h&m dan uniqlo
TRANSCRIPT
ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY
H&M DAN UNIQLO
Studi pada Konsumen H&M dan UNIQLO di Yogyakarta berdasarkan
PENDAPATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Audyrinda Windani
NIM : 162214150
PROGRAM STUDI MANAJAMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY
H&M DAN UNIQLO
Studi pada Konsumen H&M dan UNIQLO di Yogyakarta berdasarkan
PENDAPATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Audyrinda Windani
NIM : 162214150
PROGRAM STUDI MANAJAMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Roma 5: 3-4
“ Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan
pengharapan.”
Yeremia 29 : 11
“ Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.”
Amsal 3: 5-6
“ Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janglah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka
Ia akan meluruskan jalanmu.”
“ Stay positive, Work Hard and Make It Happen.”
Unknown
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Papa dan Mama
Atas segala cinta, perhatian dan pengorbanannya.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas karunia dan
rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis
Perbandingan Brand Equity H&M dan Uniqlo Studi pada Konsumen H&M dan
Uniqlo di Yogyakarta berdasarkan PENDAPATAN. Skripsi ini ditulis sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Management pada Program
Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D, selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing I
yang telah senantiasa mengarahkan dan membimbing peneliti
sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
4. Ibu Fransisca Desiana, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing II
yang telah senantiasa mengarahkan dan membimbing peneliti
sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapa Fransiskus Xaverius Lameng, Mama Ning Lameng dan Mama
tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan
dan doa yang tak terhingga bagiku. Terimakasih juga telah
menjadikanku orang yang kuat, dewasa dan bijaksana dalam
menyikapi keadaan dan selalu berpesan bahwa hidup untuk Tuhan
karena itu selalu menyertakan Tuhan Yesus dalam setiap langkah
hidupku.
6. Kakakku, Audinita Larasati tersayang yang selalu mendukung,
menyemangatiku disaat aku mulai lelah dan selalu berdoa sehingga
aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabatku tersayang selama masa perkuliahan dari awal
semester sampai saat ini, Angie Noverine, Eva Yuniaty, Angellina
Bella Nessy, Yolanda Pangaribuan, Oktavianus Harry Putra,
Roberto Dipo, dan Rico Susanto yang selalu ada disaat suka
maupun duka dan selalu bersama serta mendukung satu sama lain
dalam hal apapun. Terimakasih sudah berjuang sama-sama dari
awal hingga saat ini, kita hebat. Semoga kita bukan hanya dapat
bersahabat melainkan menjadi keluarga yang selalu terus
mendukung satu sama lain. Tuhan Yesus senantiasa menyertai
langkah hidup kita semua.
8. Birgita Aulia yang sudah senantiasa membantuku, menemaniku dan
selalu mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih
untuk segala kebaikan hati yang tulus untukku.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .... ………………………………….. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................... xiv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ......................................................... 6
D. Tujuan Penelitian .............................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................ 8
A. Landasan Teoritis .............................................................. 8
1. Manajemen Pemasaran................................................ 8
2. Penadapatan (Uang Saku) ........................................... 9
3. Brand ........................................................................... 10
4. Brand Equity ............................................................... 12
B. Penelitian Sebelumnya ...................................................... 26
C. Kerangka Konseptual Penelitian ....................................... 30
D. Hipotesis ............................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN................................................ 35
A. Jenis Penelitian .................................................................. 35
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................ 35
C. Variabel Penelitian ............................................................ 36
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Identifikasi Variabel Penelitian ................................... 36
2. Definisi Variabel Penelitian ........................................ 36
3. Pengukuran Variabel ................................................... 38
D. Populasi dan Sampel ......................................................... 39
E. Unit Analisis...................................................................... 40
F. Teknik Pengambilan Sampel............................................. 41
G. Sumber Data ...................................................................... 41
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 41
I. Teknik Pengujian Instrumen ............................................. 43
J. Teknik Analisis Data ......................................................... 44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................... 51
A. H&M ................................................................................. 51
1. Sejarah Perusahaan H&M ........................................... 51
2. E-commerce H&M ...................................................... 54
3. H&M memulai platform E-commerce khusus di Indonesia 55
4. Dukung bisnis online-offline, H&M akuisisi saham ... 56
5. H&M Grup .................................................................. 56
6. Organisasi dan Manajemen H&M .............................. 61
7. Pasar per merek yang ada di H&M grup ..................... 63
8. Ringkasan keuangan 5 tahun perusahaan H&M ......... 64
9. Nilai-niali yang menjadi pedoman perusahaan H&M 65
B. Uniqlo ............................................................................... 68
1. Sejarah Perusahaan Uniqlo ......................................... 68
2. Perkembangan e-commerce Uniqlo ............................ 69
3. Memanfaatkan e-commerce dan sinergi toko ............. 71
4. Perencanaan dan produksi Uniqlo ............................... 72
5. Pengendalian persediaan dan pemasaran Uniqlo ........ 75
6. Keuangan Uniqlo Internasional................................... 76
7. Uniqlo grup ................................................................. 80
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................... 82
A. Teknik Pengujian Instrumen ............................................. 82
B. Analisis Data ..................................................................... 85
C. Pembahasan ....................................................................... 112
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 116
A. Kesimpulan ....................................................................... 116
B. Saran .................................................................................. 117
C. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 121
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
III.1 Indikator Variabel Brand Equity ...................................................... 36
III.2 Skala Likert ...................................................................................... 39
III.3 Kategori Variabel ............................................................................. 46
V.1 Uji Validitas Variabel Penelitian ..................................................... 82
V.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ........................................ 83
V.3 Hasil Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 84 V.4 Hasil Deskripsi Berdasarkan Usia .................................................... 84
V.5 Hasil Deskripsi Berdasarkan Program Studi .................................... 85
V.6 Hasil Deskripsi Berdasarkan Angkatan ........................................... 86
V.7 Hasil Deskripsi Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku) ................... 87
V.8 Skala Variabel Penelitiaan ............................................................... 88
V.9 Hasil Deskripsi Variabel Kesadaran Merek ..................................... 88
V.10 Hasil Deskripsi Variabel Asosiasi Merek ........................................ 89
V.11 Hasil Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas...................................... 90
V.12 Hasil Deskripsi Variabel Loyalitas Merek ....................................... 91
V.13 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........ 92
V.14 Hasil Uji ANOVA Variabel Kesadaran Merek H&M ..................... 93
V.15 Hasil Uji ANOVA Variabel Asosiasi Merek H&M ........................ 95
V.16 Hasil Uji ANOVA Variabel Persepsi Kualitas H&M ...................... 97
V.17 Hasil Uji ANOVA Variabel Loyalitas Merek H&M ....................... 99
V.18 Hasil Uji ANOVA Variabel Kesadaran Merek Uniqlo.................. 101
V.19 Hasil Uji ANOVA Variabel Asosiasi Merek Uniqlo ..................... 103
V.20 Hasil Uji ANOVA Variabel Persepsi Kualitas Uniqlo .................. 105
V.21 Hasil Uji ANOVA Variabel Loyalitas Merek Uniqlo.................... 107
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
I.1 Peringkat Brand Fashion Dunia......................................................... 4
II.1 Konsep Brand Equity ....................................................................... 14
II.2 Piramida Brand Awereness .............................................................. 15
III.3 Kerangka Berpikir ............................................................................ 30
IV.1 Logo Perusahaan H&M.................................................................... 51
IV.2 Struktur Organisasi H&M Grup ....................................................... 62 IV.3 Pasar dari Setiap Merek ................................................................... 63
IV.4 Ringkasan Lima Tahun Perusahaan H&M ...................................... 64
IV.5 Logo Perusahaan Uniqlo .................................................................. 68
IV.6 Kantor Produksi Uniqlo ................................................................... 75
IV.7 Pendapatan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Uniqlo ................... 77
IV.8 Pendapatan Kontribusi Terhadap Perusahaan Uniqlo ...................... 78
IV.9 Laba Operasional Terhadap Perusahaan Uniqlo .............................. 79
IV.10 Rasio Laba Terhadap Ekuitas Kepada Pemilik ................................ 79
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner Penelitian ...................................................................... 123
2 Hasil Data Tabulasi Responde ....................................................... 129
3 Hasil Penelitian Responden Kuesioner .......................................... 141
4 Output SPSS 16 .............................................................................. 144
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY H&M DAN UNIQLO
Studi pada Konsumen H&M dan UNIQLO di Yogyakarta berdasarkan
PENDAPATAN
Audyrinda Windani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : ada tidaknya perbedaan antara
brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan (uang saku) di
Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian komparatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
responden. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan
menggunakan purposive sampling dengan kriteria Mahasiswa/i yang
sudah pernah membeli produk brand H&M dan Uniqlo tahun 2018-2020.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner offline. Teknik
pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas dan reliabilitas
sedangkan uji hipotesis menggunakan uji normalitas, analisis ANOVA
menggunakan IBM SPSS Statistics 16. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: tidak ada perbedaan antara brand equity H&M dan Uniqlo
berdasarkan pendapatan (uang saku) di Yogyakarta.
Kata Kunci : Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan
Loyalitas Merek
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE DIFFERENCES OF BRAND EQUITY
BETWEEN H&M AND UNIQLO
Study on H&M and UNIQLO Consumers in Yogyakarta based on INCOME
Audyrinda Windani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2020
The purpose of this study is to find out: the existence difference about
brand equity of H&M and Uniqlo in Yogyakarta based on income. The
research involved 100 respondents. Sampling technique for the research by
using purposive sampling with criteria of consumers who have bought
H&M and Uniqlo products from 2018-2020. Instrument was tested using
validity and reliability test meanwhile hypothesis test used normality test,
ANOVA analysis used IBM SPSS Statistics 16 application. The result of
this study shows that there was no difference in consumers’ perception of
brand equity of H&M and Uniqlo based on income.
Keyword : Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, and
Brand Loyalty.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi di dalam industri fashion yang semakin
canggih memicu selera masyarakat yang bervariasi. Industri fashion di
Indonesia saat ini sudah sangat maju dan terus berkembang dengan
munculnya merek-merek lokal maupun dari merek internasional. Menurut
Kartajaya (2004:144), brand merupakan nilai utama pemasaran. Jika
situasi persaingan meningkat, peran pemasaran akan makin meningkat
pula dan pada saat yang sama peran brand akan semakin penting. Hal ini
menuntut para perusahaan atau pebisnis agar selalu merancang mode
(fashion) yang lebih kreatif dan inovatif agar tidak tenggelam dalam
persaingan bisnis.
Dengan demikian, brand saat ini tak hanya sekedar identitas suatu
produk saja dan hanya sebagai pembeda dari produk pesaing, melainkan
lebih dari itu, brand memiliki ikatan emosional istimewa yang tercipta
antara konsumen dengan produsen. Pesaing bisa saja menawarkan produk
yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang
sama. Pasar telah dibanjiri berbagai jenis barang yang diproduksi masal,
akibatnya konsumen pun menghadapi terlalu banyak pilihan produk,
namun sayangnya informasi tentang kualitas-kualitas produk yang ada di
pasaran sangat minimum sekali. Dalam kondisi seperti itu, produsen harus
punya keahlian untuk memelihara, melindungi, dan meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kekuatan mereknya sebab pada saat brand equity sudah terbentuk, maka ia
akan menjadi aset yang sangat berharga sekali bagi perusahaan.
Dengan brand equity, nilai total produk lebih tinggi dari nilai
produk sebenarnya secara objektif. Ini berarti, bila brand equity-nya
tinggi, maka nilai tambah yang diperoleh konsumen dari produk tersebut
akan semakin tinggi pula dibandingkan merek-merek produk lainnya.
Karena hal itu, pada akhirnya brand akan mampu menjadi sumber daya
saing yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus kas
bagi perusahaan dalam jangka panjang (Dewi, 2005:18). Produk yang
telah memiliki brand yang kuat akan sulit ditiru. Sebuah brand yang kuat
akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu
itu tidak akan mudah diciptakan. Dengan brand equity yang kuat,
konsumen memiliki persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu
produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lainnya.
Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat
pesat terkait dengan trend yang sedang berlaku, kreativitas, dan gaya
hidup. Masyarakat kini sudah menyadari akan kebutuhan fashion yang
lebih sekedar berpakaian, tetapi juga bergaya dan trendi. Fashion yang
dipilih seseorang bisa menunjukkan bagaimana seseorang tersebut
memilih gaya hidup yang dilakukan. Seseorang yang sangat fashionable,
secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan
gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal ini
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu
menentukan sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status sosial.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu kota yang
menerima dampak perkembangan fashion tiap tahunnya. Selain itu,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan kota pendidikan dimana
banyak sekali Universitas yang berada di kota Gudeg tersebut. Universitas
Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen
Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia merupakan beberapa dari
Universitas yang berada di Yogyakarta. Sebagai Universitas-Universitas
yang memiliki mahasiswa dengan berbagai macam karateristik dan
kebanyakan dari mereka berasal dari luar Jogja bahkan ada yang dari luar
Jawa membuat fashion begitu melekat pada diri mereka. Dengan
dipengaruhi lingkungan sekitar akan membuat mereka lebih mencari tahu
tentang bagaimana berpenampilan yang membuat mereka lebih percaya
diri.
Minat mahasiswa dari ke-empat kampus tersebut terhadap fashion
bisa dikatakan cukup besar sehingga tidak sedikit brand-brand produk
fashion yang membuka gerainya di Jogja. H&M dan Uniqlo merupakan
brand fashion dari Swiss dan Jepang yang masuk ke Indonesia pada tahun
2013 (H&M) dan tahun 2014 (Uniqlo). Pesaing langsung H&M, yaitu
Uniqlo berada di posisi ke 9 seperti dalam tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Peringkat Brand Fashion Dunia
Sumber : https://hai.grid.id/read/07607451/10-merek-fesyen-top-
dunia-2018-hm-mengalahkan-adidas-dan-uniqlo
Baik H&M maupun Uniqlo sama-sama gencar dalam
mengiklankan produknya di sosial media dan website resmi kedua brand
tersebut. Keduanya tak mau kalah dalam perang iklan agar produknya
menjadi top of mind di benak konsumen dan menjadi produk yang paling
dikenal di dunia fashion. Kedua brand itu pun memakai selebritis sebagai
brand ambassador di Indonesia. Pada tahun 2018, H&M baru saja
umumkan keputusannya untuk menggandeng Tiffany Young sebagai
brand ambassador terbarunya untuk koleksi kapsul H&M Divided Music
yang dilansir dari press release H&M. Uniqlo, brand pakaian global dari
Jepang, memperkenalkan brand ambassador di Indonesia untuk
merepresentasikan “LifeWear” yang merupakan filosofi merek tersebut
yaitu Sherina Munaf dan Rio Dewanto.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Menurut Aaker dalam Sari dan Widowati (2015), perceived
quality adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang
diharapkan. H&M juga meningkatkan perceived quality dimata konsumen
dengan menjual produk model Internasional atau busana global mengikuti
musim yang sedang datang baik untuk wanita, pria dan anak-anak. Selain
itu, H&M tidak hanya menjual pakaian formal dan nonformal tetapi juga
menjual baik itu tas, sepatu, aksesoris wanita. H&M melakukan inovasi
strategi branding dengan berkolaborasi bersama desainer high-end brand
untuk menghasilkan koleksi terbatas atau limited edition. Uniqlo tidak mau
kalah dengan H&M untuk menjual produk-produknya dengan konsep
casual asia mode. Uniqlo juga mengangkat karakter-karakter idol dari luar
yang digemari oleh konsumen wanita pada produk kaos Uniqlo. Harga
kedua brand tersebut relatif sama di pasaran.
Dengan perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh konsumen
H&M dan Uniqlo yang didominasi oleh mahasiswa dapat dilihat
berdasarkan isu demografis. Isu demografis pada umumnya berdasarkan
beberapa faktor salah satunya pendapatan. Pendapatan yang dimaksud
adalah uang saku yang diperoleh setiap mahasiswa. Tentu saja mahasiswa
yang dapat membeli produk dari dua brand besar ini adalah mereka yang
uang sakunya mencukupi kebutuhan dirinya karena harga yang ditawarkan
oleh H&M dan Uniqlo relatif sama di pasaran lebih dari Rp. 100.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari latar belakang yang telah dirangkum oleh peneliti maka
peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian “Perbandingan
brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan, Studi pada
Mahasiswa di Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut ini :
1) Adakah perbedaan brand equity H&M berdasarkan pendapatan di
Yogyakarta?
2) Adakah perbedaan brand equity Uniqlo berdasarkan pendapatan di
Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada perbandingan brand equity yaitu Kesadaran
Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek
berdasarkan pendapatan pada konsumen dari Universitas Sanata Dharma,
Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, dan
Universitas Islam Indonesia yang pernah membeli produk H&M dan
Uniqlo yang ada di Yogyakarta.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan antara brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan
di Yogyakarta.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
pengambilan keputusan dan penentuan strategi-strategi selanjutnya
yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan di pasar.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma :
Hasil penlitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
Universitas Sanata Dharma khususnya menjadi sebagai sumber
referensi dan acuan untuk mengembangkan penelitian dengan topik
yang serupa.
3. Bagi Pembaca :
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai
pentingnya peran brand equity bagi sebuah produk ditengah persaingan
produk yang sejenis.
4. Bagi Peneliti :
Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan
teori yang diperoleh dalam perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyrakatan dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kotler dan Keller,
2009:5). Menurut Daryanto (2011) pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,
dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Adapun menurut
Kotler dan Keller (2010:5) pemasaran adalah ilmu dan seni
mendapatkan, mempertahankan, dan membesarkan pelanggan yang
menguntungkan. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pemasaran adalah suatu proses kemasyarakatan untuk
menyampaikan dan mempromosikan suatu produk atau jasa kepada
pihak lain dengan tujuan untuk medapatkan dan mempertahankan
pelanggan.
Perusahaan yang sukses harus memikirkan strategi-strategi
pemasaran yang lebih baik dari pesaingnya untuk memuaskan
konsumen sasarannya. Jadi, strategi pemasaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen dan memperhitungkan pula strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pesaing. Menurut Freddy Rangkuti yang dikutip dari Humdiana
(2005:43), dalam mengembangkan strategi pemasaran produsen harus
menghadapi keputusan pemberian merek (branding). Pemberian
keputusan merek ini dilakukan untuk menghindari adanya peniruan
produk dan sebagai identitas dari produk tersebut.
B. Pendapatan (Uang Saku)
Uang saku yang selama ini dipandang masyarakat luas hampir sama
dengan uang jajan. Uang jajan adalah uang diberikan untuk dibelanjakan
sewaktu-waktu, pada umumnya diberi untuk anak-anak yang belum
mempunyai penghasilan (Departemen Pendidikan Nasional 2008:1512).
Dengan memiliki uang saku dari orang tua para mahasiswa dapat membeli
kelengkapan mereka untuk belajar maupun memenuhi kebutuhan hidup
lainnya.
Kebutuhan dan keinginan tidak terbatas jumlahnya, hanya saja kebutuhan
dan keinginan tersebut dibatasi dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh
seseorang. Pendapatan yang diterima oleh seseorang tentu berbeda dengan
yang lainnya. Pendapatan tidak mesti untuk orang yang sudah bekerja.
Mahasiswa tetap mendapatkan uang saku walaupun mereka tidak bekerja.
Mahasiswa mempunyai pendapatan berupa uang saku yang dikirim setiap
bulannya atau pun perharinya yang diberikan oleh orang tuanya. Jumlah
pendapatan tiap mahasiswa berbeda-beda, tergantung dari penghasilan orang
tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendapatan orang tua mempunyai peran dan pengaruh besar dalam pola
konsumsi mahasiswa. Mahasiswa yang orang tuanya mempunyai pendapatan
yang tinggi, maka uang saku yang diberikan akan cenderung besar sehingga
tingkat konsumsi akan lebih tinggi, sebaliknya mahasiswa yang orang tuanya
mempunyai pendapatan menengah atau relatif rendah tingkat konsumsinya
tidak akan seperti mahasiswa yang pendapatan orang tuanya tinggi.
Menurut Collins Dictionary dalam Wahyudi (2017:8) uang saku
merupakan sejumlah kecil uang yang diberikan kepada anak-anak oleh orang
tua sebagai tunjangan dalam waktu bulanan.
Menurut penulis, uang saku merupakan pendapatan seorang anak yang di
dapat dari orang tua, dimana uang saku atau pendapatan dapat mempengaruhi
bagaimana pola konsumsi seseorang. Umumnya semakin tinggi uang saku
yang didapat, semakin tinggi pola konsumsi seseorang dalam memenuhi
kebutuhan hidup seseorang.
C. Brand
1. Definisi brand (merek)
Menurut para ahli definisi brand (merek) adalah :
a. Dewi (2005:15) Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi
yang mensimbolisasikan produk, jasa dan, perusahaan yang
memproduksi produk dan jasa tersebut.
b. Kartajaya (2010:62) Brand adalah aset yang menciptakan nilai bagi
pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. American Marketing Association mendefinisikan brand sebagai nama,
tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang
atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing
(Kotler 2009: 258).
Dengan demikian dapat disimpulkan brand adalah identitas tambahan
dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dengan produk pesaing
namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan dari produsen
kepada konsumen dengan menjamin konsistensi bahwa sebuah produk
akan selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen dari
sebuah produk.
Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler 2002) dalam
(Asisi 2007: 28) :
Atribut : merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
Manfaat : atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat
fungsional dan emosional.
Nilai : merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai
produsen.
Budaya : merek juga mewakali budaya tertentu.
Kepribadian : merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.
Pemakai :merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan merek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Brand Equity
Menurut Simamora (2001: 66), brand equity adalah kekuatan mereka atau
kesaktian merek yang memberikan nilai pada konsumen. Brand equity dapat
memberikan nilai dan manfaat bagi konsumen maupun perusahaan
Simamora (2001: 69) :
1. Nilai pada konsumen :
a. Aset brand equity membantu konsumen menafsirkan, memproses,
dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai produk
dan merek.
b. Brand equity memberikan rasa percaya diri kepada konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian, baik dalam pengalaman
masa lalu dalam karakterisitiknya.
c. Persepsi kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan kepuasan
konsumen dengan pengalaman menggunakannya.
2. Nilai kepada perusahaan :
a. Brand equity bisa menguatkan program memikat para konsumen
baru atau merangkul konsumen yang lama.
b. Kesadaran merek, perspektif kualitas, asosiasi merek, dan aset-aset
merek lainnya mampu menguatkan loyalitas merek, yaitu bisa
memberikan alasan untuk membeli dan mempengaruhi kepuasan
penggunaan.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Brand equity biasanya akan memungkinkan margin yang lebih
tinggi dengan memungkinkan harga yang optimum dan
mengurangi ketertangungan promosi.
d. Brand equity memberikan landasan untuk pertumbuhan melalui
perluasan merek.
e. Brand equity bisa memberikan dorongan dalam saluran distribusi.
f. Aset-aset brand equity memberikan keuntungan kompetitif yang
seringkali menghadirkan rintangan nyata terhadap kompetitor.
Brand equity tidak terjadi dengan sendirinya tetapi ditopang dengan
elemen-elemen pembentuk brand equity imamora 2001: 68) antara lain :
1. Brand Awareness (kesadaran merek)
2. Brand Asociation (asosiasi merek)
3. Perceived Quality (persepsi kualitas)
4. Brand Loyalty (loyalitas merek)
5. Other Proprietary Brand Assets (asset-aset merek lainnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Konsumen cenderung membeli suatu produk dimana merek produk
tersebut sudah dikenal karena merasa aman dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Dengan kata lain, sebuah merek yang dikenal mempunyai kemungkinan bisa
diandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan kualitas yang dipertanggung jawabkan.
Menurut Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 45), kesadaran merek
adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Menurut Simamora (2001: 74), peran brand awereness tergantung sejauh mana
kadar kesadaran yang dicapai suatu merek.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Piramida Brand Awereness
Gambar 2. Piramida Brand Awereness
Sumber: Darmadi.D, Sugiarto, Tony Sitinjak (2001: 55)
Tingkatan Brand Awereness secara berurutan adalah sebagai berikut ( Simamora,
2001: 74 ) :
1. Unware of brand (tidak menyadari merek)
Kategori ini termasuk merek yang tetap tidak dikenal walaupun sudah
dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.
2. Brand Recognition (pengenalan merek)
Kategori ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen setelah
dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.
3. Brand Recall (pengingat kembali merek)
Kategori ini meliputi merek dalam kategori suatu produk yang diingat
konsumen tanpa harus dilakukan pengingatan kembali, diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan.
top of
mine
Brand Recall
Brand recognition
Brand Unware
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Top of mind (puncak pikiran)
Kategori ini meliputi produk merek produk yang pertama kali muncul
dibenak konsumen pada umumnya.
Adapun indikatornya bisa dilihat dari seberapa sering merek tersebut
muncul pertama kali di benak konsumen, pesan yang disampaikan harus mudah
diingat dan tampil beda dengan merek lain yang serupa, memakai slogan, simbol
memiliki kaitan dengan merek (simbol yang berkaitan dengan merek yaitu simbol
yang bentuknya berhubungan dengan jenis merek menurut Hongquan Dkk (2011)
dalam Widiananta (2016:5819).
2. Brand Asociation (Asosiasi Merek)
Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada asosiasi-asosiasi
spesifik yang berkaitan dengannya. Menurut Aaker (1995) dalam Humdiana
(2005: 47) asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan
mengenai sebuah merek. Asosiasi tidak hanya eksis tetapi mempunyai suatu
tingkatan kekuatan. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi biasanya terangkai
dalam bentuk yang bermakna.
Asosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai persepsi yang dapat
mencerminkan realita objektif. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai
posisi yang menonjol dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai
asosiasi yang kuat. Suatu brand positioning mencerminkan bagaimana orang
memandang suatu merek. Nilai mendasar sebuh merek seringkali merupakan
sekumpulan asosiasinya dengan kata lain merupakan makna merek tersebut bagi
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
khalayak. Menurut Simamora (2001: 82), asosiasi merek yang menciptakan bagi
perusahaan dan bagi pelanggannya juga dapat digunakan :
1. Membantu memproses / menyusun informasi
Asosiasi-asosiasi dapat membantu merangkum sekumpulan fakta dan
spesifikasi yang mungkin sulit diproses dan diakses para pelanggan.
Sebuah asosiasi bisa menciptakan informasi padat bagi bagi pelanggan
dan bisa mempengaruhi pengingatan kembali atas informasi tersebut,
terutama saat mengambil keputusan.
2. Membedakan / memposisikan merek
Suatu asosiasi bisa memberikan landasan yang penting bagi usaha
untuk membedakan dan memisahkan suatu merek dengan merek lain.
Asosiasi-asosiasi pembeda ini bisa menjadi keuntungan kompetitif
yang penting. Jika suatu merek sudah dalam kondisi yang mapan
(dalam kaitannya dengan kompetitor) untuk suatu kelas produk para
kompetitor akan kesulitan dalam menyerang.
3. Membangkitkan alasan untuk membeli
Banyak asosiasi merek, membutuhkan berbagai atribut produk atau
manfaat pelanggan yang bisa memberikan suatu alasan spesifik untuk
membeli dan menggunakan merek tersebut. Asosiasi-asosiasi ini
merupakan landasan dari keputusan pembelian dan loyalitas merek.
Beberapa asosiasi juga mempengaruhi keputusan pembelian dengan
cara memberikan kredibilitas dan rasa percaya diri atas merek tersbut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Menciptakan sikap / perasaan positif
Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang
akhirnya merembet ke merek yang bersangkutan. Beberapa asosiasi
mampu menciptakan perasaan positif selama pengalaman
menggunakan dan mengubah pengalaman tersebut menjadi sesuatu
yang lain daripada yang lain.
5. Memberikan landasan bagi perluasan
Suatu asosiasi bisa menghasilkan suatu landasan bagi suatu perusahaan
dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah produk
baru atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli produk tersebut.
Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 48) mengemukakan adanya 11 tipe
asosiasi, yaitu :
1. Atribut produk
Atribut produk yang paling banyak digunakan dalam strategi positioning
adalah mengasosiasikan suatu objek dengan salah satu atau beberapa
atribut atau karakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung,
sehingga asosiasi bisa secara langsung diterjemahkan dalam alasan untuk
pembelian suatu produk.
2. Atribut tak berwujud
Penggunaan atribut tak berwujud, seperti kualitas keseluruhan,
kepemimpinan, teknologi, inovasi atau kesehatan ada kalanya bisa lebih
bertahan. Tetapi pengembangan asosiasi ini bisa berbahaya dan
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
memungkinkan mendapatkan suatu tingkatan asosiasi produk yang berada
di luar kontrol perusahaan.
3. Manfaat bagi pelanggan
Biasanya terdapat hubungan antara atribut produk dan manfaat bagi
pelanggan. Terdapat dua manfaat bagi pelanggan, yaitu :
a. Manfaat rasional
Manfaat yang berkaitan erat dengan suatu atribut dan bisa menjadi
bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional
b. Manfaat psikologis
Konsekuensi ekstrim dalam pembentukan sikap adalah manfaat yang
berkaitan dengan perasaan yang timbul ketika membeli atau
menggunakan merek tersebut.
4. Harga relatif
Pada umumnya merek hanya perlu berada disuatu harga tertentu agar
dapat memposisikan diri dengan jelas dan berjauhan dengan merek-merek
lain pada tingkat harga yang sama. Untuk menjadi bagian dari segmen
utama, sebuah merek harus menawarkan suatu aspek yang dipercaya
unggul dalam kualitas atau sungguh-sungguh dapat memberikan jaminan
harga optimum.
5. Penggunaan / aplikasi
Produk dapat mempunyai beberapa strategi positioning, walaupun hal ini
mengandung sejumlah kesulitan. Suatu strategi positioning lewat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penggunaan mewakili posisi kedua atau ketiga untuk merek tersebut, suatu
posisi dengan sengaja berusaha meluaskan pasar atau merek tersebut.
6. Pengguna / pelanggan
Strategi positioning pengguna, yaitu mengasosiasikan sebuah merek
dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan sangat efektif karena bisa
memadukan antara strategi positioning dengan strategi segmentasi.
Mengidentifikasikan sebuah merek dengan segmen yang ditargetkan
seringkali menjadi cara yang tepat untuk memikat segmen tersebut.
Masalah dari asosiasi yang kuat terutama asosiasi penggunaan dapat
membatasi kesanggupan sebuah merek untuk memperluas pasarnya.
7. Orang terkenal / biasa
Mengaitkan seseorang yang terkenal dengan sebuah merek bisa mengirim
asosiasi-asosiasi ini ke merek tersebut. Salah satu karakteristik penting
bagi sebuah merek untuk bisa dikembangkan adalah kompetisi teknologi,
kesanggupan mendesain, dan proses manufaktur sebuah produk. Dengan
mengaitkan merek produk dengan orang terkenal sesuai dengan produk
tersebut akan memudahkan merek tersebut mendapat kepercayaan dari
pelanggan.
8. Gaya hidup / kepribadian
Sebuah merek bisa dirasakan oleh para pelanggan dengan aneka
kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang beda-beda atau sama.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
9. Kelas produk
Beberapa produk perlu membuat keputusan positioning yang menentukan
dan melibatkan asosiasi-asosiasi kelas produk.
10. Kompetitor
Kompetitor bisa menjadi aspek dominan dari strategi positioning karena :
a. Kompetitor mungkin mempunyai suatu pencitraan yang jelas dan telah
dikembangkan selama bertahun-tahun sehingga dapat digunakan
sebagai jembatan untuk membantu mengkomunikasikan pencitraan
dalam bentuk lain.
b. Terkadang tidak penting seberapa bagus pelanggan beranggapan atau
berpikir tentang produk itu, yang lebih penting mereka percaya bahwa
produk yang dimiliki lebih baik atau sama bagusnya dengan
kompetitor.
11. Negara / wilayah geografis
Sebuah Negara bisa menjadi simbol yang kuat asalkan Negara itu
mempunyai hubungan yang erat dengan produk, bahan dan kemampuan.
Asosiasi Negara bisa menjadi kompleks dan penting apabila Negara
berusaha mengembangkan strategi global.
Adapun indikatornya adalah atribut, atribut tak berwujud, manfaat, harga,
pengguna menurut Setphen Dkk (2008) dalam Kadek Tresna Widiananta
(2016:5819).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)
Perceived Quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau
keunggulan suatu produk atau layanan yang ditinjau dari fungsinya secara relatif
dengan produk-produk lain (Simamora, 2001: 78). Perceived Quality berbeda
dengan konsep-konsep lain tentang kualitas seperti :
1. Kualitas aktual atau objektif : kemampuan produk atau layanan
memberikan fungsi yang menjanjikan.
2. Kualitas produk : sifat dan kuantitas kandungan, fitur dan layanan
tambahan.
3. Kualitas manufaktur : kesesuaian dengan spesifikasi, hasil akhir yang
tanpa cacat.
Kalau sebuah produk memiliki perceived quality tinggi, banyak manfaat
yang diperoleh. (Darmadi.D, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001: 101) yaitu :
a. Alasan membeli
Perceived quality merupakan alasan kenapa sebuah merek
dipertimbangkan dan dibeli.
b. Diferensiasi dan pemosisian produk
Konsumen ingin memilih aspek tertentu sebagai keunikan dan
kelebihan produk. Aspek yang memiliki perceived quality tinggi yang
akan dipilih konsumen.
c. Harga optimum
Sebuah merek yang memiliki perceived quality tinggi memiliki alasan
untuk menetapkan harga tinggi bagi produknya.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. Minat saluran distribusi
Perceived quality juga mempunyai arti penting bagi para pengecer,
distributor, dan berbagai pos saluran distribusi lainnya. Distributor
lebih mudah menerima produk yang oleh konsumen dianggap
berkualitas tinggi.
e. Perluasan merek
Sebuah merek yang memiliki perceived quality dapat digunakan
sebagai merek produk lain yang berbeda.
Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan perceived quality
adalah memampukan diri untuk memberikan kualitas tinggi. Meyakinkan para
pelanggan bahwa kualitas suatu merek tinggi padahal sebenarnya tidak. Jika
pengalaman dalam penggunaan tidak sejalan dengan kualitas, maka persepsi sulit
dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan kualitas tinggi
(Sitinjak, 2001: 4) yaitu :
1. Komitmen terhadap kualitas
Sulit mempertahankan kualitas waktu ke waktu. Jika manajemen
puncak tidak memiliki komitmen mustahil perceived quality yang
tinggi diperoleh.
2. Budaya kualitas
Komitmen kualitas direfleksikan dalam budaya perusahaan, norma
perilakunya, simbolnya, nilai-nilainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Masukan pelanggan
Pelangganlah yang pada akhirnya mendefinisikan kualitas. Para
manajer sering dalam memperkirakan apa yang dianggap penting oleh
pelanggan.
4. Pengukuran/sasaran/standar
Perusahaan perlu memiliki standar kualitas yang tidak basa-basi.
Standar itu dijadikan sasaran yang terukur. Jika sasaran terlalu luas,
sulit untuk mewujudkannya.
5. Mengizinkan karyawan berinisiatif
Para karyawan memiliki pengalaman pendekatan efektif dalam
meningkatkan kualitas. Para karyawan tidak hanya peka terhadap
masalah-masalah akan tetapi juga terlibat langsung dalam mencari
pemecahannya.
6. Harapan-harapan pelanggan
Harapan pelanggan dapat dijadikan sebagai acuan dalam menciptakan
produk. Namun kalau harapan pelanggan terlalu tinggi, kualitas produk
yang baik pun bisa terlihat rendah. Oleh karena itu, harapan pelanggan
perlu diturunkan minimal tidak dipancing.
Aaker (2010) dalam Widiananta (2016:5819) menyatakan beberapa
indikator dari Perceived Quality antara lain Kinerja, Karakteristik, Kesesuaian,
Ketahanan, Pelayanan, Hasil akhir.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Brand Loyalty (loyalitas merek)
Menurut Schiffman dan Kanuk 2009 (dalam Hendrajati, 2016: 28), yang
dimaksud dengan loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara konsisten
untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik
atau kategori pelayanan tertentu. Loyalitas merek adalah sebuah komitmen yang
kuat dalam berlangganan atau membeli suatu merek secara konsisten di masa
yang akan datang.
Rangkuti 2009 (dalam Hendrajati, 2016: 28), menjelaskan bahwa loyalitas
merek dapat diukur melalui :
1. Behavior Measures
Suatu cara langsung untuk menentukan loyalitas terutama untuk
habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan
memperhitungkan pola pembelian aktual.
2. Measuring Switch Cost
Pengukuran pada variabel ini dapat mengidentifikasikan loyalitas
pelanggan dalam suatu merek. Pada umumnya, jika biaya untuk
mengganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk berganti
merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari waktu ke
waktu akan rendah.
3. Measuring Satisfaction
Pengukuran terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan suatu
merek merupakan indikator paling penting dalam loyalitas merek. Bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu merek rendah, maka pada
umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk berpindah ke
merek lain kecuali bila ada faktor penarik yang cukup kuat.
4. Measuring Liking Brand
Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan hormat atau
bersahabat dengan suatu merek membangkitkan kehangatan dan
kedekatan dalam perasaan pelanggan. Akan sulit bagi merek lain untuk
menarik pelanggan yang berada dalam tahap ini. Ukuran rasa suka
tersebut adalah kemauan untuk membayar harga yang lebih mahal
untuk mendapatkan produk tersebut.
5. Measuring Commitment
Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan komitmen
pelanggan terkait dengan produk tersebut. Kesukaan pelanggan
terhadap suatu merek akan mendorong mereka membicarakan merek
tersebut kepada orang lain baik dalam tahap menceritakan ataupun
tahap merekomendasikan.
Adapun indikator Brand Loyalty adalah pembelian ulang terhadap barang
merek tersebut, Switching Cost, Kepuasan, Kesukaan, Komitmen menurut
Durianto Dkk (2011) dalam Widiananta (2016:5820)
E. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian terdahulu memiliki kesamaan topik dengan penelitian
ini sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi dan perbadingan,
antara lain sebagai berikut :
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Dalam Penelitian Robertus Sola Asisi 2007 Universitas Negeri
Semarang telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Perbandingan Brand Equity Indomie dan Mie Sedap”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan antara brand equity
Indomie dan Mie Sedap bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang
dengan jumlah responden 384 mahasiswa Universitas Negeri
Semarang yang di deskripsikan menurut jenis kelamin, mahasiswa
yang mengekost, umur dan uang saku. Penelitian ini menggunakan dua
variabel yaitu variabel X1 dimana variabel X1 adalah brand equity
Indomie dan variabel X2 adalah brand equity Mie Sedap dengan
masing-masing brand menggunakan empat indikator yaitu brand
awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty.
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode
dokumentasi dan metode kuesioner. Untuk metode analisis data,
peneliti menggunakan analisi deskriptif prosentase dan uji beda T-Tes.
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji-t bahwa ada perbedaan brand
equity Indomie dengan Mie Sedap bagi mahasiswa Universitas Negeri
Semarang dengan analisis brand equity indomine dan brand equity
Mie Sedap indikator brand awareness Indomie lebih baik diketahui
dari mean brand awareness Indomie lebih besar dari Mie Sedap
sebesar 20.6823>20.177. Perbedaan ini bisa disebabkan karena brand
Indomie telah dikenal jauh lebih lama oleh konsumen Mie instan di
Indonesia sehingga menjadi top of mind dikategori produk Mie instan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis brand equity Indomie dan brand equity Mie Sedap indikator
brand association Indomie lebih baik dibandingkan Mie sedap, hal ini
dapat diketahui dari mean brand association yang lebih besar dari Mie
Sedap sebesar 19.0052>18.3750. Perbedaan ini terjadi karena brand
Indomie selalu konsisten memenuhi janjinya dari waktu ke waktu.
Analisis brand equity Indomine dan brand equity Mie Sedap indikator
perceived quality Indomie lebih baik dibandingkan Mie Sedap, hal ini
dapat diketahui dari mean perceived quality Indomie lebih besar dari
Mie Sedap sebesar 27.3854>26.5469. Perbedaan ini bisa disebabkan
karena dimata konsumen kualitas Indomie lebih baik, ditunjang
kepercayaan konsumen terhadap merek yang telah lama di pasar Mie
instan. Analisis brand equity Indomine dan brand equity Mie Sedap
indikator brand loyalty Indomie lebih baik dibandingkan Mie Sedap,
hal ini dapat diketahui dari mean brand loyalty lebih besar dari Mie
Sedap sebesar 22.9583>22.5052. Perbedaan ini bisa disebabkan karena
Indomie mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya secara
konsisten. Loyalitas tidak terbentuk secara instan dan pengalaman
selama mengunakan brand tersebut (brand experience) akan menjadi
hal mendasar yang mendorong konsumen melakukan pembelian ulang.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan adanya
perbedaan antara brand equity Indomie dengan Mie Sedap bagi
mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Perbedaan penelitian
sebelumnya dengan penelitian sekarang terletak pada subjek penelitian
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
serta lokasi penelitian dimana penulis menggunakan lokasi di Jogja
dan penelitian ini akan lebih melihat perbedaan brand equity dari
brand H&M dan brand equity Uniqlo berdasarkan Pendapatan.
2. Brigida Insaviliani (2018) telah melakukan penelitian skripsi yang
berjudul “Analisis Perbedaan Persepsi Elemen-Elemen Brand Equity
Antara Produk Pasta Gigi Ciptadent dan Closeup”. Penelitian ini
bertujuan untuk 1) untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai
elemen-elemen brand equity Ciptadent dan Close Up. 2) untuk
mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen mengenai elemen-
elemen brand equity Ciptadent dengan Close Up. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 100 responden. Adapun teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria
Mahasiswa/i yang sudah pernah menggunakan pasta gigi Ciptadent
dan Close Up tahun 2017-2018. Teknik pengujian instrument dalam
penelitian ini yaitu uji validitas dan reliabilitas, sedangkan uji hipotesis
menggunakan uji normalitas, paired samples t-test dan uji Wilcoxon
menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 21. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa : 1) kesadaran merek, asosiasi merek dan
loyalitas merek Ciptadent dan Close Up masuk dalam kategori netral,
sedangkan persepsi kualitas Ciptadent masuk dalam kategori netral dan
persepsi kualitas Close Up masuk dalam kategori baik. 2) adanya
perbedaan kesadaran merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ciptadent dan Close Up, sedangkan asosiasi merek Ciptadent dan
Close Up tidak ada perbedaan. Perbedaan penelitian sebelumnya
dengan penelitian sekarang terletak pada subjek penelitian serta lokasi
penelitian dimana penulis menggunakan lokasi di Jogja penelitian ini
akan lebih melihat perbedaan brand equity dari brand H&M dan brand
equity Uniqlo berdasarkan Pendapatan.
F. Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar. 3 Kerangka Berpikir
G. Hipotesis
Menurut Supranto (2012:327) pada dasarnya hipotesis merupakan
pernyataan tentang suatu yang sementara waktu dianggap benar, biasa
diartikan yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah.
Dikaitkan dengan suatu penelitian, hipotesis sebagai jawaban sementara
terhadap rumusan masalah umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
1. Brand Awareness
2. Brand Assoctiation
3. Perceived Quality
4. Brand Loyalty
1. Brand Awareness
2. Brand Assoctiation
3. Perceived Quality
4. Brand Loyalty
A. Brand
Equity H&M
B. Brand
Equity Uniqlo
Dibandingkan berdasarkan
pendapatan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dengan ini maka penulis merumuskan hipotesis seperti di bawah ini:
1. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Kesadaran
Merek H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
Menurut Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 45), kesadaran merek
adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Seperti logo, logo yang menggambarkan suatu perusahaan. Perusahaan akan
menciptakan logo sesingkat dan semenarik mungkin sehingga pelanggan
dengan mudah mengingat dan mengenali brand perusahaan tersebut. H&M
dan Uniqlo membuat logo dengan ciri khas brand mereka yang dapat dengan
mudah diingat oleh pelanggan. Tetapi yang cukup menarik kedua brand
tersebut memiliki warna yang identik sama yaitu warna merah dan sama-
sama memakai logo berupa huruf dari nama brand tersebut tetapi logo
Uniqlo juga menggunakan huruf Jepang yang mengambarkan bahwa brand
Uniqlo berasal dari Jepang. Apabila logo dari kedua brand tersebut berhasil
membuat pelanggan mengingat produk mereka, pelanggan akan cenderung
untuk mengeluarkan uang untuk membeli produk dari brand tersebut.
H1 : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Kesadaran Merek
H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Asosiasi Merek
H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
Menurut Philip Kotler dan Keller (2009:179) persepsi adalah proses
dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukkan informasi.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009:179) persepsi adalah
proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukkan
informasi. Peran penting asosiasi merek terhadap persepsi dalam menjalin
hubungan dengan pelanggan akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan.
Tentunya setiap perusahaan memiliki caranya sendiri dalam meningkatkan
brand association mereka agar membuat pelanggan mengingat segala hal
yang berkaitan dengan merek produk perusahaan dan berlomba-lomba
menciptakan seperti iklan yang unik serta menarik dan mudah dipahami oleh
pelanggan. Begitupun H&M dan Uniqlo, kedua brand besar ini bersaing
dalam menciptakan brand association produk mereka seunik dan semenarik
mungkin seperti iklan yang tentunya mudah dipahami oleh pelanggan.
Pelanggan cenderung kurang tertarik mengeluarkan uang mereka jika iklan
yang disampaikan baik brand H&M maupun Uniqlo kurang dapat dipahami.
H2 : ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Asosiasi Merek H&M
dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Persepsi Kualitas
H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
Perceived Quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau
keunggulan suatu produk atau layanan yang ditinjau dari fungsinya secara
relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2001: 78). Setiap perusahaan
tentunya akan memberikan produk-produk mereka yang dapat membuat
pelanggan lebih percaya diri saat membeli produk mereka dan memberikan
berbagai macam warna sehingga pelanggan dapat memilih. H&M dan
Uniqlo tentunya bersaing dalam memberikan produk-produk terbaik mereka
dan tentunya berkualitas. Pelanggan akan mengeluarkan uang mereka untuk
membeli produk dari H&M maupun Uniqlo apabila mereka merasa bahwa
produk dari kedua brand tersebut sesuai yang mereka harapkan baik dalam
warna, kualitas bahan sehingga membuat mereka percaya diri saat
menggunakan produk brand tersebut.
H3 : ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Persepsi Kualitas
H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
4. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Loyalitas Merek
H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
Menurut Schiffman dan Kanuk 2009 (dalam Hendrajati, 2016: 28), yang
dimaksud dengan loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara
konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk
yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Persepsi konsumen merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hal penting bagi loyalitas suatu merek. Apabila pelanggan merasa puas dengan
produk yang mereka beli pada brand tersebut, mereka akan cenderung
melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produk tersebut. H&M
maupun Uniqlo bersaing dalam membuat pelanggan mereka tetap loyal
terhadap produk mereka. Dengan pendapatan yang mereka punya, bila mereka
merasa puas dengan produk H&M maupun Uniqlo pelanggan cenderung akan
melakukan pembelian ulang.
H4 : ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Loyalitas Merek H&M
dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang
berbeda. Metode yang digunakan adalah survei. Menurut Itsijanto
(2009:56) survei merupakan metode yang digunakan secara luas,
khususnya dalam riset konsumen. Informasi dikumpulkan dengan
menanyai orang lain melalui daftar pertanyaan atau kuisioner yang
terstruktur. Dengan survei, periset bertujuan memperoleh informasi seperti
preferensi, sikap, atau pendapat responden yang diungkapkan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 20 Maret
2020
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma,
Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu elemen-elemen brand
equity yang meliputi brand awareness, brand association, brand
loyality dan Perceived quality. Indikator elemen-elemen brand equity
dalam penelitian ini meliputi:
Tabel III.1
Indikator Variabel Brand Equity
Variabel Penelitian Dimensi Indikator
1.Brand awareness
Definisi Teoritis :
Menurut Aaker (1997)
dalam Humdiana (2005:
45), kesadaran merek
adalah kesanggupan
seorang calon pembeli
untuk mengenali atau
mengingat kembali
bahwa suatu merek
merupakan bagian dari
kategori produk tertentu.
Definisi Operasional :
Kesadaran merek adalah
kemampuan konsumen
untuk mengenali atau
mengingat merek H&M
dan Uniqlo.
2. Brand association
Definisi Teoritis :
Menurut David A.Aaker
(1995) dalam Humdiana
(2005: 47) asosiasi merek
adalah segala hal yang
berkaitan dengan ingatan
mengenai sebuah merek.
Definisi operasional :
Asosiasi merek adalah
1. Pesan
2. Simbol
1. Manfaat
2. Harga
a. Sering muncul
pertama dalam
benak konsumen
dengan cepat
b. Kejelasan pesan
dapat dipahami
c. Penyampaian pesan
secara unik
a. Bentuknya
berhubungan
dengan merek
b. Bentuk simbol
produk mudah di
ingat
a. Manfaat yang
diberikan ini sesuai
dengan yang di butuhkan.
a. Harga yang ditawarkan
terjangkau
b. Harga sesuai manfaat
yang diperoleh
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
segala sesuatu yang
diingat konsumen tentang
merek H&M dan Uniqlo.
3. Perceived
Quality
Definisi Teoritis :
Perceived Quality adalah
persepsi pelanggan
terhadap kualitas atau
keunggulan suatu produk
atau layanan yang
ditinjau dari fungsinya
secara relatif dengan
produk-produk lain
(Simamora, 2001: 78).
Definisi Operasional :
Persepsi kualitas adalah
penilaian konsumen
terhadap merek kualitas
produk H&M dan Uniqlo
secara keseluruhan.
4. Brand loyalty
Definisi Teoritis :
Menurut Schiffman dan
Kanuk 2009 (dalam
Aditya Hendrajati, 2016:
28), yang dimaksud
dengan loyalitas merek
adalah preferensi
konsumen secara
konsisten untuk
melakukan pembelian
1. Performance
2. Features
3. Conformance
4. Fit and finish
1. Pembelian Ulang
2. Kesukaan
3. Komitmen
a. infromasi tentang
produk sesuai dengan
yang tertera di sosial
media
a. produk merek ini
memiliki multifungsi
a. warna yang ditawarkan
dari setiap produk merek
ini bagus
a. kualitas produk merek
ini bagus
a. Tidak ingin pindah ke
merek lain
b. melakukan pembelian
ulang
a. adanya inisiatif dalam
membeli produk merek
ini
a. merekomendasikan
produk merek ini kepada
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan
skala Likert. Menurut Istijanto (2009:90) skala Likert menunjukkan tingkat
persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan
tentang suatu objek. Skala Likert banyak digunakan dalam riset-riset
pemasaran yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan
sebagai skala interval.
Tabel III.2
Skala Likert
Kode Keterangan Nilai
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak setuju 2
STS Sangat tidak setuju 1
pada merek yang sama
pada produk yang
spesifik atau kategori
pelayanan tertentu.
Definisi Operasional:
Loyalitas merek adalah
kesetiaan pelanggan
terhadap merek H&M
dan Uniqlo.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan yang mencangkup semua anggota
yang diteliti (Istijanto 2009:113). Pada penelitian ini yang menjadi
populasi yaitu mahasiswa/i dari Universitas Sanata Dharma,
Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana,
dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta yang sudah pernah
membeli produk H&M dan Uniqlo.
