hubungan antara active coping dengan...

24
HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Oleh: RINI PRATIWI 03 320 238 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

Upload: lamminh

Post on 01-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN

STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI

ANAK RETARDASI MENTAL

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Oleh:

RINI PRATIWI

03 320 238

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN

STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI

ANAK RETARDASI MENTAL

Telah Disetujui Pada Tanggal

________________________

Dosen Pembimbing Utama

(Mira Aliza Rachmawati S.Psi.,M.Psi)

Page 3: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN

STRES PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI

ANAK RETARDASI MENTAL

Rini Pratiwi Mira Aliza Rachmawati

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan negatif antara active coping dengan stres pengasuhan. Hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara active coping dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak retardasi mental. Semakin tinggi active coping maka stres pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental akan semakin rendah, sebaliknya semakin rendah active coping maka stres pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental akan semakin tinggi

Subjek dalam penelitian ini adalah 45 orang ibu-ibu yang memiliki anak retardasi mental yang menyekolahkan anaknya di SLB N Pembina Yogyakarta. Teknik pengambilan subjek yang digunakan adalah teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun skala yang digunakan adalah skala stres pengasuhan mengacu pada teori stres pengasuhan Abidin (Ahern, 2004) dan skala active coping yang mengacu pada aspek – aspek yang dikemukakan oleh Ayers, Sandler, West & Roosa (Ruffalo, 1998).

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 12,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara active coping dengan stres pengasuhan. Korelasi product moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar r = - 0,668 p = 0,000 (p<0,001) yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara active coping dengan stres pengasuhan. Jadi hipotesis penelitian diterima. Kata Kunci : Active coping, Stres Pengasuhan

Page 4: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Memiliki anak yang normal baik fisik maupun mental adalah harapan

bagi semua orangtua, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pasangan

dikaruniai anak yang normal dalam hal ini mengalami retardasi mental. Menurut

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan DIY (Kedaulatan rakyat, 2007) terdapat sebanyak

± 3000 anak berkebutuhan khusus usia 4-15 tahun yang sudah bersekolah di 58

SLB yang tersebar di Yogyakarta. Jumlah anak retardasi mental yang sudah

bersekolah di SLB yang tersebar di Yogyakarta tahun 2005/2006 ± 1928 orang.

Jumlah ini belum termasuk yang tidak di sekolahkan orangtuanya di SLB ataupun

yang tidak terdata sama sekali.

Hasil dari wawancara tanggal 21 November 2006 yang dikemukakan ibu S

yang memiliki anak retardasi mental sambil menangis mengatakan sudah merasa

lelah merawat anaknya karena menurut ibu S anaknya sulit untuk diatur dan

tidak bisa melakukan kegiatan sehari-harinya sendiri. Anaknya juga

membutuhkan perhatian yang lebih dibandingkan anaknya yang lain, ibu S juga

pernah mencoba meninggalkan anaknya karena takut akan masa depan serta

pengasuhan anaknya jika dia sudah tidak ada.

Reaksi umum yang terjadi pada orang tua pertama kali adalah merasa

kaget, mengalami goncangan batin, takut, sedih, kecewa, merasa bersalah,

menolak atau marah-marah karena sulit untuk mempercayai kenyataan retardasi

mental anaknya. Kondisi tersebut memicu tekanan dan kesedihan terhadap

orangtua, khususnya ibu sebagai figur terdekat dan umumnya lebih banyak

Page 5: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

berinteraksi secara langsung dengan anak. Banyak orangtua mempunyai

pengertian terbatas mengenai proses tumbuh kembang anak, membuat para

orangtua cemas dan membawa anaknya ke dokter dan rumah sakit (Notosoedirjo

& Latipun, 2002). Kondisi anak retardasi mental akan menambah kesulitan yang

dihadapi orangtua meliputi perhatian penuh orangtua dalam perawatan,

pengobatan, dan rehabilitasi. Seorang ibu yang memiliki anak retardasi mental

merasakan kekecewaan, tertekan, sedih dan putus asa terhadap kehadiran

anaknya.

Banyaknya beban yang dirasakan ibu sebagai figur terdekat anak

retardasi mental dalam mengasuh akan menyebabkan stres pengasuhan. Kondisi

stres ibu yang memiliki anak retardasi mental akan mengalami gangguan dalam

proses pengasuhan karena pengalaman menjadi seorang ibu dalam mengasuh

anaknya memunculkan reaksi-reaksi psikologis yang positif maupun negatif yang

mendalam. Hal ini sesuai dengan model stres pengasuhan Abidin (Ahern, 2004)

yang mengatakan bahwa stres mendorong kearah tidak berfungsinya

pengasuhan orangtua terhadap anak, pada pokoknya menjelaskan

ketidaksesuaian respon orangtua dalam menanggapi konflik dengan anak-anak

mereka.

Berbagai macam tanggungjawab ibu baik pada saat sekarang maupun

terhadap masa depan anak retardasi mental akan menambah tekanan dan

goncangan yang dialami individu. Stres pengasuhan yang dialami ibu anak

retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

anaknya. Hal ini akan berakibat buruk dalam pengasuhan ibu karena stres yang

dialami seseorang seringkali tidak memiliki perilaku sehat positif. Stres

Page 6: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

pengasuhan juga akan menghambat pekerjaan yang biasa dilakukan sehari-hari

bahkan menghambat pertumbuhan individu dalam kehidupannya.

Tekanan yang dirasakan oleh orangtua karena tidak mengetahui

bagaimana cara penanganan atau pengasuhan anak yang mengalami retardasi

mental secara efektif (Maramis, 1994). Oleh sebab itu untuk membuat keadaan

menjadi lebih nyaman di butuhkan cara untuk mengurangi stres pengasuhan

yang sesuai dengan kondisi yang dialami ibu yang memiliki anak retardasi

mental.

Menurut Johnston dkk (2003) salah satu faktor internal merupakan faktor

dalam diri individu sendiri yang berperan mempengaruhi stres adalah coping

skills. Coping melibatkan cakupan yang lebih luas dari potensi strategi,

keterampilan dan kemampuan yang efektif dalam mengelola peristiwa stres

dalam hal ini stres pengasuhan. Strategi coping yang digunakan untuk

mengurangi stres pengasuhan yang dialami ibu yang memiliki anak retardasi

mental yaitu active coping. Carver, Scheider & Weintraub (1989) berpendapat

active coping yaitu proses pengambilan langkah-langkah secara aktif dengan

mencoba mencari cara untuk mengatasi pengaruh dari sumber tekanan. Alasan

pemilihan active coping karena berbagai aspek di dalam active coping terfokus

pada pola perilaku dan kognitif sebagai langkah aktif dalam mengurangi beban

yang dihadapi ibu yang memiliki anak retardasi mental dalam proses pengasuhan

yang berkelanjutan. Pola coping ini diperlukan untuk mengatasi berbagai

permasalahan yang muncul misalnya kurangnya pengetahuan dan informasi ibu

mengenai anak retardasi mental sehingga membutuhkan langkah aktif seperti

perencanaan terhadap perawatan dan penanganan anak retardasi mental

Page 7: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

sehingga ibu tidak merasa putus asa terhadap masa depan anaknya yang yang

bisa di antisipasi lebih awal. Sejalan dengan perencanaan diatas ibu bisa lebih

memiliki pemikiran dan tindakan yang positif dan menjadi lebih optimis terhadap

anak retardasi mental ini dengan bimbingan ibu dan tenaga profesional akan bisa

berfungsi terhadap kehidupan anak retardasi mental dengan lebih baik.

Active coping ini digunakan ibu yang memiliki anak retardasi mental

untuk lebih berpikir secara aktif dalam menangani masalah yang dihadapinya

secara langsung pada pokok permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu perlu

dibuktikan secara empirik mengenai permasalahan pada penelitian ini yaitu

Apakah ada hubungan antara active coping dengan stres pengasuhan pada ibu

yang memiliki anak retardasi mental?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

active coping dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak retardasi

mental.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, seperti:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, seperti:

Page 8: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

1. Secara teoritis

Penelitian tentang hubungan antara active coping dengan stres pengasuhan

pada ibu yang memiliki anak retardasi mental ini akan memberikan

sumbangan terhadap pengembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi

perkembangan, psikologi klinis dan psikologi sosial serta cabang ilmu

psikologi lainnya yaitu psikologi keluarga.

2. Secara Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan

kepada para orangtua terutama ibu yang memiliki anak retardasi mental

untuk berusaha dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang tidak dapat

dirubah ini sebagai anugerah yang ditakdirkan Tuhan. Melalui active coping

akan terbukanya pemikiran para ibu yang memiliki anak retardasi mental

terhadap aspek-aspek baru dan pengalaman baru serta mengubah cara

pandang ibu terhadap kondisi anak retardasi mental yang menjadi

pedomannya dalam mendidik anaknya dengan baik tanpa perlu mengalami

stres pengasuhan yang berlebihan dalam merawat dan ketakutan akan

perkembangan masa depan anak retardasi mental

Page 9: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

TINJAUAN PUSTAKA

Stres pada Ibu yang memiliki Anak Retardasi Mental

Model parenting stress Abidin (Ahern, 2004) memberikan perumpamaan

bahwa stres mendorong kearah tidak berfungsinya pengasuhan orangtua

terhadap anak, pada pokoknya menjelaskan ketidaksesuaian respon orangtua

dalam menanggapi konflik dengan anak-anak mereka. Menurut Patterson,

DeBaryshe & Ramsey ((Ahern, 2004) mengatakan stres pengasuhan yaitu stres

memberikan peranan dalam gangguan praktek pengasuhan dan tidak

berfungsinya manajemen keluarga.

Kondisi anak yang tidak normal membuat orangtua mengalami

kekhawatiran misalnya masalah finansial, kesempatan yang terbentang di depan

anaknya serta realitas yang akan dihadapi anak pada saat dewasa kelak. Ibu

sebagai figur terdekat anak seringkali merasa khawatir dengan masalah

emosional yang akan muncul dalam kemampuan menyediakan kebutuhan untuk

anaknya. Ketakutan-ketakutan serta kecemasan-kecemasan semacam ini tak

jarang memicu perceraian orangtua anak retardasi mental. Hal ini sesuai dengan

penelitian Block (Mangunsong, 1998) bahwa masalah perkawinan, bunuh diri,

dan alkoholisme lebih banyak muncul dalam keluarga yang memiliki anak yang

tidak normal.

Model stres pengasuhan Abidin (Ahern, 2004) memberikan perumpamaan

bahwa stres mendorong kearah tidak berfungsinya pengasuhan orangtua

terhadap anak, pada pokoknya menjelaskan ketidaksesuaian respon orangtua

dalam menanggapi konflik dengan anak-anak mereka. Model ini tentang

pengasuhan orang tua yang dicerminkan dalam aspek-aspeknya meliputi :

Page 10: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

1. The Parent Distress

Menunjukkan pengalaman perasaan stres orangtua sebagai sebuah fungsi

dari faktor pribadi dalam memecahkan personal stres lain yang secara

langsung dihubungkan dengan peran orangtua dalam pengasuhan anak.

Tingkat stres ini berhubungan dengan karakteristik individu yang

mengalami gangguan. Indikatornya meliputi Feelings of competence,

Sosial isolation, Restriction imposed by parent role, Relationships with

spouse, Health of parent, Parent depression.

2. The Difficult Child

Menghadirkan perilaku anak yang sering telibat dalam mempermudah

pengasuhan atau malah lebih mempersulit karena orangtua merasa

anaknya memiliki banyak karakteristik tingkah laku mengganggu.

Indikatornya meliputi Child adaptability, Child demands, Child mood,

Distractability.

3. The Parent-Child Dysfunctional Interaction

Stres disini menunjukkan interaksi antara orangtua dan anak yang tidak

berfungsi dengan baik yang berfokus pada tingkat penguatan dari anak

terhadap orangtua serta tingkat harapan orangtua terhadap anak.

Indikatornya meliputi Child reinforced parent, Acceptability of child to

parent, Attachment

Page 11: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

Active Coping

Moss & Billing (Besser & Priel, 2003) mengatakan active coping terdiri

dari strategi termasuk didalamnya usaha berupa perilaku yang dihadapi secara

langsung dengan tantangan dan usaha untuk mengatasi penilaian individu

terhadap suatu peristiwa. Menurut Ayers, Sadler, West & Roosa (Ruffalo, 1998)

active coping melibatkan pemecahan masalah dan kognisi yang positif terhadap

situasi yang penuh dengan tekanan.

Menurut Ayers, Sandler, West & Roosa (Ruffalo, 1998) tanggapan

individu terhadap active coping yaitu :

a. Cognitive decision making, yaitu berpikir atau merencanakan langkah apa

saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan dengan cara

mencari jalan yang terbaik.

b. Direct problem solving, yaitu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki

situasi yang menimbulkan masalah dengan berbuat sesuatu untuk

menjadikan keadaan lebih baik.

c. Seeking understanding, yaitu usaha untuk menemukan apa makna dari

masalah yang sedang dihadapi atau mencoba lebih mengerti

permasalahan tersebut dengan lebih baik.

d. Positive cognitive restructuring, yaitu berpikir dengan lebih positif dalam

melihat masalah sehingga dapat lebih optimis tentang masa depan dan

mampu untuk mengontrol masalah apapun yang terjadi.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

Hubungan Antara Active Coping Dengan Stres Pada Ibu Yang Memiliki

Anak Retardasi Mental

Kehadiran anak retardasi mental membawa pengaruh di dalam kehidupan

keluarga terutama ibu sebagai figur terdekat anak. Oleh sebab itu dapat

dikatakan bahwa penanganan anak retardasi mental merupakan resiko psikiatri

keluarga. Beckman, Dyson, Rodriguez & Murphy (Lam & Mackenzie)

mengindikasikan bahwa orangtua anak dengan berbagai gangguan

(ketidakmampuan) lebih mengalami stres pada tingkatan yang tinggi

dibandingkan orangtua anak yang normal.

Tekanan yang dirasakan oleh orangtua karena tidak mengetahui

bagaimana cara penanganan atau pengasuhan anak yang mengalami retardasi

mental secara efektif (Maramis, 1994). Oleh sebab itu untuk membuat keadaan

menjadi lebih nyaman di butuhkan cara untuk mengurangi stres pengasuhan

yang sesuai dengan kondisi yang dialami ibu yang memiliki anak retardasi

mental.

Proses yang digunakan oleh individu untuk menangani tuntutan yang

menimbulkan stres adalah coping (kemampuan menangani masalah). Strategi

coping yang digunakan untuk mengurangi stres yang dialami ibu yang memiliki

anak retardasi mental salah satunya adalah active coping. Carver, Scheider &

Weintraub (1989) berpendapat active coping yaitu proses pengambilan langkah-

langkah secara aktif dengan mencoba mencari cara untuk mengatasi pengaruh

dari sumber tekanan. Coping merupakan usaha untuk mengontrol, mengurangi,

berusaha untuk bertoleransi terhadap ancaman yang mendorong ke arah stres.

Halonen & Santrock (1999) juga menambahkan bahwa coping melibatkan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

cakupan yang lebih luas dari potensi strategi, keterampilan dan kemampuan

yang efektif dalam mengelola peristiwa stres.

Hasil penelitian Seltzer, Greenberg, Krauss (1995) yaitu terjadi penurunan

gejala depresi yang signifikan ketika para ibu yang memiliki anak retardasi

mental menggunakan active coping. Hal ini di karenakan active coping memiliki

hubungan negatif dengan gejala depresi dengan mengabaikan sumber stres yang

dialami oleh para ibu. Strategi ini dianggap sebagai hal yang positif, dengan

menggunakan strategi ini individu dapat mulai bekerjasama dengan tindakan

yang mempunyai potensi untuk merubah situasi yang penuh dengan stres atau

dapat mempertimbangkan dan memperoleh hikmah yang penting dari situasi

tersebut. Strategi ini menandai adanya suatu usaha untuk menguasai atau

menggunakan kendali terhadap peristiwa yang penuh dengan stres dan untuk

menggunakan peristiwa yasng penuh dengan stres sebagai media untuk

pertumbuhan pribadi. Melalui active coping, individu mampu untuk berpikir

dengan lebih positif dalam melihat masalah sehingga dapat lebih optimis tentang

masa depan dan mampu untuk mengontrol masalah apapun yang terjadi.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak retardasi

mental yang menyekolahkan anaknya di SLB N Pembina Yogyakarta.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah metode pengisian skala yaitu skala stres pada ibu yang memiliki anak

retardasi mental dan skala active coping.

1. Skala Stres Pengasuhan

Skala pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Stres

Pengasuhan. Skala disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh

model teori parenting stress Abidin (Ahern, 2004) yaitu the parent distress,

the difficult child, the parent-child dysfunctional interaction

Pola dasar pengukuran skala stres pengasuhan ini mengikuti pola Metode

Skala Likert. Pilihan jawaban memiliki 5 alternatif yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai

(STS). Nilai total keseluruhan akan menunjukkan skor stres pada ibu yang

memiliki anak retardasi mental. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek

berarti semakin tinggi stres pengasuhan dan sebaliknya semakin rendah skor

yang diperoleh subjek berarti semakin rendah stres pengasuhan

2. Skala Active Coping

Skala kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala active

coping. Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh

Ayers, Sandler, West & Roosa yaitu cognitive decision making, direct problem

solving, seeking understanding, dan positive cognitive restructuring.

Pola dasar pengukuran skala active coping ini mengikuti pola Metode

Skala Likert. Pilihan jawaban memiliki 5 alternatif yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai

Page 15: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

(STS). Nilai total keseluruhan akan menunjukkan skor active coping subjek.

Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti active coping yang dimiliki subjek

semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh berarti

active coping yang dimiliki subjek semakin rendah.

Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan pada penelitian kali ini dianalisis dengan

menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson untuk menguji

hubungan antara active coping dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki

anak retardasi mental dengan menggunakan analisis statistik SPSS 12.0 for

windows.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis data deskriptif berdasarkan variabel serta seluruh data yang

terkumpul dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1 Deskripsi Data Penelitian

Skor Hipotetik Skor Empirik Variabel X

max X

min Mean SD X max

X min Mean SD

Stres Pengasuhan 205 41 123 27,333 148 53 92,22 23,177

Active Coping 105 21 63 14 102 49 79,09 10,027

Pada penelitian ini uji hipotesis hubungan disyaratkan adanya uji asumsi

yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Hasil uji normalitas

membuktikan bahwa data active coping dan stres pengasuhan terdistribusi atau

tersebar dengan normal. Dari hasil pengolahan data stres pengasuhan diperoleh

Page 16: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

koefisien K-SZ = 0,514 dengan p = 0,954 (p>0,05) dan data active coping

diperoleh K-SZ = 0,582 dengan p = 0,888 (p>0,05). Hasil uji normalitas tersebut

menunjukkan bahwa data stres pada ibu yang memiliki anak retardasi mental

dan active coping terdistribusi atau tersebar dengan normal. Hasil uji linearitas

juga menunjukkan bahwa hubungan antara active coping dengan stres

pengasuhan bersifat linier atau mengikuti garis lurus, yang dibuktikan dengan

diperolehnya F = 36,282 dengan p = 0,000.

Dari hasil pengolahan data active coping dengan stres pengasuhan

diperoleh koefisien korelasi r = - 0,668 dan p = 0,000 (p<0,001). Hal ini berarti

bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara active coping dengan

stres pengasuhan. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan peneliti diterima.

Angka korelasi yang negatif menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan

negatif antar dua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi active

coping maka stres pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental akan

semakin rendah, sebaliknya semakin rendah active coping maka stres

pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental akan semakin tinggi

Hasil analisis juga menunjukkan koefisien determinasi (R squared)

variabel stres pengasuhan dengan active coping sebesar 0,447. Dengan demikian

sumbangan efektif active coping terhadap tingkat stres pada ibu yang memiliki

anak retardasi mental sebesar 44,7% sedangkan 55,3% sumbangan lainnya

dipengaruhi oleh variabel lain.

Adanya hubungan antara active coping dengan stres pengasuhan sesuai

dengan pendapat Rathus (1991) bahwa kondisi stres yang dialami individu dapat

dikurangi dengan cara meramalkan (predictability) stressor yang akan muncul

Page 17: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

yaitu melalui strategi coping yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Hal ini juga sejalan dengan Passer & Smith (2001) bahwa faktor protective

terhadap kemampuan individu untuk berhasil dalam mengatasi stres adalah

penentuan strategi coping yang efektif. Johnston dkk (2003) yang menemukan

bahwa para ibu anak down syndrome mempunyai adaptasi yang sehat dan

mekanisme coping sehingga dapat mengurangi stres pengasuhan. Coping lebih

banyak berhubungan dengan perilaku anak yang bermasalah pada down

syndrome.

Sarafino (1994) menyebutkan bahwa pada usia tengah baya individu

lebih banyak mengalami stres yang berhubungan dengan pekerjaan, keuangan,

keluarga dan teman. Coping yang mengarahkan kepada tindakan langsung

(direct action) dimungkinkan adalah strategi coping yang lebih efektif terhadap

berbagai stressor yang di hadapi individu. Hal ini didukung oleh pendapat Burger

(Posella, 2004) bahwa active coping digunakan untuk mengurangi kecemasan

yang berhubungan dengan masalah yang sebenarnya memang terjadi di dalam

kehidupan individu, oleh karena itu berhadapan dengan stres secara aktif akan

membantu individu dari masalah.

Kategorisasi stres pengasuhan sebagian besar berada pada kategori

rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memiliki anak retardasi mental

umumnya mampu mengatasi stres pengasuhan yang dialami dan dapat

menjalani kehidupan seperti biasannya meskipun mereka mengalami tekanan

dalam pengasuhan anak retardasi mental. Kategorisasi stres ibu yang memiliki

anak retardasi mental yang tergolong rendah dan sedang ternyata sebagian

merupakan hasil sumbangan variabel active coping yang sebagian besar subjek

Page 18: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

berada pada kategori tinggi. Rendahnya skor empirik daripada skor hipotetik

variabel stres pada ibu yang memiliki anak retardasi mental menunjukkan bahwa

tingkat stres subjek berada pada kategori lebih rendah dari yang diperkirakan,

hal ini juga diikuti dengan tingginya active coping yang dimiliki subjek karena

mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik

Selain pengujian terhadap hipotesis, peneliti juga mencoba melihat lebih

jauh dengan melakukan analisa tambahan mengenai perbedaan stres pada ibu

yang memiliki anak retardasi mental berdasarkan status pekerjaan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukannya perbedaan stres pada ibu

yang memiliki anak retardasi mental berdasarkan status pekerjaan yaitu ibu yang

bekerja dan tidak bekerja. Hasil penelitian Mulyatiningsih (Andromeda, 2006)

juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan pengendalian stres

pada wanita yang bekerja dan tidak bekerja (ibu rumah tangga). Hal ini

menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan stres antara ibu yang bekerja di

luar rumah maupun ibu yang bekerja di rumah di karenakan kedua-duanya akan

sama-sama merasakan permasalahan di dalam kehidupan rumah tangganya.

Kondisi stres yang dialami sebenarnya tergantung dari bagaimana cara individu

menanggapi stressor yang muncul, salah satunya dengan melibatkan faktor

internal individu seperti coping.

Analisis tambahan selanjutnya menunjukkan bahwa sumbangan efektif

aspek active coping yang paling berpengaruh atau merupakan prediktor terhadap

stres pengasuhan adalah aspek positive cognitive restructuring dan direct

problem solving dengan nilai R Scuare sebesar 47, 9 %. Positive cognitive

restructuring menunjukkan penilaian dan kontrol diri yang positif dari individu

Page 19: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

terhadap permasalahan yang dihadapi sedangkan direct problem solving adalah

tindakan yang dilakukan individu untuk membuat keadaan menjadi lebih baik.

Oleh karena itu perpaduan antara positive cognitive restructuring dan direct

problem solving merupakan prediktor dari active coping yang melibatkan langkah

aktif individu baik perilaku maupun kognitif.

Masih banyak lagi hal-hal yang perlu di bahas di dalam penelitian ini

terutama variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi variabel stres

pengasuhan khususnya pada ibu yang memiliki anak retardasi mental baik faktor

internal maupun eksternal misalnya self efficacy, resliliensi yang melibatkan

pembatasan pada usia ibu maupun usia anak retardasi mental, significant person

anak retardasi mental misalnya pengasuh, kakek-nenek juga sebagai pengasuh,

serta variabel lainnya. Penelitian kali ini tidak membahas variabel-variabel

tersebut, oleh sebab itu disarankan penelitian-penelitian selanjutnya dapat

mengangkat topik tersebut atau bahkan mencari topik-topik lain untuk

memperkaya referensi tentang stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak

retardasi mental. Setelah dilakukan penelitian, peneliti melihat ada beberapa

kelemahan di dalam penelitian ini yaitu tentang karakteristik maupun latar

belakang subjek terutama usia dan pendidikan yang tidak di batasi oleh peneliti,

kurangnya pengawasan terhadap pengisian skala penelitian, metode

pengambilan data juga yang tidak menggunakan tryout tetapi menggunakan try-

out terpakai yang hanya dilakukan satu kali pengambilan data.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa active coping memiliki

hubungan yang sangat signifikan dengan stres pengasuhan. Adanya hubungan

antara kedua variabel, ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar – 0,668

dengan p= 0,000 atau p< 0,001. Semakin tinggi active coping maka stres

pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental akan semakin rendah,

sebaliknya semakin rendah active coping maka stres pengasuhan ibu yang

memiliki anak retardasi mental akan semakin tinggi

Saran

Dalam penelitian ini tentunya masih ada beberapa kekurangan sehingga

peneliti merasa perlu adanya saran – saran yang membangun yang ditujukan

pada beberapa pihak supaya manfaat yang diperoleh lebih komprehensif dan

aplikatif. Saran – saran tersebut ditujukan kepada :

1. Bagi Subjek Penelitian

Bagi subjek penelitian diharapkan memiliki active coping yang tinggi

setidaknya dua aspek penting yang terbukti mempengaruhi stres

pengasuahan pada ibu yang memiliki anak retardasi mental. Sedangkan

untuk kondisi stres pengasuhan yang sebagian besar rendah minimal dapat

dipertahankan dengan cara menerapkan active coping dalam mengelola stres

pengasuhan yang di alami. Hal yang bisa dilakukan adalah mencari berbagai

informasi tentang tumbuh kembang anak, bisa menerapkan sikap optimis,

positif thinking serta mampu mengontrol setiap permasalahan yang dialami.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

2. Bagi Peneliti selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dan ingin mengkaji tema stres

pengasuhan pada ibu yang memiliki anak retardasi mental diharapkan

mempertimbangkan variabel-variabel lain, seperti self efficacy, resiliensi

dengan pembatasan pada usia ibu maupun usia anak retardasi mental,

significant person anak retardasi mental misalnya pengasuh, kakek-nenek

juga sebagai pengasuh, serta variabel lainnya. Diharapkan dengan semakin

terungkapnya variabel – variabel tersebut, maka akan memperkaya referensi

mengenai stres pengasuhan terutama pada ibu yang memiliki anak retardasi

mental. Penelitian dengan metode yang lain seperti kualitatif dan

menggunakan metode analisis yang mendetail seperti studi kasus sebaiknya

juga bisa dilakukan jika ingin menggunakan variabel yang sama. Selain itu,

diharapkan pada penelitian selanjutnya bisa menemukan teori yang baru

yang relevan dengan subjek penelitian. Di harapkan juga peneliti

memperhatikan karakteristik subjek yang di gunakan agar lebih spesifik serta

jika di mungkinkan menggunakan try-out sebelum pengambilan data agar

alat ukur lebih valid dan reliabel.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

DAFTAR PUSTAKA

Ahern, S. L. 2004. Psychometric Properties of The Parenting Stress Index-Short Form. Thesis. Raleigh : Faculty of Psychology North Carolina State University

Andromeda, Y. 2006. Penerimaan diri Wanita Penderita Kanker Payudara ditinjau

dari Kepribadian Tahan Banting (Hardiness) dan Status Pekerjaan. Skripsi

(Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Astuti, P. D. C. 2003. Hubungan Kualitas Komunikasi dan Toleransi Stres dalam Perkawinan. Sukma, 1 November, Vol 2, No. 1, Hal 52-60

Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar

Besser, A., & Priel, B. 2003. Trait Vulnerability and Coping Strategies in the Transition to Motherhood. Current Psychology: Developmental, Learning, Personality, Social. Spring, Vol 22, Issue 1, 57-72

Carver, C.S., Scheier, M. F., & weitraub,J.K. 1989. Assessing Coping Strategies :

A theoritically based approach. Journal of Personality and Social Psychology, Vol 56, No. 2, 267-283

Clifford et al. 1986. Mental Retardation a Life Cycle Approach. Columbus : Merril Publising Company

Gunarsa, D. S. 2006. Dari Anak Sampai Usia Lanjut : Bunga Rampai Psikologi

Perkembangan. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia

Halonen, J. S., & Santrock, J. W. 1999. Psychology : Context and Applications.

United States. Mc Graw Hill Companies

Johnston, C., & dkk. 2003. Factors Associated with Parenting Stress in Mothers

of Children with Fragile X Syndrome. Developmental and Behavioral Pediatric, August, Vol 24, No. 4, 267-275

Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita : Mengenal Wanita Sebagi Ibu & Nenek. Bandung : Penerbit Mandar Maju

Page 23: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat

Kedaulatan Rakyat. 2007. ..................................................Selasa, 24 Juli 2007 Lam, W.L., & Mackenzie, E.A. 2002. Coping With a Child With Down Syndrome:

The Experiences of Mothers in Hong Kong. Qualitative Health Research, 2 Februari, Vol 12, No. 2, 223-237

Li-Tsang, et al. 2001. Success In Parenting Children With Developmental Disabilitie: Some Characteristics, Attitudes and Adaptive Coping Skills. The British Journal of Developmental Disabilities, July, Vol. 47, No. 93, 61-71

Mangunsong, F & dkk. 1998. Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta : Lembaga Pengembangan Saranan Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia

Maramis, W.F. 1994. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Penerbit Airlangga University Press

Notosoedirjo M & Latipun. 2002. Kesehatan Mental : Konsep dan Penerapan. Malang : Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

Passer, W. M., & Smith, E.R. 2001. Psychology The Science of Mind and Behavior. Mc Graw Hill Companies

Raikes, H. A., & Thompson, R. A. 2005. Efficacy and Social Support as Predictors

of Parenting Stress Among Families in Poverty. Infant Mental Health Journal, Vol. 26(3), 177– 190

Rathus, S.A., & Jefrey, S.N. 1991. Abnormal Psychology. New Jersey : Prentice

Hall Engelwood Ruffolo, F. 1998. Coping Strategies and Well Being During Adolescence And Early

Adulthood. Thesis. Department of Human Development and Applied Psychology Ontario lnstitute for Studies in Education of the University of Toronto

Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology ; Biopsychosocial Interaction 2nd. USA : John Willey & Sonc, Inc

Seltzer, M. M et al . 1995. A Comparison of Coping Strategies of Aging Mothers of Adults With Mental Illness or Mental Retardation. Psychology and Aging, March, Vol 10, No I, 64-75

Wenar, C & Kerig P. 2000. Developmental Psychopathology. Singapore : The Mc GrawHills companies, Inc

Page 24: HUBUNGAN ANTARA ACTIVE COPING DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · retardasi mental akan berpengaruh pada tanggungjawab ibu dalam merawat