hubungan antara kecerdasan emosi dengan … · i hubungan antara kecerdasan emosi dengan...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA
SKRIPSI
Oleh:
Divy Drastiana
201110230311309
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu
persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Divy Drastiana
201110230311309
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan
Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja
2. Nama Peneliti : Divy Drastiana
3. NIM : 201110230311309
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 19 Oktober – 24 Oktober 2015
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal .
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Diah Karmiyati, M.Si ( )
Anggota Penguji :Susanti Prasetyaningrum, M.Psi ( )
Tri Muji Ingarianti, M.Psi ( )
Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si ( )
Pembimbing I Pembimbing II
Diah Karmiyati, M.Si Susanti Prasetyaningrum, M.Psi
Malang,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Dra. Tri Dayakisni, M.Si.
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Divy Drastiana
Nim : 201110230311309
Fakultas/ Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/ karya ilmiah yang berjudul :
Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Pengambilan keputusan Karir Pada
Remaja
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
Mengetahui Malang, 18 Mei 2016
Ketua Program Studi Yang Menyatakan
Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Divy Drastiana
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat luar
biasa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan
Antara Kecerdasan Emosi Dengan Proses Pengambilan keputusan Karir Pada Remaja
”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini,
penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang sangat
bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Diah Karmiyati, M.Si selaku Pembimbing I dan Susanti Prasetyaningrum,, S.Psi,
M.Si selaku Pembimbing II yang telah sabar membimbing dan banyak meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ari Firmanto, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah banyak memotivasi dan
memberi pengarahan sejak awal mengenal dunia perkulihan hingga selesainya
skripsi ini.
4. Kepala Sekolah SMKN 1 Buduran Sidoarjo, yang telah memberikan izin dan
fasilitas bagi penulis untuk melakukan penelitian.
5. Murid SMKN 1 Buduran Sidoarjo yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk mengisi skala penelitian.
6. Orang tua penulis Sutjipto dan IbuSuhartatikyang tak pernah berhenti berjuang,
berdoa, dan memberikan segalanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Kakak tercinta Citra Dwi Oktovani dan seluruh keluargabesar yang selalu
memberikan doa, warna kehidupan serta dukungan sehingga penulis
termotivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Sahabat tersayang Faruk Umar Cherid, Juwita Nofita, Rainy Alifia, Risky Aida
Amalia, Filosofi, Andreas Moensaku, Muhammad Slamet, dan Wulandari yang
telah banyak membantu selama masa perkuliahan sampai sekarang ini.
9. Teman-teman angkatan 2011 khususnya Psikologi kelas Edan G yang selalu
memberikan semangat sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi
ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik
dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan
pembaca umumnya.
Malang, 18 Mei 2016
Penulis,
Divy Drastiana
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ........i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... .......ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ......iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ......iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... ......vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ......vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ............................................................................. .......2
Tujuan Penelitian ....................................................................................... .......3
Manfaat Penelitian ..................................................................................... .......3
LANDASAN TEORI
Kecerdasan Emosi ................................................................................... .......6
Pengertian Kecerdasan Emosi ................................................................. .......7
Aspek Kecerdasan Emosi ........................................................................ .......7
Pengambilan keputusan Karir ................................................................ .......8
Pengertian Pengambilan keputusan Karir....................................................... 9
Aspek Pengambilan keputusan Karir........... ............................................ .....10
Keterkaitan Antar Variabel ............................................................................. 10
Hipotesa ................................................................................................... .....15
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian .............................................................................. .....15
Subjek Penelitian .................................................................................... .....16
Variabel dan Instrumen Penelitian .......................................................... .....16
Validitas Instrumen ................................................................................. .....16
Reabilitas ................................................................................................. .....17
Prosedur Penelitian Analisis Data ............................................................ .....18
HASIL PENELITIAN .....................................................................18
DISKUSI ...........................................................................................20
PENUTUP
Kesimpulan dan implikasi............................................................22
v
REFERENSI......................................................................................22
LAMPIRAN ......................................................................................28
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indeks Validitas dan Reabilitas Alat Ukur Penelitian.............................17
Tabel 2. Indek Validitas Alat Ukur Penelitian......................................................17
Tabel 3. Penghitungan T-Skor Skala Kecerdasan Emosi......................................18
Tabel 4. Penghitungan T-Skor Skala Pengambilan keputusan Karir...................19
Tabel 5. Korelasi Kecerdasan Emosi dengan Pengambilan Keputusan Karir..... 19
Tabel 6. Uji Validitas Skala Kecerdasan Emosi...................................................42
Tabel 7. Blue print skala kecerdasan emosi setelah Try Out................................42
Tabel 8. Uji reliabilitas skala kecerdasan emosi...................................................42
Tabel 9. Uji validitas skala Pengambilan keputusan karir....................................42
Tabel 10. Blue print skala Pengambilan keputusan karir setelah Try Out..............43
Tabel 11. Uji reliabilitas skala Pengambilan keputusan karir.................................43
Tabel 12. Validitas Instrumen Penelitian................................................................43
Tabel 13. Reliabilitas Instrumen (Keseluruhan Aspek)..........................................43
Tabel 14. Hasil Output perhitungan korelasi..........................................................44
Tabel 15. Hasil Output perhitungan mean..............................................................44
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi dan Skala Pengambilan
Keputusan Karir) Sebelum Try out ....................................... ............29
Lampiran 2. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi dan Skala Pengambilan Keputusan
Karir) Setelah Try out.........................................................................37
Lampiran 3. Validitas dan Realibilitas Skala Penelitian (Skala Kecerdasan
Emosi Dan Pengambilan Keputusan Karir) .......................... ............43
Lampiran 4. Hasil Output Analisa Data Melalui Perhitungan SPSS ........... ............45
Lampiran 5. Data Kasar Skala Kecerdasan Emosi....................................... ............50
Lampiran 6. Data Kasar Skala Pengambilan Keputusan Karir .................. ............57
Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian .................................................. ............65
1
Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan
Pengambilan keputusan Karir Pada Remaja
Divy Drastiana
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Pengambilan keputusan karir merupakan hal terpenting bagi remaja dalam proses
pemecahan masalah dengan cara menentukan pilihan dari berbagai pilihan atau
alternative untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan
dalam bentuk pengambilan keputusan karir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan karir
pada remaja. Penelitian ini merupakan penenlitian kuantitatif korelasional dengan
menggunakan skala kecerdasan emosi dan skala proses pengambilan keputusan karir.
Jumlah subjek sebanyak 245 siswa SMKN 1 Buduran Sidoarjo dengan menggunakan
teknik non-random sampling atau Isendental dalam pengambilan sampelnya.
Instrument yang digunakan korelasi produk moment person. Hasil penelitian
menunjuk kanter dapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan
emosi dengan pengambilan keputusan karir, dengan nilai r sebesar 0,522 dan nilai p=
0,01 (0,000<0,01). Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosi maka akan
semakin tingi pula pengambilan keputusan karir.
Kata kunci: Kecerdasan emosi, pengambilan keputusan karir
Career decision-making is the most important thing for young people in the process of solving the problem by determining the choice of various options or
alternatives to define an action in achieving the desired goals in the form of
career decision-making. So that emotional intelligence is one of the important
factors that could influence the decision-making process in young career. The aim
of this study was to determine the relationship between emotional intelligence and
career decision-making process in adolescents. This study is a quantitative
correlation penenlitian using emotional intelligence scale and the scale of career
decision-making. The number of subjects were 245 vocational students using non-
random sampling technique or Isendental in the sample collection. Instrument
used product moment correlation person. The results showed there is a significant
positive correlation between emotional intelligence and career decision-making,
with r value of 0.522 and p = 0.01 (0.000 <0.01). This means that the higher the
emotional intelligence, the lower the career decision-making in adolescents
conducted.
Keyword: Emotional intelligence, career decision-making
2
Remaja adalah usia yang harus dilewati manusia sebelum masuk usia dewasa.
Pada masa ini menemui banyak tugas-tugas perkembangan mulai dari kehidupan
pribadi, sosial, emosi. Salah satu yang paling penting adalah tentang karier. Karir
dalam kerja merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia
dewasa yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada. Orang akan merasa
sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau
sampai menjadi pengangguran dan tidak memiliki semangat untuk melanjutkan
hidup. Banyak orang yang mengalami stres dan frustasi dalam kehidupan sehari-
harinya karena masalah pekerjaan ataupun masa depan mereka. Masa remaja
merupakan salah satu fase perkembangan dari kehidupan individu, fase ini terjadi
pada masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada
tahapan ini individu banyak mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun
psikis sehingga berpengaruh terhadap perilakunya.
Menurut Hurlock (2009) masa remaja merupakan masa yang sangat berhubungan
pada penentuan kehidupan di masa depan, karena perilaku dan aktivitas yang
dilakukan pada masa remaja menjadi masa awal dalam mengukir kehidupan yang
lebih baik dimasa depan mereka. Masa yang dilalui oleh remaja ini membuat
mereka mulai dihadapkan pada pilihan-pilihan hidup. Hal ini selaras dengan tugas
perkembangan remaja menurut Havighurst (dalam Yusuf, 2011), siswa SMA
diharapkan dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dalam bidang karir yaitu
memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan). Tujuannya adalah agar siswa SMA
mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, dan
mempersiapkan diri, memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki
pekerjaan tersebut (Yusuf, 2011). Sehingga dapat menghasilkan karir yang
memuaskan seperti yang mereka inginkan sesuai dengan ketrampilan dan
kemampuan mereka masing-masing.
Remaja yang mengalami kemerosotan pada nilai atau prestasi belajarnya, bisa
disebabkan oleh tidak matangnya dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan jenjang karir di masa depannya nanti. Jika siswa atau remaja sudah
diberi bekal untuk memilih dengan apa yang dikehendakinya maka hasilnya akan
lebih memuaskan dan lebih maksimal dalam menjalani. Sedangkan siswa atau
remaja yang awalnya tidak diberi bekal untuk memilih keputusan maka hasilnya
akan jauh lebih buruk dan akan mengakibatkan remaja tersebut frustasi,dan tidak
ada semangat untuk menjalaninya. Nilai dan prestasi merekapun juga bakalan
merosot atau menurun jika tidak ada kematangan dalam memilih keputusan.
Perencanaan karir memiliki makna sebagai sebuah identifikasi dan tujuan-tujuan
karir dan penyusunan program seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan,
pendidikan, serta pengalaman-pengalaman dalam kerangka perkembangan yang
akan memberikan arah, waktu, dan serangkaian langkah-langkah untuk mencapai
sebuah tujuan karir yang spesifik. Remaja memiliki perasaan ragu-ragu untuk
memasuki dunia kerja ataupun berlanjut ke perguruan tinggi. Banyak remaja yang
belum siap memasuki dunia kerja, salah satunya diakibatkan oleh siswa kurang
percaya atau bahkan tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang
dimilikinya.
3
Terdapat permasalahan karir yang terjadi di sekolah-sekolah. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Ibu X pada tanggal 2 Maret 2013 selaku koordinator BK di
SMK KBFdi kota Madiun beliau mengatakan bahwa masih banyak siswa-siswa di
SMK KBF yang mengalami kebingungan, belum bisa mengambil keputusan karir
setelah lulus sekolah, mereka bingung untuk bekerja atau melanjutkan kuliah.
Antusias siswa untuk melanjutkan kuliah mulai meningkat, siswa aktif mencari
informasi pekerjaan atau pun Perguruan Tinggi. Namun, mereka belum bisa
menentukan pilihan karirnya. Banyak faktor yang melatarbelakangi mereka untuk
melanjutkan kuliah salah satunya keadaan sosio ekonomi keluarga yang terkadang
menghambat mereka untuk melanjutkan kuliah. Hal tersebut sangat mudah
dijumpai di lingkungan sekolah-sekolah, karena banyak siswa yang belum
sepenuhnya mengerti akan pemilihan karir bagi dirinya. Kebanyakan siswa
mengambil dengan asal-asalan karena mengikuti teman atau karena terpaksa
tuntutan keluarga. Peristiwa itu akan menimbulkan siswa mengalami kegalauan
atau tidak percaya diri dengan kemampuannya. Kemungkinan siswa yang
mengalami hal tersebut akan susah dikemudian harinya yaitu akan sulit untuk
menentukan jati diri atau kemampuan untuk memilih sesuatu. Jika dari awal tidak
diberikan pengetahuan atau pilihan-pilihan karir terhadap siswa tersebut maka
kedepannya siswa akan mengalami kesulitan mengambil keputusan dijenjang
karirnya, dan akan mengalami dilema pada pilihan tersebut. (Luluk Sersiana, dkk
2013)
Terdapat juga salah satu siswa lulusan sekolah tersebut yang melanjutkan kuliah
namun mengambil jurusan hukum dengan alasan sudah bosan dengan jurusan
farmasi selama masih duduk di bangku SMK. Terjadi pula fenomena karir di
SMK PGRI 1 MJY berdasarkan wawancara tidak terstruktur dengan Ibu T pada
hari/tanggal Senin, 25 Februari 2013 selaku Koordinator BK di sekolah,
mengatakan bahwa terdapat permasalahan karir yang ada di sekolah. Banyak
siswa yang belum memikirkan masalah karir sehingga belum bisa menentukan
pilihan karirnya. Kebanyakan dari mereka tidak aktif untuk mencari informasi
lowongan pekerjaan. Siswa sangat pasif untuk mencari lowongan pekerjaan dan
kurang memiliki minat terhadap pekerjaan. Hal ini terlihat minat untuk bekerja
dan keyakinan siswa untuk bekerja sangat kurang. Guru BK di sekolah selalu
berusaha memberi informasi dan motivasi kepada siswa agar siswa yakin terhadap
kemampuannya untuk mencapai karir yang diinginkan. Terdapat salah satu siswa
lulusan SMK PGRI 1 MJY jurusan Tehnik Elektro setelah lulus bekerja menjadi
perawat. (Luluk Sersiana, dkk 2013), dalam jurnal Hubungan antara self-efficacy
karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan kematangan karir siswa smk
pgri wonoasri tahun ajaran 2012/2013.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sudah memahami
wawasan karir yang menjadi masalah adalah siswa masih ragu dengan
kemampuannya. Dalam persiapan karir kedepannya selain itu siswa juga masih
bingung menentukan pilihan karirnya, terutama bagi siswa jurusan administrasi
dan perkantoran cenderung belum bisa memikirkan karirnya. Walaupun setelah
lulus banyak siswa SMK PGRI WNSR yang disalurkan oleh pihak sekolah ke
perusahaan-perusahaan yang telah mempunyai ikatan dengan sekolah. Perasaan
4
ragu-ragu dan tidak dapat menentukan serta memutuskan untuk memasuki dunia
kerja ataupun berlanjut ke perguruan tinggi, belum siap memasuki dunia kerja,
tidak memiliki keberanian memasuki dunia kerja, salah satunya diakibatkan oleh
siswa kurang percaya atau bahkan tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan
yang dimilikinya. Siswa yang kesulitan untuk memilih jurusan atau jenjang karir
yang akan datang akan mempengaruhi motivasi dalam belajar sehingga tidak
maksimal dalam belajar. Jika siswa tidak mempunyai kematangan berpikir sejak
dini maka akan bermasalah dalam pemilihan karir dan akan kesulitan untuk
memilih pekerjaan atau sekolah.
Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
karir adalah, Penelitian tentang karir telah banyak sekali dilakukan, antara lain
oleh SriPrihantoro (2007) tentang perencanaan karir siswa kelas X SMAN 2
Majalengkamenunjukkan bahwa 27,8% siswa mempunyai perencanaan karir
rendah, 47,2%perencanaan karir sedang dan 25% mempunyai perencanaan karir
tinggi.
Penelitian yang dilakukan Christina (2009) menunjukkan sebanyak 56siswa
(62,22%) memiliki tingkat career self efficacy rendah. Sementara untukvariabel
pengambilan keputusan karier sebanyak 64 siswa (71,11%) memilikitingkat
pengambilan keputusan karier yang rendah. Ada hubungan antara careerself
efficacy dengan pengambilan keputusan karier diikuti dengan penambahantingkat
pengambilan keputusan karier atau penurunan tingkat career self efficacyakan
diikuti dengan penurunan tingkat pengambilan keputusan karier.
Hasilpenelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati (2010) diketahui bahwa siswa
darikeluarga utuh di SMA Negeri 2 Malang dikategorikan mampu dalam
pengambilankeputusan karier, hal ini ditunjukkan oleh presentase sebesar 95,23%,
sedangkan13siswa dari keluarga broken home di SMA Negeri 2 Malang
dikategorikan kurangmampu dalam pengambilan keputusan karier, hal ini
ditunjukkan oleh presentasesebesar 62,5%.
Hasil penelitian Rubiyanti (2011) menunjukkan bahwa orientasi masadepan
(OMD) remaja di Jatinangor tergolong tinggi, artinya remaja di Jatinangorsudah
memiliki OMD yang jelas. Kontribusi yang paling besar dalam OMDremaja ini
adalah aspek motivasi. Aspek perencanaan dan evaluasi masihtergolong sedang.
Ini menunjukkan bahwa remaja masih membutuhkan arahanuntuk mendapatkan
strategi dan cara-cara di dalam merencanakan masa depannya.Pelatihan motivasi
berprestasi yang dilakukan membantu remaja merencanakandan menetapkan
tujuan dan membuat strategi untuk merealisasikan perencanaan.Setelah pelatihan,
remaja mengungkapkan bahwa dirinya lebih termotivasi untukmelanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengetahui strategi untukmeneruskan
pendidikan, mendapatkan pengetahuan mengenai jurusan yangdiminati, dan
pekerjaan yang dapat ditekuni di masa yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kecerdasan emosi yang rendah dan lebih banyak
dipengaruhi orang lain mengakibatkan proses belajar siswa dan hasil prestasi siswa
menjadi terhambat karena adanya ketidaksesuaian dalam diri individu. Sternberg
5
(1999) menjelaskan subjectifve expected utility theory, yang menyatakan bahwa
manusia pada dasarnya mengambil keputusan berdasarkan tujuan untuk mendapatkan
kesenangan (mengacu pada positive utility) dan menghindari ketidaksenangan
(mengacu pada negative utility). (Luluk Sersiana, dkk 2013),dalam jurnal Hubungan
antara self-efficacy karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan
kematangan karir siswa smk pgri wonoasri tahun ajaran 2012/2013.
Perkembangan karier seorang remaja ditandai dengan meluasnya penilaian anak
terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan
dikerjakan di masa yang akan datang (Ginzberg dikutip Sunarto dan Hartono,
1995, h.202). Remaja usia 15-18 tahun sudah dapat memperluas pandangan
mengenai pekerjaan, mengetahui pekerjaan apa yang cocok utuk mereka nantinya
sehingga mereka lebih sadar akan faktor-faktor yang terlibat dalam perencanaan
karier dan mengembangkan konsep diri yang lebih jelas dan tepat. Dalam
perkembangan kognitifnya, remaja tiba pada masa pengambilan keputusan .
Setiap saat pegambilan keputusan kelak akan berpengaruh dalam kehidupannya
dan orang lain. Pengambilan keputusan dimulai dari hal yang sederhana, seperti
memilih warna baju, model pakaian, atau menu makanan. Berdasarkan hasil
Survei Kesehatan Reproduksi. Pengambilan keputusan karir pada remaja
berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu antara lain, masalah psikologis dan sosial yang dihadapi, belum
matangnya emosi, kurangnya kontrol diri, kemampuan pengambilan keputusan
yang rendah, serta tidak terbiasa mempertahankan usaha untuk mencapai tujuan.
Jika seorang individu memiliki kecerdasan yang rendah maka tidak akan memiliki
pengambilan keputusan karier yang maksimal, dibandingkan individu yang
memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan memiliki pengambilan keputusan
karier yang di inginkan.
Hal di atas membuktikan betapa pentingnya pengambilan keputusan terhadap
anak sekolah, terutama dalam menentukan karier dikehidupannya untuk masa
yang akan datang nanti. Banyak remaja yang salah dalam pengambilan keputusan
untuk memilih jenjang kariernya serta situasi umum di lingkungan sekitarnya
sebelum seorang siswa menentukan pilihan jurusan apa yang hendak ia tuju.
Merekaharus menentukan dengan tepat bidang karir apa, atau jenis pekerjaan apa
yang sesuai dengan mereka. Informasi yang jelas dan lengkap mengenai karier
ataupekerjaan yang akandimasuki memungkinkan siswa untuk dapat mengurangi
masalah yang akan timbul. Mereka dapat menimbang antara potensi diri yang
menyangkut bakat, minat, kepribadian,ketertiban diri, kesenangan, dan kondisi
sosial ekonomi dengan tuntutan yang dibutuhkanuntuk jenis persekolahan, jurusan
studi, dan bidang pekerjaan tertentu.
Kecerdasan emosional merupakan faktor sukses yang menentukan prestasi dalam
organisasi, termasuk pembuatan keputusan, kepemimpinan, terobosan teknis dan
strategies, komunikasi yang terbuka dan jujur, teamwork atau team kerja dan
hubungan saling mempercayai, loyalitas konsumen, serta kreativitas dan inovasi.
Individu yang berpendidikan tinggi merupakan aset penting yang menentukan dan
mencerminkan kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan. Perlunya mengkaitkan
antara pengambilan keputusan karier siswa-siswi dengan penilaian yang
berhubungan dengan kecerdasan emosi adalah bahwa kecerdasan emosi ternyata
6
lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk mencari manfaat dan
potensi mereka, serta mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling dalam,
mengubahnya dari apa yang mereka pikirkan menjadi apa yang mereka jalani dalam
aktivitas sehari-hari.
Pentingnya kecerdasan emosi dalam pengambilan keputusan karir remaja dalam
memutuskan pilihannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan karirnya maka
individu akan memberikan arti, pandangan, tanggapan dan kesimpulan terhadap
masa depan karirnya, atau dengan kata lain individu akan melakukan persepsi
terhadap masa depan karirnya. Bila individu merasa masa depan karirnya dapat
memenuhi kebutuhan karirnya untuk mencapai tujuan karirnya maka mereka akan
membentuk persepsi yang positif terhadap masa depan karirnya. Sebaliknya bila
individu merasa masa depan karirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan karirnya
sehingga tidak dapat mencapai tujuan karirnya maka mereka akan membentuk
persepsi yang negatif terhadap masa depan karirnya. Kecerdasan emosi
mempunyai peran yang penting dalam semua lapangan kehidupan. Orang yang
cerdas secara emosionalnya ia akan terampil dalam memotivasi diri, mengelola
diri dan menjali hubungan dengan orang lain dalam rangka mencari informasi
yang sesuai dengan keadaan dirinya. Kecerdasan emosi ini berkenan dengan
kemampuan seseorang untuk memahami serta menanggapi secara tepat perasaan
orang lain, serta dalam memelihara hubungan baik dengan orang lain ang secara
keseluruhan juga dalam mengambil keputusan karirnya.
Dengan mengetahui adanya keterkaitan antara pengambilan keputusan karier dengan
kecerdasan emosional, maka diharapkan para pengambil keputusan di institusi
pendidikan tersebut dapat mengikutsertakan pertimbangan yang berkaitan dengan
emosi dalam kehidupan organisasional, dan belajar menghargai dengan lebih baik
serta mengelola emosi pada diri kita sendiri dan orang lain. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses
pengambilan keputusan karir pada remaja. Manfaat penelitian adalah agar kita
mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses pengambilan
keputusan karir pada remaja, sehingga dapat meningkatkan siswa-siswi dalam
pemilihan karier kedepannya.
Kecerdasan Emosi
Goleman (2001) kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengenali perasaan
kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan
kemampuan mengola emosi dengan baik pada diri sendori dan dalam hubungan
dengan orang lain. Yang artinya kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan
bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-
lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak
melumpuhkan kemampuan berpikir, dan berempati.
Menurut Shapiro (1998) kecerdasan emosi merupakan kemampuan memantau diri sendiri atau orang lain yang melibatkan mengendalian diri, semangat serta kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, tempramen, motivasi, dan hasrat orang lain. Salovey dan Mayer (1993)
7
mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Maksudnya adalah jika seseorang menemui situasi negatif orang tersebut tidak lantas membalas dengan emosi yang negatif, tetapi dia akan menelaah dan memikiran reaksi yang akan dikeluarkan agar tidak terdampak negatif pula sehingga emosi yang keluar adalah kebijakan. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan seorang individu untuk menggunakan emosinya secara baik, yang ditandai dengan pengontrolan diri, pemahaman seberapa jauh baik buruk dan apakah bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitufaktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah individu yangmemiliki potensindan kemampuan untuk mengembangkan potensi yangdimiliki tersebut, sedangkan faktor eksternal adalah dukungan darilingkungan disekitarnya untuk lebih mengoptimalkan dari sejua potensiyang dimilikinya, terutama kecerdasan emosional.Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosi juga dipengaruhioleh kedua faktor tersebut, diantaranya faktor otak, faktor keluarga, faktor lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, maka faktor-faktor yangmempengaruhi terbentuknya kecerdasan emosional adalah:a. Faktor otak,b. Fungsi lingkungan keluarga, c.Faktor lingkungan sekolah, d. Faktor lingkungan dan dukungan sosial Aspek-Aspek Kecerdasan Emosi Goleman (2001) mengadaptasi aspek-aspek kecerdasan emosi yang telah diungkap, yaitu: (1) Mengenali emosi, merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi (metamood) kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.(2) Mengelola emosi, kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. (3) Memotivasi diri, yaitu kemampuan prestasi yang harus memiliki motivasi dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.(4) Mengenali emosi orang lain (berempati), Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.(5) Membina hubungan yang baik dengan orang lain, Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi.
8
Pengambilan keputusan Karir
Teori perkembangan karir (developmental career choice) adalah teori dari Eli
Ginzberg yang menyatakan bahwa anak-anak dan remaja melalui tiga tahap pilihan
karir, yaitu: fantasi, tentatif, dan realistis (Ginzberg, 1972; Ginzberg dkk, 1951).
Dapat dikatakan bahwa hampir semua individu mempunyai bidang perilaku tertentu,
dimana mereka kurang percaya diri dan kurang yakin akan kemampuan dirinya.
Adanya ketidak percayaan diri ini dapat membatasi jumlah pilihan karir atau
keberhasilan dalam karir yang dipilihnya (Betz, 2004). Dalam hal ini dikaitkan
dengan karir, dimana siswa pada dasarnya memiliki banyak alternatif pilihan karir.
Untuk memutuskan suatu hal berkaitan dengan karirnya maka peserta didik tersebut
harus memiliki keyakinan diri yang cukup kuat. Ketika mereka ditanya ingin menjadi
apa setelah besar, jawaban yang diberikan oleh anak-anak kecil mungkin berkisar dari
menjadi seorang dokter, pahlawan super, guru, bintang film, atau sejumlah pekerjaan
lainnya. Di masa anak-anak, masa depan terlihat seolah-olah mengandung berbagai
kemungkinan yang tidak terbatas.
Menurut Ginzberg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi
menjadi 3 tahapan pokok, yaitu :
1. Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa sekolah dasar)
2. Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa sekolah menengah)
3. Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa perguruan tinggi)
Menurut Ginzberg, sampai usia sekitar 11 tahun, pilihan karir anak-anak berada di
tahap fantasi. Antara usia 11 hingga 17 tahun, perkembangan karir remaja berada di
tahap tentatif, yang merupakan suatu masa transisi dari tahap fantasi masa anak-anak
menuju tahap pengambilan keputusan yang realistis di masa dewasa muda. Ginzberg
berpendapat bahwa remaja mengalami kemajuan dari tahap mengevaluasi minat
mereka (11 hingga 12 tahun) ke tahap mengevaluasi kepastian mereka (13 hingga 14
tahun) ke mengevaluasi nilai-nilai mereka (15 hingga 16 tahun). Sekitar usia 17
hingga 18 tahun, pemikiran mereka mengalami peralihan dari pilihan karir yang lebih
bersifat subjektif ke pilihan karir yang lebih bersifat realistis.
Pada tahapan eksplorasi remaja mulai menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada
tahap tentative akhir. Individu akan menimbang-nimbang beberapa kemungkinan
pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta nilai-nilai mereka,
namun kebanyakan mereka belum berani mengambil keputusan tentang pekerjaan
mana yang paling tepat. Dalam hal ini masalah memilih sekolah lanjutan yang
sekiranya sejalan dengan karier yang akan mereka tekuni. Pada tahap berikutnya, yakni
tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap dengan pekerjaan/karier tertentu. Berkat
pergaulan yang lebih luas dan kesadaran diri yang lebih mendalam, serta pengetahuan
akan dunia kerja yang lebih luas, maka remaja makin terarah pada karier tertentu
meskipun belum mengambil keputusan final. Akhirnya, pada tahap spesifikasi remaja
sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tenteng karier yang akan dipilihnya.
Apabila seseorang dihadapkan pada beberapa option, satu per satu diseleksi,
kemudian akan ditemukan satu yang paling memuaskan. Pada pengambilan
keputusan Wason & Johnson-Laird (dalam Strenberg, 1999) menyebutkan bahwa
9
proses seleksi untuk memilih satu dari berbagai alternatif berhubungan dengan
penalaran. Dengan penalaran akan didapat sebuah keputusan. Menurut Pasupathi,
dkk. (2001) dalam proses pengambilan keputusan yang bijaksana ada lima
kriteria, yakni: (1) pengetahuan faktual mengenai hidup, (2) mengetahui prosedur
dalam kehidupan, (3) memahami perjalanan hidup yang sudah dilalui, (4) nilai-
nilai yang dianut, dan (5) rekognisi dan menejemen ketidakpastian. Pasupathi,
dkk. (2001) dalam penelitiannya membandingkan kebijaksanaan pengambilan
keputusan pada remaja dengan orang dewasa. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa remaja menunjukkan tingkat yang lebih rendah dalam kebijaksanaan
pengambilan keputusan . Hal ini berarti bahwa di dalam proses pengambilan
keputusan seseorang dituntut untuk bersikap bijaksana sehingga alternatif pilihan
yang ada dapat dipilih dengan tepat.
Pengambilan keputusan karir dapat terjadi pada individu yang sedang mengalami
pemilihan karir dari setiap option yang telah dipilih sebelumnya. Pengambilan
keputusan karir dapat dialami oleh semua kalangan remaja,khusunya pada remaja
yang sedang menempuh jenjang yang lebih tinggi. Dalam pengambilan keputusan
karir pada remaja adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan
dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan
yang diinginkan, tujuan yang diinginkan disini adalah karir. Dimana banyak
remaja yang bingung akan pilihan terhadap karirnya dalam menentukan pilihan
yang harus dipilih, tidak sedikit remaja yang terkecoh akan sebuah pilihan yang
menjadi pilihan karirnya. Fenomena pada kalangan remaja tidak sedikit dari
mereka mengalami kesalahan dalam memilih suatu pilihan terhadap karirnya,
diantaranya adalah pemilihan karir yang kurang tepat, salah dalam memilih
jurusan. Hal tersebut yang masih terjadi dikalangan remaja dari dulu sampai
sekarang, kebanyakan dari mereka memilih atas kehendak orangtua,teman atau
sahabat,dan lingkungan sekitar tanpa harus memikirkan jangka panjang atau
resiko dari memilih karena terpaksa dan ikut-ikutan semata. Karena dalam hal
tersebut remaja sulit dalam mengikuti pelajaran dan mengimbanginya, oleh sebab
itu nilai dan prestasi merekalah yang menjadi sasaran atau dampak dari pemilihan
karir yang kurang tepat dari minat dan bakat mereka di bidangnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan keputusan Karir Kemdal dan Montgomery (dalam Raynard, Crozier, & Svensen, 1997) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan , antara lain: 1) Preference : berkaitan dengan keinginan, harapan, dan tujuan. 2) Belief : berkaitan dengan hipotesis dari teori, misalnya mengenai konsekuensi dari keputusan yang diambil. 3) Emotion : berkaitan dengan perasaan (mood ), reaksi negatif atau positif terhadap situasi yang berbeda, orang lain dan alternatif-alternatif. 4) Action : berkaitan dengan interaksi individu dengan lingkungan dalam pencarian informasi,berdiskusi dengan orang lain, membuat rencana, dan membuat komitmen. 5) Circumstance : melibatkan semua hal di luar kontrol individu, seperti peristiwa eksternal, lingkungan, dan pengaruh dari orang lain.
10
Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Pengambilan keputusan Karir Menurut Betz (2004) memiliki lima aspek utama. Kelima aspek tersebut adalah : (1) Penilaian Diri (Self-Asppraisal), merupakan suatu kemampuan untuk menilai kemampuan orang itu sendiri secara lebih akurat atau lebih baik lagi, berhubungan dengan minat dan nilai-nilai karena terkait dengan keputusan pendidikan dan karier. (2) Informasi Kerja (Occupational Information), merupakan suatu kemampuan untuk mencari sumber informasi tentang jurusan kuliah dan pekerjaan, termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi dan berbicara dengan orang yang sudah bekerja di tempat kerja yang menurutnya menarik. (3) Seleksi Tujuan (Goal Selection), merupakan suatu kemampuan untuk mencocokkan karakteristik sendiri dengan tuntutan dan manfaat karier sehingga dapat mengidentifikasi satu atau lebih jurusan atau karier yang ingin dikejar/dipilih. (4) Perencanaan (Planning), mengetahui bagaimana menerapkan pilihan pendidikan atau karier, termasuk mendaftar di program pendidikan, mencari pekerjaan, menulis resume dan wawancara pekerjaan. (5) Penyelesaian Masalah (Problem Solving), merupakan suatu kemampuan untuk mengetahui rencana alternatif atau strategi kita lakukan ketika rencana yang kita buat tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Pengambilan Keputusan Karir PadaRemaja Kecerdasan emosi adalah kemampuan memotivasi diri sendiri. Remaja yang memiliki kemampuan diri memotivasi akan menjadi remaja yang yakin dengan dirinya sendiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga menganggap bahwa tantangan menjadi peluang. Menurut Goleman (2001) ada beberapa aspek untuk mengetahui seseorang memunculkan ciri-ciri kecerdasan emosi yaitu : (1) Mengenali emosi, merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi (metamood) kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.(2) Mengelola emosi, kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. (3) Memotivasi diri, yaitu kemampuan prestasi yang harus memiliki motivasi dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.(4) Mengenali emosi orang lain (berempati), Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.(5) Membina hubungan yang baik dengan orang lain, Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Kecerdasan emosional merupakan faktor sukses yang menentukan prestasi dalam
organisasi, termasuk pembuatan keputusan, kepemimpinan, terobosan teknis dan
strategies, komunikasi yang terbuka dan jujur, teamwork atau team kerja dan
hubungan saling mempercayai, loyalitas konsumen, serta kreativitas dan inovasi.
11
Individu yang berpendidikan tinggi merupakan aset penting yang menentukan dan
mencerminkan kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan. Perlunya mengkaitkan
antara pengambilan keputusan karier siswa-siswi dengan penilaian yang
berhubungan dengan kecerdasan emosi adalah bahwa kecerdasan emosi ternyata
lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk mencari manfaat dan
potensi mereka, serta mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling dalam,
mengubahnya dari apa yang mereka pikirkan menjadi apa yang mereka jalani dalam
aktivitas sehari-hari. Secara realita, perasaan memberi kita informasi penting dan
berpotensi menguntungkan setiap saat.
Umpan balik inilah yang berasal dari hati, bukan hanya pikiran di kepala saja
yang menyalakan kreativitas, membuat jujur terhadap diri sendiri, menjalin
hubungan baik dengan orang lain yang saling mempercayai, memberi panduan
nurani bagi hidup dan karir, menuntun kita kepada kemungkinan yang tidak
terduga, dan malah bisa menyelamatkan diri kita dari kehancuran. Kecerdasan
emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan, pada
diri kita dan orang lain serta untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan
dengan efektif informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-
hari. Dengan mengetahui adanya keterkaitan antara pengambilan keputusan
karier dengan kecerdasan emosional, maka diharapkan para pengambil keputusan
di institusi pendidikan tersebut dapat mengikutsertakan pertimbangan yang
berkaitan dengan emosi dalam kehidupan organisasional, dan belajar menghargai
dengan lebih baik serta mengelola emosi pada diri kita sendiri dan orang lain.
Aspek kecerdasan emosi bisa mengidentifikasi seorang remaja berani mengambil
keputusan kariernya atau tidak. Dilihat dari memotivasi diri, mengenali emosi,
mengelola emosi, mengenali emosi orang lain,dan dapat membina hubungan yang
baik dengan orang lain. Ciri remaja yang mampu memotivasi diri yaitu memiliki
pandangan terhadap karier yang telah dituju, sehingga ia mulai mencari informasi
kerja tentang jurusan kuliah/pekerjaan yang diminatinya. Ini juga ditunjukkan dari
hasil penelitian dari Gunarsa dan Gunarsa (dikutip Agustina, 2006) mengemukakan
bahwa masa remaja merupakan masa kritis, karena individu menghadapi ragam
perubahan biologis dan psikologis dalam proses mencari identitas baru atau jati diri
dalam menghadapi tantangan untuk memecahkan persoalan hidup. Masa remaja
dihadapkan pada berbagai masalah yang harus dipecahkan dan salah satu
permasalahan itu adalah mengenai tujuan karier yang harus dicapainya pada masa
yang akan datang melalui suatu proses perencanaan yang matang. Kartono (1985,)
berpendapat bahwa jenis keputusan yang sangat penting dan mendasar bagi seseorang
terutama pada fase remaja adalah keputusan mengenai pasangan hidup dan karier.
Manusia dalam menjalani hidup perlu merencakanan masa depan. Perencanaan masa
depan menyangkut banyak hal dan salah satu yang penting adalah karier. Pada masa
remaja, pemilihan karier merupakan saat remaja mengarahkan diri pada suatu tahapan
baru dalam hidup mereka, remaja mulai melihat posisi mereka dalam kehidupan,
serta menentukan ke arah mana mereka akan membawa kehidupannya.
Stein dan Book (2002) menyatakan bahwa istilah “kecerdasan emosi” pertama
kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovet dari Harvard
University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk
12
menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi
keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah empati, mengungkapkan dan
memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemamdirian, kemampuan
menyesuaikan diri, disukai, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi,
ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sifat hormat.
Kecerdasan emosi dapat dikelompokkan ke dalam lima ranah, yaitu: intra pribadi,
antar pribadi, penanganan terhadap stres, penyesuaian diri, dan suasana hati.
Kelima ranah ini kemudian dikelompokkan lagi kedalam lima belas unsur yaitu:
kesadaran diri, asertifitas, kemandirian, penghargaan diri, aktualisasi diri, empati,
tanggung jawab sosial, hubungan antar pribadi, pemecahan masalah, uji realitas,
sikap fleksibel, ketahanan menanggung stres, pengendalian impuls, kebahagiaan,
dan optimisme. Goleman (2000) kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri dan bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan
hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga
agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, dan berempati.
Pada saat memilih alternatif-alternatif tersebut diperlukan proses berpikir, yaitu
pengambilan keputusan (decision making). Sternberg (1999) menjelaskan
subjectifve expected utility theory, yang menyatakan bahwa manusia pada
dasarnya mengambil keputusan berdasarkan tujuan untuk mendapatkan
kesenangan (mengacu pada positive utility) dan menghindari ketidaksenangan
(mengacu pada negative utility). Kedua hal tersebut secara menyertainya.
Kemungkinan itu sendiri ada empat hal yang perlu dijadikan pedoman untuk
pengambilan keputusan , yakni: (1) memunculkan kemungkinan sederhana, (2)
meniadakan kemungkinan yang akan muncul, (3) mengkombinasikan dua
kemungkinan yang sama-sama menguntungkan, dan (4)mengkombinasikan dua
kemungkinan yang berbeda. Herbert Simon (dalam Sternberg, 1999) yang
mendapat Nobel Prize inEconomics menyatakan bahwa manusia tidak
membutuhkan hal-hal yang tidak rasional, namun membutuhkan hal-hal yang
rasional, yakni kepuasan. Apabila seseorang dihadapkan pada beberapa option,
satu per satu diseleksi, kemudian akan ditemukan satu yang paling memuaskan.
Eksplorasi, pengambilan keputusan , dan perencanaan berperan penting dalam pilihan
karir remaja (Feldman & Whitcomb, 2005; Germeijs & DeBoeck, 2003; Millar &
Shevlin, 2003; Quimby & O’ Brien, 2004; Spokane, 2000). Penelitian M. Coetee &
D. Schreuder menyatakan bahwa perceiving & identifying yang merupakan
seseorang dalam menilai dan mengekspresikan emosi secara tepat berpengaruh positif
terhadap pengambilan keputusan karir terhadap remaja (Cameli, 2003). Salovey dan
Mayer (1990) menyatakan pula setiap orang memiliki perbedaan dalam menampilkan
kecerdasan emosinya mereka. Individu yang menilai dan mengekspresikan
(mengekspresikan dan menanggapi) emosi mereka secara akurat, cenderung akan
lebih dapat dipahami oleh orang yang berinteraksi dengan mereka. Mereka juga
memiliki potensi untuk memberi pengaruh yang lebih baik pada orang lain ketika
mereka mampu merasakan emosi dari lawan interaksinya. Mereka juga mampu
mengembangkan empati (kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dari
pengalaman pribadi sebelumnya). Kecerdasan emosional dianggap sebagai faktor
yang berpotensi dan menyebabkan sikap, perilaku, dan hasil yang lebih positif,
13
(Cameli 2003) yang pada akhirnya berhubungan terhadap karir seseorang (Coper
1997; Goleman 1998). Penelitian Abraham Carmeli yang meneliti tentang pengaruh
kecerdasan emosional terhadap komitmen dimana remaja akan memilih karirnya
dimasa akan datang.
Begitupun untuk remaja kelas XII SMA yang akan lulus, dijumpai sebuah kasus
seorang remaja masih mengalami kebingungan hendak melanjutkan kemana atau
mengambil jurusan apa di perguruan tinggi, sehingga remaja tersebut harus
mengikuti serangkaian psikotes untuk mengetahui minat dan bakatnya.
Wawancara juga dilakukan pada seorang remaja kelas X SMA yang akan naik ke
kelas XI. Saat ditanya jika sudah lulus mau kuliah dimana dan bekerja dibidang
apa, siswa tersebut menjawab kalau dia masih bingung dan tidak tahu hendak
mengambil jurusan apa diperguruan tinggi nantinya. Saat ini remaja tersebut
sudah memilih jurusan IPA, namun dia masih tidak yakin dengan pilihannya
karena dia tidak tahu setelah lulus mau kuliah dimana dan dia masih ragu apakah
jurusan IPA cocok untuk dirinya.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu antara lain, persoalan keluarga,
pengaruh negatif dari teman sebaya, dan pengaruh negatif dari komunitas.
Pengambilan keputusan oleh remaja adalah masalah pengambilan keputusan
memilih jurusan di SMA. Berdasarkan praktikum layanan BK karir yang
dilakukanoleh Bintari dkk (2012) di SMAN 3 SGRJ, banyak siswa yang memilih
jurusan yang salah disebabkan oleh ajakan teman, gengsi (jurusan IPA sering
dilihat lebih baik daripada jurusan IPS), dan paksaan orang tua yang tidak
menoleh prestasi belajar dan minat bakat anaknya. (Luluk Sersiana, dkk 2013)
Pada kenyataannya sekarang, adakejadian seorang remaja SMA masih mengalami
kesulitan dan kebimbangan untuk memilih jurusan, apakah akan mengambil
jurusan IPA atau IPS yang sesuai dengan kemampuan mereka. Begitu pula ketika
akan masuk keperguruan tinggi ada kejadian mahasiswa yang harus berpindah –
pindah dari suatu jurusan ke jurusan lain karena ia merasa jurusan yang ia pilih
tidak tepat baginya. Ada juga kejadian mahasiswa yang masih bingung dalam
memilih mata kuliah pilihan karena belum mengetahui bidang pekerjaan apa yang
ditekuninya setelah lulus nanti. Masih dapat dijumpai juga seorang yang setelah
lulus dari sekolah menengah ataupun perguruan tinggi tidak tahu hendak
melanjutkan kemana atau bekerja dimana. Ada pula kejadian seorang sarjana
bekerja dalam suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan displin ilmu yang telah
diambilnya selama ini. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan seorang
mahasiswa yang pindah jurusan dari fakultas teknik ke fakultas psikologi,
ditemukan permasalahan bahwa sewaktu di fakultas teknik sipil mahasiswa
tersebut tidak bisa mengikuti materi kuliah dengan baik, nilainya selalu jelek
sehingga akhirnya IPKnya juga tidak sesuai dengan harapannya. Menurutnya
materi kuliah teknik sipil sangat susah sehingga dia merasa tidak mampu untuk
mengikuti kuliah tersebut.
Dalam penelitian ini membahas tentang pentingnya kecerdasan emosional dalam
memanage emosi diri sendiri maupun orang lain yang dialami oleh para remaja
dalam mencapai keinginannya yang seringkali mengakibatkan emosi
14
disfungsional. Individu yang cerdas secara emosional akan mudah untuk
mengenali, mengelola dan menggunakan emosi mereka untuk menghilangkan
hambatan emosi tersebut serta dapat mudah mencapai keinginan karirnya lebih
matang daripada orang-orang dengan kecerdasan emosional yang cenderung
rendah. Kecerdasan emosional memungkinkan orang untuk mudah
mengendalikan stres ini secara efektif dan mencegah efek negatif pada sikap
seseorang, sikap terhadap keinginannya mencapai karir maupun dampak pada
orang lain. Emmerling dan Cherniss (2003) berpendapat bahwa emosi memainkan
peranan penting dalam karir dan proses pengambilan keputusan dan kecerdasan
emosional individu yang berkembang dapat menyebabkan keputusan yang lebih
lengkap untuk mendapat hasil yang lebih memuaskan dalam karir mereka, dan
nilai-nilai pribadi serta aspirasinya. Remaja sering kali melakukan eksplorasi
karir dan melakukan pengambilan keputusan yang sampai taraf tertentu disertai
dengan ambiguitas, ketidakpastian, dan tekanan. Kebanyakan pengambilan
keputusan yang dilakukan remaja pada karirnya diambil dengan tiba-tiba dan
tidak ada perencanaan terlebih dahulu. Banyak remaja yang tidak cukup dalam
melakukan pengambilan keputusan terhadap karirnya dari konselor di Sekolah
mereka.