2. Sampel
Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari
populasi, dimana sampel merupakan bagian yang lebih kecil dari
populasi Istijanto (2009:113). Pada penelitian ini yang menjadi sampel
adalah sebagian dari mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma,
Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana,
dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta yang sudah pernah
membeli produk H&M dan Uniqlo, karena dalam penelitian ini tidak
dapat dipastikan berapa jumlah populasi maka rumus yang digunakan
untuk menghitung sampel sebagai berikut:
Rumus pengambilan sampel yaitu :
n = 𝑍 ²
4 (𝑀𝑜𝑒)²
n = 1.96 ²
4 (0.10)²
= 96.04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dimana :
n = Jumlah sampel
z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel yaitu
95% dengan mengacu pada tabel Z
Moe = Margin of error ditentukan oleh penulis sebesar 10%
Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel sebesar 96.04, sehingga
dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 100 responden.
E. Unit Analisis
Menurut Suprayogo & Tobroni (2001:48) mendefinisikan unit analisis
sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus / komponen yang diteliti.
Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi,
benda, dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalahnnya, unit
analisis yang berupa lembaga atau organisasi dapat berupa organisasi
dalam skala kecil / terbatas. Unit analisis penelitian ini adalah individu,
yaitu orang yang senang membeli produk fashion sebuah brand di
Indonesia.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah Nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan
penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan penelitian dan keputusan
penarikan sampel bergantung pada pengumpul data.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kriteria teknik pengambilan sampel pada penelitian ini meliputi:
mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam
Indonesia di Yogyakarta yang sudah pernah membeli produk H&M dan
Uniqlo tahun 2018-2020.
G. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan berasal dari data
primer. Data primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data orisinal (Kuncoro,
2013:148). Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari
penyebaran secara kuesioner yang diisi oleh responden.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan jenis data Sangadji & Sopiah (2010:171-173).
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung. Sumber penelitian primer diperoleh para peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner. Kuesioner adalah
daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dimana
responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif
yang didefinisikan dengan jelas. Sekaran & Bougie (2017:170)
mengemukakan bahwa kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data yang efisien ketika studi bersifat deskpritif atau eksplanatori.
Dalam penelitian ini deskriptif responden ada 5 yaitu:
1) Analisis deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin
2) Analisis deskriptif responden berdasarkan usia
3) Analisis deskriptif responden berdasarkan program studi
4) Analisis deskriptif responden berdasarkan angkatan
5) Analisis deskriptif responden berdasarkan pendapatan (uang
saku)
Dalam penelitian ini kuisioner akan disebar kepada mahasiswa
Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta,
Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia
yang sudah pernah membeli produk H&M dan Uniqlo ditahun 2018-
2020
2. Data sekunder
Data sekunder umumnya dirancang secara spesifik untuk memenuhi
kebutuhan penelitian tertentu. Dalam penelitian ini data sekunder yang
digunakan berasal dari buku, jurnal, dan referensi lainnya.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Pada penelitian teknik pengujian instrumen yang digunakan ada 2 yaitu:
1. Uji Validitas
Menurut Siregar (2013:48) validitas menunjukkan derajat ketepatan
antara data yang terdapat di lapangan dengan data yang dilaporkan
oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
konstruk dengan teknik korelasi product moment yang dibantu
menggunakan SPSS untuk uji validitas. Rumus korelasi product
moment, yaitu :
𝑅𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√{(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2}{𝑛(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑌)2}
Keterangan
Rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Banyaknya sampel uji coba
X = Nilai total jawaban dari masing nomor dari responden
Y = Total butiran dari jawaban responden
Σxy = Hasil jumah X kali Y
a) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variable
tersebut valid. Namun jika r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid.
b) Jika r hitung > r tabel, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam
penelitian uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS.
Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Jika nilai koefisien reliabilitas ≥ 0,6, maka instrumen yang diuji
memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6, maka instrumen diuji tersebut
tidak reliabel.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan bagian dari statistika yang
mempelajari alat, teknik, ataupun prosedur yang ditunjukkan untuk
mendapatkan gambaran atau mendeskripsikan sekumpulan data dari
hasil pengamatan. Agar data hasil mudah dipahami, dibaca dan
digunakan sebagai informasi dasar maka data perlu disajikan dalam
bentuk yang sederhana, menarik sehingga memberikan kesana bahwa
data itu mampu menggambarkan hasil pengamatan.
Fungsi analisis deskriptif adalah memberikan gambaran umum
tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi
acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh Lupiyoadi &
Ikhsan (2015:84) langkah-langkah analisis deskriptif adalah:
a. Deskripsi responden
Dalam penelitian ini deskriptif responden ada 5 yaitu:
1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
2. Deskripsi responden berdasarkan usia
3. Deskripsi responden berdasarkan program studi
4. Deskripsi responden berdasarkan angkatan
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5. Deskripsi responden berdasarkan pendapatan (uang saku)
b. Deskripsi variabel
Deskripsi variabel berguna untuk mengetahui gambaran variabel
yang berfungsi untuk mengetahui rata-rata dari perbandingan
brand H&M dan brand Uniqlo berdasarkan pendapatan. Dengan
menggunakan skala likert diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5
dan nilai terendah adalah 1, maka jumlah interval dapat dihitung
sebagai berikut :
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =nilai maksimum − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
kelas interval
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =5 − 1
5= 0.8
Sehingga pengategorian variabel yaitu :
Tabel III.3
Kategori Variabel
Skala Kesadaran
Merek
Asosiasi
Merek
Persepsi
Kualitas
Loyalitas
Merek
4,24-5 sangat baik sangat baik sangat baik sangat loyal
3,43-4,23 Baik Baik Baik loyal
2,62-3,42 Netral Netral Netral netral
1,81-2,61 tidak baik tidak baik tidak baik tidak loyal
1-1,80 sangat tidak
baik
sangat tidak baik sangat tidak
baik
sangat tidak
loyal
2. Uji Hipotesis
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas. Menurut Lupiyoadi & Ikhsan (2015:138) Uji normalitas
data merupakan uji distribusi data yang akan dianalisi, apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyebarannya normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk uji
normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov atau uji K-
S. Pada uji Kolmogorov-Smirnov pedoman pengambilan keputusan
adalah jika hasil analisis menunjukkan nilai Sig ≥ 0,05, artinya data
berdistribusi normal sebaliknya jika analisis memiliki nilai Sig < 0,05,
maka data tidak berdistribusi normal.
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui signifikansi dari
perbedaan variabel independen terhadap variabel dependen secara
individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi
perbedaan tersebut dapat diestimasi membandingkan antara nilai tabel
dengan thitung.
Apabila nilai tabel > thitung, maka variabel independen secara
individual terjadi perbedaan dengan variabel dependen, sedangkan tabel <
thitung, variabel independen secara individual tidak terjadi perbedaan
dengan variabel dependen.
Ho diterima jika tabel > thitung
Ho ditolak jika tabel < thitung
Uji t bisa juga dilihat pada tingkat signifikansinya:
Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.
Jika tingkat signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Teknik analisis data menggunakan analisis varian atau Analysis of
Variance (ANOVA). Analisis ini merupakan metode statistic untuk
menguji hipotesis nol bahwa rata-rata hitung beberapa populasi adalah
sama. Analisis ini menggunakan satu faktor, yakni fixed effects model
untuk membandingkan pengaruh satu faktor terhadap variabel
dependen kontinu.
Untuk menggunakan ANOVA, kondisi-kondisi tertentu harus
dipenuhi, antara lain:
a. Sampel harus dipilih secara acak dari populasi yang mempunyai
distribusi normal
b. Populasi harus mempunyai varian yang sama.
c. Jarak dari suatu nilai ke rata-rata hitung kelompoknya harus
independen dari jarak nilai rata-rata hitung yang lain pada rata-rata
hitung tersebut (independensi error).
Dalam model ANOVA, setiap kelompok mempunyai nilai rata-rata
hitungnya (mean) sendiri dan nilai-nilai yang menyimpang dari rata-
rata hitungnya. Semua titik data dan semua kelompok mempunyai rata-
rata hitung total (grand mean). Total deviasi merupakan jumlah
perbedaan kuadrat di antara setiap titik data dan rata-rata hitung
totalnya. Total deviasi suatu titik data khusus dapat diuraikan menjadi
between groups variance dan within group variance. Between groups
variance merupakan efek dari perlakuan atau faktor, sedangkan within
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
group variance menggambarkan deviasi titik data dalam setiap
kelompok dari rata-rata hitung sampel.
Uji statistic untuk ANOVA digunakan rasio F yang merupakan
perbandingan antara dua sumber varian yang terakhir , yaitu varian
karena perlakuan dan varian karena pengaruh acak.
𝐹 =𝐵𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛 𝑔𝑟𝑜𝑢𝑝𝑠 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒
𝑊𝑖𝑡ℎ𝑖𝑛 𝑔𝑟𝑜𝑢𝑝𝑠 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒=
𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 𝑏𝑒𝑡𝑤𝑒𝑒𝑛
𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 𝑤𝑖𝑡ℎ𝑖𝑛
Jika hipotesis nol benar, maka tidak ada perbedaan di antara
populasi dan rasio F akan mendekati 1. Jika rata-rata hitung
populasi tidak sama maka pembilang seharusnya lebih besar dari
satu. Distribusi F menentukan ukuran rasio yang diperlukan untuk
menolak hipotesis nol untuk ukuran khusus dan tingkat
signifikansi.
Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis nol
Ho : µ𝐴1= µ𝐴2= µ𝐴3
HA : µ𝐴1 ≠ µ𝐴2 ≠ µ𝐴3 dan µ𝐴1 > µ𝐴2 > µ𝐴3
b. Uji statistik
Uji F dipilih karena ada k-sampel independen, menerima asumsi
ANOVA dan datanya interval.
c. Tingkat signifikansi
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
α = 0.05 dan df pembilang = (k-1) = (3-1) =2 dan df penyebutnya
= (n-k)
d. nilai hitung
𝐹𝑀𝑆𝑏
𝑀𝑆𝑤
e. Uji kritis (lihat ditabel)
f. kesimpulan
Apabila statistik hitung > nilai kritis, Ho ditolak, dan
menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara
statistik antara dua atau lebih pasangan rata-rata hitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. H&M
1. Sejarah Perusahaan H&M
Hennes didirikan pada tahun 1947 di Vasteras, Swedia.oleh Erling
Persson. “Hennes” dalam bahasa Swedia yang berarti “perempuan”.
Toko Hennes milik Persson secara eksklusif hanya menjual pakaian
wanita rancangannya sendiri. Pada masa itu, mode fashion memang
belum sekompleks saat ini, namun cukup untuk membuat penduduk
Ibu kota Swedia dibuat demam dengan produk Hennes. Logo
perusahaan H&M itu sendiri berupa huruf dari H & M yang berwarna
merah.
Gambar IV.1
Logo Perusahaan H&M
10 tahun setelah dibukanya cabang baru dari toko Hennes di
Stockhlom, Persson mencoba melebarkan sayap bisnisnya dengan
membeli usaha ritel bernama Mauritz Widforss yang menjual pakaian
pria dan anak-anak. Sejak tahun 1968, toko berubah nama menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hennes & Mauritz. Sejak itu took Persson tidak hanya menjual fashion
wanita saja namun juga ada koleksi pakaian pria dan anak-anak. Tahun
1969 Persson membuka lebih dari 42 toko Hennes & Mauritz dan
mulai merambah pasar Internasional yang dimulai dari Norwegia,
Swiss, Inggris, dan Denmark.
Pada tahun 1973, Hennes & Mauritz (H&M) mengeluarkan produk
baru berupa pakaian dalam. Pertumbuhan bisnis Persson terus melaju
lebih jauh hingga dibukanya 5-6 gerai setiap tahunnya. Tahun 1947,
bisnis Persson terdaftar di Bursa Efek Stockhlom dan mengganti
namanya menjadi H&M yang merupakan singkatan dari nama
sebelumnya. Menurutnya, nama baru lebih terdengar elegan dan
mudah untuk diucapkan.
Tahun 1976, Persson membuka toko pertamanya di Skandinavia
dan London, Inggris. Sejak saat itu, H&M terus berkembang dengan
lebih banyak gerai yang dibuka di Eropa. Jauh sebelum adanya
promosi penjualan secara online seperti saat ini, penjualan brand
H&M masih dilakukan secara konvensional melalui pesanan surat
kabar Swedia Rowells di sekitar tahun 1980.
Tiga puluh tahun sejak kiprah Erling Persson di dunia bisnis
fashion, tepatnya tahun 1982, H&M memiliki CEO kedua yakni Stefan
Persson yang merupakan anak dari Erling Persson. Munculnya desain-
desain baru dan terus update membuktikan H&M benar-benar menjadi
brand yang berkelas International. Dengan mengajak supermodel dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalangan aktor dan aktris terkenal membuat H&M semakin dipercaya
konsumen dunia. Tahun 1990, H&M meluncurkan desain baru pakaian
natal yang dibawakan oleh seorang super model Elle Macpherson dan
sesuai dengan prediksi baju natal tersebut berhasil mendapatkan
perhatian media.
Seiring berjalannya waktu, Stefan Persson sebagai generasi kedua
H&M pun tak larut dengan cara-cara di masa lalu. Tahun 1998, ia
mulai mempelajari tentang pasar online yang pada waktu itu masih
menjadi hal yang sangat baru. Sejak saat itu, produk-produk H&M
mulai dipasarkan secara online di Swedia sebagai Negara asal produk
tersebut dan terus merambat hingga ke pasar online Eropa termasuk
Prancis. Tahun 2000 menjadi awal H&M mengepakkan sayapnya di
Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Pembukaan gerai pertamanya
di New York, AS, ini pun juga menjadi awal ekspansi karier H&M di
luar benua Eropa. Masih dengan strategi yang sama di Amerika, H&M
juga mengajak orang-orang berpengaruh untuk mengkampanyekan
produknya. Tahun 2004, H&M bersama Karl Lagerfeld berhasil
membuat mode dunia fashion terkejut dengan mengeluarkan desain
terbaru yang tidak mempertanyakan soal harga atau bisa dikatakan
cukup mahal. Namun dalam kurun waktu 1 jam semua produk H&M
tersebut ludes terjual.
Stefan Persson berekspansi ke pasar Indonesia sejak tahun 2013
dengan membuka toko pertamanya di Gandaria City, Jakarta. Pada saat
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
hari pertama pembukaan, pelanggan dengan urutan pertama berhasil
mendapatkan H&M gift card sebesar 1 juta rupiah, untuk pelanggan
kedua hingga ke-20 mendapatkan H&M gift card sebesar 250 ribu
rupiah dan untuk urutan ke-21 hingga ke-250 mendapatkan H&M gift
card sebesar 200 ribu rupiah. Hingga saat ini sudah ada 41 gerai H&M
meramaikan pasar fashion Indonesia tepatnya di Bali, Balikpapan,
Bandung, Batam, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, Medan, Pekanbaru,
Semarang, Solo, Surabaya, Tanggerang, Cirebon, dan Yogyakarta.
Semakin berkembangnya jaman, Stefan Persson melihat bahwa
keinginan dan kebutuhan konsumen semakin bertambah setiap
tahunnya sehingga toko H&M sekarang tidak hanya menjual pakaian
untuk wanita, pria dan anak-anak tetapi kosmetik merek sendiri,
aksesoris dan alas kaki.
2. E-commerce H&M
Grup H&M terus meningkatkan penjualan dengan harga penuh,
mengurangi penurunan harga dan meningkatkan pangsa pasar sehingga
menunjukkan bahwa pelanggan menghargai koleksi H&M dan perbaikan
yang H&M lakukan terhadap beragam produk dan pengalaman pelanggan.
Seiring dengan upaya mengejar ketinggalan dalam e-commerce, H&M
telah menarik kembali ekspansi toko fisiknya, dengan begitu banyak toko
baru dibuka di pasar dengan pertumbuhan yang lebih tinggi. Adapun
ekspansi digital grup, H&M dibuka online di Meksiko, dan pada musim
gugur merek akan diluncurkan secara online melalui waralaba di Thailand,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia dan Mesir. Perusahaan ritel juga memperluas melalui kemitraan
dengan platform e-commerce India Myntra dan di pasar Tmall Alibaba.
Sementara untuk sekarang ini, H&M merencanakan pembukaan toko lebih
sedikit, meminimalkan biaya, dan memiliki strategi baru dalam
meningkatkan pendapatan serta memberikan tekanan pada toko H&M
yang ada dan pengoperasia online.
3. H&M debut atau memulai platform E-commerce khusus di
Indonesia
Perusahaan besar mode cepat H&M telah memulai platform e-
commerce khusus di Indoensia. Perusahaan mode Swedia pada tanggal 28
agustus membuka web mereka dan di hari yang sama membuat
pengumuman online bahwa H&M berhasil meluncurkan toko H&M online
di Indonesia dan menawarkan pengalaman belanja baru kepada pelanggan
di Indonesia. H&M bersemangat untuk menawarkan pelanggan di
Indonesia kemampuan untuk berbelanja di mana pun dan kapan pun
mereka suka. Pembukaan toko online H&M di Indonesia adalah bagian
dari upaya perusahaan untuk menciptakan pengalaman lengkap bagi
pelanggannya. Meskipun situs ini dalam bahasa Inggris, mata uang lokal
Indonesia yaitu Rupiah Indonesia tetap digunakan untuk pembelian.
Mengenai stok pada situs web menawarkan berbagai macam barang mode
di semua musim untuk wanita, pria dan anak-anak. Pembeli memiliki tiga
opsi pengiriman: pengiriman rumah, pengiriman alamat alternatif, atau
mereka dapat memilih untuk klik dan mengumpulkan, dan mengambil
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pesanan mereka dari setiap toko H&M secara lokal, setelah memesan
secara online.
4. Dukung Bisnis Online-Offline, H&M Akuisisi Saham Fintech
Perusahaan ritel mode ternama asal Swedia, Hennes & Mauritz
(H&M) mengakuisisi saham Klarna, perusahaan fintech yang akan
menyediakan layanan sistem pembayaran online. Pengecer pakaian
terbesar kedua di dunia tersebut mengeluarkan dana sebesar US$20,39 juta
(Rp 311 miliar), nilai ini setara dengani 1% saham Klarna. Penyediaan
layanan pembayaran online untuk H&M akan dimulai di 14 negara Eropa,
dimulai dengan Inggris dan Swedia. Namun berpotensi untuk memperluas
ruang lingkup ke Amerika Serikat (AS) dan Asia. Dalam
menyederhanakan proses pengambilan dan pengiriman H&M menjadi
salah satu perjanjian oleh H&M dan Klarna selain itu adanya
penggabungan pembayaran baik di toko dan secara online. H&M dan
Klarna telah memperluas kemitraan mereka untuk memasukkan Amerika
Serikat pada musim gugur tahun ini.
5. H&M Grup
Perusahaan asal Swedia ini memiliki beberapa grup atau beberapa
brands yang mendukung dalam pendapatan perusahaan mereka. Berikut
ini merupakan sub unit dari perusahaan H&M :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. ARKET
ARKET adalah pasar modern yang menawarkan produk-produk
penting untuk pria, wanita, anak-anak dan rumah. Misi ARKET
adalah untuk memberikan kualitas melalui produk yang mudah
diakses, dibuat dengan baik, tahan lama, dirancang untuk
digunakan dan dicintai untuk waktu yang lama. ARKET membuka
toko pertamanya di Regent Street, London pada bulan Agustus
2017 dan juga online di pasar-pasar di seluruh Eropa. Toko
pertama ARKET dibuka di Regent Street di London dan online
pada 25 Agustus 2017, diikuti oleh toko-toko di Kopenhagen,
Brussels, dan Munich. Kantor pusat dan studio desain terletak di
Maria Skolgata 83 di Stockholm.
b. Weekday
Weekday adalah denim Swedia dan merek fashion yang
dipengaruhi oleh budaya anak muda dan gaya jalanan. Didirikan
pada tahun 2002, Weekday saat ini mengirim ke 18 pasar dan
memiliki 38 toko di 10 negara, menawarkan pengalaman ritel yang
unik dan campuran beragam pilihan perempuan dan laki-laki serta
sejumlah kecil merek eksternal. Weekday telah menjadi bagian
dari Grup H&M sejak 2008. Awalnya hanya buka pada hari Sabtu
dan Minggu tetapi toko menjadi sangat populer sehingga
memperluas jam buka menjadi tujuh hari seminggu, menciptakan
kebutuhan untuk perubahan nama. Weekday menawarkan
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pengalaman ritel yang unik dan perpaduan beragam koleksi
wanita, pria dan aksesoris, serta sejumlah kecil merek eksternal.
c. COS
COS menawarkan barang-barang klasik dan lemari pakaian yang
diciptakan kembali untuk wanita, pria dan anak-anak. Dirancang
untuk hidup di luar musim, koleksi menggabungkan kualitas abadi
dengan desain abadi. Berkomitmen untuk mendukung dunia seni
dan desain melalui kolaborasi, COS bermitra dengan seniman,
studio dan galeri yang terkenal dan bermunculan secara global,
menciptakan proyek merek unik di samping koleksi mode
musiman. Pada tahun 2018, COS menghadirkan Soma, koleksi
pakaian pria kapsul yang terbatas. Ekspansi COS berlanjut pada
2018, dengan toko pertamanya di Rusia dan melalui waralaba di
Thailand, Lebanon, dan Arab Saudi. COS juga dibuka secara
online di Cina, di mana merek tersebut diterima dengan sangat
baik di platform e-commerce Tmall. COS ditawarkan online di 21
pasar secara global dan di 270 toko di 41 pasar. Berbasis di
London, COS pertama dibuka di Regent Street pada tahun 2007,
diikuti dengan peluncuran toko online pada tahun 2011. Merek ini
sekarang tersedia di lokasi tertentu di seluruh Eropa, Asia,
Amerika Utara, Timur Tengah dan Australia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Monki
Monki adalah merek yang menawarkan mode hebat dengan harga
bersaing, bertujuan untuk bersikap baik kepada dunia dan orang-
orang di dalamnya. Merek ini memadukan gaya Skandinavia keren
dengan gaya jalanan yang kreatif dan semua tentang menjadi
berani, ramah dan menyenangkan sambil memberdayakan wanita
muda untuk membela diri mereka sendiri dan orang lain. Toko
pertama Monki dibuka tahun 2006 di kota Gothenburg di Swedia,
di mana merek tersebut masih berbasis sampai sekarang. Monki
bergabung dengan kelompok H&M pada tahun 2008. Saat ini,
merek tersebut hadir di pasar di seluruh Eropa dan Asia.
e. H&M HOME
H&M HOME adalah merek interior yang digerakkan oleh desain,
menawarkan dekor mode dan aksesoris untuk setiap kamar dan
gaya. Beraneka ragamnya mulai dari linen tempat tidur berkualitas
tinggi dan alat makan abadi untuk tekstil, furnitur dan lampu
bergaya dengan gaya kontemporer dan perhatian terhadap detail
pada intinya. Dengan menggabungkan desain modern dan kualitas
dengan harga terjangkau, H&M HOME memungkinkan pecinta
interior di seluruh dunia untuk menciptakan rumah impian mereka.
H&M HOME diluncurkan secara online sebagai konsep tekstil
rumah pada tahun 2009. Bermacam-macam telah diperpanjang
sepanjang tahun dan diluncurkan di banyak pasar. Saat ini, H&M
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
HOME tersedia terutama di toko-toko di toko H&M dan online,
dan juga berkembang melalui toko H&M HOME yang berdiri
sendiri. Hari ini, H&M HOME adalah merek interior global dalam
H&M Group. Pada tahun 2018, H&M HOME membuka toko
konsep mandiri pertamanya.
f. & Other Stories
& Other Stories menawarkan berbagai macam sepatu, tas,
aksesoris, produk kecantikan, alat tulis dan pakaian siap pakai
untuk wanita. Dalam desain ateliers di Paris, Stockholm dan Los
Angeles, & Other Stories menciptakan koleksi dengan perhatian
besar pada detail dan kualitas. Berhasil diluncurkan pada 2013, &
Other Stories hadir dengan 70 toko di 17 pasar di Eropa, AS, dan
Asia. Pada tahun 2018 & Other Stories meluncurkan kategori
produk baru perawatan rambut, terinspirasi oleh Los Angeles. Ide
awalnya adalah untuk menciptakan merek kecantikan yang berdiri
sendiri di dalam kelompok H&M. Namun, kecantikan hanya terasa
terlalu sempit dan aksesori serta fashion dengan cepat mengikuti
ketika merek itu diciptakan.
g. Afound
Afound adalah jenis outlet baru yang menawarkan ratusan merek
fashion dan gaya hidup terkenal untuk wanita, pria dan anak-anak
- selalu dengan harga lebih murah. Dengan toko fisik dan pasar
digital, Afound mempersembahkan koleksi pilihan dan kurasi di
banyak segmen harga yang sesuai dengan gaya pribadi Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Afound diluncurkan pada Juni 2018, dengan toko pertamanya di
Stockholm dan online di Swedia. ditemukan adalah pasar - surga
berburu gaya dan kesepakatan - yang menjual produk-produk
fashion dan gaya hidup yang didiskon, dengan merek eksternal
dan H&M sendiri, menawarkan berbagai merek terkenal dan
terkenal untuk wanita dan pria.
6. Organisasi dan Manajemen H&M
Grup H&M memiliki organisasi matriks multi-merek dengan
merek yang terdefinisi dengan baik: H&M, Rumah H&M, COS, & Cerita
Lain, Monki, Hari Kerja, ARKET dan Afound. Setiap merek dikepalai
oleh individu yang bertanggung jawab dan memiliki organisasi penjualan
lokal. Secara terpusat, ada sejumlah fungsi kelompok yang mendukung
masing-masing merek untuk menikmati keuntungan dari area umum ini,
sehingga setiap merek dan negara bekerja dengan sengaja sesuai dengan
kebijakan dan pedoman pusat. Chief executive officer, yang ditunjuk oleh
dewan direksi bertanggung jawab atas pengelolaan sehari-hari kelompok
H&M dan menunjuk anggota tim manajemen eksekutif, yang terdiri dari
CEO ditambah dua belas lainnya.
Tim manajemen eksekutif terdiri dari CEO, CFO, dua orang
dengan tanggung jawab untuk merek H&M, kepala bisnis baru (yang
meliputi COS, & Cerita Lain, Monki, Hari Kerja, ARKET dan Afound),
dua orang dengan tanggung jawab untuk teknologi bisnis dan kepala
fungsi kelompok berikut: ekspansi, strategi & transformasi, sumber daya
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
manusia, rantai pasokan dan komunikasi. Mereka yang bertanggung jawab
atas fungsi-fungsi kelompok lainnya ditunjuk oleh chief financial officer.
Gambar IV.2
Struktur Organisasi H&M Grup
Sumber : www.hmgrup.com, diakses tanggal 13Maret 2020
H&M Grup
CEO
CFO
Helena Helmersson Adam Karlsson
Fungsi Grup
CPO CTO
Daniel Claesson Joel Ankarberg
Manager
Kontrol
Manager
Ekpansi
Manager
SDM
Manager
Komunik
asi
Keama
nan
Strategi
&
Transp
ortasi
Merek Grup
Manager
H&M
HOME
Manag
er COS
Manager
&Other
Stories
Manager
Monki
Manager
Weekday
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Pasar Per Merek yang ada di H&M Grup
Grup H&M memperluas online dan melalui toko, pasar digital dan
platform eksternal. Sementara adaptasi terhadap perubahan dalam pola
belanja pelanggan dipercepat, merek kami menjangkau semakin banyak
pelanggan secara global.
Gambar IV.3 Pasar dari setiap merek
Sumber : www.hmgrup.com
* Penjualan global: sejak akhir 2019 pelanggan di sekitar 70 pasar baru dapat
berbelanja online di COS, Weekday, Monki, & other stories dan ARKET. Jumlah
pasti pasar per merek yang memiliki layanan baru ini bervariasi.
** Toko konsep. H&M HOME juga disertakan dengan shop-in-shop di 383 toko
H&M Grup H&M melanjutkan ekspansi. Bekerja untuk meluncurkan secara
online ke seluruh pasar H&M yang ada dan ke pasar lain juga, dilanjutkan pada
tahun 2019. H&M dan H&M HOME dibuka secara online di Meksiko dan H&M
melalui waralaba di Indonesia, Thailand dan Mesir membuat toko online H&M
tersedia di 51 pasar. H&M diluncurkan pada platform e-commerce terkemuka
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
India Myntra. COS, Monki, Weekday, & Other Stories dan ARKET semua
membuka toko online di Norwegia selama tahun tersebut. Selain itu, & Other
Stories dibuka secara online di Portugal, Slovenia, Slovakia, Hongaria dan
Republik Ceko serta diluncurkan pada platform e-commerce Tmall di Cina.
Afound mendirikan pasar digitalnya di Belanda. Layanan pengiriman dan
pengembalian global baru berarti bahwa pada akhir tahun 2019 pelanggan di
sekitar 70 pasar baru dapat berbelanja online di COS, Weekday, Monki, & Other
Stories dan ARKET.
8. Ringkasan keuangan 5 tahun perusahaan H&M
Gambar IV.4 Ringkasan lima tahun perusahaan hnm
Sumber:https://hmgroup.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/masterl
anguage/Annual%20Report/HM_Annual%20Report%202019.pdf
Penjualan bersih H&M di tahun 2019 naik menjadi 232,755. Untuk Laba
Operasional naik menjadi 17,346. Batas Operasi H&M naik 1% menjadi 75%.
Untuk Arus kas operasi per saham ditahun 2019 naik menjadi 17,51.
Pengembalian Ekuitas H&M naik 1,9% menjadi 23,3%. Rasio Aset H&M
mengalami penurunan sebesar 1,9% menjadi 47,4% dan untuk Jumlah rata-rata
karyawan mengalami kenaikan menjadi 126,376.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Nilai-nilai yang menjadi pedoman pada perusahaan H&M
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki nilai-nilai yang menjadi penggangan
atau pedoman dalam menjalankan usaha atau bisnis mereka sehingga dapat
mencapai tujuan perusahaan. H&M sendiri memiliki nilai-nilai yang menjadi
arahan atau pedoman dalam menjalankan bisnisnya, seperti :
a. Satu Tim
Para karyawan yang bergabung dalam perusahaan H&M adalah mereka
yang hebat sehingga dapat membuat perbedaan. Saat satu sama lain
berbagi keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman mereka menjadi satu
tim. Keragaman membuat mereka kuat. H&M mendorong dan membantu
satu sama lain untuk mencapai tujuan perusahaan, selalu memikirkan
kepentingan pelanggan dan perusahaan kami. SDM yang ada di H&M
menang sebagai tim kalah pun sebagai tim. Mereka bersenang-senang
sebagai sebuah tim. Mereka berada di petualangan bersama yang hebat ini.
b. Percaya kepada orang lain
Dengan kepercayaan pada orang-orang di sekitar perusahaan, segala
sesuatu mungkin terjadi. Itulah sebabnya H&M membangun tempat kerja
H&M adalah perusahaan berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, inklusif,
dan integritas. H&M menantang sumber daya manusia yang bekerja
bersama mereka dengan tanggung jawab besar sejak awal, karena ketika
mereka berkembang, perusahaan juga berkembang. Mereka masing-
masing dapat membuat perbedaan. H&M membebaskan karyawan nya
bersenang-senang untuk menjadi dirinya sendiri dan selalu menghormati
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
orang lain apa adanya. Bersama H&M semua bisa melakukan hal-hal
besar.
c. Semangat Wirausaha
Berani untuk bertindak seperti wirausaha, maka akan menjadi perusahaan
fashion lain. Kesuksesan H&M dibangun di atas kreativitas, inovasi dan
kegembiraan membuat dampak langsung. Jadi, apa pun peran H&M,
mereka mencari peluang dan mengambil inisiatif yang menggerakkan
bisnis. Meskipun H&M perusahaan besar, tetapi membuka terobosan baru
sangat penting. H&M masih bersaing untuk setiap hati pelanggan, dan
mereka bekerja keras untuk terus menjadi pilihan pertama mereka.
d. Perbaikan Konstan
H&M sangat bangga dengan apa yang telah perusahaan capai, tetapi H&M
masih jauh dari sempurna. H&M tidak pernah berhenti memperluas
harapan mereka saat mereka melakukan bisnis dan berinteraksi dengan
dunia di sekitar perusahaan. Ini adalah peningkatan kecil setiap hari yang
membuat perbedaan besar. Gagasan hebat bisa datang dari mana saja dan
H&M bertindak berdasarkan yang terbaik. Jika ada cara yang lebih baik ke
depan, perusahaan akan menemukannya.
e. Sadar Biaya
Sadar akan biaya adalah tentang mengawasi pengeluaran dan membuat
pilihan yang cerdas dan berkelanjutan bahkan dalam hal-hal kecil setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hari. Jadi H&M mencari ide dan solusi yang memberikan nilai tambah
bagi bisnis mereka sambil menghindari pengeluaran yang ceroboh. Bagi
H&M cara terbaik untuk berinvestasi di masa depan adalah dengan
merawat orang-orang mereka, produk perusahaan, pelanggan perusahaan.
H&M selalu menggunakan sumber daya mereka secara bertanggung
jawab.
f. Mudah dan berpikiran terbuka
H&M menghargai keragaman dalam orang dan ide, serta gaya pribadi.
Perusahaan memiliki pikiran terbuka tentang orang-orang dan dunia di
sekitar mereka sehingga membawa energi positif dan menciptakan tempat
kerja yang inklusif dan ramah. Percakapan mengarah pada hal-hal besar.
Itulah sebabnya perusahaan mendorong semua orang untuk memberikan
dan menerima umpan balik dan selalu berbicara satu sama lain secara
langsung. Setiap percakapan yang dilakukan adalah percakapan dua arah,
sehingga H&M meminta untuk selalu bersikap terbuka dan jujur namun
tetap rendah hati dan hormat. Selain itu, berani membela ide-ide dan
menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
g. Tetap sederhana
Solusi paling cerdas untuk setiap tantangan seringkali merupakan solusi
sederhana. H&M selalu menggunakan akal sehat mereka. Perusahaan
selalu mengajarkan untuk percaya pada penilaian baik rekan kerja. Jangan
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
terlalu menganalisis atau mempersulit hal-hal dengan birokrasi atau
hierarki karena akan memperlambat kerjasama.
B. Uniqlo
1. Sejarah Perusahaan Uniqlo
Tadashi Yanai mengembangkan usaha busana eceran dengan nama
dagang Uniqlo yang merupakan singkatan dari “Unique Clothing”
sejak tahun 1949. Ide berawal dari kunjungan Yanai ke sebuah
koperasi Universitas di Amerika Serikat yang sangat ramai dikunjungi
karena menjual produk pakaian kasual dengan harga yang murah
layaknya membeli majalah. Akhirnya, Yanai membangun toko grosir
pertamanya di Kota Hiroshima pada tanggal 2 Juni 1984. Uniqlo
merupakan perusahaan yang menjual pakaian secara ecer dengan
merek dagang sendiri. Hingga saat ini sudah ada 26 gerai (pada 31 Juli
2019) di Indonesia. Logo Uniqlo sendiri menjadi 2 bagian sebelah kiri
huruf Jepang dan sebelah kanan tulisan Uniqlo nya.
Gambar IV.5
Logo Perushaan Uniqlo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahun 1984, Tadashi Yanai membuka Uniqlo Clothing Warehouse
hingga dalam beberapa tahun kemudian cabang toko terus bertambah
berkat pendaftaran saham Fast Retailing dalam Bursa Saham
Hiroshima tahun 1994. Pada Oktober 1998 sweater Uniqlo yang
berbahan sintetis fleece laku dijual sebanyak 2 juta helai. Sungguh
prestasi yang hebat untuk perusahaan pakaian kasual pada waktu itu.
Tahun 1999, Yanai menjual lebih dari 6 juta helai sweater merek
Uniqlo. Uniqlo mampu membuat stigma sweater yang awalnya kuno
dan tidak modis justru banyak digandrungi remaja Jepang.
2. Perkembangan E-commerce Uniqlo
Perkembangan e-commerce membuat bisnis baru perusahaan
Uniqlo. Membangun platform e-commerce global akan memungkinkan
perusahaan untuk memperluas operasi tidak hanya untuk Uniqlo, tetapi
juga untuk GU dan merek Grup lainnya. Ini bukan hanya masalah
membangun sistem e-commerce, ini melibatkan reformasi seluruh proses
bisnis dan mengubah berbagai kerangka kerja agar sesuai dengan
masyarakat digital saat ini. Karena alasan itu, pada musim gugur 2019
perusahaan mengubah e-commerce menjadi pendekatan yang
memungkinkan perusahaan beroperasi sebagai satu kelompok global
tunggal. Ke depan, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penjualan e-
commerce Grup hingga 30% dari total pendapatan. Pada FY2019,
penjualan e-commerce Grup naik menjadi ¥ 258,3 miliar atau 11,6% dari
total penjualan. Uniqlo juga membangun platform operasional yang akan
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
memungkinkan perusahaan menargetkan pertumbuhan yang konsisten
dalam profitabilitas e-commerce, pada tingkat yang sama dengan toko fisik
mereka. Dalam UNIQLO, operasi e-commerce saat ini merupakan sekitar
10% dari total penjualan di Jepang dibandingkan dengan sekitar 25% di
pasar geografis AS yang besar, dan sekitar 20% di China dan Eropa.
Selain itu dengan adanya e-commerce, Uniqlo memberikan pengalaman
pelanggan yang lebih baik.
Uniqlo sudah mulai menggabungkan operasi e-commerce dan toko
fisik mereka. Salah satu pencapaian dari Proyek Ariake mereka adalah
kemampuan baru perusahaan untuk menggunakan AI untuk menganalisis
pencarian dan pembelian produk pelanggan, dan menawarkan informasi
produk yang sangat cocok untuk setiap pelanggan. Uniqlo dan GU baru-
baru ini memperkenalkan aplikasi StyleHint yang sangat populer yang
memungkinkan pelanggan untuk melihat tampilan berbeda dari seluruh
dunia dan mengumpulkan ide gaya baru melalui pencarian gambar.
Perusahaan kemudian menggunakan teknologi analisis gambar untuk
memilih dan menyarankan produk Uniqlo atau GU dengan desain yang
mirip dengan apa yang disukai pelanggan di StyleHint. Perusahaan
bermaksud untuk menggunakan informasi yang diperoleh melalui
StyleHint untuk mendorong penjualan online dan di toko mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Memanfaatkan E-commerce dan Sinergi Toko untuk Maju
Banyak orang berpikir e-commerce dan toko fisik bersaing satu
sama lain, tetapi perusahaan melihat lebih banyak potensi sinergi daripada
persaingan. Perusahaan telah memperhatikan bahwa semakin banyak
layanan e-commerce perusahaan berkembang, semakin sering pelanggan
cenderung membeli barang dari toko fisik. Misalnya, daripada pergi ke
toko untuk mencari, pelanggan Cina Uniqlo cenderung memilih produk
yang menurut mereka paling menarik berdasarkan informasi yang mereka
temukan online. Ketika perusahaan meluncurkan produk Uniqlo baru,
pelanggan secara aktif berbagi informasi tentang produk di media sosial,
memacu penjualan baik secara online maupun di toko. Pentingnya e-
commerce akan meningkat di masa mendatang, tetapi Uniqlo juga pasti
membutuhkan toko karena memeriksa kecocokan dan merasakan materi
dengan tangan pelanggan sendiri sangat penting ketika membeli pakaian.
Perusahaan tidak dapat menjalankan bisnis yang berkembang baik dengan
toko fisik atau e-commerce saja, dan Uniqlo tidak percaya industri ritel
memiliki masa depan kecuali kita menghasilkan sinergi yang jelas antara
keduanya. Proyek Ariake perusahaan sedang mengejar reformasi lintas-
departemen untuk memaksimalkan efisiensi sinergi perdagangan dan toko.
Untuk melakukan ini, Perusahaan sedang membangun platform baru untuk
meningkatkan efisiensi e-commerce dan mengubah sistem distribusi
perusahaan untuk memastikan pengiriman cepat dalam pembelian online.
Perusahaan juga berupaya untuk menghindari kekurangan produk dengan
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menyatukan e-commerce dan persediaan toko sehingga memungkinkan
produksi tambahan barang-barang yang laris dengan waktu tunggu yang
lebih singkat. Uniqlo mendorong seluruh tim untuk memandang e-
commerce sebagai bagian inti dari bisnis perusahaan, karena perusahaan
ingin membuat format industri ritel tercanggih di dunia yang secara cerdas
menggabungkan operasi toko online dan fisik.
4. Perencanaan dan Produksi Uniqlo
a. Perencanaan Uniqlo
Penelitian & Pengembangan (Desainer / Pembuat Pola)
Pusat Litbang Uniqlo terus-menerus meneliti bahan terbaru dan
mode global selain mengembangkan produk untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan di masa depan. Faktanya,
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan itu adalah bagian
penting dari pekerjaan R&D. Satu tahun sebelum peluncuran
produk yang dimaksudkan, departemen R&D mengadakan
pertemuan konsep dengan perwakilan dari tim pengembangan
merchandising, pemasaran, dan material untuk menentukan
konsep desain yang tepat untuk setiap musim. Desainer
kemudian menyiapkan desain dan memperbaiki sampel.
Bahkan setelah desain diputuskan, warna dan siluetnya dapat
disempurnakan beberapa kali sebelum desain final disetujui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Merchandising
Merchandiser memainkan peran penting dalam proses
pembuatan produk mulai dari desain hingga produksi.
Merchandiser berkomunikasi erat dengan semua departemen
sebelum menentukan desain dan bahan yang diperlukan untuk
produk setiap musim. Merchandiser juga memutuskan
bagaimana memasarkan peluncuran produk strategis Uniqlo
dalam kerja sama yang erat dengan departemen yang sesuai.
Menentukan susunan dan volume produk sepanjang tahun
adalah bagian penting lainnya dari peran merchandiser. Banyak
produk Uniqlo diproduksi dalam jumlah besar sekitar satu juta
unit. Memonitor tingkat penjualan secara dekat dan
menyesuaikan volume produksi selama satu musim adalah
peran kunci lainnya.
Pengembangan dan Pengadaan Bahan
Uniqlo dapat mengamankan pasokan bahan berkualitas tinggi
yang stabil dengan volume tinggi dengan biaya rendah dengan
melakukan negosiasi langsung dengan produsen bahan di
seluruh dunia dan menempatkan pesanan dalam volume besar
untuk mencapai persyaratan yang paling menguntungkan.
Bahan yang digunakan untuk barang-barang inti perusahaan
sangat penting. Penelitian dan eksperimen mendalam
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
perusahaan menghasilkan peningkatan dalam fungsionalitas,
rasa, siluet, dan tekstur pakaian. Sebagai contoh, Uniqlo
bekerja sama dengan Kaihara Corporation untuk mendapatkan
denim dengan standar pemintalan tertentu dan spesifikasi
pewarnaan. Uniqlo juga bermitra dengan Toray Industries,
produsen serat sintetis terkemuka di dunia, untuk membuat
bahan inovatif yang menghasilkan bahan fungsi tinggi yang
belum pernah ada sebelumnya seperti Heattech.
b. Produksi Uniqlo
Jaringan Produksi
Uniqlo tidak memiliki pabrik. Uniqlo mengalihkan semua
produksi ke pabrik mitra, banyak di antaranya di Cina. Uniqlo
telah membangun hubungan kepercayaan yang kuat dengan
pabrik mitra selama bertahun-tahun dan mengadakan konvensi
tahunan untuk mempromosikan dialog dengan manajer pabrik.
Uniqlo memantau kondisi kerja dan lingkungan di pabrik
tekstil dan pemasok kain utama dan membantu pabrik
menerapkan peningkatan sesuai kebutuhan. Menjaga hubungan
saling menguntungkan dengan pabrik-pabrik mitra memastikan
produksi produk-produk berkualitas tinggi. Ketika Uniqlo
berkembang secara global, Uniqlo telah membentuk hubungan
bisnis dengan pabrik-pabrik mitra tidak hanya di Cina, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga di negara-negara termasuk Vietnam, Bangladesh,
Indonesia, dan India.
Departemen Produksi
Uniqlo saat ini memiliki staf tim produksi dan takumi tekstil
(pengrajin terampil) di Shanghai, Kota Ho Chi Minh, Dhaka,
Jakarta, Istanbul, dan Bengaluru. Tim produksi yang memantau
dan menyelesaikan tantangan kualitas dan manajemen
mengunjungi pabrik mitra setiap minggu. Departemen produksi
juga dengan cepat menangani masalah pelanggan terkait
kualitas.
Gambar IV. 6 Kantor Produksi Uniqlo
Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/group/strategy/uniql
obusiness.html
5. Pengendalian persediaan dan Pemasaran Uniqlo
Pengendalian persediaan
Departemen kontrol persediaan mempertahankan tingkat
optimal persediaan toko. Ini dilakukan dengan memonitor
penjualan dan stok setiap minggu dan kemudian mengirimkan
produk yang diperlukan untuk memenuhi pesanan. Pada akhir
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
setiap musim, pedagang dan departemen pemasaran bekerja
bersama untuk mengoordinasikan waktu perubahan harga
untuk membantu memastikan bahwa persediaan terjual habis.
Pemasaran Uniqlo
Setiap musim, Uniqlo melakukan kampanye promosi untuk
produk-produk inti seperti HEATTECH, Ultra Light Down,
AIRism, dan Bratop. Selama kampanye, Uniqlo mengiklankan
kualitas unik produk dan fitur-fitur penting di TV dan di media
lain. Di Jepang, Uniqlo menggunakan email, media sosial, dan
selebaran mingguan di surat kabar nasional edisi Jumat untuk
memberi tahu pelanggan tentang diskon periode terbatas,
biasanya 20-30% pada rentang utama.
6. Keuangan Uniqlo International
Uniqlo Indonesia masuk kategori Uniqlo International seperti
Malaysia, Singapore, India, Korea Selatan dan Negara Asia lainnya
sehingga kalkulasi keuangan Uniqlo di Indonesia sudah menjadi satu
dengan Negara lainnya yang ada di Keuangan Uniqlo International. Untuk
laporan keuangan Uniqlo Jepang dan Cina akan di laporkan secara sendiri-
sendiri begitu pun dengan Uniqlo yang berada di Eropa akan dilaporkan
secara sendiri atau tidak tergabung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut adalah laporan keuangan Uniqlo International (Indonesia) :
Revenue Uniqlo
Gambar IV.7 Penadapatan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Uniqlo
Sumber : https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019_en.pdf
Pendapatan konsolidasi naik 7,5% menjadi ¥ 2,290 triliun. Uniqlo
International melaporkan kenaikan kuat ¥ 129,7 miliar pada pembukaan
toko yang agresif dan pertumbuhan penjualan toko yang sama. GU
melaporkan peningkatan ¥ 26,9 miliar setelah berhasil meninjau jajaran
produknya.
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pendapatan Kontribusi terhadap Perusahaan Uniqlo
Gambar IV.8 Pendapatan Kontribusi terhadap Perusahaan
Uniqlo
Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019
_en.pdf
Pendapatan Uniqlo Internasional mencapai ¥ 1 triliun, dan
memberikan kontribusi 44,9% dari total pendapatan. Keuntungan
pendapatan terutama apung di wilayah Greater China dan Asia
Tenggara & Oseania terbukti menjadi pendorong kuat
pertumbuhan Uniqlo Internasional secara keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Laba Operasional
Gambar IV.9 Laba Operasional terhadap Perusahaan Uniqlo
Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019
_en.pdf
Laba Operasional meningkat 9,1% menjadi ¥ 257,6 miliar.
Keuntungan meningkat 16,8% di Uniqlo International dan margin laba
kotor yang lebih baik membantu GU mencapai keuntungan laba yang
mengesankan 139,2%. Namun, laba Uniqlo Jepang berkontraksi 13,9%
pada efek musim dingin yang hangat.
Rasio Laba terhadap Ekuitas yang Diatribusikan kepada
Pemilik Induk
Gambar IV.10 Rasio Laba terhadap Ekuitas kepada Pemilik
Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019
_en.pdf
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
ROE turun 1,4 poin menjadi 18,0%. Tingkat kenaikan laba ditahan
lebih tinggi dari tingkat kenaikan laba untuk jangka waktu tersebut,
menghasilkan ekuitas yang lebih tinggi yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Induk.
7. Uniqlo Grup :
Uniqlo adalah anggota grup Fast Retailing. Berikut ini adalah daftar
perusahaan-perusahaan Uniqlo :
a) COMPTOIR DES COTONNIERS
COMPTOIR DES COTONNIERS adalah brand pakaian wanita yang
bermula dari butik di Paris dan Toulouse di selatan Prancis pada tahun
1995. Berdasarkan tema keakraban antara ibu dan anak perempuan yang
merupakan intisari brand ini, kami menghargai "otentik, natural, dan
feminin". Brand ini juga memilih tren yang teruji dan mengeluarkan
koleksi yang membangkitkan pesona feminin. Motif dan kain orisinal
dengan perhatian khusus pada detail merupakan karakteristik uniknya.
b) PRINCESSE tam ● tam
Karakter brand ini muncul dari desain motif dengan ekspresi kreatif dan
bebas serta warna cerah. Brand ini menghadirkan tiga lini: pakaian dalam,
pakaian rumah, dan baju renang. Brand ini telah memperluas jaringannya
ke 160 gerai di 40 negara di seluruh dunia (per akhir Agustus 2010),
termasuk di mal dan toko serba ada terkemuka serta gerai khusus di Eropa,
terutama di Negara Prancis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) GU
Brand yang mengangkat konsep "membebaskan mode lebih jauh" ini
diciptakan oleh Uniqlo. Brand ini menawarkan harga yang
mencengangkan, kualitas terjamin, dan desain yang pas sesuai musim.
d) HELMUT LANG
Brand pakaian yang terus mempertahankan semangat inovatif. Desain-
desain tajamnya yang menanggalkan hiasan dan trik telah berpengaruh
terhadap sejumlah perancang busana.
e) Theory
Brand yang diluncurkan dari New York, yang terus menyodorkan mode
baru. Brand ini berpijak pada konsep "New Basic", yang didedikasikan
untuk sentuhan memukau, gigih dalam individualitas, dan menggabungkan
tren secara tidak sadar. Lini produknya telah mendapatkan pujian atas
siluet yang indah dan fungsionalitasnya melalui sentuhan pas yang didapat
dari bahan regang berkualitas tinggi, dan sesuai dengan berbagai
lingkungan harian wanita modern yang beragam.
f) PLST
Brand ini mengembangkan linnya sendiri dan memiliki gerai-gerai
berkelas yang juga menghadirkan produk impor modis sesuai musimnya
dari berbagai negara. Konsep yang diusung adalah "Second Basic", yang
berusaha mengembangkan bahan dan pola agar sesuai dengan berbagai
kondisi gaya hidup kita.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk menganalisi data yang sudah didapatkan oleh peneliti
dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden mahasiswa/i di Yogyakarta
pada tanggal 9 Maret sampai 23 Maret 2020. Penulis menetapkan kriteria untuk
responden yaitu sudah pernah membeli kedua brand H&M dan Uniqlo pada tahun
2018-2020. Kemudian data yang sudah saya dapatkan dari hasil kuesioner dianalisis
sebagai berikut: analisis deskriptif yang terdiri dari deskriptif responden dan deskriptif
variabel, pengujian instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas dan uji
reliabilitas, uji normalitas dan uji beda menggunakan uji Paired Samples T-Test atau
uji Wilcoxon. Pengolahan data menggunakan bantuan SPSS16.
