hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab 4__10-93.pdfberbasiskan...
TRANSCRIPT
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kasus
Bermula pada tahun 1996, saat perusahaan hendak memasuki tahap
pertumbuhannya, perusahaan merekrut beberapa tenaga sales yang bekerja
berbasiskan komisi dari setiap produk yang berhasil dijualnya. Akan tetapi
setelah dua tahun berlalu, pada tahun 1998 dilakukan pengkajian hasil kinerja
tenaga sales tersebut, dan didapatkan bahwa kenaikan volume yang didapat
perusahaan masih jauh daripada target yang telah ditetapkan. Tenaga penjualan
hanya mendapatkan sedikit klien, sedangkan gaji pokok yang harus dibayarkan
pada saat itu lebih besar daripada penjualan barang mereka. Oleh sebab itu pada
tahun 1998, tenaga sales tersebut dibubarkan dan pemasaran perusahaan
dilakukan oleh BOD dan divisi marketing yang sudah ada. Hal ini tentunya tidak
membawa dampak yang signifikan terhadap peningkatan volume penjualan
perusahaan. Selain itu terbatasnya alokasi biaya promosi juga menjadi salah satu
faktor penyebab rendahnya volume penjualan perusahaan.
Disaat pembubaran tenaga sales pada tahun 1998 tersebut, maka proses
pembangunan brand awareness terhadap produk-produk perusahaan mengalami
tahap “mati suri” dan segala usaha yang telah dilakukan sebelumnya menjadi
tidak berarti. Konsekuensi yang dihadapi perusahaan akibat dari pengambilan
40
keputusan tersebut yaitu hingga saat ini perusahaan stagnan berada di posisinya
dan hanya mengalami kemajuan yang tidak terlalu signifikan. Pada tahun
tersebut merupakan peluang emas bagi perusahaan untuk memasarkan produk,
akan tetapi karena jumlah tenaga pemasar yang sedikit dan tingkat brand
awareness terhadap produk perusahaan juga rendah, maka peluang tersebut
hilang begitu saja. Dan ketika harga BBM mulai stabil hingga saat ini dimana
harga pertamax menjadi Rp.7.000.- per liternya, maka tingkat permintaan akan
produk perusahaan ini pun akan berkurang. Selain itu dari sisi promosinya,
pemegang saham utama juga tidak menghendaki pengeluaran biaya promosi
yang besar. Akibatnya rencana-rencana promosi yang sudah dibuat oleh divisi
marketing dan beberapa anggota BOD juga terbengkalai. Perusahaan memiliki
beragam jenis produk berkualitas dan sangat inovatif, tetapi kekuatan tersebut
tidak diimbangi oleh kekuatan dibidang pemasarannya, sehingga perkembangan
perusahaan jadi terhambat dan berbagai peluang pasar pun terlewatkan begitu
saja.
Studi kasus ini bercerita tentang kegagalan yang dihadapi oleh PT. Mitra
Lima Satu mengapa strategi pemasaran yang mereka terapkan gagal pada tahun
1996-1998 dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kegagalan
tersebut, walaupun PT Mitra Lima Satu memiliki keunggulan dari segi produk
maupun industrinya.
41
4.1.1 Tentang Perusahaan
4.1.1.1 Latar Belakang Perusahaan
Pendiri perusahaan PT. Mitra Lima Satu merupakan teman
sepermainan sejak kecil, yang tumbuh dewasa bersama,
melanjutkan pendidikan di Jerman yang masing-masing memilih
bidang peminatannya dan bekerja di Jerman hingga masa
pensiun. Setelah pensiun beberapa dari mereka pulang kembali
ke Indonesia, melakukan reuni dan membuka suatu badan usaha
bersama. Pada tahun 1993 PT. Mitra Lima Satu berdiri dan
mulai melakukan bisnis dengan menjual produk-produk inovatif
untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Nama Mitra
Lima Satu berasal dari lima pemegang saham dan satu inventor.
Pemegang saham mayoritas menguasai 50% jumlah saham yang
ada dan inventor mendapat royalti sebesar 15% dari jumlah
dividen yang diperoleh dari pemegang saham mayoritas.
4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Membuat dan mengembangkan produk yang dapat dikenal dunia
sebagai produk unggulan Indonesia yang berani menandingi
produk-produk yang ada dipasar.
42
Misi
− Memberikan sebuah karya yang diakui oleh perusahaan
otomotif dan perusahaan mesin di dunia.
− Membuat produk yang sangat baik untuk menekan biaya
perawatan mesin dan menghemat bahan bakar.
− Membuat produk yang aman bagi lingkungan dan mengurangi
efek pencemaran lingkungan.
− Memberikan kepuasan bagi para pengguna produk perusahaan.
4.1.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan masih relatif pendek dan
mudah dikarenakan jumlah tenaga pekerja yang relatif sedikit.
Struktur organisasi yang cenderung rendah ini memungkinkan
pengawasan kegiatan perusahaan secara efektif dan proses
pengambilan keputusan yang cepat karena tim manajemen
perusahaan dapat langsung melihat dan mengambil keputusan
pada saat permasalahan terjadi.
43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan
BOD (Board of Directors)
BOD merupakan pemegang saham dan pendiri dari perusahaan
ini. BOD terdiri dari lima pemegang saham dan salah satunya
merupakan pemegang saham mayoritas. BOD selain mengawasi
seluruh kinerja perusahaan secara internal, juga melakukan
penjualan produk perusahaan. Sehingga tugas penjualan dan
pemasaran tidak hanya dijalankan oleh divisi marketing saja,
tetapi juga dilakukan oleh jajaran BOD.
Divisi Produksi (pabrik)
Proses produksi seluruh produk perusahaan dilakukan di satu
areal perindustrial di daerah Cikupa . produk perusahaan sangat
beraneka ragam, oleh sebab itu dibutuhkan cukup banyak pekerja
di tiap bagiannya. Seluruh kegiatan produksi juga dimonitor
langsung oleh jajaran BOD untuk menjamin kualitas produk
sebelum di pasarkan.
44
Divisi Marketing (pemasaran)
Divisi ujung tombak perusahaan dikelola oleh lima tenaga
pemasaran dan bertanggung jawab serta dimonitor langsung oleh
BOD. Divisi ini bertanggung jawab untuk membina hubungan
baik dengan customer dan mendapatkan klien baru.
