handout mata kuliah pneumatik [compatibility mode]

7/28/2019 Handout Mata Kuliah Pneumatik [Compatibility Mode]

1/108

Dasar-dasar dan Aplikasi

Sistem Pneumatik

Ahmad Kholil, ST. MT.Ahmad Kholil, ST. MT.

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2/108

I. Pengantar PneumatikI. Pengantar Pneumatik


3/108

Istilah Pneumatik berasal dari kata Pneuma

(Yunani Kuno) yang berarti tiupan atau angin danjuga jiwa dalam filosofi.

Definisi Pneumatik adalah salah satu cabang ilmu

s a yang mempe a ar enomena u ara yangdimampatkan sehingga tekanan yang terjadi akan

menghasilkan gaya sebagai penyebab gerak atau

aktuasi pada aktuator.


4/108

Standar udara menurut DIN 1343

Temperatur standar Tn=273.15 K,

tn=00C

Tekanan standar pn=101325 Pa =

.


5/108

APA YANG ANDA

TEKANAN ITU ?


6/108

DEFINISI TEKANANDEFINISI TEKANAN

FORCEFORCE

PRESSURE = FORCE AREAPRESSURE = FORCE AREA

AREAAREA

PRESSUREPRESSURE

FORCE = PRESSURE x AREAFORCE = PRESSURE x AREA


7/108

TEKANAN adalah besarnya gaya(F)per satuan luas penampang(A)

TEKANAN terbagi 3 kategori :

Tekanan absolutTekanan vacuum


8/108

Klasifikasi tekanan

PPPP

(bar)(bar)(bar)(bar)

Tekanan ukur (Pg)

Tekanan vacuum(Pv)

Tekanan absolut(Pabs)

Patm = 1,013bar

0000


9/108

Karakteristik udara

Hukum Boyle-Mariottes


10/108

Samples of industrial gauges


11/108

II.II. Aplikasi PneumatikAplikasi Pneumatik


12/108

Actuators used in Pushing


13/108

Actuators used in Machining - Drilling


14/108

Actuators used in Testing and Quality Control


15/108

Actuators used in Machining - Forming


16/108

III.III. KomponenKomponen--KomponenKomponenPneumatikPneumatik


17/108

A. Pembangkit udara dan sistimdistribusi

Pada sistim kontinyu, udara yang masuk

perlu diperhatikan terutama: tekanan yangdibutuhkan, kekeringan udara, dankebersihan.

Peralatan yang dibutuhkan padapembangkit udara yaitu: inlet filter, aircompresor, air reservoir, air dryer, air filter

with water separator, pressure regulator,air lubricator, dan drainage points.


18/108

A.1 Air Compressor


19/108

Reciprocating compressor


20/108

A.2. Reservoir


21/108


22/108

A.3. Air dryer


23/108

A.4 Air distribution


24/108

A.5 Service unit

Compressed air filterCompressed air filter

Pressure regulator: relievingPressure regulator: relieving

Pressure regulator: nonPressure regulator: non--relievingrelieving


25/108

Aktuator adalah peralatan keluaran yangmengubah suatu bentuk energi menjadi

B. Actuator and output device

bentuk energi lain yang dibutuhkan.


26/108

Linier motion: single-acting cylinders,

double-acting cylinders Rotary motion: air motor, rotary cylinder,

rotar actuator


27/108

ators

L

inierAct


28/108

Rotary Motions


29/108

linier motion


30/108

Rotary Motion


31/108

Rodless cylinder


32/108

Cylinder performance


33/108


34/108


35/108


36/108


37/108

Katup Kontrol Arah adalah alat yang digunakanuntuk menentukan arah aliran fluida (udarabertekanan).

C. Directional Control Valve (DCV)C. Directional Control Valve (DCV)

Ciri-ciri Banyaknya terminal

Banyaknya posisi pensaklaran (kotak)

Informasi tambahan berupa metode aktuasi


38/108

Mencirikan

Fungsi

Simbol dan Uraian Mengenai Komponen

Tidak mencirikan

Ukuran atau dimensi komponen

Jumlah lubang

Jumlah posisi/kotak

Prinsip kerja secara umum

Gambaran sederhana dan aliran sinyal

Metode konstruksi dan biaya

Disain arah saluran

Detail fisik komponen

Jenis sambungan


39/108

Penamaan Katup BerdasarkanISO 1219

Kotak menunjukkan posisi pengaktifankatup

Banyaknya kotak

posisi pengatifan katup

Garis dengan tanda panahmenunjukkan arah aliran fluida

Bentuk T menunjukkan aliranditutup

Terminal ditunjukkan oleh garisyang berada di luar kotak


40/108

Position(ways)

Portsan

d


41/108

Metode Aktuasi


42/108

Metode Aktuasi


43/108

3/2-way valve, NC, ball seat

3/2-way hand slide valve


44/108

3/2-way roller lever

valve, internal pilot, NC

3/2-way roller lever valve,internal pilot, NO


45/108

4/2-way valve disc seat, unactuated

4/2-way plate slide valve, mid-position closed


46/108

5/2-way valve:longitudinalslide principle

5/3-way

double pilotvalve, NC

D ND N fl dfl d


47/108

D. NonD. Non--return, flow and pressurereturn, flow and pressure

valve, valve combinationvalve, valve combination

Non-return valve Flow control valve


48/108

Pressure valve


49/108


50/108


51/108


52/108


53/108


54/108


55/108

E A ili C tE A ili C t


56/108

E. Auxiliary ComponentE. Auxiliary Component


57/108

IVIV..Struktur and Si nal FlowStruktur and Si nal Flow

of Pneumatic Systemof Pneumatic System


58/108

Pneumatic Control System


59/108

Circuit Diagram


60/108

Circuit Diagram

Contoh Aplikasi


61/108

Contoh Aplikasi

Contoh 1.