A. Teknik Pengujian Instrumen
Pada pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua uji yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui instrument yang valid artinya
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Nilai validitas diindikasikan dengan nilai r-hitung atau nilai corrected item-total
correlations. Hasil output pada masing-masing pernyataan. Dalam penelitian ini
instrument dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel), sedangkan
instrumen dikatakan tidak valid jika nilai dari rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel
(rhitung ≤ rtabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.1
Uji Validitas Variabel Penelitian
Variabel Indikator Butir
Pernyataan
r hitung
H&M
r hitung
Uniqlo
Keterangan
Kesadaran
Merek
Pesan P1 0,799 0,605 Valid
Simbol P2 0,741 0,634 Valid
P3 0,707 0,688 Valid
P4 0,714 0,564 Valid
P5 0,740 0,602 Valid
Asosiasi
Merek
Manfaat P6 0,619 0,716 Valid
Harga P7 0,518 0,817 Valid
P8 0,473 0,841 Valid
Persepsi
Kualitas
Performance
Features
P9 0,643 0,734 Valid
P10 0,695 0,749 Valid
Conformance
Fit and Finish
P11 0,567 0,874 Valid
P12 0,623 0,874 Valid
Loyalitas
Merek
Pembelian Ulang P13 0,641 0,434 Valid
Kesukaan P14 0,472 0,491 Valid
Komitmen P15 0,598 0,578 Valid
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel kesadaran merek,
persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek adalah lebih besar dari r-
tabel (0,196) karena itu disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk
keempat variabel memenuhi kriteria validitas.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek yang
sama, meskipun waktu dan tempatnya berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan
teknik pengukuran reliabilitas Cronbach Alpha. Instrumen dikatakan reliabel dengan
teknik pengukuran reliabilitas Cronbach Alpha jika nilai Cronbach Alpha > 0,60,
sedangkan instrumen dikatakan tidak reliabel jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel V.2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
H&M Uniqlo
Kesadaran Merek 0,792 0,600 Reliabel
Asosiasi Merek 0,621 0,611 Reliabel
Persepsi Kualitas 0,815 0,779 Reliabel
Loyalitas Merek 0,606 0,817 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel kesadaran
merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek pada brand H&M
dan Uniqlo masing- masing diperoleh nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,60. Maka dapat disimpulkan semua instrumen digunakan memenuhi kriteria
reliabilitas.
B. Analisis Data
1. Hasil Analisis Deskriptif
a. Deskripsi Responden
1) Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, penulis mengelompokkan menjadi 2 yaitu: laki-
laki dan perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Dari tabel V.3 dapat dilihat bahwa yang pernah membeli brand H&M dan
Uniqlo terdapat 20 responden laki-laki dan 80 responden perempuan. Maka
dapat disimpulkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dibandingkan dengan responden berjenis kelamin laki-laki.
2) Deskripsi Responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia penulis mengelompokkan usia kedalam tiga kelompok yaitu
≤ 19, 20-21 dan ≥ 22.
Tabel V.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah
Responden Persentase
1 ≤ 19 18 18%
2 20-21 70 70%
3 ≥22 12 12%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Dari tabel V.4 dapat dilihat bahwa responden yang pernah membeli produk
H&M dan Uniqlo, terdapat 18 responden berusia ≤ 19 tahun, 70 responden 20-
21 tahun dan 12 responden berusia ≥ 22 tahun. Maka dapat disimpulkan
jumlah responden berdasarkan usia paling banyak pada usia 20-21 tahun, ≤ 19
tahun dan ≥ 22 tahun.
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Pria 20 20%
2 Wanita 80 80%
Total 100 100%
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3) Deskriptif Responden berdasarkan Program Studi
Dari hasil penelitian melalui kuesioner yang penulis bagikan, penulis
mendapatkan mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya
Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam
Indonesia di Yogyakarta dimana mereka mengambil Program Studi yang
berbeda-beda. Berikut ini beberapa Program Studi yang di dapatkan oleh
penulis :
Tabel V. 5
Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi
No Prodi Jumlah
Responden Persentase
1 Manajemen 40 40%
2 Akuntansi 14 14%
3 Ekonomi 3 3%
4 PBI 3 3%
5 Komunikasi 4 4%
6 PBSI 4 4%
7 PGSD 2 2%
8 Pend.
Ekonomi 2 2%
9 Sasing 8 8%
10 Hukum 15 15%
11 Sastra
Indonesia 2 2%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, April 2020
Dari tabel V.5 dapat dilihat bahwa yang pernah membeli merek H&M dan
Uniqlo, terdapat 40 responden dari program studi Manajemen, 14 responden dari
program studi akuntansi, 3 responden dari Ekonomi, 3 responden dari PBI, 4
responden dari komunikasi, 4 responden dari PBSI, 2 responden dari PGSD, 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
responden dari Pend. Ekonomi, 8 responden dari Sasing, 15 responden dari hokum
dan 2 responden dari Sasta Indonesia. Maka berdasarkan program studi dapat
disimpulkan mayoritas responden dari program studi Manajemen.
4) Deskripsi Responden berdasrkan angkatan
Berdasarkan angkatan penulis mengelompokkan angkatan kedalam empat
kelompok yaitu 2016, 2017, 2018 dan 2019.
Tabel V. 6
Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan
No Angkatan Responden Persentase
1 2019 18 18%
2 2018 19 19%
3 2017 20 20%
4 2016 43 43%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, April 2020
Dari tabel V.6 dapat dilihat bahwa responden yang pernah membeli merek
H&M dan Uniqlo, terdapat 18 responden dari angkatan 2019, 19 responden
dari angkatan 2018, 20 responden dari angkatan 2017 dan 43 responden dari
angkatan 2016. Maka berdasarkan tahun angkatan dapat disimpulkan
pengguna terbanyak pada angkatan 2016.
5) Deskripsi responden berdasrkan Pendapatan (uang saku)
Berdasarkan Pendapatan atau uang saku yang diterima oleh mahasiswa/i yang
berkuliah di Yogyakarta, penulis mengelompokkan kedalam empat range
yaitu ≤ Rp 1.500.000, Rp 1.500.001 - Rp 2.000.000, Rp 2.000.001 - Rp
2.500.000, dan > Rp 2.500.001.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel V.7
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku)
No Uang Saku Responden Persentase
1 ≤ Rp 1.500.000 18 18%
2 Rp 1.500.001 -
Rp 2.000.000 25 25%
3 Rp 2.000.001 -
Rp 2.500.000 48 48%
4 > Rp 2.500.001 9 9%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Dari tabel V.7 dapat dilihat bahwa terdapat 48 responden memdapatkan uang
saku sekitar Rp 2.000.001 - Rp 2.500, 25 responden mendapatkan uang saku
sekitar Rp 1.500.001 - Rp 2.000.000, 18 responden yang mendapatkan uang
saku sekitar ≤ Rp 1.500.000, 9 responden mendapatkan uang saku > Rp
2.500.001. Maka berdasarkan pendapatan (uang saku) yang didapatkan
mahasiswa/i Univseristas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta,
Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di
Yogyakarta saat ini dapat disimpulkan paling banyak sekitar Rp 2.000.001 -
Rp 2.500.000.
b. Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif variabel dilakukan bertujuan untuk mengetahui persepsi
konsumen mengenai variabel-variabel dalam penelitian. Pada penelitian ini terdapat
18 pernyataan yang diukur menggunakan skala Likert dari angka satu sampai lima.
Maka untuk mengategorikan variabel yang diteliti sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.8
Skala Variabel Penelitian
a. Variabel Kesadaran Merek
Tabel V.9
Hasil Deskripsi Variabel Kesadaran Merek
Variabel Butir Pernyataan
H&M Uniqlo
Kesadaran
Merek
sering muncul pertama kali
dalam benak dengan cepat 3,27 3,5
pesan yang disampaikan melalui
iklan mudah dimengerti 3,49 3,528 3,4 3,35
penyampaian pesan secara unik 3,81 2,78
bentuknya berhubungan dengan
merek 3,77 3,77
saya mengingat slogan produk
fashion merek ini 3,3 3,3
Total rata-rata 17,64 16,75
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata H&M dan Uniqlo pada butir
pernyataan pertama sebesar 3.27 dan 3.5, butir pernyataan kedua sebesar 3.49 dan 3.4,
dan butir pernyataan ketiga sebesar 3.81 dan 2.78, butir pernyataan keempat 3.77 dan
3.77, butir pernyataan kelima sebesar 3.3 dan 3.3. Dengan melihat total rata-rata dari
No Kelas Kategori
1 4.24-5.00 Sangat Baik
2 3.43-4.23 Baik
3 2.62-3.42 Netral
4 1.81-2.61 Tidak Baik
5 1.00-1.80 Sangat Tidak Baik
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
H&M dan Uniqlo dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel
kesadaran merek H&M termasuk kategori baik dan Uniqlo termasuk dalam kategori
netral.
b. Variabel Asosiasi Merek
Tabel V.10
Hasil Deskripsi Asosiasi Merek
Variabel Butir Pernyataan
H&M Uniqlo
Asosiasi
Merek
Manfaat yang diberikan ini
sesuai dengan yang di butuhkan 3,27 3,4
Saya membeli produk fashion
merek ini karena harganya
terjangkau
3,57 3,39 3,57 3,47
Harga produk fashion merek ini
sesuai dengan manfaat yang saya
peroleh
3,34
3,34
Total rata-rata 10,18 10,31
Sumber : Data Primer diolah, April 2020
Berdasarkan tabel diatas nilai rata-rata variabel asosiasi merek H&M dan Uniqlo pada
butir pernyataan pertama sebesar 3.27 dan 3.4, pada butir pernyataan kedua 3.57 dan
3.57, dan pada butir pernyataan ketiga sebesar 3.34 dan 3.34. Dari nilai total rata-rata
asosiasi merek H&M dan Uniqlo dapat disimpulkan bahwa pada variabel asosiasi
merek H&M dan Uniqlo sama-sama masuk dalam kategori netral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Variabel Persepsi Kualitas
Tabel V.11
Hasil Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas
Variabel Butir Pernyataan
H&M Uniqlo
Persepsi
Kualitas
Produk fashion sesuai dengan
informasi yang tertera di sosial
media
3,79 3,5
Selain berfungsi untuk melindungi
tubuh, produk fashion merek ini
membuat pemakai lebih percaya
diri
4,01 3,92 3,4 3,6
Warna setiap model produk
fashion bagus 3,93 3,57
Produk fashion merek ini
berkualitas 3,95
3,57
Total Rata-Rata 15,68 14,04
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata persepsi kualitas H&M dan Uniqlo pada butir
pernyataan pertama sebesar 3.79 dan 3.5, pada butir pernyataan kedua sebesar 4.01
dan 3.4, pada butir pernyataan ketiga sebesar 3.93 dan 3.57, dan pada butir pernyataan
keempat sebesar 3.95 dan 3.57. Dari nilai total rata-rata pada tabel diatas pada
variabel persepsi kualitas H&M dan Uniqlo dapat disimpulkan bahwa persepsi
kualitas H&M dan Uniqlo termasuk kategori baik
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
d. Variabel Loyalitas Merek
Tabel V.12
Hasil Deskripsi Variabel Loyalitas Merek
Variabel Butir Pernyataan
H&M Uniqlo
Loyalitas
Merek
Saya tidak berpindah ke merek
lain 3,94 3,94
Saya melakukan pembelian
ulang 3,93 3,93
Saya akan tetap membeli produk
fashion dengan merek yang
sama saat harganya berubah
4,02 4,02
Saya membeli produk fashion
ini karena sudah merasa puas. 4,1 4,03 4,1 3,76
Saya menyukai brand fashion
merek ini karena sudah merasa
puas
4,06
3,31
Saya merekomendasikan produk
fashion ini kepada orang lain 4,14 3,31
Total rata-rata 24,19 22,61
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Berdasarkan tabel variabel loyalitas merek H&M dan Uniqlo nilai rata-rata H&M dan
Uniqlo pada butir pernyataan pertama sebesar 3.94 dan 3.94, pada butir pernyataan
kedua sebesar 3.93 dan 3.93, pada butir pernyataan ketiga sebesar 4.02 dan 4.02, pada
butir pernyataan keempat sebesar 4.1 dan 4.1, dan pada butir pernyataan kelima
sebesar 4.06 dan 3.31, pada butir pernyataan kelima sebesar 4,14 dan 3,31. Dari nilai
total rata-rata variabel loyalitas merek H&M dan Uniqlo pada tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel loyalitas merek H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Hipotesis
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data, apakah terdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas merupakan persyaratan dari uji ANOVA. Uji normalitas
menggunakan formula Kolmogorov-Smirnov Z dengan syarat jika nilai p atau nilai
(Asymp.Sig (2-tailed)) lebih besar daripada α 0,05 maka data terdistribusi normal.
Tabel V.13
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
Tabel di atas menunjukkan bawah nilai p-value pada data pada variable kesadaran
merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek H&M dan Uniqlo
menyatakan ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan semua data terdistribusi normal.
Sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan terpenuhi.
a. Uji Beda Brand Equity H&M Menggunakan ANOVA
1. Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek H&M berdasarkan
pendapatan
Variabel Kelompok
Data
Kolmogorov-
Smirnov
Test
p-value Keputusan Kriteria
Kesadaran
Merek
H&M
Uniqlo
1,259
1,335
0,084
0,057
Normal
Normal
P ≥ 0,05
Persepsi
Kualitas
H&M
Uniqlo
1,601
1,058
0,212
0,222
Normal
Normal
P ≥ 0.05
P ≥ 0,05
Asosiasi
Merek
H&M
Uniqlo
1,136
0,885
0,151
0,414
Normal
Normal
P ≥ 0,05
Loyalitas
Merek
H&M
Uniqlo
1,166
0,132
0,985
0,286
Normal
Normal
P ≥ 0,05
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel V.14
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Kesadaran Merek H&M
berdasarkan pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
0,2600
0,2042
0,1000
0,759
0,824
0,992
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
-0,2600
-0,0558
-0,1600
0,759
0,824
0,963
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
-0,2042
0,0558
-0,1042
0,824
0,993
0,987
> Rp
2.500.001
-0,1000
0,1600
0,1042
0,992
0,963
0,987
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek H&M
berdasarkan pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
3) Daerah Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,759 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,824 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,992 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,759 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,824 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,963 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,824 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,993> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,987 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,992 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,963 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,987 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen kesadaran merek H&M berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek H&M berdasarkan pendapatan
Tabel V.15
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Asosiasi Merek H&M berdasarkan
pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
-0,3738
-0,1133
-0,6887
0,476
0,961
0,221
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
0,3738
0,2605
-0,3149
0,476
0,591
0,792
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
0,1133
-0,2605
0,5754
0,961
0,591
0,281
> Rp
2.500.001
0,6887
0,3149
0,5754
0,221
0,792
0,281
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek H&M berdasarkan
pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,476 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,961> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,221 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,476 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,591 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,792 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,961 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,591> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,281 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,221 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,792 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,281 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi
terhadap brand equity pada elemen asosiasi merek H&M berdasarkan
pendapatan.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3. Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas H&M berdasarkan pendapatan
Tabel V.16
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Persepsi Kualitas H&M berdasarkan
pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
-0,0606
-0,1389
-0,2083
0,990
0,862
0,857
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
0,0606
-0,0783
-0,1478
0,990
0,960
0,934
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
0,1389
0,0783
-0,0694
0,862
0,960
0,991
> Rp
2.500.001
0,2083
0,1478
0,0694
0,857
0,934
0,991
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas H&M
berdasarkan pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,990 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,862> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,857 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,990 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,960 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,934 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,862 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,960> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,857 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,934 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen persepsi kualitas H&M berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4. Perbedaan Brand Equity elemen Loyalitas Merek H&M berdasarkan pendapatan
Tabel V.17
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Loyalitas Merek H&M berdasarkan
pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
0,1372
0,295
-0,1250
0,866
0,998
0,950
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
-0,1372
-0,1077
-0,2622
0,866
0,871
0,642
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
-0,0295
0,1077
-0,1545
0,998
0,871
0,880
> Rp
2.500.001
0,1250
0,2622
0,1545
0,950
0,642
0,880
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas H&M
berdasarkan pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,866 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,998> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,950 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,866 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,871 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,642 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,998 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,871> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,880 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,950 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,642 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,880 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen loyalitas merek H&M berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b. Uji Beda Brand Equity Uniqlo menggunakan ANOVA
1. Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan
Tabel V.18
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Kesadaran Merek Uniqlo
berdasarkan pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
0,2987
0,1208
-0,1083
0,495
0,919
0,982
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
-0,2987
-0,1778
-0,4070
0,495
0,718
0,463
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
-0,1208
0,1778
-0,2292
0,919
0,718
0,817
> Rp
2.500.001
0,1083
0,4070
0,2292
0,982
0,463
0,817
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek Uniqlo
berdasarkan pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,495 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,919> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,982 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,495 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,718 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,463 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,919 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,718> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,817 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,982 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,463 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,817 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen kesadaran merek Uniqlo berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan
Tabel V.19
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Asosiasi Merek Uniqlo berdasarkan
pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
-0,4130
-0,0790
-0,6106
0,348
0,984
0,251
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
0,4130
0,3340
-0,1975
0,348
0,336
0,921
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
0,0790
-0,3340
-0,5315
0,984
0,336
0,269
> Rp
2.500.001
0,6106
0,1975
0,5315
0,251
0,921
0,269
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek Uniqlo berdasarkan
pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,348 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,984> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,251 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,348 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,336 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,921 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,984 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,336> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,269 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,251 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,921 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,269 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen asosiasi merek Uniqlo berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3. Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas Uniqlo berdasarkan pendapatan
Tabel V.20
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Persepsi Kualitas Uniqlo
berdasarkan pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
-0,0861
0,1441
-0,4861
0,983
0,904
0,407
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
0,0861
0,2302
-0,4000
0,983
0,615
0,536
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
-0,1441
-0,2302
-0,6302
0,904
0,615
0,112
> Rp
2.500.001
-0,0861
0,1441
0,6302
0,407
0,536
0,112
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas Uniqlo
berdasarkan pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,983 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,904> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,407 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,983 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,615 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,536 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,904 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,615> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,112 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,407 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,536 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,112 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen persepsi kualitas Uniqlo berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Perbedaan Brand Equity elemen Loyalitas Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan
Tabel V.21
Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Loyalitas Merek Uniqlo
berdasarkan pendapatan
≤ Rp
1.500.000
Rp 1.500.001 –
Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 –
Rp 2.500.000
> Rp
2.500.001
Perbedaan
≤ Rp
1.500.000
-0,1511
0,0660
-0,2222
0,855
0,980
0,811
Rp
1.500.001
– Rp
2.000.000
0,1511
0,2171
-0,0711
0,855
0,479
0,991
Rp
2.000.001
– Rp
2.500.000
-0,0660
-0,2171
-0,2882
0,980
0,479
0,568
> Rp
2.500.001
0,2222
0,0711
0,2882
0,811
0,991
0,568
Sumber: Data Primer diolah, April 2020
1) Perumusan Hipotesis :
Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Loyalitas Merek Uniqlo
berdasarkan pendapatan
2) Memilih Tingkat Signifikan
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Daerah Kritis
Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak
4) Kriteria Pengambilan Keputusan
µ1 dan µ2 : (0,855 > 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ3 : (0,980> 0,05) = Ho diterima
µ1 dan µ4 : (0,811 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ1 : (0,855 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ3 : (0,479 > 0,05) = Ho diterima
µ2 dan µ4 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ1 : (0,980 > 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ2 : (0,479> 0,05) = Ho diterima
µ3 dan µ4 : (0,568 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ1 : (0,811 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ2 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima
µ4 dan µ3 : (0,568 > 0,05) = Ho diterima
5) Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand
equity pada elemen loyalitas merek Uniqlo berdasarkan pendapatan yang
signifikan.
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
C. Pembahasan
1. Deskripsi Profil Responden
Pada penelitian ini, responden yang terlibat dalam pengisian kuisioner
peneliti adalah mahasiswa/i tentunya yang sudah pernah membeli produk
H&M dan Uniqlo yaitu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dimana
perempuan lebih dominan yaitu 80 responden atau 80% sedangkan laki-laki
berjumlah 20 responden atau 20%. Untuk usia responden, peneliti
mengelompokkan usia kedalam tiga kelompok yaitu ≤ 19, 20-21, dan ≥ 22.
Responden yang pernah membeli produk H&M dan Uniqlo didominan oleh
responden yang berumur 20-21 tahun sebesar 70 responden atau 70%.
Dalam penelitian ini, peneliti menyebar kuisioner di empat Universitas
yang ada di Yogyakarta yaitu Universitas Sanata Dharma, Universitas
Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas
Islam Indonesia. Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan beberapa program
studi seperti prodi Manajemen, Akutansi, Ekonomi, PBI, Komunikasi, PBSI,
PGSD, Pend. Ekonomi, Sastra Inggris, Hukum, dan Sastra Indonesia.
Responden dari prodi Manajemen yang dominan sebesar 40 atau 40%.
Penulis mengelompokkan angkatan ke dalam empat kelompok yaitu,
2016, 2017, 2018, dan 2019 dimana angkatan yang paling banyak membeli
produk H&M dan Uniqlo yaitu angkatan 2016 sebesar 43 responden atau 43%.
Penulis mengelompokkan pendapatan atau uang saku yang diterima oleh
mahasiswa/i kedalam empat range yaitu ≤ Rp 1.500.000, Rp 1.500.001 - Rp
2.000.000, Rp 2.000.001 - Rp 2.500.000, dan > Rp 2.500.001 dimana
mahasiswa/i yang mendapat uang saku Rp. 2.000.001 – Rp. 2.500.000 paling
dominan sebesar 48 responden atau 48%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis Deskriptif Variabel Brand Equity
1. Analisis Deskriptif Variabel Kesadaran Merek
Dari hasil analisis deskriptif variabel kesadaran merek H&M dan Uniqlo
memiliki 5 pernyataan. Nilai rata-rata variabel kesadaran merek H&M sebesar
3,52 dan rata-rata kesadaran merek Uniqlo sebesar 3.35, maka berdasarkan
hasil rata-rata kesadaran merek H&M masuk dalam kategori baik dan Uniqlo
masuk dalam kategori netral. Pilihan jawaban baik kemungkinan nilai rata-rata
tertinggi dari pernyataan kesadaran merek H&M pada pernyataan ketiga yaitu
penyampaian pesan secara unik dengan rata-rata sebesar 3,81 yang masuk
dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam
kesadaran merek H&M merasa bahwa pesan yang diberikan H&M terkait
produk-produknya dengan unik membuat responden tertarik untuk melihat
atau pun membacanya.
Uniqlo masuk kedalam kriteria netral kemungkinan karena responden yang
mengisi kuesioner ini sebagian tidak mengingat dengan baik pesan yang
pernah dibuat oleh Uniqlo sehingga dalam pemilihan jawaban responden
memilih jawaban netral. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan kesadaran
merek H&M pada pernyataan ketiga yaitu penyampaian pesan secara unik
dengan rata-rata sebesar 3,81 yang masuk dalam kategori baik dan nilai rata-
rata tertinggi dari pernyataan kesadaran merek Uniqlo pada pernyataan empat
yaitu bentuknya berhubungan dengan merek dengan rata-rata 3,77 yang masuk
dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa bentuk dari setiap produk
Uniqlo mencerminkan perusahaan itu sendiri sedangkan untuk penyampaian
pesan yang dilakukan H&M secara unik membuat konsumen tertarik untuk
melihat isi pesan itu. Nilai rata-rata terendah kesadaran merek H&M pada
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pernyataan pertama yaitu sering muncul dalam benak dengan cepat sedangkan
Uniqlo rata-rata kesadaran merek terendah pada pernyataan ketiga yaitu
penyampaian pesan secara unik.
2. Analisis Deskriptif Variabel Asosiasi Merek
Dari hasil analisis deskriptif asosiasi merek H&M dan Uniqlo yang telah
dilakukan terdapat 4 pernyataan. Nilai rata-rata variabel asosiasi merek H&M
sebesar 3,36 dan rata-rata asosiasi Uniqlo sebesar 3,38, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil rata-rata H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori
netral. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan asosiasi merek H&M dan
Uniqlo pada pernyataan ketiga yaitu saya membeli pasta produk fahsion ini
karena harganya terjangkau dengan rata-rata sebesar 3,57 yang masuk dalam
kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden pada variabel
asosiasi merek kedua brand tersebut berpendapat bahwa produk merek ini
harganya terjangkau. Nilai rata-rata terendah asosiasi merek H&M dan Uniqlo
pada pernyataan kedua yaitu manfaat yang dirasakan dari penggunaa tidak
memerlukan waktu yang lama dengan rata-rata 3,26 dan Uniqlo dengan rata-
rata 3,21.
3. Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Kualitas
Hasil analisis deskriptif variabel persepsi kualitas diketahui memiliki 4
pernyataan. Dari semua pernyataan memiliki rata-rata pada H&M sebesar 3,92
dan rata-rata pada Uniqlo sebesar 3,6, maka berdasarkan hasil rata-rata
variabel persepsi kualitas H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori baik. Nilai
rata-rata tertinggi dari pernyataan persepsi kualitas H&M pada pernyataan
kedua yaitu selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk fashion merek
ini membuat pemakai lebih percaya diri dengan rata-rata sebesar 4,01 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
merasa saat membeli dan menggunakan produk H&M mereka akan lebih
percaya diri karena sesuia dengan gaya yang mereka perlihatkan.
Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan persepsi kualitas Uniqlo pada
pernyataan ketiga dan keempat yaitu warna setiap model produk fashion bagus
dan produk fashion berkualitas dengan rata-rata sebesar 3,57 yang masuk
dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam
persepsi kualitas Uniqlo merasa bahwa warna setiap produk bagus dan
memiliki kualitas yang baik. Nilai rata-rata terendah persepsi kualitas H&M
dengan rata-rata sebesar 3,79 pada pernyataan pertama yaitu produk fashion
sesuai dengan informasi yang tertera di media sosial. Nilai rata-rata terendah
persepsi kualitas Uniqlo dengan rata-rata sebesar 3,4 pada pernyataan kedua
yaitu selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk fashion ini membuat
pemakai lebih percaya diri.
4. Analisis Deskriptif Variabel Loyalitas Merek
Hasil analisis deskriptif loyalitas merek H&M dan Uniqlo yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa loyalitas merek terdapat 6 pernyataan. Nilai
rata-rata variabel loyalitas merek H&M sebesar 4,03 dan rata-rata loyalitas
merek Uniqlo sebesar 3,76, maka berdasarkan hasil rata-rata loyalitas merek
H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata tertinggi dari
pernyataan loyalitas merek H&M pada pernyataan keenam yaitu saya
merekomendasikan produk fashion ini kepada orang lain dengan rata-rata
sebesar 4,14 yang masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa
responden merasa puas saat membeli produk H&M sehingga mereka
merekomendasikan kepada orang lain.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan loyalitas merek Uniqlo pada
pernyataan ketiga dengan rata-rata sebesar 3,31 yang masuk dalam kategori
baik yaitu saya akan tetap membeli produk fashion dengan merek yang sama
saat harganya berubah, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tetap
akan membeli produk Uniqlo disaat harga berubah karena sudah merasa puas
akan produk Uniqlo. Rata-rata nilai terendah loyalitas merek H&M pada
pernyataan kedua dengan rata-rata 3,93 dan nilai rata-rata terendah Uniqlo
pada pernyataan kelima dan keenam dengan rata-rata 3,13.
3. Analisis Uji Brand Equity Menggunakan ANOVA
1. Hasil Uji Beda Brand Equity H&M berdasarkan pendapatan
menggunakan ANOVA
Dari hasil penelitian uji beda brand equity H&M berdasarkan
pendapatan atau uang saku menggunakan ANOVA tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada golongan pendapatan (uang saku)
konsumen H&M terhadap kesadaran merek H&M, asosiasi merek H&M,
persepsi kualitas H&M dan loyalitas konsumen H&M. Golongan
konsumen H&M ini bisa dilihat dari usia mereka dari ≤ 19, 21-22, dan ≥
22 tahun dimana didominasi oleh mahasiswa sehingga cara mereka
berpenampilan atau jenis pakaian yang dibutuhkan atau disukai tidak
terlalu berbeda jauh. Selain itu, responden yang didominasi oleh
mahasiswa perempuan ini cenderung membutuhkan pakaian dalam jumlah
lebih banyak. Mereka lebih tertarik dengan produk yang berkaitan dengan
mode.
Target pasar H&M adalah kalangan menengah dan menengah keatas
tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang tidak termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam golongan tersebut untuk membeli produk-produk H&M. Menurut
Kartajaya, brand adalah aset yang menciptakan nilai bagi pelanggan
dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Hal ini
menunjukkan bahwa saat membeli produk-produk H&M ada kepuasan
tersendiri bagi konsumen. Sehingga, pandangan konsumen atau persepsi
konsumen terhadap Brand Equity H&M sama semua.
Semakin kuat sebuah brand semakin membuat konsumen melakukan
pembelian produk yang dijual oleh brand itu sendiri. Brand H&M
memiliki kekuatan merek yang sangat kuat di dunia industri fashion,
sehingga konsumen H&M seperti “terbius” untuk melakukan pembelian
atau menggunakan merek tersebut. Walaupun harganya lumayan mahal
mereka berusaha untuk dapat membeli produk merek H&M sekalipun
bukan termasuk golongan segmen pasar dari H&M tetapi mereka sama-
sama memiliki persepsi positif terhadap brand H&M.
Menurut Kotler, terdapat enam level pengertian brand salah satunya
ada kepribadian dan pemakai. Dimana dalam level kepribadian, merek
dapat mencerminkan kepribadian tertentu dan pada level pemakai, merek
dapat menunjukkan jenis konsumen seperti apa yang membeli atau
menggunakan merek tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa, mahasiswa
yang membeli produk H&M memiliki kepribadian tertentu yang
ditunjukkan dalam pilihan produk fashion, misalnya mereka cenderung
lebih suka menggunakan model pakaian yang trendi. Selain itu, konsumen
yang membeli produk H&M mayoritas mereka yang memiliki pendapatan
atau uang saku menengah dan menengah ke atas. Tetapi tidak menutup
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
kemungkinan mereka yang berasal dari golongan dibawahnya membeli
produk H&M tersebut sesekali, bukan sebagai konsumen yang loyal.
2. Hasil Uji Brand Equity Uniqlo berdasarkan pendapatan
menggunakan ANOVA
Sama seperti hasil penelitian uji brand equity H&M berdasarkan
pendapatan, dari hasil penelitian uji brand equity Uniqlo berdasarkan
pendapatan atau uang saku menggunakan ANOVA tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada golongan pendapatan (uang saku)
konsumen Uniqlo terhadap kesadaran merek Uniqlo, asosiasi merek
Uniqlo, persepsi kualitas Uniqlo dan loyalitas konsumen Uniqlo. Sama
dengan konsumen H&M, Golongan konsumen Uniqlo ini bisa dilihat dari
usia mereka dari ≤ 19, 21-22, dan ≥ 22 tahun dimana didominasi oleh
mahasiswa sehingga cara mereka berpenampilan atau jenis pakaian yang
dibutuhkan atau disukai tidak terlalu berbeda jauh. Selain itu, responden
yang didominasi oleh mahasiswa perempuan ini cenderung membutuhkan
pakaian dalam jumlah lebih banyak. Mereka lebih tertarik dengan produk
yang berkaitan dengan mode.
Target pasar Uniqlo adalah kalangan menengah dan menengah keatas
tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang tidak termasuk
dalam golongan tersebut untuk membeli produk-produk Uniqlo. Menurut
Simamora (2001) brand equity memberikan rasa percaya diri kepada
konsumen dalam mengambil keputusan pembelian, baik dalam
pengalaman masa lalu maupun dalam karakteristiknya. Konsumen Uniqlo
merasa saat membeli produk-produk Uniqlo menambah rasa percaya diri
mereka. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap brand
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
equity Uniqlo yang memberikan nilai terhadap produk-produk mereka dari
semua golongan pendapatan sama.
Semakin kuat sebuah brand semakin membuat konsumen melakukan
pembelian produk yang dijual oleh brand itu sendiri dan akan menjadi
salah satu pilihan brand yang dituju oleh konsumen. Brand Uniqlo
memiliki kekuatan merek yang sangat kuat di dunia industri fashion, selain
itu produk-produk Uniqlo menerapkan model yang casual sehingga
konsumen Uniqlo seperti “terbius” untuk melakukan pembelian atau
menggunakan merek tersebut. Sama seperti H&M, walaupun harga nya
lumayan mahal mereka berusaha untuk dapat membeli produk merek
Uniqlo sekalipun bukan termasuk golongan segmen pasar dari Uniqlo
tetapi mereka sama-sama memiliki perspektif positif terhadap brand
Uniqlo.
Menurut Kotler, terdapat enam level pengertian brand salah satunya
ada kepribadian dan pemakai. Dimana dalam level kepribadian, merek
dapat mencerminkan kepribadian tertentu dan pada level pemakai, merek
dapat menunjukkan jenis konsumen seperti apa yang membeli atau
menggunakan merek tersebut. Sama seperti H&M, mahasiswa yang
membeli produk Uniqlo memiliki kepribadian tertentu yang ditunjukkan
dalam pilihan produk fashion, misalnya mereka lebih suka berpenampilan
sehari-harinya casual dan simpel. Selain itu, konsumen yang membeli
produk Uniqlo mayoritas mereka yang memiliki pendapatan atau uang
saku menengah dan menengah ke atas. Tetapi tidak menutup kemungkinan
mereka yang berasal dari golongan dibawahnya membeli produk Uniqlo
tersebut sesekali, bukan sebagai konsumen yang loyal.
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Dengan tidak adanya perbedaan persepsi atas elemen-elemen brand
equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan, hal ini menunjukkan
bahwa pandangan responden akan brand equity yang dimiliki oleh H&M
dan Uniqlo sama. Konsumen akan cenderung membeli atau mengonsumsi
jenis pakaian sesuai dengan jenis pakaian yang mereka butuhkan atau bisa
juga sesuai dengan cara responden itu berpenampilan. Mereka yang
cenderung suka berpenampilan modis atau trendi akan membeli produk
H&M sedangkan mereka yang cenderung berpenampilan santai dan casual
akan membeli produk Uniqlo. Selain itu, H&M dan Uniqlo sendiri
memiliki kekuatan khusus dalam hal brand, sehingga konsumen akan
menggunakan atau mengkonsumsi produk-produk dari kedua brand
tersebut dan menjadi kepuasan tersendiri bagi mereka. Mereka akan
merasa puas saat membeli produk-produk baik itu dari H&M maupun
Uniqlo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian dan analisis data perbedaan brand equity
H&M dan Uniqlo, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut ini:
1) Tidak ada perbedaan persepsi brand equity H&M berdasarkan pendapatan
mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas
Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.
2) Tidak ada perbedaan brand equity Uniqlo berdasarkan pendapatan mahasiswa/i
Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta
Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.
B. Saran
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab V, beberapa saran yang
dapat diberikan penulis kepada perusahaan sebagai berikut:
a. H&M dan Uniqlo
Bagi perusahaan yang memproduksi produk merek H&M dan Uniqlo saran
yang penulis ajukan meliputi:
1) Pada variabel kesadaran merek H&M nilai rata-rata terendah pada pernyataan
pertama yaitu sering muncul pertama kali dalam benak dengan cepat dan
Uniqlo nilai rata-rata terendah pada pernyataan ketiga yaitu penyampaian
pesan secara unik. Untuk meningkatkan kesadaran merek H&M harus
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
memberikan kesan yang lebih baik dalam memberikan produk yang dijualkan
dengan model yang dapat diminati oleh konsumen sehingga tertanaman dalam
benak konsumen untuk produk H&M, sedangkan untuk Uniqlo dalam hal
penyampaian pesan secara unik harus melakukan pembaharuan iklan agar
lebih menarik seperti memberikan informasi iklan yang langsung
menampilkan produk mereka bukan hanya tulisan dan sedikit menampilkan
produk-produk mereka.
2) Pada variabel persepsi kualitas H&M nilai rata-rata terendah pada pernyataan
pertama yaitu produk fashion sesuai dengan informasi yang tertera di sosial
media. Perusahaan harus lebih memantau agar apa yang diiklankan harus
sesuai dengan yang ada di toko baik itu secara langsung atau online sehingga
konsumen tidak merasa kecewa. Untuk Uniqlo nilai-rata-rata terendah pada
pernyataan kedua yaitu Selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk
fashion merek ini membuat pemakai lebih percaya diri. Perusahaan
menciptakan produk-produk yang memiliki pilihan big size dengan model dan
warna sehingga dapat dipakai oleh konsumen yang memiliki postur tubuh
yang kurang ideal.
3) Pada variabel asosiasi merek H&M dan Uniqlo memiliki nilai rata-rata
terendah pada pernyataan kedua yang berbunyi manfaat yang dirasakan dari
penggunaan merek ini tidak memerlukan waktu yang lama. Mungkin ada
beberapa konsumen yang masih merasakan sudah membeli produk kedua
merek ini tetapi manfaat yang dirasakan masih membutuhkan waktu yang
lama maka hal ini menyebabkan asosiasi merek H&M dan Uniqlo dibenak
konsumen tidak terlalu baik dan pada akhirnya konsumen kemungkinan
melakukan perpindahan pada produk fashion merek lain. Agar hal ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadi maka perusahaan harus mencari cara dan solusi bagaimana membuat
produk yang dipasarkan akan memberi manfaat yang cepat bagi konsumen
yang menggunakannya. Seperti semua produk-produk H&M dan Uniqlo
diperbolehkan untuk mencoba terlebih dahulu oleh konsumen sehingga
konsumen dapat merasakan manfaat langsung dari produk yang akan mereka
beli.
4) Pada variabel loyalitas merek H&M nilai rata-rata terendah pada pernyataan
kedua yang berbunyi saya melakukan pembelian ulang. Agar konsumen loyal
terhadap produk H&M dan ingin melakukan pembelian ulang, maka
perusahaan memberikan rewards terhadap konsumen atau pelanggan lama
seperti voucher diskon atau penawaran-penawaran khusus seperti loyalty
points. Pada variabel loyalitas merek Uniqlo nilai rata-rata terendah pada
pernyataan kelima dan keenam yang berbunyi saya menyukai brand fashion
merek ini karena sudah merasa puas serta merekomendasikan produk fashion
ini kepada orang lain. Untuk meningkatkan loyalitas merek Uniqlo terkait
dengan pernyataan kelima dan keenam, maka perusahaan harus meningkatkan
kualitas produk sehingga konsumen puas menggunakan produk Uniqlo.
Perusahaan lebih memperhatikan harga produk yang sesuai dengan kondisi
pasar saat ini serta sesuaikan nilai produk yang ditawarkan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan brand yang yang lain seperti: Pull
n Bear, Zara, dan lain-lain serta dengan menambah variabel yaitu proprietary brand
assets.
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
C. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini berkaitan dengan kegiatan pembagian kuesioner
kepada responden dan waktu. Penelitian dilakukan pada empat Universitas di
Yogyakarta yaitu Universitas Sanata Dharma, Universitas Kristen Duta Wacana,
Universitas Atmajaya Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia sehingga waktu
yang diperlukan cukup banyak dan harus benar-benar mencari responden yang pernah
membeli produk H&M dan Uniqlo.
2. Kejujuran jawaban yang diberikan oleh responden kemungkinan tidak sesuai dengan
kenyataan dari responden sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Asisi, Sola Robertus. 2007. Analisis Perbandingan Brand Equity Indomie dengan Mie Sedap.
Semarang. Jurnal Manajemen Bisnis. Universitas Negeri Semarang
Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. 2001. Startegi Manaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran: Sari Kuliah. Bandung: Satu Nusa
Dewi, Ike Janita. 2005. Inspirasi Bisnis: Perspektif Baru Dalam Strategi Branding, Bisnis,
dan Karir. Jakarta: Amara Books.
Fadilla. 2017. Pengaruh Penghasilan Orangtua dan Uangsaku Terhadap Prestasi
Mahasiswa. Palembang. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Sekolah Tinggi
Ekonomi dan Bisnis Syariah Indo Global Mandiri (STEBIS IGM)
Hendrajati, Aditya. 2016. Pengaruh Brand Identity Terhadap Brand Loyalty
Melalui Brand Image dan Brand Trust Yamaha. Yogyakarta.Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.
Humdiana. 2005. Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek
Djarum Black. Jakarta.
Insaviliani, Brigida. 2018. Analisis Perbedaan Persepsi Elemen-Elemen Brand Equity Antara
Produk Pasta Gigi Ciptadent dan Close Up. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Itsijanto. 2009. “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran: Cara Praktis Meneliti Konsumen dan
Pesaing”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Kartajaya, Hermawan. 2004. Hermawan Kartajaya on Brand. Bandung: Mizan Pustaka
Kartajaya, Hermawan. 2010. Konsep Pemasaran. Jakarta. Erlangga.
Kotler, Philip. Keller, lane, Kevin. 2009. “Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid
1”. Jakarta. Erlangga.
Kotler, Philip. Keller, lane, Kevin. 2010. “Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigas Belas Jilid
1”. Jakarta. Erlanggan.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prenhallindo
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, edisi 4. Jakarta: PT.
Erlangga
Lupiyoadi, Rambat. Iksan, Bramulya, Ridho. 2015. “Praktikum Metode Riset
Bisnis”. Jakarta. Salemba Empat.
Neubold, Paul. 1995. “Statistics for Business and Economics”. A Simon and Schuster
Company
Sagadji, Mamang, Etta. Sopiah. 2010. “Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis
dalam Penelitian”. Yogyakarta. Andi
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Sari, N. P dan Widowati, R. 2015. “Hubungan antara kesadaran merek, Kualitas
Persepsian, Kepercayaan Merek, dan Minat Beli Produk Hijau” Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Manajemen
Bisnis
Sekaran, Uma dan Bougie, R. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian. Jakarta: Salemba Empat
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Business Recovery. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar Interpratama
Mandiri
Supranto, J. 2012. Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta. Rineka
Cipta
Suprayogo, I dan Tobroni. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung. Alfabet.
Wahyudi, Andreas Yosi. 2017. Pengaruh Uang Saku Dan Gaya Hidup Terhadap Minat
Menabung. Yogyakarta. Jurnal Keuangan dan Bisnis.
Widiananta, Tresna, Kadek. Wardana Made. 2016. “Elemen-Elemen Brand Equity yang
Membedakan Produk Olahraga Adidas dengan Nike di kota Denpasar”. Denpasar. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana (Unud), Bali.
Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0&Smart PLS 2.0. Yogyakarta. Percetakan STIM YKPM
https://hai.grid.id/read/07607451/10-merek-fesyen-top-dunia-2018-hm-
mengalahkan-adidas- dan-uniqlo, diakses tanggal 15 Agustus 2019
https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019_en.pdf, diakses tanggal 9 Maret 2020
dan 12 Maret 2020
https://hmgroup.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/masterlanguage
/Annual%20Report/HM_Annual%20Report%202019.pdf, diakses tanggal 9 Maret
2020 dan 12 Maret 2020
https://www.retaildive.com/news/hm-plans-fewer-new-stores-in-hard-e-commerce-
push/557773/, diakses tanggal 9 Maret dan 12 Maret 2020
https://retailinasia.com/in-shops/e-commerce/hm-debuts-dedicated-e-commerce-platform-in-
indonesia/, diakses tanggal 12 Maret 2020
www.hnmgrup.com , diakses tanggal 13 Maret 2020
www.uniqlo.com , diakses tanggal 13 Maret 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Kepada
Yth, saudara/i
Dengan hormat
Perkenalkan nama saya Audyrinda Windani mahasiswi Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, saat ini saya tengah
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Perbandingan Brand
Equity H&M dan Uniqlo. Studi pada Konsumen H&M dan Uniqlo di
Yogyakarta berdasarkan Pendapatan“ agar dapat memperoleh gelar S1 di
Program Studi Manajemen.
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i yang
sudah pernah membeli produk fashion H&M dan Uniqlo 2018-2020. Saya
memohon bantuan saudara/saudari untuk bersedia mengisi dengan sebenar-
benarnya demi keakuratan dari penelitian saya. Atas kesediaan saudara/i saya
ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Audyrinda Windani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis Perbandingan Brand Equity H&M dan Uniqlo. Studi pada Konsumen H&M
dan Uniqlo di Yogyakarta berdasarkan pendapatan (Studi mahasiswa/i yang pernah
membeli produk fashion H&M dan Uniqlo di Yogyakarta)
Konfirmasi : Anda pernah membeli produk fashion H&M dan Uniqlo ( diberi tanda X)
Identitas Responden :
(Berikan jawaban dengan tanda X pada jawaban yang dipilih)
Nama : (boleh tidak diisi)
Jenis kelamin : laki-laki perempuan
Usia :
Prodi :
Angkatan : 2019 2018 2017
2016
Uang jajan : ≤ Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.001 – Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.001 – Rp. 2.500.000
>Rp 2.500.001
Petunjuk pengisian :
1. Isilah identitas anda pada tempat yang sudah disediakan
2. Berilah tanda (X) pada pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai keadaan anda
3. Keterangan jawaban :
YA
TIDAK
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
Berikan jawaban untuk kedua merek yang pernah digunakan dibawah ini terlepas dari
merek yang digunakan sekarang.
1. Kesadaran merek
2. Asosiasi Merek
Pesan H&M Uniqlo
1. Pesan yang disampaikan
melalui iklan mudah
dimengerti.
2. Sering muncul pertama kali
dalam benak dengan cepat
3. Penyampaian pesan secara
unik
Simbol H&M Uniqlo
4. Bentuknya berhubungan
dengan merek
5. Saya mengingat slogan produk
fashion merek ini
Manfaat H&M Uniqlo
6. Manfaat yang diberikan ini sesuai
dengan yang di butuhkan
7. Manfaat yang dirasakan dari
pengguna tidak memerlukan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Loyalitas Merek
yang lebih lama
Harga H&M Uniqlo
8. Saya membeli produk fashion merek
ini karena harganya terjangkau
9. Harga produk fashion merek ini sesuai
dengan manfaat yang saya peroleh
Pembelian Ulang H&M Uniqlo
9. Saya tidak berpindah ke merek
lain
10. Saya melakukan pembelian
ulang
Switching Cost H&M Uniqlo
11. Saya akan tetap membeli
produk fashion dengan merek
yang sama saat harganya berubah
Kepuasan H&M Uniqlo
12. Saya membeli produk fashion
ini karena sudah merasa puas.
