hpp rizkynov

8

Click here to load reader

Upload: rizkynoviandri

Post on 06-Jul-2015

216 views

Category:

Real Estate


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hpp Rizkynov

P L A G I A R I S M i n I N D O N E S I A

Page 2: Hpp Rizkynov

kasus plagiarisme bukan baru-baru ini terjadi. Jauh pada masa mempertahankan kemerdekaan RI, kasus plagiat telah terjadi. Yang heboh, kasus ini melibatkan salah seorang penyair ternama Indonesia, Chairil Anwar.

Page 3: Hpp Rizkynov

Dugaan plagiat itu terjadi pada puisi berjudul Karawang-Bekasi. Puisi legendaris yang ditulis Chairil tersebut dituding

menjiplak karya Archibald Mac Leish. Puisi Mac Leish itu berjudul The Young Dead Soldiers Do Not Speak.

VS

Archibald MacLeish Chairil Anwar

Page 4: Hpp Rizkynov

Bagaimanakah bentuk karya mereka ?

Page 5: Hpp Rizkynov

KARAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasitidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,terbayang kami maju dan mendegap hati ?Kami bicara padamu dalam hening di malam sepiJika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetakKami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.Kenang, kenanglah kami.Kami sudah coba apa yang kami bisaTapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawaKami cuma tulang-tulang berserakanTapi adalah kepunyaanmuKaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakanAtau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapanatau tidak untuk apa-apa,Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkataKaulah sekarang yang berkataKami bicara padamu dalam hening di malam sepiJika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetakKenang, kenanglah kamiTeruskan, teruskan jiwa kamiMenjaga Bung Karnomenjaga Bung Hattamenjaga Bung SjahrirKami sekarang mayatBerikan kami artiBerjagalah terus di garis batas pernyataan dan impianKenang, kenanglah kamiyang tinggal tulang-tulang diliputi debuBeribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Chairil Anwar (1948)Brawidjaja, Jilid 7, No 16, 1957

THE YOUNG DEAD SOLDIERS DO NOT SPEAK

Nevertheless they are heard in the still houses:who has not heard them?They have a silence that speaks for them at night and when the clock counts.They say, we were young. We have died. Remember us.They say, we have done what we could but until it is finished it is not done.They say, we have given our lives but until it is finished no one can know what our lives gave.They say, our deaths are not ours: they are yours: they will mean what you make them.They say, whether our lives and our deaths were for peace and a new hope or for nothing we cannot say: it is you who must say this.They say, we leave you our deaths:give them their meaning:give them an end to the war and a true peace:give them a victory that ends the war and a peace afterwards:give them their meaning.We were young, they say.We have died. Remember us.

Archibald MacLeish (1941)

Page 6: Hpp Rizkynov

Dimanakah letak penjiplakannya ?

Page 7: Hpp Rizkynov

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,Nevertheless they are heard in the still houses: who has not heard them?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepiJika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetakThey have a silence that speaks for them at night and when the clock counts.

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.Kenang, kenanglah kami.They say, we were young. We have died. Remember us.

Kami sudah coba apa yang kami bisaThey say, we have done what we could but until it is finished it is not done.

Page 8: Hpp Rizkynov

referensi

www.unippost.com

Lauriat Lane, Jr., The Publication History of MacLeish's Longer Poems (in Notes), 61 (2) American Literature 273-278 (1989)