hipoglikemia

Upload: afindina

Post on 02-Mar-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hipp

TRANSCRIPT

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHipoglikemi paling sering ditemukan pada penderita diabetes dibandingkan karena penyebab non-diabetes. Faktor pencetus pada penderita diabetes terutama berkaitan dengan penggunaan obat-obatan seperti insulin dan obat golongan sulfonylurea (terutama klorpropamid) (Bakta & Suastika, 1999). Hipoglikemia yang disebabkan oleh overdosis insulin atau asupan kalori yang tidak adekuat merupakan komplikasi terapi insulin yang paling sering dan paling serius. Pada keadaan hipoglikemia berat, koma atau kematian akan terjadi bila pasien tidak diterapi dengan glukosa secara intravena bila tidak sadar (Neal, 2006).Hipoglikemia harus segera di obati karena bisa menyebabkan kerusakan otak yang ireversebil (Rubenstein et al, 2007). Kerusakan otak akibat hipoglikemia lebih berat daripada akibat dari hiperglikemia (Satyanegara, 2010). tak memerlukan glukosa darah sebagai sumber energi utama. Oleh sebab itu jika gula darah terlalu rendah maka organ pertama yang terkena dampaknya adalah sistem saraf pusat, seperti sakit kepala akibat perubahan aliran darah otak, konfusi, iritabilitas, kejang, dan koma. Selain itu, hipoglikemia juga menyebabkan pengaktifan sistem saraf simpatis yang menstimulasi rasa lapar, gelisah, berkeringat dan takikardia.

1Studi yang berlangsung dari tahun 1998-2002, melibatkan 1.465 partisipan dengan DM tipe 2 dan berusia rata-rata 65 tahun yang pernah mengalami sekali atau lebih episode hipoglikemia, menunjukkan sebanyak 17% menderita demensia, dibandingkan dengan 10,3% dari mereka yang tidak ada riwayat hipoglikemia. Risiko terjadinya demensia ada 26% pada kelompok pasien yang memiliki riwayat hipoglikemia berat sebanyak 1 kali, meningkat 15% pada pasien yang memiliki riwayat hipoglikemia berat sebanyak 2 kali, dan menjadi 16% pada pasien yang memiliki riwayat hipoglikemia 3 kali atau lebih. (Soemadji, 2007).Pada penelitian survey yang dilakukan oleh Department of Neurology and Neurological Sciences, and Program in Neurosciences, Stanford University School of Medicine,terdapat setidaknya 93,2% penyebab masuknya seseorang dengan gejala koma hipoglikemik adalah mereka yang menderita diabetes mellitus dan telah menjalani terapi pemberian insulin pada rentang waktu sekitar 1,5 tahunan.Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal, perhatikan pola makan, olah raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi nergi dan merangsang produksi insulin, hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter.1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umum :Mampu melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif pada klien denganHipoglikemia1.2.2 Tujuan Khusus :Penulisan makalah tentang Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipoglikemia ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk:1. Memahami tentang definisi, etiologi,manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan diagnosa, penatalaksanaan dan pencegahan pada klien hipoglikemia 2. Memahami asuhan keperawatan kritis pada klien dengan hipoglikemia1.3 Rumusan Masalah1.3.1 Apakah definisi dari Hipoglikemia?1.3.2 Apakah etiologi dari Hipoglikemia? 1.3.3 Apakah manifestasi klinis dari Hipoglikemia?1.3.4 Bagaimanakah patofisiologi dari Hipiglikemia?1.3.5 Bagaimana WOC dari Hipoglikemia?1.3.6 Apakah pemeriksaan dari Hipoglikemia?1.3.7 Bagaimana penatalaksaan pada Hipoglikemia?1.3.8 Apakah pencegahan dari Hipoglikemia?1.3.9 Bagaimana asuhan keperawatan kritis pada klien dengan Hipoglikemia?

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiHipoglikemia, glukosa darah kurang dari 50 mg/100mg karena glukosa digunakan secara abnormal. (Bosmick, 1997).Menurut Sherwin dan Felig dalam Bakta & Suastika, 1999, hipoglikemi adalah :1. Pada laki-laki dan wanita dewasa setelah puasa satu malam, kadar glukosa plasma di bawah 60 mg/dL/2. Pada laki-laki setelah puasa 72 jam, kadar glukosa plasma di bawah 55 mg/dL.3. Pada wanita setelah puasa 72 jam, kadar glukosa plasma di bawah 45 mg/dL.4. Pada laki-laki dan wanita setelah diberikan 75-100 gram glukosa, glukosa plasma terendah di bawah 50 mg/dL.Hipoglikemia (kadar gula darah rendah secara abnormal) terjadi jika gula darah turun dibawah 50-60 mg/dL (Baughman & Hackley, 2000). Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di bawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemik oral (Beradero et al, 2009).Hipoglikemia murni True hypoglicemy adalah gejala hipoglikemia apabila gula darah < 60 mg/dl (Dr Soetomo ,1998). Definisi kimiawi dari hipoglokemia adalah glukosa darah kurang dari 2,2 m mol/l, walaupun gejala dapat timbul pada tingkat gula darah yang lebih tinggi. (Petter Patresia A,1997). Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa(true glucose) adalah 60 mg %,dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darah di bawah 60 mg%. (Wiyono ,1999). Dapat disimpulkan bahwa hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darahsecara abnormal rendah.