Rogers (1972), membagikan masa remaja kepada tiga peringkat iaitu awal remaja
(12 – 15 tahun), pertengahan remaja (15 – 18 tahun) dan akhir remaja (18 – 22
tahun). Namun begitu, umur akhir remaja masih dipertikaikan lagi kerana terdapat
perbezaan budaya dan negara yang membezakan peringkat akhir remaja.
Steinberg (1993) dan Steinberg dan Belsky (1991) mengemukakan teori
pergolakan dan tekanan mengatakan masa remaja adalah satu peringkat pertikaian
emosi yang tidak dapat dielakkan.
Individu dewasa perlu memberi bimbingan pengalaman dengan remaja. Dewasa
membantu remaja membuat pilihan dalam hal-hal pribadi, pekerjaan/karir dalam
pengambilan keputusan. Persepsi remaja tentang masa depan adalah
berkaitandengan pilihan pekerjaan yang lebih luas, sesuai dengan keperluan dan
minatmereka. Erikson berpendapat rancangan hidup adalah usaha remaja
membuktikanbahawa mereka mempunyai identitas sendiri. Usaha remaja mencari
identiti mungkinmenjadi amat sukar dengan terdapatnya berbagai-bagai pilihan
nilai dalam diriremaja tentang masa hadapan mereka.Seltzer dan Waterman
(1996), menjelaskan wujud frameworklessness dalam hidup remaja ialah keadaan
sementara di mana terdapat kekurangan panduan, arahan dan batasan dalam
kehidupan.
15
Hipotesa
Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan karir
pada remaja. Jadi semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki oleh siswa-
siswi, maka akan semakin tinggi pula pengambilan keputusan karirnya. Karena
siswa-siswi yang memiliki kecerdasan emosi tinggi maka akan mudah untuk
mengambil keputusan karir dengan baik. Sebaliknya semakin rendah kecerdasan
emosi yang dimiliki siswa-siswi, maka akan semakin rendah pula pengambilan
keputusan karirnya.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan penelitian kuantitatif, dengan bertujuan
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat. Metode kuantitatif adalah
metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu
(Sugiyono, 2012).
KECERDASAN
EMOSI
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KARIR
Pengambilan keputusan karir yang tepat dapat
dilakukan oleh remaja yang memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi. Dalam hal ini
adalah pengambilan keputusan karir yang akan
dipilih.
Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan
pengambilan keputusan karir pada remaja.
16
Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19-24 Oktober 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK N 1 Buduran Sidoarjo yaitu dengan populasi sampel sebanyak 245 subjek. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non random sampling. Non random sampling merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.Alasan peneliti menggunakan teknik tersebut adalah untuk memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data. Variabel dan Instrumen Penelitian Kecerdasan emosi merupakan kemampuan seorang individu untuk menggunakan emosinya secara baik, yang ditandai dengan pengontrolan diri, pemahaman seberapa jauh baik buruk dan apakah bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya. Sedangkan pengambilan keputusan karier adalah pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan yang diinginkan disini adalah karier. Peneliti menggunakan skala yang disusun oleh Goleman, 2002. Berikut ini adalah skala kecerdasan emosional siswa-siswi disusun dari 5 indikator utama, sesuai dengan teorinya Danil Goleman, yaitu: 1. Mengenali emosi, 2. Mengelola emosi, 3. Memotivasi diri, 4. Mengenali emosi orang lain (berempai), dan 5. Membina hubungan yang baik dengan orang lain. Sedangkan pengambilan keputusan karir adalah manusia dalam menjalani kehidupan selalu dihadapkan pada sebuah atau beberapa pilihan yang menentukan individu yang bersangkutan untuk memilih salah satu diantaranya. Peneliti menggunakan modifikasi skala Cindy Adi Pertiwi, 2010. Berikut ini adalah skala pengambilan keputusan karir siswa-siswi disusun dari 5 indikator utama, sesuai teorinya Betz (2004) yaitu: (1) Penilaian Diri, (2) Informasi Kerja, (3) Seleksi Kerja, (4) Perencanaan, (5) Penyelesaian Masalah. Ada dua variabel yang diteliti oleh peneliti, yaitu variabel bebasnya adalah kecerdasan emosi dan variabel terikatnya adalah pengambilan keputusan karir. Model skala yang digunakan adalah skala Likert, berisikan point yang menunjukkan nilai sangat setuju (ST), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan terdiri dari item yang bersifat Favorableyang mendukung indikator variabel yang diungkap dan item-item unfavorable yang menunjukkan tidak mendukung dengan indikator yang diungkap. Validitas Instrumen Proses validasi alat ukur ini menggunakan metode Try Out, skala disebar kepada subjek peneliti sesuai dengan kategori untuk digunakan validasi instrumen. Selanjutnya skor pada item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Dalam validitas item pada alat ukur Kecerdasan Emosi didapatkan jumlah item yang valid yaitu sebanyak 37 item, adapun penjelasan nilai validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
17
Reabilitas
Tabel 1. Indeks Validitas dan Reabilitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah Item
Diberikan
Jumlah Item
Valid
Indeks
Validitas
Alpha
Kecerdasan
Emosi
60 37 0,321 - 0,654 0,928
Berdasarkan tabel diatas skala Kecerdasan Emosi yang diujikan, mendapatkan 13
item yang valid dari 60 item. Indeks validitas yang diujikan berkisar antara 0,321
- 0,654.
Dalam menguji validitas ini menggunakan SPSS 21. Sedangkan pada validitas
item pada alat ukur Pengambilan keputusan didapatkan jumlah item yang valid
yaitu sebanyak 27 item, adapun juga penjelasan nilai validitas dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2. Indek Validitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah Item
Diberikan
Jumlah Item
Valid
Indeks
Validitas
Alpha
Pengambilan
keputusan
33 27 0,354 – 0,667 0,899
Berdasarkan tabel diatas skala Pengambilan Keputusan yang diujikan,
mendapatkan 29 item yang valid dari 33 item. Indeks validitas yang diujikan
berkisar antara 0,354 – 0,667. Uji validitas ini menggunakan SPSS versi 21.
Berdasarkan tabel Kecerdasan Emosi dan Pengambilan Keputusan diatas dapat
disimpulkan bahwa kedua instrumen yang dipakai dalam penelitian ini reliabel
jika dibandingkan dengan syarat cronbach alpha yaitu 0,60 atau 60% (Priyatno,
2011). Hal ini membuktikan bahwa kedua instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reabilitas yang cukup memadai.
Kedua skala ini dirancang berdasarkan metode likert dengan 4 alternatif pilihan
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS). Item pernyataan berupa favorable dan unfavorable, dimana item-
item yang mempunyai gradasi sangat positif (favorable) sampai sangat negatif
(unfavorable) yang dapat berupa kata-kata (Sugiono, 2002). Pada item favorable,
skor dari jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju
(1). Dan untuk item unfavorable, skor dari jawaban sangat setuju (1), setuju (2),
tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4).
18
Prosedur Penelitian dan Analisis Data
Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Penelitian ini
dilaksanakan pada tangal 19-24 Oktober 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa-siswi SMK N 1 Sidoarjo yaitu dengan populasi sampel sebanyak 245
subjek. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap pertama persiapan,
pelaksanaan, dan tahap analisa. Tahap persiapan peneliti adalah menentukan
subjek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian dilaksanakan pada siswa-siswi
SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Pada tahap persiapan peneliti membuat instrumen
penelitian atau skala. Skala tersebut diuji cobakan kepada subjek tryout sebelum
digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya. Setelah melakukan uji coba skala
peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas, sehingga diketahui mana item yang
valid dan mana item yang gugur, dan apakah skala ini cukup layak untuk
dijadikan sebagai instrumen penelitian atau tidak.
Pada tahap pelaksanaan penyebaran skala dilakukan di satu tempat yaitu sekolah
SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Skala tersebut disebarkan kepada 245 siswa-siswi
SMK N 1 Buduran Sidoarjo yang berada disana. Dalam pengisian skala 1 subjek
diberikan 2 skala sekaligus yaitu skala kecerdasan emosi dan skala pengambilan
keputusan karir. setelah Semua skala disebarkan berulah peneliti memasuki tahap
yang ketiga, yaitu tahap analisa. Pada tahap ini peneliti melakukan input data dari
hasil skor skala setiap subjek. Setelah semua data dimasukkan peneliti melakukan
analisa data menggunakan software perhitungan statistik SPSS versi 18.00.
peneliti menggunakan analisa korelasi produk moment person untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi degan pengambilan keputusan
karir pada remaja.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memiliki kecerdasan emosi
lebih tinggi banyak dari pada subjek yang memiliki kecerdasan emosi yang
rendah, seperti pada tabel berikut :
Tabel 3. Penghitungan T-Skor Skala Kecerdasan Emosi
Kategori Interval Frekuensi Presentasi
Tinggi T-skor >50 132 53,9 %
Rendah T-skor <50 113 46,1 %
Total 245 100 %
Berdasarkan skala yang telah disebar maka diperoleh data bahwa subjek yang
memiliki kecerdasan emosi yang tinggi lebih banyak daripada subjek yang
memiliki kecerdasan emosi yang rendah. Hal tersebut ditandai dengan hasil yang
diperoleh yaitu dari 245 subjek yang dijadikan sampel hanya 113 subjek yang di
19
kategorikan memiliki kecerdasan emosi rendah yaitu berarti hanya 46,1% dari
total subjek. Sedangkan subjek yang dikategorikan ke dalam kategori tinggi
berjumlah 132 subjek itu berarti 53,9% dari jumlah total subjek.
Selanjutnya berikut ini hasil t-skor skala pengambilan keputusan karir :
Tabel 4. Penghitungan T-Skor Skala Pengambilan keputusan Karir
Kategori Interval Frekuensi Presentasi
Tinggi T-skor >50 123 50,2 %
Rendah T-skor <50 122 49,8 %
Total 245 100 %
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa subjek yang yang dikategorikan
pengambilan keputusan karir yang rendah lebih sedikit daripada subjek yang
pengambilan keputusan tinggi. Hal tersebut ditandai dengan hasil yang diperoleh
yaitu dari 245 subjek yang dijadikan sampel terdapat 122 subjek yang termasuk ke
dalam pengambilan keputusan rendah, itu berarti 49,8% dari total subjek.
Sedangkan subjek yang dikategorikan kedalam pengambilan keputusan tinggi
berjumlah 123 subjek, itu berarti 50,2% dari total subjek.
Tabel 5. Korelasi Kecerdasan Emosi dengan Pengambilan keputusan Karir
Koefisiensi Korelasi Indeks Analisis
Koefisien korelasi (r) 0,522
Koefisien determinasi (r2) 0,272
P (nilai signifikansi) 0,000
Berdasarka skor koefisien korelasi yang dihasilkan dari perhitungan SPSS, maka
dapat disimpulkan ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan
keputusan karir pada tingkat signifikan 1%. Nilai signifikansi yang ditunjukkan
yaitu 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,01 (0,000 <
0,01) sehingga dapat dikatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan . Hal ini menunjukkan semakin
tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula tingkat pengambilan keputusan
karir, atau sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi seseorang maka akan
semakin rendah juga tingkat pengambilan keputusan karir.
Koefisien determinasi (r2) variabel kecerdasan emosi berdasarkan hasil analisa data
di atas adalah 0,272 yang berarti sumbangan efektif dari kecerdasan emosi yang
diberikan dalam proses pengambilan keputusan karir sebesar 27,2% sedangkan
pengaruh faktor lain terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 72,8%.
20
DISKUSI
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan positif antara
kecerdasan emosi dengan proses pengambilan keputusan karir pada siswa-siswi
SMKN 1 Buduran Sidoarjo. Nilai signifikansi yang ditunjukkan yaitu 0,000 lebih
kecil dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,01 (0,000 < 0,01), yang artinya
Ho diterima. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosi maka
semakin tinggi pula tingkat pengambilan keputusan karir, atau sebaliknya
semakin rendah kecerdasan emosi seseorang maka akan semakin rendah juga
tingkat pengambilan keputusan karir. Selain itu sumbangan efektif dari
kecerdasan emosi terhadap proses pengambilan keputusan karir sebesar 27,2%
sedangkan pengaruh faktor lain terhadap pengambilan keputusan karir sebesar
72,8%.
Subjek dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan mudah dalam mengambil
keputusan karir yang tinggi dan cenderung tidak mudah terbawa emosi yang negatif
dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal yang mengganggu pikirannya, memiliki
tingkat kesabaran yang tinggi, tidak mudah tersinggung, tidak suka memaksakan
pendapatnya untuk menyelesaikan masalah. Sebaliknya subjek dengan kecerdasan
emosi yang rendah maka dalam pengambilan keputusan karirnya akan merasa
bimbang dan mudah terbawah emosi negatif dalam pemikirannya. Akan sangat
mudah terpancing emosi dan mudah tersinggung, serta tidak bisa menyelesaikan
masalah. Hal ini selaras dengan hasil penelitian terdahulu di Malaysia yaitu
membuktikan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memang memiliki nilai
yang cukup tinggi dalam pengambilan keputusan karirnya.Siswa-siswi SMK
mempercayai keyakinan pengambilan keputusan karirnya dalam hal menantang
dunia kerja kelak (Bakar, Mohammed, Kazilan, 2008) dalam jurnal Career Decision
Making Self-efficacy among Student in Vocational Institutions. Hal ini disesabkan
pada kurikulum SMK mengarahkan peserta didiknya untuk mampu berhadapan
langsung dengan dunia kerja, membekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
secara spesifik pada suatu bidang karir tertentu, sehingga akan memiliki suatu arah
yang jelas yang tercemin dari jurusan yang ditekuni disekolah. Melalui prestasi,
ketrampilan dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan belajar, siswa-siswi SMK
akan dapat memiliki gambaran mengenai pekerjaan yang diinginkan dimasa depan
(Tyas, Wiyanti, Karyanta, 2009).
Kecerdasan emosi berhubungan erat dan sangat signifikan dengan perilaku tiap
individu dalam menguasai permasalahan yang terjadi dalam dirinya dan
permasalahan yang terjadi dengan orang lain. Individu yang memiliki kecerdasan
emosi tinggi akan mampu mengendalikan semua masalah termasuk dalam
pengambilan keputusan karir yang akan dipilihnya, serta mampu memotivasi
dirinya dalam proses pengambilan keputusan karir (Goleman,2004). Artinya
subjek dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan dapat merasakan perubahan-
perubahan biologis pada dirinya yang didahului oleh perubahan psikologis.
Subjek juga mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan merasakan emosi
orang lain, dan subjek juga mempunyai kemampuan untuk bertoleransi dengan
menjalin hubungan baik dengan oranglain. Serta mampu mneghadapi semua
21
masalah baik itu tugas sekolah maupun mencari solusi dalam memecahkan suatu
masalah yang dihadapinya.
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari
satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh,
minat, pola perilaku, dan juuga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock,1998).
Kondisi ini menunjukkan bahwa peran kecerdasan emosi sangat membantu
remaja dalam mengontrol dirinya untuk memudahkan dalam pengambilan
keputusan karir. Lebih lanjut Slovey dan Mayer (Goleman, 2004) menjelaskan
bahwa besarnya pengaruh kecerdasan emosi menyebabkan seseorang mampu
menentukan perasaan emosi, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain,
memilah-milah semuanya dan kemudian menggunakan informasi ini untuk
membimbing pikiran dan perilakunya.
