hanya seorang blogger! bukan ustad!

70
Hanya Seorang logger! Bukan Ustad! Catatan Khutbah Jum’at dan Kultum Murad Maulana Seri E-book Gratis

Upload: muradmaulana

Post on 08-Feb-2017

70 views

Category:

Spiritual


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - i

Hanya Seorang logger!

Bukan Ustad! Catatan Khutbah Jum’at dan Kultum

Murad Maulana

Seri E-book Gratis

Page 2: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - ii

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! Catatan Khutbah Jum’at dan Kultum

Oleh:

Murad Maulana

Foto Cover: Masjid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Diterbitkan oleh:

www.muradmaulana.com

E-mail: [email protected]

Twitter: https://twitter.com/muradmaulana

Facebbok: https://www.facebook.com/murad.vespa

Pamulang, 6 Agustus 2016

Page 3: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - iii

Persembahan

E-book sederhana ini saya persembahkan untuk:

Penulis sendiri sebagai nasehat pribadi yang penuh lumuran dosa Emak Catu & Alm. Bapak Tasyana

Guru ngajiku, “Wa Bakhri” Guru Madrasahku, “Ustad Mangmad, Ustad Nur, dll”

Dua matahariku, Keira & Fikri Adhatia, istriku

Bapak Mackbul dan Ibu Suharsi yang super baik Semua umat muslim di seluruh dunia

Page 4: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - iv

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Alhamdulillah, hanya karena-NYA saya bisa menulis e-book gratis ini. E-book ini sebenarnya kumpulan tulisan dari blog pribadi yang dapat diakses di www.muradmaulana.com. Sengaja saya himpun tulisan khusus mengenai tema religi yang ada diblog pribadi menjadi satu kesatuan dalam format PDF agar dapat dibaca dengan mudah kapan dan dimana saja. Bagaimanapun, antisipasi itu perlu saya lakukan mengingat blog saya dalam jangka panjang belum tentu seterusnya ada. Oleh karena itu, minimal dengan pendokumentasian kumpulan tulisan yang pernah saya lakukan dari waktu ke waktu ini dapat menjadi arsip yang bermanfaat.

Sejujurnya, menulis bertemakan religi itu sungguh suatu hal yang sangat berat mengingat, pertama, saya bukanlah orang berpengetahuan luas dalam bidang agama Islam. Kedua, menulis bertema religi khususnya bertemakan agama Islam itu harus hati-hati dikarenakan semuanya harus berdasarkan sumber-sumber terpercaya. Ketiga, dengan menulis bertema religi, maka hamba yang penuh dengan lumuran dosa ini seringkali dihinggapi perasaan takut karena akan bertolak belakang dengan amal perbuatan yang saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga secara psikis ini tentu saja menjadi beban berat.

Namun demikian, setelah lama berpikir dan menimbang banyak hal, saya mempunyai alasan kuat yang bisa dijadikan dasar sehingga saya memberanikan diri untuk mengukir tulisan yang bertemakan religi. Pertama, saya anggap tulisan ini adalah sebuah nasehat pribadi yang akan menjadi cambuk agar saya selalu berbuat sesuai dengan apa yang saya tulis. Kedua, lagipula saya menulis bertemakan religi ini bukanlah sesuatu yang banyak menyangkut perdebatan. Ketiga, saya memberanikan diri menulis bertemakan religi karena itu hanyalah sebuah catatan yang saya tulis apa adanya dari apa yang saya lihat, dengar dan pahami misalnya ketika mendengarkan khutbah Jum’at dan kultum. Apabila para pembaca menemukan ada kesalahan dalam tulisan yang saya rangkai ini, maka itu datangnya semata-mata karena kebodohanku. Sedangkan jika tulisanku benar dan banyak mengandung manfaat, maka sejatinya itu berasal dari Allah, SWT.

Terkait hal itu, berdasarkan cerita diatas, maka saya memberi judul e-book ini yaitu Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! Catatan Khutbah Jum’at dan Kultum. Istilah blogger sendiri karena saya memang seorang blogger yang sehari-hari menulis sesuai dengan apa yang ingin saya tulis. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya ketika menjalani aktivitas spiritual seperti mendengarkan khutbah Jum’at dan berbagai macam

kultum, maka akan sangat sayang sekali jika tidak saya catat atau dokumentasikan ke dalam tulisan. Saya hanya ingin mengaplikasikan tentang ilmu knowledge management, yakni bagaimana upaya mendokumentasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge. Sementara itu, mengenai kata "Bukan Ustad!" merupakan bentuk seorang blogger yang tidak bermaksud untuk berceramah melalui sebuah tulisan karena itu bukanlah kapasitas saya. Ini hanyalah sebuah catatan biasa dari seorang blogger untuk dirinya sendiri. Itu saja.

Page 5: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - v

Sebagian besar tulisan dalam e-book ini merupakan catatan mengenai khutbah Jum’at dan berbagai tausiyah serta kultum antara kurun waktu 2013-2016 . Diantara beberapa tulisan dalam e-book ini juga berasal dari hasil membaca rutin di website Islami dan perenungan. Setiap judul tulisan dalam e-book ini saya kelompokan menjadi tiga bab besar, yakni bab pertama tentang ikhlas, syukur dan jujur. Selanjutnya bab kedua tentang majelis ilmu, dakwah dan hikmah. Sedangkan bab ketiga tentang penyakit hati dan kematian.

Akhir kata, saya hanya bisa berharap semoga dengan apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya terutama bagi yang menulisnya sendiri karena sejak awal sudah saya katakan bahwa e-book ini adalah sebagai bentuk nasehat pribadi untuk penulis sendiri. Saya juga punya harapan besar e-book ini kelak akan dibaca oleh istri dan anak-anak saya sendiri ketika mereka sudah bisa membaca dan besar. Semoga ini menjadi sebuah investasi kebaikan terutama dampaknya untuk orang-orang yang ada disekeliling saya sendiri khususnya mereka semua yang telah membacanya. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Wassalam

Pamulang, 6 Agustus 2016

Murad Maulana

Page 6: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - vi

Daftar Isi Kata Pengantar

IV Daftar Isi

VI BAB I: Ikhlas, Syukur dan Jujur

1

Iblis Menyerah Kepada Orang-Orang Yang Ikhlas

2 Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho?

6

Jujur dan Tingkatannya

9 Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri

13

Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Manusia Beruntung 16 BAB II : Majelis Ilmu, Dakwah dan Hikmah

18

Sebaik-Baiknya Kuliah Adalah Kuliah Subuh

19 Dakwah Melalui Media Teknologi

21

Cara Unik Umar bin Abdul Aziz Ketika Menunjuk Pejabat

24 Kisah Anak Kecil Menangis, Santri dan Kyai

27

Kisah Imam Hanafi Menangis Karena Anak Kecil

30 Kisah Putusnya Jari Sang Raja Dan Pemuda Buta

33

Kisah Sultan Murad IV dan Mayat di Hutan

37 Impian Sukses di Usia Muda

40

BAB III Penyakit Hati dan Kematian

44 Tiga Manusia Paling Kikir

45

Lima Hal Yang Bisa Menyebabkan Meninggal Su'ul Khatimah 46 Nasehat Akhir Tahun: Enam Sesuatu Yang Perlu Kita Renungkan 50

SUPLEMEN

66 DAFTAR PUSTAKA 62 PROFIL PENULIS

63

Page 7: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 1

BAB I

Ikhlas, Syukur dan Jujur Iblis Menyerah Kepada Orang-Orang Yang Ikhlas

Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho?

Jujur dan Tingkatannya

Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri

Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Manusia Beruntung

Page 8: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 2

Iblis Menyerah Kepada Orang-Orang Yang Ikhlas "Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka." (QS. Shad: 82-83).

Solat Jum'at siang tadi di Masjid Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

membahas tentang ikhlas. Satu buah pernyataan penting menjadi pembuka khutbah oleh

sang khatib, bahwa setiap surat dalam Al-quran itu memiliki nama sesuai dengan

peristiwa atau kondisi yang terjadi saat itu. Sebagai contoh Surat Al-Baqaroh (Sapi

Betina), Al-imran (Keluarga Imran), dan lainya. Namun ada dua surat yang tidak seperti

itu, yakni Al-Fatihah dan Al-Ikhlas. Kedua surat itu mempunyai intisari yang sama

yaitu tentang ketauhidan dan keikhlasan beribadah hanya karena Allah, SWT semata.

Surat Al-Fatihah mengandung intisari ketiga macam tauhid yakni Tauhid

rububiyah, Tauhid uluhiyah, dan tauhid asma’wa sifat. Hal yang berkaitan dengan

keikhlasan beribadah dalam surat Al-Fatihah adalah di dalam kata Allah dan Iyyaaka

na’budu. Disini mengesakan Allah dalam bentuk beribadah hanya kepada-Nya.

Sedangkan pada tauhid rububiyah pada penggalan ayat Rabbil ‘alamiin adalah

mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan-Nya seperti mencipta, memberi

rezeki dan lain sebagainya. Demikian juga di dalam penggalan ayat Alhamdu

terkandung makna tauhid asma’wa sifat. Tauhid asma’ wa sifat adalah mengesakan

Allah dalam hal nama-nama dan sifat-sifatNya. Allah telah menetapkan sifat-sifat

kesempurnaan bagi diri-Nya sendiri (muslim.or.id)

Bagaimana dengan Surat Al-Ikhlas? Makna yang terkandung dalam surat Al-

Ikhlas yaitu mengukuhkan keesaan Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia sendiri yang

dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan,

tiada yang menyerupai dan tandingan-Nya. Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas

beribadah kepada Allah dan ikhlas menghadap kepada-Nya saja (dakwatuna.com)

Tiga Orang Yang di Seret Ke Neraka

Barangkali menjadi pelajaran penting bagi kita semua dengan merenungkan

sebuah kisah tentang tiga orang yang diseret ke neraka karena amal ibadah yang tidak

ikhlas atau terjebak ke dalam sifat riya. Al Imam Muslim meriwayatkan dari shahabat

Page 9: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 3

AbuHurairah rodhiyallohu‘anhu (No.1905), bahwasannya Rosululloh Shollallohu

‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

Pada hari kiamat nanti, dihadirkan seorang laki-laki yang mati dalam keadaan

peperangan fii sabilillah (di jalan Allah). Kemudian diperlihatkan kepadanya nikmat-

nikmat Allah hingga ia mengakuinya. Selanjutnya ia ditanya, “Apa yang telah engkau

perbuat di dunia?” Ia menjawab, “Aku telah berperang demi Engkau (Allah) hingga

aku terbunuh.” Allah berkata, “Bohong! Engkau berperang bukan karena aku, tapi

supaya engkau disebut pahlawan. Kini gelar itu telah engkau peroleh.” Lalu orang itu

diseret ke neraka dengan wajah tersungkur.

Kemudian didatangkan orang yang kedua, yaitu seorang laki-laki yang sering

membaca Al Qur’an, rajin menuntut ilmu, dan senantiasa mengajarkan

pengetahuannya kepada orang lain. Lalu ia ditanya, “Apa yang telah engkau perbuat

(selama hidup di dunia)?” Dia menjawab, “Aku mempelajari berbagai ilmu dan

mengajarkannya kepada orang lain, dan aku juga sering membaca Al Qur’an karena-

Mu.” Allah menjawab, “Bohong! Engkau belajar dan mengajar bukan karena Aku.

Bacaan Al Qur’anmu juga bukan karena Aku. Engkau belajar dan mengajar agar

dikatakan pintar dan ‘alim. Kini sebutan itu telah engkau peroleh. Bacaan Al

Qur’anmu juga bukan karena Aku, tetapi agar engkau diberi gelar Qori’. Itu juga telah

engkau raih.” Akhirnya ia juga diseret ke neraka dengan wajah tersungkur.

Kemudian dihadirkan orang ketiga. Yakni, laki-laki yang diberi kelapangan

hidup dan berbagai jenis harta kekayaan. Kemudian diperlihatkan kepadanya nikmat-

nikmat Alloh hingga ia mengakuinya. Lantas ia ditanya, “Apa yang telah engkau

lakukan?” “Aku telah menginfakkan seluruh hartaku di jalan yang Engkau sukai dan

semuanya karena-Mu.” jawabnya. Allah berkata, “Bohong! Engkau melakukan itu

agar dikatakan sebagai dermawan. Dan itu telah engkau peroleh.” Akhirnya dengan

wajah tersungkur ia juga diseret ke neraka.

Kisah Iblis Terusir Dari Surga dan Nabi Yusuf

Hanya orang-orang yang ikhlas yang akan selamat, bahkan Iblis pun menyerah

kepada orang-Orang yang ikhlas. Seperti yang tersirat dalam percakapan antara Allah

dan Iblis dalam Al-quran surat Shad ayat 82-83. Saat itu Iblis terusir dari surga karena

kesombongannya.

Page 10: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 4

"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka." (QS. Shad: 82-83).

Kisah lain buah dari keikhlasan yakni akan di selamatkan oleh Allah,SWT. Hal

tersebut di buktikan pada kisah Nabi Yusuf dengan Siti Zulaikha yang terdapat dalam

Al-Quran surat Yusuf ayat 24, Allah Berfirman:

"Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.

Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas." (QS. Yusuf: 24).

Seandainya itu terjadi pada kita, ada seorang wanita yang kaya raya, memiliki

kedudukan dan berparas cantik mengajak untuk berbuat maksiat, dapatkah kita

menolaknya? Kisah Nabi Yusuf adalah salah satu bukti bahwa hanya orang-orang ikhlas

yang akan selamat. Ketika Siti Zulaikha mengajaknya untuk melakukan perbuatan

maksiat, faktor-faktor yang mendorong beliau untuk melakukan perbuatan tersebut

sangatlah kuat. Jika saat itu Nabi Yusuf tidak melihat larangan Allah, bisa ia jadi akan

tergelincir ke dalam bujuk rayuan syaitan. Namun, karena Nabi Yusuf Alaihissalam

termasuk di antara orang-orang yang ikhlas, maka Allah pun menjaganya dari perbuatan

maksiat. Sehingga terhindar dari perbuatan keji.

Oleh sebab itu, kisah tiga orang yang di seret ke neraka, pernyataan iblis yang

menyerah kepada orang-orang ikhlas dan kisah Nabi Yusuf di atas adalah sebuah

pelajaran penting sekaligus renungan bagi kita semua, apakah amal ibadah yang kita

lakukan selama ini niatnya telah benar-benar hanya karena Allah, SWT semata?

Riya

Amal ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan hanya akan jatuh pada sifat riya

(pamer) karena ada tujuan lain selain Allah. Hal demikian bisa jatuh ke dalam syirik

kecil, yakni seseorang yang ibadahnya karena Allah akan tetapi tujuannya untuk orang

lain. Orang yang seperti ini tidak akan memperoleh apa-apa kecuali kerugian yang besar

kelak di akherat nanti.

Untuk terhindar dari sifat riya, maka kita harus mengetahui ciri-ciri dari sifat

riya. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

Apabila ibadahnya dipuji maka akan semakin rajin dan juga sebaliknya apabila

dicaci maka amal ibadahnya menurun.

Page 11: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 5

Ibadahnya menjadi baik ketika di depan orang banyak akan tetapi tampak biasa

saja di kala sendirian.

Semoga kita semua terhindar dari sifat riya dan termasuk ke dalam golongan

orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam melakukan semua amal ibadah yang niatnya

semata-mata di dasarkan karena Allah, SWT. Amin.

