hasil analisis bivariat
DESCRIPTION
bivagfhh fjhnTRANSCRIPT
5.3 Hasil Analisis Bivariat
5.3.1 Analisis Hubungan Kejadian Kandidiasis Vaginalis Dengan Usia
Tabel 5.7 Distribusi Faktor Umur dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Dari tabel diatas dapat dapat dilihat bahwa umur 46-55 tahun yang menderita diabetes
melitus sebanyak 2 orang (50.0%) dan yang tidak menderita diabetes melitus sebanyak 2 orang
juga (50.0%). Penderita yang umur 56-65 tahun yang menderita diabetes melitus sebanyak 38
orang (50.0%) dan yang tidak menderita diabetes melitus sebanyak 38 orang (50.0%).
Dari analisis bivariat diperoleh p = 0.002, maka p < 0.05 yang berarti ada hubungan
antara umur dengan terjadinya diabetes melitus. Dari data diatas dapat dicari nilai odds
ratiodengan rumus:
Jadi, nilai OR>1 yang berarti bahwa dalam penelitian ini umur sebagai faktor risiko ada
pengaruhnya dalam terjadinya diabetes melitus.
5.3.2 Faktor Jenis Kelamin dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Tabel 5.8 Distribusi Faktor Jenis Kelamin dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Umur Responden
Kasus/KontrolTotal
Kasus Kontrol
N % N % N %
<40 Tahun
≥ 40 Tahun
34 34.0 % 20 40.0 % 54 100.0 %
16 32.0 % 30 50.0 % 46 100.0 %
Total 50 50.0 % 50 50.0 % 100 100.0 %
Dari tabel diatas didapat laki-laki yang menderita diabetes melitus sebanyak 20 orang
(60.6%) dan laki-laki yang tidak menderita diabetes melitus sebanyak 13 orang (39.4%).
Perempuan yang menderita diabetes melitus sebanyak 20 orang (42.6%) dan perempuan yang
tidak menderita diabetes melitus sebanyak 27 orang (57.4%).
Dari analisis bivariat diperoleh p = 0.114, maka p > 0.05 yang berarti tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan terjadinya diabetes melitus. Dari data diatas dapat dicari
nilai odds ratiodengan rumus:
Jadi, nilai OR>1 yang berarti bahwa dalam penelitian ini variabel jenis kelamin merupakan
faktor risiko terjadinya diabetes melitus.
5.3.3 Faktor Status Pekerjaan dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Tabel 5.9 Distribusi Faktor Status Pekerjaan dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Jenis Kelamin Responden
Kasus/KontrolTotal
Kasus Kontrol
N % N % N %
Laki-laki
Perempuan
20 60.6 % 13 39.4 % 33 100.0 %
20 42.6 % 27 57.4 % 47 100.0 %
Total 40 50.0 % 40 50.0 % 80 100.0 %
Status Pekerjaan Responden
Kasus/KontrolTotal
Kasus Kontrol
N % N % N %
Bekerja
Tidak Bekerja
15 41.7 % 21 58.3 % 36 100.0 %
25 56.8 % 19 43.2 % 44 100.0 %
Total 40 50.0 % 40 50.0 % 80 100.0 %
Dari tabel diatas didapat responden yang bekerja dan menderita diabetes melitus
sebanyak 15 orang (41.7%), sedangkan responden yang bekerja dan tidak menderita diabetes
melitus sebanyak 21 orang (58.3%). Responden yang tidak bekerja dan menderita diabetes
melitus sebanyak 25 orang (56.8%) dan responden yang tidak bekerja dan tidak menderita
diabetes melitus sebanyak 19 orang (43.2%).
Dari analisis bivariat diperoleh p = 0.179, maka p > 0.05 yang berarti tidak ada
hubungan antara status pekerjaan dengan terjadinya diabetes melitus. Dari data diatas dapat
dicari nilai odds ratiodengan rumus:
Jadi, nilai OR<1 yang berarti bahwa dalam penelitian ini variabel pekerjaan bukan merupakan
faktor risiko terjadinya diabetes melitus.
5.3.4 Faktor Tingkat Pendidikan dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Tabel 5.10 Distribusi Faktor Tingkat Pendidikan dengan Terjadinya Diabetes Melitus
Dari tabel diatas didapat responden dengan tingkat pendidikan SD-SMP yang menderita
diabetes melitus sebanyak 33 orang (71.7%) dan responden dengan tingkat pendidikan dasar
yang tidak menderita diabetes melitus sebanyak 13 orang (28.3%). Responden dengan tingkat
pendidikan SMA-Sarjana yang menderita diabetes melitus sebanyak 7 orang (20.6%) dan
Tingkat Pendidikan Responden
Kasus/KontrolTotal
Kasus Kontrol
N % N % N %
SD-SMP
SMA-Sarjana
33 71.7 % 13 28.3 % 33 100.0 %
7 20.6% 27 79.4 % 47 100.0 %
Total 40 50.0 % 40 50.0 % 80 100.0 %
responden dengan pendidikan menengah atas yang tidak menderita diabetes melitus sebanyak 27
orang (79.4%).
Dari analisis bivariat diperoleh p = 0.000, maka p < 0.05 yang berarti ada hubungan
antara tingkat pendidikan dengan terjadinya diabetes melitus. Dari data diatas dapat dicari nilai
odds ratiodengan rumus:
Jadi, nilai OR>1 yang berarti bahwa dalam penelitian ini variabel tingkat pendidikan merupakan faktor risiko terjadinya diabetes melitus.