hotel surabaya punya cerita
DESCRIPTION
hotel surabaya punya cerita dan keunikan serta bahkan sedikit misteri yang anda tidak sadari tetapi cukup menarik untuk diketahui dan didalami.TRANSCRIPT
2013
tri.amin
[Type the company name]
11/28/2013
Hotel Surabaya yang penuh Cerita
Insiden Hotel Yamato Surabaya
Hotel di Surabaya banyak menyimpan cerita sejarah dimasa lampau. Semua orang pasti tahu tentang Hari Pahlawan.
Bukti perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan. Sebuah hari di Surabaya itu menjadikan kota ini menyandang
sebutan sebagai Kota Pahlawan. Salah satu peristiwa yang menjadi latar belakang hari pahlawan tersebut adalah insiden
di Hotel Yamato pada tanggal 18 September 1945.
Peristiwa tersebut berawal dari munculnya sebuah maklumat dari pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1945,
yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Merah Putih harus dikibarkan terus di seluruh
wilayah Indonesia, termasuk di Hotel Yamato, Surabaya. Namun, sekelompok warga Belanda mengibarkan bendera
merah putih biru (bendera Belanda) di atas hotel tersebut, tanpa persetujuan Pemerintah Republik Indonesia di
Surabaya.
Hal ini dianggap melecehkan maklumat pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung dan harga diri rakyat
Indonesia, khususnya yang berada atau tinggal di Surabaya. Kabar tersebut tersebar sangat cepat hampir di seluruh
pelosok kota Surabaya, dan Jalan Tunjungan pun dalam waktu singkat dibanjiri oleh massa. Arus massa terus mengalir
hingga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh oleh massa yang dipenuhi amarah. Di
sisi belakang halaman hotel, terlihat beberapa tentara Jepang yang berjaga-jaga untuk mengendalikan situasi tak stabil
tersebut.
Dan puncaknya adalah, para pemuda Surabaya berhasil menurunkan bendera Belanda tersebut, dengan merobek bagian
birunya, dan kemudian mengereknya kembali ke puncak tiang bendera sebagai bendera Merah Putih. Peristiwa
bersejarah di salah satu hotel Surabaya ini kemudian disambut oleh sebagian besar massa di bawah hotel dengan
teriakan “Merdeka”' berulang kali.
Sedikit cerita tentang hotel di Surabaya yang kini telah berganti nama menjadi Hotel Majapahit tersebut. Hotel
Majapahit merupakan sebuah gedung bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Sekarang, Hotel
Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia tersebut sudah berubah menjadi hotel
bintang lima dengan total lebih dari 143 kamar di lantai satu dan dua. Hotel ini pun konon pada masa lalu pernah
disambangi oleh beberapa tokoh terkenal seperti Charlie Chaplin dan Paulette Goddard.
Kini, pada usianya yang sudah lebih dari satu abad, kondisi Hotel Majapahit masih terlihat anggun dan terawat. Rasa
klasik bangunan tetap dipertahankan dengan tetap menggunakan pernak-pernik interior kuno seperti gagang flush toilet
kuno yang bentuknya masih menjuntai di atas kepala. Kolam air mancur yang berada di sisi kanan paviliun hotel
menambah sejuk suasana hotel di sore hari. Saat ini di sekitar kawasan juga banyak terdapat hotel murah di surabaya
==================================================================================
Jalan Masuk Surabaya via Udara
Hotel di Surabaya banyak juga yang terletak disekitar kawasan bandara. Menuju Surabaya melalui jalur udara, Anda
akan masuk ke Bandara Internasional Juanda. Bandara ini terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, sekitar 20
kilometer arah selatan Kota Surabaya. Tepatnya di Jalan Ir. H. Juanda No. 1 Sidoarjo, Surabaya 61253 A. Bandar Udara
Internasional Juanda adalah salah satu landmark fantastis di Surabaya.
Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter dengan luas lahan sebesar 51.500 m². Juanda merupakan bandara
terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. Bandara ini mampu
menampung sekitar enam juta hingga delapan juta penumpang per tahun.
Meskipun lokasinya puluhan kilometer dari pusat Kota Surabaya, tidak serta membuat akses menuju pusat kota menjadi
tersendat. Pemerintah setempat menyediakan bus Damri yang dapat mengantarkan penumpang menuju Terminal
Surabaya, sebelum melanjutkan ke tempat lainnya seperti hotel di Surabaya misalnya. Sistem transportasi bus baru
tersebut mulai dioperasikan bertepatan dengan pembukaan bandara baru yakni pada bulan November 2006.
Bukan hanya itu, angkutan taksi primkopal Juanda juga memberlakukan tarif tetap ke berbagai tujuan di kota Surabaya
dan daerah sekitarnya termasuk Malang, Blitar, Jember, Tulungagung. Tiket taksi dapat dibeli di loket di pintu keluar
bandara baik domestik atau internasional. Bagaimana pun juga, seluruh taksi diperbolehkan untuk mengantarkan
penumpang menuju bandara.
Beberapa hotel murah Surabaya juga menjadi salah satu tujuan terbanyak dari angkutan taksi ini. Dengan jarak kurang
dari 10 kilometer saja, Anda dapat menjumpai belasan hotel yang bisa disinggahi. Beberapa hotel murah di Surabaya ini
pun bervariasi mulai dari bintang dua sampai bintang empat sekalipun.
Beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi dari Bandara Internasional Juandam Surabaya antara lain; Taman Nasional
Alas Purwa, dimana di dalamnya terdapat Pantai Plengkung, berbagai jenis satwa liar yang menghuni, dan letaknya di
Kabupaten Banyuwangi. Selain itu ada pula Taman Nasional Meru Betiri, pantainya yang berpasir putih merupakan
tempat bertelurnya lima jenis penyu dan sekaligus dijadikan tempat penangkaran. Dan, Taman Nasional Baluran,
taman nasional ini dihuni oleh bebagai satwa liar dan ribuan jenis burung.
Lanjut ke Kawah Ijen, yang mempunyai daya tarik danau kawah belerang raksasa yang dibatasi dinding yang sangat
terjal yang mencapai 200 di atas p permukaan laut (dpl). Lain halnya Perkebunan Kali Klatak, perkebunan ini
menghasilkan kopi, coklat, cengkeh, kayu manis, merica dan pala lengkap dengan industri pengolahannya
sampai siap di ekspor.
==================================================================================
Hotel di Surabaya
Hotel di Surabaya saat ini sudah beragam jenis dan fasilitas yang ditawarkan. Tentu saja untuk para wisatawan maupun
pelaku bisnis, dimana Anda menginap adalah masalah yang cukup penting. Anda memerlukan tempat beristirahat
terbaik yang dapat memberikan Anda kenyamanan sebelum memulai lagi aktivitas kerja di hari berikutnya. Idealnya,
tentu saja hotel tersebut perlu mempunyai lokasi yang strategis atau dekat dengan fasilitas gaya hidup dan kesenangan
di pusat kota.
Untuk kaum pebisnis yang berada di Surabaya, kota ini menawarkan banyak hotel murah Surabaya hingga hotel
berbintang yang memberikan fasilitas untuk konferensi, tempat pertemuan, dan juga dekat dengan pusat kota
Surabaya, dimana terdapat banyak mall dan tempat makan. Dua dari sekian banyak hotel Surabaya yang menjadi favorit
adalah Sheraton Surabaya Hotel, hotel bintang lima yang punya akses langsung ke Tunjungan Plaza, mal terbesar di
Surabaya, dan Novotel Surabaya, hotel bintang empat yang punya nuansa seperti resort di pedalaman, namun
sebenarnya terletak di dekat pusat kota.
Hotel Surabaya berikutnya adalah Novotel. Selain pas untuk pebisnis, juga sangat tepat untuk para wisatawan yang
memang berminat untuk berlibur. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan selain menawarkan fasilitas umum seperti
berbagai ruang untuk konferensi dan bisnis, akses internet, Novotel juga mempunyai restoran dan bar, dan berbagai
fasilitas untuk olahraga seperti basket, gymnasium, dan lapangan tenis. Tersedia pula kolam renang luar ruangan.
Hebatnya lagi, hotel ini dekat dengan salah satu obyek wisata keluarga favorit di Surabaya, yaitu Kebun Binatang
Surabaya. Selain hotel dengan fasilitas lengkap dan mewah tersedia juga pilihan hotel murah di Surabaya.
Sementara itu, Hotel Majapahit di Surabaya, sebuah hotel yang dimiliki oleh pemilik Raffles Hotel di Singapura,
menawarkan atmosfir yang megah dengan arsitektur bernuansa kolonialnya dan fasilitas bisnis dan konferensi yang bisa
menampung sekitar 700 orang.
==================================================================================
Kesenian Surabaya
Hotel di Surabaya tersebar di seluruh kawasan. Kehidupan berkesenian Kota Surabaya bisa dibilang tumbuh dengan
baik. Kesenian tradisional dan modern saling melengkapi membentuk keragaman kesenian Surabaya. Kesenian
tradisional tumbuh karena perjalanan panjang sejarah melawan penjajahan zaman dahulu sampai saat ini pun masih
tetap dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional banyak ragamnya. Kesenian tersebut terwujud dalam seni tari, seni
musik mau pun seni panggung.
Diantara kita mungkin sudah sangat paham kalau Ludruk adalah kesenian asli rakyat Jawa Timur. Kesenian rakyat yang
notabene berasal dari Jombang ini merupakan salah satu maskot budaya khas Surabaya, terutama dengan tarian
Ngremo-nya. Ludruk sudah ada dan dipertontonkan sejak jaman penjajahan Jepang, yakni sekitar tahun 1942. Setelah
itu menjadi sangat populer di Surabaya saat memasuki zaman revolusi. Selain itu, ada pula Gending Jula-Juli Suroboyo,
Tari Remo, Kentrung, Okol, Seni Ujung, Besutan, upacara Loro Pangkon, Tari Lenggang Suroboyo dan Tari Hadrah Jidor.
Beragam kesenian ini bukan hanya tampil di sanggar-sangar budaya yang ada di Surabaya saja. Pentas seni sekolah,
pagelaran seni di mall-mall Surabaya, dan bahkan beberapa hotel Surabaya juga menampilkan kesenian tersebut,
sebagai daya tarik dan ciri khas Kota Surabaya.
Sementara kesenian modern juga tumbuh pesat. Sejumlah sanggar tari berkonsentrasi mengembangkan perpaduan
seni tradisional dan modern. Namun demikian, tidak sedikit group tari yang mengembangkan dan melakukan modifikasi
kreasi modern, misalnya Marlupi Dance, Gito Maran. Upaya untuk mewujudkan kehidupan berkesenian di Surabaya,
digagaslah Dewan Kesenian Surabaya (DKS) maupun perkumpulan-perkumpulan seni teater, seni lukis dan juga musik.
Pameran seni lukis maupun seni teater seringkali diselenggarakan di Gedung Balai Pemuda. Sementara pagelaran seni
tari tradisional selalu digelar di Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Budaya. Surabaya Symphony Orchestra (SSO)
juga mengambil peran penting dalam menumbuhkan seni musik di Surabaya.
Hampir setiap tahun berbagai ragam festival diselenggarakan di Kota Surabaya. Penyelenggaraan festival tidak hanya
dilakukan Pemerintah Kota Surabaya saja, banyak lembaga swasta juga ikut berperan dan berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan festival. Antara lain festival Layang-layang, festival makanan (kuliner) khas Surabaya, festival perahu nelayan,
Parner Raya dan sebagainya. Bahkan sejak setahun lalu pada bulan Juli dsetenggarakan festival tarian Yosakoi yang
berasal dari kota Kochi-Jepang. Penyelengaraan festival ini merupakan wujud jalinan kerjasama kota kembar Surabaya-
Kochi, dan menjadi agenda rutin yang diselenggarakan Kota Surabaya. Seluruh kegiatan juga didukung sepenuhnya oleh
hotel murah di Surabaya.
==================================================================================
Gang Dolly, Surga Syahwat Warisan Kolonial
Hotel di Surabaya bisa dijadikan tempat menginap yang ideal di Surabaya. Bagi Anda yang ingin menikmati liburan dan
mengunjungi tempat-tempat wisata. Dolly atau Gang Dolly adalah nama sebuah kawasan lokalisasi pelacuran yang
terletak di daerah Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Konon lokalisasi ini adalah yang
terbesar di Asia Tenggara lebih besar dari Patpong di Bangkok, Thailand mau pun kawasan Red-light Geylang di
Singapura. Bahkan pernah terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan wisata
Surabaya bagi wisatawan mancanegara.
Jika di amati ulang Gang Dolly ini sudah ada sejak zaman Belanda dan dikelola oleh seorang perempuan keturunan
Belanda yang dikenal dengan nama Dolly van der mart. Belum diketahui pasti kapan berdirinya, namun setidaknya
keberadaan gang Dolly sudah ratusan tahun. Menurut beberapa sumber, kawasan Dolly merupakan makam Tionghoa,
meliputi wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam Islam di Putat Gede. Pada tahun 1966, bangunan makam di
kawasan itu dihancurkan oleh para pendatang. Orang Tionghoa dilarang memakamkan jenazah baru di tempat tersebut.
Setahun kemudian, datanglah seorang pelacur yang bernama Dolly Khavit. Ia kemudian menikah dengan pelaut
Belanda, pendiri rumah pelacuran pertama di jalan yang sekarang bernama Kupang Gunung Timur I.
Tante Dolly pada masanya menyediakan perempuan pemuas nafsu bagi para tentara Belanda yang berada di Surabaya.
Kala itu, jumlah perempuan di bawah asuhan Tante Dolly belum seberapa. Bergulirnya waktu, dan melalui tangan dingin
Tante Dolly, geliat permainan para tentara Belanda dengan anak asuhnya menarik perhatian masyarakat umum.
Ceritanya pun membuat penasaran kaum pria di sana. Mereka pun akhirnya mulai menjajalnya. Tidak heran jika Anda
akan menemukan banyak hotel murah Surabaya di kawasan ini.
Sama seperti negeri asalnya di masa kini, di kawasan lokalisasi ini, wanita penghibur "dipajang" di dalam ruangan
berdinding kaca mirip etalase. Calon konsumen tinggal memilih, layaknya saat akan memutuskan untuk membeli
pakaian atau pun sepatu. Namun di tempat ini tidak diperkenankan menjajalnya sebelum membeli. Apalagi “barang
yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan” atau pun jaminan uang kembali.
Hingga kini, keturunan dari Dolly masih ada di Surabaya meskipun sudah tidak mengelola bisnis serupa. Kawasan Dolly
berada di tengah kota, berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Kompleks
lokalisasi Dolly disebut-sebut menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung,
penjaja rokok, tukang parkir, tukang ojek, dan bahkan tukang becak. Banyak juga yang menjadi “kurir” untuk para
konsumen yang menginap di beberapa hotel Surabaya.
==================================================================================
House of Sampoerna
Apabiila anda berkunjung ke Hotel Surabaya banyak yang menyediakan ruangan khusus untuk merokok. Anda seorang
perokok? Kalau iya, pasti tahu merek rokok yang satu ini. Namun, bukan aktivitas merokok yang akan dibahas kali ini,
melainkan House of Sampoerna. Sebuah museum yang pernah dinobatkan sebagai salah satu museum terfavorit
Indonesia berdasarkan survey yang dilakukan oleh National Geographic Traveler Indonesia pada bulan April-Mei 2011
ini memiliki beberapa area dengan fungsinya yang berbeda.
Jika Anda penyuka sejarah dan kebetulan sedang berada di Surabaya, berkunjunglah ke Museum House of Sampoerna.
Museum ini berada di kawasan kota lama Surabaya berdekatan dengan jembatan merah dan beberapa gedung
bersejarah lainnya. Sejumlah hotel di Surabaya pun tak jauh dari lokasi museum ini berdiri. Sebagian besar hotel
Surabaya yang berdekatan dengan museum ini pun akan merekomendasikan Anda untuk mengunjungi tempat ini.
Hebatnya lagi, untuk masuk ke museum ini Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun alias gratis.
Lalu, apa saja yang ada di dalamnya? Mari kita telusuri satu persatu.
Meskipun resmi menjadi milik oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna pada tahun 1932, namun bangunan
berarsitektur Belanda ini sudah dibangun sejak 1862. House Of Sampoerna terdiri atas bangunan utama yang berbentuk
auditorium dan dua bangunan lainnya, yaitu Rumah Barat dan Rumah Timur. Bangunan utama tersebut sekarang
digunakan sebagai museum, Rumah Timur digunakan sebagai cafe dan Rumah Barat masih ditempati oleh keluarga
Sampoerna.
Di ruang yang pertama, pengunjung akan disajikan aneka koleksi yang dipajang, mulai dari koleksi pakaian pendiri
Sampoerna (Seeng Tee dan Tjiang Nio), replika kios bambu warung pertama mereka, sepeda, tempat pengeringan
tembakau dan aneka jenis tembakau.
Lanjut ke ruang kedua, Anda dapat menjumpai foto dewan direksi Sampoerna dari masa ke masa dan juga foto
bersejarah lainnya. Dinding kamar mandinya dilapisi oleh bungkus rokok Sampoerna. Sangat mewah dan membuat
seakan-akan tidak berada di dalam toilet. Di ruang belakang terdapat miniatur warung rokok. Anda bisa bergaya seolah-
olah menjadi pemilik warung rokok. Jika melanjutkan naik ke lantai dua, Anda akan mendapati sebuah ruangan kaca
yang berisi tentang proses pembuatan SKT (sigaret kretek tangan) yang dilakukan oleh sekitar enam orang pekerja,
mulai dari pelintingan tembakau, pemotongan batang rokok, mengemas ke dalam bungkus dan bahkan sampai
pengemasan ke dalam dus.
==================================================================================