hemorrhoid
DESCRIPTION
yyTRANSCRIPT
Penatalaksanaan hemoroid dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
A. Penatalaksanaan Konservatif
B. Penatalaksanaan Office Based
C. Penatalaksanaan Bedah
A. Penatalaksanaan Konservatif
Sebagian besar kasus hemoroid derajat I dapat ditatalaksana dengan pengobatan
konservatif.
1. Modifikasi gaya Hidup.
Modifikasi gaya hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengobatan
penyakit hemoroid. Metode ini dapat diterapkan pada seluruh stadium penyakit
hemoroid sebagai bagian dari rejimen pengobatan yang komprehensif dan sebagai
langkah pencegahan. Modifikasi disini termasuk meningkatkan kebersihan dubur,
meningkatkan asupan serat makanan dan cairan dalam diet, dan menghindari sembelit
atau diare. Beberapa langkah-langkah ini ditemukan memiliki efek terapi dan
pencegahan, meningkatkan jumlah serat dalam diet dapat meredakan nyeri, perdarahan,
dan prolaps.
Defekasi yang lama, baik karena konstipasi atau diare akan mengakibatkan terjadinya
hemoroid. Oleh karena itu tujuan utama terapi hemoroid adalah meminimalisir
mengerasnya feses dan mengurangi mengejan saat defekasi. Ini harusnya dapat dicapai
dengan menambah jumlah cairan dan serat pada makanan sehari-hari.
Direkomendasikan untuk mengkonsumsi serat tidak larut sebanyak 25-30 gram per hari.
Terapi kponservatif ditujukan pada hemoroid derajat I dan II. Hemoroid yang sudah
mengalami prolaps membutuhkan intervensi bedah, tetapi semua pasien seharusnya
dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat. Suplemen serat menurunkan kejadian
perdarahan dan mengurangi rasa tidak nyaman pada pasien dengan hemoroid interna
tetapi tidak memperbaiki prolaps yang sudah terjadi. Suplemen serat juga dapat
mengurangi keluhan hemoroid non prolaps tetapi ini membutuhkan waktu enam minggu
untuk mengurangi kebiasaan sering mengedan dan membaca di toilet.
Sitz bath merupakan metode mandi dimana pinggul dan pantat direndam di dalam air
hangat dengan suhu 400 C untuk mendapatkan efek terapeutik uap hangat pada perianal
dan anal. Tidak perlu menambahkan apapun pada air hangat yang digunakan. Isi bak
mandi dengan air hangat lalu duduk berendam selama 10 -15 menit, ulangi sesering
mungkin. Jangan menggunakan air panas karena dapat menimbulkan luka pada jaringan
perianal dan anal. Metode sitz bath ini digunakan untuk anal hygiene dan untuk
merelaksasikan otot dasar panggul yang spastic untuk meredakan nyeri.
2. Terapi Medikamentosa
Kombinasi antara anestesi lokal, kortikosteroid, dan antiseptik dapat mengurangi gejala
gatal-gatal dan rasa tak nyaman pada hemoroid. Penggunaan steroid yang berlama-lama
harus dihindari untuk mengurangi efek samping. Selain itu suplemen flavonoid dapat
membantu mengurangi tonus vena, mengurangi hiperpermeabilitas serta efek
antiinflamasi meskipun belum diketahui bagaimana mekanismenya (Acheson dan
Scholrfield, 2008).
Pembedahan
Acheson dan Scholfield (2008) menyatakan apabila hemoroid internal derajat I yang
tidak membaik dengan penatalaksanaan konservatif maka dapat dilakukan tindakan
pembedahan.
HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana
pembedahan hemoroid antara lain:
a. Hemoroid internal derajat II berulang.
b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
f. Permintaan pasien.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:
1. Skleroterapi. Teknik ini dilakukan menginjeksikan 5 mL oil phenol 5 %, vegetable
oil, quinine, dan urea hydrochlorate atau hypertonic salt solution. Lokasi injeksi adalah
submukosa hemoroid. Efek injeksi sklerosan tersebut adalah edema, reaksi inflamasi
dengan proliferasi fibroblast, dan trombosis intravaskular. Reaksi ini akan menyebabkan
fibrosis pada sumukosa hemoroid. Hal ini akan mencegah atau mengurangi prolapsus
jaringan hemoroid (Kaidar-Person dkk, 2007). Senapati (1988) dalam Acheson dan
Scholfield (2009) menyatakan teknik ini murah dan mudah dilakukan, tetapi jarang
dilaksanakan karena tingkat kegagalan yang tinggi.
2. Rubber band ligation. Ligasi jaringan hemoroid dengan rubber band menyebabkan
nekrosis iskemia, ulserasi dan scarring yang akan menghsilkan fiksasi jaringan ikat ke
dinding rektum. Komplikasi prosedur ini adalah nyeri dan perdarahan.
3. Infrared thermocoagulation. Sinar infra merah masuk ke jaringan dan berubah
menjadi panas. Manipulasi instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengatur
banyaknya jumlah kerusakan jaringan. Prosedur ini menyebabkan koagulasi, oklusi, dan
sklerosis jaringan hemoroid. Teknik ini singkat dan dengan komplikasi yang minimal.
4. Bipolar Diathermy. Menggunakan energi listrik untuk mengkoagulasi jaringan
hemoroid dan pembuluh darah yang memperdarahinya. Biasanya digunakan pada
hemoroid internal derajat rendah.
5. Laser haemorrhoidectomy.
6. Doppler ultrasound guided haemorrhoid artery ligation. Teknik ini dilakukan dengan
menggunakan proktoskop yang dilengkapi dengan doppler probe yang dapat
melokalisasi arteri. Kemudian arteri yang memperdarahi jaringan hemoroid tersebut
diligasi menggunakan absorbable suture. Pemotongan aliran darah ini diperkirakan
akan mengurangi ukuran hemoroid.
7. Cryotherapy. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang sangat
rendah untuk merusak jaringan. Kerusakan ini disebabkan kristal yang terbentuk di
dalam sel, menghancurkan membran sel dan jaringan. Namun prosedur ini
menghabiskan banyak waktu dan hasil yang cukup mengecewakan. Cryotherapy adalah
teknik yang paling jarang dilakukan untuk hemoroid (American Gastroenterological
Association, 2004).
8. Stappled Hemorrhoidopexy. Teknik dilakukan dengan mengeksisi jaringan hemoroid
pada bagian proksimal dentate line. Keuntungan pada stappled hemorrhoidopexy adalah
berkurangnya rasa nyeri paska operasi selain itu teknik ini juga aman dan efektif
sebagai standar hemorrhoidectomy (Halverson, 2007).
Menurut Nagie (2007), pencegahan hemoroid dapat dilakukan dengan:
1. Konsumsi serat 25-30 gram sehari. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur-
mayur, dan kacang-kacangan menyebabkan feses menyerap air di kolon. Hal ini
membuat feses lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses mengedan dan
tekanan pada vena anus.
2. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari
3. Mengubah kebiasaan buang air besar. Segera ke kamar mandi saat merasa akan
buang air besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari mengedan.