hubungan antara dukungan sosial dan - … · hubungan antara dukungan sosial dan work-life balance...

131
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Irene Yesi Kristianti 139114001 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: duongngoc

Post on 26-Aug-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN

WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA

USIA DEWASA DINI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Irene Yesi Kristianti

139114001

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

iv

HALAMAN MOTTO

God gave us the ability to think about His world,

but we can never completely understand everything He does.

And yet, He does everything at just the right time.

(Ecclesiastes 3:11)

Berpusatlah dan fokuslah pada 998 batu-bata yang terpasang baik

daripada 2 batu-bata yang buruk.

(Ajahn Brahm)

Apapun yang engkau lakukan,

curahkanlah segala yang ada pada dirimu!

(Ajahn Brahm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria,

yang selalu mengulurkan pertolongan

dan menjadi sahabat sejati dalam perjalanan hidup ini.

Bapak, Ibu, dan Adik-adikku,

Yang selalu mendukungku dalam doa dan mencintaiku tanpa syarat

selama berproses dalam banyak hal.

Semua pihak yang telah mendukung proses pengerjaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

vii

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN

WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA

USIA DEWASA DINI

Irene Yesi Kristianti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial

dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa dini. Hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara dukungan

sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa dini. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Responden

dalam penelitian ini adalah 79 wanita usia dewasa dini yang bekerja di PT Panen

Mas Jogja. Alat pengumpul data yang digunakan berupa skala work-life balance

dan skala dukungan sosial. Koefisien reliabilitas skala work-life balance adalah

sebesar 0,842, sedangkan koefisien reliabilitas skala dukungan sosial adalah

sebesar 0,857. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan koefisien

korelasi yang diperoleh sebesar 0,409 dengan taraf signifikansi 0,000. Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara dukungan sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa

dini.

Kata Kunci: dukungan sosial, work-life balance, wanita pekerja, usia dewasa dini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

viii

CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND WORK-LIFE BALANCE

AMONG WORKING WOMEN IN EARLY ADULTHOOD

Irene Yesi Kristianti

ABSTRACT

This study aimed to examine the relationship between social support and

work-life balance among working women in early adulthood. The hypothesis of

this study was that there was a positive relationship between social support and

work-life balance among working women in early adulthood. This research was a

quantitative method using correlational study. Participants in this study were 79

working women in early adulthood in PT Panen Mas Jogja. Data were collected

used work-life balance scale and social support scale. The reliability coefficient of

work-life balance scale is 0.842, while the reliability coefficient of social support

scale is 0.857. Data were analyzed by using Pearson Product Moment

Correlation. The results of data analyzed showed correlation coefficient is 0.409

with a significance level of 0.000. These finding indicates that there is a positive

and significant relationship between social support and work-life balance among

working women in early adulthood.

Keyword: social support, work-life balance, working women, early adulthood

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Yang Maha Kasih atas

segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis mampu melalui seluruh proses

penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma

Peneliti menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini telah melibatkan

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma

3. Ibu Sylvia Carolina M.Y.M., M.Si. dan Bapak Minto Istono, M.Si., selaku

Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan dukungan dan

arahan selama penulis menjalani perkuliahan.

4. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu dan memberikan banyak

masukan berharga sejak seminar hingga akhir pembuatan skripsi ini.

Terima kasih, semoga Tuhan senantiasa memberkati setiap karya Ibu.

5. Bapak/Ibu dosen dan staf karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang bermanfaat.

6. Bapak Widodo Harmanto, selaku Manager HRD PT Panen Mas Jogja

yang telah memberikan izin penelitian di perusahaan.

7. Mbak Eka Kusumawati, selaku Staff HRD sekaligus pembimbing

lapangan selama penulis melakukan penelitian di PT Panen Mas Jogja.

Terima Kasih atas waktu dan kebaikan hati Mbak Eka untuk mendampingi

penulis.

8. Bapak dan Ibu terkasih, yang selalu mendukungku dalam doa. Terima

kasih untuk harapan, cinta kasih dan perhatian yang diberikan. Adik-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………............................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... vi

ABSTRAK...................................................................................................... vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................... ix

KATA PENGANTAR.................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................... 10

C. TUJUAN PENELITIAN.................................................................... 10

D. MANFAAT PENELITIAN................................................................ 10

1. Manfaat Teoritis............................................................................ 10

2. Manfaat Praktis............................................................................. 11

BAB II. LANDASAN TEORI........................................................................ 12

A. WORK-LIFE BALANCE..................................................................... 12

1. Definisi Work-Life Balance......................................................... 12

2. Aspek-aspek Work-Life Balance................................................. 13

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Work-Life Balance................. 13

B. DUKUNGAN SOSIAL………………………….............................. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

xiii

1. Definisi Dukungan Sosial............................................................ 16

2. Aspek-aspek Dukungan Sosial.................................................... 17

3. Sumber-sumber Dukungan Sosial............................................... 18

C. DEFINISI WANITA PEKERJA DAN PERKEMBANGAN

WANITA USIA DEWASA DINI.................................................... 19

D. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL

DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA

DEWASA DINI................................................................................ 24

E. KERANGKA PENELITIAN.............................................................. 29

F. HIPOTESIS......................................................................................... 30

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 31

A. JENIS PENELITIAN…...................................................................... 31

B. VARIABEL PENELITIAN................................................................ 31

1. Variabel Dependen...................................................................... 31

2. Variabel Independen.................................................................... 31

C. DEFINISI OPERASIONAL............................................................... 31

1. Work-Life Balance....................................................................... 31

2. Dukungan Sosial.......................................................................... 32

D. RESPONDEN PENELITIAN............................................................. 32

E. METODE PENGUMPULAN DATA................................................. 33

1. Penyusunan Blueprint.................................................................. 33

2. Penulisan Item.............................................................................. 35

3. Review dan Revisi Item............................................................... 36

4. Validitas Isi.................................................................................. 36

5. Uji Coba Pendahuluan................................................................. 37

6. Uji Coba Alat Ukur...................................................................... 37

F. PEMERIKSAAN RELIABILITAS ALAT UKUR PENELITIAN.... 40

G. METODE ANALISIS DATA............................................................. 41

1. Uji Normalitas.............................................................................. 42

2. Uji Linearitas............................................................................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

xiv

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 43

A. HASIL PENELITIAN........................................................................ 43

1. Pelaksanaan Penelitian.................................................................. 43

2. Deskripsi Responden Penelitian................................................... 43

3. Deskripsi Data Penelitian.............................................................. 45

4. Reliabilitas Data Penelitian........................................................... 46

5. Hasil Uji Asumsi........................................................................... 46

6. Hasil Uji Hipotesis........................................................................ 47

7. Hasil Analisis Tambahan.............................................................. 48

B. PEMBAHASAN................................................................................. 49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 54

A. KESIMPULAN................................................................................... 54

B. KETERBATASAN PENELITIAN.................................................... 55

C. SARAN............................................................................................... 55

1. Bagi Peneliti Selanjutnya............................................................. 55

2. Bagi Instansi Kerja....................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 57

LAMPIRAN.................................................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blueprint Skala Work-Life Balance................................................. 34

Tabel 2. Blueprint Skala Dukungan Sosial.................................................... 34

Tabel 3. Distribusi Item Skala Work-Life Balance Setelah Uji Coba……… 39

Tabel 4. Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba………... 40

Tabel 5. Deskripsi Responden…………………........................................... 44

Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian................................................................. 45

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas........................................................................ 47

Tabel 8. Hasil Uji Linearitas.......................................................................... 47

Tabel 9. Hasil Uji Korelasi............................................................................ 48

Tabel 10. Hasil Uji Korelasi antara Aspek Dukungan Sosial dan Work-Life

Balance............................................................................................ 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Work-Life Balance dan Dukungan Sosial untuk Uji

Coba................................................................................................. 63

Lampiran 2. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Work-Life Balance Uji

Coba................................................................................................. 81

Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Dukungan Sosial Uji

Coba................................................................................................. 88

Lampiran 4. Skala Work-Life Balance dan Dukungan Sosial untuk

Pengambilan Data............................................................................ 93

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Skala Pengambilan Data......................................... 105

Lampiran 6. Hasil Uji One Sample T-Test........................................................... 107

Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas........................................................................ 109

Lampiran 8. Hasil Uji Linearitas.......................................................................... 111

Lampiran 9. Hasil Uji Korelasi............................................................................ 113

Lampiran 10. Surat Keterangan Penelitian............................................................. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada era globalisasi ini, peluang atau kesempatan kerja semakin

terbuka bagi setiap orang dari berbagai kalangan. Kesempatan ini tampaknya

disambut baik oleh banyak kalangan, terutama para perempuan. Saat ini,

jumlah angkatan kerja perempuan pun terus mengalami peningkatan. Di

Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja

perempuan yang naik yaitu dari 48,87% pada bulan Agustus 2015 menjadi

52,71% pada bulan Februari 2016 (Badan Pusat Statistik, 2016). Partisipasi

perempuan dalam dunia kerja tersebut tentu memunculkan berbagai

konsekuensi terlebih pada pekerja wanita yang telah berkeluarga.

Banyak wanita mulai terlibat dalam berbagai pekerjaan, baik bekerja

pada instansi tertentu maupun bekerja secara freelance. Wanita yang bekerja

di instansi tentu memiliki peran dan tugas yang seringkali sulit untuk

ditinggalkan. Adanya target-target yang harus dicapai dalam sebuah instansi

atau perusahaan membuat karyawan dituntut untuk melakukan pekerjaan

dengan baik dan profesional. Akan tetapi, di lain sisi mereka juga memiliki

tanggung jawab dan tuntutan lain di luar pekerjaan yang harus dipenuhi pula,

seperti relasi sosial, tanggung jawab terhadap keluarga, dan aktivitas pribadi

lainnya. Wanita cenderung memiliki perbedaan tipe dan intensitas tuntutan di

luar pekerjaan bila dibandingkan dengan laki-laki. Pada wanita, tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

2

jawab dan perannya dalam keluarga dipandang lebih membebani secara

psikologis dibandingkan pada laki-laki. Sebagai contoh, merawat anak yang

sakit merupakan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh wanita, sedangkan

laki-laki cenderung mengambil peran lain seperti bermain dengan anak (Choi

& Chen, 2006).

Realita mengenai maraknya partisipasi wanita yang masuk ke dalam

dunia kerja tersebut membuat work-life balance semakin penting dimiliki

oleh mereka. Wanita pekerja tentu saja diharapkan dapat menyeimbangkan

antara perannya dalam pekerjaan dengan berbagai aspek kehidupan lain,

seperti relasi sosial dan tanggung jawab terhadap keluarga. Adanya

keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan penting

dimiliki untuk menghindari terjadinya konflik-konflik yang terjadi antara

pekerjaan dan kehidupan pribadi khususnya keluarga.

Work-life balance yaitu sejauh mana individu merasa puas dan terlibat

secara seimbang pada peran-perannya dalam pekerjaan maupun kehidupan

lainnya di luar pekerjaan (McDonald & Bradley, 2005). Work-life balance

merupakan istilah yang berbeda dengan work-family conflict, namun

memiliki keterkaitan. Work-family conflict merupakan konsep yang hanya

fokus membahas konflik-konflik yang terjadi terkait dengan peran dalam

pekerjaan dan keluarga, sedangkan work-life balance merupakan

pengembangan dari konsep tersebut. Konsep work-life balance menggunakan

landasan positive psychology, sehingga konsep ini lebih fokus pada upaya

menciptakan keseimbangan kehidupan kerja melalui strategi-strategi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

3

dapat membantu seseorang untuk mengelola berbagai peran yang dijalani,

sehingga dapat meminimalisir konflik peran antara pekerjaan dan kehidupan

di luar pekerjaan, seperti keluarga (Linley, Harrington, & Garcea, 2010).

Adanya berbagai tuntutan peran yang harus dijalani oleh wanita

pekerja, apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai

dampak. Bagi instansi atau perusahaan, rendahnya work-life balance dapat

berdampak pada penurunan produktivitas dan peningkatan turnover

(Beauregard & Henry, 2009; Deery & Jago, 2009; Huang, Lawler, & Lei,

2007). Selain itu, ketidakseimbangan kehidupan kerja pada wanita pekerja

juga dapat berdampak negatif pada kehidupan keluarganya. Wanita pekerja

yang kurang memiliki keseimbangan dalam menjalankan perannya cenderung

juga memiliki kualitas interaksi yang buruk dengan anak-anak mereka

(Milkie et al., 2010). Hal tersebut tentu rentan memicu munculnya berbagai

permasalahan sosial yang terjadi pada anak. Adanya berbagai dampak yang

muncul akibat rendahnya tingkat work-life balance pada individu membuat

topik ini sangat penting untuk diteliti.

Realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak wanita yang

memiliki peran ganda sulit membagi perannya. Pada wanita pekerja,

membagi waktu untuk pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri merupakan

persoalan terberat yang membutuhkan usaha lebih besar untuk

menyelesaikannya (Wijayanti, 2016). Tuntutan kerja yang dimiliki oleh

wanita seringkali membuat mereka kesulitan untuk memenuhi tanggung-

jawabnya pada aspek kehidupan lain, seperti pada keluarga. Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

4

cenderung menghabiskan waktu untuk memenuhi tuntutan kerja tersebut

sehingga berdampak pada berkurangnya waktu bersama keluarga. Sebanyak

5 orang wanita pekerja yang berhasil diwawancarai peneliti mengatakan

bahwa mereka harus mampu memenuhi target kerja yang harus dicapai dalam

rentang waktu tertentu, sehingga harus bekerja lembur dan pulang hingga

larut malam. Hal tersebut sering menyebabkan terbengkalainya pekerjaan

rumah, seperti menyeterika dan membersihkan rumah. Selain itu, 3 orang

wanita pekerja yang diwawancarai peneliti juga merasa kurang memiliki

waktu untuk menemani anak-anak mereka beraktivitas, seperti belajar dan

bermain (Wawancara Pribadi, 2017).

Rendahnya work-life balance yang dimiliki oleh wanita pekerja dapat

menyebabkan tanggung jawab lain menjadi terabaikan. Hal tersebut juga

didukung dengan penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat work-life

balance orang tua cenderung berhubungan positif dengan waktu yang

dimiliki untuk berinteraksi dan beraktivitas bersama anak mereka (Milkie et

al., 2010). Selain itu, penelitian terdahulu juga menyebutkan bahwa

sedikitnya waktu yang dihabiskan untuk mengasuh anak di rumah terbukti

berkaitan dengan tingginya tingkat konflik peran pada seorang pekerja

(Bohen & Viveros-Long, dalam Day & Chamberlain, 2006). Hal tersebut

terjadi karena rendahnya keseimbangan peran seorang pekerja dalam

pekerjaan maupun kehidupan di luar pekerjaan.

Keseimbangan peran yang rendah pada wanita pekerja juga dapat

memicu terjadinya konflik antara pekerjaan dan keluarga sehingga akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

5

berdampak pada rendahnya kepuasan hidup pada wanita pekerja. Hal ini

didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lu, Siu, Spector, dan

Shi (2009). Penelitian tersebut menemukan bahwa tingkat konflik peran yang

tinggi pada orang tua bekerja cenderung menghasilkan tingkat kepuasan

hidup yang rendah. Selain itu, Shagvaliyeva dan Yazdanifard (2014) juga

menyebutkan hal serupa, yaitu seseorang yang memiliki tingkat work-life

balance yang rendah cenderung memiliki kepuasan hidup yang rendah pula.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menyeimbangkan

perannya dalam kehidupan pekerjaan dan di luar pekerjaan, wanita bekerja

dapat terhindar dari konflik akibat adanya berbagai tuntutan peran dan

cenderung dapat mencapai kepuasan hidup.

Banyak faktor dapat memengaruhi work-life balance pada wanita

pekerja. Beban kerja yang diterima oleh wanita sehari-hari dapat

menyebabkan terjadinya konflik peran karena tidak dapat menyeimbangkan

peran dan tanggung jawab yang lain. Hal tersebut senada dengan penelitian

yang dilakukan oleh Ilies et al. (2007) yang menemukan bahwa tingginya

beban kerja dapat berdampak pada terjadinya work-family conflict pada

pekerja yang memiliki work-life balance rendah. Bell, Rajendran, dan Theiler

(2012) mengemukakan bahwa orang yang memiliki stress kerja tinggi

cenderung memiliki tingkat work-life balance yang rendah. Stres kerja itu

sendiri dapat terjadi akibat adanya berbagai tuntutan pekerjaan, seperti jam

kerja yang tinggi dan deadline pekerjaan yang harus diselesaikan oleh

pekerja. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Valcour (2007) juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

6

menyebutkan bahwa jam kerja terbukti berkorelasi negatif dengan tingkat

work-life balance yang dimiliki seseorang. Seseorang yang tidak dapat

menyeimbangkan perannya cenderung akan mengalami konflik peran apabila

memiliki tuntutan jam kerja yang tinggi (Grönlund, 2007).

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat work-life

balance pada individu. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal yang dapat

memengaruhi work-life balance diantaranya adalah gender dan well-being

(Emslie & Hunt, 2009; Gröpel & Kuhl, 2009). Selain itu, tingkat work-life

balance juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti dukungan sosial,

work hours, job complexity, work schedule, dan job stress (Bell et al., 2012;

Hayman, 2009; Marcinkus, Whelan-Berry, & Gordon, 2007; Valcour, 2007).

Dukungan sosial menjadi salah satu faktor eksternal yang

memengaruhi work-life balance. Tercapainya work-life balance pada wanita

bekerja seringkali tidak terlepas dari adanya berbagai bentuk dukungan dari

lingkungan tempatnya berada. Penelitian yang dilakukan oleh Abendroth dan

den Dulk (2011) mengemukakan bahwa instrumental dan emotional support

di tempat kerja terbukti mampu meningkatkan work-life balance pada

pekerja. Penelitian juga menyebutkan bahwa emotional family support

terbukti memberikan dampak positif terhadap work-life balance. Hasil

tersebut didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Seiger dan

Wiese (2009). Dalam hasil penelitiannya, dukungan sosial yang berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

7

pasangan, anggota keluarga, supervisor, dan co-worker cenderung

memengaruhi seseorang dalam menyeimbangkan perannya, sehingga dapat

meminimalisir terjadinya konflik akibat berbagai tuntutan peran yang

dimiliki pekerja. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Greenhaus,

Ziegert, dan Allen (2012) yang mengatakan bahwa dukungan sosial terbukti

berasosiasi positif dengan keseimbangan kehidupan kerja. Penelitian-

penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi mengenai adanya berbagai

bentuk dukungan sosial yang disediakan oleh lingkungan tempat individu

berada memiliki peran yang efektif untuk mencapai work-life balance.

Dukungan sosial dianggap menjadi salah satu faktor penting yang

mendorong tercapainya work-life balance pada seseorang. Berdasarkan

penelitian-penelitian sebelumnya, dukungan sosial memiliki pengaruh positif

terhadap work-life balance karena dukungan sosial yang berasal dari berbagai

sumber dapat membantu mengurangi konflik dalam keluarga dan pekerjaan

(Lapierre & Allen, 2006; Selvarajan, Cloninger, & Singh, 2013; Van Daalen,

Willemsen, & Sanders, 2006). Dukungan sosial tersebut dapat berasal dari

dukungan pasangan, rekan kerja, keluarga, supervisor, maupun organisasi

tempat bekerja.

Wanita bekerja cenderung lebih mudah mencapai work-life balance

ketika mendapatkan dukungan sosial dari berbagai pihak. Penelitian

terdahulu menunjukkan bahwa persepsi individu mengenai adanya work-

based dan personal social support berkorelasi positif dengan pencapaian

work-life balance pada wanita yang bekerja (Marcinkus et al., 2007). Work-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

8

based social support merupakan dukungan yang diberikan oleh organisasi,

supervisor, dan coworker kepada para pekerja. Selain itu, wanita yang

bekerja juga merasa mendapatkan personal social support dari pasangan,

anggota keluarga, dan teman.

Penelitian terkait topik work-life balance ini telah dilakukan di

berbagai negara baik di Amerika, Eropa, maupun Asia termasuk Indonesia.

Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia banyak membahas

mengenai hubungan work-life balance yang dikaitkan dengan isu-isu

organisasi, seperti turnover dan organizational commitment (Bintang &

Astiti, 2016; Novelia, 2013). Penelitian dengan topik dukungan sosial dan

work-life balance ini juga sudah pernah dilakukan di beberapa negara. Akan

tetapi, penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dari penelitian

sebelumnya. Marcinkus et al. (2007) menyebutkan kelemahan penelitiannya

yang hanya dilakukan pada wanita pekerja di Amerika Serikat. Pengalaman

wanita pekerja terhadap dukungan sosial dalam kaitannya dengan pencapaian

work-life balance kemungkinan akan berbeda di negara-negara lain karena

adanya perbedaan budaya. Oleh karena itu, penelitian dengan topik serupa

perlu dilakukan di negara-negara lain, seperti penelitian ini yang dilakukan di

Negara Indonesia.

Selain itu, kelemahan yang disebutkan dalam penelitian sebelumnya

adalah melibatkan responden yang mayoritas memiliki latar belakang

pendidikan tinggi atau lulusan sarjana (Seiger & Wiese, 2009). Seseorang

dengan latar belakang pendidikan yang tinggi cenderung menduduki posisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

9

pekerjaan pada tingkat managerial atau staf. Oleh karena itu, penelitian ini

lebih memilih responden dengan background pendidikan rendah, seperti

operator produksi. Latar belakang pendidikan dianggap dapat mempengaruhi

strategi seseorang dalam mencapai work-life balance. Pada responden dengan

tingkat pendidikan tinggi, mereka cenderung memiliki pendapatan yang lebih

tinggi sehingga cenderung lebih mudah membayar jasa untuk mendapatkan

berbagai bantuan, sedangkan bagi mereka dengan latar belakang rendah

cenderung memiliki pekerjaan repetitif dan memiliki kompleksitas pekerjaan

yang rendah sehingga juga cenderung memiliki pendapatan rendah yang

hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Valcour, 2007). Hal ini

membuat peneliti tertarik untuk meneliti topik tersebut pada wanita yang

bekerja sebagai operator produksi.

Pada penelitian ini, peneliti juga memilih responden yang merupakan

wanita pekerja usia dewasa dini (20-40 tahun). Usia dewasa dini dipilih

karena pada masa tersebut, seseorang telah memasuki usia produktif dan

memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan, seperti

membangun kehidupan berkeluarga (Hurlock, 1998). Pada wanita, tugas-

tugas tersebut lebih banyak berkaitan dengan pengasuhan anak dan mengurus

rumah tangga. Pada usia ini pula, mayoritas wanita memiliki anak dengan

usia-usia yang masih banyak membutuhkan perhatian atau belum mandiri,

sehingga tanggung jawab wanita di luar pekerjaan semakin besar.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan

penelitian yang bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

10

dukungan sosial dengan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa

dini.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, rumusan masalah

yang ingin diuji melalui penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara

dukungan sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa

dini?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa dini.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan dalam bidang

ilmu Psikologi khususnya dalam pengelolaan sumber daya manusia. Hasil

penelitian juga diharapkan dapat memberi kontribusi dalam bidang ilmu

Psikologi Sosial khususnya mengenai pentingnya peran dukungan sosial

untuk meningkatkan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa

dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

11

2. Manfaat Praktis

Bagi subjek penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kesadaran baru agar memanfaatkan dukungan sosial di

sekitarnya sebagai salah satu upaya untuk mencapai work-life balance.

Selain itu, penelitian ini diharapkan juga dapat mendorong keluarga dan

orang-orang terdekat dari wanita yang bekerja untuk lebih banyak

memberikan berbagai bentuk dukungan. Bagi instansi kerja, penelitian ini

diharapkan dapat mendorong instansi untuk memberikan dukungan sosial

berupa kebijakan-kebijakan kerja yang memberi ruang bagi pekerja untuk

mencapai work-life balance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. WORK-LIFE BALANCE

1. Definisi Work-Life Balance

Work-life balance adalah kemampuan individu untuk

menyelaraskan tuntutan pekerjaan dengan tanggung jawabnya terhadap

kehidupan pribadi dan kehidupan di luar pekerjaan, seperti tanggung

jawab terhadap keluarga (Schermerhorn, Hunt, & Osborn, 2002). Moore

(2007) mendefinisikan work-life balance sebagai situasi yang terjadi

ketika seseorang mampu menyeimbangkan perannya dalam pekerjaan dan

kehidupan di luar pekerjaan.

McDonald dan Bradley (2005) menyatakan bahwa work-life

balance adalah sejauh mana individu merasa puas dan terlibat secara

seimbang pada peran-perannya dalam pekerjaan maupun kehidupan

lainnya di luar pekerjaan. Greenhaus, Collins, dan Shaw (2003)

mengartikan work-life balance sebagai taraf ketika individu dapat

menyelaraskan kepuasan dan keterlibatan perannya dalam pekerjaan

maupun keluarga.

Definisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi work-

life balance yang dikemukakan oleh McDonald dan Bradley (2005), yaitu

sejauh mana individu secara seimbang dapat terlibat dan merasa puas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

13

dengan peran-perannya dalam pekerjaan maupun kehidupan lainnya di

luar pekerjaan.

2. Aspek-aspek Work-Life Balance

McDonald dan Bradley (2005) menyebutkan bahwa terdapat tiga

aspek dalam work-life balance, yaitu:

2.1. Keseimbangan waktu (time balance)

Aspek ini menyangkut adanya keseimbangan antara waktu yang

digunakan untuk melakukan peran individu dalam pekerjaan dan

kehidupan lain di luar pekerjaan.

2.2. Keseimbangan keterlibatan (involvement balance)

Aspek ini berkaitan dengan seimbangnya keterlibatan individu secara

psikologis dan komitmennya terhadap peran dalam pekerjaan

maupun kehidupan di luar pekerjaan.

2.3. Keseimbangan kepuasan (satisfaction balance)

Aspek ini menekankan pada tingkat kepuasan individu yang

seimbang dalam menjalankan perannya pada pekerjaan maupun

kehidupan di luar pekerjaan.

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Work-Life Balance

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang dalam

mencapai work-life balance (McDonald & Bradley, 2005; Poulose &

Sudarsan, 2014), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

14

3.1.Gender

Pada beberapa tempat gender sangat memengaruhi work-life balance.

Ketidaksetaraan gender seringkali dikaitkan dengan sistem pembagian

tugas dalam keluarga yang dilakukan secara tradisional. Pada sistem

ini, mengurus pekerjaan rumah tangga dianggap sebagai tugas utama

seorang wanita sehingga cenderung rentan mengalami konflik peran

ketika mereka juga memilih terjun ke dalam dunia kerja.

3.2.Psychological Well-being

Psychological well-being seringkali dikaitkan dengan pencapaian

work-life balance pada individu. Individu yang memiliki psychological

well-being tinggi cenderung memiliki tingkat work-life balance yang

lebih tinggi. Psychological well-being sendiri mengarah pada sifat-sifat

psikologis yang positif, seperti penerimaan diri, harapan, dan

optimisme.

3.3.Kecerdasan emosi

Kemampuan individu untuk mengelola emosi dan perasaan dapat

memengaruhi pencapaian work-life balance individu. Individu dengan

kecerdasan emosi yang tinggi cenderung memiliki work-life balance

yang tinggi pula.

3.4.Work Arrangements

Pengaturan jam kerja yang fleksibel dapat membantu pekerja untuk

menyeimbangkan perannya dalam pekerjaan dan kehidupan di luar

pekerjaan. Hal tersebut terjadi karena karyawan lebih memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

15

kesempatan untuk mengatur sendiri waktu untuk bekerja dan tanggung

jawab lainnya secara lebih efektif.

3.5.Work Support

Dukungan yang berasal dari tempat kerja, seperti dukungan dari atasan

sangat memengaruhi individu dalam mencapai work-life balance.

Semakin tinggi dukungan yang diterima dari tempat kerja, maka

semakin tinggi pula tingkat work-life balance pada seorang pekerja.

Dukungan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan kerja yang dapat

memfasilitasi pekerja untuk menyeimbangkan tuntutan dan tanggung

jawabnya terhadap pekerjaan dan kehidupan lain di luar pekerjaan.

3.6.Job stress

Job stress merupakan situasi tegang atau tidak nyaman di lingkungan

pekerjaan yang cenderung membuat individu merasa tertekan. Kondisi

tersebut dapat menghambat tercapainya work-life balance pada

individu.

3.7.Childcare Responsibilities

Jumlah anak dan tanggung jawab pengasuhan berkaitan erat dengan

tingkat keseimbangan peran dalam pekerjaan dan keluarga. Jumlah

anak dan tanggung jawab pengasuhan yang lebih banyak berkorelasi

dengan rendahnya tingkat work-life balance pada seseorang.

3.8.Family Support

Dukungan sosial dari keluarga sangat berpengaruh pada tingkat work-

life balance pada seseorang. Dukungan sosial keluarga yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

16

cenderung berhubungan dengan tingkat work-life balance yang tinggi

pula pada seorang pekerja. Ada berbagai strategi yang dapat ditempuh

oleh seseorang untuk mencapai work-life balance, seperti dengan cara

meminta orang yang dipercaya untuk mengambil alih pekerjaan rumah

atau dengan mengatur jam kerja yang lebih fleksibel.

B. DUKUNGAN SOSIAL

1. Definisi Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk

perhatian, penghargaan, dan bantuan yang diberikan kepada seseorang.

Dukungan tersebut dapat diberikan oleh beberapa pihak, seperti pasangan

atau orang yang dicintai, keluarga, teman, atau komunitas organisasi

(Sarafino & Smith, 2010). Taylor, Peplau, dan Sears (2006) menyebutkan

bahwa dukungan sosial merupakan suatu perhatian dan penghargaan yang

dapat diberikan oleh pasangan, anggota keluarga, komunitas sosial, serta

coworkers dan supervisors yang ada di tempat kerja.

Sarafino dan Smith (2010) menyebutkan bahwa dukungan sosial

yang mengarah pada tindakan nyata atau benar-benar dilakukan orang lain

disebut sebagai received support. Di sisi lain, dukungan sosial juga dapat

mengacu pada persepsi individu akan adanya kenyamanan, kepedulian,

dan bantuan yang tersedia ketika diperlukan atau disebut sebagai

perceived support.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

17

Berdasarkan uraian tersebut, maka definisi dukungan sosial yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perceived social support yang

diartikan sebagai persepsi individu terhadap adanya perhatian,

penghargaan, dan bantuan yang diberikan oleh keluarga, pasangan, teman,

supervisors, komunitas organisasi maupun sosial ketika diperlukan.

2. Aspek-aspek Dukungan Sosial

Aspek-aspek dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan

operasionalisasi dari empat jenis atau bentuk dukungan sosial yang

dikemukakan oleh Sarafino dan Smith (2010). Keempat aspek dukungan

sosial tersebut, yaitu:

2.1. Emotional Support

Dukungan emosional merupakan dukungan yang diberikan pada

seseorang dalam bentuk perhatian, kepedulian, rasa empati,

penerimaan, dan dorongan sehingga orang tersebut merasa dicintai

dan diperhatikan ketika sedang menghadapi tekanan dalam

hidupnya.

2.2. Instrumental Support

Dukungan instrumental melibatkan adanya bantuan langsung yang

bisa berupa barang, bantuan finansial maupun bantuan jasa dari

orang lain untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu ketika seseorang

sedang menghadapi tekanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

18

2.3. Informational Support

Dukungan ini diberikan dalam bentuk saran, arahan, atau feedback

yang dapat membantu seseorang untuk menemukan jalan keluar dari

masalah yang sedang dihadapi.

2.4. Companionship Support

Dukungan ini merupakan bentuk dukungan yang memberikan rasa

kebersamaan dalam kelompok yang saling berbagi minat dan

melakukan aktivitas sosial bersama

3. Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Dukungan sosial dapat diperoleh individu dari berbagai sumber

yang ada di lingkungan sosial. Sarafino dan Smith (2010) mengatakan

bahwa individu dapat memperoleh dukungan yang datang dari berbagai

sumber, seperti pasangan, keluarga, teman, dan organisasi. Sumber-

sumber dukungan tersebut akan memberikan bantuan sewaktu-waktu

dibutuhkan.

Dukungan sosial juga dapat diperoleh dari pasangan, anggota

keluarga, teman, komunitas atau kontak sosial, dan orang lain dalam

komunitas keagamaan (Taylor et al., 2006). Selain itu, dukungan juga

dapat berasal dari lingkungan atau tempat kerja yang biasa diberikan oleh

supervisor atau atasan dan rekan kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

19

C. DEFINISI WANITA PEKERJA DAN PERKEMBANGAN WANITA

DEWASA DINI

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) mendefinisikan wanita sebagai

“perempuan dewasa”, sedangkan pekerja diartikan sebagai “orang yang

bekerja; orang yang menerima upah atas hasil kerjanya”. Pada penelitian ini,

definisi upah didasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti

“uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai

pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu; gaji;

imbalan”. Berdasarkan definisi-definisi yang telah diuraikan tersebut maka

wanita pekerja dapat diartikan sebagai seorang perempuan dewasa yang

melakukan suatu pekerjaan dan menerima upah atau gaji atas hasil kerjanya.

Masa dewasa dini merupakan salah satu rentang kehidupan dengan

berbagai tugas perkembangan yang mengarah pada penyesuaian diri individu

terhadap pola kehidupan baru dan berbagai harapan sosial. Masa ini dimulai

ketika seseorang berada pada usia 20 tahun hingga sekitar usia 40 tahun

(Papalia, Olds, & Feldman, 2008). Pada masa dewasa dini, seseorang mulai

memegang peran baru, seperti peran sebagai suami/istri, orang tua, dan

pencari nafkah. Menurut Hurlock (1998), masa dewasa dini memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Masa pengaturan

Pada usia dewasa dini, seseorang mulai mengatur segala hal yang

berkaitan dengan peran dan tanggung jawabnya terhadap tugas

perkembangan pada masa tersebut. Pada laki-laki, masa dewasa dini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

20

merupakan saat untuk mulai memegang tanggung jawab utama di bidang

pekerjaan atau berkarier, sedangkan wanita mulai bertanggung jawab

terhadap perannya sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

2. Usia reproduktif

Masa dewasa dini ditandai dengan adanya kesiapan individu untuk

menerima tanggung jawab baru sebagai orang tua. Hal tersebut menjadi

peran yang sangat penting dalam hidup orang dewasa. Pada umumnya,

orang akan menikah dan mulai menjadi orang tua pada usia dua puluh

hingga awal tiga puluhan tahun.

3. Masa dewasa dini sebagai “masa bermasalah”

Pada masa dewasa dini, seseorang cenderung akan mengalami banyak

masalah karena adanya berbagai perubahan dan tanggung jawab baru.

Orang dewasa dini cenderung kesulitan melakukan penyesuaian diri pada

berbagai persoalan yang dihadapi, seperti persoalan pekerjaan, peran

sebagai orang tua, dan peran sebagai warga negara. Kesulitan penyesuaian

diri tersebut dipengaruhi oleh beberapa alasan, seperti kurangnya

persiapan untuk menghadapi masalah pada masa dewasa serta kurangnya

bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang

terjadi pada usia dewasa muda.

4. Masa ketegangan emosional

Ketegangan emosi cenderung banyak terjadi ketika seseorang memasuki

usia dewasa dini karena adanya berbagai peran baru yang harus dikuasai.

Orang muda diharapkan telah mampu memecahkan berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

21

permasalahan yang dihadapi tersebut pada pertengahan usia tiga puluhan

sehingga lebih tenang secara emosional. Apabila seseorang tidak mampu

melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai masalah pada usia tersebut

maka ketegangan emosi akan terus berlanjut sehingga menimbulkan

keresahan.

5. Masa keterasingan sosial

Peran baru yang dimiliki oleh orang dewasa dini, seperti bekerja,

mengurus rumah tangga, dan mengasuh anak seringkali membuat

hubungan mereka dengan teman sebaya menjadi renggang. Kesibukan

mereka terhadap peran baru memengaruhi berkurangnya keterlibatan

mereka dalam aktivitas kelompok dan sosialisasi. Erikson menyebut masa

ini sebagai krisis keterasingan. Orang dewasa dini membutuhkan

penyesuaian diri untuk mengatasai krisis ini sehingga mereka tidak larut

dalam kesepian.

6. Masa Ketergantungan

Masa ketergantungan biasanya terjadi pada awal memasuki usia dewasa

dini. Pada masa tersebut, seseorang cenderung masih bergantung pada

orang lain, seperti orang tua untuk membiayai pendidikan yang akan

digunakan untuk bekal bekerja.

7. Masa perubahan nilai

Pada usia dewasa dini, seseorang cenderung akan mengalami adanya

perubahan nilai-nilai. Orang dewasa cenderung akan lebih berpedoman

pada nilai-nilai tradisional untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

22

sosial yang baru sehingga dapat diterima oleh lingkungan sosial tempat

mereka berada.

8. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru

Masa dewasa dini merupakan periode perkembangan yang banyak

mengalami perubahan. Orang muda harus melakukan penyesuaian diri

terhadap gaya-gaya hidup sebagai orang tua dan peran gender dalam

kehidupan keluarga saat ini.

9. Masa kreatif

Masa dewasa dini merupakan kesempatan bagi seseorang untuk

mewujudkan keinginan-keinginan sesuai dengan minat dan kemampuan

yang dimiliki. Orang dewasa cenderung lebih memiliki kebebasan karena

berkurangnya aturan-aturan yang mengikat dari lingkungan sekitarnya.

Hurlock (1998) mengemukakan ada beberapa tugas perkembangan

masa dewasa dini, seperti mendapatkan suatu pekerjaan, membangun hidup

berkeluarga, membesarkan anak-anak, mengurus rumah tangga, menerima

tanggung jawab sebagai warga negara, dan bergabung dalam kelompok-

kelompok sosial di sekitarnya. Pada generasi-generasi terdahulu, masa dewasa

dini pada lelaki diartikan sebagai saat menerima tanggung jawab utama untuk

membangun karir, sedangkan wanita mulai menerima tanggung jawab sebagai

ibu yang mengasuh anak-anak dan mengurus rumah tangga. Akan tetapi, saat

ini banyak wanita dewasa dini juga turut memainkan peran dalam dunia kerja

atau berkarir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

23

Keterlibatan wanita dalam dunia kerja tersebut tentu menuntut

kemampuan mereka untuk melakukan penyesuaian diri terhadap tugas-tugas

perkembangan lain pada masa dewasa dini. Selain tanggung jawab terhadap

pekerjaan, pengasuhan terhadap anak juga menjadi tanggung jawab serta tugas

perkembangan yang sangat penting dan utama karena anak pada umumnya

sedang dalam usia-usia yang membutuhkan perhatian besar.

Tugas-tugas utama pada wanita dewasa dini tersebut tentu menjadi

tantangan tersendiri bagi mereka. Meskipun terjadi kemajuan terhadap hak-

hak perempuan, seperti keterlibatan mereka dalam dunia kerja, pembagian

peran gender secara tradisional masih sering dijumpai pada keluarga-keluarga.

Hal tersebut menyebabkan wanita memiliki peran yang lebih dominan

daripada laki-laki dalam mengasuh anak dan mengurus rumah tangga di luar

jam kerja (Berk, 2012).

Keberhasilan wanita dalam menguasai tugas perkembangan pada

usia dewasa dini sangat memengaruhi keberhasilan dan kebahagiaan mereka

pada saat itu maupun pada tingkat kehidupan selanjutnya. Akan tetapi, apabila

tugas-tugas perkembangan tersebut tidak mampu dikuasai dengan baik maka

dapat menjadi hambatan bagi mereka dalam melalui tahap perkembangan

selanjutnya. Oleh karena itu, penyesuaian diri perlu dilakukan agar wanita

berhasil menguasai tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dini tersebut

dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa wanita

pekerja usia dewasa dini (20 – 40 tahun) yang digunakan sebagai subjek pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

24

penelitian ini adalah wanita yang telah bekerja pada suatu instansi atau

perusahaan tertentu, telah menikah, dan memiliki anak yang masih tinggal

bersama.

D. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN

WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA

DINI

Dukungan sosial merupakan suatu bentuk perhatian, penghargaan,

dan bantuan yang diberikan pada seseorang (Sarafino & Smith, 2010).

Dukungan tersebut dapat berasal dari beberapa sumber, seperti pasangan,

keluarga, supervisor, dan coworker (Taylor, Peplau, & Sears, 2006).

Dukungan sosial memiliki aspek-aspek yang terdiri dari dukungan emosional

(emotional support), dukungan instrumental (instrumental support), dukungan

informasi (informational support), dan companionship support (Sarafino &

Smith, 2010).

Aspek dukungan emosional terjadi ketika seseorang mendapatkan

perhatian, kepedulian, empati, penerimaan, dan dorongan, sehingga orang

tersebut tetap merasa dicintai dan diperhatikan saat sedang menghadapi

tekanan dalam hidupnya. Aspek dukungan instrumental terjadi ketika

seseorang mendapatkan bantuan langsung saat menghadapi suatu tekanan.

Pada aspek dukungan informasi, seseorang akan mendapatkan dukungan

dalam bentuk saran, arahan, atau feedback, sehingga dapat membantu orang

tersebut untuk menemukan jalan keluar dari masalahnya, sedangkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

25

aspek companionship support, seseorang akan mendapatkan dukungan yang

memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok dengan saling berbagi minat

dan melakukan aktivitas sosial bersama.

Penelitian terdahulu menemukan bahwa wanita yang memiliki

tingkat dukungan sosial tinggi cenderung memiliki tingkat work-life balance

yang lebih tinggi pula (Marcinkus, Whelan-Berry, & Gordon, 2007). Hal ini

terjadi karena adanya peran lingkungan sosial yang menyediakan berbagai

bentuk dukungan pada mereka ketika dibutuhkan. Persepsi terhadap adanya

dukungan tersebut akan sangat membantu wanita pekerja untuk mencapai

keseimbangan peran dalam pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan.

Pada wanita bekerja, dukungan emosional berkaitan erat dengan

pencapaian work-life balance. Lingkungan kerja dan keluarga yang penuh

dengan perhatian, kepedulian, empati, dan penerimaan cenderung akan

membuat seseorang merasa berharga dan dicintai, sehingga mereka akan lebih

mudah untuk menyeimbangkan perannya dalam pekerjaan dan kehidupan di

luar pekerjaan. Sebagai contoh, pengertian dan kesediaan suami untuk

mendengarkan keluh kesah istrinya ketika sedang mengalami masalah di

tempat kerja cenderung akan mengurangi tekanan yang dialami, sehingga akan

mempermudah pencapaian work-life balance pada wanita bekerja. Hal ini

didukung dengan penelitian yang menemukan bahwa emotional support dari

pasangan berhubungan positif dengan work-life balance (Abendroth & den

Dulk, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

26

Dukungan sosial lain yang berhubungan erat dengan pencapaian

work-life balance pada wanita bekerja adalah dukungan instrumental.

Dukungan tersebut biasa diberikan dalam bentuk bantuan langsung. Pada

perusahaan, dukungan instrumental yang diberikan biasanya berupa

kebijakan-kebijakan yang mendukung pemenuhan kebutuhan karyawan.

Kebijakan-kebijakan yang diterapkan diantaranya adalah fleksibilitas pekerja

dalam mengatur jadwal kerja dan penyediaan fasilitas day care. Kebijakan-

kebijakan tersebut cenderung berpengaruh pada peningkatan work-life balance

karyawan karena dapat memberi kesempatan bagi karyawan untuk mengatur

perannya. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian Hayman

(2009) yang menyebutkan bahwa flexible work-schedule terbukti berkorelasi

dengan work-life balance. Selain itu, dukungan instrumental dari pasangan

juga dapat memengaruhi work-life balance pada pekerja. Hal tersebut

mungkin terjadi ketika ada pembagian peran dalam keluarga. Sebagai contoh,

suami yang mau terlibat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengurus

anak tentu dapat meringankan beban yang dialami oleh istrinya akibat tuntutan

kerja yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan. Hal tersebut didukung

dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa kontribusi dan peran pasangan

untuk ikut mengurus pekerjaan rumah berhubungan dengan work-life balance

(Gordon & Whelan-Berry, 2004). Dengan adanya perpesepsi dukungan

instrumental yang tinggi, maka wanita pekerja akan merasa lebih ringan

bebannya, sehingga mereka juga lebih mudah mencapai work-life balance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

27

Aspek dukungan informasi juga berhubungan dengan pencapaian

work-life balance pada seorang pekerja. Dalam bekerja, ketersediaan saran

atau arahan dari supervisor ketika karyawannya mengalami masalah atau

kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya cenderung berhubungan dengan

pencapaian work-life balance. Dukungan informasi yang diberikan akan

membantu karyawan untuk segera menemukan jalan keluar dari kesulitannya,

sehingga tidak akan menyita terlalu banyak waktu hanya untuk berfokus pada

pekerjaan dan mengabaikan perannya yang lain.

Selain ketiga aspek dukungan sosial yang telah diuraikan tersebut,

dukungan yang diperoleh melalui kebersamaan dalam kelompok juga

cenderung berhubungan dengan pencapaian work-life balance pada wanita

bekerja. Hal ini terjadi karena di dalam kelompok tersebut karyawan dapat

saling berbagi minat dan melakukan aktivitas bersama sehingga mereka akan

merasakan kebersamaan yang saling menguatkan satu sama lain. Persepsi

yang tinggi terhadap adanya kebersamaan dalam sebuah kelompok dapat

memberikan penguatan bagi wanita pekerja dalam menjalani dan menghadapi

permasalahan perannya, sehingga dapat mendukung tercapainya work-life

balance.

Sebaliknya, pekerja wanita yang kurang menunjukkan adanya

gambaran kondisi dari keempat aspek dukungan sosial yang telah diuraikan

tersebut maka juga akan memiliki tingkat work-life balance yang rendah.

Mereka cenderung akan memiliki konflik peran yang lebih tinggi (Lapierre &

Allen, 2006). Hal tersebut mungkin terjadi karena mereka merasa harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

28

memenuhi memenuhi dan menghadapi berbagai tuntutan yang ada dalam

waktu yang sama seorang diri.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pekerja

wanita yang mempersepsikan adanya dukungan sosial yang tinggi akan

memiliki work-life balance yang tinggi pula. Sebaliknya, pekerja wanita yang

mempersepsikan dukungan sosial yang rendah akan memiliki tingkat work-life

balance yang rendah pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

29

E. KERANGKA PENELITIAN

Dukungan Sosial

Tinggi Rendah

1. Individu mempersepsikan

keberadaan lingkungan sosial yang

penuh dengan perhatian,

kepedulian, empati, dan

penerimaan.

2. Individu mempersepsikan

ketersediaan dukungan yang berupa

bantuan langsung saat dibutuhkan.

3. Individu merasa mendapatkan

saran, arahan, atau feedback yang

dibutuhkan ketika menghadapi

kesulitan atau masalah.

4. Individu merasakan adanya

kebersamaan dalam kelompok yang

saling menguatkan satu sama lain.

1. Individu mempersepsikan tidak

adanya perhatian, kepedulian,

empati, dan penerimaan dari

lingkungan sosial.

2. Individu mempersepsikan

ketidaktersediaan dukungan yang

berupa bantuan langsung saat

dibutuhkan.

3. Indvidu merasa kesulitan

mendapatkan saran, arahan, atau

feedback yang dibutuhkan saat

menghadapi kesulitan atau masalah.

4. Individu tidak merasakan adanya

kebersamaan yang saling

menguatkan satu sama lain dalam

kelompok.

1. Individu memiliki waktu yang

seimbang untuk melakukan peran

dalam pekerjaan dan kehidupan di

luar pekerjaan.

2. Individu memiliki keseimbangan

keterlibatan secara psikologis dan

berkomitmen terhadap peran dalam

pekerjaan dan kehidupan di luar

pekerjaan.

3. Individu memiliki kepuasan

terhadap perannya dalam pekerjaan

dan kehidupan di luar pekerjaan

yang seimbang.

1. Individu kesulitan menyeimbangkan

waktu untuk melakukan peran dalam

pekerjaan dan kehidupan di luar

pekerjaan.

2. Individu kurang memiliki

keseimbangan keterlibatan secara

psikologis dan komitmen terhadap

perannya dalam pekerjaan maupun

kehidupan di luar pekerjaan.

3. Individu tidak memiliki kepuasan

yang seimbang terhadap perannya

dalam pekerjaan dan kehidupan di

luar pekerjaan.

Work-Life Balance

Tinggi

Work-Life Balance

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

30

F. HIPOTESIS

Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara

dukungan sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa dini.

Artinya, semakin tinggi tingkat persepsi terhadap dukungan sosial yang

dimiliki wanita pekerja usia dewasa dini, maka semakin tinggi pula tingkat

work-life balance yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah

tingkat persepsi terhadap dukungan sosial yang dimiliki wanita pekerja usia

dewasa dini, maka tingkat work-life balance yang dimiliki juga semakin

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang termasuk dalam jenis

penelitian korelasional. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat korelasi

antara dukungan sosial dengan work-life balance pada wanita bekerja.

B. VARIABEL PENELITIAN

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu:

1. Variabel Dependen : Work-Life Balance

2. Variabel Independen : Dukungan Sosial

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Work-Life Balance

Definsi operasional work-life balance pada penelitian ini yaitu sejauh

mana wanita pekerja merasa puas dan terlibat secara seimbang pada peran-

perannya dalam pekerjaan maupun kehidupan lainnya di luar pekerjaan.

Work-life balance ini akan diukur menggunakan skala work-life balance.

Work-life balance dapat dilihat dari skor total yang diperoleh melalui

pengerjaan skala work life-balance. Semakin tinggi skor total yang

diperoleh responden, maka semakin tinggi tingkat work-life balance yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

32

dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah perolehan skor, maka semakin

rendah tingkat work-life balance pada wanita pekerja.

2. Dukungan Sosial

Definisi operasional dukungan sosial yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perceived social support yang diartikan sebagai

persepsi wanita pekerja terhadap adanya perhatian, penghargaan, dan

bantuan yang diberikan oleh keluarga, pasangan, teman, supervisors,

komunitas organisasi maupun sosial ketika diperlukan. Dukungan sosial

ini akan diukur menggunakan skala dukungan sosial. Dukungan Sosial

dapat dilihat dari skor total yang diperoleh melalui pengisian skala

dukungan sosial. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin

tinggi persepsi dukungan sosial pada wanita pekerja. Sebaliknya, semakin

rendah perolehan skor, maka semakin rendah persepsi dukungan sosial.

D. RESPONDEN PENELITIAN

Responden penelitian ini dipilih menggunakan metode nonprobability

sampling dengan jenis purposive sampling (Siregar, 2013). Metode ini

dilakukan dengan cara memilih responden berdasarkan kriteria atau ciri-ciri

tertentu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria responden

yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu karyawan wanita yang telah menikah,

berusia 20-40 tahun, sudah memiliki anak dan tinggal bersama (maksimal 2

anak), dan bekerja di bagian produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

33

Responden yang berusia dewasa dini atau berusia 20-40 tahun dipilih

karena pada usia ini mereka memasuki usia produktif. Selain itu, pada usia

tersebut seseorang juga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi

seperti mulai memasuki dunia kerja, menikah, dan menjadi orang tua. Selain

itu, responden yang dipilih adalah yang sudah memiliki anak dan masih

tinggal bersama sehingga responden cenderung memiliki tanggung jawab

yang lebih besar di luar pekerjaan, seperti mengurus rumah tangga dan

mengasuh anak. Responden yang dipilih juga merupakan karyawan bagian

produksi karena mereka cenderung memiliki pengaturan jam kerja yang lebih

ketat atau tidak fleksibel dan memiliki latar belakang pendidikan yang lebih

rendah dibandingkan karyawan lainnya.

E. PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua buah skala,

yaitu skala work-life balance dan skala dukungan sosial. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan terdiri dari:

1. Penyusunan Blue Print

Penyusunan blueprint masing-masing skala adalah sebagai berikut:

1.1. Skala Work-Life Balance

Skala work-life balance disusun peneliti berdasarkan tiga aspek

work-life balance yang dikemukakan oleh McDonald dan Bradley

(2005). Ketiga aspek tersebut adalah keseimbangan waktu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

34

keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan. Blueprint

Skala Work-Life Balance dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Blueprint Skala Work-Life Balance

Dimensi/Aspek Item

Jumlah Prosentase favorable unfavorable

Keseimbangan

Waktu

8 8 16 33,33 %

Keseimbangan

Keterlibatan

8 8 16 33,33 %

Keseimbangan

Kepuasan

8 8 16 33,33 %

Total 24 24 48 100

1.2. Skala Dukungan Sosial

Skala dukungan sosial disusun peneliti berdasarkan empat

aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino dan Smith

(2010). Keempat aspek tersebut adalah emotional support,

instrumental support, informational support, dan companionship

support. Blueprint Skala Dukungan Sosial dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.

Blueprint Skala Dukungan Sosial

Dimensi/Aspek Item

Jumlah Prosentase favorable unfavorable

Emotional

support

6 6 12 25 %

Instrumental

Support

6 6 12 25 %

Informational

support

6 6 12 25 %

Companionship

support

6 6 12 25 %

Total 24 24 48 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

35

2. Penulisan Item

Pada tahap ini, peneliti melakukan penulisan item sesuai blueprint

masing-masing skala yang telah disusun sebelumnya. Peneliti menulis 48

item work-life balance dan 48 item dukungan sosial berdasarkan definisi

masing-masing atribut psikologis yang telah ditetapkan. Peneliti berasumsi

bahwa dengan jumlah item yang ditulis, maka masih didapatkan sekitar

50% item yang berkualitas untuk disusun menjadi bentuk item final.

Jumlah item yang tidak terlalu besar tersebut juga mempertimbangkan

keterbatasan waktu responden karena adanya target produksi yang harus

dipenuhi. Selain itu, jumlah item yang tidak terlalu besar juga bertujuan

untuk mengantisipasi terjadinya kelelahan dan kebosanan pada responden

ketika mengisi kuisioner.

Jenis skala yang digunakan untuk mengukur work-life balance dan

dukungan sosial pada penelitian ini adalah skala likert. Responden akan

diminta untuk memberikan respon yang paling menggambarkan kondisi

responden pada setiap pernyataan yang diberikan. Respon yang disediakan

terdiri dari empat pilihan, yaitu “Sangat Sesuai”, “Sesuai”, “Tidak Sesuai”,

dan “Sangat Tidak Sesuai”. Pada kedua skala pengukuran (skala work-life

balance dan skala dukungan sosial) tidak tersedia pilihan jawaban netral.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kecenderungan subjek untuk

memberikan penilaian tengah (central tendency effect) yang dapat

berpengaruh pada rendahnya tingkat validitas (Kline, 1986 dalam

Supratiknya, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

36

3. Review dan Revisi Item

Setelah melakukan penulisan item, peneliti memeriksakan item-

item tersebut kepada dosen pembimbing skripsi. Review item yang

dilakukan mencakup pemeriksaan terhadap ketepatan dan kesesuaian

penulisan isi item dengan definisi serta aspek-aspek atau dimensi yang

telah ditentukan sebelumnya. Pemeriksaan juga dilakukan terkait dengan

adanya kesalahan teknis penulisan item, seperti penggunaan kata-kata

yang bermakna frekuensi (“sering”, “selalu”, “jarang), penggunaan kata-

kata yang bermakna negatif seperti kata “tidak”, tata bahasa dan ejaan

yang digunakan, serta adanya beberapa gagasan yang ditulis dalam satu

item. Selain itu, pemeriksaan item juga dilakukan terkait dengan pemilihan

kata yang sesuai dengan konteks responden. Setelah dilakukan

pemeriksaan item, peneliti kemudian melakukan perbaikan sesuai dengan

catatan-catatan yang telah diberikan oleh dosen pembimbing skripsi.

4. Validitas Isi

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

yang dilakukan dengan cara meminta pendapat ahli (Kountur, 2003). Pada

penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas isi dengan cara

memeriksakan item yang dibuat pada ahlinya yaitu dosen pembimbing

skripsi (expert judgement). Pemeriksaan validitas ini dilakukan untuk

melihat relevansi atau taraf kesesuaian dan ketepatan item dengan

konstruk psikologis yang akan diukur (Supratiknya, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

37

5. Uji Coba Pendahuluan

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan uji

coba pendahuluan secara informal pada 5 orang sampel yang memiliki

karakteristik sama dengan responden penelitian. Langkah ini dilakukan

untuk mengetahui apakah petunjuk pengerjaan skala dapat dipahami oleh

responden sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pengerjaan.

Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah item-item

yang dibuat dapat dipahami dan dikerjakan oleh responden, serta untuk

melihat rata-rata waktu yang dibutuhkan responden untuk menyelesaikan

pengisian skala (Supratiknya, 2014). Pertanyaan-pertanyaan dan masukan

responden selama uji coba digunakan peneliti untuk menyempurnakan

skala penelitian yang telah disusun.

6. Uji Coba Alat Ukur

Peneliti melakukan uji coba alat ukur sesungguhnya terhadap 89

orang sampel yang memiliki kesamaan karakteristik dengan responden

penelitian di PT Panen Mas Jogja. Uji coba penelitian dilakukan pada

tanggal 12 Juni 2017 sampai dengan 21 Juni 2017. Dari 89 skala yang

disebar, diperoleh 80 skala yang terisi lengkap dan dapat dianalisis.

Peneliti selanjutnya melakukan seleksi item berdasarkan hasil uji

coba yang telah dilakukan. Seleksi item dilakukan dengan memilih item-

item yang memiliki daya diskriminasi item tinggi. Hal ini dilakukan agar

skala tersebut mampu membedakan subjek berdasarkan tinggi rendahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

38

atribut yang diukur (Supratiknya, 2014). Daya diskriminasi item

didapatkan dengan melakukan perhitungan koefisien korelasi item-total.

Item dapat dikatakan baik apabila memiliki koifisien korelasi item-total

≥0,30 (Azwar, 2009). Selain itu, item yang baik juga harus memiliki

koefisien korelasi total item yang bernilai positif (Supratiknya, 2014).

Dengan demikian, item yang memiliki koefisien korelasi item total

bernilai negatif atau <0,3 harus digugurkan.

Hasil uji coba skala work-life balance menunjukkan bahwa

terdapat 15 item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3 dan

bernilai negatif sehingga harus digugurkan. Setelah dilakukan

pengguguran terhadap 15 item tersebut peneliti kembali menghitung

koefisien korelasi item total. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut,

diperoleh hasil bahwa masih terdapat 1 item yang memiliki koefisien

korelasi item total <0,3 sehingga harus digugurkan. Dengan demikian,

terdapat 32 item yang memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,3 sehingga

dapat dikatakan sebagai item yang lolos. Akan tetapi, dengan

mempertimbangkan keterbatasan waktu responden dan sebaran item yang

tidak merata antar aspek, maka peneliti menggugurkan lagi 8 item yang

memiliki koefisien korelasi item total terendah pada setiap aspek atau

dimensi. Dengan demikian, terdapat 24 item yang digunakan untuk

pengambilan data. Distribusi item skala work-life balance dapat dilihat

pada Tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

39

Tabel 3.

Distribusi Item Skala Work-Life Balance Setelah Uji Coba

Dimensi/Aspek Item Jumlah

Item Lolos Favorable Unfavorable

Keseimbangan

Waktu

4*, 17(5), 20*,

22(8), 27(11),

29*, 31(19), 37*

1*, 3*, 6*,

14(4), 35(14),

42*, 44(1),

46(21)

8

Keseimbangan

Keterlibatan

5(23), 13*, 21(7),

33(13), 34*,

38(15), 40*, 48*

10(3), 11*,

18*, 24(9),

32*, 36*,

41(18), 43(20)

8

Keseimbangan

Kepuasan

7(2), 12*, 15*,

16*, 25*, 26(10),

28(17), 30(12)

2*, 8*, 9*,

19(6), 23*,

39(16), 45(22),

47(24)

8

Jumlah Item Lolos 12 12 24

Keterangan:

1. Item yang dicetak tebal dengan tanda bintang (*) adalah item yang

tidak lolos atau gugur

2. Item dengan tanda bintang (*) tanpa ditebalkan adalah item yang

digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah item antar aspek

3. Item di dalam tanda kurung (()) adalah nomor item yang digunakan

dalam pengambilan data

Hasil uji coba skala dukungan sosial menunjukkan bahwa terdapat

13 item yang memiliki koefisien korelasi item total <0,3 dan bernilai

negatif sehingga harus digugurkan. Dengan demikian, terdapat 35 item

yang memiliki koefisien korelasi item total ≥ 0,3 sehingga dapat dikatakan

sebagai item yang lolos. Akan tetapi, dengan mempertimbangkan

keterbatasan waktu responden dan sebaran item yang tidak merata antar

aspek, maka peneliti menggugurkan lagi 11 item yang memiliki koefisien

korelasi item total terendah pada setiap aspek atau dimensi. Hasil akhir

seleksi item menunjukkan bahwa terdapat 24 item yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

40

pengambilan data. Sebaran item skala dukungan sosial dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4.

Distribusi Item Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba

Dimensi/Aspek Item Jumlah

Item Lolos Favorable Unfavorable

Emotional

support

1*, 17(8),

22(10), 26(14),

30*, 42*

11(4), 12(5),

15*, 18*,

27(15), 37*

6

Instrumental

Support

2*, 14*, 25(13),

40(21), 45*,

46(23)

5*, 10(3), 13(6),

35(20), 36*, 43*

6

Informational

support

3*, 6*, 9(2),

20(11), 29(17),

44*

7*, 16(7), 24*,

31(18), 38*,

41(22), 45*

6

Companionship

support

4*, 8(1), 23(12),

32*, 33*, 47(19)

19*, 21(9),

28(16), 34(24),

39*, 48*

6

Jumlah Item Lolos 12 12 24

Keterangan:

1. Item yang dicetak tebal dengan tanda bintang (*) adalah item yang

tidak lolos atau gugur

2. Item dengan tanda bintang (*) tanpa ditebalkan adalah item yang

digugurkan untuk menyeimbangkan jumlah item antar aspek

3. Item di dalam tanda kurung (()) adalah nomor item yang digunakan

dalam pengambilan data

F. PEMERIKSAAN RELIABILITAS ALAT UKUR PENELITIAN

Uji reliabilitas skala pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan

menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan SPSS for windows

versi 18. Reliabilitas skala pengukuran semakin tinggi apabila koefisien

reliabilitas yang didapatkan semakin mendekati angka 1,00. Sebaliknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

41

apabila koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0 maka reliabilitas

skala pengukuran tersebut semakin rendah (Azwar, 2009). Guilford (1956,

dalam Supratiknya, 2014) menyebutkan bahwa reliabilitas suatu alat ukur

dianggap memuaskan apabila memiliki koefisien ≥0,70. Berdasarkan hasil uji

coba, skala work-life balance pada penelitian ini memiliki koefisien

reliabilitas sebesar 0,923, sedangkan skala dukungan sosial memiliki koefisien

reliabilitas sebesar 0,922. Dengan demikian, skala work-life balance dan skala

dukungan sosial yang telah disusun peneliti dapat dikatakan reliabel.

G. METODE ANALISIS DATA

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara dukungan sosial dan work-life balance pada wanita pekerja

usia dewasa dini. Apabila uji asumsi terpenuhi, maka hipotesis penelitian ini

akan diuji menggunakan uji statistik parametrik, yaitu uji korelasi Product

Moment Pearson (Santoso, 2010). Akan tetapi, uji hipotesis akan dilakukan

menggunakan uji korelasi Spearman Rho apabila uji asumsi tidak terpenuhi.

Dalam uji korelasi, nilai koefisien korelasi yang berada dalam rentang -1

hingga 1 menunjukkan adanya hubungan yang positif atau negatif kedua

variabel penelitian (Santoso, 2010). Hipotesis penelitian dapat diterima

apabila nilai signifikansi yang diperoleh <0,05. Dua syarat atau uji asumsi

yang harus dipenuhi dalam uji korelasi Product Moment Pearson, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

42

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menjadi salah satu uji asumsi yang harus dipenuhi

dalam perhitungan statistik parametrik. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui apakah data penelitian memiliki sebaran yang normal atau

tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

uji one sample Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dapat dikatakan memiliki

sebaran normal apabila memiliki taraf signifikansi >0,05 (Santoso, 2010).

2. Uji Linearitas

Syarat lain yang harus dipenuhi dalam uji statistik parametrik

adalah uji linearitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

variabel penelitian memiliki hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas

pada penelitian ini dilakukan menggunakan SPSS for windows versi 18.

Suatu data dapat dikatakan linear apabila memiliki taraf signifikansi <0,05

(Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan di PT Panen Mas

Jogja mulai tanggal 6 Juli 2017 sampai dengan 17 Juli 2017. Peneliti

menyebarkan 115 skala penelitian secara individual pada karyawan bagian

produksi yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu wanita usia dewasa dini,

telah menikah, dan memiliki anak yang masih tinggal bersama. Pada

proses pengambilan data, peneliti juga dibantu oleh pembimbing lapangan

dari pihak perusahaan dalam menyebarkan skala pada karyawan. Dari 115

skala yang disebar, terdapat 5 skala yang tidak kembali pada peneliti. Dari

keseluruhan skala yang diisi oleh responden, terdapat 31 skala yang tidak

dapat digunakan karena tidak terisi dengan lengkap dan tidak memenuhi

kriteria penelitian.

2. Deskripsi Responden Penelitian

Deskripsi responden penelitian seperti usia, lama bekerja, divisi

pekerjaan, jumlah anak, usia anak bungsu, pengasuh anak, orang lain yang

tinggal serumah, dan pekerjaan suami dapat dilihat pada Tabel 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

44

Tabel 5.

Deskripsi Responden

Kategori Jumlah Presentase

Usia 21-25 tahun 6 7,6 %

26-30 tahun 26 32,9 %

31-35 tahun 23 29,1 %

36-40 tahun 24 30,4 %

Lama Bekerja 1 tahun 26 32,9 %

2 tahun 22 27,8 %

3 tahun 12 15,2 %

4 tahun 19 24,1 %

Divisi Pekerjaan Sewing 65 82,3 %

Cutting 7 8,9 %

Quality Control 7 8,9 %

Jumlah Anak 1 orang 43 54,4 %

2 orang 36 45,6 %

Usia Anak Bungsu ≤ 1 tahun 7 8,9%

2 – 5 tahun 29 36,7%

6 – 9 tahun 32 40,5%

10 – 13 tahun 5 6,3%

14 – 17 tahun 6 7,6%

Pengasuh Anak Tanpa pengasuh 13 16,5 %

Orangtua 36 45,6 %

Mertua 21 26,6 %

Pembantu/baby sitter 2 2,5 %

Suami 4 5,1 %

Lainnya (nenek,

saudara, dll)

3 3,8 %

Orang lain yang

tinggal serumah

Tidak ada 28 35,4%

Orang tua 18 22,8%

Mertua 17 21,5%

Saudara kandung 1 1,3%

Saudara ipar 3 3,8%

Keluarga Besar 12 15,2%

Pekerjaan Suami tidak bekerja 8 10,1 %

buruh 50 63,3 %

wiraswasta 9 11,4 %

pedagang 1 1,3 %

karyawan 9 11,4 %

tukang kayu 1 1,3%

pengacara 1 1,3 %

Total 79 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

45

3. Deskripsi Data Penelitian

Peneliti melakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran data

empirik dan teoritik yang berupa rata-rata, skor minimum, skor

maksimum, dan standar deviasi. Deskripsi data penelitian tersebut dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6.

Deskripsi Data Penelitian

Work-Life Balance Dukungan Sosial

Empirik Teoritik Empirik Teoritik

Rata-rata 64,75 60 74,25 60

X maks. 87 96 91 96

X min. 46 24 63 24

Standar Deviasi 7,318 12 6,657 12

Koef. Uji Beda 5,765 19,029

Sign. 0,000 0,000

Berdasarkan deskripsi data penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa

variabel work-life balance memiliki mean empirik yang lebih tinggi

daripada mean teoritik. Hasil uji beda one sample t-test menunjukkan

bahwa keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Hal tersebut berarti

bahwa responden pada penelitian ini memiliki tingkat work-life balance

yang tinggi. Selain itu, variabel dukungan sosial juga memiliki mean

empirik yang lebih tinggi dibandingkan mean teoritik. Hasil uji beda one

sample t-test juga menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

46

yang signifikan. Hal ini berarti bahwa tingkat dukungan sosial yang

dimiliki oleh responden dalam penelitian ini tergolong tinggi.

4. Reliabilitas Data Penelitian

Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap data penelitian masing-

masing variabel, diperoleh hasil bahwa skala work-life balance memiliki

nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,842, sedangkan skala dukungan sosial

memperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,857. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kedua skala yang digunakan dalam penelitian ini

tergolong reliabel.

5. Hasil Uji Asumsi

5.1.Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil

bahwa variabel work-life balance memiliki nilai signifikansi sebesar

0,566 (p>0,05), sedangkan variabel dukungan sosial memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,159 (p>0,05). Dengan demikian, kedua data

pada variabel penelitian ini dapat dikatakan memiliki sebaran yang

normal. Hasil uji normalitas kedua variabel penelitian dapat dilihat

pada Tabel 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

47

Tabel 7.

Hasil Uji Normalitas

Variabel Signifikansi Interpretasi

Work-Life Balance 0,764 Terdistribusi Normal

Dukungan Sosial 0,162 Terdistribusi Normal

5.2.Uji Linearitas

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa kedua variabel dalam

penelitian ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dalam

penelitian ini memiliki hubungan yang bersifat linear. Hasil uji

linearitas dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8.

Hasil Uji Linearitas

Variabel Signifikansi Interpretasi

Work-Life Balance 0,000 Linear

Dukungan Sosial

6. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji asumsi yang telah dilakukan, maka uji

hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Pearson

Product Moment. Uji korelasi antara variabel dukungan sosial dan work-

life balance menunjukkan koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,409

dengan taraf signifikansi 0,000. Hal tersebut berarti bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial dan work-life

balance pada wanita pekerja usia dewasa dini. Hasil uji korelasi antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

48

dukungan sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa

dini dapat dilihat pada Tabel 9.

Peneliti juga melakukan penghitungan koefisien determinasi untuk

melihat sumbangan efektif variabel bebas terhadap variabel tetap. Hasil

penghitungan menunjukkan perolehan koefisien determinasi sebesar

0,167. Hal ini berarti bahwa dukungan sosial memiliki sumbangan

terhadap work-life balance sebesar 16,7%.

Tabel 9.

Hasil Uji Korelasi antara Dukungan Sosial dan Work-Life Balance pada

Wanita Pekerja Usia Dewasa Dini

Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Koef.

Korelasi

(r)

Sign. Interpretasi

Dukungan

Sosial

Work-Life

Balance 0,409 0,000

Ada Hubungan

Signifikan

7. Hasil Analisis Tambahan

Peneliti melakukan analisis tambahan untuk melihat hubungan

antara aspek-aspek dukungan sosial dan work-life balance pada wanita

pekerja usia dewasa dini. Analisis tambahan ini dilakukan dengan

melakukan uji korelasi Spearman Rho karena uji asumsi tidak terpenuhi.

Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa aspek emotional support,

instrumental support, dan companionship support berhubungan positif dan

signifikan dengan work-life balance, sedangkan aspek informational

support tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan work-life

balance. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

49

emotional support memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi dengan work-

life balance dibandingkan aspek-aspek dukungan sosial lainnya. Hasil uji

korelasi antara aspek-aspek dukungan sosial dan work-life balance dapat

dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10.

Hasil Uji Korelasi antara Aspek Dukungan Sosial dan Work-Life Balance

Aspek

Dukungan

Sosial

Variabel

Dependen

Koef.

Korelasi

(r)

Sign. Interpretasi

Emotional

Support

Work-Life

Balance

0,412 0,000 Ada Hubungan

Signifikan

Instrumental

Support 0,324 0,004

Ada Hubungan

Signifikan

Informational

Support 0,217 0,055

Tidak Ada Hubungan

Signifikan

Companionship

Support 0,268 0,017

Ada Hubungan

Signifikan

B. PEMBAHASAN

Hasil uji korelasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya, terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara dukungan sosial dan work-life balance pada

wanita pekerja usia dewasa dini. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin

tinggi persepsi terhadap dukungan sosial yang dimiliki oleh wanita pekerja

usia dewasa dini, maka semakin tinggi pula tingkat work-life balance yang

mereka miliki. Sebaliknya, Semakin rendah persepsi terhadap dukungan sosial

pada wanita pekerja usia dewasa dini, maka semakin rendah pula tingkat

work-life balance yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

50

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini didukung dengan hasil

penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa tingginya dukungan sosial

yang diperoleh dari berbagai sumber terbukti berhubungan dengan tingginya

tingkat work-life balance yang dimiliki individu (Marcinkus, Whelan-Berry,

& Gordon, 2007). Hal ini dapat terjadi karena individu merasa bahwa orang-

orang di sekitarnya cenderung bersedia memberikan berbagai bentuk

dukungan yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Ketersediaan dukungan sosial

tersebut cenderung akan memberikan kesempatan bagi wanita pekerja untuk

tetap dapat menjalani perannya di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan

kerja.

Dukungan emosional yang berasal dari lingkungan sosial seperti

supervisor cenderung dapat membantu pencapaian work-life balance pada

wanita pekerja (Van Daalen, Willemsen, & Sanders, 2006). Sebagai contoh,

kesediaan atasan untuk memahami permasalahan keluarga yang dihadapi oleh

karyawan akan menumbuhkan perasaan berharga, diperhatikan, dan dicintai

sehingga dapat menumbuhkan persepsi mengenai lingkungan kerja yang

penuh dukungan (Hammer, Kossek, Daniels, & Zimmerman, 2007). Apabila

kondisi tersebut terwujud di dalam lingkungan kerja, maka tekanan-tekanan

akibat adanya beberapa peran yang harus dipenuhi oleh wanita pekerja akan

berkurang sehingga mereka lebih mudah menyeimbangkan perannya.

Adanya dukungan sosial juga memungkinkan wanita pekerja untuk

mengatur keterlibatan perannya sehari-hari. Adanya bantuan langsung yang

didapatkan dari lingkungan sosial seperti tempat kerja, pasangan, keluarga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

51

maupun orang-orang terdekat lainnya dapat membantu pencapaian work-life

balance pada wanita bekerja (Gordon & Whelan-Berry, 2004; Hayman, 2009;

Watts, 2009). Dalam penelitian ini, salah satu bentuk dukungan langsung yang

didapatkan responden yaitu keterlibatan orang-orang terdekat dalam

pengasuhan anak saat ibu bekerja, seperti orang tua, mertua, maupun

pembantu rumah tangga. Dukungan sosial tersebut cenderung dapat

meringankan beban wanita pekerja dalam memenuhi tanggung jawab

perannya. Dengan demikian, wanita pekerja yang dapat menyesuaikan diri dan

fokus menjalankan masing-masing tanggung jawab perannya secara seimbang.

Wanita pekerja juga cenderung lebih dapat menyeimbangkan berbagai

peran yang harus dipenuhi ketika mereka mempersepsikan adanya dukungan

informasi dari lingkungan sosial saat dibutuhkan. Dukungan informasi

tersebut dapat berupa nasihat, saran, petunjuk, atau arahan (Seiger & Wiese,

2009). Keterbukaan atasan, keluarga maupun lingkungan sosial lainnya untuk

memberikan dukungan tersebut cenderung dapat membantu wanita pekerja

dalam mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan perannya. Dengan

demikian, hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya konflik peran sehingga

wanita pekerja dapat mencapai work-life balance.

Keterlibatan wanita dalam pengasuhan anak dan mengurus rumah

tangga merupakan salah satu peran yang tidak dapat dihindari sehingga

seringkali menimbulkan konflik dengan peran lainnya. Hal tersebut membuat

wanita pekerja sangat membutuhkan adanya dukungan dalam menjalani

peran-peran tersebut. Salah satu bentuk dukungan tersebut seringkali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

52

diperoleh melalui kebersamaan mereka dalam kelompok-kelompok sosial.

Adanya aktivitas yang dilakukan bersama dalam kelompok tersebut cenderung

memberikan penguatan bagi wanita pekerja saat mengalami permasalahan

terkait dengan berbagai peran yang harus dipenuhi. Hal tersebut cenderung

dapat memunculkan keyakinan dalam diri wanita pekerja bahwa mereka

mampu menyelesaikan konflik peran yang dialami. Jika kondisi tersebut

terwujud, maka work-life balance yang mereka miliki juga akan meningkat.

Hasil analisis penelitian ini juga menunjukkan bahwa dukungan sosial

memiliki sumbangan sebesar 16,7% terhadap work-life balance pada wanita

pekerja usia dewasa dini. Hal tersebut berarti bahwa terdapat 83,3% faktor

lain yang memengaruhi work-life balance wanita pekerja usia dewasa dini.

Faktor lain yang memberikan sumbangan terhadap work-life balance antara

lain gender, psychological well-being, kecerdasan emosi, children

responsibility, work hours, dan work schedule (Emslie & Hunt, 2009; Gröpel

& Kuhl, 2009; Hayman, 2009; McDonald & Bradley, 2005; Poulose &

Sudarsan, 2014; Valcour, 2007).

Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa bahwa aspek emotional

support, instrumental support, dan companionship support berhubungan

positif dan signifikan dengan work-life balance, sedangkan aspek

informational support tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan work-

life balance. Aspek emotional support memiliki korelasi paling tinggi dengan

work-life balance dibandingkan dengan aspek dukungan sosial lainnya.

sedangkan aspek instrumental support memiliki korelasi tertinggi kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

53

dengan work-life balance. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian Wayne,

Randel, dan Stevens (2006) yang menunjukkan bahwa dukungan emosional

yang diberikan oleh lingkungan sosial lebih mampu menjadi prediktor bagi

meningkatnya kualitas peran dalam kehidupan kerja dan keluarga

dibandingkan dengan dukungan instrumental. Adanya dukungan emosional

dari lingkungan sosial khususnya keluarga akan membuat wanita pekerja

merasa nyaman dan tidak tertekan. Dengan demikian, mereka juga cenderung

dapat menyelesaikan berbagai konflik dan tuntutan perannya dengan tenang,

serta lebih mudah mencapai work-life balance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan

sosial dan work-life balance pada wanita pekerja usia dewasa dini. Hasil uji

hipotesis menyatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara dukungan sosial dan work-life balance pada wanita pekerja

usia dewasa dini. Hubungan yang positif dan signifikan tersebut menunjukkan

bahwa semakin tinggi persepsi terhadap dukungan sosial yang dimiliki oleh

wanita pekerja usia dewasa dini, maka semakin tinggi pula tingkat work-life

balance yang mereka miliki. Sebaliknya, Semakin rendah persepsi terhadap

dukungan sosial pada wanita pekerja usia dewasa dini, maka semakin rendah

pula tingkat work-life balance yang dimiliki. Dukungan sosial memiliki

sumbangan efektif sebesar 16,7% terhadap work-life balance, sehingga 83,3%

lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa aspek emotional support,

instrumental support, dan companionship support berhubungan positif dan

signifikan dengan work-life balance, sedangkan aspek informational support

tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan work-life balance.. Aspek

emotional support memiliki korelasi paling kuat dengan work-life balance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

55

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Keterbatasan penelitian ini yaitu peneliti tidak melakukan

penyeimbangan jumlah item berdasarkan sumber-sumber dukungan sosial.

C. SARAN

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian

dengan topik serupa diharapkan dapat memperluas lingkup penelitian,

sehingga dapat menambah variasi data responden seperti bidang pekerjaan

dan jumlah jam kerja. Selain itu, penelitian ini dilakukan di perusahaan

yang berada di kota kecil, sehingga responden cenderung lebih mudah

mendapatkan berbagai bentuk dukungan sosial dari kerabat dekat. Oleh

karena itu, penelitian selanjutnya dapat menggunakan responden di

perusahaan yang berada di kota besar. Pada individu yang merantau di

kota-kota besar, dukungan sosial dari kerabat dekat, khususnya keluarga

tentu lebih sulit diperoleh, sehingga hal tersebut mungkin juga

berpengaruh terhadap tingkat work-life balance yang dimiliki. Peneliti

selanjutnya juga perlu melakukan penyeimbangan jumlah item

berdasarkan sumber-sumber dukungan sosial, sehingga dapat dilakukan

analisis lebih mendalam untuk melihat sumber-sumber dukungan sosial

yang paling memengaruhi work-life balance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

56

2. Bagi Instansi Kerja

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat

korelasi antara persepsi terhadap dukungan sosial dan work-life balance

pada wanita pekerja usia dewasa dini. Selain itu, responden juga memiliki

tingkat work-life balance di atas rata-rata teoritik. Oleh karena itu,

lingkungan sosial khususnya instansi kerja diharapkan dapat membantu

responden untuk mempertahankan work-life balance yang telah dicapai

dengan cara tetap menjalin relasi dan komunikasi yang baik dengan

karyawan. Komunikasi tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk

kebijakan atau fasilitas yang mendukung pencapaian work-life balance

pada wanita usia dewasa dini, seperti menyediakan fasilitas konseling dan

family gathering. Kebijakan-kebijakan tersebut akan membuat karyawan

merasa diperhatikan, dipedulikan, dan dihargai keberadaannya, sehingga

mereka akan mempersepsikan keberadaan lingkungan kerja yang penuh

dengan dukungan. Hal tersebut dapat membantu karyawan dalam

mengatasi tekanan-tekanan yang muncul akibat adanya berbagai tuntutan

peran yang ada, sehingga semakin mendukung tercapainya work-life

balance. Apabila kondisi tersebut tercapai, maka kinerja karyawan juga

akan semakin meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

57

Daftar Pustaka

Abendroth, A.-K., & den Dulk, L. (2011). Support for the work-life balance in

Europe: the impact of state, workplace and family support on work-life

balance satisfaction. Work, Employment and Society, 25(2), 234–256.

https://doi.org/10.1177/0950017011398892

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. (2016). Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Februari

2016. Diakses dari https://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Indikator-

Pasar-Tenaga-Kerja-Indonesia-Februari-2016----.pdf pada tanggal 18

September 2016.

Beauregard, T. A., & Henry, L. C. (2009). Making the link between work-life

balance practices and organizational performance. Human Resource

Management Review, 19(1), 9–22.

https://doi.org/10.1016/j.hrmr.2008.09.001

Bell, A. S., Rajendran, D., & Theiler, S. (2012). Job stress, wellbeing, work-life

balance and work-life conflict among Australian academics. Sensoria: A

Journal of Mind, Brain & Culture, 8(1), 25–37.

Berk, L. E. (2012). Development Through the Lifespan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bintang, S. K., & Astiti, D. P. (2016). Work-life balance dan intensi turnover pada

pekerja wanita Bali di Desa Adat Sading, Mangupura, Badung. Jurnal

Psikologi Udayana, 3(3), 382–394.

Choi, J., & Chen, C. C. (2006). Gender differences in perceived work demands,

family demands, and life stress among married Chinese employees.

Management and Organization Review, 2(2), 209–229.

Day, A. L., & Chamberlain, T. C. (2006). Committing to your work, spouse, and

children: Implications for work–family conflict. Journal of Vocational

Behavior, 68(1), 116–130.

Deery, M., & Jago, L. (2009). A framework for work–life balance practices:

Addressing the needs of the tourism industry. Tourism and Hospitality

Research, 9(2), 97–108. https://doi.org/10.1057/thr.2009.4

Emslie, C., & Hunt, K. (2009). “Live to work”or “work to live”? A qualitative

study of gender and work–life balance among men and women in mid-life.

Gender, Work & Organization, 16(1), 151–172.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

58

Gordon, J. R., & Whelan-Berry, K. S. (2004). It takes two to tango: An empirical

study of perceived spousal/partner support for working women. Women in

Management Review, 19(5), 260–273.

Greenhaus, J. H., Collins, K. M., & Shaw, J. D. (2003). The relation between

work–family balance and quality of life. Journal of Vocational Behavior,

63(3), 510–531.

Greenhaus, J. H., Ziegert, J. C., & Allen, T. D. (2012). When family-supportive

supervision matters: Relations between multiple sources of support and

work–family balance. Journal of Vocational Behavior, 80(2), 266–275.

https://doi.org/10.1016/j.jvb.2011.10.008

Grönlund, A. (2007). More control, less conflict? Job demand–control, gender and

work–family conflict. Gender, Work & Organization, 14(5), 476–497.

https://doi.org/10.1111/j.1468-0432.2007.00361.x

Gröpel, P., & Kuhl, J. (2009). Work–life balance and subjective well-being: The

mediating role of need fulfilment. British Journal of Psychology, 100(2),

365–375.

Hammer, L. B., Kossek, E. E., Daniels, R., & Zimmerman, K. (2007). Clarifying

the construct of family-supportive supervisory behaviors (FSSB): A

multilevel perspective. Exploring the Work and Non-Work Interface, 6,

165–204. https://doi.org/10.1016/S1479-3555(06)06005-7

Hayman, J. R. (2009). Flexible work arrangements: exploring the linkages

between perceived usability of flexible work schedules and work/life

balance. Community, Work & Family, 12(3), 327–338.

Huang, T. C., Lawler, J., & Lei, C.-Y. (2007). The effects of quality of work life

on commitment and turnover intention. Social Behavior and Personality,

35(6), 735–750. https://doi.org/10.2224/sbp.2007.35.6.735

Hurlock, E. B. (1998). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ilies, R., Schwind, K. M., Wagner, D. T., Johnson, M. D., DeRue, D. S., & Ilgen,

D. R. (2007). When can employees have a family life? The effects of daily

workload and affect on work-family conflict and social behaviors at home.

Journal of Applied Psychology, 92(5), 1368.

Kountur, R. (2003). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:

Penerbit PPM.

Lapierre, L. M., & Allen, T. D. (2006). Work-supportive family, family-

supportive supervision, use of organizational benefits, and problem-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

59

focused coping: implications for work-family conflict and employee well-

being. Journal of Occupational Health Psychology, 11(2), 169.

Linley, P. A., Harrington, S., & Garcea, N. (2010). Oxford Handbook of Positive

Psychology and Work. New York: Oxford University Press.

Lu, J.-F., Siu, O.-L., Spector, P. E., & Shi, K. (2009). Antecedents and outcomes

of a fourfold taxonomy of work-family balance in Chinese employed

parents. Journal of Occupational Health Psychology, 14(2), 182.

Marcinkus, W. C., Whelan-Berry, K. S., & Gordon, J. R. (2007). The relationship

of social support to the work-family balance and work outcomes of midlife

women. Women in Management Review, 22(2), 86–111.

McDonald, P., & Bradley, L. M. (2005). The Case for Work-Life Balance:

Closing the Gap Between Policy and Practice. Australia: Hudson

Highland Group, Inc.

Milkie, M. A., Kendig, S. M., Nomaguchi, K. M., & Denny, K. E. (2010). Time

with children, children’s well-being, and work-family balance among

employed parents. Journal of Marriage and Family, 72(5), 1329–1343.

Moore, F. (2007). Work‐life balance: contrasting managers and workers in an

MNC. Employee Relations, 29(4), 385–399.

https://doi.org/10.1108/01425450710759217

Novelia, P. (2013). Hubungan antara work/life balance dan komitmen

berorganisasi pada pegawai perempuan. Diakses dari

http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S45223-Putri%20Novelia

Papalia, D., Olds, S., & Feldman, R. (2008). Human Development. USA:

McGraw-Hill Education.

Poulose, S., & Sudarsan, N. (2014). Work life balance: A conceptual review.

International Journal of Advances in Management and Economics, 3(2),

1–17.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2010). Health Psychology: Biopsychosocial

Interactions, 7th Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

60

Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., & Osborn, R. N. (2002). Organizational

Behavior. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Seiger, C. P., & Wiese, B. S. (2009). Social support from work and family

domains as an antecedent or moderator of work–family conflicts? Journal

of Vocational Behavior, 75(1), 26–37.

Selvarajan, T. T., Cloninger, P. A., & Singh, B. (2013). Social support and work–

family conflict: A test of an indirect effects model. Journal of Vocational

Behavior, 83(3), 486–499.

Shagvaliyeva, S., & Yazdanifard, R. (2014). Impact of flexible working hours on

work-life balance. American Journal of Industrial and Business

Management, 4, 20–23.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2006). Social Psychology. New

Jersey: Pearson Prentice Hall.

Valcour, M. (2007). Work-based resources as moderators of the relationship

between work hours and satisfaction with work-family balance. Journal of

Applied Psychology, 92(6), 1512.

Van Daalen, G., Willemsen, T. M., & Sanders, K. (2006). Reducing work–family

conflict through different sources of social support. Journal of Vocational

Behavior, 69(3), 462–476.

Watts, J. H. (2009). “Allowed into a man's world” meanings of work-life balance:

perspectives of women civil engineers as “minority” workers in

construction. Gender, Work & Organization, 16(1), 37–57.

Wayne, J. H., Randel, A. E., & Stevens, J. (2006). The role of identity and work–

family support in work–family enrichment and its work-related

consequences. Journal of Vocational Behavior, 69(3), 445–461.

Wijayanti, E. (2016). Sebagai Ibu yang Bekerja, Membagi Waktu adalah

Pekerjaan Terberat. Diakses dari

https://www.vemale.com/menyusui/98247-sebagai-ibu-yang-bekerja-

membagi-waktu-adalah-pekerjaan-terberat.html pada tanggal 11 Agustus

2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

61

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

62

Lampiran 1.

Skala Work-Life Balance dan Dukungan Sosial untuk Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

63

SKALA KEHIDUPAN KERJA DAN KELUARGA

Disusun oleh:

Nama : Irene Yesi Kristianti

NIM : 139114001

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

64

Yogyakarta, Mei 2017

Yth. Saudara

yang berpartisipasi dalam penelitian ini

Dengan hormat,

Saya yang beridentitas di bawah ini:

Nama : Irene Yesi Kristianti

NIM : 139114001

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memohon bantuan dan

kesediaan Saudara untuk mengisi kuisioner atau skala penelitian ini dalam rangka

menyelesaikan tugas akhir (skripsi) saya.

Sebelum mengisi kuisioner atau skala penelitian, saudara diharapkan untuk

mengisi Data Diri terlebih dahulu. Kuisioner atau skala ini juga disertai dengan

Petunjuk Pengerjaan. Oleh karena itu, Saudara diharapkan membaca dan memahami

terlebih dahulu petunjuk pengerjaan yang diberikan untuk mengisi kuisioner atau

skala ini.

Kuisioner atau skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan

menjadi 2 bagian. Saudara diharapkan mengisi kuisioner atau skala penelitian ini dengan

sebenar-benarnya, jujur, dan apa adanya sesuai dengan keadaan Saudara dalam

kehidupan sehari-hari, bukan berdasarkan atas pandangan masyarakat pada umumnya.

Dalam pengisian kuisioner atau skala ini tidak ada penilaian benar atau salah. Selain itu,

semua informasi (identitas dan jawaban) yang Saudara berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penyusunan skripsi yang saya

laksanakan. Saudara diharapkan dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam penelitian ini.

Atas waktu dan kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, saya

mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Irene Yesi Kristianti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

65

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan saya untuk

mengisi skala penelitian ini dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak tertentu demi

membantu terlaksananya penelitian ilmiah yang disusun. Semua jawaban yang saya

berikan benar-benar sesuai dengan keadaan yang saya alami sehari-hari. Saya juga

memberikan ijin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah

meskipun tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.

, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

66

DATA DIRI

Inisial :

Usia : tahun

Jumlah anak : orang

Usia anak : 1. tahun

2. tahun

3. tahun

(Jika anak lebih dari satu, silakan menyebutkan usia semuanya.)

Bagian/Divisi Pekerjaan :

Lama bekerja di perusahaan : tahun

Lama bekerja dalam sehari : jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

67

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Saudara alami

dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan seksama,

kemudian silakan memberikan tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban yang paling

menggambarkan atau paling sesuai dengan keadaan yang Saudara alami.

Berikut merupakan pilihan jawaban yang disediakan:

STS = Sangat Tidak Sesuai

TS = Tidak Sesuai

S = Sesuai

SS = Sangat Sesuai

Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Setiap orang mungkin memiliki

jawaban yang berbeda sesuai dengan keadaan masing-masing. Oleh karena itu, pilihlah jawaban

yang Saudara anggap paling sesuai untuk menggambarkan keadaan Saudara pada pernyataan-

pernyataan yang disajikan.

Contoh pengisian jawaban:

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya sulit berkumpul dengan keluarga karena sering

bekerja lembur.

X

Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, Saudara dapat mencoret ( ─ ) jawaban

sebelumnya, kemudian memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Saudara anggap lebih

sesuai.

Contoh mengganti jawaban:

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya sulit berkumpul dengan keluarga karena sering

bekerja lembur.

X X

-Selamat mengerjakan, jangan sampai ada yang terlewatkan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

68

SKALA 1

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Waktu berkumpul saya dengan keluarga menjadi

terbatas karena pekerjaan yang harus diselesaikan

di perusahaan.

2. Saya merasa kurang puas dengan kondisi keluarga

dan prestasi kerja yang saya capai hingga saat ini.

3. Saya terlambat datang ke kantor/perusahaan ketika

harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang

belum terselesaikan.

4. Saya memiliki waktu untuk berkumpul dengan

tetangga atau teman meskipun sedang banyak

pekerjaan.

5. Di sela-sela kesibukan kerja, saya tetap bisa

mengawasi perkembangan dan aktivitas sehari-hari

anak-anak saya.

6. Saya tetap bekerja di kantor/perusahaan pada hari

libur.

7. Berperan sebagai seorang ibu dan pekerja

merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi

saya.

8. Saya mengesampingkan berbagai kegiatan yang

saya sukai karena harus bekerja sesuai tuntutan

kantor/perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

69

No. PERNYATAAN STS TS S SS

9. Saya merasa tertekan karena harus menyelesaikan

berbagai tuntutan pekerjaan dan tugas rumah

tangga sehari-hari.

10. Saya melewatkan acara bersama masyarakat

tempat saya tinggal karena kesibukan kerja di

perusahaan.

11. Saya harus meninggalkan keluarga karena tuntutan

pekerjaan yang banyak.

12. Saya puas terhadap apa yang saya raih dalam

pekerjaan maupun keluarga.

13. Saya tetap terlibat dalam menyiapkan keperluan

keluarga sehari-hari meskipun memiliki kesibukan

kerja.

14. Tanggung jawab pekerjaan mengurangi waktu saya

bersama suami.

15. Saya merasa puas karena pekerjaan yang saya

jalani tetap memungkinkan saya untuk

menjalankan peran saya di dalam keluarga.

16. Saya merasa bangga dengan pencapaian kerja yang

saya peroleh saat ini di tengah berbagai tuntutan

keluarga yang harus saya penuhi.

17. Saya tetap meluangkan waktu untuk melakukan

kegiatan atau hobi yang saya minati meskipun saya

sibuk bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

70

No. PERNYATAAN STS TS S SS

18. Pada waktu yang bersamaan, saya sulit memilih

antara menghadiri kegiatan bersama anak-anak

atau tetap bekerja.

19. Tuntutan kerja yang sulit membuat saya sempat

berpikir untuk berhenti bekerja sehingga dapat

mengurus dan memberikan perhatian penuh pada

keluarga.

20. Saya memiliki waktu istirahat yang cukup ketika

merasa lelah dan bosan terhadap pekerjaan di

perusahaan.

21. Saya dapat mengikuti kegiatan-kegiatan di

masyarakat meskipun saya sibuk bekerja dan

mengurus rumah tangga.

22. Saya tetap memiliki waktu untuk bermain dengan

keluarga di tengah kesibukan saya untuk bekerja.

23. Saya merasa kecewa dengan prestasi kerja saya

selama ini karena kesibukan saya mengurus

keluarga.

24. Pekerjaan rumah saya terbengkalai karena saya

kelelahan akibat tuntutan tugas yang berat di

tempat kerja.

25. Saya merasa puas dengan kehidupan bertetangga

yang saya jalani di sela-sela kesibukan peran saya

sebagai pekerja.

26. Kegiatan di perusahaan, di rumah maupun di

masyarakat saya jalani dengan senang hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

71

No. PERNYATAAN STS TS S SS

27. Saya memiliki waktu untuk bersantai dengan

keluarga meskipun harus bekerja di

kantor/perusahaan.

28. Saya bersemangat menyelesaikan pekerjaan di

perusahaan maupun tanggung jawab di dalam

keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

29. Saya mampu membagi waktu untuk menyelesaikan

tugas di tempat kerja maupun di rumah dengan

baik.

30. Apa yang saya lakukan untuk keluarga dan

pekerjaan sesuai dengan harapan saya.

31. Saya menggunakan waktu sepulang bekerja untuk

mengikuti acara-acara di lingkungan tempat saya

tinggal (arisan, perkumpulan rutin, dan

sebagainya).

32. Saya memilih untuk meninggalkan pekerjaan di

kantor/perusahaan pada saat anak atau pasangan

saya sedang sakit.

33. Saya tetap fokus bekerja ketika sedang mengalami

masalah dalam keluarga.

34. Saya tetap dapat menyelesaikan pekerjaan rumah

tangga ketika banyak tuntutan kerja di perusahaan.

35. Saya kesulitan mengikuti acara bersama keluarga

karena jadwal kerja yang ketat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

72

No. PERNYATAAN STS TS S SS

36. Saya merasa terganggu saat melakukan kegiatan di

rumah karena memikirkan masalah yang terjadi di

tempat kerja.

37. Saya mempunyai waktu untuk menemani anak

saya bermain atau belajar setelah pulang bekerja.

38. Saya mampu menyelesaikan tanggung jawab di

rumah tanpa mengganggu aktivitas saya di tempat

kerja.

39. Saya merasa sedih karena tuntutan kerja

menyulitkan saya untuk mengasuh anak

sepenuhnya.

40. Saya tetap melakukan kegiatan bersama keluarga

seperti biasa meskipun sedang memiliki masalah

dengan rekan kerja.

41. Beberapa pekerjaan rumah tangga terbengkalai

karena saya kelelahan setelah bekerja.

42. Waktu yang saya miliki lebih banyak saya gunakan

untuk urusan pekerjaan daripada aktivitas pribadi.

43. Saya merasa gelisah saat bekerja karena

mengkhawatirkan kondisi anak-anak saya di

rumah.

44. Waktu berkumpul saya dengan keluarga menjadi

terbatas karena harus bekerja lembur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

73

No. PERNYATAAN STS TS S SS

45. Saya merasa bersalah karena tuntutan pekerjaan

membuat perhatian saya kepada keluarga menjadi

berkurang.

46. Waktu saya untuk berinteraksi dengan teman dan

tetangga menjadi terbatas karena harus bekerja.

47. Kesibukan kerja membuat saya kesulitan untuk

memenuhi tanggung jawab dan peran saya dalam

keluarga.

48. Saya menyempatkan diri untuk mengantar anak ke

sekolah di sela-sela kesibukan saya untuk bekerja.

-Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewati-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

74

SKALA 2

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Suami saya akan memberikan dorongan ketika

saya mengalami kegagalan dalam menyelesaikan

tuntutan pekerjaan.

2. Keluarga saya mau menggantikan peran saya untuk

menyiapkan keperluan anak-anak sebelum sekolah

apabila saya terburu-buru berangkat kerja.

3. Orang-orang di sekitar saya bersedia membagikan

informasi-informasi yang bermanfaat untuk

mengatasi permasalahan pengasuhan anak yang

saya hadapi.

4. Saya diikutsertakan dalam acara liburan bersama

dengan teman-teman di tempat kerja.

5. Keluarga akan merasa direpotkan apabila saya

meminjam uang untuk kebutuhan yang mendesak.

6. Teman kerja saya akan memberikan penjelasan

yang membantu saya dalam menyelesaikan

pekerjaan.

7. Informasi yang saya dapatkan dari atasan belum

bisa membantu saya dalam mengatasi kesulitan di

tempat kerja.

8. Keluarga saya merasa senang dengan kehadiran

saya dalam acara-acara keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

75

No. PERNYATAAN STS TS S SS

9. Tetangga saya akan memberitahukan hal-hal

penting yang sedang terjadi ketika saya tidak

mengetahuinya.

10. Rekan kerja saya tetap diam apabila melihat saya

membutuhkan bantuan untuk mengerjakan sesuatu

di tempat kerja.

11. Suami saya mengabaikan saya yang sedang

bersedih.

12. Ketika sedang menghadapi masalah, keluarga

cenderung mengeluarkan perkataan yang

menyakiti saya.

13. Tetangga saya acuh tak acuh ketika saya

membutuhkan bantuan karena kesibukan mereka

masing-masing.

14. Fasilitas dan kebijakan yang diberikan perusahaan

memungkinkan saya untuk tetap melaksanakan

peran saya yang lain (seperti mengasuh anak,

olahraga, dll).

15. Saya kesulitan untuk menceritakan permasalahan

yang saya alami karena kesibukan masing-masing

anggota keluarga.

16. Suami saya kurang memberikan penyelesaian

masalah ketika saya mengeluh mengenai persoalan

rumah tangga.

17. Teman saya akan mendengarkan keluhan saya

mengenai permasalahan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

76

No. PERNYATAAN STS TS S SS

18. Suami saya akan menyalahkan saya apabila

pekerjaan rumah terbengkalai karena saya sibuk

bekerja.

19. Peran saya diabaikan ketika mengadakan acara-

acara penting dalam keluarga.

20. Teman saya akan memberikan nasihat yang saya

butuhkan ketika bingung mengatasi suatu masalah.

21. Masyarakat mengucilkan saya dalam pertemuan

bersama.

22. Suami saya bisa memahami kesibukan kerja yang

saya alami.

23. Saya dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sosial

yang dilakukan di lingkungan tempat tinggal saya.

24. Di sela-sela banyaknya tugas yang harus saya

selesaikan secara bersamaan, rekan kerja tidak

mengingatkan saya apabila lupa mengerjakan

perintah atasan.

25. Tetangga saya bersedia menjemput anak saya di

sekolah ketika saya sulit meninggalkan pekerjaan.

26. Keluarga akan memberikan semangat kepada saya

apabila saya mengalami kesulitan dan masalah di

tempat kerja.

27. Rekan kerja mengabaikan keadaan saya yang

terlihat murung.

28. Teman-teman saya sulit meluangkan waktu untuk

melakukan aktivitas bersama-sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

77

No. PERNYATAAN STS TS S SS

29. Suami saya mau diajak berdiskusi untuk

menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang

saya hadapi.

30. Atasan saya tetap akan menerima dan memaafkan

saya ketika saya melakukan kesalahan dalam

mengerjakan sesuatu.

31. Orang-orang di sekitar rumah saya sulit berbagi

informasi-informasi yang saya butuhkan di

lingkungan tempat tinggal.

32. Teman-teman mengajak saya untuk melakukan

kegiatan yang kami sukai bersama-sama.

33. Saya dilibatkan untuk mengurusi berbagai

persiapan acara keluarga.

34. Saya merasa terkucilkan ketika mengikuti acara

bersama teman-teman saya.

35. Saya kesulitan mendapatkan ijin dari atasan untuk

merawat anggota keluarga yang sedang sakit.

36. Fasilitas yang disediakan oleh tempat kerja belum

mampu menunjang kinerja saya secara maksimal.

37. Teman saya akan menjauh ketika saya

menceritakan permasalahan yang saya alami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

78

No. PERNYATAAN STS TS S SS

38. Hampir semua urusan mengenai anak saya

selesaikan sendiri karena suami sulit untuk diajak

berdiskusi.

39. Rekan kerja saya cenderung mengabaikan

kehadiran saya dalam pertemuan-pertemuan yang

diadakan bersama.

40. Tetangga saya dengan sukarela akan menjaga anak

saya ketika harus saya tinggalkan sendirian untuk

bekerja.

41. Keluarga membiarkan saya membuat keputusan

sendiri tanpa memberikan saran yang saya

butuhkan.

42. Atasan saya mau mendengarkan pendapat saya

ketika terjadi masalah di tempat kerja.

43. Suami saya membiarkan saya menyelesaikan

pekerjaan rumah tangga sendiri meskipun saya

sedang sibuk.

44. Atasan saya akan memberikan arahan ketika saya

mengalami kesulitan dalam bekerja.

45. Rekan kerja saya bersedia mengambil alih

tanggung jawab kerja saya sementara waktu

apabila saya harus merawat anak saya yang sakit.

46. Suami saya bersedia mengasuh anak ketika saya

harus menyelesaikan pekerjaan dalam waktu

bersamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

79

No. PERNYATAAN STS TS S SS

47. Keluarga mengabaikan kehadiran saya dalam

pertemuan-pertemuan keluarga.

48. Saya dilibatkan dalam acara-acara yang diadakan

bersama dengan rekan-rekan kerja.

-Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewati-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

80

Lampiran 2.

Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Work-Life Balance Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

81

Hasil Uji Reliabilitas dan Analisis Item

Skala Work-Life Balance Uji Coba

Tahap 1:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.921 48

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

wlb1 128.06 211.907 .193 .922

wlb2 127.42 206.222 .397 .920

wlb3 127.20 207.504 .394 .920

wlb4 127.69 209.661 .220 .922

wlb5 127.25 206.899 .404 .920

wlb6 127.16 212.264 .126 .923

wlb7 126.94 207.477 .511 .919

wlb8 127.81 210.407 .268 .921

wlb9 127.41 206.473 .509 .919

wlb10 127.84 205.657 .507 .919

wlb11 127.85 206.813 .433 .920

wlb12 127.17 206.703 .520 .919

wlb13 126.96 211.277 .284 .921

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

82

wlb14 127.74 200.652 .577 .918

wlb15 127.21 208.828 .354 .920

wlb16 127.20 211.656 .218 .921

wlb17 127.45 204.605 .547 .919

wlb18 128.04 210.669 .217 .922

wlb19 127.67 202.830 .548 .918

wlb20 127.60 209.939 .278 .921

wlb21 127.40 203.610 .639 .918

wlb22 127.32 203.994 .595 .918

wlb23 127.14 212.525 .273 .921

wlb24 127.60 200.749 .664 .917

wlb25 127.32 208.627 .384 .920

wlb26 127.01 205.633 .601 .918

wlb27 127.17 204.247 .647 .918

wlb28 127.01 207.607 .498 .919

wlb29 127.10 208.066 .440 .920

wlb30 127.39 206.443 .502 .919

wlb31 127.40 203.585 .568 .918

wlb32 128.06 210.110 .258 .921

wlb33 127.32 208.931 .399 .920

wlb34 127.20 208.466 .381 .920

wlb35 127.84 203.809 .542 .919

wlb36 127.35 211.800 .186 .922

wlb37 127.26 210.576 .200 .922

wlb38 127.06 209.401 .389 .920

wlb39 127.59 201.056 .651 .917

wlb40 127.20 211.656 .218 .921

wlb41 127.66 200.125 .691 .917

wlb42 127.94 209.021 .286 .921

wlb43 127.55 204.023 .589 .918

wlb44 128.12 203.984 .521 .919

wlb45 127.81 201.952 .614 .918

wlb46 127.84 206.416 .451 .919

wlb47 127.64 203.095 .563 .918

wlb48 127.21 211.435 .201 .922

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

83

Tahap 2:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.931 33

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

wlb2 87.49 143.747 .425 .931

wlb3 87.26 145.411 .390 .931

wlb5 87.31 144.901 .400 .931

wlb7 87.00 145.241 .520 .929

wlb9 87.48 144.101 .537 .929

wlb10 87.90 143.610 .520 .929

wlb11 87.91 144.334 .461 .930

wlb12 87.24 144.892 .506 .929

wlb14 87.80 139.352 .590 .929

wlb15 87.28 147.316 .297 .932

wlb17 87.51 143.569 .506 .929

wlb19 87.74 141.057 .569 .929

wlb21 87.46 142.328 .625 .928

wlb22 87.39 142.063 .619 .928

wlb24 87.66 139.315 .687 .927

wlb25 87.39 146.418 .376 .931

wlb26 87.08 143.944 .590 .929

wlb27 87.24 143.044 .619 .928

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

84

wlb28 87.08 145.134 .523 .929

wlb29 87.16 145.910 .435 .930

wlb30 87.45 144.656 .489 .930

wlb31 87.46 141.897 .579 .929

wlb33 87.39 146.671 .390 .931

wlb34 87.26 146.297 .371 .931

wlb35 87.90 141.914 .563 .929

wlb38 87.13 146.997 .386 .931

wlb39 87.65 140.028 .647 .928

wlb41 87.73 139.113 .695 .927

wlb43 87.61 142.418 .591 .928

wlb44 88.19 142.129 .537 .929

wlb45 87.88 139.908 .661 .927

wlb46 87.90 143.838 .490 .930

wlb47 87.70 141.681 .562 .929

Tahap 3:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

85

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

wlb2 84.53 139.037 .422 .931

wlb3 84.30 140.896 .372 .931

wlb5 84.35 140.281 .390 .931

wlb7 84.04 140.568 .511 .930

wlb9 84.51 139.468 .528 .930

wlb10 84.94 138.869 .519 .930

wlb11 84.95 139.339 .475 .930

wlb12 84.28 140.227 .498 .930

wlb14 84.84 134.594 .593 .929

wlb17 84.55 138.959 .497 .930

wlb19 84.78 136.303 .572 .929

wlb21 84.50 137.646 .621 .928

wlb22 84.43 137.336 .619 .928

wlb24 84.70 134.441 .698 .927

wlb25 84.43 141.539 .381 .931

wlb26 84.11 139.342 .578 .929

wlb27 84.28 138.328 .616 .929

wlb28 84.11 140.405 .519 .930

wlb29 84.20 141.175 .430 .931

wlb30 84.49 139.924 .487 .930

wlb31 84.50 137.215 .576 .929

wlb33 84.43 141.994 .380 .931

wlb34 84.30 141.580 .366 .931

wlb35 84.94 136.996 .574 .929

wlb38 84.16 142.315 .375 .931

wlb39 84.69 135.104 .660 .928

wlb41 84.76 134.361 .700 .927

wlb43 84.65 137.648 .593 .929

wlb44 85.23 137.265 .544 .929

wlb45 84.91 135.068 .670 .928

wlb46 84.94 138.895 .501 .930

wlb47 84.74 136.728 .576 .929

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

86

Tahap 4:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.923 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

87

Lampiran 3.

Uji Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Dukungan Sosial Uji Coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

88

Hasil Uji Reliabilitas dan Seleksi Item

Skala Dukungan Sosial Uji Coba

Tahap 1:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.919 48

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

ds1 143.85 170.256 -.100 .922

ds2 143.84 165.834 .225 .919

ds3 143.85 167.243 .166 .919

ds4 144.06 166.819 .191 .919

ds5 144.14 165.842 .172 .920

ds6 143.81 163.369 .421 .917

ds7 144.06 160.819 .526 .916

ds8 143.62 160.136 .605 .916

ds9 143.82 162.425 .480 .917

ds10 143.79 163.233 .377 .918

ds11 143.57 158.728 .661 .915

ds12 143.64 158.816 .629 .915

ds13 143.77 157.164 .693 .914

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

89

ds14 144.14 163.361 .270 .919

ds15 144.11 158.785 .612 .915

ds16 143.84 156.847 .734 .914

ds17 143.87 161.275 .535 .916

ds18 143.87 162.642 .399 .917

ds19 143.92 160.298 .517 .916

ds20 143.70 159.833 .639 .915

ds21 143.62 156.617 .721 .914

ds22 143.69 160.116 .464 .917

ds23 144.07 162.450 .355 .918

ds24 144.12 166.972 .090 .921

ds25 143.99 161.253 .451 .917

ds26 143.67 161.564 .415 .917

ds27 143.89 158.785 .648 .915

ds28 144.23 158.075 .563 .916

ds29 143.62 159.402 .586 .916

ds30 143.80 164.238 .345 .918

ds31 143.81 159.977 .731 .915

ds32 143.86 167.791 .094 .920

ds33 144.06 171.477 -.176 .923

ds34 143.77 159.265 .601 .915

ds35 143.96 160.163 .501 .916

ds36 144.37 163.174 .271 .919

ds37 143.82 162.855 .500 .917

ds38 143.65 158.484 .656 .915

ds39 143.79 162.321 .577 .916

ds40 144.04 162.720 .377 .918

ds41 143.92 160.247 .637 .915

ds42 143.85 167.471 .089 .920

ds43 143.84 164.188 .292 .919

ds44 143.65 165.597 .211 .919

ds45 143.70 164.922 .317 .918

ds46 143.73 163.291 .379 .918

ds47 143.65 161.041 .470 .917

ds48 143.98 164.253 .304 .918

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

90

Tahap 2:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.937 35

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

ds6 105.43 133.336 .445 .936

ds7 105.68 131.437 .516 .935

ds8 105.24 130.487 .622 .934

ds9 105.44 132.806 .476 .936

ds10 105.40 133.686 .362 .937

ds11 105.19 129.218 .676 .934

ds12 105.25 129.329 .641 .934

ds13 105.39 127.506 .728 .933

ds15 105.73 129.088 .639 .934

ds16 105.45 127.516 .749 .933

ds17 105.49 131.114 .584 .935

ds18 105.49 133.645 .347 .937

ds19 105.54 130.581 .534 .935

ds20 105.31 130.369 .643 .934

ds21 105.24 127.247 .739 .933

ds22 105.30 131.251 .426 .937

ds23 105.69 132.800 .353 .937

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

91

ds25 105.60 131.610 .456 .936

ds26 105.29 131.954 .416 .936

ds27 105.50 129.013 .683 .934

ds28 105.84 128.340 .592 .935

ds29 105.24 130.183 .574 .935

ds30 105.41 134.701 .319 .937

ds31 105.43 130.323 .753 .934

ds34 105.39 129.582 .625 .934

ds35 105.58 131.285 .462 .936

ds37 105.44 132.933 .521 .935

ds38 105.26 129.158 .659 .934

ds39 105.40 132.648 .580 .935

ds40 105.65 133.294 .357 .937

ds41 105.54 130.176 .690 .934

ds45 105.31 135.129 .307 .937

ds46 105.34 133.695 .367 .937

ds47 105.26 131.664 .458 .936

ds48 105.59 134.372 .306 .937

Tahap 3:

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.922 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

92

Lampiran 4.

Skala Work-Life Balance dan Dukungan Sosial untuk Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

93

SKALA KEHIDUPAN KERJA DAN KELUARGA

Disusun oleh:

Nama : Irene Yesi Kristianti

NIM : 139114001

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

94

Yogyakarta, Mei 2017

Yth. Saudara

yang berpartisipasi dalam penelitian ini

Dengan hormat,

Saya yang beridentitas di bawah ini:

Nama : Irene Yesi Kristianti

NIM : 139114001

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memohon bantuan dan kesediaan

Saudara untuk mengisi kuisioner atau skala penelitian ini dalam rangka menyelesaikan tugas

akhir (skripsi) saya.

Sebelum mengisi kuisioner atau skala penelitian, saudara diharapkan untuk mengisi

Data Diri terlebih dahulu. Kuisioner atau skala ini juga disertai dengan Petunjuk

Pengerjaan. Oleh karena itu, Saudara diharapkan membaca dan memahami terlebih

dahulu petunjuk pengerjaan yang diberikan untuk mengisi kuisioner atau skala ini.

Kuisioner atau skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan

menjadi 2 bagian. Saudara diharapkan mengisi kuisioner atau skala penelitian ini dengan

sebenar-benarnya, jujur, dan apa adanya sesuai dengan keadaan Saudara dalam

kehidupan sehari-hari, bukan berdasarkan atas pandangan masyarakat pada umumnya. Dalam

pengisian kuisioner atau skala ini tidak ada penilaian benar atau salah. Selain itu, semua

informasi (identitas dan jawaban) yang Saudara berikan akan dijaga kerahasiaannya dan

hanya digunakan untuk kepentingan penyusunan skripsi yang saya laksanakan. Saudara

diharapkan dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam penelitian ini.

Atas waktu dan kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, saya

mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Irene Yesi Kristianti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

95

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan saya untuk mengisi

skala penelitian ini dengan sukarela tanpa ada paksaan dari pihak tertentu demi membantu

terlaksananya penelitian ilmiah yang disusun. Semua jawaban yang saya berikan benar-benar

sesuai dengan keadaan yang saya alami sehari-hari. Saya juga memberikan ijin agar jawaban

saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah meskipun tanpa mencantumkan

identitas pribadi saya.

Klaten, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

96

DATA DIRI

(tuliskan atau lingkari jawaban Anda)

Inisial :

Usia : tahun

Pekerjaan suami :

Jumlah anak : orang

Usia anak : 1. tahun

2. tahun

3. tahun

4. tahun

5. tahun

Pengasuh anak saat bekerja : pembantu (baby sitter) / orangtua / mertua /

Orang yang tinggal serumah (selain suami dan anak) : a. orangtua

b. mertua

c. saudara kandung

d. saudara ipar

e. keponakan

f.

Bagian/Divisi Pekerjaan : Sewing / Cutting / Quality Control /

Lama bekerja di perusahaan : tahun

Lama bekerja dalam sehari : jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

97

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Saudara

alami dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan

seksama, kemudian silakan memberikan tanda silang (X) pada kolom pilihan jawaban yang

paling menggambarkan atau paling sesuai dengan keadaan yang Saudara alami.

Berikut merupakan pilihan jawaban yang disediakan:

STS = Sangat Tidak Sesuai

TS = Tidak Sesuai

S = Sesuai

SS = Sangat Sesuai

Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Setiap orang mungkin

memiliki jawaban yang berbeda sesuai dengan keadaan masing-masing. Oleh karena itu,

pilihlah jawaban yang Saudara anggap paling sesuai untuk menggambarkan keadaan Saudara

pada pernyataan-pernyataan yang disajikan.

Contoh pengisian jawaban:

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya sulit berkumpul dengan keluarga karena

sering bekerja lembur.

X

Apabila Saudara ingin mengganti jawaban, Saudara dapat mencoret ( ─ ) jawaban

sebelumnya, kemudian memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Saudara anggap

lebih sesuai.

Contoh mengganti jawaban:

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Saya sulit berkumpul dengan keluarga karena

sering bekerja lembur.

X X

-Selamat mengerjakan, jangan sampai ada yang terlewatkan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

98

SKALA 1

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Waktu berkumpul saya dengan keluarga menjadi terbatas

karena harus bekerja lembur.

2. Berperan sebagai seorang ibu dan pekerja merupakan

suatu hal yang menyenangkan bagi saya.

3. Saya melewatkan acara bersama masyarakat tempat saya

tinggal karena kesibukan kerja di perusahaan.

4. Tanggung jawab pekerjaan mengurangi waktu saya

bersama suami.

5. Saya tetap meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan

atau hobi yang saya minati meskipun saya sibuk bekerja.

6. Tuntutan kerja yang sulit membuat saya sempat berpikir

untuk berhenti bekerja sehingga dapat mengurus dan

memberikan perhatian penuh pada keluarga.

7. Saya dapat mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat

meskipun saya sibuk bekerja dan mengurus rumah tangga.

8. Saya tetap memiliki waktu untuk bermain dengan

keluarga di tengah kesibukan saya untuk bekerja.

9. Pekerjaan rumah saya terbengkalai karena saya kelelahan

akibat tuntutan tugas yang berat di tempat kerja.

10. Kegiatan di perusahaan, di rumah maupun di masyarakat

saya jalani dengan senang hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

99

No. PERNYATAAN STS TS S SS

11. Saya memiliki waktu untuk bersantai dengan keluarga

meskipun harus bekerja di kantor/perusahaan.

12. Apa yang saya lakukan untuk keluarga dan pekerjaan

sesuai dengan harapan saya.

13. Saya tetap fokus bekerja ketika sedang mengalami

masalah dalam keluarga.

14. Saya kesulitan mengikuti acara bersama keluarga karena

jadwal kerja yang ketat.

15. Saya mampu menyelesaikan tanggung jawab di rumah

tanpa mengganggu aktivitas saya di tempat kerja.

16. Saya merasa sedih karena tuntutan kerja menyulitkan saya

untuk mengasuh anak sepenuhnya.

17. Saya bersemangat menyelesaikan pekerjaan di perusahaan

maupun tanggung jawab di dalam keluarga dan

lingkungan tempat tinggal.

18. Beberapa pekerjaan rumah tangga terbengkalai karena

saya kelelahan setelah bekerja.

19. Saya menggunakan waktu sepulang bekerja untuk

mengikuti acara-acara di lingkungan tempat saya tinggal

(arisan, perkumpulan rutin, dan sebagainya).

20. Saya merasa gelisah saat bekerja karena

mengkhawatirkan kondisi anak-anak saya di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

100

No. PERNYATAAN STS TS S SS

21. Waktu saya untuk berinteraksi dengan teman dan tetangga

menjadi terbatas karena harus bekerja.

22. Saya merasa bersalah karena tuntutan pekerjaan membuat

perhatian saya kepada keluarga menjadi berkurang.

23. Di sela-sela kesibukan kerja, saya tetap bisa mengawasi

perkembangan dan aktivitas sehari-hari anak-anak saya.

24. Kesibukan kerja membuat saya kesulitan untuk memenuhi

tanggung jawab dan peran saya dalam keluarga.

-Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewati-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

101

SKALA 2

No. PERNYATAAN STS TS S SS

1. Keluarga saya merasa senang dengan kehadiran saya

dalam acara-acara keluarga.

2. Tetangga saya akan memberitahukan hal-hal penting yang

sedang terjadi ketika saya tidak mengetahuinya.

3. Rekan kerja saya tetap diam apabila melihat saya

membutuhkan bantuan untuk mengerjakan sesuatu di

tempat kerja.

4. Suami saya mengabaikan saya yang sedang bersedih.

5. Ketika sedang menghadapi masalah, keluarga cenderung

mengeluarkan perkataan yang menyakiti saya.

6. Tetangga saya acuh tak acuh ketika saya membutuhkan

bantuan karena kesibukan mereka masing-masing.

7. Suami saya kurang memberikan penyelesaian masalah

ketika saya mengeluh mengenai persoalan rumah tangga.

8. Teman saya akan mendengarkan keluhan saya mengenai

permasalahan keluarga.

9. Masyarakat mengucilkan saya dalam pertemuan bersama.

10. Suami saya bisa memahami kesibukan kerja yang saya

alami.

11. Teman saya akan memberikan nasihat yang saya

butuhkan ketika bingung mengatasi suatu masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

102

No. PERNYATAAN STS TS S SS

12. Saya dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang

dilakukan di lingkungan tempat tinggal saya.

13. Rekan kerja mengabaikan keadaan saya yang terlihat

murung.

14. Keluarga akan memberikan semangat kepada saya

apabila saya mengalami kesulitan dan masalah di

tempat kerja.

15. Tetangga saya bersedia menjemput anak saya di sekolah

ketika saya sulit meninggalkan pekerjaan.

16. Teman-teman saya sulit meluangkan waktu untuk

melakukan aktivitas bersama-sama.

17. Suami saya mau diajak berdiskusi untuk menemukan

jalan keluar dari masalah yang sedang saya hadapi.

18. Orang-orang di sekitar rumah saya sulit berbagi

informasi-informasi yang saya butuhkan di lingkungan

tempat tinggal.

19. Keluarga mengabaikan kehadiran saya dalam

pertemuan-pertemuan keluarga.

20. Saya kesulitan mendapatkan ijin dari atasan untuk

merawat anggota keluarga yang sedang sakit.

21. Tetangga saya dengan sukarela akan menjaga anak saya

ketika harus saya tinggalkan sendirian untuk bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

103

No. PERNYATAAN STS TS S SS

22. Keluarga membiarkan saya membuat keputusan sendiri

tanpa memberikan saran yang saya butuhkan.

23. Suami saya bersedia mengasuh anak ketika saya harus

menyelesaikan pekerjaan dalam waktu bersamaan.

24. Saya merasa terkucilkan ketika mengikuti acara

bersama teman-teman saya.

-Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewati-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

104

Lampiran 5.

Uji Reliabilitas Skala Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

105

Hasil Uji Reliabilitas Data

1. Data Work-Life Balance

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 79 100.0

Excludeda 0 .0

Total 79 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.842 24

2. Data Dukungan Sosial

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 79 100.0

Excludeda 0 .0

Total 79 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.857 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

106

Lampiran 6.

Hasil Uji One Sample T-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

107

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST

1. Work-Life Balance

One-Sample Test

Test Value = 60

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Work_Life_

Balance

5.765 78 .000 4.747 3.11 6.39

2. Dukungan Sosial

One-Sample Test

Test Value = 60

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Dukungan_Sosial 19.029 78 .000 14.253 12.76 15.74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

108

Lampiran 7.

Hasil Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

109

Hasil Uji Normalitas Work-Life Balance dan Dukungan Sosial

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

wlb ds

N 79 79

Normal Parametersa,b

Mean 64.75 74.25

Std. Deviation 7.318 6.657

Most Extreme Differences Absolute .075 .126

Positive .075 .126

Negative -.054 -.061

Kolmogorov-Smirnov Z .668 1.121

Asymp. Sig. (2-tailed) .764 .162

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

110

Lampiran 8.

Hasil Uji Linearitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

111

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Work_Life_

Balance *

Dukungan_

Sosial

Between Groups (Combined) 2232.753 24 93.031 2.584 .002

Linearity 698.628 1 698.628 19.405 .000

Deviation

from Linearity

1534.125 23 66.701 1.853 .032

Within Groups 1944.183 54 36.003

Total 4176.937 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

112

Lampiran 9.

Hasil Uji Korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

113

Hasil Uji Korelasi

1. Hasil Uji Korelasi antara Dukungan Sosial dan Work-Life Balance

Correlations

Work_Life_Balance Dukungan_Sosial

Work_Life_Balance Pearson Correlation 1 .409**

Sig. (2-tailed) .000

N 79 79

Dukungan_Sosial Pearson Correlation .409** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 79 79

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Hasil Uji Korelasi antara Aspek-aspek Dukungan Sosial dan Work-Life

Balance

Correlations

Emotional_

support

Instrumental

_support

Informational

-support

Companions

hip_support

Spearman's rho Work_life_

balance

Correlation

Coefficient

.412** .324

** .217 .268

*

Sig. (2-tailed) .000 .004 .055 .017

N 79 79 79 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

114

Lampiran 10.

Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN - … · HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN WORK-LIFE BALANCE PADA WANITA PEKERJA USIA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI