hamidah suryani.doc 04
TRANSCRIPT
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 1/16
Home Ec Ham
PERSIAPAN MENJADI ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK
Hamidah Suryani
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan KeluargaFakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapimenempati kedudukan yang primer dan fundamental, Oleh sebab itu keluarga
mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang
anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagalmemberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan
tindak kekerasan kepada anak-anaknya. Demikian pula jika keluarga tidak dapatmenciptakan suasana pendidikan, maka hal ini akan menyebabkan anak-anak
terperosok atau tersesat jalannya. Orangtua harus memiliki persiapan dalam mendidik anak, persiapan tersebut meliputi: persiapan mengenai pandangan orangtua terhadap
anak, persiapan menghadapi kelahiran bayi, persiapan perawatan dan pendidikan anak
dan persiapan orangtua dalam pengolahan nafkah.
Key words: Persiapan, Orangtua, Mendidik dan Anak
LATAR BELAKANG
Kedudukan dan fungsi suatu
keluarga dalam kehidupan manusia
bersifat primer dan fundamental. Menurut
Tirtaraharja (1995: 50), keluarga diartikan
sebagai kelompok primer yang terdiri atas
sejumlah orang, karena hubungan semenda
dan sedarah. Keluarga pada hakekatnya
merupakan wadah pembentukan masing-
masing anggotanya, terutama anak-anak
yang masih berada dalam bimbingan
tanggung jawab orangtuanya. Menurut
Thio (1989: 316) mengutip pengertian
keluarga demikian “the familiy…a group
of related individuals who live together
and cooperate as a unit”. Keluarga
merupakan kelompok individu yang ada
hubungannya, hidup bersama dan
bekerjasama di dalam suatu unit.
Kehidupan dalam kelompok tersebut
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 115
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 2/16
Home Ec Ham
bukan secara kebetulan, tetapi diikat oleh
hubungan darah atau perkawinan.
Pendapat tersebut dipertegas oleh
pendapat Light (1989: 454),
“a family as a two or more person living
together and related by blood, marriage
or adoption”. Keluarga adalah kehidupan
dari dua orang atau lebih yang diikat
hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Senada dengan pendapat di atas
Vembriarto (1993: 33) mengatakan bahwa
keluarga adalah kelompok sosial yang
terdiri atas dua orang atau lebih yang
mempunyai ikatan darah, perkawinan atau
adopsi.
Pendapat yang hampir sama
dikemukakan oleh Suwarno (1994: 11)
bahwa keluarga adalah suatu ikatan
persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis,
seorang laki-laki dan seorang perempuan
yang tidak sendirian atau dengan anak-
anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan
tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti
(nuclear family) yang terdiri ayah, ibu dan
anak-anak.
Dari beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
suatu persekutuan hidup yang diikat oleh
perkawinan, hubungan darah atau adopsi.
Didalamnya terdapat ayah, ibu dan
beberapa anak (keluarga inti) serta kakek-
nenek atau yang lain (keluarga
diperbesar).
Keluarga merupakan kesatuan
yang terkecil di dalam masyarakat tetapi
menempati kedudukan yang primer dan
fundamental, oleh sebab itu keluarga
mempunyai peranan yang besar dan vital
dalam mempengaruhi kehidupan seorang
anak, terutama pada tahap awal maupun
tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal
memberi cinta kasih dan perhatian akan
memupuk kebencian, rasa tidak aman dan
tindak kekerasan kepada anak-anaknya.
116 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 3/16
Home Ec Ham
Demikian pula jika keluarga tidak dapat
menciptakan suasana pendidikan, maka
hal ini akan menyebabkan anak-anak
terperosok atau tersesat jalannya.
Perkembangan anak pada
umumnya meliputi keadaan fisik,
emosional sosial dan intelektual. Bila
kesemuanya berjalan secara harmonis
maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut
dalam keadaan sehat jiwanya. Dalam
perkembangan jiwa terdapat periode-
periode kritik yang berarti bahwa bila
periode-periode ini tidak dapat dilalui
dengan harmonis maka akan timbul gejala-
gejala yang menunjukkan misalnya
keterlambatan, ketegangan, kesulitan
penyesuaian diri kepribadian yang
terganggu bahkan menjadi gagal sama
sekali dalam tugas sebagai makhluk sosial
untuk mengadakan hubungan antar
manusia yang memuaskan baik untuk diri
sendiri maupun untuk orang di
lingkungannya.
PEMBAHASAN
Pandangan Orang Tua Tentang Anak
Salah satu tujuan membentuk
sebuah keluarga yaitu untuk melanjutkan
keturunan, maka dalam berkeluarga tentu
ada pertimbangan-pertimbangan untuk
memiliki anak. Konsekuensi adanya anak
dalam sebuah keluarga tentu perlu
mempersiapkan sejak awal. Termasuk
kesehatan calon ibu dan calon bapak, perlu
mendapatkan perhatian yang baik. Dalam
hal ini perlu diketahui dasar pemikiran
orang tua tentang anak. Kebanyakan
pasangan ingin merencanakan besarnya
jumlah keluarga mereka.
Anak adalah pengejawantahan
pribadi sendiri di samping untuk
mempersatukan perkawinan. Perlu
disadari, bahwa anak adalah karunia
Tuhan dan amanatNya. Oleh sebab itu
harus dijaga baik-baik fisik maupun
mentalnya. Menurut Solikhah (2007),
bahwa anak adalah permata bagi keluarga,
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 117
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 4/16
Home Ec Ham
calon generasi suatu bangsa yang akan
meneruskan estafet kepemimpinan di masa
datang.
Menurut Gunarsa (1986), bahwa
setiap anak dalam keluarga mempunyai
posisinya sendiri-sendiri. Setiap
kedudukan menyebabkan tanggungjawab
dan konsekuensi yang berbeda. hal ini bisa
disebabkan oleh kebudayaan maupun
sikap orangtua yang berbeda. untuk itu
kita mengenal adanya "anak sulung",
"anak tengah", dan "anak bungsu"
a. Anak sulung
Sesuai dengan namanya maka
yang dimaksud dengan anak sulung
ialah anak yang paling tua atau anak
pertama yang lahir dari suatu keluarga.
Karena anak tersebut adalah anak
pertama maka berarti pengalaman
merawat anak , pengalaman mendidik
anak belum dimiliki oleh kedua
orangtuanya. Sering dikenal bahwa
anak sulung ini sebagai "experimental
child ". Kekurangan pengetahuan dan
pengalaman dari orangtua membawa
akibat tersendiri dalam diri anaknya
ini. Jadi karena orangtua belum
berpengalaman merawat anak sewaktu
menghadapi anak pertamanya,
orangtua cenderung terlalu cemas dan
melindungi berlebihan. Begitu pula
orangtua belum menyadari secara
penuh mengenai peranan menjadi
orangtua.
Situasi selanjutnya ialah
kelahiran adiknya. Rupanya kehadiran
seorang adik bagi anak sulung
mempunyai arti yang penting sehingga
menampilkan kelakuan-kelakuan yang
tidak baik seperti minta perhatian yang
berlebihan, kekanak-kanakan,
mengenyot jari, menggigit kuku, sulit
tidur, dan lain-lain.
Perkembangan selanjutnya ialah
menempatkan diri anak sulung pada
posisi memimpin karena anak sulung
118 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 5/16
Home Ec Ham
ini bila dibandingkan dengan adiknya
mempunyai badan yang lebih besar
dan lebih kuat. Begitu pula perlakuan
orangtua terhadap anak sulung agak
berlainan, misalnya adiknya masih
harus tinggal di rumah tetapi anak
sulung tersebut sudah diantarkan oleh
ibu untuk pergi sekolah. Lalu dibelikan
buku-buku, pinsil, tas sekolah, sedang
adiknya tidak mendapatkan barang-
barang seperti itu. Demikian pula
seorang anak sulung menjadi lebih
mempunyai tanggungjawab. Seringkali
dialami bilamana kedua orangtua
meninggal, seorang anak sulung akan
menggantikan kedudukan orang
tuanya untuk mengendalikan
keluarganya, mencari nafkah,
menyekolahkan adik-adiknya.
Disamping itu dalam sutau
masyarakat tertentu, kedudukan anak
sulung ini mempunyai konsekuensi
struktural, misalnya anak sulung
dianggap lebih superior sehingga anak
sulung ini dapat menentukan
perkawinan adik-adiknya, kemenakan
kemenakannya bahkan mengatur
warisan nenek moyang.
b. Anak tengah (in between child )
Kedudukan anak ini diapit oleh
seorang atau beberapa orang kakak
dan seorang atau beberapa orang adik.
Dengan kedudukan di tengah ini
berarti akan tersebut berada dalam
kedudukan terjepit. Dijepit oleh
kakaknya dari atas dan oleh adiknya
dari bawah. Karena keadaan fisik
kakaknya biasanya lebih besar maka
dapat menimbulkan tekanan bila
kakaknya bertindak otoriter. Adiknya
yang kecil dengan segala kelucuannya
dapat merebut perhatian orangtuanya
sehingga menimbulkan rasa iri hati
dalam diri anak tersebut. Demikianlah
kedudukan anak tengah ini, selain ia
harus menghadapi orangtuanya yang
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 119
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 6/16
Home Ec Ham
memegang tampuk kekuasaan ia juga
harus menghadapi kakaknya yang
lebih kuat dan lebih besar dan
mempunyai lebih banyak kebebasan
untuk bergerak. Biasanya, segala
miliknya dalah bahan-bahan bekas
yang pernah dipakai oleh kakaknya,
seperti permainan, baju-baju, alat-alat
sekolah, dan lain-lain.
c. Anak bungsu
Dalam masyarakat terdapat
pendapat-pendapat umum bahwa anak
bungsu ini adalah anak yang manja
oleh karena menjadi pusat perhatian
keluarga, baik dari orangtua maupun
dari kakak-kakaknya, lebih-lebih lagi
bila kakak-kakaknya berbeda usia
cukup besar sehingga kedudukan akan
bungsu ini benar-benar menjadi obyek
kesenangan anggota keluarga di
rumah. Dengan mendapat perhatian
yang terus menerus dari kakak-
kakaknya yang lebih dewasa dan dari
orangtuanya, mengakibatkan sifat-sifat
anak bungsu ini sering terlihat seperti
kekanak-kanakan, cepat putus asa dan
bila menginginkan sesuatu kemudian
tidak tercapai, maka akan memberikan
reaksi yang sifatnya emosional,
misalnya cepat menangis,
bertingkahlaku secara berlebihan, dan
lain-lain.
Dalam Panduan Keluarga Hakikat
Perkawinan, bahwa setiap pasangan akan
merasa bahagia apabila dikurniakan anak.
Namun dibalik kebahagiaan ini tersimpan
tanggung-jawab yang amat berat yang
harus dipikul.
Anak amat berarti pada ibubapak,antaranya:
1. Anak sebagai rahmat Allah SWT2. Anak sebagai amanat Allah SWT
3. Anak sebagai harta yang tergadai
4. Anak sebagai penguji keimanan
5. Anak sebagai alat untuk beramal6. Anak sebagai saham di akhirat
7. Anak sebagai sumber kebahagiaan
8. Anak sebagai tempat bergantung di haritua
9. Anak sebagai penyambung cita-cita
10. Anak sebagai makhluk yang harusdiberi pendidikan
120 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 7/16
Home Ec Ham
Persiapan Orang Tua Menghadapi
Kelahiran Bayi
Menurut Maharani (2007), bahwa
menyambut kelahiran calon jabang bayi
sungguh memerlukan persiapan yang
sangat ekstra. Persiapan tersebut meliputi
persiapan fisik, mental, dan aspek
keuangan. Seperti yang dikemukakan
Taiyeb (2005), bahwa ibu hamil yang
sehat akan melahirkan bayi yang sehat
diharapkan akan tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang sehat dan cerdas dan
selanjutnya menjadi remaja yang sehat dan
kreatif dan pada akhirnya akan menjadi
tenaga kerja yang produktif. Dengan
pemeriksaan medis secara teliti maka
dapat diduga keadaan calon ibu dan bayi
yang dikandungnya. Mengingat pada masa
ini sering kali terjadi gejolak jiwa, tingkah
laku yang luar biasa dalam keluarga
sehingga diperlukan pengertian mendalam
pada pasangan suami istri.
Demikian pula Menurut Daradjat
(1973), bahwa janin dalam kandungan
telah dapat menerima pengaruh emosi ibu
yang mengandungnya. Bila yang
mengandungnya itu merasa bahagia dan
gembira menyambut kelahiran anak yang
dikandungnya itu, maka pengaruh yang
terjadi pada janin adalah positif, dan hal
itu akan menjadi persiapan bagi
pertumbuhan pada jiwa agama dalam
pribadinya kelak. Dan sebaliknya, ibu
yang mengandung tersebut tidak ikhlas
menerima kelahiran anak yang
dikandungnya karena berbagai hal
mungkin ia benci kepada suaminya atau
belum bersedia menjadi ibu atau tidak
ingin mempunyai anak dan sebagainya.
Maka kelahiran anak itu tidak diterimanya,
maka pengaruh yang terjadi pada janin
adalah negatif dan akan menjadi
penghambat dalam pembentukan jiwa
agama dikemudian hari. Proses permulaan
masuknya nilai-nilai agama kedalam
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 121
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 8/16
Home Ec Ham
pribadi seseorang, bersamaan dengan
proses pembentukan kepribadian yang
bermula sejak awal penciptaan janin dalam
kandungan.
Sedangkan dari aspek keuangan
menurut Senduk (2000), bahwa didalam
merencanakan persiapan kelahiran bayi
maka sebaiknya orang tua mempersiapkan
perencanaan keuangan dalam menyonsong
kelahiran bayi.
Adapun langkah-langkah peren-
canaan keuangan dalam menyongsong
kelahiran bayi yaitu:
1. Segera tentukan di mana istri akan
melahirkan, dan cek biayanya.
2. Cek apakah biaya persalinan istri
ditanggung oleh kantor/tempat kerja
Istri atau suami.
3. Mulai menabung untuk keperluan
bayi.
4. Ambil asuransi jiwa.
Perawatan dan Pendidikan Anak
1) Persiapan orang tua terhadap
perawatan anak
Menurut Bellock dan Breslow
(dalam Taiyeb, 2005) berpendapat bahwa
dalam upaya pemeliharaan kesehatan anak
agar tetap sehat, seseorang anak perlu
melakukan lima kebiasaan yakni: tidur
enam jam hingga delapan jam sehari,
makan tiga kali sehari dengan hanya
sedikit makan makanan kecil, diantaranya,
makan pagi setiap hari, mempertahankan
berat tubuh yang dikehendaki, melakukan
latihan yang teratur, istirahat yang cukup.
Selain tiu anak-anak perlu diajak bermain
dan berekreasi yang cukup sehingga anak-
anak tumbuh menjadi anak-anak yang
sehat.
Seorang anak yang sehat akan
mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang normal dan wajar,
yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik
anak pada umumnya dan memiliki
kemampuan sesuai standar kemampuan
122 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 9/16
Home Ec Ham
anak seusianya. Selain itu anak yang sehat
tampak senang, mau bermain, berlari,
berteriak, meloncat, memanjat, tidak
berdiam diri saja. Anak yang sehat
kelihatan berseri-seri, kreatif dan selaku
ingin mencoba sesuatu yang ada
disekelilingnya. Jika ada sesuatu yang
tidak diketahuinya ia bertanya, sehingga
pengetahuan yang dimiliki selalu
bertambah. Anak yang sehat biasanya
akan mampu belajar dengan baik.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa yang dikatakan anak
sehat adalah anak yang dapat tumbuh
kembang dengan baik dan teratur, jiwanya
berkembang sesuai dengan tingkat
umurnya, aktif, gembira, makannya
teratur, bersih dan dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan-nya.
Untuk mewujudkan kehidupan
yang sehat tersebut, diperlukan beberapa
upaya untuk mencapainya, yaitu antara
lain sebagai berikut:
1. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
3. Pemeliharaan kesehatan mata
4. Pemeliharaan kesehatan kulit
5. Pemeliharaan kesehatan telinga
6. Pemeliharaan kesegaran jasmani.
Disamping itu kebutuhan dasar
anak untuk tumbuh dan kembang
memerlukan makanan bergizi seimbang.
Faktor gizi memegang peranan penting
dalam menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan
memiliki fisik yang tangguh serta
produktif. Perbaikan gizi diperlukan pada
seluruh siklus kehidupan, mulai sejak
masa kehamilan, bayi, dan sampai pada
masa dewasa. Perbaikan gizi pada anak
dini usia (TK, dan SD) sangat penting
karena anak pada usia ini sedang
mengalami tumbuh kembang yang pesat
sehingga memerlukan pemenuhan
kebutuhan gizi yang tepat agar menjadi
remaja dan dewasa yang produktif.
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 123
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 10/16
Home Ec Ham
2) Persiapan orang tua terhadap
pendidikan anak
Pendidikan memegang peranan
penting dalam membantu perkem-bangan
dan pembentukan diri seorang anak untuk
dapat berhasil. Pendidikan yang terarah
dan teratur dapat membantu seorang anak
untuk meningkatkan kemampuan
intelektual dan sosialnya dengan baik.
Dikebanyakan masyarakat banyak terjadi
proses pendidikan anak yang salah
dilakukan oleh orang tua sehingga sering
kali terjadi permasalahan yang
menghambat berhasilnya pendidikan anak.
Peletakan fondasi kesuksesan anak
dimulai sejak anak itu lahir dan berlanjut
terus dalam kehidupannya. Masa-masa di
awal sekolah dasar adalah masa yang kritis
dalam hidup anak. Apa yang didapat
dalam masa itu merupakan dasar untuk
anak dalam membentuk dirinya dan
menjadi fondasi dalam diri anak-anak
untuk tumbuh dan berkembang hingga
dewasa.
Masa kritis anak, dalam proses
pendidikan formal, adalah selama lima
tahun pertama mereka di Sekolah Dasar.
Masa ini merupakan masa yang sangat
menentukan karena sering kali konsep diri
anak dan rasa diri mampu dan berharga
justru rusak akibat proses pembelajaran
yang tidak manusiawi. Proses pendidikan,
dengan mewajibkan mereka mendapatkan
nilai sekolah yang bagus, tetapi
mengesampingkan pendidikan kehidupan
mereka.
124 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 11/16
Home Ec Ham
Orang tua memegang peranan
penting untuk mendidik dan membimbing
anak dengan memberikan bimbingan dan
latihan bagaimana belajar dengan benar,
juga strategi belajar yang tepat. Selain
perlu mengembangkan kecakapan di
bidang akademik, anak juga perlu
mengembangkan kecakapan lain yang
berhubungan dengan kemampuan
sosialnya dan pembentukan dirinya.
Menurut Lie (2004), bahwa orang tua bisa
membina anak-anak segala usia untuk
menjadi mandiri dan memikul tanggung
jawab di dalam kegiatan keluarga.
Bagaimana menjadi anak yang mandiri,
bertanggung jawab, berdisiplin tinggi,
mempunyai motivasi yang tinggi mampu
bekerja dengan cekatan dan banyak lagi
pelajaran yang sebaiknya didapat anak
untuk menjalani kehidupannya. Ini adalah
bagian dari keterampilan belajar yang
harus dikuasai anak, yang sayangnya
sangat sedikit sekali pembelajaran itu di
sekolah.
Hal terbaik yang bisa dilakukan
orang tua adalah dengan menyiapkan
mereka sebagai pembelajar seumur hidup,
yang senantiasa berkembang, yang akan
mampu beradaptasi dengan berbagai
situasi yang dihadapi. Dengan fondasi
hidup yang kokoh, anak akan dapat
mengembangkan potensinya secara
maksimal. Potensi merupakan anugrah
dari Tuhan yang dibawa anak sejak lahir.
Potensi akan menjadi kekuatan dan batu
pijakan anak untuk meraih keberhasilan
hidup di bidang apa saja.
Menurut Graha (2007), bahwa
peranan orang tua sangat penting dalam
mendidik dan mengembangkan
kemampuan anak. Sekolah, pada dasarnya
mengarahkan, memberikan bimbingan dan
kerangka bagi anak untuk belajar, tumbuh
dan berkembang. Sementara orang tua
adalah pusat pendidikan yang utama,
pertama dan mendasar dalam kehidupan
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 125
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 12/16
Home Ec Ham
anak. Demikian juga menurut Cholil
(2007) bahwa para orang tua, teman,
lingkungan sekitar dan sekolah merupakan
faktor utama dalam pembentukan jati diri
intelektual, fisik dan emosi seorang anak,
dan bahwa pengetahuan yang memadai,
orang tua pada khususnya, dapat
membantu mengarahkan anak mereka
meraih kebahagiaan.
Anak-anak yang berhasil dalam
pendidikannya, pada dasarnya tidak akan
tumbuh dengan sendirinya dan otomatis
menjadi berhasil. Mereka bisa berhasil
karena adanya peran guru di sekolah dan
juga karena adanya rangsangan dari orang
tua yang memungkinkan mereka bisa
tumbuh optimal.
Untuk bisa berhasil dalam
pendidikannya anak membutuhkan
bantuan dari orang tua dengan
kesungguhan dan ketekunan orang tua
untuk membimbing dan mendidik anak-
anaknya sehingga berhasil dengan baik.
Menurut Graha (2007), bahwa
Orang tua bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pendidikan anak, karena :
1. Anak adalah anugrah Tuhan kepada
orang tua.
2. Anak Mendapatkan pendidikan
pertama kali dari orang tua
3. Orang tua adalah yang paling
mengetahui karakter anaknya.
Persiapan Menjadi Orang Tua
terhadap Pengelolaan Nafkah
Secara kodrati seorang pria/suami
berperan sebagai pelindung istri/keluarga.
Maka dari itu agar diusahakan baik usia,
pendidikan, kedudukan dan penghasilan
suami lebih tinggi dari pada istri. Atau
maksimal kedudukan istri sama dengan
suami, agar tidak timbul goncangan-
goncangan dalam rumah tangga. Maka
dari itu perlu diingat terutama istri-istri
apapun jabatan/kedudukan istri. Dirumah
suami adalah pemimpin/kepala, dengan
126 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 13/16
Home Ec Ham
demikian diharapkan rumah tangga akan
tetap tenteram dan bahagia.
Dalam rumah tangga penghasilan
suami dan istri tidak dapat dipisahkan.
Penghasilan berdua dapat digabung dan
direncanakan penggunaanya demi
keperluan bersama. Ada beberapa gagasan
yang dapat disarankan dan dapat
dilaksanakan yaitu :
a. Sistem bendahara keluarga
Penghasilan semua dikelola oleh suami
atau istri dengan membagikan jatah
bagi tiap kebutuhan.
b. Sistem jatah pembiayaan
Antara suami istri telah ditentukan,
tugas masing-masing, dalam keluarga.
c. Siste
m anggaran ketat.
Semua pendapatan sudah dirancang
penggunaannya jauh dari sebelumnya
secara terinci. Tidak ada sistem
pengandaian ini atau itu yang tidak
terencana. Dan sistem yang kurang
luwes dan terlalu ketat akan sulit
dilaksanakan.
d. Siste
m pembiayaan gabungan.
Semua penghasilan suami dan istri
digabung dalam satu anggaran tunggal
dan keduanya bebas menggunakannya.
Dalam melakukan perencana
keuangan, ada lima tahapan yang harus
dilakukan yaitu:
1. Menentukan situasi
keuangan keluarga saat ini.
2. Menentukan atau
mengembangkan tujuan keuangan
keluarga.
3. Mengidentifikasi dan
meng-evaluasi alternatif tindakan yang
akan dilakukan.
4. Menciptakan dan
melaksanakan rencana keuangan yang
sudah dibuat.
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 127
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 14/16
Home Ec Ham
5. Mengevaluasi dan
memperbaiki rencana keuangan yang
telah dilaksanakan.
Dalam melakukan rencana
keuangan yang komprehensif maka
keluarga harus memahami bahwa tujuan
membuat rencana keuangan tersebut, yaitu
membuat kualitas hidup lebih pada masa
mendatang. Di samping itu, keluarga juga
dapat meningkatkan kepuasan dengan
mengurangi ketidakpastian di masa
mendatang. Oleh karena itu, adanya
perencanaan keuangan yang komprehensif
membuat keluarga menjadi efektif dalam
menggunakan keuangannya, dapat
melakukan pengendalian terhadap
keuangannya, serta bebas akan keraguan
keuangan pada masa mendatang.
KESIMPULAN
1. Pandangan Orang Tua Tentang
Anak yaitu anak adalah
pengejawantahan pribadi sendiri di
samping untuk mempersatukan
perkawinan dan anak adalah karunia
dan amanat allah SWT.
2. Dalam mempersiapan orang tua
menyongsong kelahiran bayi meliputi
persiapan fisik, mental, dan aspek
keuangan.
3. Persiapan orang tua terhadap
perawatan anak yaitu anak akan
tumbuh sehat apabila pemeliharaan
kesehatan lingkungan, kesehatan
pancaindara dan kesegaran jasmani
terpelihara dengan baik disamping itu
faktor gizi memegang peranan penting
dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
4. Peranan orang tua terhadap
pendidikan anak sangat penting karena
anak adalah anugrah Tuhan kepada
orang tua, anak mendapatkan
pendidikan pertama kali dari orang tua,
128 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 15/16
Home Ec Ham
dan orang tua adalah yang paling
mengetahui karakter anaknya
5. Ada beberapa gagasan yang dapat
dilaksanakan dalam pengelolaan
nafkah dalam keluarga yaitu sistem
bendahara keluarga, sistem jatah
pembiayaan, sistem anggaran ketat dan
sistem pembiayaan gabungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Perencanaan Keuangan
Keluarga.
"http://www.sinarharapan.co.id
/
ekonomi/eureka/2004/1022/eur1.h
tml. Diakses tanggal 8 Januari
2008.
Cholil, Abdullah dan Baban Sarbana.
2007. 26 Kiat Menata Keluarga.Jakarta: Elex Media Komputindo.
Daradjat, Zakiah. 1973. Peranan Agama
dalam Kesehatan Mental . Jakarta:
Gunung Agung
Gunarsa, Singgih D.. 1986. Psikologi
Perkembangan Anak Dan Remaja.
Jakarta: Penerbit PT BPK GunungMulia
Graha, Chairinniza. 2007. Keberhasilan
anak tergantung Orang Tua.Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Lie, Anita & Sarah Prasasti. 2004. 101Cara Membina Kemandirian dan
Tanggung Jawab Anak . Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Lihgt, Donald. 1989. Sosiology. NewYork: Alfred A. Knopf.
Maharani, Tanaya Vidia. 2007.
Mempersiapkan Kelahiran Bayi.
http://naya.web.id/2007/09/25/me
mpersiapkan-kelahiran-bayi .
Diakses tanggal 8 Januari 2008
Suwarno, Pujo dan Sayekti. 1994.
Bimbingan Konseling Keluarga.Yogyakarta: Menara Mas Offset.
Senduk, Safir. 2000. Persiapan Keuangan Menyongsong Kelahiran
Bayi.
=http://www.tabloidnova.com/tips
.asp?
nomor=686&tahun_terbit=XIV&
sc=uang&artikel=1. Diakses
tanggal 8 Januari 2008
Solikhah, Aris. 2007. Undang-Undang
Perlindungan Anak Benarkahmenjamin Hak Anak .
http://www.hizbut-
tahrir.or.id/2007/06/26/uu-pa-
benarkah-menjamin-hak-anak/. .
Diakses tanggal 8 Januari 2008.
Taiyeb, A. Mushawwir. 2005. Prinsip-
Prinsip Dasar Pendidikan
Kesehatan dan gizi Anak . Makassar:State University of Makassar Press.
Tirtaraharja, Umar & La Sulo. 1995.
Pengantar Pendidikan. Jakarta:Proyek Pembinaan dan Peningkatan
Mutu Tenaga Kependidikan,
Depdikbud Dirjen Dikti
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 129