hasil kegiatan 4
TRANSCRIPT
19
BAB IV. HASIL KEGIATAN
1. Magang di BPP Playen
Menurut Winarta (1997), mengatakan bahwa magang adalah suatu proses
belajar mengajar antara petani, dimana seorang petani belajar dari pengalaman
kerja dari suatu usahatani dalam kegiatan sesungguhnya di lapangan dengan
bimbingan petani yang berhasil menjalankan usahataninya. Kegiatan Magang
bertujuan untuk :
1. meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani,
2. menumbuhkan kreatifitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa
kewirausahaan petani,
3. menumbuhkan minat keyakinan petani pemagang terhadap usahatani
sebagai sumber mata pencaharian,
4. menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaksi positif
antara sesama petani,
5. meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani dalam
mengajar petani lainnya.
Adapun persyaratan yang harus dilakukan dalam mengikuti kegiatan
magang sebagi berikut :
1. bersedia belajar,
2. bersedia bekerja dilingkungan usaha petani pengajar dan tinggal bersama
keluarga petani pengajar bila berasal dari daerah lain,
3. bersedia menanggung biaya selama magang (bila tidak dana dari
pemerintah).
20
A. Identifikasi Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Playen
Balai Penyuluhan Pertanian Playen terletak di Desa Bandung
Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. dengan jumlah 13 Desa dan
101 dusun, secara administrasif wilayah BPP Playen berbatasan dengan :
- sebelah utara : wilayah Kecamatan Patuk,
- sebelah selatan : wilayah Kecamatan Paliyan,
- sebelah timur : wilayah Kecamatan Wonosari,
- sebelah barat : wilayah Kecamatan Dlingo.
Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian BPP Playen meliputi
Desa Playen, Desa Banaran, dan Desa Ngleri. Adapun data jumlah
penduduk di WKBPP Playen dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di WKBPP Playen
Nama Desa
Villages
Laki-laki
Male
Perempuan
Female
Jumlah
Total
1 2 3 4
Playen 2.072 1. 980 4. 052
Banaran 1. 942 2. 144 4. 086
Ngleri 1. 440 1. 474 2. 914
Sumber :Data Registrasi Penduduk Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. 2011
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa jumlah penduduk
menurut jenis kelamin yang ada di WKBPP Playen adalah sebagai
berikut :
1. playen berjumlah 4.052 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 2.072
jiwa, dan perempuan berjumlah 1.980 jiwa,
2. banaran berjumlah 4. 086 jiwa ,terdiri dari laki-laki berjumlah 1. 942
jiwa , dan perempuan berjumlah 2. 144,
21
3. ngleri berjumlah 2.914 jiwa, terdiri dari laki-laki berjumlah 1.440 jiwa
dan perempuan berjumlah 1. 474 jiwa.
Dengan jumlah penduduk tersebut diatas cukup potensial untuk
Kegiatan Pertanian jika dilihat dari jumlah penduduk laki-laki sebagai
ketersediaan tenaga kerja.
Table 5. Luas desa dan persentase luas desa di Kecamatan Playen
Sumber Data : BPP Playen
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa luas wilayah Desa Playen
adalah 430,80 Ha, luas tersebut sekitar 4,12% dari luas Kecamatan
Playen, sedangkan luas Desa Banaran 751,11 Ha, luas tersebut sekitar
7,12% dari luas Kecamatan Playen, dan luas Desa Ngleri 986,42 Ha atau
sekitar 9,44% dari luas Kecamatan Playen.
B. Identifikasi Potensi Pertanian WKBPP Playen
Balai Penyuluhan Pertanian Playen merupakan salah satu BPP di
Kabupaten Gunung Kidul dibawah Badan Penyuluhan Pertanian dan
Ketahanan Pangan (BP2KP). Balai Panyuluhan Pertanian Playen dalam
kegiatan sehari-harinya mempunyai tugas dan fungsi yaitu melakukan
pembinaan pada kelompok-kelompoktani yang ada di Wilayah Kerja
No
Nama Desa
Villages
Luas Desa
Villages Area
(Ha)
Persentase Luas Desa
terhadap Luas Kecamatan
Percentage of Villages Area from District
1 2 3 4
1
2
3
Playen
Banaran
Ngleri
430,80
751,11
986,42
4.12 %
7,12 %
9.44
22
Balai Penyuluhan Pertanian (WKBPP) Playen. Data wilayah binaan BPP
Playen dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Data wilayah binaan WKBPP Playen
No. Desa. Jumlah. Dusun. Jumlah. RT. Jumlah. RW
1 2 3 4 5
1. Banaran 9 9 49
2. Ngleri 8 14 27
3. Playen 7 16 34
Jumlah 24 39 110
Sumber Data : BPP Playen
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, jumlah wilayah
binaan yang ada di WKBPP Playen yang ada di Desa Banaran berjumlah
9 dusun, 9 RT, dan 49 RW, dan Desa Ngleri berjumlah 8 dusun, 14 RT,
dan 27 RW, sedangkan Desa Playen berjumlah 7 dusun, 16 RT, dan 34
RW.
Adapun luas desa menurut penggunaan lahan yang ada di WKBPP
Playen dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Luas desa menurut penggunaan lahan di WKBPP Playen (Ha)
Nama Desa
Villages
Tanah
Sawah
Wetland
Tanah
Kering
Dryland
Bangunan
Building
Hutan Rakyat
Public Fores
Lainnya
Other
Jumlah/T
otal
1 2 3 4 5 6 7
Desa Playen 60,5 217,6 124,2 2,7 25,8 430,8
Desa Banaran - 367,2 96,5 24,5 262,9 751,1
Desa Ngleri 3 186,5 70,2 4,7 722 986,4
Sumber : Data Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa penggunaan lahan di
Desa Playen mayoritas adalah lahan kering dengan jumlah 217,6 Ha dan
lahan sawah seluas 60,5 Ha, Desa Banaran mayoritas kegiatan usahatani
dilakukan pada lahan kering dengan luas 367,2 Ha, sedangkan di Desa
23
Ngleri kegiatan usahatani mayoritas banyak dilakukan pada lahan kering
dengan lahan seluas 186,5 Ha.
Adapun luas sawah menurut jenis pengairan di WKBPP Playen
dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Luas sawah menurut jenis pengairan WKBPP Playen (Ha)
Nama Desa
Villages
Sistem Pengairan/Irrigation System Jumlah
Total Teknis
Technic
Setengah
Semi Technic
Sederhana
Simple
tadah hujan
Rain Fed
1 2 3 4 5 6
Desa Playen 60,50 - - - 60,50
Desa Banaran - - - - -
Desa Ngleri - - - 3,00 3,00
Sumber : Data Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Berdasarkan tabel diatas diketahui, bahwa sistem pengairan untuk
kegiatan usahatani yang dilakukan masyarakat di Desa Playen adalah
pengairan teknis dengan luas 60,50 Ha, sedangkan di Desa Ngleri
kegiatan usahatani banyak dilakukan pada lahan tadah hujan dengan luas
3,00 Ha.
C. Identifikasi Asset Balai Penyuluhan Pertanian Playen
1. Lahan
Adapun luas lahan BPP Playen berjumlah 2 Ha. Dan
pemenfaatannya sebagai lahan pekarangan dan bangunan seluas 1,3
Ha, serta lahan Pertanian seluas 7000 M22... Dari luas lahan 2 ha
tersebut diperuntukan untuk lahan pekarangan dan bangunan-
bangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Playen seluas 1,3 ha
dan sisanya 7000 M2
ditanami berbagai macam tanaman. Kemudian
luas lahan Balai Penyuluhan Pertanian 7000 M2 yang terletak
24
dibelakang kantor selain sebagai asset BPP juga digunakan sebagai
percontohan yang bisa dilihat langsung oleh kelompoktani maupun
masyarakat tentang teknologi dan inovasi baru yang nantinya bisa
ditiru oleh kelompok tani, sebagai contoh cara bercocok tanam
dengan sistem jajar legowo, cara budidaya kedelai, dan budidaya
tanaman cabe, yang diterapkan oleh Balai Penyuluhan Pertanian
sebagai lahan untuk uji coba inovasi dibidang pertanian (DEM
AREA). Daftar jenis tanaman yang ada di BPP Playen dapat dilihat
pada tabel 9.
Tabel 9. Daftar berbagai jenis tanaman yang ada di BPP Playen
No Jenis tanaman Keterangan
1 2 3
1. Padi Menghasilkan
2. Jagung Menghasilkan
3. Cabe Menghasilkan
4. Melinjo Belum menghasilkan
5. Kelapa Menghasilkan
6. Kenari Belum menghasilkan
Sumber : Data Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Berdasarkan tabel diatas, jenis tanaman yang diusahakan pada
lahan pertanian yang ada di BPP Playen sebagian telah menghasilkan
diantaranya padi, jagung, cabe, kelapa sedangkan tanaman yang
belum menghasilkan adalah melinjo dan kenari.
Selain lahan diatas asset Balai Penyuluhan Pertanian Playen
yang lainnya adalah :
1. rumah dinas : 1 unit
2. gedung : 2 unit
25
3. motor : 10 Buah
4. hand traktor : 1 buah (rusak)
5. lantai jemur benih : 1 buah
6. alat timbangan analit : 1 buah
7. komputer : 1 unit
8. LCD : 1 buah
9. laptop : 1 buah
10. kotak POTK : 1 buah
11. kotak POTS : 1 unit
12. kursi sudut : 1 unit
13. lemari besi : 1 unit
14. lemari kayu pintu 3 : 1 buah
15. lemari buku (kayu) : 1 unit
16. etalase kaca : 1 unit
17. cardek besi : 3 buah
18. kursi plastik : 20 buah
19. mesin ketik : 3 buah
20. meja kerja 1 biro : 2 buah
21. meja kantor/tulis : 1 buah
22. meja pertemuan : 3 buah
23. meja tulis : 2 buah
24. kolam ikan : 1 buah
26
Denah lokasi Balai Penyuluhan Pertanian Playen dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 1. Denah lokasi BPP Playen
Keterangan :
1. Ruang Tamu
2. Ruang Penyuluh
3. Ruang Pertemuan
4. Ruang Show Room KTNA
5. Ruang Administrasi/Perpustakaan.
6. Ruang Dapur
7. WC.
8. Mushola
9. Ruang Serbaguna
10. Gudang.
11. Garasi
12. Tempat Semai
13. Lantai Jemur
14. Rumah Kebun
15. Kandang Ternak
16. Sumur
17. Profil Tank
18. Lahan Percontohan BPP.
D. Identifikasi Sumber Daya Manusia BPP Playen
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah Lembaga Penyuluhan
Pertanian yang terdepan yang berhubungan langsung dengan petani.
Balai Penyuluhan Pertanian merupakan Home Base Penyuluh Pertanian
12
2
3
7
6
5
1
4
J l. Y ogyakarta - Wonosari
15
16 13
1 1 10 8 9
14
18
L ahan Percon toh an BPP
17
27
Lapangan (PPL). Keberadaan BPP sebagai basis penyelenggara
Penyuluhan Pertanian ditingkat kecamatan memiliki tanggung jawab
untuk menjamin terlaksananya Kegiatan Penyuluhan Pertanian yang
terarah, terencana, terpadu dan terkendali. Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) Playen sebagai unit organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah
kabupaten dipimpin oleh seorang koordinator yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan
Pangan (BP2KP) Kabupaten Gunungkidul.
Dalam pelaksanaannya koordinator Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) dibantu oleh Supervisor, Mantritani, Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL), dan Tenaga Harian Lepas (THL). Struktur, nama-nama personil
dan kegiatan utama kelembagaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Playen dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Struktur organisasi BPP Playen.
1. Koordiator : Sarija, SP
2. Supervisor : Supriyadi, S. TP
2. Mantritani : Mukhrawi
3. POPT : Sujaka S. TP
KOORDINATOR BPP PLAYEN
SUPERVISOR MANTRITAN POPT PPL THL TB PRAMU KANTOR
28
4. PPL : Widianto
: Zarnuji,SP
: Anastasia Ari CH, SP
: Jonet Heri K
: Amin Rohmadi
: Addin Kurnia Handani, SP
5. THL – TB BPP : Sulasmini
: Aris Subagya
: Retno Wulan Utaminingsih
: Andreas Subekti
: Mei Rini
6. Pramu Kantor : Ngadirin
E. Identifikasi Kelompoktani, Gapoktan, di WKBPP Playen
Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanaian (WKBPP) Playen
meliputi Desa Playen dengan luas 430,80 Ha, dengan jumlah penduduk
4.052 jiwa, Desa Banaran dengan luas 751,11 Ha, dengan jumlah
penduduk 4.086, dan Desa Ngeleri dengan luas 986,42101 dengan
jumlah penduduk 2.914 jiwa. Mengacu pada kebijakan pembangunan
pertanian, maka program pembinaan kegiatan utama adalah peningkatan
ketahanan pangan dan pembangunan agribisnis yang meliputi :
1. meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka
pemberdayaan masyarakat,
29
2. meningkatnya produktivitas usahatani, melalui penerapan teknologi
pertanian secara optimal.
Untuk mencapai tujuan pembinaan program tersebut, maka harus
didukung dengan pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) dan
Sumberdaya Manusia (SDM) yang ada di WKBPP Playen.
1. Data Kelembagaan Petani
a. Kelompoktani di WKBPP Playen
Adapun jumlah kelompoktani yang ada di WKBPP Playen,
yang diantaranya terdapat di Desa Playen, Banaran, dan Ngleri
dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Kelompoktani di Desa Playen
No Nama
Kelompoktani
Alamat Susunan Pengurus
Dusun Desa Ketua Sekretaris Bendahara
1 2 3 4 6 7 8
1. Gama Sari Bogor I Playen Bakri Suharto Suwarto
2. Sedyo Makmur Bogor II Playen Giyadi Sukirno Sungkono
3. Ngudi Lestari Jatisari Playen Agus P Suwarti Subandi
4. Rejo Sari Mojosari Playen Mardiyo Margiyo Yanto
5. Margo Mulyo Playen Playen Suradi Sujono Giyadi
6. Lestari Playen Playen Tukino Joko M Hermawanto
Sumber : Hasil PODES 2011, Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Berdasarkan tabel diatas, kelompoktani yang ada di Desa
Playen berjumlah 6 kelompoktani.
Tabel 11. Kelompoktani Desa Banaran
No Nama
Kelompoktani
Alamat Susunan Pengurus
Dusun Desa Ketua Sekretaris Bendahara
1 2 3 4 6 7 8
1. Mekar Sari Banaran 1 Banaran Sukadi Sutrisno H Samidjo
2. Manunggal
Sawitri Banaran 2 Banaran Sumardi Ngadiman Sugiyo
30
Lanjutan tabel 11 ...
1 2 3 4 6 7 8
3. Sedyo Mulyo Banaran 3 Banaran Darmo P Sukiyat Maryono
4. Margo Mulyo Banaran 4 Banaran Samidi Khairun Sukadi
5. Sedyo Maju Banaran 5 Banaran Sumanto Suliyanto Sunarto
6. Ngudi Makmur Banaran 6 Banaran Sumirah Sumarti Titik
7. Teguh Puspo
Rinonce Banaran 7 Banaran Wartinah
Marsudi
Santi Sukarni
8. Sedyo Rukun Banaran 8 Banaran Samiyo Sagiyo Suparno
9. Banaran IX Banaran 9 Banaran Admo Saman Suwandi
Sumber : Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Tabel 12. Kelompoktani Desa Ngleri
No Nama
Kelompoktan
i
Alamat Susunan Pengurus
Dusun Desa Ketua Sekretari
s Bendahara
1 2 3 4 6 7 8
1. Ngudi Rahayu NgleriWetan Ngleri Sutirah Suyati Pujiati
2. Sido Lestari Ngleri Lor Ngleri Tumiran Marsudi Wakiman
3. Utomo Ngluweng Ngleri Muhyidin Junardi Sunardi
4. Sedyo Mulyo Puntuk W Ngleri Pardi Sumarni Siti N.
5. Cipto Makmur Puntuk K Ngleri Widiyanto Sukirno Subarjo
6. Ngudi Rahayu Wonolagi Ngleri Joparto Sumingi
n Sumiyanto
7. Cipto Mulyo Jelok Ngleri Basri Sugiyant
o -
Sumber : Hasil PODES 2011 Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Sedangkan jumlah Gapoktan yang ada di WKBPP Playen
dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Jumlah Gapoktan yang ada di WKBPP Playen
No Nama Gapoktan Alamat Ketua Pertemuan rutin
1 2 3 4 5
1. Sido Rahayu Playen Bakri Selasa kliwon
2. Sido Dadi Banaran Tuwirin Tgl 20
3. Sido Mukti Ngleri Suyudi Tgl 12
Sumber : BPP Playen, 2012
31
2. Identifikasi Wilayah dan Agroekosistem di Desa Bangun Harja
A. Data sekunder tingkat desa
1. Keadaan Giografi
Desa Bangun Harja terletak terletak di 03017’- 499
0 Lintang
Selatan dan 1120 33’- 256
0 Bujur Timur, sehingga desa ini memiliki
iklim tropis. Desa Bangun Harja berbentuk persegi panjang dengan luas
15 Km2. Berdasarkan posisi geografisnya Desa Bangun Harja memiliki
batas-batas sebagai sebagai berikut :
- sebelah utara berbatasan dengan Desa Halimaung Jaya,
- sebelah timur berbatasan dengan Hutan Negara,
- sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kartika Bhakti,
- sebelah barat berbatasan dengan Sungai Seruyan.
2. Keadaan Topografi dan Iklim
Keadaan Topografi merupakan suatu keadaan yang sangat
berpengaruh dalam menentukan kesesuaian dan kemampuan lahan di
suatu daerah, terutama dalam menentukan komoditas tanaman yang akan
dijadikan lahan untuk kegiatan usahatani.
Desa Bangun Harja berada pada ketinggian ≤ 500 meter dari
permukaan air laut (dpl) dengan suhu ± 26,70C. Struktur tanah
berlempung dan berlapis gambut tipis dengan tingkat pH tanah antara 5,5
sampai 6,5. Sedangkan keadaan iklim yang ada di Desa Bangun Harja
mayotitas adalah hujan, dengan jumlah curah hujan mencapai 2.600
mm/tahun. Adapun klasifikasi iklim dapat dilihat pada tabel 14.
32
Tabel 14. Klasifikasi tipe iklim menurut oldeman
Tipe Iklim BB Berurutan BK Berurutan
A1 > 9 < 2
B1 7 – 9 < 2
B2 7 – 9 2 – 3
C1 5 – 6 < 2
A1 > 9 < 2
B1 7 – 9 < 2
B2 7 – 9 2 – 3
C1 5 – 6 < 2
C2 5 – 6 2 – 3
C3 5 – 6 3 – 5
D1 3 – 4 < 2
C1 + D 3 – 4 < 2 (dua puncak)
D2 3 – 4 2 + 3
C2 + D2 3 + 4 2 - 3 (Dua Puncak )
D3 3 – 4 4 – 6
E1 < 3 < 2
E2 < 3 2 – 3
E3 < 3 4 – 6
E4 < 3 > 6
Berdasarkan klasifikasi iklim diatas, diketahui iklim di Desa
Bangun Harja termasuk iklim bertipe B. Dimana musim hujan terjadi 6-7
bulan secara berurutan yaitu pada bulan September s.d bulan Mei, dan
musim kering terjadi 2-3 bulan secara berurutan yaitu bulan Juni s.d
bulan Agustus.
3. Kependudukan
Menurut Riyadi (2004), mengatakan bahwa penduduk merupakan
faktor penting dalam kegiatan pembangunan, karena penduduk
merupakan sumberdaya manusia yang sangat diperlukan dalam
pembangunan dibidang pertanian.
a. Sebaran jumlah penduduk berdasarkan usia
33
Desa Bangun Harja mempunyai luas wilayah 15 Km2, dengan
jumlah penduduk 1.035 jiwa yang terdiri dari 545 orang laki-laki dan
490 orang perempuan. Pengelompokan usia berdasarkan jumlah
potensi tenaga kerja di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Jumlah penduduk menurut usia di Desa Bangun Harja
No. Kelompok Umur Jumlah
(jiwa)
Prosentase
(%)
1 2 3 4
1. 0 – 25 tahun 184 20
2. 25 – 60 tahun 790 80
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010
Berdasarkan tabel diatas, penduduk Desa Bangun Harja yang
termasuk kedalam kelompok usia produktif, yaitu usia 25-60 tahun
dengan jumlah 790 jiwa, hal tersebut cukup potensial jika dilihat dari
ketersedian tenaga kerja.
b. Sebaran jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Menurut Suparmoko (1990), mengatakan bahwa kualitas
penduduk sangat penting dalam pembangunan, rendahnya kualitas
penduduk merupakan penghalang dalam pembangunan ekonomi suatu
negara, pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam
menerapkan teknologi, semakin tinggi pendidikan maka akan semakin
mudah petani dalam mengembangkan diri dan melakukan inovasi
dibidang pertanian.
Adapun jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa
Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 16.
34
Tabel 16. Tingkat pendidikan di Desa Bagun Harja
No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Keterangan
1 2 3 4
1. Tamat SD/Sederajat 644 Tamat SD
2. SLTP/Sederajat 49 Tamat SLTP
3. SLTA/sederajat 43 Tamat SLTA
4. Diploma 8 -
5. Strata 1 1 -
6. Belum sekolah /tidak sekolah 290 -
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010
Dari tabel diatas, diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk
di Desa Bangun Harja masih tergolong rendah, dimana 290 jiwa
hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar.
c. Sebaran jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan
kemampuan usahatani penduduk dengan mata pencaharian sebagai
petani. Adapun rincian jumlah penduduk Desa Bangun Harja menurut
mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Mata pencaharian masyarakat Desa Bangun Harja
No Mata pencaharian/ pekerjaan Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 2 3 4
1. Pegawai Negri Sipil 12 1,23
2. Pensiunan 1 0,10
3. Honorer 13 1,33
4. Petani 650 61,08
5. Pedagang 15 1,54
6 Tukang Kayu 5 0,51
7. Tukang Batu 2 0,20
8. Buruh Tani 10 0,41
9. Lain – lain 36 3,63
10. Belum /tidak bekerja 291 29,87
Jumlah 1.035 100
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 – 2010
35
Dari tabel diatas, diketahui bahwa mata pencaharian penduduk
Desa Bangun Harja mayoritas adalah petani dengan jumlah 650 orang
atau 61,08 % dari seluruh jumlah penduduk Desa Bangun Harja.
4. Kelembagaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, pasal 1 ayat 17
bahwa yang disebut kelembagaan petani, pekebun, peternak, nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan masyarakat didalam dan disekitar
kawasan hutan adalah lembaga yang ditumbuh kembangkan dari, oleh,
dan untuk pelaku utama.
a. Kelembagaan sosial ekonomi
Kelembagaan sosial ekonomi berfungsi sebagai penunjang
dalam kegiatan usahatani masyarakat, kelembagaan tersebut tidak
dapat berdiri sendiri tetapi saling berkaitan antara lembaga satu
dengan lembaga yang lainnya.
Adapun kelembagaan sosial ekonomi yang terdapat di Desa
Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 18.
Tabel 18. Kelembagaan sosial ekonomi di Desa Bangun Harja
No Jenis Lembaga Jumlah (buah) Keterangan
1 2 3 4
1. Pemerintah Desa 1
2. Koperasi Unit Desa (KUD) 1
3. Kelompoktani 13
4. Gapoktan 1
5. PKK 1
6. Karang Taruna 4
36
Lanjutan tabel 18 ...
1 2 3 4
7. LKMD/PNPM 1
8. Koperasi Simpan Pinjam 3
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010
Dari tabel diatas, terdapat beberapa lembaga usahatani yang
mempunyai peran cukup besar dalam pertanian, lembaga-lembaga
tersebut adalah :
1. Kelompoktani
Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan dan keakraban, dengan tujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggota. Data kelompoktani yang ada di
Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19. Data Kelompoktani di Desa Bangun Harja
No Nama Kelompok Jumlah Anggota (orang)
1 2 3
1. Kelompok Tani Suka Maju 15
2. Kelompok Tani Sumber Makmur 24
3. Kelompok Tani Sumber Sari 35
4. Kelompok Tani Rukun Makmur 16
5. Kelompok Tani Mekar Jaya 19
6. Kelompok Tani Mekar Sari 34
7. Kelompok Tani Bahagia 12
8. Kelompok Tani Sumber Makmur B 30
9. Kelompok Tani Annisa Berkarya 18
10. Kelompok Tani Tunas Mekar 40
11. Kelompok Ternak Gajah Hijau 12
12. Kelompok Ternak Brata Manunggal Jaya 20
13. Kelompok Ternak Lembu Jaya Bersatu 20
Sumber : Pengolahan data primer, 2012
37
Dari tabel diatas, diketahui jumlah kelompoktani di Desa
Bangun Harja berjumlah 13 kelompoktani terdiri dari 11
kelompoktani bergerak dibidang pertanian, dan 2 kelompoktani
bergerak dibidang peternakan.
2. Gabungan Kelompoktani
Gabungan kelompoktani adalah kumpulan beberapa
kelompoktani yang tergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan pendapatan usahatani.
Adapun data gabungan kelompoktani di Desa Bangun Harja
dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20. Data Gabungan Kelompoktani di Desa Bangun Harja
No Nama Gapoktan Jumlah anggota (org) Keterangan
1 2 3 4
1. Gapoktan Desa Bangun Harja 285 -
Sumber : Pengolahan Data Primer 2012
b. Hubungan antara Lembaga Pedesaan
Adapun hubungan antara kelembagaan usahatani, lembaga
perekonomian, dan lembaga sosial yang terdapat di Desa Bangun
Harja dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram Venn
38
Berdasarkan gambar 3 diatas, diketahui bahwa besar kecilnya
singgungan menandakan besar kecilnya hubungan antara kelembagaan
tersebut dengan kelompoktani yang ada di Desa Bangun Harja.