Akhirnya sebagai penutup dari tulisan ini, kita dapat menarik satu kesimpulan,

yakni apabila kita ingin selamat dari berbagai godaan iblis yang menyesatkan, maka

menjadi orang yang senantiasa ikhlas dalam melakukan semua amal ibadah adalah

kuncinya. Luruskan niat hanya karena Allah, SWT. Ingat!!! Iblis pun menyerah kepada

orang-orang yang ikhlas.

Khutbah Jum'at di Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 13 September 2013

Tambahan bacaan lain:

http://muslim.or.id/al-quran/tafsir-surat-al-fatihah.html

http://www.dakwatuna.com/2010/11/01/9768/tafsir-surat-al-

ikhlash/#axzz2emYRhMX5

http://aboeghifary.wordpress.com/2012/12/17/renungan-dari-kisah-3-orang-yang-

diseret-ke-neraka/

http://wahdah.or.id/buletin-al-fikrah/menjadi-hamba-yang-ikhlas.html

Page 12: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 6

Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho? “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan

semesta alam.” (Al-An’am: 162)

Sebuah pertanyaan menarik yang dilontarkan penceramah ketika acara tausiyah

di Masjid Al-Hidayah BAPETEN kemarin. Kira-kira seperti ini: "Pernakah anda marah

atau kecewa kepada Allah, SWT karena merasa hidup anda tidak seperti yang anda

inginkan?" Pendek kata kita menginginkan seperti ini, namun Allah, SWT memberikan

seperti itu. Sekarang mari kita berkontemplasi sejenak, jika itu terjadi pada kita, maka

sudahkah kita ikhlas dan tawakal dengan usaha yang kita lakukan? Dan sudahkah kita

ridho dengan apa yang diberikan Allah, SWT tersebut?

Dasarnya Ikhlas

Berbicara mengenai kata ikhlas dan ridho, seringkali seseorang salah

menempatkan kedua istilah tersebut. Sebagai contoh misalnya ketika kita melamar

aplikasi beasiswa ke sebuah institusi, maka segala usaha dan do'a akan kita lakukan.

Namun, suatu hari apliksi beasiswa yang kita ajukan ternyata ditolak. Biasanya ada

beberapa orang terdekat kita akan mengatakan, "sudahlah ikhlaskan saja, mungkin

belum rezekinya". Inilah yang seringkali salah menempatkan antara ikhlas dan ridho.

Seharusnya segala usaha dan do'a yang kita lakukan itu di dasarkan pada

keikhlasan. Sedangkan hasil yang kita terima itu adalah ridho. Jadi, apapun hasil yang

diberikan Allah, SWT hendaknya kita harus ridho. Seperti itulah kira-kira

penggambaran antara ikhlas dan ridho yang tepat karena segala amal dan perbuatan kita

dasarnya harus ikhlas entah itu solat, sedekah, membantu orang lain, membaca Al-

qur'an dan semua ibadah-ibadah lainya untuk kemudian kita menerima apa yang di

berikan-NYA (takdir) dengan ridho. Ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan semata-

mata hanya karena Allah, SWT. Perbuatan ikhlas biasanya juga akan berkaitan erat

dengan riya (amal ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan).

“Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.”

(QS. Adz –Dzariyat: 56 )

Sedangkan ridho adalah perbuatan terpuji yang menerima semua keputusan

Allah, SWT dengan lapang dada, senang, sukarela, sukacita.

Page 13: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 7

Dua Garis Lurus

Untuk memperjelas lagi, mari kita lihat dan perhatikan gambar berikut ini:

Kita asumsikan ada dua garis lurus sisi satu (1) dan sisi dua (2). Kedua garis ini

tidak akan bertemu. Jika dipandang dari jauh memang akan tampak seperti satu titik

garis lurus. Pada sisi 1 adalah segala daya upaya, usaha dan do'a kita (ikhtiar) untuk

mencapai sesuai keinginan yang kita harapkan. Sedangkan sisi 2 adalah takdir Allah

yang terjadi pada kita.

Kita ambil contoh misalnya ketika seseorang ingin menjadi kaya. Untuk

mencapai itu orang tersebut haruslah bekerja keras. Segala usaha yang dilakukan harus

tetap merujuk pada syariat Islam (halal). Selain bekerja keras, sebagai seorang muslim

hendaknya juga ia sambil berdo'a dengan melakukan amalan-amalan seperti solat hajat,

dhuha, sedekah, dan lain sebagainya. Inilah yang berada pada sisi 1. Seorang muslim

yang baik biasanya akan dilanjutkan dengan sikap tawakal yaitu berserah diri kepada

Allah,S WT dengan menunggu hasil terhadap apa yang telah dikerjakannya.

Namun demikian, pada kenyataanya orang tersebut ditakdirkan Allah, SWT

sebagai orang yang biasa (tidak kaya). Inilah yang terjadi pada sisi 2. Dengan apa yang

diberikan Allah, SWT, maka sebagai muslim yang baik hendaknya tetap bersikap ridho.

Page 14: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 8

Sebagai renungan buat saya pribadi dan mungkin untuk teman-teman semua,

kembali ke pertanyaan awal yang dilontarkan oleh penceramah. Sudahkah kita

menjalankan semua amal ibadah kita secara ikhlas dan ridho terhadap hasil yang

diberikan oleh Allah, SWT? Kalau ini bisa dilakukan, maka perasaan syukur itu yang

akan timbul. Jika rasa syukur sudah masuk dalam relung sanubari setiap insan, Insya

Allah apapun yang diberikan oleh Allah,SWT kepada kita itu memang yang terbaik

kendati tidak menginginkannya.

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi

kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang

kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)

Semoga kita bisa meresapi dan menjalani perbuatan ikhlas dan ridho dengan

benar dalam kehidupan ini. Amin...

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 15 Juli 2014

Page 15: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 9

Jujur dan Tingkatannya “Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.” Muhammad, SAW

Jika Jum'at yang lalu di Masjid Bapeten membahas tentang ikhlas, maka hari ini

membahas tentang jujur. Sebuah kata yang mudah di ucapkan di mulut, namun sungguh

menjadi sebuah tantangan jika di aplikasikan ke dalam perbuatan sehari-hari.

Kondisi keterpurukan bangsa kita saat ini salah satunya juga dikarenakan karena

ketidakjujuran. Korupsi merajalela, suap dimana-mana, kebohongan publik merebak

hingga semakin mahal lah harga sebuah kejujuran di negeri kita ini.

Kehadiran media massa pun tak luput memberitakan peristiwa-peristiwa seperti

pejabat korupsi, anak sekolah nyontek agar lulus, skripsi dibuatkan, tes CPNS bayar,

ijazah palsu, joki masuk perguruan tinggi, pencurian, perampokan, makanan kadaluarsa

tetap dijual, dan lain sabagainya. Mengapa demikian? mengapa jalan pintas yang

dipilih? Mengapa berani berbuat bohong atau dusta sementara jujur di pinggirkan?

Sungguh sangat di sayangkan mengingat perbuatan jujur akan membawa kebaikan. Hal

ini seperti yang di terangkan dalam Al-quran surat Muhammad ayat 21 yang berbunyi:

“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik

bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)

Dalam hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga

dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas’ud menuturkan

bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan

megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada

surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia

akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat

dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan

akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk

berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (HR. Muslim no. 2607).

Jika ingin mendapat manfaat dari berbuat kejujuran secara ilmiah, berikut artikel

yang saya ambil dari Kompas, 6 Agustus 2012 yang berjudul "Orang Jujur Lebih

Sehat dan Bahagia"

Page 16: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 10

Orang Jujur Lebih Sehat dan Bahagia Kompas, 6 Agustus 2012

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, pastikan Anda selalu mengonsumsi buah dan sayuran, rutin berolahraga, serta menjauhi dusta. Menurut penelitian orang yang bersikap jujur lebih sehat secara fisik dan mental. Sebuah penelitian menunjukkan orang Amerika rata-rata berbohong 11 kali dalam seminggu, mulai dari "bohong putih" semacam pujian, sampai ketidaksetiaan atau kebohongan yang lebih serius lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, profesor psikologi dari Notre Dame, bila kita mengurangi jumlah kebohongan yang kita lakukan sebenarnya kita bisa mencapai kepuasan hidup yang lebih tinggi. Ia melakukan penelitian dengan melibatkan 110 partisipan yang diminta untuk berhenti atau mengurangi berbohong, baik kebohongan kecil atau besar, selama 10 minggu. Sebagai pembanding, partisipan lainnya tidak diberi instruksi khusus tentang kebohongan. Hasilnya, setelah orang dari kelompok yang dilarang berbohong tidak mengatakan kebohongan kurang dari tiga kali dalam seminggu, keluhan mereka akan sakit kepala, sakit tenggorokan, ketegangan, kecemasan, dan gangguan kesehatan lain, berkurang. "Tidak berbohong sangat jelas berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik," kata Kelly. Selain kesehatan fisik, ternyata orang-orang dari kelompok dilarang berbohong itu merasakan adanya hubungan personal yang lebih baik dengan orang lain. Menyimpan kebenaran tentu membuat hubungan Anda dengan orang lain menjadi tidak tulus. "Berbohong bisa menyebabkan stres pada banyak orang, memicu kecemasan bahkan depresi. Mengurangi kebohongan bukan hanya baik untuk hubungan Anda, tapi juga menyehatkan," kata Dr.Bryan Bruno, ketua departemen psikiatri dari Lenox Hill Hospital, New York City. Kebiasaan berkata dan bertindak jujur selama 10 minggu juga membuat para partisipan itu lebih pintar menghindari kebohongan. Misalnya saja merespon pertanyaan yang bisa mengarahkan pada kecenderungan untuk berbohong dengan pertanyaan lain sebagai pengalih.

Page 17: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 11

Tingkatan Jujur

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, membagi kejujuran

dalam lima tingkatan, yakni:

Jujur dalam ucapan

Setiap orang yang mengeluarkan perkataan dari mulutnya harus mencerminkan

kebenaran bahwa apa yang diucapkannya bukanlah dusta, bukanlah fitnah, atau bahkan

bukanlah sebuah gunjingan. Sebuah ucapan yang dikeluarkan harus memberikan

manfaat dan kebaikan sehingga tidak merugikan bagi orang lain.

Jujur dalam niat

Niat adalah sebuah permulaan ketika akan melakukan sebuah perbuatan namun

belum tentu dilaksanakan. Banyak orang yang telah berniat untuk melakukan kebaikan

akan tetapi tak jarang melenceng dari niat awal yang telah di rencankan. Jujur dalam

niat sangat perlu dilakukan untuk mewujudkan keinginan agar terlaksana.

Jujur dalam kemauan

Jika sudah niat, maka kemauan yang kuat harus di upayakan. Niat tanpa

kemauan yang kuat akan menjadi sia-sia karena hanya akan berhenti di tengah jalan

tanpa mencapai sebuah tujuan. Jujur dalam kemauan untuk berbuat kebaikan yang

mendatangkan manfaat hanya di landasi karena Allah, Swt.

Jujur dalam menepati janji

Jika sudah berani membuat janji maka harus jujur untuk menepati janjinya.

Biasanya para pejabat publik atau anggota DPR senantiasa membuat janji ketika sedang

dilakukan pemilihan. Andaikata telah terpilih beranikah mereka untuk jujur menepati

janjinya? tidak hanya para pejabat atau anggota DPR, setiap kita yang berani membuat

janji maka harus berani jujur untuk menepatinya.

Jujur dalam perbuatan

Jujur dalam perbuatan adalah inti dari semua tingkatan kejujuran. Dari

mengucapkan, kemudian menetapkan niat dengan kemauan yang kuat hingga berani

menepatinya yang pada akhirnya harus di wujudkan dalam bentuk perbuatan. Semua

perbuatan yang dilakukan harus berdasarkan pada kebenaran apa adanya. Semuanya

dilakukan hanya karena Allah, SWT.

Page 18: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 12

Di akhir khutbahnya, satu pertanyaan yang terlontar dari sang khotib yakni apa

yang harus dilakukan agar menjadi orang jujur? Lantas sang khatib berwasiat bahwa

agar menjadi orang jujur salah satunya adalah berkumpulah atau bergaulah hanya

dengan orang-orang yang jujur. Siapkah kita menjauhi orang-orang yang tidak jujur?

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bisa berbuat kejujuran. Amin...

Hasil Khutbah Jum'at di Masjid Bapeten Jakarta, 20 September 2013

Tambahan bacaan lain:

http://www3.eramuslim.com/hikmah/berlakulah-jujur.htm#.UjvtluI6g5Z

http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/jujur-kiat-menuju-selamat.html

http://health.kompas.com/read/2012/08/06/11053583/Orang.Jujur.Lebih.Sehat.dan.Baha

gia

Page 19: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 13

Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri « Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari

(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS. 'Ibrahim [14] : 7

Hari Jum'at lalu, tepatnya tanggal 17 Januari 2014, khutbah Jum'at di Masjid Al-

Hidayah BAPETEN membahas tentang keharusan manusia untuk mensyukuri nikmat,

utamanya dalam kehidupan ini. Umur yang diberikan Allah, SWT hendaknya harus

digunakan untuk hal kebaikan dan ibadah hanya karena Allah, SWT. Khatib berwasiat

kepada semua jemaah Jum'at bahwa ada lima tingakatan nikmat yang harus di syukuri

oleh setiap umat muslim agar selalu berbuat kebaikan. Lima tingkatan ini diawali dari

yang terendah hingga yang tertinggi.

Harta

Pertama, nikmat dikasih harta. Nikmat ini adalah nikmat yang terendah. Bagi

setiap muslim yang dikasih harta hendaknya senantiasa selalu bersyukur untuk

memanfaatkan hartanya dalam hal kebaikan. Adanya harta yang diberikan oleh Allah.

SWT jangan sampai membuat kita lupa terutama untuk beribadah kepada-NYA. Harta

tersebut merupakan titipan yang kelak semuanya akan dipertanggungjawabkan di

akherat nanti.

Di satu sisi, demi mengejar harta tidak sedikit manusia bekerja dari pagi sampai

malam hingga seringkali lupa beribadah kepada sang khalik. Banyak orang yang tidak

sadar bahwa dalam hidup ini adalah singkat sehingga amat di sayangkan jika lupa untuk

berbuat kebajikan yang dianjurkan Allah.SWT melalui rosulnya Muhammad,SAW.

Ada sebuah kisah menarik dari dialog Nabi Musa dengan seorang nenek berikut

ini. Kiranya kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua tentang singkatnya umur

kita di dunia ini.

"Nenek mengapa engkau bersedih?", tanya Nabi Musa kepada seorang nenek

"Saya sedih karena ditinggalkan oleh anak saya," jawab sang nenenk

"Memang umurnya berapa nek," tanya Nabi Musa kembali

"Umur saya 400 tahun. Sedangkan anak saya yang meninggal berumur 100 tahun."

Page 20: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 14

"Wahai nenek seandainya engkau tahu bahwa umat Nabi Muhammad nanti umurnya

hanya 63-70 tahun, pasti engkau akan bersyukur," kata Nabi Musa kembali.

Lantas sang nenekpun menimpali, "Seandainya saya hidup dizaman Nabi

Muhammad,SAW niscaya hidup yang singkat itu akan saya gunakan hanya untuk

beribadah kepada-NYA. Saya tidak akan membangun mati-matian gubuk yang reot ini."

Lalu Musa berkata kembali,"Walau umat Nabi Muhammad itu berumur pendek

akan tetapi mereka banyak yang bergelimang harta, banyak hidupnya yang berfoya-

foya, banyak yang hidupnya hanya untuk mengejar dunia semata."

Dialog singkat antara Nabi Musa dan nenek itu kiranya dapat menjadi pelajaran

penting bagi kita semua utamanya bagi pemilik blog ini agar senantiasa selalu

bersyukur atas limpahan rahmat-NYA baik yang sadar maupun yang tidak di sadari.

Sangat jelas nikmat Allah, SWT ini tidak bisa dihitung dengan angka.

Kesehatan

Kedua, nikmat dikasih kesehatan. Betapa nikmat sehat itu sangat mahal dan

bergharga sekali. Percuma seandainya kita dikasih harta berlimpah namun fisik kita

tidak sehat. Oleh karenanya selama kita sehat ini pergunakanlah hanya untuk beribadah

kepada-NYA. Berbuat kebajikan dikala sehat merupakan refleksi rasa syukur kita

kepada Allah, SWT. Coba bayangkan seandainya hanya 30 detik saja kita tidak

diberikan udara untuk bernafas, maka sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi.

Iman

Ketiga, nikmat iman. Nikmat diberikan iman Islam ini adalah tingkatan yang

ketiga dimana wajib kita syukuri karena lahir dalam keadaan sebagai seorang muslim.

Betapa Allah, SWT akan memberikan hidayah-NYA kepada orang-orang yang dipilih-

NYA. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri-NYA.

Atas Iman

Keempat, nikmat di atas iman. Ada nikmat iman dan ada juga nikmat di atas

iman. Maksud dari nikmat dia atas iman adalah mereka yang telah berhasil mengajak

orang-orang untuk beribadah kepada Allah, SWT. Oleh sebab itu, tanpa hidayah yang

diberikan oleh Allah, SWT tidak mungkin kita akan berhasil untuk mengajak orang-

Page 21: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 15

orang dalam berbuat kebaikan. Pendek kata, nikmat diatas iman adalah mereka yang

telah menyerukan kebenaran kepada umat muslim kemudian berhasil diikuti oleh

segenap manusia untuk menyembah dan beribadah hanya kepada Allah,SWT. Inilah

Jihad sebenarnya yang harus dilakukan umat muslim yakni menyerukan kebaikan bukan

dengan mengebom dikeramaian sehingga banyak menelan korban jiwa yang salah

sasaran.

Khusnul Khatimah

Kelima, nikmat meninggal khusnul khatimah. Nikmat yang satu ini tentu belum

semua manusia mangalaminya jika masih hidup. Oleh karena itu, kita sebagai manusia

yang lemah senantiasa selalu berdo'a kepada Allah, SWT agar ketika meninggal semoga

dengan ujung yang baik (khusnul khatimah). Beribadah dan berbuat kebaikan semata-

mata hanya karena Allah, SWT adalah jalan untuk mencapai itu. Semoga kita semua

dapat memperoleh nikmat meninggal khusnul khatimah.Amin..

Sekali lagi, semoga kita semua bisa menjadi orang-orang yang senantiasa

bersyukur. Utamanya bersyukur pada lima tingkatan nikmat yang telah dibahas diatas.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari

(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS. 'Ibrahim [14] : 7

Intinya yang saya tangkap dari khutbah Jumat di Masjid Al-Hidayah BAPETEN

tersebut bahwa, sang khatib berpesan: hidup kita yang pendek ini agar senantiasa selalu

beribadah semata-mata hanya karena Allah,SWT. Ibadah disini konteksnya luas, jadi

berbuatlah amal dan perbuatan yang sudah di gariskan oleh Allah,SWT.

Hidup yang singkat ini hendaknya harus selalu kita gunakan untuk berbuat

kebaikan. Di ujung khutbah, sang khtib berwasiat jangan sampai hidup kita ini dipenuhi

dengan kerugian seperti yang disindir oleh Al-Quran dalam surat Al-Ashr yang artinya:

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya

menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 17 Januari 2014

Page 22: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 16

Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Manusia Beruntung Menurut Imam Nawawi, 3 hal yang harus dilakukan agar menjadi manusia beruntung:

selalu berdzikir (ingat) Allah, SWT, sabar dan qana'ah

Apa yang harus dilakukan agar menjadi manusia beruntung baik di dunia

maupun akherat? itulah tema khutbah Jum'at di masjid kantorku pada tanggal 25 April

2014. Menurut Imam Al-Ghazali, ada empat macam atau tipe manusia yang ada di

dunia ini. Pertama, manusia yang selamat di dunia dan di akherat. Kedua, manusia yang

selamat di akherat tetapi sengsara di dunia. Ketiga, manusia yang bahagia di dunia

namun sengsara di akherat dan yang keempat, manusia yang sengsara baik di dunia

maupun diakherat.

Manusia pertama adalah manusia yang paling mulia dan beruntung. Itulah target

yang harus kita capai sebagai seorang muslim. Manusia kedua adalah manusia yang

masih beruntung. Walaupun di dunia tidak bahagia, namun di akherat kelak akan

mendapatkan keselamatan. Sedangkan manusia ketiga adalah manusia kurang

beruntung dan pada manusia keempat adalah manusia yang lebih tidak beruntung lagi.

Sudah di dunia sengsara, di akherat pula tidak selamat. Nauzubillahiminzalik.

Untuk menjadi manusia yang beruntung dalam artian bahagia di dunia dan

selamat di akherat, maka menurut Imam Nawawi ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan.

Pertama, hati dan pikiran kita selalu berdzikir (ingat) kepada Allah, SWT. Dimanapun

kita berada, baik dikantor, dijalan, dirumah, hati kita selalu tertuju kepada Allah, SWT.

Dzikir selalu mengingat Allah, SWT dimana dan kapanpun berada adalah rahasia bagi

seseorang yang akan bisa bahagia baik di dunia yang fana ini maupun di akherat yang

kekal. Jika hati kita selalu tertuju dan ingat kepada Allah, SWT niscaya semua

perbuatan yang dilakukan akan selalu terjaga dan tentu saja bernilai ibadah.

Kedua, bersabar dalam beribadah. Sabar dalam caci-makian. Sabar adalah kata

yang sangat mudah di ucapkan dan penuh perjuangan untuk dilakukan. Bersabar dalam

beribadah adalah bagaimana hendaknya ketika melakukan ibadah dengan sebenar-

benarnya niat dan tujuan hanya karena Allah,SWT. Sabar dalam caci makian adalah

dimana suatu kondisi cobaan manusia untuk menjadi seseorang yang lebih beriman dan

bertaqwa. Inilah prinsip yang harus dijalankan sebagai seorang muslim. Sabar

konteksnya luas, oleh karena itu hendaknya semua perbuatan yang kita lakukan

bersandarkan pada sifat sabar.

Page 23: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 17

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan

tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya

kamu beruntung. (QS: Ali Imran Ayat: 200)

Ketiga, Qana'ah artinya merasa ridha dan cukup dengan pembagian rezeki yang

diberikan Allah, SWT. Apapun yang diberikan kepada Allah, SWT hendaknya

disyukuri dengan penuh keridhoan. Bukan harta dan kekayaan, bukan jabatan, juga

bukan pula ketampanan yang akan membuat manusia menjadi bahagia melainkan sifat

qana'ah yang dilandasi dengan rasa syukur dan ridho. Jika kita abai terhadap rasa

syukur, niscaya hati tidak akan tentang dan tentram. Belum lagi peringatan keras Allah,

SWT yang akan mengadzab bagi manusia ingkar.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari

(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS: Ibrahim Ayat: 7)

Semoga kita semua bisa menjalankan tiga amalan menurut Imam Nawawi

tersebut sehingga kita semua bisa menjadi manusia yang beruntung yakni manusia yang

bahagia di dunia dan akherat kelak. Amin....

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 25 April 2014

Page 24: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 18

BAB II

Majelis Ilmu, Dakwah dan Hikmah Sebaik-Baiknya Kuliah Adalah Kuliah Shubuh

Dakwah Melalui Media Teknologi

Cara Unik Umar bin Abdul Aziz Ketika Menunjuk Pejabat

Kisah Anak Kecil Menangis, Santri dan Kyai

Kisah Imam Hanafi Menangis Karena Anak Kecil

Kisah Putusnya Jari Sang Raja Dan Pemuda Buta

Kisah Sultan Murad IV dan Mayat di Hutan

Impian Sukses di Usia Muda

Page 25: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 19

Sebaik-Baiknya Kuliah Adalah Kuliah Subuh “Allah meninggikan derajat orang yang menuntut ilmu”

Saya pernah menulis tentang cara kuliah dikampung khususnya di Indramayu.

Ada tiga cara yang bisa dilakukan. Cara pertama harus mengeluarkan uang alias

membayar misalnya kuliah di perguruan tinggi. Cara kedua gratis dan manfaatnya

begitu besar bahkan hingga ke akherat misalnya kuliah subuh dan kuliah tujum menit

(kutum). Sedangakan cara yang ketiga ini dapat menghasilkan uang, yakni “kuli-ah” di

Eretan (salah satu wilayah Indramayu yang dekat dengan pantai penghail garam).

Dahulu, di kampung saya ketika ada anak yang ingin kuliah di perguruan tinggi

namun tidak punya biaya, maka seringkali si orang tua memlesetkannya dengan

guyonan-guyonan. Misalnya “kuli uyah saja di Eretan”. Padahal alangkah lebih

baiknya, jika si orang tua itu mengatakan kuliah subuh saja atau kuliah tujuh menit

(kultum) di masjid karena sejatinya sebaik-baiknya kuliah adalah kuliah subuh.

Pesantren Kilat dan Kuliah Subuh

Bulan ramadhan ini adalah bulan yang biasanya banyak menyelenggarakan

kuliah subuh. Saya jadi teringat dulu ketika jaman masih pelajar yang harus mengikuti

kegiatan pesantren kilat. Dalam kegiatan tersebut setiap siswa harus meminta tanda

tangan imam sholat, baik untuk sholat wajib lima waktu atau sholat sunah terawih.

Selain itu tentu saja mencatat setiap hasil khutbah solat jum'at dan kuliah subuh. Ini

berarti setiap siswa harus ikut secara aktif kegiatan-kegiatan ibadah dibulan ramadhan

termasuk mengikuti kuliah subuh. Adanya kegiatan tersebut ternyata secara tidak

langsung dapat memberikan efek positif. Dengan mencatat hasil kuliah subuh, ada

banyak manfaat bagi siswa itu sendiri. Pertama, ia akan teringat apa yang dicatatnya

asalkan tidak menyalin punya teman. Kedua, dengan mengingat itu paling tidak siswa

dapat menambah ilmu agama Islam yang idealnya harus diimpelementasikan dalam

kehidupan sehari-hari. Ketiga, ini yang paling penting, yakni mendapatkan pahala.

Walaupun niat awal si siswa itu karena sebuah tugas dari sekolah, paling tidak dengan

menjalankan tugas itu, maka akan dapat melatih siswa agar lebih rajin lagi dalam

menjalankan aktivitas keagamaan dibulan ramadhan khususnya untuk masa-masa yang

akan datang. Proses dan dampak jangka panjang ini yang harus kita lihat.

Page 26: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 20

Kuliah Tujuh Menit (Kultum)

Selain kuliah subuh, ada satu lagi kuliah yang paling baik yaitu kuliah tujuh

menit atau sering disebut dengan istilah kultum. Kultum ini sama halnya dengan kuliah

subuh. Bersifat gratis dan manfaatnya begitu besar. Di bulan ramadhan ini kultum

biasanya dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama, menjelang maghrib atau berbuka puasa.

Kedua, menjelang solat terawih atau ba'da Isya dan ketiga ba'da solat zhuhur.

Dikantorku Alhamdulillah, ba'da solat zhuhur selalu ada kultum baik dari rekan-rekan

kantor yang tahu ilmu agama maupun dari ustad yang sengaja diundang untuk menjadi

penceramah.

Sungguh kuliah subuh dan kultum itu sebuah kegiatan yang manfaatnya begitu

besar. Mendengarkan kuliah subuh dan kultum itu sama saja dengan menghadiri sebuah

majelis ilmu. Dengan demikian, ketika menghadirinya, maka memiliki kedudukan yang

sama dengan seseorang yang sedang menuntut ilmu. Allah meninggikan derajat orang

yang menuntut ilmu. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Mujadila [58] : 11.

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam

majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Renungan Jum’at di Pamulang, 21 Juni 2015

Page 27: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 21

Dakwah Melalui Media Teknologi “Seorang muslim yang baik adalah selalu menganjurkan dan menyerukan kepada

muslim lainya agar berbuat kebajikan.”

Hari ketiga sholat taraweh di Masjid Al-Hidayah Pamulang menghadirkan

penceramah kultum dengan tema dakwah melalui media teknologi utamanya internet.

Hal menarik yang menjadi catatan adalah pertama, para ustad, mubaligh, guru, dan

lainya hendaknya tidak boleh gaptek. Kedua, dakwah dengan memanfaatkan media

teknologi mempunyai kelebihan dibanding dakwah dengan cara-cara seperti biasanya

seperti tidak terbatas ruang dan waktu, dilakukan secara masif, murah dan dengan target

yang lebih banyak.

Berdakwah bagi seorang muslim adalah suatu keharusan. Hal ini seperti

tercantum dalan hadist Rasulullah Salla Allahu ta ala alayhi wa Sallam :

“Sampaikan dariku walau satu ayat, dan ceritalah (sebutlah) apa yang dari Bani Israil

tiada apa, dan barangsiapa yang berdusta keatasku (dengan sengaja) maka siaplah

tempatnya duduknya di neraka” (HR Bukhari).

Islam adalah agama Rahmatan Lil 'Alamin. Islam berasal kata dari salama yang

artinya selamat. Sedangkan secara harfiyah berarti damai, selamat, tunduk, dan bersih.

Dalam Al-quran juga islam berasal dari kata "salamun" yang artinya selamat. Orang

yang beriman dalam islam disebut muslim. Seorang muslim adalah orang yang

senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah dan larangan-

NYA sehingga akan selamat dari dunia dan akherat. Disisi lain seorang muslim bukan

hanya selamat untuk dirinya saja melainkan untuk orang lain. Oleh karena itu seorang

muslim yang baik akan selalu mengajak atau menyerukan kebaikan kepada orang lain.

Inilah hebatnya seorang muslim karena tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri,

tidak egois.

Metode Berdakwah

Beberapa metode berdakwah biasanya dilakukan dalam dua cara. Pertama,

dengan cara lisan seperti ceramah-ceramah di masjid, sekolah, kampus, dll. Kedua,

tulisan yang bisa disebar dengan media cetak atau elektronik seperti internet. Untuk

media cetak seperti buku, majalah, buletin, koran dan lain sebagainya. Untuk media

elektronik seperti televisi dan radio bisa termasuk dalam kategori lisan. Sedangkan

Page 28: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 22

untuk internet khususnya melalui media jejaring sosial seperti Facebook, Google+,

Twitter dan lainya. Selain media sosial, berdakwah dengan tulisan diinternet bisa juga

dengan memanfaatkan website, blog, forum-forum dan sejenisnya.

Media Teknologi Internet

Menyikapi perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang

misalnya kepemilikan smartphone. Kita tahu mudahnya seseorang mengakses internet

hanya dengan gadget tesebut. Sehingga berdakwah melalui internet tentu sangat

dianjurkan. Seorang muslim yang baik hendaknya memanfatkaan media ini untuk hal-

hal yang bersifat kebaikan. Facebook misalnya, silahkan media ini digunakan untuk

membagikan anjuran atau ajakan atau memotivasi dalam berbuat kebajikan. Jangan

sekali-sekali digunakan untuk perbuatan yang buruk seperti menggunjing, menghina,

mencaci, menghardik ataupun menulis berita bohong dan fitnah seperti menyebarkan

informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya. Seorang muslim harus

memanfaatkan keberadaan media teknologi sebagai ladang untuk beramal sehingga

bermanfaat bagi muslim lainya. Hal ini seperti yang tertera dalam hadist Rasullullah

SAW yang berbunyi:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Ahmad,

Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

Melalui blog, umat muslim juga bisa menulis dan menyebarkan artikel- artikel

yang mengajak pada perbuatan kebaikan. Jangan dibalik malah menyebarkan berita-

berita yang mengandung fitnah sehingga kita malah terjerumus pada kebangkrutan.

Jangan sampai kita termasuk dalam orang-orang yang bangkrut seperti dalam hadist

Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”

Mereka menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak

memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.”

Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut

dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala

shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia

pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu,

menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas

Page 29: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 23

kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si

itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang

didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah

kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan

kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 6522)

Islam Umat Terbaik

Sebagai penutup, sebagai seorang muslim ideal mari kita hendaknya berdakwah dengan

memanfaatkan media teknologi seperti internet untuk berbuat kabaikan. Seorang

muslim yang baik adalah selalu menganjurkan dan menyerukan kepada muslim lainya

agar berbuat kebajikan. Betapa Allah, SWT memuliakan dan meninggikan umat islam

beserta rasul-Nya yang mulai dengan memberikan kewajiban bagi setiap muslim untuk

berdakwah seperti yang tersirat dalam surat Ali-Imron yang berbunyi:

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada

yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya

Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang

beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imran: 110).

Masjid Al-Hidayah Pamulang, 7 Januari 2014

Page 30: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 24

Cara Unik Umar bin Abdul Aziz Ketika Menunjuk Pejabat “Apapun yang harus dilakukan ketika mencari seseorang dalam memberikan

kepercayaan untuk menjabat adalah harus dengan kriteria utamanya yaitu akhlak yang baik.”

Dua hari yang lalu saat mengikuti kultum ba'da duhur di masjid kantor, ada

suatu kisah yang menurut saya unik dan menarik untuk menjadi teladan kita umat

muslim. Menurut saya kisah ini lebih cocok lagi untuk para politikus atau siapapun

yang menjadi pemimpin dimanapun berada. Kisah tersebut adalah tentang cara unik

Umar bin Abdul Aziz yang menunjuk seorang pejabat dalam hal ini seorang penasehat

untuk dirinya. Ia melakukan dengan cara yang sederhana dengan berdasarkan kriteria

akhlak yang baik.

Ketika Umar bin Abdul Aziz ditunjuk sebagai seorang khalifah oleh Sulaiman

Bin Abdul Malik, Umar menangis terisak-isak karena itu merupakan amanah berat yang

harus diembannya. Beliaupun merasa manusia yang banyak dosa disisi Allah, SWT.

Beliau adalah seseorang yang zuhud dan merasa tidak pantas menjadi khalifah

walaupun itu hasil penunjukan dan semua yang hadir saat itu menyetujuinya. Beliau

adalah seorang khalifah yang menolak kendaraan dinas seekor kuda bagus dengan

kusirnya. Bahkan konon kabarnya, kendaraan dinas tersebut dijual dan uangnya

dimasukan ke baitul maal. Beliau juga adalah orang yang yang mengucapkan Inna

lillahi wa Inna ilaihi raji’uun, ketika ditunjuk menjadi khalifah. Bagaimana dengan kita

ketika diberikan amanah seperti Umar?

Alkisah, Umar mencari seorang penasehat untuk dirinya. Lalu, Umarpun

mengangkat sebuah batu besar yang sengaja diletakan ditengah jalan. Kemudian,

Umarpun menunggui batu tersebut namun dengan cara bersembunyi. Umar

memperhatikan batu dari atas balkon. Ia perhatikan batu itu dari pagi hingga menjelang

malam. Di tengah-tengah banyak lalu lalang orang, nyatanya adanya batu itu tidak serta

merta orang peduli.

Suatu hari ada seorang anak muda, melewati batu yang diletakan Umar, namun

hanya sekilas memperhatikan dan melihat. Tanpa berkata-kata, lantas pemuda tersebut

meninggalkannya tanpa peduli. Kemudian, ada juga anak muda lagi melintasi di depan

batu itu. Namun, dengan kondisi yang sama dengan pemuda sebelumnya hanya melihat

Page 31: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 25

saja, namun pemuda kali ini sambil menggerutu. "Keterlaluan!!!, siapa yang meletakan

batu besar ditengah jalan ini. Benar-benar menganggu", gerutu pemuda tersebut.

Dengan sabar Umar bin Abdul Aziz masih terus memperhatikan batu yang

diletakannya ditengah jalan itu. Menjelang malam, ada seorang kakek tua yang

membawa gerobak melewati batu besar yang ada ditengah jalan. Kemudian, kakek tua

itupun bicara. "Ya Allah, ada batu besar ditengah jalan.Sedangkan hari menjelang

malam. Jika tidak kupindahkan, maka akan membahayakan orang yang lewat."

Kemudian kakek tua itu dengan susah payahnya memindahkan batu besar itu ke

dalam gerobaknya untuk dibawah ketempat yang lebih aman agar tidak menggangu lalu

lalang orang yang berjalan. Melihat kakek tua itu, akhirnya Umar bin Abdul Aziz

dengan mantap mengangkat kakek tua tersebut sebagai penasehatnya.

Hikmah Dari Kisah Umar bin Abdul Aziz

Apa yang terbesit dibenak teman-teman mengenai kisah cara unik Umar bin

Abdul Aziz yang meletakan batu besar ditengah jalan? Tentu Umar melakukan itu

dengan sebuah tujuan, yakni untuk mencari seorang pejabat sebagai penasehatnya.

Umar memberikan contoh kepada kita, bahwa hal apapun yang harus dilakukan ketika

mencari seseorang dalam memberikan kepercayaan untuk menjabat adalah harus

dengan kriteria utamanya yaitu akhlak yang baik.

Kakek tua diatas adalah salah satu contoh yang mempunyai akhlak dan

kebijaksanaan dibandingkan dengan dua orang pemuda yang hanya sekedar melewati

tanpa peduli bahkan hanya bisa menggerutu tanpa ada solusi. Menurutku, di

Indonesiapun demikian. Diperlukan abdi masyarakat yang berakhlak baik seperti kakek

tua tersebut. Begitu pentingnya akhlak karena itu adalah salah satu pondasi besar umat

muslim untuk maju. Seperti halnya nabi besar kita Muhammad, SAW. Beliau diutus ke

bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Hal ini tersirat dalam hadist yang

diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:

“Sungguh aku diutus menjadi Rasul tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak

yang saleh (baik)."

Lagipula, pada hakekatnya seluruh ibadah yang kita lakukan muaranya adalah

pada akhlak. Lihat nilai-nilai moral ibadah kita :

1. Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar

Page 32: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 26

2. Puasa untuk mencapai derajat takwa dan taat pada aturan Allah

3. Haji dilarang rofas, fusuq, dan jidal dalam berprilaku

4. Zakat menumbuhkan empati dan berbagi kepada para mustahik

Jadi, semua ibadah kita bermuara pada akhlak yang baik. Semoga kita semua

menjadi manusia yang berakhlak baik. Amin

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 5 April 2015

\

Page 33: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 27

Kisah Anak Kecil Menangis, Santri dan Kyai “Sungguh aku diutus menjadi Rasul tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak

yang saleh (baik).” (Abu Hurairah)

Kisah yang saya tulis ini adalah kisah nyata dari salah seorang ustad. Kemarin

malam di Masjid Al-Hidayah Pamulang Permai 1 telah memperingati Maulid Nabi

Muhammad, SAW 1436 H dan yang mengisi ceramah adalah ustad tersebut. Salah

satunya menceritakan tentang pesan yang disampaikan kyai-nya ketika ustad tersebut

masih menjadi santri di sebuah pondok pesantren. Kisahnya memang sederhana, namun

pesan yang disampaikan mengandung nasehat yang begitu mendalam.

Dalam acara maulid nabi tersebut pokok bahasan utama adalah mengenai suri

teladan nabi yaitu akhlak. Ruang lingkup akhlak meliputi akhlak kepada Allah, SWT,

diri sendiri, keluarga, sesama manusia dan alam semesta. Salah satu suri tauladan

Rasulullah yang harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah akhlak

kepada Allah, SWT. Perbuatan yang dianjurkan yaitu agar kita semua pandai bersyukur.

Dua peristiwa penting yang pernah dilakukan Rasulullah adalah ketika sholat malam

hingga kakinya bengkak. Istrinya, Aisyah penasaran hingga menanyakan kepada

baginda nabi. Kisah ini tersirat dalam HR. Bukhari dan Muslim. Aisyah, ia berkata :

Rasulullah apabila shalat malam beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak.”

A’isyah bertanya: “Mengapa engkau berbuat seperti ini, padahal Allah telah

mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang”. Maka Nabi

menjawab: “Tidak bolehkan aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”

Sungguh sebuah jawaban yang luar biasa. “Tidak bolehkan aku menjadi hamba

yang pandai bersyukur?” Ini yang seharusnya kita malu kepada Allah dan Rasulullah.

Hendaknya kita sebagai umatnya harus meneladani beliau. Jangan sedikitpun mengeluh

dan jadilah manusia yang selalu pandai bersyukur. Semoga kita semua bisa

mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Peristiwa kedua adalah ketika beliau menyuruh istrinya agar memasak daging

domba. Sebenarnya Rasul jarang sekali memakan daging, namun salah satu daging yang

paling disukai adalah daging domba. Beberapa makanan dan minuman yang sering

dikonsumsi adalah kurma dan air zam-zam. Ketika memasak daging domba itu, baunya

menyebar kemana-mana sehingga para tetangga menyangka di rumah Rasul sedang

mengadakan kenduri. Maka, datanglah satu persatu tetangganya ke rumah baginda nabi.

Page 34: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 28

Dan istri beliau memberikan daging domba itu kepada setiap tetangga yang datang

hingga tidak terasa yang tersisa adalah hanya kaki domba. Istri beliau tentu merasa

bingung apa yang harus dijawab ketika baginda nabi bertanya.

Ketika Rasulullah menanyakan masakan daging domba itu, sang istri

menjawab," ya Rasulullah, masakan daging domba itu telah habis kecuali hanya tersisa

kaki dombanya"

Diluar dugaan, Rasulullah menjawab," Ya Aisyah, kamu salah yang tersisa itu

bukanlah benar-benar sisa melainkan yang diberikan tetangga itu yang merupakan sisa

kelak diakherat. Kaki domba itu justru hanya dimakan oleh kita dan habis tak

berbekas."

Ini artinya, Rasul mengajak kita untuk berpikir hakikat. Apa yang diberikan

untuk semua orang itulah kelak akan diperhitungankan diakherat. Sehingga Rasulullah

pernah mengucapkan kriteria orang cerdas adalah orang yang sering mengingat mati

dan telah mempersiapkan bekalnya nanti untuk akherat dengan banyak berbuat amal

shaleh.

Yakin Besok Masih Hidup?

Lantas apa hubungannya si anak kecil yang menangis, santri dan sang kiyai

terhadap dua peristiwa dari Rasulullah tersebut? Silahkan simak cerita singkatnya

dibawah ini. Ambil hikmahnya untuk kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita bisa

menjalaninya. Amin.

Di suatu kesempatan sang ustad melihat seorang anak kecil menangis. Lalu ia

datangi dan menanyakannya.

"Dek kenapa nangis?"

"Uangku habis, jadi besok gak bisa jajan lagi," jawab sang anak merengek

Sang ustadpun mencoba menenangkan anak kecil tersebut.

Lalu datanglah kyai dan menanyakan ke santri tersebut

"Ada apa pulan?" tanya sang kyai

"Ini guru, katanya duitnya habis, jadi besok gak bisa jajan," jawab sang ustad

"Ya Allah, kaya besok tahu aja kalau masih hidup," jawab sang kiyai dengan yakin

sembari meninggalkan ustad tersebut.

Page 35: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 29

Apa yang ada dalam benak pikiran teman-teman? Sepintas memang anak kecil

tak mengerti akan itu. Tapi sangat jelas pesan itu ditujukan untuk kita orang-orang

dewasa yang ingin bersikap cerdas seperti diungkapkan Rasulullah. Tentu ini bagi yang

merasa. Tak usah memikirkan besok yang belum pasti, pikirkan sekarang yang sedang

dijalani dengan banyak melakukan perbuatan amal sholeh dan bersyukurlah dengan apa

yang ada saat itu. Semoga kita semua termasuk dalam orang-orang yang bisa pandai

bersyukur. Amin...

Masjid Al-Hidayah Pamulang, 3 Januari 2015

Page 36: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 30

Kisah Imam Hanafi Menangis Karena Anak Kecil Hati-hati dengan godaan syaitan berbentuk halus tidak terlihat misal rasa sombong,

ujub, atau merasa paling hebat.

Renungan untuk hari Jum'at kali ini, saya membaca sebuah artikel yang

mengandung filosofi hidup. Saya membacanya disitus Nahdatul Ulama (NU). Saya

senang sekali membaca disitus tersebut terutama khusus pada kategori hikmah. Banyak

cerita-cerita kehidupan orang terdahulu yang bisa dijadikan pelajaran penting untuk

masa kini dan masa yang akan datang. Seperti salah satu kisah Imam besar Hanafi yang

menangis karena anak kecil. Kenapa Imam Hanafi bisa menangis hanya karena anak

kecil? Berikut kisahnya:

Imam Hanafi

Imam Hanafi lebih terkenal dengan sebutan Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit.

Suatu hari beliau bertemu dengan seorang anak kecil miskin sedang berjalan memakai

sepatu yang terbuat dari kayu.

”Hati-hati, Nak, dengan sepatu kayumu itu. Jangan sampai engkau tergelincir,” kata

Imam Hanafi menasehati.

Sang bocahpun tersenyum, sembari mengucapkan terima kasih. Lantas iapun bertanya.

"Tuan, bolehkah saya tahu namamu?"

”Nu’man,” Jawab sang imam

”Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a‘dham (imam

agung) itu?” Jawab sang bocah menimpali.

”Nak, bukan aku yang menyematkan gelar itu, melainkan masyarakatlah yang

berprasangka baik dan menyematkan gelar itu kepadaku,” Jawab Imam Hanafi.

"Wahai sang Imam, hati-hati dengan gelarmu itu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke

neraka gara-gara dia. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia.

Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke kubangan api yang kekal jika

kesombongan dan keangkuhan menyertainya,” Kata anak kecil yang memakai sepatu

kayu tersebut.

Imam hanafi pun menangis. Beliau merasa bersyukur masih ada yang

mengingatkannya. Bahkan tidak disangka-sangka peringatan itu datang dari lidah anak

kecil yang masih polos.

Page 37: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 31

Hikmah Untuk Kita Semua

Melihat kisah Imam Besar Hanafi menangis karena anak kecil, maka selayaknya

kita mengambil pelajaran penting dari beliau. Ada tiga hal yang bisa kita ambil

hikmahnya. Pertama, beliau seorang imam besar yang memiliki ilmu tinggi, namun

ketika peringatan itu datang dari seorang anak kecil, beliaupun menerimanya dengan

menangis memohon ampun dan bersyukur kepada Allah, SWT karena telah

diperingatkan melalui lidah si anak itu. Lantas, beliau pun tidak memarahi si anak

tersebut dan juga tidak merasa gengsi. Beliau tetap rendah hati. Justru beliau tersungkur

menangis karena apa yang dikatakan anak kecil itu benar adanya.

Hikmah kedua adalah terkait gelar yang disandangnya. Semua itu akan

dipertanggungjawabkan kelak kepada yang maha kuasa. Ketika seseorang yang

diberikan gelar oleh masyarakat sebagai ustad, guru ngaji, dan apapun itu, pada

hakekatnya akan ada banyak godaan syaitan yang bisa menjerumuskan atau

menggelincirkan itu ke dalam neraka. Godaan tersebut bisa berbentuk halus tidak

terlihat misal rasa sombong, ujub, merasa paling hebat dan lain sebagainya. Analogi

yang mudah dan dapat kita rasakan ketika kita mengendarai sebuah mobil mewah

dibandingkan ketika menaiki sepeda. Apa yang dirasakan? Bagi yang terjerumus hawa

nafsu, maka orang yang menaiki mobil mewah itu akan cenderung tergelincir kedalam

sifat sombong, merasa keren dan hebat. Padahal sejatinya yang hebat hanyalah Allah,

SWT. Berbeda dengan yang menaiki sepeda, tentu akan terasa lain. Contoh lain

misalnya seorang doktor atau profesor. Tidak sedikit, dari mereka yang merasa hebat

hanya karena gelar yang disandangnya. Sehingga seringkali dihinggapi sifat

meremehkan orang lain, merasa benar, merasa hebat, ujub dan lain sebagainya. Semoga

kita semua terhindar dari sifat yang demikian. Amin

Hikmah ketiga adalah tidak hanya berkaitan dengan gelar. Orang-orang yang di

beri rezeki oleh Allah, SWT seperti pangkat, jabatan dan kedudukan juga bisa

menggelincirkan manusia ke lembah hitam. Fenomena demikian telah banyak terjadi di

sekeliling kita. Semakin tinggi suatu pohon, maka akan semakin kencang angin yang

menerpanya sehingga ini bisa menggoyahkan bahkan merobohkan pohon tersebut.

Page 38: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 32

Semoga cerita kisah Imam Hanafi diatas, dapat membuka mata hati kita untuk

menjadi manusia yang lebih baik lagi sesuai yang diajarkan oleh Allah, SWT melalui

Rasul kita Nabi Besar Muhammad, SAW. Amin.

Renungan Rutin Jum’at, Pamulang, 23 Januari 2015

Ide sumber bacaan:

http://www.nu.or.id/post/read/42760/tangisan-imam-hanafi-berjumpa-anak-kecil

Page 39: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 33

Kisah Putusnya Jari Sang Raja Dan Pemuda Buta “Kita tidak tahu apa yang diberikan Allah, SWT kepada kita. Semua itu penuh

misteri. Sebagai manusia yang beriman kepada Allah, SWT, harusnya selalu senantiasa bersyukur baik dikala senang maupun ketika sedang ditimpa musibah.”

Tepat sebelum waktu sholat Jum'at dimulai, sebenarnya saya telah menulis

tentang sebuah foto sederhana yang membuat saya harus bersyukur karena alam

ciptaan-Nya yang begitu sempurna. Entah kebetulan atau tidak, tema khutbah untuk

Jum'at ini, ternyata membahas tentang rasa syukur pula.

Belajar tentang syukur memang selalu menjadi topik yang menarik bagi kaum

muslimin dan muslimat dimanapun berada. Apalagi jika disampaikan melalui cerita-

cerita Islami yang penuh hikmah dan nasehat. Jum'at kali ini, khatib menceritakan

sebuah kisah apik dan menarik. Kisah yang diceritakan tersebut adalah sebuah riwayat

yang mempunyai hikmah mendalam tentang pelajaran rasa syukur. Melalui riwayat ini

kaum muslimin dan muslimat bisa mengambil pelajaran penting untuk dijadikan

motivasi agar selalu senantiasa bersyukur kepada Allah, SWT.

Kisah ini adalah tentang putusnya jari sang raja terkenal dari Baghdad dan

seorang pemuda buta. Berikut ceritanya yang saya bagi menjadi dua:

Pergi Berburu

Suatu hari raja mengajak pengawal setianya untuk berburu ke hutan. Sang raja

memang terkenal dengan hobinya berburu binatang. Masuklah ia bersama pengawal

setianya ke hutan belantara. Sang rajapun melihat seekor rusa yang bagus hingga begitu

bahagianya hati sang raja.

Saking senangnya, mulailah ia mengeluarkan panahnya lalu membidiknya.

Ketika panah itu tepat mengenai rusa, lalu sang rajapun mengambil pisaunya hingga tak

terasa pisau tersebut mengenai jarinya. Seketika putuslah jari sang raja tersebut.

Kemudian ia memerintahkan pengawal setianya untuk mencari potongan jarinya.

"Hei pengawal, coba cari dimana potongan jariku tadi," suruh sang raja

"Paduka raja, syukurilah dengan apa yang terjadi," sahut pengawalanya

Mendengar perkataan dari pengawalnya itu, lantas sang rajapun marah besar.

Lalu ia kembali ke istana dan memenjarakan pengawalnya tersebut.

Page 40: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 34

Ditangkap Manusia Kanibal

Di hari yang lain sang rajapun berburu kembli ke hutan. Kali ini dengan

membawa pengawal barunya. Setelah memasuki hutan, ternyata sang rajapun salah

jalan. Ia tersesat di hutan yang bukannya banyak binatang buruannya, melainkan

tersesat dihutan yang ada sekolompok suku primitif pemakan manusia atau manusia

kanibal.

Akhirnya sang raja dan pengawal baru itu ditangkap oleh suku kanibal tersebut.

Mula-mula pengawal barunya dimandikan lalu disembelih untuk dijadikan hidangan

makanan. Setengah untuk persembahan dewa. Setengah lagi untuk dimakan oleh ketua

suku manusia kanibal bersama anak buahnya.

"Daging ini enak sekali, saya masih lapar. Masih adakah yang lainya?" tanya ketua

suku.

"Oh masih ada satu lagi tuan," jawab dari salah satu anak buahnya.

"Ok, masak satu lagi," sahut ketua suku menimpali.

Mendengar obrolan para manusia kanibal ini, sang rajapun ketakutan. Seluruh

badanya gemetar tak terkira.

Lalu, dibawahlah sang raja oleh para manusia kanibal ini. Setelah dimandikan

dan ketika akan disembelih, salah satu dari manusia kanibal itu terkejut karena melihat

salah satu jari dari sang raja tidak ada. Melihat itu, sang rajapun dibuangnya ditengah

hutan. Para manusia kanibal itu tidak jadi untuk menyembelihnya karena ada yang

kurang sempurna dengan anggota tubuhnya. Jika ini dilakukan, maka rasa dagingnya

menjadi tidak enak. Belum lagi ini akan menjadi bala karena dewa akan menolak

persembahan yang tidak sempurna.

Bersyukur

Sang rajapun benar-benar bahagia karena merasa bebas dari para manusia

kanibal. Sepanjang jalan ia tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah, SWT. Setiba di

istana, ia pun mendatangi pengawal setianya yang dulu dipenjara. Lalu sang rajapun

membebaskan sang pengawal tersebut.

"Pengawal, saya berterima kasih kepadamu karena telah mengingatkanku untuk

bersyukur", kata sang raja. Lalu ia menceritakan persitiwa berburunya hingga tersesat

dihutan dan akan disembelih oleh manusia kanibal.

Page 41: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 35

"Wahai paduku raja, sesungguhnya saya yang harus berterima kasih karena saya

dipenjara," jawab pengawalnya.

Mendengar perkataan pengawalnya itu, sang rajapun semakin tidak mengerti.

"Mengapa justru kamu yang minta maaf," tanya sang raja dengan roman muka

kebingungan.

"Wahai paduka raja, seandainya saya tidak dipenjara, mungkin saya yang akan

disembelih oleh manusia kanibal itu. Karena saya dipenjara, maka yang disembelih

adalah pengawal tuan raja yang baru," jawab pengawalnya.

Sang rajapun baru tersadar. Mendengar jawaban dari pengawalnya, hati dan

pikirannya mulai terbuka. Betapa semua kejadian itu ada hikmahnya. Kita tidak tahu

apa yang diberikan Allah, SWT kepada kita. Semua itu penuh misteri. Sebagai manusia

yang beriman kepada Allah, SWT, harusnya selalu senantiasa bersyukur baik dikala

senang maupun ketika sedang ditimpa musibah.

***

Pemuda Buta

Kisah yang senada dengan diatas sebenarnya sudah pernah saya dengar juga

ketika mendengarkan ceramah dari almarhum KH.Zainuddin, MZ ketika masih kecil.

Hanya saja ada perbedaanya, yakni pada kisah peran dari orang yang diceritakannya.

Kalau dari KH.Zainuddin, MZ, kisah itu tersiratkan oleh seorang pemuda yang

buta sejak lahir. Suatu hari pemuda tersebut mengeluh dalam hati.

"Ya Allah, mengapa saya dilahirkan dalam keadaan buta," gumam pemuda tersebut.

Suatu ketika didesanya itu datangi oleh sekelompok suku pemakan manusia

(kanibal). Lantas banyak pemuda didesa itu diambil untuk dijadikan hidangan makanan.

Termasuk pemuda yang buta matanya itu tak luput dari culikan para manusia kanibal

tersebut.

Sebelum disembelih untuk dijadikan hidangan makanan, para kumpulan pemuda

yang telah diculik itu diberikan makanan yang enak-enak agar gemuk. Para pemuda

tidak tahu, mengapa mereka dikasih makanan yang enak-enak. Hingga tiba saatnya,

Page 42: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 36

ternyata baru menyadari bahwa para pemuda itu akan disembelih untuk dijadikan

hidangan makanan.

Satu persatu para pemuda itu disembelih. Sekarang giliran terakhir, pemuda buta

itupun dibawa dan akan disembelih pula. Ketika akan menyembelih, salah satu orang

kanibal itu terkejut karena orang yang akan disembelih adalah orang buta. Seketika

acara penyembelihanpun digagalkan.

"Wah ini buta, kalau disembelih pasti dagingnya tidak enak," kata salah satu orang

kanibal

"Lebih baik dibalikan saja lagi ke desanya," teriak dari salah seorang lagi.

Akhirnya sang pemuda buta itu dikembalikan ke desanya. Dalam hati, pemuda

buta itu tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah, SWT. Ternyata ada hikmahnya juga

dengan apa yang terjadi pada kondisinya sekarang.

Dua kisah diatas adalah pelajaran penting buat kita semua khususnya yang lupa

akan rasa syukur kepada Allah, SWT. Apapun yang diberikan oleh yang maha kuasa

terimalah dengan sabar, ikhlas dan ridho.

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 14 Februari 2015

Page 43: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 37

Kisah Sultan Murad IV dan Mayat di Hutan “Jika tidak tahu, diam adalah lebih baik”

Saya ingin bercerita tentang namaku: Murad. Kisah ini adalah tentang Sultan

Murad IV dan mayat di hutan. Cerita yang penuh hikmah ini saya dapatkan dari

mendengarkan kajian Islami Shubuh tadi di Masjid Al-Hidayah Pamulang. Alkisah

Sultan Murad IV ini selain seorang sultan juga seorang waliyullah yang mempunyai

kemampuan rata-rata dari orang biasa. Sang sultan juga seorang pemimpin yang sering

turun kebawah dengan menyamar sebagi rakyat biasa.

Sultan Murad IV

Pada suatu malam, sang sultan merasakan tidak enak badan, perasaannya tidak

nyaman, tidurpun tidak nyenyak. Ada apa ini gerangan? Padahal sang sultan sudah

mengambil wudhu, sholat malam tapi tetap merasakan gelisah. Dipanggilah semua

penasehat spiritual (ulama). Sang sultanpun berkonsultasi dengan kondisinya. Diantara

pensehat itu ada yang menanyakan mungkin pagi tadi sultan belum berkeliling

kebawah. Sang sultanpun menjawab, "sudah"

"Kalau begitu bagaimana kalau malam ini sultan berkeliling lagi," usul sang pensehat.

"Ok," sahut sultan

Mayat di Hutan

Malam itu juga Sultan Murad IV beserta pensehat spiritualnya berkeliling ke

desa-desa penduduk dengan pakaian menyamar seperti rakyat biasa. Ketika berkeliling

itu sang sultan mencium bau busuk menyengat. Baunya benar-benar busuk. Sang sultan

penasaran.

"Bau apa ini? Sangat busuk sekali," tanya sang sultan kepada penasehatnya.

Setelah mencari-cari sumber bau busuk itu, akhirnya ketemu juga. Bau busuk itu

ternyata bersumber dari hutan. Setelah ditelusuri ke tengah hutan, sang sultanpun

terkejut karena menemukan mayat. Sultanpun bertanya, mayat siapa yang ada ditengah

hutan ini. Tak satupun yang mengetahuinya.

Sang sultanpun membawa mayat itu dan ada penduduk yang mengetahuinya.

Page 44: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 38

"Oh itu mayat si pulan, si pemabuk. Dia seorang pezinah, orang zindik. Biarkan saja

jangan diurus mayatnya," kata salah satu penduduk yang mengetahui mayat tersebut.

Sang sultanpun membawa mayat itu ke istrinya dan menanyakan bahwa benarkah mayat

tersebut itu suaminya. Wanita itu mengiyakan bahwa itu benar adalah mayat suaminya.

"Ibu coba ceritakan suami ibu ini semasa hidupnya. Sampai-sampai, tidak ada

penduduk yang mau mengurus dan menguburkannya?" tanya sang sultan penasaran.

"Sebenarnya saya sudah menduga. Akhirnya ketakutanku benar juga. Kalau sampai

suamiku meninggal pasti tidak ada penduduk yang mengurus dan menguburkannya

karena dianggap pemabuk dan pezinah," jawab sang ibu menangis.

" Sebenarnya kami ini orang berkecukupan. Setiap malam ini suamiku keluar mengetuk

pintu wanita nakal. Lalu uang hasil kerja kerasnya diberikan kepada wanita nakal itu.

Dia akan menanyakan kepada wanita itu. Berapa tarifnya semalam? Kemudian

diberikannya uang lebih kepada wanita nakal itu untuk satu hari penuh dan ia akan

berpesan jangan buka pintu lagi. Kalau ada tamu anak muda, jangan bukakan. Terus ia

lakukan seperti itu dari pintu ke pintu hingga uangnya habis. Selain itu suamiku juga

sering ke kedai minuman dan memborong semua minuman keras lalu dibuangnya

secara sembunyi-sembunyi. Saya sudah memberikan nasehat kepada suamiku dengan

apa yang dilakukannya akan dianggap jelek oleh masyarakat dan memang setiap

malam ini orang-orang selalu melihat suamiku yang sering masuk rumah wanita nakal

dan kedai berisi minuman keras. Saya tanya kepada suamiku mengapa melakukan ini?

Suamiku menjawab supaya bisa menyelamatkan generasi muda ini agar tidak

terjerumus dari wanita penghibur dan minuman keras. Tapi saya takut jikalau engkau

meninggal, nanti orang-orang tidak mau mengurus dan menguburkan jenazahmu.

Lantas suamiku menjawab, Allah akan mengirimkan sultan dan orang-orang soleh

untuk merawatku," jawab sang ibu panjang lebar bercerita kepada sang sultan.

Page 45: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 39

"Subhanallah. Suami ibu itu wali Allah. Saya sultan. Saya bersama orang sholeh dan

ulama yang akan memandikan, menyolatkan, dan mengkafaninya" jawab sultan

menangis sambil membuka penyamarannya.

Hikmah:

Kisah Sultan IV dan mayat di hutan itu memberikan hikmah kepada kita semua.

Hendaknya kita jangan terburu-buru menilai seseorang dari luarnya saja. Begitu pula

dengan kondisi sekarang dimana terjadi ledakan informasi yang tidak terkontrol.

Hendaknya dengan banyak beredaranya informasi, kita jangan cepat langsung percaya

apalagi bukan dari sumber aslinya. Jika tidak tahu, diam adalah lebih baik.

Biografi (Riwayat Singkat) Sultan Murad IV:

Nama Sultan Murad IV adalah Murad Ahmad

Lahir tanngal 16 Juni 1612

Meninggal 9 Februari 1640. Masih sangat muda berumur 27 tahun

Ia adalah Sultan Turki Utsmani dan merupakan anak dari Sultan Ahmad I dan

Kosem

Ia juga masih keturunan Yunani

Memerintah sejak masih umur 11 tahun. Masa pemerintahannya dari 10

September 1623 hingga 9 Februari 1640 (memerintah selama 16 tahun 11 bulan)

Masa kepemimpinanya adalah memberantas korupsi, pemberantasan alkohol,

kopi dan tembakau

Pemimpin yang sering turun kebawah dengan menyamar sebagai rakyat

Seorang waliyullah yang cerdas, pemberani dan memiliki pandangan yang tajam

Kuliah Shubuh, Masjid Al-Hidayah Pamulang, 7 Desember 2014

Tambahan bacaan lain:

http://id.wikipedia.org/wiki/Murad_IV

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/06/26/lne638-sejarah-para-

khalifah-murad-iv-pendiri-kedua-daulah-utsmaniyah

Page 46: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 40

Impian Sukses di Usia Muda Sukses terbesar manusia adalah jika ia menjadi seorang manusia yang bertaqwa. Inilah

sukses yang bersifat hakiki.

Mempunyai impian sukses di usia muda adalah sebuah cita-cita bagi setiap

manusia. Namun demikian, tidak banyak manusia yang berhasil menggapai impiannya

itu dengan baik. Disisi lain bagi mereka yang merasa sudah tercapai, sebaiknya jangan

lupa untuk selalu tetap bersyukur. Sukses itu relatif. Oleh karenanya antara individu

satu dengan individu lainya akan memiliki parameter sukses yang berbeda.

Secara umum parameter sukses bisa juga ditentukan pada pandangan-pandangan

yang berkembang di masyarakat. Sebagai contoh seorang anak buruh tani dengan

penghasilan yang pas-pasan dapat membiayai anaknya ke jenjang pendidikan

perguruan tinggi hingga lulus menjadi sarjana bahkan cepat mendapat kerja di

perusahaan-perusahaan besar. Dalam pandangan masyarakat, kondisi tersebut bisa

dikatakan sebagai orang yang sukses. Kasus lain misalnya jika anak seorang Doktor

hanya mampu menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang S1, maka kondisi tersebut

bisa dianggap sebagai orang yang belum sukses karena tolak ukurnya terhadap

pendidikan orang tuanya yang lebih tinggi.

Kedua contoh kasus diatas tentu akan lebih tepat jika kesuksesan dipandang dari

segi pendidikan. Padahal jika diliat dari bidang lain tentu akan berbeda. Bisa jadi anak

sang Doktor tersebut hanya bisa menyelesaikan pendidikannya hingga S1, akan tetapi

dia berhasil dalam menggeluti dunia wirausaha. Misalnya walau ia hanya seorang

tamatan S1, namun ia mempunyai banyak perusahaan. Kesuksesan tersebut tentu lebih

tepat dipandang dari segi kekayaan.

Parameter Sukses

Parameter kesuksesan di masyakrakat secara umum akan diukur melalui

beberapa kriteria. Apa saja? Berikut diantaranya:

Memiliki kekayaan. Bagi setiap indivdu yang memiliki kekayaan baik berupa

uang berlimpah, tabungan deposito, tanah lebar, mobil mewah, perusahaan

dimana-mana, maka dalam masyarakat umum dianggap sebagai orang yang

sukses. Masyarakat mengaggap orang tersebut termasuk ke dalam manusia

beruntung karena memiliki banyak harta.

Page 47: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 41

Mempunyai karir yang cemerlang, memiliki pangkat tinggi dan menduduki

jabatan yang strategis

Terkenal atau populer. Biasanya ini terjadi pada selebritis, pembicara hebat,

motivator, pengacara, atau lainya.

Bergaji besar

Bekerja diperusahaan bonafit

Berprestasi

Berpendidikan tinggi misal bergelar doktor dan profesor

Mempunyai banyak karya misal para seniman musik, penulis buku, arsitek,

programmer, dll

Mampu melakukan perubahan yang lebih baik kepada masyarakat disekitarnya

Mereka Yang Sukses di Usia Muda

Banyak kisah yang diceritakan tentang mereka-mereka yang sukses di usia

muda. Pada awalnya memang hanya sebuah impian, tetapi karena mereka mempunyai

keyakinan kuat, ide dan gagasan hingga mampu untuk mengimplementasikannya tahap

demi tahap. Akhirnya mereka berhasil melewati proses yang penuh lika-liku kehidupan.

Sekitar tahun 2011, di acara program Kick Andy pernah menayangkan acara

yang berkaitan dengan sukses diusia muda. Nama programnya adalah "Meraih Sukses

di Usia Muda". Ada empat narasumber muda yang sukses diwawancara oleh Andy F

Noya. Saat diwawancara, semua narasumber itu masih berumur antara 24 hingga 26

tahun. Berikut empat narasumber tersebut:

Merry Riana saat berumur 24 tahun telah menjadi milyuner. Ia memilih

wirausaha berawal karena sebuah hutang. Ia mempunyai konsep pemikiran jika

mau buka usaha maka harus dilakukan ketika muda karena tidak memiliki

tanggungan. Ia berwirausaha dibidang finance.

Putu Putrayasa berumur 26 tahun yang lahir dari keluarga miskin telah

mendirikan perguruan tinggi. Ia talah mendapat penghargaan dari Museum

Rekor Dunia Indonesia, MURI atas prestasinya di bidang pendidikan.

Elang Gumilang berumur 26 tahun telah sukses menjadi pengusaha properti

yang benar-benar dirintis dari bawah bukan warisan dari orang tua.

Page 48: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 42

Febrian Agung Budi Prasetyo berumur 27 tahun telah sukses bisnis pulsa

elektrik bahkan hingga bisa merekrut ribuan agen pulsa elektrik dengan sistem

multi level marketing (MLM). Febrian adalah anak seorang sopir Bus Damri.

Kisah sukses di usia muda juga bisa ditemui di buku Pak Rhenald Khasali yang

berjudul Wirausaha Muda Mandiri bagian 1 & 2: Ketika Anak Sekolahan Berbisnis.

Dalam kedua buku tersebut menceritakan kisah-kisah inspiratif yang sukses berbisnis di

usia muda. Silahkan bukunya baca sendiri ya.

Dua contoh kasus diatas, baik pada acara program Kick Andy dan buku

Wirausaha Muda Mandiri 1 & 2 yang ditulis Rhenald Khasali adalah contoh kesuksesan

di usia muda dengan jalur berbisnis. Tentu saja banyak contoh lainya yang sukses pada

jalur bidang yang berbeda. Misalnya Raditya Dika yang sukses sebagai komedian dan

penulis buku-buku humor. Kemudian ada juga yang sempat beritanya populer yakni,

Laily Prihatiningtyas berumur 28 tahun diangkat oleh Dahlan Iskan menjadi Direktur

Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Sukses

dibidang pendidikan misalnya Emil Elestianto Dardak yang meraih gelar Doktor

termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun. Selain

itu ada Cindy Priadi yang meraih gelar doktor dari Universitas Paris-Sud saat berumur

26 tahun. Lantas, Prof. Nelson Tansu, Ph.D yang diangkat menjadi guru besar

(profesor) di Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania saat berusia 25 tahun.

Dibidang olahraga yang sukses ketika masih usia muda adalah para pemain sepak bola

dunia dengan penghasilannya yang melebihi gaji presiden di negara manapun.

Sukses Hakiki

Melihat tayangan video acara Kick Andy tentang mereka yang sukses di usia

muda dan membaca buku pak Rhenald Khasali tentang Wirausaha Muda Mandiri, maka

sejatinya sebuah kesuksesan itu bisa dicapai melalui tiga hal. Pertama, do'a dan niat

kuat. Kedua, usaha, kerja keras dan pantang menyerah. Ketiga berdo'a lagi. Inilah

rumusan inti yang perlu digaris bawahi oleh kita semua. Menjadi orang sukses tentu

tidak mudah dan instan. Semua itu perlu proses dan perjuangan. Kesabaran dan

keyakinan adalah kunci utamanya.

Page 49: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 43

Satu hal yang perlu menjadi catatan penting, bahwa sukses ideal yang

diinginkan oleh semua manusia adalah bukan hanya di dunia saja melainkan di akherat

kelak. Sukses terbesar manusia adalah jika ia menjadi seorang manusia yang bertaqwa.

Inilah sukses yang bersifat hakiki. Boleh saja manusia sukses dalam hal harta, jika ia

bertakwa maka hartanya hanya akan didapat dari yang halal dan akan dibelanjakan ke

hal-hal yang lebih bermanfaat. Boleh saja manusia berilmu tinggi, jika ia bertakwa

maka ilmunya akan dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia. Boleh saja manusia

mempunyai pangkat dan jabatan tinggi, jika ia bertakwa maka pangkat dan jabatannya

akan dijalankan sesuai amanah. Inilah sukses yang sebenarnya: menjadi manusia taqwa,

apalagi jika masih muda, kaya, pintar, berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat,

maka hidup pun akan penuh makna. Sungguh sebuah anugerah yang tak terkira.

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan (QS: An-Naba' Ayat

: 31)

Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat

pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka

mengetahui. (QS: Al-Baqarah Ayat: 103)

Renungan di Pamulang, 21 Nopember 2014

Page 50: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 44

BAB III

Penyakit Hati dan Kematian

Tiga Manusia Paling Kikir

Lima Hal Yang Bisa Menyebabkan Meninggal Su'ul Khatimah

Nasehat Akhir Tahun: Enam Sesuatu Yang Perlu Kita Renungkan

Page 51: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 45

Tiga Manusia Paling Kikir

Dua hari yang lalu saya mendapatkan nasehat dari seorang penceramah saat

kultum sebelum sholat tarawih. Nasehatnya tentang 3 manusia paling kikir. Sepertinya

sang penceramah menyinggung tentang manusia paling kikir dikarenakan saat

memberikan salam, lantas para jema'ah kurang bersemangat untuk menjawab. Tapi,

saya mencoba berbaik sangka sepertinya mereka kebanyakan menjawab dihati. Ya,

dihati.

Sebelum ke inti kultumnya, sang penceramah kemudian bercerita bahwa ada 3

manusia yang paling kikir. Apa itu kikir? Kalau di KBBI ada dua pengertian. Kikir yang

menjurus pada suatu benda untuk menajamkan alat misalnya gargaji. Kemudian kikir

yang memiliki makna pelit. Dalam hal ini selalu dikaitkan dengna harta. Sejatinya kikir

disini menurut sang penceramah dikatakan bahwa tidak selalu melulu tentang harta.

Oleh karena itu kikir yang dimaksud adalah pertama, orang yang mendengar azan

namun tidak mengikuti ucapan sebagaimana muadzin mengucapkan. Kedua, orang yang

tidak mengucapkan shalawat ketika ada seseorang yang menyebut nama Nabi

Muhammad, SAW. Ketiga, orang yang tidak menjawab salam ketika mendengar ada

seseorang yang mengucapkan salam.

Nah lho, jadi kalau mendengar adzan, terus dengar nabi rasul kita disebut tak

menjawab shalawat dan juga tidak menjawab salam, maka ternyata kita bisa

dikategorikan manusia paling kikir. Semoga nasehat ini bisa saya ingat dan tentu saja

dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Amin....

Masjid Al Mustaqiim - Sendowo - Yogyakarta, 10 Juni 2016

Page 52: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 46

Lima Hal Yang Bisa Menyebabkan Meninggal Su'ul Khatimah “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang

yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)

Setiap hari senin di Masjid BAPETEN ba'da dzuhur selalu diadakan tausiyah

dari seorang ustad yang di undang khusus dari DKM Masjid BAPETEN. Tema kali ini

yang saya dengarkan adalah tentang kematian. Dari hasil tausiyah tersebut ada

informasi yang menarik sehingga perlu menjadi catatan di blog saya ini, yakni tentang

lima hal perbuatan yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul khatimah atau di

penghujung akhir yang buruk, Nauzu billahi min zalik. Semoga kita terhindar dari

kematian seperti itu. Apa saja lima perbuatan hal tersebut? Inilah diantaranya:

Menyepelekan Waktu Sholat

Menyepelekan atau mengulur-ulur waktu sholat seringkali kita lakukan tanpa

sadar. Biasanya karena sesuatu pekerjaan yang merasa menganggap sedikit lagi selesai

atau 'tanggung'. Tidak hanya itu, mengulur-ulur atau menunda waktu sholat karena

menganggap waktu batas akhir sholat yang masih lama sehingga menyebabkan ini

menjadi alasan utama. Padahal siapa yang tahu kita akan masih hidup saat itu. Ini adalah

tipu daya syaitan. Mengerjakan sholat tepat pada waktunya adalah pekerjaan yang

sangat di cintai Allah, Swt. Hal ini seperti apa yang dinyatakan dalam salah satu hadist

yang di riwayatkan lebih dari satu imam, sebut saja Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i,

Ahmad, dan Dârul Quthni.

Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: " Wahai Rasulullah

pekerjaan apakah yang paling Allah cintai?", Beliau menjawab: "Shalat pada

waktunya". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Taat pada

orang tua". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Jihad di jalan

Allah."

Durhaka Kepada Kedua Orang Tua

Hati-hati bagi anda yang masih mempunyai orang tua lengkap, bapak dan ibu.

Durhaka kepada orang tua bisa menyebabkan menjadi manusia yang zhalim.

Menghormati orang tua adalah wajib hukumnya terutama kepada seorang ibu yang telah

mengandung dan membesarkan kita. Perintah menghormati seorang ibu sangat jelas

Page 53: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 47

tersirat seperti yang tertuang dalam hadist rasulullah hingga menyebut kata ibu

sebanyak tiga kali.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Ada seseorang yang datang menghadap Rasulullah

dan bertanya, “Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?”

Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia

bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”

Jawabnya, “Ayahmu.” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)

Minuman Keras atau Mabuk

Meminum minuman keras (beralkohol) atau mabuk-mabukan jelas sangat

diharamkan oleh Allah, Swt. Tidak jarang kita mendengar berita dari media massa

bahwa banyak dari anak-anak muda yang meninggal karena minuman oplosan dengan

tujuan mabuk-mabukan. Hati-hati ini bisa menyebabkan ujung kematian yang buruk.

Nauzu billahi min zalik.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban

untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 90)

Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan

adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih

tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat

meminumnya di akhirat (di surga) (HR. Muslim)

Menyakiti Muslim Apalagi Anak Yatim

Menyakiti sesama muslim apalagi terhadap anak yatim biasanya akan mendapat

balasan langsung. Tidak hanya di akherat kelak, melainkan ketika masih di dunia

sekalipun. Kita tahu sesama muslim kita semua bersaudara sehingga harus saling

menebar kebaikan diantara sesamanya.

”Tidak beriman salah seorang di antara kamu sampai ia mencintai saudaranya

sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari-Muslim)

Page 54: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 48

Memakan harta anak yatim sungguh menjadi sebuah dosa besar yang bisa

berujung pada kematian yang buruk jika tidak bertaubat sesegera mungkin sebelum ajal

menjemput.

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang telah baligh) itu akan harta mereka,

dan janganlah kamu tukar gantikan yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu

makan harta mereka (dengan menghimpunkannya) kepada harta kamu, karena

sesungguhnya (yang demikian) itu adalah dosa yang besar.” (Surah An-Nisa’: 2)

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara zalim,

sebenarnya mereka itu hanyalah menelan api ke dalam perut mereka, dan mereka pula

akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” (Surah An-Nisa’: 10)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

bersabda:

“Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.” Dikatakan kepada beliau, “Apakah ketujuh

dosa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kesyirikan kepada Allah, sihir,

membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haknya,

memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh

wanita mukminah baik-baik berbuat zina.” (HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no.

89)

Tidak Menghiraukan Ketika Azan Berkumandang

Azan adalah sebuah panggilan khusus dari Allah, Swt untuk melakukan perintah

sholat. Namun ketika lantunan azan berkumandang, sudahkah kita menjawabnya dan

berhenti dari aktivitas hiruk pikuk dunia? Dapatkah kita sejenak diam untuk

mendengarkan azan?

Ketika azan berkumandang, dalam berbuat kebaikan saja harus dihentikan

apalagi berbuat di luar itu. Sebagai contoh ketika kita sedang membaca Al-quran dan

kemudian mendengarkan azan maka sejenak kita harus berhenti untuk menghormatinya.

Ketika Azan telah selesai dikumandangkan, maka bacalah do'a setelah azan karena

kelak nanti Nabi Muhammad, SAW akan memberikan syafa’at pada hari kiamat.

Seperti dalam hadist berikut ini:

“Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan,

kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa bershalawat kepadaku satu

Page 55: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 49

kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian memohonlah al-

wasilah (kedudukan tinggi) kepada Allah untukku karena itu adalah kedudukan di surga

yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku

berharap aku adalah hamba tersebut, barangsiapa memohon al-wasilah untukku

niscaya dia (berhak) mendapatkan syafaat.” (HR Muslim 2/327)

Itulah lima hal perbuatan yang seringkali kita lakukan baik di sadari maupun

tanpa kita sadari yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul khatimah. Nauzu

billahi min zalik. Sekali lagi tak henti-hentinya selalu berdo'a kepada Allah,Swt, semoga

kita semua terhindar dari kematian seperti itu. Amin.

*Tulisan ini hanya catatan pribadi yang khusus ditujukan bagi pemilik blog ini sebagai

bahan renungan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tausiyah di Masjid BAPETEN, Senin, 23 September 2013

Tambahan bacaan lain:

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/05/13/ll41s3-rasulullah-saw-

selalu-tepat-waktu

http://www.dakwatuna.com/2008/07/03/783/hak-ibu-atas-anaknya/#axzz2fufNeKfn

http://www.bersamadakwah.com/2012/01/khutbah-jumat-hukum-dan-bahaya-

minuman.html

http://www.voa-islam.com/teenage/smart-teen/2009/07/19/361/sesama-muslim-

bersaudara-lho/

http://www.brunet.bn/gov/mufti/irsyad/pelita/2002/ic42_2002.htm

http://www.sahabatyatim.org/artikel/hadist-shohih-pemakan-api-neraka/

http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/menjawab-adzan.htm

Page 56: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 50

Nasehat Akhir Tahun: Enam Sesuatu Yang Perlu Kita Renungkan “Masa lalu adalah sejarah, ambil pelajaran penting darinya. Syukuri masa kini dan

untuk masa depan terus tingkatkan taqwa karena itu jalan yang hakiki.”

Sebenarnya tidak ada petunjuk wajib yang harus dilakukan ketika memasuki

penghujung tahun yang didasarkan pada kalender masehi. Namun, sangat jelas Islam

menyuruh semua muslim untuk selalu berbuat kebaikan kapanpun dan dimanapun

berada. Kini tahun 2014 telah digantikan menjadi tahun 2015. Berbicara mengenai

pergantian tahun, maka akan sangat berkaitan erat dengan perputaran waktu. Ada tiga

hal yang menjadi kata kunci utama yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Imam

Al-Ghazali memberikan nasehat yang indah dan ini bisa menjadi nasehat bijak untuk

kita semua khususnya setiap akhir tahun. Nasehat bijak itu adalah 6 sesuatu yang perlu

kita renungkan. Berikut uraiannya:

Sesuatu yang paling dekat

Sesuatu yang paling dekat adalah kematian bukan ada yang ada disekitar kita.

Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksikan. Kita tidak tahu kapan ia akan

datang. Bisa hari ini, esok, bahkan tahun depan. Kematian itu bersifat pasti dan tidak

diragukan lagi. Boleh saja kita takut tapi pasti suatu saat ia akan datang. Setiap hari

disekeliling kita melihat orang-orang meninggal. Kita sadar suatu hari nanti kita akan

medapat gilirannya. Tapi mengapa justru kebanyakan manusia lalai dan tidak

mempersiapkannya? Padahal ini suatu hal yang pasti. Berbeda dengan karir perkerjaan,

apapun kita perjuangkan belum tentu itu akan berhasil kita raih. Sebaliknya, mati adalah

pasti akan menghampiri. Beberapa ayat Al-Quran yang sangat jelas menerangkan

tentang mati diantaranya sebagai berikut:

Ali Imran ayat 145: Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan

izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa

menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu,

dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya

pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang

bersyukur.

Az-Zumar ayat 30: Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka

akan mati (pula).

Page 57: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 51

Ali Imran ayat 185: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan

sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa

dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah

beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang

memperdayakan.

An-Nisaa ayat 78: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan

kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika

mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah",

dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini

(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang)

dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-

hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”

Al Ankabut ayat 57: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian

hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”

Al Mu'minun ayat 15: “Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian

benar-benar akan mati.”

Al-Anbiyaa` ayat 35: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan

menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-

benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”

Ayat-ayat Al-Quran diatas sangat jelas tersirat dan pasti benar adanya. Bahkan

dalam surat Al Mu'minun, pernyataan itu dinyatakan hingga dua kali. Pertama, kata

"sesungguhnya" dan kedua, "benar-benar". Saya pribadi masih termasuk orang-orang

yang lalai. Ya Allah semoga saya selalu tetap diberikan hidayah dan jalan yang lurus.

Amin

Sesuatu yang paling jauh

Sesuatu yang paling jauh adalah masa lalu bukan bulan dan bintang yang ada

diangkasa. Bukan kutub utara dan juga bukan dasarnya lautan. Ia tidak akan bisa

dikembalikan. Masa lalu adalah sejarah dan didalamnya mengandung banyak hikmah

yang dapat diambil pelajaran penting darinya untuk menjalani kehidupan masa kini.

Sebagai muslim, hidup yang sedang dijalani sekarang harus terus disyukuri karena itu

Page 58: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 52

rahasia kebahagiaan yang sebenarnya. Syaitan akan dengan mudah menggoda manusia

agar tidak bersyukur (kufur).

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika

kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”(Qs.

Ibrahim: 7)

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku.” (Al-

Baqarah: 152)

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang

Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar

kepada-Nya kamu menyembah” (Al-Baqarah: 172)

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah

kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja

menyembah.” (Qs. An Nahl: 114).

Sesuatu yang paling besar

Memang benar bumi, bintang, bulan, matahari, dan gunung merupakan ciptaan

Allah, SWT yang besar. Namun, sesuatu yang paling besar adalah hawa nafsu.

Lazimnya godaan manusia akan mengerucut pada tiga hal, yakni harta, takhta, dan

wanita. Pejabat korupsi itu bukan karena ia lapar melainkan karena nafsunya mereka

terhadap mengumpulkan harta. Mengincar jabatan tinggi seringkali bukan dengan

tujuan untuk melayani rakyat, akan tetapi untuk mencari kedudukan agar dihormati.

Begitupun tidak sedikit orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi namun, jatuh

hanya karena wanita. Semua itu karena apa? Tak lain karena hawa nafsu yang tidak bisa

dibendung. Contoh paling mudah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

ketika seseorang dikuasai nafsu adalah saat berbuka puasa dengan berbagai macam

makanan. Padahal, ketika baru minum dan makan satu buah saja tiba-tiba merasa

kenyang.

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai

tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?”(Q.S. Al-Furqon

43.)

Page 59: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 53

Sesuatu yang paling berat

Tidak salah jika ciptaan Allah, SWT seperti gajah adalah hewan yang berat.

Benda mati seperti besi, pesawat terbang, kereta api, trailer dan semua benda-benda

yang besar itu juga termasuk benda-benda yang berat. Akan tetapi, ketahuilah hakekat

sebenarnya yang paling berat adalah memegang amanah. Bahkan dalam suatu hadits

Rosullullah disinggung bahwa salah satu ciri orang munafik selain berkata dusta,

mengingkari janji juga tidak bisa menjaga amanah (khianat). Beberapa amanah yang

harus kita jaga adalah ajaran Allah, SWT dan rosulnya. Amanah terhadap sesama

manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti anak, jabatan dan harta adalah amanah

yang diberikan Allah, SWT kepada kita. Apabila tidak menjaganya sungguh kita

termasuk orang-orang yang zalim. Kesehatan adalah rezeki Allah, SWT sekaligus

amanah yang harus digunakan untuk berbuat kebaikan.

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-

gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan

mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu

amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya…” (QS. An-Nisa: 58)

Sesuatu yang paling ringan

Kapas dan debu adalah benda ringan yang sering kita jumpai. Namun, dari

kedua benda itu ada yang paling ringan, yakni meninggalkan solat. Bukan cuma

meninggalkan solat, mengulur-ulur atau menyepelekan waktu solat termasuk sesuatu

yang paling ringan bahkan sering itu kita lakukan secara sadar. Padahal mengulur-

mengulur waktu solat adalah perbuatan yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul

khatimah. Nauzu billahi min zalik. Ya Allah, semoga kita semua terhindar dari

kematian seperti itu. Amin.

Bagi muslim, solat adalah sebuah komunikasi kita kepada Allah, SWT. Sebagai

hamba yang lemah dan penuh dosa, selayaknya manusia menjalin komunikasi yang baik

dengan penciptanya. Idealnya solat bukan hanya sekedar gerak lahiriah asal gugur

kewajiban tanpa meresapi makna yang ada didalamnya melainkan harus ada

implementasi dalam kehidupan sehari-hari.

Page 60: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 54

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan

dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji

dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu

kerjakan.” (QS. Al-Ankabut:45)

Sesuatu yang paling tajam

Pisau atau pedang yang diasah terus-menerus akan menjadi tajam dan dapat

dengan mudah digunakan untuk memotong atau bahkan untuk melukai seseorang. Akan

tetapi, sesuatu yang paling tajam itu bukanlah pisau atau pedang tersebut melainkan

lidah seseorang. Luka akibat pedang bisa sembuh dalam beberapa hari. Namun, luka

karena lidah akan terus dikenang walaupun sudah saling memaafkan. Pepatah

mengatakan lidah tak bertulang dan itu memang benar adanya.

Ucapan yang keluar dari seorang muslim hendaknya lebih terjaga dan hati-hati.

Berpikir baru mengucapkan, bukan mengucapkan baru berpikir. Saat ini fenomena

adanya ledakan informasi yang tak terbendung seringkali membuat kesulitan bagi kita

untuk memilih mana informasi yang benar dari sumber aslinya dan mana informasi

yang palsu. Diperlukan ketelitian dan kecermatan untuk memilah informasi tersebut.

Jika tidak tahu, diam adalah lebih baik. Semua ucapan yang keluar dari bibir kita kelak

akan diminta pertanggungjawabannya.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan

tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan

diminta pertanggungan jawabnya “ (QS. Al-Isra: 36)

Enam sesuatu diatas dari Imam Al-Ghazali diatas sungguh sebuah perumpamaan

dan hakekat yang indah untuk kita renungkan diakhir tahun ini. Tulisan ini juga

sekaligus sebagai renungan pribadi penulis dimana hingga sekarang masih banyak

melakukan perbuatan dosa. Semoga Allah, SWT mengampuniku dan selalu

memberikan hidayah kepadaku. Amin.

Apa yang harus dilakukan?

Diawal telah saya katakan hidup adalah perputaran waktu yang berkaitan dengan

tiga masa. Masa pertama adalah masa lalu. Ia adalah bagian sejarah dalam hidup

Page 61: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 55

manusia yang selayaknya menjadi pelajaran penting untuk masa kini. Maka, masa lalu

yang kelam harus jadi peringatan agar tidak diulanginya kembali. Sedangkan masa lalu

yang banyak mengandung hikmah dapat dijadikan pembelajaran untuk kehidupan masa

kini dan masa yang akan datang.

Masa kedua adalah masa kini. Masa yang sedang kita jalani sekarang. Satu hal

perbuatan yang harus kita lakukan adalah tetap bersyukur.

Masa yang ketiga adalah masa depan. Berbicara masa depan bukan hanya terkait

didunia saja. Sebagai seorang muslim kita mengimani adanya hari akhir. Oleh karena

itu, masa depan yang baik adalah masa depan yang juga memikirkan hingga di akherat

kelak. Boleh-boleh saja kita mempunyai resolusi sebagai pernyataan untuk menggapai

cita-cita pada tahun ini. Itu adalah sebuah harapan dan impian yang diinginkan. Namun,

seorang muslim tentu tidak berhenti disitu melainkan resolusi itu dilakukan untuk tujuan

jangka panjang yaitu akherat. Jadi, apa resolusi terbaik untuk umat manusia? Yaitu

senantiasa meningkatkan takwa. Itu kata kuncinya. Semua perbuatan harus dilandasi

dengan dasar takwa kepada Allah, SWT. Takwa adalah mengikuti segala perintah-

perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Petunjuknya adalah Al-

Qur'an. Sebagaimana yang tersirat dalam QS. Al-Baqarah Ayat : 2. “Kitab (Al-Qur'an)

ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”

Satu kesimpulan yang dapat ditarik dari tiga masa itu adalah masa lalu adalah

sejarah, ambil pelajaran penting darinya. Syukuri masa kini dan untuk masa depan terus

tingkatkan taqwa karena itu jalan yang hakiki. Al-Qur'an adalah kitab sempurna yang

berisi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Masjid Al-Hidayah Pamulang & Silaturahim Pasar Minggu, 1 Januari 2015

Page 62: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 56

SUPLEMEN Dua tulisan suplemen ini saya persembahkan secara khusus untuk emaku dan

guru ngajiku. Siapa mereka? Beliau-beliaulah yang berjasa kepada saya dalam

mengarungi hidupku ini.

