hemat air

Upload: karmila-saputri-zulhamli

Post on 10-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    1/85

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penggunaan media pendidikan dalam proses pembelajaran adalah

    untuk menghindari hambatan-hambatan yang terjadi dalam pembelajaran.

    Dengan adanya media dalam pembelajaran, diharapkan segala bentuk

    hambatan dapat teratasi karena menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2003:7)

    bahwa: media pembelajaran mempunyai nilai dan fungsi untuk memberikan

    pengalaman yang nyata, memperbesar perhatian siswa, meletakan dasar yang

    kongkrit untuk berpikir mengurangi verbalisme, membantu tumbuhnya

    pengertian.

    Media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan

    isi pembelajaran, meransang pikiran, perhatian, dan kemampuan siswa

    sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Menurut Sadiman, (2007:6)

    bahwa Kata media berasal dari bahasa yang merupakan bentuk jamak dari

    kata Medium yang berarti perantara dan pengantar. Di dalam pengertian

    ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.

    Ditegaskan lagi menurut Latuheru (dalam Arsyad, 2003:4)mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu atau

    benda yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan maksud untuk

    menyampaikan pesan atau informasi dari sumber, baik guru maupun lain

    kepada penerima atau siswa. Ditegaskan lagi Hamalik (dalam Arsyad,

    2003:15 ) mengemukakan bahwa "pemakaian media pembelajaran dalam

    1

    1

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    2/85

    proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

    membangkitkan motivasi dan ransangan proses pembelajaran, dan bahkan

    membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

    Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran

    akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian

    pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan

    motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa

    meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

    memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

    Menurut Abruscato (dalam Maslichah 2006:7) Ilmu Pengetahuan

    Alam adalah sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses

    yang sistematik dengan alam semesta. Dengan demikian, penggunaan media

    dalam proses pembelajaran IPA, dapat meransang pikiran, perasaan, perhatian,

    dan kemampuan siswa dalam belajar, bagi guru dapat menyampaikan pesan

    atau isi pembelajaran dalam kegiatan mengajar yang dilakukan. Oleh sebab itu

    pemahaman guru terhadap jenis media yang dapat mendukung terlaksananya

    proses pembelajaran yang diharapkan dari siswa dalam perwujudannya

    merupakan terjadi interaksi antara guru, siswa, dan media pengajaran dalamproses pembelajaran.

    Guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun

    sedehana dan bersahaja tetapi merupakan hal yang penting yang penting

    dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Di samping

    mampu berketerampilan membuat media pembelajaran yang akan

    2

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    3/85

    digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu harus

    memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

    pembelajaran yang meliputi Hamalik, (dalam Arsyad, 2003:2) yaitu:

    (1) Media sebagai alat komunikasi lebih mengefektifkanproses pembelajaran, (2) fungsi media dalam rangka tujuanpendidikan, (3) hubungan antara metoda mengajar dan mediapendidikan, (4) nilai atau manfaat media pendidikan dalampengajaran, (5) pemilihan dan penggunan media pendidikan,(6) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (7) media

    pendidikan setiap mata pelajaran, (8) usaha inovasi dalam

    pendidikan.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang

    tidak terpisahkan dari proses pembelajaran demi tercapainya tujuan

    pendidikan umum dan tujuan pembelajaran khusus di sekolah.

    Menurut Gagne dan Briggs (1979:3), Pembelajaran adalah suatu

    sistem yang bertujuan untuk membantu proses pembelajaran siswa, yang

    berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk

    mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses pembelajaran siswa yang

    bersifat internal.

    Dari kenyatan yang peneliti temukan dilapangan dan hasil wawancara

    di kelas V Sekolah Dasar Negeri No 08 Parak Gadang. Kemampuan siswasekolah dasar untuk menerapkan pembelajaran IPA dilingkungannya sehari-

    hari masih di bawah rata-rata, hal ini sebabkan guru hanya memberikan

    hafalan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja dalam proses

    pembelajaran, guru lebih banyak menggunakan metoda ceramah, sehingga

    hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diinginkan, dimana kurikulum

    3

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    4/85

    menuntut agar siswa diarahkan pada pengalaman belajar dalam penggunaan

    media gambar.

    Dilihat dari kenyataan yang ada, guru belum sepenuhnya mengunakan

    media gambar, karena guru masih beranggapan bahwa pembuatan media

    gambar sangat rumit digunakan dalam pembelajaran IPA dan memerlukan

    waktu yang lama, akhirnya dalam pembelajaran IPA siswa kurang termotivasi

    dan kurang memahami konsep yang telah diberikan guru dan hasil belajar

    siswa masih di bawah rata-rata, gejala ini dapat dilihat dari ujian akhir

    semester tahun ajaran 2007-2008 yaitu 5,6 sedangkan standar nilainya 7,

    (Sumber Oktianti guru kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak Gadang Kec.

    Padang Timur).

    Tugas guru pada pembelajaran IPA dalam penggunaan media gambar

    adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

    yang diberikan, sehingga hasil pembelajaran dapat ditingkatkan. Sebagaimana

    pendapat Gagne dan Briggs (dalam Wahyudin, 2008:1) menyatakan bahwa

    hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti

    proses pembelajaran. Hasil belajar siswa dikatakan baik apa bila ranah

    kognitif, afektif dan psikomotor meningkat. Ketiga aspek ini dapat diamatisecara langsung dalam pembelajaran IPA, karena aspek pokok dalam

    pembelajaran IPA adalah membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk

    menggali berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikan

    dalam kehidupan mereka.

    4

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    5/85

    Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2003:15) mengatakan bahwa

    pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat

    membangkitkan motivasi dan ransangan dalam proses pembelajaran, dan

    bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan

    media gambar pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu

    keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran

    pada saat itu.

    Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

    tindakan kelas dengan judul Penggunaan Media Gambar Untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Daur Air di kelas V

    Sekolah Dasar Negeri No 08 Parak Gadang Kec. Padang Timur.

    B. Rumusan Masalah

    Sehubungan dengan latar belakang masalah, maka yang jadi

    permasalahan dalam tulisan ini adalah:

    1. Bagaimana cara pembuatan perencanaan pembelajaran dengan

    menggunakan media gambar pada pembelajaran daur air di kelas V SD

    Negeri 08 Parak Gadang?

    2. Bagaimana cara pelaksanaan dengan menggunakan media gambar padapembelajaran daur air di kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang?

    3. Bagaimana penilaian pembelajaran dengan menggunakan media gambar

    daur air di kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang?

    5

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    6/85

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti kemukakan di atas, maka

    tujuan penelitian dalam PTK ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui cara pembuatan perencanaan pembelajaran dengan

    menggunakan media gambar dalam pembelajaran daur air di kelas V SD

    Negeri 08 Parak Gadang.

    2. Untuk mengetahui cara pelaksanaan dengan menggunakan media gambar

    dalam pembelajaran daur air di kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang.

    3. Untuk mendeskripsikan penilaian pembelajaran daur air dengan

    menggunakan media gambar di kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna untuk :

    1. Bagi peneliti

    Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti sehubungan dengan

    penggunaan media gambar dalam pembelajaran daur air yang dipelajari

    siswa di SD.

    2. Bagi guru

    Sebagai bahan informasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajarandengan memanfaatkan media gambar di SD.

    3. Bagi siswa

    Meningkatkan pemahaman siswa tentang penggunaan media gambar

    dalam proses pembelajaran daur air di SD.

    6

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    7/85

    BAB IIKAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Media

    a. Pengertian Media

    Menurut Sadiman, (2007:6) bahwa kata media berasal dari bahasa

    latin yang merupakan bentuk jamak dari kata Medium yang berarti

    Perantara dan Pengantar . Dalam pengertian itu guru, buku teks dan

    lingkungan sekolah merupakan media.

    Sebagaimana dinyatakan oleh Rohani (1997:1) Media adalah

    segala sesuatu yang dapat di inderakan yang berfungsi sebagai

    perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses pembelajaran

    mengajar). Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media

    adalah alat untuk menyampaikan informasi melalui kata-kata.

    Ditegaskan lagi Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2003:4) media

    pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

    menyampaikan isi materi pembelajaran, seperti buku, tape recorder, kaset,

    vidio, film, slide, photo/gambar, grafik, TV dan komputer. Lebih jauhGagne (dalam Arsyad, 2006:6) menyatakan media adalah berbagai jenis

    komponen dalam lingkungan siswa yang dapat meransang untuk belajar.

    Hamalik, (dalam Arsyad, 2003:6) Media pendidikan adalah alat, metode

    dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

    7

    7

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    8/85

    komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan

    dan pengajaran disekolah.

    Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat diketahui bahwa media

    pembelajaran adalah suatu alat, metode dan teknik yang digunakan guru

    dalam menyampaikan materi pembelajaran, serta bertujuan untuk

    mengefektifkan proses pembelajaran.

    b. Jenis-Jenis Media

    Menurut Sadiman (2007:28) jenis-jenis media ada beberapa

    macam yaitu:

    1) Media Grafis, berfungsi untuk menyalurkan pesan darisumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkutindera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual agar proses

    penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Beberapa jenismedia grafis diantaranya yaitu: (a) Gambar/foto, (b) Sketsa, (c)Diagram, (d) Bagan/chart, (e) Grafik, (f) Kartun, (g) Poster, (h)Peta dan Globe, (i) Papan flanel, (j) Papan Buletin, 2) MediaAudio, ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yangakan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambangauditif, baik verbal maupun non verbal. Beberapa jenis mediaaudio diantaranya yaitu: (a) radio, (b) alat perekam pitamagnetik, (c) laboratorium bahasa, 3) Media Proyeksi Diam,artinya menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Secaralangsung berintekrasi dengan pesan media yang bersangkutan

    pada media proyeksi diam. Beberapa jenis antaranya yaitu: (a)

    film bingkai, (b) film rangkai, (c) media transparansi.Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media

    adalah media grafis, media audio, dan media proyeksi diam. Sedangkan

    media gambar merupakan bagian dari media grafis.

    8

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    9/85

    c. Kriteria Pemilihan Media

    Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan perlu

    diperhatikan dalam pemilihan media, terutama adalah kesesuaiannya

    dalam materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Wibawa

    (1992:67) menemukan beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam

    memilih media yaitu: Tujuan ketepatan kegunaan, keadaan siswa,

    ketersedian, mutu, teknis dan biaya.

    Selanjutnya Arsyad (2003:73) mengemukakan beberapa kriteria

    media yaitu sebagai berikut:

    (1) Sesuai dengan yang ingin dicapai, media dipilih berdasarkan tujuanintruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu pada salah satuatau gabungan dari dua atau tiga ranah yaitu kognitif, efektif, dan

    psikomotor, (2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang bersifat fakta,konsep prinsip dan generalisasi, (3) Praktis, luwes dan bertahan, kriteriaini menuntut guru atau instruktur untuk memilih media yang adadiperoleh atau dibuat sendiri oleh guru, (4) Guru terampilmenggunakannya, (5) Mengelompokkan sasaran guru harus menentukan

    penggunaan media secara kelompok besar, kelompok kecil atauperorangan, (6) Mutu teknis, media yang digunakan hendaknyamemenuhi persyaratan teknis tertentu.

    Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih

    media yang akan digunakan dalam pembelajaran, kita harus

    mempertimbangkan situasi dan kondisi serta tujuan pembelajaran yanghendak dicapai.

    d. Penggunaan media dalam pendidikan pembelajaran

    Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media

    didalam penyampaian materi pembelajaran. Penggunaan media dapat

    membantu guru dalam menjelaskan suatu konsep. Disamping itu dengan

    9

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    10/85

    adanya media akan dapat termotivasi sehingga siswa lebih tertarik untuk

    mengikuti pembelajaran yang akan disampaikan.

    Menurut Nana (2007:17) Secara umum media pembelajaran

    mempunyai kegunaan sebagai berikut :

    1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifatverbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis/lisan), 2) Mengatasiketerbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: (a) objek yangterlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai,film, atau model, (b) objek yang kecil dibantu proyektor mikro,

    film bingkai, film, atau gambar, (c) gerak yang terlalu lambat atauterlalu cepat, dapat dibantu dengan timlapse, (d) kejadian atau

    peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewatrekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal, (e)objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapatdisajikan dengan model, diagram, (f) konsep terlalu luas (gunung

    berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalambentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain, 3) Menggunakanmedia pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap

    pasif siswa. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: (a)Menimbulkan kegairahan belajar, (b) Memungkinkan interksi yanglebih langsung masalah siswa dengan lingkungan dan kenyataan,(c) Memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurutkemampuan dan minatnya, 4) Dengan sifat yang unik pada tiapsiswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang

    berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukansama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan

    bilamana semuanya harus diatasi sendiri.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

    dapat meningkatkan motivasi dan belajar siswa, untuk mengatasi sikappasif siswa dalam proses pembelajaran.

    2. Media Gambar

    a. Pengertian media gambar

    Media gambar sangat penting digunakan dalam proses

    pembelajaran IPA dan usaha untuk memperjelas pengertian media gambar

    10

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    11/85

    kepada siswa. Menurut Wiryawan (dalam Mulyani, 1999:183)

    menyatakan bahwa media gambar adalah gambar yang

    mengkomunikasikan pesan secara singkat. Senada dengan pendapat

    Rohani (1997:76) bahwa dengan menggunakan media gambar pengalaman

    dan pengertian siswa menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah

    dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi siswa.

    Sedangkan menurut Nana (1997:13) media gambar adalah media visual

    dasar atau media pandang berbentuk dua dimensi yang dapat

    mengungkapkan fakta atau informasi.

    Dengan demikian media gambar merupakan sarana yang dapat

    membantu proses belajar mengajar, sarana itu mencapai proses

    pembelajaran siswa dan dapat membuat pembelajaran menarik dan relatif

    lebih mudah. Media gambar dapat membantu siswa dan guru untuk

    menciptakan proses pembelajaran lebih baik jika dipakai dengan tepat.

    Semua gambar mempunyai arti, ukuran dan tafsiran sendiri karena

    itu gambar dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan mempunyai

    nilai-nilai pembelajaran bagi siswa dan memungkinkan belajar secara

    efisien di sekolah karena menggunakan berbagai macam metode danbanyaknya materi yang kurang mampu dikuasai siswa melalui daya nalar

    mereka, maka digunakan media gambar untuk tercapainya tujuan

    pembelajaran.

    11

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    12/85

    b. Langkah-langkah penggunaan media gambar

    Dalam menggunakan media gambar dalam pembelajaran ada

    langkah-langkah tersendiri dalam penggunaannya seperti yang

    diungkapkan Efrijon, (dalam Enidarwarnis 2006:10) ada beberapa langkah

    penggunaan media gambar sebagai berikut:

    1) memberikan kata pengantar atau pendahuluan. Fungsinya adalahuntuk menimbulakn perasaan ingin tahu dan perhatian siswaterhadap pesan pengajaran yang disalurkan melalui media tersebut,

    2) menyatakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal iniperlu dilakukan sebelum mengoperasikan media gambar agarperhatian dan pikiran siswa terarah hal yang sama, 3)mengoperasikan media gambar menurut tekniknya. Dalammengoperasikan media terdapat perbedaan dan persamaan darisetiap bentuk media pendidikan sederhana mempunyai ciri-cirisendiri, 4) melemparkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa,maksudnya agar terciptanya komunikasi timbal balik antara gurudan siswa, 5) meminta pendapat-pedapat siswa. Dalam usahamenciptakan suasana aktif dari kalangan siswa dam melatih taraf

    perkembangan berpikir dan perkembangan bahasanya.

    Sedangkan dalam http://209.85.175.104/searc?q=cachefwfl8cib

    NcJ :www.umm.ac.id. Menyatakan bahwa penggunaan media gambar ini

    memiliki beberapa langkah yaitu:

    1) menyiapkan bahan-bahan yang digunakan, 2) menugaskansiswa untuk menyiapkan bahan-bahan yang digunakandalam proses belajar mengajar, 3) memperagakan gambar-

    gambar sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semuasiswa, 4) guru meminta siswa mengomentari gambar yangtelah diperagakan dan siswa yang lain diminta memberikantanggapan terhadap komentar tersebut, 5) guru menjelaskanmateri pelajaran melalui media yang telah disiapkan, 6)guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tugas kepada siswa untukmemperkaya penguasaan materi pelajaran IPA

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

    gambar memiliki langkah-langkah antara lain menyiapkan bahan yang

    12

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    13/85

    akan digunakan, memperagakan gambar di depan kelas, meminta siswa

    mengomentari gambar, menjelaskan materi melalui media gambar,

    menyimpulkan pembelajaran dan memberikan evaluasi.

    c. Fungsi Media Gambar dalam Pembelajaran

    Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu bagi

    guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar pembelajaran dapat

    berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan

    yang diharapkan. Salah satu media pembelajaran dapat dimanfaatkan guru

    dalam pembelajaran adalah media gambar. Penggunaan media gambar

    dalam pembelajaran dapat mengatasi terjadinya pemikiran yang verbal

    terhadap suatu konsep pembelajaran. Levie (dalam Arsyad, 2003:16)

    mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media

    gambar atau foto yaitu sebagai berikut:

    1) Fungsi atensi, media visual yang merupakan intimenarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

    berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan denganmakna visual yang ditampilkan, 2)Fungsi afektif, gambaratau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswadalam berbuat, 3) Fungsi kognitif, gambar atau visual yangmemperlancar pencapaian tujuan untuk memahami danmengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam

    gambar, 4) Fungsi kompensatoris, mengakomodasi ataumembantu siswa yang lemah dan lambat menerima danmemahami isi pelajaran yang disajikan secara verbal.

    Basuki (dalam Desi 2006:14) mengemukakan beberapa fungsi

    media gambar adalah sebagai berikut: 1) mengembangkan kemampuan

    visual, 2) mengembangkan imajinasi siswa, 3) membantu meningkatkan

    13

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    14/85

    penguasaan siswa terhadap hal-hal abstrak atau peristiwa yang tidak

    mungkin dihadirkan dalam kelas, 4) mengembangkan kreativitas siswa.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi media

    gambar adalah untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa terhadap

    materi yang disajikan dan media gambar juga sangat membantu siswa

    yang tidak memahami pembelajaran yang disajikan secara verbal

    sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

    d. Manfaat Media Gambar Dalam Pembelajaran

    Menurut Rohani (1997:76) bahwa manfaat dari penggunaan media

    gambar adalah penyampaian dan penjelasan dan mengenai informasi,

    pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-

    bahasa verbal, tetapi dapat lebih memberi kesan

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media

    gambar dalam pembelajaran adalah dapat menarik minat, meningkatkan

    kreatifitas siswa, mengkongkritkan konsep-konsep yang abstrak sehingga

    dapat menyampaikan ide, pesan dan sebagainya tanpa banyak

    menggunakan bahasa verbal.

    e. Kelebihan dan Kelemahan Media GambarBeberapa kelebihan dan kelemahan kelebihan media gambar yang

    di kemukakan oleh Sadiman (2007:29) antara lain:

    1) Kelebihan media gambar, antara lain:

    (a) Bersifat konkrit sehingga dapat mengurangi terjadinya

    verbalisme.

    14

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    15/85

    (b) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

    (c) Harganya murah, mudah dibuat dan digunakan dalam

    pembelajaran dikelas.

    (d) Dapat memperjelas suatu masalah.

    (e) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan.

    2) Kelemahan media gambar, antara lain:

    (a) Hanya terpusat pada persepsi indra mata.

    (b) Jika gambar terlalu komplek, kurang efektif untuk tujuan

    kegiatan pembelajaran.

    (c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar

    mempunyai beberapa kelebihan yaitu dapat menghemat waktu dalam

    pembelajaran, harga murah dan mudah di buat sedangkan kelemahannya

    adalah hanya berpusat pada persepsi indra mata dan terbatasuntuk

    kelompok besar.

    3. Teori Penilaian

    Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan

    penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa yang diperoleh melaluipengukuran untuk menganalisisis atau menjelaskan unjuk kerja atau

    prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait, Depdiknas

    (dalam Elfia, 2006:65). Proses penilaian mencakup sejumlah bukti-bukti

    yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa. Dengan demikian,

    15

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    16/85

    penilaian atau assesmen adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah

    fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang.

    Dalam pendidikan terdapat dua pengertian penilaian, yakni

    penilaian atau asesmen dan penilaian. Asesmen merupakan kegiatan

    untuk memperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar

    siswa (perorangan atau kelompok) dan mengefektifkan penggunaan

    informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun penilaian

    merupakan kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan suatu

    sistem pendidikan secara keseluruhan, Depdiknas (dalam Elfia 2006:65).

    Penilaian dapat dilakukan secara terpadu dengan proses

    pembelajaran yang disebut Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Penilaian

    dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya

    (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis

    (paper and pencil), Depdiknas (dalam Elfia 2006:65). Jadi guru menilai

    siswa dengan menggunakan informasi yang diperoleh dengan melalui

    pengukuran hasil belajar dengan menggunakan instrumen tes dan non tes.

    Secara umum penilaian bertujuan untuk memberikan penghargaan

    terhadap pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program sertakegiatan pembelajaran. Menurut Syafiie (dalam Elfia 2006:65) penilaian

    dari sudut pandang pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses

    sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan

    pembelajaran. Definisi ini mengandung pengertian (1) penilaian adalah

    proses sistematik, sehingga pengamatan terhadap perubahan prilaku siswa

    16

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    17/85

    tidak boleh dilakukan secara gegabah dan tidak terkontrol, dan (2)

    penilaian didasarkan pada asumsi bahwa tujuan pembelajaran telah

    dirumuskan sebelumnya, sebab bila tidak demikian akan sulit menetapkan

    kemajuan belajar siswa. Penilaian yang dilakukan terhadap proses

    pembelajaran di dalam kelas bertujuan untuk membantu siswa mencapai

    seperangkat tujuan pembelajaran.

    Nurhadi (dalam Elfia, 2006:66) mengungkapkan bahwa asesmen

    adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran

    perkembangan belajar siswa. Asesmen yang berhubungan dengan

    pembelajaran hendaklah bersifat informal, bermakna bagi siswa, mampu

    memberi umpan balik segera, dan langsung berkaitan dengan tugas-tugas

    pembelajaran yang bermakna. Dalam melakukan penilaian selama proses

    pembelajaran, aspek-aspek yang hendak dinilai sebaiknya ditetapkan

    terlebih dahulu agar guru mempunyai pedoman di dalam melaksanakan

    penilaian. Selanjutnya membuat format penilaian berupa observasi.

    4. Pengertian Pembelajaran IPA

    IPA didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun

    secara sistematis, sehingga secara umum istilah sains mencakup ilmupengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam yang telah dikemukakan

    Abruscato (dalam Maslichah 2006:7) Ilmu Pengetahuan Alam adalah

    sebagai pengetahuan yang di peroleh lewat serangkaian proses yang

    sistematik dengan alam semesta.

    17

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    18/85

    Dari pendapat di atas dapat diambil simpulan bahwa IPA adalah

    pengetahuan manusia yang diperoleh dengan cara terkontrol. Karakteristik

    pembelajaran IPA didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh

    melalui pengumpulan data dan diskusi untuk menghasilkan suatu

    penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Ada tiga

    karakteristik pembelajaran IPA yaitu: (a) kemampuan untuk mengetahui

    apa yang diamati, (b) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum

    diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (c)

    kemampuan untuk mengembang sikap ilmiah.

    B. Kerangka Teori

    Media gambar merupakan media visual yang dapat digunakan dalam

    pembelajaran proses daur air pada mata pelajaran IPA sekolah dasar.

    Penggunaan media gambar ini dalam pembelajaran proses daur air akan

    membuat siswa dapat melihat, memperhatikan dan menyaksikan sendiri secara

    visual tanpa harus banyak mendengarkan penjelalasan materi melalui media

    verbal guru. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran proses daur air

    bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari mata

    pelajaran IPA Sekolah Dasar.Adapun langkah-langkah dari penggunaan media gambar ini dalam

    pembelajaran proses daur air adalah:

    1. Menyiapkan bahan-bahan yang

    digunakan.

    18

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    19/85

    2. Menugaskan siswa untuk

    menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses

    pembelajaran.

    3. Memperagakan gambar-gambar

    sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa.

    4. Guru meminta siswa

    mengomentari gambar yang telah diperagakan dan siswa yang lain

    diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.

    5. Guru menjelaskan materi

    pembelajaran melalui media yang telah disiapkan.

    6. Guru menyimpulkan materi

    pembelajaran sekaligus menindak lanjuti dengan memberikan tugas

    kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materi pembelajaran

    IPA.

    Beberapa kelemahan dan kelebihan media gambar yang di kemukakan

    oleh Sadiman (2007:29) antara lain:

    1. Kelebihan media gambar, antara lain:

    a) Bersifat konkrit sehingga dapat mengurangi terjadinyaverbalisme.

    b) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

    c) Harganya murah, mudah dibuat dan digunakan dalam

    pembelajaran dikelas.

    d) Dapat memperjelas suatu masalah.

    19

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    20/85

    e) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan.

    2. Kelemahan media gambar, antara lain:

    a) Hanya terpusat pada persepsi indra mata.

    b) Jika gambar terlalu komplek, kurang efektif untuk tujuan

    kegiatan pembelajaran.

    c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

    Fungsi media pembelajaran khususnya media gambar atau foto yaitu

    sebagai berikut:

    1. Fungsi atensi, media visual yang merupakan

    inti menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi

    kepada isi pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

    ditampilkan.

    2. Fungsi afektif, gambar atau lambang visual

    dapat menggugah emosi dan sikap siswa dalam berbuat,

    3. Fungsi kognitif, gambar atau visual yang

    memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

    informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar,

    4. Fungsi kompensatoris, mengakomodasi ataumembantu siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami

    isi pembelajaran yang disajikan secara verbal.

    20

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    21/85

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Lokasi Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Peneliti mengambil penelitian di SD Negeri 08 Parak Gadang Kec.

    Padang Timur dengan pertimbang lokasinya yang mudah dijangkau.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 08

    Parak Gadang, yang berjumlah 32 orang. Pertimbangan peneliti

    mengambil subjek penelitian tersebut adalah berdasarkan pengamatan

    peneliti terhadap siswa kelas V telah memiliki kemampuan berdiskusi

    dalam menyampaikan pendapat. Selain itu SD Negeri 08 Parak Gadang

    memiliki siswa yang berasal dari berbagai latar belakang sosial. Sehingga

    pendapat yang diajukan siswa dalam pemecahan masalah akan beragam,

    ini bisa dimanfaatkan untuk melatih siswa menerima pendapat orang lain.

    3. Waktu/Lama Penelitian

    Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian selama 6 bulan, Januari

    s/d Juni 2008. Terhitung dari waktu perencanaan sampai penulisan laporan

    21

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    22/85

    hasil penelitian. Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan April s/d

    Mei 2008 mulai dari siklus I, dan siklus II.

    B. Rancangan Penelitian

    1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

    a. Pendekatan

    Penelitian yang peneliti lakukan bertujuan untuk meningkatkan

    proses pembelajaran IPA di kelas V dengan menggunakan media gambar.

    Penelitian dipusatkan pada perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses

    pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

    Suharsimi, (2002:11) bahwa:Pendekatan kualitatif digunakan karena

    pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi

    normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan

    pada deskripsi secara alami, dan menuntut keterlibatan peneliti secara

    langsung di lapanganPendekatan kualitatif digunakan karena pelaksanaan penelitian ini

    terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak

    dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara

    alami, dan menuntut keterlibatan peneliti secara langsung di lapangan

    Creswel (dalam Rochyati, 2005:10) mengatakan hal yang senada dengan

    22

    21

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    23/85

    pendapat di atas, bahwa (1) penelitian kualitatif berlangsung dalam latar

    alamiah, (2) penelitian kualitatif berbeda asumsinya dengan desain

    kualitatif, peneliti adalah instrumen utama dalam mengumpulkan data, (3)

    data yang dihasilkan bersifat deskriftif, dalam kata-kata, (4) diarahkan

    pada persepsi dan pengalaman partisipan, (5) proses sama pentingnya

    dengan produk, perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman

    bagaimana berlangsungnya kejadian, (6) penafsiran dalam pemahaman

    idiografis, perhatian kepada partikular, bukan kepada membuat

    generalisasi, (7) memunculkan desain, peneliti mencoba

    merekonstruksikan pemahaman dan penafsiran dengan sumber data

    manusia, (8) objektifitas dan kebenaran dijunjung tinggi, namun

    kriterianya berbeda karena derajat kepercayaan didapat melalui verifikasi

    berdasarkan koherensi, wawasan dan manfaat.

    b. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi

    pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian

    tindakan kelas (Class action researc) yaitu suatu penelitian yang

    dikembangkan bersama-sama untuk peneliti dan decision maker tentangvariabel yang dimanipulasikan dan dapat digunakan untuk melakukan

    perbaikan.

    Rustam (2004:3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan

    sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan

    jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara

    23

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    24/85

    kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

    sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat

    Penelitian Tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata

    yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Suwarsih

    (2008:2) mengatakan bahwa: penelitian tindakan yang dilakukan

    guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi

    tanggung jawabnya dan disebut penelitian tindakan kelas

    Classroom action research (CAR) atau penelitian tindakan kelas

    adalah Action research yang dilaksanakan guru dalam kelas. Supriyadi

    (2008:1) bahwa: Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian

    riset-tindakan-riset/tindakan-..., yang dilakukan secara siklik, dalam

    rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan.

    24

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    25/85

    2. Alur Penelitian

    Pelaksanaan Pembelajaran Daur Air dengan Menggunakan Media Gambar

    di Kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang Kecamatan Padang Timur

    25

    Rencana pembelajaran I

    Observasi dan diskusi

    1. Menyiapkan bahan yang digunakan2. Menugaskan siswa untuk juga

    menyiapkan bahan-bahan yang digunakandalam proses belajar-mengajar.

    3. Memeragakan gambar tentang daur

    air di depan kelas sehingga dapat dilihat denganjelas oleh semua sisiwa4. Meminta siswa mengomentari gambar

    yang telah diperagakan dan siswa yang laindiminta memberikan tanggapan terhadapkomentar tersebut.

    5. Menjelaskan materi pelajaran melauimedia yang telah disiapkan.

    6. Menyimpulkan materi pelajaransekaligus menindak lanjuti dengan memberikantugas kepada siswa untuk memperkaya

    penguasaan materi pelajaran IPA

    Belum Berhasil

    Kesimpulan

    1. Menyiapkan bahan yang digunakan2. Menugaskan siswa untuk juga

    menyiapkan bahan-bahan yang digunakandalam proses belajar-mengajar.

    3. Memeragakan gambar tentang daur air di depan kelas sehingga dapat dilihat dengan

    jelas oleh semua sisiwa4. Meminta siswa mengomentari

    gambar yang telah diperagakan dan siswa yanglain diminta memberikan tanggapan terhadapkomentar tersebut.

    5. Menjelaskan materi pelajaran melauimedia yang telah disiapkan.

    6. Menyimpulkan materi pelajaransekaligus menindak lanjuti dengan memberikantugas kepada siswa untuk memperkaya

    penguasaan materi pelajaran IPA

    Rencana I

    Tindakan danPengamatan

    Refleksi I

    Rencana II

    Tindakan danPengamatan

    SIKLUS I

    SIKLUS II

    Studi pendahuluan obserpasi, latar SD, guru, dan KBM perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber dayaalam

    Rencana pembelajaran II

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    26/85

    3. Prosedur Penelitian

    a. Perencanaan

    Berdasarkan studi pendahuluan, langkah selanjutnya adalah

    merencanakan tindakan beserta perangkat yang akan digunakan selama

    penelitian berlangsung. Kegiatan perencanaan dipusatkan pada

    persiapan pelaksanaan tindakan. Persiapan yang dilakukan adalah

    mempersiapkan tindakan perencanaan pembelajaran, mempersiapkan

    tindakan tahap pelaksanaan, dan mempersiapkan tindakan tahap

    penilaian.

    Pada tahap perencanaan tindakan ini, perlu dilihat kembali

    refleksi awal yang telah dilakukan. Dalam merancang suatu kegiatan

    untuk meningkatkan kinerja pembelajaran serta dalam menentukan

    tindakan apa yang akan diambil perlu mempertimbangkan keadaan dan

    suasana subjektif dan objektif. Dalam merencanakan tindakan ini perlu

    mempertimbangkan secara jelas dan khusus sesuai dengan spesifikasi

    permasalahan yang telah ditemukan dari analisis awal. Agar

    pelaksanaan tindakan berjalan dengan baik perlu pula

    mempertimbangkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan, yang boleh

    dilakukan dan yang wajib dilakukan. Pada tahap perencanaan ini hal-

    26

    Observasi dan diskusi KesimpulanRefleksi II

    Berhasil

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    27/85

    hal yang perlu dilakukan adalah merumuskan rencana kegiatan yang

    meliputi tujuan pembelajaran, tahap kegiatan, rencana observasi,

    lembar penilaian, penyiapan alat pembelajaran, jenis kegiatan yang

    akan dilakukan, pihak-pihak yang terlibat, setting kegiatan, lembar

    pengamatan (observasi), dan instrumen penilaian. Semua aspek ini

    harus dirumuskan secara jelas untuk memonitor kegiatan tindakan

    yang akan dilaksanakan.

    b. Pelaksanaan

    Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran daur air

    dengan menggunakan media gambar sesuai dengan rencana. Penelitian

    ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan satu kali

    pertemuan dan siklus ke II satu kali pertemuan sesuai dengan rencana

    pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan dilakukan oleh peneliti

    sebagai praktisi dan guru serta teman sejawat sebagai observer.

    Praktisi melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas berupa kegiatan

    interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Kegiatan

    yang dilakukan seperti:

    1) Praktisi melaksanakan pembelajaran daur air denganmenggunakan media gambar sesuai dengan rancangan

    pembelajaran yang telah dibuat.

    2) Guru dan teman sejawat selaku observer melakukan pengamatan

    dengan menggunakan format observasi, catatan lapangan.

    27

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    28/85

    3) Peneliti dan observer melakukan diskusi terhadap tindakan yang

    dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan

    untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

    Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua siklus

    dan masing-masing siklus sebanyak satu kali pertemuan, dan setiap

    siklus mempunyai materi tersendiri yang diambil berdasarkan materi

    yang ada dalam GBPP pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.

    c. Pengamatan

    Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran dengan

    penggunaan media gambar dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

    tindakan. Hal ini dilaksanakan secara intensif, obyektif, dan sistematis.

    Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat pada waktu guru

    melaksanakan tindakan pembelajaran.

    Dalam kegiatan ini peneliti (praktisi) dan teman sejawat

    (observer) berusaha mengenal, dan mendokumentasikan semua

    indikator dari proses hasil perubahan yang terjadi, yang disebabkan

    oleh tindakan terencana maupun dampak intervensi dalampembelajaran dengan penggunaan media gambar, Keseluruhan hasil

    pengamatan ditulis dalam bentuk lembar observasi.

    Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I

    sampai dengan siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada satu siklus

    dapat mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya.

    28

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    29/85

    Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan guru dan

    diadakan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

    d. Refleksi

    Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Dalam tahap

    peneliti dan observer (teman sejawat) mengadakan diskusi terhadap

    tindakan yang baru dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah (a)

    menganalisis tindakan yang baru dilakukan, (b) mengulas dan

    menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah

    dilakukan, (c) Melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan

    data yang diperoleh. Hasil refleksi bersama ini dimanfaatkan sebagai

    masukan pada tindakan selanjutnya. Selain itu hasil kegiatan refleksi

    setiap tindakan digunakan untuk menyusun simpulan terhadap hasil

    tindakan I, dan II.

    C. Data Dan Sumber Data

    Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, dan dokumentasi dari

    setiap tindakan perbaikan pada pembelajaran Daur Air dengan penggunaan

    media gambar pada siswa kelas V SD terteliti. Data tersebut tentang hal-hal

    yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaranyang berupa hasil informasi berikut:

    1) Perencanaan pembelajaran merupakan perkiraan tentang

    apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran sehingga tercipta yang

    memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang dapat mengantar

    siswa mencapai tujuan yang diharapkan.

    29

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    30/85

    2) Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan

    prilaku guru dan siswa yang meliputi interaksi belajar mengajar antara

    guru-siswa, siswa, dan siswa-guru dalam pembelajaran.

    3) Penilaian pembelajaran, baik yang berupa penilaian hasil.

    4) Hasil penilaian siswa, baik sebelum maupun sesudah

    pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan penggunaan media gambar.

    Sumber data penelitian adalah proses pembelajaran Daur Air dengan

    penggunaan media gambar di kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang Kec.

    Padang Timur yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

    pembelajaran, kegiatan penilaian, prilaku guru dan siswa sewaktu

    berlangsungnya proses pembelajaran.

    Data diperoleh dari peneliti sendiri, Kepala sekolah dan guru kelas V

    SDN 08 Parak Gadang Kec. Padang Timur Padang dengan jumlah siswa

    dalam kelas tersebut adalah sebanyak 32 orang.

    D. Instrumen Penelitian

    Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan, observasi,

    dokumentasi, dan hasil tes. Untuk masing-masingnya diuraikan sebagai

    berikut:Observasi, dilakukan untuk mengamati latar kelas tempat

    berlangsungnya pembelajaran dengan berpedoman pada lembar-lembar

    observasi, peneliti mengamati apa yang terjadi pada proses pembelajaran.

    Unsur-unsur yang menjadi butir-butir sasaran pengamatan bila terjadi dalam

    proses pembelajaran ditandai dengan memberikan ceklis di kolom yang ada

    30

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    31/85

    pada lembar observasi, dan catatan yang dituliskan setelah berakhirnya proses

    pembelajaran. Peneliti berperan sebagai guru, guru kelas V dan teman sejawat

    sebagai partisipan.

    Dokumentasi berupa foto sewaktu peneliti melakukan proses

    pembelajaran dimaksudkan untuk melengkapi dan sebagai bukti data lapangan

    pada saat observasi terutama pada saat berlangsungnya pembelajaran.

    Tes, digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam

    kelas terutama pada butir penguasaan materi pembelajaran daur air dari unsur

    siswa. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas kemampuan

    siswa memahami pembelajaran.

    Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, peneliti juga berperan

    sebagai perencana dan pelaksana pembelajaran di kelas. Peneliti sebagai

    instrumen utama menurut Bogdan dan Biklen (dalam Ritawati, 2007:77)

    bertugas menyaring, menilai, menyimpulkan dan memutuskan data yang

    digunakan.

    E. Analisis Data

    Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan

    model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman(1992:18) yakni analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan

    data sampai data terkumpul. Data tersebut direduksi berdasarkan masalah

    yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir penyimpulan atau ferifikasi.

    Tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang begitu data selesai

    31

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    32/85

    dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap tindakan.

    Tahap analisis diuraikan sebagai berikut ini.

    (1) Menelaah data yang telah terkumpul baik melalui observasi, pencatatan

    dengan menggunakan proses transkripsi hasil pengamatan, penyeleksian

    dan pemilihan data. Seperti mengelompokan data pada siklus I, dan siklus

    II. Kegiatan menelaah data dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan.

    (2) Reduksi data, meliputi pengkategorikan dan pengklasifikasian. Semua data

    yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai dengan pusatnya.

    Data yang telah dipisah-pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang relevan

    dan mana yang tidak relevan. Data yng relevan dianalisis dan yang tidak

    relevan dibuang.

    (3) Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi

    yang telah direduksi. Data tersebut mula-mula disajikan terpisah, tetapi

    setelah tindakan terakhir direduksi, keseluruhan data tindakan dirangkum

    dan disajikan secara terpadu sehingga diperoleh sajian tunggal berdasarkan

    fokus pembelajaran Daur Air dengan penggunaan media gambar.

    Menyimpulkan hasil penelitian tindakan ini merupakan penyimpulan

    akhir penelitian. Kegiatan dilakukan dengan cara: bertukar pikiran denganahli, teman sejawat dan guru, serta kepala sekolah.

    Analisis data dilakukan terhadap data yang telah direduksi baik data

    perencanaan, pelaksanaan maupun data penilaian. Analisis data dilakukan

    dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dilakukan agar dapat ditemukan berbagai

    informasi yang spesifik dan terpusat pada berbagai informasi yang

    32

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    33/85

    mendukung pembelajaran dan yang menghambat pembelajaran. Dengan

    demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan dapat

    dilakukan pada aspek yang bersangkutan.

    33

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    34/85

    BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Pada bab ini di kemukan temuan hasil penelitian penggunaan media

    gambar dalam pembelajaran Daur Air pada kelas V SD Negeri 08 Parak

    Gadang Kec. Padang Timur Kota Padang. Data tindakan dan temuan serta

    refleksi tindakan yang diperoleh selama dua siklus tindakan pembelajaran.

    Data setiap siklus dipaparkan terpisah dari siklus yang lainnya agar terlihat

    persamaan, perbedaan, perubahan, atau perkembangan alur siklus tersebut.

    Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai

    guru sedangkan guru kelas V sebagai pengamat. Tahap-tahap pembelajaran

    setiap tindakan disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran. Adapun

    perincian setiap siklus adalah sebagai berikut:

    1. Siklus I

    a. Perencanaan

    Penggunaan media gambar perencanaan pembelajaran Daur Air

    di wujudkan dalam bentuk Rancangan Pelakasanaan Pembelajaran

    (RPP). Rancangan ini disusun secara kolaboratif antara peneliti denganguru kelas V karena pengamatan dilakukan oleh guru terserbut.

    Rancangan ini disusun berdasarkan program semester II sesuai dengan

    waktu penelitian berlangsung.

    Perencanaan disusun untuk satu kali pertemuan dengan alokasi

    waktu 3 x 35 menit. Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus

    33

    34

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    35/85

    1 adalah daur air dengan menggunakan media gambar. Materi yang

    diambil dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pada

    mata pelajaran IPA kelas V semester II. Materi berhubungan dengan

    tema, yakni Proses Daur Air, yang diambil dari buku teks SAINS kelas

    V terbitan Erlangga.

    Kopetensi Dasar pembelajaran adalah mendeskripsi proses daur

    air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, sedangkan

    indikator yang ingin dicapai adalah: (1) menjelaskan pentingnya air, (2)

    mendeskripsikan proses daur air, (3) menjelaskan proses daur air dengan

    menggunakan gambar, (4) mengidentifikasi kegiatan manusia yang

    dapat mempengaruhi daur air.

    Untuk mencapai Indikator tersebut rencana pembelajaran dibagi

    menjadi 3 tahap yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan (Penyajian), (3)

    Tindak Lanjut. Ketiga tahap ini tidak berdiri sendiri melainkan terkait

    antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya.

    Kegiatan pembelajaran yang direncanakan pada persiapan yaitu:

    (1) Mengadakan appersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan

    siswa tentang pembelajaran minggu yang lalu, (2) Menyampaikan tujuanpembelajaran yang akan dicapai, (3) membangkitkan skemata siswa

    mengenai proses terjadinya hujan.

    Kegiatan yang direncanakan pada tahap pelaksanaan (Penyajian),

    yaitu: (1) Mengadakan tanya jawab tentang air dan kegunaannya dalam

    kehidupan sehari-hari, (2) Memajangkan media gambar daur air di depan

    35

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    36/85

    kelas yang belum lengkap, (3) Meminta siswa mengamati gambar yang

    dipajang didepan kelas dan melengkapinya, (4) Tanya jawab tentang

    gambar, (5) Meminta siswa kedepan kelas satu persatu untuk

    melengkapi gambar proses daur air, (6) Meminta siswa menjelaskan

    tentang media gambar proses daur air, (7) Meminta siswa yang lain

    untuk menanggapi penjelasan temannya, (8) Tanya jawab tentang

    pengaruh manusia terhadap daur air, (9) Meminta siswa menyebutkan

    contoh-contoh pengaruh manusia terhadap daur air.

    Kegiatan yang telah direncanakan pada tahap tindak lanjut, yaitu:

    (1) siswa dibawa bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran, (2) guru

    mengadakan tes akhir kepada siswa, berupa soal. objektif, isian pendek,

    dan essay berstruktur.

    Dalam kegiatan penyajian materi ini, peneliti bertindak sebangai

    guru. Selama pelaksanaan penyajian materi, guru kelas V mengamati

    jalannya pembelajaran. Adapun rencana pembelajaran dapat dilihat pada

    lampiran 1. Berikutnya pengamat melaksanakan tugas sesuai dengan

    lembar pengamatan berdasarkan instrument penilaian, dan dapat dilihat

    pada lampiran 2.b. Pelaksanaan

    Pelaksanakan pembelajaran Daur Air khususnya pada materi

    kegunaan air, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air pada

    siklus I, dengan menggunakan media gamabar dikelas V Sekolah Dasar

    Negeri 08 Parak Gadang Kec. Padang Timur Kota Padang Pertemuan

    36

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    37/85

    pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 10 Mei 2008, pada jam ke

    5-7 Berdasarkan perencanaan diatas maka pelaksanaannya mengikuti

    langkah-langkah pembelajaran IPA dengan menggunakan media

    gambar. yaitu:

    1) Pelaksanaan Kegiatan Tahap Persiapan

    Tahap ini diawali dengan mengucapkan salam pada siswa,

    kemudian memulai pembelajaran dengan mengadakan appersepsi.

    Tanya jawab tentang pembelajaran yang lalu, membuka pelajaran

    berupa menyampaikan tujuan pembelajaran dan membangkitkan

    skemata siswa mengenai terjadinya proses turunnya hujan. Kegiatan

    ini berlangsung selama 10 menit.

    2) Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pelaksanaan (Penyajian)

    Dalam tahap ini guru guru menuliskan judul materi di papan

    tulis, guru tanya jawab tentang air dan kegunaannya dengan siswa,

    guru memajangkan media gambar daur air di depan kelas lampiran

    1), guru meminta siswa mengamati gambar yang dipajang didepan

    kelas dan melengkapinya, guru tanya jawab tentang gambar daur air

    dengan siswa, guru meminta siswa kedepan kelas satu persatu untukmelengkapi gambar proses daur air, guru meminta siswa

    menjelaskan tentang media gambar daur air, guru meminta siswa

    yang lain menanggapi penjelasan temannya, guru tanya jawab

    tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air, guru meminta

    37

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    38/85

    siswa menyebutkan contoh-contoh pengaruh manusia terhadap daur

    air. Kegiatan ini berlangsung selama 70 menit.

    3) Pelaksanaan Kegiatan Tahap Tindak lanjut

    Pada tahap tindak lanjut, siswa dibawa bimbingan guru untuk

    menyimpulkan pelajaran, dan mengevaluasi kemampuan siswa

    dengan memberikan tugas atau latihan berupa 5 soal obyektif, 5 isian

    pendek, dan 2 essay. Kegiatan ini berlangsung selama 25 menit.

    c. Pengamatan

    Pengamatan terhadap tindakan penggunaan media gambar dalam

    pembelajaran IPA yaitu proses daur air dilakukan bersamaan dengan

    pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan secara intensif, objektif, dan

    sistematis. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas V dan teman sejawat

    pada waktu pelaksanaan tindakan pembelajaran Daur Air yaitu kegunaan

    air, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air, dilaksanakan oleh

    peneliti (praktisi).

    Dalam kegiatan ini peneliti (praktisi) dan guru kelas serta teman

    sejawat (observer) berusaha mengenal, dan mendokumentasikan semua

    indikator dari proses hasil perubahan yang terjadi, baik yang disebabkanoleh tindakan terencana maupun dampak intervensi dalam pembelajaran

    dengan menggunakan media gambar. Keseluruhan hasil pengamatan

    direkam dalam bentuk lembar observasi.

    Pengamatan dilakukan oleh guru kelas V dan teman sejawat

    secara terus menerus mulai dari tindakan pertama sampai kepada

    38

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    39/85

    berakhirnya tindakan. Pengamatan yang dilakukan pada satu tindakan

    dapat mempe- ngaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya.

    Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan guru dan teman

    sejawat, kemudian diadakan refleksi untuk perencanaan siklus

    berikutnya.

    Selama penelitian ini berlangsung, aspek guru yang diamati oleh

    observer (di sini adalah guru kelas V dan teman sejawat), adalah sebagai

    berikut:

    1) Tahap Perencanaan

    a) Peneliti dapat menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik.

    b) Peneliti bisa membangkitkan skemata siswa mengenai proses

    terjadinya hujan yang telah mereka ketahui dengan baik.

    2) Tahap pelaksanaan (Penyajian)

    a) Peneliti dalam menyampaikan materi sesuai dengan tujuan

    pembelajaran.

    b) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan

    sesuai dengan materi yang dipelajari.

    c) Peneliti mengadakan appersepsi dan mengaitkannya dengan materi

    yang akan dipelajari.

    d) Peneliti membangkitkan skemata siswa dengan cerita yang

    berhubungan dengan materi yang dipelajari sehingga siswa bisa

    menemukan konsep yang akan dipelajari..

    e) Peneliti menggunakan media gambar untuk melakukan

    pembelajaran

    f) Peneliti tanya jawab tentang air dan kegunaannya dalam kehidupan

    sehari-hari.

    39

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    40/85

    g) Peneliti memajangkan media gambar daur air didepan kelas yang

    belum lengkap.

    h) Peneliti meminta siswa mengamati gambar yang dipajang di depan

    kelas, dan melengkapinya.

    i) Peneliti tanya jawab tentang gambar daur air.

    j) Peneliti meminta siswa ke depan kelas satu persatu untuk

    melengkapi gambar proses daur air.

    k) Peneliti meminta siswa menjelaskan tentang media gambar proses

    daur air.

    l) Peneliti meminta siswa yang lain menanggapi penjelasan

    temannya.

    m) Peneliti tanya jawab tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap

    daur air.

    n) Peneliti meminta siswa menyebutkan contoh-contoh pengaruh

    manusia terhadap daur air.

    3) Tahap tindak lanjut

    a) Peneliti membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

    b) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

    kalau ada materi yang belum dipahami siswa

    c) Peneliti mengadakan tes kepada siswa.

    Kegiatan siswa yang diamati oleh observer selama tindakan

    siklus 1 berlangsung, adalah sebagai berikut:

    1) Tahap Perencanaan

    a) Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    dengan baik.

    b) Skemata semua siswa dapat dibangkitkan guru dengan memberikan

    pertanyaan.

    40

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    41/85

    2) Tahap Pelaksanaan (Penyajian)

    a) Semua siswa sangat antusias dan bersemangat dalam melakukan

    aktivitas.

    b) Siswa menunjukan rasa keingintahuan yang besar.

    c) Siswa tekun dan cermat dalam mengerjakan tugas.

    d) Siswa berusaha mengerjakan semua tugas sebaik mungkin dalam

    waktu singkat.

    e) Siswa serius dan berminat dalam mengikuti pembelajaran

    f) Siswa memerlukan dorongan dan bimbingan dari guru untuk

    menjalankan tugas sebaik-baiknya.

    g) Siswa suka bertanya kepada guru selama proses pembelajaran.

    h) Siswa aktif dan memanipulasi data.

    3) Tahap Tindak Lanjut

    a) Siswa menyimpulkan pembelajaran.

    b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kalau ada materi yang

    belum dipahaminya

    c) Siswa mengerjakan tes yang diberi guru dengan baik.

    Selama melakukan pengamatan pada tindakan siklus 1, observermenemukan hal-hal sebagai berikut:

    1) Peneliti dan siswa sudah bisa menjalin komunikasi dengan baik, ini

    terlihat dengan adanya saling nyambung antara pembicaraan guru dan

    siswa.

    2) Semua siswa antusias sekali dan bersemangat dalam melakukan

    41

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    42/85

    aktivitas.

    3) Peneliti belum berhasil dengan baik membimbing siswa dalam

    menyimpulkan pembelajaran.

    Pengamatan Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus I

    Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, maka diperoleh hasil

    belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak Gadang, sebagai

    berikut:

    Tabel 1 : Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 1, yaitu:

    NO Nama Tes Ket

    1 A.P 102 A.I 103 A.P 6,04 A.N 7,55 A.P 9,0

    6 A.K 9,87 A.P 5,58 D.P 7,39 D.E 9,0

    10 F.Z 5,511 K.A 5,012 L.A 8,313 L.K 7,814 L.S - Sakit15 M.P 8,016 M.D 8,5

    17 M.I 7,018 M.Il 5,019 M.B 6,820 N.B 9,321 R.E 8,022 R.A 9,023 R.M 1024 R.H 8,025 R.V 6,026 S.M 10

    27 S.K 9,0

    42

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    43/85

    28 S.P 9,029 W.P 6,5

    30 W.C 1031 W.D - Sakit32 Y.M 8,8

    JumlahRata-rata

    239,67,9

    Dari tabel di atas terlihat keberhasilan yang diperoleh siswa pada

    siklus 1 dengan rata-rata 7,9 dari 32 orang siswa. Nilai masing-masing

    siswa dengan perician sebagai berikut: 5 orang mendapatkan nilai 10, 1

    orang mendapatkan niali 9,8, 1 orang mendapatkan niali 9,3, 5 orang

    mendapatkan nilai 9,0, 1 orang mendapatkan nilai 8,8, 1 orang

    mendapatkan nilai 8,5, 1 orang mendapatkan 8,3, 3 orang mendapatkan

    nilai 8,0, 1 orang mendapatkan nilai 7,8, 1 orang mendapatkan nilai 7,5,

    1 orang mendapatkan nilai 7,3, 1 orang mendapatkan nilai 7,0, 1 orang

    mendapatkan nilai 6,8, 1 orang mendapatkan nilai 6,5, 2 orang

    mendapatkan nilai 6,0, 2 orang mendapatkan nilai 5,5, dan 2 orang

    mendapatkan nilai 5,0.

    43

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    44/85

    Berikut adalah diagram batang hasil belajar siswa pada siklus 1,

    yaitu:

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12Anak

    4,0-4,9 5,0-5,9 6,0-6,9 7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10,0Nilai

    Diagram Batang Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

    Gambar 1

    d. Refleksi

    Pembelajaran siklus I difokuskan kepada proses daur air,

    kegunaan air, dan pengaruh kegiatan manusia terhadap daur air.

    Pelaksanaan dilaksanakan dengan mengamati media gambar daur air.

    Untuk memperoleh data tentang pelaksanaan siklus I dilakukan

    pengamatan, tes, dan dokumentasi. Hasil pengamatan dan tes selama

    pelaksanaan dianalisis dan didiskusikan dengan guru kelas V dan teman

    sejawat (observer). Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara

    peneliti dengan guru kelas V dan teman sejawat pada saat pembelajaran

    berakhir, dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, maka

    diketahui:

    1) Saat membangkitkan skemata siswa, peneliti belum bisa

    membangkitkan skemata semua siswa, karena hanya beberapa orang

    44

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    45/85

    siswa saja yang ditanyai peneliti.

    2) Peneliti kurang memotivasi siswa yang kurang aktif dan hanya

    terfokus pada siswa yang aktif dalam pembelajaran.

    3) Sebaiknya kesimpulan siswa diluruskan jika ada yang kurang tepat.

    4) Hasil tes siklus satu menunjukkan masih ada siswa yang mengalami

    kesulitan dalam menjawab soal yang dikerjakan. Setelah dilakukan

    wawancara dengan guru kelas ternyata ada 5 orang siswa yang

    memang lemah dalam pembelajaran.

    2. Siklus II

    Penggunaan media gambar dalam pembelajaran Menghemat Air,

    pada siklus ke 2 dilaksanakan dengan berpedoman pada hasil refleksi pada

    siklus 1. Dari hasil refleksi siklus 1 ini maka disusunlah perencanaan dan

    tindakan untuk siklus 2.

    a. Perencanaan

    Penggunaan media gambar dalam perencanaan pembelajaran

    menghemat air, pada siklus 2 ini diwujudkan dalam bentuk rencana

    pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan yang dibuat pada siklus 2 pada

    dasarnya sama dengan perencanaan pembelajaran pada siklus 1, bedanyasiklus 2 ini merupakan perbaikan dari siklus I.

    Perencanaan disusun untuk 1 kali pertemuan 2 35 menit.

    Materi yang diambil untuk materi pembelajaran pada siklus 2 tidak sama

    dengan materi pada siklus 1 yaitu menghemat air. Materi diambil dari

    KTSP SD 2006 pada mata pelajaran IPA kelas V semester II. Materi

    45

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    46/85

    berhubungan dengan materi, yakni menghemat air yang diambil dari

    buku teks SAINS kelas V terbitan Erlangga.

    Kompetensi Dasar yang ingin dicapai, yaitu siswa mampu

    mendeskripsikan perlunya penghematan air. Sedangkan indikator yang

    ditetapkan Guru dan peneliti adalah: (1) Menjelaskan pentingnya air bagi

    makhluk hidup (2) Menjelaskan cara menghemat air dan (3) menjelaskan

    cara melestarikan keberadaan air, (4) Melakukan pembiasaan cara

    menghemat air.

    Untuk mencapai Indikator tersebut rencana pembelajaran dibagi

    menjadi 3 tahap yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan (Penyajian), (3)

    Tindak Lanjut. Ketiga tahap ini tidak berdiri sendiri melainkan terkait

    antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya.

    Kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam pembelajaran

    pada tahap persiapan, yaitu: (1) Menyampaikan tujuan pembelajaran,

    dan (2) Membangkitkan skemata siswa mengenai penghematan air

    dalam kehidupan sehari-hari. .

    Kegiatan yang direncanakan pada tahap pelaksanaan (Penyajian),

    yaitu: (1) Tanya jawab tentang kegunaan air bagi makhluk hidup (2)Meminta siswa menyebutkan contoh-contoh kegunaan air bagi makhluk

    hidup, (3) Meminta siswa menjelaskan kegunaan air bagi makhluk

    hidup, (4) Memajang gambar tentang cara menghemat air, (5) Tanya

    jawab tentang gambar menghemat air, (6) Meminta siswa menjelaskan

    cara menghemat air dalam kehidupan sehari-hari, (7) Menayangkan

    46

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    47/85

    gambar penyebab pencemaran air di lingkungan, (8) Tanya jawab

    tentang gambar yang ditayangkan, (9) Meminta siswa menjelaskan

    penyebab pencemaran air dilingkungan, (10) Meminta siswa

    menjelaskan cara melestarikan keberadaan air dilingkungan, dan (11)

    Meminta siswa menerapkan cara menghemat air dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Kegiatan yang telah direncanakan pada tahap tindak lanjut, yaitu:

    (1) siswa dibawa bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran, (2) guru

    mengadakan tes kepada siswa, berupa soal, objektif, isian pendek, dan

    essay berstruktur.

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan pembelajaran menghemat air, pada siklus 2 dengan

    menggunakan media gambar di kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak

    Gadang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Mei 2008, pada jam ke

    5-6. Berdasarkan perencanaan, maka pelaksanaannya mengikuti

    langkah-langkah pembelajaran menghemat air dengan menggunakan

    media gambar, yaitu:

    1) Pelaksanaan Kegiatan Tahap PersiapanTahap ini diawali dengan mempersiapkan laptop dan in

    focus, kemudian guru memulai pembelajaran dengan mengadakan

    appersepsi. Tanya jawab tentang pembelajaran yang lalu, selanjutnya

    guru membangkitkan skemata siswa mengenai penghematan air

    47

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    48/85

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    49/85

    5 isian pendek, dan 2 essay. Kegiatan ini berlangsung selama 15

    menit.

    c. Pengamatan

    Pengamatan terhadap tindakan penggunaan media gambar dalam

    pembelajaran penghematan air dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

    tindakan. Hal ini dilakukan secara intensif, objektif, dan sistematis.

    Pengamatan dilakukan oleh guru kelas V pada waktu pelaksanaan

    tindakan pembelajaran penghematan air dilaksanakan oleh peneliti

    (praktisi).

    Dalam kegiatan ini peneliti (praktisi) dan guru kelas (observer)

    berusaha mengenal, dan mendokumentasikan semua indikator dari

    proses hasil perubahan yang terjadi, baik yang disebabkan oleh tindakan

    terencana maupun dampak intervensi dalam pembelajaran dengan

    menggunakan media gambar. Keseluruhan hasil pengamatan direkam

    dalam bentuk lembar observasi.

    Pengamatan dilakukan oleh guru kelas V secara terus menerus

    mulai dari tindakan pertama sampai kepada berakhirnya tindakan.

    Pengamatan yang dilakukan pada satu tindakan dapat mempengaruhipenyusunan tindakan selanjutnya. Hasil pengamatan ini kemudian

    didiskusikan dengan guru, kemudian diadakan refleksi untuk perencana-

    an siklus berikutnya.

    49

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    50/85

    Selama penelitian ini berlangsung, aspek guru (Peneliti/praktisi)

    yang diamati oleh observer (di sini adalah guru kelas V), adalah sebagai

    berikut:

    1) Tahap Persiapan

    a) Peneliti dapat menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik.

    b) Peneliti sudah bisa membangkitkan skemata siswa mengenai

    penghematan air dalam kehidupan sehari-hari.

    2) Tahap pelaksanaan (Penyajian)

    a) Peneliti dalam menyampaikan materi sesuai dengan tujuan

    pembelajaran.

    b) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan

    sesuai dengan materi yang dipelajari.

    c) Peneliti mengadakan appersepsi dan mengaitkannya dengan

    materi yang akan dipelajari.d) Peneliti membangkitkan skemata siswa dengan cerita yang

    berhubungan dengan materi yang dipelajari sehingga siswa bisa

    menemukan konsep yang akan dipelajari.

    e) Peneliti menggunakan media gambar yang dapat untuk

    melakukan pembelajaran.

    f)Peneliti tanya jawab tentang kegunaan air bagi makhluk hidup.

    g) Peneliti meminta siswa menyebutkan contoh-contoh kegunaanair bagi makhluk hidup.

    h) Peneliti meminta siswa menjelaskan kegunaan air bagi makhluk

    hidup.

    i) Peneliti memajangkan media gambar menghemat air di depan

    kelas.

    j) Peneliti meminta siswa mengamati gambar yang dipajang di depan

    kelas.

    50

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    51/85

    k) Peneliti tanya jawab tentang gambar menghemat air.

    l) Peneliti meminta siswa menjelaskan cara menghemat air dalam

    kehidupan sehari-hari.

    m) Peneliti menayangkan gambar penyebab pencermaran air di

    lingkungan.

    n) Peneliti tanya jawab tentang gambar yang ditayangkan.

    o) Peneliti meminta siswa menjelaskan penyebab pencermaran air

    di lingkungan.

    p) Peneliti meminta siswa menjelaskan cara melestarikan

    keberadaan air di lingkungan.

    q) Peneliti meminta siswa menerapkan cara menghemat air dalam

    kehidupan sehari-hari.

    3) Tahap tindak lanjut

    a) Peneliti membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

    b) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

    kalau ada materi yang belum dipahami siswa.

    c) Peneliti mengadakan tes kepada siswa.

    Kegiatan siswa yang diamati oleh observer selama tindakan

    siklus 2 berlangsung, adalah sebagai berikut:

    1) Tahap Perencanaan

    a) Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajarandengan baik.

    b) Sudah semua skemata siswa yang dapat dibangkitkan guru, dengan

    memberikan tes.

    2) Tahap Pelaksanaan (Penyajian)

    a) Semua siswa sangat antusias dan bersemangat dalam melakukan

    51

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    52/85

    aktivitas.

    b) Siswa menunjukan rasa keingintahuan yang besar.

    c) Siswa tekun dan cermat dalam mengerjakan tugas.

    d) Siswa berusaha mengerjakan semua tugas sebaik mungkin dalam

    waktu singkat.

    e) Siswa serius dan berminat dalam mengikuti pembelajaran.

    f) Siswa memerlukan dorongan dan bimbingan dari guru untuk

    menjalankan tugas sebaik-baiknya.

    g) Siswa suka bertanya kepada guru selama

    proses pembelajaran.

    h) Siswa aktif dan memanipulasi data.

    3) Tahap Tindak Lanjut

    a) Siswa menyimpulkan pembelajaran.

    b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kalau ada materi yang

    belum dipahaminya.

    c) Siswa mengerjakan tes yang diberi guru dengan baik.

    Selama melakukan pengamatan pada tindakan siklus 2, observer

    menemukan hal-hal sebagai berikut:1) Peneliti dan siswa sudah bisa menjalin komunikasi dengan baik, ini

    terlihat dengan adanya saling menyambung antara pembicaraan guru

    dan siswa.

    2) Peneliti sudah bisa membangkitkan skemata semua siswa.

    3) Semua siswa antusias sekali dan bersemangat dalam melakukan

    52

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    53/85

    aktivitas.

    4) .peneliti sudah berhasil membimbing siswa untuk menyimpulkan.

    Pengamatan Hasil Penilaian Siswa Pada Siklus II

    Setelah dilakukan tindakan pada siklus 2, maka diperoleh hasil

    belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak Gadang, sebagai

    berikut:

    Tabel 2 : Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 2, yaitu:

    NO Nama Tes Ket

    1 A.P - Sakit2 A.I 103 A.P 9,54 A.N 7,55 A.P 9,06 A.K 8,07 A.P 7,5

    8 D.P 109 D.E 7,510 F.Z 7,311 K.A 7,412 L.A 8,013 L.K 7,514 L.S - Sakit15 M.P 8,016 M.D 7,017 M.I 7,518 M.Il 7,019 M.B 9,020 N.B 7,021 R.E 9,022 R.A 8,523 R.M 9,024 R.H 8,525 R.V 7,326 S.M 9,027 S.K 8,528 S.P - Sakit

    29 W.P 9,0

    53

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    54/85

    30 W.C 8,531 W.D 9,0

    32 Y.M 7,5Jumlah

    Rata-rata238,58,2

    Dari tabel di atas terlihat hasil belajar yang dicapai siswa sudah

    menampakan peningkatan dengan rata-rata kelas 8,2. Nilai masing-

    masing siswa dengan pericikan sebagai berikut: 2 orang mendapatkan

    nilai 10, 1 orang mendapatkan niali 9,5, 7 orang mendapatkan niali 9,0, 4

    orang mendapatkan nilai 8,5, 3 orang mendapatkan nilai 8,0, 6 orang

    mendapatkan nilai 7,5, 1 orang mendapatkan nilai 7,4, 2 orang

    mendapatkan 7,3, 3 orang mendapatkan nilai 7,0.

    Berikut adalah diagram batang hasil belajar siswa pada siklus 2,

    yaitu:

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12Anak

    4,0-4,9 5,0-5,9 6,0-6,9 7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10,0Nilai

    Diagram Batang Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

    Gambar. 2

    d. Refleksi

    Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

    dengan guru mitra, setiap pembelajaran berakhir. Berdasarkan hasil

    54

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    55/85

    kolaborasi diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan

    penggunaan media di kelas V sudah dapat dikatakan berhasil. Pada

    siklus kedua ini, guru sudah sempurna melaksanakan rencana yang telah

    dibuat. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa sudah mencapai 89,6% di

    atas standar.

    Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru sudah berhasil

    sepenuhnya membangkitkan minat belajar siswa, hal terlihat sudah

    semua siswa siap untuk menerima pelajaran, siswa aktif mengikuti

    pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa sudah bisa

    menyerap materi yang dipelajari, ini dapat dilihat dari peningkatan hasil

    tes.

    B. Pembahasan

    1. Pembahasan Siklus I

    Pada bagian ini dilakukan pembahasan hasil penelitian yang telah

    dipaparkan di atas. Pusat pembahasannya adalah penggunaan media gambar

    untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran proses daur air

    dalam mata pelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak

    Gadang. Dari pusat bahasan tersebut, kemudian dibahas implikasi hasilpenelitian bagi pengembangan pembelajaran IPA.

    Berdasarkan catatan hasil pengamatan dan diskusi peneliti dengan

    guru kelas V serta teman sejawat di atas, penyebab belum suksesnya siklus 1

    ini secara garis besar adalah tidak memberi pengutan kepada siswa dan

    kebanyakan siswa tidak mau berbicara di depan kelas.

    55

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    56/85

    Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar ini

    terdiri dari 3 tahap, antara lain :

    1) Pelaksanaan Kegiatan Tahap Persiapan

    Tahap ini diawali dengan mengucapkan salam pada siswa,

    kemudian memulai pembelajaran dengan mengadakan appersepsi.

    Tanya jawab tentang pembelajaran yang lalu, membuka pelajaran

    berupa menyampaikan tujuan pembelajaran dan membangkitkan

    skemata siswa mengenai terjadinya proses turunnya hujan.

    2) Pelaksanaan Kegiatan Tahap Pelaksanaan (Penyajian)

    Dalam tahap ini guru menuliskan judul materi di papan tulis,

    guru tanya jawab tentang air dan kegunaannya dengan siswa, guru

    memajangkan media gambar daur air di depan kelas, guru meminta

    siswa mengamati gambar yang dipajang di depan kelas dan

    melengkapinya, guru tanya jawab tentang gambar daur air dengan

    siswa, guru meminta siswa ke depan kelas satu persatu untuk

    melengkapi gambar proses daur air, guru meminta siswa menjelaskan

    tentang media gambar daur air, guru meminta siswa yang lain

    menanggapi penjelasan temannya. Guru tanya jawab tentang pengaruhkegiatan manusia terhadap daur air, guru meminta siswa menyebutkan

    contoh-contoh pengaruh manusia terhadap daur air.

    3) Pelaksanaan Kegiatan Tahap Tindak lanjut

    Pada tahap tindak lanjut, siswa dibawa bimbingan guru untuk

    menyimpulkan pembelajaran, dan mengevaluasi kemampuan siswa

    56

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    57/85

    dengan memberikan tugas atau latihan berupa 5 soal obyektif, 5 isian

    pendek, dan 2 essay.

    Setelah diperhatikan data hasil penelitian yang berkaitan dengan

    penilaian pembelajaran proses daur air terungkap bahwa penilaian yang

    dilakukan adalah penilaian hasil. penilaian hasil pada setiap siklus

    dilakukan guru pada saat siswa menjawab soal. Dalam pelaksanaan

    pembelajaran guru perlu memunculkan suasana belajar dengan cara

    kolaborasi.

    Adapun Belajar dengan kolaboratif secara langsung, dapat

    mendekatkan siswa pada ide situasi belajar yang diinginkan, membantu

    siswa kearah perkembangan kognitifnya dan mengantar siswa pada batas

    perkembangannya (dalam Ritawati, 2001:164). Dengan kegiatan ini, siswa

    mampu berlatih dan berbagi pengalaman, melatih keberanian mengeluarkan

    pendapat, dan bersedia mendengarkan pendapat temannya.

    Jumlah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak Gadang adalah

    32 orang, tetapi jumlah siswa yang selalu hadir pada saat peneliti

    mengadakan penelitian sebanyak 2 siklus ke Sekolah Dasar tersebut

    hanyalah 30 dan 29 orang siswa, karena itulah maka data nilai yang penelitimasukkan pada penilaian siswa hanyalah 30 dan 29 orang siswa.

    Dari analisis penelitian siklus 1 nilai rata-rata kelas baru mencapai

    7,9. Berdasarkan hasil pengamatan siklus 1 yang diperoleh, maka

    direncanakan untuk melakukan perbaikan pada pembelajaran berikutnya

    atau perbaikan selama proses pembelajaran pada siklus 2. Pada siklus 2

    57

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    58/85

    nantinya guru harus memperhatikan kekurangan-kekurangan selama proses

    pembelajaran pada siklus 1 dan memperbaikinya pada siklus 2.

    2. Pembahasan Siklus II

    Pembelajaran proses daur air yaitu penghematan air pada siklus 2 ini

    berjalan dengan baik. Namun akan lebih baik bila siswa diberi penguatan,

    karena kebanyakan mereka hanya diam saja bila guru menyuruh

    menceritakan gambar kedepan kelas. Tetapi guru sudah berhasil menyuruh

    mereka menceritakan gambar kedepan kelas dan mereka akhirnya mau

    menuruti permintaan guru.

    Tahap pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sama dengan

    langkah-langkah pada siklus 1, hanya ada perbaikan pada peneliti

    memberikan penguatan agar siswa tidak malu lagi saat diminta menceritakan

    gambar secara ringkas ke depan kelas dan menggunakan alat yang lebih

    canggih.berdasarkan refleksi yabg dilakukan pada siklus II, terlihat kalau

    memberikan penguatan, menggunakan alat yang lebih canggih oleh guru dan

    mudah dipahami siswa.

    Dari analisis penelitian siklus 2 nilai rata-rata kelas sudah mencapai

    8,2. Berdasarkan hasil pengamatan siklus 2 yang diperoleh, maka hasiltindakan pada siklus 2 ini sudah mencapai target yang diinginkan dan

    peneliti sudah berhasil dalam usaha meningkatkan hasil belajar IPA siswa

    kelas V Sekolah Dasar Negeri 08 Parak Gadang.

    Melalui penelitian ini dibuktikan bahwa penggunaan media dalam

    pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau mencapai sasaran

    58

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    59/85

    yang diinginkan (nilai ketuntasan yang ditargetkan sekolah), sesuai dengan

    pendapat Azhar (2006: 2), yaitu Proses pembelajaran yang terjadi di

    sekolah dapat lebih dinamis dan akan mencapai sasaran yang diinginkan jika

    ditambahkan alat bantu atau media, karena dengan penggunaan alat bantu

    atau media tersebut menjadikan siswa dapat lebih memahami pelajaran.

    Penggunaan media gambar dalam pembelajaran, sangat membantu

    karena bila dihubungkan dengan tingkat perkembangan siswa Sekolah Dasar

    yang menurut Jean Piaget (dalam Muchtar, dkk. 1996/1997: 20) bahwa

    pada saat seorang anak berusia 7-12 tahun, mereka mengembangkan

    konsep dengan benda-benda kongkrit untuk menyelidiki hubungan dan

    model-model media abstrak (tahap operasional kongkret).

    Selanjutnya mengamati gambar menjadi penting, karena mereka

    akan dapat memahami dan mengerti bila mereka mengalaminya dalam

    kehidupan nyata, bukan lagi hanya membayangkan materi berdasarkan apa

    yang disampaikan guru, yang membuat siswa dengan kemampuan terbatas

    dalam menyerap pembelajaran, susah untuk memahami dan

    menghubungkan gambar proses daur air dan penghematan air dengan

    kehidupan nyata, misalnya setelah mereka mengamati gambar proses daurair dan penghematan air, maka mereka akan tahu apa itu proses daur air dan

    penghematan air dalam kehidupan sehari-hari.

    59

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    60/85

    BAB VPENUTUP

    A. Simpulan

    Dari paparan data, hasil penelitian, dan pembahasan dalam Bab IV,

    simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk membuat perencanaan pembelajaran daur air dengan menggunakan

    media gambar, peneliti mengikuti langkah-langkah pembelajaran media

    gambar dan menggunakan media, metode pembelajaran untuk

    menciptakan aktivitas belajar yang menyenangkan sehingga dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa.

    2. Dalam pelaksanan pembelajaran daur air harus berdasarkan pada

    perencanaan pembelajaran yang disusun dengan menggunakan media

    gambar.

    3. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran daur air di kelas V SD

    Negeri 08 Parak Gadang Kec. Padang Timur, dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siklus II lebih tinggi

    dari pada hasil belajar siklus I yaitu 7,9 meningkat menjadi 8,2.

    Pembelajaran daur air di kelas V SD Negeri 08 Parak Gadang Kec. PadangTimur dengan menggunakan media gambar meningkatkan hasil belajar

    siswa.

    59

    60

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    61/85

    B. Saran

    Berdasarkan simpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini

    diajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan:

    1. Agar para pendidik terutama guru sekolah dasar hendaknya dapat

    meningkatkan semangat dan kreatifitas siswa dalam belajar, yaitu

    menggunakan media dalam belajar yang bervariasi salah satunya yaitu

    media gambar yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II.

    2. Kepada kepala sekolah dasar kiranya dapat memberikan perhatian

    kepada guru terutama dalam penyediaan media dan alat pembelajaran

    dalam proses pembelajaran.

    59

    61

  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    62/85

    DAFTAR RUJUKAN

    Ahmad, Rohani. 1997.Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

    Arsyad, Azhar. 2003.Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

    -----------------. 2006.Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

    Asyari, Maslichah. 2006. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakatdalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Yogyakarta: UniversitasSanata Dharma.

    Basuki Wibawa dkk. 1992.Media Pengajaran. Jakarta. DEPDIKBUD

    Desi Ariani. 2006.Pengaruh Penggunaaan Media Gambar Dalam PembelajaranIPS Di Sekolah Dasar. Padang: FIP UNP.

    Elfia Sukma. 2006.Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa di Kelas V SDNegeri Sumber Sari III Malang Dengan Strategi Pemetaan Pikiran. Tesistidak diterbitkan: Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Malang.

    Enidarwanis Wati. 2006. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPS MelaluiMedia Visual Di Kelas VI SD. Skripsi FIP-UNP

    Gagne dan Brigss. 2008. Pengertian Pembelajaran. Tersedia padahttp://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=id (diakses 25 Maret 2008).

    Hamalik, Oemar. 1993. Proses pembelajaran Mengajar. Jakarta: PT. BumiAksara.

    Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.http://209.85.175.104/searc?q=cachefwfl8cib NcJ :www.umm.ac.id.

    Miles, M.B dan A. M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.: Buku Sumbertentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi. UIPress: Jakarta. Tersedia dalam http://www.blogger.com/feeds/898125665077400452/post/default/ 5187514118013731969 (diakses 24 Februari 2008)

    M. Ngalim Purwanto. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja RosdaKarya.

    62

    http://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=idhttp://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=idhttp://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=idhttp://www.blogger.com/feeds/8981256650%2077400452/post/default/http://www.blogger.com/feeds/8981256650%2077400452/post/default/http://www.blogger.com/feeds/8981256650%2077400452/post/default/http://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=idhttp://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=idhttp://209.85.173.104/search?q=cache:3colQqFhaGkj:www.ica-sae.org/trainer/indonesia/p13.htm+pengertian+pembelajaran&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=idhttp://www.blogger.com/feeds/8981256650%2077400452/post/default/http://www.blogger.com/feeds/8981256650%2077400452/post/default/
  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    63/85

    Muchtar A. Karim. 1997.Pendidikan Matematika I. Jakarta: DEPDIKBUD.

    Ritawati. 2001. Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme dalam PembelajaranMembaca Pemahaman Bagi Siswa Kelas V SDN Sumbersari III Kec.

    Lowokwaru Kodya Malang. Malang. Tesis tidak diterbitkan. PPs-Universitas Negeri Malang.

    Rochiyati Wiraadmaja. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Rosda Karya.

    Rustam Mundilarto. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.Tersedia dalam http://klinikpembelajaran.com/booklet/penelitian-tindakan-kelas.pdf. (diakses 18 februari 2008).

    Sadiman, S Arief, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

    Nana Sudjana, dkk. 1997.Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Dunia.

    ----------------, dkk. 2007.Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Dunia.

    Suharsimi Arikunto. 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek. Jakarta:PT. Rineka Cipta.

    Sumantri, Mulyani, dkk. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD.

    Supriyadi. http://akhmadsudrajad.wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan-kelas.

    Suwarsih Madya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas I. Tersedia padahttp://www.ktiguru.org/index.php/ptk-I. (diakses 18 Februari 2008).

    Wahyudin Nur Nasution. 2008. Efektifitas Strategi Pembelajaran Kooperatif danEkspositori Terhadap Hasil Belajar Sains. Tersedia Pada http://

    www.litogama.orang/jurnal/edisi/strategi pembelajaran.htm (diakses 3April 2008).

    63

    http://klinikpembelajaran.com/booklet/penelitian-tindakan-kelas.pdfhttp://klinikpembelajaran.com/booklet/penelitian-tindakan-kelas.pdfhttp://akhmadsudrajad.wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan-kelashttp://akhmadsudrajad.wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan-kelashttp://www.ktiguru.org/index.php/ptk-Ihttp://www.litogama.orang/jurnal/edisi/strategi%20pembelajaran.htmhttp://klinikpembelajaran.com/booklet/penelitian-tindakan-kelas.pdfhttp://klinikpembelajaran.com/booklet/penelitian-tindakan-kelas.pdfhttp://akhmadsudrajad.wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan-kelashttp://akhmadsudrajad.wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan-kelashttp://www.ktiguru.org/index.php/ptk-Ihttp://www.litogama.orang/jurnal/edisi/strategi%20pembelajaran.htm
  • 7/22/2019 HEMAT AIR

    64/85

    Lampiran 1

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

    Kelas/ Semester : V/II

    Waktu : 3 X 35 menit

    I. Standar Kompetensi

    Memahami perubahan yang terjadi sumber dayadi alam dan

    hubungannya dengan penggunaanalam.

    II. Kompetensi Dasar

    Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat

    mempengaruhinya.

    III. Indikator

    1. Menjelaskan pentingnya air

    2. Mendeskripsikan proses daur air

    3. Menjelaskan proses daur air den