hidroklorotiazid

3
Hidroklorotiazid Hidroklorotiazid adalah derivat tiazid yang telah terbukti lebih popular dibandingkan prototipenya. Hal ini karena kemampuannya untuk mengahambat karbonik anhidrase jauh di bawah klorotiazid. Selain itu, obat ini lebih kuat sehingga dosis yang diperlukan lebih kecil dibandingkan klorotiazid. Selain itu efektivitasnya sama dengan klorotiazid. Mekanisme kerja : menghambat reabsorbsi Na + Cl - di tubuli distal. Dengan akibat : Ekskresi Na + , Cl - , K + dan HCO 3 - meningkat yang disertai pengeluaran air. Filtrasi glomerulus menurun atau tidak menurun. Retensi asam urat hiperurisemia disebabkan karena kompetisi eksresi antara asam urat-tiazid Ekskresi Ca + menurun dan terjadi hiperkalsemia karena tiazid menurunkan reabsorbsi Ca ++ oleh sel tubuli ginjal. Ekskresi ion Mg -- , I - , Br - meningkat. Farmakodinamik : Diuretik tiazid bekerja menghambat simporter Na + , Cl - dihulu tubulus distal. Sistem transport ini dalam keadaan normal berfungsi membawa Na + dan Cl - dari lumen kedalam epitel tubulis. Na + selanjutnya dipompa keluar kemudian digantikan dengan K + sedangkan Cl - keluar melalui kanal klorida. Efek farmakodinamik tiazid yang utama adalah meningkatkan ekskresi

Upload: syahidah-zaki

Post on 04-Aug-2015

517 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hidroklorotiazid

Hidroklorotiazid

Hidroklorotiazid adalah derivat tiazid yang telah terbukti lebih popular dibandingkan

prototipenya. Hal ini karena kemampuannya untuk mengahambat karbonik anhidrase jauh di

bawah klorotiazid. Selain itu, obat ini lebih kuat sehingga dosis yang diperlukan lebih kecil

dibandingkan klorotiazid. Selain itu efektivitasnya sama dengan klorotiazid.

Mekanisme kerja : menghambat reabsorbsi Na+Cl- di tubuli distal. Dengan akibat :

Ekskresi Na+, Cl-, K+ dan HCO3- meningkat yang disertai pengeluaran air.

Filtrasi glomerulus menurun atau tidak menurun.

Retensi asam urat hiperurisemia disebabkan karena kompetisi eksresi antara asam

urat-tiazid

Ekskresi Ca+ menurun dan terjadi hiperkalsemia karena tiazid menurunkan reabsorbsi

Ca++ oleh sel tubuli ginjal.

Ekskresi ion Mg--, I-, Br- meningkat.

Farmakodinamik :

Diuretik tiazid bekerja menghambat simporter Na+, Cl- dihulu tubulus distal. Sistem transport

ini dalam keadaan normal berfungsi membawa Na+ dan Cl- dari lumen kedalam epitel tubulis.

Na+ selanjutnya dipompa keluar kemudian digantikan dengan K+ sedangkan Cl- keluar

melalui kanal klorida. Efek farmakodinamik tiazid yang utama adalah meningkatkan

ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natriuresis dan kloruresis ini disebabkan oleh

penghambatan mekanisme reabsorbsi elektrolit pada hulu tubuli distal.

Fungsi ginjal, tiazid dapat mengurangi kecepatan filtrasi glomerulus terutama apabila diberi

melalui intravena. Efek ini mungkin disebabkan karena pengurangan aliran darah ginjal.

Farmakokinetik:

Absorbsi melalui saluran cerna baik.

Umumnya efek obat setelah 1 jam.

Diekskresi oleh sel tubuli proksimal kedalam cairan tubuli.

Page 2: Hidroklorotiazid

Efek Samping:

1. Gangguan elektrolit meliputi hipokalemia, hiponatremia, hipomagnesemia,

hipokloremia.

2. Gejala insufisiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid, mungkin karena tiazid langsung

mengurangi aliran darah ginjal.

3. Hiperkalsemia pada pemberian tiazid jangka panjang menguntungkan terutama bagi

orang tua karena mengurang resiko osteoporosis dan fraktur.

4. Hiperurisemia diuretic tiazid dapat meningkatkan kadar asam urat darah karena

efeknya menghambat sekresi dan meningkatkan reabsorbsi asam urat.

5. Tiazid menurunkan toleransi glukosa dan mengurangi efektifitas obat hipoglikemia

oral.

6. Tiazid dapat menyebabkan peningkatan kadar kolestrol dan trigliserida plasma.

7. Gangguan fungsi seksual kadang bisa terjadi akibat pemakaian diuresis.

Indikasi:

Hipertensi esensial. Selain sebagai obat dieresis tiazid juga member efek anti

hipertensi berdasarkan efek penurunan resistensi pembuluh darah.

Gagal jantung. Obat pilihan untuk edema gagal jantung ringan sampai sedang

Pengobatan jangka panjang untung edema kronik.

Diabetes insipidus.

Hiperkalsiuria