hitomi no screen (yamada ryosuke fan fiction)

Upload: amel-chan

Post on 05-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    1/30

    Hitomi no

    Screen

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    2/30

    Yamada Ryosuke Fanfiction 2012

    Hey! Say! JUMP Lounge Production

    Full Credit to the Author Hime puspieta

    Edited by Amel Chan

    Title : Hitomi no Screen

    Categories : Fanfiction - Oneshot

    Genre : Friendship, Romance

    Rating : G

    Theme song : Hitomi no Screen - Hey! Say! JUMP

    Author : Hime

    Address : Jl. Jeruk 154 Lakarsantri Surabaya

    Phone Number : 085755847504

    Age : 19

    Reason join this competition : Celebrating Yamada Birthday~ Yeey~! >w

    Cast :

    1. Yamada Ryosuke

    2. Nakajima Yuuto

    3. Hey! Say! JUMP member - Morimoto Ryutaro was still a member (Gomen, lama

    kalo disebutin satu-satu >.

    (OC)

    4. Riku a.k.a Ita - Original Character

    5. Satria - Original Character

    Quote:

    "Take a breath... and try to take a look on that blue sky... You said that it is not blue? Dont be ridiculous!

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    3/30

    Over that pitch dark, there is always blue sky... vastly," -Riku

    ------------------------

    Hitomi no Screen

    ... Never gonna let you down!! kepalan tanganku mengakhiri latihan dance untukhari ini. Fuuuh... selesai... Semoga di School Kakumei nanti tidak ada kesalahan.

    Yamachan, cari makan yuk! Chii menepuk pundakku seraya tersenyum. Aku cumamenoleh dan menggeleng.

    Maaf, aku lagi nggakmoodbuat makan, kataku lemas. Aku memang merasa tidakenak badan hari ini. Entah kenapa, semua jadi terasa berat begitu mendekati acara itu.

    Kalau begitu kita keluar dulu. Kamu nggak apa-apa kami tinggal sendiri? Hikaru-kun berjalan mendekatiku dan setelah melihat anggukan dan senyum simpulku, dia

    menarik tangan Chii. Chii cuma melambaikan tangannya dan kemudian pergi bersama

    Hikaru-kun.

    Ah, ya. aku lupa memperkenalkan diri. Aku Yamada Ryosuke, Mei tahun ini aku

    akan menjadi 16 tahun. Dan menyanyi adalah pekerjaanku. Meskipun sekarang aku

    juga membintangi beberapa dorama. Yap! Boysband. Beranggotakan 10 orang, kami

    memulai perjalanan ini di Tokyo Dome beberapa tahun lalu. Memang masih terbilang

    muda, tapi jangan salah. Nama kami cukup melejit di negara kami, Jepang, Asia, dan

    beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat. Hmmm... bukannya sombong, tapibukankah aku sudah menyebutkan hampir 70 % bagian dunia?

    Dan kali ini, aku bersama dua anggota lainnya, Chinen Yuuri dan Yaotome Hikaru,

    ikut dalam acara School Kakumei. Acara pertama Chii dan Hikaru-kun. Karenaitulah, aku jadi kurang tidur dan nggak nafsu makan. Pokoknya aku harus

    mempersiapkan semua. Aku nggak boleh gagal. Aku nggak boleh membuat mereka

    malu. Aku nggak boleh salah posisi dalam menari. Aku nggak boleh meninggikan

    suara. Aku, aku... aku nggak mau mereka gagal dan akhirnya membenciku. Akunggak mau mereka menjauhiku. Aku nggak mau sendirian.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    4/30

    Ya... ma... chan!!! Sahabatku dari kecil itu melongok ke dalam ruangan koreografidan dengan nada merajuk ia memanggil.

    Kenapa sih, Yuto? aku menyeka badanku yang penuh keringat dengan handukputih sambil duduk di kursi panjang tempat kami biasa beristirahat.

    Liat surat dari fans yuuuuk... Sekali lagi, dengan nada merajuk dan sambilmenggelayuti tanganku dia membujuk. Aku memang lemah dengan rayuannya Yuto

    yang memang ampuh itu. Sejenak aku melupakan keteganganku pada acara besok.

    Oke, oke... tapi aku masih capek... malas turun ke lobi... aku meregangkan keduatanganku. Sekali lagi Yuto mencoba membujukku dengan cara yang sama, tetapi kali

    ini dengan wajah dan mata seperti anak anjing yang sedang basah kuyup.

    Kamu nggak mau menemaniku, Yamachan? Yuto mulai mengeluarkan jurusandalannya. Yah... sudahlah. Sebaiknya aku turuti dia. Lumayanlah, untuk

    menenangkan kekacauan hatiku.

    Ayo, Jawabku singkat. Yuto langsung memelukku dari belakang ketika aku berdiri.Berat! Kau nggak tahu kau berat ya, Yuto? Ditambah dengan segala beban yang aku

    tanggung pada acara besok?

    Oi, oi... ntar kita dikira yaoi lagi, aku beralasan.

    Lho, bukannya kita memang pacaran, Yamachan? dia menjawab enteng denganwajah nakal.

    Hentikan itu, kataku sangat singkat. Datar. Aku sedang nggak mooddikerjai hariini. Yuto langsung mengangguk-angguk dan melepas pelukannya. Kemudian kami

    bersama menuju lobi.

    Di lobi, para senpai yang baru pulang kuliah menyapa kami. Arashi, KAT-TUN,

    mereka datang bergantian di ruangan depan kantor Johnys Entertainment ini. Tak

    lama, mataku tertumbuk pada segerombolan teman-teman Hey! Say! JUMP, namaBoysband kami. Aku dan Yuto turut bergabung.

    Nih, punya kalian berdua, Yabu-kun, leader kami, memberikan setumpuk suratkepadaku dan setumpuk lagi kepada Yuto. Dengan senyum dan suara yang

    menenangkan itu, dia menyuruh kami membacanya. Aku langsung mengambil tempat

    duduk di sofa tepat di sebelah Daiki-kun.

    Huaaa... selamat ya, Yamachan! Kali ini kamu dapat surat fans terbanyak di antarakita! Daiki-kun menjabat tanganku antusias. Aku cuma bisa tersenyum. Err, apakah

    senyum ini terlihat dipaksakan?

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    5/30

    Kubuka satu persatu puluhan amplop yang datang. For Yamada Ryosuke, Daisuki,Yamachan, Yamachan is The Number One, dan lain-lain selalu menjadi prologsurat-surat fans yang umumnya cewek. Amplop yang mereka pakai kebanyakan warna

    pink atau merah. Hmm... aku lagi nggakmooddengan ini semua... Mereka tak pernahtahu sisi rapuh diriku yang lain. Hanya wajah dan suaraku yang mereka butuhkan.

    Tapi yah... itu memang pekerjaan idola kan?

    Setelah membongkar surat, aku menemukan satu-satunya surat yang beramplop

    coklat pohon. Tentram, itulah perasaan pertama saat melihatnya. Tanpa tambahanaksesoris cewek yang umumnya bergambar hati itu, amplop itu sangat mengesankan.

    Aku membuka amplop itu dengan hati-hati. Kertas surat yang tersembul juga

    berwarna coklat, meski tampak lebih muda. Siapa ya? aku jadi tertarik membacanya.

    Still working, right?

    Still tired, right?

    Stuck with your busy life?

    Its not important...

    Dont you wanna see your fans smiling?

    Dont you wanna see them happy?

    So, fight!!

    Keep the peoples smile is important to you, right?

    (If i dont get something wrong with you)

    Take a breath... and try to take a look on that blue sky...

    You said that it is not blue? Dont be ridiculous!

    Over that pitch dark, there is always blue sky vastly

    Believe that everything gonna be alright

    Believe that everything can be great

    Believe me,

    Ill beside you when youre alone

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    6/30

    Ganbatte, Yamachan !

    -Riku-

    Baka!* Aku bener-bener cuma ngerti setengah dari semuanya! Aduh... minta tolong

    Keito deh buat nerjemahin... Keito kan lahir dan besar di Inggris. Aku benar-benar

    dibuat penasaran oleh Riku ini.

    Keito hanya tersenyum manis ketika ia selesai membaca surat dari Riku. Kemudiania menjelaskan artinya padaku. Haha... baru kali ini ada fans yang sanggup

    membuatku penasaran. Sambil mengerutkan dahi, aku berpikir pernahkah Riku ini

    sebelumnya menulis surat padaku? Keito, yang sedari tadi diam memperhatikantingkahku, tersenyum dan seraya berkata, Cewek itu orang yang baik, kemudianpergi meninggalkan aku yang terbengong.

    Aku tersenyum lagi. Surat ini benar-benar membuatku bersemangat. Entah kenapa,

    kalimat yang sederhana dan bermakna implisit ini membuat kenyamanan di hatiku.

    Take a breath... and try to take a look on that blue sky...

    Tarik nafas... aku coba untuk melihat langit di luar. Lho? Mendung. Abu-abu gelap

    mewarnai langit. Nggak biru tuh!

    You said that it is not blue? Dont be ridiculous!

    Aku ingat lanjutannya. Huuuf... seakan dia bisa membaca pikiranku.

    Over that pitch dark, there is always blue sky vastly, Believe that everything gonna be

    alright.

    Oke, berpikir posituf Yamachan! Semuanya akan baik-baik saja, acara School

    Kakumei besok akan lancar.

    Believe that everything can be great.

    Oke, ini akan menjadi acara terhebat. Tapi...

    Believe me,Ill beside you when youre alone.

    Baiklah. Aku tidak sendiri di sana. Aku bersama Riku.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    7/30

    .

    Semua siap? director meneriaki semua orang di dalam studio 4 yang diajdikan

    studio untuk acara School Kakumei. Semua di situ mengangguk antusias. Chii danHikaru-kun juga. Yamapi-senpai juga. Hanya aku. Aku memang nggak siap untuk

    acara ini. Aduh, please jantung... tenanglah... gimana aku bisa tenang dengan semua

    tekanan ini? Seragam sekolah yang kupakai terasa menyesakkan. Kegugupanku

    mencapai maksimal. Oh, tidak... aku nggak bisa. Aku nggak bisa melakukan ini!

    Dont you wanna see your fans smiling?

    Dont you wanna see them happy?

    Aku membuka lembaran surat fans yang kusimpan dalam sakuku. Riku... sepertinyakali ini aku nggak bisa membuat para fans tersenyum... aku nggak bisa.

    So, fight!!

    Keep the peoples smile is important to you, right?

    (If i dont get something wrong with you)

    Kalimat paling akhir itu langsung menusuk. Memang, aku paling suka melihat

    senyum dan tawa bahagia para fans. Kamu nggak salah menilaiku, Riku. Aku yakinitu. Aku akan berjuang. Meskipun sendirian.

    Believe me,

    Ill beside you when youre alone

    Oh, ya. kamu di sini kan? Kamu bersamaku, kan? Tolong jangan pergi dulu. Akubutuh kamu di sini.

    Semua mulai bersiap di posisi masing-masing. Acara akan dimulai. Aku melipat

    kembali surat itu dan memasukkannya dalam saku. Tarik napas... bayangkan langit

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    8/30

    biru. Chii menepuk pundakku. Mata dan senyumnya seraya berkata, Nggak apa-apa,. Aku balas tersenyum. Hikaru-kun bersemangat sekali untuk ini. Aku nggakboleh mengecewakannya. Oke, take... 3... 2...

    Ganbatte, Yamachan !

    Eh? Lho? Tadi kayaknya aku dengar suara cewek berteriak begitu. Riku? kamukahitu?

    1... action!!

    Hebat. Segalanya berlangsung lancar. Semua terlihat alami dalam acara itu. Akubersemangat dalam menjalankan kuis-kuisnya. Mereka tertawa. Fans kami tertawa.

    Chii dan Hikaru-kun juga. Aku juga. Entah kenapa, semua beban hilang begitu aku

    mendengar suara tadi. Aku bisa. Ini benar-benar menjadi sangat hebat!

    Cut!! seseorang akhirnya mengatakan itu. Selesai! Dan bagus sekali! Semuamemuji kami.

    Kalian hebat! Itu semua benar-benar alami! Untuk berikutnya seperti itu juga ya!Directormenyemangati kami sebelum kami pergi meninggalkan ruangan. Aku, Chii,

    dan Hikaru-kun larut dalam euforia itu. Kemudian kami pulang, tepatnya ke kantorJ.E, Johnys Entertainment.

    Kyaaa... Selamat!! Acaranya bagus lho! Ryutaro berlari memelukku. Yokatta*...semua senang. Ryutaro adalah anggota termuda kami. Dia lucu. Dan aku suka

    melihatnya tersenyum seperti saat ini. Segalanya terasa menyenangkan. Anggota HSJ

    yang lain menyemangati kami. Takaki-kun, Yabu-kun, Inoo-kun, Daiki-kun, Yuto,

    dan Keito ikut euforia saat ini. Kami merayakan keberhasilan pertama kami di sebuah

    restoran tempat kami biasa mangkal. Bahagia. Cuma itu satu-satunya perasaan yangdapat kugambarkan saat ini. Kemudian Yuto mengajakku keluar ruangan sebentar.

    Ada apa, Yuto? aku memulai pembicaraan saat kita sudah berada di beranda.

    Ini, milikmu, Yuto menyerahkan sepucuk surat warna coklat yang, ah... dariRiku! apa tadi aku menjatuhkannya?

    Aku memungutnya tadi di J.E. kamu menjatuhkannya. Dan, maaf... aku...membacanya, Yuto membungkuk dalam. Aku tersenyum.

    Nggak apa-apa, kok. Toh kita teman, jadi tak apalah... aku menjawab santai. Aku

    malah ingin memperkenalkan Riku ini pada Yuto.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    9/30

    Bener nggak apa-apa? Karena kupikir dia fans yang sangat berharga buatmu,

    Deg. Kata-kata Yuto langsung mengingatkanku. Oh, ya. kalau bukan karena Riku,aku akan gagal tadi. Dia adalah orang yang berharga bagiku, sekarang. Setara dengan

    pentingnya keberadaan Yuto sebagai sahabatku.

    Iya, dia memang sangat berharga. Sama seperti keberadaanmu untukku, jujur. Akumalu mengakui itu. Tapi Riku mengajarkanku untuk terus maju tanpa ragu. Menjagaapa yang penting bagiku.

    Kau sahabat terbaikku, Yuto, aku meneruskan.

    Yuto yang sedari tadi diam mendengarkan, langsung memelukku.

    Ini, ini, pertama kalinya kau bilang padaku kalau aku sahabatmu! Aku, aku, senangsekali! Bisa kurasakan kebahagiaan Yuto mengalir lewat kata-katanya. Ya, aku tidaksendiri. Yuto selalu di sampingku. Kau juga, Riku. Terima kasih, telahmenyadarkanku pada apa yang penting.

    Sesudahnya, aku menceritakan keberadaan Riku pada Yuto. Ia tersenyummengetahui hal itu. Yuto bilang, Riku adalah cewek yang hebat. Aku dan Yutomemang sepikiran. Kita sama-sama menganggap Riku cewek yang keren.

    .

    Minggu demi minggu berlalu. Kami sibuk mempersiapkan single baru kami,

    Mayonaka no Shadow Boys. Rambutku sudah agak panjang, tapi aku nggak sempatmemotongnya. Yuto sudah bertambah tinggi dan keren. Tapi ia masih Yuto yang dulu.

    Lucu, imut, dan sahabat baikku.

    Riku? Dia selalu mengirimiku surat seminggu sekali. Aku jadi rajin mengecekkotak surat fans yang masuk. Yuto dan anggota HSJ lainnya juga ikut membaca tiap

    surat dari Riku. Riku memang nggak cuma menulis untukku, tapi kalimat-kalimatnya terasa untuk semua anak HSJ. Sayang, aku masih belum sempat

    mengirimkan balasannya. Sibuk. Aku bingung. Aku takut kehilangan dia bila

    pesannya tak pernah terbalas. Tapi Yuto bilang, dia adalah orang yang setia. Dan aku

    percaya itu.

    Tumpukan surat bersampul coklat pohon itu kutaruh dalam tasku. Nyaris aku nggak

    pernah lepas dari surat-surat Riku. Daiki-kun yang entah bagaimana jugamengetahui itu, bilang padaku bahwa Riku cewek yang perhatian. Ya, aku tahu.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    10/30

    Keito juga jadi update pada surat-surat Riku. Ya iyalah... aku selalu memintanyauntuk menerjemahkan. Berkat itu juga, bahasa Inggrisku mulai lancar. Yuto juga kok!

    Cewek yang lucu, itu kata Hikaru-kun.

    Imut, kata Chii.

    Beda dengan Takaki-kun yang bilang, Kayak Yankumi di Gokusen ya?.

    Atau malah Ryutaro yang bilang, Kakak itu pasti cantik! meskipun Riku takpernah mengirim fotonya. Apalagi Riku tak pernah cerita dia perempuan atau laki-laki.

    Inoo-kun yang baru tahu tentang Riku ini bilang, Dia orang yang spontan,.

    Yabu-kun yang dewasa malah bilang, Jadi pingin jadiin Riku cewekku deh,.

    Yang paling aku suka adalah pendapat Keito. Cewek lugu yang tahu bangetYamachan,.

    Aku juga tersanjung dengan kata-kata Yuto, Cewek ini adalah saingan terberatkubuat jadi sahabat terbaiknya Yamachan,. Hehehe... mereka semua orang yang baik.Dan sangat mengerti Riku. Kau tahu Riku? HSJ menyayangimu. Terutama aku.

    Isi surat-surat Riku? banyak. Tapi yang penting, dia seakan selalu tahu kondisikusaat aku membaca suratnya. Isi surat yang paling aku suka adalah surat yang kubaca

    saat aku baru saja bertengkar hebat dengan Yuto. Yah... mungkin itu cuma bumbu

    persahabatan. Tapi selama aku berteman dengan Yuto sejak SD, baru kali ini kami

    bertengkar. Sebenarnya masalah kecil. Yuto seperti biasa menjahiliku. Kali ini dia

    mengurungku di luar saat kita akan membuat PV untuk single terbaru. Tapi itu adalah

    hal paling bodoh! Masa dia nggak tahu kalau di luar sangat dingin! Apalagi, waktu

    itu aku memakai kostum tipis yang nggak bisa menahan dingin. Baru setelah sebagiantanganku serasa membeku, Yuto membuka pintu. Dan dengan bodohnya dia bilang,

    Maaf Yamachan! Kali ini aku benar-benar lupa kalau kamu tadi di luar!! Maaf!Yuto membungkuk dalam-dalam. Tapi bagiku yang sudah kepalang marah, hal itu

    sudah nggak berguna. Aku benar-benar marah. Dia bilang lupa?! Lupa?! Cih, alasan

    bodoh.

    Seusai sesi pemotretan sekitar 1 jam, aku langsung beranjak pergi. Tanpa ba-bi-bu akulangsung ke lobi. Yuto mengejarku. Ia menangkap lenganku.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    11/30

    Maaf, Yamachan!! sekali lagi ia membungkuk. Tapi aku nggak peduli. Kukibaskantangannya. Yuto malah berbalik marah dengan sikapku.

    Gimana sih?!! Aku kan sudah minta maaf!! Masa kayak gitu aja kamu marah!!suara Yuto meninggi. Kayak gitu aja? Dia bilang kedinginan di luar sampai hampir

    beku kayak gitu aja?

    Kamu pikir kedinginan di luar sampai beku itu kayak gitu aja? aku berbalik danmenatap Yuto. Kita yang sama-sama sudah marah, mulai mengepalkan tangan dan...

    Buak!!

    Aku memukul Yuto duluan. Tak lama dia berdiri dan mencengkeram kerahku.

    Dengan postur tubuhnya yang lumayan tinggi, gampang saja dia memukulku balik.Terjatuh, aku bangkit dan langsung meninjunya tepat di pipi. Sayangnya, pada saat

    yang bersamaan Yuto juga memukulku di pipi. Kami sama-sama jatuh. Terdiam.

    Bodoh!! kami sama-sama mengucapkan itu dengan lantang. Kemudian kami sama-sama beranjak pergi meskipun berbeda arah. Aku turun ke lobi.

    Sekitar 15 menit setelah aku membersihkan luka di pipiku akibat pertengkaran tadi,

    Keito, Daiki-kun, Chii, dan Inoo-kun datang. Cih... mereka pasti mau membujukku

    agar aku berbaikan dengan Yuto.

    Lagi panas ya? Inoo-kun dengan nada menyindir berkata sambil duduk disampingku. Huh, peduli amat. Aku diam saja.

    Inoo-kun, jangan begitu, pasti Yamachan sedang sangat kesal. Lebih baik nggakmenggodanya, Chii. benar. Aku lagi nggak pingin diganggu.

    Kau itu sebenarnya umur berapa sih? Daiki-kun mulai bertanya. Penting nggak sih?

    16, jawabku sekenanya.

    Hmm... harusnya kamu sudah tahu kan? Inoo-kun menyahut. Aku nggak ngertimaksud Inoo-kun.

    Yamachan, kamu sudah tahu mana yang benar dan salah kan? Cobalah untuk ngertisekali aja, Daiki-kun menjelaskan.

    Yuto kan sahabatmu Yamachan... sudah seharusnya kamu ngertiin dia, Chiimenambahkan.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    12/30

    Cobalah untuk minta maaf duluan. Kita sama-sama tahu kau lebih dewasa dari Yuto,kan? Beri contoh yang baik. Kami percaya padamu, Daiki-kun memberi wejangan tothe point. Tapi aku nggak mau minta maaf duluan. Dia yang salah kok!

    Setelah mencoba membujukku yang hanya diam, mereka menyerah dan akhirnya

    kembali ke atas untuk syuting PV berikutnya.

    Sebelum pergi Keito yang dari tadi hanya diam tanpa suara, mendekatiku dan

    berbisik,

    Mungkin sebaiknya Riku yang menasihatimu, Keito tersenyum simpul sebelumakhirnya pergi mengikuti yang lain.

    Riku!! aku ingat. Aku langsung membuka kotak surat fansku dan mencari amplopcoklat pohon. Ada! Aku menemukannya. Langsung kubuka suratnya yang terlipat.

    Aku langsung membacanya di tempat.

    Hee... life is not only full of smile, huh?

    Tears, sadness, and hatred are being one of the unique life.

    Memang sih, Riku... Hidup itu emang nggak mesti baik... begitu jugapersahabatanku dengan Yuto... tapi kalau kamu bilang itu uniknya hidup, aku nggaksetuju.

    Geez, yeah, of course... it wont be unique after all... we hate these. I know. Youknow.

    Ya, ya. itu bukan unik. Itu menyesakkan. Aku nggak suka. Aku benci itu. Aku nggak

    suka Yuto berbuat begitu. Tapi aku juga benci kalau Yuto meninggalkanku...

    But, i believe these all will no longer exist.

    I believe that everything will be alright.

    Darimana kamu punya kepercayaan diri sebesar itu Riku?

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    13/30

    Life is grant, isnt it?

    Life is like a rainbow.

    Yah... itu benar. Hidup ini seharusnya indah seperti pelangi.

    So, you need both the sun and the rain to makes its colors appear.

    We need both the happiness and the sadness.

    We need loves and hatred.

    We need togetherness and loneliness.

    Ah... lagi-lagi aku dibuat kagum olehnya. kiasan yang menakjubkan itu selalu berhasilmembuatku berpikir jauh. Berapa umurmu? Apakah umur itu cocok dengan

    kedewasaan dirimu, Riku?

    We need fighting and apologizing.

    Kalimat yang kubaca itu membuatku benar-benar terpukul. Bagaimana aku bisa

    membiarkan pertengkaranku dengan Yuto berakhir tanpa kata maaf?

    I believe in life. I believe it. I believe in you.

    Go, and see whats color appear.

    New color is about to begin.

    -Riku-

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    14/30

    Jadi... kau menyuruhku minta maaf duluan? Tapi kan, bukan aku yang salah... bukan

    aku yang harus memulainya kan?

    Setelah menutup surat itu dan memasukkannya dalam saku, aku berpikir lagi. Rikupercaya padaku. Dia percaya aku bisa memulai segalanya. Aku bisa membuat awal

    yang baru. Akan kulakukan. Aku juga nggak mau kehilangan Yuto. Bukannya Rikujuga yang mengajarkanku untuk menjaga yang penting bagiku?

    Yuto, aku memanggil Yuto begitu aku mencapai ruangan koreografi, tempat Yutoberada. Dengan wajah ragu, Yuto mendekatiku.

    Maaf, aku benar-benar minta maaf, kubungkukkan badanku dalam-dalam begitu iatepat di depanku. Aku tahu, Yuto masih marah. Tapi harus kulakukan. Siapa yang

    akan memulainya kalau bukan aku duluan?

    Se... seharusnya aku yang minta maaf, dengan terbata-bata, Yuto mengatakannya.Aku menegakkan badanku. Aku menatapnya, ia juga. Hening. Kemudian kami

    tertawa. Baru kami sadari bahwa hal yang kami lakukan adalah hal paling bodoh.

    Aku nggak nyangka kalau Yamachan bakal bilang maaf duluan, Yuto membukapembicaraan begitu kita duduk di lantai ruangan koreo itu.

    Haha... itu sih... aku nggak meneruskan kalimat itu. Yuto pasti tahu terusannya.

    Ah... Riku lagi ya? wajahnya kecewa. Aku bingung dengan ekspresinya. Memang

    kenapa dengan Riku?

    Wah... Riku benar-benar rival terberatku buat jadi sahabat terbaikmu nih! iameneruskan sambil tertawa kecil. Sambil menggaruk kepala yang aku tahu nggakgatal itu, ia menatapku dengan mata yang seakan-akan bertanya Iya nggak?.

    Aku sudah bilang padamu kan... Riku adalah sahabat baikku. Cewek itu pentingbagiku. Sama seperti pentingnya keberadaanmu sebagai sahabatku, aku tersenyum.Yuto juga. Wajahnya sedikit memerah. Aku tertawa geli melihat ekspresi itu.

    Tak lama kemudian, anggota HSJ lain berkumpul. Mereka menanyakan keadaankudan Yuto. Kami cuma menjawab dengan berpelukan. Anggota HSJ lain akhirnya turut

    berpelukan. seperti Teletubbieskalau kamu tahu, Riku. Tapi aku suka ini.

    Wooow... Cuma dua jam lho! kata Takaki-kun sambil melihat jamnya.

    Singkat sekali kalian kalau bertengkar, Yabu-kun menambahkan.

    Biar kutebak. Yang bisa membuat kalian baikan lagi pasti... dengan gaya detektif,Hikaru-kun menghentikan kalimatnya. Kemudian secara serempak, mereka yang ada

    di situ berkata dengan lantang,

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    15/30

    Riku kan?

    Aku mengangguk. Yuto juga. Mereka tertawa. Katanya aku cuma bisa nurut sama

    Riku. Keito sudah menahan senyum kemenangannya. Hu-uh. Memang cuma dia danYuto kok yang mengerti aku sepenuhnya. Sankyuu, Riku.

    .

    Yah... itu cuma beberapa dari surat Riku yang berpengaruh besar dalam hidupku.Semangat, sedih, bahagia, tangis, benar-benar kamu bagi bersamaku. Aku memang

    nggak tahu siapa kamu. Mungkin juga aku salah mengira kamu cewek. Namamu

    Riku sih... ambigu. Tapi aku sangat berterima kasih atas semuanya. Aku sungguhberuntung punya fans sepertimu. Aku suka kamu, Riku. Tetaplah di sampingku.

    Nggak ada... nggak ada!!! Aduh, di mana ya? aku membuka-buka setiap kotak suratyang ada.

    Kenapa sih? Yuto datang. Keito juga ada di belakangnya.

    Nggak ada!!! Surat dari Riku minggu ini nggak ada!! kataku. Aduh... kenapanggak ada ya?

    Tunggu, akan kutanyakan pada resepsionis. Warnanya coklat pohon kan? Keitomenawarkan bantuan dan kuanggukkan. Yuto turut membantuku mencari di tiap kotaksurat.

    Tapi surat itu tetap tak ada. Apa kamu nggak mengirimkan surat buatku minggu ini

    Riku? Kenapa? Apa karena aku nggak membalasmu?

    Coba kita tunggu beberapa minggu lagi, kalau nggak ada juga kita kirimi dia surat,kata Yuto. Meskipun begitu, sebenarnya Yuto percaya kalau Riku nggak mungkinberharap tulisannya dibalas. Riku cewek yang setia, katanya.

    Seminggu, dua minggu, tiga minggu, sebulan pun berlalu. Surat dari Riku nggakkunjung datang. Aku mulai stuckdan lelah menunggu. Semangatku menurun drastis.

    Untungnya, kami baru saja mengeluarkan single, sehingga tak ada pekerjaan yang

    terganggu. Semua anggota HSJ khawatir akan keadaan Riku. Apalagi aku! Sudah

    kuputuskan akan menulis surat. Kutulis dalam bahasa Inggris dibantu oleh Keito.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    16/30

    Semua yang kurasakan kutulis di situ. Tapi nggak termasuk rasa sukakupada Riku.Aku masih nggak siap untuk itu.

    Kemudian aku sadar sesuatu. Selama ini aku nggak tahu Riku itu orang mana!! Akunggak pernah baca alamatnya! Ya ampun... aku bodoh! Masa orang berharga itunggak kamu perhatiin sama sekali?! Aku mencari amplop yang kusimpan rapi di

    lokerku. Yatta*! Ini dia, sampul coklat pohon. Kulihat alamatnya.

    Jendral Sudirman Road 27 Malang, East Java, Indonesia

    Hoe?! Aku nggak bisa membacanya! Aku cuma tahu dia di Indonesia. Err, Indonesia

    itu yang ada Bali-nya kan? Negara tropis tepat di bawah Filipina di peta. Aku tulislengkap alamatnya meskipun aku nggak bisa membacanya.

    Tepat ketika aku meminta resepsionis untuk mengirimkan surat itu kilat, datanglah

    tumpukan surat kami minggu ini yang dibawa satpam. Mataku langsung tertuju pada

    amplop coklat pohon yang ada di tengah tumpukan. Kutarik surat itu dan kubawa ke

    ruang ganti tempat anak-anak HSJ berada. Surat balasanku nggak jadi kukirimkan.

    Datang!! Surat Riku datang!! aku langsung berlari ke tengah-tengah mereka.Mereka begitu excitedmendengarnya. Ketika semua sudah berkumpul, aku membuka

    surat itu. Masih sama, kertas coklat muda. Masih sama, tulisan tangan yang rapi. Aku

    membacakan isi surat itu pada semua.

    Sorry, im really sorry.

    I dont want to say this, but i have to.

    Good bye. I know well never see each other.

    From beginning i know. And itll until the end.

    Good bye, Hey! Say! JUMP.

    Good bye, Yamada Ryosuke.

    Really, good bye.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    17/30

    -Riku-

    Aku terhenyak membacanya. Semua terdiam. Aku nggak sanggup ngomong apa-apa

    lagi. Semua juga. Diam. Kamu kenapa? Apa kamu butuh balasanku? Jangan pergiRiku. Aku mohon. Aku butuh kamu. Aku ingin kamu di sampingku.

    Aku memang nggak menangis. Tapi kesedihan yang aku rasa nggak bisa kutahan.

    Yuto meminjamkan pundaknya. Aku cuma bisa menatap kehampaan. Kamu ke mana?

    Kenapa kamu pergi?

    2 bulan berlalu. Riku benar-benar pergi. Tanpa surat-surat itu, aku nggak lagi punya

    semangat. Semua jadi cemas denganku. Aku nggak mau merepotkan mereka. Tapi akubenar-benar nggak bisa menahan ini. Maaf semua...

    Yamachan, ayo, Yabu-kun menarik tanganku. Aku baru sadar. Semua ada di situ.Semua sudah siap dengan tas mereka masing-masing. Eh, mau ngapain?

    Eh, maaf, mungkin tadi aku nggak dengerin. Tapi, kita mau konser memangnya?tanyaku.

    Kok konser... jelas kita mau ketemu Riku lah... kamu pikir aku nggak kangen?kata Chii gamblang.

    Eh, itu berarti kita... aku masih belum mencerna kata-kata mereka. Yutomemakaikan jaket padaku dan memberikan tasku.

    Jelas kita bakal ke Indonesia buat ketemu kakak cantik!! Ryutaro mengepalkan

    tinjunya ke udara. Tuhan, benarkah ini? Aku nggak percaya. Aku bisa pergimenemuimu, Riku! terima kasih semua, kalian mau mengorbankan segalanyauntukku!

    Perjalanan memang paling membosankan. Sesampainya di Bandara di Juanda,

    Surabaya, kami langsung memesan taksi. Oke, 2 taksi. Dan Keito langsung

    menyuruhnya untuk membawa kami ke Malang. Katanya sih, jaraknya seperti Tokyodan Osaka.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    18/30

    Sampai. Akhirnya kami sampai di depan sebuah rumah sederhana yang rindang. 27.

    Ini pasti benar. Awalnya kami bingung membayarnya, tapi syukurlah... Takaki-kun

    sudah memperkirakan ini dan sudah menukarkan uangnya.

    Ting... tong...

    Aku memencet bel. Aku nggak peduli Riku itu siapa. Cewek atau cowok. Akunggak peduli. Yang penting tetaplah ada untukku.

    Ibu-ibu separuh baya keluar. Kaget, ia tak sanggup berkata-kata. Maklum, kami

    banyak orang. Keito mencoba bicara dengannya dengan bahasa Inggris. Tapi

    sepertinya ibu ini nggak ngerti. Aduh, keluar dong Riku...

    Tiba-tiba seseorang di dalam berkata lantang. Aku nggak tahu apa artinya. Tapi

    sesaat kemudian ibu tadi menjawab dengan bahasa yang aku juga nggak ngerti. Ibu

    tadi masuk ke dalam. Kita sudah kehabisan cara buat bertanya pada ibu tadi. Di tengahkepanikan kita, seorang cowok tegap yang kira-kira usianya seumuran dengan Yabu-

    kun datang.

    Excuse me,

    yes! Dia bicara dalam bahasa Inggris! Cowok tegap ini benar-benar keren. Aku nggaktahu di sini dia seperti apa, tapi bagiku dia karismatik dengan jaket kulit hitam dan

    wajah yang tegas.

    Err, We wanna see Riku. Is there anyone named Riku? Keito langsung menanyakanpada intinya.

    Riku? Sorry but there is no one named Riku in this house, Heh? Nggak ada? Aduh,sia-sia deh perjalananku ke sini. Riku, kamu di mana sih? Aku pingin ketemu. Akunggak tahan lagi.

    Sorry, maybe we got the wrong number, Keito minta maaf dan kami pun beranjakdengan kecewa. Yuto mengelus kepalaku. Begitu juga Takaki-kun.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    19/30

    Tunggu sebentar,

    lho? Cowok keren tadi bisa bahasa Jepang? Dia mengejar kami yang sudah sampai di

    depan pagar.

    Dia menatapku dalam. Seakan terhipnotis, aku sama sekali nggak berkutik. Entahkarena karismanya, atau entah apa.

    Hey! Say! JUMP ya? Yamada kan? Cowok tadi mengenali kami! Jangan-jangandia Riku!!

    Apa kamu Riku? tanyaku. Dia cuma tersenyum lemah dan mengajak kami masuk.

    Rumah itu memang sederhana luar dan dalam. Namun kesan rindang yang nyaman

    menyelimuti tampak pada aksen pohon di tiap lekuk perabotnya. Hmm... ini benar-

    benar styleRiku. Kamu benar di sini kan, Riku?

    Ibu tadi menyuguhkan kami sepuluh cangkir teh. Sama ya, tehnya dengan negara

    kami. Pasti menyenangkan kalau kita bisa saling bertukar budaya ya, Riku?

    Maaf sebelumnya, aku nggak tahu kalian, akhirnya cowok itu memulai pembicaran.

    Nggak apa-apa, jawab Yabu-kun singkat.

    Aku Satria, memang agak susah mengucapkannya, lanjutnya. Sa, Satria. Susahmemang.

    Bagaimana? Apa kamu Riku? tanyaku terburu-buru. Aku ingin tahu yangsebenarnya.

    Maaf, bukan, kata Satria singkat.

    Lalu, siapa Riku? Apa kamu nggak punya kenalan yang selalu mengirimkan surat

    pada kami dengan nama Riku? kejarku.

    Aku tahu... Riku... Riku adalah... adik perempuanku satu-satunya. Ita. Aku yangmemberinya nama Riku, ucap Satria terbata-bata. Kemudian dia menatapku.Matanya yang teduh itu penuh kesedihan. Seakan cowok yang karismatik itu sangatrapuh. Kehilangan bagian tubuhnya yang penting.

    Bisakah kami menemuinya? Yuto bersemangat. Teman HSJ lain juga mulaibersemangat. Ryutaro berkali-kali menggumamkan kakak cantiknya.

    Mendengar itu, Satria tertunduk. Tak sanggup berkata-kata. Aku nggak tahu kenapa,tapi kesedihan yang tadi tampak di matanya, kerapuhan yang terpancar, mengalir

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    20/30

    begitu saja lewat air matanya. Entah kenapa, perasaan itu mengalir padaku juga. Aku

    berjalan mendekatinya dan menenangkannya. Aku, aku... sepertinya aku tahu.

    Maaf, semua. Tapi aku takut meskipun kalian menemuinya, kalian nggak bisamelakukannya untuk kedua kalinya, mungkin, ia menatap keluar. Hampa. Cuma ituyang bisa kurasakan.

    Kenapa? Apa terjadi sesuatu padanya? Hikaru-kun penasaran.

    Kanker otak. Stadium akhir. Dia cuma menunggu kematiannya sekarang, Satriamengatakannya dengan lancar. Tetapi suaranya bergetar.

    Riku, bukan, Ita? inikah yang kamu bilang selamat tinggal? Inikah alasanmu

    meninggalkanku?

    Im sorry to hear that, Keito tertunduk lesu. Yuto tak lagi bersemangat. Semuanggak lagi berkata. Aku, aku, nggak tahu harus seperti apa. Aku belum pernah

    bertemu denganmu Riku, aku belum pernah bercakap-cakap denganmu, aku belum

    melakukan apapun untukmu, aku belum bilang aku suka padamu! Padahal kamuselalu menemaniku. Selalu, tanpa pernah berhenti. Entah darimana kepercayaan ini.

    Bisakah kamu mengantar kami ke rumah sakit? Inoo-kun masih berpikir jernih danaku setuju. Setidaknya, biarkan aku melihatmu, Riku. Ya, Riku.

    .

    Rumah sakit ini tergolong bersih dan elit. Tapi kemurungan kami semua membuatnya

    biasa saja. Aku ingin bertemu Riku. ingin sekali.

    Kami sampai di ruangan itu. Satria membukakan pintu.

    Masuklah bergiliran, katanya. Semua dengan rapi langsung masuk. Yabu-kun,Takaki-kun, Yuto, dan Keito menunggu di luar. Aku ingin masuk. Ingin melihatmu,

    Riku. tapi, begitu kupegang knop pintu, aku nggak tahan lagi. Aku takut. Aku nggak

    sanggup menemui orang yang penting bagiku itu. Tepatnya aku takut kehilangan

    orang yang baru saja kutemui.

    Aku beranjak pergi dan duduk di luar bersama Satria.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    21/30

    Nggak masuk dulu? tanya Satria. Aku menggeleng. Tak lama, Hikaru-kun, Inoo-kun, Daiki-kun, Chii, dan Ryutaro keluar. Daiki-kun langsung menghampiriku.

    Dia seperti yang kita perkirakan. Pintar berbahasa Jepang, baik, manis, dan...perhatian, Daiki-kun menjelaskan.

    Kakak benar-benar cantik lho! Ryutaro tersenyum sambil menahan tangis. Akutahu.

    Imut, seperti kataku sebelumnya, Chii tersenyum lemah.

    Dia memang lucu, kami sempat tertawa, Hikaru-kun berusaha menghiburku.

    Dan dia spontan, tambah Inoo-kun.

    Aku benar-benar ingin bertemu. Tapi pada saat yang sama aku juga sangat ingin lari.

    Anak HSJ lain bergantian masuk ke ruangannya. Oh tidak... aku benar-benar nggak

    sanggup. Aku tahu aku rapuh. Apalagi tanpamu, Riku.

    Semua selesai menjenguk Riku, kecuali aku. Bergantian mendeskripsikan Riku yangsesuai dengan bayangan mereka masing-masing. Yuto cuma menepuk pundakku.

    Keito menatapku. Dia memang benar-benar perhatian dan tahu kamu, Yamachan,.

    Masih ragu, aku menoleh pada Satria. Ia tersenyum memamerkan giginya yang putih.

    Aku tahu kalian karena adikku suka sekali mendengarkan lagu-lagu kalian. Kautahu? Sebenarnya adikku divonis akan meninggal 2 tahun lalu. Tapi berkat kalian,

    setidaknya dia bisa bernafas sampai saat ini,

    Pergilah, tambahnya.

    Aku beranjak. Meski aku ragu apakah aku bisa bicara dengannya.

    Ganbatte, Yamachan !

    I believe in life. I believe it. I believe in you.

    Go, and see whats color appear.

    New color is about to begin.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    22/30

    Semua kata-katamu melekat erat dalam otakku. Aku mungkin nggak sempurna. Aku

    rapuh. Tapi jadikan aku sandaranmu. Aku ingin melihatmu tersenyum, Riku. kau,

    penting bagiku. Aku tahu itu.

    Pintu itu akhirnya kubuka. Aku melihatnya terbaring. Kudekati dia. Ia masih menoleh

    ke arah sebaliknya. Ketika aku tepat ada di sampingnya, ia menoleh. Tersenyum.

    Hai, Yamada-san, katanya lembut. Aku nggak sanggup menatapnya. Riku benar-benar lembut. Rambutnya yang hitam panjang itu menambah keanggunannya. Perban

    di kepalanya tidak mengurangi sisi cantiknya. Wajah asia itu dihiasi dengan bola mata

    hitam yang memancarkan kebaikan. Riku, ini benar-benar seperti kamu yang selalu

    mengirimkan semangat untukku.

    Hai,

    bodoh! Setelah lama sekali aku mengagumi kecantikannya tanpa berkata apa-apa, akucuma berkata hai?

    Benar-benar deh! Yamada-san memang orang kikuk seperti ini kan? dia tertawakecil. Kawaii*! Aduh, wajahku pasti merah. Jantungku berdetak cepat. Seperti kata

    Inoo-kun, dia spontan.

    Err... aku... yah.. seperti itu,

    aduh! Aku ngomong apa sih!!

    Yamada-san, maaf ya... aku nggak mengirimkan surat lagi. Aku udah nggaksanggup lagi buat menulis, Riku menatapku dengan mata teduhnya. Mata itu samaseperti Satria. Menenangkan. Aku hanyut dalam itu.

    Nggak apa-apa, aku lebih suka menemuimu begini,

    Oops!! Spontan banget aku ngomong gitu.

    Hehe... aku jadi tersanjung nih! Coba Yamada-san main dorama yang romantis,.Pasti aku bakal teriak terus di depan TV. Kyaa, kyaa begitu, Riku memperagakangerakan kyaanya. Lucu, cantik, imut, baik, senyumnya itu seolah mengatakanjangan ikut bersedih. Aku suka dia. Perasaan ini nggak terbendung lagi.

    Yamada-san--

    Panggil aku Ryosuke aja nggak apa-apa, aku memotong.

    Um. Ryosuke, aku benar-benar berterima kasih padamu,

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    23/30

    Untuk apa? aku heran. Kenapa justru dia? Tapi dia hanya tertawa. Ah... masabodoh! Aku udah nggak tahan lagi!

    Aku memeluk Riku. Erat. Tubuh rapuh ini sekarang dalam genggamanku. Tapi,

    nggak lama lagi, tubuh ini akan pupus. Aku nggak mau!! Aku nggak bisa

    kehilanganmu, Riku!

    Ryosuke, anu... ini... berat... Riku komplain. Kami tertawa. Tapi aku nggakmelepaskan pelukanku. Aku nggak mau kamu pergi, Riku.

    Aku... aku nggak sanggup berkata setelah melepas pelukanku. Salah tingkah. Akuyakin wajahku pasti seperti kepiting rebus. Yah... seperti itulah.

    Ryosuke memang orang baik, aku nggak salah menilaimu, dia sekali lagitersenyum. Kali ini air mata mulai mengalir di pipinya yang lembut.

    Maaf ya, Ryosuke... aku mengirimkan surat itu dalam bahasa Inggris. Yah...lumayanlah... buat kita belajar, Riku menjelaskan. Ada ya, fans yang seperti dia?

    Nggak apa-apa. Toh aku juga makin mahirbahasa Inggris, jawabku.

    Hening. Kami udah nggak punya bahan pembicaraan lagi. Aduh, segitu kikukkah aku

    di hadapan cewek ini? Aku udah sering ketemu cewek yang cantik atau imut. Shida

    Mirai, Fukuda, Risako-chan, tapi nggak ada yang bisa membuatku berdebar sepertiini!!

    Apa aku ada di sini? Riku membuka pembicaraan sambil meletakkan tangannya didadaku. Aduh, jangan sampai dia tahu kalau aku deg-degan setengah mati!

    I... Iya, iya... tentu saja. Di hati kami semua. HSJ, jawabku. Ia tersenyum lagi.Tuhan, aku nggak ingin kehilangan senyum ini... bolehkah?

    Ah, sudah waktunya kamu pergi lho, ini sudah cukup lama... Riku mengingatkan.

    Iya, iya... aku mengangguk. Nggak lama, aku ingin sekali lagi...

    ...boleh aku sekali lagi... tanpa meneruskan kalimatku, aku langsung memeluknya.

    Hei, aku belum bilang boleh kan? katanya. Tapi ia memelukku juga. Tuhan,berikan yang terbaik untuknya... Aku melepas pelukanku dan beranjak pergi.

    Selamat tinggal Ryosuke!! Dan terima kasih untuk kesenangan ini, Rikumelambaikan tangan.

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    24/30

    Bukan selamat tinggal, tapi sampai jumpa! aku meneruskannya. Aku pergi.Mungkin itu saat terakhir aku bisa menatap mata itu.

    Aku suka kamu, Riku, aku cuma bisa mengatakan itu pelan setelah ada di luarruangan.

    Yuto langsung berlari ke arahku dan mengelus kepalaku. Aku nggak akan menangis.

    Aku nggak mau meninggalkan kesedihan di sini.

    Yuto, sepertinya dia berbeda darimu deh, kataku.

    Eh? Yuto heran.

    Dia jauh lebih imut darimu, aku menegaskan.

    Jadi aku kalah nih? Yuto merengut. Aku tersenyum memamerkan gigi. Semua disitu tertawa. Tahu bahwa aku nggak mau melihat mereka ikut bersedih atas apa yang

    aku rasakan.

    .

    Fuah!! Selesai. Latihan dance untuk konser besok akhirnya selesai. Semoga besoksukses. Tokyo Dome. Kedua kalinya kami ke sana. Seperti biasa, aku gugup. Akumerasa nggak sanggup. Tapi kali ini berbeda. Keberadaan Riku dalam hati

    menguatkanku yang rapuh ini. Aku ingin melihat semua orang tersenyum. Kau juga

    kan, Riku?

    Mungkin karena kebiasaan, aku selalu mengecek kotak surat fans yang masuk. Sudah

    lama sekali aku nggak melihat amplop coklat itu lagi. Aku ambil setumpuk, kemudian

    kuletakkan di atas pangkuanku ketika aku duduk.

    Lho? Amplop coklat pohon? Riku? Kamu?

    Maaf, kamu mungkin kecewa. Ini aku, Satria.

    Ya ampun... apa kakak-adik ini memang setipe?

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    25/30

    Aku nggak bisa ngomong wisdom seperti Riku.

    Langsung saja, Riku mungkin sebentar lagi akan menemui Sang Pencipta.

    Kalau mungkin, aku ingin kalian menemuinya sekali lagi. Untuk yang paling akhir.

    Aku... ingin dia tersenyum untuk terakhir kalinya.

    -Satria-

    Bagaimana ini? Sudah jelas aku akan langsung terbang kalau bisa! Tapi besok

    konser!!

    Kenapa Yamachan? Keito datang mendekatiku. Ia kelihatan khawatir denganku.

    Nggak, nggak apa-apa, aku mnyembunyikan surat tadi di dalam tumpukan suratfans. Tumpukan itu kukembalikan ke kotak surat.

    Masih mencari surat Riku ya? Keito menebak. Aku mengangguk pelan.Kutinggalkan ia sendirian. Aku nggak mau merepotkan mereka dengan perasaan

    sepihakku ini.

    Kami mohon!! aku mendengar suara Yuto di ruangan manajer kami. Aku baru sajamau pulang ketika aku mendengarnya. Ingin tahu, aku intip ruangan yang sedikit

    terbuka itu.

    Kenapa sih? Memangnya kalian benar-benar ingin liburan? manajermenanyakannya pada Yuto. Nggak cuma Yuto, hampir semua anak HSJ di situ.Kecuali Inoo-kun. Yah, dia memang tadi terburu pulang untuk kuliah.

    Bukan itu. Ini lebih penting... kami mohon... Chii mengeluarkan jurus andalannya.

    Yap! Suara imutnya yang bikin orang leleh hatinya.

    Baiklah, baiklah... aku akan siapkan tiket untuk kalian bersepuluh. Tapi ingat!Jangan lebih dari 2 hari. Oke? Selesai konser kalian harus langsung ke bandara,manajer luluh hatinya karena Chii. Memangnya kita mau ke mana? Aku bingung.Kenapa aku nggak tahu?

    Brak!! Bruk!!

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    26/30

    Aduh! Tiba-tiba Takaki-kun membuka pintu. Aku pun jatuh. Kupegangi hidungku

    yang memerah karena ditabrak pintu.

    Nguping yah? Takaki-kun menaikkan satu sisi senyumnya. Wih... sinis.

    Anu, itu... aku cuma ingin tahu saja... kataku.

    Kau akan tahu besok, sahut Daiki-kun di belakang Takaki-kun.

    Eh?

    .

    Konser Tokyo Dome itu berakhir dengan sukses. Tiket yang sold out, pernak-pernik

    kami yang terjual habis, menambah kesuksesan itu. Capek... Riku, mau mijitin aku

    nggak? Hehehe... kamu gimana sekarang? Maaf, aku nggak bisa memenuhi harapan

    Satria.

    Ayo, jangan santai di sini!! Kita berangkat, Yabu-kun mengangkat satu lenganku.

    Ke mana?

    Jelas. Ke tempat Riku, Keito menjelaskan. Matanya seakan mengatakan, Sori, akuudahbaca surat itu.

    Perjalanan hampir 4 jam itu, ditambah kelelahan kami habis konser, membuat kita

    terduduk lemas di rumah sakit. Satria datang dengan terburu-buru.

    Kalian benar-benar datang!! Satria tampak gembira. Tapi matanya nggak bisa

    bohong.

    Gimana Kakak Cantik? Ryutaro langsung memeluk Satria.

    Ayo, kalian juga nggak bisa lama di sini kan? Riku juga, Satria menuntun kami.Kata-katanya itu langsung membuat kami tambah lesu.

    Riku, mereka datang untukmu lho!! Satria duduk di samping Riku begitu kitasampai di ruangan.

    Masih sama, ia cantik dengan wajah asianya. Bola mata hitam itu masih bersinar.

    Rambut hitamnya rontok, tapi itu nggak mengurangi apapun dari dirinya. Tapi kali ini,

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    27/30

    bukan cuma perban di kepala, tapi juga masker oksigen menutupi bibir dan

    hidungnya. Entah kenapa, rasa capek tadi hilang begitu saja. aku pikir semua juga

    merasa begitu.

    Hai, kita bertemu lagi kan? kataku. Ia cuma mengedipkan matanya. Tanda setuju.

    Kamu nggak takut kan? aku tanya lagi. Dia menggeleng lemah.

    Ayo, Yuto menyuruh kita berkumpul sebentar. Dan kemudian kami memutuskanuntuk menyanyikan sebuah lagu untuknya. Star Time.

    Time is trying to tell people something right now

    What we should be caring for is this perfectly clear sky

    Were spreading outour arms

    Were bringing up our lives

    We look at that blue sea

    Our dreams are still guided by that breeze again

    They will run through the fields

    When i think the time we met

    Its like im waking up to that same season

    Someday we may struggle, but

    We will continue to paint that time in our dreams

    A new world is right in front of our eyes

    So lets go...

    An endless, loveliness, was born for real in my heart

    Were just one of many sparkles

    We etch out our story underneath the stars

    We etch out our story underneath the stars

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    28/30

    Tersenyum. Riku tersenyum.

    Aku suka kamu, Riku, akhirnya, kukatakan itu juga. Kugenggam tangannya.Sebentar lagi, aku akan kehilangan tangan hangat ini.

    Dia mengelus kepalaku.

    Aku juga suka kamu, Riku, Yuto menyahut.

    Aku juga,

    Aku juga kok! lainnya ikut menyahut.

    Di sini, kamu masih terus hidup di sini, kataku sambil sekali lagi meletakkantangannya di dadaku.

    Tersenyum. Dia cuma bisa tersenyum. Dan kami semua tahu. Cuma ini yang bisa

    dilakukannya agar kami nggak turut bersedih. Nggak turut merasakan kepedihannya.

    Kemudian, bunyi mesin kardiogram di sebelahnya terdengar pilu. Hanya terlihat

    segaris putih di monitornya.

    Ah, dia pergi. Dokter yang ada di situ memeriksanya sekali lagi. Memastikan.

    Kemudian menutup wajah manis Riku yang terlelap itu dengan kain putih.

    Dia sudah nggak ada lagi. Kulepaskan genggaman tanganku. Satria merapikan posisi

    tubuh Riku. Sisanya kami serahkan pada dokter.

    Kami memutuskan untuk langsung pulang. Sudah nggak ada lagi yang bisa kami

    kerjakan. Tepatnya, aku nggak sanggup ada di situ lebih lama. Satria mengantarkepergian kami di bandara.

    Terima kasih, Satria menatap kami dengan mata teduhnya. Riku, kau akan baik-baiksaja di sana kan?

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    29/30

    Di pesawat, kami nggak berkata apapun. Aku mendengar tangis sesenggukan

    Ryutaro. Dia terus menggumam kakak cantik. Aku? Aku nggak mau menangis. Ituartinya sia-sia saja senyum Riku yang berusaha menghiburku tadi. Aku ingin

    menceritakanmu pada semua orang. Kebaikanmu, kecantikanmu, kehangatanmu,kerapuhanmu itu. Aku ingin kau terus hidup dalam hati setiap orang.

    Kita... aku berusaha menenangkan diri saat berkata. Semua langsungmemperhatikanku.

    Kita bikin single untuk Riku yuk, aku ingin semua orang tahu tentangnya. Aku inginRiku bisa hidup dalam hati tiap orang, terutama fans kita yang lain, aku menjelaskan.Yabu-kun langsung mengangguk setuju. Diikuti anggota lain. Di situ juga, Yabu-kun

    membuatkan lirik lagunya. Kami mengaransemen lagu itu sendiri. Ini harus murni dari

    kami. aku ingin kamu tahu, kalau kami nggak akan pernah melupakanmu, Riku.

    .

    Single itu keluar. Sama seperti single lain, single ini juga mendapatklan berbagai

    penghargaan. Tapi kali ini, kami juga mendapatkan penghargaan paling bergengsi

    tahun 2010 ini, The Best Single Asian Music Award. Iya, lihat ini Riku. Ini dari kami.kami nggak akan melupakanmu. Kamu akan terus ada di hati para fans kami. di hati

    HSJ. Terus di hatiku.

    Acara penganugerahan itu akan diakhiri dengan single kami. Semua menatapku.

    Semua tersenyum.

    Ayo, lakukan ini untuk Riku, Yuto menepuk bahuku. Untukmu Riku, kaminyanyikan single ini.

    Ganbatte Yamachan !

    Eh? Kamu ikut mendengarkan juga Riku?

    Hitomi no Screen

    -end-

    -------------------------------------

    Glosarium :

  • 8/2/2019 Hitomi No Screen (Yamada Ryosuke Fan Fiction)

    30/30

    Ganbatte! = semangat!

    Baka = Bodoh

    Yokatta = syukurlah

    Yatta! = Hore!

    Kawaii = cute; Imut

    -------------------------------------------

    Yah... Maaf kalo sangat, sangat, panjang =w=

    Mau ditaruh di blog error :v #emosi

    Di cerita ini, aku pingin semuanya sadar kalo setiap orang itu rapuh, lemah.tapi

    karena ada orang di sebelah kita, kita jadi kuat.

    Yamada pun juga begitu. Karena ada fans lah, idola tetap ada >.

    ...

    Dan setiap hidup itu berharga, hargailah :)

    ----------------------------------------------------

    Yah... bagi yang kena tag, baca ya~ komen kalian sangat diharapkan XDSankyuu~