat pejabat yang membuat surat pernyataan telah menduduki
jabatan Auditor. 2 2) Tulislah nama pejabat yang membuat pernyataan. 3 3) Tulislah NIP dari pejabat yang membuat pernyataan. 4 4)
Tulislah pangkat dan golongan ruang dari pejabat yang membuat pernyataan. 5 5) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang membuat pernyataan. 6 6) Tulislah nama PNS yang berhak menerima tunjangan jabatan fungsional
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor. 23 Tahun 2002. 7 7) Tulislah NIP dari PNS yang dimaksud dalam angka 6. 8 8) Tulislah pangkat dan golongan ruang PNS yang dimaksud pada angka 6 diatas. 9 9) Tulislah nama jabatan fungsional PNS yang bersangkutan. 10 10) Tulislah unit organisasi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bekerja. 11 11) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang menetapkan Surat Keputusan tentang
pengangkatan PNS yang dimaksud dalam angka 6. 12 12) Tulislah Nomor dan Tanggal Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan
fungsional sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
13 13) Tulislah tanggal , bulan dan tahun PNS sebagaimana tersebut dalam angka 6 secara nyata telah menduduki jabatan fungsional dan mulai melaksanakan tugas.
14 14) Tulislah dengan angka dan huruf besarnya tunjangan jabatan yang dimaksud dalam angka 9 diatas menurut Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
15 15) Tulislah tanggal mulai Pegawai Negeri Sipil berhak menerima tunjangan yang dimaksud.
16 16) Tulislah nama tempat kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah dimana Pegawai Negeri Sipil tersebut melaksanakan tugas.
17 17) Tulislah tempat dan tanggal ditetapkannya Keputusan ini. 18 18) Tulislah nama dan tempat Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang
meliputi wilayah kerja PNS tersebut melaksanakan tugas.
177
ANAK LAMPIRAN 1-d KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL : 29 MEI 2002
SURAT PERNYATAAN MASIH MENDUDUKI JABATAN
NOMOR: ................1) Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ................................................................ 2) NIP : ................................................................ 3) Pangkat/golongan ruang : ................................................................ 4) Jabatan : ................................................................ 5)
dengan ini menyatakan sesungguhnya, bahwa :
Nama : ................................................................ 6) NIP : ................................................................ 7) Pangkat/golongan ruang : ................................................................ 8) Jabatan : ................................................................ 9) Unit organisasi : ............................................................... 10)
berdasarkan Surat Keputusan ………11) Nomor …….. tanggal …….12) diangkat dalam jabatan ..... 9) dan pada tanggal 1 Januari ….............13), masih menduduki jabatan tersebut. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 sdr ................. 6) berhak menerima tunjangan jabatan ................. 9) sebesar Rp ..................14) (.............................) sebulan, terhitung mulai tanggal .................. 12). Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar, yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah di ...........................15) ...................................16)
Pejabat yang membuat pernyataan.
(................................................ 2) Tembusan Yth : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 2. Kepala Kantor Regional .... Badan Kepegawaian Negara di .............17); 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; 5. Pejabat lain yang dipandang perlu.
178
PETUNJUK PENGISIAN ANAK LAMPIRAN 1.d
NO NOMOR KODE URAIAN
1 2 3 1 1) Tulislah nomor surat pejabat yang membuat surat pernyataan masih menduduki
jabatan Auditor. 2 2) Tulislah nama pejabat yang membuat pernyataan. 3 3) Tulislah NIP dari pejabat yang membuat pernyataan. 4 4)
Tulislah pangkat dan golongan ruang dari pejabat yang membuat pernyataan. 5 5) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang membuat pernyataan. 6 6) Tulislah nama PNS yang berhak menerima tunjangan jabatan berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor. 23 Tahun 2002. 7 7) Tulislah NIP dari PNS yang dimaksud dalam angka 6 diatas. 8 8) Tulislah pangkat dan golongan ruang PNS yang dimaksud pada angka 6 . 9 9) Tulislah nama jabatan fungsional PNS sebagaimana dimaksud dalam angka 6. 10 10) Tulislah unit organisasi Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bekerja. 11 11) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang menetapkan Surat Keputusan tentang
pengangkatan PNS yang dimaksud dalam angka 6 dalam jabatan fungsional tersebut.