Hal tersebut disebabkan karena, orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik
adalah yang dapat memahami dan mengatur emosi dengan baik sehingga mampu
mengarahkan pikiran dan tindakannya sendiri. Mampu mengendalikan diri
terhadap hal yang mereka inginkan dan mereka juga mempu memberikan
motivasi kepada diri mereka sendiri sehingga meski dalam kondisi sulit mereka
tetap optimis dan yakin apa yang menjadi tujuan dan harapan bisa mereka
laksanakan dan tercapailah suatu keberhasilan. Hal ini selaras dengan penelitian
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Buvaneswari (2013) pada sebuah
bisnis eksekutif, bahwa karyawan dengan kecerdasan emosi yang tinggi lebih
mampu mengtur emosi mereka sendiri dan juga mengelola emosi orang lain untuk
dapat mendorong interaksi yang lebih positif.
Betz (2004) mendefinisikan keyakinan pengambilan keputusan karir (career
decision-making) adalah suatu keyakinan seseorang untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas tertentu, mengidentifikasi dirinya, dan melakukan tugas untuk
mencapai hasil yang berkaitan dengan karirnya. Betz juga mengungkapkan bahwa
keyakinan pengambilan keputusan karir memiliki 5 aspek yaitu penilaian diri,
informasi kerja, seleksi tujuan perencanaan, dan penyelesaian masalah. Dalam hal
ini selaras dengan meodel tahapan belajar di SMK yang berkaitan dengan aspek
tersebut, yaitu pada tahap pertama peserta didik di SMK menentukan sasaran
kerja bagi dirinya sendiri, kemudian tahapan dua peserta didik akan
mengumpulkan informasi dan mengembangkan rencana tindakan terkait karir,
tahapan ketiga peserta didik akan menerapkan pengetahuan yang terkumpul juga
melatih ketrampilan, kemudian pada tahapan karir peserta didik akan
mengembangkan hasil yang diperoleh dalam dunia kerja. Hal ini dilakukan karena
satu tujuan pendidikan kejuruan yang teramat penting ialah untuk melindungi
kalangan calon pekerja dari resiko kekurangan pekerjaan atau pengangguran
(Nolker & Schoenfeldt, 1983).
Dapat dilihat bahwa siswa-siswi di SMK sedang berada pada tahapan eksplorasi
dengan sub tahap tentatif dimana tugas utama perkembangan karirnya adalah anak
telah mempertimbangkan kesempatan-kesempatan dan mengidentifikasi
kemungkinan pilihan karir yang ada, hal ini biasa terjadi pada peserta didik kelas
X dan XI. Kemudian pada sub tahap transisi yang rata-rata ada pada kelas XII
22
dimana tugas perkembangan karirnya adalah anak akan mengkhususkan pilihan
karirnya dan memberikan tekanan lebih jauh lagi tentang dunia kerja (Rahma,
2010). Pada saat siswa-siswi berada pada kelas XII tentunya akan memiliki lebih
banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dalam lingkungan sekolah
ataupun dilingkunga luar, sehingga siswa-siswi akan lebih meyakini apa yang
dirasakan, mengetahui apa yang diminati khususnya untuk pilihan yang terkait
dengan karirnya. Remaja yang lebih tua cenderung lebih menghasilkan berbagai
pendapat yang berbeda, menelaah sebuah situasi berdasarkan berbagai perspektif,
mengantisipasi konsekuensi dan keputusan, serta mempertimbangkan kredibilitas
sumber (Keating, 1990 dalam Santrock, 2012).
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan penelitian dari 245 siswa menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara kecerdasan emosi terhadap proses pengambilan keputusan karir pada
remaja. Dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena terdapat
hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan proses
pengambilan keputusan , hal ini ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi (r)
yaitu 0,522 dan dengan nilai signifikannya 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi kecerdasan emosi seseorang maka akan semakin rendah proses
pengambilan keputusan karir yang dilakukannya, atau sebaliknya.
Implikasi dari peneliti ini adalah diharapkan bahwa setelah melakukan penelitian
tentang hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses pengambilan keputusan
akrir pada remaja ini, dapat dijadikan pedoman untuk instansi yang terkait agar
dapat memberikan informasi terkait pengambilan keputusan karir pada siswa.
Siswa diharapkan dapat melihat dan mencari informasi lebih banyak terkait
dengan jurusan yang diambil untuk memperkuat proses pengambilan keputusan
karir. Selanjutnya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian terkait dengan
hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses pengambilan keputusan karir
pada remaja dengan faktor yang lainnya, seperti hubungan antara kecerdasan
emosi denganself-efficasy. Penggunaan sampel dalam penelitian selanjutnya
disarankan tidak hanya difokuskan pada satu sekolahan saja, namun diharapkan
menggunakan sampel yang lebih luas lagi.
23
REFERENSI
Akinlolu, David .A. 2005. The Buffering Effect of Emotional Intelegence on The
Adjusment of Secondary School in Transition. Electronik Journal of
Reasearch of Educational Psychology no 63, 79-90.
Agustina. 2006. IQ, Prestasi Belajar Di Sekolah, Dan Kecerdasan Emosional Siswa
Remaja. Provitae. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara.
Vol. 2 No. 2 hal. 69-76.
Adler, P. A. & P. Adler. 1998. Peer power: Preadolescent culture and identity.
New Brunswick: Rutgers University Press.
Adi P. C. 2014. Perbedaan Self Efficacy dalam Pengambilan keputusan Karier
dalam Siswa SMA dan SMK Di Kota Batu Jawa Timur. Unniversitas
Muhammadiyah Malang.
Bakar, R., Mohammed, S., Khazilan, F. (2008). Career Decision Making Self-
efficacy among Student in Vocational Institutions. Jurnal Of Career
Psychology, 40, (02), 95-106
Buvaneswari, K. (2013). Relationship Between Emotional Intelligence And Altruism
Of Business Executives. International Journal Of Business And Management
Research, 3, 493-497.
Betz, N.E. (2004). Contributions Oftheory To Career Counseling. The Journal Of
Career Development Quarterly, 52, 340-353.
Carmeli, A. 2003. “The Relationship Between Emotional Intelligence And Work
Attitudes Behavior And Autcomes’, Journal Of Managerial Psychology,
18(8): 788-813
Cherniss, C., Goleman, D. Emmerling, R. Cowan, K. & Adler, M. (1998).
Bringing Emotional Intelligence To The Workplace. New Brunswick, Nj:
Consortium For Research On Emotional Intelligence In Organizations,
Rutgers University.
Chiam Heng Keng & Fatimah Haron. 1982. Hubungan remaja dan keluarga. Laporan
Persidangan Nasional Mengenai Kaum Remaja di Malaysia. Universiti
Malaya, 2 – 5 Ogos.
Christina. 2009. Hubungan Antara Career Self Efficacy dengan Pengambilan
Keputusan Karier. Skripsi. Program Studi Psikologi, Jurusan Bimbingan
Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Malang.
Desi dan Nursalim. 2009. Pengaruh Layanan Informasi Studi Lanjut Terhadap
Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut. BK UNESA
24
Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 ( Kritik MI, EI, SQ, AQ, dan
Succesfull Intelegencee Atas IQ).
Ginzberg, A. & Herma (1951). Theory of career development. Palo Alto,
California:Consulting Psychologi Press, Inc.
Gunarsa, S. D. (1989). PsikologiPperkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK.
Gunung Mulia.
Goleman, D. 2002. Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting Daripada
IQ. (Terjemahan : T. Hermaya). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
__________. 2001. Working Working With Emotional Intelligence : Kecerdasan
Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi (terjemahan: Alex TKW).
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
_________. 2002. Emotional Intellegence (Terjemahan : T Hermaya). Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
_________. 2001. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Gottman, J. & DeClaire, J. 1997. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki
Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa: T. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Hurlock, Elisabeth. 1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga
Habibah, E.& Noran, F. Y. 1997. Psikologi Personaliti. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka.
Habsari, S. (2005). Bimbingan Dan Konseling SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit
PT Grasindo
Kidman, A. 1992. Bagaiman Mengubah Kehidupan Anda Dari Gagasan Menjadi
Tindakan. Jakarta : Binarupa Aksara.
Kartono, K. 1985. Menyiapkan dan Memandu Karir : Seri Psikologi Terapan II.
Jakarta: CV Rajawali.
Kemdal dan Montgomery (dalam Raynard, Crozier, & Svensen, 1997). Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan keputusan .
Http://Www.Academia.Edu/
Mappiare, A. (2013). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mulyadi, S. 2002. Generasi Muda Alami Kesulitan Emosional. www.kompas.com
25
Muhd, M. A & Siti, N. Mohd, T. 1988. Psikologi remaja. Petaling Jaya: Fajar
Bakti Sdn. Bhd.
Nolker, H., & Schoenfeldt, E. (1983). Pendidikan Kejuruan. Jakarta:Gramedia
Patton, P. 1998. Emotional intelligence. Alih Bahasa: Zaini Dahlan. Jakarta:
Pustaka Delapratasa.
Prasetyo Bambang. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
Priyatno, D. (2011). Buku saku analisis statistik data SPSS. Jakarta : PT. Buku Seru.
Prihantoro,Sri. (2007). Program bimbingan untuk mengembangkan kemampuan
perencanaan karir remaja: study terhadap peserta didik kelas X SMA N 2
Majalengka tahun ajaran 2005/2006. Skripi pada FIP UPI Bandung
Rahma, U. (2010). Bimbingan karier siswa. Malang:UIN-Maliki Press.
Rogers, D. 1972. Adolescents and youth. Prentice-Hall, Inc.: New Jersey.
Rohaty Mohd Majzub. 1998. Memahami Jiwa dan Minda Remaja. Shah Alam:
Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.
Rubinto, N. (1980). Instruction In Career Decision Making And Decision-Making
Styles. Journal Of Counseling Psycology, 27, 581-588.
Rubiyanti, Y. 2011. Rancangan Modul Pelatihan Orientasi Masa Depan dalam
Rangka Meningkatkan Pemahaman Remaja Tentang Konsep Orientasi
Masa Depan Area Pendidikan Bagi Siswa Kelas XII. Skripsi. Fakultas
Psikologi. Universitas Padjadjaran Bandung. Tidak diterbitkan.
Santrock,W. John., (2007). Remaja Adolescence : Eleventh Edition. Jilid 2.
Penerbit Erlangga. PT Gelora Aksara Pratama
Santrock, W. John. (2002). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup.
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Steinberg, L. 1993. Adolescence. New York: McGraw-Hill, Inc.
Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup
(Edisi Ketigabelas) Jilid I. Jakarta:Erlangga.
Stenberg, L. & J. Belsky. 1991. Infancy, childhood, & adolescenc: Development
in context. New York: McGraw-Hill, Inc.
Salovey, P & Mayer, J.D. (1993). The Intellegence Of Emotional Intellegence.
Journal Of Educational Psychology, 17, 443-442.
26
Sarlito, Ws. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Remaja Grafindo Persada
Shumba, A., Naong,M. (2012). Factors Influencing Students Career Choice And
Aspirations In South Africa. Jurnal Of Social Science, 33, (2), 169-178.
Stein, S. J. & Book, H. E. 2002. Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan
Emosional Meraih Sukses. (Terjemahan : Januarsi Dan Murtanto).
Bandung: Haifa.
Stenberg, Robert, J. 1999. Cognitive Psychology. Secon Edition. USA : Harcourt
Brace & Company.
Sunarto, H., Hartono, B.A. 1995. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sulistiyowati.2010. Perbedaan Pengambilan keputusan Siswa dari Keluarga utuh
dengan dari Keluarga Broken Home di SMA Negeri 2 Malang. Skripsi Prodi
Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Malang. Tidak Diterbitkan.
Seltzer, V. & R. Waterman. 1996. A cross national study of adolexcent oeer
concordanceon issues of the future. Journal of Adolescent Research
88(4): 461-482.
Sersiana, L., Dra. Lukitaningsih Retno, Kons.,Dr. Muis Tamsil., Purwoko Budi,
S.Pd., M.Pd.Hubungan Antara Self-Efficacy Karir Dan Persepsi
Terhadap Masa Depan Karir Dengan Kematangan Karir Siswa Smk Pgri
Wonoasri Tahun Ajaran 2012/2013
Tyas, P. S., Wiyanti, S., Karyanta, A. N. (2009). Hubungan Antara Motivasi
Belajar Dan Keyakinan Diri Dengan Kematangan Karir Pada Siswa SMK
Muhammadiyah 2 Boyolali. Jurnal Ilmiah Psikologi, 05, (01).
Vernon, A. 1995. Working with children, adolescent, and their parents: Practical
applicationof development theory. Counseling and Human Development
27(27): 1-12.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya Offset
White, K. M. & J. C. Speisman. 1987. Remaja. Terj. Maznah Ismail. Kuala
Lumpur:
Woolfolk, A. E. 1995. Educational Psychology. Boston: Allyn & Bacon.
27
Zainun. 2002. Faktor Penyebab Perilaku Agresi. www.e-psikologi.com.12
29
Lampiran 1. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi (Skala A) Dan Skala
Pengambilan Keputusan Karir (Skala B)) Sebelum Try Out.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS PSIKOLOGI
Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp. 464318 psw. 253, 233, 170, 168 Malang.
PENGANTAR
Saya Divy Drastiana (NIM : 201110230311309) adalah mahasiswa
semeseter VII Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang
sedang dalam penyelesaian tugas skripsi. Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i
untuk mengisi skala berikut. Saya mengharapkan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i
karena kesungguhan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam menjawab merupakan hal yang
penting dalam penentuan kualitas penelitian ini. Atas kerjasama dan perhatian
Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan banyak terima kasih.
Malang, 19 Oktober 2015
Divy Drastiana
30
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai diri Anda diharapkan
menyatakan sikap aanda terhadap penyataan-pernyataan tersebut dengan cara
memilih.
Pilihan jawabannya adalah:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda (√) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Karena diharapkan jawaban sesuai
dengan diri Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah dan Anda
tidak perlu mencantumkan nama Anda.
Contoh pengisian : Skala Kecerdasan Emosi
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya bisa mengendalikan emosi saya
ketika ada masalah √
31
Nama (Inisial) : ......................................................................
Usia : ......................................................................
Jenis Kelamin : ......................................................................
Kelas : ......................................................................
Skala A
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya tahu persis hal – hal yang menyebabkan saya
malas belajar
2. Saya bersikukuh dengan memilih jurusan ini meskipun
banyak jurusan lain yang favorit
3. Saya mencari informasi terkait dengan karir.
4. Saya bersedia mendengar keluh kesan teman saya
5. Pada hari pertama masuk sekolah saya dapat dengan
cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah
6. Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal – soal ujian
7. Jika ada yang berkata negatif tentang cita – cita saya,
saya diam saja
8. Saya tidak mempunyai target dalam belajar
9. Saya tidak merasa takut melihat film yang penuh
kekerasan di TV
10. Saya tidak disukai oleh teman saya
11. Saya menyadari jika sedang sedih.
12. Saya tidak menghiraukan orang lain yang mengatakan
jurusan saat ini susah mencari pekerjaan
13. Saya akan terus berusaha mendapat nilai – nalai yang
tebaik di antara teman – teman sekelas.
14. Saya menghormati pendapat orang lain
15. Saya selalu menyapa bapak guru bila bertemu dengan
mereka
16. Saat sering merasa tidak mampu melakukan hal baru
17. Saya tidak sedih jika saya gagal dalam ujian tes.
18. Saya enggan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di luar
sekolah
19. Saya kesulitan mengajak bermain teman yang baru saya
kenal
20. Saya merasa bahagia melihat teman yang tidak saya
sukai sedih.
21. Saya sadar bahwa perasaan malu untuk bertanya dapat
menganggu kesulitan saya dalam belajar.
22. Saya sering berubah pikiran untuk memutuskan suatu
polihan karir
23. Saya dapat menerima pikiran orang lain meskipun
berbeda dengan pemikiran saya
24. Saya mempunyai terget yang tinggi dalam menentukan
cita – cita
32
25. Saya mudah bergaul dengan teman yang tidak sekelas
dengan saya
26. Saya sudah membuat rencana sebelum melakukan hal
penting
27. Saya sering menangis jika ada masalah
28. Saya rajin mengikuti kegiatan sosial untuk mendapat
penilaian baik dari orang tua, guru, teman – teman
maupun masyarakat
29. Saya merasa tidak sedih ketika melihat berita bencana
di TV
30. Bila memasuki lingkungan baru, saya merasa harus
memakai sepatu dan tas baru juga
31. Saya maklum bila keinginan saya tidak terpenuhi
32. Saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk membuat
keputusan karir.
33. Saya percaya dengan cita – cita saya meski orang lain
tidak memahaminya
34. Saya dapat mengenali emosi orang lain dengan melihat
eskrpresi wajahnya
35. Biarlah pretasi belajar saya buruk, karena memang saya
tidak pandai
36. Saya tidak membuat keputusan dengan terburu – buru
dalam memilih karir.
37. Saya merasa tersinggung jika teman – teman mengejek
cita – cita saya
38. Saya belajar hanya jika ada ujian
39. Saya terharu bila ada teman saya menangis
40. Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari pada
berdiskusi dengan teman
41. Saya tahu kalau saya sedang cemas
42. Saya sudah membuat rencana sebelum melakukan hal
penting
43. Saya bertekad mencapai cita – cita yang sudah saya
tetapkan
44. Saya akan ikut perihatin bila ada teman yang terkena
musibah
45. Saya sulit memahami pemikiran orang lain yang
berbeda pemikiran dengan saya
46. Saya tidak merasa cemas bila tidak diterima di jurusan
yang saya ambil
47. Saat saya marah, saya bisa membanting barang – barang
yang ada di sekitar saya
48. Saya tidak memiliki cita – cita untuk masa depan saya
49. Saya akan berusaha bersikap baik pada teman yang
menemui saya
33
50. Saya bersikap acuh tak acuh bila mendengar
pengumuman kegiatan gotong – royong membersihkan
lingkungan di sekitar rumah saya
51. Saya tahu ketika saya sedang marah
52. Saya menahan kepuasan peribadi demi suatu yang lebih
besar
53. Saya menyadari kekurangan saya di sekolah dan
berusaha mengimbanginya dengan belajar lebih giat
54. Saya merasa ikut bahagia bila teman saya berprestasi
55. Saya menahan marah kepada teman saya walau dia
menyakiti saya
56. Saya merasa tidak kecewa ketika temen saya menghina
cita – cita saya
57. Suasasna yang menegangkan membuat saya tidak bisa
berfikir dengan tenang
58. Saya malas membantu urusan orang tua karena sibuk
dengan urusan saya sendiri
59. Saya merasa jenuh mendengar keluh kesah teman saya
60. Saya enggan membantu teman saya yang sedang dalam
kesusahan
34
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai diri Anda diharapkan
menyatakan sikap aanda terhadap penyataan-pernyataan tersebut dengan cara
memilih.
Pilihan jawabannya adalah:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda (√) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Karena diharapkan jawaban sesuai
dengan diri Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah dan Anda
tidak perlu mencantumkan nama Anda.
Contoh pengisian : Skala Pengambilan Keputusan
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya mencari informasi pekerjaan di
internet dan teman dekat √
35
Nama (Inisial) : ................................................................
Usia : ................................................................
Jenis Kelamin : ................................................................
Kelas : ................................................................
SKALA B
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya memilih karir tanpa mencari informasi terlebih
dahulu
2. Saya mengikuti ekstrakulikuler yang menunjang pilihan
karir saya
3. Saat ini saya sudah mengetahui apa pilihan karir yang
akan saya tekuni
4. Saya belum memiliki rencana cadangan jika gagal
dengan rencana yang saya jalani saat ini
5. Saya cenderung membuarkan apapun yang terjadi untuk
jangka waktu lima tahun kedepan
6. Menentukan pilihan karir sesuai kemampuan dan minat
saya
7. Mencari informasi mengenai pilihan karir yang saya
sukai
8. Saat ini saya telah memiliki impian berkarir di tempat
yang sesuai dengan kemampuan
9. Minat saya saat ini tidak mempengaruhi pilihan karir
10. Saya merasa kebingunan ketika memilih bidang karir
yang akan di tekuni
11. Saya memikirkan alternatif jika rencana pilihan karir
yang telah di susun gagal
12. Saya mampu mengembangkan kemampuan saya
dengan baik
13. Saya hanya terfokus pada satu pilihan karir
14. Sulit bagi saya untuk merencanakan tentang karir
15. Saya akan berdiskusi dengan orang yang lebih berpengalaman tentang karir yang saya minati
16. Saya mempelajari segala hal yang menunjang pemilihan
karir
17. Saya tidak perlu mengetahui resiko karir yang saya pilih
18. Informasi dari berbagai media dapat membantu saya
lebih percaya diri dalam memilih karir
19. Sulit bagi saya mencari tahu tentang tempat kerja untuk
bidang karir yang saya pilih
20. Memilih bidang karir yang sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki
21. Berdiskusi dengan orang yang lebih berpengalaman
dibidang karir yang minati hanya membuang waktu
36
22. Saya menetapkan karir yang akan saya tekuni sesuai
dengan minat
23. Saya mempersiapkan cadangan bidang karir. Jika gagal
mendapatkan pilihan yang pertama
24. Saya memperbanyak buku yang berkaitan dengan
pilihan karir yang saya inginan
25. Demi karir yang saya inginkan, saya mengikuti kursus
tertentu yang saya inginkan
26. Mencari informasi tentang bidang karir bukan hal yang
penting bagi saya
27. Saya mampu menentukan solusi dengan baik saat
rencana sebelumnya tidak berjalan dengan lancar
28. Sulit bagi saya untuk dapat memilih karir sesuai dengan
kemampuan
29. Saya tidak mengetahui apa yang menunjang pilihan
karir saya
30. Saya mencari banyak informasi terkait tempat kerja dari
bidang karir yang saya kan pilih
31. Saya hanya mengikuti arus dalam memilih karir
32. Saya suka merencanakan bidang karir apa yang akan
saya tekuni
33. Saya sudah menentapkan beberapa bidang (peningkat )
tentang pilihan karir.
37
Lampiran 2. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi (Skala A) Dan Skala
Pengambilan Keputusan Karir (Skala B)) Setelah Try Out.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS PSIKOLOGI
Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp. 464318 psw. 253, 233, 170, 168 Malang.
PENGANTAR
Saya Divy Drastiana (NIM : 201110230311309) adalah mahasiswa
semeseter VIII Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang
sedang dalam penyelesaian tugas skripsi. Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i
untuk mengisi skala berikut. Saya mengharapkan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i
karena kesungguhan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam menjawab merupakan hal yang
penting dalam penentuan kualitas penelitian ini. Atas kerjasama dan perhatian
Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan banyak terima kasih.
Malang,
Divy Drastiana
38
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai diri Anda diharapkan
menyatakan sikap aanda terhadap penyataan-pernyataan tersebut dengan cara
memilih.
Pilihan jawabannya adalah:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berikan tanda (√) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Karena diharapkan jawaban sesuai
dengan diri Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah dan Anda
tidak perlu mencantumkan nama Anda.
Contoh pengisian : Skala Kecerdasan Emosi
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya bisa mengendalikan emosi saya
ketika ada masalah √
39
Nama (Inisial) : ......................................................................
Usia : ......................................................................
Jenis Kelamin : ......................................................................
Kelas : ......................................................................
Skala A
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya tahu persis hal-hal yang menyebabkan
saya malas belajar.
2. Saya bersikukuh dengan memilih jurusan ini
meskipun banyak jurusan lain yang faovorit.
3. Saya mencari informasi terkait dengan karir.
4. Saya bersedia mendengar keluh kesan teman
saya.
5. Pada hari pertama masuk sekolah saya dapat
dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan
sekolah.
6. Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal-soal
ujian.
7. Jika ada yang berkata negatif tentang cita-cita
saya, saya diam saja.
8. Saya tidak mempunyai target dalam belajar.
9. Saya tidak merasa takut melihat film yang
penuh kekerasan di TV.
10. Saya tidak disukai oleh teman saya.
11. Saya menyadari jika sedang sedih.
12. Saya tidak menghiraukan orang lain yang
mengatakan jurusan saat ini susah mencari
pekerjaan.
13. Saya menghormati pendapat orang lain.
14. Saya selalu menyapa bapak guru bila bertemu
dengan mereka.
15. Saat sering merasa tidak mampu melakukan hal baru.
16. Saya kesulitan mengajak bermain teman yang
baru saya kenal.
17. Saya merasa bahagia melihat teman yang tidak
saya sukai sedih.
18. Saya sadar bahwa perasaan malu untuk
bertanya dapat menganggu kesulitan saya
dalam belajar.
19. Saya sudah membuat rencana sebelum
melakukan hal penting.
20. Saya sering menangis jika ada masalah.
40
21. Saya rajin mengikuti kegiatan sosial untuk
mendapt penilaian baik dari orang tua, guru,
teman-teman maupun masyarakat.
22. Saya merasa tidak sedih ketika melihat berita
bencana di TV.
23. Bila memasuki lingkungan baru, saya merasa
harus memakai sepatu dan tas baru juga
24. Saya maklum bila keinginan saya tidak
terpenuhi.
25. Saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk
membuat keputusan karir.
26. Biarlah pretasi belajar saya buruk, karena
memang saya tidak pandai.
27. Saya tidak membuat keputusan dengan terburu-
buru dalam memilih karir.
28. Saya merasa tersinggung jika teman-teman
mengejek cita-cita saya.
29. Saya belajar hanya jika ada ujian.
30. Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari
pada berdiskusi dengan teman.
31. Saya bertekad mencapai cita-cita yang sudah
saya tetapkan.
32. Saya tidak memiliki cita-cita untuk masa depan
saya.
33. Saya tahu ketika saya sedang marah.
34. Saya menahan kepuasan pribadi demi suatu
yang lebih besar.
35. Saya menyadari kekurangan saya di sekolah
dan berusaha mengimbanginya dengan belajar
lebih giat.
36. Saya merasa tidak kecewa ketika teman saya
menghina cita-cita saya.
37. Saya merasa jenuh mendengar keluh kesah
teman saya.
41
Nama (Inisial) : ................................................................
Usia : ................................................................
Jenis Kelamin : ................................................................
Kelas : ................................................................
Skala B
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya mengikuti ektrakulikuler yang menunjang
pilihan karir saya.
2. Saat ini saya sudah mengetahui apa pilihan karir
yang akan saya tekuni.
3. Saya cenderung membuarkan apapun yang
terjadi untuk jangka waktu lima tahun kedepan.
4. Menentukan pilihan karir sesuai kemampuan
dan minat saya.
5. Mencari informasi mengenai pilihan karir yang
saya sukai.
6. Saat ini saya telah memiliki impian berkarir di
tempat yang sesuai dengan kemapuan.
7. Minat saya saat ini tidak mempengaruhi pilihan
karir.
8. Saya merasa kebingungan ketika memilih
bidang karir yang akan di tekuni.
9. Saya memikirkan alternatif jika rencana pilihan
karir yang telah di susun gagal.
10. Saya mampu mengembangkan kemampuan
saya dengan baik.
11. Sulit bagi saya untuk merencanakan tentang
karir.
12. Saya akan berdikusi dengan orang yang lebih
berpengalaman tentang karir yang saya minati.
13. Saya mempelajari segala hal yang menunjang
pemilihan karir.
14. Informasi dari berbagai media dapat membantu
saya lebih percaya diri dalam memilih karir.
15. Memilih bidang karir yang sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki.
16. Berdiskusi dengan orang yang lebih
berpengalaman dibidang karir yang minati hanya
membuang waktu.
17. Saya menetapkan karir yang akan saya tekuni
sesuai dengan minat.
18. Saya mempersiapkan cadangan bidang karir, jika
gagal mendapatkan pilihan yang pertama.
19. Saya memperbanyak buku yang berkaitan
dengan pilihan karir yang saya inginkan.
20. Demi karir yang saya inginkan, saya mengikuti
kursus tertentu untuk mengasah kemampuan.
42
21. Mencari informasi tentang bidang karir bukan
hal yang penting bagi saya.
22. Saya mampu menetukan solusi dengan baik saat
rencana sebelumnya tidak berjalan dengan
lancar.
23. Sulit bagi saya untuk dapat memilih karir sesuai
dengan kemampuan.
24. Saya tidak mengetahui apa yang menunjang
pilihan karir saya.
25. Saya hanya mengikuti arus dalam memilih karir.
26. Saya suka merencanakan bidang karir apa yang
akan saya tekuni.
27. Saya sudah menetapkan beberapa bidang
(peringkat) tentang pilihan karir.
43
Lampiran 3. Validitas dan Realibilitas Skala Penelitian (Skala Kecerdasan
Emosi Dan Pengambilan Keputusan Karir)
Tabel 6. Uji Validitas Skala Kecerdasan Emosi
No Aspek No Item Valid No Item Tidak
Valid
Indeks
Validitas
1 Mengenali
emosi
1,6,11,16,21,26,31,36,51,56 41,46
0,321-
0,654
2 Mengelola
emosi
2,6,12,27,32,37,52 17,22,42,47,57
3 Memotivasi
diri
3,7,28,38,43,48,53 13,18,23,33,58
4 Mengenali
emosi orang
lain
4,9,14,19,29,59 24,34,39,44,49,54
5 Membina
hubungan
baik
5,10,15,20,30,35,40 25,45,50,55,60
Jumlah 37 23
Berdasarkan hasil uji validitas pada skala kecerdasan emosi yang berjumlah 60
item, diperoleh 37 item valid dan 23 item tidak valid.
Tabel 7. Blue print skala kecerdasan emosi setelah Try Out
No Aspek Favorabel Unfavorabel Total
1 Mengenali emosi 1,11,21,31,51 6,16,26,36,56 10
2 Mengelola emosi 2,12,32,52 6,27,37 7
3 Memotivasi diri 3,43,53 7,28,38,48 7
4 Mengenali emosi orang
lain
4,14 9,19,29,59 6
5 Membina hubungan
baik
5,15,35 10,20,30,40 7
Jumlah 17 20 37
Tabel 8. Uji reliabilitas skala kecerdasan emosi
No variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 kecerdasan emosi 0,929 Reliabilitas
Tabel 9. Uji validitas skala Pengambilan keputusan karir
No Aspek No Item Valid No Item
Tidak Valid
Indeks
Validitas
1 Penilaian diri 6,9,12 ,22,28 17
0,334-0,667
2 Informasi kerja 7,15,18, 21,24,26 1,19,30
3 Seleksi tujuan 2,8,10,16,20,25,29 -
4 Perencanaan 3,5,14,32,33 -
5 Penyelesaian
masalah
11 ,23,27,31 4,13
Jumlah 27 6
44
Berdasarkan hasi uji validitas skala pengambilan keputusan karir yang berjumlah
33item, diperoleh 27 item valid dan 6 item tidak valid.
Tabel 10. Blue print skala Pengambilan keputusan karir setelah Try Out
No Aspek Favorabel Unfavorabel Total
1 Penilaian Diri (Self-
Asppraisal)
6,12,22 9,17,28 6
2 Informasi Kerja
(Occupational
Information)
7,15,18,24,30 1,19,21,26 9
3 Seleksi Tujuan (Goal
Selection)
2,8,16,20,25 10,29 7
4 Perencanaan (Planning) 3,32,33 5,14 5
5 Penyelesaian Masalah
(Problem Solving)
11,23,27 4,13,31 6
Jumlah 19 14 33
Tabel 11. Uji reliabilitas skala Pengambilan keputusan karir
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 Pengambilan Keputusan Karir 0,899 Reliabel
Tabel 12. Validitas Instrumen Penelitian
Alat Ukur Jumlah item
diujikan
Jumlah item
valid
Indeks
validitas
Kecerdasan Emosi 60 item 37 item 0,321-0,654
Pengambilan
Keputusan Karir 33 item 27 item 0,334-0,667
Tabel 13. Reliabilitas Instrumen (Keseluruhan Aspek)
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Skala Kecerdasan Emosi 0,929 Reliabel
Skala Pengambilan Keputusan Karir 0,899 Reliabel
45
Lampiran 4. Analisa Data Perhitungan Melalui Program SPSS versi 18.00
Tabel 14. Hasil Output perhitungan korelasi.
Corelation
Correlations
TotalKE TotalPK
TotalK
E
Pearson Correlation 1 .522**
Sig. (2-tailed) .000
N 245 245
TotalP
K
Pearson Correlation .522**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 245 245
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 15. Hasil Output perhitungan mean.
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Tests of Normality
subjek Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TotalK
E siswa
.072 245 .004 .989 245 .061
TotalP
K siswa
.058 245 .042 .972 245 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Data dikatakan normal apabilanilai p lebihdari 0.05
Uji Normalitas Skewnessdan Kurtosis
Statistics
Total KE Total PK
N Valid 245 245
Missing 0 0
Skewness -.319 -.547
Std. Error of Skewness .156 .156
Kurtosis .613 2.351
Std. Error of Kurtosis .310 .310
Data dikatakan normal apabilaberada +- 2
46
Deskriptif Data
Subjek * K_KE Crosstabulation
K_KE Total
RENDA
H
TINGGI
subjek Siswa
Count 113 132 245
% within subjek 46.1% 53.9% 100.0%
% of Total 46.1% 53.9% 100.0%
Total
Count 113 132 245
% within subjek 46.1% 53.9% 100.0%
% of Total 46.1% 53.9% 100.0%
Subjek * K_PK Crosstabulation
K_PK Total
RENDA
H
TINGGI
subjek Siswa
Count 122 123 245
% within subjek 49.8% 50.2% 100.0%
% of Total 49.8% 50.2% 100.0%
Total
Count 122 123 245
% within subjek 49.8% 50.2% 100.0%
% of Total 49.8% 50.2% 100.0%
JK * K_KE Crosstabulation
K_KE Total
RENDAH TINGGI
JK
l
Count 17 15 32
% within JK 53.1% 46.9% 100.0%
% of Total 6.9% 6.1% 13.1%
p
Count 96 117 213
% within JK 45.1% 54.9% 100.0%
% of Total 39.2% 47.8% 86.9%
Total
Count 113 132 245
% within JK 46.1% 53.9% 100.0%
% of Total 46.1% 53.9% 100.0%
47
JK * K_PK Crosstabulation
K_PK Total
RENDAH TINGGI
JK
l
Count 18 14 32
% within JK 56.3% 43.8% 100.0%
% of Total 7.3% 5.7% 13.1%
p
Count 104 109 213
% within JK 48.8% 51.2% 100.0%
% of Total 42.4% 44.5% 86.9%
Total
Count 122 123 245
% within JK 49.8% 50.2% 100.0%
% of Total 49.8% 50.2% 100.0%
Jurusan * K_KE Crosstabulation
K_KE Total
RENDAH TINGGI
Jurusan
Aph
Count 26 24 50
% within jurusan 52.0% 48.0% 100.0%
% of Total 10.6% 9.8% 20.4%
busana batik
Count 45 33 78
% within jurusan 57.7% 42.3% 100.0%
% of Total 18.4% 13.5% 31.8%
Desain
Count 3 16 19
% within jurusan 15.8% 84.2% 100.0%
% of Total 1.2% 6.5% 7.8%
Jb
Count 29 44 73
% within jurusan 39.7% 60.3% 100.0%
% of Total 11.8% 18.0% 29.8%
Jbwu
Count 0 5 5
% within jurusan 0.0% 100.0% 100.0%
% of Total 0.0% 2.0% 2.0%
kecantikan
Count 1 0 1
% within jurusan 100.0% 0.0% 100.0%
% of Total 0.4% 0.0% 0.4%
Tkr
Count 9 10 19
% within jurusan 47.4% 52.6% 100.0%
% of Total 3.7% 4.1% 7.8%
Total
Count 113 132 245
% within jurusan 46.1% 53.9% 100.0%
% of Total 46.1% 53.9% 100.0%
48
Jurusan * K_PK Crosstabulation
K_PK Total
RENDAH TINGGI
jurusan
aph
Count 30 20 50
% within jurusan 60.0% 40.0% 100.0%
% of Total 12.2% 8.2% 20.4%
busana batik
Count 46 32 78
% within jurusan 59.0% 41.0% 100.0%
% of Total 18.8% 13.1% 31.8%
Desain
Count 6 13 19
% within jurusan 31.6% 68.4% 100.0%
% of Total 2.4% 5.3% 7.8%
jb
Count 34 39 73
% within jurusan 46.6% 53.4% 100.0%
% of Total 13.9% 15.9% 29.8%
jbwu
Count 2 3 5
% within jurusan 40.0% 60.0% 100.0%
% of Total 0.8% 1.2% 2.0%
kecantikan
Count 0 1 1
% within jurusan 0.0% 100.0% 100.0%
% of Total 0.0% 0.4% 0.4%
tkr
Count 4 15 19
% within jurusan 21.1% 78.9% 100.0%
% of Total 1.6% 6.1% 7.8%
Total
Count 122 123 245
% within jurusan 49.8% 50.2% 100.0%
% of Total 49.8% 50.2% 100.0%
Usia * K_KE Crosstabulation
K_KE Total
RENDAH TINGGI
usia
16
Count 4 8 12
% within usia 33.3% 66.7% 100.0%
% of Total 1.6% 3.3% 4.9%
17
Count 74 98 172
% within usia 43.0% 57.0% 100.0%
% of Total 30.2% 40.0% 70.2%
18
Count 35 25 60
% within usia 58.3% 41.7% 100.0%
% of Total 14.3% 10.2% 24.5%
19
Count 0 1 1
% within usia 0.0% 100.0% 100.0%
% of Total 0.0% 0.4% 0.4%
Total
Count 113 132 245
% within usia 46.1% 53.9% 100.0%
% of Total 46.1% 53.9% 100.0%
49
Usia * K_PK Crosstabulation
K_PK Total
RENDAH TINGGI
usia
16
Count 4 8 12
% within usia 33.3% 66.7% 100.0%
% of Total 1.6% 3.3% 4.9%
17
Count 84 88 172
% within usia 48.8% 51.2% 100.0%
% of Total 34.3% 35.9% 70.2%
18
Count 33 27 60
% within usia 55.0% 45.0% 100.0%
% of Total 13.5% 11.0% 24.5%
19
Count 1 0 1
% within usia 100.0% 0.0% 100.0%
% of Total 0.4% 0.0% 0.4%
Total
Count 122 123 245
% within usia 49.8% 50.2% 100.0%
% of Total 49.8% 50.2% 100.0%
50
usiaJK jurusan Kelas i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10i11i12i13i14i15i16i17i18i19i20i21i22i23i24i25i26i27i28i29i30i31i32i33i34i35i36i37∑ KE
17 p Desain 12 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 2 1 4 3 3 4 1 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 127
17 p Desain 12 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 4 3 3 4 1 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 134
17 p Desain 12 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 1 4 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2 3 4 4 3 4 4 4 2 122
17 p busana 12 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 4 4 2 2 2 3 1 3 4 2 1 4 1 4 3 2 2 4 3 1 4 4 2 3 1 107
17 p Desain 12 3 2 4 3 2 2 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 4 1 3 1 4 3 4 4 4 4 4 2 3 126
17 p busana 12 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 1 2 4 4 3 3 4 3 2 3 1 4 3 4 2 1 2 3 1 3 2 4 3 3 4 4 4 125
17 p busana 12 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 120
17 p busana 12 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 2 3 4 3 4 1 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 4 124
17 p busana 12 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 1 4 1 4 3 4 4 3 3 4 2 3 122
17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 4 3 2 111
18 p busana 12 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 112
18 p busana 12 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 126
17 p busana 12 3 2 4 4 3 1 1 3 3 4 4 2 4 4 1 2 3 1 1 1 2 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 114
17 p tkr 12 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 1 3 1 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 126
17 p tkr 12 3 3 4 3 2 3 1 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 1 1 3 2 3 2 2 3 2 4 2 1 4 3 3 3 3 3 113
17 p kecantikan 12 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 2 3 1 2 4 2 2 1 4 4 4 1 4 4 1 1 4 2 4 117
17 p busana 12 3 2 4 4 3 1 1 3 1 4 4 2 3 4 1 2 3 4 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 113
17 p busana 12 4 3 3 3 2 3 3 4 1 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 124
17 p busana 12 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 127
17 p busana 12 4 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 1 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 3 1 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 132
17 p busana 12 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 120
18 p busana 12 4 3 3 3 2 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 117
17 p jb 12 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 1 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 126
17 p busana 12 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 124
17 p jb 12 3 3 4 4 4 1 3 1 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 1 4 2 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 1 4 4 3 2 4 123
17 p jb 12 3 2 4 3 3 2 1 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 3 2 1 115
17 p jb 12 4 1 3 3 3 2 1 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 125
17 p jb 12 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 125
17 p jb 12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4 119
17 p jb 12 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 121
18 p jb 12 3 3 3 4 3 3 3 3 a 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 119
18 l jb 12 3 3 4 3 3 2 4 4 1 2 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 121
Lampiran 5. Data Kasar Skala Kecerdasan Emosi
51
17 p tkr 12 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 1 4 2 2 2 1 4 3 4 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 128
18 p busana 12 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 115
17 p busana 12 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 108
18 p busana 12 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 108
17 p busana 12 4 4 4 3 1 1 2 4 4 2 4 1 4 3 3 1 4 4 2 1 4 4 4 3 3 2 3 1 2 3 4 4 4 4 3 3 3 122
17 p busana 12 4 1 4 3 1 3 4 4 1 4 2 1 3 3 3 4 3 3 1 1 3 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 123
17 p busana 12 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 1 2 1 4 3 3 4 1 3 2 4 1 3 3 4 3 4 1 2 122
19 p jb 12 4 4 4 4 4 2 1 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 1 2 3 3 1 2 1 1 4 1 4 4 4 3 3 125
18 p jb 12 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 119
17 p busana 12 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 119
18 p busana 12 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 114
18 p busana 12 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 120
17 p busana 12 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 113
17 p busana 12 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 118
17 p busana 12 3 3 4 3 2 1 2 2 1 3 1 4 3 3 1 1 2 3 3 1 1 4 3 4 2 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 4 108
16 p busana 12 4 1 3 4 3 2 3 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 3 1 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 130
17 p busana 12 4 2 4 2 1 4 4 3 0 2 0 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 109
17 p busana 12 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 117
17 p busana 12 3 2 4 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 2 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 125
16 l aph 12 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 3 1 4 3 2 2 3 4 2 1 2 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 4 4 2 2 111
17 p aph 12 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 1 4 2 4 3 3 4 3 1 4 3 2 124
17 p aph 12 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 1 1 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 107
17 l aph 12 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 113
18 l aph 12 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 4 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 124
16 p aph 12 4 2 4 3 3 1 1 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 1 2 2 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 129
17 p aph 12 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 1 2 3 3 3 3 2 2 4 1 3 2 3 4 3 3 3 4 2 116
18 p busana 12 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 4 4 3 3 115
17 p aph 12 4 1 4 4 3 1 4 1 4 2 4 3 4 4 1 1 4 4 1 1 2 4 4 4 1 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 120
18 p aph 12 3 2 4 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 4 2 1 3 4 1 2 2 3 4 4 3 1 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 122
17 p aph 12 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 122
17 l aph 12 4 3 4 4 3 1 3 3 1 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 3 4 1 4 2 2 1 3 4 4 4 3 4 2 123
17 l aph 12 4 1 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 100
18 l aph 12 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 4 4 3 2 3 3 3 117
52
17 l aph 12 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 130
17 l aph 12 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 120
17 p aph 12 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 118
18 p aph 12 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 1 4 4 3 1 1 4 2 4 4 3 4 4 4 1 4 3 1 2 3 3 3 4 3 3 3 123
17 p aph 12 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 132
17 l aph 12 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2 3 2 4 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 132
17 l aph 12 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 120
17 l aph 12 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 1 4 2 2 4 3 3 1 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 120
17 l aph 12 3 3 4 3 2 2 1 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 1 4 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 125
17 p aph 12 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 4 2 2 3 4 3 3 4 3 118
17 p aph 12 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 4 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 109
18 p aph 12 3 3 4 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 1 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 114
18 p busana 12 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 1 2 3 4 4 3 3 3 4 3 116
17 p busana 12 3 1 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 1 3 3 4 3 4 1 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 123
17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 1 2 3 3 4 3 4 1 4 2 3 3 3 4 4 3 4 1 4 122
17 p busana 12 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 113
18 p jb 12 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 1 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 120
18 p jb 12 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 113
18 l aph 12 4 4 4 3 3 2 1 3 1 3 4 4 3 2 2 3 1 4 1 2 2 3 2 3 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 3 1 3 115
17 p aph 12 4 4 4 4 3 1 2 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 1 2 1 1 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 125
17 p aph 12 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 116
17 p aph 12 2 4 4 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 1 1 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 2 3 122
18 p busana 12 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 110
18 p busana 12 4 2 3 3 3 1 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 1 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 124
18 p busana 12 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 113
16 p busana 12 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 120
17 p busana 12 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114
17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 119
18 p busana 12 4 1 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 4 3 3 3 2 2 111
17 p busana 12 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 1 2 2 3 4 3 3 1 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 121
17 p busana 12 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 1 4 3 2 3 4 4 1 1 2 4 3 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 2 122
17 p Desain 12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 4 3 2 2 3 4 1 2 2 4 4 4 4 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 133
17 p Desain 12 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 1 3 4 4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 120
53
16 p Desain 12 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 133
18 p Desain 12 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 1 4 3 3 4 4 1 1 4 3 4 3 3 1 1 1 4 4 4 2 3 125
17 p Desain 12 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 121
17 p Desain 12 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 127
17 p Desain 12 4 3 4 3 3 1 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 1 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 125
18 p Desain 12 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 1 1 3 4 4 3 4 1 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 128
17 p Desain 12 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 124
17 p jb 12 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 122
17 p jb 12 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 2 4 4 3 3 1 4 1 3 3 3 4 4 3 4 1 3 124
17 p jb 12 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 121
18 p jb 12 3 4 4 3 2 2 4 4 2 4 3 2 4 3 3 2 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 2 127
17 p jb 12 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 117
18 p jb 12 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 2 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 126
17 p jb 12 4 3 3 4 4 1 2 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 1 4 2 4 4 2 4 2 4 1 2 3 4 4 4 4 3 1 2 125
18 p jb 12 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 130
17 p jb 12 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1 3 2 3 3 3 2 1 4 1 3 4 3 4 4 3 4 4 2 122
18 p jb 12 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 1 1 2 2 2 4 3 2 113
18 p aph 12 4 4 4 4 2 4 1 1 4 1 4 4 2 3 2 4 4 4 1 1 3 4 3 3 1 4 3 1 1 4 4 4 4 3 3 2 4 121
17 l aph 12 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 1 4 131
16 p aph 12 3 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 4 4 3 2 4 4 2 115
17 l aph 12 4 4 3 4 2 2 1 2 2 3 3 3 4 2 1 1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 2 2 3 116
17 l aph 12 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 4 2 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 4 4 3 1 4 1 3 3 3 4 4 4 3 4 3 127
17 l aph 12 3 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 4 2 3 3 4 4 2 2 4 2 2 115
17 p busana 12 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 1 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 130
18 p busana 12 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114
18 l aph 12 3 3 4 4 3 3 1 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 4 1 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 127
17 l aph 12 4 4 3 3 3 3 2 2 1 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 3 114
17 p busana 12 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 111
17 p aph 12 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 115
18 l aph 12 4 4 4 3 2 1 3 3 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 2 1 3 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 122
17 l aph 12 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 123
17 p aph 12 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 109
17 p busana 12 3 2 3 4 3 2 2 2 4 2 3 4 4 3 1 2 4 4 2 1 1 4 2 3 3 1 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 118
54
54
16 p jb 12 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 1 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 133
18 p jb 12 3 4 4 4 3 1 4 4 1 2 3 4 3 2 2 4 1 3 2 4 3 4 4 3 4 1 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 121
18 p jb 12 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 3 1 2 2 4 3 4 3 2 4 1 2 2 3 4 3 4 4 1 3 124
17 p jb 12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 1 1 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 129
17 p jb 12 3 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 126
17 p jb 12 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 113
17 p jb 12 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 121
17 l jb 12 3 3 4 4 2 2 1 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 4 1 1 2 3 3 4 2 2 3 1 3 3 4 4 4 4 4 1 4 115
17 p jb 12 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 114
17 p jb 12 4 4 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 2 2 4 3 2 1 1 1 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 4 2 3 125
18 p jb 12 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 2 121
17 p jb 12 4 4 3 3 4 0 3 3 2 4 4 2 3 4 2 3 4 1 1 4 2 4 4 3 2 1 4 1 4 2 4 4 4 4 4 3 2 122
18 p jb 12 3 4 3 3 2 1 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 2 1 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 3 4 4 3 4 3 3 118
18 p jb 12 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 119
17 p jb 12 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 2 4 4 2 3 2 4 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 4 2 3 121
17 p jb 12 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 1 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 122
17 p jb 12 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 1 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 117
16 p jb 12 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 1 2 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 122
18 l jb 12 3 4 4 3 4 2 3 2 1 4 1 4 4 4 2 3 2 4 1 2 1 4 4 3 3 2 2 1 4 1 4 4 3 2 3 3 3 116
17 p jb 12 4 4 4 3 3 2 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 3 3 4 3 4 1 4 3 2 2 4 4 4 3 4 2 4 126
18 p jb 12 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 1 1 3 3 3 3 2 4 1 1 3 4 4 3 3 3 2 4 121
17 p jb 12 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 1 1 1 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 129
17 l jb 12 4 3 4 4 4 1 2 3 1 4 1 1 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 2 118
17 p jb 12 4 2 4 4 3 3 1 3 1 4 1 4 4 3 3 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 1 2 2 4 1 4 4 4 4 4 1 4 125
17 p jb 12 4 4 4 3 3 1 4 3 2 4 3 1 4 3 2 3 3 4 1 1 3 3 4 3 3 2 4 1 4 2 4 4 4 2 4 2 4 122
17 p jb 12 4 4 4 4 3 1 4 3 2 4 3 1 4 4 2 2 3 4 1 1 3 3 4 4 3 2 3 1 4 3 4 4 4 3 4 2 2 123
17 p jb 12 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 118
18 p jb 12 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 130
17 p jb 12 4 3 4 4 3 1 2 3 1 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 121
18 p jb 12 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 1 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 125
16 p jb 12 4 3 3 3 3 2 4 2 4 1 3 3 4 4 2 3 4 2 2 4 2 3 4 3 4 1 1 3 3 1 2 1 2 3 3 3 3 114
17 p jb 12 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 134
18 p jb 12 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 1 3 4 3 1 3 4 1 2 2 3 3 3 3 2 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 2 120
55
17 p jb 12 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 118
16 p aph 12 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 2 2 4 3 4 1 3 1 4 1 4 4 3 3 4 2 3 128
17 l jb 12 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 3 112
