hamidah suryani.doc 04

16
  Home Ec Hamidah Suryani PERSIAPAN MENJADI ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK Hamidah Suryani Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Ke lua rg a meru pak an kes at uan yan g te rke cil di dalam ma sya rakat tetapi me nempat i kedud uka n yan g pr imer dan funda me nta l, Ol eh sebab it u keluarg a mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-taha p kritis nya. Keluar ga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan tin dak keke rasan kep ada anak -ana knya . Demikia n pul a jika kel uarg a tida k dapa t me nci pt aka n su asana pe ndi dik an, ma ka hal ini akan me nye bab kan ana k-a nak terperosok atau tersesat jalannya. Orangtua harus memiliki persiapan dalam mendidik anak, pers iapan te rsebut me liput i: persi apan mengenai pandang an orangtu a terhadap anak, persiapan menghadapi kelahira n bayi, persiapan perawat an dan pendidikan anak dan persiapan orangtua dalam pengolahan nafkah.  Key words: Persiapan, Orangtua, Mendidik dan Anak LATAR BELAKANG Kedud uk an dan fung si sua tu ke lu ar ga da lam ke hi du pa n man us ia  bersifat primer dan fundamental. Menurut Tirtar aharja (1995: 50), keluarga diart ikan sebagai kelompok primer yang terdiri atas sejumlah orang, karena hubungan semenda dan sed ara h. Kel uarg a pad a hake katny a merup akan wadah pembentukan masing - mas ing angg otan ya, ter utama anak -ana k yang ma si h be ra da dala m bi mb inga n ta nggung ja wa b or angt ua nya. Me nurut Thio (1989 : 316 ) me ngu ti p pe nge rt ian keluarga demikian “the familiy…a group of rela ted indi vid uals who live tog eth er and coope rate as a unit”. Keluarga mer upak an kel omp ok indi vidu yang ada hubungannya, hi dup bersama dan  bekerjasama di dalam suatu unit. Ke hi du pa n dala m ke lo mp ok te rs eb ut  Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 115

Upload: iwan-peace

Post on 16-Jul-2015

384 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 1/16

  Home Ec Ham

PERSIAPAN MENJADI ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK 

Hamidah Suryani

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan KeluargaFakultas Teknik Universitas Negeri Makassar 

ABSTRAK 

Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapimenempati kedudukan yang primer dan fundamental, Oleh sebab itu keluarga

mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang

anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagalmemberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan

tindak kekerasan kepada anak-anaknya. Demikian pula jika keluarga tidak dapatmenciptakan suasana pendidikan, maka hal ini akan menyebabkan anak-anak 

terperosok atau tersesat jalannya. Orangtua harus memiliki persiapan dalam mendidik anak, persiapan tersebut meliputi: persiapan mengenai pandangan orangtua terhadap

anak, persiapan menghadapi kelahiran bayi, persiapan perawatan dan pendidikan anak 

dan persiapan orangtua dalam pengolahan nafkah.

 Key words: Persiapan, Orangtua, Mendidik dan Anak 

LATAR BELAKANG

Kedudukan dan fungsi suatu

keluarga dalam kehidupan manusia

 bersifat primer dan fundamental. Menurut

Tirtaraharja (1995: 50), keluarga diartikan

sebagai kelompok primer yang terdiri atas

sejumlah orang, karena hubungan semenda

dan sedarah. Keluarga pada hakekatnya

merupakan wadah pembentukan masing-

masing anggotanya, terutama anak-anak 

yang masih berada dalam bimbingan

tanggung jawab orangtuanya. Menurut

Thio (1989: 316) mengutip pengertian

keluarga demikian “the familiy…a group

of related individuals who live together 

and cooperate as a unit”. Keluarga

merupakan kelompok individu yang ada

hubungannya, hidup bersama dan

  bekerjasama di dalam suatu unit.

Kehidupan dalam kelompok tersebut

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  115

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 2/16

  Home Ec Ham

 bukan secara kebetulan, tetapi diikat oleh

hubungan darah atau perkawinan.

