ham, kam, dan etos kerja dalam islam
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KELOMPOK 10:ANGGITA SARI INTAN PERTIWI (04)DHITA ELSHA PANGESTIKA (10)IKA MUSTIKA SARAH (16)
KELAS: 1I
Hak Asasi Manusia,Kewajiban Asasi Manusia,
Dan Etos KerjaDalam Islam
LATAR BELAKANG
Islam
Aqidah
Syariah
Akhlak
Hak Asasi Manusia (HAM)
Kewajiban Asasi Manusia (KAM)
Etos Kerja
HAK ASASI MANUSIA (HAM)Pengertian HAM
Lima Prinsip Ajaran Islam Mengenai HAM
Sejarah HAM
Perbedaan HAM menurut Islam dan Barat
HAM menurut Islam
Pengaturan HAM dalam Hukum Islam
Hukum HAM dalam Islam
Jan Materson
John Locke
UU No. 39 Tahun 1999
Barat Sekuler
HAM
• Human rights atau Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang dipunyai manusia semata-mata karena ia manusia.
• Islam menempatkan hak-hak manusia sebagai konsekuensi dari pelaksanaan kewajiban terhadap Allah.
• Sebagai manusia, ia merupakan mahluk Allah yang mempunyai martabat tinggi.
• HAM itu ada dan melekat pada setiap manusia (bersifat universal)
• Hak dibutuhkan oleh manusia untuk melindungi dirinya dan menjaga martabat kemanusiaannya.
• HAM dapat menjadi bantalan moral dalam bergaul dan berhubungan dengan manusia lainnya.
(Q.S. al-Maidah/5:8)
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah menjadi saksi dengan adil
dan janganlah sekali- kali kebencianmu terhadap suatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
itu lebih dekat kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S. Asy-Syuura/42:21)
“Apakah mereka mempunyai sembahan - sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah merekan telah dibinasakan, dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.”
Next
Kelima hal tersebut dalam pandangan Ulama fiqh disebut al-Maqashid al-Syariah (tujuan syariah/hukum Islam)
Perlindungan Agama (hifdl al-Din)
Perlindungan Diri (hifdl al-Hayat aw al-Nafs)
Perlindungan Akal (hifdl al- Aql)
Perlindungan Atas Harta (hifdl al- Maal)
Perlindungan atas Keluarga
Next
Negara Inggris
• Rasa tidak puas dari para bangsawan karena tindakan sewenang-wenang Raja Inggris.
• Berhasil mengajak Raja Inggris untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.
• Memicu banyak negara untuk memperjuangkan Hak Asasi Manusia, misalnya Amerika Serikat.
• Setelah perang dunia kedua, PBB membentuk komisi hak asasi manusia. Pada 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB menghasilkan Universal Declaration Of Human Rights tentang Hak – Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal.
Next
Islam
HAM didasarkan pada premis aktivitas manusia sebagai
khalifah Allah di muka bumi
Pandangan bersifat Theosentris N
ext
1. Para ulama muslim mendefinisikan masalah-masalah dalam kitab Fiqh
yang disebut sebagai Ad-Dharurat Al-Khams, dimana ditetapkan bahwa
tujuan akhir syari’ah Islam adalah menjaga akal, agama, jiwa, kehormatan
dan harta benda manusia.
2. Nabi saw telah menegaskan hak-hak ini dalam suatu pertemuan besar
internasional, yaitu pada haji wada’. Dari Abu Umamah bin Tsa’labah, nabi
saw bersabda: "Barangsiapa merampas hak seorang muslim, maka dia telah
berhak masuk neraka dan haram masuk surga." Seorang lelaki bertanya:
"Walaupun itu sesuatu yang kecil, wahai rasulullah ?" Beliau menjawab:
"Walaupun hanya sebatang kayu arak." (HR. Muslim).
3. Sistem HAM Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang
persamaan, kebebasan dan penghormatan terhadap sesama manusia.
4. Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang
terangkum dalam al-dloruriyat al-khomsah. Next
Dalam Al-Qur’an
terdapat ± 80 ayat tentang
hidup, pemeliharaan
hidup dan penyediaan
sarana kehidupan. dan 20 ayat berbicara tentang
kehormatan.
Al-Qur’an menjelaskan dalam sekitas
150 ayat tentang
ciptaan dan makhluk-makhluk,
serta tentang persamaan
dalam penciptaan.
Al-Qur’an telah
mengetengahkan sikap
menentang kezaliman dan orang-orang yang berbuat zalim ± 320
ayat, dan memerintahkan berbuat adil dalam 50 ayat
Dalam Al-Qur’an
terdapat ± 10 ayat yang berbicara mengenai larangan memaksa
untuk menjamin kebebasan berpikir,
berkeyakinan dan
mengutarakan aspirasi.
Next
Hukum HAM Dalam Islam
Next
Kewajiban Asasi ManusiaApakah itu kewajiban?
Tanggung jawab dalam Bahasa Arab disebut “mas’uliyah” yang berarti sebagai kemampuan yang ada pada diri seseorang yang dapat membedakan (memilih) mana yang baik dan mana yang tidak baik, serta mampu melaksanakan kewajiban dengan baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, dan kewajiban merupakan tandingan terhadap hak.
Next
Tanggung Jawab Kewajiban
Teori Keseimbangan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia (HKAM)
1996 •McCloskey •Joel Feinberg
Teori
• Bahwa pemberian hak adalah untuk
dilakukan, dimiliki, dinikmati atau
sudah dilakukan.
• Bahwa pemberian hak penuh
merupakan kesatuan dari klaim yang
absah atau keuntungan yang didapat
dari pelaksanaan hak yang disertai
pelaksanaan kewajiban.
Hak tidak bersifat absolut, tetapi selalu timbal balik dengan kewajiban.
Ilustrasi
Next
Hak dan Kewajiban Asasi Manusia (HKAM) menurut Islam
Dharuriyat (primer)
agama (diin)
jiwa (nafs)
akal (‘aql)
keturunan atau nama baik (nasab wa‘irdh)
harta benda (maal)
Hajiyat (sekunder)
Kamaliyat (tersier)
Next
Macam-macam Kewajiban Asasi Manusia (KAM) dalam IslamMenyembah atau beribadah
kepada Allah
Khalifah Allah di muka bumi
Kewajiban Manusia terhadap Pribadi (Diri Sendiri)
Kewajiban Manusia terhadap sesama Manusia
Kewajiban Manusia terhadap Lingkungan
Kewajiban Manusia kepada Ibu dan Ayah
Kewajiban Suami kepada Isteri
Kewajiban Orang Tua kepada Anak
Kewajiban Manusia kepada Tetangga
Kewajiban Manusia kepada Famili (Kerabat)
Kewajiban Manusia kepada orang lain (Masyarakat)
Menyembah atau beribadah kepada Allah• Dalam hal ini posisi manusia sebagai “abd Allah” (hamba
Allah), yang menghambakan diri sepenuhnya kepada-Nya dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
• Fitrah manusia untuk beragama dijelaskan QS al-Rum/30: 30
• “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. N
ext
Khalifah Allah di muka bumi
• QS Fatir/35 ayat 39:
• “Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.”
Next
Kewajiban Manusia terhadap Pribadi (Diri Sendiri)
• “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.” (QS. Al Mulk: 15).
• ''Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat.'' ( QS.Al-A’raf :26) Next
Kewajiban Manusia kepada Ibu dan Ayah
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra’ ayat 23)
Next
Kewajiban Suami kepada IsteriFirman Allah dalam QS. An Nisa’ ayat 21:
“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah
bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-
isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. “
Pada dasarnya kewajiban utama suami terhadap isterinya selain mempergaulinya
dengan patut (ma’ruf) adalah mendidik isteri untuk kebaikan hidup dalam rumah
tangga tentang pelaksanaan ajaran agama sebagai persiapan di kemudian hari
atau masa pada saat telah memiliki keturunan (anak-anak).
Next
Kewajiban Orang Tua kepada Anak
• “Setiap anak dilahirkan atas fitrah, maka kedua bapak-ibunyalah yang meyahudikan atau menasranikan atau memajusikannya.”
• – H.R. Al Bukhari Muslim.
• “Pada hari Kiamat kalian akan dipanggil dengan nama kalian. Oleh sebab itu berilah nama yang baik.”
• – H.R. Abu Daud.
Next
Kewajiban Manusia kepada Tetangga
• “Bukanlah orang beriman, yang dia itu kenyang, sedangkan tetangganya lapar”.
• - H.R. Al Bukhari dan Ibnu Zubair.
• “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia memuliakan tetanngganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat, hendaklah berkata yang baik atau diam.”
• – H.R. Al Bukhari dari Abi Syarikh Al-Huza’i.
Next
Kewajiban Manusia kepada Famili (Kerabat)
• Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya
• Memberikan bantuan kepada anak yatim
• Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan
• Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta
• Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya
• Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya
• Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian.
Next
Kewajiban Manusia kepada orang lain (Masyarakat)
• “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. “ (QS Ali Imran ayat 159).
Next
Kewajiban Manusia terhadap Lingkungan• Salah satu referensi yang luar biasa lengkap (walaupun hanya satu
ayat) yaitu Surat Al Qashash 77.
• ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Next
Mengapa Mempelajari Etos Kerja?
Dan katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan" (QS At-Taubah, 9 : 105)
“
Katakanlah : Hai kaumku, berbuatlah sepenuh
kemampuanmu, sesungguhnya akupun
berbuat (pula). Kelakkamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan
memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.
QS Al An’am (6) : 135
Dalam Islam terdapat perintah untuk mempunyai etos kerja
yang tinggi
Apa itu Etos Kerja?Sikap dan semangat yang ada pada individu atau
kelompok tentang atau terhadap kerja.
Etos kerja menyangkut semangat hidup, semangat bekerja, semangat menuntut ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar dapat membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Next
Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
Ajaran agama
Berbentuk positif
Penganut ajaran agama akan bekerja keras
Berbentuk negatif
Tidak akan terdorong untuk bekerja
Next
Etos kerja dalam islam hendak mencerminkan hal-hal sebagai berikut:
1. dalam bekerja mementingkan produktivitas.
2. berbuat dan bekerja yang terbaik dalam melakukan kegiatan usaha.
3. berkerja penuh kegigihan atau bekerja keras.
4. adanya dorongan dari dalam atau motivasi untuk mandiri.
5. sikap hidup hemat atau menghindari berbuat boros.
6. muslim yang tangguh, tahan uji, dan tidak lemah.
Next
Meneladani Rasulullah
Menurut riwayat Al-Baihaqi dalam ‘Syu’bul Iman’ ada empat prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah SAW:
1. Pertama, bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan).
2. Kedua, bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain.
3. Ketiga, bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi).
4. Keempat, bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga (ta’aththufan ala jarihi). N
ext
SEBAGAI RENUNGAN