12 12) Tulislah nomor dan tanggal Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
13 13) Tulislah tanggal , bulan dan tahun PNS sebagaimana tersebut dalam angka 6 diatas secara nyata masih menduduki jabatan.
14 14) Tulislah dengan angka dan huruf besarnya tunjangan jabatan yang dimaksud dalam angka 9 diatas menurut Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
15 15) Tulislah nama atau tempat Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintahan Daerah dimana PNS tersebut melaksanakan tugas.
16 16) Tulislah tempat dan tanggal ditetapkannya surat pernyataan dimaksud. 17 17) Tulislah nama dan tempat Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang
meliputi wilayah kerja PNS tersebut melaksanakan tugas.
179
ANAK LAMPIRAN 1-e KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL : 29 MEI 2002
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS KEMBALI
NOMOR: ................1) Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : .............................................. 2) NIP : ............................................... 3) Pangkat/golongan ruang : ............................................... 4) Jabatan : ............................................... 5)
dengan ini menyatakan sesungguhnya, bahwa :
Nama : ................................................ 6) NIP : ................................................ 7) Pangkat/golongan ruang : ................................................ 8) Jabatan : ................................................ 9) Unit organisasi : ................................................ 10)
telah nyata melaksanakan tugas kembali dalam jabatan tersebut terhitung mulai tanggal ………11) dan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 sdr ................. 6) berhak menerima tunjangan jabatan ................. 9) sebesar Rp ..................12) (.............................) sebulan, terhitung mulai tanggal .................. 13). Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah jabatan/Pegawai Negeri Sipil. Apabila dikemudian hari isi surat pernyataan ini ternyata tidak benar, yang mengakibatkan kerugian terhadap negara, maka saya bersedia menanggung kerugian tersebut. Asli surat pernyataan ini disampaikan kepada Kepala kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah di ...........................14) ...................................15)
Pejabat yang membuat pernyataan.
(................................................ 2) Tembusan Yth : 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; 2. Kepala Kantor Regional .... Badan Kepegawaian Negara di .............16); 3. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; 4. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; 5. Pejabat lain yang dipandang perlu.
180
PETUNJUK PENGISIAN ANAK LAMPIRAN 1.e
NO NOMOR KODE URAIAN
1 2 3 1 1) Tulislah nomor surat pejabat yang membuat surat pernyataan melaksanakan
tugas kembali sebagai Auditor 2 2) Tulislah nama pejabat yang membuat pernyataan. 3 3) Tulislah NIP dari pejabat yang membuat pernyataan. 4 4)
Tulislah pangkat dan golongan ruang dari pejabat yang membuat pernyataan. 5 5) Tulislah nama jabatan dari pejabat yang membuat pernyataan. 6 6) Tulislah nama PNS yang melaksanakan tugas kembali sebagai berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor. 23 Tahun 2002. 7 7) Tulislah NIP dari PNS yang dimaksud dalam angka 6 diatas. 8 8) Tulislah pangkat dan golongan ruang Pegawai Negeri Sipil tersebut yang
dimaksud pada angka 6 . 9 9)
Tulislah nama jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pasal 1 dan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 yang dipangku pejabat dimaksud dalam angka 6.
10 10) Tulislah unit organisasi PNS yang bersangkutan bekerja. 11 11) Tulislah tanggal, Pejabat sebagai tersebut dalam angka 6 diatas secara nyata
telah melaksanakan tugas kembali 12 12)
Tulislah dengan angka dan huruf besarnya tunjangan jabatan yang dimaksud dalam angka 9 diatas menurut Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002.
