hemoroid
DESCRIPTION
KKTRANSCRIPT
Laporan kasus
Hemoroid
Status pasien IDENTITAS PASIEN Nama ` : Bp. ARJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 52 thn Status : Menikah Agama : Islam Alamat : Sawangan, MagelangMasuk RS tanggal : 6 Desember
2013, pkl.20.45
ANAMNESISKeluhan Utama : Terasa seperti ada benjolan yang
keluar dari Anus Keluhan Tambahan : - Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan terasa seperti ada
benjolan yang keluar dari anus sejak siang hari SMRS , sebesar 5 cm, sudah terasa menggaggu. Pasien merasa tidak bisa BAB selama 10 hari setiap ingin BAB, yang keluar hanya lendir dan benjolan saja, tetapi benjolan itu tidak bisa dimasukan sendiri dengan tangan. Terdapat darah di anus.
Pasien mengaku jarang mengkonsumsi makanan yang berserat. Pasien mengaku tidak pernah berobat sebelum nya, karena belum merasakan gangguan.
Riwayat Penyakit Dahulu : Ø pasien mengatakan baru lepas rawat
inap post tetanus 3 hari yang lalu.Riwayat Penyakit Keluarga : Ø Riwayat hemorrhoid disangkal Ø Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Alergi Obat : di sangkal Riwayat Kebiasaan : Makanan : Pasien mengaku jarang mengkonsumi
makanan bersehat, suka makanan pedas, dan sedikit minum air putih (<8 Gelas per hari)
Aktivitas : Pasien menyangkal sering melakukan aktifitas yang berat, duduk atau berdiri yang lama.
Pola defekasi : Rutin, 2 kali/hari (BAB posisi jongkok) namun BAB terasa keras sehingga pasien harus mengedan untuk mengeluarkan feses.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : SedangKesadaran : Compos Mentis Tanda-tanda Vital Tekanan Darah : 130/80 mmHg Nadi : 88x/menit RR : 24x/menit Suhu : 36, 5 C Status Generalis dalam batas normal
Status Lokalis Pemeriksaan colok dubur : Inspeksi : tampak benjolan keluar dari
anus Palpasi : teraba massa ukuran 5 cm dan
pada sarung tangan didapatkan darah, lendir (+), konsistensi kenyal.
Gambar
DIAGNOSIS KERJA
Hemorrhoid grade IV
DIAGNOSIS BANDING1. Prolaps recti2. Ca anorecti3. Fisura Ani
Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan laboratorium darah :
Hemoglobin, hematokrit, LED, angkaleukosit, hitung jenis leukosit, angka
eritrosit, trombosit, ureum darah,kreatinin darah, glukosa darah sewaktu,
PT/APTT, elektrolit.b. EKGc. Rontgen thorax
TERAPI
a. Medikamentosa :Injeksi Ketorolac Injeksi kalnex Injeksi Cefriaksonb. Operatif Hemoroidektomi
Non farmakologi : Perubahan Pola hidup :
Makan-makanan berserat
setiap hari, minum air putih minum 8 Gelas sehari, banyak bergerak, banyak berjalan.
Perubahan pola defekasi :
Hindari mengedan yang berlebih dan lama.
PROGNOSIS Quo ad vitam : Bonam Quo ad fungsionam : Bonam Quo ad sanationam : Bonam
Anatomi
Hemorrhoid interna adalah pelebaran dari plexus vena hemorrhoidalis superior, “cephalad‟ dari garis ”dentate‟ dan tertutup oleh mukosa.
Hemorrhoid eksterrna adalah dilatasi dari plexus hemorrhoidalis inferior. Lokasi dibawah garis dentate, tertutup dengan anoderm dan kulit perianal dan di tutupi oleh epitel gepeng. Karena plexus-plexus nya berhubungan, dan kombinasi dari ekterna dan interna hemorrhoid (hemorrhoid campuran).1
Vascularisasi terdiri dari arteri hemorrhoidalis superior yang merupakan cabang langsng a. mesenterica inferior.
Arteri hemorrhoidalis medialis merupakan percabangan anterior a. ilica interna. Arteri hemorrhoidalis inferior adalah cabang dari a. pudenda interna
aliran balik vena: vena hemorrhoidalis
superior → vena mesenterica inferior →vena lienalis →vena porta
vena hemorrhoidalis inferior→ vena pudenda interna →vena iliaca interna →vena cava inferior.
Fisiologi
Kanalis analis dan kulit luar sekitarnya kaya akan persarafan sensoris somatik dan peka terhadap rangsang nyeri. Mukosa rektum mempunyai persarafan autonom dan tidak peka terhadap rangsang nyeri.
Lekukan antar sfingter sirkuler dapat teraba saat melakukan colok dubur, dan menunjukkan batas sfingter interna dan eksterna.
Hemorrhoid terlihat seperti bantalan jaringan dari varikosis vena yang merupakan insufisiensi kronik vena yang terdapat di daerah anus. Bila terjadi infeksi hemorrhoid dapat menimbulkan perasaan gatal, sakit dan berdarah terutama sesudah buang air besar yang mengeras.
Etiologi
1. faktor genetik 2. obstipasi atau konstipasi
yang menyebabkan peningkatan tekanan vena akibat mengedan (diet rendah serat)
3. kehamilan menyebabkan stasis vena di daerah pelvis
4. keadaan yang membuat penderita sering mengejan, misalnya: pembesaran prostat jinak ataupun kanker prostat, penyempitan saluran kemih, dan sering melahirkan anak.
5. hipertensi, obesitas dan gaya hidup malas atau tidak aktif juga merupakan faktor pencetus
6. penekanan aliran balik vena seperti pada hipertensi porta akibat sirosis hepatis
7. diare menahun
Pada kasus, etiologi disebabkan akibat obstipasi (diet rendah serat).
Faktor risiko ) Konstipasi) Kurangnya mobilisasi) Cara buang air besar yang tidak benar ) Kurang minum, kurang memakan
makanan berserat (sayur dan buah)
Gejala klinisPerdarahan akibat feses yang keras.Darah tidak bercampur dgn feses, warna
merah segarIritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa
gatal yang dikenal sebagai pruritus anusKeluarnya mukus dan terdapatnya faeces pada
pakaian dalam merupakn ciri hemorrhoid yang mengalami prolaps menetap
Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan udem dan radang
Klasifikasi
Pemeriksaan Colok duburAnoskopi Proktosigmoidoskopi
Diagnosis banding Perdarahan rektum merupakan manifestasi
utama hemorrhoid interna yang juga terjadi pada :
I. Karsinoma kolorektum II. Penyakit divertikel III. Polip IV. Kolitis ulserosa
Komplikasi Perdarahan akutPerdarahan kronis Anemia Infeksi
Tatalaksana
Non bedah
Terapi obat-obatan (medikamentosa) / diet
Skleroterapi
Ligasi dengan gelang karet
Krioterapi / bedah beku
Infra Red Coagulation ( IRC ) / Koagulasi Infra Merah
Generator galvanisBipolar Coagulation
/ Diatermi bipolar
Bedah Terapi bedah dipilih
untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderita hemorrhoid derajat III dan IV.
Terapi bedah juga dapat dilakukan dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh dengan cara terapi lainnya yang lebih sederhana.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemorrhoidektomi adalah eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan.
Eksisi sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak mengganggu sfingter anus.
Bedah
Terima kasih