hasil evaluasi kinerja makro ekonomi provinsi bengkulu 2010repository.unib.ac.id/7046/1/5. ekpd 2010...
TRANSCRIPT
-
Hasil Evaluasi Kinerja Makro Ekonomi Provinsi Bengkulu 2010Provinsi Bengkulu 2010
Universitas Bengkulu
Oleh : Benardin, SE,MT
-
Keamanan dan Kedamaian
� Indeks Kejahatan: cendrung menurun
� Terkait tkt kemiskinan (inconclusive)
� Penyelesaian kasus kejahatan konvensional
� Penyelesaian Kasus Kejahatan � Penyelesaian Kasus Kejahatan Konvensional: berfluktuasi dan menaik
� Penyelesaian Kasus Kejahatan Trans Nasional: berfluktuasi dan menurun
� Bukti pendukung
-
Indeks Kejahatan dan Tingkat KemiskinanIndeks Kejahatan dan Tingkat KemiskinanProvinsi Bengkulu, Tahun 2005Provinsi Bengkulu, Tahun 2005--20092009
22.18 23.00 22.1320.64
18.59
15.00
20.00
25.00
2.13 2.69 2.51 2.78 2.34
0.00
5.00
10.00
15.00
2005 2006 2007 2008 2009
Kemiskinan (%)
Jumlah Kejahatan
-
Penyelesaian Kasus Penyelesaian Kasus Kejahatan KonvensionalKejahatan Konvensional
16551360 1352
16181464
981
152714531434
12461000
1200
1400
1600
1800
981
92.2799.2588.6372.5691.62
0
200
400
600
800
1000
2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Kasus yang Dilaporkan Jumlah Perkara yang Disidangkan % Penyelesaian
-
Kasus Kejahatan TransnasionalKasus Kejahatan Transnasional
73.33
80.00
66.6750.00
60.00
70.00
80.00
90.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
2007 2008 2009
% Penyelesaian Perkara
-
Rekomendasi Meningkatkan Keamanan dan Kedamaian
� Peningkatan kesejahteraan masyarakat (penurunan angka kemiskinan)
� Penegakan dan keadilan hukum
Komitmen aparat terkait penegakan � Komitmen aparat terkait penegakan hukum (KUHP?)
� Pendidikan hukum dan proses hukum kepada masyarakat (bukti pendukung).
-
Pelayanan PublikPelayanan Publik
�� Penanganan Kasus Korupsi: Penanganan Kasus Korupsi: berfluktuasiberfluktuasi dan dan menurunmenurun�� Rendahnya kepastian hukumRendahnya kepastian hukum
�� Perda pelayanan satu atap: Perda pelayanan satu atap: mayoritasmayoritas (80%) (80%) sudahsudahsudahsudah�� Belum: pemekaran wilayah (kabupaten) baruBelum: pemekaran wilayah (kabupaten) baru
�� Tapi tidak meningkatkan investasi (ineffective) Tapi tidak meningkatkan investasi (ineffective)
�� Keuangan daerah: Keuangan daerah: % WTP Menurun% WTP Menurun�� Rendahnya profesionalisme sesuai peraturanRendahnya profesionalisme sesuai peraturan
�� Lambatnya proses hukumLambatnya proses hukum
-
Jumlah Kasus KorupsiJumlah Kasus Korupsi
24
37
25
30
35
40
17
24
8
22
14
21
6
17 16
0
5
10
15
20
25
2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Jumlah Kasus yang
Dilaporkan
Jumlah Perkara
yang Disidangkan
-
Perda Pelayanan Satu AtapPerda Pelayanan Satu Atap
80.00
60.00
44.4455.56
40
50
60
70
80
90
101099 9
53 4
86
33.33
44.44
0
10
20
30
40
2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Kabupaten /Kota
Kabupaten /Kota Yang Memiliki Perda Pelayanan satu Atap
Persentase Kab./Kota yang Memiliki Perda Pelayanan satu Atap
-
Keuangan Daerah: % WTP