13 13) Tulislah tanggal mulai PNS berhak menerima tunjangan yang dimaksud.
14 14) Tulislah nama tempat Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintahan Daerah dimana Pegawai Negeri Sipil tersebut melaksanakan tugas.
15 15) Tulislah tempat dan tanggal ditetapkannya keputusan ini. 16 16) Tulislah nama dan tempat Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara dimana
PNS tersebut melaksanakan tugas.
181
ANAK LAMPIRAN 1-f KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 08 TAHUN 2002 TANGGAL : 29 MEI 2002
KEPUTUSAN MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ............... 1)
NOMOR: ................2)
TENTANG PENGHENTIAN/PENGHENTIAN SEMENTARA TUNJANGAN ....................... 3) MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA .................................. 1)
Menimbang : a. bahwa Sdr ......................... 4) NIP ..................... 5) berdasarkan Keputusan
Menteri/Kepala/Gubernur/Bupati//Walikota............ 6) Nomor ... ............... tanggal ......... 7) yang bersangkutan ditugaskan sebagai ................ dan diberikan tunjangan sebesar Rp ................ 8) (....................................) sebulan terhitung mulai tanggal .............. 9);
b. bahwa berdasarkan Keputusan .............. 10) Nomor ....... tanggal .......... 11)
Sdr ................ 4) tersebut dimutasi/dipindahkan/.................. 12) ................ terhitung mulai tanggal ............... 13);
c. bahwa berhubung dengan itu perlu ditetapkan perhentian tunjangan jabatan
fungsional ............ 3);
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000; 5. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002; 6. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 Tahun 2002;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERTAMA : Menghentikan tunjangan jabatan ......... 3) Saudara;
N a m a : ................................... 4) N I P : ................................... 5) Jabatan : .................................. 14) Satuan Organisasi/Unit Kerja : .................................. 15)
KEDUA : Penghentian tunjangan jabatan ........3) pada diktum PERTAMA adalah terhitung
mulai bulan .......................................16) KETIGA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
182
ASLI Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagai mana mestinya. Ditetapkan .....…............................17) Pada tanggal .................................. 18)
MENTERI/KEPALA/GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA ...................... 1)
(................................................ 19) Tembusan Yth : Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; Kepala Kantor Regional .... Badan Kepegawaian Negara di .............20); Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemerintahan Daerah
di............ 21); Pejabat lain yang dipandang perlu.
183
PETUNJUK PENGISIAN ANAK LAMPIRAN 1.f
NO NOMOR KODE URAIAN
1 2 3 1 1) Tulislah nama jabatan yang berwenang menetapkan penghentian /penghentian
sementara tunjangan jabatan Auditor. 2 2) Tulislah nomor Surat Keputusan yang dimaksud dalam angka 1. 3 3) Tulislah nama tunjangan jabatan fungsional tersebut sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 4 4)
Tulislah nama PNS yang dikenakan penghentian/penghentian sementara dari jabatan fungsional tersebut sebagaimana dimaksud dalam angka 3.
5 5) Tulislah NIP dari PNS yang dimaksud dalam angka 4. 6 6) Tulislah nama jabatan yang mengangkat PNS tersebut pada angka 4 kedalam
jabatan fungsional. 7 7) Tulislah Nomor dan tanggal Surat Keputusan pengangkatan dalam jabatan
fungsional. 8 8) Tulislah dengan angka dan huruf besarnya tunjangan jabatan yang berhak
diterima PNS pada angka 4. 9 9) Tulislah tanggal mulai berlakunya Surat Keputusan pemberian tunjangan jabatan. 10 10) Tulislah nama jabatan yang menetapkan mutasi kepegawaian bagi PNS yang
menduduki jabatan fungsional. 11 11) Tulislah nomor dan tanggal surat keputusan tersebut pada angka 10. 12 12)
Tulislah mutasi kepegawaian yang dialami Pegawai Negeri Sipil tersebut atau alasan lain sehingga PNS tidak berhak memperoleh tunjangan jabatan tersebut.
13 13) Tulislah tanggal mulai berlakunya Surat Keputusan tersebut pada angka 10. 14 14) Tulislah nama jabatan yang akan dihentikan tunjangan jabatan tersebut diatas. 15 15) Tulislah satuan organisasi/unit kerja dari PNS yang menduduki jabatan fungsional. 16 16) Tulislah tanggal mulai berlakunya penghentian/penghentian sementara tunjangan
jabatan tersebut diatas. 17 17) Tulislah tempat ditetapkannya keputusan. 18 18) Tulislah tanggal penetapan keputusan. 19 19) Tulislah nama dan NIP dari pejabat tersebut pada angka I. 20 20) Tulislah nama dan tempat Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang
meliputi wilayah kerja PNS tersebut melaksanakan tugas. 21 21) Tulislah nama dan tempat Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala
Biro/Bagian Keuangan Pemerintah Daerah dimana PNS tersebut melaksanakan tugas
184
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
Gedung Anggaran Telepon : 344-9230 (20 saluran) Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 384-2234,386-5130,344-0107 Jakarta 10710 Telex : 45799 Kotak Pos 1139 Faksimil : 364-5402, 34504640
Sifat : Segera 24 Juni 2002 Lampiran : 2 (dua) berkas Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Anggaran; 2. Para Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara;
SURAT EDARAN NOMOR : SE-97 /A/2002
TENTANG PEMBAYARAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Bersama ini disampaikan keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2002 tangal 23 April 2002 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor, dan Kuputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 Tahun 2002 tanggal 29 Mei 2002 Tentang Tata Cara Permintaan, Permintaan dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor. Selanjutnya diminta perhatian saudara terhadap hal-hal sebagai berikut : 1. Pegawai Negeri Sipil yang berhak mendapat Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor (selanjutnya
disebut tunjangan auditor) adalah Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Auditor dengan surat keputusan pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
185
2. Besarnya Tunjangan Auditor terhitung mulai tanggal 1 Januari 2002 adalah sebagai berikut :
No Jabatan Fungsional Jabatan Besar Tunjagan 1 2 3 4
1 Auditor Ahli
Auditor Ahli Utama Auditor Ahli Madya Auditor Ahli Muda Auditor Ahli Pertama
Rp. 1.000.000,00 Rp. 725.000,00
Rp. 475.000,00 Rp. 225.000,00
2 Auditor Trampil Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Lanjutan Auditor Pelaksana
Rp. 350.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 125.000,00
3. Pemberian Tunjangan Auditor ditetapkan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.
Pejabat yang berwenang dapat mendelegasikan kepada pejabat lain dilingkungannya untuk menetapkan keputusan pemberian tunjangan Auditor. Dalam surat keputusan pemberian tunjangan Auditor harus dicantumkan besarnya tunjangan yang bersangkutan. Asli surat keputusan pemberian Tunjangan Auditor disampaikan kepada Pegawai Negeri yang bersangkutan, dan tembusannya kepada : a. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta; b. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian di Jakarta; c. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan; d. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara /Kepala Biro/ Bagian Keuangan
Pemerintah Daerah yang bersangkutan; e. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; f. Pejabat lain yang dipandang perlu.
4. Pembayaran tunjangan Jabatan Fungsional Auditor : a. Tunjangan Auditor diberikan terhitung mulai tanggal 1(satu) bulan berikutnya setelah
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan Melaksanaan Tugas dari pejabat yang berwenang.
b. Pelaksanaan tugas yang dimulai tanggal 1 (satu), Tunjangan Auditor dibayarkan pada bulan yang bersangkutan.
c. Pelaksanaan tugas sebagai dimaksud pada angka 2, apabila bertepatan pada hari libur sehingga pelaksanaan tugasnya dilaksanakan pada tanggal berikutnya, pemberian Tunjangan Auditor dibayar mulai bulan itu juga
186
5. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang pada tanggal 1 Januari 2002 dan atau setelah ditetapkannya Keppres RI Nomor 23 Tahun 2002 masih menduduki jabatan fungsional auditor, pembayaran tunjangan auditor dilakukan berdasarkan Surat Pernyataan Telah Menduduki Jabatan dari Pejabat yang berwenang.
6. Untuk kelancaran pembayaran Tunjangan Auditor, maka setiap permulaan tahun anggaran,
pejabat yang berwenang membuat Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan bagi para Pegawai Negeri Sipil dilingkungannya.
7. Pejabat yang berwenang dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada pejabat lain
dalam lingkungannya untuk membuat surat pernyataan melaksanakan tugas, surat pernyataan telah menduduki jabatan, atau surat pernyataan masih menduduki jabatan sebagaimana dimaksud pada angka 4, 5 dan 6.
8. Asli Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas/Surat Pernyataan Telah Menduduki Jabatan /Surat
Pernyataan Masih Menduduki Jabatan sebagaimana dimaksud pada angka 4, 5 dan 6 disampaikan Kepada Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/ Kepala Biro/ Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan dan tembusannya kepada : a. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; b. Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan; c. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; d. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan ; e. Pejabat lain yang dipandang perlu
9. Permintaan pembayaran tunjangan auditor diajukan oleh Pejabat Pembuat Daftar Gaji (PDG)
bersama-sama dengan permintaan gaji kepada KPKN yang bersangkutan, dengan melampirkan surat keputusan dan surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada angka 4, 5 dan 6.
10. Pembayaran tunjangan auditor dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan : a. diberhentikan dari jabatan fungsional Auditor; b. berhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. dibebaskan sementara dari jabatan fungsionl Auditor; d. diperbantukan secara penuh di instansi lain dan tidak melaksanakan tugas sebagai
Auditor; e. dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; f. sedang menjani cuti diluar tanggungan negara; atau g. dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
187
11. Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, walaupun kemudian mengajukan banding ke Badan Pertimbangan Kepegawaian, Tunjangan Auditor tetap dihentikan.
12. Tunjangan Auditor yang dihentikan sebagaimana dimaksud dalam angka 11, dapat dibayarkan
kembali setelah ada keputusan Badan Pertimbangan Kepegawaian yang meringankan hukuman tersebut dan dinyatakan telah melaksanakan tugas kembali oleh pejabat yang berwenang.
13. Tunjangan Auditor dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak pegawai yang
bersangkutan menjalani cuti besar atau cuti diluar tanggungan negara. Apabila pegawai yang berhak atas Tunjangan Auditor menjalani cuti besar atau cuti diluar tanggungan negara untuk persalinan anak selama 1(satu) bulan atau lebih, maka tunjangan jabatan dapat dibayarkan kembali setelah pegawai yang bersangkutan telah melaksanakan tugasnya kembali. Apabila cuti diluar tanggungan negara bukan karena persalinan, maka tunjangan dibayarkan setelah diangkat dalam jabatan tunjangan auditor dan dinyatakan melaksanakan tugas.
14. Pejabat fungsional yang diberhentikan dari jabatannya, umpamanya berpergian keluar negeri,
tugas belajar untuk jangka waktu 6(enam) bulan atau lebih, Tunjangan Auditornya dihentikan terhitung mulai bulan ketujuh. Tunjangan Auditor dibayar kembali setelah diangkat dalam jabatan fungsional auditor dan dinyatakan telah melaksanakan tugas kembali pleh pejabat yang berwenang.
Misalnya : Seorang Auditor ditugaskan mengikuti tugas belajar mulai tanggal 10 Oktober 2002 sampai dengan 10 Desember 2004. Auditor tersebut dinyatakan bekerja kembali terhitung mulai tanggal 28 Desember 2004. dalam hal ini :
a. Tunjangan Auditor untuk bulan Nopember 2002 sampai dengan bulau April 2003 tetap dibayarkan.
b. Tunjangan Auditor dihentikan terhitung mulai bulan Mei 2003 sampai Desember 2004. c. Dibayarkan kembali tunjangan jabatan fungsional Auditor mulai bulan Januari 2005 dan
seterusnya, apabila telah diangkat kembali dalam jabatan fungsional Auditor dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali telah diterima oleh KPKN/ Kepala Biro/Bagian Keuangan Pemda yang bersangkutan.
