hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA
KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB
DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN
PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. PdI)
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Oleh:
MOKHAMAD AGUS WACHID
NIM: 11110092
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB
DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA
ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
DISUSUN OLEH
MOKHAMAD AGUS WACHID
NIM: 111 10 092
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 30 Maret 2015
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. A. Bahrudin, M.Ag. _________________
Sekretaris Penguji : Muna Erawati, S.Psi., M.Si. _________________
Penguji I : Drs. H. M. Zulfa M, M.Ag. _________________
Penguji II : M. Gufron, M.Ag. _________________
Salatiga, 30 Maret 2015
Dekan
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, S.pd., M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323706 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mokhamad Agus Wachid
Nim : 111 10 092
Jurusan : Tarbiyah/PAI
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 5 Maret 2015
Yang menyatakan
Mokhamad Agus Wachid
NIM: 11110092
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323706 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :[email protected]
Muna Erawati, S.Psi,. M.Si
DOSEN STAIN SALATIGA
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 5 Eksemplar
Hal : NaskahSkripsi
Saudara
Kepada
Yth. Rektor IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama
ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : MOKHAMAD AGUS WACHID
NIM : 11110092
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI
Judul : HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI
TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN
KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN
2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut supaya segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Salatiga, 5 Maret 2015
Pembimbing
Muna Erawati, S.Psi., M.Si
NIP: 19751218 199903 2 002
MOTTO
حيم حمن الره الره بسم للاه
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah
Sebaik-baik makhluk, Q.S Al- Bayyinah, ayat : 7.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Ayah dan Ibu yang selalu mendukung dan mendidik dengan tulus ikhlas sampai saat ini
dan selamanya
Kedua kakakku yang selalu memberi semangat, arahan dan dukungan
Seluruh keluarga besarku dan teman-teman di rumah yang secara tidak langsung selalu
mendukung dan memberi semangat
Seluruh teman-teman PAI C angkatan 2010
Sahabatku yang selalu membantu menyelesaikan skripsiku, khususnya Agata Tiara Nita,
Daryanto, Syah, Amel, Yusuf, Endry, Syamsul, Umi dan semuanya karena kalianlah
yang telah memberikan arti sebuah persahabatan dalam hidup
KATA PENGANTAR
حيم حمن الره الره بسم للاه
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan
ke hadirat Ilahi Rabbi, Allah Swt, yang telah memberikan hidayah, rahmat,
nikmat, dan taufiq-Nya sehingga penelitian berjudul “Hubungan Antara
Kedisiplinan Menaati Tata Tertib Dengan Kematangan Kepribadian Pada
Mahasiswa Angkatan 2014/2015 Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga” ini bisa terselesaikan. Skripsi ini
penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para
pengikutnya yang setia yang mana beliaulah sebagai Rasul utusan Allah untuk
membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang
modern ini.
Dalam penelitian ini, tentunya tidak akan terselesaikan tanpa ada dukungan,
bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Rasimin, S. PdI., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK
IAIN Salatiga.
4. Ibu Muna Erawati, S.Psi,. M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
6. Seluruh dosen dan petugas admin Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK
IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian
berlangsung.
7. Segenap mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2014/2015 khususnya semester
1 kelas C, D, H, dan I.
8. Segenap sahabat tercinta, senasib, seperjuangan, para mahasiswa PAI
angkatan 2010.
9. Segenap rekan-rekan KKN Posko 20 Dsn. Nglumut Ds. Nglumut Kec.
Srumbung Kab. Magelang.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah
SWT.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna
bagi penulis khususnnya serta para pembaca pada umumnya.
ABSTRAK
Mokhamad. Agus. Wachid. 2014. Hubungan Antara Kedisiplinan Menaati Tata
Tertib Dengan Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa Angkatan 2014/2015
Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muna Erawati,
M.Si.
Kata kunci: kedisiplinan menaati tata tertib, kematangan kepribadian
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keprihatinan akan kurangnya
kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian mahasiswa
STAIN Salatiga yang ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidakdisiplinan mereka
dalam menaati tata tertib. Kedisiplinan menaati tata tertib adalah suatu sikap patuh
terhadap serangkaian peraturan yang disusun secara teratur dalam sebuah lembaga
dan dilakukan secara sadar serta bertanggung jawab. Kematangan kepribadian
adalah seseorang yang memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam
mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke orang
lain dan ke dalam aktivitas.
Rumusan masalah yang diajukan dalam skripsi ini adalah (1)
Bagaimanakah tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015 dalam
menaati tata tertib di kampus (STAIN) Salatiga (2) Bagaimanakah tingkat
kematangan kepribadian mahasiswa angkatan 2014/2015 Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga (3) Adakah hubungan antara kedisiplinan menaati
tata tertib dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga?
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik angket
dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dilibatkan sebanyak 120 orang, populasi
dalam studi ini adalah mahasiswa angkatan 2014/2015 (STAIN) Salatiga. Sampel
ditetapkan dengan Teknik Cluster Random Sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Analisis
data dilakukan dengan bantuan program piranti lunak dengan teknik analisis
korelasi Pearson Product Moment.
Hasil hitung koefisien korelasi antara variabel X (Kedisiplinan Menaati
Tata Tertib) dan variabel Y (Kematangan Kepribadian) adalah 0,493. Hasil yang
diperoleh adalah r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,493 > 0,256 pada taraf
signifikansi 1%, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya, hipotesis
yang diajukan oleh penulis dapat diterima, yaitu “Ada Hubungan Positif antara
Kedisiplinan Menaati Tata Tertib dengan Kematangan Kepribadian”.
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. v
MOTO ........................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .......................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kedisiplinan ................................................................................................... 8
1. Pengertian Kedisiplinan .......................................................................... 8
2. Tujuan Kedisiplinan ................................................................................. 10
3. Fungsi Kedisiplinan ................................................................................. 10
4. Macam-macam Kedisiplinan ................................................................... 12
5. Aspek-aspek Kedisiplinan ........................................................................ 12
6. Unsur-Unsur Kedisiplinan.................................................................... ... 13
7. Faktor-faktor Kedisiplinan ....................................................................... 16
8. Pembentukan Kedisiplinan....................................................................... 16
B. Pengertian Menaati Tata Tertib ...................................................................... 18
1. Pengertian Menaati................................................................................... 18
2. Pengertian Tata Tertib .............................................................................. 18
3. Etika Dan Tata Tertib Mahasiswa ............................................................ 19
4. Tujuan Dan Fungsi Tata Tertib Mahasiswa ............................................. 20
5. Unsur-unsur Tata Tertib ........................................................................... 21
6. Pengertian Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .......................................... 21
C. Kematangan Kepribadian ............................................................................... 22
1. Pengertian Kepribadian ............................................................................ 22
2. Faktor-faktor Yang Membentuk Kepribadian .......................................... 25
3. Aspek-aspek Kepribadian ........................................................................ 28
4. Perkembangan Kepribadian ..................................................................... 28
5. Kematangan Kepribadian ......................................................................... 33
a. Pengertian Kematangan Kepribadian ................................................. 33
1) Gordon W. Allport ....................................................................... 33
2) Dalam Pandangan Islam ............................................................... 34
b. Ciri Kematangan Kepribadian ........................................................... 36
1) Menurut Allport ........................................................................... 36
2) Dalam Islam ................................................................................. 39
D. Hubungan Antara Kedisiplinan Menaati Tata Tertib Dengan Kematangan
Kepribadian Pada Mahasiswa ........................................................................ 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 45
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................................... 45
C. Variabel Penelitian ......................................................................................... 46
D. Operasionalisasi Variabel............................................................................... 46
E. Populasi Sampel Dan Teknik Pengambilan Data .......................................... 48
F. Teknik Pengambilan Data .............................................................................. 49
G. Instrumen Penelitian....................................................................................... 50
H. Uji Validitas Daya Beda Dan Reliabilitas ...................................................... 52
I. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................................. 58
1. Sejarah atau Pendirian STAIN Salatiga ................................................... 58
2. Bergabung Dengan IAIN Walisongo ....................................................... 59
3. Alih Status Menjadi STAIN ..................................................................... 65
4. Visi Dan Misi ........................................................................................... 67
5. Asas Fungsi Dan Tujuan .......................................................................... 68
6. Lokasi Atau Sekilas Pandang Kota Salatiga ............................................ 70
7. Peta Lokasi ............................................................................................... 71
8. Organisasi ................................................................................................. 71
B. Gambar Subjek ............................................................................................... 72
C. Uji-uji Asumsi ................................................................................................ 73
1. Uji Normalitas .......................................................................................... 73
2. Uji Homogenitas ...................................................................................... 75
D. Data Deskriptif ............................................................................................... 76
1. Analisis Data Tingkat Kedisiplinan Menaati Tata Tertib ........................ 77
2. Analisi Data Tingkat Kematangan Kepribadian ...................................... 80
E. Penguji Hipotesis ........................................................................................... 84
F. Pembahasan .................................................................................................... 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 88
B. Saran-saran ..................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 3.1 Instrumen Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib................51
Tabel 3.2 Instrumen Angket Kematangan Kepribadian .............................52
Tabel 4.1 Daftar Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .......76
Tabel 4.2 Skor Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .........................76
Tabel 4.3 Interval Kedisiplinan Menaati Tata Tertib .................................78
Tabel 4.4 Persentase Kedisiplinan Menaati Tata Tertib ............................80
Tabel 4.5 Daftar Jawaban Angket Kematangan Kepribadian ....................81
Tabel 4.6 Skor Angket Kematangan Kepribadian .....................................81
Tabel 4.7 Interval Tingkat Kematangan Kepribadian ................................82
Tabel 4.8 Persentase Kematangan Kepribadian .........................................83
Tabel 4.9 Nilai Product Moment ................................................................86
Gambar 4.1 Peta Lokasi STAIN Salatiga ......................................................71
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Hidup Peneliti
Lampiran 2 Surat Nota Pembimbing
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 5 Lembar Konsultasi
Lampiran 6 Instrumen Angket
Lampiran 7 Data Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
Lampiran 8 Data Penskoran Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
Lampiran 9 Data Jawaban Angket Kematangan Kepribadian
Lampiran 10 Data Penskoran Angket Kematangan Kepribadian
Lampiran 11 Output SPSS Versi 16 Untuk Uji Validitas
Lampiran 12 Output SPSS Versi 16 Untuk Uji Daya Beda
Lampiran 13 Output SPSS Versi 16 Untuk Uji Reliabilitas
Lampiran 15 Nilai SKK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah sasaran pendidikan yang bermaksud untuk
menumbuh kembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Manusia juga
merupakan pribadi-pribadi yang sedang berada dalam proses berkembang
ke arah kematangan. Masing-masing memiliki karakteristik pribadi yang
unik. Dalam arti terdapat perbedaan individual diantara mereka, seperti
menyangkut aspek kecerdasan, emosi, sikap, kebiasaan dan kemampuan
penyesuaian diri.
Pendidikan itu sendiri adalah usaha manusia untuk
mengembangkan dan mengarahkan fitrahnya agar dapat berkembang
sampai titik optimal untuk menciptakan tujuan yang dicita-citakan (Arifin,
1988: 12).
Usaha untuk memperoleh pemahaman mengenai perilaku manusia
bukan hanya dimaksudkan untuk melampiaskan hasrat ingin tahu saja
tetapi juga diharapkan bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup
manusia. Pengetahuan mengenai perilaku individu-individu beserta faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut hendaknya dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan terapan atau praktik seperti psikoterapi dan
program-program bimbingan, latihan dan belajar yang efektif, juga melalui
perubahan lingkungan psikologis sedemikian rupa agar individu-individu
itu mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki secara optimal
(Koeswara, 1991 : 4-5).