Divisi Finansial
Staff di dalam divisi finansial terdiri dari lima orang. Kelima
orang ini merupakan cross functional labor yang dapat bekerja di
divisi manapun yang memerlukan tenaga lebih dalam waktu
tertentu.
Divisi Operasional
Divisi ini berfungsi untuk mengawasi jalur distribusi produk dari
pabrik menuju pasar dan mengawasi aliran bahan baku untuk
proses produksi. Anggota dewan BOD juga turun langsung
kelapangan untuk mengawasi proses operasional perusahaan dan
mengambil keputusan-keputusan langsung di dalam prosesnya.
Divisi Sumber Daya Manusia (HR)
Fungsi perekrutan tenaga kerja dilakukan langsung oleh anggota
BOD dan dibantu oleh beberapa karyawan dari divisi lainnya
yang memiliki kompetensi untuk melakukan perekrutan secara
45
efektif. Pada saat ini, divisi HR tidak banyak melakukan
kegiatannya karena jarang dilakukan perekrutan pegawai baru.
4.1.1.4 Produk Perusahaan
Jajaran produk perusahaan cukup banyak dan terdiferensiasi
untuk memberikan pilihan produk yang sangat beragam kepada
kliennya. Produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan ini
merupakan produk-produk inovatif dan sebagian besar tidak
tersedia di pasar-pasar umum. Produk-produk perusahaan ini
antara lain:
Magic One Oil Treatment
Produk unggulan dari perusahaan yaitu campuran aditif yang
dimasukan pada oli mesin kendaraan sehingga dapat
memperingan kinerja mesin, menaikan torsi mesin, mengurangi
kadar gas buang dan mengurangi konsumsi bahan bakar pada
kendaraan. Sehingga mesin kendaraan yang menggunakan produk
ini akan terasa seperti baru kembali dan pada jangka panjangnya
akan menghemat biaya perawatan kendaraan. Keunggulan produk
ini juga dapat mempertahankan viskositas oli, dan lapisan film
yang lebih sempurna sehingga usia pakai oli pun dapat digunakan
lebih lama dari pada pemakaian pada umumnya. Pengujian pada
produk Magic One telah dilakukan di Universitas Pertanian Bogor
46
dibagian teknik mesin. Hasil pengujian menunjukkan terjadi
peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar yang cukup
signifikan dan kinerja mesin tetap sangat baik meskipun mesin
dipacu pada kecepatan tinggi selama satu minggu. Beberapa
testimoni dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan produk
ini juga memberikan hasil lapangan yang sangat memuaskan.
Diantaranya penghematan bahan bakar sebesar 14,5% dan asap
hitam hasil produksi mesin juga berkurang, untuk klien yang
menggunakan produk ini di kapal penangkap ikan juga
menunjukan penambahan jarak tempuh sejauh 10 hari dan hasil
penangkapan ikan juga meningkat sebanyak 2 ton. Selain itu di
bidang transportasi, perusahaan kurir pun juga memberikan
testimoni yang membuktikan dengan penggunaan produk ini
dapat mengurangi pengeluaran biaya operasional sebesar 10%.
Produk ini tersedia untuk segala jenis mesin, baik untuk mesin
bensin, diesel, kendaraan roda dua, mesin mesin kapal angkutan
laut,pabrik dsb. Beberapa perusahaan juga telah memberikan
laporan dan testimoni akan kepuasan mereka setelah
menggunakan produk Magic one dan beberapa produk perusahaan
lainnya. Perusahaan tersebut antara lain: PT. Doo Won Precision
Indonesia, PT. Puninar Jaya, Kapal ikan Bintang Mas I, dan Jasa
Kurir RPX.
47
Magic One Petrol/gasoline RON Increaser
Produk ini merupakan aditif untuk bahan bakar kendaraan.
Dengan menggunakan produk ini, terbukti dapat meningkatkan
nilai RON bahan bakar sehingga kendaraan dengan kebutuhan
RON yang cukup tinggi dapat menggunakan bahan bakar
premium saja. Selain meningkatkan nilai RON produk ini juga
dapat membersihkan ruang pembakaran pada mesin kendaraan,
sehingga selain menghemat konsumsi BBM, produk ini juga
mengurangi polusi pada kadar gas buang dan menambah tenaga
mesin.
Magic One Diesel Booster
Produk ini merupakan campuran untuk bahan bakar solar yang
digunakan pada kendaraan bermesin diesel. Fungsi dari produk ini
meningkatkan C tane number pada BBM solar, mengurangi emisi
/ polusi kendaraan, menambah tenaga mesin, mengurangi desibel
suara mesin diesel dan menghemat konsumsi BBM nya.
Magic One System Engine Cleaner
Fungsi dari produk ini adalah untuk membersihkan penumpukan
karbon yang terjadi di dalam mesin tanpa bahan kimia. Dengan
proses pembersihan tersebut, maka mesin akan terasa kembali
seperti baru lagi, meningkatkan tenaga mesin dan konsumsi bahan
48
bakar menjadi lebih hemat dan tingkat emisi kendaraan menjadi
rendah.
Revive Battery Electrolyte
Produk ini merupakan cairan alektrolit yang dicampurkan pada
aki kendaraan. Dengan penggunaan produk ini, dapat
memperpanjang umur accu hingga 4 x lipat dan juga memperkuat
distribusi daya listrik didalam kendaraan.
Volt Power Battery conditioner
Perangkat elektronik ini berfungsi untuk mengatur kebutuhan
daya listrik didalam kendaraan yang telah dirancang oleh
pabrikan sehingga dengan kebutuhan listrik yang sempurna
pembakaran didalam mesinpun menjadi optimal sehingga
menghasilkan efisiensi pemakaian BBM dan daya/tenaga yang
dihasilkan kendaraan lebih optimal. Dengan listrik yang lebih
banyak/sempurna tersebut, maka kinerja mesin jauh lebih
optimal/ringan dan umur kendaraan akan menjadi lebih panjang.
Organic Pest and odour killer
Produk ini merupakan produk diversifikasi perusahaan. Produk
ini adalah produk pembasmi hama yang ramah lingkungan dan
tidak mengakibatkan efek keracunan bila terkonsumsi seperti
yang terjadi pada produk pest control pada umumnya.