Pendapat tersebut dipertegas oleh

 pendapat Light (1989: 454),

“a family as a two or more person living 

together and related by blood, marriage

or adoption”. Keluarga adalah kehidupan

dari dua orang atau lebih yang diikat

hubungan darah, perkawinan atau adopsi.

Senada dengan pendapat di atas

Vembriarto (1993: 33) mengatakan bahwa

keluarga adalah kelompok sosial yang

terdiri atas dua orang atau lebih yang

mempunyai ikatan darah, perkawinan atau

adopsi.

Pendapat yang hampir sama

dikemukakan oleh Suwarno (1994: 11)

  bahwa keluarga adalah suatu ikatan

 persekutuan hidup atas dasar perkawinan

antara orang dewasa yang berlainan jenis,

seorang laki-laki dan seorang perempuan

yang tidak sendirian atau dengan anak-

anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan

tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti

(nuclear family) yang terdiri ayah, ibu dan

anak-anak.

Dari beberapa pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah

suatu persekutuan hidup yang diikat oleh

 perkawinan, hubungan darah atau adopsi.

Didalamnya terdapat ayah, ibu dan

 beberapa anak (keluarga inti) serta kakek-

nenek atau yang lain (keluarga

diperbesar).

Keluarga merupakan kesatuan

yang terkecil di dalam masyarakat tetapi

menempati kedudukan yang primer dan

fundamental, oleh sebab itu keluarga

mempunyai peranan yang besar dan vital

dalam mempengaruhi kehidupan seorang

anak, terutama pada tahap awal maupun

tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal

memberi cinta kasih dan perhatian akan

memupuk kebencian, rasa tidak aman dan

tindak kekerasan kepada anak-anaknya.

116 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 3/16

  Home Ec Ham

Demikian pula jika keluarga tidak dapat

menciptakan suasana pendidikan, maka

hal ini akan menyebabkan anak-anak 

terperosok atau tersesat jalannya.

Perkembangan anak pada

umumnya meliputi keadaan fisik,

emosional sosial dan intelektual. Bila

kesemuanya berjalan secara harmonis

maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut

dalam keadaan sehat jiwanya. Dalam

  perkembangan jiwa terdapat periode-

  periode kritik yang berarti bahwa bila

  periode-periode ini tidak dapat dilalui

dengan harmonis maka akan timbul gejala-

gejala yang menunjukkan misalnya

keterlambatan, ketegangan, kesulitan

  penyesuaian diri kepribadian yang

terganggu bahkan menjadi gagal sama

sekali dalam tugas sebagai makhluk sosial

untuk mengadakan hubungan antar 

manusia yang memuaskan baik untuk diri

sendiri maupun untuk orang di

lingkungannya.

PEMBAHASAN

Pandangan Orang Tua Tentang Anak 

Salah satu tujuan membentuk 

sebuah keluarga yaitu untuk melanjutkan

keturunan, maka dalam berkeluarga tentu

ada pertimbangan-pertimbangan untuk 

memiliki anak. Konsekuensi adanya anak 

dalam sebuah keluarga tentu perlu

mempersiapkan sejak awal. Termasuk 

kesehatan calon ibu dan calon bapak, perlu

mendapatkan perhatian yang baik. Dalam

hal ini perlu diketahui dasar pemikiran

orang tua tentang anak. Kebanyakan

  pasangan ingin merencanakan besarnya

 jumlah keluarga mereka.

Anak adalah pengejawantahan

  pribadi sendiri di samping untuk 

mempersatukan perkawinan. Perlu

disadari, bahwa anak adalah karunia

Tuhan dan amanatNya. Oleh sebab itu

harus dijaga baik-baik fisik maupun

mentalnya. Menurut Solikhah (2007),

 bahwa anak adalah permata bagi keluarga,

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  117

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 4/16

  Home Ec Ham

calon generasi suatu bangsa yang akan

meneruskan estafet kepemimpinan di masa

datang.

Menurut Gunarsa (1986), bahwa

setiap anak dalam keluarga mempunyai

  posisinya sendiri-sendiri. Setiap

kedudukan menyebabkan tanggungjawab

dan konsekuensi yang berbeda. hal ini bisa

disebabkan oleh kebudayaan maupun

sikap orangtua yang berbeda. untuk itu

kita mengenal adanya "anak sulung",

"anak tengah", dan "anak bungsu"

a. Anak sulung

Sesuai dengan namanya maka

yang dimaksud dengan anak sulung

ialah anak yang paling tua atau anak 

 pertama yang lahir dari suatu keluarga.

Karena anak tersebut adalah anak 

  pertama maka berarti pengalaman

merawat anak , pengalaman mendidik 

anak belum dimiliki oleh kedua

orangtuanya. Sering dikenal bahwa

anak sulung ini sebagai "experimental 

child ". Kekurangan pengetahuan dan

 pengalaman dari orangtua membawa

akibat tersendiri dalam diri anaknya

ini. Jadi karena orangtua belum

 berpengalaman merawat anak sewaktu

menghadapi anak pertamanya,

orangtua cenderung terlalu cemas dan

melindungi berlebihan. Begitu pula

orangtua belum menyadari secara

  penuh mengenai peranan menjadi

orangtua.

Situasi selanjutnya ialah

kelahiran adiknya. Rupanya kehadiran

seorang adik bagi anak sulung

mempunyai arti yang penting sehingga

menampilkan kelakuan-kelakuan yang

tidak baik seperti minta perhatian yang

  berlebihan, kekanak-kanakan,

mengenyot jari, menggigit kuku, sulit

tidur, dan lain-lain.

Perkembangan selanjutnya ialah

menempatkan diri anak sulung pada

 posisi memimpin karena anak sulung

118 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 5/16

  Home Ec Ham

ini bila dibandingkan dengan adiknya

mempunyai badan yang lebih besar 

dan lebih kuat. Begitu pula perlakuan

orangtua terhadap anak sulung agak 

  berlainan, misalnya adiknya masih

harus tinggal di rumah tetapi anak 

sulung tersebut sudah diantarkan oleh

ibu untuk pergi sekolah. Lalu dibelikan

 buku-buku, pinsil, tas sekolah, sedang

adiknya tidak mendapatkan barang-

  barang seperti itu. Demikian pula

seorang anak sulung menjadi lebih

mempunyai tanggungjawab. Seringkali

dialami bilamana kedua orangtua

meninggal, seorang anak sulung akan

menggantikan kedudukan orang

tuanya untuk mengendalikan

keluarganya, mencari nafkah,

menyekolahkan adik-adiknya.

Disamping itu dalam sutau

masyarakat tertentu, kedudukan anak 

sulung ini mempunyai konsekuensi

struktural, misalnya anak sulung

dianggap lebih superior sehingga anak 

sulung ini dapat menentukan

 perkawinan adik-adiknya, kemenakan

kemenakannya bahkan mengatur 

warisan nenek moyang.

 b. Anak tengah (in between child )

Kedudukan anak ini diapit oleh

seorang atau beberapa orang kakak 

dan seorang atau beberapa orang adik.

Dengan kedudukan di tengah ini

  berarti akan tersebut berada dalam

kedudukan terjepit. Dijepit oleh

kakaknya dari atas dan oleh adiknya

dari bawah. Karena keadaan fisik 

kakaknya biasanya lebih besar maka

dapat menimbulkan tekanan bila

kakaknya bertindak otoriter. Adiknya

yang kecil dengan segala kelucuannya

dapat merebut perhatian orangtuanya

sehingga menimbulkan rasa iri hati

dalam diri anak tersebut. Demikianlah

kedudukan anak tengah ini, selain ia

harus menghadapi orangtuanya yang

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  119

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 6/16

  Home Ec Ham

memegang tampuk kekuasaan ia juga

harus menghadapi kakaknya yang

lebih kuat dan lebih besar dan

mempunyai lebih banyak kebebasan

untuk bergerak. Biasanya, segala

miliknya dalah bahan-bahan bekas

yang pernah dipakai oleh kakaknya,

seperti permainan, baju-baju, alat-alat

sekolah, dan lain-lain.

c. Anak bungsu

Dalam masyarakat terdapat

 pendapat-pendapat umum bahwa anak 

  bungsu ini adalah anak yang manja

oleh karena menjadi pusat perhatian

keluarga, baik dari orangtua maupun

dari kakak-kakaknya, lebih-lebih lagi

  bila kakak-kakaknya berbeda usia

cukup besar sehingga kedudukan akan

 bungsu ini benar-benar menjadi obyek 

kesenangan anggota keluarga di

rumah. Dengan mendapat perhatian

yang terus menerus dari kakak-

kakaknya yang lebih dewasa dan dari

orangtuanya, mengakibatkan sifat-sifat

anak bungsu ini sering terlihat seperti

kekanak-kanakan, cepat putus asa dan

  bila menginginkan sesuatu kemudian

tidak tercapai, maka akan memberikan

reaksi yang sifatnya emosional,

misalnya cepat menangis,

 bertingkahlaku secara berlebihan, dan

lain-lain.

Dalam Panduan Keluarga Hakikat

Perkawinan, bahwa setiap pasangan akan

merasa bahagia apabila dikurniakan anak.

 Namun dibalik kebahagiaan ini tersimpan

tanggung-jawab yang amat berat yang

harus dipikul.

Anak amat berarti pada ibubapak,antaranya:

1. Anak sebagai rahmat Allah SWT2. Anak sebagai amanat Allah SWT

3. Anak sebagai harta yang tergadai

4. Anak sebagai penguji keimanan

5. Anak sebagai alat untuk beramal6. Anak sebagai saham di akhirat

7. Anak sebagai sumber kebahagiaan

8. Anak sebagai tempat bergantung di haritua

9. Anak sebagai penyambung cita-cita

10. Anak sebagai makhluk yang harusdiberi pendidikan

120 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 7/16

  Home Ec Ham

Persiapan Orang Tua Menghadapi

Kelahiran Bayi

Menurut Maharani (2007), bahwa

menyambut kelahiran calon jabang bayi

sungguh memerlukan persiapan yang

sangat ekstra. Persiapan tersebut meliputi

  persiapan fisik, mental, dan aspek 

keuangan. Seperti yang dikemukakan

Taiyeb (2005), bahwa ibu hamil yang

sehat akan melahirkan bayi yang sehat

diharapkan akan tumbuh dan berkembang

menjadi anak yang sehat dan cerdas dan

selanjutnya menjadi remaja yang sehat dan

kreatif dan pada akhirnya akan menjadi

tenaga kerja yang produktif. Dengan

  pemeriksaan medis secara teliti maka

dapat diduga keadaan calon ibu dan bayi

yang dikandungnya. Mengingat pada masa

ini sering kali terjadi gejolak jiwa, tingkah

laku yang luar biasa dalam keluarga

sehingga diperlukan pengertian mendalam

 pada pasangan suami istri.

Demikian pula Menurut Daradjat

(1973), bahwa janin dalam kandungan

telah dapat menerima pengaruh emosi ibu

yang mengandungnya. Bila yang

mengandungnya itu merasa bahagia dan

gembira menyambut kelahiran anak yang

dikandungnya itu, maka pengaruh yang

terjadi pada janin adalah positif, dan hal

itu akan menjadi persiapan bagi

  pertumbuhan pada jiwa agama dalam

  pribadinya kelak. Dan sebaliknya, ibu

yang mengandung tersebut tidak ikhlas

menerima kelahiran anak yang

dikandungnya karena berbagai hal

mungkin ia benci kepada suaminya atau

  belum bersedia menjadi ibu atau tidak 

ingin mempunyai anak dan sebagainya.

Maka kelahiran anak itu tidak diterimanya,

maka pengaruh yang terjadi pada janin

adalah negatif dan akan menjadi

  penghambat dalam pembentukan jiwa

agama dikemudian hari. Proses permulaan

masuknya nilai-nilai agama kedalam

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  121

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 8/16

  Home Ec Ham

  pribadi seseorang, bersamaan dengan

  proses pembentukan kepribadian yang

 bermula sejak awal penciptaan janin dalam

kandungan.

Sedangkan dari aspek keuangan

menurut Senduk (2000), bahwa didalam

merencanakan persiapan kelahiran bayi

maka sebaiknya orang tua mempersiapkan

 perencanaan keuangan dalam menyonsong

kelahiran bayi.

Adapun langkah-langkah peren-

canaan keuangan dalam menyongsong

kelahiran bayi yaitu:

1. Segera tentukan di mana istri akan

melahirkan, dan cek biayanya.

2. Cek apakah biaya persalinan istri

ditanggung oleh kantor/tempat kerja

Istri atau suami.

3. Mulai menabung untuk keperluan

 bayi.

4. Ambil asuransi jiwa.

Perawatan dan Pendidikan Anak 

1) Persiapan orang tua terhadap

perawatan anak 

Menurut Bellock dan Breslow

(dalam Taiyeb, 2005) berpendapat bahwa

dalam upaya pemeliharaan kesehatan anak 

agar tetap sehat, seseorang anak perlu

melakukan lima kebiasaan yakni: tidur 

enam jam hingga delapan jam sehari,

makan tiga kali sehari dengan hanya

sedikit makan makanan kecil, diantaranya,

makan pagi setiap hari, mempertahankan

 berat tubuh yang dikehendaki, melakukan

latihan yang teratur, istirahat yang cukup.

Selain tiu anak-anak perlu diajak bermain

dan berekreasi yang cukup sehingga anak-

anak tumbuh menjadi anak-anak yang

sehat.

Seorang anak yang sehat akan

mengalami pertumbuhan dan

  perkembangan yang normal dan wajar,

yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik 

anak pada umumnya dan memiliki

kemampuan sesuai standar kemampuan

122 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 9/16

  Home Ec Ham

anak seusianya. Selain itu anak yang sehat

tampak senang, mau bermain, berlari,

  berteriak, meloncat, memanjat, tidak 

  berdiam diri saja. Anak yang sehat

kelihatan berseri-seri, kreatif dan selaku

ingin mencoba sesuatu yang ada

disekelilingnya. Jika ada sesuatu yang

tidak diketahuinya ia bertanya, sehingga

  pengetahuan yang dimiliki selalu

  bertambah. Anak yang sehat biasanya

akan mampu belajar dengan baik.

Dari uraian diatas dapat

disimpulkan bahwa yang dikatakan anak 

sehat adalah anak yang dapat tumbuh

kembang dengan baik dan teratur, jiwanya

  berkembang sesuai dengan tingkat

umurnya, aktif, gembira, makannya

teratur, bersih dan dapat menyesuaikan

diri dengan lingkungan-nya.

Untuk mewujudkan kehidupan

yang sehat tersebut, diperlukan beberapa

upaya untuk mencapainya, yaitu antara

lain sebagai berikut:

1. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.

2. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

3. Pemeliharaan kesehatan mata

4. Pemeliharaan kesehatan kulit

5. Pemeliharaan kesehatan telinga

6. Pemeliharaan kesegaran jasmani.

Disamping itu kebutuhan dasar 

anak untuk tumbuh dan kembang

memerlukan makanan bergizi seimbang.

Faktor gizi memegang peranan penting

dalam menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan

memiliki fisik yang tangguh serta

 produktif. Perbaikan gizi diperlukan pada

seluruh siklus kehidupan, mulai sejak 

masa kehamilan, bayi, dan sampai pada

masa dewasa. Perbaikan gizi pada anak 

dini usia (TK, dan SD) sangat penting

karena anak pada usia ini sedang

mengalami tumbuh kembang yang pesat

sehingga memerlukan pemenuhan

kebutuhan gizi yang tepat agar menjadi

remaja dan dewasa yang produktif.

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  123

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 10/16

  Home Ec Ham

2) Persiapan orang tua terhadap

 pendidikan anak 

Pendidikan memegang peranan

 penting dalam membantu perkem-bangan

dan pembentukan diri seorang anak untuk 

dapat berhasil. Pendidikan yang terarah

dan teratur dapat membantu seorang anak 

untuk meningkatkan kemampuan

intelektual dan sosialnya dengan baik.

Dikebanyakan masyarakat banyak terjadi

  proses pendidikan anak yang salah

dilakukan oleh orang tua sehingga sering

kali terjadi permasalahan yang

menghambat berhasilnya pendidikan anak.

Peletakan fondasi kesuksesan anak 

dimulai sejak anak itu lahir dan berlanjut

terus dalam kehidupannya. Masa-masa di

awal sekolah dasar adalah masa yang kritis

dalam hidup anak. Apa yang didapat

dalam masa itu merupakan dasar untuk 

anak dalam membentuk dirinya dan

menjadi fondasi dalam diri anak-anak 

untuk tumbuh dan berkembang hingga

dewasa.

Masa kritis anak, dalam proses

  pendidikan formal, adalah selama lima

tahun pertama mereka di Sekolah Dasar.

Masa ini merupakan masa yang sangat

menentukan karena sering kali konsep diri

anak dan rasa diri mampu dan berharga

  justru rusak akibat proses pembelajaran

yang tidak manusiawi. Proses pendidikan,

dengan mewajibkan mereka mendapatkan

nilai sekolah yang bagus, tetapi

mengesampingkan pendidikan kehidupan

mereka.

124 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 11/16

  Home Ec Ham

Orang tua memegang peranan

 penting untuk mendidik dan membimbing

anak dengan memberikan bimbingan dan

latihan bagaimana belajar dengan benar,

  juga strategi belajar yang tepat. Selain

  perlu mengembangkan kecakapan di

  bidang akademik, anak juga perlu

mengembangkan kecakapan lain yang

  berhubungan dengan kemampuan

sosialnya dan pembentukan dirinya.

Menurut Lie (2004), bahwa orang tua bisa

membina anak-anak segala usia untuk 

menjadi mandiri dan memikul tanggung

  jawab di dalam kegiatan keluarga.

Bagaimana menjadi anak yang mandiri,

  bertanggung jawab, berdisiplin tinggi,

mempunyai motivasi yang tinggi mampu

 bekerja dengan cekatan dan banyak lagi

  pelajaran yang sebaiknya didapat anak 

untuk menjalani kehidupannya. Ini adalah

  bagian dari keterampilan belajar yang

harus dikuasai anak, yang sayangnya

sangat sedikit sekali pembelajaran itu di

sekolah.

Hal terbaik yang bisa dilakukan

orang tua adalah dengan menyiapkan

mereka sebagai pembelajar seumur hidup,

yang senantiasa berkembang, yang akan

mampu beradaptasi dengan berbagai

situasi yang dihadapi. Dengan fondasi

hidup yang kokoh, anak akan dapat

mengembangkan potensinya secara

maksimal. Potensi merupakan anugrah

dari Tuhan yang dibawa anak sejak lahir.

Potensi akan menjadi kekuatan dan batu

  pijakan anak untuk meraih keberhasilan

hidup di bidang apa saja.

Menurut Graha (2007), bahwa

 peranan orang tua sangat penting dalam

mendidik dan mengembangkan

kemampuan anak. Sekolah, pada dasarnya

mengarahkan, memberikan bimbingan dan

kerangka bagi anak untuk belajar, tumbuh

dan berkembang. Sementara orang tua

adalah pusat pendidikan yang utama,

 pertama dan mendasar dalam kehidupan

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  125

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 12/16

  Home Ec Ham

anak. Demikian juga menurut Cholil

(2007) bahwa para orang tua, teman,

lingkungan sekitar dan sekolah merupakan

faktor utama dalam pembentukan jati diri

intelektual, fisik dan emosi seorang anak,

dan bahwa pengetahuan yang memadai,

orang tua pada khususnya, dapat

membantu mengarahkan anak mereka

meraih kebahagiaan.

Anak-anak yang berhasil dalam

 pendidikannya, pada dasarnya tidak akan

tumbuh dengan sendirinya dan otomatis

menjadi berhasil. Mereka bisa berhasil

karena adanya peran guru di sekolah dan

 juga karena adanya rangsangan dari orang

tua yang memungkinkan mereka bisa

tumbuh optimal.

Untuk bisa berhasil dalam

  pendidikannya anak membutuhkan

  bantuan dari orang tua dengan

kesungguhan dan ketekunan orang tua

untuk membimbing dan mendidik anak-

anaknya sehingga berhasil dengan baik.

Menurut Graha (2007), bahwa

Orang tua bertanggung jawab terhadap

keberhasilan pendidikan anak, karena :

1. Anak adalah anugrah Tuhan kepada

orang tua.

2. Anak Mendapatkan pendidikan

 pertama kali dari orang tua

3. Orang tua adalah yang paling

mengetahui karakter anaknya.

Persiapan Menjadi Orang Tua

terhadap Pengelolaan Nafkah

Secara kodrati seorang pria/suami

 berperan sebagai pelindung istri/keluarga.

Maka dari itu agar diusahakan baik usia,

  pendidikan, kedudukan dan penghasilan

suami lebih tinggi dari pada istri. Atau

maksimal kedudukan istri sama dengan

suami, agar tidak timbul goncangan-

goncangan dalam rumah tangga. Maka

dari itu perlu diingat terutama istri-istri

apapun jabatan/kedudukan istri. Dirumah

suami adalah pemimpin/kepala, dengan

126 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 13/16

  Home Ec Ham

demikian diharapkan rumah tangga akan

tetap tenteram dan bahagia.

Dalam rumah tangga penghasilan

suami dan istri tidak dapat dipisahkan.

Penghasilan berdua dapat digabung dan

direncanakan penggunaanya demi

keperluan bersama. Ada beberapa gagasan

yang dapat disarankan dan dapat

dilaksanakan yaitu :

a. Sistem bendahara keluarga

Penghasilan semua dikelola oleh suami

atau istri dengan membagikan jatah

 bagi tiap kebutuhan.

  b. Sistem jatah pembiayaan

Antara suami istri telah ditentukan,

tugas masing-masing, dalam keluarga.

c. Siste

m anggaran ketat.

Semua pendapatan sudah dirancang

 penggunaannya jauh dari sebelumnya

secara terinci. Tidak ada sistem

  pengandaian ini atau itu yang tidak 

terencana. Dan sistem yang kurang

luwes dan terlalu ketat akan sulit

dilaksanakan.

d. Siste

m pembiayaan gabungan.

Semua penghasilan suami dan istri

digabung dalam satu anggaran tunggal

dan keduanya bebas menggunakannya.

Dalam melakukan perencana

keuangan, ada lima tahapan yang harus

dilakukan yaitu:

1. Menentukan situasi

keuangan keluarga saat ini.

2. Menentukan atau

mengembangkan tujuan keuangan

keluarga.

3. Mengidentifikasi dan

meng-evaluasi alternatif tindakan yang

akan dilakukan.

4. Menciptakan dan

melaksanakan rencana keuangan yang

sudah dibuat.

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  127

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 14/16

  Home Ec Ham

5. Mengevaluasi dan

memperbaiki rencana keuangan yang

telah dilaksanakan.

Dalam melakukan rencana

keuangan yang komprehensif maka

keluarga harus memahami bahwa tujuan

membuat rencana keuangan tersebut, yaitu

membuat kualitas hidup lebih pada masa

mendatang. Di samping itu, keluarga juga

dapat meningkatkan kepuasan dengan

mengurangi ketidakpastian di masa

mendatang. Oleh karena itu, adanya

 perencanaan keuangan yang komprehensif 

membuat keluarga menjadi efektif dalam

menggunakan keuangannya, dapat

melakukan pengendalian terhadap

keuangannya, serta bebas akan keraguan

keuangan pada masa mendatang.

KESIMPULAN

1. Pandangan Orang Tua Tentang

Anak yaitu anak adalah

  pengejawantahan pribadi sendiri di

samping untuk mempersatukan

 perkawinan dan anak adalah karunia

dan amanat allah SWT.

2. Dalam mempersiapan orang tua

menyongsong kelahiran bayi meliputi

  persiapan fisik, mental, dan aspek 

keuangan.

3. Persiapan orang tua terhadap

  perawatan anak yaitu anak akan

tumbuh sehat apabila pemeliharaan

kesehatan lingkungan, kesehatan

  pancaindara dan kesegaran jasmani

terpelihara dengan baik disamping itu

faktor gizi memegang peranan penting

dalam menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

4. Peranan orang tua terhadap

 pendidikan anak sangat penting karena

anak adalah anugrah Tuhan kepada

orang tua, anak mendapatkan

 pendidikan pertama kali dari orang tua,

128 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak 

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 15/16

  Home Ec Ham

dan orang tua adalah yang paling

mengetahui karakter anaknya

5. Ada beberapa gagasan yang dapat

dilaksanakan dalam pengelolaan

nafkah dalam keluarga yaitu sistem

  bendahara keluarga, sistem jatah

 pembiayaan, sistem anggaran ketat dan

sistem pembiayaan gabungan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004.   Perencanaan Keuangan

 Keluarga.

"http://www.sinarharapan.co.id

/

ekonomi/eureka/2004/1022/eur1.h

tml. Diakses tanggal 8 Januari

2008.

Cholil, Abdullah dan Baban Sarbana.

2007. 26 Kiat Menata Keluarga.Jakarta: Elex Media Komputindo.

Daradjat, Zakiah. 1973.  Peranan Agama

dalam Kesehatan Mental . Jakarta:

Gunung Agung

Gunarsa, Singgih D.. 1986. Psikologi

  Perkembangan Anak Dan Remaja.

Jakarta: Penerbit PT BPK GunungMulia

Graha, Chairinniza. 2007.  Keberhasilan

anak tergantung Orang Tua.Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Lie, Anita & Sarah Prasasti. 2004. 101Cara Membina Kemandirian dan

Tanggung Jawab Anak . Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Lihgt, Donald. 1989. Sosiology. NewYork: Alfred A. Knopf.

Maharani, Tanaya Vidia. 2007.

Mempersiapkan Kelahiran Bayi.

http://naya.web.id/2007/09/25/me

mpersiapkan-kelahiran-bayi .

Diakses tanggal 8 Januari 2008

Suwarno, Pujo dan Sayekti. 1994.

  Bimbingan Konseling Keluarga.Yogyakarta: Menara Mas Offset.

Senduk, Safir. 2000.  Persiapan  Keuangan Menyongsong Kelahiran

 Bayi.

=http://www.tabloidnova.com/tips

.asp?

nomor=686&tahun_terbit=XIV&

sc=uang&artikel=1. Diakses

tanggal 8 Januari 2008

Solikhah, Aris. 2007. Undang-Undang

Perlindungan Anak Benarkahmenjamin Hak Anak  .

http://www.hizbut-

tahrir.or.id/2007/06/26/uu-pa-

benarkah-menjamin-hak-anak/. .

Diakses tanggal 8 Januari 2008.

Taiyeb, A. Mushawwir. 2005.  Prinsip-

  Prinsip Dasar Pendidikan

 Kesehatan dan gizi Anak . Makassar:State University of Makassar Press.

Tirtaraharja, Umar & La Sulo. 1995.

  Pengantar Pendidikan. Jakarta:Proyek Pembinaan dan Peningkatan

Mutu Tenaga Kependidikan,

Depdikbud Dirjen Dikti

 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak  129

5/14/2018 Hamidah Suryani.doc 04 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hamidah-suryanidoc-04 16/16

  Home Ec Ham

Vembriarto. 1993. Sosiologi Pendidikan.Jakarta: PT. Gramedia

130 Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak