hiperemesis gravidarum

4
Definisi Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah-muntah kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin. 1 Epidemiologi Mual (nausea) dan muntah (vomiting), pening, perut kembung dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual dan muntah sering terjadi pada waktu pagi hari sehingga dikenal juga dengan “morning sickness”. 1 Biasanya mual dan muntah dimulai antara terhambat haid pertama dan kedua dan berlanjut sampai sekitar 14 minggu. Mual dan muntah biasanya lebih parah pada pagi hari, tetapi mungkin berlanjut sepangjang hari. Lacroix dkk.(2000) mendapatkan bahwa mual dan muntah dilaporkan terjadi pada tiga perempat wanita hamil dan rata-rata berlangsung selama 35 hari. Separuh dari mereka membaik pada minggu ke-14 gestasi, dan 90% pada minggu ke-22. 2 Klasifikasi

Upload: givi

Post on 18-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Hiperemesis

TRANSCRIPT

Page 1: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai

umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah-muntah kadang begitu hebat dimana

segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat

mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat

badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1

Epidemiologi

Mual (nausea) dan muntah (vomiting), pening, perut kembung dan badan terasa

lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil dan terbanyak pada usia

kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual dan muntah sering terjadi pada waktu pagi

hari sehingga dikenal juga dengan “morning sickness”.1

Biasanya mual dan muntah dimulai antara terhambat haid pertama dan kedua dan

berlanjut sampai sekitar 14 minggu. Mual dan muntah biasanya lebih parah pada

pagi hari, tetapi mungkin berlanjut sepangjang hari. Lacroix dkk.(2000)

mendapatkan bahwa mual dan muntah dilaporkan terjadi pada tiga perempat

wanita hamil dan rata-rata berlangsung selama 35 hari. Separuh dari mereka

membaik pada minggu ke-14 gestasi, dan 90% pada minggu ke-22.2

Klasifikasi

Secara klinis hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingakatan, yaitu:1

a. Tingkat I

Muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan

minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar

makanan, lender dan sedikit cairan empedu dan yang terkahir keluar darah.

Nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistolik

menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin

sedikit tetapi masih normal.

Page 2: HIPEREMESIS GRAVIDARUM

b. Tingkat II

Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus

hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan

darah sistolik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulitpucat, lidah kotor, kadang

ikterus, aseton, bilirubin dalanm urin dan berat badan cepat menurun.

c. Tingkat III

Walaupun kondisi tingkat tiga sangat jarang, yang mulai terjadi adalah

gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti,

tetapi dapat terjasdi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung,

bilirubin dan proteinuria dalam urin.

Komplikasi

a. Maternal

Akibat defisiensi tiamin (B1) akan menyebabkan terjadinya diplopia, palsi

nervus ke-6, nistagmus, ataksia dan kejang. Jika hal ini tidak segera

ditangani akan terjadi psikosis Korsakoff (amnesia, menurunnya

kemampuan untuk beraktivitas) ataupun kematian. Oleh karena itu

hiperemesis tingak III perlu dipertimbangkan terminasi kehamilan.1

b. Fetal

Penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian gangguan

pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).1

DAFTAR PUSTAKA

1. Siddik, D. 2011. Kelainan Gastrointestinal dalam Prawirohardjo, Sarwono 2011. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ketiga. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.pp: 814-816

2. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Williams Obstetrics. 23rd edition. Philladelphia: McGraw-Hill Education; 2009. p: 264