49
V-Safe
Produk ini berupa cairan yang berfungsi untuk menangkal
serangga-serangga yang sering terlihat di berbagai tempat.
Dengan menggunakan produk ini maka segala jenis serangga
yang biasanya terdapat di rumah-rumah akan mati atau
menyingkir dengan sendirinya. Produk ini telah mendapat
sertifikat oral test dari negara Malaysia, yang artinya produk ini
aman bila terkonsumsi oleh manusia dan dapat digunakan pada
kulit manusia sebagai penangkal gigitan nyamuk tanpa adanya
resiko alergi. Produk ini merupakan produk favorit yang
digunakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk beberapa
jenis kutu serangga pada tanaman.
High Grow
Adalah sejenis pupuk / supplement 100% organic yang tidak
mengandung bakteri e-coli dan dapat diminum. Penggunaan
pupuk ini hanya disemprotkan pada daun dalam kurun waktu satu
bulan satu kali penyemprotan. Dengan memakai pupuk High
Grow akan meningkatkan hasil panen, umur penyimpanan hasil
panen lebih panjang, serangga / tikus / keong mas tidak mau
menyerang tanaman padi tersebut, panen menjadi lebih awal dan
untuk buah buahan hasilnya lebih sempurna.
50
Secara spesifik dapat dijabarkan konsep bisnis yang digeluti oleh PT.
Mitra Lima Satu adalah melalui business to business marketing,
yang berarti channel penjualan produknya difokuskan pada
perusahaan-perusahaan yang dalam bisnisnya memerlukan produk-
produk yang ditawarkan perusahaan ini. Beberapa contoh klien dari
perusahaan ini antara lain: PT. Doo Won Precision Indonesia, PT.
Puninar Jaya, RPX, Blue Bird Indonesia, dan masih banyak
perusahaan lainnya. Karakteristik konsep bisnis B2B marketing
seperti yang sudah dikemukakan pada teori sebelumnya, CRM
(customer relationship management) memainkan peran yang cukup
signifikan dalam menjaga kesinambungan penjualan produk-produk
perusahaan ini. Menjaga relasi yang baik dengan klien adalah salah
satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan ini.
4.1.1.5 Kunci Keberhasilan perusahaan (Key Success Factors)
Kunci keberhasilan perusahaan dalam mengelola bisnisnya
dari sejak berdirinya pada tahun 1993 hingga sekarang adalah:
− Produk yang inovatif dan terdiversifikasi
Produk perusahaan yang inovatif memberikan suatu
jalan/peluang baru dalam area bisnisnya, karena tidak adanya
kompetitor yang bergerak pada bidang usaha sejenis. Sehingga
bila dianalisa secara positioning-nya, perbandingan produk
51
perusahaan terhadap produk kompetitor dapat dibilang hampir
tidak ada, hanya ada produk yang hampir menyerupai saja.
Produk perusahaan yang terdiversifikasi secara cukup luas
memberikan peluang bagi perusahaan untuk masuk ke
berbagai pangsa pasar yang ada. Dengan penggabungan kedua
faktor tersebut, maka perusahaan memiliki peluang untuk
menjadi pioneer dalam pasar baru tersebut dan dapat dengan
mudah masuk kedalam peluang pasar yang ada.
− Biaya operasional yang rendah
Dengan jumlah tenaga kerja yang relatif sedikit untuk
perusahaan yang memiliki diversifikasi produk yang cukup
luas, dapat mengurangi biaya operasional yang ada. Selain itu
struktur organisasi yang cenderung slim, dimana setiap divisi
diawasi langsung oleh para pemegang saham, berarti tidak
memerlukan tenaga tambahan dalam mengawasi segala proses
yang terjadi didalam perusahaan. Proses pendistribusian
produk perusahaan dilakukan dengan metode centralized
distribution dimana produk dikirim dari pabrik langsung ke
kantor pusatnya dan penjualan dilakukan melalui tenaga
marketing didalam perusahaan.
52
− Hubungan baik dengan klien
Klien-klien yang ada memiliki hubungan pertemanan dengan
perusahaan ini, karena basis utama dari perusahaan ini adalah
B2B marketing (business to business marketing) dengan
menjaga hubungan baik yang ada maka kesinambungan
perusahaan ini dapat terjamin. Proses menjaga hubungan baik
tersebut yang dikenal dengan sebutan CRM (customer
relationship management) dilakukan dengan acara makan
siang bersama, diskusi mengenai masalah-masalah yang terjadi
didalam perusahaan, serta melakukan aktivitas olah raga
bersama-sama.
− Penerapan strategi harga
Dari segi harga produk-produk yang ditawarkan perusahaan
ini, perusahaan memberikan harga yang cukup kompetitif
dengan produk yang hampir menyerupai di pasar, tetapi pada
saat bersamaan memberikan manfaat yang jauh lebih baik dari
pada produk pesaing tersebut. Hal ini tentunya dapat
diwujudkan dengan mengurangi biaya operasional mulai dari
produksi hingga proses distribusi perusahaan. Hal yang
dilakukan untuk menerapkan strategi harga best cost provider
ini adalah dengan mengoptimalkan fungsi dari faktor-faktor
53
produksi yang ada seperti permintaan pasar dan jumlah tenaga
kerja.
− Fokus pada penjualan
Kesinambungan perusahaan hingga saat ini karena
memfokuskan kekuatannya pada penjualannya. Penjualan
dalam bentuk partai besar dan men-supply pada institusi-
institusi dan pabrik besar merupakan fokus dari perusahaan ini.
Salah satu contoh dari aplikasi kunci kesuksesan ini adalah
menyediakan produk V-Safe untuk Institut Pertanian Bogor
(IPB).