15. Pejabat yang berwenang mengeluarkan surat keputusan pemberhentian / pembebasan
sementara dari jabatan dan pemberian ijin cuti diluar tanggungan negara / cuti besar, serta surat tugas belajar, menyampaikan asli surat tersebut kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, dan tembusannya kepada : a. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian;
188
b. Kepala Kantor Regional BKN c. Kepala Kantor Regional Perbendaharaan dan Kas Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan
Pemerintah Daerah yang bersangkutan.; d. Pejabat Pembuat Daftar Gaji; e. Pejabat lain ynag dipandang perlu.
16. Pegawai Negeri Sipil yang sebelum ditetapkannya keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1002
telah diangkat dalam jabatan fungsional auditor dan sebelumnya menduduki jabatan struktural serta diberikan tunjangan sebesar tunjangan jabatan struktural, apabila : a. Tunjangan jabatan struktural yang diterima lebih kecil dari tunjangan Auditor, maka kepada
yang bersangkutan diberikan selisih Tunjangan Auditor; Umpamanya : Seorang Pegawai Negeri Sipil sebelumnya menduduki jabatan struktural eselon III A, kemudian diangkat dalam jabatan fungsional Auditor Ahli Madya dan diberikan tunjangan sebesar tunjangan jabatan struktural eselon III A yaitu Rp 600.000,- Dalam hal demikian, berdasarkan keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 besarnya Tunjangan Auditor Ahli Madya adalah Rp 725.000,- maka selisih Tunjangan Auditor Ahli Madya tersebut tetap dibayarkan kepada yang bersangkutan.
b. Tunjangan jabatan struktural yang diterima lebih dari Tunjangan Auditor, maka selisih tunjangan yang pernah diterima tidak ditarik kembali. Selanjutnya mulai bulan berikutnya setelah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 tunjangan yang dibayarkan adalah sebesar Tunjangan Auditorberdasarkan keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002. Umpamanya : Seorang Pegawai Negeri Sipil sebelumnya menduduki jabatan struktural eselon II B, kemudian diangkat dalam jabatan fungsional Auditor Ahli Madya dan diberikan tunjangan sebesar tunjangan jabatan struktural eselon II B yaitu Rp 1.500.000,- Dalam hal demikian, berdasarkan keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2002 besarnya Tunjangan Auditor Ahli Madya adalah Rp 725.000,- maka selisih tunjangan jabatan restruktural tersebut tidak perlu dikembalikan oleh yang bersangkutan. Mulai bulan Mei 2002 tunjangan yang dibayarkan adalah sebesar Rp 725.000,-
17. Apabila terjadi kenaikan jenjang jabatan fungsional Auditor, maka pejabat yang berwenang
menetapkan keputusan kenaikan jenjang jabatan, serta keputusan pemberian tunjangan sesuai tingkat jabatan tersebut. Pemberian Tunjangan Auditor tersebut dapat ditetapkan sekaligus dalam keputusan pengangkatan atau kenaikan jenjang jabatan fungsional auditor tersebut.
189
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Anggaran diminta untuk mengawasi pelaksanaan Surat Edaran ini.
Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya
DIREKTUR JENDRAL ANGGARAN, ttd
A. ANSHARI RITONGA NIP. 060027032
Tembusan : 1. Menteri Keuangan; 2. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 3. Sekretaris Jendral/Utama Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen; 4. Sekretaris dan Direktur di lingkungan Ditjen. Anggaran; 5. Para Kepala Kantor Verifikasi Pelaksanaan Anggaran;