Kesukaan H&M Uniqlo
13. Saya menyukai brand fashion
merek ini karena sudah merasa
puas
Komitmen
14. Saya merekomendasikan
produk fashion ini kepada orang
lain
H&M
Uniqlo
128 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
4. Persepsi Kualitas
Performance H&M Uniqlo
15. Produk fashion sesuai dengan
informasi yang tertera di sosial
media
Features H&M Uniqlo
16. Selain berfungsi untuk
melindungi tubuh, produk fashion
merek ini membuat pemakai lebih
percaya diri
Conformance H&M Uniqlo
17. Warna setiap model produk
fashion bagus
Fit and finish H&M Uniqlo
18. Produk fashion merek ini
berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
HASIL DATA TABULASI RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Tabel Tabulasi Brand Equity H&M
Kesadaran Merek
No K1 K2 K3 K4 K5 Total
Rata-
Rata
1 4 5 3 4 3 19 3.8
2 3 4 4 4 3 18 3.6
3 4 4 5 5 2 20 4
4 3 4 4 5 4 20 4
5 5 2 3 4 4 18 3.6
6 2 3 3 4 2 14 2.8
7 3 3 4 4 2 16 3.2
8 3 3 4 4 3 17 3.4
9 4 2 4 4 2 16 3.2
10 4 4 4 4 4 20 4
11 1 2 4 4 1 12 2.4
12 3 2 4 4 2 15 3
13 4 3 4 4 2 17 3.4
14 4 2 4 4 2 16 3.2
15 5 5 5 5 5 25 5
16 4 4 4 4 4 20 4
17 3 4 4 4 3 18 3.6
18 4 4 4 5 4 21 4.2
19 4 4 4 5 3 20 4
20 2 2 4 5 2 15 3
21 3 4 4 5 3 19 3.8
22 4 4 4 5 4 21 4.2
23 4 4 4 5 4 21 4.2
24 4 4 4 5 4 21 4.2
25 4 4 4 5 4 21 4.2
26 3 4 5 2 3 17 3.4
27 2 5 4 3 1 15 3
28 5 5 5 4 4 23 4.6
29 3 3 3 2 1 12 2.4
30 5 4 3 5 4 21 4.2
31 4 4 5 5 5 23 4.6
32 5 5 5 5 5 25 5
33 3 4 3 2 4 16 3.2
34 4 4 5 2 2 17 3.4
35 2 2 5 5 5 19 3.8
36 3 4 5 5 4 21 4.2
37 3 4 5 5 5 22 4.4
38 2 3 5 4 3 17 3.4
39 3 5 5 4 2 19 3.8
40 4 5 5 4 3 21 4.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 4 3 2 2 2 13 2.6
42 2 2 2 2 2 10 2
43 4 4 5 2 4 19 3.8
44 4 4 4 5 5 22 4.4
45 2 2 3 3 2 12 2.4
46 1 1 3 2 1 8 1.6
47 3 4 4 5 2 18 3.6
48 5 5 5 4 2 21 4.2
49 4 5 5 2 1 17 3.4
50 4 4 1 5 4 18 3.6
51 3 2 4 5 1 15 3
52 5 2 4 5 4 20 4
53 5 4 5 4 5 23 4.6
54 4 4 4 2 5 19 3.8
55 2 2 4 4 4 16 3.2
56 2 2 5 4 5 18 3.6
57 2 2 2 2 1 9 1.8
58 1 3 1 2 1 8 1.6
59 4 5 4 2 4 19 3.8
60 1 3 3 3 2 12 2.4
61 5 5 3 4 4 21 4.2
62 4 4 4 4 5 21 4.2
63 3 3 3 3 3 15 3
64 4 4 5 4 5 22 4.4
65 5 2 4 4 5 20 4
66 4 4 5 3 3 19 3.8
67 4 4 4 4 4 20 4
68 5 5 5 5 5 25 5
69 3 2 4 4 1 14 2.8
70 2 2 2 2 3 11 2.2
71 4 4 4 5 5 22 4.4
72 2 3 2 2 2 11 2.2
73 2 4 4 4 2 16 3.2
74 1 2 2 2 2 9 1.8
75 5 5 5 5 5 25 5
76 2 4 5 2 5 18 3.6
77 4 4 5 5 3 21 4.2
78 2 2 3 2 2 11 2.2
79 4 4 5 4 4 21 4.2
80 2 4 3 4 2 15 3
81 2 1 2 2 2 9 1.8
82 4 4 4 4 5 21 4.2
83 4 5 4 4 4 21 4.2
84 4 4 4 5 5 22 4.4
85 2 2 2 2 2 10 2
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
86 1 2 2 2 3 10 2
87 2 2 3 3 3 13 2.6
88 2 2 2 2 3 11 2.2
89 2 4 4 4 5 19 3.8
90 4 5 5 4 5 23 4.6
91 2 4 4 4 4 18 3.6
92 3 3 3 2 2 13 2.6
93 4 4 5 4 5 22 4.4
94 3 4 4 4 4 19 3.8
95 2 2 3 4 5 16 3.2
96 4 5 3 4 5 21 4.2
97 2 3 3 3 3 14 2.8
98 4 5 5 5 3 22 4.4
99 5 5 2 5 4 21 4.2
100 3 2 3 5 4 17 3.4
rata-
rata 3.27 3.49 3.81 3.77 3.3
Persepsi Kualitas
P1 P2 P3 P4 Total Rata-Rata
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
5 5 5 5 20 5
4 4 4 4 16 4
4 4 5 5 18 4.5
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
5 4 5 5 19 4.75
4 4 5 5 18 4.5
4 4 4 4 16 4
3 4 4 4 15 3.75
4 4 4 4 16 4
5 5 5 5 20 5
4 4 5 5 18 4.5
5 5 5 5 20 5
3 4 4 4 15 3.75
3 3 4 4 14 3.5
4 4 4 4 16 4
4 4 3 4 15 3.75
4 4 4 4 16 4
4 5 4 4 17 4.25
4 5 4 4 17 4.25
4 5 5 4 18 4.5
4 5 4 4 17 4.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 5 5 4 18 4.5
4 4 2 1 11 2.75
3 4 3 5 15 3.75
4 5 5 4 18 4.5
4 5 4 3 16 4
4 4 3 3 14 3.5
4 4 4 4 16 4
3 4 4 2 13 3.25
5 4 3 2 14 3.5
4 4 3 3 14 3.5
4 5 5 4 18 4.5
3 3 5 4 15 3.75
5 2 3 3 13 3.25
3 4 4 5 16 4
2 5 4 5 16 4
5 4 3 5 17 4.25
2 3 3 5 13 3.25
2 4 5 4 15 3.75
2 4 5 5 16 4
5 4 5 4 18 4.5
4 5 4 4 17 4.25
1 2 5 4 12 3
2 2 2 2 8 2
2 5 4 2 13 3.25
4 5 2 4 15 3.75
4 5 2 4 15 3.75
1 2 4 1 8 2
5 4 3 4 16 4
5 4 5 4 18 4.5
2 4 5 2 13 3.25
5 5 4 4 18 4.5
4 2 3 5 14 3.5
4 4 4 4 16 4
4 3 3 3 13 3.25
4 5 2 3 14 3.5
4 4 3 4 15 3.75
2 2 4 4 12 3
4 5 4 5 18 4.5
2 1 2 2 7 1.75
5 4 4 4 17 4.25
4 5 4 4 17 4.25
3 2 3 2 10 2.5
4 4 4 4 16 4
5 5 5 5 20 5
4 4 2 2 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
2 3 4 4 13 3.25
5 4 3 4 16 4
4 3 4 4 15 3.75
4 4 5 2 15 3.75
4 5 4 4 17 4.25
4 4 4 4 16 4
3 2 3 3 11 2.75
4 4 4 4 16 4
2 4 4 4 14 3.5
4 4 4 5 17 4.25
2 4 5 4 15 3.75
2 4 4 5 15 3.75
5 4 5 4 18 4.5
3 4 4 5 16 4
5 5 5 5 20 5
4 4 3 3 14 3.5
5 5 5 2 17 4.25
4 4 2 4 14 3.5
4 4 4 4 16 4
5 5 5 5 20 5
5 4 3 5 17 4.25
4 5 5 5 19 4.75
4 3 3 4 14 3.5
4 4 4 5 17 4.25
5 4 3 4 16 4
4 4 5 4 17 4.25
5 4 5 5 19 4.75
4 4 4 5 17 4.25
3 4 5 5 17 4.25
4 5 4 5 18 4.5
5 4 3 5 17 4.25
3.79 4.01 3.93 3.95
Asosiasi Merek
A1 A2 A3 Total Rata-Rata
5 5 5 15 5
1 2 3 6 2
2 3 2 7 2,333333
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
4 5 5 14 4,666667
3 2 3 8 2,666667
3 4 3 10 3,333333
3 2 3 8 2,666667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 4 4 12 4
4 4 3 11 3,666667
3 2 3 8 2,666667
5 5 5 15 5
4 2 4 10 3,333333
4 4 4 12 4
4 5 4 13 4,333333
3 2 2 7 2,333333
3 3 3 9 3
3 4 4 11 3,666667
3 3 3 9 3
4 5 3 12 4
4 4 5 13 4,333333
3 4 3 10 3,333333
4 4 4 12 4
4 5 4 13 4,333333
3 4 4 11 3,666667
4 5 5 14 4,666667
3 3 3 9 3
1 1 1 3 1
4 4 4 12 4
3 1 2 6 2
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
1 1 2 4 1,333333
4 4 4 12 4
3 3 3 9 3
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
3 5 4 12 4
4 4 4 12 4
5 5 4 14 4,666667
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
3 4 3 10 3,333333
3 3 3 9 3
4 5 4 13 4,333333
3 2 4 9 3
3 3 3 9 3
4 4 3 11 3,666667
3 3 2 8 2,666667
3 2 1 6 2
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3 2 2 7 2,333333
3 3 3 9 3
2 2 3 7 2,333333
2 4 4 10 3,333333
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
1 3 2 6 2
3 3 3 9 3
2 3 2 7 2,333333
3 4 3 10 3,333333
4 4 4 12 4
5 5 5 15 5
3 3 2 8 2,666667
4 5 3 12 4
2 5 3 10 3,333333
1 3 1 5 1,666667
3 4 3 10 3,333333
2 2 2 6 2
4 4 4 12 4
4 5 5 14 4,666667
3 3 3 9 3
4 4 5 13 4,333333
3 4 3 10 3,333333
4 4 3 11 3,666667
4 4 4 12 4
4 5 4 13 4,333333
5 4 3 12 4
4 5 5 14 4,666667
4 5 4 13 4,333333
3 5 5 13 4,333333
4 5 4 13 4,333333
4 4 4 12 4
4 4 5 13 4,333333
4 3 3 10 3,333333
2 4 4 10 3,333333
3 2 2 7 2,333333
2 3 3 8 2,666667
4 4 2 10 3,333333
3 4 4 11 3,666667
3 5 3 11 3,666667
3 5 3 11 3,666667
4 5 4 13 4,333333
3 4 4 11 3,666667
3 4 3 10 3,333333
2 3 2 7 2,333333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 3 4 11 3,666667
3,27 3,57 3,34
Loyalitas Merek
L1 L2 L3 L4 Total Rata-Rata
4 5 4 4 17 4,25
4 5 4 4 17 4,25
4 4 4 4 16 4
5 4 5 5 19 4,75
4 5 4 4 17 4,25
2 5 3 3 13 3,25
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
4 5 4 4 17 4,25
4 4 4 4 16 4
4 4 4 5 17 4,25
5 5 5 5 20 5
3 4 4 5 16 4
5 4 4 4 17 4,25
5 5 5 5 20 5
4 4 4 4 16 4
4 5 5 5 19 4,75
4 4 4 4 16 4
4 5 4 4 17 4,25
4 4 5 4 17 4,25
5 5 5 4 19 4,75
5 5 5 5 20 5
4 5 3 5 17 4,25
5 4 5 4 18 4,5
5 4 5 4 18 4,5
3 2 4 4 13 3,25
4 5 4 5 18 4,5
5 5 5 5 20 5
4 5 4 3 16 4
5 3 3 4 15 3,75
3 4 3 3 13 3,25
3 5 5 5 18 4,5
4 3 4 4 15 3,75
5 4 3 4 16 4
2 3 4 4 13 3,25
5 3 3 5 16 4
5 3 4 3 15 3,75
4 4 4 5 17 4,25
4 4 3 4 15 3,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
4 4 5 4 17 4,25
4 5 4 2 15 3,75
5 2 4 5 16 4
2 5 5 3 15 3,75
4 3 4 4 15 3,75
1 2 4 4 11 2,75
3 4 4 5 16 4
3 4 5 5 17 4,25
5 5 3 4 17 4,25
2 3 4 4 13 3,25
1 5 5 3 14 3,5
2 2 4 5 13 3,25
2 4 5 4 15 3,75
5 4 5 4 18 4,5
5 5 3 4 17 4,25
5 5 2 3 15 3,75
2 4 5 2 13 3,25
5 4 4 4 17 4,25
3 3 3 3 12 3
5 5 5 5 20 5
4 4 4 4 16 4
3 3 5 3 14 3,5
5 5 5 5 20 5
3 2 3 2 10 2,5
4 5 5 5 19 4,75
4 4 3 3 14 3,5
1 3 3 3 10 2,5
4 2 4 4 14 3,5
4 4 5 5 18 4,5
4 5 3 3 15 3,75
4 4 2 5 15 3,75
5 5 4 4 18 4,5
2 5 4 3 14 3,5
5 5 4 4 18 4,5
4 4 2 4 14 3,5
5 4 4 5 18 4,5
4 3 4 4 15 3,75
3 3 3 5 14 3,5
4 5 4 5 18 4,5
2 4 3 4 13 3,25
2 3 2 4 11 2,75
5 4 4 5 18 4,5
4 4 5 3 16 4
3 5 4 4 16 4
4 5 5 5 19 4,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 4 4 5 18 4,5
5 2 4 5 16 4
3 4 4 4 15 3,75
4 3 4 4 15 3,75
5 5 5 5 20 5
4 4 5 4 17 4,25
5 4 4 5 18 4,5
5 5 4 4 18 4,5
5 5 3 4 17 4,25
4 5 5 5 19 4,75
5 4 4 4 17 4,25
5 4 5 4 18 4,5
5 4 5 4 18 4,5
4 5 5 5 19 4,75
5 4 5 5 19 4,75
4 5 3 4 16 4
3,94 4,1 4,06 4,14
Tabel Tabulasi Uniqlo
Kesadaran Merek
K1 K2 K3 K4 K5 Total Rata-Rata
5 5 4 4 3 21 4,2
2 3 1 4 3 13 2,6
3 3 2 5 2 15 3
4 4 2 5 4 19 3,8
4 3 3 4 4 18 3,6
4 5 3 4 2 18 3,6
4 2 1 4 2 13 2,6
4 3 2 4 3 16 3,2
1 3 3 4 2 13 2,6
4 2 2 4 4 16 3,2
5 3 4 4 1 17 3,4
3 1 2 4 2 12 2,4
5 5 5 4 2 21 4,2
4 3 3 4 2 16 3,2
4 4 2 5 5 20 4
3 3 2 4 4 16 3,2
5 4 4 4 3 20 4
3 2 2 5 4 16 3,2
3 3 3 5 3 17 3,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
3 3 3 5 2 16 3,2
5 4 3 5 3 20 4
5 4 5 5 4 23 4,6
3 2 1 5 4 15 3
4 3 3 5 4 19 3,8
3 3 4 5 4 19 3,8
4 5 5 2 3 19 3,8
4 4 3 3 1 15 3
3 3 3 4 4 17 3,4
1 1 1 2 1 6 1,2
5 5 5 5 4 24 4,8
2 3 2 5 5 17 3,4
3 4 4 5 5 21 4,2
3 5 4 2 4 18 3,6
1 2 1 2 2 8 1,6
4 3 3 5 5 20 4
3 3 3 5 4 18 3,6
3 5 4 5 5 22 4,4
4 4 3 4 3 18 3,6
4 4 2 4 2 16 3,2
4 4 2 4 3 17 3,4
2 1 1 2 2 8 1,6
3 3 2 2 2 12 2,4
4 4 4 2 4 18 3,6
3 3 1 5 5 17 3,4
3 3 2 3 2 13 2,6
4 5 4 2 1 16 3,2
4 4 3 5 2 18 3,6
4 4 2 4 2 16 3,2
3 2 1 2 1 9 1,8
4 4 4 5 4 21 4,2
4 4 4 5 1 18 3,6
3 3 3 5 4 18 3,6
3 2 2 4 5 16 3,2
2 3 3 2 5 15 3
2 1 2 4 4 13 2,6
3 3 2 4 5 17 3,4
4 4 2 2 1 13 2,6
2 4 1 2 1 10 2
4 4 3 2 4 17 3,4
2 4 2 3 2 13 2,6
3 3 3 4 4 17 3,4
4 4 2 4 5 19 3,8
3 3 3 3 3 15 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 3 4 5 19 3,8
4 4 4 4 5 21 4,2
3 4 3 3 3 16 3,2
3 1 2 4 4 14 2,8
4 3 1 5 5 18 3,6
5 2 1 4 1 13 2,6
1 3 2 2 3 11 2,2
3 4 4 5 5 21 4,2
2 2 2 2 2 10 2
5 2 2 4 2 15 3
4 4 4 2 2 16 3,2
3 2 3 5 5 18 3,6
4 5 4 2 5 20 4
4 4 3 5 3 19 3,8
3 3 3 2 2 13 2,6
2 4 2 4 4 16 3,2
4 4 4 4 2 18 3,6
4 3 2 2 2 13 2,6
5 5 5 4 5 24 4,8
5 4 2 4 4 19 3,8
1 1 5 5 5 17 3,4
5 4 4 2 2 17 3,4
4 4 2 2 3 15 3
4 4 2 3 3 16 3,2
4 4 2 2 3 15 3
4 4 2 4 5 19 3,8
4 4 3 4 5 20 4
3 4 3 4 4 18 3,6
4 4 5 2 2 17 3,4
4 5 4 4 5 22 4,4
3 4 2 4 4 17 3,4
4 4 4 4 5 21 4,2
4 3 2 4 5 18 3,6
4 3 3 3 3 16 3,2
4 4 2 5 3 18 3,6
4 4 3 5 4 20 4
5 3 4 5 4 21 4,2
3,5 3,4 2,78 3,77 3,3
Asosiasi Merek
A1 A3 A4 Total Rata-Rata
4 5 5 14 4,666667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
3 2 3 8 2,666667
2 3 2 7 2,333333
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
4 5 5 14 4,666667
4 2 3 9 3
3 4 3 10 3,333333
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
4 4 3 11 3,666667
3 2 3 8 2,666667
5 5 5 15 5
4 2 4 10 3,333333
4 4 4 12 4
4 5 4 13 4,333333
5 2 2 9 3
3 3 3 9 3
3 4 4 11 3,666667
3 3 3 9 3
4 5 3 12 4
1 4 5 10 3,333333
3 4 3 10 3,333333
5 4 4 13 4,333333
3 5 4 12 4
4 4 4 12 4
4 5 5 14 4,666667
3 3 3 9 3
1 1 1 3 1
4 4 4 12 4
3 1 2 6 2
4 3 3 10 3,333333
3 3 3 9 3
1 1 2 4 1,333333
4 4 4 12 4
3 3 3 9 3
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
3 5 4 12 4
4 4 4 12 4
5 5 4 14 4,666667
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
3 4 3 10 3,333333
4 3 3 10 3,333333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 5 4 13 4,333333
5 2 4 11 3,666667
3 3 3 9 3
4 4 3 11 3,666667
3 3 2 8 2,666667
3 2 1 6 2
3 3 3 9 3
3 3 3 9 3
2 2 2 6 2
3 3 3 9 3
2 2 3 7 2,333333
2 4 4 10 3,333333
3 2 3 8 2,666667
4 4 4 12 4
1 3 2 6 2
3 3 3 9 3
3 3 2 8 2,666667
3 4 3 10 3,333333
4 4 4 12 4
5 5 5 15 5
3 3 2 8 2,666667
4 5 3 12 4
2 5 3 10 3,333333
3 3 1 7 2,333333
2 4 3 9 3
2 2 2 6 2
4 4 4 12 4
4 5 5 14 4,666667
3 3 3 9 3
4 4 5 13 4,333333
4 4 3 11 3,666667
4 4 3 11 3,666667
2 4 4 10 3,333333
3 5 4 12 4
4 4 3 11 3,666667
5 5 5 15 5
5 5 4 14 4,666667
5 5 5 15 5
5 5 4 14 4,666667
4 4 4 12 4
4 4 5 13 4,333333
4 3 3 10 3,333333
4 4 4 12 4
4 2 2 8 2,666667
3 3 3 9 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
4 4 2 10 3,333333
4 4 4 12 4
2 5 3 10 3,333333
3 5 3 11 3,666667
3 5 4 12 4
4 4 4 12 4
3 4 3 10 3,333333
3 3 2 8 2,666667
3 3 4 10 3,333333
3,4 3,57 3,34
Persepsi Kualitas
P1 P2 P3 P4 Total Rata-Rata
5 5 5 5 20 5
2 3 3 3 11 2,75
3 3 4 4 14 3,5
4 4 1 1 10 2,5
4 3 4 4 15 3,75
4 5 5 5 19 4,75
4 2 4 4 14 3,5
4 3 3 3 13 3,25
1 3 3 3 10 2,5
4 2 4 4 14 3,5
5 3 4 4 16 4
3 1 3 3 10 2,5
5 5 5 5 20 5
4 3 3 3 13 3,25
4 4 4 4 16 4
3 3 4 4 14 3,5
5 4 4 4 17 4,25
3 2 3 3 11 2,75
3 3 3 3 12 3
3 3 3 3 12 3
5 4 5 5 19 4,75
5 4 3 3 15 3,75
3 2 3 3 11 2,75
4 3 5 5 17 4,25
3 3 4 4 14 3,5
4 5 5 5 19 4,75
4 4 4 4 16 4
3 3 3 3 12 3
1 1 1 1 4 1
5 5 4 4 18 4,5
2 3 3 3 11 2,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 4 4 15 3,75
3 5 5 5 18 4,5
1 2 1 1 5 1,25
4 3 3 3 13 3,25
3 3 3 3 12 3
3 5 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
2 1 3 3 9 2,25
3 3 3 3 12 3
4 4 4 4 16 4
3 3 3 3 12 3
3 3 3 3 12 3
4 5 4 4 17 4,25
4 4 4 4 16 4
4 4 5 5 18 4,5
3 2 2 2 9 2,25
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
3 3 3 3 12 3
3 2 5 5 15 3,75
2 3 3 3 11 2,75
2 1 3 3 9 2,25
3 3 3 3 12 3
4 4 3 3 14 3,5
2 4 4 4 14 3,5
4 4 3 3 14 3,5
2 4 4 4 14 3,5
3 3 3 3 12 3
4 4 3 3 14 3,5
3 3 3 3 12 3
3 4 3 3 13 3,25
4 4 4 4 16 4
3 4 3 3 13 3,25
3 1 1 1 6 1,5
4 3 4 4 15 3,75
5 2 3 3 13 3,25
1 3 3 3 10 2,5
3 4 3 3 13 3,25
2 2 2 2 8 2
5 2 4 4 15 3,75
4 4 5 5 18 4,5
3 2 3 3 11 2,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
4 5 2 2 13 3,25
4 4 4 4 16 4
3 3 4 4 14 3,5
2 4 4 4 14 3,5
4 4 3 3 14 3,5
4 3 4 4 15 3,75
5 5 5 5 20 5
5 4 5 5 19 4,75
1 1 5 5 12 3
5 4 4 4 17 4,25
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
4 4 4 4 16 4
4 4 3 3 14 3,5
4 4 3 3 14 3,5
3 4 3 3 13 3,25
4 4 4 4 16 4
4 5 4 4 17 4,25
3 4 4 4 15 3,75
4 4 3 3 14 3,5
4 3 3 3 13 3,25
4 3 4 4 15 3,75
4 4 5 5 18 4,5
4 4 4 4 16 4
5 3 4 4 16 4
3,5 3,4 3,57 3,57
Loyalitas Merek
L1 L4 L5 L6 Total Rata-Rata
4 5 4 4 17 4,25
4 5 3 3 15 3,75
4 4 2 3 13 3,25
5 4 3 4 16 4
4 5 3 3 15 3,75
2 5 5 5 17 4,25
4 4 4 4 16 4
4 4 3 3 14 3,5
4 5 3 3 15 3,75
4 4 2 2 12 3
4 4 4 3 15 3,75
5 5 3 3 16 4
3 4 5 5 17 4,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 4 2 3 14 3,5
5 5 4 4 18 4,5
4 4 5 4 17 4,25
4 5 5 5 19 4,75
4 4 3 3 14 3,5
4 5 3 3 15 3,75
4 4 3 2 13 3,25
5 5 5 4 19 4,75
5 5 1 1 12 3
4 5 2 2 13 3,25
5 4 4 3 16 4
5 4 3 3 15 3,75
3 2 5 4 14 3,5
4 5 4 3 16 4
5 5 3 3 16 4
4 5 2 1 12 3
5 3 5 5 18 4,5
3 4 3 2 12 3
3 5 5 5 18 4,5
4 3 4 4 15 3,75
5 4 2 2 13 3,25
2 3 3 4 12 3
5 3 3 3 14 3,5
5 3 3 2 13 3,25
4 4 4 3 15 3,75
4 4 2 4 14 3,5
4 4 4 3 15 3,75
4 5 5 5 19 4,75
5 2 2 2 11 2,75
2 5 4 4 15 3,75
4 3 3 2 12 3
1 2 2 2 7 1,75
3 4 4 4 15 3,75
3 4 4 4 15 3,75
5 5 5 5 20 5
2 3 2 3 10 2,5
1 5 4 4 14 3,5
2 2 2 3 9 2,25
2 4 3 3 12 3
5 4 4 3 16 4
5 5 3 3 16 4
5 5 3 3 16 4
2 4 3 3 12 3
5 4 2 2 13 3,25
3 3 2 2 10 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
5 5 3 3 16 4
4 4 4 4 16 4
3 3 1 2 9 2,25
5 5 4 3 17 4,25
3 2 3 3 11 2,75
4 5 3 3 15 3,75
4 4 4 5 17 4,25
1 3 4 4 12 3
4 2 3 3 12 3
4 4 4 3 15 3,75
4 5 2 2 13 3,25
4 4 3 3 14 3,5
5 5 2 2 14 3,5
2 5 2 2 11 2,75
5 5 3 3 16 4
4 4 4 4 16 4
5 4 3 3 15 3,75
4 3 2 5 14 3,5
3 3 4 4 14 3,5
4 5 3 4 16 4
2 4 2 3 11 2,75
2 3 4 3 12 3
5 4 3 3 15 3,75
4 4 5 5 18 4,5
3 5 5 5 18 4,5
4 5 5 5 19 4,75
5 4 3 2 14 3,5
5 2 4 4 15 3,75
3 4 4 4 15 3,75
4 3 3 3 13 3,25
5 5 3 3 16 4
4 4 4 5 17 4,25
5 4 3 3 15 3,75
5 5 4 4 18 4,5
5 5 4 4 18 4,5
4 5 2 2 13 3,25
5 4 4 3 16 4
5 4 3 4 16 4
5 4 4 4 17 4,25
4 5 2 2 13 3,25
5 4 2 4 15 3,75
4 5 4 4 17 4,25
3,94 4,1 3,31 3,31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
HASIL PENELITIAN RESPONDEN
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
A. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
1 Laki-laki 20 20%
2 Perempuan 80 80%
Total 100 100%
B. Profil Responden Berdasarkan Usia
C. Profil Responden Berdasarkan Program Studi
No Usia Jumlah Responden Persentase
1 ≤ 19 18 18%
2 20-21 70 70%
3 ≥ 22 12 12%
Total 100 100%
No Prodi Jumlah Responden Persentase
1 Manajemen 40 40%
2 Akuntansi 14 14%
3 Ekonomi 3 3%
4 PBI 3 3%
5 Komunikasi 4 4%
6 PBSI 4 4%
7 PGSD 2 2%
8 Pend. Ekonomi 2 2%
9 Sasing 8 8%
10 Hukum 15 15%
11 Sastra Indonesia 2 2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Profil Responden Berdasarkan Angkatan
E. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku)
No Uang Saku Responden Persentase
1 ≤ Rp
1.500.000 18 18%
2
Rp
1.500.001 -
Rp
2.000.000
25 25%
3
Rp
2.000.001 -
Rp
2.500.000
48 48%
4 > Rp
2.500.001 9 9%
Total 100 100%
Total 100 100%
No Angkatan Responden Persentase
1 2019 18 18%
2 2018 19 19%
3 2017 20 20%
4 2016 43 43%
Total 100 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 4
OUTPUT SPSS 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Uji Normalitas Kesadsaran Merek H&M dan Uniqlo
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kesadaran
Merek HnM
Kesadaran
Merek Uniqlo
N 100 100
Normal Parametersa Mean 17.6400 16.7500
Std. Deviation 4.23673 3.43298
Most Extreme Differences Absolute .126 .134
Positive .072 .068
Negative -.126 -.134
Kolmogorov-Smirnov Z 1.259 1.335
Asymp. Sig. (2-tailed) .084 .057
2. Uji Normalitas Persepsi Kualitas H&M dan Uniqlo
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi
Kualitas HnM
Persepsi
Kualitas Uniqlo
N 100 100
Normal Parametersa Mean 15.6800 14.0400
Std. Deviation 2.54209 3.09747
Most Extreme Differences Absolute .160 .105
Positive .091 .093
Negative -.160 -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.601 1.048
Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
3. Uji Normalitas Asosiasi Merek H&M dan Uniqlo
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Asosiasi Merek
HnM
Asosiasi Merek
Uniqlo
N 100 100
Normal Parametersa Mean 13.4400 13.5200
Std. Deviation 3.08244 3.09277
Most Extreme Differences Absolute .114 .088
Positive .080 .088
Negative -.114 -.088
Kolmogorov-Smirnov Z 1.136 .885
Asymp. Sig. (2-tailed) .151 .414
4. Uji Normalitas Loyalitas Merek H&M dan Uniqlo
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Loyalitas Merek
HnM
Loyalitas Merek
Uniqlo
N 100 100
Normal Parametersa Mean 24.1900 22.6100
Std. Deviation 3.23708 3.19689
Most Extreme Differences Absolute .117 .099
Positive .081 .083
Negative -.117 -.099
Kolmogorov-Smirnov Z 1.166 .985
Asymp. Sig. (2-tailed) .132 .286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Validitas H&M
Correlations
km1 km2 km3 km4 km5 TotalKm
km1 Pearson Correlation 1 .584** .429** .467** .479** .799**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
km2 Pearson Correlation .584** 1 .468** .326** .391** .741**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
km3 Pearson Correlation .429** .468** 1 .435** .357** .707**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
km4 Pearson Correlation .467** .326** .435** 1 .428** .714**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
km5 Pearson Correlation .479** .391** .357** .428** 1 .740**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
TotalKm Pearson Correlation .799** .741** .707** .714** .740** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
am1 am2 am3 am4 TotalAm
am1 Pearson Correlation 1 .039 .089 .184 .619**
Sig. (2-tailed) .699 .377 .067 .000
N 100 100 100 100 100
am2 Pearson Correlation .089 .147 1 -.115 .518**
Sig. (2-tailed) .377 .143 .257 .000
N 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
am3 Pearson Correlation .184 -.065 -.115 1 .473**
Sig. (2-tailed) .067 .520 .257 .000
N 100 100 100 100 100
TotalAm Pearson Correlation .619** .525** .518** .473** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correlations
Lm1 Lm2 Lm3 Lm4 Lm5 Lm6 TotalLm
Lm1 Pearson Correlation 1 .296** .132 .222* .112 .345** .641**
Sig. (2-tailed) .003 .190 .026 .269 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm2 Pearson Correlation .296** 1 .441** -.011 .040 .326** .616**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .911 .696 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm3 Pearson Correlation .132 .441** 1 .186 .142 .187 .629**
Sig. (2-tailed) .190 .000 .063 .158 .062 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm4 Pearson Correlation .222* -.011 .186 1 .195 .035 .472**
Sig. (2-tailed) .026 .911 .063 .052 .731 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm5 Pearson Correlation .112 .040 .142 .195 1 .283** .478**
Sig. (2-tailed) .269 .696 .158 .052 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm6 Pearson Correlation .345** .326** .187 .035 .283** 1 .598**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .062 .731 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
TotalLm Pearson Correlation .641** .616** .629** .472** .478** .598** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
pk1 pk2 pk3 pk4 TotalPk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
pk1 Pearson Correlation 1 .490** .007 .107 .643**
Sig. (2-tailed) .000 .943 .288 .000
N 100 100 100 100 100
pk2 Pearson Correlation .490** 1 .169 .130 .695**
Sig. (2-tailed) .000 .094 .198 .000
N 100 100 100 100 100
pk3 Pearson Correlation .007 .169 1 .295** .567**
Sig. (2-tailed) .943 .094 .003 .000
N 100 100 100 100 100
pk4 Pearson Correlation .107 .130 .295** 1 .623**
Sig. (2-tailed) .288 .198 .003 .000
N 100 100 100 100 100
TotalPk Pearson Correlation .643** .695** .567** .623** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
2. Reliabilitas H&M
Kesadaran Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.792 .795 5
Asosiasi merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.815 .815 4
Loyalitas merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.621 .622 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Persepsi kualitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.606 .611 4
Validitas Uniqlo
a. Kesadaran Merek
Correlations
km1 km2 km3 km4 km5 TotalKm
km1 Pearson Correlation 1 .483** .365** .176 -.015 .605**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .079 .879 .000
N 100 100 100 100 100 100
km2 Pearson Correlation .483** 1 .524** -.034 .098 .634**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .741 .332 .000
N 100 100 100 100 100 100
km3 Pearson Correlation .365** .524** 1 .106 .179 .688**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .295 .075 .000
N 100 100 100 100 100 100
km4 Pearson Correlation .176 -.034 .106 1 .428** .564**
Sig. (2-tailed) .079 .741 .295 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
km5 Pearson Correlation -.015 .098 .179 .428** 1 .602**
Sig. (2-tailed) .879 .332 .075 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
TotalKm Pearson Correlation .605** .634** .688** .564** .602** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Asosiasi Merek
Correlations
am1 am2 am3 am4 TotalAm
am1 Pearson Correlation 1 .358** .412** .498** .716**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
am2 Pearson Correlation .358** 1 .430** .471** .732**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
am3 Pearson Correlation .412** .430** 1 .656** .817**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
am4 Pearson Correlation .498** .471** .656** 1 .841**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
TotalAm Pearson Correlation .716** .732** .817** .841** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
c. Loyalitas Merek
Correlations
Lm1 Lm2 Lm3 Lm4 Lm5 Lm6 TotalLm
Lm1 Pearson Correlation 1 -.058 -.075 .101 .700** .669** .434**
Sig. (2-tailed) .569 .457 .318 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm2 Pearson Correlation -.058 1 .459** .021 .035 .036 .565**
Sig. (2-tailed) .569 .000 .835 .732 .724 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm3 Pearson Correlation -.075 .459** 1 .187 -.026 .034 .560**
Sig. (2-tailed) .457 .000 .062 .799 .735 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm4 Pearson Correlation .101 .021 .187 1 .133 .068 .491**
Sig. (2-tailed) .318 .835 .062 .187 .502 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm5 Pearson Correlation .700** .035 -.026 .133 1 .756** .578**
Sig. (2-tailed) .000 .732 .799 .187 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Lm6 Pearson Correlation .669** .036 .034 .068 .756** 1 .554**
Sig. (2-tailed) .000 .724 .735 .502 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
TotalLm Pearson Correlation .434** .565** .560** .491** .578** .554** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Persepsi Kualitas
Correlations
pk1 pk2 pk3 pk4 TotalPk
pk1 Pearson Correlation 1 .483** .426** .426** .734**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
pk2 Pearson Correlation .483** 1 .445** .445** .749**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
pk3 Pearson Correlation .426** .445** 1 1.000** .874**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
pk4 Pearson Correlation .426** .445** 1.000** 1 .874**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
TotalPk Pearson Correlation .734** .749** .874** .874** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITAS UNIQLO
a. Kesadaran Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.589 .600 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
b. Asosiasi Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.779 .781 4
c. Loyalitas Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.611 .604 6
d. Persepsi Merek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.817 .823 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISI ANOVA
1. Analisis Uji ANOVA Kesadaran Merek H&M
Multiple Comparisons
Dependent Variable:KesadaranmerekHnM
(I)
Pendap
atan
(J)
Pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 .2600 .26445 .759 -.4314 .9514
3 .2042 .23645 .824 -.4140 .8224
4 .1000 .34925 .992 -.8132 1.0132
2 1 -.2600 .26445 .759 -.9514 .4314
3 -.0558 .21100 .993 -.6075 .4959
4 -.1600 .33256 .963 -1.0295 .7095
3 1 -.2042 .23645 .824 -.8224 .4140
2 .0558 .21100 .993 -.4959 .6075
4 -.1042 .31075 .987 -.9167 .7083
4 1 -.1000 .34925 .992 -1.0132 .8132
2 .1600 .33256 .963 -.7095 1.0295
3 .1042 .31075 .987 -.7083 .9167
Bonferroni 1 2 .2600 .26445 1.000 -.4524 .9724
3 .2042 .23645 1.000 -.4328 .8412
4 .1000 .34925 1.000 -.8409 1.0409
2 1 -.2600 .26445 1.000 -.9724 .4524
3 -.0558 .21100 1.000 -.6243 .5126
4 -.1600 .33256 1.000 -1.0559 .7359
3 1 -.2042 .23645 1.000 -.8412 .4328
2 .0558 .21100 1.000 -.5126 .6243
4 -.1042 .31075 1.000 -.9413 .7330
4 1 -.1000 .34925 1.000 -1.0409 .8409
2 .1600 .33256 1.000 -.7359 1.0559
3 .1042 .31075 1.000 -.7330 .9413
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Multiple Comparisons
Dependent Variable:KesadaranmerekHnM
(I)
Pendap
atan
(J)
Pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 .2600 .26445 .759 -.4314 .9514
3 .2042 .23645 .824 -.4140 .8224
4 .1000 .34925 .992 -.8132 1.0132
2 1 -.2600 .26445 .759 -.9514 .4314
3 -.0558 .21100 .993 -.6075 .4959
4 -.1600 .33256 .963 -1.0295 .7095
3 1 -.2042 .23645 .824 -.8224 .4140
2 .0558 .21100 .993 -.4959 .6075
4 -.1042 .31075 .987 -.9167 .7083
4 1 -.1000 .34925 .992 -1.0132 .8132
2 .1600 .33256 .963 -.7095 1.0295
3 .1042 .31075 .987 -.7083 .9167
Bonferroni 1 2 .2600 .26445 1.000 -.4524 .9724
3 .2042 .23645 1.000 -.4328 .8412
4 .1000 .34925 1.000 -.8409 1.0409
2 1 -.2600 .26445 1.000 -.9724 .4524
3 -.0558 .21100 1.000 -.6243 .5126
4 -.1600 .33256 1.000 -1.0559 .7359
3 1 -.2042 .23645 1.000 -.8412 .4328
2 .0558 .21100 1.000 -.5126 .6243
4 -.1042 .31075 1.000 -.9413 .7330
4 1 -.1000 .34925 1.000 -1.0409 .8409
2 .1600 .33256 1.000 -.7359 1.0559
3 .1042 .31075 1.000 -.7330 .9413
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,732.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Analisis uji ANOVA Asosiasi Merek H&M
Multiple Comparisons
Dependent Variable:AsosiasiMerekHnM
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.3738 .25917 .476 -1.0515 .3039
3 -.1133 .23172 .961 -.7193 .4926
4 -.6887 .35625 .221 -1.6204 .2429
2 1 .3738 .25917 .476 -.3039 1.0515
3 .2605 .20679 .591 -.2803 .8012
4 -.3149 .34056 .792 -1.2055 .5756
3 1 .1133 .23172 .961 -.4926 .7193
2 -.2605 .20679 .591 -.8012 .2803
4 -.5754 .32017 .281 -1.4127 .2619
4 1 .6887 .35625 .221 -.2429 1.6204
2 .3149 .34056 .792 -.5756 1.2055
3 .5754 .32017 .281 -.2619 1.4127
Bonferroni 1 2 -.3738 .25917 .915 -1.0722 .3246
3 -.1133 .23172 1.000 -.7377 .5111
4 -.6887 .35625 .337 -1.6487 .2712
2 1 .3738 .25917 .915 -.3246 1.0722
3 .2605 .20679 1.000 -.2967 .8177
4 -.3149 .34056 1.000 -1.2326 .6027
3 1 .1133 .23172 1.000 -.5111 .7377
2 -.2605 .20679 1.000 -.8177 .2967
4 -.5754 .32017 .453 -1.4382 .2873
4 1 .6887 .35625 .337 -.2712 1.6487
2 .3149 .34056 1.000 -.6027 1.2326
3 .5754 .32017 .453 -.2873 1.4382
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Multiple Comparisons
Dependent Variable:AsosiasiMerekHnM
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.3738 .25917 .476 -1.0515 .3039
3 -.1133 .23172 .961 -.7193 .4926
4 -.6887 .35625 .221 -1.6204 .2429
2 1 .3738 .25917 .476 -.3039 1.0515
3 .2605 .20679 .591 -.2803 .8012
4 -.3149 .34056 .792 -1.2055 .5756
3 1 .1133 .23172 .961 -.4926 .7193
2 -.2605 .20679 .591 -.8012 .2803
4 -.5754 .32017 .281 -1.4127 .2619
4 1 .6887 .35625 .221 -.2429 1.6204
2 .3149 .34056 .792 -.5756 1.2055
3 .5754 .32017 .281 -.2619 1.4127
Bonferroni 1 2 -.3738 .25917 .915 -1.0722 .3246
3 -.1133 .23172 1.000 -.7377 .5111
4 -.6887 .35625 .337 -1.6487 .2712
2 1 .3738 .25917 .915 -.3246 1.0722
3 .2605 .20679 1.000 -.2967 .8177
4 -.3149 .34056 1.000 -1.2326 .6027
3 1 .1133 .23172 1.000 -.5111 .7377
2 -.2605 .20679 1.000 -.8177 .2967
4 -.5754 .32017 .453 -1.4382 .2873
4 1 .6887 .35625 .337 -.2712 1.6487
2 .3149 .34056 1.000 -.6027 1.2326
3 .5754 .32017 .453 -.2873 1.4382
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,703.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Analisis uji ANOVA Persepsi Kualitas H&M
Multiple Comparisons
Dependent Variable:PersepsiKualitasHnM
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.0606 .19851 .990 -.5796 .4585
3 -.1389 .17748 .862 -.6029 .3252
4 -.2083 .26216 .857 -.8938 .4771
2 1 .0606 .19851 .990 -.4585 .5796
3 -.0783 .15839 .960 -.4925 .3358
4 -.1478 .24963 .934 -.8005 .5049
3 1 .1389 .17748 .862 -.3252 .6029
2 .0783 .15839 .960 -.3358 .4925
4 -.0694 .23326 .991 -.6793 .5404
4 1 .2083 .26216 .857 -.4771 .8938
2 .1478 .24963 .934 -.5049 .8005
3 .0694 .23326 .991 -.5404 .6793
Bonferroni 1 2 -.0606 .19851 1.000 -.5953 .4742
3 -.1389 .17748 1.000 -.6170 .3393
4 -.2083 .26216 1.000 -.9146 .4979
2 1 .0606 .19851 1.000 -.4742 .5953
3 -.0783 .15839 1.000 -.5050 .3484
4 -.1478 .24963 1.000 -.8203 .5247
3 1 .1389 .17748 1.000 -.3393 .6170
2 .0783 .15839 1.000 -.3484 .5050
4 -.0694 .23326 1.000 -.6979 .5590
4 1 .2083 .26216 1.000 -.4979 .9146
2 .1478 .24963 1.000 -.5247 .8203
3 .0694 .23326 1.000 -.5590 .6979
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Multiple Comparisons
Dependent Variable:PersepsiKualitasHnM
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.0606 .19851 .990 -.5796 .4585
3 -.1389 .17748 .862 -.6029 .3252
4 -.2083 .26216 .857 -.8938 .4771
2 1 .0606 .19851 .990 -.4585 .5796
3 -.0783 .15839 .960 -.4925 .3358
4 -.1478 .24963 .934 -.8005 .5049
3 1 .1389 .17748 .862 -.3252 .6029
2 .0783 .15839 .960 -.3358 .4925
4 -.0694 .23326 .991 -.6793 .5404
4 1 .2083 .26216 .857 -.4771 .8938
2 .1478 .24963 .934 -.5049 .8005
3 .0694 .23326 .991 -.5404 .6793
Bonferroni 1 2 -.0606 .19851 1.000 -.5953 .4742
3 -.1389 .17748 1.000 -.6170 .3393
4 -.2083 .26216 1.000 -.9146 .4979
2 1 .0606 .19851 1.000 -.4742 .5953
3 -.0783 .15839 1.000 -.5050 .3484
4 -.1478 .24963 1.000 -.8203 .5247
3 1 .1389 .17748 1.000 -.3393 .6170
2 .0783 .15839 1.000 -.3484 .5050
4 -.0694 .23326 1.000 -.6979 .5590
4 1 .2083 .26216 1.000 -.4979 .9146
2 .1478 .24963 1.000 -.5247 .8203
3 .0694 .23326 1.000 -.5590 .6979
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,412.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Analisis uji ANOVA Loyalitas Merek H&M
Multiple Comparisons
Dependent Variable:LoyalitasMerekHnM
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 .1372 .17707 .866 -.3258 .6002
3 .0295 .15832 .998 -.3844 .4435
4 -.1250 .23385 .950 -.7364 .4864
2 1 -.1372 .17707 .866 -.6002 .3258
3 -.1077 .14128 .871 -.4771 .2617
4 -.2622 .22267 .642 -.8444 .3200
3 1 -.0295 .15832 .998 -.4435 .3844
2 .1077 .14128 .871 -.2617 .4771
4 -.1545 .20807 .880 -.6985 .3895
4 1 .1250 .23385 .950 -.4864 .7364
2 .2622 .22267 .642 -.3200 .8444
3 .1545 .20807 .880 -.3895 .6985
Bonferroni 1 2 .1372 .17707 1.000 -.3398 .6143
3 .0295 .15832 1.000 -.3970 .4560
4 -.1250 .23385 1.000 -.7550 .5050
2 1 -.1372 .17707 1.000 -.6143 .3398
3 -.1077 .14128 1.000 -.4883 .2729
4 -.2622 .22267 1.000 -.8621 .3377
3 1 -.0295 .15832 1.000 -.4560 .3970
2 .1077 .14128 1.000 -.2729 .4883
4 -.1545 .20807 1.000 -.7151 .4060
4 1 .1250 .23385 1.000 -.5050 .7550
2 .2622 .22267 1.000 -.3377 .8621
3 .1545 .20807 1.000 -.4060 .7151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Multiple Comparisons
Dependent Variable:LoyalitasMerekHnM
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 .1372 .17707 .866 -.3258 .6002
3 .0295 .15832 .998 -.3844 .4435
4 -.1250 .23385 .950 -.7364 .4864
2 1 -.1372 .17707 .866 -.6002 .3258
3 -.1077 .14128 .871 -.4771 .2617
4 -.2622 .22267 .642 -.8444 .3200
3 1 -.0295 .15832 .998 -.4435 .3844
2 .1077 .14128 .871 -.2617 .4771
4 -.1545 .20807 .880 -.6985 .3895
4 1 .1250 .23385 .950 -.4864 .7364
2 .2622 .22267 .642 -.3200 .8444
3 .1545 .20807 .880 -.3895 .6985
Bonferroni 1 2 .1372 .17707 1.000 -.3398 .6143
3 .0295 .15832 1.000 -.3970 .4560
4 -.1250 .23385 1.000 -.7550 .5050
2 1 -.1372 .17707 1.000 -.6143 .3398
3 -.1077 .14128 1.000 -.4883 .2729
4 -.2622 .22267 1.000 -.8621 .3377
3 1 -.0295 .15832 1.000 -.4560 .3970
2 .1077 .14128 1.000 -.2729 .4883
4 -.1545 .20807 1.000 -.7151 .4060
4 1 .1250 .23385 1.000 -.5050 .7550
2 .2622 .22267 1.000 -.3377 .8621
3 .1545 .20807 1.000 -.4060 .7151
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,328.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Analisis uji Anova Kesadaran Merek Uniqlo
Multiple Comparisons
Dependent Variable:KesadaranMerekUniqlo
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 .2987 .21149 .495 -.2544 .8517
3 .1208 .18909 .919 -.3737 .6153
4 -.1083 .29072 .982 -.8686 .6519
2 1 -.2987 .21149 .495 -.8517 .2544
3 -.1778 .16875 .718 -.6191 .2635
4 -.4070 .27791 .463 -1.1338 .3198
3 1 -.1208 .18909 .919 -.6153 .3737
2 .1778 .16875 .718 -.2635 .6191
4 -.2292 .26127 .817 -.9124 .4541
4 1 .1083 .29072 .982 -.6519 .8686
2 .4070 .27791 .463 -.3198 1.1338
3 .2292 .26127 .817 -.4541 .9124
Bonferroni 1 2 .2987 .21149 .967 -.2712 .8686
3 .1208 .18909 1.000 -.3887 .6304
4 -.1083 .29072 1.000 -.8917 .6750
2 1 -.2987 .21149 .967 -.8686 .2712
3 -.1778 .16875 1.000 -.6325 .2769
4 -.4070 .27791 .878 -1.1559 .3419
3 1 -.1208 .18909 1.000 -.6304 .3887
2 .1778 .16875 1.000 -.2769 .6325
4 -.2292 .26127 1.000 -.9332 .4749
4 1 .1083 .29072 1.000 -.6750 .8917
2 .4070 .27791 .878 -.3419 1.1559
3 .2292 .26127 1.000 -.4749 .9332
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,468.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
6. Analisis uji ANOVA Asosiasi Merek Uniqlo
Multiple Comparisons
Dependent Variable:AsosiasiMerekUniqlo
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.4130 .24820 .348 -1.0620 .2359
3 -.0790 .22192 .984 -.6593 .5012
4 -.6106 .32779 .251 -1.4676 .2465
2 1 .4130 .24820 .348 -.2359 1.0620
3 .3340 .19804 .336 -.1838 .8518
4 -.1975 .31212 .921 -1.0136 .6186
3 1 .0790 .22192 .984 -.5012 .6593
2 -.3340 .19804 .336 -.8518 .1838
4 -.5315 .29166 .269 -1.2941 .2310
4 1 .6106 .32779 .251 -.2465 1.4676
2 .1975 .31212 .921 -.6186 1.0136
3 .5315 .29166 .269 -.2310 1.2941
Bonferroni 1 2 -.4130 .24820 .596 -1.0817 .2556
3 -.0790 .22192 1.000 -.6769 .5188
4 -.6106 .32779 .393 -1.4936 .2725
2 1 .4130 .24820 .596 -.2556 1.0817
3 .3340 .19804 .570 -.1995 .8675
4 -.1975 .31212 1.000 -1.0384 .6434
3 1 .0790 .22192 1.000 -.5188 .6769
2 -.3340 .19804 .570 -.8675 .1995
4 -.5315 .29166 .429 -1.3173 .2542
4 1 .6106 .32779 .393 -.2725 1.4936
2 .1975 .31212 1.000 -.6434 1.0384
3 .5315 .29166 .429 -.2542 1.3173
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,645.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Analisis uji ANOVA Persepsi Kualitas Uniqlo
Multiple Comparisons
Dependent Variable:PersepsiKualitasUniqlo
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.0861 .23622 .983 -.7037 .5315
3 .1441 .21120 .904 -.4081 .6963
4 -.4861 .31197 .407 -1.3018 .3296
2 1 .0861 .23622 .983 -.5315 .7037
3 .2302 .18847 .615 -.2626 .7230
4 -.4000 .29705 .536 -1.1767 .3767
3 1 -.1441 .21120 .904 -.6963 .4081
2 -.2302 .18847 .615 -.7230 .2626
4 -.6302 .27757 .112 -1.3560 .0955
4 1 .4861 .31197 .407 -.3296 1.3018
2 .4000 .29705 .536 -.3767 1.1767
3 .6302 .27757 .112 -.0955 1.3560
Bonferroni 1 2 -.0861 .23622 1.000 -.7225 .5503
3 .1441 .21120 1.000 -.4249 .7131
4 -.4861 .31197 .735 -1.3266 .3543
2 1 .0861 .23622 1.000 -.5503 .7225
3 .2302 .18847 1.000 -.2775 .7380
4 -.4000 .29705 1.000 -1.2003 .4003
3 1 -.1441 .21120 1.000 -.7131 .4249
2 -.2302 .18847 1.000 -.7380 .2775
4 -.6302 .27757 .153 -1.3780 .1176
4 1 .4861 .31197 .735 -.3543 1.3266
2 .4000 .29705 1.000 -.4003 1.2003
3 .6302 .27757 .153 -.1176 1.3780
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,584.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
8. Analisis uji ANOVA Loyalitas Merek Uniqlo
Multiple Comparisons
Dependent Variable:LoyalitasMerekUniqlo
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.1511 .18929 .855 -.6460 .3438
3 .0660 .16924 .980 -.3765 .5085
4 -.2222 .24999 .811 -.8758 .4314
2 1 .1511 .18929 .855 -.3438 .6460
3 .2171 .15103 .479 -.1778 .6120
4 -.0711 .23804 .991 -.6935 .5513
3 1 -.0660 .16924 .980 -.5085 .3765
2 -.2171 .15103 .479 -.6120 .1778
4 -.2882 .22243 .568 -.8698 .2934
4 1 .2222 .24999 .811 -.4314 .8758
2 .0711 .23804 .991 -.5513 .6935
3 .2882 .22243 .568 -.2934 .8698
Bonferroni 1 2 -.1511 .18929 1.000 -.6611 .3588
3 .0660 .16924 1.000 -.3900 .5219
4 -.2222 .24999 1.000 -.8957 .4513
2 1 .1511 .18929 1.000 -.3588 .6611
3 .2171 .15103 .923 -.1898 .6240
4 -.0711 .23804 1.000 -.7124 .5702
3 1 -.0660 .16924 1.000 -.5219 .3900
2 -.2171 .15103 .923 -.6240 .1898
4 -.2882 .22243 1.000 -.8874 .3110
4 1 .2222 .24999 1.000 -.4513 .8957
2 .0711 .23804 1.000 -.5702 .7124
3 .2882 .22243 1.000 -.3110 .8874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons
Dependent Variable:LoyalitasMerekUniqlo
(I)
pendap
atan
(J)
pendap
atan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 1 2 -.1511 .18929 .855 -.6460 .3438
3 .0660 .16924 .980 -.3765 .5085
4 -.2222 .24999 .811 -.8758 .4314
2 1 .1511 .18929 .855 -.3438 .6460
3 .2171 .15103 .479 -.1778 .6120
4 -.0711 .23804 .991 -.6935 .5513
3 1 -.0660 .16924 .980 -.5085 .3765
2 -.2171 .15103 .479 -.6120 .1778
4 -.2882 .22243 .568 -.8698 .2934
4 1 .2222 .24999 .811 -.4314 .8758
2 .0711 .23804 .991 -.5513 .6935
3 .2882 .22243 .568 -.2934 .8698
Bonferroni 1 2 -.1511 .18929 1.000 -.6611 .3588
3 .0660 .16924 1.000 -.3900 .5219
4 -.2222 .24999 1.000 -.8957 .4513
2 1 .1511 .18929 1.000 -.3588 .6611
3 .2171 .15103 .923 -.1898 .6240
4 -.0711 .23804 1.000 -.7124 .5702
3 1 -.0660 .16924 1.000 -.5219 .3900
2 -.2171 .15103 .923 -.6240 .1898
4 -.2882 .22243 1.000 -.8874 .3110
4 1 .2222 .24999 1.000 -.4513 .8957
2 .0711 .23804 1.000 -.5702 .7124
3 .2882 .22243 1.000 -.3110 .8874
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,375.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI