karyailmiah.narotama.ac.idkaryailmiah.narotama.ac.id/files/hubungan harga d… · web viewkualitas...
TRANSCRIPT
Jurnal Manajemen Pemasaran Narotama
HUBUNGAN HARGA DENGAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT
BELI ROYALTY KOSMETIK (PENJUALAN ONLINE)
Binti Khoirun Nikmah
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Narotama
Jl.Arief Rahman Hakim No.51, Sukolilo Surabaya
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas produk dengan
harga terhadap minat beli konsumen pada produk Royalty Cosmetic. Penelitian ini berjenis
korelasi range spearman dengan menggunakan data skala likert (ordinal). Teknik sampling yang
digunakan adalah incidental sampling dengan jumlah sampel 20 responden.penelitian ini dibantu
dengan uji realibilitas dan uji validitas serta nilai dᵢ (selisih peringkat). Dari hasil pengujian
tersebut, diketahui bahwa kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Dengan koefisien kualitas produk yang berpengaruh signifikan terhadap minat beli yaitu “rs(x1
↔y) = 0,696” dan “rs(x2↔y)= 0,856” dengan alasan semakin kecil nilai x1 maka nilai y juga
kecil dan jika semakin besar nilai x2 maka nilai y juga besar.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Minat Beli
PENDAHULUAN
Era globalisasi bepengaruh besar terhadap
perkembangan teknologi yang semakin
maju, hal ini terbukti dengan adanya media
yang bisa menjangkau semua kebutuhan
yang ada di seluruh dunia yang disebut
dengan internet. Berdasarkan tingkat
kebutuhan para konsumen yang semakin
memuncak maka pengusaha bisnis
khususnya bisnis online membuat susunan
strategi pemasaran secara online. Persaingan
bisnis yang semakin ketat menurut
perusahaan atau pemilik bisnis sangat
dibutuhkan untuk menyusun strategi
pemasarannya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan
perusahaan untuk memenangkan persaingan
bisnisnya yaitu memanfaatkan internet.
Dengan memanfaatkan internet saat ini,
maka perusahaan yang bergerak dalam
perdagangan online shop juga akan banyak
dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia.
Dunia telekomunikasi telah berkembang
pesat, alat telekomunikasi yang digunakan
untuk mencari dan menerima informasi akan
jauh lebih mudah, sehingga dapat dengan
mudah antara penjual dan pembeli
berkomunikasi.
Pemasaran melalui internet atau online
secara simultan juga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Ada banyak
keuntungan yang diperoleh pemilik usaha
jika memasarkan produknya melalui
internet. Karena dengan menggunakan
media online saat ini sangat mudah
dijangkau oleh seluruh konsumen pengguna
internet.
Ada beberapa macam situs jaringan internet
yang ada, antara lain yaitu facebook,
Twitter, Instagram, youtube, website
onlineshop, google+, blogger, dan masih
banyak lain nya.
Berdasarkan konten yang paling banyak
dikunjungi pengguna internet yaitu
mengunjungi online shop sebesar 82,2 juta
pengunjung atau 62%, konten sosial media
sosial yang paling banyak dikunjungi adalah
facebook sebesar 71,6 juta pengguna atau
54% dan urutan kedua adalah istagram
sebesar 19,9 juta pengguna atau
15%.Sumber
http://isparno.web.id/2016/11/21/data-
statistik-pengguna-internet-indonesia-2016/
Dalam menampilkan produk terbaik dan
dapat memenuhi selera konsumen yang
selalu berkembang dan berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan tren.Pemilik usaha
pada awalnya mencoba memasarkan
produknya melalui internet karena
mengetahui manfaat dan kemudahan dalam
aktifitas pemasaran tersebut.
Harga juga sangat berpengaruh dalam
keputusan pembelian. Dengan adanya harga
khusus serta diskon yang menarik pada
produk tersebut dapat membuat konsumen
tertarik untuk membeli produk .
Dengan adanya kualitas produk yang baik
serta adanya eksistensi merk produk yang
terus terjaga dan harga produk yang
terjangkau oleh konsumen, maka produk
yang ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen akan mendapatkan kepercayaan
dimana hal ini bisa memberikan dampak
yang positif yaitu terjadinya pembelian
berulang oleh konsumen yang akan
menaikkan tingkat penjualan.
URAIAN PENELITIAN
1. Kualitas produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2003 : 347),
kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsi – fungsi,
meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian
yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan
dan diperbaiki, serta atributlain yang bernilai
pada produk tersebut. Sedangkan menurut
Boetsh dan Denis yang dikutip oleh fandy
Tjipto( 2000 : 57 )kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk , jasa, manusia, proses, lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Kualitas produk sangat berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan.-Dengan
kualitas yang baik pada suatu produk maka
akan menjadi dorongan khusus bagi para
konsumen. Kualitas produk yang baik juga
akan mempengaruhi harga suatu produk.
Kualitas produk disesuaikan dengan harga
produk yang nantinya akan menjadi nilai
tersendiri bagi para konsumen yang akan
membelinya. Perusahaan yang menerapkan
kualitas produk yang baik dianggap dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.Oleh
karena itu, penentuan harga harus sesuai
dengan kualitas produk yang bertujuan
untuk meningkatkan penjualan.
2. Pengartian harga
Harga merupakan suatu nilai untuk
mendapatkan suatu produk kepada
konsumen dan manfaat dari memiliki atau
menggunakan pada satu waktu tertentu.
Agar dapat sukses memasarkan suatu barang
atau jasa,setiap perusahaan harus
menetapkan harga produk secara tepat.
Harga merupakan unsur bauran pemasaran
atau pendapatan bagi perusahaan.
Menurut Indriyo Gitosudarmo harga
merupakan nilai yang dinyatakan dala satu
mata uang atau alat tukar, terhadap suatu
produk tertentu. Dalam kenyataan besar
kecilnya nilai atau harga itu tidak hanya
ditentukan oleh faktor fisik saja yang
diperhitungkan tetapi factor – factor
psikologis dan factor – factor lain
berpengaruh pula terhadap harga. Jadi
pengertian harga adalah sejumlah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan dsejumlah
produk tertentu atau kombinasi antara
barang dan jasa.
Sedangkan menurut Buchari Alma
(2005 :170) penetapan harga adalah
keputusan mengenai harga – harga yang
akan diikuti untuk suatu jangka waktu
tertentu. Berdasarkan penetapan harga jual
berasal dari harga pokok barang
tersebut.Sedangkan harga pokok barang
ditentukan oleh berapa besar biaya yang
dikorbankan untuk memperoleh atau untuk
membuat barang tersebut.
Perusahaan melakukan penetapan harga
dengan berbagai cara. Di perusahaan-
perusahaan kecil, harga sering ditetapkan
pimpinan tertinggi.Di perusahaan-
perusahaan besar, penetapan harga ditangani
manajer devisi dan lini produk.Bahkan
disini, manajemen puncak menetapkan
tujuan dan kebijakan umum penetapan harga
serta sering memberikan persetujuan atas
harga yang diusulkan lapis manajemen yang
lebih rendah.
Tujuan penetapan harga seharusnya
mencerminkan apa yang ingin dicapai
perusahaan dari produk atau jasa di dalam
pasar sasaran. Apabila strategi bisnis, pasar
sasaran, dan strategi penentuan posisi untuk
produk semuanya didefinisikan dengan
kelas, maka merumuskan tujuan dan
kebijakan – kebijakan bagi unsur – unsur
program pemasaran termasuk harga menjadi
relative murah . Boyd,Walker, Larréché
(2000 : 3).
3. Pemasaran online
Belanja online atau online shoping via
internet, adalah suatu proses pembelian
barang atau jasa dari mereka yang menual
melalui internet. Sejak kehadiran internet,
para produsen telah berusaha membuat toko
online dan menjual produk kepada mereka
yang sering menjelajahi dunia maya
(internet). Para konsumen yang sudah
menjadi langganan dapatmengunjungi toko
online dengan mudah dan nyaman, mereka
dapat melakukan transaksi di rumah, sambil
duduk di kursi mereka yang nyaman di
depan computer (Ahmadi dan Hermawan,
2013 : 7).
4. Pengertian minat beli
Minat beli merupakan pernyataan mental
dari konsumen yang merefleksikan rencana
pembelian sejumlah merek tertentu yang
menjadi dasar pemilihan sesuatu, minat
membeli menunjukkan pada kecenderungan
untuk lebih menyukai produk dengan merek
tertentu (Kotler & Keller, 2009 : 5).
5. Pengertian keputusan pembelian
Bentuk preferensi para konsumen untuk
membeli merek yang paling disukai berbeda
- beda. Dalam pembelian produk sehari –
hari, keputusan nya lebih kecil dan
kebebabasan nya juga lebih kecil (Philip
Kotler, 2007: 240).
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Menurut Punch (1988 : 4) metode penelitian
kuantitatif merupakan penelitian empiris
dimana data adalah dalam bentuk sesuatu
yang dapat dihitung atau dapat berupa
angka. Pada penelitian ini mempelajari
tentang hal yang berkaitan dengan
pengumpulan data, analisis data, dan
melakukan pengujian kuesioner.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara kualitas produk
dengan harga terhadap minat beli konsumen
pada produk Royalty Cosmetic. Penelitian
ini berjenis korelasi range spearman dengan
menggunakan data skala likert (ordinal).
Teknik sampling yang digunakan adalah
incidental sampling dengan jumlah sampel
20 responden. Penelitian ini dibantu dengan
uji realibilitas dan uji validitas serta nilai dᵢ
(selisih peringkat). Dari hasil pengujian
tersebut, diketahui bahwa kualitas produk
dan harga berpengaruh signifikan terhadap
minat beli dan Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh konsumen Royalty Kosmetik.
Rumus untuk menghitung ukuran sampel
dan populasi yang diketahui jumlahnya
adalah sebagai berikut.
Sumber data : Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif,Kualitatif dan R&D,
Alfabeta,Bandung, 2008:87
PEMBAHASAN
Analisis data
1. Uji validitas
Uji Validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai rhitung (untuk setiap
butir dapat dilihat pada kolom corrected
item-totalcorrelation) dengan rtable (untuk
degree of freedom) df=n-k, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah
item. Jika r hitung ˃ r table, maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid
(Ghozali, 2005:45)
Signifikan pengaruh tersebut dapat dilihat
dengan membandingkan antara nilai Ftabel
dengan nilai Fhitung untuk kriteria
pengambilan keputusan :
1) Apakah nilai Fhitung ˃ Ftabel maka
variable independen secara bersama – sama
mempengaruhi variable dependen,
2) Jika nilai Fhitung ˂ Ftabel maka variable
independen secara bersama – sama tidak
mempengaruhi variable dependen.
Berdasarkan dari table 4.1 dapat dilihat
bahwa hasil dari perhitungan corrected item
– total correlation atau nilai r hitung untuk
masing – masing pernyataan dari kuesioner
lebih besar dari r table.Hal ini menunjukkan
bahwa data tersebut dinyatakan valid.
Setelah dinyatakan valid, maka uji
selanjutnya adalah uji realibilitas dari
kuesioner tersebut.
2. Uji realibilitas
Uji Realibilitas merupakan alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variable, kuesioner bisa
dikatakan realable jika jawaban dari
kuesioner sesuai dengan jawaban yang
konsisten dari waktu.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
Realibilitas dengan uji statistic Cronbach
Alpha (α) 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Ghozali, 2005:42)
ItemCorrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
x11 .614 .4438 Validx12 .594 .4438 Validx13 .600 .4438 Validx14 .852 .4438 Validx15 .100 .4438 Validx16 .286 .4438 Validx17 .311 .4438 Validx21 .250 .4438 Validx22 .730 .4438 Validx23 .830 .4438 Validy1 .803 .4438 Validy2 .832 .4438 Validy3 .673 .4438 Validy4 .774 .4438 Valid
Tabel 4.1 Validitas
Dimana :
α = Koefisien Relibilitas
r = Korelasi antar item
k = jumlah item
Berdasarkan dari table 4.2 dapat dilihat
bahwa penelitian ini r Cronbach's Alpha
lebih besar daripada Alpha yang ditentukan
yaitu 0,6 sehingga disini r alpha dapat dilihat
dari nilai koefisien reliability alpha sebesar
0,893. Sedangkan r table = 0,4438, karena r
alpha 0,893 > r table 0,4438 sehingga
kuesioner tersebut bersifat reliable.
Dapat disimpulkan bahwa seluruh
pertanyaan pada masing – masing variable
dikatakan reliable.
3. Uji range spearman
Adalah metode pengujian hipotesis yang
digunakan untuk data skala likert (ordinal)
karena memiliki dua variable independen
yaitu X1 (kualitas produk) dan X2 (Harga).
Rumus terkait adalah :
Rank Spearman =
Keterangan :
n = jumlah sampel
di = selisih peringkat dua variable
Karena ada 2 variabel independen yaitu X1
(Kualitas Produk) dan X2 (Harga) maka
akan dilakukan proses penghitungan nilai
korelasi spearman sebanyak dua kali yaitu
hubungan : minat beli (Y) dengan
X1(kualitas produk) dan minat beli (Y)
dengan X2 (Harga).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 14
Tabel 4.3
Berdasarkan table 4.3 dapat dilihat bahwa
angka signifikasi < 0.05 maka terdapat
korelasi yang signifikasi antara kedua
variable tersebut.
No. responden Nilai (x1) Nilai
(x2)Nilai y
peringkat (x1)
peringkat (x2)
peringkat (y)
di(prkt x1 -y)
di(prkt x2-y) di²
1 3.75 2.5 3.5 10.5 12.5 10 0.5 2.5 4.252 4.25 3 3 1.5 11 14 -12.5 -3 223 2.75 2.5 3 17.5 12.5 14 3.5 -1.5 -3.254 4 4 4 5.5 3 4.5 1 -1.5 -25 3.75 3.5 4 10.5 7.5 4.5 6 3 276 2.75 2 2.25 17.5 16 18 -0.5 -2 -1.57 3.25 2 2.5 14 16 17 -3 -1 -18 3 3 3 15.5 11 14 1.5 -3 -69 1 1 1 19 18.5 20 -1 -1.5 -110 4 3 4 5.5 11 4.5 1 6.5 1411 3.5 3.5 4 13.5 7.5 4.5 9 3 3912 4 4 4 5.5 3 4.5 1 -1.5 -213 4 4 3.5 5.5 3 10 -4.5 -7 2014 4.25 4 4.75 1.5 3 1 0.5 2 3.515 3.5 2 2.75 13.5 16.5 16 -2.5 0.5 -3.2516 4 3.5 3.25 5.5 7.5 12 -6.5 -4.5 18.2517 3.75 3.5 3.75 10.5 7.5 8 2.5 -0.5 0.7518 3.75 3 3.5 10.5 11 10 0.5 1 219 3 1 2 15.5 18.5 19 -3.5 -0.5 -2.2520 4 4 4 5.5 3 4.5 1 -1.5 -2 0 0 126.5
HASIL UJI OUTPUT SPSS
Untuk memeriksa arah korelasi dilakukan
dengan melihat output SPSS
Berdasarkan table 4.4 menyatakan bahwa
variable tersebut signifikan. Karena jika
nilai X1 lebih kecil maka nilai Y juga kecil.
Dengan pernyataan rs(X1 Y) = 0.696 yang
artinya X1 dengan Y saling berhubungan.
Berdasarkan table 4.5 menyatakan bahwa
variable tersebut signifikan. Karena jika
nilai x2 lebih besar makanilai Y juga akan
besar. Dengan pernyataan rs(X2 Y) =
0.856 yang artinya X2 dengan Y saling
berhubungan.
Pembahasan penelitian
Dengan melihat angka patokan signifikan
<0,05, terlihat bahwa semua hasilnya berada
<0,05 dan signifikan. Namun indikator dari
variabel harga dengan kualitas produk
Correlations
X1 Y
Spear
man's
rho
X1 Correlation Coefficient 1.000 .696*
*
Sig. (2-tailed) . .001
N 20 20
Y Correlation Coefficient .696** 1.00
0
Sig. (2-tailed) .001 .
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y X2
Spearman's
rho
Y Correlation
Coefficient
1.000 .856**
Sig. (2-tailed) . .000
N 20 20
X2 Correlation
Coefficient
.856** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.5
Tabel 4.4
terhadap minat beli Royalty
Cosmeticmempunyai nilai signifikan.
Kebanyakan responden yang mengisi
kuesioner ialah perempuan yang berjumlah
sebanyak 20 orang.
Dengan melihat angka patokan signifikan
<0,05, terlihat bahwa hamper hasilnya
berbeda tepat dibawah 0,05 dan hasilnya
sangat signifikan. Pada bagian harga
terjangkau, harga sesuai kualitas, dan harga
cukup bersaing terlihat hasil yang signifikan
terhadap tingkat pembelian pelanggan.
Kualitas produk yang mampu memenuhi
kebutuhan setiap pelanggan Royalty
Cosmetic dan sangat signifikan terhadap
minat beli. Ketertarikan pelanggan adalah
kemudahan nya mencari informasi melalui
internet yang akan terlihat hasil yang
signifikan terhadap tingkat pembelian
pelanggan.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini berumuskan masalah
hubungan Harga dengan Kualitas Produk
terhadap minat beli Royalty Cosmetic yang
bertujuan untuk menganalisis hal tersebut.
Maka dapat ditarik dengan beberaoa
kesimpulan sebagai berikut :
1) Kualitas Produk (x1) yang terdiri dari
kinerja produk (x1.1), fitur produk (x1.2),
kemampuan produk (x1.3), kesesuaian
(x1.4), daya tahan (x1.5), layanan
perbaikan (x1.6), dan karakteristik
produk (x1.7) merupakan variabel yang
mempunyai hubungan yang signifikan
terhadap minat beli (Y) dan terdapat nilai
signifikan <0,05.
2) Harga (x2) yang terdiri dari
keterjangkauan harga (x2.1), kesesuaian
harga (x2.2) dan daya saing harga (x2.3),
merupakan variabel yang mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap
minat beli (Y) dan terdapat nilai
signifikan < 0,05
Dari uraian diatas diantara kedua variabel
yang mempunyai nilai hubungan terhadap
minat beli adalah kualitas yang sangat sesuai
dengan permintaan konsumen terutama
konsumen perempuan remaja dan dewasa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, ada
beberapa saran yang dapat dipertimbangkan
sebagai dasar penelitian lanjutan adalah :
1) Bagi Perusahaan
Supaya mempertahankan nilai atau
keunggulan yang sudah dimiliki untuk
meningkatkan volume penjualan kedepan
nya.
2) Bagi Peneliti Lain
Mengadakan penyesuaian terhadap
permasalahan yang sama, namun dengan
variabel lain yang ada hubungan nya pada
minat beli.
REFERENSI
Alma, Buchari., (2013), Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
ALFABETA,CV, Bandung
Ferdinand, Augusty. 2002. Structural
Equation Modelling dalam penelitian
Manajemen.Semarang
Kotler, Philip.2000. Marketing
Manajemen. Prenhallindo. Jakarta
Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane. 2008,
Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi 12.
PT.Indeks
Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, 2007,
Manajemen Pemasaran. Jilit 2. Edisi 12.
Macanan Jaya Cemerlang
Mustafa Hasan, 2009. Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta
Oentoro, Deliyanto., (2010), Manajemen
Pemasaran Modern, LaksBang
PRESSindo, Yogyakarta
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni.,
(2005), Metodologi Penelitian Bisnis,
Andy,Yogyakarta
Sugiyono, 2008,Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung
Sugiyono, 2014, Statistik Untuk
Penelitian, Alfabeta, Bandung
_________ 2014, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung