himpsiebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/kuliah/materi_20151_doc/himpsi … · dalam bidang...
TRANSCRIPT
HIMPSI
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.
2014
SEJARAH
• Awalnya bernama Ikatan Sarjana
Psikologi (ISPsi) yang didirikan pada
tanggal 11 Juli 1959
• Tahun 1998 di Jakarta, berubah nama
menjadi Himpunan Psikologi Indonesia
(Himpsi) – karena adanya perubahan
kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia
Himpsi
• Tempat berkumpulnya :
a. Sarjana Psikologi
b. Magister Psikologi
c. Doktor Psikologi
Merupakan himpunan para lulusan
pendidikan psikologi di Indonesi, baik
yang menjalankan maupun tidak
menjalankan praktik
Organisasi Profesi Psikologi
• Ilmuwan psikologi (dapat memberikan jasa
psikologi namun tidak berhak dan tidak
berwenng untuk melakukan praktik
psikologi di Indonesia)
• Psikolog (berhak dan berwenang untuk
menjalankan praktik psikologi di wilayah
hukum RI) wajib memiliki ijin praktik
Keanggotaan
• Anggota biasa : psikologi, magister
psikologi dan doktor psikologi
• Anggota luar biasa : psikolog warga
negara asing yang memiliki ijin kerja
sementara untuk menjalankan praktik di
wilayah RI
• Anggota kehormatan : orang yang berjasa
dalam bidang psikologi, dan orang yang
memberikan kontribusi yang luar biasa
terhadap organisasi
Ikatan/Asosiasi Himpsi
• Ikatan Psikologi Sosial (IPS)
• Ikatan Psikologi Olahraga (IPO)
• Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi
(APIO)
• Ikatan Psikologi Klinis (IPK)
• Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia
(APPI)
• Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia
(IPPI)
• Asosiasi Psikologi Islam (API)
Kode Etik Psikologi Indonesia
• Adl : aturan tata susila/sikap akhlak
(moral) yang ditujukan pada sarjana
psikologi Indonesia yang harus dipatuhi
dalam melakukan pekerjaan atau praktik
psikologi
Prinsip Kode Etik
Kode Etik mengandung prinsip:
a. Hak dan kewajiban profesional dengan teman
sejawatnya
b. Hak dan kewajiban psikolog dalam
hubungannya dengan klien
c. Hak dan kewajiban menyimpan dan
menggunakan data yang diperoleh karena
profesinya secara bertanggung jawab
d. Serta nilai-nilai normatif lainnya yang telah
disepakati dalam profesi psikologi
Asas-Asas Kode Etik
1. Asas konfidensialitas : menjaga
kerahasiaan
2. Asas privacy : adanya hak individu untuk
mengambil keputusan untuk dirinya
sendiri, baik mengenai perasaan, pikiran
atau data tentang dirinya sendiri yang
dapat diberikan kepada psikolog
Lanjutan …..
• Asas hak istimewa : hak tertentu bagi klien
untuk mengatakan atau tidak mengatakan
sesuatu tentang dirinya kepada orla yang
memiliki sesuatu mengenai dirinya kepada
oranglain yangmemiliki hubungan
kepentingan tertentu
Hambatan bersikap profesional
1. Hambatan subjektif
a. keterbatasan pengetahuan tentang masalah
yang dihadapi
b. Keterbatasan ketrampilan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi
c. Keterbatasan alat diagnosis yang
cocok/sesuai dengan kasus/masalah yang
dihadapi
d. Keterbatasan komunikasi dengan klien, karena
kesulitan bahasa atau tingkat kecerdasannya
Lanjutan …
• Hambatan subjektif yang berkaitan
dengan kepribadian psikolog :
a. Ingin cepat kaya, tarif tinggi
b. Ingin menonjol (sehingga suka
menjatuhkan teman sejawat)
c. Ingin terkenal shg menggunakan teknik
yang tidak baku
2. Hambatan objektif
• Akibat dari kemajuan teknologi yang tidak
dikuasai oleh psikolog
• Akibatnya dalam memberikan pelayanan
tidak maksimal
Ijin Praktik Psikologi
• Praktik psikologi : kegiatan yang dilakukan
oleh psikolog yang memberikan jasa dan
praktik kepada masyarakat dalam
pemecahan masalah psikologis yang
bersifat individual maupun kelompok
dengan menerapkan prinsip
psikodiagnostik
Praktik psikologi
• Adl : kegiatan Diagnosis, Prognosis,
Konseling dan Psikoterapi
Jasa Psikologi
• Adl Jasa kepada perorangan atau
kelompok/organisasi/institusi yang
diberikan oleh ilmuwan psikologi Indonesia
sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan keilmuan psikologi di bidang
pengajaran, pendidikan dan penelitian-
penyuluhan masyarakat
Pengguna jasa psikologi/klien
• Pemakai jasa psikologi adalah
perorangan, kelompok, lembaga atau
organisasi/institusi yang menerima dan
meminta jasa.praktik psikologi
Prinsip pelayanan kepada klien
• Psikolog/Ilmuwan psikologi harus
mengutamakan kompetensi, objektivitas,
kejujuran, menjunjung tinggi integritas dan
norma-norma keahlian serta menyadari
konsekuensi tindakannya
Klien berhak….
• Untuk mengetahui apakah ia diberikan
layanan oleh psikolog yang bertanggung
jawab atau tidak
Surat Ijin Praktik Psikologi
• Tujuannya adalah :
a. Memberikan perlindungan kepada klien
dari malpraktik yang dilakukan oleh
pemberi jasa psikologi yang kurang/tidak
bertanggung jawab
b. Memberikan perlindungan kepada
masyarakat luas dari kemungkinan
penipuan oleh orang-orang yang
tidak/kurang bertanggung jawab, baik
karena sebenarnya mereka tidak memiliki
wewenang melakukan praktik psikologi
disebabkan tidak memiliki kemampuan
yang diperlukan, maupun karena
berkedok/motif untuk mencari keuntungan
pribadinya
c. Pemerintah dapat mengontrol setiap
pemohon surat ijin praktik menyangkut
kemampuan yang dimiliki oleh pihak
bersangkutan yang diperlukan untuk dapat
memberikan layanan jasa psikologi sesuai
pembakuan yang berlaku dalam
lingkungan profesi psikologi