hasil penelitian dan pembahasan - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. bab iv.pdf ·...

42
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan hasil penelitian yang mendiskripsikan tentang lokasi penelitian dan pembahasan tentang pertimbangan hakim dalam memutus perkara perceraian serta pertimbangan hakim dalam memutus perkara hak asuh anak di Pengadilan Agama Bantul. Hasil penelitian ini berupa data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan subjek penelitian dan dokumentasi yang berupa putusan perkara baik perkara perceraian maupun perkara hak asuh anak. A. Gambaran Umum Lokasi Pengadilan Agama Bantul 1. Profil Pengadilan Agama Bantul Pengadilan Agama Bantul adalah Pengadilan tingkat pertama yang berfungsi dan berwewenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di Tingkat Pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang Perkawinan, Kewarisan, Wasiat dan Hibah yang dilakukan berdasarkan Hukum Islam serta Waqaf, Zakat, Infaq dan Shadaqah serta Ekonomi Syari’ah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. Pengadilan Agama Bantul terletak di Jalan Jendral Urip Sumoharjo 8, Bantul, Bantul 55711, Yogyakarta. Kabupaten Bantul sendiri merupakan salah satu kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbatasan dengan Sleman di utara, sebelah barat berbatasan dengan kebupaten Kulonprogo, sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Kabupaten Bantul terletak antara 07ー 44' 04" - 08ー 00'

Upload: nguyenkiet

Post on 08-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

60

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan hasil penelitian yang mendiskripsikan tentang

lokasi penelitian dan pembahasan tentang pertimbangan hakim dalam memutus

perkara perceraian serta pertimbangan hakim dalam memutus perkara hak asuh

anak di Pengadilan Agama Bantul. Hasil penelitian ini berupa data-data yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan subjek penelitian dan dokumentasi yang

berupa putusan perkara baik perkara perceraian maupun perkara hak asuh anak.

A. Gambaran Umum Lokasi Pengadilan Agama Bantul

1. Profil Pengadilan Agama Bantul

Pengadilan Agama Bantul adalah Pengadilan tingkat pertama yang

berfungsi dan berwewenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

perkara-perkara di Tingkat Pertama antara orang-orang yang beragama

Islam di bidang Perkawinan, Kewarisan, Wasiat dan Hibah yang dilakukan

berdasarkan Hukum Islam serta Waqaf, Zakat, Infaq dan Shadaqah serta

Ekonomi Syari’ah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50

Tahun 2009. Pengadilan Agama Bantul terletak di Jalan Jendral Urip

Sumoharjo 8, Bantul, Bantul 55711, Yogyakarta. Kabupaten Bantul

sendiri merupakan salah satu kabupaten yang berada di Daerah Istimewa

Yogyakarta yang berbatasan dengan Sleman di utara, sebelah barat

berbatasan dengan kebupaten Kulonprogo, sebelah timur berbatasan

dengan kabupaten Gunungkidul dan sebelah selatan berbatasan dengan

Samudera Hindia. Kabupaten Bantul terletak antara 07° 44' 04" - 08° 00'

Page 2: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

61

27" Lintang Selatan dan 110° 12' 34" - 110° 31' 08" Bujur Timur. Luas

wilayah Kabupaten Bantul 508,85 Km2 (15,90 5 dari Luas wilayah

Propinsi DIY).

a. Visi dan Misi Pengadilan Agama Bantul

1) Visi

Terwujudnya Badan peradilan Indonesia Yang Agung

2) Misi

a) Menjaga Kemandirian Badan Peradilan

b) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan

c) Meningkatkan kualitas aparatur Pengadilan Agama Bantul

d) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama

Bantul

b. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Bantul

Pengadilan Merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang

berfungsi dan berwewenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

perkara-perkara di Tingkat Pertama antara orang-orang yang beragama

Islam di bidang Perkawinan, Kewarisan, Wasiat dan Hibah yang

dilakukan berdasarkan Hukum Islam serta Waqaf, Zakat, Infaq dan

Shadaqah serta Ekonomi Syari’ah sebagaimana diatur dalam Pasal 49

UU Nomor 50 Tahun 2009.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama

mempunyai fungsi sebagai berikut :

Page 3: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

62

1) Memberikan pelayanan Teknis Yustisial dan Administrasi

Kepaniteraan bagi perkara Tingkat Pertama serta Penyitaan dan

Eksekusi.

2) Memberikan pelayanan dibidang Administrasi Perkara Banding,

Kasasi, dan Peninjauan Kembali serta Administrasi Peradilan

lainnya.

3) Memberikan pelayanan Administrasi Umum pada semua unsur di

Lingkungan Pengadilan Agama.

4) Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang Hukum

Islam pada instansi Pemerintah di daerah Hukumnya apabila

diminta.

5) Memberikan pelayanan permohonan pertolongan pembagian harta

peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama

Islam.

6) Waarmerking Akta Keahliwarisan dibawah tangan untuk

pengambilan Deposito/Tabungan dan sebagainya.

7) Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan

Hukum, memberikan pertimbangan Hukum Agama, pelayanan

Riset/Penelitian, pengawasan terhadap Advokat/Penasehat Hukum

dan sebagainya.

Page 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

63

2. Wilayah Hukum Pengadilan Agama Bantul

Pengadilan Agama Bantul adalah Pengadilan Agama yang

merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang berkedudukan di Kabupaten

Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang daerah hukumnya

meliputi 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun di kabupaten Bantul.

3. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bantul

Berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi di Pengadilan

Agama Bantul:

Page 5: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

ra

KET

:=

gar

ista

nggu

ng ja

wab

=gar

is k

oord

inas

i

Sum

ber:

Pen

gadi

lan

Agam

a Ba

ntul

Tahu

n 20

13B

agan

2.St

rukt

ur O

rgan

isas

i diP

enga

dila

n A

gam

a B

antu

lTah

un 2

013

KET

UA

Drs

. Bad

awi,

S.H

., M

. Hum

HA

KIM

Drs

. A. M

aula

na F

auzi

Has

byD

ra. R

osm

alia

h, S

. H.,

M. S

iD

ra. N

. Sod

riyat

un, S

. H.,

M. S

iD

rs. A

khba

rudd

in, M

. Si.

Drs

. Riz

al P

asi,

MH

.D

rs. A

zidd

in S

irega

r, S.

H.

WA

KIL

KET

UA

Drs

. HM

. Sya

fi’I T

hoyi

b, S

.H.,

MH

PAN

ITER

A/S

EKR

ETA

RIS

H. S

uhar

to, S

. H

HA

KIM

Drs

. M. A

nwar

Ham

idi

Dra

.Mar

fu’a

h

PAN

MU

D G

UG

ATA

ND

ra. H

j. Sr

i Sug

iyar

ti

PAN

MU

DPE

RM

OH

ON

AN

Drs

. Mus

lih, S

. H.

PAN

MU

D H

UK

UM

Titik

Han

driy

ani,

S. H

., M

. Si.

WA

KIL

PA

NIT

ERA

Dra

. Suh

adiy

ahW

AK

IL S

EKR

ETA

RIS

Dra

. Afr

ikan

i Asi

yah

JUR

USI

TASi

git T

ri Su

tiant

o, S

. HSi

tatu

n, S

. H

PAN

ITER

A P

ENG

GA

NTI

Tety

Roh

may

ani,

B. A

.M

uham

mad

Nas

irM

och.

Am

rozi

Suci

ati,

S. A

g.H

j. A

ngga

riniW

inia

stut

i, S.

H.

Ros

iati,

S. A

g.

KA

UR

UM

UM

Cac

an W

ijaya

, S. H

.

KA

UR

KEP

EGA

WA

IAN

Nur

hida

yant

o, S

. H.

KA

UR

KEU

AN

GA

NA

ini F

auzi

ah, S

. H.

Page 6: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

65

Berdasarkan struktur organisasi di atas, masing-masing mempunyai

tugas pokok maupun teknis yaitu sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Pengadilan

1) Ketua Pengadilan Agama

Tugas Ketua Pengadilan antara lain:

a) Mengatur Pembagian Tugas Para Hakim

b) Membagikan Semua Berkas dan/ Surat-surat lain yang

berhubungan dengan Perkara yang diajukan ke Pengadilan

kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.

c) Menetapkan Perkara yang harus diadili berdasarkan nomor

urut, tetapi apabila terdapat perkara tertentu yang karena

menyangkut kepentingan Umum harus segera diadili, maka

perkara itu didahulukan.

d) Mengawasi Kesempurnaan Pelaksanaan Penetapan atau

Putusan Pengadilan yang telah memperoleh Kekuatan Hukum

tetap.

e) Mengadakan Pengawasan atas Pelaksanaan tugas dan tingkah

laku Hakim, Panitera, sekretaris, dan Jurusita di daerah

Hukumnya

f) mengevaluasi atas Pelaksanaan Tugas dan Tingkah Laku

Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita

Page 7: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

66

2) Wakil Ketua Pengadilan

Tugasnya ialah :

a) Membantu Ketua dalam tugas-tugasnya sehari-hari.

b) Melaksanakan tugas-tugas Ketua dalam hal ketua berhalangan.

c) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepadanya

b. Hakim

Hakim Peradilan Agama mempunyai tugas untuk menegakkan hukum

perdata islam yang menjadi wewenangnya dengan cara-cara yang

diatur dalam hukum acara Peradilan Agama (Ps. 1 dan 2 UU Nomor 4

Tahun 2004).

1) Tugas Yustisial

Hakim Peradilan Agama mempunyai tugas untuk menegakkan

hukum perdata islam yang menjadi wewenangnya dengan cara-cara

yang diatur dalam hukum acara Peradilan agama. tugas pokok

hakim di Pengadilan Agama dapat dirinci sebagai berikut:

a) Membantu pencari keadilan

b) mengatasi segala hambatan dan rintangan

c) mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa

d) memimpin Persidangan

e) memeriksa dan mengadili Perkara

f) meminutir berkas perkara

g) mengawasi pelaksanaan putusan

h) memberikan pengayoman kepada pencari keadilan

i) menggali nilai-nilai hukum yang hidup daalam masyarakat

j) mengawasi penasehat hukum

2) Tugas Non Yuditisial

a) Tugas Pengawasan sebagai Hakim Pengawas Bidang

b) turut melaksanakan hisab, rukyat dan mengadakan kesaksian

hilal

Page 8: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

67

c) sebagai rokhaniawan sumpah jabatan

d) memberikan penyuluhan hukum

e) melayani riset untuk kepentingan ilmiah

f) tugas-tugas lain yang diberikan kepadanya

3) Tugas Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara

a) konstatiring, yaitu yang dituangkan dalam Berita Acara

Persidangan dan dalam duduknya perkara pada Putusan Hakim.

b) kualifisir, yaitu yang dituangkan dalam pertimbangan hukum

dalam surat putusan.

c) konstituiring, yaitu yang dituangkan dama amar putusan

(dictum).

c. Pejabat Kepaniteraan

1) Panitera

Tugas Panitera adalah:

a) menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas

wakil panitera, panitera muda dan panitera pengganti.

b) membantu haim dengan menghadiri dan mencatat jalannya

sidang pengadilan, membuat putusan/penetapan majelis.

c) menyusun berita acara persidangan

d) melaksanakan penetapan dan putusan pengadilan

e) membuat semua daftar perkara yang diterima di kepaniteraan

f) membuat salinan atau turunan penetapan atau putusan

pengadilan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

g) bertanggungjawab kepengurusan berkas perkara, putusan,

dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak

Page 9: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

68

ketiga, surat-surat bukti, dan surat-surat lainnya yang disimpan

di kepaniteraan.

h) memberitahukan putusan verstek dan putusan di luar hadir.

i) membuat akta-akta

j) melegalisir surat surat yang akan dijadikan bukti dalam

persidangan

k) pemungutan biaya biaya pengadilan dan menyetorkannya ke

kas negara

l) mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi

dan PK.

m) melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan

eksekusi yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan Agama.

n) melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pelelangan yang

ditugaskan oleh ketua PA.

o) Menerima uang titipan pihak ketiga dan melaporkannya

kepada Ketua PA.

p) Membuat Akta Cerai.

2) Panitera Muda Gugatan

Tugas Panitera Muda Gugatan adalah:

a) membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya

sidang pengadilan.

b) melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan

persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih

Page 10: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

69

berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah

perkara gugatan.

c) memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di

kepaniteraan gugatan.

d) mencatat setiap perkara yang diterima ke dalam buku daftar

disertai catatan singkat tentang isinya.

e) menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang

berperkara apabila dimintanya.

f) menyiapkan perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau

peninjauan kembali.

g) menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda

Hukum.

3) Panitera Muda Permohonan

Tugas Panitera Muda Permohonan adalah:

a) melaksanakan tugas seprti Panitera Muda Gugatan dalam

bidang perkara permohonan.

b) termasuk dalam perkara permohonan ialah permohonan

pertolongan pembagian warisan di luar sengketa, permohonan

legalisasi Akta Ahli waris di bawah tangan,dll.

4) Panitera Muda Hukum

Panitera Muda Hukum bertugas :

a) membantu hakim yang mengikuti dan mencatat jalannya sidang

pengadilan.

Page 11: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

70

b) mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan

statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip

berkas perkara.

c) mengumpulkan, mengolah dan mengkaji serta menyajikan data

hisab, rukyat, sumpah jabatan/PNS, penelitian dan serta

melaporkannya kepada pimpinan

d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepadanya.

5) Panitera Pengganti

Tugas Panitera Pengganti adalah:

a) membantu hakim dengan melakukan persiapan, mengikuti dan

mencatat jalannya sidang pengadilan.

b) membantu hakim dalam hal membuat penetapan hari sidang,

membuat penetapan sita jaminan, membuat berita acara

persidangan yang harus selesai sebelum sidang berikutnya,

membuat penetapan-penetapan lainnya, mengetik

putusan/penetapan sidang.

c) melaporkan kepada panitera muda gugatan/permohonan pada

petugas Meja kedua untuk dicatat dalam register perkara

tentang adanya penundaan sidang serta alasan-alasannya, amar

putusan sela (kalau ada), perkara yang sudah putus beserta

amar putusannya

d) melaporkan kepada kasir untuk diselesaikan biaya-biaya dalam

proses perkara tersebut

Page 12: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

71

e) menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda

Gugatan/permohonan (Petugas meja ketiga) apabila telah

selesai diminutasi.

6) Jurusita/Jurusita Pengganti

Tugas Jurusita:

a) melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua

Pengadilan, ketua Sidang dan Panitera.

b) menyampaikan pengumuman-pengumuman dan

memberitahukan putusan pengadilan berdasarkan ketentuan

UU.

c) melakukan penyitaan atas perintah ketua pengadilan dan

dengan teliti melihat lokasi batas-batas tanah yang disita

beserta surat-suratnya yang syah apabila menyita tanah

d) melakukan tugas pelaksanaan putusan dan membuat berita

acaranya yang salinan resminya disampaikan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

e) melakukan penawaran pembayaran uang titipan pihak ketiga

serta membuat berita acaranya

f) melaksanakan tugas di wilayah Pengadilan Agama yang

bersangkutan

g) panitera karena jabatannya adalah juga pelaksanaan tugas

kejurusitaan.

Page 13: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

72

d. Subag Kepegawaian, bertugas menyimpan arsip daftar pegawai dan

mengusulkan kenaikan pangkat pegawai.

e. Subag Keuangan, bertugas mengurusi gaji pegawai, anggaran

keperluan kantor, mengajukan permintaan anggaran/pembelanjaan

untuk keperluan kantor, menerima uang masuk dan keluar beserta

membuat laporan keuangan.

f. Subag Umum, bertugas mengurusi segala administrasi kantor dan juga

menerima pembelanjaan yang telah dianggarkan oleh subag keuangan.

4. Perkara Perceraian yang Diselesaikan di Pengadilan Agama Bantul

Sesuai dengan tugas pokoknya, Pengadilan Agama Bantul telah

menyelesaikan perkara yang masuk dalam wilayah hukum Pengadilan

Agama Bantul. Berikut ini merupakan data gugatan perkara-perkara yang

diterima maupun yang diputus pada 2012 dan 2013 khususnya yang

berkaitan dengan perceraian maupun hak asuh anak.

Tabel 3. Perkara Perceraian yang Diterima di Pengadilan AgamaBantul Tahun 2012

No. Bulan

Jenis PerkaraCerai Talak Cerai Gugat

1. Januari 41 762. Februari 38 583. Maret 33 424. April 25 575. Mei 36 726. Juni 24 647. Juli 29 618. Agustus 14 389. September 49 10610 Oktober 35 8011. November 30 9812. Desember 27 55Jumlah 381 807

Sumber: Panitera Pengadilan Agama Bantul Tahun 2012

Page 14: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

73

Berdasarkan data pada tabel 3. tentang perkara perceraian yang

diterima di Pengadilan Agama Bantul Tahun 2012 menjelaskan bahwa

perkara perceraian yang diterima di Pengadilan Agama Bantul mempunyai

angka yang tinggi. Dari Tabel 3. tersebut terdapat dua jenis perkara

perceraian yaitu cerai gugat dan cerai talak. Cerai gugat adalah gugatan

perceraian yang daijukan oleh pihak isteri atau wanita sedangkan cerai

talak adalah gugatan perceraian yang diajukan oleh pihak suami atau laki-

laki. Kedua jenis perkara perceraian (cerai gugat dan cerai talak) yang

diterima di Pengadilan Agama Bantul tahun 2012 tersebut selanjutnya

akan diputus oleh Hakim yaitu perkara tersebut dapat dikabulkan maupun

ditolak menuju proses persidangan tetapi juga dapat dicabut oleh pihak

yang bersangkutan. Penyebab Hakim menolak perkara perceraian karena

gugatan yang diajukan tidak sesuai atau alasan yang diajukan tidak dapat

dibuktikan. Hakim tidak begitu saja dengan mudah memutus perkara

perceraian untuk berlanjut ke persidangan, tentu dengan pertimbangan

seperti alasan perceraian yang memang harus bisa dibuktikan. Apabila

para pihak tidak dapat membuktikan atau tidak cukup bukti, maka hakim

akan menolak atau menggugurkan perkara yang diterima tersebut.

Perkara perceraian yang diterima mengalami tunggakan di mana

masih banyak perkara yang belum diputus oleh pihak Pengadilan Agama

Bantul. Jumlah antara perkara perceraian yang diputus dan perkara yang

diterima belum seimbang, di mana jumlah perkara yang diputus belum

mencapai setengah dari perkara perceraian yang diterima. Hal ini

Page 15: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

74

disebabkan perkara yang diterima di Pengadilan Agama Bantul khususnya

mengenai perkara perceraian itu membutuhkan waktu yang cukup lama

untuk persidangan dan diputuskan.

Pada perkara perceraian yang diputus di Pengadilan Agama Bantul

tahun 2012, jumlah perkara perceraian yang dikabulkan lebih banyak

dibanding perkara perceraian yang ditolak maupun perkara perceraian

yang dicabut. Hal tersebut membuktikan bahwa pada perkara perceraian di

Pengadilan Agama Bantul kebanyakan diputus untuk dikabulkan tentu saja

dengan pertimbangan yang matang oleh hakim selaku pejabat yang

berwenang.

Tabel 4. Perkara Perceraian yang Diterima di Pengadilan AgamaBantul Tahun 2013

No. Bulan

Jenis PerkaraCerai Talak Cerai Gugat

1. Januari 46 712. Februari 36 883. Maret 24 744. April 35 745. Mei 36 726. Juni 28 607. Juli - -8. Agustus - -9. September - -10 Oktober - -11. November - -12. Desember - -Jumlah 205 439

Sumber: Panitera Pengadilan Agama Bantul Tahun 2013

Page 16: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

75

Berdasarkan data pada Tabel 4. tentang perkara perceraian yang

diterima pada bulan Januari sampai Juni 2013 bahwa angka perkara

perceraian di Pengadilan Agama Bantul mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya. Jika dibandingkan dengan perkara perceraian yang diterima

di Pengadilan Agama Bantul sampai bulan Juni 2012, jumlah perkara

perceraian yang diterima sampai bulan Juni 2013 mengalami peningkatan

yakni Cerai Talak 197 perkara menjadi 205 perkara sedangkan Cerai

Gugat dari 369 perkara menjadi 439 perkara.

Kedua tabel di atas menunjukkan bahwa angka perceraian di

Pengadilan Agama Bantul mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun

2013. Kedua tabel di atas juga menjelaskan mengenai perkara perceraian

yang diterima di Pengadilan Agama Bantul selanjutnya dibawah ini akan

menjelaskan mengenai beberapa perkara perceraian yang diterima

kemudian diputus di Pengadilan Agama Bantul.

Page 17: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

76

Tabel 5. Perkara Perceraian yang Diterima pada Januari 2012 danDiputus di Pengadilan Agama Bantul

No Nomer Perkara TanggalRegistrasi

TanggalMusyawarah

Tanggaldibacakan

Amar

1. 1/Pdt.G/2012/PA.Btl 2 Jan 2012 1 Mar 2012 1 Mar 2012 kabul2. 5/Pdt.G/2012/PA.Btl 2 Jan 2012 7 Mar 2012 7 Mar 2012 kabul3. 12/Pdt.G/2012/PA.Btl 3 Jan 2012 7 Mar 2012 7 Mar 2012 kabul4. 13/Pdt.G/2012/PA.Btl 3 Jan 2012 1 Mar 2012 1 Mar 2012 kabul5. 19/Pdt.G/2012/PA.Btl 4 Jan 2012 23 Feb 2012 23 Feb 2012 kabul6. 20/Pdt.G/2012/PA.Btl 4 Jan 2012 23 Mar 2012 23 Mar 2012 kabul7. 22/Pdt.G/2012/PA.Btl 5 Jan 2012 22 Mar 2012 22 Mar 2012 kabul8. 23/Pdt.G/2012/PA.Btl 5 Jan 2012 20 Feb 2012 20 Feb 2012 kabul9. 33/Pdt.G/2012/PA.Btl 9 Jan 2012 23 Feb 2012 23 Feb 2012 kabul10. 34/Pdt.G/2012/PA.Btl 9 Jan 2012 27 Feb 2012 27 Feb 2012 kabul11. 37/Pdt.G/2012/PA.Btl 10 Jan 2012 7 Mar 2012 7 Mar 2012 cabut12. 43/Pdt.G/2012/PA.Btl 11 Jan 2012 20 Feb 2012 20 Feb 2012 kabul13. 46/Pdt.G/2012/PA.Btl 11 Jan 2012 22 Feb 2012 22 Feb 2012 kabul14. 55/Pdt.G/2012/PA.Btl 12 Jan 2012 6 Feb 2012 6 Feb 2012 cabut15. 65/Pdt.G/2012/PA.Btl 16 Jan 2012 15 Feb 2012 15 Feb 2012 cabut16. 69/Pdt.G/2012/PA.Btl 16 Jan 2012 5 Mar 2012 5 Mar 2012 kabul17 67/Pdt.G/2012/PA.Btl 17 Jan 2012 21 Feb 2012 21 Feb 2012 kabul18. 68/Pdt.G/2012/PA.Btl 17 Jan 2012 22 Feb 2012 22 Feb 2012 Kabul19. 85/Pdt.G/2012/PA.Btl 19 Jan 2012 28 Jun 2012 28 Jun 2012 Kabul20. 86/Pdt.G/2012/PA.Btl 24 Jan 2012 26 Mar 2012 26 Mar 2012 Kabul21. 88/Pdt.G/2012/PA.Btl 24 Jan 2012 29 Feb 2012 29 Feb 2012 Kabul22. 90/Pdt.G/2012/PA.Btl 24 Jan 2012 23 Feb 2012 23 Feb 2012 Kabul23. 91/Pdt.G/2012/PA.Btl 24 Jan 2012 28 Feb 2012 28 Feb 2012 Kabul24. 92/Pdt.G/2012/PA.Btl 24 Jan 2012 15 Mar2012 15 Mar 2012 Kabul25. 94/Pdt.G/2012/PA.Btl 25 Jan 2012 25 Mar 2012 25Mar 2012 Kabul26. 100/Pdt.G/2012/PA.Btl 25 Jan 2012 23 Feb 2012 23 Feb 2012 Kabul

Sumber: pa-bantul.go.id Tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa pada umumnya perkara

perceraian yang diterima membutuhkan waktu minimal satu sampai dua

bulan untuk dapat diputus oleh Hakim. Hal tersebut membuktikan bahwa

untuk memutus perkara perceraian di Pengadilan Agama Bantul tidak

memerlukan waktu yang lama dan kecenderungan Hakim relatif mudah

memutus perkara untuk bercerai. Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 26

perkara perceraian yang diterima di Pengadilan Agama Bantul, 23 perkara

perceraian diputus untuk bercerai. Hal tersebut menunjukkan bahwa

Page 18: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

77

perkara perceraian yang diterima di Pengadilan Agama Bantul sebagian

besar diputus untuk dikabulkan daripada ditolak atau dicabut.

B. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Memutus Perkara Perceraian

Pengadilan Agama Bantul sebagaimana Pengadilan Agama yang lainnya

di Indonesia merupakan pengadilan tingkat pertama. Pengadilan Agama

merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari

keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu. Pengadilan

Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan

perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang

Perkawinan, wasiat, hibah, wakaf, infaq, sodaqoh dan ekonomi syari’ah.

Hakim Pengadilan Agama Bantul mempunyai tugas untuk menegakkan

hukum acara perdata Islam yang menjadi wewenangnya dengan cara-cara

yang diatur dalam hukum acara peradilan agama. Dengan demikian Hakim

tersebut harus memahami dan mencermati khususnya tentang hukum

perkawinan Islam. Sebelum Hakim memberikan sebuah pertimbangan dalam

memutuskan sebuah perkara, Hakim menggunakan salah satu teknik yang

sekaligus tugas seorang Hakim itu sendiri, yaitu mengkualifisir. Hakim

menganalisis fakta-fakta yang terbukti dan yang tidak terbukti. Fakta yang

terbukti kemudian akan dipilih lagi mana yang merupakan fakta hukum dan

yang bukan fakta hukum. Fakta hukum tersebut kemudian dicari hubungan

hukumnya. Mengkualifisir bertujuan untuk menetapkan putusan yang tepat.

Dalam penelitian ini, pertimbangan hakim adalah alasan-alasan hakim

dalam memutus suatu perkara sebagai pertanggungjawaban kepada

Page 19: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

78

masyarakat sehingga bernilai obyektif. Dasar pertimbangan hakim dalam

memutus perkara perceraian di Pengadilan Agama Bantul adalah sebagai

berikut:

1. Mediasi yang tidak berhasil

Banyaknya perkara Perceraian di Pengadilan Agama Bantul baik

cerai gugat maupun cerai talak yang masuk ke pengadilan harus melalui

proses mediasi sebagai upaya perdamaian. Menurut Hakim hal tersebut

sesuai dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) RI Nomor 1 Tahun

2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Pasal 1 ayat (7) Perma

Nomor 1 Tahun 2008 menyebutkan bahwa mediasi adalah cara

penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh

kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator. Berdasarkan Perma

ini prosedur mediasi wajib ditempuh dalam penyelesaian perkara perdata

di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama termasuk perkara perceraian.

Berdasarkan Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam (KHI) bahwa

perceraian hanya dapat dilakukan di sidang Pengadilan Agama setelah

Pengadilan Agama telah berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua

belah pihak. Pasal 115 KHI tersebut menjelaskan bahwa untuk bercerai

harus melalui sidang perceraian, pengadilan pun tidak dengan mudahnya

memutus sebuah gugatan perceraian yang masuk bahkan pengadilan

mengupayakan untuk mediasi. Jika upaya mediasi yang dilakukan

Pengadilan tidak berhasil dan pihak yang bersangkutan masih tetap

bersikukuh ingin bercerai maka dapat dilakukan jalan terakhir yaitu

Page 20: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

79

perceraian yang tentu saja harus didasari dengan alasan-alasan yang dapat

dibuktikan.

Mediasi merupakan salah satu upaya pengadilan untuk mendamaikan

para pihak khususnya pada perkara perceraian. Mediator dalam proses

mediasi adalah Hakim Pengadilan Agama Bantul yang telah ditunjuk oleh

Ketua Pengadilan dan apabila mediasi gagal dan harus berlanjut ke

persidangan maka Hakim yang ditunjuk akan berbeda dengan Hakim

sebagai mediator. Proses mediasi yang dilakukan di Pengadilan Agama

Bantul dilakukan empat kali pemanggilan dan dengan prinsip kehati-

hatian. Misalnya pemanggilan pertama atau sidang pertama di mana jika

Penggugat tidak hadir dalam pemanggilan maka perkara tidak dibatalkan.

Kemudian jika pada pemanggilan kedua Tergugat tidak hadir juga tidak

langsung dibatalakan. Pada pemanggilan kedua ini meskipun telah

dibacakan gugatan dan pembuktian, kedua belah pihak baru dapat hadir

maka dilakukan mediasi. Pada pemanggilan ketiga merupakan hak jawab.

Sidang keempat merupakan berakhirnya pembuktian dan perkara tersebut

sudah diputus.

Menurut Hakim, ada beberapa kasus perceraian, di mana para pihak

menolak mediasi yang dilakukan oleh pengadilan dengan alasan bahwa

mereka sudah melakukan upaya mediasi diluar pengadilan namun Hakim

tidak langsung percaya begitu saja. Upaya mediasi yang gagal biasanya

disebabkan karena pada saat pertemuan kedua belah pihak baik tergugat

maupun tergugat, salah satu dari mereka yaitu Tergugat tidak hadir dalam

Page 21: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

80

mediasi yang dilakukan oleh pengadilan. Hal tersebut akan mempersulit

hakim untuk mengupayakan mediasi karena hakim tidak dapat

mendengarkan kedua belah pihak melainkan hanya salah satu pihak saja,

selain itu dalam Perma Nomor 1 Tahun 2008 juga sangat ditegaskan

bahwa mediasi baru dapat terjadi atas kesepakatan kedua belah pihak.

Ketika Tergugat tidak datang dan pihak Penggugat tetap bersikukuh untuk

bercerai dan telah cukup bukti maka hakim memutus perkara perceraian

tersebut untuk terus berlanjut ke persidangan.

Penyebab upaya mediasi yang gagal selanjutnya adalah meskipun

kedua belah pihak baik Penggugat maupun Tergugat telah datang dalam

pertemuan upaya mediasi tetapi mereka berdua telah bersepakat dan

bersikukuh untuk bercerai. Ketika upaya mediasi dilakukan dan hakim

mendengarkan kedua belah pihak telah sepakat untuk bercerai dan telah

disertai dengan alasan yang dapat dibuktikan maka hakim memutus

perkara tersebut untuk berlanjut ke persidangan. Hal tersebut telah

ditegaskan dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomer 1 Tahun 2008

bahwa jika dalam mediasi tidak mencapai kesepakatan atau mediasi gagal

maka hakim dapat melanjutkan pemeriksaan perkara tersebut di

persidangan. Pada saat pemeriksaan di persidangan Hakim selalu

menyarankan untuk upaya mediasi atau membujuk untuk rukun kembali.

Hakim melihat bahwa jika sebuah rumah tangga tidak sesuai dengan

tujuan perkawinan maka akan percuma saja diteruskan. Jika diteruskan

Page 22: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

81

maka akan ada hal yang tidak diinginkan seperti kekerasan,

perselingkuhan dan sebagainya.

Mediasi seakan menjadi sebuah formalitas di mana perkara

perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama Bantul sebagian besar

diputus untuk dikabulkan meskipun perkara tersebut telah melalui upaya

mediasi yang dilakukan oleh pengadilan. Menurut Hakim, dari perkara

perceraian yang masuk di Pengadilan Agama Bantul hanya satu atau

perkara saja yang mampu diselesaikan dengan mediasi. Berikut ini

merupakan perkara yang diputus bercerai karena upaya mediasi telah gagal

dilakukan, antara lain:

1) Perkara Nomor 459/Pdt.G/2012/PA.Btl

bahwa Majelis Hakim dengan dibantu oleh Hakim Mediator telahberusaha semaksimal mungkin untuk merukunkan kepadaPenggugat agar bersabar dan tetap rukun untuk mempertahankankeutuhan rumah tangganya bersama Tergugat akan tetapi usahatersebut tidak berhasil

2) Perkara Nomor 788/Pdt.G/2012/PA.Btl

Menimbang, bahwa Majelis Hakim dan mediator telah berupayadengan sungguh-sungguh untuk mendamaikan Pemohon danTermohon, akan tetapi tidak berhasil

3) Perkara Nomor 825/Pdt.G/2012/PA.Btl

Menimbang bahwa, Majelis Hakim dan mediator telah berusahamendamaikan Pemohon konpensi dengan Termohon konpensi agartetap rukun dalam rumah tangga, akan tetapi usaha tersebut tidakberhasil

Page 23: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

82

Upaya yang dilakukan hakim pun tidak hanya sampai mediasi saja,

setiap kali persidangan hakim selalu menanyakan kepada para pihak untuk

berdamai sebelum hakim memutus perkara. Dari banyaknya perkara

perceraian di Pengadilan Agama Bantul, hanya sedikit saja yang mampu

berhasil dilakukan upaya mediasi yaitu satu atau dua perkara di tahun

2012. Perkara perceraian ini dapat berhasil karena adanya iktikad baik dari

kedua belah pihak baik Tergugat maupun Penggugat. Dengan adanya

iktikad baik ini akan mempermudah Mediator sebagai penengah sehingga

dapat mencapai kesepakatan. Adapun perkara perceraian yang tidak

berhasil dalam mediasi kemudian berlanjut pada pemeriksaan di

persidangan. Pada persidangan, Hakim selalu mengupayakan untuk

perdamaian dan itu berhasil sehingga perkara dapat dicabut dan mereka

tidak diputus untuk bercerai. Perkara perceraian yang dicabut karena

upaya mediasi yang berhasil, antara lain perkara Nomer

55/Pdt.G/2012/PA.Btl dengan mempertimbangkan bahwa Majlis perlu

mengemukakan dalil qo’idah fiqhiyyah yang artinya : Perdamaian itu

adalah pokok segala hukum.

2. Alasan-alasan perceraian yang dapat dibuktikan

Sesuai dengan Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam (KHI), bahwa

perceraian hanya dapat dilakukan di sidang Pengadilan Agama setelah

Pengadilan Agama tersebut telah berusaha dan tidak berhasil

mendamaikan kedua belah pihak. Pasal tersebut menjadi salah satu bukti

bahwa perceraian bagi beragama Islam itu tidak dengan mudah terjadi,

Page 24: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

83

serta harus dengan alasan yang jelas. Alasan perceraian selanjutnya juga

dijelaskan dalam Pasal 116 KHI. Menurut Pasal 116 KHI perceraian dapat

terjadi karena alasan atau alasan-alasan:

a. salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudidan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

b. salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahunberturut-turut tanpa izin dari pihak lain dan tanpa alasan yang sah ataukarena hal lain diluar kemampuannya;

c. salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atauhukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung;

d. salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yangmembahayakan pihak lain;

e. salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibattidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau isteri;

f. antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan danpertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalamrumah tangga;

g. suami melanggar taklik talak’h. peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya

ketidakrukunan dalam rumah tangga.

Alasan perceraian pada perkara perceraian yang masuk di Pengadilan

Agama Bantul tahun 2012, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Perceraian diPengadilan Agama Bantul tahun 2012

No. Bulan Faktor-faktor Penyebab Perceraian JumlahKeterangan

A B C D E F G

1. Januari 6 27 3 2 83 121 CG : 92 CT : 292. Februari 31 3 1 65 100 CG : 79 CT : 213. Maret 1 35 51 2 89 CG : 79 CT : 104. April 1 23 1 1 83 1 109 CG : 81 CT : 285. Mei 5 25 1 1 67 99 CG : 66 CT : 336. Juni 2 33 34 69 CG : 44 CT : 257. Juli 1 33 44 76 CG : 54 CT : 228. Agustus 1 35 48 1 85 CG : 68 CT : 179. September 1 38 2 42 83 CG : 55 CT : 2810. Oktober 42 1 38 1 82 CG : 66 CT : 1611. November 7 30 2 45 84 CG : 72 CT : 1212. Desember CG: CT:

25 352 12 1 5 600 604 CG: 756 CT: 341Sumber: Panitera Pengadilan Agama Bantul Tahun 2012

Page 25: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

84

Keterangan:A= MoralB= Meninggalkan KewajibanC= Menyakiti JasmaniD= DihukumE= Cacat BiologisF= Terus menerus berselisihG= Lain-lainCG= Cerai GugatCT= Cerai Talak

Pada Tabel 6. tentang faktor-faktor penyebab perceraian di

Pengadilan Agama Bantul menjelaskan bahwa ada enam faktor yang

menjadi penyebab perceraian di Pengadilan Agama Bantul, antara lain

moral, meninggalkan kewajiban, menyakiti jasmani, dihukum, cacat

biologis dan terus-menerus berselisih. Dari kelima faktor tersebut yang

menjadi pengaruh terbesar perceraian di Pengadilan Agama Bantul tahun

2012 adalah terus-menerus berselisih, selanjutnya karena meninggalkan

kewajiban, moral, menyakiti jasmani, cacat biologis, dan dihukum. Faktor

moral merupakan faktor perceraian yang berkaitan dengan moral baik

tergugat maupun penggugat, misalnya adanya perselingkuhan yang

menjadi alasan perceraian, maupun hal yang mempengaruhi perilaku baik

tergugat maupun tergugat seperti mabuk dan berjudi. Pada faktor

meninggalkan kewajiban adalah mengenai segala kewajiban baik

penggugat maupun tergugat sebagai suami istri maupun sebagai orang tua

dari anak-anak mereka. Kewajiban yang dimaksud adalah kewajiban

sebagaimana diatur dalam undang-undang seperti Undang-Undang

Perkawinan (UUP), Peraturan Pelaksanaan UUP, dan Kompilasi Hukum

Islam.

Page 26: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

85

Faktor yang menjadi penyebab perceraian selanjutnya adalah

menyakiti jasmani, misalnya adanya kekerasan dalam rumah tangga

(KDRT) yang terus menerus dilakukan khususnya kekerasan secara fisik.

Sedang dihukum merupakan faktor yang menjadi alasan perceraian

selanjutnya, yang dimaksud dengan dihukum adalah alasan perceraian

yang diajukan karena pihak tergugat telah dihukum khususnya dalam

perkara pidana sehingga tergugat tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Faktor lain penyebab perceraian adalah cacat biologis, cacat biologis ini

misalnya karena tergugat mempunyai cacat secara fisik maupun non fisik.

Faktor terakhir penyebab perceraian di pengadilan Agama Bantul yang

terakhir adalah terus-menerus berselisih, misalnya dalam sebuah rumah

tangga antara suami dan istri sering terjadi percekcokan atau berselisih

paham yang terjadi secara terus menerus dan sulit diredamkan. Secara

umum, menurut para hakim alasan-alasan adanya perceraian di Pengadilan

Agama Bantul adalah masalah ekonomi yang kemudian menyebabkan

pertengkaran, suami atau istri yang pergi meninggalkan rumah tangganya,

dan adanya pria atau wanita idaman lain.

Page 27: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

Tab

el 7

. Fak

tor-

Fakt

or P

enye

bab

terj

adin

ya P

erce

raia

n di

Pen

gadi

lan

Aga

ma

Ban

tul t

ahun

201

3

Fakt

or-F

akto

r Pen

yeba

b Pe

rcer

aian

No

Bul

anA

BC

DE

FG

HI

JK

LM

NO

Jml.

Ket

eran

gan

1.Ja

nuar

i2

123

631

90C

G: 6

3 C

T: 2

72.

Febr

uari

57

2154

87C

G: 6

5 C

T: 2

23.

Mar

et1

652

240

101

CG

: 61

CT:

40

4.A

pril

141

6710

9C

G: 8

9 C

T: 2

05.

Mei

23

211

276

210

7C

G: 8

1 C

T: 2

66.

Juni

17

271

251

89C

G: 7

5 C

T: 1

4Su

mbe

r: P

anite

raPe

ngad

ilan

Agam

a Ba

ntul

Tahu

n 20

13

Ket

eran

gan:

A=

polig

ami t

idak

seha

tC

G=

Cer

ai G

ugat

B=

kris

is a

khla

kC

T= C

erai

Tal

akC

= ce

mbu

ruD

= ka

win

pak

saE=

eko

nom

iF=

tida

k ad

a ta

nggu

ng ja

wab

G=

kaw

in d

ibaw

ah u

mur

H=

keke

jam

an ja

sman

iI =

kek

ejam

an m

enta

lJ =

dihu

kum

K=

caca

t bio

logi

sL=

pol

itis

M=

gang

guan

pih

ak k

etig

aN

= tid

ak a

da k

ehar

mon

isan

O=

Lain

-lain

Page 28: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

87

Berdasarkan Tabel 7. tentang faktor-faktor penyebab perceraian di

Pengadilan Agama Bantul dari bulan Januari sampai Juni tahun 2013 dapat

dilihat bahwa faktor-faktor penyebab perceraian pada tahun 2013 lebih

spesifik atau khusus dibanding dengan faktor-faktor penyebab perceraian

pada Tabel 5. Pada Tabel 6. mempunyai 14 faktor-faktor penyebab

perceraian di Pengadilan Agama Bantul antara lain poligami tidak sehat;

krisis akhlak; cemburu; kawin paksa; faktor ekonomi; tidak ada tanggung

jawab sebagai suami atau istri; kawin dibawah umur; kekejaman jasmani;

kekejaman mental; dihukum; cacat biologis; politis; gangguan pihak

ketiga; dan tidak ada keharmonisan, sedangkan pada Tabel 5. faktor-faktor

penyebab perceraian hanya memiliki 6 faktor antara lain moral;

meninggalkan kewajiban; menyakiti jasmani; dihukum; cacat biologis; dan

terus-menerus berselisih.Sebenarnya faktor-faktor penyebab perceraian

baik yang ada dalam tabel 6. maupun tabel 7. memiliki kesamaan hanya

saja pada tabel 6. dibuat lebih spesifik berdasarkan perkara perceraian

yang diterima di Pengadilan Agama Bantul tahun 2013.

Setiap gugatan perceraian baik cerai gugat maupun cerai talak yang

masuk ke pengadilan harus dapat dibuktikan oleh masing-masing pihak

dan harus memenuhi alasan perceraian berdasarkan peraturan yang berlaku

seperti pada Pasal 116 KHI. Alasan-alasan tersebut harus mampu

dibuktikan oleh para saksi. Hakim tidak begitu dengan mudah memutus

perkara perceraian namun juga harus dibuktikan oleh saksi-saksi yang

mendengar dan melihat secara langsung bukti tersebut. Oleh karena itu

Page 29: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

88

dalam persidangan perkara perceraian, hakim mempertimbangkan

kesaksian para saksi dalam memutus perkara perceraian. Berikut ini alasan

perceraian menurut Pasal 116 KHI pada beberapa perkara perceraian yang

mampu dibuktikan oleh saksi, yaitu sebagai berikut:

1) Perkara Nomer 5/Pdt.G/2012/PA.Btl

Kedua saksi membenarkan:

Bahwa yang saksi ketahui, rumah tangga Penggugat danTergugat tidak harmonis sering terjadi pertengkaran yangpenyebabnya masalah ekonomi, Tergugat suka minum-minumankeras sampai mabuk, Tergugat suka pergi mancing, Tergugattidak memberi uang untuk Penggugat dan anak-anak.

Alasan di atas sesuai dengan Pasal 116 huruf a KHI di mana perceraian

dapat terjadi jika salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk,

pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan.

2) Perkara Nomer 1085/Pdt.G/2012/PA.Btl

Kedua saksi membenarkan:

Bahwa, perpisahan Penggugat dan Tergugat diawali denganadanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat. Adapunsebabnya, karena Tergugat sering minum-minuman keras, sukaKDRT kepada Penggugat dan kelakuan Tergugat keras dan kasarkemudian Penggugat pulang ke rumah Saksi.

Alasan di atas sesuai dengan Pasal 116 huruf a KHI di mana perceraian

dapat terjadi jika salah satu pihak menjadi pemabuk, pemadat, penjudi

dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan; selain itu juga sesuai

dengan Pasal 116 huruf d salah satu pihak melakukan kekejaman atau

penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain.

Page 30: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

89

3) Perkara Nomer 43/Pdt.G/2012/PA.Btl

Kedua saksi membenarkan:

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang demikianitu menjadi goyah karena dahulu pernikahannya didorongPenggugat telah hamil dulu sementara ibu Tergugat tidakmerestui perkawinan mereka ;

- Bahwa selama berpisah Tergugat sebagai suami tidak pernahmenjalankan kewajibannya sebagai suami baik secara lahirmaupun batin

Alasan di atas sesuai dengan Pasal 116 huruf f yaitu perceraian dapat

terjadi karena antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan

dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam

rumah tangga.

4) Perkara Nomer 19/Pdt.G/2012/PA.Btl

Saksi bersaksi bahwa:

- bahwa Saksi sering mendengar Penggugat dan Tergugatbertengkar

- bahwa Tergugat suka melakukan kekerasan terhadapPenggugat

- bahwa Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak dansetiap diajak ke dokter Tergugat menolak

Alasan gugatan tersebut sesuai dengan Pasal 116 huruf d Kompilasi

Hukum Islam di mana adanya kekerasan dalam rumah tangga.

Menurut Hakim, sebuah perkara perceraian dapat dikabulkan jika

perkara tersebut mempunyai alasan yang dapat dibuktikan sehingga

dengan hal tersebut dapat menguatkan gugatan. Bukti dalam persidangan

dapat berupa pengakuan, bukti tertulis, dan saksi. Pada umumnya bukti

dalam putusan perkara perceraian di Pengadilan Agama Bantul meliputi

bukti tertulis dan bukti saksi (berjumlah dua orang saksi). Bukti tertulis

Page 31: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

90

berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penggugat, Fotokopi Akta

Nikah, dan Fotokopi Akta Kelahiran (mengenai hak asuh anak karena

perceraian), sedangkan bukti saksi pada umumnya berjumlah dua orang

saksi baik dari pihak Penggugat maupun Tergugat. Pada umumnya perkara

perceraian di Pengadilan Agama Bantul dalam pembuktian di persidangan

hanya menggunakan kedua bukti (bukti tertulis dan bukti saksi) tersebut

tanpa secara khusus menambahkan bukti lain, misalnya pada perkara

perceraian yang alasan gugatan adalah kekerasan dalam rumah tangga

(KDRT) pada Perkara Nomer 1085/Pdt.G/2012/PA.Btl tidak menyertakan

buki lain seperti surat hasil Visum dokter tetapi hanya dibuktikan dengan

keterangan saksi atau bukti saksi. Dengan kata lain, Hakim di Pengadilan

Agama Bantul hanya mengandalkan bukti seadanya dalam

mempertimbangkan putusannya yaitu Bukti tetulis yang berupa fotokopi

akta nikah dan fotokopi KTP serta keterangan dari dua orang saksi yang

dihadirkan.

Kebanyakan putusan perkara perceraian di Pengadilan Agama

Bantul, saksi yang dihadirkan di persidangan berjumlah dua orang dari

Penggugat dan dua orang dari Tergugat (jika Tergugat datang dalam

persidangan). Dari para saksi yang dihadirkan tersebut menurut Hakim

sudah dirasa cukup. Keterangan saksi ini selanjutnya diberikan secara lisan

dan disampaikan sendiri oleh saksi dan tidak boleh diwakilkan. Saksi-saksi

yang dihadirkan dalam persidangan pun kebanyakan masih merupakan

salah satu keluarga atau kerabat para pihak baik Penggugat maupun

Page 32: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

91

Tergugat. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kesaksian, di mana saksi

akan cenderung memihak pada pihak yang membawanya karena masih

kerabat atau keluarga.

Kesaksian hanya dapat disampaikan oleh orang yang mengetahui

secara langsung atau dengan mata kepala sendiri kejadian tersebut. Saksi

yang dihadirkan dalam perkara perceraian tidak demikian, kebanyakan

putusan perkara menjelaskan bahwa saksi tidak mengetahui secara

langsung dan tidak melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa tersebut.

Mereka (saksi) hanya mendengar cerita dari Penggugat ataupun tergugat

saja. Kesaksian ini merupakan kesaksian yang didengar dari orang lainatau

disebut dengan testimonium de auditu. Sebenarnya kesaksian ini tidak

diperkenankan karena keterangan itu tidak berhubungan dengan peristiwa

yang dialami sendiri. Pada paktiknya Hakim di Pengadilan Agama Bantul

tetap menggunakan kesaksian tersebut dalam perkara perceraian.

3. Pertimbangan secara psikologis

Menurut Hakim, sebuah perkara perkawinan dapat diputus kabul

dengan melihat keadaan sebuah perkawinan itu sendiri. Jika sebuah

perkawinan atau rumah tangga sudah tidak dapat dipertahankan lagi maka

Hakim akan memutus kabul dengan melihat alasan-alasan yang mampu

dibuktikan di persidangan tentunya. Hakim berpendapat jika sebuah rumah

tangga sudah tidak dapat dipersatukan lagi maka akan diputus kabul

karena Hakim berpendapat jika sebuah rumah tangga sudah hancur tetapi

dipaksakan untuk bersatu akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

Page 33: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

92

seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan, ataupun

yang lainnya. Seperti pada perkara Nomer 459/Pdt.G/2012/PA.Btl sebagai

berikut:

maka secara psychologis dapat disimpulkan bahwa ikatan batinyang mendasari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah tidakada lagi. Dan hati kedua belah pihak telah pecah dan sulit untukdirukunkan atau disatukan lagi. Oleh karena itu Majelis Hakimberkeyakinan bahwa mempertahankan rumah tangga Penggugatdan Tergugat tersebut merupakan suatu sia-sia dan tidakbermanfaat, bahkan akan menjadi beban psikologis yang beratkhususnya bagi Penggugat. Oleh karena itu perlu dicarikan jalankeluar atau solusi yang tepat dan bermanfaat bagi keduanyaadalah perceraian. Sebab dengan perceraian dapat memberikanrasa ketenangan batin dan memperoleh kepastian hukum sertastatus sosial yang jelas bagi keduanya

Dengan adanya perceraian, diharapkan mampu menjadi jalan keluar

yang terbaik dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Para pihak tidak

berada dalam keterpaksaan dan menanggung beban psikologis atau mental.

Dengan status sosial yang baru setelah perceraian, para pihak dapat

mencari pasangan yang dianggap terbaik tanpa adanya dianggap

melakukan perselingkuhan karena status mereka telah single.

Menurut Hakim, sebuah masalah atau perselisihan dalam rumah

tangga atau perkawinan merupakan hal yang wajar karena perkawinan

merupakan penyatuan dua insan yang berbeda. Perbedaan tersebut

harusnya mampu melengkapi satu sama lain dalam membina rumah

tangga. Akan tetapi jika perbedaan tersebut terus menerus terjadi dan

menimbulkan perselisihan yang berkepanjangan, maka hal tersebut bukan

suatu hal yang wajar. Sebuah rumah tangga atau perkawinan mempunyai

tujuan yaitu menjadi keluarga yang bahagia dan kekal. Jika perselisihan

Page 34: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

93

yang terjadi terus menerus bahkan terjadi kekerasan dalam rumah tangga

tentu sudah tidak sejalan dengan tujuan perkawinan tersebut. Seperti pada

perkara Nomer 459/Pdt.G/2012/PA.Btl sebagai berikut:

bahwa secara filosofis keadaan rumah tangga Penggugat danTergugat sudah tidak sejalan lagi dengan maksud dan tujuanperkawinan sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 3 Kompilasi HukumIslam. Dan tuntunan al-Qur'an surat Ar- Rum ayat 21 yangmenghendaki perkawinan itu dapat membentuk rumah tangga(keluarga) yang bahagia dan kekal, serta sakinah, mawaddahwarahmah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

C. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Memutus Perkara Hak Asuh Anak

karena Perceraian

Perkara hak asuh anak atau hadlanah karena perceraian di Pengadilan

Agama Bantul tidak secara khusus berdiri dalam perkara tersendiri namun

masuk dalam perkara perceraian. Hal tersebut dapat dilihat pada data perkara

yang masuk maupun perkara yang diputus di Pengadilan Agama Bantul Tahun

2012. Pada perkara hak asuh anak karena perceraian Hakim mempunyai

beberapa pertimbangan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam

batasan masalah, bahwa pertimbangan hakim adalah alasan-alasan hakim

dalam memutus suatu perkara sebagai pertanggungjawaban kepada

masyarakat sehingga bernilai obyektif.

Pertimbangan dalam memutus perkara hak asuh anak karena perceraian

di Pengadilan Agama Bantul, adalah sebagai berikut:

1. Kewenangan ibu terhadap hak asuh anak

Dasar pertimbangan hakim secara yuridis pada perkara hak asuh

anak karena perceraian adalah berdasarkan Pasal 105 huruf a Kompilasi

Page 35: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

94

Hukum Islam (KHI) di mana hak asuh anak (hadlanah) yang belum

mumayyiz atau belum berumur 12 tahun berada pada ibu. Pertimbangan

Hakim berdasarkan Pasal 105 huruf a KHI. Perkara hak asuh anak karena

perceraian di Pengadilan Agama Bantul sebagian besar menggunakan

pertimbangan ini yaitu mengacu pada Pasal 105 huruf a KHI seperti pada

perkara Nomor 459/Pdt.G/2012/PA.Btl, Nomor 788/Pdt.G/2012/PA.Btl,

dan Nomor 825/Pdt.G/2012/PA.Btl, sebagai berikut:

- Perkara Nomor 459/Pdt.G/2012/PA.Btl

Menimbang, bahwa karena anak Penggugat dan Tergugat yang bernamaALMA LIANA RAHMAWATI yang lahir tanggal 19 Juli 2002 (Bukti P.3)sampai saat ini baru berumur 10 tahun atau belum mumayiz, maka sesuaiketentuan Pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam dan karena selama inisudah diasuh ibunya, maka secara psychologis lebih dekat kepada ibunya,oleh karena itu maka selayaknya hak asuh anak tersebut diberikan kepadaPenguggat

- Perkara Nomor 788/Pdt.G/2012/PA.Btl

Menimbang bahwa berdasarkan Alat Bukti ( T.1 ) Anak PenggugatRekonpensi dengan Tergugat Rekonpensi yang bernama ANAK 2,lahir 5 Juni 2006, belum berumur 12 tahun, maka menetapkan anaktersebut belum Mumayyiz, dan Penggugat Rekonpensi tidak adahalangan untuk mengasuhnya, maka berdasarkan pasal 156 huruf(a) menetapkan anak Penggugat rekonpensi dengan TergugatRekonpensi tersebut berada di bawah Hadhanah PenggugatRekonpensi

- Perkara Nomor 825/Pdt.G/2012/PA.Btl

Maka berdasarkan 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam diIndonesia, menetapkan anak Penggugat rekonpensi denganTergugat rekonpensi yang bernama ANAK PEMOHON DANTERMOHON, lahir tanggal 16 Februari 2010, berada di bawahhadanah Penggugat rekonpensi

Page 36: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

95

Menurut Hakim, pertimbangan hukum pada Pasal 105 huruf a KHI

tersebut bukan merupakan dasar hukum yang mutlak artinya bisa saja hak

asuh anak berada pada ayahnya meskipun anak tersebut belum mumayyiz

atau belum berumur 12 tahun. Ketentuan Pasal 105 huruf a KHI tersebut

berlaku selama ibu sebagai orang tua mampu menjalankan kewajibannya

dengan baik. Artinya jika dalam sebuah perceraian ibu tidak mampu

melaksanakan kewajibannya dan melanggar ketentuan Pasal 116 KHI

seperti sering meninggalkan rumah, tidak mengurusi keluarga, sering

berjudi, pemabuk dan sebagainya, maka hak asuh anak bisa saja berada

pada ayah. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melihat pertimbangan lain,

seperti karena adanya pertimbangan psikologis yang berkaitan dengan

psikologis anak yang bersangkutan misalnya anak lebih dekat dengan

ayahnya dibanding dengan ibunya karena ibunya sering pergi

meninggalkan keluarganya dan perhatian ayahnya lebih besar

dibandingkan dengan ibunya sehingga secara otomatis anak akan lebih

merasa nyaman berada pada ayahnya.

2. Pertimbangan hukum Hakim berdasar Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2002 tentang Perlindungan Anak

Menurut salah satu Hakim di Pengadilan Agama Bantul, salah satu

yang menjadi pertimbangan hukum Hakim adalah berdasarkan Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, orang

tua (bapak maupun ibu) memiliki hak yang setara dan sama sebagai orang

Page 37: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

96

tua untuk mengasuh, memelihara, dan merawat serta melindungi hak-hak

anak. Undang-Undang Perlindungan Anak merupakan pertimbangan

hukum yang penting karena dalam undang-undang tersebut mengatur

mengenai jaminan hak anak dan melindungi kepentingan anak tersebut.

Pada kenyataannya kebanyakan putusan perkara hak asuh anak

karena perceraian di Pengadilan Agama Bantul tidak menggunakan

pertimbangan hukum Undang-Undang Perlindungan Anak, seperti pada

perkara Nomor 459/Pdt.G/2012/PA.Btl, Nomor 788/Pdt.G/2012/PA.Btl,

dan Nomor 825/Pdt.G/2012/PA.Btl. Dari ketiga contoh perkara hak asuh

anak tersebut yang menjadi pertimbangan hukum adalah Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.

3. Kemampuan ekonomi

Hakim berpendapat bahwa pada perkara perceraian yang

mempersoalkan mengenai hak asuh anak atau hadhonah, anak menjadi

pertimbangan terpenting bagi hakim dalam memutus perkara perceraian

tersebut. Jaminan masa depan dan kehidupan anak menjadi tujuan penting

setelah adanya perceraian karena sesuai dengan Undang-Undang

Perlindungan Anak yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002.

Menurut Hakim, anak tidak hanya terjamin dalam hal psikologis atau

kasih sayang, tetapi juga terjamin secara materi atau penghidupan yang

layak yang mencakup kebutuhan ekonomi anak. Hakim dalam memutus

perkara hak asuh anak akan mempertimbangkan masa depan anak dan hal

tersebut menjadi salah satu pertimbangan hakim dalam memutus hak asuh

Page 38: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

97

anak karena perceraian yaitu dengan melihat Pasal 105 huruf c Kompilasi

Hukum Islam di mana pemeliharaan anak setelah perceraian ditanggung

oleh ayah. Misalnya seperti pada perkara Nomer 788/Pdt.G/2012/PA.Btl

dan Nomer 825/Pdt.G/2012/PA.Btl, meskipun hak asuh kedua perkara

tersebut berada pada ibunya yang penghasilan perbulannya lebih sedikit

dibanding ayah namun hakim mempertimbangkan besarnya tunjangan

nafkah anak yang harus diberikan ayah kepada anak.

Mengenai kemampuan ekonomi, siapa (ibu atau ayah) yang lebih

mampu secara ekonomi dalam menjamin kebutuhan anak selanjutnya akan

dibuktikan melalui keterangan saksi-saksi yang dihadirkan. Saksi yang

hadir dalam persidangan akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

Hakim selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Persidangan yang

merupakan satu kesatuan dengan Putusan Perkara tersebut. Misalnya

perkara Nomer 825/Pdt.G/2012/PA.Btl yang salah satu saksi dari Tergugat

menerangkan bahwa penghasilan Pemohon setiap bulan sebesar

Rp.1.500.000. Selanjutnya dengan keterangan saksi tersebut dapat menjadi

pertimbangan Hakim untuk memutus siapakah yang lebih mampu secara

ekonomi dan selanjutnya sebagai nafkah anak.

4. Kasih sayang orang tua terhadap anak

Hakim berpendapat bahwa setiap anak berhak mendapatkan kasih

sayang dari kedua orang tuanya, tidak terkecuali pada anak setelah adanya

perceraian, meskipun kedua orang tuanya telah bercerai tetapi tidak

mempengaruhi hak anak untu mendapatkan kasih sayang dari orang

Page 39: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

98

tuanya. Kasih sayang orang tua terhadap anak dapat dilihat dari kedekatan

anak dengan orang tua itu sendiri, dan tidak hanya kedekatan fisik tetapi

juga kedekatan secara emosional atau psikologis. Kedekatan psikologis ini

selanjutnya akan mempengaruhi sifat emosional atau faktor psikologis

dalam diri anak. Faktor kedekatan antara anak dan orang tua ini lah yang

perlu diperhatikan misalnya anak mempunyai kedekatan yang lebih

dengan salah satu orangtuanya (ibu atau bapak), sehingga anak menjadi

nyaman tinggal bersama salah satu orang tuanya tersebut dan dapat

mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut. Ketika anak sudah merasa

nyaman dan aman tinggal bersama salah satu orang tuanya maka akan

tercipta suasana yang bahagia di mana anak akan melakukan segala

sesuatu dengan gembira tidak dengan keterpaksaan. Berbeda dengan

ketika anak dipaksa untuk tinggal bersama salah satu orang tuanya yang

tidak didasari dengan kedekatan psikologis maka akan timbul suasana

yang kaku dan tidak menyenangkan. Kasih sayang orang tua menjadi salah

satu pertimbangan hakim dalam memutus perkara hak asuh anak. Hakim

akan mempertimbangkan anak tersebut akan diasuh bersama ibu atau

ayahnya yang benar-benar mencurahkan kasih sayangnya. Misalnya pada

perkara Nomer 788/Pdt.G/2012/PA.Btl di mana selama tujuh tahun anak

tersebut tinggal bersama ibunya dan diasuh oleh ibunya. Hal tersebut

mampu dibuktikan oleh saksi sebagai berikut:

- Anak Termohon dengan Pemohon berumur sekitar 7 tahun dansekarang diasuh oleh Termohon

- Bahwa Termohon bagus dalam mengasuh anaknya;

Page 40: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

99

Pada perkara Nomer 459/Pdt.G/2012/PA.Btl misalnya, menurut

putusan perkara tersebut alasan Penggugat ingin bercerai adalah antara

Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran

disebabkan Tergugat tidak memberikan nafkah wajibnya serta sering

meninggalkan Penggugat, minum minuman keras, banyak hutang,

gadaikan motor dan Tergugat sering meneror Tergugat serta puncaknya

telah pisah tempat tinggal selama 1 tahun lebih dan Tergugat tidak pernah

menafkahi lagi. Berdasarkan alasan tersebut bahwa Tergugat selaku ayah

dari anak sering meninggalkan rumah dan meninggalkan kewajibannya

sebagai seorang ayah, sehingga anak tidak sepenuhnya mendapat kasih

sayang dan perhatian dari ayahnya. Dengan demikian, putusan dalam

perkara hak asuh anak hakim mempertimbangkan bahwa karena anak

Penggugat dan Tergugat yang bernama ALMA LIANA RAHMAWATI

yang lahir tanggal 19 Juli 2002 karena selama ini sudah diasuh ibunya,

maka secara psychologis lebih dekat kepada ibunya, oleh karena itu maka

selayaknya hak asuh anak tersebut diberikan kepada Penguggat.

Pada perkara Nomor 788/Pdt.G/2012/PA.Btl dan Nomor

825/Pdt.G/2012/PA.Btl meskipun keduanya merupakan cerai talak yang

menginginkan hak asuh anak berada pada ayah (Penggugat) namun

putusan hak asuh anak kedua perkara tersebut akhirnya berada pada ibu

(Tergugat) karena hakim berpendapat bahwa secara psikologis kedekatan

anak dengan ibu karena selama ini tinggal bersama ibu. Dengan demikian

jelas sekali bahwa kasih sayang orang tua kepada anak merupakan hal

Page 41: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

100

yang sangat penting demi kelangsungan tumbuh kembang anak khususnya

secara mental atau psikis.

5. Kemampuan mendidik

Sebagai orang tua hendaknya mampu mendidik anaknya dengan

baik. Hakim akan mempertimbangkan kemampuan orang tua dalam

mendidik anaknya, hal ini karena banyak sekali kasus orang tua yang

kurang memperhatikan anaknya. Setelah perceraian, anak tidak dapat

tinggal bersama kedua orang tuanya dan hanya bisa tinggal bersama salah

satu dari mereka. Hal ini menjadi pertimbangan hakim dalam memutus

perkara hak asuh anak karena perceraian. Hakim harus benar-benar

melihat lebih jauh kemampuan orang tua dalam mendidik anak agar jika

anak tinggal bersama salah satu dari orang tua, anak tidak ditelantarkan.

Hakim berpendapat bahwa masa depan anak adalah hal yang sangat

diutamakan dan itu tergantung pada bagaimana orang tua mendidik anak

tersebut sehingga mampu menjadi pribadi yang baik. Misalnya pada

perkara Nomer 825/Pdt.G/2012/PA.Btl bahwa meskipun Tergugat

Rekonpensi selaku ayah dari anak berkeberatan atas hak asuh anak yang

diajukan Penggugat Rekonpensi selaku ibu karena menurut Tergugat tidak

cukup alasan, akan tetapi hakim berpendapat bahwa keberatan dari

Tergugat tidak dapa diterima. Hakim mempertimbangkan kemampuan

orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak dengan melihat bahwa

Penggugat rekonpensi yang selama ini mengasuh anak tersebut.

Page 42: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/22838/7/6. BAB IV.pdf · Ekonomi Syari ˇah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009. ... Kabupaten

101

Alasan-alasan yang diajukan sebagai bahan pertimbangan hakim dalam

memutus perkara hak asuh anak karena perceraian tersebut dibuktikan oleh

saksi dalam persidangan. Saksi sebagai orang yang melihat dan mendengar

kejadian atau peristiwa secara langsung sangat berarti dalam mempengaruhi

pertimbangan hakim. Saksi tersebut selanjutnya disumpah agar mampu

bersaksi secara jujur dan sesuai kenyataan. Kesaksian para saksi selanjutnya

menjadi bahan pertimbangan hakim untuk memutus perkara hak asuh anak

karena perceraian. Saksi yang dihadirkan dalam persidangan biasanya

berjumlah dua orang dari pihak Pengggat dan dua orang dari pihak Tergugat.

Menurut Hakim bahwa hal yang terpenting adalah kemampuan orang tua

untuk mengasuh dan memelihara anak. Dengan demikian, siapa yang nantinya

akan memegang hak asuh anak (hadhanah) baik ibu atau ayahnya, yang

diutamakan adalah untuk mendukung pertumbuhan yang positif terhadap

anak. Bagaimanapun juga meskipun hak asuh anak (hadhanah) hanya bisa

pada salah satu orang tuanya namun setelah adanya perceraian kedua orang

tuanya masih berkewajiban memelihara dan mengurus anak-anaknya hingga

dewasa meskipun tidak tinggal dalam satu rumah.