No Nama EntitasOpini LKPD
2005 2006 2007 2008 2009
1 Provinsi Bengkulu WDP WDP WDP WDP WDP
2 Kota Bengkulu WDP WDP WDP WDP WDP
3 Kab.Bengkulu Utara WDP WDP WDP WDP WDP
4 Kab.Bengkulu Selatan WDP WDP WDP TMP TMP
5 Kab.Kaur - WDP WDP WDP WTP
6 Kab.Mukomuko - TMP WDP WTP WTP
7 Kab.Rejang Lebong TMP WDP WDP WDP WDP
8 Kab.Lebong - WDP WDP TMP TMP
9 Kab.Kepahiang WDP TMP WDP TMP TMP
10 Kab.Seluma - TMP WDP WDP WDP
11 Kab.Bengkulu Tengah - - - - WDP
-
DemokrasiDemokrasi
�� Gender Development Index (GDI) dan Gender Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measurement Gender Empowerment Measurement (GEM): (GEM): meningkatmeningkat�� Peraturan Nasional (DPR/DPRD)Peraturan Nasional (DPR/DPRD)Peraturan Nasional (DPR/DPRD)Peraturan Nasional (DPR/DPRD)
�� Arus informasi sbg sumber pembelajaranArus informasi sbg sumber pembelajaran
�� Gerakan emansipasi: regional, nasional dan Gerakan emansipasi: regional, nasional dan globalglobal
�� Tingkat PendidikanTingkat Pendidikan
�� Kelemahan: masih kentalnya kulturalKelemahan: masih kentalnya kultural
-
Gender Empowerment Gender Empowerment MeasurementMeasurement
61.8
71.76
60.058.856.450.0
60.0
70.0
80.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
2004 2005 2006 2007 2008
-
Gender Development IndexGender Development Index
65.3
66.9
68.27
65.0
66.0
67.0
68.0
69.0
62.3
63.9
59.0
60.0
61.0
62.0
63.0
64.0
65.0
2004 2005 2006 2007 2008
-
IIndeks ndeks PPembangunan embangunan MManusiaanusia
�� IIndeks ndeks PPembangunan embangunan MManusia: anusia: meningkatmeningkat�� Derajat Pendidikan MasyarakatDerajat Pendidikan Masyarakat meningkatmeningkat
�� Derajat Kesehatan MasyarakatDerajat Kesehatan Masyarakat meningkatmeningkat
�� Jumlah penduduk miskin Jumlah penduduk miskin menurunmenurun
�� Tetapi kondisi Ekonomi Makro Tetapi kondisi Ekonomi Makro negatif (???)negatif (???)�� Tetapi kondisi Ekonomi Makro Tetapi kondisi Ekonomi Makro negatif (???)negatif (???)
�� Rekomendasi:Rekomendasi:�� Peningkatan Kualitas Pendidikan MasyarakatPeningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat
�� Peningkatan Kualitas Kesehatan MasyarakatPeningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat
�� Penurunan jumlah penduduk miskinPenurunan jumlah penduduk miskin
�� Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi tetapi APBD Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi tetapi APBD tidak pro gowth & poortidak pro gowth & poor
-
IIndeks ndeks PPembangunan embangunan MManusia anusia dan Tingkat Kemiskinandan Tingkat Kemiskinan
72.571.169.9 71.3 71.57 71.52
50
60
70
80
22.39 22.18 23.00 22.13 20.6418.59
0
10
20
30
40
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kemiskinan (%)
-
PendidikanPendidikan
�� Kualitas pendidikan cendrung mengalami Kualitas pendidikan cendrung mengalami kemajuankemajuan dari tahun ke tahun untuk dari tahun ke tahun untuk semua indikator, kecuali semua indikator, kecuali Angka Putus Angka Putus SekolahSekolah (APS) di tingkat SD.(APS) di tingkat SD.
�� Berkaian Berkaian positifpositif dengan: dengan: �� penurunan tingkat kemiskinanpenurunan tingkat kemiskinan
�� jumlah guru berkualitas (layak ngajar)jumlah guru berkualitas (layak ngajar)
�� Peningkatan Peningkatan APSAPS SD diduga karena SD diduga karena terpencil dan kemiskinan (survey)terpencil dan kemiskinan (survey)
-
Angka Partsipasi Murni (APM) SD/MIAngka Partsipasi Murni (APM) SD/MI
94.3094.2193.8990.62 94.39
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
8.797.937.276.54 9.32
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
2005 2006 2007 2008 2009
APM Tingkat SD Pendapatan Per Kapita
-
Angka Partsipasi Kasar (APM) SD/MI,Angka Partsipasi Kasar (APM) SD/MI,Kemiskinan & Pendapatan PerkapitaKemiskinan & Pendapatan Perkapita
103.82110.40 109.23 110.43
118.17
80.00
100.00
120.00
140.00
22.18 23.00 22.13 20.64 18.596.54 7.27 7.93 8.79 9.32
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
2005 2006 2007 2008 2009
APK Tingkat SD Kemiskinan (%) Pendapatan Per Kapita
-
RataRata--rata Nilai UN SMP/MTs dan Jumlah rata Nilai UN SMP/MTs dan Jumlah Guru Layak Mengajar Tingkat SMPGuru Layak Mengajar Tingkat SMP
85.66 85.5880.20 82.99
87.03
60.00
80.00
100.00
4.34 5.53 5.53 5.53 6.730.00
20.00
40.00
2004 2005 2006 2007 2008
Guru Layak Mengajar SMP (%) Rata-Rata Nilai Akhir Tingkat SMP
-
RataRata--Rata Nilai Rata Nilai UN UN SMA/SMK/MA SMA/SMK/MA && Jumlah Jumlah Guru Layak Mengajar Tingkat SMAGuru Layak Mengajar Tingkat SMA
83.6977.73
72.9783.96 83.14
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
5.705.685.454.724.55
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
2004 2005 2006 2007 2008
Guru Layak Mengajar SMA (%) Rata-Rata Nilai Akhir Tingkat SMA
-
Angka Putus Sekolah SD, SMP/MTs dan Angka Putus Sekolah SD, SMP/MTs dan Tingkat Tingkat KKemiskinanemiskinan
18.59
22.18
23.00 22.1320.64
15
20
25
6.097.5
1.92
5.86
2.752.28 3.11
3.17
6.78
2.570
5
10
2004 2005 2006 2007 2008
Angka Putus Sekolah Tingkat SD (%) Angka Putus Sekolah Tingkat SMP (% Kemiskinan (%)
-
Persentase Angka Putus Sekolah SMA/MA Persentase Angka Putus Sekolah SMA/MA
18.59
22.1820.64
22.1323.00
15.00
20.00
25.00
6.92
3.114.26
2.76
8.92
0.00
5.00
10.00
2004 2005 2006 2007 2008
Kemiskinan (%) Angka Putus Sekolah Tingkat Sekolah Menengah
-
Angka Melek Aksara Penduduk Usia 15 Angka Melek Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas dan IPMTahun Keatas dan IPM
71.5271.5771.371.169.9
94.9094.6094.6993.6993.4794.20
96.3994.6394.2193.8990.62
80
100
120
71.5271.5771.371.169.9
0
20
40
60
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Angka Melek Huruf (%) APM Tingkat SD
-
Persentase Jumlah Guru yang Layak Persentase Jumlah Guru yang Layak Mengajar Tingkat SMPMengajar Tingkat SMP
87.0385.66
85.58
82.9982.00
84.00
86.00
88.00
82.99
80.20
76.00
78.00
80.00
82.00
2004 2005 2006 2007 2008
Persentase Guru Layak Mengajar Tingkat SMP
-
Persentase Jumlah Guru yang Layak Persentase Jumlah Guru yang Layak Mengajar Tingkat Sekolah MenengahMengajar Tingkat Sekolah Menengah
83.1483.69 83.96
77.7378.00
80.00
82.00
84.00
86.00
77.73
72.97
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
2004 2005 2006 2007 2008
Persentase Guru Layak Mengajar Tingkat SMA
-
Rekomendasi Untuk Bidang Rekomendasi Untuk Bidang PendidikanPendidikan