54
Rivalry among competing sellers
Competitive pressures created by jockeying for better market position, increased sales and market share, and competitive advantage
BUYERS
Competitive pressures stemming from buyer bargaining power and seller‐buyer collaboration
Firms in other industries offering subtitue products
Competitive pressures coming from the market attempts of outsiders to win buyers over their products
Suppliers of raw
materials, parts,
components, or other resource inputs
Competitive pressures stemming from supplier bargaining power and supplier‐seller collaboration
Competitive pressures coming from the threat of new entry of new rivals
Potential new
entrants
4.2 Analisa dan Pembahasan Kasus
4.2.1 Analisa Porter 5 Forces
Gambar 4.3 analisa Porter 5 Forces
55
Bargaining Power of Suppliers: High
Kemampuan supplier untuk mempengaruhi perusahaan tergolong cukup
tinggi, karena bahan dasar untuk pembuatan produk perusahaan hanya
dipegang oleh satu supplier saja, yaitu dari Jerman, yang merupakan salah
satu shareholder di dalam perusahaan. Bahan baku yang diberikan kepada
perusahaan dalam bentuk konsentrat yang kemudian dicampur oleh
komponen lain dalam rasio tertentu untuk menciptakan produk akhir yang
hendak dijual kepasar. Oleh karena itu kemampuan menawar supplier
terhadap perusahaan dapat dibilang sebagai ancaman yang kelak dapat
mengganggu stabilitas perusahaan, karena bila supplier tersebut pergi,
maka perusahaan tidak dapat membuat produknya lagi.
Bargaining Power of Buyers: Low
Konsumen tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam
menentukan harga di industri ini, karena jumlah perusahaan yang bekerja
sama dengan perusahaan ini cukup banyak jumlahnya dan juga tidak
adanya pesaing di industri ini membuat konsumen harus menuruti harga
yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu perusahaan ini juga mensuplai
produknya kepada beberapa lembaga negara dan universitas negeri. Dalam
pembeliannya, biasanya klien membeli dalam jumlah besar untuk
kemudian dikemas dalam satuan lebih kecil dan dijual kembali kepada
pengguna akhir.
56
Threat of New Entrants: Low
Ancaman pendatang baru di industri ini tergolong rendah, karena bahan
dasar produk perusahaan hanya dipegang oleh satu supplier saja. Dan
supplier tersebut merupakan salah satu pemegang saham diperusahaan ini.
Pendatang baru yang hendak masuk ke industri ini, harus memiliki
setidaknya teknologi yang sama atau lebih baik dari segi kualitasnya. Dan
teknologi tersebut masih tidak tersedia di dalam negeri, sehingga
perusahaan lokal sulit untuk dapat menyaingi harga maupun kualitas
produk dari perusahaan ini dan tidak dapat masuk ke dalam pasar yang
tengah digeluti industri ini.
Substitute Products: Low
Ancaman produk subtitusi dari industri lain tergolong rendah karena
minimnya produk subtitusi yang dapat menggantikan manfaat dari produk
yang ditawarkan di dalam industri ini ini. Adapun produk substitusi yang
tersedia dipasar tidak dapat menyamai manfaat yang diberikan oleh produk
perusahaan.
Rivalry within the Industry: Low
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, kompetitor yang berada di
dalam bidang sejenis ini hampir tidak ada, kompetitor yang dapat
menyaingi produk perusahaan ini berada diluar negeri, sedangkan bila
produk perusahaan kompetitor tersebut masuk ke Indonesia, maka
57
tentunya dari sisi harga tidak dapat bersaing dengan harga yang ditawarkan
oleh produk perusahaan ini.
Dari hasil analisa Porter 5 Forces diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
industri ini memiliki prospek pasar yang baik untuk kedepannya. Satu-
satunya ancaman berarti bagi industri ini adalah apabila supplier tunggal
penyedia teknologi mundur dari perusahaan atau menjual produknya
kepada pihak lain. Faktor-faktor kekuatan lain secara umumnya tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap industri ini, sehingga untuk
sekarang ini ancaman terhadap kesinambungan perusahaan yang bermain
didalam industri ini tidak terlalu signifikan.
4.2.2 Analisa Marketing Mix (4P)
Dari teori marketing mix yang meliputi product, price, place, promotion,
segalam kinerja perusahaan dan produk-produknya dapat diuraikan
sebagai berikut:
Product
Dari segi produk unggulannya, yaitu Magic One, produk ini memiliki
banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis yang
bermain di harga yang sama. Setelah dilakukan survey lapangan guna
mencari kompetitor produk Magic One, ternyata produk yang memiliki
efek menyerupai Magic One dijual pada kisaran harga yang jauh lebih
tinggi (dapat dilihat pada lampiran). Tes yang telah dilakukan untuk
58
mengetahui keunggulan produk ini baru-baru ini dilakukan di sirkuit
balap mobil. Setelah mobil yang oli mesinnya dicampurkan Magic One
dan melakukan balapan di sirkuit selama 5 jam, setelah dibongkar
mesinnya, pada dinding-dinding mesinnya tidak didapatkan satupun bekas
goresan piston.
Price
Produk Magic One dijual dengan harga yang relatif terjangkau bagi
pengguna kendaraan baik motor maupun mobil, sampai ke penggunaan
mesin-mesin pabrik dan mesin-mesin berat lainnya. Harga yang
ditawarkan hanya 80 ribu rupiah saja untuk aditif mesin bensin dan 70
ribu rupiah untuk aditif mesin diesel. Faktor harga ini tentunya menjadi
keunggulan dari produk Magic One karena memberikan efek yang sangat
banyak dibandingkan dengan harga yang ditawarkannya.
Promotion
Kemampuan perusahaan dari segi promosi Magic One terbilang cukup
rendah, hal ini dikarenakan manajemen tingkat atas perusahaan tidak
berani untuk mengeluarkan biaya promosi guna mempromosikan produk
unggulannya. Satu-satunya media promosi yang digunakan oleh
perusahaan adalah melalui stakeholder perusahaan yang meliputi
karyawan-karyawannya, pemegang saham dan perusahaan-perusahaan
yang telah menjadi rekan bisnisnya. Ide promosi yang datang dari salah
59
satu pemegang saham pun sering kali ditolak oleh pemegang saham
mayoritas atas dasar alasan biaya. Dan jumlah pegawai pemasaran juga
tidaklah banyak sehingga menjadi pembatas dalam pemasaran Magic One
ini.
Place / Distribution
Jalur distribusi yang dijalani oleh perusahaan hingga saat ini adalah direct
selling, pelanggan yang hendak membeli Magic One langsung
menghubungi perusahaan atau karyawan perusahaan tersebut dan barang
tersebut langsung diantarkan ke tempat pelanggan. Perusahaan tidak
memasukan Magic One ke toko-toko besar maupun supermarket-
supermarket dengan alasan takut akan pemalsuan produknya. Masalah
lain yang dihadapi pada bidang distribusi juga seringnya terjadi
miscommunication sehingga barang yang dipesan dengan barang yang
diantar berbeda. Hal ini tentunya membuat biaya transportasi menjadi
semakin mahal.
