hipertensi dalam kehamilan

Upload: ferzy-awwali-fadhila

Post on 10-Mar-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obsgyn

TRANSCRIPT

Hipertensi Dalam Kehamilan

Hipertensi Dalam KehamilanA. DefinisiPenyakit Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskular yang terjadi sebelum kehamilan, atau timbul dalam kehamilan, atau pada masa nifas.

B. Klasifikasi1. Gestational hypertension (dahulu: pregnancy-induced hypertension, yang termasuk di dalamnya transient hypertension)2. Preeklamsi3. Eklamsi4. Preeclampsia superimposed chronic hypertension5. chronic hypertension

C. PreeklamsiPreeklamsi merupakan penyakit yang khas dalam kehamilan dengan gejala utama hipertensi akut pada wanita hamil dan nifas. Definisi lain menyebutkan sebagai sindroma spesifik kehamilan yaitu penurunan perfusi organ sekunder terhadap vasospame dan aktivasi endotel. Gejala utamanya adanlah hipertensi disertai proteinuria.Pada umumnya preeklamsi timbul pada setelah minggu ke-20 kehamilan dan semakin tua kehamilan, maka semakin besar kemungkinan timbulnya penyakit tersebut. Penyakit ini paling sering timbul pada primigravida dan jika terjadi pada multigravida, maka biasanya terdapat faktor predisposisi seperti hipertensi, DM atau kehamilan ganda.Penyebab preeklamsi belum diketahui dengan pasti, tetapi penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita hamil yang:1. Primigravida2. Hiperplasentosis-Pada kehamilan kembar, anak besar, mola hidatidosa, dan hidrops fetalis3. Mempunyai dasar penyakit vascular-Hipertensi atau DM4. Mempunyai riwayat preeklamsi/eklamsi dalam keluarganya.Pelbagai teori yang dikemukakan mengenai faktor yang berperan dalam penyakit ini, antara lain:1. Faktor imunologis, endokrin atau genetik-Hal ini didasarkan atas pengamatan bahwa penyakit ini lebih sering diatemukan pada:a. Primigravidab. Hiperplasentosisc. Kehamilan dengan inseminasi donord. Penurunan konsentrasi komplemen C4e. Wanita dengan fenotif HLA DR4f. Adanyaaktivasi sistem koplemen neutrofil dan makrofag atau antara kelompok atau keluarga tertentu.2. Faktor nutrisi-Ada yang mengemukakan bahwa penyakit ini berhubungan dengan beberapa keadaan kekurangan kalsium, protein, kelebihan garan natrium, atau kekurangan asam lemak tak jenuh dalam makanannya.3. Faktor endotel-Teori jejas endotel akhir-akhir ini banyak dikemukakan sehubungan dengan peranannya dalam mengatur keseimbangan antara zat vaso konstriktor (tromboxan, endothelin, angiotensin, dll) dengan vasodilator (prostasiklin, nitrous oksida, dll) serta pengaruhnya pada sistem pembekuan darah.Reaksi imunologi, peradangan ataupun terganggunya keseimbangan radikal bebas dan antioksidan banyak diamati sebagai penyebab terjadinya vasospasme dan kerusakan/jejas endotel.Patogenesis dijelaskan tersendiri bersama patomekanisme tanda dan gejala.Cara diagnosis dan pembedaannya dengan klasifikasi penyakit yang telah disebutkan di atas adalah sebagai mana dilampitkan pada tabel-1.

Tabel-1. Diagnosis of Hypertensive Disorders Complicating Pregnancy1. Gestational hypertension BP 140/90 mmHg for first time during pregnancyNo proteinuriaBP returns to normal < 12 weeks gestationFinal diagnosis made only post partumMay have other signs and symptoms of preeclampsia, for example epigastric discomfort and trombocytopenia2. PreeklamsiMinimum criteria BP 140/90 mmHg after 20 weeks gestation Proteinuria 300 mg/24 hours or 1+ dipstickIncreased certainty of preeclampsia BP 160/110 mmHg Proteinuria 2.0 g/24 hours or 2+ dipstick Serum creatinin > 1.2 mg/dL unless known to be previously elevated Platelet < 100.000/mm3 Microangiopathic hemolysis Elevated ALT or AST Persistent headache or other cerebral or visual disturbance Persistent epigastric pain3. EklamsiSeizure that cannot be atributed to other causes in a woman with preeclampsia4. Preeclampsia superimposed on chronic hypertension New onset proteinuria > 300 mg/24 hours in hypertensive woman but no proteinuria after 20 weeks gestation A sudden increase of proteinuria or blood pressure or plartelet count < 100.000/mm3 in woman with hypertensive and proteinuria before 20 weeks gestation5. chronic hypertension BP 140/90 mmHg before pregnancy or diagnosed after 20 weeks gestation and not attributable to GTD, or Hypertension first diagnosed after 20 weeks gestation and persistent after 12 weeks gesatation.

Adapted from natioanal high blood pressure education program working group report on high blood pressure in preganacy (2000)Prognosis bergantung pada terjadinya eklamsi. kematian akibat preeklamsi 0,5% di negara-negara maju. Akan tetapi, jika eklamsi terjadi, maka prognosis menjadi kurang baik; kematian eklamsi adalah 5%.Prognosis untuk anak juga berkurang, tetapi bergantung pada saat preeklamsi menjelma dan beratnya preeklamsi. Kematian perinatal 20%. Kematian perinatal ini sangat dipengaruhi prematuritas.Ada ahli yang berpendapat bahwa preeklamsi dapat meyebabkan hipertensi yang persisten terutama jika preeklamsi berlangsung lama atau dengan perkataan lain jika gejala-gejala preeklamsi timbul dini.Sebalikanya, ahli lain menganggap bahwa penderita dengan hipertensi yang menetap sesudah persalinan sudah menderita hipertensi sebelum hamil (hipertensi kronik).

D. Preeklamsi Ringan dan BeratDerajat keparahan preeklamsi dinilai berdasarkan frekuensi dan intensitas abnormalitas yang dicantumkan pada tabel-2. Semakin parah kejadiannya, maka semakin membutuhkan terminasi kehamilan. Perbedaan antara derajat ringan dan berat dapat menyebabkan kesalahan penanganan karena derajat ringan dapat bergerak cepat menuju derajat berat.

Tabel-2. Indication of severity of Hypertensive Disorders During PregnancyAbnormalityMildSevere

Diastolic blood pressure< 100 mmHg 110 mmHg

ProteinuriaTrece to 1+Persistent 2+ or more

Headache-+

Visual disturbance-+

Upper abdominal pain-+

Oliguria-+

Convulsion (eclampsia)-+

Serum creatinineNormalelevated

Thrombocytopenia-+

Liver enzyme elevationMinimal Marked

Fetal growth restriction-Obvious

Pulmonary edema-+