42.2 EtiologiPada dasarnya ada dua penyebab gejala klinik akibat hipoglikemi, yaitu aktivasi sistem saraf autonomic dan neuroglikopenia (Bakta & Suastika, 1999). Hipoglikemia dapat disebabkan karena terlalu banyak insulin atau preparat hipoglikemik oral. Hipoglikemia dapat terjadi setiap saat. Biasanya sering terjadi sebelum makan, terutama jika menunda makan atau jika tidak makan makanan kecil. Hipoglikemia tengah malam dapat terjadi karena memuncaknya NPH malam hari atau insulin Lente, terutama pada pasien yang tidak makan makanan kecil sebelum tidur (Baughman & Hackley, 2000).Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat. Gejala hipoglikemik dan manifestasi dapat dibagi menjadi yang diproduksi oleh hormon counterregulatory (epinefrin/ adrenalin dan glukagon) dipicu oleh glukosa jatuh, dan efek neuroglycopenic dihasilkan oleh gula otakberkurang,Penyebab hipoglikemia pada pasien yang sedang menerima pengobatan insulin eksigen atau hipoglikemik oral antara lain (Beradero et al, 2009):a. Regimen insulin yang tidak fisiologisb. Overdosis insulin atau sulfonylureac. Tidak makand. Tidak mengkonsumsi makanan yang telah direncanakane. Gerak badan tanpa kompensasi makananf. penyakit ginjal stadium akhirSedangkan penyebab pada pasien non-diabetes adalah, penyakit hati stadium akhir dan konsumsi alcoholFaktor Predisposisi :Faktor predisposisi (Arif Masjoer, 2001) terjadi hipoglikemia pada pasien yang mendapat pengobatan insulin atau sulfonilurea:1. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pasiena. Pengurangan / keterlambatan makanb. Kesalahan dosis obatc. Latihan jasmani yang berlebihand. Perubahan tempat suntikan insuline. Penurunan kebutuhan insulin :a) Penyembuhan dari penyakitb) Nefropati diabetikc) Penyakit Addisond) Hipotirodismee) Hipopituitarismef. Hari-hari pertama persalinang. Penyakit hati berath. Gastroparesis diabetik2. Faktor-faktor yang berkaitan dengan dokter :a. Pengendalian glukosa darah yang ketatb. Pemberian obat-obat yang mempunyai potensi hipogliklemikc. Penggantian jenis insulin2.3 Manifestasi KlinisPasien hipoglikemia bisa lapar, mual, lesu, sering menguap atau bahkan kejang atau koma (Bosmick, 1997).Gejala-gejala neuroglikopenia adalah berdebar, berkeringat, gemetar, hangat, gelisah dan mual. Sedangkan gejala-gejala neuroglikopenia adalah pusing, kebingungan, kelelahan, kesulitan bicara, nyeri kepala, kesulitan berkonsentrasi, kelainan tingkah laku, halusinasi, kelainan fokal (hemiparesis, apasi), dan konvulsi sampai koma. Gejala lain yang tidak dapat digolongkan dalam kedua penyebab diatas adalah rasa mengantuk, kelemahan, rasa lapar dan penglihatan kabur (Bakta & Suastika, 1999).Tanda dan gejala hipoglikemia adregenik adalah pucat, diaphoresis, takikardia, piloereksi, palpitasi, gugup, cepat marah, merasa dingin, lemah dan gemetar dan rasa lapar. Sedangkan gejla hipoglikemia neuroglikopeni adalah sakit kepala, konfusi, parastesis sirkumoral, merasa lelah, berbicara tidak jelas, diplopia, emosi labil, kejang dan koma (Beredero et al, 2009).Gejala hipoglikemia dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu gejala adrenergic dan gejala sistem saraf pusat. Gejala hipoglikemia dapat terjadi secara mendadak dan tidak diperkirakan dan bergam dari orang ke orang. Pasien yang mempunyai kadar glukosa dalam batas hiperglikemik (200 mg/dL atau lebih) dapat merasa hipoglikemik. Gejala adrenergic terjadi jika glukosa darh turun sampai 120 mg/dL atau kurang. Penurunan respons hormonal (adregenik) dapat terjadi pada pasien yang mempunyai diabetes selam bertahun-tahun (Baughman & Hackley, 2000).1. Manifestasi adrenergika. Kegoyahan, kegelisahanb. Berdebar-debar,tachycardiac. Berkeringat, rasa hangat (meskipun kelenjar keringat memiliki reseptor muscarinic, sehingga "manifestasi adrenergik" tidak sepenuhnya akurat)d. Muka pucat, dingine. Dilated murid(mydriasis)f. Perasaan mati rasa "kesemutan"(paresthesia)2. Manifestasi Neuroglycopenica. Abnormal pemikiran, penilaian terganggub. Spesifik dysphoria,kecemasan, kemurungan, depresi, menangisc. Negativisme, lekas marah, agresif, combativeness,marahd. Kepribadianberubah, lability emosionale. Kelelahan, kelemahan, apatis,kelesuan, melamun,tidurf. Kebingungan,amnesia, pusing,deliriumg. Penglihatan kabur,penglihatan gandah. Otomatis perilaku, juga dikenal sebagaiotomatismei. Kesulitan berbicara, bicara cadelj. Ataxia, ketiadaan, kadang-kadang keliru untuk "mabukk. Focal atau umum motor defisit,kelumpuhan,hemiparesisl. Pingsan, koma, pernapasan abnormalm. Generalized atau fokuskejangTidak semua manifestasi di atas terjadi dalam setiap kasushipoglikemia.Tidak ada urutan yang konsisten untuk munculnya gejala, jika gejala bahkan terjadi.manifestasi tertentu juga dapat bervariasi menurut umur, dengan tingkat keparahan hipoglikemia dan kecepatan penurunan.Pada anak-anak muda, muntah kadang-kadang dapat menyertai hipoglikemia pagi denganketosis.Pada anak yang lebih tua dan orang dewasa, berat hipoglikemia bisa menyerupaimania, penyakit mental, intoksikasi obat, atau mabuk. Pada orang tua, hipoglikemia dapat menghasilkan fokusstrokeseperti efek-atau sulit menentukan malaise.Gejala satu orang mungkin mirip dari episode ke episode, tetapi tidak selalu begitu dan mungkin dipengaruhi oleh kecepatan di mana kadar glukosa yang ditinggalkan, serta kejadian sebelumnya.Adapun gejala-gejala yang lainnya antara lain :a. HIpoglikemia ringanSistem saraf simpatis di rangsang, menyebabkan berkeringat, tremor, takikardia, palpitasi, gelisan dan laparb. Hipoglikemia sedangMeyebabkan kerusakan fungsi sistem saraf pusat, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, sakit kepala, kepala terasa ringan, mudah lupa, rasa kesemutan pada bibir dan lidah, bicara tidak jelas, perubahan emosional, mudah marah, penglihatan ganda dan mengantuk.c. Hipoglikemia beratSistem saraf pusat mengalami kerusakan lebih jauh, pasien memerluka bantuan dengan pengobatan lain, perilaku disorientasi, kejang, kesulitan bangun dari tidur atau hilang kesadaran (Baughman & Hackley, 2000)

2.4 PatofifisiologiHipoglikemia memberikan peringatan sehigga timbul keadaan kesadaran akan hipoglikemia yang diduga disebabkan oleh respons fisiologis terhadapa hipoglikemia oleh adrenalin (epinefrin), noradrenalin (norepinefrin) dan sistem saraf simpatis seperti tremor, berkeringat, kecemasan, palpitasi, dan menggigil. Jika kadar glukosa plasma turun sampai di bawah 3-4 mmol/L, timbu gejala neuroglikopenik yang di akibatkan oleh defisiensi glukosa dalam otak sehingga timbul perasaan lelah, pening, mengantuk, sulit berbicara, tidak mampu berkonsentrasi dan bingung, kadang-kadangan agresif (Rubenstein et al, 2007).Hipoglikemia pada penderita diabetes bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak cukup, olahraga dan insulin yang terlalu banyak. Nyeri kepala di pagi hari merupakan satu-satunuaa indikasi adanya hipoglikemia noktural (Rubenstein et al, 2007). Penurunan kadara glukosa darah yamg cepat akan merangsang sistem simpatis untuk memproduksi adrenalin yang menyebabkan diaphoresis, kulit dingin, takikardi dan gemetar (Carpenito, 2009).Patogenesis (Arif Masjoer, 2001), pada waktu makan cukup tersedia sumber energi yang diserap dari usus. Kelebihan energi disimpan sebagai makromolekul dan dinamakan fase anabotik. 60% dari glukosa yang di serap usus dengan pengaruh insulin akan di simpan di hati sebagai glikogen, sebagian dari sisanya akan disimpan di jaringan lemak dan otot sebagai glikogen juga. Sebagian lagi dari glukosa akan mengalami metabolisme anaerob maupun aerob untuk energi seluruh jaringan tubuh terutama otak sekitar 70% pemakaian glukosa berlangsung di otak tidak dapat menggunakan asam lemak bebas sebagai sumber energi.Hipoglikemia akan menggangu fungsi otak karena suplai makanan ke otak berkurang. Beberapa menit saja tidak mendapatkan makanan, otak bisa mengalami kerusakan. Alcohol bisa menyebabkan hipoglikemia. Selain menghambat kemampuan hati untuk melepaskan glukosa, alcohol juga menghambat kerja hormone yang menaikkan kadar glukosa darah serta meningkatka efek insulin (Tandra, 2008).Oksigen dan glukosa adalah sumber energi bagi otak. Jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah menurun, maka akan mempengaruhi juga kerja otak. Pada kebanyakan kasus, penurunan mental seseorang telah dapat dilihat ketika gula darahnya menurun hingga di bawah 65 mg/dl (3.6 mM). Saat kadar glukosa darah menurun hingga di bawah 10 mg/dl (0.55 mM), sebagian besar neuron menjadi tidak berfungsi sehingga dapat menghasilkan koma (Parretta, 2005 ).Keluhan dan gejala hipoglikemia dapat bervariasi, tergantung pada berapa banyak kadar glukosa darh turun. Keluhan akibat otak yang tidak mendapatkan cukup kalori sehingga menggangu fungsi intelektual, antara lain sakit kepala, kurang brekonsentrasi, mata kabur, capek, bingung, kejang atau koma. Keluhan akibat efek samping hormone lain (adrenalin) yang berusaha untuk menaikkan kadar glukosa darah yaitu pucat, berkeringat, nadi cepat, berdebar, cemas serta rasa lapar (Tandra, 2008).

2.5 WOC

Pada pasien DMTumor pankreasPenyakit ginjal (gagal ginjal)Penyakit hepar (hepatitis, sirosis, Ca)alkohol

Di metabolisme di hati

kematianKerusakan jaringan otakTerlambat mendapat penangananMK :Resti AspirasiKesadaran merurun-komaGangguan fungsi otakMK :NyeriSakit kepalaVasodilatasi pembuluh darah kranialSel otak tidak memperoleh sumber energi> insulin>> aktifitas>>> insulinGangguan inaktivasi insulin