a. Pengontrolan langsung


62/108

Komponen:

1A : single acting cylinder1S : 3/2-way valve NCwith push button and springre urn

0S : start up valveOZ : air service unitCompressor

b. Pengontrolan tidak-langsung


63/108

Komponen tambahan:

1V : 3/2-way valve NCwith pneumatic and springreturn


64/108

22

4 2

5 3 2

6 bar

1 31 3

3 bar

2

1 3

1

1 3

Silinder Kerja Tunggal


65/108

4 2

Z/14

4 2

Z/14 Y/12

Bistable Memory

Monostable Memory40%

40%

MAXMIN

2

1 3

5

1

3

4 2

5

1

3 2

1 3

5

1

3

2

1 3

MAX

2

1 3

Silinder Kerja Ganda

TUGAS


66/108

TUGAS

Gunakan double-acting cylinder untuk menggerakkan ragum,pengontrolan dilakukan dengan langsung dan tak-langsung


67/108

Metode Cascade Metode Cascade merupakan suatu

metode dalam perancangan sistempneumatik yang terstruktur. Metode ini

persoalan yang tidak dapat diselesaikandengan metode intuitif, misalnyadigunakan untuk mengatasi sinyal bentrok

(over lapping) .

Peraturan dalam sistem Cascade antara lain:

1 Mendefenisikan langkah kerja (urutan gerakan dengan notasi singkat)


68/108

1. Mendefenisikan langkah kerja (urutan gerakan dengan notasi singkat)

sesuai dengan permasalahannya.

2. Membagi kelompok dan pemberian nomor kelompok pada notasi singkattersebut dimana tidak terjadi sinyal bentrok. Masing-masing kelompokmembutuhkan satu jalur perbekalan ( S1 , S2 dst ). Jalur terakhir harusada udara.

3. Memerlukan katup pembalik ( katup 4/2, 5/2 dengan dua kontrol dsb) =Jumlah kelompok 1 yang berfungsi untuk memindahkan jalur udara,misalnya dari S4 ke S1, S1 ke S2, S2 ke S3 dan S3 ke S4


69/108

4. Penempatan katup kontrol arah 3/2 yang mengontrol langkah kerja.

Kat p 3/2 ang berh b ngan dengan start diletakkan diba ah s ppl line


70/108

Katup 3/2 yang berhubungan dengan start diletakkan dibawah supply line.

Katup 3/2 yang mengubah kelompok, diletakkan dibawah supply line.

Katup 3/2 yang lainnya , diletakkan diatas supply line.

Untuk contoh diatas, maka;

Katup start ( a0 ) diletakkan dibawah supply line. Katup yang mengubah kelompok ( b1) diletakkan dibawah supply line.

Katup 3/2 yang lainnya (a1 dan b0 ) diletakkan diatas supply line.

Contoh Gerakan A+B+B-A- dengan Cascade


71/108

Contoh Gerakan A+B+B-A- Tanpa Cascade


72/108

1 Contoh Pada Alat Pemindah Barang


73/108

1. Contoh Pada Alat Pemindah Barang

Desain diagram rangkaian contoh 1


74/108

Desain diagram rangkaian contoh 1


75/108

1. Sistem Pneumatik &


76/108

Elektropneumatik

SIGNALSIGNAL


77/108


78/108


79/108

2. Dasar-dasar Kelistrikan


80/108


81/108


82/108

mOh

m

mOh

m

Huk

u

Huk

u

Coil listrikCoil listrik


83/108


84/108

acito

r

acito

r

Ca

p

Ca

p

DiodaDioda


85/108

3. Komponen-komponen padakontrol sinyal elektrik


86/108

Pushbotton/Control switchPushbotton/Control switch

SensorSensor


87/108

mit

mit

Mech

anical

li

Mech

anical

li

switch

switch


88/108

Swit

ch

Swit

ch

Rea

d

Rea

d


89/108

ctive

ctive

tyse

nsor

tyse

nsor

In

d

In

d

proxim

proxim


90/108

acitiv

e

acitiv

e

ityse

nsor

ityse

nsor

Ca

p

Ca

p

proxi

m

proxi

m

Optical proximity sensorOptical proximity sensor


91/108

Pressure sensorPressure sensor


92/108

Relay & Contactor


93/108


94/108

Programmable Logic Control


95/108

Struktur Relay & PLC


96/108

Directional Control ValveDirectional Control Valve


97/108

3/2 Valve NC3/2 Valve NC


98/108

3/2 Valve NO3/2 Valve NO


99/108


100/108


101/108

5/2 DCV5/2 DCV


102/108

5/3 DCV5/3 DCV


103/108


104/108


105/108


106/108


107/108


108/108

handout mata kuliah pneumatik [compatibility mode]

Documents