�� Meningkatkan jumlah guru yang layak mengajar Meningkatkan jumlah guru yang layak mengajar (serifikasi)(serifikasi)
�� Percepatan penyetaraan guru nonPercepatan penyetaraan guru non--sarjanasarjana
�� Alokasi anggaran pendidikan utk mengurangi biaya Alokasi anggaran pendidikan utk mengurangi biaya tambahan dari orang utk infrastruktur sekolah`tambahan dari orang utk infrastruktur sekolah`tambahan dari orang utk infrastruktur sekolah`tambahan dari orang utk infrastruktur sekolah`
�� Pemerataan distribusi pendidikan terutama ke daerahPemerataan distribusi pendidikan terutama ke daerah--daerah terpencildaerah terpencil�� Pendirian sekolahPendirian sekolah
�� Peningkatan akses ke dan dari daerah terpencilPeningkatan akses ke dan dari daerah terpencil
�� Subsidi biaya bagi anak2 dari daerah terpencil Subsidi biaya bagi anak2 dari daerah terpencil
�� Meningkatkan kesejahteraan masyarakatMeningkatkan kesejahteraan masyarakat
-
KesehatanKesehatan
�� Mengalami kemajuan dari tahun ke tahun untuk Mengalami kemajuan dari tahun ke tahun untuk semua indikator, kecuali Prosentase Jumlah semua indikator, kecuali Prosentase Jumlah Akseptor KB,Akseptor KB,
�� Faktor:Faktor:Faktor:Faktor:�� Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatanKesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
�� Tingkat kesejahteraan masyarakatTingkat kesejahteraan masyarakat
�� Fasilitas kesehatanFasilitas kesehatan
�� Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan meskipun Jumlah dan distribusi tenaga kesehatan meskipun masih kurang dari sandardmasih kurang dari sandard
-
Angka Kematian Bayi dan Tingkat Angka Kematian Bayi dan Tingkat KemiskinanKemiskinan
22.39 22.18 23.00 22.1320.64
18.59
12.74 11.78
15.4315.00
20.00
25.00
12.74 11.75 11.78
8.48
0.00
5.00
10.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009
AKB per 1.000 kelahiran hidup) Kemiskinan (%)
-
Prevalensi Gizi Prevalensi Gizi BBurukuruk
20.6422.13
22.1822.39
23.00
15.00
20.00
25.00
0.021.56 0.63 0.43
3.20
9.328.797.936.547.27
5.25
0.00
5.00
10.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Gizi Buruk (%) Pendapatan Per Kapita Kemiskinan (%)
-
Prevalensi Gizi Kurang, Tingkat KemiskinanPrevalensi Gizi Kurang, Tingkat Kemiskinandandan Pendapatan per KapitaPendapatan per Kapita
20.6418.59
22.1322.18
22.3923.00
15.00
20.00
25.00
0.021.56 0.63 0.43
3.20
9.328.797.936.547.27
5.25
0.00
5.00
10.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Gizi Buruk (%) Pendapatan Per Kapita Kemiskinan (%)
-
Persentase Penduduk BerPersentase Penduduk Ber--KBKB
89.62 88.4781.79 84.32 82.29
68.2060
70
80
90
100
0
10
20
30
40
50
60
2004 2005 2006 2007 2008 2009
-
Akseptor Aktif Akseptor Aktif berdasarkan berdasarkan Jenis Alat Jenis Alat Kontrasepsi Kontrasepsi ((20082008))
Pil, 29.19%
MOP/MOW,
2.25%
Suntikan,
47.95%
Implant,
12.64% Spiral/IUD,
6.47%
Kondom,
1.49%
-
LLaju aju PPertumbuhan ertumbuhan PPendudukenduduk
1.611.60
1.61
1.59
1.561.56
1.58
1.6
1.62
1.56
1.52
1.46
1.48
1.5
1.52
1.54
1.56
2004 2005 2006 2007 2008 2009
-
Total Fertility RateTotal Fertility Rate (TFR)(TFR)
89.62 88.4781.79 84.32 82.29
68.2060
80
100
0
20
40
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Contraceptive Prevalence Rate (%)
-
Rekomendasi: Bidang KesehatanRekomendasi: Bidang Kesehatan
�� Meningkatkan jumlah dan pemeraaan Meningkatkan jumlah dan pemeraaan distribusi sarana dan prasarana kesehatan distribusi sarana dan prasarana kesehatan dan tenaga medis dan tenaga medis
�� Akses dan subsidi bagi masyrakat tidak Akses dan subsidi bagi masyrakat tidak �� Akses dan subsidi bagi masyrakat tidak Akses dan subsidi bagi masyrakat tidak mampumampu
�� Ekualitas layanan kesehatan bagi seluruh Ekualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat (nonmasyarakat (non--diskriminasi)diskriminasi)
�� Standard Pelayanan Minimum KesehatanStandard Pelayanan Minimum Kesehatan
�� Meningkatkan kesejahteraan masyarakatMeningkatkan kesejahteraan masyarakat
-
Ekonomi Makro
� Perekonomian mengalami penurunan untuk semua indikator, kecuali:� pendapatan per kapita (PDRB-HB)� Pendapatan perkapita, tetapi hanya sedikit (ADHB) dan gap
dengan nasional semakin besar
� Faktor:Faktor:� Perencanaan Pembangunan yang tidak srategis� Inkonsistensi perencenaan dan implementasi
� Alokasi anggaran� Tingkat Kebocoran
� Krisis� Uncertainty
� Fundamenal ekonomi cendrung rapuh dan sensitif tergantung Pengeluaran Konsumsi (pem & swasta)
-
Laju Pertumbuhan Ekonomi,Pengeluaran Laju Pertumbuhan Ekonomi,Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal
dan Ekspordan Ekspor
34.40%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
5.94% 6.25% 5.85%
11.61%
7.13%4.89%
-4.77%
7.11%8.13%
5.56%6.16%
7.61%
5.29%4.98%4.04%4.93%
6.46%5.82%
5.95%
-10.00%
-5.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
2005 2006 2007 2008 2009
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto
Ekspor Barang dan Jasa PDRB
-
Persentase Ekspor terhadap PDRBPersentase Ekspor terhadap PDRB
31.92%31.62%
31.04%
32.24%32.15%
30.00%
31.00%
32.00%
33.00%
28.22%
26.00%
27.00%
28.00%
29.00%
30.00%
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Persentase Ekpor Thd PDRB
-
Kontribusi Output Manufaktur terhadap Kontribusi Output Manufaktur terhadap PDRBPDRB
4.27
4.104.084.10
4.15
4.20
4.25
4.30
4.104.08 4.07
4.00 3.99
3.80
3.85
3.90
3.95
4.00
4.05
4.10
2004 2005 2006 2007 2008 2009
-
Pendapatan per Pendapatan per KKapita dan Pertumbuhan apita dan Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi
6.547.27
7.938.79
9.32
5.82 5.95 6.036.00
8.00
10.00
5.824.93
4.04
0.00
2.00
4.00
2005 2006 2007 2008 2009
Pendapatan Per Kapita Pertumbuhan Ekonomi
-
Perkembangan Laju Inflasi IHKPerkembangan Laju Inflasi IHK
25.22
20
25
30
4.676.52
5
13.44
0
5
10
15
2004 2005 2006 2007 2008
-
Nilai Rencana PMDN yang Disetujui dan Nilai Rencana PMDN yang Disetujui dan Nilai RealisasiNilai Realisasi
169.10
268.50
200.000
250.000
300.000
0.00 0.00 0.00
104.10
169.10
0.000.000.984 0.000.000.000.000
50.000
100.000
150.000
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Nilai Realisasi Investasi PMDN (Rp. Milyar) Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMDN (Rp.Milyar)
-
Nilai Rencana PMA yang Disetujui dan Nilai Nilai Rencana PMA yang Disetujui dan Nilai Realisasi PMARealisasi PMA
41.60
24.2525.00
30.00
35.00
40.00
45.00
13.55
3.84
24.25
10.25
0.500.00
12.90
0.450.801.40
12.10
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Nilai Realisasi Investasi PMA (US$ Juta) Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMA (US$ Juta)
-
Rekomendasi Ekonomi Makro
� Perencanaan Pembangunan berbasis kondisi (sumberdaya dan persoalan)
� Memperkuat fundamental perekonomian (non-C)(non-C)
� Suasana usaha yang lebih kondusif
� Mengurangi barriers to entry
� Ekonomi kerakyatan
� Peningkatan nilai tambah (produkifias)
-
Infrastruktur
� Mayorias jalan raya mengalami kerusakan di berbagai tempat dalam waktu yang sudah cukup lama
� Faktor:� Faktor:
� Rendahnya kualitas jalan
� Lemahnya kontrol
� Tingginya kebocoran anggaran (banyak kasus)
-
Persentase Panjang Jalan Nasional Persentase Panjang Jalan Nasional
56.08%
68.00%
80.00%69.49%70.84%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
26.70%
17.22%14.38%
30.00%29.33%
15.00%
14.78% 5.00%1.18%2.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Baik Sedang Buruk
-
Rekomendasi Jalan
� Peningkatan kualitas jalan,
� Penyesuaian kualitas dan tonase kendaraan yang diijinkan
Mengutamakan jalan ke sentra produksi� Mengutamakan jalan ke sentra produksi
� Menjalankan program pemeliharaan
� Mekanisme Kontrol oleh masyarakat
-
Pertanian
� PDRB sektor pertanian (ADHK dan ADHB) meningkat dari tahun ke tahun
� IHK (perubahan/kenaikan) PDRB ADHB jauh lebih besar dari PDRB ADHK jauh lebih besar dari PDRB ADHK mengindikasikan inflasi yang cukup tinggi
� Nilai Tukar Petani cendrung meningkat tapi masih di bawah rata-rata prov di Sumatera
-
Perkembangan PDRB Sektor Pertanian Perkembangan PDRB Sektor Pertanian (Rp. Juta)(Rp. Juta)
4,566,2475,187,162
6,147,550
5,902,188
4,077,7084,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
3,242,792
2,344,921 2,481,3952,623,533 2,771,878
2,999,6992,915,128
4,077,708
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
2004 2005 2006 2007 2008 2009
PDRB Sektor Petanian ADHK PDRB Sektor Petanian ADHB
-
Kehutanan dan KelautanKehutanan dan Kelautan
�� Prosentase luas lahan rehabilitasi dalam Prosentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis cendrung hutan terhadap lahan kritis cendrung menurunmenurun
-
Rehabilitasi (reboisasi) dalam Hutan terhadap Rehabilitasi (reboisasi) dalam Hutan terhadap Lahan KritisLahan Kritis
0.501
0.4
0.5
0.6
% L
ua
s L
ah
an
Re
ha
bili
tas
i
0.154
0.053
0.156
0.03300
0.1
0.2
0.3
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
% L
ua
s L
ah
an
Re
ha
bili
tas
i
-
Jumlah Tindak Pidana PerikananJumlah Tindak Pidana Perikanan
5
4
5
6
Ju
mla
h T
ind
ak
Pid
an
a P
eri
ka
na
n
3
2 2 2
1
0
1
2
3
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Ju
mla
h T
ind
ak
Pid
an
a P
eri
ka
na
n
-
Luas Kawasan Konservasi LautLuas Kawasan Konservasi Laut
8076 8076
5000
6000
7000
8000
9000
Lu
as
Ka
wa
sa
n K
on
se
rva
si
La
ut
0 0 0 00
1000
2000
3000
4000
5000
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Lu
as
Ka
wa
sa
n K
on
se
rva
si
La
ut
-
Rekomendasi Kehutanan dan kelautan
� Optimalisasi perlindungan dan konservasi sumberdaya alam kehutanan/kelautan;
� Maksimalisasi upaya rehabilitasi terhadap lahan kritis dari sumberdaya alam kehutanan secara konsisten dan tidak sporadis;
� Pengembangan secara berkesinambungan terhadap � Pengembangan secara berkesinambungan terhadap daya dukung manajemen/ kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan khususnya di bidang sumberdaya kehutanan;
� Peningkatan kualitas dan akses informasi berkaitan dengan upaya pengembangan sumberdaya alam dan lingkungan subsektor kehutanan.
� Penegakan hukum: illegal logging & fishing
-
Kemiskinan dan Pengangguran
� Tingkat kemiskinan menurun (???) %turun, jumlah meningkat
� Tingkat pengangguran terbuka cendrung naik
� Faktor:Daerah teringgal, sarana dan prasarana terbatas� Daerah teringgal, sarana dan prasarana terbatas
� Penanganan belum fokus dan strategis
� Masih temporer
� Overlapping
� Ego sektoral
� Ineffective & Inefficient
-
Persentase Penduduk MiskinPersentase Penduduk Miskin
22.39 22.18 23.00 22.1320.64
18.59
15.00
20.00
25.00
0.00
5.00
10.00
15.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009
-
Tingkat Pengangguran TerbukaTingkat Pengangguran Terbuka
13.28
10.00
12.00
14.00
6.29 6.04
4.68 4.905.31
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
2004 2005 2006 2007 2008 2009
-
Rekomendasi: Kemiskinan dan Pengangguran
� Strategi terpadu antar instansi dan unit-unit terkait
� Perencanaan berbasis existing conditiondan kebutuhan lokal (strategis)dan kebutuhan lokal (strategis)
� Berkesinambungan
� Integrated Model
-
Sectoral, Uncoordinated, OverlappingSectoral, Uncoordinated, Overlapping
GOAL
INEFFICIENT INEFFECTIVE
-
IINTERDEPENDENCY MODEL IINTERDEPENDENCY MODEL ALA BUNGA RAFLESIAALA BUNGA RAFLESIA
Collective
GOALS
-
Evaluasi Relevansi RPJMN & RPJMD
� Membandingkan:� 11 Rencana Strategis Nasional (RPJMN)
dengan Rencana Strategis Daerah (RPJMD)
� Program-program Kerja masing-masing Rencana StrategisRencana Strategis
� Indikator:� Relevan
� Tidak Relevan
� Program Daerah yg tidak ada di Nasional
-
Kendala Evaluasi RPJMN & RPJMD Provinsi
Bengkulu� Perbedaan Periode
� Periode RPJMN: 2010-2014� Periode RPJMD Prov Bengkulu: 2006-2010
� Perbedaan Format Penulisan� Menyebabkan perbandingan tidak sepenuhnya dapat
dilakukan� Menyebabkan perbandingan tidak sepenuhnya dapat
dilakukan
� Perbedaan Situasi (existing condiion)� Perbedaan Fokus Pembangunan
� Menyebabkan perbedaan Rencana Strategis antara RPJMN & RPJMD
� Menyebabkan perbandingan tidak sepenuhnya dapat dilakukan
-
Prioritas Pembangunan Nasional (2010-2014)
Urutan
Prioritas
Prioritas Pembangunan Nasional (2010-2014)
Prioritas 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola
Prioritas 2. Pendidikan
Prioritas 3. KesehatanPrioritas 3. Kesehatan
Prioritas 4. Penanggulangan kemiskinan
Prioritas 5. Ketahanan pangan
Prioritas 6. Infrastruktur
Prioritas 7. Iklim investasi dan iklim usaha
Prioritas 8. Energi
Prioritas 9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana
Prioritas 10. Daerah terdepen, terluar , tertinggal dan pasca konflik
Prioritas 11. Kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi
-
Prioritas Pembangunan di RPJMD Provinsi Bengkulu (2006-2010).
Urutan Prioritas/
Misi
Prioritas Pembangunan Provinsi Bengkulu,RPJMD (2006-2010).
Prioritas 1.Memajukan perekonomian masyarakat melalui pengembangan potensi daerah dengan industri rakyat sebagai penggerak utamanya.
Prioritas 2.Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing tinggi melalui penyelenggaraan pendidikan pada berbagai aspek kehidupan, didukung oleh peningkatan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Prioritas 3.Mengembangkan sarana dan prasarana daerah untuk mendukung
Prioritas 3.Mengembangkan sarana dan prasarana daerah untuk mendukung pencapaian masyarakat yang sejahtera, adil, produktif dan kompetitif.
Prioritas 4.Menyelenggarakan pemerintahan yang merakyat secara professional, transparan, akuntabel, sinergis, bersih dan berwibawa bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Prioritas 5.Mendorong berkembangnya masyarakat yang bermoral, berbudaya dan religius.
Prioritas 6.Mewujudkan sistem politik dan hokum yang memperhatikan dan mengayomi masyarakat, serta mampu membawa kemajuan dan stabilitas daerah.
Prioritas 7.Menumbuhkembangkan budaya kooperatif, kolaboratif, produktif dan kompetitif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Prioritas 8.Mendorong terciptanya sistem pertahanan dan keamanan daerah yang mampu menangkal disintegrasi bangsa, menjamin keutuhan NKRI, keamanan dan ketertiban masyarakat.
-
Relevansi Prioritas Pembangunan di RPJMD Provinsi Bengkulu (2006-2010) dan RPJMN (2010-
2014)No. Prioritas Pembangunan Prov. Bengkulu (2006-2010).
Prioritas Pembangunan
Nasional (2010-2014)
1. Memajukan perekonomian masyarakat melalui pengembangan potensi daerah dengan industri rakyat sebagai penggerak utamanya.
Ketahanan pangan (5)Iklim investasi dan iklim usaha (7)
2. Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing tinggi melalui penyelenggaraan pendidikan pada berbagai aspek kehidupan, didukung oleh peningkatan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Pendidikan (2) Kesehatan (3) Penanggulangan kemiskinan (4)
3. Mengembangkan sarana dan prasarana daerah untuk mendukung pencapaian masyarakat yang sejahtera, adil, produktif dan kompetitif.
Infrastruktur (6)
4. Menyelenggarakan pemerintahan yang merakyat secara professional, transparan, akuntabel, sinergis, bersih dan berwibawa bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Reformasi birokrasi dan tata kelola (1)
5. Mendorong berkembangnya masyarakat yang bermoral, berbudaya dan religius.
-
6. Mewujudkan sistem politik dan hukum yang memperhatikan dan mengayomi masyarakat, serta mampu membawa kemajuan dan stabilitas daerah.
-
7. Menumbuhkembangkan budaya kooperatif, kolaboratif, produktif dan kompetitif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi (11)
8. Mendorong terciptanya sistem pertahanan dan keamanan daerah yang mampu menangkal disintegrasi bangsa, menjamin keutuhan NKRI, keamanan dan ketertiban masyarakat.
Daerah terdepen, terluar , tertinggal dan pasca konflik (10)
- - Energi (8)
-
Hasil Perbandingan
� 9 dari 11 prioritas pembangunan nasional (prioritas nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, dan 11) berkaitan atau mempunyai relevansi dengan 6 prioritas pembangunan daerah Provinsi Bengkulu untuk periode 2006-2010 (prioritas Bengkulu untuk periode 2006-2010 (prioritas nomor 1, 2, 3, 4, 7, dan 8)
� lingkungan hidup dan pengolahan bencana (prioritas 9) terlihat tidak memiliki kaitan langsung dengan salah satu dari delapan prioritas pembangunan daerah Provinsi Bengkulu selama periode 2006-2010.
-
Irrelevant & Incomparable
� RPJMD Provinsi Bengkulu 2006-2010 sudah tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang
� Misalnya, tdk mencakup persoalan bencana (mungkin krn disyahkan pada 2006) (mungkin krn disyahkan pada 2006)
� Sedangkan sejak tahun 2007 hingga kini Bengkulu dianggap daerah rawan bencana gempa
� Belum sepenuhnya mengacu ke perencanaan nasional
-
Rekomendasi RPJPD
� Sebaiknya/seharusnya lebih spesifik dan lebih fokus (mis unggulan dan pemerataan)
� dirumuskan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada� dipilih yang paling strategis dan bernilai tambah tinggi� diurutkan berdasarkan urgensi kebutuhan mayoritas
masyarakat
Sebaiknya/seharusnya dilengkapi dengan dimensi � Sebaiknya/seharusnya dilengkapi dengan dimensi waktu dan alat ukur untuk hasil yang ditargetkan,
� Sebaiknya/seharusnya mengacu kepada prioritas dan rencana aksi pembangunan di tingkat nasional agar terdapat keterkaitan dan relevansi pembangunan di tingkat nasional dan di tingkat daerah.
�� APBD yang pro growth & poorAPBD yang pro growth & poor
-
Terimakasih