hiperurisemia

4
Hiperurisemia. Tjokorda Raka Putra. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi IV. 2007. 1203-1206 Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat (AU) darah di atas normal. Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme AU (overproduction), penurunan pengeluaran AU urin (underexcretion), atau gabungan keduanya. Banyak batasan untuk menyatakan hiperurisemia, secara umum kadar AU diatas 2 standar deviasi hasil laboratorium pada populasi normal dikatakan sebagai hiperuricemia. Batasan pragmatis yang sering digunakan untuk hiperuricemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar AU yang bias mencerminkan adanya kelainan patologi. Dari data didapatkan hanya 5-10% pada laki normal mempunyai kadar AU diatas 7 mg %, dan sedikit dari gout mempunyai kadar AU dibawah kadar tersebut. Jadi kadar AU diatas 7mg% pada laki dan 6mg% pada perempuan dipergunakan sebagai batasan hiperurisemia. Kejadian yang pasti dari hiperurisemia dan gout di masyarakat pada saat ini belum jelas.Prevalensi hiperurisemia di masyarakat diperkirakan antara 2,3 sampai 17,6%.Sedangkan prevalensi gout bervariasi antara 1,6 sampai 13,6 per seribu penduduk. Hiperurisemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan gout atau pirai, namun tidak semua hiperurisemia akan menimbulkan kelainan patologi berupa gout. Gout atau pirai adalah

Upload: putra-dhyatmika

Post on 11-Jul-2016

22 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hiperurisemia

TRANSCRIPT

Page 1: hiperurisemia

Hiperurisemia. Tjokorda Raka Putra. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi IV.

2007. 1203-1206

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat (AU)

darah di atas normal. Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme

AU (overproduction), penurunan pengeluaran AU urin (underexcretion), atau

gabungan keduanya.

Banyak batasan untuk menyatakan hiperurisemia, secara umum kadar AU diatas 2

standar deviasi hasil laboratorium pada populasi normal dikatakan sebagai

hiperuricemia. Batasan pragmatis yang sering digunakan untuk hiperuricemia

adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar AU yang bias

mencerminkan adanya kelainan patologi. Dari data didapatkan hanya 5-10% pada

laki normal mempunyai kadar AU diatas 7 mg%, dan sedikit dari gout mempunyai

kadar AU dibawah kadar tersebut. Jadi kadar AU diatas 7mg% pada laki dan 6mg%

pada perempuan dipergunakan sebagai batasan hiperurisemia.

Kejadian yang pasti dari hiperurisemia dan gout di masyarakat pada saat ini belum

jelas.Prevalensi hiperurisemia di masyarakat diperkirakan antara 2,3 sampai

17,6%.Sedangkan prevalensi gout bervariasi antara 1,6 sampai 13,6 per seribu

penduduk.

Hiperurisemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan gout atau pirai, namun

tidak semua hiperurisemia akan menimbulkan kelainan patologi berupa gout. Gout

atau pirai adalah penyakit akibat adanya penumpukan Kristal monosodium urat

pada jaringan akibat peningkatan kadar AU. Penyakit gout terdiri dari kelainan

artritis gout, pembentukan tophus, kelainan ginjal berupa nefropati urat dan

pembentukan batu urat pada saluran kencing.

Penyebab hiperurisemia dan gout dapat dibedakan dengan hiperurisemia primer,

sekunder, dan idiopatik. Hiperurisemia dan gout primer adalah hiperurisemia dan

gout tanpa disebabkan penyakit atau penyebab lain. Hiperurisemia dan gout

sekunder adalah hiperurisemia atau gout yang disebabkan penyakit atau penyebab

lain. Hiperurisemia dan gout idiopatik adalah hiperurisemia yang tidak jelas

Page 2: hiperurisemia

penyebab primer, kelainan genetik, tidak ada kelainan fisiologi atau anatomi yang

jelas.

Secara umum penyebab hiperurisemia dapat ditentukan dengan anamnesis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.

Anamnesis terutama ditujukan untuk mendapatkan faktor keturunan, dan kelainan

atau penyakit lain sebagai penyebab sekunder hiperurisemia. Apakah ada keluarga

yang menderita hiperurisemia atau gout.Untuk mencari penyebab hiperurisemia

sekunder perlu ditanyakan apakah pasien peminum alkohol, meminum obat-obatan

tertentu secara teratur, adanya kelainan darah, kelainan ginjal, atau penyakit

lainnya.

Pemeriksaan fisik untuk mencari kelainan atau penyakit sekunder, terutama

menyangkut tanda-tanda anemia atau phletora, pembesaran organ limfoid, kelainan

kardiovaskular dan tekanan darah, keadaan dan tanda kelainan ginjal, serta

kelainan pada sendi.

Pemeriksaan penunjang ditujukan untuk mengarahkan dan memastikan penyebab

hiperurisemia.Pemeriksaan penunjang yang dikerjakan dipilih berdasarkan

perkiraan diagnosis setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan penunjang yang rutin dikerjakan adalah pemeriksaan darah rutin

untuk AU darah dan kreatinin darah, pemeriksaan urin rutin untuk AU urin 24 jam

dan kreatinin urin 24 jam, serta pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan.

Pemeriksaan ensim sebagai penyebab hiperurisemia dilaksanakan tergantung pada

perkiraan diagnosis.

Pemeriksaan AU dalam urin 24 jam penting dikerjakan untuk mengetahui penyebab

dari hiperurisemia apakah overproduction atau underexcretion. Kadar AU dalam

urin 24 jam dibawah 600mg/hari adalah normal pada orang dewasa yang makan

pantang purin selama 3-5 hari sebelum pemeriksaan. Namun anjuran untuk

pantang makan purin selama 3-5 hari sering tidak praktis. Maka pada orang yang

makan biasa tanpa pantang purin kadar AU urin diatas 1000 mg/hari adalah

abnormal (hipereksresi AU), dan kadar 800 sampai 1000 mg/hari adalah

Page 3: hiperurisemia

borderline. Kadar AU urin 24 jam diatas 800 mg/hari dengan makan biasa tanpa

pantang purinmerupakan tanda hipereksresi AU.

Batasan overproduction AU adalah kadar AU urin 24 jam diatas normal, kadar

1000mg/hari pada orang yang makan biasa tanpa pantang purin dapat dikatakan

overproduction.