heryani

15
TUGAS KIMIA MEDISINAL NAMA : HERYANI NIM : J1E109201 1. Apa yang dimaksud dengan reseptor dan akseptor ? Jawab: a. Reseptor adalah suatu makromolekul jaringan sel hidup mengandung gugus fungsional, reaktif secara kimia dan bersifat spesifik. b. Akseptor adalah makromolekul yang berinteraksi dengan bagian eksogen dari senyawa seperti: obat- obat dan racun yang bereaksi dengan reseptor-2 farmakologinya. 2. Sebut dan jelaskan metode isolasi reseptor ? Jawab: a. Metoda Langsung. Reseptor dan senyawa obat berikatan secara irreversible (kovalen), kemudian kompleks obat- reseptor diisolasi. senyawa pembentuk ikatan kovalen bereaksi dg gugus oh dari obat , fosforilasi, sulfonil fluorida, senyawa pengkarbonilasi, senyawa pengalkil, dll. b. Metode Tidak Langsung Reseptor dan senyawa obat direaksikan, membuat ikatan reversible yang merupakan ikatan lemah à

Upload: annie-alhamdulillah

Post on 05-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: heryani

TUGAS KIMIA MEDISINAL

NAMA : HERYANI

NIM : J1E109201

1. Apa yang dimaksud dengan reseptor dan akseptor ?

Jawab:

a. Reseptor adalah suatu makromolekul jaringan sel hidup mengandung

gugus fungsional, reaktif secara kimia dan bersifat spesifik.

b. Akseptor adalah makromolekul yang berinteraksi dengan bagian eksogen

dari senyawa seperti: obat-obat dan racun yang bereaksi dengan reseptor-

2 farmakologinya.

2. Sebut dan jelaskan metode isolasi reseptor ?

Jawab:

a. Metoda Langsung.

Reseptor dan senyawa obat berikatan secara irreversible (kovalen),

kemudian kompleks obat-reseptor diisolasi. senyawa pembentuk ikatan

kovalen bereaksi dg gugus oh dari obat , fosforilasi, sulfonil fluorida,

senyawa pengkarbonilasi, senyawa pengalkil, dll.

b. Metode Tidak Langsung

Reseptor dan senyawa obat direaksikan, membuat ikatan reversible

yang merupakan ikatan lemah à isolasi reseptor (makromolekul) à

dikarakterisasi. contoh : reseptor kolinergik th 1958 oleh chagas filho dan

reseptor tubokurarin th 1967 oleh fridbore.

Page 2: heryani

3. Sebutkan tipe tipe ikatan obat – reseptor dan berapa kekuatannya ?

Jawab:

4. Jelasakan 6 teori ikatan obat repetor ?

Jawab:

a. Teori klasik : suatu respon biologis timbul bila ada interaksi antara

tempat /struktur dalam tubuh yang karakteristik/sisi reseptor dengan

molekul asing (obat) yang sesuai dan satu sama lain merupakan sturktur

yang saling mengisi

b. Teori kependudukan : satu mol obat akan menempati satu sisi reseptor dan

obat harus diberikan dalam jumlah berlebih agar tetap efektif (O + R →

OR→ E)

c. Teori kecepatan : O + R↔ OR→ Respon Biologis

Senyawa agonis :kecepatan asosiasi dan disosiasi besar

Senyawa antagonis :kecepatan asosiasi besar; kecepatan disosiasi

kecil

Senyawa agonis parsial :kecepatan asosiasi dan disosiasi tidak maksimal

Page 3: heryani

d. Teori kesesuaian terimbas : E + S → kompleks E-S → respon biologis

Efek agonis :perubahan sturktur protein mengarah pada konfigurasi →

obat terikat kurang kuat

Efek antagonis : interaksi obat – pasien mengakibatkan perubahan struktur

protein sehingga obat terikat cukup kuat

e. Teori gangguan makromolekul

Obat agonis :punya aktivitas intrinsic & dapat mengubah struktur

reseptor menjadi bentuk konformasi spesifik

Obat antagonis : tidak punya aktivitas intrinsic & dapat mengubah struktur

reseptor menjadi konformasi tidak spesifik

f. Teori pendudukan – aktivasi : sebelum berinteraksi dengan obat, reseptor

berada dalam keseimbangan dinamik antara dua keadaan yang berbeda

fungsi, yaitu :

Bentuk teraktifkan (R*) = menunjang efek biologis

Bentuk istirahat (R) = tidak menunjang efek biologis

5. Apa yang dimaksud agonis dan antagonis ?

Jawab:

a. Agonis : Obat yang mempunyai aktivitas intrinsic dan dapat mengubah

struktur reseptor menjadi bentuk gangguan konformasi

spesifik dan obat terikat kurang kuat akibat adanya perubahan

struktur protein

b. Antagonis : Obat yang mempunyai aktivitas intrinsik dan dapat

mengubah struktur reseptor menjadi bentuk gangguan

konformasi tidak spesifik dan obat terikat kuat akibat adanya

perubahan struktur protein

6. Apa yang dimaksud metastase ?

Jawab:

Metastase adalah pertumbuhan sekunder yang berasal dari tumor primer

yang tumbuh di tempat lain dari tubuh dan merupakan sel kanker yang

melepaskan diri dari neoplasma Induk yang bergerak kelokasi lain melalui

beberapa cara.

Page 4: heryani

7. Perbedaan sel kanker dan sel normal ?

Jawab:

a. Sel normal

Tumbuh sampai terbentuk lapisan setebal satu sel, merata menutupi

cawan, berhenti. Sel normal melekat dan tersebar pada permukaan cawan

biakan agar dapat tumbuh, sebaliknya sel kanker tidak mengenal sel

sekitarnya dan melekat pada permukaannya.

b. Sel kanker

Tumbuh sampai menumpuk, berkembang bebas, terus membelah. Sel

kanker mengandung relatif sedikit protein LETS (large external

transformation-sensitive protein) atau tidak sama sekali.

8. Bagaimanakah mekanisme pembentukan tumor ?

Jawab:

a. Mutasi : hilang, ganti, penyusunan kembali DNA

b. Penambahan bahan genetika baru: masuknya dna dari virus kedalam gen

manusia

c. Ekspresi gen yang berubah = epigenetik, perubahan tetap cara sel

menggunakan infomasi genetik atau pada fase diferensiasi, sel tunggal

menjadi sel khusus.

d. Virus : DNA diselimuti duri-duri yang mengacau pembelahan sel

e. Zat-zat kimia: partikel asbes, berilium, kadmium, kromium, nikel, timah

hitam. Kanker kulit oleh : minyak shale, ter batrubara, hidrokarbon

aromatik polisiklik misal : benzo (a) piren. Kanker kandung kemih:

industri zat warna misalnya amin aromatik terutama 2 naftilamin, amino

azo, dialkil nitrosoamin . Aflatoksin dari aspergillus flavus.

f. Radiasi : uranium, radium (jam tangan), torium, strontium-90 dan sinar x,

sinar uv, bom atom

Page 5: heryani

9. Bagaimanakan penanganan terhadap kanker ?

Jawab:

a. Pembedahan : tergantung tingkat perkembangan apakah sudah sampai fase

metastatik atau belum (bukan besar kecilnya).

b. Radioterapi : terapi ini dapat menghancurkan tumor dengan memberikan

kerusakan kecil pada daerah sekitar. Dapat dilakukan bersama

pembedahan. Sinar gamma (Co-60) dan sinar X sering dipakai. Sering

dipakai senyawa “pemeka sinar” seperti : 5-fluorourasil, daktinomisin,

nitromidazol, razokson, dapat meningkatkan efek perusakan efek

penyinaran thd. Sel kanker

c. Imunoterapi: memberikan sistem pertahanan tubuh setelah pembedahan ,

radioterapi atau kemoterapi. Misal bcg vaksin untuk tbc, merupakan

imunoterapi non spesifik untuk leukemia, penyakit hodgkin, kanker

kepala, leher, dada, kulit, dan usus besar.

d. Kemoterapi : : obat antitumor membunuih sel selama sintesis dna dan

selama pembedahan aktif, tumor yang mudah disembuhkan ditemukan

pada saat masih muda dan bagian pertumbuhannya 30-100% dari seluruh

sel. Kanker ganas limfoma burkitt dan koriokarsinoma dapat disembuhkan

, limfoma burkitt dengan sekali pemberian siklofosfamid ( 60% penderita

sembuh). Koriokarsinoma dengan daktinomisin dan metotreksat (75%

kesembuhan).

10. Sebutkan 4 macam malaria dan penyebabnya ?

Jawab:

a. P. falciparum (malaria tertiana yang berbahaya)

b. P. vivax (malaria tertiana yang kurang berbahaya)

c. P. malariae (malaria kuartana yang kurang berbahaya)

d. P. ovale (malaria tertiana yang kurang berbahaya).

Page 6: heryani

11. Jelaskan siklus plasmodium (aseksual dan seksual) ?

Jawab:

Siklus seksual pada nyamuk terjadi di dalam tubuh nyamuk apabila

nyamuk anopheles betina menghisap darah yang mengandung gametosit,

maka gametosit yang bersama darah tidak tercerna. Pada makrogamet (jantan)

kromatin membagi menjadi 6-8 inti yang bergerak ke pinggir parasit. Di

pinggir ini filamen dibentuk seperti cambuk dan bergerak aktif yang disebut

mikrogamet. Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet kedalam

makrogamet untuk membentuk zigot. Zigot berubah seperti cacing pendek

disebut ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan membran basal

dinding lambung. Ditempat ini ookinet membesar dan disebut ookista.

Didalam ookista dibentuk ribuan sporozoit dan beberapa sporozoit menembus

kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit manusia maka sporozoit masuk

kedalam darah dan mulailah siklus eritrositik.

Pada siklus aseksual pada tubuh manusia maka sporozoit masuk kedalam

darah melalui gigitan nyamuk, setelah setengah jam masuk kedalam hati

membentuk siklus pre-eritositer. Merazoit sebagian masuk kembali kedalam

hati meneruskan siklus eksoeritrositer sedang sebagian lain masuk kedalam

darah membentuk siklus eritositer. Sebagian merazoit memulai gemetogeni

membentuk mikro dan makrogametosit. Waktu antar masuknya sporozoit

sampai timbulnya gejala disebut masa tunas instrinsik yang lamanya antara 8-

29 hari, tergantung dari daya tahan dan spesies plasmodium.

12. Jelaskan golongan obat antimalaria berdasarkan cara kerjanya?

Jawab:

a. Schizontisida jaringan (eksoeritrositik schizontisida). Untuk pencegahan kausal 1) Menghancurkan bentuk jaringan primer plasmodia dan merozoit di

hati, dari tahap infeksi eritrositik 2) Mencegah invasi eritrosit dan lain-lain penyebaran infeksi ke nyamuk

Anophles. 3) Contoh : Klorguanid, pirimetamin dan primakuin.

Page 7: heryani

b. Schizontisida jaringan (Untuk mencegah kekambuhan). 1) Bekerja pada: shizont di jaringan laten/ sekunder hipnozoit dari P.

vivax dan P. ovale di sel hati. 2) Contoh : Primakuin dan pirimetamin

c. Schizontisida darah (schizontisida eritrositik)1) Digunakan untuk pengobatan klinik dan supresif. 2) Bekerja terhadap merozoit pada fase eritrositik aseksual dari parasit

malaria 3) Mengganggu shizogoni eritrositik ke bawah 4) Berdasarkan masa kerjanya ada 2 kelompok:

a) Shizontisida yang bekerja cepat : amodikuin, artemisin, klorokuin, kuinin dan tetrasiklin.

b) Schizontisida yang bekerja lambat : pirimetamin, klorguanid, sikloguanil pamoat, sulfonamida dan sulfon.

d. Gametositosida1) Menghancurkan bentuk eritrositik seksual (gametosit) 2) mencegah penyebaran plasmodia ke nyamuk Anopheles.3) Contoh : klorokuin, primakuin dan kuinin.

e. Sporozoitosida1) Mampu membunuh sporozoit segera setelah masuk dalam darah

sesudah gigitan nyamuk. 2) Waktu untuk bekerja obat sangat singkat oleh karena sporozoit secara

cepat masuk ke sel hati 3) Contoh : klorguanid, pirimetamin, dan primakuin

f. Sporontosida, 1) Bekerja pada tubuh nyamuk malaria yang menginfeksi inang 2) mencegah pembentukan oosist dan sporozoit.3) Contoh : pirimetamin, klorguanid dan primakuin.

13. Jelaskan mekanime bahan yang termasuk antiseptik dan yang termasuk

disinfektan ?

Jawab:

Antiseptik adalah senyawa yang dapat membunuh mikroorganisme dan

digunakan pada permukaan jaringan hidup. Disinfektan adalah senyawa yang

dapat membunuh mikroorganisme dan dipergunakan pada permukaan benda

mati.

a. Gol Fenol dan Alkohol → denaturasi protein

b. Halogen → oksidasi dan halogenisasi protein

c. Klorin dan komponen yang mengandung klorin → hipoklorit (HOCl)

Page 8: heryani

d. Surfaktan dan Detergen → merusak lipid

e. Alkylating angent → alkilasi gugus S-H, COOH, NH2, OH (formaldehid)

f. Logam berat → presipitasi protoplasma

* Ag → bereaksi dengan gugus amino, fosfat, tiol

membentuk kompleks dengan RNA, DNA dan makromolekul lain →

senyawa tidak larut

*Hg → berikatan dengan gugus tiol

g. Khelator → membentuk kelat dengan Fe/Cu(heksaklorofen,

oksiquinolon)

h. Etiloksida (ETD) → gas untuk sterilisasi ruang

i. Zat warna → menghambat sintesa DNA(akriflavin, gentian violet)

14. Bagaimanakah mekanisme terjadi resistensi antimikroba ?

Jawab:

a. Kondisi permeabilitas membran

1) Faktor intrinsik : bakteri anaerob resisten terhadap gol. aminoglikosida

2) Faktor spesifik bakteri: kapsul, LPS, membran luar, lipid, asam teikoat

3) Faktor spesifik obat: struktur, ukuran molekul, muatan +/-,

hidrofobisitas

4) Porin

5) Modifikasi komponen pembawa molekul obat :

a) Berkurangnya transport obat

b) Menurunnya ikatan dengan molekul target

b. Adanya perubahan molekul target

1) Perubahan biokimiawi (afinitas lebih besar)

2) Produksi molekul target berlebihan

3) Perubahann jalan sintesa

c. Obat dinon aktivkan

1) Kloramfenikol asetil transferase → kloramfenikol

2) Betalaktamase → gol. beta laktam

3) Enzim lain: asetilase, adenilase, fosforilase

d. Ada molekul yang melindungi target → Vankomisin R, Tetrasiklin R

Page 9: heryani

e. Efluks : Obat dikeluarkan dari sel bakteri dengan transport aktiv

15. Bagaimankankah penyebaran resistensi obat ?

Jawab:

a. Transformasi

Masuknya fragmen DNA pembawa sifat resisten kedalam sel bakteri

b. Transduksi

Fragmen DNA pembawa sifat resisten masuk kedalam DNA bakteriofaga

→ masuk ke sel bakteri lain

c. Konjugasi

Sifat resistensi ditularkan dari sel donor ke sel aseptor

16. Bagaimanakah identifikasi resistensi ?

Jawab:

a. Uji sensitivitas dengan disk (cakram) antibiotika. Biasa digunakan metoda

Kirby Bouwer

b. Pemeriksaan KHM (kadar Hambat Minimum)

c. Identifikasi gen pembawa sifat resistensi dengan PCR (Polymerase Chain

Reaction)

d. Hibridisasi dengan prob DNA (fragmen DNA pada gen pembawa sifat

resisten)

17. Bagaimanakah mutasi pada herpes simplek virus ?

Jawab:

Acyclovir memerlukan thymidine kinase (TK) untuk fosforilasi awal.

Mutasi pada TK yang sering terjadi: frameshift atau stop mutations, biasanya

juga berpengaruh pada fosforilasi nukleosida asli. Mutasi pada DNA pol

(biasanya perubahan 1 aa) menyebabkan resistensi terhadap beb anti HSV.

Adanya cross-resistance tergantung pada letak mutasi yang berhubungan

dengan pyrophosphate binding.

18. Bagaimanakah mutasi pada Cytomegalovirus ?

Jawab:

Page 10: heryani

Resistensi CMV terhadap gancyclovir terdapat adanya mutasi pada

UL97 pada posisi tertentu. Lebih banyak analisa genetik karena CMV tumbuh

lama dan kesulitan untuk tes reduksi plaque. Pemaparan yang terus menerus

dengan gancyclovir mengakibatkan mutasi pada DNA pol CMV yakni

resistensi. Mutasi pada DNA pol CMV ini adalah cross-resistance yang

tergantung posisi mutasi.

19. Bagaimanakah mutasi pada virus hepatitis B ?

Jawab:

Resistensi terhadap analog nukleosida (lamivudin) → substitusi

polimerase yang berhubungan dengan ikatan NTP. Bila HBV resisten

lamivudin → fatal bagi immunocompromise, tapi pada orang normal → HBV

DNA naik tapi masih lebih rendah dari pada sebelum diterapi.

20. Bagaimanakah mutasi pada virus influenza ?

Jawab:

a. Mutasi pada reseptor → menurunkan afinitas terhadap inhibitor NA

b. Mutasi pada / didekat reseptor HA→ menurunkan aktivitas NA