hematopoesis

10
HEMATOPOESIS Hematopoiesis merupakan pembentukan dan perkembangan sel darah. Pada embrio dan janin terjadi di berbagai tempat, termasuk hati, limpa, timus, kelenjar getah bening dan sumsum tulang. Mulai lahir sampai sepanjang sisa hidupnya terutama di sumsum tulang dan sebagian kecil di kelenjar getah bening. Pada intinya, semua sel-sel darah berasal dari satu sel induk yang disebut sel pluripoten. Sel-sel ini akan berproliferasi dari satu turunan yang akan menjadi limfosit dan sel-sel mieloid yang berkembang di dalam sumsum tulang (granulosit, monosit, eritrosit dan megakariosit). Pada awal perkembangan sel limfoid bermigrasi ke sumsung tulang ke timus, limfonodus, limpa dan struktir limfoid lainnya. Berikut merupakan tahapan diferensiasi sel darah dari stem cell atau sel pluripoten.

Upload: amalia-asfarina

Post on 26-Sep-2015

252 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Hematopoiesis merupakan pembentukan dan perkembangan sel darah. Pada embrio dan janin terjadi di berbagai tempat, termasuk hati, limpa, timus, kelenjar getah bening dan sumsum tulang. Mulai lahir sampai sepanjang sisa hidupnya terutama di sumsum tulang dan sebagian kecil di kelenjar getah bening

TRANSCRIPT

HEMATOPOESISHematopoiesis merupakan pembentukan dan perkembangan sel darah. Pada embrio dan janin terjadi di berbagai tempat, termasuk hati, limpa, timus, kelenjar getah bening dan sumsum tulang. Mulai lahir sampai sepanjang sisa hidupnya terutama di sumsum tulang dan sebagian kecil di kelenjar getah bening.Pada intinya, semua sel-sel darah berasal dari satu sel induk yang disebut sel pluripoten. Sel-sel ini akan berproliferasi dari satu turunan yang akan menjadi limfosit dan sel-sel mieloid yang berkembang di dalam sumsum tulang (granulosit, monosit, eritrosit dan megakariosit). Pada awal perkembangan sel limfoid bermigrasi ke sumsung tulang ke timus, limfonodus, limpa dan struktir limfoid lainnya.Berikut merupakan tahapan diferensiasi sel darah dari stem cell atau sel pluripoten.

Sel stem hemotopoietik pluripoten, menginduksi pertumbuhan, dan menginduksi diferensiasi sel sel darah. Sel darah memulai kehidupannya di dalam sumsum tulang dari suatu tipe sel yang disebut sel stem hematopoietik pluripoten, yang merupakan asal dari semua sel dalam darah sirkulasi. Sewaktu sel-sel darah bereproduksi, ada sebagian kecil dari sel - sel ini yang bertahan persis seperti sel - sel pluripoten asalnya dan disimpan dalam sumsum tulang guna mempertahankan suplai sel - sel darah tersebut, walaupun jumlahnya berkurang seiring dengan pertambahan usia. Sebagian besar sel - sel yang direproduksi akan berdiferensiasi untuk membentuk sel-sel tipe lain. Sel yang berada pada tahap pertengahan sangat mirip dengan sel stem pluripoten, walaupun sel - sel ini telah membentuk suatu jalur khusus pembelahan sel dan disebut commited stem cells.Berbagai commited stem cells, bila ditumbuhkan dalam biakan, akan menghasilkan koloni tipe sel darah yang spesifik. Suatu commited stem cells yang menghasilkan eritrosit disebut unit pembentuk koloni eritrosit, dan singkatan CFU-E digunakan untuk menandai jenis sel stem ini. Demikian pula, unit yang membentuk koloni granulosit dan monosit ditandai dengan singkatan CFU-GM, dan seterusnya. Pertumbuhan dan reproduksi berbagai sel stem diatur oleh bermacam-macam protein yang disebut penginduksi pertumbuhan. Penginduksi pertumbuhan akan memicu pertumbuhan dan bukan memicu diferensiasi sel - sel. Diferensiasi sel adalah fungsi dari rangkaian protein yang lain, yang disebut penginduksi diferensiasi. Masing - masing protein ini akan menghasilkan satu tipe commited stem cells untuk berdiferensiasi sebanyak satu langkah atau lebih menuju ke sel darah dewasa bentuk akhir.

TEMPAT PEMBENTUKAN SEL DARAHProduksi sel darah sebagian besar dilakukan oleh sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior yang merupakan tempat produksi sel darah. Sumsum tulang dibedakan menjadi sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning.Sumsum tulang merah menjadi produksi sel-sel darah merah, keping darah, dan juga sel darah putih. Sumsum tulang kuning menjadi produksi lemak.Akan tetapi, pada masa embrio atau kehamilan produksi sel darah, khususnya sel darah merah berbeda tempatnya. TahapTempat Produksi

EmbrioYolk sac

Pertengahan trisemester masa gestasiHati , kelenjar limfe, dan limpa

Bulan terakhir kehamilanSumsum tulang

Usia-usia pertumbuhan hingga dewasa dan seterusnyaSumsum tulang membranosa, seperti vertebra, sternum, rusuk, dan ilium.

PROSES PEMBENTUKAN SEL DARAH: ERITROPOIESISEritropoeisis terjadi pada sumsum tulang, kebanyakan pada sumsum tulang merah, serta sedikit pada sumsum tuang kuning. Pelepasan sel-sel drah merah diatur oleh relaxing factors dan migrasi dari sumsum tulang ke kapiler melalui diapedesis. Zat perangsang pembentukan eritropoeisis ialah eritropoeitin yang dihasilkan oleh kromosom 7 dan sel interstisial ginjal. Eritropeitin adalah glikoprotein yang dihasilkan di gunjal untuk produksi mRNA untuk menghasilkan globulin.Pembentukkan Sel darah merah :1. Proeritroblas yakni sel membesar dan membentuk anyaman longgar , dengan anak inti jelas dan bersifat basofilik.2. Eritroblas basofilik yakni anak inti tidak terlihat jelas , sifat basofilik berkurang , poliribosom juga berkurang serta sitoplasma mulai dipenuhi Hb3. Eritroblas polikromatofilik ialah inti memadat , sifat basofilik mennghilang sehingga tidak menghasilkan asidofilik.4. Eritroblas ortokromatofilik , pada tahap ini inti didorong keluar . setelah inti keluar masih ada sisa-sisa poliribosom yang terkandung dan poliribosom tersebut beragrerasi dan membentuk retikuler.5. Retikulosit, pada tahap ini Hb semakin banyak. Retikulosit akan masuk ke dalam darah membutuhkan waktu sekitar 7 hari. 6. Terbentuklah eritrosit matur.

LEUKOPOIESISLeukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem pertahanan tubuh. Leukosit sebagian dibentuk di sumsum tulang (granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan.Sel darah putih yang dibentuk disumsum tulang terutama, terutama granulosit, disimpan dalam sumsum sampai mereka diperlukan dalam sistem sirkulasi. Kemudian, bila kebutuhannya meningkat, bermacam faktor akan menyebabkan dilepaskannya granulosit. Dalam keadaan normal granulosit yang bersirkulasi dalam darah kira-kira tiga kali jumlah yang disimpan dalam sumsum. Jumlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama 6 hari.Pada pematangan granulapoiesis terjadi perubahan sitoplasma yang ditandai dengan sintesis sejumlah protein yang dikemas, dalam dua organel : granul azurofilik dan granul spesifik. Protein dihasilkan dalam retikulum endoplasma kasar dan badan golgi dalam dua tahap berturut-turut. Tahap pertama berakibat dihasilkannya granula azurofilik. Pada tahap kedua, terjadi perubahan aktivitas sintesis, dengan dihasilkannya beberapa protein yang dikemas dalam granul spesifik. Granul ini mengandung berbagai macam protein pada masing-masing pada ketiga jenis granulosit dan digunakan untuk berbagai aktivitas dari setiap jenis granulosit tersebut.GRANULOPOIESIS

LIMFOPOIESIS

MONOPOIESIS

TROMBOPOIESISPrekursor paling awal dari pembentukan trombosit adalah megakarioblas, yang merupakan sel yang besar yang akan mengalami replikasi inti tanpa diikuti pembelahan sel. Volume sitoplasma bertambah mengikuti pertambahan material inti 2 kali lipat. Selanjutnya inti sel menjadi sangat besar dan sedikit berlobus selain bentuk dengan kecenderungan segmentasi(berlobus) yang dapat dikenalo dengan jelas. Kromatin inti sebagian besar teranyam rapat, nukleolus yangada kebanyakan terselubungi.Sitoplasma tampak basofilik dengan beberapa area azurofilik, yang menunjukkan permulaan aktivitas trombopoiesis. Luas sitoplasma bertambah secara nyata. Di tepi sel,terdapat trombosit yang melekat. Selanjutnya sel menjadi megakariosit yang matang. Sel terbesar yang dijumpai pada hematopoiesis di sumsum dalam kondisi normal.Serangkaian gumpalan (haustra) inti yang khas terbentuk dan sitoplasma azurofilik ditutupi bintik-bintik halus, sebagai perwujudann terakhir pembentukan trombosit yang aktif. Perluasan dan penonjolan bagian sitoplasma azurofilik dan trombosit dekeluarkan melalui mekanisme fragmentasi sitoplasmik. Mekanisme ini dirangsang oleh adanya hormon trombopoietin. Hormon in berfungsi dalam proliferasi pematangan megakariosit.