55

Hasil Kuesioner

Kuesioner ini dibagikan kepada 100 responden. Adapun hasil kuesioner

adalah sebagai berikut:

1. Apakah anda pernah membeli barang-barang hasil kerajinan dari daerah

tertentu di Jawa Timur, misalnya kerajinan kulit di Sidoarjo, kerajinan marmer

di Tulungagung ?

A. Ya B. Tidak

Ya65%

Tidak35%

2. Apakah anda membutuhkan informasi terlebih dahulu sebelum mengunjungi

dan membeli produk kerajinan di daerah tertentu?

A. Ya B. Tidak

Ya82%

Tidak18%

3. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang produk kerajinan dari daerah

tertentu tersebut? (Jawaban boleh lebih dari 1)

a. Dari teman

b. Dari majalah/buku

c. Dari internet

d. Lain-lain..............

Pilihan Jaw aban Re s ponde n

Jaw ab 174%

Jaw ab 223%

Jaw ab 33%

Rincian Jawab 1

A; 51; 70%

B; 15; 20%C; 1; 1% D; 7; 9%

56

Rincian Jawab 2

AB; 13; 57%AC; 4;

17%

AD; 5; 22%

BC; 1; 4%

4. Apakah anda bisa mendapatkan semua kerajinan dari beberapa daerah di Jawa

Timur dalam satu tempat?

A. Ya B. Tidak

Y a18%

Tidak82%

5. Apakah anda menginginkan adanya tempat yang menjual atau

menginformasikan semua produk hasil kerajinan Jawa Timur tersebut pada

satu tempat?

A. Ya B. Tidak

Ya8 5 %

Tid a k1 5 %

6. Menurut anda, jarak tempuh dari rumah anda menuju daerah masing-masing

kerajinan tersebut........

A. Jauh B. Sedang C. Dekat

Jauh69%

Sedang29%

Dekat2%

57

7. Pada saat anda membeli produk tersebut, apakah anda mendapatkan informasi,

pelayanan, kenyamanan, keleluasaan serta keamanan yang memadai?

A. Ya B. Tidak

Y a47%Tidak

53%

8. Apakah anda menginginkan adanya pusat kerajinan Jawa Timur tersebut

berada di Surabaya? Mengapa? Beri alasan...

a. Ya, karena......

b. Tidak, karena....

Ya77%

Tidak23%

9. Apakah anda pernah mengantarkan keluarga/sahabat ke tempat penjual

kerajinan?

A. Ya B. Tidak

Ya70%

Tidak30%

58

10. Kegiatan apa yang anda lakukan pada saat menunggu keluarga/sahabat

mencari kerajinan? (jawaban boleh lebih dari 1)

a. Ikut melihat-lihat juga

b. Duduk-duduk

c. Makan/minum

d. Mengobrol/mencari informasi tentang produk kerajinan

e. Lain-lain.....

Pilihan Jawaban

Jaw ab 160%

Jaw ab 232%

Jaw ab 36%

Jaw ab 42%

Rincian Jaw ab 1

A; 35; 59%B; 5; 8%

C; 2; 3%

D; 16; 27%

E; 2; 3%

Rincian Jawab 2

AB; 4; 13%AC; 1; 3%

AD; 24; 78%

AE; 1; 3%BC; 1; 3%

11. Apakah anda pernah merasa bosan dengan kegiatan pada saat menunggu?

A. Ya B. Tidak

Ya73%

Tidak27%

59

12. Fasilitas apa yang anda inginkan di tempat penjual kerajinan agar dapat

menghilangkan rasa bosan tersebut? (jawaban boleh lebih dari 1)

A. Cafe

B. Area bermain untuk anak

C. Workshop (tempat untuk mencoba membuat kerajinan)

D. Lain-lain….

Pilihan Jawaban

Jaw ab 156%

Jaw ab 237%

Jaw ab 36%Jaw ab 41%

Rincian Jawab 1

A ; 28; 49%

B; 4; 7%

C; 19; 33%

D; 6; 11%

Rincian Jawab 2

AB; 5; 14%

AC; 20; 53%

AD; 3; 8%

BC; 4; 11%

CD; 5; 14%

Rincian Jawab 3

ACD; 3; 50%ADD; 2;

33%

ADE; 1; 17%

13. Hal lain yang anda harapkan pada pusat kerajinan tersebut adalah?

- .................

- ..................

- ..................

Jawaban yang diberikan responden bervariasi, akan tetapi rata-rata menjawab

mereka menginginkan lokasi yang strategis, membutuhkan fasilitas yang lengkap,

nyaman, bersih, serta pelayanan yang baik dan harga yang murah.

60

Kamis, 02 Maret 2006 14:12

Kerajinan Tempurung Kelapa yang Menawan

Siapa sangka kalau limbah tempurung kelapa dapat bernilai jual tinggi. Berbagai produk interiordan fashion, seperti tempat tissue, place mate, kotak perhiasan, karpet, perlengkapan rumah

tangga, tas, dan berbagai aksesories dari UD. Ashila Jaya, ternyata bisa dibuat menggunakanlimbah kelapa.

Bentuk dari tiap jenis produk yang ditawarkan sangat beragam. Demikian pula dengan motifgeometris yang selalu menjadi ciri khasnya, selalu tampak jelas terlihat di permukaan kerajinan ini

dan tentu saja menarik perhatian siapa pun yang melihatnya.Kerajinan tempurung kelapa ini berasal dari Lamongan, Jawa Timur. “Kami memulai usaha ini

tahun 1999 dan diperkenalkan ke konsumen pada tahun 2001 dengan pangsa pasar domestik,”jelas Muhammad Supriyadi pada Handicraft Indonesia.

Menurut Supriyadi, bahan baku berupa limbah tempurung kelapa banyak didapatkan di daerahPaciran dan selebihnya dari Sulawesi. “Bahan baku ini banyak terdapat di sekitar desa Paciran.

Namun demikian, hanya sebagian saja yang mengerjakan kerajinan tempurung kelapa ini, karenapenduduk di daerah saya kebanyakan bermata pencaharian sebagai nelayan,” tandas pemilik UD.

Ashila Jaya ini.

Cara pengerjaan kerajinan limbah ini, antara lain dipotong kecil-kecil sesuai produk yang akandibuat, dijahit atau dirajut menggunakan teknik manual dengan tangan, serta difinishing dengan

bahan melamin agar lebih awet dan tampak lebih natural. “Dengan begitu, warna-warna yang adaseperti coklat dan hitam selalu menjadi ciri khas kerajinan ini,” ungkap Supriyadi. Untuk ukuran tas

kecil biasanya dikerjakan dalam waktu yang singkat, yaitu sehari, sedangkan yang besar bisamemakan waktu 3 sampai 4 hari pengerjaan.

Pemasaran sudah dilakukan Supriyadi ke berbagai daerah di Indonesia melalui berbagai eventpameran, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sementara itu, untuk permintaan

pasar internasional, produk ini sudah dipesan buyer dari Perancis dan Amerika Latin. Sedangkanpermintaan yang paling banyak untuk pasar domestik, di antaranya dari Jakarta dan Bandung

Harga yang ditawarkan dari UD. Ashila Jaya untuk perlengkapan interior, seperti kotak adalah Rp25.000 hingga Rp 65.000 per setnya. Sedangkan untuk tas berukuran kecil, mulai harga Rp 20.000sampai Rp 160.000 per buah. “Harga yang kami tawarkan ini cukup variatif karena konsumen yang

membelinya pun sangat beragam,” ungkap Supriyadi menambahkan. (nov)

61

Jumat, 10 Maret 2006 20:44

Aksesoris Rumah dari Kayu Pinus

Semula hanya coba-coba memanfaatkan limbah kayu. Dengan jalanmenyewa mesin dari pabrik perabot kayu, pada jam-jam istirahat, keinginan Hery Budiyanto danRetno Hastuti akhirnya terlaksana. Pasangan suami istri ini dengan tekunnya memanfatkan limbahkayu untuk dijadikan produk yang berguna bagi masyarakat dan laku di pasar. Ini dilakukan setelahmelihat produk di pasar yang laku, dan melakukan modifikasi sehingga jadi barang yang menarik.Maka terciptalah kerajinan dari kayu seperti rak dinding, tempat surat, tempat tissu, tempat pisau,meja lipat, tempat koran, hanger, tempat kaset dan tempat bumbu-bumbu dapur. “Tahun 1993 kamibaru mandiri dan bisa mengerjakan empat pekerja,” kata Ir.Hery Budiyanto,MSA,PhD, perajin kayusekaligus dosen di salah satu PTS di Malang, ketika ditemui majalah Handicraft Indonesia.

Dua tahun Hery harus menggali pasar, produk-produk apa yang paling laku. Dengan mendirikanworkshop sendiri di ruang teras rumahnya. Supaya tidak sama dengan produk yang sudah ada dipasar, Hery membuat dengan kayu pinus yang memiliki warna dan kehalusan. “ Kami membelikayu pinus dari kota Batu Satu bulan menghabiskan dua kubi dengan harga Rp 1,7 juta/kubik,” kataHery,alumnus ITB.

Dengan menggunakan bendera usaha GS 4 Wood Craft, ternyata usaha ini sekarang maju pesat.Nama GS 4 ditem,ukan secara tiba-tiba ketika ia menggelar pameran di Malang. Ketika itu namastandnya belum ada. Retno Hastuti, istri Hery secara mendadak menemukan nama GS 4 yang taklain dari Jl. Gondo Suli 4, yaitu tempat tinggal Hery.

Di tahun 1995 – 2000, Hery akhirnya menemukan ciri khas dari kerajinannya yang diberi warna catposter dengan gambar buah strawberry, bunga tulip dan bunga. Maka produk GS 4 di mana-manaakan memiliki ciri khas itu.”Tapi kalau pembeli minta tanpa gambar ya tak apa-apa,” kata Hery yangkini produknya sudah mencapai ratusan macam.

Dari pameran di berbagai kota seperti Surabaya, Jakarta atau Singapura Hery selalu mengubahinovasi sehingga produk GS 4 menjadi ikon dari Malang. Meski dalam memproduksi menggunakancara masinal maupun manual Hery selalu melihat mutu kayu pinus yang digunakan. Pekerjaanmasinal biasanya untuk memotong kayu, pengampelasan, pelubangan. Sedang pekerjaan manualyang tidak bisa menggunakan mesin yakni perakitan, pengampelasan pada permukaan yang rumitdan pengecatan dengan cat poster.

“Yang sering menimbulkan masalah adalah ketergantungan pada bahan baku setengah jadi yaitukayu papan yang diplanner, karena kami belum memiliki alat planner sendiri,” keluh Hery. “Halinilah yang sering menghambat proses produksi,” tambahnya.

GS 4 yang memproduksi sebagian aksesoris rumah tiap bulannya mencapai 850 buah dengan 14macam kerajinan kayu. Dalam setiap produksi, Hery selalu melakukan kontrol baik penyiapanbahan kayu, pemotongan, perakitan dan finishing. “Kami mengetrapkan kontrol lewat koordinatorkerja. Sedang kami mengontrol kualitas produk yang sudah jadi,” terang Hery yang didampingiistrinya.

Kayu pinus yang digunakan GS 4 dan merupakan standart harus berupa papan yang memiliiketebalan 1cm. Dari bahan ini, Hery juga menggunakan bahan lain sebagai pendukung sepertikertas , karton, palstik mika atau kaca. Bahan finishing yang digunakan cat poster, cat duco,woodstain serta pelapis wood filler, sanding sealer dan melamic clear.

Untuk menghasilkan sebuah produk, Hery pertama-tama membuat pola dengan menggunakanpensil di kertas kalkir atau HVS, yang disesuaikan dengan desain pemesan atau desain GS 4sendiri. Kemudian membentuk bahan dengan cara menggergaji yang dibuat lubang. Penghalusandengan menggunakan mesin penghalus. Jika bagian-bagian kayu yang rumit, pengampelasandilakukan dengan tangan.

62

Kamis, 02 Maret 2006 14:13

Bunga dari Sampah Kulit Bawang

Selama ini tidak banyak orang memperhatikanAku ini hanya bahan pembicaraan yang selalu menyulitkanharus dibuang jauh-jauh dengan menyediakan lahan yang luasMelihatkupun orang akan berpaling muka dan akan menutup hidungPadahal aku bisa diubah menjadi bunga-bunga yang indahdan cantik, orang akan memandangku dengan tertegun dan senangAkan kurubah penampilanku melalu tangan-tangan trampiluntuk menjadikan kota Malang, kota indah dan bersih darikuHarapanku, aku bisa menyentuh berbagai pihak untuk menambah wawasandan menciptakan suasana sejuk dan damai kota Malang

Itu adalah puisi karya Hj. Soelistyawatie, mantan bintang film yang kini menjadi perajin bungadengan bahan baku sampah. Puisi berjudul ‘Sampah’ itu selalu dibawa kemana-mana ketikaSoelistyawatie menggelar pameran lukisan. Dan dari sampahlah lukisan ibu berputra empat ituselalu lahir, dengan imajinasi yang kental membentuk bunga-bunga yang indah. “Saya membuatbunga dari limbah sampah sejak pulang dari haji tahun 2001,” kata Hj. Soelistyawatie padaHandicraft Indonesia yang menemui di tempat kediamannya Argosari, Blimbing, Malang.Kerajinan bunga pertama kali dibuat dari limbah sampah kawul (serut kayu). Dan itu dikerjakantidak sengaja, karena Soelistyawatie melihat tumpukan kawul di rumahnya. Dengan ketelitiannyakawul itu dirangkai menjadi bunga. Perekatnya dengan menggunakan lem kertas jenis cair. Kawulitu tanpa dicuci, lantas dipotong-potong dan digosok dengan kapur barus. “Sifat kapur barus inisupaya kawul tidak gampang dimakan serangga,” kata Soelistyawatie yang pernah tampil dalamfilm ‘Perempuan di Sarang Penyamun’ tahun 70-an.Hasil kerajinan bunga dari kawul itu membuatnya ia kreatif lagi dengan mencari limbah sampahyang lain. Soelis menemukan kulit bawang merah, bawang putih, kulit kacang tanah, kulit petai,kulit kwaci, serutan pensil, kulit jeruk, kulit bengkuang, kulit salak dan kulit apel. Bagi Soelis untukmerangkai limbah sampah itu tidak mengalami kesulitan karena sebelumnya di tahun 80-an, iamenjadi perancang busana dan karyanya selalu diminati pembeli. “Hanya saja perlu ketelitian danhati-hati,” kata istri HR.Tony H.Soetopo.Dalam mencari limbah sampah itu, ibu yang kini berusia 58 tahun itu, selalu mondar-mandir ditengah pasar. Pernah ketika di pasar Singosari, Malang ada seorang pedagang sedang membuangsekarung sampah kulit bawang putih. Soelis menghampiri pedagang itu dan meminta sampah itu.Pedagang itu tertegun dan heran, tapi akhirnya sampah kulit bawang putih diberikan.Untuk membuat lukisan bunga dari sampah kulit bawang putih, sebelumnya disemprot dengankapur barus lalu dijemur dengan sinar matahari. Lukisan bunga dari sampah itu dikerjakan selama10 hari, tapi jika tidak mood bisa sampai satu bulan. Dan lebih dari 25 jenis sampah yang bisadimanfaatkan menjadi kerajinan bunga kering. Untuk mendukung, ranting-ranting atau daunnya,Soelis memanfaatkan pepohonan disekililing rumahnya. Supaya daun tinggal kerangkanya saja,Soelis merendam daun itu di cairan kapur barus selama satu minggu. Kulit daun yang hijau itu akanmudah mengelupas. Dan kemudian dijemur. Demikian pula untuk kulit kacang dan kwaci, iamerendamnya di dalam air selama sehari semalam untuk menghilangkan garam yang menempel.

