ho ssuk, uujk & etka profesi (modul b-ii) 2008 rev1 230108

Upload: nanang-santosa

Post on 18-Oct-2015

119 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • HAND-OUT SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK, UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI DAN ETIKA PROFESIHIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • MATERI PEMBEKALANSYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK, UUJK dan ETIKA PROFESIA. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAKI. SISTEM KONTRAKII. KONTRAK KERJA KONSTRUKSIIII. SURAT PERJANJIANIV.SYARAT-SYARAT KONTRAK * GENERAL CONDITIONS OF CONTRACT (FIDIC; Fourth Edition 1987, Reprinted 1992) * CONDITIONS OF PARTICULAR APPLICATION (COPA) B.UNDANG-UNDANG NO. 18/1999 (UUJK) DAN PP NO. 28/2000, 29/2000, 30/2000C.HAND-OUT

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAKACUAN

    FIDIC Conditions of Contract, Fourth Edition 1987, Reprinted 1992

    Conditions of Particular Applications (COPA)

    The World Bank Standard Bidding Documents - Procurement of Works for Smaller Works (January 1995, Revised March 2002 and March 2003)

    Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan (Pemborongan) Untuk Kontrak Harga Satuan (Kepmen Kimpraswil No. 257/KPTS/M/2004)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HAND-OUT SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DOKUMEN LELANG(TENDER DOKUMEN STANDAR)VOL. I INSTRUCTION TO BIDDERSVOL. II GENERAL CONDITIONS OF CONTRACT & SPECIAL CONDITIONS OF CONTRACTVOL. III GENERAL SPECIFICATIONS & SPECIAL SPECIFICATIONSVOL. IV DRAWINGSVOL. V BILL OF QUANTITYMENGANDUNGASPEK HUKUMBAGIAN DARI DOKUMEN KONTRAKMENGANDUNG ASPEK TEKNIK

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HAK DAN KEWAJIBAN UTAMA PARA PIHAKHAK:1. PENGGUNA JASA - Menerima hasil pekerjaan dengan kualitas sesuai ketentuan kontrak. 2. PENYEDIA JASA - Menerima pembayaran atas hasil pekerjaannya. - Menuntut ganti rugi akibat tindakan pengguna jasa yang merugikan Penyedia Jasa.

    KEWAJIBAN1. PENGGUNA JASA - Memenuhi/patuh pada ketentuan kontrak. - Membayar hasil pekerjaan Penyedia Jasa. - Memberi ganti rugi apabila Pengguna Jasa menuntut ganti rugi akibat kesalahan Penyedia Jasa. 2. PENYEDIA JASA - Melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HAK PARA PIHAK Pengguna jasa Menanda-tangani kontrak Melakukan dan menyetujui perubahan kontrak (pekerjaan, harga, jadual) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan Meminta laporan pelaksanaan Menangguhkan pembayaran Mengenakan denda keterlambatan Memberikan instruksi Memberikan peringatan atas keterlambatan pelaksanaan (Ps. 32.1) Menyetujui subkontrak (Ps 35.2) Intervensi atas pelaksanaan subkontrak (Ps. 35.3) Memutuskan hal-hal kontraktual (sebagai pemilik) (Ps. 11.1)

    Penyedia jasa Menanda tangani kontrak Menerima pembayaran (uang muka, hasil pekerjaan, uang retensi dan ganti rugi/kompensasi)

    KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HAK PARA PIHAK (lanjutan) Direksi pekerjaan Memerintahkan pihak ketiga untuk memeperbaiki cacat mutu (Ps.27.4) Meminta penggantian wakil penyedia jasa yang tidak memadai (Ps.30.2)

    Direksi teknis Memerintahkan pengujian dan perbaikan cacat mutu hasil pekerjaan (Ps.27) Mengawasi dan memeriksa pelaksanaan pekerjaan (Ps.31.1)

    KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KEWAJIBAN PARA PIHAK Pengguna jasa Melakukan pembayaran (uang muka, hasil pekerjaan, penyesuaian harga, dan retensi) (Ps. 24.1) Menyerahkan lapangan (Ps. 14.1 dan Ps. 24.1) Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa atas tuntutan dan tanggungan karena kesalahan pengguna jasa. Menerbitkan SPMK (Ps. 15.1) Menyusun rencana pelaksanaan kontrak (bersama penyedia jasa, pengawas, dan perencana) (Ps. 16.1) Menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak (Ps. 16.2) Memberikan peringatan tertulis atas keterlambatan pelaksanaan (Ps.32.1)

    KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KEWAJIBAN PARA PIHAK (lanjutan) Penyedia jasa Menyerahkan jaminan-jaminan (pelaksanaan, uang muka dan pemeliharaan) (Ps. 6.1, Ps. 6.3, dan Ps. 6.4) Menyerahkan asuransi (pekerjaan, peralatan, bahan, tenaga kerja, pihak ketiga, dan kegagalan bangunan) (Ps. 7.1) Menyerahkan perkiraan arus uang (Ps. 18.1) Menyusun program mutu (Ps.17.1) Melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama (Ps. 19.1) Mengajukan usulan biaya untuk perintah perubahan (Ps.21.1) Melaksanakandan menyelesaikan pekerjaan (Ps.24.2) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan (Ps.24.2) Memberikan peringatan dini (Ps.24.2, Ps.38.1) Menyerahkan hasil pekerjaan (Ps. 24.2) Mengambil langkah memadai untuk melindungi lingkungan (Ps.24.2) Bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerugian, kerusakan (Ps. 25.3) Mengisi buku harian (Ps.26.1) Membuat laporan harian (Ps.26.2) Memperbaiki cacat mutu (Ps.27.3) Bekerja sama dg pihak lain (penyedia jasa, petugas, pengguna jasa) (Ps29.1) Memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan (Ps.49.5)

    KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KEWAJIBAN PARA PIHAK (lanjutan) Direksi pekerjaan Mengeloal administrasi kontrak (Ps.1) Mengendalikan pekerjaan (Ps. 1) Melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama (Ps. 19.1) Menyetujui laporan harian (Ps.26.2)

    Direksi Teknis Mengawasi pekerjaan (Ps.1) Menilai usulan biaya dari penyedia jasa (Ps.21.2) Mengetahui pengisian buku harian (Ps.26.1) Memeriksa laporan harian (Ps.26.2) Membuat foto-foto dokumentasi (Ps. 26.6) Membuat risalah rapat (Ps. 39.2)

    KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • Part II : Conditions of Particular Application (COPA)(= Special Conditions)Catatan pada Conditions of Particular Application COPA merupakan pelengkap GCC (Part I) Memuat kebutuhan kontraktual berkaitan dgn keadaan khusus antara lain mengenai :- Negara (Country)- Pemilik (Employer)- Engineer- Proyek- Pekerjaan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan Part II : - Berkaitan dengan informasi penting untuk melengkapi ketentuan Part I - Menambah informasi yang sudah ada di Part I- Mengubah dan/atau menambah dan/atau memilih pemberlakuan ketentuan Part I

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DEFINITIONS AND INTERPRETATIONS1.Art.1.1 - DefinisiDefinisi dimaksudkan untuk menyatukan pengertian terhadap suatu istilah yang secara berulang-ulang sering dipergunakan dalam kontrak.

    2.Art.1.5 Pemberitahuan, Izin, Persetujuan, Sertifikat dan Keputusan* Pemberitahuan, Izin, Persetujuan, Sertifikat atau Keputusan, kecuali ditentukan lain, diberikan dalam bentuk tertulis.* Setiap Izin, Persetujuan, Sertifikat atau Keputusan tidak boleh dihambat atau terlambat tanpa alasan.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ENGINEERS DUTIES AND AUTHORITY(TUGAS DAN WEWENANG ENGINEER)FIDIC Art. 2.11.Engineer melaksanakan tugas sesuai ketentuan kontrak; yaitu mengawasi dan mengendalikan Kontraktor berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Employer.2.- Pelaksanaan tugas Engineer dinyatakan dalam bentuk INSTRUKSI. - Kontrak menetapkan yang berhak memberi instruksi adalah Engineer.- Siapa yang menjadi Engineer diatur sesuai ketentuan pada Art. 1 : Definitions3.Instruksi Engineer bisa dalam bentuk :a. Instruksi langsung dari Engineer, ataub. Engineer memberi keputusan terhadap usul Kontraktor.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 4. COPA Sub-Clause 2.1 Untuk hal-hal berikut Engineer harus meminta izin khusus dari Employer :a. Izin untuk sub-kontrak tertentu;b. Pengesahan tambahan nilai kontrak;c. Penetapan tambahan waktu kontrak;d. Penerbitan variasi kontrak (contracts variation) khususnya yang menyangkut perubahan NATURE pekerjaan, kecuali : d.1. dalam keadaan darurat; d.2. variasi kontrak mengakibatkan tambahan biaya yang tidak melebihi ketentuan kewenangan Engineer;e. Menetapkan harga atau harga satuan.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ENGINEERS REPRESENTATIVE(FIDIC Art. 2.2 dan 2.3)1.Engineers Representative adalah wakil Engineer di lapangan yang diangkat oleh Engineer dengan tugas dan kewenangan yang ditetapkan oleh Engineer.

    2.Keputusan/ketetapan yang diberikan oleh Engineers Representative mempunyai status hukum sama dengan keputusan/ketetapan Engineer dengan ketentuan :2.1. Engineer berhak untuk memperbaiki/ meralat/ mengkoreksi keputusan Engineers Representative yang salah. 2.2. Kontraktor berhak naik banding kepada Engineer atas keputusan yang diberikan oleh Engineers Representative.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HUBUNGAN KERJA ANTARA EMPLOYER-ENGINEER-KONTRAKTORI. HUBUNGAN GARIS LURUSPemberi kerja/EmployerEngineerKontraktorPemberi kerja/ EmployerKonsultan SupervisiKontraktorII. HUBUNGAN SEGITIGA (Versi 1.)EngineerIII. HUBUNGAN SEGITIGA (Versi 2)Pemberi kerja/EmployerEngineerKontraktorTehnikNon TehnikKonsultasiKonsultasiKonsultasiPengendalianPengendalianPengawasan

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • INSTRUCTION IN WRITING(FIDIC Art. 2.5)1.Instruksi Engineer harus diberikan secara tertulis. Engineer dapat memberikan instruksi lisan asalkan dalam 7 (tujuh) hari dikonfirmasikan dengan instruksi tertulis.2.Hanya instruksi tertulis yang dianggap sah menurut kontrak.BAGAN ALIR (SEQUENCE) DARI INSTRUKSI LISAN MENJADI ADENDUMInstruksi LisanInstruksi TertulisCCOAdendumDalam 7 hari (Art 2.5)Secara PeriodikApabila diperlukanEngineerEngineerDicantumkan pada buku harian GSEngineer + EmployerEmployerKontrak ICB : Bahasa IndonesiaBahasa InggrisCCO = Contract Change Order = Perintah Perubahan Kontrak

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ENGINEER TO ACT IMPARTIALLY(ENGINEER HARUS BERTINDAK NETRAL)FIDIC Art. 2.6Dalam melakukan tugasnya Engineer harus bertindak netral sesuai ketentuan Kontrak dan dengan mempertimbangkan semua keadaan.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SUBCONTRACTING(FIDIC Art. 4.1 dan 4.2)1.Sub-kontrak harus atas izin dari Engineer. 2.Kontraktor tidak diperbolehkan mensubkontrakkan seluruh nilai Kontrak3.Dilihat dari sifat pemberian izin sub-kontrak ada 2 macam :a. Izin yang mutlak harus didapat oleh Kontraktor, yaitu untuk sub- kontrak sebagian pekerjaan secara utuh (sebagian panjang jalan dikerjakan utuh atau sebuah pekerjaan jembatan utuh).b. Izin yang sifatnya pemberitahuan pada Engineer untuk bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan. Engineer tetap mempunyai hak untuk tidak memberi izin.

    KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SUBCONTRACTING(Pasal 35 dan Pasal 36)Penyedia jasa non usaha kecil Wajib mengsubkontrakkan sebagian pekerjaan kepada usaha kecilBukan pekerjaan utamaDisetujui pengguna jasaTetap menjadi tanggung jawab penyedia jasaPengguna jasa tetap mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan dan pembayaranTidak diperbolehkan mensubkontrakkan seluruh pekerjaanPelanggaran ketentuan tersebut Kontrak batalDaftar hitam selama 2 tahunPenyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil:Harus dilaksanakan sendiriDilarang diserahkan/disubkontrakkan kepada pihak lainCatatan:Untuk hal-hal berikut tidak diperlukan izin Pengguna Jasa:a. Ketentuan menyangkut tenaga kerja;b. Pembelian material sesuai spesifikasi;c. Subkontrak untuk bagian pekerjaan yang sudah ditetapkan dalam Kontrak.KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • LANGUAGE AND LAW(BAHASA DAN UNDANG-UNDANG)FIDIC Art 5.1Secara hukum hanya 1 bahasa yang berlaku- LCB Bahasa Indonesia Bila diterjemahkan dalam bahasa lain Bahasa Indonesia yang mengikat- ICB Bahasa Inggris Bila diterjemahkan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris yang mengikatTunduk kepada Undang-undang Republik Indonesia- Kontrak tunduk pada Pasal 1338 KUH Perdata dan mengabaikan Pasal 1266 KUH Perdata

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PRIORITY OF CONTRACT DOCUMENTS(SUSUNAN DOKUMEN MENURUT KEKUATAN HUKUM)FIDIC Art. 5.2Berhubung dokumen kontrak terdiri dari lebih satu buku (volume), perlu diadakan pengaturan Susunan dokumen kontrak menurut hirarki kekuatan hukumnya, untuk menentukan dokumenyang berlaku apabila ada perbedaan interpretasi/data antara buku satu dengan lainnya.

    Urutan prioritas dokumen kontrak diatur sebagai berikut :Surat Perjanjian termasuk Adendumnya dan Adendum Kontrak (bila ada).Surat Penunjukan Pemenang Lelang (Notice of Award/Letter of Acceptance).Surat Penawaran (Bid).Adendum Dokumen Lelang (bila ada).Data Kontrak.COPA (Part II) & General Conditions of Contract (Part I).Special Specification & General Specification.Drawings.The Priced Bill of Quantities.Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak yang merupakan bagian dari kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DRAWINGS(GAMBAR)FIDIC - Art. 6.1-6.2-6.3-6.4-6.5-7.1-7.2 dan 7.3I.Art. 6.1 dan 6.21.1. Kontraktor tidak diperbolehkan memberitahukan/menunjukkan Gambar, Spesifikasi dan dokumen lainnyapada pihak ketiga, kecuali untuk kepentingan pekerjaanKontraktor. (Pasal ini berkaitan dengan security dariPekerjaan).1.2. Kontraktor harus mengembalikan semua Gambar, Spesifikasidan dokumen lainnya kepada Engineer pada saat diterbitkanDefect Liability Certificate (DLC = Sertifikat PHO)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • II.Art 6.3-6.4 dan 6.5Apabila terjadi keterlambatan gambar atau instruksi dari Engineer yang mengakibatkan kerugian bagi Kontraktor, maka (1) Engineer setelah menerima claim dari Kontraktor dan berkonsultasi dengan Employer menetapkan :a. perpanjangan waktu, danb. sejumlah tambahan biaya pada Kontrakdengan ketentuan :1.Kontraktor harus memberitahu Engineer kemungkinan terjadi keterlambatan/gangguan pada Pekerjaan akibat terlambatnya gambar atau instruksi dari Engineer.2.Dalam menghitung kompensasi kerugian tersebut di atas, Engineer dapat memperhitungkan sharing kesalahan Kontraktor.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • III.Ada dua macam gambar yang berlaku yaitu : 1.STANDARD DRAWING (gambar yang disertakan dalam kontrak atau gambar yang diterbitkan Engineer) dibuat Engineer, isi menjadi tanggung jawab Engineer.

    2.SHOP DRAWING (Gambar Kerja) dibuat oleh Kontraktor, harus disetujui oleh Engineer, isi tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PERFORMANCE SECURITYFIDIC Art 10.1-10.2 dan 10.31.1. Security = Jaminan = Garansi1.2. Macam Jaminan :- Jaminan Penawaran (Bid Security)- Jaminan Pelaksanaan (Performance Security)- Jaminan Uang Muka (Advance Payment Security)- Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Security)1.3. Jenis Jaminan :- Stand by L/C (SBLC)- Guarantee (Jaminan Bank atau Jaminan dari Perusahaan Asuransi Surety Bond)- Bond dari Asuransi atau Bonding Agent.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 1.4. Nilai Jaminan Pelaksanaan: - SBLC Min 10% NK - Guarantee (Surety Bond) Min 10% NK - Bond Min 30% NK

    1.5. Institusi Penerbit: - Bank di Indonesia - Bank luar negeri melalui bank korespondensi di Indonesia - Bank asing yang disetujui Employer - Perusahaan Asuransi - Bonding Agent

    1.6. Pencairan Jaminan: Sebelum mencairkan Jaminan, Employer harus memberitahu Kontraktor dengan menyebutkan alasan pencairannya.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 1.7. Pemeriksaan Jaminan Hal-hal yang harus diperhatikan (dicek) pada jaminan : 1. SBLC harus memenuhi prinsip FULL and CLEAN, artinya dapat segera dicairkan penuh atas permintaan beneficiary. 2. Garansi/ Surety Bond a. Bunyi Garansi b. Lembaga Penerbit Garansi c. Nilai Garansi dan Jangka Waktu d. Siapa beneficiary = yang berhak mencairkan Garansi = Pimpro e. Ada grace period 3. Bond a. Institusi penerbit Bond b. Mekanisme penggunaan Bond

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ADVERSE PHYSICAL OBSTRUCTIONS AND CONDITIONS(GANGGUAN ATAU KONDISI FISIK YANG TIDAK SESUAI DENGAN PRAKIRAAN SEMULA)FIDIC Art 12.2Apabila kontraktor menghadapi gangguan atau kondisi fisik lapangan, di luar keadaan cuaca, yang tidak sesuai dengan prakiraan semula (waktu menyusun penawaran), walaupun prakiraan tersebut dibuat oleh Kontraktor berpengalaman sekalipun, maka (2) Engineer setelah menerima claim dari Kontraktor dan berkonsultasi dengan Employer, menetapkan :a. perpanjangan waktu, danb. sejumlah tambahan biaya pada Kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PROGRAMME TO BE SUBMITTED (PENYAMPAIAN PROGRAM)FIDIC Art 14.1 14.2 14.3 dan 14.41.Art 14.1dan 14.3 PROGRAM KERJA dan CASH FLOW- Dalam waktu 15 hari setelah terbit Letter of Acceptance, Kontraktor harus menyampaikan :Jadwal Pelaksanaan dalam bentuk Kurva-S yang berasal dari Bar-ChartProgram MobilisasiPerkiraan Cash Flow berdasar triwulanan untuk bahan informasi bagi Engineer.- Dalam waktu 15 hari setelah tanda tangan kontrak, Kontraktor harus menyampaikan :Program Strengthening of Existing Structures- Dalam waktu 15 hari setelah tanda tangan kontrak diadakanPre-Construction Meeting

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • BAGAN ALIR (SEQUENCE) PROSEDUR ADMINISTRASI PELAKSANAAN PROYEK JALAN/JEMBATANPemasukanPenawaranPenetapanPemenangTanda TanganKontrakSPMKMulaiPelaksanaanTaking Over(PHO)End of Defect Liability Period(FHO)Bid SubmissionLetter of Acceptance(Notice of Award)Contract SigningNotice to ProceedCommencent of WorkTender PeriodContract Period = Masa Ikatan Hukum KontrakConstruction PeriodWarranty Period(Masa Pelaksanaan)(Time for Completion)(Masa Jaminan)(Defect Liability Period)Bid Security(Jaminan Tender)Performance Security (Jaminan Pelaksanaan)Maintenance Security (Jaminan Pemeliharaan)Perhatikan Art 14.1 dan 14.2CATATAN : FIDIC Art 14.1 1. Dalam waktu 15 hari sejak terbit Letter of Acceptance, Kontraktor harus menyerahkan jadwal pelaksanaan dalam bentuk kurva S yang berasal dari Bar Chart. 2. Dalam waktu 15 hari sejak terbit Letter of Acceptance, Kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi sesuai keperluan menurut spesifikasi berdasar jadwal pelaksanaan. FIDIC Art 14.2 3. Dalam waktu 15 hari sejak terbit Letter of Acceptance, Kontraktor harus menyerahkan estimate Cash Flow berdasar triwulanan.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SKEMA JADUAL PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATANPHOFHOCOWContract PeriodConstruction PeriodMobilisasiSurvey LapanganRekayasa LapanganPengembalian Kondisi JalanPekerjaan MinorPemeliharaan RutinPekerjaan major dll sesuai pay itemWarranty PeriodTanda tangan kontrakSerah Terima LapanganKONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KONTRAK KRITIS (Pasal 33)Kontrak dinyatakan kritisPeriode I (rencana fisik 0 70%) : terlambat > 15%Periode II (rencana fisik 70 100%) : terlambat > 10%Penanganan kontrak kritisRapat pembuktian (SCM/Show Cause Meeting)Direksi pekerjaan menerbitkan surat peringatanMenyelenggarakan SCM tingkat proyekDireksi pekerjaan, direksi teknis, dan penyedia jasa menyepakati uji coba pertama Apabila uji coba pertama gagalSurat peringatanSCM tingkat atasan langsungUji coba keduaApabila uji coba kedua gagalSurat peringatanSCM tingkat atasanUji coba ketigaApabila uji coba ketiga gagalKesepakatan tiga pihak Atau pemutusan kontrak secara sepihak KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KONTRAK KRITIS (lanjutan) (Pasal 33)Kesepakatan tiga pihakPenyedia jasa tetap bertanggng jawabPihak ketiga ditetapkan pengguna jasaPihak ketiga melaksanakan kontrak sesuai HS kontrakApabila pihak ketiga mengusulkan HS lebih tinggi selisih harga tanggung jawab penyedia jasaPembayaran kepada pihak ketiga secara langsungDibuat amandemen kontrak KONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK (PRE CONSTRUCTION MEETING-PCM) (Pasal 16)Rencana pelaksanaan kontrak disepakati pengguna jasa, penyedia jasa, perencana dan pengawas.Rapat persiapan pelaksanaan kontrak (PCM) dalam 7 hari sejak SPMKMateri yang dibahas dan disepakati antara lainOrganisasi kerjaTata cara pengaturan pekerjaanJadual pelaksanaan pekerjaanJadual pengadaan bahan, mobilisasi alat dan personilPenyusunan rencana pemeriksaan lapanganSosialisasi kepada masyarakat dan Pemda tentang rencana kerjaPenyusunan program mutuMenyepakati aturan hubungan kerja antara para pihak Alamat para pihakYang berhak tanda tangan surat menyuratJam kerja/hari kerja Employer/EngineerLama waktu bagi Engineer untuk memberi keputusan terhadap usul kontraktorJadwal serah terima lapanganDan lain-lain yang diperlukanHasilnya dituangkan dalam BAKONTRAK LCB

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • CONTRACTORS SUPERINTENDENCEFIDIC Art 15.1 Kontraktor wajib menunjuk wakilnya (authorized representative) di lapangan, yang harus mendapat persetujuan Engineer sebelumnya, yang bertugas memimpin pelaksanaan pekerjaan, dan secara umum disebut General Superintendent (GS). GS harus qualified (cakap, berpengalaman dan mempunyai kewenangan). GS adalah counterpart Chief Supervision Engineer dan Pimpro (Employer).ENGINEER AT LIBERTY TO OBJECTFIDIC Art 16.2 Engineer berhak untuk menolak/ memerintahkan penggantian/pemberhentian tenaga kerja Kontraktor. Tenaga kerja Kontraktor yang sudah diberhentikan oleh Engineer tidak boleh dipekerjakan lagi di proyek tanpa seizin Engineer

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • FIDIC Art 17.1, 36 dan 55Art 17.1 : SETTING OUT = Pengukuran untuk pelaksanaan PekerjaanArt 36 : TEST OF MATERIALS, PLANT AND WORKMANSHIP = Testing untuk material, peralatan dan hasil Pekerjaan.Art 55 : MEASUREMENT = Pengukuran hasil Pekerjaan1.Pada ketiga pasal tersebut di atas prosedur yang ditempuh Kontraktor sama yaitu pekerjaan pengukuran/testing dilakukan oleh Kontraktor dengan biaya Kontraktor, metode kerja harus disetujui Engineer atau mengikuti spesifikasi dan hasilnya disyahkan Engineer.2.Khusus untuk penerapan Art 36, apabila Engineer memerintahkan testing di luar ketentuan Spesifikasi, maka (3) Engineer setelah berkonsultasi dengan Employer menetapkan :a. perpanjangan waktu danb. sejumlah tambahan biaya pada Kontrak

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • CARE OF WORKS(MENJAGA/MEMELIHARA PEKERJAAN)FIDIC Art 20.1-20.2-20.3 dan 20.41.Art 20.1, 20.2 dan 20.3 Care of Works = Menjaga/memelihara Pekerjaan

    1.1.Kontraktor wajib menjaga/memelihara pekerjaan, material dan peralatan sejak Commencement Date (tanggal mulai pelaksanaan) sampai terbit Taking-Over Certificate (Sertifikat PHO), dimana apabila terjadi kerusakan/kehilangan dan sebagainya Kontraktor wajib mengganti dengan biaya sendiri, kecuali kerusakan/kehilangan tersebut disebabkan oleh Employers Risks.

    1.2.Apabila kerusakan/kehilangan tersebut sebagai akibat Employers Risks, Kontraktor wajib memperbaiki/mengganti apabila diminta Engineer, danEngineer menetapkan penggantian biayanya.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 2. Art 20.4 Employers Risks = Risiko Employer a. Perang, permusuhan, invasi, tindakan musuh asing b. Pemberontakan, revolusi, makar, perang saudara c. Radiasi, pencemaran oleh radio aktif d. Gelombang tekanan akibat penerbangan pesawat terbang berkecepatan sonik atau supersonik e. Huru hara, kerusuhan atau kekacauan (kecuali terjadi pada karyawan Kontraktor atau Subkontraktornya) f. Kerugian atau kerusakan akibat penggunaan sebagian atau seluruh hasil Pekerjaan permanen oleh Employer, kecuali bila ditentukan lain dalam Kontrak. g. Kerugian atau kerusakan akibat desain Pekerjaan, kecuali bagian Pekerjaan yang desainnya dilakukan oleh Kontraktor atau menjadi tanggung jawab Kontraktor h. Kekuatan alam yang merusak yang seorang kontraktor yang berpengalamanpun diperkirakan tidak akan mampu mencegahnya

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ASURANSIFIDIC Art 21 s/d Art 251.Empat macam Asuransi (sesuai UUJK) yang wajib disediakan Kontraktor :a. Asuransi Pekerjaanb. Asuransi Bahan dan Peralatanc. Asuransi Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)d. Asuransi Tuntutan Pihak Ketiga (Third Party Insurance)Catatan :- Keempat macam asuransi tersebut juga disebut CAR (Contractors All Risks)- Dipersyaratkan sesuai UUJK sebagai jaminan terhadap kegagalan pekerjaan konstruksi.2.Asuransi wajib disediakan oleh Kontraktor dengan biaya dari Kontraktor.Engineer mempunyai hak untuk meminta/menyetujui/menolakasuransi yang menjadi kewajiban Kontraktor

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 3. Art 21.2 Lingkup Asuransi a. Atas nama Employer dan Kontraktor sejak memulai pekerjaan sampai dengan terbitnya Taking-Over Certificate. b. Atas nama Kontraktor selama Defect Liability Period.

    4. Art 21.4 Exclusions = Tidak diperlukan asuransi Untuk kehilangan atau kerusakan yang disebabkan oleh hal-hal berikut tidak perlu diasuransikan: a. Perang, permusuhan, invasi, tindakan musuh asing. b. Pemberontakan, revolusi, makar, perang saudara. c. Radiasi, pencemaran oleh radio aktif. d. Gelombang tekanan akibat penerbangan pesawat terbang berkecepatan sonik atau supersonik

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 5. Art 25.3 REMEDY ON CONTRACTORS FAILURE TO INSURE = Sanksi bagi Kontraktor apabila tidak melaksanakan kewajiban asuransi

    Apabila Kontraktor tidak melaksanakan kewajiban asuransi, hak untuk mengasuransikan diambil oleh Employer/Engineer dan Employer/Engineer berhak menetapkan sendiri asuransi yang diperlukan dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor melaluipemotongan MC.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • FOSSILSFIDIC Art 27.1 Semua temuan benda purbakala/peninggalan sejarah yang didapat di lokasi Pekerjaan menjadi milik Employer atas nama Negara. Kontraktor wajib mengamankan lokasi peninggalan sejarah yang terdapat di lapangan Pekerjaan dan mengikuti perintah Engineer untuk keperluan tersebut. Apabila akibat perintah Engineer tersebut, Kontraktor mengalami keterlambatan pekerjaan dan/atau menderita kerugian, (4) Engineer setelah berkonsultasi dengan Employer menetapkan : a. perpanjangan waktu, dan b. sejumlah tambahan biaya pada Kontrak

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PENOLAKAN TERHADAP HASIL PEKERJAAN YANG TIDAK MEMENUHI KETENTUAN KONTRAK

    Art 37.4 : REJECTIONEngineer berhak untuk menolak material yang berdasarkan hasil testing tidak sesuai dengan ketentuan Kontrak. Kontraktor wajib segera menggantinya.

    Art 39.1 : REMOVAL OF IMPROPER WORK, MATERIALS OR PLANTEngineer berhak untuk memerintahkan kepada Kontraktor untuk membuang dan mengganti material atau membongkar dan mengerjakan kembali pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kontrak/Spesifikasi.

    Art 39.2 : DEFAULT OF CONTRACTOR IN COMPLIANCEApabila Kontraktor tidak melaksanakan perintah Engineer tersebut pada Art 39.1, Employer/ Engineer berhak menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perintah Engineer tersebut dan biayanya dibebankan pada Kontraktor dengan cara pemotongan MC.

    Bagi Engineer : Ketiga pasal tersebut di atas merupakan senjata utama bagi Engineer dalam melaksanakan tugas supervisi dan mengedalikan Kontraktor* Bagi Kontraktor : Apabila Kontraktor berulang kali dikenakan sanksi sesuai pasal-pasal tersebut diatas, Kontraktor dapat dikenakan sanksi pemutusan kontrak atas dasar ketentuan Default of Contractor.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SUSPENSION(PENUNDAAN)FIDIC - Art 401. Art 40.1 Suspension of Works1.1. Kontraktor harus menghentikan Pekerjaan apabila diperintahkan oleh Engineer.1.2. Perintah pengehentian Pekerjaan oleh Engineer bisa dalam bentuk :a. Instruksi langsung dari Engineer, ataub. Engineer belum/tidak memberi keputusan terhadap usul Kontraktor.1.3. Selama penghentian Pekerjaan, Kontraktor harus tetap menjaga dan mengamankan Pekerjaan atau bagian Pekerjaan yang dipandang perlu oleh Engineer.2. Art 40.2 Engineers Determination Following Suspension2.1. Apabila terjadi penghentian Pekerjaan atas perintah Engineer, maka (5) Engineer setelah berkonsultasi dengan Employer menetapkan :a. perpanjangan waktu, dan b. sejumlah tambahan biaya pada Kontrak sebagai kompensasi kerugian akibat penghentian Pekerjaan tersebut.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 2.2. Dikecualikan dari ketentuan tersebut di atas, apabila penghentian Pekerjaan karena : a. sesuai ketentuan Kontrak, atau b. Kontraktor melakukan default atau melanggar ketentuan Kontrak, atau c. diperlukan karena kondisi cuaca di lapangan, atau demi pelaksanaan Pekerjaan yang benar atau demi keselamatan Pekerjaan.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • FAILURE TO GIVE POSSESSION OF SITE(GAGAL MENYERAHKAN LAPANGAN)FIDIC Art 42.2Employer wajib menyerahkan lapangan beserta jalan masuk ke lapangan sesuai jadwal yang disepakati dengan KontraktorApabila Employer gagal menyerahkan lapangan dan Kontraktormengalami keterlambatan dan menderita kerugian karenanya,(6) Engineer setelah berkonsultasi dengan Employermenetapkan : perpanjangan waktu, dan sejumlah tambahan biaya pada Kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • EXTENSION OF TIME FOR COMPLETION(PERPANJANGAN WAKTU UNTUK PENYELESAIAN)FIDIC Art 44.1, 44.2 dan 44.31.Peristiwa yang menjadi bahan pertimbangan :a. Jumlah atau nature pekerjaan tambah, ataub. Penyebab keterlambatan berkaitan dengan pekerjaan tambah, atauc. Kondisi cuaca yang sangat merugikan, ataud. Keterlambatan, kesukaran atau hambatan karena Employer, ataue. Keadaan khusus lainnya di luar kesalahan Kontraktor.

    2.Akibat peristiwa tersebut Kontraktor dapat diberi perpanjanganwaktu asalkan :a. Dalam 28 hari sejak kejadian, Kontraktor memberitahu Engineerb. Dalam 28 hari sejak pemberitahuan, Kontraktor menyampaikan dokumen pendukungnya.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 3. Apabila peristiwa berlanjut (belum berakhir) dan Kontraktor tidak mungkin memenuhi ketentuan butir 2.b, maka :a. Kontraktor tetap mendapat perpanjangan waktu yang bersifat interim;b. Kontraktor wajib menyampaikan laporan interim mengenai perkembangna peristiwa dengan interval waktu tidak lebih dari 28 hari;c. Kontraktor wajib menyampaikan laporan final dalam 28 hari sejak peristiwa berakhir;d. Penetapan final Engineer tidak boleh lebih rendah dari penetapan interim.

    4.Engineer menetapkan perpanjangan waktu setelah berkonsultasi dengan Employer.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • MEKANISME HUBUNGAN KERJAKONTRAKTOR ENGINEER ( REQUEST ) >< ( APPROVAL = INSTRUCTION )FIDIC Art 13.1, 45.1 dan 46.11.Art 13.1 Work to be in Accordance with Contract - Kontraktor harus melaksanakan Pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak sampai memuaskan Engineer (to the satisfactory of the Engineer).- Kontraktor hanya boleh melaksanakan instruksi yang berasal dari Engineer.- Kontraktor wajib meminta (request) secara tertulis instruksi (approval) dari Engineer setiap akan memulai suatu kegiatan Pekerjaan.

    PRINSIP YANG DIANUT : Setiap kegiatan kerja Kontraktor harus diawasi oleh Engineer

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 2. Art 45.1 Restriction on Working Hours ( No night or locally recognized holiday working ) Kontraktor tidak boleh bekerja pada malam hari atau hari libur yang diakui secara lokal. Pasal ini diadakan karena pada waktu / hari hari tersebut Engineer tidak bekerja. Engineer mempunyai jam kerja yang tidak sama dengan Kontraktor dan pada waktu hari hari tersebut Engineer libur.

    3. Art 46.1 Rate of Progress Pasal ini mengatur apabila pekerjaan harus dilaksanakan dengan lembur karena pekerjaan terlambat atau penyelesaian Pekerjaan harus dipercepat. Prosedur yang harus dilakukan : Engineer memberitahu bahwa Pekerjaan terlambat Kontraktor meminta izin lembur Engineer memberi izin Engineer menugaskan tenaganya untuk mengawasi Kontraktor membayar lembur Engineer

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • LIQUIDATED DAMAGES FOR DELAY( DENDA KETERLAMBATAN )FIDIC Art 47.1 dan 47.21. Besaran denda disebutkan dalam Data Kontrak - Besar denda : 0.03 % x Nilai Kontrak pertiap hari keterlambatan. - Maksimum denda : Ada dua alternatif a. 1/4 x construction period x 0.03 % x Nilai Kontrak , atau b. 5 % dari Nilai Kontrak2. Apabila dilakukan Taking Over per Section ( Partial Hand Over ) maka denda dihitung berdasarkan nilai sisa pekerjaan, akan tetapi denda maksimum tetap berdasarkan Nilai Kontrak3. Denda bukan penalty ( liquidated damages not as a penalty ) artinya : - Denda Sanksi yang dikaitkan dengan keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang dihitung berdasarkan jumlah hari keterlambatan - Penalty Sanksi tambahan yang dikaitkan dengan kerugian ekonomi akibat keterlambatan tersebut.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • TAKING-OVER( PHO )FIDIC Art 48.1Serah terima hasil pekerjaan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu Penyerahan Pertama (Taking-over = TO = PHO ) pada saat Pekerjaan selesai 100 % dan Penyerahan Kedua ( End of Defect Liability Period = FHO ) pada saat masa jaminan selesai.

    2. Prosedur TO a. Kontraktor mengusulkan TO pada saat progres mencapai min 97 % untuk pekerjaan jalan ( pavement & shoulder sudah selesai 100 % ) atau 100 % untuk pekerjaan jembatan. b. Engineer memeriksa usul Kontraktor dan memberikan pendapatnya kepada Employer dalam waktu 5 hari sejak tanggal pengusulan. Engineer memberitahu Employer tanggal pekerjaan selesai 100 % dan pendapat tentang mutu pekerjaan. Apabila usul Kontraktor disetujui Engineer mengusulkan pembentukan Panitia TO kepada Employer.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • c. Employer membentuk Panitia TO. d. Kunjungan pertama ( First Visit ) Panitia TO ke lapangan dalam waktu 21 hari setelah pengajuan usulan TO. e. Panitia TO menerbitkan Daftar Cacat dan Kekurangan ( List of Defect and Deficiencies ). f. Kontraktor memperbaiki dalam jangka waktu grace period 14 hari. h. Kunjungan Kedua ( Second Visit ) Panitia TO dalam waktu 21 hari sejak terbit Daftar Cacat dan Kekurangan. i. Apabila hasil perbaikan memuaskan, Panitia TO merekomendasikan (dengan Berita Acara) kepada Employer untuk menerbitkan Taking-Over Certificate ( TOC ).

    3. Ada dua tanggal yang harus dicantumkan pada TOC, yaitu : 1. Tanggal pekerjaan selesai 100 % 2. Tanggal penerbitan TOC

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • TAKING OVER OF SECTIONS OR PARTS( PENYERAHAN PEKERJAAN SECARA PARSIAL PARTIAL TAKING OVER )FIDIC Art 48.2 dan 48.31.* Pasal ini membolehkan Kontraktor untuk menyerahkan Pekerjaan sebagian-sebagian.* Kegunaan bagi Employer dan Kontraktor : Untuk menghindarkan terjadinya sengketa antara Employer dan Kontraktor, apabila terjadi kerusakan pada pekerjaan jalan yang sudah dipergunakan akan tetapi belum dilakukan Taking-Over* Perbedaan tanggung jawab Kontraktor pada masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan.

    Tanggung JawabTO Tanggung Jawab Pelaksanaan Pemeliharaan

    - Tanggung Jawab Pelaksanaan apabila terjadi kerusakan Kontraktor harus mengganti- Tanggung Jawab Pemeliharaan tanggung jawab Kontraktor hanya sebatas pemeliharaan atau memperbaiki kerusakan karena pemakaian yang normal

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 2. Prosedur yang harus ditempuh : - Kontraktor memberitahukan sedini mungkin akan adanya Partial Taking Over, yaitu pada waktu pre-construction meeting. - Apabila disepakati adanya Partial Taking Over, agar supaya memenuhi prosedur hukum kontrak, kontrak harus diadendum untuk menampung kesepakatan antara lain mengenai : + Tanggal penyelesaian untuk masing-masing seksi. + Masa pemeliharaan untuk masing-masing seksi. + Denda keterlambatan untuk masing-masing seksi

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DEFECT LIABILITY( MASA PEMELIHARAAN )FIDIC Art 49 dan 501. Art 49.1 Defect Liability Period - Berlaku sejak tanggal penyelesaian Pekerjaan yang disebut dalam Taking Over Certificate.

    2. Art 49.2 - Completion of Outstanding Work and Remedying Defects - Selama Defect Liability Period, Kontraktor bertanggung jawab untuk : * Menyelesaikan pekerjaan yang belum sempurna * Melaksanakan pekerjaan perubahan, rekonstruksi dan memperbaiki cacat dan kesalahan lainnya.

    3. Art 49.3 Cost of Remedying Defects - Biaya untuk pekerjaan tsb Art 49.2 menjadi tanggungan Kontraktor apabila menurut Engineer karena kesalahan Kontraktor waktu melaksanakan Pekerjaan. - Apabila menurut Engineer bukan karena kesalahan Kontraktor , maka Engineer menetapkan tambahan biaya bagi Kontraktor

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 4. Art 50.1 Contractor to Search - Apabila terjadi cacat / kerusakan selama Defect Liability Period, Engineer dapat memerintahkan Kontraktor untuk melakukan penyelidikan atas cacat/kerusakan tersebut. + Apabila cacat / kerusakan tsb bukan karena kesalahan Kontraktor, biaya penyelidikan menjadi tanggungan Employer (ditambahkan pada Nilai Kontrak). + Apabila karena kesalahan Kontraktor, biaya penyelidikan menjadi tanggungan Kontraktor.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DEFECT LIABILITY CERTIFICATE( SERTIFIKAT FHO )FIDIC Art 62.1 Proses penerbitan Defect Liability Certificate (DLC ) dilakukan setelah berakhirnya Defect Liability Period ( DLP ). Prosedur penerbitan DLC mempunyai tahapan yang sama dengan prosedur Taking Over. Yang berbeda adalah pada langkah pertama, yaitu Kontraktor mengusulkan penerbitan DLC beberapa hari sebelum berakhirnya DLP . Langkah selanjutnya sama seperti pada prosedur Taking-Over. DLC harus diterbitkan dalam waktu 28 hari sejak DLP berakhir. Hanya DLC yang dianggap sebagai satu-satunya dokumen persetujuan hasil Pekerjaan. Ada dua tanggal yang harus dicantumkan pada DLC: 1. Tanggal berakhirnya DLP atau tanggal pekerjaan selesai 100 % + DLP. 2. Tanggal penerbitan DLC.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PROCEDURES OF CLAIMS( PROSEDUR CLAIM )FIDIC Art 531.Kontraktor mengajukan Notice to Claim dalam 28 hari sejak kejadian.2.Dalam 28 hari ( atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer ) sejak Notice to Claim , Kontraktor mengajukan perincian perhitungan claim.3.Apabila peristiwa penyebab claim berlanjut ( belum selesai ), perhitungan claim butir 3 dianggap interim.4.Selama peristiwa belum selesai, Kontraktor wajib menyampaikan secara periodik akumulasi perhitungan claim.5.Dalam 28 hari setelah peristiwa berakhir Kontraktor harus menyampaikan perhitungan final.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

    Edisi Agustus 2007 revisi2.doc/moelia/sertifi

    CONTRACTORS EQUIPMENT, TEMPORARY WORKS AND MATERIALS( PERALATAN, PEKERJAAN PENUNJANG DAN MATERIAL KONTRAKTOR )FIDIC Art 54 Kontraktor tidak boleh memindahkan peralatan keluar dari lapangan kerja tanpa izin Engineer.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PROVISIONAL SUMSFIDIC Art 58 Provisional Sum adalah sejumlah uang yang disediakan pada Bill of Quantities untuk dipergunakan bagi pelaksanaan bagian Pekerjaan atau penyediaan barang, material atau jasa atau untuk cadangan darurat. Penggunaannya atas perintah Engineer. Engineer berwenang memerintahkan pelaksanaan pekerjaan atau penyediaan barang, material atau jasa dilakukan oleh Kontraktor atau Sub Kontraktor yang telah ditetapkan sebelumnya.

    CATATANPasal ini tidak dipergunakan di Bina Marga/Praswil

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PAYMENT( PEMBAYARAN )FIDIC Art 60.1, 60.2 dan 60.3MONTHLY CERTIFICATE1. - Pembayaran dilakukan secara bulanan berdasarkan Monthly Certificate ( MC ). - MC bukan merupakan dokumen pebayaran final. Artinya apabila ada kesalahan dapat diperbaiki pada MC bulan berikutnya.2 . MC meliputi pembayaran untuk : - Uang Muka - Progress Pekerjaan - Material on Site ( MOS ) - Pencairan Uang Retensi - Penyesuaian harga ( eskalasi / deskalasi )3. Pembayaran Uang Muka Hak Kontraktor dan Kewajiban Employer - Nilai Uang Muka : 15 % NK ( ICB ) 20 % NK ( LCB ) - Jaminan Uang Muka + Garansi dari Bank / Surety Bond dari Asuransi. - Kontraktor wajib membuktikan penggunaan uang muka (Ketentuan Bina Marga)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 4. Material on Site - Dapat dibayarkan bila tercantum dalam Kontrak - Harga Satuan MOS disampaikan pada penawaran lelang - Nilai pembayaran MOS * 40 % untuk agregat * 80 % untuk selain agregat

    5. Pencairan Uang Ritensi - Setelah terbit Taking Over Certificate ( TOC ) 50 % - Sisa 50 % dicairkan setelah terbit Defect Liability Certificate (Sertifikat FHO) - Ketentuan yang berlaku di Bina Marga/ Praswil : sisa 50% dapat dicairkan (dibayarkan) setelah terbit TOC asalkan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Security)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 6. Eskalasi /Deskalasi Untuk mempercepat pembayaran eskalasi dapat dilakukan dengan pembayaran interim berdasarkan perkiraan nilai eskalasi yang dihitung berdasarkan index taksiran yang didapat dengan cara regresi linear. Karena sifatnya pembayaran interim ( sementara ) maksimum yang dapat dibayar adalah 70 % dari hasil perhitungan perkiraan.

    7. Pemotongan pembayaran pada MC A. Pemotongan MC bulan sebelumnya B. Cicilan Uang Muka C. Pemotongan Uang Retensi D. Pemotongan pemakaian MOS E. Pajak F. Denda G. Pemotongan untuk Pihak - III

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • STATEMENT AT COMPLETIONFIDIC Art 60.5Dalam waktu 84 hari sejak terbit TOC Kontraktor harus menyerahkan Statement at Completion berisi :a. nilai akhir pekerjaan sampai dengan terbitnya TOCb. sejumlah nilai lainnya berdasarkan usul (claim) Kontraktor; danc. sejumlah perkiraan tagihan yang menurut Kontraktor sesuai Kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • FINAL CERTIFICATE (SERTIFIKAT AKHIR)FIDIC-Art 60.6, 60.7 dan 60.8KONTRAKTOR dalam 56 hari sejak terbit DLC menyampaikan draft Final Statement (FS), berisi : 1. Nilai pekerjaan yang sudah diselesaikan sesuai Kontrak; 2. Sejumlah nilai lainnya berdasarkan usul Kontraktor sesuai KontrakENGINEER menetapkan sejumlah nilai yang disepakati (yang syah) bersama Kontraktor dalam FSKONTRAKTOR menyampaikan FS disertai dengan Surat Konfirmasi Penghentian Tagihan (SKPT) kepada Employer SKPT berisi pernyataan bahwa seluruh tagihan sudah tertampung dalam FS SKPT berlaku efektif setelah Kontraktor menerima pembayaran dan pengembalian Performance SecurityENGINEER menerbitkan Final Certificate (FC) dalam 28 hari sejak menerima FS dan SKPT.- FC berisi Sejumlah nilai yang menjadi hak Kontraktor.Perhitungan kewajiban keuangan lainnya baik dari Kontraktor maupun dari EmployerEMPLOYER wajib membayar FC dalam waktu 56 hari sejak diterima. Apabila Employer terlambat membayar FC, Kontraktor berhak mendapat bunga keterlambatan pembayaran (Interest on delayed payment)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • CESSATION OF EMPLOYERS LIABILITY( BERAKHIRNYA TANGGUNG JAWAB EMPLOYER )FIDIC Art 60.9Employer tidak bertanggung jawab lagi atas segala claim atauhal hal yang timbul akibat Kontrak setelah terbitnya DLC (Sertifikat FHO), kecuali claim tersebut sudah termasuk dalam Final Statement dan/ atau Statement at Completion.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UNFULFILLED OBLIGATIONSFIDIC Art 62.2 Setelah terbit Defect Liability Certificate (DLC ) Employer tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikan kewajiban yang tercantum dalam Final Statement dan/ atau Statement at Completion dan belum terselesaikan pada waktu DLC di terbitkan. Untuk menetapkan sifat dan lingkup penyelesaian kewajiban tersebut Kontrak dianggap masih berlaku antara para pihak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • TIME FOR PAYMENT(WAKTU PEMBAYARAN)FIDIC Art 60.10Employer wajib membayar :- MC dalam waktu 28 hari sejak diterima;- FC dalam waktu 56 hari sejak diterima.

    Apabila Employer terlambat membayar, Kontraktor berhak mendapat bunga atas keterlambatan pembayaran (Interest on delayed payment)

    Hak mendapat interest on delayed payment tidak menghapus hak Kontraktor untuk claim ganti rugi karena Default of Employer.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DEFAULT OF CONTRACTORFIDIC Art 63.1 Default = cidera janji = wanprestasi Kontraktor dinyatakan default untuk hal hal berikut : a. Secara hukum sebagai perusahaan dinyatakan bangkrut ( INCAPABILITY ) b. Kontraktor mengalihkan seluruh atau sebagian Kontrak kepada pihak ketiga tanpa seizin tertulis dari Employer. c. Kontraktor mengubah susunan Joint Operation tanpa seizin Employer ( ketentuan tambahan dari Bina Marga/ Praswil). d. Engineer menyatakan kepada Employer secara tertulis bahwa Kontraktor : 1. Telah mengabaikan Kontrak 2. Tanpa alasan yang bisa diterima, Kontraktor telah gagal : - memulai pelaksanaan Pekerjaan sesuai ketentuan Art 41.1 ( Commencement of Work ) - melanjutkan Pekerjaan dalam waktu 28 hari sejak menerima perintah Engineer 3. Gagal menyelesaikan mobilisasi sesuai jadwal ( ketentuan tambahan dari Bina Marga / Praswil ) 4. Dalam waktu 28 hari telah gagal melaksanakan perintah Engineer untuk menyingkirkan dan mengganti bahan dan peralatan dan memperbaiki dan mengerjakan kembali pekerjaan yang tidak sesuai dengan spec ( sesuai ketentuan Art 37.4 dan Art 39 ) 5. Meskipun telah diberikan peringatan sebelumnya oleh Engineer, tetap mengabaikan kewajibannya sesuai Kontrak 6. Melanggar ketentuan Kontrak mengenai Subkontrak ( Art 4.1 ) Apabila Kontraktor melakukan default dapat dilakukan pemutusan Kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PROSES PEMUTUSAN KONTRAK KARENA DEFAULT OF CONTRACTOR(KARENA KESALAHAN KONTRAKTOR)FIDIC Art 63 Employer berhak memutuskan Kontrak 14 hari setelah Employer memberitahukan bahwa Kontraktor telah melakukan default. Pekerjaan diambil alih Employer dan Employer berhak mengerjakan sendiri atau memerintahkan pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaan. Kontraktor tetap bertangung jawab membiayai Pekerjaan sampai selesai sesuai ketentuan Kontrak. Apabila nilai kontrak tidak cukup, Kontraktor bertanggung jawab untuk membiayai sisanya dan merupakan hutang Kontraktor pada Employer. Kecuali dilarang menurut hukum, Konraktor wajib mengalihkan keuntungan dari setiap perjanjian yang dibuat Kontraktor dalam rangka Kontrak kepada Employer. Catatan : 1. Prosedur pemutusan kontrak semacam tersebut diatas disebut FORFEITURE. 2. Bina Marga mengenal prosedur lain untuk pemutusan kontrak yang disebut DETERMINATION sanksi pada Kontraktor :- Jaminan Pelaksanaan disita- Black list untuk waktu tertentu 3. Apabila Kontraktor dinyatakan bangkrut penyelesaian sengketa kewajiban Kontraktor dilakukan melalui mekanisme pengadilan.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SPESIAL RISKS( RESIKO KHUSUS )FIDIC Art 65.1, 65.3 dan 65.5 Kontraktor dibebaskan dari tanggung jawab terhadap: a. pengrusakan atau kerusakan pada Pekerjaan b. pengrusakan atau kerusakan pada property milik Employer atau milik pihak ketiga c. luka atau kehilangan nyawa yang disebabkan oleh SPECIAL RISKS

    SPESIAL RISKS adalah : a. Perang, pemusuhan, invansi, tindakan musuh asing b. Pemberontakan, revolusi, makar, perang saudara c. Radiasi, pencemaran oleh radio aktif d. Gelombang tekanan akibat penerbangan pesawat terbang berkecepatan sonik atau supersonik e. Huru hara, kerusuhan atau kekacauan (kecuali terjadi pada karyawan Kontraktor atau Subkontraktornya) f. Peledakan bom dan sejenisnya

    Kontraktor berhak mendapat pembayaran untuk biaya : a. perbaikan akibat pengrusakan atau kerusakan pada Pekerjaan b. penggantian atau perbaikan material dan peralatan Kontraktor yang mengalami pengrusakan atau kerusakan karena Spesial Risks.

    Employer akan membayar semua pelaksanaan Pekerjaan sebagai akibat Spesial Risks, kecuali akibat pecahnya perang yang ditetapkan lain.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • OUTBREAK OF WAR( PECAH PERANG )FIDIC Art 65.6, 65.7, 65.8 Apabila terjadi pecah perang, diumumkan atau tidak, berpengaruh atau tidak terhadap pekerjaan, Kontraktor tetap harus bekerja, kecuali atau sampai Kontrak diputus.

    Akibat pecah perang Employer mempunyai hak setiap waktu untuk memutus Kontrak dengan memberitahukan Kontraktor.

    Kontraktor setelah mendapat pemberitahuan, harus memutus Kontrak tanpa kehilangan hak haknya.

    Kontraktor berhak mendapat tambahan pembayaran , diluar pembayaran normal, untuk hal hal berikut : a. Pekerjaan yang telah dilaksanakan walau belum selesai b. Biaya material yang sudah dipesan, baik yang sudah diterima atau belum c. Sejumlah biaya yang dikeluarkan sebagai persiapan dalam rangka penyelesaian seluruh Pekerjaan d. Pengeluaan lainnya sesuai ketentuan Art 65.3 dan 65.5 e. Biaya demobilisasi peralatan f . Biaya demobilisasi tenaga kerja

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • RELEASE FROM PERFORMANCEFIDIC Art 66Apabila setelah terbit Letter of Acceptance terjadi keadaan di luar kekuasaan para pihak, yang membuat :a. tidak mungkin atau tidak syah para pihak memenuhi kewajiban kontraktualnya, atau b. sesuai ketentuan hukum yang menjadi acuan utama Kontrak para pihak dibebaskan dari kewajibannya,maka untuk pembayaran pekerjaan yang sudah dilaksanakan mengikuti ketentuan Art. 65 seperti apabila Kontrak diputus sesuai Art. 65

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DEFAULT OF EMPLOYERFIDIC Art 69Art 69.11. Employer dinyatakan default untuk hal hal berikut : a. gagal membayar MC dalam 28 hari sejak berakhirnya tenggang waktu 28 hari bagi Employer untuk membayar MC; b. mencampuri, mengganggu atau menolak penerbitan sertifikat c. Employer bangkrut ( di Indonesia tidak berlaku untuk employer Pemerintah ) d. memberitahu Kontraktor , karena alasan tak terduga mengenai situasi ekonomi, tidak mungkin melanjutkan kewajiban kontraktual2. Kontraktor berhak memutuskan Kontrak dengan memberitahu Employer3. Pemutusan Kontrak berlaku efektif 14 hari setelah pemberitahuan

    Art 69.3 Pembayaran akibat pemutusan Kontrak sesuai Art 65 (Special Risks), akan tetapi disamping tambahan pembayaran sesuai Art 65.8 (Outbreak of War) juga mendapat tambahan pembayaran untuk kerugian apa saja pada Kontraktor sebagai akibat pemutusan kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • CONTRACTORS ENTITLEMENT TO SUSPEND WORK( HAK KONTRAKTOR MENUNDA PEKERJAAN )FIDIC Art 69.4 dan 69.5Art 69.4 Apabila Employer gagal membayar MC dalam 28 hari sejak berakhirnya tenggang waktu 28 hari bagi Employer untuk membayar MC, Kontraktor setelah 28 hari memberitahu Employer, berhak untuk menghentikan pekerjaan (mogok) atau mengurangi kegiatan pekerjaan (slow-down). Jumlah waktu minimum yang diperlukan sejak MC diterima Employer s/d mulai penghentian pekerjaan/ slow-down adalah 3x28 hari = 84 hari. Apabila akibat penghentian pekerjaan atau penurunan kegiatan kerja, Kontraktor mengalami keterlambatan atau tambahan biaya, (7) Engineer setelah berkonsultasi dengan Employer, menetapkan : a. perpanjangan waktu, dan b. sejumlah tambahan biaya pada Kontrak

    Art 69.5 Apabila akibat pemberitahuan Kontraktor untuk menghentikan pekerjaan atau slow down sesuai Art 69.4, Employer segera membayar kewajibannya termasuk bunga keterlambatan, hak Kontraktor sesuai Art 69.1 gugur, kecuali Kontraktor sudah menyerahkan pemberitahuan pemutusan kontrak.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SANKSI DAN KOMPENSASI PADA PEMUTUSAN KONTRAK DAN TERLAMBAT MEMBAYAR1. DEFAULT OF CONTRACTOR SANKSI : Sesuai Art 63 = FORFEITURE2. DEFAULT OF EMPLOYER SANKSI : - Sesuai Art 65.3 dan 65.5 ( akibat Special Risks ) ; ditambah - Sesuai Art 65.8 (Akibat Outbreak of War ) ; ditambah - Kompensasi kerugian apa saja akibat pemutusan kontrak.3. AKIBAT SPESIAL RISKS KOMPENSASI : Sesuai Art 65.3 dan 65.54. AKIBAT OUTBREAK OF WAR KOMPENSASI : Sesuai Art 65.85. AKIBAT RELEASE FROM PERFORMANCEKOMPENSASI : Sesuai Art 65 jika Kontrak diputus sesuai Art 65.6. AKIBAT TERLAMBAT MEMBAYAR KOMPENSASI : - Mendapat Interest on Delayed Payment - Berhak menghentikan pekerjaan atau mengurangi kegiatan kerja (slow down) - Apabila di bayar dan pekerjaan berjalan kembali, berhak mendapat : * Perpanjangan waktu, dan * Tambahan biaya

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SETTLEMENT OF DISPUTE( PENYELESAIAN PERSELISIHAN )FIDIC Art 67.1 dan 67.2Art 67.1 dan Art 67.2 mengatur prosedur penyelesaian dispute ( perselisihan antara Employer dan Kontraktor ) oleh Engineer.Claim Kontraktoryang menimbulkan dispute

    Apakah ada penyelesaian/keputusan dari Engineer dalam 84 hari ?

    Employer/Kontraktor mempunyai waktu 70 hari untuk maju ke ArbitraseApakah ada keberatan dari Employer/ Kontraktor dalam 70 hari?Dispute selesai dan hasilnya dituangkan dalam adendumPemberitahuan maju ke arbitrase (Notice of Intention to Commence Arbitration)Usaha penyelesaian secara damai ( Amicable Settlement )Proses Arbitrase dimulai 56 hari setelah pemberitahuanTidakadaCatatan : Selama proses penyelesaian dispute, Kontraktor tetap harus bekerja, kecuali kalau kontrak diputus.Tidak adaAdaAda

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PROSEDUR ARBITRASEFIDIC Art 67.3 dan 67.71. Dibentuk Panitia Arbitrase dengan 3 orang angota : 1 orang wakil Employer Keduanya menunjuk satu orang 1 orang wakil Kontraktor pihak ketiga yang netral2. Keputusan Arbitrase FINAL3. Masing masing pihak menanggung biaya masing masing dan 50 % biaya pihak Ketiga4. Aturan yang dipakai- Kontrak APBN Murni / LCB mengacu pada aturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) - Kontrak ICB FIDIC mengacu pada aturan ICC (International Chamber of Commerce) Bank Dunia menyarankan menggunakan aturan UNCITRAL (United Nations Commission on International Trade Law)Catatan :1. Arbitrase dapat dilakukan sebelum atau sesudah pekerjaan selesai2. Selama proses arbitrase masingmasing pihak terikat pada kewajiban sesuai ketentuan Kontrak3. Pihak yang menang dapat meminta perlindungan PENGADILAN dalam hal pihak yang kalah tidak melaksanakan keputusan Arbitrase.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • DASAR HUKUM KEPUTUSAN ARBITRASE FINALa. Dasar Hukum Kontrak : Art 67.3 : ARBITRATIONb.Dasar Hukum Negara : Art 5.1 ( b) : LAW GOVERNING CONTRACT dan COPA Sub-Clause 5.1

    Inti Law Governing Contract :Kontrak tunduk pada pasal 1338 (1) KUH Perdata, danmengabaikan Pasal 1266 KUH Perdata

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • NOTICE(PEMBERITAHUAN)FIDIC Art 681.Art 68 mewajibkan para pihak (Employer, Engineer dan Kontraktor) untuk menetapkan alamat yang pasti bagi keperluan korespodensi. Berdasarkan artikel ini juga ditetapkan Authorised Person (yang berhak menandatangani dokumen) untuk masing masing pihak.

    2. Surat dari para pihak yang dikirim tidak memakai alamat resmi atau tidak ditanda tangani oleh Authorised Person sesuai Art 68, dapat dinyatakan batal secara hukum.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PEMBEKAL/PENGUJI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI(UUJK)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999tentangJasa Konstruksi (UUJK)Diundangkan : 7 Mei 1999Berlaku Efektif : 7 Mei 2000Terdiri dari : 12 Bab dan 46 PasalPeraturan Pemerintah Terkait :1. PP No. 28/2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Masyarakat Jasa Konstruksi2. PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 3. PP No. 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PENGERTIAN Jasa Konstruksi adalah layanan jasa:- Konsultasi perencanaan konstruksi- Pelaksanaan pekerjaan konstruksi- Konsultasi pengawasan konstruksi

    Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, yang mencakup bidang pekerjaan :- Arsitektural- Sipil- Mekanikal- Elektrikal- Tata lingkungan

    Industri Konstruksi adalah seluruh komponen kegiatan dan proses untuk penyelenggaraan jasa konstruksi

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HPJI WADAH PARA PROFESIONAL SUBBIDANG TRANSPORTASIJALAN DAN JEMBATAN (DASAR HUKUM RUNI 2000)NON JASA KONSTRUKSIJASA KONSTRUKSITRANSPOR TASITRAFFICMANAGEMENTTATA LINGKUNGANARSITEKTUR

    SIPIL

    MEKANIKAL

    ELEKTRIKAL

    TEKNIK SIPILPII / PIPI / PATISTRUKTUR..HAKITRANSPORTASISUMBER DAYA AIRHATHI / KNIBBGEOTEKNIK.HATTIGEODESI.ISI / ISKIJALANJEMBATANTEROWONGANLANDASAN LAPANGAN TERBANG- JALAN RELHPJIHPJI( HUBDAR )

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ASAS PENGATURAN JASA KONSTRUKSI Asas kejujuran dan keadilan Asas manfaat Asas keserasian Asas keseimbangan Asas kemandirian Asas keterbukaan Asas kemitraan Asas keamanan dan keselamatan

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 1. Asas kejujuran dan keadilan : Sadar akan fungsinya dan bertanggung jawab memenuhi kewajiban untuk memperoleh hak.

    2. Asas manfaat : Kegiatan jasa konstruksi berdasarkan prinsip profesionalisme, efisiensi, dan efektivitas untuk menjamin terwujudnya nilai tambah optimal bagi para pihak dan kepentingan nasional.

    3. Asas keserasian : Harmoni dalam interaksi antara pengguna dan penyedia jasa untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat tinggi serta berwawasan lingkungan.

    4. Asas keseimbangan : Berdasarkan pada prinsip keseimbangan antara kemampuan penyedia jasa dan beban kerjanya. 5. Asas kemandirian : Tumbuh dan berkembangnya daya saing jasa konstruksi nasional. 6. Asas keterbuakan : Tersedianya informasi yang dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dan masyarakat. 7. Asas kemitraan : Hubungan kerja para pihak yang harmonis, terbuka, timbal balik, dan sinergis. 8. Asas keamanan dan keselamatan : Terpenuhinya tertib penyelenggaraan, keamanan lingkungan dan keselamatan kerja, serta pemanfaatannya dengan memperhatikan kepentingan umum. PENJELASAN TENTANG 8 (DELAPAN) ASAS

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • RUANG LINGKUP PENGATURAN Usaha jasa konstrusi Pengikatan pekerjaan konstrusi Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi Kegagalan bangunan Peran masyarakat Pembinaan Penyelasaian sengketa Sanksi

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UUJK MENYEBABKAN PERUBAHAN PADA TIGA BUTIR UTAMA PERAN PARA PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSIUUJK memberi pengakuan hukum dan tanggung jawab hukum pada para pelaku di bidang jasa konstruksi

    UUJK memberikan kesetaraan hukum pada hak dan kewajiban bagi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi

    UUJK mengakui adanya peran masyarakat pada penyelenggaraan pekerjaan konstruksi

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UUJKMEMBERI PENGAKUAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB HUKUM PADA PARA PELAKU DI BIDANG JASA KONSTRUKSI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PENGAKUAN (PROFESI) SECARA HUKUMDASAR HUKUM - PASAL 8 Badan Usaha harus memiliki Sertifikat Klasifikasi dan Kualifikasi perusahaan jasa konstruksi- PASAL 9 Orang perseorangan/tenaga kerja konstruksi (perencana, pelaksana, pengawas) harus memiliki Sertifikat Keahlian atau Sertifikat Ketrampilan.

    II ARTI PENGAKUAN SECARA HUKUMHanya para pelaku yang memiliki Sertifikat Klasifikasi dan Kualifikasi, bagi badan usaha, dan Sertifikat Keahlian dan Sertifikat Ketrampilan, bagi tenaga orang perorangan saja yang boleh bekerja di bidang jasa konstruksi;atauPara pelaku yang bekerja di bidang jasa konstruksi tanpa memiliki sertifikat tersebut di atas telah melakukan tindakan pelanggaran hukum

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • TANGGUNG JAWAB HUKUMI. DASAR HUKUM- PASAL 11- PASAL 25- PASAL 26Badan usaha atau orang perseorangan/tenaga kerja konstruksi bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannyaPengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas kegagalan bangunanPerencana atau pengawas konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai bidang profesi dan dikenakan ganti rugi atas kegagalan bengunan akibat kesalahannyaPelaksana konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai bidang usaha dan dikenakan ganti rugi atas kegagalan bangunan akibat kesalahannyaADMINSTRASI PROFESIPIDANAGANTI RUGIMenggunakan mekanisme Pertanggungan untuk Ganti RugiSANKSISANKSI II. ARTI TANGGUNG JAWAB HUKUM Para pelaku yang bekerja di bidang jasa konstruksi dapat dituntut secara hukum berdasarkan UUJK untuk pertanggung jawaban hasil pekerjaannya.

    III. SEBAGAI PROFESIONAL MENGANUT AZAS TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL Bertanggung jawab sesuai dengan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan mengutamakan kepentingan umum.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • TENAGA AHLI >< TENAGA TRAMPILTENAGA AHLI

    TENAGA TRAMPIL

    TENAGA AHLI

    TENAGA TRAMPILPENDIDIKAN

    PELATIHAN

    KELUARAN(OUTPUT)

    KECENDIKIAWANANBERDASAR HASIL INOVASI

    KETRAMPILAN TANPA INOVASIBEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN KECERDASAN INTELEKTUALBEKERJA BERDASAR KETRAMPILAN/ KEBIASAANBAKUAN KOMPETENSI

    PROFESSION RELATED

    JOB RELATEDUJI KOMPETENSI

    PEER ASSESMENT

    UJI KETRAMPILANLIABLE

    TIDAK LIABLE

    KAITAN DENGAN ETIKA

    ETIKA PROFESI

    HANYA ETIKA KERJAPROSESPENGAJARANPROSESPENUGASANLEGALLIABILITY

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SANKSI BERDASAR UUJK Pasal 41Penyelenggara pekerjaan konstrusi dapat dikenai sanksi administratifdan/atau pidana atas pelanggaran Undang-undang ini.

    Pasal 42 (Sanksi Administratif)Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 yang dapat dikenakan kepada penyedia jasa berupa :Peringatan tertulisPenghentian sementara pekerjaan konstruksiPembatasan kegiatan usaha dan/atau profesiPembekuan izin usaha dan/atau profesiPencabutan izin usaha dan/atau profesiSanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 yang dapat dikenakan kepada pengguna jasa berupa :Peringatan tertulisPenghentian sementara pekerjaan konstruksiPembatasana kegiatan usaha dan/atau profesiLarangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksiPembekuan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksiPencabutan izin pelaksanaan pekerjaan konstruksi

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • Pasal 43 (Sanksi Pidana)

    1.Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10 % (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak.

    2.Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5 % (lima perseratus) dari nilai kontrak.

    3.Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan atau menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10 % (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PENGERTIAN

    Kegagalanbangunan adalah keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan / atau tidak sesuai ketentuan kontrak atau pemanfaatannya yang menyimpang, sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/ atau pengguna jasa

    UUJK Pasal 1 (6)

    JANGKA WAKTU TANGGUNG JAWAB

    Maksimum 10tahun sejak penyerahan akhir ( FHO )

    UUJK Pasal 25 (2)

    BENTUK TANGGUNG JAWAB

    1. PERENCANA DAN PENGAWAS KONSTRUKSI -Bertanggung jawab sesuai bidang profesi -Dikenakan ganti rugi

    2. PELAKSANA KONSTRUKSI -Bertanggung jawab sesuai bidang usaha -Dikenakan ganti rugi

    3 PENGGUNA JASA -Bertanggung jawab dan dikenakan ganti rugi (apabila merugikan pihak lain)

    UUJK Pasal 21 (2) , 26 (2) dan 27

    PENILAI PENANGGUNG JAWAB

    Pihak ketiga selaku penilai ahli

    UUJK Pasal 25 (3)

    KEGAGALAN BANGUNAN

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • MEKANISME PERTANGGUNGAN

    1. Melalui jasa asuransi yang pemberlakuannya disesuaikan dengan tingkat pengembangan usaha jasa asuransi dibidang perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

    2. Besar ganti rugi diperhitungkan dengan mempertimbangkan antara lain tingkat kegagalannya.

    UUJK Pasal 26 dan Penjelasan Pasal 26

    PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN ASURANSI

    1. Adanya sertifikat keahlian ( profesi ) yang diterbitkan oleh badan terpecaya.

    2. Adanya metode/proses kerja yang baku yang sesuai dengan kaidah ketehnikan yang berlaku.

    3. Adanya performance yang mendukung dari calon tertanggung.

    JENIS PERTANGGUNGAN YANG DIPERSYARATKAN

    1.Jaminan terhadap kegagalan konstruksi CAR(Constractors All Risks).

    2. Jaminan terhadap kegagalan bangunan Professional Indemnity Insurance dan/atau Professional Liability Insurance.

    SISTEM PERTANGGUNGAN UNTUK GANTI RUGI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KEGAGALAN BANGUNAN PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN(DIKEMBANGKAN OLEH HPJI)1.DEFINISIKegagalan bangunan adalah suatu kondisi dimana bangunan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai rencana.

    2. ELEMEN-ELEMEN YANG DAPAT MEMBERI SUMBANGAN PADA KEGAGALAN BANGUNAN2.1 ELEMEN PADA JALANa. Geometrikb. Geoteknikc. Perkerasan (Pavement)d. Drainase dan Perlengkapan Jasa2.2 ELEMEN PADA JEMBATANa. Bangunan Bawahb. Bangunan Atasc. Jalan Pendekatd. Bangunan Pengaman

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 3. PENYEBAB KEGAGALAN PADA PERENCANAANa. Tidak mengikuti TORb. Terjadi kesalahan pada pembuatan gambar rencanac. Kesalahan atau kurang profesionalnya perencana dalam menafsirkan data perencanaan dan dalam menghitung kekuatan rencana atau komponen konstruksi.d. Terjadi kesalahan perhitungan arithmatik.e. Terjadi penyimpangan dari prosedur baku, manual atau peraturan yang berlaku.f. Perencanaan dilakukan tanpa dukungan data penunjang perencanaan yang cukup.g. Terjadi kesalahan dalam penulisan spesifikasi teknik.h. Terjadi kesalahan dalam pengambilan asumsi besaran rencana (misalnya beban rencana) dalam perencanaan.

    4. PENYEBAB KEGAGALAN PADA PELAKSANAANa. Tidak mengikuti spesifikasi sesuai kontrak.b. Tdak melaksanakan pengujian mutu dengan benarc. Salah mengartikan spesifikasi.d. Salah membuat gambar kerja.e. Salah membuat metode kerja.f. Tidak menggunakan material yang benar.g. Pemalsuan data profesi.h. Menggunakan peralatan yang salah

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 5. PENYEBAB KEGAGALAN PADA PENGAWASANa. Tidak mengikuti TOR.b. Menyetujui prposal tahapan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi.c. Menyetujui proposal tahapan pekerjaan yang tidak didukung oleh metode konstruksi yang benar.d. Menyetujui gambar kerja yang salah.e. Tidak melakukan prosedur pengawasana (supervisi) dengan benar.6. ACUAN POKOK (REFERENSI UTAMA) KETENTUAN KEGAGALAN BANGUNAN Kegagalan bangunan untuk pekerjaan jalan dan jembatan mengcu pada ketentuan SNI (Standar Nasional Indonesia) di bidang jalan dan jembatan yang induknya mengacu pada AASHTO.7. GENERAL CODE ON BUILDING FAILURE Merupakan acuan umum untuk kegagalan bangunan jalan dan jembatan. General Code on Building Failure ini statusnya sama seperti General Specification dan merupakan bagian dari dokumen kontrak, yang berbeda adalah pemberlakuannya. General Specification berlaku sampai penyerahan ke dua (FHO) hasil pekerjaan. General Code on Building Failure berlaku selama masa jaminan kegagalan bangunan yang dimulai sejak FHO.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UUJKMEMBERIKAN KESETARAAN HUKUM PADA HAK DAN KEWAJIBAN BAGI PARA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ASAS KESETARAANTERCANTUM PADA PASAL 3 (b) UUJK:Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban.

    TERCERMIN PADA :1. ASAS KEJUJURAN DAN KEADILAN2. ASAS KESERASIAN3 ASAS KESEIMBANGAN4. ASAS KETERBUKAAN5. ASAS KEMITRAAN

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • TIGA TAHAPAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KESETARAAN PARA PIHAK1.PEMILIHAN PENYEDIA JASA2.PENGATURAN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI3.PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PRINSIP PEMILIHAN PENYEDIA JASA

    Melalui mekanisme pelelangan untuk mendapatkan penyedia jasa yang handal, hasil pekerjaan yang bermutu dan harga yang wajar.

    UUJK Pasal 17 (1)dan PenjelasannyaAZAS PERSAINGAN YANG SEHAT

    1 Azas keterbukaan (transparency).

    2 Azas keadilan (fairness).

    3 Azas efisiensi.

    KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

    Adanya cakupan kontrak yang sudah baku

    -UUJK Pasal 22 (2) -PP 29 Pasal 22

    Adanya pengaturan butir-butir kesetaraan dalam hak dan kewajiban pada pengguna jasa dan penyedia jasa.

    PP No. 29Penjelasan Pasal 29

    PENCEGAHAN TERHADAP KOLUSI

    Badan-badan usaha milik kelompok atau kepengurusan yang sama tidak boleh ikut tender pada pekerjaan yang sama

    UUJK Pasal 17 (6)

    Melakukan pengaturan pemenang lelang.2. Menaikkan harga (Mark Up).3. Persekongkolan yang merugikan pengguna jasa.

    PP No. 29 Pasal 55

    PENCEGAHAN TERHADAP MONOPOLI

    Melakukan monopoli

    UUJK Pasal 20

    PENGIKATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI (Pelelangan)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PASAL PASAL PENDUKUNG UTAMA

    UUJK Pasal 15 (2) dan PP No 29/ 2000 pasal 15 :Pengguna jasa harus memiliki kemampuan membayar biaya pekerjaan

    UUJK Pasal 17 (1)Pengikatan dilakukan dengan cara pelelangan umum atau terbatas

    UUJK Pasal 18 ( 3)Dokumen lelang dan dokumen pelelangan bersifat mengikat Salah satu pihak tidak dapat mengubah secara sepihak sejak pemasukan penawaran sampai penandatangan kontrak.

    UUJK Pasal 18 (4)Pengguna jasa dan penyedia harus menindak lanjuti penetapan pemenang dengan suatu kontrak kerja

    UUJK Pasal 19 :Pihak yang dirugikan berhak mendapat ganti rugi atau menuntut secara hukum akibat perubahan yang dilakukan secara sepihak dengan pihak lainnya dalam hal menyangkut penetapan pemenang

    PP NO 29/2000 Pasal 15, 16, 17 dan 18Mengatur tentang hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa dalam proses pemilihan penyedia jasa

    KEWAJIBAN

    PENGGUNA JASA1. Mengumumkan secara luas untuk pelelangan umum atau terbatas.2. Mengundang semua penyedia jasa yang lulus prakualifikasi.3. Menetapkan pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan.4. Menunjukkan bukti kemampuan membayar.5. Menandatangani kontrak dalam batas waktu yang ditetapkan.6. Mengganti biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk penyiapan pelelangan apabila pengguna jasa membatalkan lelang

    PP No 29/2000 pasal 15

    PENYEDIA JASAMenandatangani kontrak dalam batas waktu yang ditetapkan

    PP No 29/2000 Pasal 17

    UUJK Pasal 26 dan Penjelasan Pasal 26

    HAK

    PENGGUNA JASAMenolak seluruh penawaran apabila dipandang seluruh penawaran tidak menghasilkan kompetisi yang efektif atau selruh penawaran tidak cukup tanggap terhadap dokumen pelelangan.

    PP No 29/2000 pasal 16

    PENYEDIA JASABerhak mendapat ganti rugi apabila pengguna jasa membatalkan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen lelang.

    PP No 29/2000 pasal 18

    KEWAJIBANDAN HAK PARA PIHAK PADA PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA KETENTUAN KETENTUAN YANG MENDUKUNG TERCIPTANYA PERSAINGAN DAN KESETARAAN PARA PIHAK12

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PEMBAKUAN KETENTUAN PENETAPAN PEMENANG

    1. Untuk pelelangan pekerjaan perencanaan dan pengawasan, penetapan pemenang dibakukan mengikuti cara QCBS, QBS, Fixed Cost, atau Least Cost.

    2. Untuk pelelangan pekerjaan pelaksanaan, penetapan pemenang mengikuti ketentuan harga terendah terevaluasi diantara penawar yang telah memenuhi persyaratan serta tanggap terhadap dokumen pelelangan.

    PP Nomor 29/ 2000Pasal 19 (2) dan 19 (3)

    PEMBAKUAN DOKUMEN LELANG DAN DOKUMEN KONTRAK SECARA NASIONAL

    LPJK menerbitkan model dokumen lelang , dokume kontrak dan tata cara pelelangan / tata cara evaluasi penawaran yang merupakan acuan pokok berlaku secara nasional baik untuk pemerintah atau swasta

    PP Nomor 29/2000 Pasal 14PP Nomor 28/2000 Pasal 28 (2)KETENTUAN KETENTUAN YANG MENDUKUNG TERCIPTANYA PERSAINGAN DAN KESETARAAN PARA PIHAK34

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • CAKUPAN KONTRAK

    1. Kontrak sekurang-kurangnya harus mencakup uraian mengenai : a. Para pihak b. Rumusan pekerjaan yang meliputi lingkup, nilai pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan (termasuk ketentuan tentang penyesuaian nilai pekerjaan, eskalasi/de-eskalasi, untuk kontrak tahun jamak) c. Pertanggungan (asuransi/jaminan) (asuransi diberlakukan penuh baik untuk kontrak LCB maupun ICB) d. Tenaga ahli e. Hak dan kewajiban f. Cara pembayaran (termasuk ketentuan tentang denda keterlambatan pembayaran) g. Cidera janji (termasuk ketentuan tentang hak penyedia mendapat kompensasi ganti rugi akibat cidera janji pengguna jasa) h. Penyelesaian perselisihan I. Pemutusan kontrak j. Keadaan memaksa k. Kegagalan bangunan l. Perlindungan Pekerja m. Aspek lingkungan

    2. Kontrak dapat memuat kesepakatan tentang pemberian insentif.

    PENGGUNA JASA

    1. Berhak mengenakan denda keterlambatan apabila penyedia jasa terlambat menyelesaikan pekerjaan.

    2. Berhak melakukan tindakan pengaturan kepada penyedia jasa.

    3. Berhak mendapat ganti rugi akibat cidera janji penyedia jasa.

    PENYEDIA JASA

    1. Berhak mendapatkan ganti rugi akibat keterlambatan pembayaran.2. Berhak menahan hasil bagian pekerjaan yang belum dibayar.3. Dalam hal diperjanjikan berhak mendapat insentif apabila dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.

    4. Berhak mendapat ganti rugi apabila pengguna jasa melakukan tindakan yang dapat merugikan penyedia jasa.

    5. Berhak mendapat ganti rugi akibat cidera janji pengguna jasa.

    Catatan :Karena ada Undang-Undang tentang Perbendaharaan Negara (Pengganti ICW), butir 1,3,4 dan 5 belum boleh dicantumkan untuk kontrak dengan pemerintah

    BUTIR BUTIR KESETARAAN PARA PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSIKONTRAK KERJA KONSTRUKSI DANPENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSIPP NO 29 / 2000PENJELASAN PASAL 24UUJK Pasal 22PP No. 29/2000 Pasal 23

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • MELALUI PENGADILAN

    Berlaku KUH Perdata

    UUJK Pasal 36 (1)DI LUAR PENGADILAN

    Penyelesaian oleh kedua belah pihak berupa konsultasi dan negosiasi Melalui pihak ketiga , yaitu : - Mediasi, atau - Konsiliasi Abitrase melalui Lembaga Arbitrase atau Arbitrase Ad Hoc

    Catatan :Untuk penyelesaian sengketa diluar pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya boleh dilakukan apabila penyelesaian diluar pengadilan dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu pihak atau para pihak

    UUJK Pasal 36 ayat (1) dan ayat (3)Peraturan Pemerintah No. 29/2000 Pasal 49

    PENYELESAIAN SENGKETA

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UUJKMENGAKUI ADANYA PERAN MASYARAKAT PADA PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • HAK

    PASAL29Masyarakat berhak untuk :a. Melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan jasa konstruksi.

    b. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang disebabkan oleh penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

    PASAL 38Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan pekerjaan konstruksi berhak mengajukan gugatan ke pengadilan (Class action).

    KEWAJIBAN

    PASAL 30Masyarakat berkewajiban :a. Menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku di bidang penyelenggaraan jasa konstruksi.

    b. Turut mencegah terjadinya pekerjaan konstruksi yang membahayakan kepentingan umum.

    MASYARAKAT UMUM PERAN MASYARAKAT

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • UNSUR - UNSUR

    1. Asosiasi perusahaan jasa konstruksi.2. Asosiasi profesi jasa konstruksi.3. Asosiasi perusahaan barang dan mitra usaha jasa konstruksi.4. Masyarakat intelektual.5. Organisasimasyarakat yang berkaitan dan berkepentingan dengan jasa konstruksi /wakil konsumen jasa konstruksi.6. Instansi pemerintah.7. Unsur unsur lain yang dianggap perlu.

    UUJK Pasal 32 (1)

    FUNGSI

    1. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. 2. Membahas dan merumuskan arah pengembangan jasa konstruksi nasional.3. Menumbuhkan dan mengembangkan peran pengawasan masyarakat.4. Memberi masukan pada pemerintah dalam merumuskan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan.

    UUJK Pasal 32 (2)

    ANGGOTA

    1. Asosiasi perusahaan jasa konstruksi. 2. Asosiasi profesi jasa konstruksi.3. Pakar dan pengurus tinggi yang berkaitan dengan jasa konstruksi.4. Instansi pemerintah yang terkait.

    UUJK Pasal 33 (1)

    TUGAS

    1. Melakukan atau mendorong penelitian dan pengembangan jasa konstruksi.2. Menyelenggrakan pelatihan dan pendidikkan jasa konstruksi.3. Melakukan registrasi tenaga konstruksi meliputi klasifikasi, kualifikasi sertifikasi ketrampilan dan keahlian kerja.4. Melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi.5. Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi dan penilai ahli di bidang jasa konstruksi.

    UUJK Pasal 33 (2)

    MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI UUJK PASAL 31 (1)Merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kepentingan / kegiatan yang berhubungan dengan usaha dan pekerjaan jasa konstruksiPEROLEHAN DANA UNTUK LEMBAGA UUJK PASAL 33 (3)Lembaga memperoleh dana untuk mendukung kegiatannya dari masyarakat jasa konstruksiyg berkepentinganFORUM JASA KONSTRUKSI UUJK PASAL 31 (2)Penyelenggara peran masayarakat jasa konstruksiLEMBAGA INDEPENDEN DAN MANDIRI UUJK PASAL 31 (3)Penyelenggara peran masayarakat jasa konstruksidlm melaksanakan pengembangan jasa konstruksi adalah LPJK

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PEMBEKAL/PENGUJI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ETIKA PROFESI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • Profesi :Pekerjaan yang memerlukan tingkat pendidikan dan pelatihan dengan melibatkankecerdasan intelektual.Profesional :(Kata Sifat) :- Yang terikat pada suatu standar profesi yang tinggi- Yang terikat pada pekerjaan yang spesifik, untuk mendapatkan upah/ bayaran sebagai alat untuk keberlangsungan hidup.(Kata Benda) :-Mereka yang memahami dan menghayati bidang profesinya, sehingga selalu meningkatkan pengetahuan untuk menyajikan karya terbaik.-Mereka yang mengutamakan kepentingan profesi lebih dari kepentingan pribadinya-Mereka yang kokoh menjaga reputasinya :* Satunya kata dengan perbuatan* Teguh menepati komitmen* Bisa diandalkan-Mereka yang patuh pada kode etik profesi, aturan dan peraturan yang berlakuPROFESIONALPENGERTIAN SECARA UMUM

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • .. A PROFESSION IS A CALLINGWHICH IS PURSUED ONLY BYAN ORGANIZED BODY OF PEOPLEPOSSESSED OFHIGH SCIENTIFIC QUALIFICATIONSFOR THIS SPECIAL WORKBY REASON OFTHOROUGH EDUCATIONAL TRAININGAND EXTENSIVE RESPONSIBLE EXPERIENCESAND FROM WHOSE RANKSTHE UNFIT AND THE UNWORTHYARE RIGIDLY EXCLUDED ..Anson Marston,Dean Emeritus of Engineering,Iowa State College, USAANSON MARSTON

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SOSOK MANUSIA PROFESIONAL

    Bangga pada pekerjaan Komitmen pada kualitas Bertanggung jawab Mengantisipasi, berinisiatif/tidak menunggu perintah Terbuka pada kritik yang membangun Mendengarkan Pemain Tim Jujur, bisa dipercaya, setia Dedikasi pada kepentingan klien Keinginan tulus untuk membantu

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • SIKAP, PENGETAHUAN, KETRAMPILANPENGERTIAN SIKAP (ATTITUDE)*MENURUT ISTILAH PSIKOLOGI, SIKAP ADALAH KESIAPAN MENTAL SESEORANG UNTUK BERTINDAK SECARA TERTENTU TERHADAP HAL TERTENTU (PHYPIL R. HARRIMAN, 1995)*SIKAP MERUPAKAN GAMBARAN KEPRIBADIAN SESORANG YANG TERLAHIR MELALUI GERAKAN FISIK DAN TANGGAPAN PIKIRAN TERHADAP SESUATU ATAU SUATU OBJEK (JUSUF SUIT DAN ALMASADI, 1996)*SIKAP ADALAH AKTUALISASI PENDIRIAN, SEDANGKAN PERILAKU ADALAH OPERASIONALISASI SIKAP SESORANG ATAU SUATU KELOMPOK*SIKAP DIPENGARUHI OLEH PEMAHAMANNYA ATAS RAMBU-RAMBU DAN TATA NILAI BUDAYA SERTA PENGALAMAN HIDUPNYA*SIKAP DAPAT DIBENTUK ATAU TERBENTUK AKIBAT INTERAKSI DALAM KEHIDUPAN DAN PROFESINYA.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)*ILMU, PENGALAMAN, PELAJARAN YANG DISERAP PENUH SADAR DAN MENJADI BAGIAN DARI KEMAMPUAN.*SEBAGAI MODAL DASAR UNTUK PENGEMBANGAN, VARIASI PERTUMBUHAN DAN PENYEMPURNAAN PROFESI.*TARAF PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN PENGETAHUAN INI MENJADI BAGIAN DARI REPUTASI PROFESI.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KETRAMPILAN (KNOWHOW/SKILL)*KEMAMPUAN BERPIKIR DAN ATAU BERTINDAK DOMINAN PADA BAWAH SADAR AKIBAT PROSES YANG BERULANG DALAM WAKTU YANG CUKUP LAMA*BERKEMBANGNYA INTUISI NALURI DAN INDERA KEENAM DALAM PELAKSANAAN TUGAS*MENGARAH PADA PRODUKTIFITAS, PRESISI DAN TELITI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KOMPETENSIPROFESSIONALATTITUDE*Responsibility*Liability*Accountability*IntegrityKNOWHOW*Language & Communication*Interpersonal Skill*Technical Skill*Management & Business SkillKNOWLEDGE*Specific technical issues*Specific Legal & Practice Issues*Environmental Issues

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ASKBudaya masyarakat/budaya profesiBuruh terampil berbudayaBuruh terampil mentahProfesionalProfesional minus bisa jadi Monster ProfesiKaum intelektual (peminat ilmu)Kaum intelektual berbudaya

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • *PANGGILAN NURANI*TERORGANISASIKAN*PENDIDIKAN TINGGIYANG MEMBERIKAN KECENDEKIAWAN*PENGALAMAN LUAS DAN TERSTRUKTUR*SELEKSI KELAIKAN DAN KEPATUTANDIKEMBANGKAN DALAM ASOSIASI PROFESI

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • RAMBU HUKUM DAN MORAL BAGI PROFESIONALDI BIDANG JASA KONSTRUKSI

    1. RAMBU HUKUM

    2. RAMBU MORAL

    CATATAN :Sesuai PP N0. 28 Th 2000 Ps 24(4) dan 24 (5), Asosiasi Perusahaan dan/atauAsosiasi Profesi wajib memiliki dan menjunjung tinggi Kode Etik Asosiasi. SANKSI ADMINISTRATIF/SANKSI PROFESI SANKSI PIDANA SANKSI GANTI RUGISANKSI ATAS PELANGGARAN KODE ETIK (DAN KAIDAH UMUM TATA LAKU = CODE OF CONDUCT) (Sanksi berkaitan dengan keanggotaan asosiasi)KAIDAH MORAL

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • Di negeriku, budi pekerti muliadidalam kitab masih ada,tapi dalam kehidupan sehari haribagai jarum hilang menyelamditumpukan jeramiselepas menuai padi

    (Taufiq Ismail)

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • 8 ETOS KERJA PROFESIONAL (Jansen Sinamo)Etos 1 Kerja adalah rahmat;Aku bekerja tulus dengan penuh syukur.Etos 2 Kerja adalah amanah;Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab.Etos 3 Kerja adalah panggilan;Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas.Etos 4 Kerja adalah aktualisasi;Aku Bekerja Keras Penuh SemangatEtos 5 Kerja adalah ibadah;Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan Etos 6 Kerja adalah seni;Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas.Etos 7 Kerja adalah kehormatan;Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan.Etos 8 Kerja adalah pelayanan;Aku Bekerja Sempurna Penuh Kerendahan Hati.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • KERJA ADALAH IBADAHKhalil Gibran (Gibran, 2000)

    Bila engkau bekerja dengan cintaItu berarti engkau memenun dengan sutera dari hatimuseakan kekasihmu sendiri yang mengenakanItu berarti engkau menabur dengan kelembutan, memetikdengan suka citaSeakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya sendiri di meja perjamuanSebab jika engkau bekerja sambil bersungut-sungutsebenarnya engkau tengah menabur racun dalam adonan rotimuDan jika engkau bekerja setengah hatisebenarnya engkau tengah membuat roti busuk yang membuat sakit perut.Dan jika engkau menyanyi seindah lagu bidadaritetapi engkau berdendang tanpa cintamaka tembangmu hanya membuat bising telinga orang saja

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PENGERTIAN MORAL DAN ETIKA MORAL BERKAIT DENGAN TATA CARA, KEBIASAAN, ADAT.

    ETIKA ADALAH SEPERANGKAT NILAI YANG DIJADIKAN ACUAN.

    PERILAKU BERMORAL ADALAH PERILAKU YANG SESUAI DENGAN HARAPAN KELOMPOK SOSIAL.

    PERILAKU ETIS ADALAH PERILAKU YANG SESUAI DENGAN SISTEM NILAI YANG DITETAPKAN.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • MENGAPA MORAL DAN ETIKAPERLU DITEGAKKAN SIFAT KEKUASAAN CENDERUNG MENYELEWENG.

    KEUNGGULAN KOMPETITIF (COMPETITIF ADVANTAGE) DITENTUKAN OLEH KETRAMPILAN (SKILL) DAN SIKAP (ATTITUDE).

    KECENDERUNGAN GAYA HIDUP YANG MATERIALISTIS, AKIBATNYA : - KURANG MENGHARGAI PROFESIONALISME/KARYA. - TIDAK ADA KEBANGGAAN PROFESI.

    MEREBAKNYA PERILAKU MENGHALALKAN SEGALA CARA UNTUK - MEMPEROLEH SESUATU.

    KEBERHASILAN HIDUP SESEORANG SANGAT DITENTUKAN OLEH MORAL DAN ETIKA (KECERDASAN INTELEKTUAL HANYA MEMBERIKAN KONTRIBUSI 20 % SAJA BAGI KEBERHASILAN HIDUP SESEORANG).

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM SANKSI ATAS PELANGGARAN HUKUM BERSIFAT HUKUM, KARENA ATURANNYA TELAH JELAS DAN RINCI DALAM HUKUM POSITIF.

    CONTOH : TINDAKAN PELANGGARAN SESUAI KETENTUAN UUJK Pasal 43 (SANKSI PIDANA).

    SANKSI ATAS PELANGGARAN NILAI ETIKA BERSIFAT MORAL (MISALNYA BERKAITAN DENGAN KEHORMATAN DIRI), - KARENA TIDAK ADA ATURAN HUKUMNYA YANG RINCI.

    CONTOH : TINDAKAN KONGKALIKONG

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ETIKOLEGAL SUATU TINDAKANETISMELANGGARHUKUMTIDAK ETISMENURUTHUKUM1243

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • NILAI-NILAI MORAL DAN ETIKAYANG PERLU DIBANGUNJUJUR, AMANAH, BERANI MENYATAKAN KEBENARAN, CERDAS DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN.

    MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN ORANG BANYAK DI ATAS KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KELOMPOK.

    KETELADANAN DAN DISIPLIN KERJA.

    ADANYA RASA BERSALAH DAN RASA MALU BILA BERPERILAKU TIDAK SESUAI DENGAN NILAI-NILAI MORAL DAN ETIKA YANG BERLAKU.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • PERAN HUKUM, PERATURAN DANHATI NURANI HUKUM DAN PERATURAN BERPERAN SEBAGAI PEDOMAN PERILAKU SESEORANG DAN SEBAGAI SUMBER MOTIVASI UNTUK BERTINDAK SESUAI DENGAN HARAPAN KELOMPOK SOSIAL.

    HATI NURANI BERPERAN SEBAGAI REMOTE CONTROL / PENGENDALI PERILAKU, KARENA HATI NURANI MENGETAHUI APA YANG BENAR DAN YANG SALAH.

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ETHICS CHECK1. IS IT LEGAL

    2. IS IT BALANCE / WIN - WIN

    3. HOW DO I FEEL

    MyDoc/HPJI/Sertifikasi/HRP/MA

  • ETIKA PROFESIDua prinsip khusus etika profesi luhur :

    Mendahulukan kepentingan pasie