Hati-Hati Jangan Sampai Tertipu! “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata,

‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi

shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali

bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,

‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab,

‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu

‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim

no. 2548)

Selamat hari ibu buat Emaku. Saya memanggilnya dengan sebutan ema. Sebutan

dari seorang anak petani yang tinggal dikampung kepada ibunya. Emaku seorang

tradisional namun visoner yakni menjadikan anak-anaknya harus berilmu. Saya tahu

persis bagaimana emaku mendidikku dengan cara-cara yang sederhana kepada anak-

anaknya. Beliau tidak mempunyai pengetahuan khusus seperti ibu-ibu jaman sekarang

tentang mendidik anak (parenting) yang lebih kompleks dan beragam, juga belum

banyak tersedia informasi tentang tips bagaimana idealnya mendidik anak agar sukses.

Emaku juga tidak mewajibkanku agar kelak saya harus "menjadi" seperti keinginan

orang pada umumnya. Emaku hanya menginginkan: "Aja Dadi Wong Goblog". Itu saja.

Mengapa emaku berprinsip demikian? Karena beliau hanya mengandalkan satu

keyakinan dan cara pandangnya terhadap pengalaman masa lalunya yang tidak mau

kelak akan terjadi kepada anak-anaknya. Nasehat emaku yang selalu terngiang hingga

sekarang adalah: "Sira kudu sekolah kamber aja dadi goblog kaya kita, baka dadi wong

goblog kuh ko bisa gampang ketipu" (Kamu harus sekolah agar tidak bodoh biar seperti

saya, kalau jadi orang bodoh itu nanti mudah tertipu). Ketika masih anak-anak, pikiran

saya hanya menelan mentah-mentah dari nasehat emaku itu. Belakangan setelah saya

renungkan perkataan emaku itu, pada hakekatnya mempunyai makna yang amat

Page 63: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 57

mendalam. Kurang lebih setelah 23 tahun itu saya bisa menemukan makna yang

sesungguhnya ketika membaca buku Ihya Ulumuddin dari Imam Al-Ghazali. Ada dua

kata kunci dari nasehat emaku yaitu kata 'bodoh' dan 'tertipu'. Apa makna yang tersirat

dari nasehat emaku itu? berikut uraiannya yang saya dapatkan jawabannya dari buku

sang Imam besar Al-Ghazali.

Jika Kamu Bodoh Maka Kamu Akan Tersesat

Saya membaca buku Ihya Ulumuddin ketika masih bekerja di Perpustakaan

Umum Indramayu. Secara tidak sengaja saya menemukan buku itu ketika sedang

mencari pencerahan tentang hakekat kematian. Di sana saya menemukan buku Ihya

Ulumuddin yang kedua belas dengan pokok pembahasannya yaitu Tafakur, Mati dan

Kejadian Setelahnya. Buku tersebut sebenarnya adalah buku satu kesatuan yang utuh

namun oleh Penerbit Marja di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan dibagi

menjadi 12 bagian buku. Jadi, ketika membacanya akan lebih mudah sehingga bisa

dibawa kemana-mana kerena lebih kecil dan tidak terlalu tebal.Saya sendiri

membacanya berulang-ulang ketika dalam perjalanan setiap hari sabtu dan minggu dari

Indramayu ke Jakarta dengan Kereta Cirebon Ekspress.

Nah, berawal dari buku yang kedua belas itulah akhirnya saya mencari buku

Ihya Umuluddin yang seri-seri sebelumnya. Beruntung saat itu di Perpustakaan

Indramayu semuanya tersedia dengan lengkap. Berikut detail buku tersebut:

Buku Pertama Ihya Ulumuddin: Biografi Al-Ghazali, Keutamaan Ilmu dan

Pokok-Pokok Iman

Buku Kedua Ihya Ulumuddin: Rahasia-rahasia bersuci, Shalat, Zakat, Puasa &

Haji

Buku Ketiga Ihya Ulumuddin:Ibadah, Dzikir, Doa-Doa

Page 64: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 58

Buku Keempat Ihya Ulumuddin: Adab Makan, Mencari Nafkah, Nikah, halal-

Haram, Kasih Sayang & Persaudaraan

Buku Kelima Ihya Ulumuddin: Pergaulan, Uzlah, Safar, Amar Makruf Nahi

Munkar, AKhlak Nabi

Buku Keenam Ihya Ulumuddin: Keajaiban hati, Akhlak Yang Baik, Nafsu

Makan & Syahwat, Bahasa Lidah

Buku Ketujuh Ihya Ulumuddin: Marah, Denfan, Dengki, Keterkiatan Pada

Dunia, Cinta Harta & Kekuasaan, Riya

Buku Kedelapan Ihya Ulumuddin: Cinta Kekuasaan, Riya, Takabur, Ujub &

Keterpedayaan

Buku Kesembilan Ihya Ulumuddin: Tobat, Sabar, Syukur

Buku Kesepuluh Ihya Ulumuddin: Takut & Harap, Faqir, Zuhud & Tawakal

Buku Kesebelas Ihya Ulumuddin:Cinta dan Rindu, Niat, Al-MUqarrabah Dan

Al-Muhassabah

Buku Keduabelas Ihya Ulumuddin:Tafakur, Mati dan Kejadian Setelahnya

Coba kita perhatikan buku Ihya Umuluddin diatas? Apa yang anda bayangkan

jika dikaitkan dengan nasehat emaku? Melihat dari daftar sub pokok bahasaan setiap

buku itu saja, kita dapat dengan mudah membayangkan bahwa mencari ilmu adalah

sebuah perjalanan awal yang harus dilakukan oleh setiap manusia sebelum menapaki

kehidupan selanjutnya. Saya tidak perlu menuliskan dasar dari Al-Quran dan Hadist

tentang keutamaan menuntut ilmu karena saya yakin teman-teman sudah

mengetahuinya.

Dalam buku pertama itu di terangkan begitu detail oleh Imam Al-Ghazali

tentang pondasi umat Islam dalam menuntut ilmu hingga ilmu-ilmu apa saja yang harus

kita kuasai mengingat begitu luasnya ilmu milik Allah sedangkan hidup kita ini singkat.

Karena begitu luasnya ilmu itu, seandainya manusia mempelajari satu surat dalam Al-

Quran saja niscaya manusia tidak akan sanggup menguasainya hingga ajal menjemput.

Oleh karena itu dalam buku tersebut dijelaskan bahwa menuntut ilmu harus

mendahulukan yang pokok dan penting terutama kaitannya untuk kehidupan yang akan

datang yaitu kehidupan setelah kematian. Inilah mengapa saya teringat dengan pesan

emaku agar supaya jangan jadi orang bodoh dan tersesat. Karena nasehat dari perkataan

ema itu saya yakin berasal dari keutamaan menuntut ilmu yang diwajibkan dalam Islam.

Page 65: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 59

Jika saya terjemahkan dalam bahasa yang sederhana adalah: "Jika Kamu Bodoh Maka

Kamu Akan Tersesat". Sedangkan makhluk yang sangat gencar untuk menyesatkan

manusia adalah Setan. Perlu diketahui pembahasan mengenai keutamaan ilmu tidak

hanya menyangkut ilmu agama saja, melainkan ilmu yang bersifat duniawi. Bagi yang

belum membaca silahkan baca sendiri lebih detail tentang Keutamaan menuntut Ilmu

pada buku pertama tersebut.

Jika Kamu Tersesat Maka Kamu Telah Tertipu

Orang bodoh itu akan mudah tersesat dan orang yang tersesat berarti dia telah

tertipu. Emaku sudah mewanti-wanti akan hal itu. Oleh sebab itu tidak bosan-bosannya

beliau selalu mengingatkan kepadaku agar jangan menjadi orang malas dalam menuntut

ilmu karena kesuksesan hidup yang hakiki bagi manusia itu diawali dari rasa haus akan

menuntut ilmu lantas kemudian mengamalkannya dalam kehidupan. Nasehat emak yang

secara tidak langsung agar berhati-hati terhadap tipu daya setan yang menyesatkan

sehingga menjerumuskan manusia dalam jurang kehancuran. Kebodohan adalah senjata

dan lahan subur bagi setan untuk memberi janji-janji kepada manusia

(media.isnet.org), utamanya kesesatan.

Setan selalu memberi janji-janji kepada mereka, dan membangkitkan angan-angan

kosong pada mereka, padahal setan tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan

belaka (QS Al-Nisa' [4]: 120).

Dalam buku Ihya Ulumuddin diatas kiranya dapat menjadi salah satu buku yang

perlu dibaca berulang-ulang setelah Al-Quran dan Hadist. Jujur saya akui, buku yang

ditulis Imam Al-Ghazali ini sangat mudah sekali dibaca oleh orang-orang awam bahkan

bagi para mualaf sekalipun.

Semoga saya selalu bisa mengingat dan menjalankan nasehat ema untuk

mejalani kehidupan ini. Selamat Hari Ibu khususnya buat emaku. Terima kasih telah

membimbing dan memberikan pendidikan agar terhindar dari kebodohan yang dapat

berpeluang pada kesesatan sehingga bisa termasuk dalam orang-orang yang tertipu.

Pamulang, 22 Desember 2013

Page 66: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 60

Selamat Hari Guru: Puisi Untuk Guruku

Hari Minggu saat di Gramedia, istriku mengirim pesan kepadaku untuk

membelikannya baju PGRI. Katanya untuk perayaan hari guru yang jatuh pada tanggal

25 November. Sepulang dari Gramedia, sayapun langsung membelinya dipasar Ciputat.

Hari Selasa ini saya baru ingat kembali, pagi-pagi istriku memakai baju PGRI

dan mulai memanaskan mobilnya. Saya baru tersadar, bahwa hari ini tanggal 25

November adalah Hari Guru Nasional. Saat itu sejarahnya bertepatan dengan berdirinya

organisasi profesi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Alih-alih berbicara guru, ada satu guru non formal yang paling saya ingat.

Beliau adalah Wa Bakri, guru ngaji dikampungku tanpa dibayar. Belakangan saya baru

sadar bahwa Wa Bakri adalah guruku yang sebenarnya dalam memberikan bekal ilmu

untuk mengarungi hidup ini. Wa Bakri adalah sosok orang yang sederhana, tegas dan

teguh pendirian. Walau anaknya banyak, beliau tidak pernah meminta bayaran

sepeserpun ketika saya belajar mengaji bersama teman-teman sekampung.

Wa Bakri mencari nafkah dengan bertani. Beliau bercocok tanam padi. Kalau

saya amati, pagi setelah shubuh pergi kesawah. Saya sering ketemu ketika akan

berangkat sekolah. Beliau dengan sepeda ontel dan pacul dipundaknya begitu semangat

pergi ke sawah. Sorenya, setelah Ashar beliau pulang dan biasanya Maghrib akan

standby di musola kecil untuk mengajarkan anak-anak mengaji.

Wa Bakri mengajarkanku kedisiplinan dan tangggung jawab untuk memelihara

musola. Biasanya hari minggu kita akan disuruh kerja bakti sesuai jadwal yang telah

ditentukan. Mulai dari ngepel lantai, mengisi bak wudu, hingga mencuci sejadah.

Satu hal yang membuat saya bangga kepada Wa Bakri adalah beliau tidak

pernah pandang bulu. Ketika ada anaknya atau saudaranya mengaji, namun sering

bermain-main, maka ia akan bertindak keras untuk menasehatinya layaknya anak orang

lain.

Wa Bakri adalah salah satu sosok yang saya kagumi. Saya percaya almarhum

Wa Bakri tenang dialam sana karena selama hidup ia selalu berbuat kebaikan tanpa

pamrih. Apalagi ketika meninggal Wa Bakri dalam keadaan khusnul khatimah. Beliau

meninggal tertabrak sepeda motor yang mudik ketika pulang Sholat Jum'at. Saat itu

beliau juga sedang berpuasa bulan Ramadhan. Sungguh akhir hidup yang indah.

Page 67: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 61

Wa Bakri. Semoga tenang dialam sana. Terima kasih yang tak terhingga....

Engkau guru dunia akherat yang selalu kukenang...

Selamat hari guru untuk semua guru di Indonesia, spesial khusus buat guru dunia

akherat: "Wa Bakri"

Puisi Untuk Guruku

Sang Guru

Engkau sederhana

Tapi mulia

Tanganmu dingin

Sedingin salju

Engkau pesona hidup

Tak pernah mengeluh

Jalani, berpacu dengan waktu

Nikmat dari-Nya

Kau sebarkan untuk mereka

Walau renta

Engkau tetap terjaga

Wahai sang guru

Engkau ikhlas

Engkau ridho

Engkau berbeda

Apalah diri ini tanpamu

Terima kasih wahai sang guru

Jkt, 25 Nov 2014

Page 68: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 62

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Prihasmoro, Hardianto. 2007. Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam

Bukhari

Prihasmoro, Hardianto. 2007. Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam

Muslim

Page 69: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 63

PROFIL PENULIS

Murad Maulana, seorang pustakawan blogger biasa dipanggil Myu. Anak petani penyuka Vespa, lahir di Kota Mangga Indramayu, 4 Mei 1983. Menamatkan pendidikan S1 di Univeristas Padjajaran, Fakultas Komunikasi, Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, beasiswa Pemda Indramayu. Saat ini sedang menempuh Sekolah Pascasarjana UGM, Manajemen Informasi dan Perpustakaan beasiswa Kemenristek Dikti 2015. Aktif di kawan Komunitas Blogger X Cimanuk Indramayu (KBXC) dan Pustakawan di Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Jakarta.

Diantara pekerjaan yang pernah digeluti sejak kecil hingga sekarang seperti pedagang kaki lima, kuli tegel, bertani, beternak, hingga PNS. Blog pribadinya dapat diakses di www.muradmaulana.com. Beberapa buku yang sudah diterbitkan: Membangun Website Dinamis Tanpa Background IT Dengan CMS Drupal 6.0 (2009, Andi Publisher), Free Online Webstore: Hanya 1 Menit Membuat Toko Online (2010, Andi Publisher), Motivasi Go Blog: Semangat Menulis Blogger Pemburu Dolar (2015, Leutikaprio), Pustakawan dan Pemaknaan Buku (2016, Book Chapter, Ladang Kata). Download e-book lainya dialamat : http://www.muradmaulana.com/p/e-book-saya.html Penulis bisa dihubungi melalui: Whats App: 081317976674 Email: [email protected] Twitter: https://twitter.com/muradmaulana Facebbok: https://www.facebook.com/murad.vespa Google+: https://plus.google.com/109680844770871503761/posts

Page 70: Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 64

Satu hal yang perlu menjadi catatan penting, bahwa sukses ideal yang

diinginkan oleh semua manusia adalah bukan hanya di dunia saja melainkan di

akherat kelak. Sukses terbesar manusia adalah jika ia menjadi seorang

manusia yang bertaqwa. Inilah sukses yang bersifat hakiki.

***

Masa lalu adalah sejarah, ambil pelajaran penting darinya. Syukuri masa kini

dan untuk masa depan terus tingkatkan taqwa karena itu jalan yang hakiki.

Al-Qur'an adalah kitab sempurna yang berisi masa lalu, masa kini dan masa

yang akan datang.

www.muradmaulana.com