5. Tata Guna Lahan
Desa Bangun Harja mempunyai luas 15 Km2
terdiri dari lahan
sawah tadah hujan, lahan kering atau tagelan serta lahan pekarangan.
Adapun luas dan penggunaan lahan di Desa Bangun Harja dapat
dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Data Luas dan Penggunaan Lahan di Desa Bagun Harja
No Uraian /
Jenis Lahan
Luas
Lahan Satuan
1 2 3 4
1. Lahan Persawahan
a. Sawah tadah hujan 125 Ha
b. Sawah Kering (Tagel) 243,75 Ha
2. Lahan peruntukan lain :
a. Pekarangan 81,5 Ha
Karang
Taruna
LKMD
MASYARAKAT
Poktan
Pemdes
KUD
PPL
Gapoktan
PKK
Koperasi
Simpan
pinjam
Toko
Saprodi
39
Lanjutan tabel 21 ...
1 2 3 4
b. Kebun 552 Ha
c. Hutan Adat 1.424 Ha
3. Lahan perikanan :
a. Kolam/ keramba 33 buah Buah
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 – 2010
6. Jenis Usaha Masyarakat
Sektor pertanian menjadi penopang utama perekonomian di Desa
Bangun Harja, sehingga sumber pendapatan dan penghasilan terbesar
masyarakat berada pada sektor pertanian. Adapun jenis usaha masyarakat
Desa Bangun Harja dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan dapat
dilihat pada tabel 22.
Tabel 22. Jenis usaha dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan.
No. Komoditi Usaha Pertanian/
Peternakan
Luas
Lahan Satuan
1 2 3 4
1. Tanaman Padi Sawah 125 Ha
2. Tanaman Palawija
a. Jagung 16,5 Ha
b. Ubi Kayu 8 Ha
c. Ubi Jalar 1,5 Ha
3. Tanaman Buah-buahan
a. Rambutan 12 Ha
b. Pisang 129 Ha
c. Jeruk 15 Ha
d. Salak 0,5 Ha
e. Pepaya 0,5 Ha
f. Kenitu 2 Ha
4. Tanaman sayuran
a. Tomat 1,6 Ha
b. Sawi 3,5 Ha
c. Mentimun 21, 4 Ha
d. Terong 24 Ha
5. Tanaman Perkebunan
a. Kelapa 130 Ha
40
Lanjutan tabel 22 ...
1 2 3 4
b. Karet 235 Ha
c. Kopi 20 Ha
d. Mente 1,5 Ha
6. Peternakan
a. Sapi 512 Ekor
b. Itik 617 Ekor
c. Ayam 2. 245 Ekor
d. Kambing 128 Ekor
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010
Dari tabel diatas, diketahui jenis usaha yang dilakukan masyarakat
di Desa Bangun Harja adalah bertani dengan komoditas tanaman seperti
keret, kelapa, pisang, jagung, padi dan sayuran, sedangkan usaha
dibidang peternakan adalah ayam, itik, sapi dan kambing.
7. Fasilitas Usahatani
Untuk meningkatkan keberhasilan dan upaya dalam mendukung
kegiatan usahatani bagi masyarakat, maka diperlukan fasilitas-fasilitas
usahatani seperti peralatan dan mesin. Adapun fasilitas-fasilitas usahatani
dibidang pertanian dapat dilihat pada tabel 23.
Tabel 23. Fasilitas usahatani dibidang pertanian di Desa Bangun Harja
No Hand Sprayer Hand Traktor
Milik petani Milik dinas Milik swasta Milik petani Milik dinas Milik swasta
1 2 3 4 5 6 7
1. 225 - - 4 3 -
Sumber : Pengolahan data primer 2012
Sedangkan data fasilitas usahatani dibidang peternakan yang ada di
Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan
dapat dilihat pada tabel 24.
41
Tabel 24. Fasilitas usahatani dibidang peternakan di Desa Bangun Harja
No.
Kepemilikan
Inseminasi buatan Alat pendingin Kandang
Milik
petani
Milik
dinas
Milik
swasta
Milik
petani
Milik
dinas
Milik
petani
Milik
dinas
Milik
swasta
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. - - - - - 44 - -
Sumber : Pengolahan data primer 2012
8. Data Produksi Usahatani
Desa Bangun Harja cukup potensial untuk kegiatan pertanian
terutama tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan tanaman
perkebunan, hal tersebut didukung oleh kondisi tanah dan iklim.
Adapun data produktivitas tanaman pangan di Desa Bangun Harja
dapat dilihat pada tabel 25.
Tabel 25. Produktivitas Tanaman Pangan di Desa Bangun Harja
No Komoditas LuasTanam/Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ton)
Harga
(Rp)
1 2 3 4 5
1. Padi 257 514 8.000/kg
2. Jagung 16,5 39 500/tongkol
3. Ubi Kayu 8 35 2.500/kg
4. Ubi jalar 1,5 11 2.000/kg
5. Tomat 1,6 3,7 3.500/kg
6. Sawi 3,5 7 1.000,-/ikat
7. Mentimun 21,4 195 1.500/kg
8. Terong 24 98 3.000/kg
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009 - 2010
Sedangkan data produktivitas untuk tanaman buah-buahan atau
tanaman hortikultura yang ada di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada
tabel 26.
Tabel 26. Produktivitas Tanaman Hortikultura di Desa Bangun Harja
42
No Komoditas LuasTanam/Panen
(Ha)
Produktivitas
(ton)
Harga
(Rp)
1 2 3 4 5
1. Pisang 129 150 1.500/kg
2. Jeruk 15 98 250/biji
3. Sawo 13 26 10.000/kg
4. Pepaya 0,5 0,5 5.000/biji
5. Salak 0,5 0,25 10.000/kg
6. Rambutan 12 - 3.000/ikat
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009-2010
Sedangkan jumlah populasi hewan ternak yang terdapat di Desa
Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 27.
Tabel 27. Produktivitas Peternakan di Desa Bangun Harja
No. Jenis Ternak Jumlah
(ekor) Keterangan
1 2 3 4
1. Sapi 512
2. Kambing 128
3. Ayam 2245
4. Bebek 617
Sumber : Data Monografi Desa Bangun Harja, 2009-2010
Sedangkan untuk komoditas tanamanan perkebunan yang terdapat
di Desa Bangun Harja Kecamatan seruyan Hilir Timur Kabupaten
Seruyan jumlah produktivitasnya dapat dilihat pada tabel 28.
Tabel 28. Produktivitas Tanaman Perkebunan di Desa Bangun Harja
No. Jenis Tanaman Luas Tanam
(Ha) Produktivitas
(Ton) Harga (RP)
1 2 3 4 5
1. Karet 235 - 12.000/kg
2. Kelapa 130 - 800/biji
3. Kopi 20 - -
4. Mente 1,2 - -
Sumber : Profil Desa Bangun Harja, 2009-2010
Sedangkan luas tanaman perkebunan yang ada di Desa Bangun
harja antara lain karet 235 Ha, kelapa 130, kopi 20 Ha, dan mente 1,2 Ha.
43
9. Sistem Agribisnis
Dari hasil identifikasi yang dilakukan di Desa Bangun harja
diketahui bahwa sistem agribisnis yang ada di Desa Bangun Harja
meliputi :
a. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi, meliputi penyediaan
benih/bibit, pupuk dan obat-obatan. Permasalahan dari subsistem ini
adalah penyediaan sarana produksi yang masih dilakukan secara
individu tanpa melalui kelompok atau KUD yang ada di desa
setempat.
b. Subsistem Produksi, meliputi penyiapan bibit/benih, pengolahan
lahan, sampai panen. Permasalahan pada subsistem ini seringnya
terjadi banjir yang mengakibatkan gagal panen.
c. Subsistem Pengolahan Hasil, pada umumnya hasil pertanian
dipasarkan dalam bentuk produk primer, hal ini disebabkan kurangnya
teknologi pengolahan hasil pertanian
d. Subsistem Pemasaran, umumnya dilakukan secara perseorangan,
dengan cara dijual langsung kepasar atau tengkulak. Permasalahan
dari subsistem ini adalah belum tersedia pasar serta belum adanya
mitra kerja bagi petani.
e. Subsistem Jasa Penujang, jasa penunjang dalam mengembangkan
kegiatan agribisnis sangat dibutuhkan, sementara kelembagaan yang
ada belum optimal berkaitan dengan kegiatan usahatani.
44
B. Observasi wilayah dengan menggunakan Teknik PRA
1. Penelusuran Wilayah
Penelusuran Wilayah dilakukan melalui wawancara dengan tokoh
masyarakat dan pejabat desa setempat, penelusuran wilayah bertujuan
untuk mengkaji sejumlah informasi mengenai aspek-aspek kehidupan
masyarakat. Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelusuran
wilayah adalah :
a. persiapan, meliputi menyusun pedoman dalam wawancara, memilih
sumber yang akan diwawancara,
b. pelaksanaanm meliputi menyepakati dan mengatur waktu dengan
narasumber, menjelaskan maksud kegiatan secara jelas, lanjutkan
wawancara dari satu topik ketopik lain menggunakan pedoman
wawancara yang disiapkan, catat hasil wawancara dengan cermat.
Adapun hasil Kegiatan Penelusuran Wilayah tersebut berupa
sejarah desa. Sejarah Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 29.
Tabel 29. Sejarah Desa Bangun Harja
No Tahun Kejadian
1 2 3
1. 1989 Di bukanya lahan untuk pertanian oleh Depertemen Tranmigrasi
2. 1991 Didatangkan warga transmigrasi yang berasal dari DIY, Jawa Tengah, NTB
dan Jawa Barat.
3. 1995 Pembangunan jaringan air bersih, sarana ibadah, sarana olah raga, gorong -
gorong, jalan usahatani, dan jembatan.
4. 2001 Pembangunan gedung madrasah, rehab jembatan dan gorong gorong, dan
pembangunan dam air
45
Lanjutan tabel 29...
1 2 3
5. 2006
Pembangunan kantor balai desa dan pembangunan - pembangunan sumur air
bersih, pembuatan siring jalan, pembangunan pustu serta pembuatan padang
penggembalaan untuk hewan ternak
6. 2010 Pembangunan jalan usahatani, kandang penggemukan sapi, serta mulai di
bentuknya kelompok tani serta gabungan kelompok tani di desa setempat.
Sumber : Pengolahan data primer, 2012
2. Penelusuran Lokasi (Transek)
Penelusuran Lokasi adalah teknik PRA yang digunakan untuk
melakukan pengamatan terhadap lingkungan dan sumberdaya
masyarakat, dengan jalan menelusuri wilayah mengikuti suatu lintasan
tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan kegiatan penelusuran
lokasi adalah :
a. persiapan, meliputi membentuk tim yang terdiri dari pemandu dan
masyarakat
b. pelaksanaan, meliputi :
1) membahas maksud dan tujuan penelusuran lokasi tersebut,
2) sepakati titik awal pelaksanaan penelusuran lokasi (transek),
3) lakukan perjalanan, amati keadaan, dan biarkan masyarakat
menunjukkan hal-hal yang dianggap penting,
4) lakukan pembagian tugas.
Sedangkan hasil dari pelaksanaan kegiatan penelusuran lokasi yang
dilakukan di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada gambar 4.
46
Gambar 4. Bagan Transek
No
Kriteria
Kawasan Sawah ( Tadah Hujan ) Kawasan Lahan Tegalan Kawasan Pekarangan/ pemukiman
1 2 3 4 5
1. pH tanah 5,5 – 6,5 5,5 – 6,5 5,5 – 6,5
2. Ketinggian meter dpl ≤ 500 meter ≤ 500 meter ≤ 500 meter
3. Drainase Sedang – Baik Sedang – Baik Sedang – Baik
4. Kesuburan Tanah Baik Baik Baik
5. Produktivitas Baik Baik Baik
6. Vegetasi Padi sawah, palawija, dan sayuran Kelapa, pisang, karet, ubi kayu, dan jagung Tanaman tahunan/tanaman keras dan
buah-buahan dan sayuran
7. Pemanfaatan Untuk menanam padi, palawija dan sayuran Untuk menanam kelapa, pisang, karet, ubi kayu dan
jagung
Untuk rumah tinggal, kolam ikan, dan
kandang
8. Pengairan Musim hujan air cukup dan musim kemarau
air kurang
Musim hujan air cukup dan musim kemarau air
kurang Kekurangan air
9. Status Lahan/tanah Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri
10. Masalah-masalah
- Lahan sering banjir - Kesulitan pemasaran hasil panen - Kesulitan air saat musim kemarau
- Kesulitan air saat musim kemarau pada
musim kemarau
- Tidak adanya peralatan pengolahan hasil panen
- Batas lahan sebagian tidak jelas - Banjir pada musim penghujan
- Serangan Hama Babi, dan tikus - Kesulitan air saat musim kemarau
11. Potensi
- Air cukup melimpah pada t musim hujan
- Tanah datar
- Tenaga kerja ada dan lahan cukup luas
- Lahan cukup luas
- Untuk komoditas tanaman pisang, jagung
pemasaran sebagian sudah ada
- Dapat digunakan untuk usaha pertanian,
peternakan, perikanan dan perkebunan
oleh masyarakat setempat
47
3. Peta Sumberdaya
Peta Sumberdaya adalah gambar yang menggambarakan keadaan
sumberdaya umum desa yang meliputi jenis tanah, sumberdaya alam,
tataguna lahan, penduduk, pemukiman, dan sebagainya. Adapun langkah-
langkah dalam pembuatan peta sumberdaya.
a. Persiapan
1) Terangkan maksud dan proses pemetaan tersebut pada
masyarakat,
2) Diskusikan jenis-jenis sumberdaya dan lokasi sumberdaya
tersebut,
3) Sepakati bersama tentang jenis sumberdaya yang akan
dicantumkan kedalam peta serta hal-hal yang perlu didiskusikan
lebih lanjut,
4) Sepakati simbol yang akan dicantumkan dalam peta.
b. Pelaksanaan
Mintalah masyarakat untuk membuat peta di atas kertas dengan cara
sebagai berikut :
1) dimulai dari titik awal yang diinginkan masyarakat, seperti rumah
ibadah, kantor desa dan sebagainya,
2) lengkapi peta dengan gambar detail dengan hal-hal khusus seperti
lahan kritis, hutan dan sebagainya.