4.2.3 Analisa STP
Segmenting
Customer-based segmentation: segmentasi pasar dengan mengelompokan
customer berdasarkan industri yang digelutinya. Untuk produk magic one
dan perangkat otomotif lainnya dikelompokan berdasarkan bidang industri
60
otomotif, pabrikan yang menggunakan pembangkit sendiri yaitu diesel,
hotel dan mall.
Untuk produk high grow dikelompokan berdasarkan industri agrobisnis,
hotel rumah makan, shopping centre, pabrikan industri makanan, produk
organic pest / insecticide killer, air sanitizer, V-Safe, odour killer
dikelompokan berdasarkan industri sanitasi.
Targeting
Target pemasaran perusahaan adalah perusahaan transportasi, ATPM,
perkebunan yang artinya dalam hal ini adalah B2B marketing. Baik
perusahaan transportasi darat maupun laut, hotel dan perkebunan.
Positioning
Gambar 4.2 positioning produk perusahaan
Dengan menawarkan produk yang berkualitas sangat baik dan di atas rata-
rata dengan harga yang relatif lebih murah, para pelanggan perusahaan ini
Price
Quality
Magic one, volt power
Slick
Nano Energizer
Marvel
61
mendapatkan suatu image terhadap produk perusahaan sepert yang di
gambarkan diatas. Posisi tersebut didapat berdasarkan dari testimoni
pelanggan produk perusahaan ini.
4.2.4 Analisa SWOT
Dari hasil observasi wawancara diperusahaan, dan juga di pasar,
didapatkan suatu kesimpulan untuk perumusan SWOT dari perusahaan ini,
yaitu:
Strength
- Produk yang inovatif dan
terdifersivikasi
- Produk pioneer di pasar
Indonesia
- Hubungan yang baik dengan
klien
- Biaya operasional yang
relatif rendah
Weakness
- Tenaga pemasaran yang
kurang
- Tidak adanya rencana
pemasaran yang pasti
- Pegawai yang kurang terlatih
- Komunikasi antar divisi yang
kurang baik
Opportunity
- Peluang pasar yang masih
terbuka lebar
- Kebutuhan perusahaan-
perusahaan akan produk
berkualitas yang dapat
meningkatkan kapasitas
Threat
- Produk-produk subtitusi
- Minimnya kesadaran
masyarakat akan lingkungan
dan perawatan kendaraan
- Masuknya produk sejenis
62
produksinya
- Minimnya persaingan dari
produk sejenis yang ada
- Peraturan pemerintah seperti
ambang batas emisi
kendaraan.
dari luar negeri
Tabel 4.1 Rumusan analisa SWOT perusahaan
4.2.5 SWOT Matrix
Strength Weakness
Opportunities - Melakukan
pendekatan dengan
perusahaan yang
berpotensi menjadi
klien
- Melakukan promosi
di majalah-majalah
bisnis
- Memperbaharui
website yang ada
dan menambah
portfolio perusahaan
- Melakukan traning
bagi seluruh
pegawainya,
terutama dibidang
pemasaran
- Merumuskan target
volume penjualan
produk perusahaan
- Memperbaiki jalur
komunikasi lintas
divisi
63
Threat - Mengadakan
demonstrasi
ditempat-tempat
umum
- Menyediakan biaya
promosi yang lebih
besar
- Menjaga hubungan
baik dengan klien
yang sudah ada
- Melakukan sistem
komisi bagi tenaga
pemasaran yang
berhasil menjual
produk
Tabel 4.2 SWOT matrix perusahaan
4.2.5.1 Strength – Opportunity
Keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan serpeti yang telah
dirumuskan pada sub bab sebelumnya, bila keunggulan tersebut
bertemu dengan peluang yang ada di pasar, maka perusahaan
dapat melakukan beberapa strategi untuk pertumbuhannya,
antara lain melakukan pendekatan dengan perusahaan yang
memiliki potensi menjadi klien dalam hal perusahaan tersebut
menggunakan kendaraan maupun mesin-mesin dalam kegiatan
operasionalnya, melakukan promosi di beberapa majalah bisnis
yang banyak dibaca oleh kalangan eksekutif dan memperbaiki
website perusahaan yang selama ini kurang diperhatikan
keberadaannya agar dapat menarik kiln secara elektronis.
64
4.2.5.2 Strength – Threat
Keunggulan yang dimiliki perusahaan bila bertemu dengan
ancaman-ancaman yang ada dipasar tentunya berpotensi
mengganggu stabilitas perusahaan. Oleh karena itu beberapa
langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk tetap stabil
walau menghadapi ancaman yang ada antara lain mengadakan
demonstrasi-demonstrasi di tempat klien sehingga klien akan
semakin yakin akan kualitas produk perusahaan ini dan
mengalokasikan biaya promosi yang lebih besar agar dapat
merebut pangsa pasar yang lebih besar pula.
4.2.5.3 Weakness – Opportunity
Kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan bila bertemu dengan
peluang yang ada pada pasar tentunya tidak akan membawa
perubahan yang signifikan pada kemajuan perusahaan, namun
ada beberapa langkah yang sekiranya dapat merubah kelemahan
yang dimiliki perusahaan menjadi kekuatannya untuk
menghadapi peluang yang ada di pasar, antara lain melakukan
training bagi seluruh pegawainya terutama di bidang pemasaran
yang menjadi ujung tombaknya sehingga tenaga kerja tersebut
dapat masuk kedalam peluang pasar yang ada. Selain itu,
memberikan target volume penjualan tentunya akan
memberikan gambaran jelas target penjualan yang hendak
65
dicapai agar tenaga penjualan dapat terpacu untuk merebut
peluang pasar yang ada. Memperbaiki jalur komunikasi lintas
divisi juga harus diperhatikan agar klien yang memesan barang
puas karena barang yang dipesan sesuai dengan yang diantar dan
juga mengurangi biaya pengantaran yang bertambah besar bila
terjadi kesalahan dalam pengiriman pesanan.
4.2.5.4 Weakness – Threat
Bila kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan terpapar oleh
ancaman yang datang dari pasar tentunya berpotensi menjadi
bahaya yang cukup besar dalam stabilitas perusahaan. Oleh
karena itu diperlukan strategi yang tepat untuk meminimalisir
dampak yang mungkin terjadi, ila memungkinkan kelemahan
yang dimiliki perusahaan sebaiknya dirubah menjadi kekuatan
agar efek dari ancaman tersebut tidak membawa dampak yang
signifikan dalam stabilitas perusahaan. Beberapa langkah yang
mungkin dapat diambil antara lain mengintensifkan CRM
dengan klien yang sudah ada agar klien tersebut tetap loyal
dengan perusahaan dan juga memberlakukan system
kompensasi yang baik bagi pegawai yang telah berhasil menjual
produk-produk perusahaan.
66
4.2.6 Analisa segi inovasi produk
Inovasi produk seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, memiliki
pendekatan dari 4 sisi. Berikut akan dibahas pendekatan dari 4 sisi tersebut
terhadap kinerja perusahaan:
Mindset atau pola pikir
Tujuan perusahaan untuk menempatkan pola pikir selalu berinovasi untuk
keberhasilan dimasa depan telah berhasil diterapkan pada perusahaan ini.
Hal ini terbukti dari segenap karyawan diperusahaan yang selalu mencari
suatu peluang atau ide-ide baru yang dapat dijual ke pasar. Sebagai contoh
yang nyata terlihat pada kreatifitas direktur pemasarannya yang senantiasa
mencari suatu pendekatan baru dalam menarik kliennya. Di sisi lain juga
perusahaan giat mencari produk-produk inovatif yang belum pernah
muncul di pasar guna menjadi pioneer penjual produk tersebut.
Core Competence
Keunggulan utama dari perusahaan ini terletak pada hasratnya untuk selalu
berinovasi dari segi produknya. Menciptakan produk-produk yang inovatif
dan belum pernah dipasarkan dan memiliki peluang pasar yang besar. Hal
ini terlihat dari jajaran produk yang dijual oleh perusahaan ini. Seperti
yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, ada berbagai produk yang
telah diciptakan maupun dijual oleh perusahaan ini. Oleh karena itu
67
kemampuan inti dari perusahaan ini telah diberdayagunakan se-optimal
mungkin.
Customer Problem Solution
Dalam menjawab kebutuhan dari pelanggannya, perusahaan senantiasa
merangkul pelanggannya untuk menjadi salah satu sumber dari ide inovasi
mereka. Hal ini terbukti segala produk yang dijual perusahaan ini telah
mendapatkan target pasar yang tepat dan juga menawarkan solusi yang
baik bagi masalah yang dihadapi oleh para pelanggannya. Sebagai contoh
nyata salah satu produknya adalah Magic One yang memberikan solusi
penghematan biaya perawatan kendaraan dengan harga yang cukup
terjangkau untuk hasil yang sangat memuaskan. Hal tersebut telah
dipercaya oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia diantaranya
perusahaan jasa pengiriman, industri manufaktur, perkapalan.
Innovative Climate
Dari segi penciptaan iklim inovasi yang kondusif, hal ini setelah dilakukan
peninjuan lapangan ditemukan bahwa faktor ini kurang diperhatikan oleh
perusahaan. Yang banyak berperan dalam berinovasi lebih terdapat pada
jajaran manajemen atas, sedangkan bagian bawah hanya mengikuti saja.
Adapun ide-ide yang berkembang dari kalangan manajemen bawah hanya
menjadi ide kosong karena tidak sesuai dengan visi perusahaan. Hal
tersebut terjadi karena pemilik perusahaan memfokuskan penciptaan
68
produknya hanya kepada pencipta produk Magic One itu sendiri dan
menutup masukan dari karyawan di tingkat bawah.
4.2.7 Analisa Ansoff’s Matrix
Dari dilema yang dihadapi perusahaan pada tahun 1996-1998, dapat ditarik
kesimpulan bahwa perusahaan berupaya untuk mempenetrasi pasar yang
sudah ada yaitu dengan mempekerjakan tenaga sales untuk mendapatkan
market share yang lebih besar. Yang dilakukan perusahaan adalah
memperdalam penetrasi pasar dengan menggunakan produk yang ada, hal
ini sesuai dengan teori pada bab sebelumnya. Akan tetapi upaya tersebut
gagal karena beberapa faktor diantaranya karena permasalahan pada
tenaga sales itu sendiri, akibatnya target perusahaan yang semula adalah
meningkatkan volume penjualan sebesar 30% tidak tercapai. Berdasarkan
tinjauan teori pada bab 2, disebutkan bahwa cara memperluas market
share adalah dengan mengubah pelanggan insidental menjadi pelanggan
setia dengan cara mencapai economy of scale. Biasanya metode ini
menggunakan transaksi berbasis volume. Akan tetapi dari hasil proyeksi
grafik volume penjualan pada 3 tahun tersebut, prestasi yang dicapai oleh
tenaga sales itu tidak memuaskan. Dari wawancara didapat bahwa tenaga
sales tersebut tidak dilatih secara intensif sehingga product knowledge
mereka cenderung kurang. Mengapa perusahaan tidak melakukan strategi
market development? Dari hasil wawancara didapatkan bahwa strategi
market development tidak dapat dijalankan oleh perusahaan karena
69
memasuki pasar baru memerlukan suatu strategi dan sumber daya yang
lebih besar, terutama dari segi biaya promosi karena untuk masuk ke
pangsa pasar baru memerlukan edukasi produk tersebut di dalam pasar
yang baru tersebut dan tentunya akan memakan biaya yang tidak sedikit,
selain itu keterbatasan pengetahuan akan kultur pasar baru tersebut juga
menjadi salah satu kendalanya seperti tingkat loyalitas masyarakat
terhadap suatu produk, daya beli masyarakat dan berbagai faktor lainnya.
Strategi product development juga dihindari oleh perusahaan karena
produk-produk perusahaan ini sendiri sudah terlalu banyak, yang menjadi
salah satu kekuatan sekaligus kelemahannya. Menambah produk baru di
perusahaan dikhawatirkan akan mengancam stabilitas perusahaan seperti
penambahan biaya untuk R&D dan biaya perumusan strategi untuk produk
baru tersebut.
Strategi diversifikasi juga tidak dapat diterapkan dengan alasan sama
seperti pada penerapan strategi market development yaitu keterbatasan
sumber daya dan biaya promosi, selain itu permasalahan dari sisi R&D
juga menjadi salah satu faktor signifikan mengapa strategi diversifikasi
tidak dapat digunakan. Oleh karena itu strategi terbaik yang diambil oleh
perusahaan adalah penetrasi pasar menimbang kekuatan dana dan sumber
daya yang terdapat didalam perusahaan ini.
70
Gambar 4.4 Ansoff’s Matrix Perusahaan
4.2.8 Analisa Volume Penjualan
Setelah strategi penetrasi pasar sesuai dengan Ansoff’s Matrix diterapkan,
volume penjualan untuk produk Magic One dalam rentang waktu dari
tahun 1996 – 1998 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Volume Penjualan Magic One
71
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penjualan produk Magic One
sebelum maupun setelah perekrutan tenaga penjualan tetap tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Jumlah tenaga penjual yang
dipekerjakan pada saat itu berjumlah 30 personil, tetapi hasil kinerja
dari30 tenaga penjual tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan,
karena sebelumnya telah ditetapkan target volume penjualan perusahaan
meningkat kurang lebih sebesar 30% akan tetapi yang terjadi volume
penjualan perusahaan cenderung stabil, tidak memiliki peningkatan yang
berarti. Berdasarkan hasil proyeksi pada tabel diatas, dapat diliat bahwa
perekrutan tenaga penjualan tidak membawa pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan volume penjualan produk Magic One, tentunya hal
ini menjadi suatu permasalahan mengapa perekrutan tenaga penjualan
tidak membawa hasil yang diharapkan. Dapat dilihat pada tahun
implementasi strategi yaitu pada tahun 1996 memang terdapat peningkatan
dari volume penjualan perusahaan tetapi peningkatan tersebut tidak terlalu
terlihat sehingga cenderung stagnan. Pada tahun 1997 tepatnya pada bulan
april terdapat spike pada volume penjualannya, hal ini terjadi karena
adanya pembelian produk pada waktu bersamaan oleh klien yang sudah
ada sebelumnya. Pada tahun 1998 dari awal tahun hingga bulan april
terjadi penurunan volume penjualan karena terjadinya krisis moneter pada
tahun tersebut. Volume penjualan terus berada di level tersebut dan mulai
menanjak pada bulan agustus karena perusahaan mulai mendapatkan
pesanan dari luar negeri, yaitu dari negara Australia. Dari proyeksi grafik
72
diatas dapat disimpulkan tren penjualan produk Magic One cenderung rata
dan tidak banyak membawa perubahan sejak strategi perekrutan tenaga
pemasaran mulai diimplementasikan.
4.2.9 Analisa Strategi Penjualan (salesforce)
Dari hasil pengumpulan data dilapangan melalui metode wawancara
dengan pemilik perusahaan dan direktur pemasaran, didapat bahwa
permasalahan kegagalan strategi perekrutan salesforce ini adalah
kurangnya motivasi dari tiap individu tersebut, yang mengakibatkan
mereka tidak benar-benar antusias dalam memasarkan produk-produk dari
perusahaan ini. Adapun hal lain yang membuat tenaga penjual tersebut
tidak terpacu untuk mencari pelanggan juga dikarenakan oleh upah pokok
yang mereka terima. Pada saat itu, upah pokok yang diterima oleh tenaga
penjual tersebut termasuk cukup besar sehingga bagi mereka,
mendapatkan klien dan mendapatkan order serta komisi hanyalah bonus
bagi mereka. Selain itu sering kai tenaga penjualan tersebut
mempergunakan jam kantor yang mereka miliki bukan mencari klien
tetapi untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain yang menawarkan
penghidupan yang lebih baik. Wawasan tentang produk pun kurang
ditekankan dari pihak perusahaan sendiri, karenanya tenaga penjual yang
bertemu dengan klien saat ditanya beberapa pertanyaan teknis tidak dapat
menjawabnya dengan benar, sebagai hasilnya klien tidak percaya dan batal
untuk melakukan transaksi. Bila ditelusuri lebih jauh dari awal strategi
73
penjualan, strategi pemasaran dari perusahaan itu sendiri juga kurang jelas,
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perusahaan menginginkan
peningkatan volume penjualan kurang lebih 30%, untuk mencapai kondisi
tersebut maka perusahaan merekrut tenaga penjualan sebanyak 30 orang.
Target peningkatan volume penjualan dari persuhaan tersebut tidak
memiliki langkah-langkah konkrit dalam perwujudannya, salah satunya
minimnya pelatihan kepada tenaga penjualnya yang mengakibatkan
pengetahuan produk mereka cenderung minim. Justifikasi penambahan
tenaga penjual sebanyak 30 orang didasarkan pada pertimbangan sumber
daya manusia di dalam perusahaan ini cenderung sedikit dan hampir
seluruh pegawainya merupakan pegawai lintas divisi yang tidak terfokus
pada satu divisi saja, penambahan tenaga penjualan tersebut dimaksudkan
agar divisi penjualan dapat lebih fokus dalam penjualan produk-produk
perusahaan dan tidak menangani permasalahan-permasalahan lain di
dalam perusahaan. Dari 30 orang tersebut diharapkan setidaknya setengah
dari jumlah tersebut dapat menaikkan volume penjualan perusahaan secara
signifikan.
74
4.2.10 Analisa Perbandingan Key Success Factors
Perumusan kunci keberhasilan perusahaan yang telah disebutkan
sebelumnya, bila dibandingkan dengan kunci keberhasilan pada
perusahaan lain yang bergerak di bidang sejenis, dalam hal ini karena
perusahaan yang sejenis tidak ada maka perbandingan yang diambil
adalah perusahaan yang bergerak dibidang aditif bensin (Pertamina).
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah.
PT. Mitra Lima Satu Pertamina
Produk inovatif dan terdiversifikasi
Memiliki banyak produk yang inovatif dan pangsa pasarnya masih sangat luas.
Memiliki banyak produk yang pangsa pasarnya terbatas.
Biaya operasional yang rendah
Struktur perusahaan yang cenderung flat tdapat mempersingkat proses pengambilan keputusan dan menghemat biaya operasional.
Struktur perusahaan yang kompleks dan terlalu banyak memiliki divisi mengakibatkan proses pengambilan keputusan yang lama dan biaya operasional yang tinggi.
Hubungan yang baik dengan klien (CRM)
• Mengadakan makan siang bersama.
• Mengadakan pertemuan membahas masalah yang berkaitan dengan perusahaan
• Mengadakan acara olahraga bersama.
Lebih terfokus pada kegiatan CSR. Tidak banyak kegiatan CRM yang dilakukan
75
Penerapan strategi harga
Menggunakan pendekatan cost approach dengan memberikan solusi untuk pengurangan biaya operasional perusahaan klien
Tidak diketahui
Fokus pada penjualan
Memfokuskan untuk menjual produk daripada mengurusi masalah administrasi dan operasional
Memfokuskan pada birokrasi.
Penerapan GCG Tidak menerapkan GCG
Telah menerapkan GCG
4.2.11 Kesimpulan Hasil Analisa
Dari hasil analisa diatas, dapat ditarik kesimpulan perusahaan
memiliki kekuatan absolut dari segi produknya dan memiliki potensi
pangsa pasar yang sangat besar dalam memasarkan produknya.
Terlebih lagi perusahaan juga menjual produknya kepada lembaga-
lembaga pemerintah dan universitas-universitas negara. Untuk
melakukan pengetesan produk perusahaan menjalin kerja sama
dengan Institut Pertanian Bogor guna mendapatkan sertifikat lulus uji
coba dan layak dipasarkan. Kelemahan perusahaan yang menjadi titik
kritikalnya adalah kurangnya kemampuan dan sumber daya dibidang
pemasarannya. Channel pemasaran yang sudah dirumuskan secara
tepat tidak dapat dijalankan dengan sempurna karena tidak adanya
target dan sumber daya yang memadai untuk mencapainya.
76
Seperti yang dapat dilihat dari hasil analisa SWOT, kelemahan
terbesar perusahaan berada pada segi marketingnya. Kelemahan lainnya
yaitu pada komunikasi antar divisi, karena sering terjadi kekeliruan
pengantaran produk dari yang dipesan dan yang diantarkan. Hal ini
tentunya memakan biaya transportasi yang lebih besar guna menukar
barang yang salah diantar tersebut. Ancaman produk substitusi tidak
terlalu signifikan karena minimnya produk substitusi yang dapat
menggantikan manfaat dari produk yang ditawarkan perusahaan.
Dari segi analisa Porter 5 Forces, dapat dilihat bahwa perusahaan di
industri ini memiliki peluang pasar yang demikian besar. Tekanan yang
berarti bagi perusahaan hanya berasal dari sisi supplier saja dan hal
tersebut dimimalisasi dengan menjadikan supplier tunggal pemasok bahan
baku / bahan inti produk perusahaan sebagai salah satu pemegang saham
perusahaan. industri ini memiliki prospek yang sangat baik untuk
kedepannya, hanya bila perusahaan yang bergelut didalamnya dapat
menguatkan segi pemasaran produknya akan menjadi kunci keberhasilan
perusahaan dimasa sekarang dan akan datang.
Ditinjau pula dari segi marketing mix, dapat ditarik kesimpulan
kekuatan perusahaan berada pada segi produk dan harganya yang dapat
bersaing dipasar, tetapi sebaliknya dari segi promosi dan distribusinya
sangat kurang karena seringnya terjadi miscommunication dan takutnya
akan pengeluaran biaya promosi yang cukup besar. Ancaman lain yang
77
dapat terjadi adalah pemalsuan produk. Perusahaan ini tidak memiliki
suatu tanda identifikasi khusus bagi produk-produknya, seperti stiker
hologram ataupun sejenisnya. Permasalahan segi promosi yang telah
disebutkan sebelumnya, terjadi karena pemilik perusahaan tidak berani
untuk mengalokasikan biaya promosi yang cukup guna memasarkan
eksistensi produk Magic One di pasar, karena seperti pada pengalaman
sebelumnya melalui perekrutan tenaga sales tidak memberikan hasil yang
diharapkan, malah pengalokasian biaya promosi malah akan merugikan
perusahaan lebih jauh lagi. Permasalahan lain yang terjadi juga seringnya
terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi antar divisi. Hal ini sering
terjadi mengakibatkan barang yang diantar tidak sesuai dengan barang
yang dipesan oleh pelanggan, akibatnya biaya distribusi pun menjadi
semakin besar. Kesalahan ini terjadi karena sistem pemesanan masih
menggunakan metode manual dan tidak di konfirmasi ulang kepada
pelanggan sebelum dilakukan pengiriman barang.
Bagian HRD juga memiliki andil dalam permasalahan yang dihadapi
perusahaan pada tahun 1996-1998, karena pada saaat itu bagian HRD juga
berperan dalam menentukan besaran gaji pokok tenaga sales dan komisi
yang akan dibayarkan oleh perusahaan setiap terjadinya satu transaksi.
Seharusnya rasio antara gaji pokok dengan komisi tidak boleh terlalu kecil,
akibatnya tenaga penjualan tersebut tidaka akn terpacu untuk menjual
produk perusahaan lebih banyak lagi.
78
Bagian pemasaran produk yang pada saat itu bertugas untuk
memasarkan produk Magic One dan produk-produk perusahaan lainnya,
tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan produk yang ditawarkannya.
Akibatnya saat pelanggan menanyakan apa keunggulan produk ini
dibandingkan produk lain, apa keuntunggan menggunakan produk ini dan
pertanyaan-pertanyaan teknis lainnya tidak dapat dijawab oleh tenaga
penjualan tersebut
Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan ini pada tahun 1996
dimana perusahaan menjalankan strategi perekrutan tenaga penjualan
untuk meningkatkan volume penjualan tidak berjalan dengan semestinya,
berdasarkan hasil wawancara menurut pemilik perusahaan dan direktur
pemasarannya, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan akan produk
dari tenaga penjual tersebut. Disamping karena kurangnya motivasi yang
dilatarbelakangi oleh besarnya gaji pokok yang dinilai cukup untuk
penghidupan sehari-hari.