17 p jb 12 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 111
17 p jb 12 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 2 124
17 p jb 12 3 3 3 3 3 1 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 121
17 p jb wu 12 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 1 2 3 3 3 4 1 3 3 3 1 4 4 3 3 3 2 3 122
17 p jb wu 12 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 4 3 3 2 1 3 3 4 2 4 4 1 4 3 2 4 125
17 p jb wu 12 4 4 3 4 2 1 1 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 1 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 3 121
18 p aph 12 3 2 4 3 4 1 3 3 4 1 2 2 1 1 3 3 3 1 4 3 3 1 1 1 3 4 2 4 3 2 1 1 2 1 2 2 1 97
17 p aph 12 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 4 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115
18 p aph 12 3 0 0 0 0 0 3 3 1 3 2 2 4 4 3 2 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 103
17 l aph 12 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 1 4 3 4 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 4 113
18 p aph 12 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 129
17 p aph 12 4 4 4 4 3 1 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 1 2 4 3 3 3 1 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 125
17 l jb wu 12 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 2 3 121
17 l aph 12 3 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 4 3 4 3 4 2 4 124
17 l aph 12 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 1 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 126
17 p jb wu 12 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 4 4 3 3 4 3 121
17 p jb 12 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 4 3 2 3 4 1 2 1 4 3 3 3 1 4 2 3 2 4 4 3 3 4 2 4 121
17 p jb 12 3 4 4 3 3 1 2 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 1 3 3 3 2 3 2 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 1 3 119
18 p busana 12 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 1 1 3 3 3 3 4 1 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 123
17 p busana 12 3 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 3 4 4 3 3 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 125
17 p busana 12 4 2 4 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 2 1 2 1 1 4 4 3 4 1 3 3 2 2 4 4 4 4 3 2 2 116
17 p Desain 12 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 122
17 p Desain 12 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 3 4 3 3 1 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 128
16 p Desain 12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 123
17 p Desain 12 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 2 2 4 3 2 1 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 118
18 p Desain 12 3 3 3 3 3 2 2 3 0 3 2 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 3 4 1 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 120
17 p busana 12 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 1 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 126
17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 126
18 p busana 12 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 1 3 3 3 3 4 1 3 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 120
17 p busana 12 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 1 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 2 114
56
56
17 p busana 12 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 2 3 3 1 3 1 4 3 4 4 3 4 3 3 3 125
17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 116
17 p busana 12 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 4 2 4 1 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 138
17 p busana 12 4 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 116
17 p busana 12 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 1 2 2 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 128
17 p Desain 12 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 122
17 p busana 12 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 2 1 2 4 2 1 3 3 4 3 3 1 3 1 2 3 4 4 4 3 3 4 1 119
17 p busana 12 2 2 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 4 3 115
17 p busana 12 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 1 2 2 3 4 3 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 3 128
17 p busana 12 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 128
18 p busana 12 3 4 4 3 4 1 1 3 1 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 1 1 4 3 3 2 3 3 1 2 2 3 4 3 3 4 1 3 111
17 p busana 12 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 130
17 p busana 12 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 118
18 p busana 12 3 2 3 4 2 1 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117
16 p busana 12 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 4 2 4 3 2 4 1 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 126
57
usia JK jurusan Kelas i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27 ∑ PK
17 p Desain 12 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 103
17 p Desain 12 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 109
17 p Desain 12 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 100
17 p busana 12 2 2 3 4 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 76
17 p Desain 12 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 1 2 3 3 3 3 95
17 p busana 12 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 113
17 p busana 12 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 108
17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 92
17 p busana 12 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 96
17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 86
18 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
18 p busana 12 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 91
17 p busana 12 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 4 3 90
17 p tkr 12 3 4 1 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 108
17 p tkr 12 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 97
17 p kecantikan 12 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 3 4 1 3 2 3 4 4 4 101
17 p busana 12 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 4 3 92
17 p busana 12 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 93
17 p busana 12 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 92
17 p busana 12 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 97
17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 88
18 p busana 12 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 90
17 p jb 12 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 99
17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 106
17 p jb 12 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 112
17 p jb 12 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 4 93
17 p jb 12 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 4 93
17 p jb 12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100
17 p jb 12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 90
17 p jb 12 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 89
18 p jb 12 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 92
18 l jb 12 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102
Lampiran 6. Data Kasar Skala Pengambilan Keputusan Karir
58
17 p jb 12 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102
17 p jb 12 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 81
17 p jb 12 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 97
18 l jb 12 4 3 3 4 3 4 1 3 4 4 1 4 4 3 4 4 3 1 4 4 2 3 1 2 1 3 3 92
17 l jb 12 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 100
17 p jb 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 91
18 p jb 12 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 111
17 p jb 12 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 111
17 p jb 12 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 95
17 p tkr 12 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 97
17 p tkr 12 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 93
18 p busana 12 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 93
17 p jb 12 3 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 97
17 p busana 12 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 94
17 p busana 12 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 94
18 p busana 12 4 4 3 3 4 4 1 1 4 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 1 2 2 2 3 91
17 p busana 12 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 96
17 p busana 12 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 96
18 p tkr 12 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 96
17 p tkr 12 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 106
18 p tkr 12 3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 2 4 3 4 3 102
17 p tkr 12 4 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 100
17 p tkr 12 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 2 2 2 4 3 98
18 p tkr 12 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 94
17 p tkr 12 4 4 4 4 3 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 110
17 p tkr 12 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 100
17 p tkr 12 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 103
18 p tkr 12 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 102
17 p busana 12 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 102
17 p tkr 12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 90
17 p tkr 12 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 92
17 p tkr 12 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 98
17 p tkr 12 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 1 2 4 4 3 3 97
59
17 p tkr 12 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 107
18 p busana 12 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 81
17 p busana 12 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 79
18 p busana 12 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 79
17 p busana 12 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 111
17 p busana 12 2 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 91
17 p busana 12 3 4 1 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 2 3 2 4 3 97
19 p jb 12 4 4 1 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 1 3 1 4 4 88
18 p jb 12 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 89
17 p busana 12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
18 p busana 12 2 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 97
18 p busana 12 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 95
17 p busana 12 2 3 2 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 83
17 p busana 12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 88
17 p busana 12 3 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 2 89
16 p busana 12 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 2 4 4 3 3 2 98
17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 92
17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 93
17 p busana 12 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 101
16 l aph 12 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 103
17 p aph 12 3 2 3 3 3 4 3 1 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 2 2 2 4 2 93
17 p aph 12 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 91
17 l aph 12 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
18 l aph 12 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 104
16 p aph 12 4 4 3 3 4 4 1 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 92
17 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 90
18 p busana 12 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 91
17 p aph 12 3 3 4 4 4 4 3 1 1 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 98
18 p aph 12 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 99
17 p aph 12 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 100
17 l aph 12 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 99
17 l aph 12 2 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 2 3 2 4 3 4 2 2 4 3 2 3 1 1 4 4 91
18 l aph 12 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 1 3 2 4 4 90
60
17 l aph 12 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 3 4 4 2 1 3 2 3 3 3 4 91
17 l aph 12 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 90
17 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 89
18 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 92
17 p aph 12 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100
17 l aph 12 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 109
17 l aph 12 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 92
17 l aph 12 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 103
17 l aph 12 3 2 4 4 3 2 1 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 86
17 p aph 12 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 95
17 p aph 12 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 78
18 p aph 12 3 4 3 3 3 4 2 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 89
18 p busana 12 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 87
17 p busana 12 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 88
17 p busana 12 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 90
17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 83
18 p jb 12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 84
18 p jb 12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 84
18 l aph 12 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 110
17 p aph 12 3 4 3 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 4 3 1 3 4 4 102
17 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 88
17 p aph 12 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 105
18 p busana 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 89
18 p busana 12 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 96
18 p busana 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 90
16 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 93
17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 92
17 p busana 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91
18 p busana 12 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 96
17 p busana 12 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 99
17 p busana 12 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 104
17 p Desain 12 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 116
17 p Desain 12 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 95
61
16 p Desain 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100
18 p Desain 12 1 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 100
17 p Desain 12 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 96
17 p Desain 12 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 89
17 p Desain 12 4 1 1 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 98
18 p Desain 12 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 98
17 p Desain 12 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 101
17 p jb 12 4 4 3 4 4 4 1 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 99
17 p jb 12 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 99
17 p jb 12 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 3 97
18 p jb 12 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 104
17 p jb 12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 89
18 p jb 12 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 95
17 p jb 12 2 3 1 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 89
18 p jb 12 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 100
17 p jb 12 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 95
18 p jb 12 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 102
18 p aph 12 3 3 4 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 93
17 l aph 12 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 96
16 p aph 12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 99
17 l aph 12 2 3 2 4 3 4 1 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 88
17 l aph 12 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 102
17 l aph 12 3 3 1 3 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 89
17 p busana 12 3 4 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 1 4 4 100
18 p busana 12 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 83
18 l aph 12 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
17 l aph 12 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 85
17 p busana 12 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 92
17 p aph 12 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 68
18 l aph 12 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 3 4 4 105
17 l aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 86
17 p aph 12 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 77
17 p busana 12 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 93
62
16 p jb 12 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 102
18 p jb 12 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 89
18 p jb 12 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 101
17 p jb 12 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 95
17 p jb 12 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 99
17 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
17 p jb 12 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 91
17 l jb 12 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 95
17 p jb 12 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 89
17 p jb 12 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 2 1 4 4 100
18 p jb 12 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 1 2 4 4 100
17 p jb 12 2 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 97
18 p jb 12 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 94
18 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 88
17 p jb 12 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 98
17 p jb 12 3 4 2 4 4 3 3 1 3 2 1 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 90
17 p jb 12 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 88
16 p jb 12 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 96
18 l jb 12 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 103
17 p jb 12 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 1 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 93
18 p jb 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 101
17 p jb 12 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 107
17 l jb 12 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 95
17 p jb 12 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 111
17 p jb 12 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 102
17 p jb 12 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 2 3 3 3 3 99
17 p jb 12 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 99
18 p jb 12 3 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 108
17 p jb 12 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 98
18 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 87
16 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 87
17 p jb 12 3 3 2 4 4 4 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 101
18 p jb 12 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 101
63
17 p jb 12 2 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88
16 p aph 12 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 96
17 l jb 12 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 87
17 p jb 12 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 82
17 p jb 12 4 4 1 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 106
17 p jb 12 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 104
17 p jb wu 12 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 99
17 p jb wu 12 3 3 2 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 97
17 p jb wu 12 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 95
18 p aph 12 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 3 3 2 2 1 57
17 p aph 12 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 87
18 p aph 12 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2 4 3 92
17 l aph 12 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 1 4 4 3 3 1 3 4 4 3 2 3 1 1 2 4 4 93
18 p aph 12 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 103
17 p aph 12 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 93
17 l jb wu 12 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 84
17 l aph 12 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 99
17 l aph 12 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 103
17 p jb wu 12 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 102
17 p jb 12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 111
17 p jb 12 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 105
18 p busana 12 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 93
17 p busana 12 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 100
17 p busana 12 3 1 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 100
17 p Desain 12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
17 p Desain 12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 94
16 p Desain 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 92
17 p Desain 12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 96
18 p Desain 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97
17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 97
17 p busana 12 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 91
18 p busana 12 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 101
17 p busana 12 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 101
64
64
17 p busana 12 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 105
17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 102
17 p busana 12 1 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1 3 4 98
17 p busana 12 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 91
17 p busana 12 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 1 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 1 4 3 89
17 p Desain 12 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 86
17 p busana 12 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 104
17 p busana 12 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 83
17 p busana 12 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 98
17 p busana 12 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98
18 p busana 12 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 98
17 p busana 12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 99
17 p busana 12 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95
18 p busana 12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 87
16 p busana 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 99