3) cantumkan disudut peta, simbol-simbol beserta artinya.
4) setelah peta selesai diskusikan lebih lanjut tentang :
48
- bagaimana keadaan sumberdaya, apa masalah-masalah yang
terjadi dengan sumberdaya tersebut, apa akibat perubahan dan
masalah tersebut dalam masyarakat,
- apakah ada hubungan sebab akibat perubahan tersebut,
- catat masalah, potensi, informasi disaat diskusi dengan cermat,
Hasil pembuatan Peta Sumberdaya di Desa Bangun Harja dapat
dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Peta Sumberdaya
Keterangan :z
: Tanaman Jagung
: Kantor Kepala Desa
: Tanaman Padi Pohon Kelapa
: Jalan Desa
Masjid
: Ternak Sapi
: Perumahan
: Tanaman Karet
: Sungai
: Kebun Pisang
JALAN DESA J
A
L
A
N
D
E
S
A
49
Dari gambar Peta Sumberdaya diatas, diketahui pemanfaatan lahan
serta permasalahan di Desa Bangun Harja, adalah :
a. Pemanfaatan Kawasan Lahan Sawah (tadah hujan)
Luas lahan tadah hujan di Desa Bangun Harja adalah 125 Ha,
umumnya ditanami tanaman seperti padi, palawija serta sayuran.
b. Pemanfaatan Lahan Tegalan
Luas lahan tegalan di Desa Bangun Harja seluas 243,75 ha, umumnya
dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan seperti karet, kopi, kelapa,
dll.
c. Pemanfaatan Kawasan Pemukiman/Pekarangan
Luas lahan pemukiman atau lahan pekarangan yang di Desa Bangun
Harja seluas 81,5 Ha. Kawasan tersebut pada umumnya dimanfaatkan
sebagai tempat pemukiman, dan sebagian lahan digunakan untuk
ditanami tanaman buah-buahan atau tanaman tahunan. dan sebagian
lagi lahan tersebut digunakan untuk kegiatan usaha dibidang
peternakan.
4. Bagan Kecendrungan
Bagan Kecenderungan adalah bagan yang menggambarkan tentang
keadaan atau perubahan-perubahan dari berbagai keadaan, maupun
kejadian, serta kegiatan usahatani masyarakat dari waktu kewaktu.
Adapun Bagan Kecenderungan dalam kegiatan usahatani
masyarakat yang di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur
dapat dilihat pada tabel 30.
50
Tabel 30. Bagan Kecenderungan Desa Bangun Harja
No Jenis Usaha 1990 1995 2000 2005 2010 Catatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pertanian Musiman ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
∗
∗ ∗∗
∗∗
∗ ∗∗
∗ ∗∗
∗ ∗ ∗
∗ ∗∗
Pertanian bergeser
karena banyaknya
peluang menjadi
pegawai
Pertanian tradisional
kekurangan tenaga
karena Buruh tani
beralih profesi sebagai
pegawai swasta
2. Buruh tani ∗ ∗ ∗
∗ ∗ ∗
∗ ∗ ∗
∗ ∗
∗ ∗ ∗
∗
∗ ∗
∗ ∗
3. Pegawai negeri - ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
4. Pegawai swasta - ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
∗
5. Dagang ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
6. Penduduk pendatang ∗ ∗ ∗ ∗ ∗∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Sumber : Pengolahan data primer 2012
5. Pola Tanam
Pola Tanam merupakan susunan urutan periode tanam dari satu
atau beberapa jenis tanaman dalam kurun waktu tertentu. Pola tanam
yang diterapkan di lahan sawah adalah padi-sayuran-palawija. Sedangkan
dilahan tegalan palawija-hortikultura. Gambaran Pola Tanam selama satu
tahun di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 31.
Tabel 31. Pola Tanam di Desa Bangun Harja
Kawasan/ Komoditas
Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Lahan Kering
- Kelapa ditanami sepanjang tahun
- Karet ditanami sepanjang tahun
- Pisang ditanami sepanjang tahun
- Sayuran ditanami sepanjang tahun
Sawah Tadah
Hujan
- Padi
- Palawija
- Sayuran ditanami sepanjang tahun
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
51
C. Menggali Data Keluarga Tani individu dengan Teknik PRA
Penggalian data Keluarga Tani dilakukan dengan cara wawancara
semi terstruktur kepada keluarga petani, disebut Profil Keluarga Tani.
Sedangkan wawancara untuk mengkaji berbagai aspek tentang
usahatani disebut Rencana Agribisnis Keluarga.
1. Profil Keluarga Tani
Profil Keluarga Tani merupakan data tertulis yang bertujuan untuk
melihat potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan
bagi petani. Adapun hasil dari wawancara dengan para petani di Desa
Bangun Harja berupa Profil Keluarga Tani, hasil wawancara dengan
Keluarga Tani tersebut dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi Keluarga
Tani.
a. Rekapitulasi Profil Keluarga Tani
Hasil rekapitulasi Profil Keluarga Tani di Desa Bangun Harja
dapat dilihat pada tabel 32.
Tabel 32. Rekapitulasi Profil keluarga Tani
I. Anggota Keluarga
No Nama
Keluarga
Umur
(Thn) L/P Kedudukan Pendidikan Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7
1.
Sariyanto
Tuminem
Anggun S
Neneng S
36
32
13
8
L
P
P
P
KK
Istri
AK
AK
SD
SD
SD
SD
Tani
Tani
Pelajar
Pelajar
2.
M. Masrani
Dwi Suharyani
Risma M.
Nur Cahyani
42
31
11
6
L
P
P
P
KK
Istri
AK
AK
SMP
SD
SD
TK
Tani
Tani
Pelajar
Pelajar
52
Lanjutan tabel anggota keluarga ...
1 2 3 4 5 6 7
3.
Nurgojin
Siti Tarmuni
Samsul M
Sofiah N.
Nur Ilham H.
47
29
14
10
6
L
P
L
P
L
KK
Istri
AK
AK
AK
SD
SD
SMP
SD
TK
Tani
Tani
Pelajar
Pelajar
Pelajar
4. S. Purwanto
Sri Ladati
28
24
L
P
KK
Istri
SD
SMP
Tani
Tani
5.
Sugimin
Suprapti
Sigit Sutikno
Eni Kurniawati
47
43
12
9
L
P
L
P
KK
Istri
AK
AK
-
SD
SD
SD
Tani
Tani
Pelajar
Pelajar
6.
S. Muslimin
Ngatiem
Anjas sutarman
Nur Ayu W
Y. Susanti
44
34
22
19
9
L
P
L
P
P
KK
Istri
AK
AK
AK
SD
SD
SD
SMP
SMP
Tani
Tani
Swasta
Pelajar
Pelajar
7.
Ali Musyafa
Sumiati
Siti Asiah
52
47
32
L
P
P
KK
Istri
AK
PGA
SD
S1
Tani
Tani
Peg.
8.
Mikanto
Amanah
Mardianto
43
42
23
L
P
L
KK
Istri
AK
SD
SD
SD
Tani
Tani
Tani
9.
Rukidi
Sriwati
Supriyanto
Siti juariah
54
42
22
18
L
P
L
P
KK
Istri
AK
AK
SD
SD
SD
SMA
Tani
Tani
Tani
Pelajar
10. Sutiman
Wagiyem
54
49
L
P
KK
Istri
-
-
Tani
Tani
11.
S. Riyanto
Rosita
Herliono
Imam mahfud
Pebrianur tri M
44
39
22
17
6
L
P
L
L
L
KK
Istri
AK
AK
AK
SD
SD
SMP
SMA
-
Tani
Tani
Tani
Swasta
Pelajar
12.
Saeri
Istinaroh
Nurul Huda
Husnul K
51
40
21
17
L
P
P
P
KK
Istri
AK
AK
SD
SD
SMP
SMA
Tani
Tani
Tani
Pelajar
13. Rahman
Betti
26
24
L
P
KK
Istri
SD
SD
Tani
Tani
14.
Sugiono
Siti Riani
Sovei Nofitasari
32
25
9
L
P
P
KK
Istri
AK
SD
SD
SD
Tani
Tani
Pelajar
15.
Lasirin
Wartiah
Yanto
Agus Susilo
M. Handoko
51
44
18
14
6
L
P
L
P
P
KK
Istri
AK
AK
AK
-
SD
SMP
SMP
-
Tani
IRT
Tani
Pelajar
-
16.
Arbani
Hety
Nuraida
44
34
17
L
P
P
KK
Istri
AK
SMA
SD
SMA
Tani
IRT
Pelajar
53
Lanjutan tabel anggota keluarga ...
1 2 3 4 5 6 7
16.
Arbani
Hety
Nuraida
Aulia Julianti
Maulidina tri
44
34
17
12
9
L
P
P
P
P
KK
Istri
AK
AK
AK
SMA
SD
SMA
SMP
SD
Tani
IRT
Pelajar
Pelajar
17. Karsun
Edah
65
52
L
P
KK
Istri
SD
SD
Tani
Tani
Ujang Rohimat
Uun
21
68
L
P
AK
Kakak
SMA
SD
Swasta
-
18. Panggiyo
Siti Munawaroh
30
21
L
P
KK
Istri
SMA
SD
Tani
Tani
19.
Nahrowi
Miftahul Janah
Ayunda P. Sari
Luluk faiqatul h
Ngatifah
45
32
11
5
62
L
P
P
P
P
KK
Istri
AK
AK
Ibu KD
SPG
MTS
SD
-
SD
Tani
Tani
-
-
Tani
20.
A. Yulianto
Auliya
23
24
L
P
KK
Istri
SD
SD
Tani
Tani
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
II. Lahan dan Penggunaannya
No Nama
Keluarga Petani
(KK)
Jenis
Lahan
Luas Lahan
(ha)
Penggunaan Lahan
Jenis
Usaha Luas (Ha)
1 2 3 4 5 6
1. Sariyanto 1. Pekarangan ± 2,3 Pisang ± 2
Terong ± 0,3
2. Ladang ± 0,7 Jagung 0 ,7
3. Sawah ± 1 Padi ± 1
2. M. Masrani 1. Pekarangan ± 2 Pisang ± 1,5
Terong ± 0,3
Tomat ± 0,2
3. Nurgojin 1. Kebun ± 6 Karet ± 4
Pisang ± 2
2. Ladang ± 1 Jagung ± 1
4. S. Purwanto 1. Kebun ± 6 Karet ± 4
Pisang ± 2
2. Pekarangan ± 0.3 Mentimun ± 0.3
5. Sugimin 1. Sawah ± 3 Padi ± 3
2. Kebun ± 2 Pisang ± 2
3. Pekarangan ± 0,3 Mentimun ± 0,3
6. S. Muslimin 1. Sawah
± 4
Padi
± 4
2. Ladang ± 1,5 Jagung ± 1,5
3. Pekarangan
± 0,5
Terong
± 0,5
54
Lanjutan tabel lahan dan penggunaannya …
1 2 3 4 5 6
7. Ali Musyafa 1. Pekarangan ± 0,5 Cabai ± 0,3
Sawi 0,2
2. Kebun ± 3 Karet ± 3
3. Ladang ± 1 Jagung ± 1
8. Mikanto 1. Pekarangan ± 0,7 Pepaya ± 0,3
Tomat ± 0,2
Cabai ± 0,2
2. Sawah ± 2 Padi ± 2
9. Rukidi 1. Kebun ± 6 Pisang ± 2
Kelapa ± 4
2. Pekarangan ± 0,3 Mentimun ± 0,3
10. Sutiman 1. Kebun ± 3 Pisang ± 3
2. Sawah ± 3 Padi ± 3
11. S. Riyanto 1. Pekarangan ± 2 Jeruk ± 1
Mentimun ± 0,4
Terong ± 0,3
Sawi ± 0,3
12. Saeri 1. Kebun ± 8 Pisang ± 2
Karet ± 3
Kelapa ± 3
2. Sawah ± 2 Padi ± 2
13 Rahman 1. Kebun ± 4 Pisang ± 3
Jeruk ± 1
2. Sawah ± 3 Padi ± 3
14 Sugiono 1. Pekarangan ±1,3 Jeruk ± 1
Sawi ± 0,3
2. Kebun ± 3 Pisang ± 3
15 Lasirin 1. Kebun ± 3 Pisang ± 2
Kelapa ± 3
2. Sawah ± 3 Padi ± 3
3. Pekarangan - Tnk sapi 6 ekor
16 Arbani 1. Kebun ± 3 Pisang ± 3
2. Ladang ± 2 Jagung ± 2
3. Sawah ± 1 Padi ± 1
17 Karsun 1. Kebun ± 2,5 Pisang ± 2,5
2. Pekarangan ± 0,5 Mentimun ± 0,3
Terong ± 0,2
18 Panggiyo 1. Kebun ± 2 Pisang ± 2
±3 Kelapa ± 3
2. Sawah ± 2 Padi ± 2
19 Nahrowi 1. Kebun ± 4 Pisang ± 2
Kelapa ± 2
2. Sawah ± 3 Padi ± 3
55
Lanjutan tabel lahan dan penggunaannya ...
1 2 3 4 5 6
3. Ladang ± 1 Jagung ± 1
20 A. Yulianto 1. Pekarangan ± 0,3 Mentimun ± 0,3
2. Kebun ± 5,5 Pisang ± 2,5
Karet ± 3
3. Ladang ± 1 Jagung ± 1
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
Keterangan:
1. Topografi tanah datar
2. Dalam satu lahan pekarangan terdapat lebih dari satu komoditas tanaman antara
lain mentimun, cabai, tomat, sawi, sedangkan dalam satu lahan kebun terdapat lebih
dari satu komoditas tanaman antara lain pisang, kelapa dan karet.
III. Sketsa Usahatani
Dari hasil rekapitulasi Profil Keluarga Tani diketahui bahwa
rata-rata kegiatan usahatani yang dilakukan oleh masyarakat tidak
jauh dari tempat tinggal mereka, tujuannya untuk mempermudah
kegiatan pelaksanaan dan pengawasan tanaman. Sketsa Usahatani
dapat dilihat pada lampiran 9.
IV. Kalender Musim
Jenis lahan/
Komoditas
Bulan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tegalan
- Kelapa ditanami sepanjang tahun
- Karet ditanami sepanjang tahun
- Pisang ditanami sepanjang tahun
Pekarangan
- Tanaman buah-
buahan
Sawah
- Padi
- Palawija
- Sayuran ditanami sepanjang tahun
Sumber : Pengolahan data primer, 2012
56
Dari hasil rekapitulasi diatas, diketahui musim tanam padi
bulan September s.d Nopember. Sedangkan tanaman palawija pada
bulan Juni s.d Agustus, dan tanaman kelapa, keret, pisang,
sayuran, jagung ditanam sepanjang tahun. Hasil rekapitulasi
kalender kegiatan tanam dapat dilihat pada tabel rekaputulasi
kalender kegiatan tanam.
No
Kegiatan
B u l a n
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. Pembersihan
Saluran
2.
Persiapan dan
pengolahan
Lahan
3. Pembibitan
4. Penanaman
5. Penyiangan
6. Pemupukan I
dan II
7.
Pengendalian
Hama dan
Penyakit
8. Panen dan
pasca panen
Sumber : Pengolahan Data Primer 2012
: Kegiatan Tanam Padi
: KegiatanTanam Jagung
V. Produksi setiap tahun
No Nama Petani
(KK)
Jenis
Usaha
Luas
(ha)/Ekor
Produksi/
Panen
Harga jual
(Rp)
1 2 3 4 5 6
1. Sariyanto 1.Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
2. Terong 0 ,3 ± 300 kg 3.000/kg
3. Jagung ± 0,7 ± 700 kg 500/tongkol
4. Padi ± 1 ± 3,2 ton 8.000/kg
57
Lanjutan tabel Produksi setiap tahun …
1 2 3 4 5 6
2. M. Masrani 1. Pisang ± 1.5 ± 3ton 1.500/kg
2. Terong ± 0,3 ± 150 kg 3.000/kg
3. Tomat ± 0,2 - 3.500/kg
3. Nurgojin 1. Karet ± 4 - 12.000/kg
2. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
3. Jagung ± 1 ± 1 ton 500/tongkol
4. S. Purwanto 1. Karet ± 4 - 12.000/kg
2. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
3. Mentimun ±0,3 - 1.500/kg
5. Sugimin 1. Padi
± 3 ± 9,6 ton 8.000/kg
2. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
3. Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg
6. S. Muslimin 1. Padi ± 4 ± 12,8 ton 8.000,-
2. Jagung ± 1,5 ± 1,5 ton 500/tongkol
3. Terong ± 0,5 250 kg 3.000/kg
7. Ali Musyafa 1. Cabai ± 0,3 150 kg 16.000/kg
2. Sawi ± 0,2 - 1.000/ikat
3. Karet ± 3 - 12.000/kg
4. Jagung ± 1 ± 1 ton 500/tongkol
8. Mikanto 1. Pepaya ± 0,3 - 5.000/kg
2. Tomat ± 0,2 - 3.500/kg
3. Cabai ± 0,2 100 kg 16.000/kg
4. Padi ± 2 ± 2,4 ton 8.000,-
9. Rukidi 1. Pisang ± 2 ± 5 1.500/kg
2. Kelapa ± 4 ±2.800 750/biji
3.Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg
10. Sutiman 1. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/kg
2. Padi ± 3 ± 6,6 tom 8.000/kg
11. S. Riyanto 1. Jeruk ± 1 4.000 biji 250/biji
2.Mentimun ± 0,4 - 1.500/kg
3. Terong ± 0,3 ± 150 kg 3.000/kg
4. Sawi ± 0,3 - 1.000/ikat
12. Saeri 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
2. Kelapa ± 3 ± 2.100 biji 750/biji
3. Karet ± 3 - 12.000/kg
4. Padi ± 2 ± 4,4 ton 8.000/kg
13. Rahmam 1. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/kg
2. Jeruk ± 1 ± 4.000 biji 750/biji
3. Padi ± 3 ± 6,6 ton 8.000/kg
14. Sugiono 1. Jeruk ± 1 ± 4.000 biji 250/biji
2. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/biji
3. Sawi ± 0,3 - 1.000/ikat
15. Lasirin 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
58
Lanjutan tabel Produksi setiap tahun …
1 2 3 4 5 6
2. Kelapa ± 3 ± 2.100 biji 750/biji
3. Padi ± 3 ± 7,5 ton 8.000/kg
16. Arbani 1. Pisang ± 3 ± 7,5 ton 1.500/kg
2. Jagung ± 2 ± 2 ton 500/tongkol
3. Padi ± 1 ± 1,2 ton 8.000/kg
17. Karsun 1. Pisang ± 2,5 ± 6 ton 1.500/kg
2.Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg
3. Terong ± 0,2 ± 100 kg 3.000/kg
18. Panggiyo 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
2. Kelapa ± 3 ± 2.100 biji 750/biji
3. Padi ±2 ± 2,4 ton 8.000/kg
19. Nahrowi 1. Pisang ± 2 ± 5 ton 1.500/kg
2. Kelapa ± 2 ±1.400 biji 750/biji
3. Padi ± 3 ± 6,6 ton 8.000/kg
4. Jagung ± 1 ± 1 ton 500/tongkol
20. A. Yulianto 1. Mentimun ± 0,3 - 1.500/kg
2. Pisang ± 2,5 ± 6 ton 1.500/kg
3. Karet ± 0 ,7 - 12.000/kg
4. Jagung ± 3 ± 3 ton 500/tongkol
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
Catatan :
1. Jumlah produksi tanaman tersebut merupakan hasil perkiraan responden,
2. Harga jual komoditas tanaman diatas merupakan harga jual yang langsung
dibeli dilokasi usahatani,
3. Dalam satu lahan usahatani yang ada di Desa Bangun Harja terdapat lebih
dari satu jenis komoditas tanaman.
VI. Keterlibatan Anggota Keluarga
No Nama Petani
(KK)
Jenis
Kegiatan
Keterlibatan
Bpk Ibu Anak
Pria Wanita
1 2 3 4 5 6 7
1. Sarianto 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - - -
2. Persemaian Benih Padi x - - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x - - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
59
Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga ...
1 2 3 4 5 6 7
6. Pengelolaan OPT x - - -
7. Panen dan Pasca Panen x x - -
2. M. Masrani 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x x - -
5. Pengelolaan OPT x x - -
6. Panen dan Pasca Panen x x - -
3. Nurgojin 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - x -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x - - -
4. Pemupukan I dan II x x - -
5. Pengelolaan OPT x - - -
6. Panen dan Pasca Panen x x x -
4. S.Purwanto 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x x - -
5. Pengelolaan OPT x - - -
6. Panen dan Pasca Panen x - - -
5. Sugimin 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - x -
2. Persemaian Benih Padi x - - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x - - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
6. Pengelolaan OPT x - - -
7. Panen dan Pasca Panen x x x -
6. S.Muslimin 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - x -
2. Persemaian Benih Padi x x - -
3. Penanaman x - - -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x - - -
6. Pengelolaan OPT x x x -
7. Panen dan Pasca Panen x x x -
7. A. Musyafa 1. Persiapan dan Pengolahan
Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x x - -
60
Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga …
1 2 3 4 5 6 7
5. Pengelolaan OPT x - - -
6. Panen dan Pasca Panen x - - -
8. Mikanto 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - x -
2. Persemaian Benih Padi x x -
3. Penanaman x x x -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x - x -
6. Pengelolaan OPT x - x -
7. Panen dan Pasca Panen x x x -
9. Rukidi 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x - - -
5. Pengendalian OPT x - - -
6. Panen dan Pasca Panen x x -
10. Sutiman 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Persemaian Benih Padi x x - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
6. Pengelolaan OPT x - - -
7. Panen dan Pasca Panen x x - -
11. S. Riyanto 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - x -
2. Penanaman x x x -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x x - -
5. Pengelolaan OPT x - x -
6. Panen dan Pasca Panen x x x -
12. Saeri 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - x -
2. Persemaian Benih Padi x - - -
3. Penanaman x x x -
4. Penyiangan x - - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
6. Pengelolaan OPT x - x -
7. Panen dan Pasca Panen x x x -
13. Rahman 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Persemaian Benih Padi x - - -
3. Penanaman x x x -
61
Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga …
1 2 3 4 5 6 7
4. Penyiangan x - - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
6. Pengelolaan OPT x - x -
7. Panen dan Pasca Panen x x x -
14. Sugiono 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x x - -
5. Pengelolaan OPT x - x -
6. Panen dan Pasca Panen x x x -
15. Lasirin 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - x -
2. Persemaian Benih Padi x - x
3. Penanaman x x x -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
6. Pengelolaan OPT x - x -
7. Panen dan Pasca Panen x x x -
16. Arbani 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Persemaian Benih Padi x x - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x x - -
6. Pengelolaan OPT x - - -
7. Panen dan Pasca Panen x x - -
17. Karsun 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
3. Penyiangan x x - -
4. Pemupukan I dan II x - - -
5. Pengelolaan OPT x - - -
6. Panen dan Pasca Panen x x x -
18. Panggiyo 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Persemaian Benih Padi x x - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x - - -
6. Pengelolaan OPT x - - -
7. Panen dan Pasca Panen
x x - -
19. Nahrowi 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
62
Lanjutan tabel keterlibatan anggota keluarga …
1 2 3 4 5 6 7
2. Persemaian Benih Padi x x - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x - - -
6. Pengelolaan OPT x - - -
7. Panen dan Pasca Panen x x - -
20 A. Yulianto 1. Persiapan dan
Pengolahan Lahan x - - -
2. Penanaman x x - -
2. Persemaian Benih Padi x x - -
3. Penanaman x x - -
4. Penyiangan x x - -
5. Pemupukan I dan II x - - -
6. Pengelolaan OPT x - - -
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
Mengingat mayoritas penduduk Desa Bangun Harja adalah
petani, maka hampir setiap hari mereka ada dilokasi usahatani.
Adapun alokasi waktu keluarga tani dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Kegiatan Keseharian Keluargatani
63
Berdasarkan gambar 6 diatas, diketahui dalam setiap rumah
tangga Keluarga Tani, memiliki alokasi waktu kerja berbeda antara
satu dengan yang lain. Bapak bekerja mulai jam 06.00-12.00
kemudian istirahat jam 13.00 untuk makan dan ibadah, kemudian
bekerja lagi hingga pukul 16.00. Setelah bekerja, demikian pula
dengan kegiatan ibu,
2. Rencana Agribisnis Keluarga (RAK)
Rencana Agribisnis Keluarga (RAK) adalah rencana yang dibuat
oleh dan disepakati oleh seluruh anggota keluarganya agar dapat
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan keluarga. Rencana Agribisnis Keluarga berupa daftar
kegiatan, besar/jumlahnya, biaya serta jadwal pelaksanaaan kegiatan.
a. Rekapitulasi Rencana Agribisnis Keluarga
Rekapitulasi Rencana Agribisnis Keluarga dari kelompoktani
yang ada di Desa Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 33.
Tabel 33. Rekapitulasi Rencana Agribisnis Keluarga
I. Identitas Keluarga
a. Profil Keluarga
No Nama Petani
(KK) Keterangan
1 2 3
1. Sariyanto KK
Tuminem Istri
Anggun S AK
Neneng S AK
2. M. Masrani KK
Dwi Suharyani Istri
64
Lanjutan tabel profil keluarga …
1 2 3
Risma M. AK
Nur Cahyani AK
3. Nurgojin KK
Siti Tarmuni Istri
Samsul M AK
Sofiah N. AK
Nur Ilham H. KK
4. S. Purwanto KK
Sri Ladati Istri
5. Sugimin KK
Suprapti Istri
6. S. Muslimin KK
Ngatiem Istri
Anjas sutarman AK
Nur Ayu W AK
Y. Susanti AK
7. Ali Musyafa KK
Sumiati Istri
Siti Asiah AK
Umi Habibah AK
Mariatul K AK
Nurul Umi M. AK
8. Mikanto KK
Amanah Istri
Mardianto AK
9. Rukidi KK
Sriwati Istri
Supriyanto AK
Siti juariah AK
10. Sutiman KK
Wagiyem Istri
11. S. Riyanto KK
Rosita Istri
Herliono AK
Imam mahfud AK
Pebrianur tri M. AK
12. Saeri KK
Istinaroh Istri
Nurul Huda AK
Husnul K AK
13. Rahman KK
Betti Istri
65
Lanjutan tabel profil keluarga …
1 2 3
14. Sugiono KK
Siti Riani Istri
Sovei Nofitasari KK
15. Lasirin KK
Wartiah Istri
Yanto AK
Agus Susilo AK
M. Handoko AK
16. Arbani KK
Hety Istri
Nuraida AK
Aulia Julianti AK
Maulidina tri AK
17. Karsun KK
Edah Istri
Ujang Rohimat AK
Uun AK
18. Panggiyo KK
Siti Munawaroh Istri
19. Nahrowi KK
Miftahul Janah Istri
Ayunda P. Sari AK
Luluk faiqatul H AK
Ngatifah Ibu Kandung
Ali makruf Adik Kandung
20. A. Yulianto KK
Auliya Istri
Sumber Pengolahan data Primer, 2012
b. Sketsa Usahatani
Pada umumnya lokasi kegiatan usahatani masyarakat di
Desa Bangun Harja tidak jauh dari lokasi tempat tinggal mereka,
hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan
perawatan dan pengawasan tanaman. Sketsa usahatani dapat
dilihat pada lampiran 9.
66
c. Gambar Kalender Musim
Hasil dari rekapitulasi kalender musim dilihat pada
gambar 6.
Gambar 6. Kalender Musim
Jenis lahan/
Komoditas
Bulan
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tegalan
- Kelapa ditanami sepanjang tahun
- Karet ditanami sepanjang tahun
- Pisang ditanami sepanjang tahun
Pekarangan
- Tanaman buah-buahan
Sawah
- Padi
- Palawija
- Sayuran ditanami sepanjang tahun
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
II. Rumusan cita-cita keluarga
Rekapitulasi rumusan cita-cita keluarga tani dari dapat
dilihat pada tabel 34.
Tabel 34. Rumusan cita-cita Keluarga di Desa Bangun Harja
No Nama Cita - cita keluarga
1 2 3
1. Sariyanto Menjadi petani yang sukses
2. M. Masrani Ingin hasil pertanian meningkat
3. Nurgojin Ingin meningkatkan hasil usaha pertanian memenuhi
kebutuhan hidup keluarga
4. S. Purwanto Ingin menjadi petani yang sukses
5. Sugimin Ingin menjadi petani yang mandiri
6. S. Muslimin Menjadi petani yang mandiri dan sukses dari hasil
Usahatani
7. Ali Musyafa Ingin berkecukupan dan hidup sejahtera
8. Mikanto Ingin meningkatkan hasil pertanian guna memenuhi
kebutuhan keluarga
9. Rukidi Ingin jadi petani sukses dan sejahtera
67
Lanjutan tabel 34 ...
1 2 3
10. Sutiman Ingin dapat meningkatkan hasil pertanian
11. Riyanto Ingin mendapatkan hasil lebih baik dari tahun kemarin
12. Saeri Ingin menjadi petani yang berhasil
13. Rahman Ingin menjadi petani yang maju
14. Sugiono Ingin hasil produksi meningkat agar anak dapat masuk
perguruan tinggi
15. Lasirin Ingin produksi lebih baik
16. Arbani Ingin menjadi petani sukses dan dapat menyekolahkan
anak keperguruan tinggi
17. Karsun Ingin menjadi petani yang sukses
18. Panggiyo Ingin hidup berkecukupan dan bahagia
19. Nahrowi Ingin hasil pertanian bisa meningkat
20. A. Yulianto Ingin menjadi petani yang berhasil
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
III. Masalah
Berdasarkan penjaringan masalah dari yang dilakukan di
Desa Bangun Harja, terdapat masalah yang berkaitan dengan
pertanian dan peternakan. Adapun masalah-masalah dapat
dilihat pada tabel 35.
Tabel 35. Masalah-masalah Pertanian Di Desa Bangun Harja
No Masalah Potensi
1 2 3
1. Kesulitan dalam menanggulangi
hama, babi, dan tikus Lahan, tenaga kerja tersedia
2. Banjir pada musim penghujan Jaringan pengairan tersedia
3. Harga pupuk dan saprodi mahal KUD dan Poktan ada
4. Panen padi hanya satu kali dalam
setahun Lahan dan tenaga cukup tersedia
5. Harga panen rendah pada saat musim
panen Hasil pertanian cukup potensial
6. Kesulitan memperoleh benih dan bibit
yang berkwalitas
Lahan dan tenaga kerja cukup
tersedia
7. Kesulitan pemasaran Hasil pertanian cukup, dan akses
transportasi tersedia
Sumber : Pengolaha Data Primer, 2012
68
V. Kegiatan yang diinginkan
Adapun kegiatan yang diinginkan masyarakat Desa
Bangun Harja dapat dilihat pada tabel 36.
Tabel 36. Kegiatan diinginkan masyarakat Desa Bangun Harja
No Masalah Kegiatan yang diinginkan
1 2 3
1.
Kesulitan dalam
menanggulangi hama babi,
dan tikus
Pembinaan dan pelatihan penanggulangan
hama, babi,dan tikus oleh instansi terkait
2. Banjir pada musim penghujan Pengerukan saluran primer dan sekunder
3. Harga pupuk dan sarana
produksi mahal
Adanya toko yang menjual sarana
produksi dengan harga yang terjangkau
4. Panen padi satu kali setahun Disediakan tempat penjualan bibit unggul
5. Harga panen rendah pada saat
musim panen
Adanya informasi teknologi dibidang
pertanian agar dapat meningkatkan
prodiktivitas tanaman
6. Kesulitan memperoleh benih
dan bibit yang berkwalitas
Adanya bantuan pemerintah dalam
pengadaan benih/bibit unggul berkwalitas
7. Kesulitan pemasaran Diadakannya pasar-pasar untuk menjual
hasil pertanian dan dicarikan mitra usaha
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
V. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan Rencana Agribisnis Keluarga
dapat dilihat pada pada tabel 37.
Tabel 37. Jadwal kegiatan usahatani di Desa Bangun Harja
Kegiatan BULAN
Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pembersihan Saluran
Persiapan dan
Pengolahan Lahan
Pembibitan
Penanaman
Penyiangan
Pemupukan I dan II
Pengendalian Hama dan
Penyakit
Panen dan pasca Panen
Pemasaran
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
69
3. Rencana Kegiatan Kelompok (RKK)
Rencana Kegiatan Kelompok (RKK) adalah rencana tertulis
tentang kegiatan kerjasama kelompok yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan seluruh anggota kelompok. Rencana kegiatan tersebut
menjadi acuan bagi anggota kelompok dalam pelaksanaan dan
pengembangan usaha anggota kelompok. Adapun matrik masalah,
potensi dan kegiatan yang diinginkan dapat dilihat pada tabel 38.
Tabel 38. Matrik masalah, potensi dan kegiatan yang diinginkan
No Masalah Potensi Kegiatan yang di inginkan
1 2 4 5
1. Kesulitan mengatasi
serangan hama babi,
dan tikus
Tingginya animo petani
untuk belajar pengendalian
hama
- Memfasilitasi gropyokan
tikus
- Adanya kegiatan SL - PHT
hama tikus
2. Banjir pada saat
musim penghujan
Jaringan untuk pengairan
tersedia
Mengajukan permohonan
perbaikan saluran primer dan
sekunder
3. Harga pupuk dan
sarana produksi
mahal
- Poktan dan Gapoktan
siap bermitra dengan
KUD
- SDA cukup tersedia
sebagai bahan baku
- Pupuk tersedia dan dapat
dibeli di KUD setempat
dengan harga terjangkau
- Pelatihan pembuatan pupuk
organik
4. Panen padi hanya
satu kali dalam
setahun
- Lahan dan tenaga kerja
tersedia
- Mengajukan bantuan benih
berkwalitas pada pemerintah
5. Harga panen rendah
pada saat musim
panen
- Hasil pertanian cukup
banyak
Adanya mitra kerja dan ada
pasar tradicional
6. Kesulitan
memperoleh benih
dan bibit yang
berkwalitas
- Mayoritas penduduk
desa bekerja dan
berusaha dibidang
pertanian
- Adanya bantuan atau usaha
dari instansi terkait dalam
pengadaan benih maupun
bibit unggul dan berkwalitas
7. Kesulitan pemasaran
hasil pertanian
- Hasil pertanian cukup
banyak
- Dibuat atau disediakannya
pasar tradisional oleh
Pemerintah
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012.
70
3. Memandu penyusunan Rencana Kegiatan Desa (RKD) dan Rencana
Kegiatan Penyuluhan Desa (RKPD)
A. Rencana Kegiatan Desa (RKD)
Programa Tingkat Desa adalah programa yang dibuat oleh petani yang
berasal dari rencana kegiatan individu, rencana kelompok dan akhirnya
secara parsitipatif disusun ditingkat desa guna menyelesaikan masalah-
masalah yang menghambat pencapaian visi desa.
Dari pelaksanaan penyusunan Rencana Kegiatan Desa di lapangan,
diketahui tahapan-tahapan pelaksanaan penyusunan Rencana Kegiatan Desa
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan, meliputi pembentukan tim perumus rencana kegiatan
desa yang dilakukan melalui musyawarah dipimpin oleh Kepala Desa
2. Tahap Pelaksanaan, meliputi pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan
desa yang dilakukan masyarakat di Desa Bangun Harja meliputi:
a) Musdes Penjaringan Masalah
Penjaringan masalah dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2010
dihadiri oleh BPD, Ketua RT/RW, Tokoh Masyarakat/Tokoh
Agama, dan Pemuda, dibantu oleh fasilitator.
b) Musdes pengelompokan dan perangkingan Masalah serta potensi
dihadiri oleh Kades, BPD, Ketua RT/RW, Tokoh
masyarakat/Agama.
Adapun hasil pengelompokan masalah, perangkingan masalah serta
potensi dapat dilihat pada tabel 39.
71
Tabel 39. Pengelompokan masalah, perangkingan serta potensi
M a s a l a h Penyebab Potensi Tindakan/
Pemecahan masalah
1 2 3 4
- Masyarahat panen
satu kali setahun
- Lahan pertanian
sering kebanjiran
- Pemasaran hasil
pertanian rendah
Hama dan kurang
kompak
Sirkulasi air tidak
lancar
Tak ada pasar
Lahan,dan
tenaga
Jaringan,tanaga
tersedia
Bahan, tenaga
Pembinaan dan
Bantuan modal
Pengerukan saluran
primer dan sekunder
Pembuatan pasar
tradisional
- Hama babi, Tikus
merajalela
Lahan tidur
Lahan, tenaga
Pembuatan pasar
Tradisional
Harga saprodi terlalu
tinggi
Transportasi KUD, Poktan Pelatihan dan Bant.
Modal usaha
Sumber : Data RPJMDes Bangun Harja, 2010-2015
c) Membuat skala prioritas
Skala prioritas ini diambil dari keputusan musdes dengan
mengedepankan rangking dan bobot permasalah yang ada dan perlu
segera diatasi. Adapun matrik peningkatan peringkat usulan kegiatan
dibidang pertanian dapat dilihat pada tabel 40.
Tabel 40. Peningkatan peringkat usulan di bidang pertanian
No Rencana
Kegiatan/penanganan
( usulan kegiatan )
Dirasakan oleh orang
banyak
Sangat
mendesak
Menghambat peningkatan
pendapatan
Skor Peringkat
1 2 3 4 5 6 7
1. Bantuan Bibit ikan 13 7 9 45 5
2. Pembuatan Box pada
saluran Kolektor 40 38 24 115 3
3. Bantuan kridit obat
pemberantas hama 64 35 21 154 2
4.
Bantuan Modal Usaha
KUD untuk
pengadaan saprodi
14 12 10 36 6
5.
Bantuan bibit padi
dan tanaman
Holtikultura
yagBerkwalitas
60 64 11 220 1
6.
Reboisasi lahan tidur
( Karet, jelutung ,
sawit & sengon)
31 19 16 97 4
Sumber : Data RPJMDes Bangun Harja, 2010-2015.
72
d) Penentuan peringkat masalah
Tabel 41. Penentuan Peringkat Masalah
No
Rencana
Kegiatan/penanganan
( usulan kegiatan )
Vol
Memenuhi
kebutuha
org banyak
Menghambat
peningkatan
pendapatan
masyarakat
Jumlah
nilai Peringkat
1 2 3 4 5 6 7
1.
Bantuan bibit padi dan
tanaman Holtikultura yang
Berkwalitas
60 64 11 220 1
2. Bantuan kridit obat
pemberantas hama 64 35 21 154 2
3. Pembuatan Box di Jln raya
pada saluran Kolektor 40 38 24 115 3
4.
Reboisasi lahan tidur (
Karet, jelutung , sawit &
sengon)
31 19 16 97 4
5. Bantuan Bibit ikan 13 7 9 45 5
6. Bantuan Modal Usaha KUD
untuk pengadaan saprodi 14 12 10 36 6
Sumber: Data RPJMDes Bangun Harja, 2010-2015.
B. Rencana Kegiatan Penyuluhan tingkat Desa (RKPD)
Rencana Kerja Penyuluhan tingkat Desa adalah rencana tertulis yang
berisi tentang rencana Kegiatan Penyuluhan yang berasal dari permasalahan
yang ditemukan dari hasil identifikasi potensi wilayah dan rencana
agribisnis keluarga yang telah dianalisis secara sederhana.
Adapun hasil penyusunan Rencana Kegiatan Penyuluhan tingkat Desa
yang telah dibuat oleh PPL sebagai berikut :
73
Tabel 42. Rencana Kegiatan Penyuluhan tingkat Desa
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN TINGKAT DESA
No Kegiatan BULAN
Pelaksana Biaya Ket Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Pertemuan bulanan poktan membahas
kegiatan pertanian PPL/Poktan Kas Poktan -
2. Pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang PPL APBD/APBN -
3.
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
perihal usulan perbaikan pengairan sekunder
maupun primer PPL/Poktan - -
4. Pelatihan Pembuatan pupuk kompos/organik PPL
Poktan
Pemerintah/
swadaya Kalau ada
5. Mengikuti kegiatan – kegiatan di BPP Kuala
Pembuang PPL - Kalau ada
6. Mencari peluang pasar untuk hasil pertanian PPL/Poktan Kas Poktan -
Sumber : Pengolahan Data Sekunder, 2011
74
4. Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian
Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tertulis yang disusun
secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan Penyuluhan Pertanian. Penyusunan Progama Penyuluhan
Pertanian di Desa Bangun Harja sedang dalam proses.
5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) adalah jadwal
yang disusun oleh Penyuluh Pertanian berdasarkan Programa Penyuluhan
Pertanian setempat yang menentukan hal-hal yang harus disiapkan, dalam
berinteraksi dengan petani sebagai pelaku utama dan pelaku usaha.
Adapun langkah kerja pembuatan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
sebagai berikut :
a. menetapkan tujuan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian, meliputi
perumusan keadaan yang hendak dicapai dalam waktu satu tahun. Tujuan
diambil dari matrik Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa yang
berisi uraian singkat mengenai upaya yang akan ditempuh untuk
mengoptimalkan kelompok, pemanfaatan potensi sumberdaya pembangunan
pertanian secara umum, khususnya yang berkaitan dengan perubahan
pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama dan pelaku usaha,
b. Lakukan identifikasi masalah, meliputi masalah yang menyebabkan belum
tercapainya .tujuan RKTPP. Masalah diambil dari Programa Penyuluhan
Pertanian
75
c. Tentukan sasaran kegiatan, meliputi siapa yang akan mendapat manfaat dari
kegiatan penyuluhan pertanian tersebut.
d. Tentukan materi Kegiatan, meliputi jenis informasi yang diperlukan sasaran
dalam rangka memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.
e. Tentukan metode kegiatan, meliputi metode penyuluhan yang dapat
memecahkan masalah untuk mencapai tujuan
f. Tentukan volume kegiatan, meliputi jumlah dan frekuensi kegiatan yang
akan dilakukan agar sasaran dapat memahami pesan
g. Lokasi kegiatan, meliputi tempat kegiatan penyuluhan di laksanakan,
h. Tentukan waktu pelaksanaan kegiatan, meliputi waktu pelaksanaan kegiatan
penyuluhan yang tercantum dalam Programa Penyuluhan Pertanian,
i. Tentukan jumlah biaya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan, serta dari mana sumber biaya tersebut diperoleh.
j. Tentukan penanggung jawab kegiatan, siapa penanggung jawab pelaksanaan
kegiatan penyuluhan,
k. Tentukan pelaksana kegiatan, meliputi siapa yang melaksanakan kegiatan
penyuluhan tersebut.
l. Buat keterangan, keterangan berisi siapa yang terlibat dalam kegiatan.
76
Tabel 43. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN
Nama Penyuluh : Marno, SP
BPP : Kuala Pembuang
Kecamatan : Seruyan Hilir
Wilayah Binaan : Desa Bangun Harja
Tahun : 2011
No Tujuan Masalah Sasaran
Kegiatan Penyuluhan
Materi Metode Vol Lokasi Waktu Sumber
Biaya
Penanggung
jawab Pelaksana Ket
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Petani mampu
melaksanakan
mengendalian H/P
Pengendalian H/P
Petani/
Gapoktan
Pengendalian
H/P
SL-PTT 2 Lokasi
petani
April
Swadana PPL Petani
2. Petani dapat melakukan
pemupukan berimbang
sesuai anjuran
Petani blm melakukan
Pemupukan berimbang
Petani/
Gapoktan
Pemupukan
Berimbang
Demplot
1 Lahan
Poktan
Mei APBD
Swadana
PPL
Petani
3. Petani mampu membuat
pupuk organik
Harga pupuk mahal
Petani/
Gapoktan
Cara
pembuatan
pupuk organik
Demcar 2 BPP/
lokasi
petani
Mei s/d
Juni
APBD
Swadana
PPL Petani
4. Petani dapat
menggunakan benih
berlabel
Panen padi satu kali dalam
setahun
Petani/
Gapoktan
Penggunaan
benih berlabel
SL-PTT 3 Lokasi
Petani
Juli Swadana PPL Petani
5. Petani dapat membuat
pakan ternak secara
Sederhana
Pakan yang diberikan pada
ternak itik/ayam belum
berkwalitas
Petani/
Gapoktan
Pakan ternak
alternatif
Demcar
1 Kandang
Poktan
Agustus APBD
Swadana
PPL Petani/
peternak
6. Petani mampu melakukan
adminitrasi kelompok
Adminitrasi dan pembukuan
jarang dilakukan
Petani/
Gapoktan
Adminitarasi
kelompok tani
Demcar
2 Poktan/
Gapoktan
Okt s.d
Des
APBD
Swadana
PPL
Petani
77
6. Melakukan kunjungan tatap muka/Anjangsana pada petani secara
perorangan/kelompok/massal
Anjangsana atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanian
yang dilakukan secara langsung kepada sasaran. Kunjungan dapat dilakukan ke
tempat sasaran yaitu lahan usahatani atau ke rumah berupa pendekatan
perorangan. Sedangkan di lapangan proses yang dilakukan oleh PPL dapat
dilihat pada tabel 44.
Tabel4. Proses pelaksanaan kegiatan anjangsana
No Waktu
(menit) Kegiatan Peran Penyuluh Peran Petani Indikator
1 2 3 4 5 6
1. 5 Pembukaan Penyuluh membuka
kunjungan dan tujuan
dari anjangsana
Petani memberikan
tanggapan dan menceritakan
perihal kegiatan kpd mereka
Keakraban
2. 10 Pemaparan Penyuluh
menyampaikan materi
kepada petani
Petani menyimak penjelasan
Penyuluh
Petani tahu manfaat
penyuluhan yg
disampaikan
3. 15 Diskusi - Penyuluh
menanyakan
permasalahan yang
dihadapi petani,
- Penyuluh menyimak
penjelasan petani
- Penyuluh mancari
pemecahan masalah
bersama petani
- Petani menyimak
- Petani bertanya
- Petani menyimak dan
menanggapi
Menggali masalah
yang dihadapi
petani serta
mencari
pemecahannya
4. 10 Evaluasi Penyuluh bertanya
pada petani
mengenai hasil
diskusi
Petani menjawab Petani dapat
menjawab
pertanyaan
penyuluh
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012
Keterangan :
1. Kunjungan sebaiknya dilakukan secara terencana dan usahakan agar waktu kunjungan tidak
mengganggu kegiatan petani, dan bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan,
78
7. Melakukan Demontrasi Cara (Damcar)
Demonstrasi Cara merupakan suatu metode yang dilaksanakan untuk
menunjukkan suatu cara atau suatu hasil usahatani yang lebih baik, atau disebut
juga suatu percontohan.
Tujuan Demonstrasi Cara adalah untuk meyakinkan petani akan suatu
cara yang lebih baik dan menguntungkan, dengan harapan petani mau
menerapkannya, apalagi petani yang berada pada tahap minat dan menilai.
Kegiatan Demontrasi Cara di Desa Bangun Harja tidak terlaksana. Untuk
itu praktikan hanya membuat proposal usulan kegiatan Demonstrasi Cara
(Demcar).
Rencana Kegiatan Demontrasi Cara
Pembuatan Pupuk Organik
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penggunaan pupuk bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian
pada saat ini sudah banyak jenis pupuk yang dipakai, misalnya pupuk
kandang,pupuk hijau, pupuk kompos sebagai pupuk alam (organik) dan
pupuk buatan (anorganik). Sebelum manusia mengenal pupuk buatan, untuk
pemupukan digunakan pupuk kandang atau pupuk hijau.
Tetapi setelah ilmu pengetahuan semakin maju, sehingga
ditemukannya cara pembuatan pupuk sebagian besar mereka meninggalkan
pupuk alam.
79
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Demontrasi Cara adalah untuk meyakinkan
suatu cara yang menguntungkan, kepada petani dengan harapan petani mau
menerapkannya, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.
C. Manfaat
Manfaat kegiatan Demontrasi Cara adalah agar petani mampu
membuat Pupuk Organik, sehingga dapat menghemat biaya Produksi
terutama untuk pembelian pupuk.
Bab II. Rencana Kegiatan
A. Waktu dan Tempat
Demontrasi Cara dilaksanakan selama 1 hari tanggal 1 Juli 2012
bertempat didekat kandang kelompoktani Lembu Jaya Bersatu di Desa
Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan
B. Peserta
Peserta kegiatan Demontrasi Cara berjumlah peserta 20 orang yang
terdiri dari anggota Poktan Lembu Jaya Bersatu.
C. Narasumber
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan petugas dari Dinas Pertanian
D. Alat dan Bahan
1. Alat
80
- Sekop,
- Ember,
- Cangkul, dan
- Thermometer
2. Bahan
Daun-daunan, rumput atau jerami, pupuk kandang, sekam padi,
dedak/bekatul, stater/bahan pengurai, tetes tebu/gula, dan air
E. Rencana Biaya
Rencana Biaya Kegiatan Demontrasi Cara sebagai berikut :
No. Uraian Satuan Harga Jumlah
1 2 3 4 5
1 Alat dan bahan :
- Sekop
- Ember
- Cangkul
- Thermometer
- Starter/bahan pengurai
- Tetes tebu /Gula
1 buah
3 buah
3 buah
1 buah
1 Liter 1-2 kg
10.000,-
50.000,-
10.000,-
10.000,-
30,000,- 30.000,-
10.000,-
15.000,-
30.000,-
10.000,-
30.000,- 30.000,-
2. Konsumsi Peserta, Narasumber dan
Panitia 30 orang x 1 hari 30 0rg 15.000,- 450.000,-
3. Spanduk 1 Buah 100.000,- 100.000,-
4. Dokumentasi 1 Paket 100.000,- 100.000,-
5. Honorarium :
- Narasumber
- Penyusunan Materi - Bantuan Transport narasumber
- uang saku bagi peserta
3 org
1 Judul 3 org
20 org
125.000,-
80.000,- 50.000,-
50.000,-
375.000,-
80.000,- 150.000,-
1.000.000,-
6. Lain-lain 1 Paket 500.000 500.000
Jumlah 2.880.500,-
G. Penutup
Demikian rancangan kegiatan Demontrasi Cara membuat pupuk
Organik di Desa Bangun Harja dan merupakan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut.