Salak dari SahabatDi sebagian rumahnya yang dijadikan galeri dengan nama ‘Prigel Art & Gallery’ Soelis selaludisibukan membuat kerajinan lukisan bunga dari limbah sampah. Bahan yang sudah diguntingkemudian ditempel di kain atau kertas. Supaya kelihatan anggun, bunga itu dibingkai pigura dandiberi kaca. Meski bahan bakunya tidak membeli, tapi Soelis bisa menjual kerajinan bunga darisampah antara Rp 80 ribu sampai Rp 250 ribu. “Itu tergantung piguranya, yang harganya jugamahal,” aku Soelis yang banyak berkecimpung dalam kegiatan sosial.

63

Kamis, 02 Maret 2006 14:22

Kain Perca dan Hiasan Dinding dari ‘Pelangi’

Keahliannya menjadi desainer busana muslim, sudah tak asing lagi bagiIr.E.Noor Suryanti. Ia menekuni profesi menjadi desainer sejak tahun 1998. Beberapa karyanyatelah banyak dikoleksi oleh para ibu pejabat di lingkungan Pemda Kabupaten Malang. Desasinbusana muslim yang ditawarkan memang unik. Maka setiap Suryani membawa karyanya ke ajangpameran tingkat lokal mapun nasional, busana muslimnya selalu dilirik pembeli. Kesibukannyamembuat busana muslim itu membuahkan limbah kain yang menumpuk di rumahnya. Dari limbahkain inilah Suryanti yang dibantu ibunya memanfaatkan potongan kain menjadi kain perca.“Membuat kain perca baru saya lakukan tahun 2000,” kata Noor Suryanti pada majalah HandicraftIndonesia.Ternyata Suryanti membuat kain perca beragam dan dibentuk menjadi kerajinan yang menarikseperti tas tangan, taplak, bed cover, topi, taplak aplikasi, sarung bantal dan hiasan dinding.Pada tas tangan misalnya, sarjana perikanan ini, menyambung kain dengan beberapa macamcorak sehingga mirip menjadi lukisan abstrak.Penggabungan warna cerah dan gelap dipadu dalamrangkaian imajenasi. Dengan harga Rp 20 ribu tas perca ini di lempar ke pasar. Ternyatasambutannya baik. Bahkan wanita-wanita dari Jepang sangat menyukai tas kain dengan corakgaris coklat atau kotak-kotak biru. “Disini tas ini sepertinya tidak diminati, tapi orang Jepang sangattertarik,” aku Suryanti.Dari pembuatan tas kain bercorak dan bad cover, Suryanti banyak mendapat order dari orangJepang. Tapi dapat order dari Jepang, diperlukan kerja yang teliti dan ekstra waktu. “Panjangnyayang menentukan mereka dan harus jadi sesuai jadwal. Kalau meleset saya diklaim,” tandasSuryanti.Untuk membuat bad cover bukan saja dari kain perca tapi ada aplikasinya dan bordir. Dan itubanyak menyita waktu sampai dua bulan. Tapi jerih payahnya itu dihargai cukup mahal. Harga badcover dengan aplikasi daun dan bunga dihargai Rp 2 juta.Dengan label usaha Craft & Quilting Pelangi, pasar yang dibidik disamping di Malang, Surabayadan Jakarta.Usaha yang dilakukan Suryanti saat ini sedang menata desain-desain nuansa Indonesia yangdibuat menjadi aplikasi di atas bad cover, taplak meja atau sarung bantal. Meski belum banyakdesain bernuansa Indonesia, tapi Suryanti memiliki harapan desain yang dibuatnya akan dipilihkonsumen.Tidak kalah menarinya, lukisan kain yang dibuatnya. Dengan corak daun dan buah, lukisan kainyang dijual Rp 35 ribu itu ternyata banyak dibeli konsumen. Dengan dasar karton yang tebal dandilapisi kain, potongan-potongan kain yang membentuk daun dan buah ditempel. Kombinasi warnakuning dan hijau daun sangat serasi untuk pajangan di dinding rumah. “Lukisan kain sementarasaya mengambil tumbuh-tumbuhan. Ada rencana lukisan bentuk lain misalnya rumah ataupemandangan alam,” ujar Suryanti.Mengubah kebiasaan membuat desain baru merupakan tantangan yang harus dihadapi. Idenyamembuat lukisan kain dengan desain lain memang harus dibuktikan. “Tinggal menunggu waktusaja,” tandasnya.Dalam memasarkan produknya, Suryanti tidak ketinggalan mengisi showroom di Pusat Kerajinan‘Kendedes’ Singosari. Karena tidak puas menata produknya dalam showroom Gayatri, kini sedangditata ulang supaya penampilannya menarik. “Saya akui menata produk dalam showroom sangatsulit. Ini perlu sentuhan seni, sehingga produk yang pajang menarik dan memiliki daya pikatpembeli,” tandas Suryanti.Di rumahnya di wilayah Wijaya Barat, Suryanti membuka peluang juga kursus bordir. Tiap sore dirumahnya selalu ramai dengan para siswa yang kebanyak para remaja dan ibu-ibu dalammendalami bordir. “Usaha ini sudah lama sejalan dengan kegiatan membuat busana muslim,” akuSuryanti. (tra)

64

Selasa, 04 April 2006 19:42

Tatah Kulit Wukirsari : Sentra Kerajinan Turun Temurun

Entah sejak tahun berapa, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul dikenal sebagaisentra perajin kulit dengan spesifikasi wayang dan hiasan-hiasan sejenis.Umumnya pula usahatersebut berlangsung secara turun temurun. Sujiyono misalnya, adalah penatah wayang kulitmewarisi orangtuanya sejak sekitar tahun 1984. Mungkin karena sejak muda ia telah berguru padaseorang dalang untuk urusan perwayangan, ketika terjun sebagai perajin pun Sujiyono terbilangsukses.

Betapa pun selama beberapa tahun ia menjadi birokrat desa dengan jabatan bergengsi sebagaikepala desa, Sujiyono toh tidak berhenti menatah wayang.”Yah saat menjadi kepala desa, usahasaya memang tidak bisa optimal. Bayangkan, untuk pergi ke luar kota pun terpaksa harusmemperhitungkan dengan kegiatan birokrasi desa!” ujarnya. Kini, ketika “tugas negara” itu telahberakhir, Sujiyono bak kuda lepas dari kendali, bisa kiprah seoptimal mungkin demi mengemudikanusaha kerajinannya.

Sebagai perajin kulit, ia memang menggeluti seni kerajinan berbahan baku kulit, dari wayangberbagai tokoh, kipas, kap lampu, dan sebagainya. Untuk wayang, ia banyak melayani pesananwayang gapitan (untuk keperluam mendalang) dan wayang “batangan” (dipigura untuk hiasan).Untuk yang disebut belakangan itu kebanyakan yang dibuat adalah tokoh Hanoman, Kresna,Antasena atau Gunungan.

Wayang hiasan yang banyak dipesan adalah tokoh Antasena. Wayang tersebut kemudian dipiguradengan kayu jati berukir yang dipesan dari Serenan, Klaten. Lain halnya untuk wayang hiasanpenyekat ruangan, biasanya dengan pigura berukir bahan kayu jati yang khusus didatangkan dariJapara, termasuk pengukirnya.

Di Wukirsari Sujiyono tidak sendiri, tetapi banyak perajin lain dengan produk serupa. Meskidemikian, yang dinamakan persaingan seperti tidak pernah terjadi, justru sebaliknnya terjalinkerjasama harmonis antar perajin. Tidak jarang, di antara perajin saling memberi order. Ditanyatentang harga jual, disebutkan misalnya kipas berkisar Rp 25.000 hingga Rp 125.000,-, kipassupenir Rp 2.000,- dan pembatas buku Rp 5.000,- Kerajinan produksinya tidak saja menyebar dipasar lokal, regional, nasional, tetapi juga di pasar ekspor khususnya ke Turki.

Sujiyono juga mengaku beberapa kali mendapat pesanan satu kotak wayang (isi 200 macam)seharga Rp 48 juta. Pesanan serupa tetapi dengan prodo warna emas, dengan harga Rp 160 juta.Itu bicara manisnya! Pengalaman menyedihkan dengan kerugian sekitar Rp 400 juta pun pernahdialaminya.

Ceritanya berawal dari datangnya pesanan 12 set gamelan antik oleh pembeli di Kanada. Ketikapesanan yang dicari dengan susah payah selama berbulan-bulan itu telah siap kirim di gudangBandara Ngurah Rai, tiba-tiba bom Bali I meledak. Transaksi yang sudah mulus pun terpaksa batalsepihak, sementara untuk mengangkut kembali ke Yogyakarta tidak memungkinkan lagi.

“Ya sudah gamelan senilai Rp 400 juta itu saya ikhlaskan, dan hilang entah ke mana!” ungkapnyamengenang pengalaman pahitnya.• teguh r asmara/oethomo

65

Kompas, Rabu, 18 Oktober 2006

Masruki WahabMenghargai Pekerjaan Tangan

Bagus tidaknya kualitas suatu produk kerajinan sangat ditentukan oleh keterampilantangan sang perajin. Tidak terkecuali kerajinan tasbih produksi Masruki Wahab. Olehkarena itu, dia sangat memerhatikan setiap detail hasil bubutan biji tasbih dan teknikmeronce yang diterapkan.

Untuk mempertahankan kualitas itulah, selama puluhan tahun kerajinan tasbih Al-Amalyang dikelola Masruki tetap konsisten menggunakan cara konvensional di mana seluruhpekerjaan dilakukan dengan tangan.

Kendati sebenarnya cara ini kurang ekonomis karena melibatkan banyak pekerjasehingga memperbesar biaya pengupahan. Berbeda bila seluruh proses pembuatantasbih dilakukan dengan mesin. Mulai pemotongan kayu hingga pembubutan bisadilakukan serentak dalam jumlah besar. Tinggal dirangkai lalu siap dipasarkan.

Biaya yang diperlukan juga tidak banyak karena cukup membeli solar sebagai bahanbakar, hasil bisa diandalkan dan tepat waktu.

Akan tetapi, Masruki masih memilih melibatkan banyak pekerja. Baginya untung sedikittidak masalah, sebab manfaat yang didapat jauh lebih besar, yakni menciptakanlapangan kerja baru bagi warga sekitar dan turut mewarnai perekonomian desanya yangdidominasi pertanian.

Masruki ingin menambah penghasilan ibu-ibu rumah tangga agar mereka bisa membantusuaminya menghidupi keluarga. "Paling tidak dengan mengerjakan kerajinan di rumahmereka masih bisa mengawasi anak-anak dan memasak untuk keluarga," katanya.

Namun, Masruki mengaku suatu hari nanti dia tetap ingin membeli mesin sebabpesanannya yang terus bertambah setiap hari sudah tidak mampu lagi dipenuhi denganmengandalkan tenaga para pekerja. (NIK)

66

Noto Roso, Among Roso, Mijil Tresno, Agawe Karyo

Falsafah tersebut mengandung makna sebagai berikut :

Kita harus mengatur perasaan diri sendiri sebelum berbagi rasa dengan orang lain,sehingga timbul saling menghormati dan timbul rasa kasih yang manusiawi sebagai sendidasar terciptanya saling pengertian untuk selanjutnya bersama - sama membangunbangsa ini.

Falsafah ini sangat dimungkinkan adanya perbedaan pendapat, tetapi tidak untukdipertentangkan, namun dicari titik temunya. Kepemimpinan yang akomodatif untukmendapatkan titik temu tersebut diutamakan agar pemikiran bisa berkembang dantertampung dalam kebijakan dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.

Jer Basuki Mawa Beya

Motto "NOTO ROSO, AMONG ROSO, MIJIL TRESNO, AGAWE KARYO" tercantumdalam dokumen RENSTRA Daerah yang ditetapkan melalui PERDA. Sebelumnyamasyarakat Jawa Timur juga memiliki motto lain yang dikenal dengan ‘Jer Basuki MawaBeya’. Kata ‘Jer Basuki Mawa Beya’ acapkali kita dengar dalam percakapan sehari-harimasyarakat Jawa Timur. Kata ini terpampang jelas pada Lambang Daerah Jawa Timur,tepatnya pada bagian bawah di luar daun lambang, dan merupakan motto Jawa Timursebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Propinsi Dati I Jawa Timur Nomor 3Tahun 1974 tentang Perubahan Kedua Kali Peraturan Daerah Propinsi Jawa TimurNomor 3 Tahun 1966.Lambang Daerah Jawa Timur sendiri ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah PropinsiJawa Timur Nomor 3 Tahun 1966 tentang Penetapan serta Penggunaan LambangDaerah Jawa Timur. Mengalami penyempurnaan melalui Peraturan Daerah PropinsiJawa Timur Nomor 7 Tahun 1973 yang kemudian disempurnakan lagi melalui PeraturanDaerah Propinsi Dati I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1974 dengan menambahkan kata ‘JerBasuki Mawa Beya’ sebagai motto Jawa Timur.

‘Jer Basuki Mawa Beya’ mengandung makna bahwa untuk mencapai suatukebahagiaan diperlukan pengorbanan. Pengorbanan atau beya di sini dalam arti luas,yang meliputi pengorbanan biaya dan pengorbanan lain, baik materiil maupun nonmateriil.

Sebagai motto Jawa Timur, ‘Jer Basuki Mawa Beya’ senantiasa menjadi landasanuntuk menggugah kesadaran berkorban dalam gairah usaha membangun gunamencapai kebahagiaan bersama. Selain itu, motto tersebut mempunyai nilai yangbersejarah karena merupakan sebagian dari perkembangan Jawa Timur dalam suasanapelaksanaan pembangunan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia, yang menjadikanJawa Timur mengalami kemajuan pada banyak bidang dalam rangka pembangunannasional.

‘Jer Basuki Mawa Beya’ juga mengandung nilai filosofis, karena dengan motto tersebut

seluruh aparatur Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugasnya maupun masyarakat

Jawa Timur dalam memberikan partisipasinya sama-sama berkiprah pada setiap

kegiatan pembangunan.

67

Jawa TimurDari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di ujung timur Pulau Jawa dengan wilayahyang juga meliputi Pulau Madura dan Bawean. Ibu kotanya adalah Surabaya, kotaterbesar kedua di Indonesia.

Ibu kota Surabaya

Gubernur Imam Utomo

Luas 47.922 km2

Penduduk 40.000.000 (+/-)

Kepadatan 834/km2

Kabupaten 29

Kodya/Kota 9

Kecamatan 637

Kelurahan/Desa 8.418

Suku Suku Jawa, Suku Madura22%, Suku Tengger, SukuOsing, Tionghoa

Agama Islam 96,3%, Protestan 1,6%,Katholik 1%, Buddha 0,4%,Hindu 0,6%

Bahasa Bahasa Jawa, BahasaMadura, Bahasa Osing,Bahasa Indonesia

Zona waktu WIB

Lagu Daerah -

(?)

GeografiProvinsi Jawa Timur terletak di ujung timur Pulau Jawa dibatasi perairan di 3 sisidan daratan di 1 sisi. Selat Bali adalah batas timurnya yang memisahkan JawaTimur dengan Bali, Laut Jawa di utara, dan Samudra Hindia di selatan. Batasdaratannya adalah di barat dengan Jawa Tengah. Wilayah Jawa Timur jugamencakup Pulau Madura. Di Jawa Timur, terdapat beberapa gunung di antaranyaadalah Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Semeru, Gunung Kawi, GunungArjuno, Gunung Penanggungan, Gunung Argopuro, Gunung Raung, Gunung Ijendan Gunung Anjasmoro.

68

Kota-kota pentingnya antara lain Surabaya, Malang, Madiun, Pasuruan,Probolinggo, Mojokerto, Kediri, Blitar, Jember, dan Banyuwangi.

[sunting] DemografiJawa Timur memiliki penduduk berjumlah sekitar 30-40 juta jiwa. Suku-sukuyang mendiami Jawa Timur antara lain Jawa, Madura, Tengger, Osing, danTionghoa. Bahasa yang digunakan antara lain Bahasa Indonesia, bahasa Jawa,bahasa Madura, dan bahasa Osing, di sebagian pesantren di Jawa Timur jugasering digunakan bahasa arab sebagai bahasa sehari-hari.

Suku Osing kebanyakan bermukim di Banyuwangi dan memiliki kebudayaanyang merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali sedangkan orang sukuTengger merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit.

Agama yang dianut penduduk Jawa Timur adalah Islam, Hindu, Protestan,Katolik, dan Buddha. Agama Islam dibawa ke Jawa Timur oleh para pedagangdari Gujarat, India, Cina di masa lampau.

[sunting] TransportasiTaksi, Bus Kota, Becak, Bemo atau Ojek (Boncengan Sepeda Motor) Jaringankereta api, jaringan bus antar kota, bandara Juanda, pelabuhan Tanjung perak,kapal feri yang menghubungkan Ujung baru di Surabaya dengan ujung Kamal diBangkalan Madura.

[sunting] Pemerintahan

[sunting] Kabupaten dan Kota

1. Kabupaten Bangkalan

2. Kabupaten Banyuwangi

3. Kabupaten Blitar

4. Kabupaten Bojonegoro

5. Kabupaten Bondowoso

6. Kabupaten Gresik

7. Kabupaten Jember

8. Kabupaten Jombang

9. Kabupaten Kediri

10. Kabupaten Lamongan

11. Kabupaten Lumajang

12. Kabupaten Madiun

13. Kabupaten Magetan

14. Kabupaten Malang

15. Kabupaten Mojokerto

16. Kabupaten Nganjuk

17. Kabupaten Ngawi

18. Kabupaten Pacitan

19. Kabupaten Pamekasan

20. Kabupaten Pasuruan

21. Kabupaten Ponorogo

22. Kabupaten Probolinggo

69

23. Kabupaten Sampang

24. Kabupaten Sidoarjo

25. Kabupaten Situbondo

26. Kabupaten Sumenep

27. Kabupaten Trenggalek

28. Kabupaten Tuban

29. Kabupaten Tulungagung

30. Kota Batu

31. Kota Blitar

32. Kota Kediri

33. Kota Madiun

34. Kota Malang

35. Kota Mojokerto

36. Kota Pasuruan

37. Kota Probolinggo

38. Kota Surabaya

[sunting] PariwisataDataran Tinggi Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, cagar alam Meru Betiri, TamanSafari Prigen, Gunung Bromo, Watu Ulo, Tanjung Papuma, Pasir PutihSitubondo, Kebun Binatang Wonokromo (Surabaya), Pantai Kenjeran, Tempatsembayang Buddha Joko Dolok, Makam Raden Supratman, Tugu Pahlawan,HotelMojopahit/Orange, Tempat belanja seperti Pasar Atom , Daerah Tunjungan.Makanan khas Jawa Timur seperti Rujak cingur, Gado-Gado, Semangi Suroboyo,Nasi pecel kampung, Lontong capgomeh Surabaya, Es Campur Surabaya, Tamiegoreng, cap jai goreng, Pangsit Mie/Cwie Mie Malang, Soto ayam Lamongan,Soto Daging Sapi Madura, Sate Madura, Tape Bondowoso, Suwar-Suwir Jember,Tahu Kediri, dan lain sebagainya.

Kota SurabayaDari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.Langsung ke: panduan arah, cari

Kota Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabayamerupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlahpenduduk metropolisnya yang lebih dari 4 juta jiwa, Surabaya merupakan pusatbisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan timur Pulau Jawa dansekitarnya.

Meskipun Suku Jawa (60%) adalah mayoritas, namun Surabaya juga menjaditempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7.5%),Tionghoa(20%), Arab (5%), serta para ekspatriat (sisanya).

[sunting] GeografiSurabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasandengan Selat Madura di utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di selatan, sertaKabupaten Gresik di barat. Surabaya berada pada dataran rendah, dan di bagian

70

barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu daridua pecahan Sungai Brantas.

[sunting] Penduduk

[sunting] Suku Bangsa

Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding denganmasyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamenyang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnyaSurabaya dari Kraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa.

Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia,termasuk suku Madura, Tionghoa, dan Arab.

Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dariberbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentukwadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat komersial regional, banyak wargaasing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah SurabayaBarat. Etnis terbesar adalah Tionghoa, Korea, dan Jepang.

[sunting] Agama

Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakansalah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa. MasjidAmpel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu pioner walisongo.

Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.Di Surabaya juga dijumpai penganut Islam Syiah dalam jumlah yang cukupsignifikan.

[sunting] Bahasa

Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan BosoSuroboyoan. Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, danmemiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenalegaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti BahasaJawa standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik danbangga terhadap bahasanya.

[sunting] PerekonomianSebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian didaerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalambidang jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantorpusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unileveryang terkenal di seantero dunia itu, dan PT PAL. Kawasan industri di Surabayadiantaranya SIER (Rungkut) dan Margomulyo.

71

Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusatperbelanjaan modern ternama diantaranya: Tunjungan Plaza, Pakuwon TradeCenter dan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung), Golden City Mall(Carrefour), ITC, Bubutan Junction, Royal Plaza, Mal Galaxy, Plaza Marina(dahulu Sinar Montana), dan Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebihdikenal dengan Delta Plaza. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternamadiantaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yangdahulunya adalah Pasar Wono Kromo.

[sunting] BudayaSurabaya dikenal memiliki kesenian khas:

• Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupanrakyat sehari-hari.

• Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkanuntuk tamu istimewa

• Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor

Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festivalseni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya.Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macambentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan.pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di surabaya juga berasal dari luarsurabaya. diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong danlain sebagainya. diadakan setiap satu tahun sekali di bulan juni bertempat di BalaiPemuda

[sunting] PendidikanSurabaya terdapat 4 perguruan tinggi negeri. Universitas Airlangga (Unair)merupakan perguruan tinggi yang paling tua, terletak di pusat kota. InstitutTeknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi teknikterkemuka di Indonesia, dan dikenal unggul dalam teknologi robotika danperkapalan/maritim. Perguruan tinggi negeri lainnya adalah Universitas NegeriSurabaya (Unesa, dahulu adalah IKIP Surabaya) dan IAIN Sunan Ampel.Akademi Angkatan Laut yang mencetak calon perwira Angkatan Laut RepublikIndonesia terdapat di Surabaya.

Perguruan tinggi swasta ternama diantaranya Universitas Kristen Petra, SekolahTinggi Teknik Surabaya (STTS), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG)Surabaya. STIKOM, UPN "Veteran", Universitas Surabaya (Ubaya), UniversitasDr. Sutomo (Unitomo), dan Unika Widya Mandala.

72

[sunting] Transportasi

[sunting] Jalan Raya

Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur PulauJawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabayadengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencanapembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untukmengurangi kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.

Saat ini tengah dibangun Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabayadengan Pulau Madura. Jembatan ini akan menjadi jembatan terpanjang diIndonesia.

[sunting] Bus

Terminal Bus Purabaya atau lebih dikenal dengan Bungurasih, merupakanterminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 perhari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini melayani rute jarakdekat dan menengah antara lain Surabaya-Malang-Blitar, Surabaya-Kediri-Trenggalek, Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Semarang, dan Surabaya-Jember-Banyuwangi. Sedangkan rute jarak jauh antara lain jurusan Bali/Lombok,Jakarta, dan Sumatera. Terminal Bus Tambak Osowilangun melayani angkutanjarak dekat dan menengah lintas utara seperti lintas Surabaya-Bojonegoro-Cepudan Surabaya-Tuban.

[sunting] Kereta Api

Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melaluijalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo,Surabaya Gubeng, Surabaya Kota, Surabaya Pasar Turi. Jalur kereta api termasukjurusan Surabaya-Malang-Blitar, Surabaya-Kertosono-Blitar, Surabaya-Bojonegoro-Cepu, Surabaya-Jember-Banyuwangi, Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto, Surabaya-Bandung, Surabaya-Yogyakarta-Jakarta, dan Surabaya-Semarang-Jakarta.

[sunting] Pesawat

Surabaya tidak memiliki Bandara di wilayah kota ini. Bandara udara Juanda yangterletak di sebelah selatan kota Surabaya (wilayah Kabupaten Sidoarjo) melayanikebutuhan transportasi udara kota ini.

[sunting] Angkutan dalam kota dan regional

Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota(lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC,

73

dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski kini semakin dibatasipenggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lainJoyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.

Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang menghubungkanSurabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Gresik-Lamongan, dan saat ini jugadikembangkan kereta komuter jurusan Surabaya-Mojokerto-Jombang.

Tempat menarik

Beberapa kawasan menarik di Surabaya antara lain:

• Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Golden CityMall(Carrefour/wisata belanja), Tunjungan (wisata belanja), TamanBudaya Cak Durasim, Kya-kya Kembang Jepun.

• Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam,Museum Mpu Tantular

• Bangunan bersejarah dan cadar budaya: Grahadi, Balai Kota, BalaiPemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Gubernur Jawa Timur, HotelMajapahit Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPNXXII, Gedung Bank Niaga

• Atraksi: Kebun Binatang Surabaya

• Pusat perbelanjaan:

o Mall: Golden City Mall (GoCi Mall), Jembatan Merah Plaza(JMP), Plasa Tunjungan (TP), Plasa Marina, Galaxy Mall,Pakuwon Trade Center (PTC)/Supermall Pakuwon Indah (SPI),Royal Plaza.

o Modern: Carrefour Golden City, Carrefour BG Junction, MakroTandes, Makro Waru, Giant, Hi-Tech Mall (pusat komputer),Tunjungan Centre (pusat elektronik), WTC (pusat ponsel)

o Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Darmo Trade Center (DTC)

[sunting] Rupa-rupa

[sunting] Makanan khas

Surabaya memiliki sejumlah makanan khas, diantaranya:

• Semanggi Suroboyo

• Lontong balap Wonokromo

• Lontong Kupang

• Rujak Cingur

74

• Nasi Rawon

• Nasi Goreng Jawa

[sunting] Musik dan Hiburan

Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air.Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Surabaya antara lain Dewa 19, Padi,Jamrud, dan Boomerang. Penyanyi kelahiran Surabaya antara lain: Maia "Ratu",Ita Purnamasari, dan Joshua. Grup lawak Srimulat juga didirikan di Surabaya,para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelumakhirnya pindah ke Jakarta. Lokalisasi terbesar (dalam arti luas wilayah danjumlah pekerja seks komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya didaerahyang dikenal dengan nama Gang Dolly

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90