81
8. Merencanakan Demontrasi Farm dan Sekolah Lapang
A. Demonstrasi Farm
Demontrasi Farm adalah demonstrasi usahatani dengan penerapan
teknologi pertanian pada usahatani yang dilakukan secara berkelompok.
Adapun luas lahan yang digunakan untuk Kegiatan Demontrasi Farm sekitar
1-5 hektar. Adapun syarat-syarat dalam melakukan Kegiatan Demonstrasi
Farm adalah :
a. Lokasi mewakili sebagian besar areal petani, dan letaknya strategis,
b. Tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan demonstrasi haruslah baik,
c. Lakukan pembuatan program berkaitan dengan demonstrasi meliputi :
1) Program permulaan seperti perencanaan, alat, sarana, dana,
penetapan lokasi dan penyediaan sarana,
2) Program ikutan seperti pengadaan, penyebaran informasi, pertemuan
dan diskusi kelompoktani, kursus singkat bagi petani,
3) Program lanjutan seperti bimbingan yang teratur dan berkelanjutan,
Rencana Kegiatan Demontrasi Farm
Penanaman Padi Hibrida
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pemintaan terhadap beras dari tahun ke tahun cenderung naik
sejalan dengan laju peningkatan jumlah penduduk. Beras mengandung
zat antara lain karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin.
82
Disamping itu juga mengandung unsur-unsur mineral antara lain kalsium,
magnesium, sodium, fosphor, dll. Padi Hibrida berperan untuk
meningkatkan produksi pertanian, teknologi pengembangan padi hibrida
mampu meningkatkan produktifitas sebesar 15 - 20 %. Keberhasilan
penanaman padi hibrida secara intensif menunjukkan bahwa varietas padi
hibrida merupakan teknologi yang praktis dalam peningkatan hasil.
B. Tujuan
Mempercepat penyebaran informasi teknologi dalam rangka
meningkatkan produktifitas dan pendapatan petani, serta menambah
ketrampilan, pengetahuan petani
C. Manfaat
Untuk meningkatkan produktifitas, pendapatan petani serta mendorong
kreatifitas petani dalam memanfaatkan potensi lahan.
BAB II. RENCANA KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan Demontrasi Farm di mulai awal Bulan
September s.d sampai dengan akhir Bulan Nopember 2012, bertempat
dilahan kelompoktani Sukamaju Desa Bangun Harja.
B. Bahan
a. Benih : 25 kg / ha
b. Pupuk Kandang : 300 kg / ha
83
c. Urea : 300 kg / Ha
d. SP 36 : 200 kg/Ha
e. KCL : 100 kg / Ha.
f. Insektisda : 4 liter /Ha.
g. Herbisida : 6 liter /Ha
C. Rencana Biaya
Adapun rencana biaya kegiatan Demontrasi Farm sebagai berikut :
No. Uraian Kebutuhan Biaya (Rp)
Satuan Nilai
1 2 3 4 5
1. Benih (Kg) 125 kg 7.500,- 937.500,-
2. Pupuk (Kg)
- Kandang 1.500 kg 1.500,- 2.250.000,-
- Urea 1.500 kg 1.800,- 2.700.000,-
- SP 36 1.000 kg 5.000,- 5.000.000,-
- KCL 5.00 kg 4.700,- 2.350.000,-
3. Pestisida (Ltr)
- Insektisida 20 Ltr 4.500,- 90.000,-
- Herbisida 30 Ltr 6.000,- 180.000,-
- ZPT/Fungisida 1 paket 750.000,- 750,000,-
4. Biaya garap (HOK)
- Pengolahan Lahan 25 org 75.000,- 1.875.000,-
- Penanaman 25 org 60.000,- 1.500.000,-
- Pemeliharaan 20 org 75.000,- 1.500.000,-
5. Biaya Papan nama
Demcar 1 unit 200.000,- 200,000,-
6. Honor Petugas 2 orang 1.000.000,- 2.000.000,-
Jumlah 21.332.500,-
D. Penutup
Demikian rancangan Demontrasi Farm ini dibuat agar dapat
dilaksanakan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
B. Sekolah Lapang
84
Sekolah Lapangan merupakan metode penyuluhan pertanian yang
sarana belajarnya berada di lapangan, yang dilengkapi dengan kurikulum
yang rinci dan terpadu serta belajar selama satu siklus.
Sekolah Lapang diperuntukkan bagi petani yang difokuskan untuk
memerangi kemiskinan penduduk pedesaan dengan meningkatkan
produktivitas usahatani.
9. Menjadi Pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran
Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukan
model, contoh, barang, gambar dan sebagainya secara sistematis pada suatu
tempat tertentu. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan pameran sebagai
berikut :
a. membiasakan orang-orang dengan norma-norma yang lebih baik,
b. mempengaruhi dan menarik perhatian, meningkatkan pengertian dan minat
orang-orang untuk menerima cara-cara dan inovasi baru.
Dari hasil identifikasi di lapangan diketahui bahwa kegiatan pameran di
daerah PKL praktikan sudah lama tidak dilaksanakan. Untuk itu praktekan
hanya membuat rancangan Kegiatan pameran :
RANCANGAN KEGIATAN PAMERAN
Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukan
model, contoh, barang, gambar dan sebagainya secara sistematis pada suatu
tempat tertentu.
1. Alat
85
a. Perlengkapan pameran.
1) Tempat
Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pameran adalah tempat.
Agar penyebaran pesan dapat merata maka pemilihan tempat
hendaknya terletak pada posisi yang strategis yaitu dilokasi terdepan
atau lokasi yang menarik perhatian para pengunjung.
2) Ruangan
Ruang pameran hendaknya diatur sedemikan rupa mengikuti
arah dan dan keluarnya pengunjung dan disesuaikan dengan penataan
materi pameran..
b. Dekorasi
Dekorasi atau hiasan ruangan pameran dirancang supaya menarik
pengunjung. Untuk itu perlu disain ruangan yang menggunakan tanam-
tanaman, dan letakkan bahan-bahan yang dipamerkan maupun brosur-
brosur atau leaflet, folder yang telah dipersiapkan.
c. Buku catatan
Kegunaan buku catatan diantaranya untuk tanda tangan
pengunjung dan pemberian koreksi dari pengunjung terhadap kegiatan
pameran serta kesan-kesan yang disampaikan oleh para pengunjung.
Disamping buku catatan juga penting untuk mengontrol atau
mengkoreksi kekurangan maupun kelebihan dari pelaksanaan kegiatan
pameran yang dilakukan.
2. Bahan
86
a. Materi Pameran
Didalam membuat materi pameran hendaknya disesuaikan dengan
tema pameran itu sendiri. Misalnya pada pameran pembangunan
pertanian, materi yang dibuat meliputi keunggulan-keunggulan
komoditas pertanian, maupun teknologi pengolahan hasil.
b. Bahan informasi (brosur, folder, leaflet, majalah, foto, dll).
c. Sumber daya manusia antara lain panitia, dan pengunjung
10. Mengajar Kursus Tani
Kursus Tani adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus
diperuntukan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara
sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan Mengajar
Kursus Tani di lokasi PKL praktikan tidak terlaksana
11. Menumbuhkan Kelompoktani
A. Dasar Penumbuhan Kelompoktani
Penumbuhan kelompoktani dapat dimulai dari kelompok-
kelompok/organisasi sosial yang sudah ada di masyarakat yang selanjutnya
melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkan menuju bentuk
kelompoktani yang semakin terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama
dalam meningkatkan produksi dan pendapatan dari usahataninya.
Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan diketahui bahwa
penumbuhan kelompoktani sudah tidak dilakukan.
87
12. Mengembangkan Kelompoktani Pemula ke Lanjut
Kelompoktani adalah kumpulan petani/ peternak/pekebun yang dibentuk
atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggota. Prinsif Penumbuhan Kelompoktani adalah
kebebasan, keterbukaan, partisipatif, keswadayaan, kesetaraan, dan kemitraan.
Dari hasil identifkasi diketahui bahwa kegiatan pengembangan kelompoktani
di Desa Bangun Harja tidak dilaksanakan.
13. Merencanakan kegiatan Mimbar Sarasehan Tingkat Kecamatan
Mimbar Sarasehan adalah forum konsultasi dan dialog antara kelompok
KTNA dengan Pemerintah ditingkatannya yang menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi bersama.
Adapun hasil Perencanaan Kegiatan Mimbar Sarasehan yang telah
disusun oleh PPL di BPP Kuala pembuang.
Rancangan Kegiatan
Mimbar Sarasehan Tingkat Kecamatan
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Peningkatan pendapatan petani-nelayan dari usahatani yang mereka
lakukan dapat diupayakan dengan menerapkan inovasi yang, member
peluang berhasil yang lebih besar. Untuk itu perlu ada semacam pertemuan
atau dialog antara aparatur pemarintah selaku pihak yang melaksanakan
88
kebijakan tersebut dengan petani selaku pelaksana dilapangan masalah apa
yang ditemukan, solusi masalah tersebut, apa, dan bagaimana perbaikan-
perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang.
sehingga tercapainya suatu persepsi yang sama tentang kebijakan-
kebijakan tersebut.
B. Tujuan
a. Memahami masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan
pertanian di lapangan, baik oleh pihak petani-nelayan maupun oleh
pejabat pemerintah,
b. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah
beserta penyusunan rencana kegiatan yang mencakup usahatani-
nelayan dan kehidupan petani-nelayan beserta keluarganya,
Bab II. Rencana Kegiatan
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Mimbar Sarasehan direncanakan selama 1 (satu) hari pada
tanggal 09 Juli 2012, bertempat di Kantor Camat Seruyan Hilir Timur
B. Peserta
Peserta berjumlah 23 orang terdiri dari perwakilan kelompoktani se-
Kecamatan Seruyan Hilir Timur, KTNA.
3. Nara Sumber/Pembicara
a. Camat dan pejabat instansi terkait, dan Ketua KTNA Kecamatan.
89
4. Rencana Biaya
Biaya kegiatan Mimbar Sarasehan tingkat Kecamatan sebesar Rp.
3.710.000. Adapun rincian penggunaan biaya tersebut antara lain :
No. Kemponen Biaya Volume Harga satuan
(Rp)
Jumah Biaya
(Rp)
1 2 3 4 5
1. Bantuan Uang Saku Peserta 23 orang 50.000,- 1.150.000,-
2. Honor Panitia 5 org 100.000 500.000,-
3. Honor Narasumber 2 org 250.000,- 500.000,-
4. Biaya ATK untuk Peserta 23 paket 20.000,- 460.000,-
5. Konsumsi untuk panitia, nara
sumber dan peserta 30 orang 20.000,- 600.000,-
6. Dokumentasi 1 kali 200.000,- 250.000,-
7. Spanduk 1 buah 200.000 250.000,-
Jumlah 3.710.000,-
5. Penutup
Demikian rancangan kegiatan mimbar dibuat agar dapat
dilaksanakan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
14. Memberikan Pemecahan Masalah kepada petani-nelayan yang
berkonsultasi
Kegiatan Memberikan Pemecahan Masalah kepada petani yang
berkonsultasi dilakukan pada saat pertemuan atau disela-sela kunjungan di
lapangan, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dibuat agenda khusus,
artinya kapanpun dan dimanapun petani memerlukan, petugas sesegera
mungkin merespon keluhan tersebut, dengan cara demikian diharapkan petani
merasa diperhatikan oleh PPL.
Adapun permasalahan dan pemecahan masalah yang sering
dikonsultasikan oleh petani dapat dilihat pada tabel 45.
90
Tabel 45. Masalah dan Pemecahannya
No. Masalah Penyebab Potensi Pemecahannya
1 2 3 4 5
1. Petani belum
menggunakan benih
berlabel khususnya
untuk tanaman padi
Penggunaan saprodi
terbatas, tidak tersedia
benih berlabel di
tingkat Kecamatan
KUD, Penangkar
Benih
Demplot Sapta
Usaha Tani
Penangkar Benih,
Sertifikasi benih
2. Kelangkaan Pupuk
mengakibatkan
tingginya harga pupuk
di tingkat pengecer
Penyelewengan
pendistribusian pupuk
bersubsidi
Dinas instansi
terkait, Gapoktan,
KTNA, PPL, Kios
Pertanian
Operasi penertiban
dan pengawasan
penistribusian,
RDKK
4. Pembelian sarana
produksi berupa pupuk
dan pestisida masih
dilakukan sendiri-
sendiri
Belum ada yang
mengkoordinir
Kelompok, kios
saprodi
Pembagian tugas
dalam kelompok
khususnya para
pengurus kelompok
5. Masih kurangnya
kesadaran anggota
kelompok dalam
penggalangan dana kas
kelompok
Masih adanya
kecurigaan kepada
para pengurus
kelompok
petani mempunyai
pekerjaan
sampingan, dana
mandiri kelompok
Diskusi,
musyawarah
6. Pemasaran hasil masih
dilakukan sendiri –
sendiri berakibat pada
ke tidak stabilan harga
jual
Belum berfungsinya
Gapoktan
Kelompok tani,
Gapoktan, PPL
Kemitraan dengan
pihak koperasi,
kios saprodi
maupun pihak lain
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2012