Manusia memiliki potensi yang sama ketika dilahirkan, salah
satunya adalah kepribadian namun dengan tingkat kemampuan yang
berbeda. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang
untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia
berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Kepribadian menurut Allport dalam Yusuf LN & Nurihsan, (2008: 4)
yaitu “personality is the dynamic organization within the individual of
those psychophysical system that determine his unique adjustment to his
environment” (Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari
sistem psikofisis dalam individu yang menentukan keunikan penyesuaian
diri terhadap lingkungannya).
Di samping kepribadian, hal yang tidak kalah penting yaitu tentang
kematangan, karena kematangan adalah kemampuan seseorang untuk
berbuat seseuatu dengan cara-cara tertentu. Sedangkan kematangan
menurut Depdikbud KBBI (1990 : 566) adalah perkembangan seseorang
yang terlihat dari adanya kemampuan untuk membawakan diri secara
wajar dari kelompok atau lingkungan sosial yang berbeda.
Berdasarkan paparan di atas maka kematangan kepribadian adalah
seseorang yang memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam
mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke
orang lain dan ke dalam aktivitas dan mempertahankan hubungan positif
serta menyadari adanya ketidak sesuaian.
Dalam dunia pendidikan manusia senantiasa hidup berkembang
sesuai dengan pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar dalam
hidupnya. Semakin banyak pengalaman yang didapat melalui belajar,
semakin berkembang pengalaman yang dimiliki. Perkembangan
pengalamannya menunjukkan bahwa seseorang itu lebih matang dalam
kepribadiannya. Kematangan kepribadian tidak mungkin terbentuk begitu
saja, seperti halnya kepribadian, semua butuh proses. Kematangan
kepribadian terbentuk melalui temperamen atau sifat dan lingkungan yang
terus-menerus dan saling mempengaruhi. Itulah sebabnya banyak orang
menganggap orang yang matang ialah yang sudah mengalami banyak
makan asam garam hidup, banyak melalui pengalaman pahit manisnya
hidup, dari situ seseorang belajar menjadi pribadi yang matang.
Selain berbekal toeri yang matang, mahasiswa juga diberikan
praktik langsung lewat pendidikan lapangan yang bertujuan agar
mahasiswa calon guru benar-benar memiliki kemampuan memberdayakan
potensi yang ada pada dirinya. Namun demikian, hal yang tidak kalah
pentingnya adalah kesiapan mental dan moral yang tercermin dari
kepribadian mahasiswa, karena sifat kepribadian berpengaruh secara
langsung terhadap kinerjannya. Apalagi kita nanti sebagai calon seorang
guru yang akan terjun langsung di lapangan untuk menata peserta didiknya
dan sebagai contoh yang baik bagi mereka. Sebagai calon seorang guru
kita juga harus mempunyai jiwa disiplin. Karena disiplin dalam proses
pendidikan sangat diperlukan dan bukan hanya untuk menjaga kondisi
suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk
menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap mahasiswa. Sebagaimana
dikemukakan definisi dari Koestoer (1983: 68) yang menyatakan bahwa “
Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan atau norma yang
berlaku dalam sekolah tersebut seperti disiplin waktu, disiplin berpakaian,
mengerjakan tugas dan lain sebagainya “.
Dengan adanya sikap disiplin yang tertanam mempunyai tujuan
agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat atau mengganggu
kelancaran dalam kinerja kita, juga dapat terlatih dan mempunyai
kebiasaan yang baik serta bisa mengontrol setiap tindakannya sehingga
akan membentuk pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang berbeda.
Maka kedisiplinan merupakan suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
Setiap tindakan yang dilakukan akan berdampak pada perkembangan pada
diri kita sehingga kita akan menyadari bahwa hakikat segala apa yang
diperbuat akan kembali pada diri sendiri. Seorang yang disiplin mampu
menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan
yang dimiliki, sebab percaya diri disetiap perbuatan baik atau buruk yang
dilakukannya akan ditanggung sendiri konsekuensinya.
Di sini kita sebagai seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAIN) Salatiga harus lebih baik lagi untuk meningkatkansikap
kedisiplinan terhadap tata tertib untuk mengembangkan kematangan
kepribadian yang kita miliki. Sebagai seorang mahasiswa kita juga harus
aktif dan mengetahui peraturan-peraturan yang telah ditetapkan agar ke
depannya mampu menjalankan tugas dan tanggungjawab terlebih sebagai
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dari uraian di atas maka penulis terdorong untuk meneliti seberapa
jauh hubungan antara kedisiplinan mentaati tata tertib dengan kematangan
kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan melakukan penelitian di Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, dengan judul :
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA
TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA
MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menaati tata
tertib di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga?
2. Bagaimanakah tingkat kematangan kepribadian mahasiswa angkatan
2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga?
3. Adakah hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan
kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menaati tata tertib
di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Untuk mengetahui tingkat kematangan kepribadian mahasiswa
angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib
dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat sekaligus, yakni manfaat
teoretis dan praktis, sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Adanya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, dalam kajian yang terkait dengan kedisiplinan
menaati tata tertib khususnya pada lembaga pendidikan keagamaan.
2. Manfaat Praktis
Adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap
lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan keagamaan untuk
pembentukan sikap kedisiplinan dan kematangan kepribadian agar
dapat meningkatkan mutu pendidikan di lembaga masing-masing.
Sistematika penulisan dalam skripsi ini sedikit berbeda dengan
sistematika yang biasa berlaku di STAIN Salatiga. Kelengkapan
sistematika penulisan skripsi yang mengacu pada buku pedoman skripsi
STAIN Salatiga, penulis sajikan dalam bab-bab selanjutnya dan bisa
dilihat lebih jelas dalam lampiran proposal penelitian. Adapun
uraiannya yaitu:
a. Hipotesis penelitian termuat dalam bab II
b. Definisi operasional dan metode penelitian termuat dalam bab III
c. Sistematika laporan penelitian termuat dalam proposal penelitian
yang terlampir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kedisiplinan
1. Pengertian Kedisiplinan
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia Disiplin adalah: 1) latihan
batin dan watak yang maksimal supaya segala perbuatan selalu
mentaati tata tertib, 2) ketaatan pada aturan dan tata tertib
(Poerwadarminto,1996: 254). Disiplin berasal dari kata yang sama
dengan “disciple”yakni seorang yang belajar dari atau secara suka
relamengikuti seorang pemimpin (Hurlock, 1978:82).
Kedisiplinan menurut beberapa ahli antara lain:
a. Menurut Arikunto (1980: 114), di dalam pembicaraan
kedisiplinan dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir
sama tetapi pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu
adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang menggunakan
istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada
kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib
karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin
mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin
atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam
mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada pada
kata hatinya.
b. Menurut Prijodarminto (1994: 25) kedisiplinan adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.
c. Kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menunjukkan
ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang
telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri
(Maftukhah, 2013: 39).
d. Kedisiplinan pada hakikatnya adalah sekumpulan tingkah laku
individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa taat,
kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan
tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan
(Ekosiswoyo dan Rachman, 2007: 97).
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa kedisiplinan
merupakan suatu sikap atau watak yang dilakukan secara suka rela
terhadap aturan dan tata tertib yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai
moral. Dengan demikian seorang yang disiplin akan lebih mampu
menunjukkan ketaatan, keteraturan, mengarahkan dan
mengendalikan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Kedisiplinan
Tujuan kedisiplinan menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
a. Bernand (1964: 31) menyatakan bahwa tujuan disiplin diri adalah
mengupayakan pengembangan minat siswa dan mengembangkan
siswa menjadi manusia yang baik, yang akan menjadi sahabat,
tetangga, dan warga negara yang baik.
b. Rimm (2003: 47) menyatakan bahwa tujuan disiplin adalah
mengarahkan individu agar mereka belajar mengenai hal-hal baik
yang merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat
bergantung kepada disiplin diri.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
kedisiplinan adalah memberi kenyamanan pada seluruh mahasiswa,
dosen staf dan karyawan serta menciptakan lingkungan yang kondusif.
3. Fungsi Kedisiplinan
Fungsi kedisiplinan menurut Tu’u (2004: 38-44) adalah:
a. Menata kehidupan bersama
Kedisiplinan berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa
dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan
mematuhi peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan
merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi
baik dan lancar.
b. Membangun kepribadian
Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-
masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi
pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan
disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan
yang berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam
dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang
baik.
c. Melatih kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin
terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian
yang tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.
d. Pemaksaan
Kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan
tekanan dari luar, misalnya ketika seorang mahasiswa yang
kurang disiplin masuk ke salah satu perguruan tinggi yang
berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada
di perguruan tinggi tersebut.
e. Hukuman
Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau
hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Kedisiplinan berfungsi mendukung terlaksananya proses
dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi
pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
4. Macam-macam Kedisiplinan
Menurut Sutisna (1987:98) menyimpulkan bahwa ada dua
pengertian tentang disiplin, yaitu:
a. Disiplin positif atau konstruktif
Yaitu proses atau hasil pengembangan karakter, pengendalian diri,
keadaan teratur, dan efisiensi.
b. Disiplin negatif atau otoriter
Disiplin penggunaan ancaman dan hukuman untuk membuat
orang-orang merasa takut dan mematuhi perintah dan mengikuti
perintah hukum.
5. Aspek-aspek Kedisiplinan
Menurut Bahri (2009: 27) ada tiga aspek disiplin yaitu sebagai berikut:
a. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan
tertib sebagai hasil atau pengembangan dan latihan pengendalian
pikiran dan pengendalian watak.
b. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan tingkah laku,
pemahaman tersebut menumbuhkan atau kesadaran untuk
memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing
tingkah laku.
c. Sikap dan tingkah laku yang secara wajar menunjukkan
kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat difahami bahwa aspek-
aspek yang perlu dikembangkan untuk membentuk sikap disiplin
adalah pemahaman tentang perilaku, menumbuhkan sikap mental yang
taat, norma yang mengatur, keteguhan hati serta kesadaran untuk
mematuhi norma yang berlaku.
6. Unsur-unsur Kedisiplinan
Menurut Hurlock (1978: 84-92) menyebutkan 4 (empat) unsur
disiplin yang memberikan pengaruh yang cukup besar untuk
meningkatkan kedisiplinan individu, yaitu sebagai berikut.
a. Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk mengatur
perilaku. Pola tersebut bertujuan untuk membekali individu dengan
pedoman perilaku yang disetujui bersama dalam kelompok, rumah,
sekolah dalam situasi tertentu. Peraturan mempunyai 2 fungsi
yaitu:
1) Peraturan mempunyai nilai pendidikan
Adanya peraturan dapat membantu mendidik, artinya adanya
peraturan yang dibuat secara tidak langsung mengajarkan
kepada seseorang mengenai nilai moral dan juga mengajarkan
seseorang akan perilaku mana yang benar dan mana yang
salah.
2) Membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan, artinya
adanya peraturan atau larangan dapat membatasi perilaku
seseorang yang tidak diharapkan dan tidak disetujui oleh
lingkungan.
b. Hukuman
Hukuman berasal dari kata kerja Latin, punire dan berarti
menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan,
perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.
Hukuman mempunyai 3 fungsi yaitu:
1) Fungsi pertama adalah mengahalangi, hukuman menghalangi
pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
2) Fungsi kedua adalah fungsi mendidik, yakni menyadarkan
seseorang bahwa setiap perbuatan itu mempunyai konsekuensi.
3) Fungsi ketiga adalah hukuman, yakni memberi motivasi untuk
menghindari kesalahan.
c. Penghargaan
Penghargaan berarti setiap bentuk penghargaan untuk suatu
hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi
dapat berupa kata-kata pujian atau senyuman. Penghargaan
mempunyai 3 fungsi yaitu:
1) Fungsi pertama penghargaan mempunyai nilai mendidik, agar
dengan diberikannya penghargaan seseorang memahami
bahwa perilaku yang diperbuat benar.
2) Fungsi kedua penghargaan ialah sebagai motivasi untuk
mengulangi dan meningkatkan perilaku yang baik dan
disetujui oleh lingkungan sosial.
3) Fungsi ketiga penghargaan ialah memperkuat perilaku, artinya
dengan adanya penghargaan seseorang merasa perilaku yang
dilakukan tidak hanyataat aturan tetapi juga memberikan
keuntungan bagi dirinya.
d. Konsistensi
Konsisten berarti keseragaman atau tingkat kestabilan,
konsistensi harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada
konsisten dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman
perilaku, konsistensi dalam cara peraturan ini diajarkan dan
dipaksakan dalam hukuman yang diberikan pada mereka yang
tidak menyesuaikan dan dalam penghargaan bagi mereka yang
menyesuaikan. Konsisten mempunyai 3 fungsi yaitu :
1) Fungsi pertama ialah mempunyai nilai mendidik yang besar.
Artinya seseorang harus mampu menjalankan perilaku disiplin
dalam kesehariannya.
2) Fungsi kedua ialah mempunyai nilai motivasi, seseorang yang
selalu menerima konsistensi hukuman atas perilaku yang salah
dan penghargaan atas perilaku yang benar maka akan
termotivasi untuk selalu menjalankan perilaku yang benar.
3) Fungsi ketiga ialah mempertinggi penghargaan terhadap
peraturan dan orang yang berkuasa.
7. Faktor-faktor Kedisiplinan
Menurut Hasan Basri (2004:74) faktor yang mempengaruhi
kedisiplinan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam
diri individu, sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari
luar individu, meliputi lingkungan keluarga, sekolah, kampus dan
lingkungan lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat
kedisiplinan.
8. Pembentukan Kedisiplinan
Disiplin itu lahir, tumbuh dan berkembang dari sikap
seseorang pada sistem nilai budaya yang telah ada pada masyarakat,
ada unsur yang membentuk disiplin yaitu sikap yang telah ada pada
diri manusia dan sistem nilai budaya yang ada di dalam masyarakat.
Disiplin dapat dibina melalui latihan-latihan pendidikan, penanaman
kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu.
Menurut Hurlock (1978: 94) disiplin dapat terbentuk dengan cara:
a. Mendisiplinkan secara otoriter yaitu dengan cara menetapkan
peraturan dan pengaturan yang keras dan memaksa dengan
disertai adanya hukuman terutama hukuman badan apabila
tidak dapat memenuhi standar disiplin yang telah ditentukan.
Dalam disiplin otoriter sedikit atau sama sekali tidak adanya
persetujuan atau tanda-tanda penghargaan lainnya apabila
seseorang berhasil memenuhi standar.
b. Mendisiplinkan secara permisif bisa diartikan sedikit disiplin
atau tidak berdisiplin. Dalam cara ini anak sering tidak diberi
batas-batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh
dilakukan, mereka bebas mengambil keputusan dan berlaku
sesuai dengan kehendaknya sendiri.
c. Mendisiplinkan secara demokratis yaitu dengan menggunakan
penjelasan,diskusi dan penalaran untuk membantu anak
mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan. Cara ini lebih
menekankan pada aspek edukatif daripada aspek hukumannya.
Hukuman dalam cara ini tidak diberikan dalam bentuk
hukuman badan tetapi lebih pada menghilangkan reward jika
anak tidak bisa memenuhi standar.
Berdasarkan uraian di atas maka kedisiplinan memiliki
delapan hal yang harus dipahami, mulai dari pengertian disiplin,
tujuan, fungsi, macam-macam disiplin, aspek, unsur, faktor dan
pembentukan disiplin. Kedisiplinan sendiri dapat mengarahkan
perubahan pola sikap dan cara hidup serta kesadaran diri yang
harus di lakuakan dengan tingkat yang tinggi. Agar menjadi
dikebiasaan dan akhirnya menjadi kebutuhan untuk mencapai
kebutuhan hidup. Pemahaman terhadap kedisiplinan tidak terbatas
hanya memahami bagaimana penerapan kedisiplinan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pemahaman terhadap
kedisiplinan diharapkan juga mampu memberikan kesadaran bagi
mahasiswa untuk dapat menerapkan kedisiplinan dan menaati
peraturan yang berlaku dengan baik. Indikator-indikator yang harus
dipahami oleh mahasiswa, seperti pemahaman terhadap hakikat
kedisiplinan, fungsi disiplin, unsur disiplin dan faktor kedisiplinan.
B. Pengertian Menaati Tata Tertib
1. Pengertian Menaati
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia menaati berasal dari kata
“taat“ yang berarti senantiasa menurut, tidak berlaku curang dan setia.
Adapun pengertian “menaati” yaitu mematuhi, menurut (perintah
maupun aturan) (Poerwadarminta, 1982:987).
Jadi menaati artinya suatu kesadaran untuk melaksanakan semua
perintah dan aturan yang berlaku dengan penuh disiplin dan
tanggungjawab.
2. Pengertian Tata Tertib
Menurut poerwadarminta (1982: 1025) Tata adalah aturan;
peraturan dan disusun; cara susun. Tertib adalah aturan; peraturan yang
baik. Jadi tata tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati atau
dilaksanakan.
Menurut Arikunto (1990:122) menyebutkan bahwa tata tertib
adalah sesuatu yang mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada
setiap individu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tata tertib
merupakan serangkaian peraturan yang bertujuan untuk mengatur
perilaku individu di tempat atau waktu tertentu yang disusun dalam
suatu lembaga secara tersusun dan teratur yang harus ditaati oleh setiap
orang yang berada dalam lembaga tersebut dengan tujuan menciptakan
suasana yang aman, tertib dan teratur.
3. Etika dan Tata Tertib Mahasiswa
Etika Mahasiswa merupakan rambu-rambu yang bersifat umum
dipakai sebagai acuan bersama dalam menjaga keharmonisan tata
pergaulan mahasiswa STAIN Salatiga (Buku Pedoman STAIN
Salatiga, 2011: 105). Etika mahasiswa secara umum terdiri 4 hal:
a. Etika Akademik
Merupakan acuan bersama untuk menumbuhkan kultur akademik
yang menjunjung tinggi semangat cinta ilmu, menghormati orang
yang berilmu, rajin belajar, mematuhi etika ilmiah serta
menghindari ketidak jujuran ilmiah seperti plagiasi, duplikasi dan
penyontekan.
b. Etika Religius
Merupakan acuan normatif yang harus menjadi semangat
mahasiswa menuntut ilmu di STAIN Salatiga, seperti kedalaman
aqidah, kerajinan beribadah, bersemangat memperdalam wawasan
ke Islaman, serta menjunjung tinggi akhlakul karimah.
c. Etika Pergaulan
Merupakan acuan bersama dalam menjalin tata hubungan yang
harmonis mahasiswa dengan sesama mahasiswa maupun dengan
sivitas akademika yang lain. Dalam konteks ini juga dibangun
semangat kebersamaan, saling menghormati, menghargai dan
menjunjung tinggi nilai-nilai silaturahmi dan persaudaraan.
d. Tata tertib mahasiswa
Mengacu pada SK Dirjen Departemen Agama Nomor: Dj.
I/225/2007.
1) Menjunjung tinggi dan mengamalkan ajaran Islam dan Akhlak
mulia.
2) Memelihara sarana dan prasarana serta menjaga kebersihan,
ketertiban dan keamanan kampus.
3) Menjaga kewibawaan dan nama baik almamater.
4) Menghormati sesama mahasiswa dan bersikap sopan terhadap
pimpinan, dosen dan karyawan.
5) Memelihara hubungan sosial yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat di dalam dan di luar kampus.
6) Berpakaian sopan, rapi, bersih dan menutup aurat pada saat
kuliah, ujian dan ketika berurusan dengan dosen, karyawan
maupun Pimpinan. Khususnya mahasiswi wajib berbusana
muslimah sesuai dengan syariat Islam.
4. Tujuan dan Fungsi Tata Tertib Mahasiswa
Mengacu pada tujuan dan tata tertib mahasiswa STAIN Salatiga (Buku
Pedoman STAIN Salatiga, 2011: 108) sebagai berikut :
a. Untuk menjamin tegaknya tata tertib mahasiswa dan terciptanya
kampus yang kondusif bagi terlaksananya pendidikan di Perguruan
Tinggi Agama Islam.
b. Menjadi pedoman tentang hak, kewajiban, larangan, pelanggaran
dan sanksi yang berlaku bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Agama
Islam.
5. Unsur-Unsur Tata Tertib
Tata tertib berisi seperangkat peraturan yang meliputi hal-hal yang
wajib dilaksanakan dan yang perlu dihindari atau dilarang oleh
seseorang, serta ketentuan sanksi yang diberikan bagi orang yang
melanggar. Pada hakikatnya tata tertib kampus baik yang berlaku
secara umum maupun khusus meliputi tiga unsur (Arikunto, 1990:
123-124) yaitu:
a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang
b. Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku dan
pelanggar peraturan
c. Cara atau prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek
yang dikenai tata tertib sekolah tersebut.
6. Pengertian Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
Dengan disiplin seluruh mahasiswa bersedia untuk tunduk dan
mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu.
Pemahaman dan kesadaran semacam ini harus dipelajari dan harus
secara sadar diterima dalam rangka memelihara kepentingan bersama
atau memelihara tata tertib di kampus. Dengan menaati tata tertib,
mahasiswa harus mampu menghormati dan menaati aturan-aturan
umum lainnya, belajar mengembangkan kebiasaan tidak mengengkang
dan mengendalikan diri.
Pemahaman terhadap kedisiplinan merupakan suatu kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk memperoleh makna dari adanya sikap
kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan yang berlaku. Pemahaman
terhadap kedisiplinan tidak hanya diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mengetahui, mengerti dan memahami makna atau
definisi kedisiplinan saja tetapi juga berbagai komponen di dalamnya.
Mengacu pada pengertian disiplin dan tata tertib maka dapat
dipahami bahwa kedisiplinan dalam menaati tata tertib adalah suatu
sikap patuh terhadap serangkaian peraturan yang disusun secara teratur
dalam sebuah lembaga dan dilakukan secara sadar serta bertanggung
jawab yang berguna untuk mencapai keberhasilan diri dan lembaga.
C. Kematangan Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Terdapat banyak istilah kepribadian di antaranya definisi Allport
kepribadian adalah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis
dalam diri suatu individu yang unik terhadap lingkungan. Istilah
dinamis menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian,
menekankan bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku
seseorang. “Susunan” mengandung arti bahwa kepribadian tidak
dibangun dari berbagai ciri yang satu ditambahkan pada yang lain
begitu saja, melainkan ciri-ciri ini saling berkaitan. “Sistem psikofisik”
adalah kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan
dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik secara
umum ( Hurlock, 1989: 237).
Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari
unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dan
perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian
orang itu, asal dilakukan secara sadar dan perbuatan yang baik sering
dikatakan bahwa seseorang itu mempunyai kepribadian yang baik.
Sebaliknya, bila seseorang melakukan suatu sikap dan perbuatan yang
tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka orang itu tidak
mempunyai kepribadian yang baik (Djamarah, 2004: 40).
Kepribadian adalah ciri khas individu yang membedakan dirinya
dengan yang lain, meliputi aspek jasmani dan rohani (psikofisik), terus
tumbuh dan berkembang seiring dengan berbagai hal yang terjadi
dalam kehidupannya menyangkut diri sendiri, orang lain, lingkungan
dan Tuhan (Ni’mah, 2014: 35).
Menurut Witherington (dalam Jalaluddin, 2000:151)
menyimpulkan bahwa kepribadian mempunyai ciri sebagai berikut:
a) Manusia karena keturunannya mula sekali hanya merupakan
individu dan kemudian barulah merupakan suatu pribadi karena
pengaruh belajar dan lingkungan sosialnya.
b) Kepribadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku
seseorang secara terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek
saja dari keseluruhan itu.
c) Kata kepribadian menyatakan pengertian tertentu saja yang ada
pada pikiran orang lain dan isi pikiran itu ditentukan oleh nilai
perangsang sosial seseorang.
d) Kepribadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti
bentuk badan atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan
kesatuan dari tingkah laku seseorang.
e) Kepribadian tidak berkembang secara pasif saja, setiap orang
mempergunakan kapasitasnya secara aktif untuk menyesuaikan diri
kepada lingkungan sosial.
Dari uraian diatas dapat diperoleh pengertian kepribadian sebagai
berikut:
a) Bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis, artinya suatu
organisasi yang terdiri dari sejumlah aspek/unsur yang terus
tumbuh dan berkembang sepanjang hidup manusia.
b) Aspek-aspek tersebut adalah mengenai psikofisik (jasmani dan
rohani) antara lain sifat-sifat, kebiasaan, sikap, tingkah laku,
bentuk-bentuk tubuh, ukuran, warna kulit dan sebagainya.
c) Semua aspek kepribadian, baik sifat-sifat maupun kebiasaan, sikap,
tingkah laku, bentuk tubuh, dan sebagainya merupakan suatu
sistem (totalitas) dalam menentukan cara yang khas dalam
mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan (Ahmadi dan
Sholeh, 2005: 157-158).
Dari beberapa paparan di atas maka kepribadian adalah suatu
kondisi yang khas seorang individu yang membedakan dengan orang
lain, seperti kondisi jasmani, rohani serta meiliki pengetahuan
perkembangan psikofisiknya tentang apa yang mereka kerjakan apakah
baik atau buruk dan lebih mengerti tentang diri sendiri, orang lain dan
lingkingan sekitarnya.
2. Faktor-Faktor Yang Membentuk Kepribadian
Faktor-faktor yang membentuk kepribadian dibahas di dalam
tiga aliran, yaitu empirisme, nativisme dan konvergensi. Setiap aliran
memiliki pendapat yang berbeda tentang hakikat manusia.
a) Aliran Empirisme
Aliran empirisme disebut juga aliran environmetalisme yaitu
suatu aliran yang menitik beratkan pandangannya pada peranan
lingkungn sebagai penyebab timbulnya suatu tingkah laku (J.P.
Chaplin dalam Hartati dkk, 2005:171-172). Setiap manusia lahir
dalam keadaan bersih/netral dari pengaruh atau bawaan apapun,
seperti kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja yang
dikehendaki.
Menurut Mahmud (dalam Hartati dkk, 2005:172) lingkungan
yang mempengaruhi kepribadian terdiri atas lima aspek yaitu
geografis, historis, sosiologis, kultural, dan psikologis. masing-
masing lingkungan memiliki porsi yang berbeda-beda dalam
pengaruhnya pada kepribadian. Bisa jadi seseorang ditentukan oleh
faktor lingkungan tertentu dan mengabaikan/memperkecil faktor
lingkungan yang lain. Jika faktor lingkungan tadi bisa berfungsi
dengan baik, maka kepribadiannya akan menjadi lebih baik dan
lebih dewasa.
b) Aliran Nativisme
Menurut J.P. Chaplin (dalam Hartati dkk, 2005:174) aliran
nativisme adalah aliran yang menitik beratkan pandangannya pada
peranan sifat bawaan, keturunan dan kebakatan sebagai penentu
tingkah laku seseorang. Persepsi tentang ruang dan waktu
tergantung pada faktor-faktor alamiah atau pembawaan dari lahir.
Kapasitas intelektual itu diwarisi sejak lahir.
Menurut aliran ini, hereditas menjadi penentu kepribadian,
setiap individu baru yang lahir amat dipengaruhi oleh keadaan
orang tuanya, karena baik fisik maupun psikis pada diri anak
terdapat kesamaan dengan orang tuanya. Manshur Ali Rajab
menyebutkan bahwa ada 5 hal yang dapat diwariskan orang tua
kepada anaknya yaitu pewarisan yang bersifat jasmaniah (seperti
bentuk tubuh dan warna kulit), pewarisan yang berbentuk
intelektual (kecerdasan atau kebodohan), pewarisan yang berbentuk
tingkah laku (seperti terpuji atau tercela), pewarisan yang
berbentuk alamiah (bersifat internal), pewarisan yang berbentuk
sosiologis (bersifat eksternal).
c) Aliran Konvergensi
Aliran konvergensi adalah aliran yang menggabungkan kedua
aliran diatas yaitu aliran empirisme dan nativisme. Konvergensi
adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan
dalam proses pemunculan tingkah laku. Menurut aliran ini
hereditas tidak akan berkembang dengan wajar apabila tidak diberi
rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya rangsangan
lingkungan tidak akan membina kepribadian yang ideal tanpa
didasari oleh faktor hereditas (Hartati dkk, 2004:178). Jadi
kepribadian seseorang itu akan dikatakan baik apabila kedua faktor
tersebut saling berkesinambungan.
Dilihat dari ketiga aliran tadi maka kepribadian dibentuk oleh
banyak faktor yang saling berpengaruh yang kemudian tumbuh
salah satu diantaranya menjadi faktor yang paling dominan atau
memiliki porsi yang paling banyak diantara yang lainnya. Maka
mengusahakan adanya pembentukan kepribadian menjadi baik
menjadi tanggung jawab bersama dari berbagai pihak yang
bersentuhan dengan kehidupan mahasiswa itu sendiri. Mulai dari
orang tua sebagai pengendali utama, tempat diwariskannya gen
atau faktor hereditas, lingkungan luar baik teman, sekolah dan
masyarakat. Semua memiliki peranan penting dalam tumbuh
kembang setiap individu agar menjadi pribadi yang baik dan
matang.
3. Aspek-aspek Kepribadian
Menurut Ahmadi dan Sholeh (2005: 169) ada 3 aspek dalam
kepribadian, yaitu sebagai berikut:
a. Aspek kognitif (pengenalan) yaitu pemikiran, ingatan, hayalan,
daya bayang, inisiatif, kreatifitas, pengamatan dan pengindraan.
Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan dan
mengendalikan tingkah laku.
b. Aspek afektif yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan
kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak,
kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan dan motivasi lainnya
disebut aspek konatif atau psikomotorik (kecenderungan atau niat
tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua
aspek itu sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energi
atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku.
c. Aspek motorik yaitu berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku
manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmani lainnya.
4. Perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian pada setiap individu memiliki banyak
ragam yang dipengaruhi atau dibentuk oleh pengalaman masa lalu,
seperti masa kanak-kanak dan masa-masa penting lainnya yang
kemudian berpengaruh pada masa dewasanya. Menurut para tokoh,
perkembangan kepribadian memiliki banyak versi, diantaranya:
a. Menurut Erikson,
Menurut Erikson (Makmun, 2009:118-119) perkembangan
kepribadian seseorang meliputi:
1) Masa bayi (infancy), pada masa ini penjaminan kualitas
kehidupan seperti cinta kasih, sentuhan, makanan, bahkan
penanaman dasar dan rasa kepercayaan (trust) menjadi hal
fundamental untuk taraf perkembangan selanjutnya.
2) Masa kanak-kanak awal (early childhood), pemberian
kesempatan untuk mengembangkan self-control, self esteem,
kemandirian yang masih diwarnai oleh sikap malu-malu dan
ragu-ragu oleh anak.
3) Masa kanak-kanak (childhood), masa untuk memberikan
kesempatan bagi si anak berprakarsa, menumbuhkan inisiatif
menghindarkannya dari perasaan serba salah dan berdosa
(guilty).
4) Masa anak sekolah (school age), penanaman rasa percaya diri
dan kecakapan dalam menyelesaikan sesuatu dengan baik dan
sempurna. Jika tidak maka akan tumbuh perasaan rendah diri
(inferiority).
5) Masa remaja (adolescence), masa strum and drang (angin dan
topan) untuk menemukan kesejatian atau identitas diri.
Melindunginya dari kebingungan dan kekacauan (confusion).
6) Masa dewasa muda (young adulthood), telah terbentuknya
identitas diri membawanya untuk turut ambil bagian dalam
membina kehidupan bersama sehingga ia tidak merasa terasing
(isolaton).
7) Masa dewasa (adulthood), kesempatan hidup secara kreatif,
produktif, bersemangat, aktif merasakan kegairahan hidup
(generativity), tidak lantas merasa cukup puas saja dengan
keadaan.
8) Masa hari tua (old age), masa mendapat tempat dan
penghargaan yang layak di tengah masyarakat sebagai bagian
dari masyarakat (integrity) itu sendiri, bukan dianggap sepi dan
kurang berharga dalam masyarakat
b. Menurut Jung
Menurut Jung (Yusuf LN & Nurihsan, 2008:92), berpendapat
bahwa kepribadian itu mempunyai kecenderungan untuk
berkembang ke arah suatu kebulatan yang stabil. Perkembangan
kepribadian ini adalah pembeberan kebulatan asli (realisasi atau
penemuan diri) yang seula tidak punya diferensiasi dan tujuan.
Agar perkembangan kepribadian ini dapat tercapai dengan baik
maka dibutuhkan keterlibatan berbagai aspek kepribadian itu
sendiri, dalam arti sistem atau aspek kepribadian itu telah
mengalami diferensiasi dan perkembangan sepenuhnya (proses
pembentukan atau penemuan diri).
Jung membagi perkembangan kepribadian ini dalam beberapa
tahapan (Yusuf LN & Nurihsan, 2008:92) yaitu:
1) Tahap pertama
Pada tahap ini terjadi penyadaran fungsi pokok dan sikap jiwa
yang berada dalam ketidak sadaran untuk mengurangi
ketegangan batin dan peningkatan penyesuaian diri.
2) Tahap kedua
Membuat sadar imago untuk melihat kelemahan-kelemahan diri
sendiri kemudian diproyeksikan atau dicarikan solusi.
3) Tahap ketiga
Menyadari bahwa dalam hidup ada tegangan atau perlawanan
baik secara rohani maupun jasmani yang mendidik ketabahan
dan kebijaksanaan untuk mengatasinya.
4) Tahap keempat
Gambaran manusia yang mampu mengkoordinasikan seluruh
aspek kepribadian menjadi manusia yang integral atau manusia
“sempurna”.
c. Menurut Allport
Allport menegaskan bahwa “apabila bayi menerima keamanan
dan kasih sayang yang cukup, pertumbuhan psikologis yang positif
akan terjadi sepanjang tingkat munculnya diri” (Schultz, 1991:29).
Berkat kasih sayang orang tua anak akan lebih mudah dalam
membentuk identitas diri dan hampir dipastikan darinya akan
muncul seorang dewasa yang sehat dan matang.
Allport menyadari bahwa setiap individu yang lahir mengalami
perubahan-perubahan yang penting (Suryabrata, 1990:257-258),
yaitu:
1) Kanak-kanak
Pada waktu lahir anak belum memiliki atau terbentuk
kepribadiannya, namun telah dikaruniai potensi-potensi baik
fisik maupun temperament, yang aktualisasinya tergantung
perkembangan dan kematangan. Dalam pertumbuhannya anak
akan menunjukkan diferensiasi melalui perbedaan-perbedaan
kualitas seperti ekspresi yang mengarah pada penunjukkan
sifat-sifat yang khas.
2) Transformasi kanak-kanak
Manusia adalah organisme yang egonya selalu berkembang,
struktur sifat-sifatnya meluas menuju masa depan sehingga
otonomi fungsionalnya sangat berperan dalam mendorong dan
memberi arah tingkah laku.
3) Orang dewasa
Faktor yang menentukan tingkah laku adalah sifat-sifat (traits)
yang terorganisasi dan selaras sampai batas-batas tertentu
berfungsiya sifat-sifat itu disadari dan rasional. Orang dewasa
biasa melakukan sesuatu yang ia mengerti tujuan-tujuannya
yang mengarah ke masa depan.
5. Kematangan kepribadian
a. Pengertian
1) Gordon W. Allport
Gordon W. Allport sebagaimana dikutip pasaribu
(1984:118) mengemukakan bahwa kepribadian adalah susunan
yang dinamis pada individu di dalam sistem psychophysical
yang menentukan keunikan penyesuaian kepada lingkungan.
(Personality is the dynamic organization within the individual
of those psychophysical system that deternime his unique
adjustment to his enveronment ).
(a) Pengertian dynamic organization menekankan bahwa
kepribadian adalah berkembang dan berubah secara tetap,
meskipun pada saat yang sama terdapat susunan atau
sistem yang digabungkan bersama-sama dan berhubungan
dengan bermacam komponen kepribadian.
(b) Psychophysical berarti bahwa kepribadian meliputi mental
dan neural (susunan saraf). Tugas atau fungsi dari kedua
hal (mental dan neural) termasuk ke dalam kesatuan
pribadi (persoalan unity).
(c) Determine memperjelas bahwa kepribadian mempunyai
kecenderungan untuk memegang peranan yang aktif di
dalam tingkah laku individu.
Maka kematangan kepribadian adalah seseorang yang
memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam
mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang
lain maupun lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang
luas, memperluas diri ke orang lain dan ke dalam aktivitas dan
mempertahankan hubungan positif serta menyadari adanya
ketidaksesuaian, baik terhadap suatu sifat ataupun tingkah
laku.
2) Dalam Pandangan Islam
Dalam Islam, istilah kepribadian (personality) dalam studi
keislaman lebih dikenal dengan term al-syakhshiyah.
Syakhshiyah berasal dari kata syakhshyang berarti “pribadi”.
Kata itu kemudian diberi ya nisbah sehingga menjadi kata
benda buatan (mashdar shina’iy) syakhshiyah yang berarti
“kepribadian” (Hartati dkk, 2005: 124).
Muhammad Iqbal (1873-1938) berpendapat bahwa setiap
manusia merupakan suatu pribadi atau suatu ego yang berdiri
sendiri, tetapi belumlah dia menjadi pribadi yang utama. Dia
yang dekat kepada Tuhanlah yang utama (Hartati dkk,
2005:108). Tujuan dari seluruh kehidupan adalah untuk
membentuk manusia yang mulia (insan kamil), karena itu
setiap pribadi hendaknya berusaha untuk mencapainya.
Menurut Al Ghazali (Sopiatin & Sahrani, 2011:132),
kepribadian terbagi kedalam empat struktur, yaitu: kalbu, ruh,
nafs, dan akal. Ada juga yang menambahkan basyiroh, jasad,
hawa nafs. Secara umum menurut Sopiatin & Sahrani
(2011:132), kepribadian terbagi kedalam tiga struktur, yaitu
pertama, qalb (struktur terdalam pada diri manusia yang
dikendalikan oleh ruh, wahyu, dan ilham). Kedua, jism
(struktur terluar pada manusia yang dikendalikan oleh fisik atau
badan, hawa nafsu dan nafsu syahwat). Ketiga, nafs (unsur
yang menjadi perpaduan qalb dan jism yang dikendalikan oleh
rasio qalbani dan rasio nafsani, qalb, panca indera, dan seluruh
anggota tubuh).
Kepribadian dalam Islam mencakup materi jasmani dan
ruhani dalam proses menuju dewasanya. Setiap insan
diarahkan untuk menjadi manusia yang mulia atau
berkepribadian baik dengan mendayagunakan atau
memfungsikan badan, hati, dan jiwa secara maksimal yaitu
dengan jalan mentaati perintah Allah dan ajaran Rasulullah
Saw. Mengingat dalam Islam manusia dipandang sebagai
abdun, makhluk yang dikenai kewajiban untuk
beribadah/malakukan penghambaan. Dengan melakukan
penghambaan itulah manusia sebenarnya semakin menuju
kesejatian akan hakikat diri dan tujuan hidupnya.
b. Ciri Kematangan Kepribadian
1) Menurut Allport
Menurut Allport kematangan kepribadian mempunyai ciri
(Sundari HS, 2005:25):
(a) Memiliki perluasan wawasan diri (extention of self)) yang
meliputi proyeksi kedepan yang berupa perencanaan serta
cita-cita (harapan) untuk kehidupan yang lebih baik masa
depan serta mengambil bagian dalam setiap aktivitas atau
pekerjaan yang ditekuninya.
(b) Memiliki persepsi yang ojektif (self objectification) yang
meliputi dua komponen yakni insight dan humor. Insight
adalah kecakapan individu untuk memahami dirinya
sendiri. Humor ialah kecakapan untuk memperoleh
kenyamanan diri dalam mempertahankan hubungan
dengan orang lain.
(c) Menyatunya filsafat hidup dalam kehidupan sehari-hari
(unifiying philosophy of life). Individu yang matang
mendasarkan setiap aktivitasnya pada filsafat hidup yang
memberikan arti dan tujuan pada kehidupannya.
Mengenai karakteristik kepribadian yang sehat (matang),
Hurlock dalam (Yusuf dan Nurihsan, 2007:12-14)
mengemukakan beberapa kriteria yaitu:
(a) Mampu menilai diri secara realistis, apa adanya, baik
menyangkut kelebihan maupun kelemahan dirinya.
(b) Mampu menilai situasi secara realistik. Mau menerima
kondisi atau situasi kehidupan secara wajar dan tidak
memandang kenyataan yang ada harus sempurna.
(c) Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik.
Prestasi yang diperoleh tidak membuatnya mengalami
“superiority complex” atau keangkuhan tapi diekspresikan
secara rasional. Dan ketika mendapat kegagalan tidak
lantas frustasi tetapi tetap bersikap optimis.
(d) Menerima tanggung jawab. Memiliki keyakinan bahwa ia
mampu mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.
(e) Kemandirian (autonomy). Memiliki sifat mandiri dalam
berpikir dan bertindak, berani mengambil keputusan,
mengarahkan dan mengembangkan diri sesuai norma yang
berlaku.
(f) Dapat mengontrrol emosi. Menghadapi segala situasi
dengan positif atau konstruktif bukan negatif atau
destruktif.
(g) Berorientasi tujuan. Merumuskan tujuan secara rasional
(matang) bukan paksaan dari luar. Dan mencapainya
dengan cara mengembangkan wawasan atau pengetahuan
dan ketrampilan.
(h) Berorientasi keluar. Memiliki respek, empati kepada orang
lain dan fleksibel dalam berpikir. Menjadi pribadi yang
ekstrovet bukan introvert.
(i) Penerimaan sosial. Memiliki nilai positif dimata orang
lain, aktif dalam kegiatan social dan bersahabat dengan
siapapun.
(j) Memiliki filsafat hidup. Mengarahkan hidup berdasarkan
keyakinan agama yang dianut.
(k) Berbahagia. Kebahagiaan ini didukung oleh factor-faktor
achievement (pencapaian prestasi), acceptance
(penerimaan dari orang lain), affection (perasaan dicintai
atau disayangi orang lain).
Adapun kepribadian yang tidak sehat (matang) ditandai
dengan beberapa hal berikut:
(a) Mudah marah (tersinggung).
(b) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan.
(c) Sering merasa tertekan (stress atau depresi).
(d) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang
usianya lebih muda atau terhadap binatang (hewan).
(e) Ketidakmampuan untuk menghidar dari perilaku
menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum.
(f) Mempunyai kebiasaan berbohong.
(g) Hiperaktif.
(h) Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas.
(i) Senang mengkritik/mencemooh orang lain.
(j) Sulit tidur.
(k) Kurang memiliki rasa tanggung jawab.
(l) Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya
bukan bersifat organis).
(m) Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama.
(n) Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan.
(o) Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalankan
kehidupan.
2) Dalam Islam
Dalam Islam kepribadan merupakan kumpulan interaksi
antara hati, akal, dan nafsu. Ketiganya berdiri sendiri-sendiri.
Prinsip kerja ketiganya adalah kecenderungan pada fitrah asal
manusia, yaitu kerinduan akan kehadiran Tuhan (hanifiyah)
dan kesucian jiwa. Menurut Hartati dkk (2005: 166-169) Islam
mengenal tiga jenis kepribadian, yaitu:
(a) Kepribadin ammarah (nafs al-ammarah)
Kepribadian amarah adalah kepribadian di bawah-sadar
manusia yang cenderung pada tabiat jasad dan mengejar
pada prinsip-prinsip kenikmatan. Menurut Abd Al-razzaq
Al-kalasyaniy ia menarik qalbu manusia untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang rendah sesuai dengan naluri,
sehingga ia merupakan tempat dan sumber kejelekan dan
tingkah laku yang tercela. Sebagai mana firman Allah Swt
dalam Q.S Yusuf ayat 53, yaitu:
Artinya:
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan),
karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi
Maha Penyanyang (Depag, 2010: 242).
(b) Kepribadian lawwamah (nafs al-lawwamah)
Kepribadian lawwamah adalah kepribadian yang
memperoleh cahaya qalbu, lalu ia bangkit untuk
memperbaiki kebimbangannya antara dua hal. Menurut
Abd Al-razzaq Al-kalasyaniy dalam upaya itu kadang-
kadang tumbuh perbuatan yang buruk yang disebabkan
oleh watak zhulmaniah (gelap)-nya dan nur ilahi sehingga
bertaubat dan ber-istighfar. Hal itu dapat dipahami bahwa
kepribadian lawwamah berada dalam kebimbangan antara
kepribadian ammarah dan kepribadian muthmainnah.
Sebagai mana firman Allah Swt dalam Q.S Al Qiyaamah
ayat 2, yaitu:
Artinya:
Dan aku bersumpah dengan jiwa yang Amat menyesali
(dirinya sendiri). (Depag, 2010: 577).
(c) Kepribadian muthmainnah (nafs al-muthmainnah).
Adapun kepribadian yang dikategorikan sebagai
kepribadian dewasa adalah kepribadian muthmainnah.
Kepribadian muthmainnah adalah kepribadian yang telah
diberi kesempurnaan nur qalbu, sehingga dapat
meninggalkan sifat-sifat tercela dan tumbuh sufat-sifat
yang baik. Menurut Abd Al-razzaq Al-kalasyaniy,
kepribadian ini selalu berorientasi ke komponen qalbu
untuk mendapatkan kesucian dan menghilangkan segala
kekotoran, sehingga dirinya menjadi tenang. Sebagai mana
firman Allah Swt dalam Q.S Al Fajr ayat 27-28, yaitu:
Artinya:
27. Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhai-Nya (Depag; 2010: 594).
Apa yang dapat memperkuat pribadi maka hal itu adalah
baik sifatnya, sedang apa yang dapat melemahkan pribadi
adalah buruk sifatnya. Menurut Iqbal (Hartati, 2005:109-110)
hal-hal yang dapat memperkuat pribadi adalah:
(a) Cinta kasih, cinta dalam arti ini mengaitkan manusia
sebagai makhluk kepada penciptanya, dan manusia dengan
segala dayanya mewujudkan maksud penciptaan manusia
di bumi ini. Ia menjadi bersemangat, berani, kreatif,
orisinil, dan mandiri.
(b) Toleransi, rasa tenggang-menenggang
Faqr, yang artinya sikap tidak mengharapkan imbalan dan
ganjaran-ganjaran yang akan diberikan dunia, sebab
bercita-citakan yang lebih agung.
D. Hubungan Antara Kedisiplinan Menaati Tata Tertib dengan
Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa
Adanya pemahaman terhadap kedisiplinan juga terwujud dari
kemampuan seseorang untuk mampu menjelaskan dan menunjukkan
perilaku yang dilandasi kedisiplinan. Mahasiswa yang memiliki
pemahaman terhadap kedisiplinan mampu menyebutkan contoh perilaku
yang mencerminkan kedisiplinan, mampu membedakan mana perilaku
yang disiplin dan tidak disiplin, mampu untuk mengelompokkan perilaku
yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi, sedang dan rendah serta mampu
memprediksi akibat atau dampak yang ditimbulkan apabila kedisiplinan
tidak diterapkan dengan baik.
Mengacu pada pengertian disiplin dan tata tertib maka dapat
dipahami bahwa kedisiplinan dalam menaati tata tertib adalah suatu sikap
patuh terhadap serangkaian peraturan yang disusun secara teratur dalam
sebuah lembaga dan dilakukan secara sadar serta bertanggung jawab yang
berguna untuk mencapai keberhasilan diri dan lembaga.
Selanjutnya pengertian tentang kematangan kepribadian adalah
seseorang yang memiliki sistem psikofisik yang baik, dinamis dalam
mengembangkan wawasan mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun
lingkungan sekitar serta memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke
orang lain dan ke dalam aktivitas dan mempertahankan hubungan positif
serta menyadari adanya ketidak sesuaian, baik terhadap suatu sifat ataupun
tingkah laku.
Dari definisi dan uraian di atas mengenai kedisiplinan menaati tata
tertib dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga terutama program studi Pendidikan
Agama Islam (PAI) angkatan 2014/2015 semester 1 maka dapat
disimpulkan kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan
kepribadian pada mahasiswa sangat diperlukan agar pengenalan tentang
dirinya sendiri, orang lain, lingkungan sekitar bisa terorganisir dengan
baik. Karena selalu mengacu pada kemampuan diri sendiri, pengalaman
berfikir, bersikap dalam melaksanakan tanggungjawab di lingkungan
belajar, kampus dan masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif dan konstruktif dalam dunia pendidikan terlebih
dalam hal peningkatan kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan
kepribadian pada mahasiswa. Adapun tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan
2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
menaati tata tertib di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga.
2. Untuk mengetahui tingkat kematangan kepribadian mahasiswa
angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib
dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan
2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis untuk melakukan
penelitian adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah untuk menindak lanjuti
pengalaman yang pernah saya dapat waktu masih kuliah dan lokasinya
yang mudah dijangkau. Waktu penelitian adalah pada 26 November 2014
sampai selesai..
C. Variabel Penelitian
Variabel merupakan pusat perhatian dalam penelitian kuantitatif,
variabel merupakan konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari
satu nilai. Adapun variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel lain atau menhasilkan akibat pada variabel
lain. Variabel ini disimbolkan dengan “X”. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas yaitu kedisiplinan menaati tata tertib.
2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel yang diakibatkan
atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel ini disimbolkan dengan
“Y”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu
kematangan kepribadian.
D. Operasionalisasi Variabel
1. Kedisiplinan menaati tata tertib adalah suatu sikap atau watak yang
dilakukan secara suka rela terhadap aturan dan tata tertib yang
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban
berdasarkan acuan nilai moral. Dengan demikian seorang yang
disiplin akan lebih mampu menunjukkan ketaatan, keteraturan,
mengarahkan dan mengendalikan perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun indikator kedisiplinan menaati tata tertib yaitu:
(Buku Pedoman STAIN Salatiga, 2010:108-109)
a. Menjunjung tinggi dan mengamalkan ajaran agama Islam dan
Akhlak mulia,
b. Menggunakan fasilitas belajar dengan baik
c. Menjaga nama baik almamater
d. Menghormati sesama mahasiswa
e. Memelihara hubungan sosial baik di dalam maupun di luar kampus
f. Berperilaku sopan
2. Kematangan kepribadian adalah seseorang yang memiliki sistem
psikofisik yang baik, dinamis dalam mengembangkan wawasan
mengenai dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar serta
memiliki wawasan yang luas, memperluas diri ke orang lain dan ke
dalam aktivitas dan mempertahankan hubungan positif serta
menyadari adanya ketidak sesuaian, baik terhadap suatu sifat ataupun
tingkah laku. Adapun indikator kepribadian yang sehat/matang
menurut E.B. Hurlock dalam (Yusuf & Juntika, 2008:12-14) ditandai
dengan:
a. Mampu menilai diri secara realistik
b. Mampu menilai situasi secara realistik
c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
d. Menerima tanggung jawab
e. Kemandirian (autonomy)
f. Dapat mengontrol emosi
g. Berorientasi tujuan
h. Berorientasi keluar
i. Penerimaan sosial
j. Memiliki filsafat hidup
k. Berbahagia
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini diambil dari seluruh mahasiswa
angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dengan jumlah
populasi sebanyak 389 mahasiswa yang tersebar menjadi sepuluh kelas
dan tiap-tiap kelas berjumlah 30-40 orang.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari sejumlah populasi yang
diteliti. Sampel dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 120 mahasiswa karena
subjeknya lebih dari 100, maka boleh diambil 10-15% atau 20-25% atau
lebih. Berdasarkan jumlah subjek melebihi 100, maka peneliti mengambil
empat kelas yang diperolah dari seluruh mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga untuk dijadikan sampel yaitu kelas C, D, H
dan I. Untuk menentukan kelas yang akan diambil digunakan teknik
undian.
Teknik sampel yang digunakan adalah Teknik Cluster Random
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu
pada kelompok bukan pada individu.
F. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dua
macam, yaitu:
a. Metode Angket
Metode angket adalah tehnik pengumpulan data dengan cara
mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi
(Sukandarrumidi, 2004: 78). Metode ini digunakan untuk mencari
Hubungan antara Kedisiplinan Menaati Tata Tertib dengan
Kematangan Kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Adapun skor yang diberikan sesuai dengan jawaban dari masing-
masing pertanyaan, yaitu untuk jawaban alternatif sangat sering
nilainya 4, alternatif sering nilainya 3, alternatif kadang nilainya 2 dan
alternatif hampir tidak pernah nilainya 1.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah
prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto,
2006:232). Disini penulis menggunakan catatan dan arsip guna untuk
memenuhi pengumpulan data-data yang digunakan dalam penulisan
skripsi.
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini metode pengambilan data subjek adalah
menggunakan angket. Angket yang diberikan kepada subjek merupakan
interpretasi dari variabel yang digunakan yaitu kedisiplinan menaati tata
tertib yang dikembangkan dari menaati tata tertib aturan kampus,
menggunakan fasilitas belajar dengan baik, menjaga nama baik almamater,
menghormati sesama mahasiswa, memelihara hubungan sosial baik di
dalam maupun di luar kampus dan berperilaku sopan. Dari masing-masing
indikator akan dikembangkan dalam butir-butir soal dengan beberapa
alternatif jawaban berikut penskorannya, yaitu untuk jawaban alternatif
sangat sering nilainya 4, alternatif sering nilainya 3, alternatif kadang
nilainya 2 dan alternatif hampir tidak pernah nilainya 1.
Adapun instrumen penelitian tentang Kedisiplinan Menaati Tata
Tertib yaitu:
Tabel 3.1
Instrumen Angket Kedisiplinan Mentaati Tata Tertib
Variabel Indikator No. Soal Jml.
ked
isiplin
an m
entaati tata
tertib
a. Menjunjung tinggi dan mengamalkan
ajaran islam 1,2,3,4 4
b. Menggunakan fasilitas belajar dengan
baik 5,6,7,8 4
c. Menjaga nama baik almamater 9,10,11,12 4
d. Menghormati sesama mahasiswa 13,14,15,16 4
e. Memelihara hubungan sosial baik di
dalam maupun di luar kampus 17,18,19,20 4
f. Berperilaku sopan 21,22,23,24 4
Jumlah total 24
Pada variabel kematangan kepribadian indikasi yang digunakan yaitu
mampu menilai diri secara realistik, mampu menilai situasi secara
realistik, mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik,
menerima tanggung jawab, kemandirian (autonomy), dapat mengontrol
emosi, berorientasi tujuan, berorientasi keluar, penerimaan sosial,
memiliki filsafat hidup, berbahagia. Dari masing-masing indikator akan
dikembangkan dalam butir-butir soal dengan beberapa alternatif jawaban
berikut penskorannya, yaitu untuk jawaban alternatif sangat sering nilainya
4, alternatif sering nilainya 3, alternatif kadang nilainya 2 dan alternatif
hampir tidak pernah nilainya 1.
Adapun instrumen penelitian tentang kematangan kepribadian
yaitu:
Tabel 3.2
Instrumen Angket Kematangan Kepribadian
Variabel Indikator No. Soal Jml.
Kem
atangan
kep
ribad
ian
1. Mampu menilai diri secara realistik 1,2 2
2. Mampu menilai situasi secara realistik 3,4 2
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh
secara realistic 5,6 2
4. Menerima tanggung jawab 7,8 2
5. Kemandirian (autonomy) 9,10,11 3
6. Dapat mengontrol emosi 12,13,14 3
7. Berorientasi tujuan 15,16,17 3
8. Berorientasi keluar 18,19 2
9. Penerimaan social 20,21 2
10. Memiliki filsafat hidup 22,23,24 3
11. Berbahagia 25,26 2
H. Uji Validitas, Daya Beda, dan Reliabilitas
Dalam hal analisis data sekunder perlu diadakan uji validitas, daya
beda, dan reliabilitas agar instrumen yang didapat memenuhi persyaratan
akademik dan hasil yang didapat benar-bear valid dan reliabel.
1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini validitas yang dipakai yaitu validitas isi
(content validity) yang bisa diperoleh dengan berdasar pada pendapat
profesional (professional judgment) para penelaah. Dalam penelitian ini
validitas isi ditegakkan dengan pendapat dan bimbingan dosen
pembimbing skripsi yang merupakan sarjana dalam bidang yang diteliti
yaitu psikologi. Adapun hasil uji validitas secara statistik diperoleh
dengan bantuan aplikasi software SPSS 16. Analisis ini dilakukan untuk
mengetahui apakah tiap-tiap item valid atau tidak. Output dari hitungan
SPSS 16 ini, untuk kedua variabel dapat dilihat dalam lampiran.
Nilai r tabel product moment pada signifikansi 0,01 dengan uji 2
sisi dan N sejumlah120 adalah 0,230. Hasil output hitungan statistik
masing-masing variabel dengan jumlah soal 24 untuk kedisiplinan
menaati tata tertib dan 26 soal untuk kematangan kepribadian diperoleh
nilai di atas 0,230. Artinya masing-masing item memiliki nilai hitung
yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,256. Hal ini menunjukkan bahwa
seluruh item pada variabel kedisiplinan menaati tata tertib dan
kematangan kepribadian adalah valid.
2. Uji Daya Beda
Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan
dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang di
ukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Uji daya
beda ini dilakukan dengan bantuan aplikasi software SPSS 16. Output
dari hitungan SPSS 16 ini, untuk kedua variabel dapat dilihat dalam
lampiran.
Pada uji daya beda, menurut Azwar (2007) nilai yang didapat per
item baik itu dari kedisiplinan Menaati Tata Tertib maupun kematangan
kepribadian hendaknya berada di atas ≥ 0,3. Hasil output hitungan
statistik masing-masing variabel dengan jumlah soal 24 untuk
kedisiplinan menaati tata tertib dan 26 soal untuk kematangan
kepribadian diperoleh hasil untuk tiap item yaitu ≥ 0,3 pada angket
kedisiplinan menaati tata tertib, sedang pada angket kematangan
kepribadian terdapat satu item yaitu nomor 3 dengan hasil 0,242.
Mengingat item no 3 sangat penting untuk mengungkap indikator
kematangan kepribadian maka item tersebut tetap dipertahankan.
Artinya masing-masing item memiliki nilai hitung berada di atas ≥ 0,3.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh item pada variabel kedisiplinan
menaati tata tertib dan kematangan kepribadian adalah memiliki daya
beda yang baik.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas Analysis adalah analisis yang banyak digunakan untuk
mengetahui keajekan atau konsistensi alat ukur yang menggunakan
skala, kuesioner, atau angket (Priyatno, 2009:167). Dalam analisis ini
akan dilakukan uji reliabilitas dengan formula Cronbach Alpha untuk
mengetahui konsistensi alat ukur dan melakukan analisis Correlated
Item Total untuk mengetahui apakah tiap-tiap item valid atau tidak.
Hasil output hitungan SPSS 16 untuk variabel X yaitu kedisiplinan
menaati tata tertib dan variabel Y yaitu kematangan kepribadian dapat
dilihat dalam lampiran.
Hasil output pada kolom case processing summary menjelaskan
bahwa jumlah data yang valid untuk diproses dan data yang
dikeluarkan. Dapat diketahui bahwa data atau case yang valid
berjumlah 120 dengan persentase 100% dan tidak ada data yang
dikeluarkan (exclude). Hal tersebut berlaku untuk kedua variabel yaitu
kedisiplinan menaati tata tertib dan kematangan kepribadian.
Berdasar analisis reliabilitas dalam kolom output reliability
statistic diketahui nilai Cronbach Alpha untuk variabel kedisiplinan
menaati tata tertib adalah 0.897 dan untuk variabel kematangan
kepribadian adalah 0,849. Sekarang menjelaskan bahwa jika reliabilitas
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan
di atas 0,8 adalah baik (Priyatno, 2009:172). Dalam hitungan ini nilai
masing-masing variabel berada di atas 0,8. Hal ini menunjukkan bahwa
pada variabel kedisiplinan menaati tata tertib dan kematangan
kepribadian adalah reliabel.
I. Teknik Analisis Data
Data-data penelitian yang telah selesai diambil atau terkumpul
kemudian ditindak lanjuti dengan mengolahnya. Kegiatan pengolahan data
diawali dari tabulasi data kedalam suatu tabel induk, klasifikasi data,
analisis-analisis deskriptif, pengujian hipotesis penelitian, dan diakhiri
oleh penyimpulan hasil analisis (Azwar, 2007:36-37). Hasil analisis ini
kemudian akan menjadi dasar dari diterima atau ditolaknya hipotesis.
Selain itu hasil analisis juga harus siap untuk didiskusikan atau
dipresentasikan untuk menentukan bobot dari suatu penelitian.
Analisis data (data preparation/data analysis) dilakukan setelah data-
data terkumpul untuk kemudian ditindak lanjuti dengan mengolahnya.
Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: a)
persiapan, b) tabulasi, c) penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian (Arikunto, 2006:235). Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu untuk mengetahui
hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan
kepribadian.
a) Analisis pendahuluan
Dalam analisis pendahuluan ini, penulis mengadakan perhitungan
awal dari data yang terkumpul dengan menggunakan teknik persentase
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : Persentase angka yang dicari
F : Frekuensi jawaban yang dipilih
N : Jumlah responden
b) Analisis uji hipotesis tentang hubungan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedisiplinan
menaati tata terib dan tingkat kematangan kepribadian pada
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Salatiga, penulis
menggunakan bantuan program sistem aplikasi statistik SPSS for
windows versi 16.0. dengan rumus Pearson product moment sebagai
berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy : Koefisien antara variabel x dan y
Ʃxy : Jumlah produk dari x dan y
x2 : Jumlah kuadrat x
y2 : Jumlah kuadrat y
N : Jumlah sampel yang dimiliki
Jika telah diketahui rxy, maka dilakukan analisis uji hipotesis,
sehingga hipotesis yang dikemukakan dapat diterima atau ditolak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah/Pendirian STAIN Salatiga
Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati
sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan
kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat
Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu
didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati
gedung milik Yayasan “Pesantren Luhur”, yang berlokasi di Jalan
Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari
berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama
Jawa Tengah.
Di Negerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan
formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair
dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga
diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang
dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan
Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan
pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi
Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas
Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN
Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut
berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April
1970.
2. Bergabung dengan IAIN Walisongo
Meskipun telah berstatus negeri dan menjadi IAIN Walisongo,
Fakultas Tarbiyah namun kondisinya tidak berubah dalam waktu singkat,
sehingga sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Sarana dan prasarana yang jauh dari memadai. Utamanya belum
tersedia gedung milik sendiri;
b. Tenaga profesional baik edukatif maupun administrasi yang masih
kurang; dan
c. Animo mahasiswa yang relatif masih kecil.
Keadaan tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif lama,
sehingga kondisi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Salatiga, dapat
dikatakan kurang layak untuk disebut sebagai perguruan tinggi, terutama
dilihat dari sarana dan fasilitas yang dimiliki. Oleh Karena itu pernah
berkembang isu untuk menutup lembaga ini.
Mengingat kendala utama bagi pengembangan lembaga tersebut
belum tersedianya kampus milik sendiri, maka para pengelola fakultas
mencurahkan perhatian dan usahanya untuk menjawab tantangan tersebut.
Jalan satu-satunya yang mesti ditempuh adalah membeli areal tanah
kampus, sebab mengharapkan wakaf dari masyarakat dan meminta kepada
Pemerintah Daerah tidak memungkinkan.
Suatu kebetulan ada seorang warga Muhammadiyah (H. Asrori Arif)
yang menaruh perhatian terhadap keberadaan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga. Beliau menawarkan tanah pekarangannya seluas 0,75
ha lengkap dengan bangunannya yang letaknya cukup strategis untuk
penyelenggaraan pendidikan.
Berkat perhatian Menteri Agama (H. Alamsyah Ratu Prawiranegara)
terhadap perkembangan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga,
maka beliau berkenan mengabulkan usulan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga Nomor 031/A-a/FT-WS/I/1979, tanggal 24 Januari
1979, tentang maksud pembelian tanah tersebut (pada waktu itu Dekan
dijabat oleh Drs. Achmadi).
Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828.
tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di
atas dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan
1981/1982). Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah
tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak
Muhammad Natsir (selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia)
yang juga telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam di
Salatiga.
Tercatat mulai tahun 1982 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga hijrah dari kampus lama ke kampus baru milik sendiri, tepatnya
dijalan Caranggito 2 (sekarang berubah menjadi jalan Tentara Pelajar 2).
Kampus baru dinilai sebagai jawaban tepat yang bersifat fisik atas
tantangan rencana rasionalisasi. Bahkan kampus baru tersebut dirasakan
mampu membangkitkan kembali optimisme dan antusiasme seluruh
civitas akademikanya.
Sedikit demi sedikit sarana dan prasarana pendidikan bertambah,
antara lain gedung kuliah, perpustakaan dan kantor. Pemerintah Daerah
pun juga tidak mau ketinggalan untuk memberikan bantuan tambahan
tanah kampus seluas 3000 m2 yang waktunya bersamaan dengan
pembangunan masjid kampus bantuan Yayasan Amal Bhakti Muslim
Pancasila. Memang secara administratif masjid tersebut milik PEMDA,
tetapi secara fungsional menjadi tanggungjawab Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga.
Seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas akademik, bertambah
pula tenaga kependidikan khususnya tenaga edukatif dan mahasiswanya.
Jika pada masa dekade pertama Fakultas Tarbiyah Salatiga hanya memiliki
7 (tujuh) orang dosen tetap, pada dekade kedua menjadi 30 (tiga puluh)
orang. Fenomena yang hampir sama terjadi pula pada perkembangan
jumlah mahasiswa. Pada tahun 1987 tercatat 940 orang. Jika dibanding
dengan jumlah mahasiswa tahun 1983, maka peningkatannya sudah lebih
dari 300%.
Disimak dari sisi akademis, eksistensi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Salatiga juga semakin mantap, sebab mulai tahun akademik
1983/1984 sudah diberi kewenangan menyelenggarakan Program
Pendidikan Strata Satu (S1) dengan sistem SKS. Sebelumnya Perguruan
Tinggi ini hanya berhak menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana
Muda. Disamping itu secara yuridis juga semakin kokoh dengan
diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1985 tentang
Struktur Organisasi IAIN di mana Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Salatiga termasuk di dalamnya.
Tahun 1987 tampaknya relevan untuk dipahami sebagai awal
pengembangan kinerja bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga.
Serangkaian peristiwa bersejarah terjadi mengiringi perjalanan waktu ini.
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1987 tentang status
IAIN/Fakultas merupakan justifikasi yuridis yang amat mengokohkan
eksistensi lembaga pendidikan tinggi Islam ini. Pada Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga sendiri sebenarnya tengah terjadi pula proses
penguatan institusional, baik berupa sarana fisik maupun sumber daya
tenaga kependidikannya.
Di atas tanah bantuan PEMDA didirikan gedung kuliah, laboratorium
bahasa, ruang micro teaching dan sarana komputer. Pada tahun 1991
dibangun pula sebuah gedung auditorium yang amat bermakna bagi proses
pendidikan. Perkembangan selanjutnya dibangun sarana kegiatan
mahasiswa seperti POSKO MENWA, Sekretariat RACANA, Sekretariat
Teater dan kantor Koperasi Mahasiswa yang menyatu dengan gedung
Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang diresmikan pada tahun 1995.
Di celah perkembangan sarana fisik tersebut ada kenyataan historis
yang perlu diberi catatan khusus, yaitu peran Badan Koordinasi Orang Tua
dan Alumni (BAKOAMI) yang dibentuk pada tahun 1988. Pada tahun
1992 diaktanotariskan dengan nama Yayasan Kerjasama Orang Tua dan
Alumni (YAKOAMI) yang dipimpin oleh Bapak Jumadi, B.A.
Adapun peningkatan sumber daya insani tampak pada upaya serius
lembaga ini dalam mendorong tenaga edukatif dan administrasi untuk
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awal tahun 1997
Fakultas Tarbiyah telah memiliki 44 orang dosen tetap. Dari jumlah itu 1
orang telah bergelar Doktor, 22 orang bergelar Magister, dan 10 orang
sedang menyelesaikan program S.2 dalam berbagai bidang keilmuan. Di
antara tenaga administrasi ada 2 orang yang sedang menyelesaikan studi
program S.1.
Dengan menyimak pada proses perkembangan tersebut, maka
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga sebenarnya tampak semakin
mapan secara akademik untuk memberdayakan mahasiswa yang berjumlah
1337 orang.
Adapun para personel yang pernah memimpin Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Salatiga yang didirikan pada tahun 1970 hingga beralih
status menjadi STAIN adalah sebagai berikut:
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Salatiga
Drs. H. Machbub Masduqi
Drs. Cholid Narbuko
Drs. H. Achmadi
Drs. Imam Buwaity
Drs. H.M. Banany
Drs. H.A. Noerhadi Djamal
(1971-1973, dan 1973-1976)
(1976-1979)
(1979-1982, 1985-1988, dan 1988-1992)
(1982-1983)
(1983-1985)
(1992-1995, dan 1995-1997)
Pembantu Dekan
Drs. Khomsun Taruno
Drs. Imam Buwaity
Drs. Achmadi
Drs. H.A. Noerhadi Djamal
Drs. Chudhori, MA.
Drs. H. M. Banany
Drs. H. Anwar Kusnan Riyanto
Drs. M. Zulfa
(1971-1973 dan 1973-1976)
(1971-1973 dan 1973-1976)
(1976-1979)
(1985-1988 dan 1988-1992)
(1985-1988)
(1988-1992)
(1985-1988)
(1996-1997)
3. Alih Status Menjadi STAIN
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu,
STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan
Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu
pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan
Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi
yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
Beralihnya status Fakultas Tarbiyah menjadi STAIN Salatiga telah
membawa berbagai peningkatan, baik yang bersifat fisik maupun non
fisik. Peningkatan fisik meliputi penambahan tanah dan gedung
sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN Salatiga telah menambah tanah seluas
12.500 meter persegi yang terletak tidak jauh dari kampus sekarang.
Kemudian pada tahun 2001, STAIN Salatiga telah membangun gedung
sekretariat berlantai tiga dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter
persegi, yang dibangun di atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi.
Sedangkan peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan
pendidikan bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun
2007, jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah
tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang
bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10
orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan
jumlah pegawai tetap STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27
orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. jumlah mahasiswa
reguler 1991 mahasiswa.
Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan STAIN Salatiga
adalah sebagai berikut:
Periode 1997-1998 (peralihan).
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. H.A. Noerhadi Djamal
: Dr. Muh. Zuhri, MA
: Drs. H. Komari Alwan
: Drs. H.M. Zulfa Machasin
Periode 1998-2002
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA
: Drs. H.M. Zulfa Machasin , M.Ag
: Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd
: Drs. Badwan, M.Ag
Periode 2002-2006
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. Badwan, M.Ag.
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
: Drs. Imam Baihaqi
: Drs. H. Nasafi
Periode 2006-2010
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
: Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.
: Drs. Miftahuddin, M.Ag.
Periode 2010-2014
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
: H. Agus Waluyo, M.Ag
4. Visi dan Misi
Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut:
“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan
keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual”.
Dengan visi tersebut, maka misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai
berikut:
a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman
spiritual, keluhuran akhlak dan keluasan ilmu pengetahuan.
b. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam
menggali ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
c. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat
melalui kinerja internal dan eksternal.
d. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake
holder dan masyarakat.
e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan
budaya bangsa.
5. Asas, Fungsi Dan Tujuan
Dalam menyusun dan mengembangkan program, STAIN Salatiga
berasaskan Pancasila. Sedang dasar operasionalnya adalah:
a. Undang-undang Dasar 1945
b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Tinggi.
d. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN.
e. Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
f. Peraturan-peraturan lain yang terkait.
Keberadaan STAIN Salatiga mempunyai fungsi:
a. Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan program.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama
Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
c. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan
Islam.
d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
e. Pelaksana pembinaan kemahasiswaan.
f. Pelaksana kegiatan sivitas akademika dan hubungan dengan
lingkungannya.
g. Pelaksana kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembaga-lembaga
lain.
h. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen.
i. Pelaksana pengendalian dan pengawasan kegiatan.
j. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan
serta penyusunan laporan.
Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga adalah:
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam
dan teknologi serta seni yang bernapaskan Islam.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam
dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan Islam, dan
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
6. Lokasi/Sekilas Pandang Kota Salatiga
Kota Salatiga teletak pada ketinggian antara: 450 – 825m dpl
menjadikan kota ini sejuk dan udaranya segar, itulah kesan pertama yang
bisa digambarkan untuk Salatiga. Iklimnya tropis dan secara astronomis
Kota ini terletak antara 1100.27′.56,81″ – 1100.32′.4,64″ BT dan
0070.17′. – 0070.17′.23″ LS. Kota ini Secara morfologis berada di daerah
cekungan, dikelilingi Gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil
antara lain: Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Wilayah
Salatiga dikelilingi wilayah Kabupaten Semarang dari berbagai sisinya.
Wilayah Kota Salatiga berbatasan dengan wilayah Kabupaten
Semarang. Di wilayah utara berbatasan dengan Kecamatan Pabelan,
sebelah timur dengan Kecamatan Tengaran. Sedangkan di Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Getasan dan sebagian Tengaran . Adapun
di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tuntang.
65% Daerah Salatiga Bergelombang seperti Kelurahan Dukuh, Ledok,
Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo, dan Kauman
Kidul. Sisanya adalah daerah miring25% dan datar 10%.
Salatiga merupakan kota multicultural yang sangat Indonesia dengan
jumlah penduduk 177.088 orang. 78 % atau sekitar 136.000 penduduk
beragama Islam, 17 % beragama Kristen Prostestan, 5 % Katolik, sisanya
beragama Hindu, Budha serta aliran Kepercayaan (termasuk Kejawen).
Dikenal sebagai kota yang indah, Kota Salatiga memiliki beberapa
perguruan tinggi seperti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), STIA
AMA, Akbid Bakti Nusantara, Akbid Ar Rum, dan tentu saja STAIN
Salatiga. Dengan demikian, STAIN Salatiga menjadi kampus Negeri satu-
satunya di wilayah ini.
7. Peta Lokasi
Gambar 4.1 Peta Lokasi STAIN Salatiga
8. Organisasi
Organisasi kemahasiswaan merupakan lembaga-lembaga unit yang
dikelola oleh mahasiswa STAIN Salatiga.
a. Dewan Mahasiswa
b. Senat Mahasiswa
c. Himpunan Mahasiswa Jurusan Syari’ah
d. Himpunan Mahasiswa Jurusan Tarbiyah
e. Racana
f. Lembaga Pers Mahasiswa Dinamika
g. Lembaga Dakwah Kampus
h. Koperasi Mahasiswa Fatawa
i. Mapala Mitapasa
j. Stain Music Club
k. Stain Sport Club
l. Resimen Mahasiswa
m. Teather Getar
n. Communicative English Club
o. Kelompok Studi Ekonomi Islam
p. Jam’iyatul Qurro’ Walhuffadz
q. Ittaqo
B. Gambaran Subjek
Berikut peneliti sajikan nama/inisial nama-nama mahasiswa yang diminta
kerjasamanya untuk menjadi subjek penelitian. Subjek adalah para mahasiswa
angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.
Jumlah keseluruhan subjek yaitu 120 mahasiswa yang tersebar dalam berbagai
kelas C, D, H dan I. Subjek yang diteliti terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi
dengan jumlah mahasiswa 60 dan untuk jumlah mahasiswi 60.
C. Uji-uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Langkah-langkah Melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
dengan SPSS (http://SPSS Indonesia htm/) adalah sebagai berikut:
a) Langkah pertama adalah persiapkan data yang dingin di uji dalam file
doc, excel, atau yang lainnya untuk mempermudah tahapannya nanti.
b) Buka program SPSS pada komputer sobat. klik Variable View,
dibagian pojok kiri bawah.
c) Selanjunya, pada bagian Name tulis X kemudian Y, pada Decimals
ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan IMI
kemudian KK, dan abaikan yang lainnnya.
d) Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data
e) Langkah selanjutnya, kita akan mengubah data tersebut ke dalam
bentuk unstandardized residual, caranya adalah: dari menu SPSS pilih
menu Analyze, kemudian klik Regression, dan pilih Linear
f) Muncul kotak dialog dengan nama Linear Regression, selanjutnya
masukkan variabel Kematangan (Y) ke Dependent, masukkan variabel
Kedisiplinan (X) ke kotak Independent (s), lalu klik Save
g) Mucul kotak dialog dengan nama Linear Regression:save, pada bagian
Residuals, centang (V) Unstandardized (abaikan kolom yang lain),
Selanjunya klik Continue, lalu klik OK, maka akan muncul variabel
baru dengan nama RES_1, abaikan saja output yang muncul dari
program SPSS.
h) Langkah selanjutnya, pilih menu Analyze, lalu pilih Non-parametric
Test, klik Legaci Dialog, kemudian pilih submenu 1-Sample K-S
i) Muncul kotak dialog lagi dengan nama One-Sampel Kolmogorov-
Smirnov test, selanjutnya, masukkan variabel Unstandardized
Residuals ke kotak Test Variable List, pada Test Distribution centang
(V) Normal
j) Klik Ok. Hasilnya sebagai berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 120
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 7.92419193
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .031
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .683
Asymp. Sig. (2-tailed) .740
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,740. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil yang
diperoleh adalah 0,740 dan lebih besar dari 0,05 atau 0,740> 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Langkah-langkah Uji Homogenitas dengan SPSS (http://SPSS Indonesia
htm/) adalah sebagai berikut:
a) Buka program SPSS, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian
Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0,
pada bagian Label tuliskan kedisiplinan dan kematangan
b) Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data kedisiplinan (X) dan
Kematangan (Y)
c) Pilih Analyze, kemudian klik Compare Means, dan One Way Anova
d) Muncul kotak dengan nama One Way Anova, selanjutnya masukkan
variabel Y ke kotak Dependen List dan variabel X ke kotak Factor,
lalu klik Options
e) Pada menu Options, beri tanda pada Homogeneity of Variance, lalu
klik Continue
f) Klik Ok untuk mengakhiri perintah. Selanjunya akan muncul
tampilan Output SPSS
Test of Homogeneity of Variances
Kematangan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.506 28 79 .081
Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai signifikansi
varibel Kematangan (Y) berdasarkan variabel Kedisiplinan (X) = 0,081.
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau
lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Sedangkan, apabila nilai
signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah sama. Oleh karena nilai signifikansi yang
diperoleh adalah 0,081 atau berarti 0,081> 0,05 maka varian dari dua
variabel yaitu Kedisiplinan dan Kematangan adalah sama atau homogen.
D. Data Deskriptif
Pada bagian ini akan menguraikan analisis data berdasarkan data yang
telah berhasil dikumpulkan sehingga dapat diperoleh makna dan ditarik
kesimpulan. Berdasar analisis ini diharapkan bisa menjawab tujuan penelitian
yang telah ditetapkan sejak awal, yaitu sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui
tingkat kedisiplinan mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan
Agama Islam (PAI) dalam menaati tata tertib di kampus Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2) Untuk mengetahui tingkat
kematangan kepribadian mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. 3) Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan menaati tata
tertib dengan kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan 2014/2015
program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Salatiga.
Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian tersebut, maka penulis
menganalisa tujuan pertama dan kedua dengan menggunakan rumus
persentase sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah total responden
Sedangkan untuk mengetahui dari tujuan yang ketiga penulis
menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
1. Analisis Data Tingkat Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan
menaati tata tertib. Penulis menggunakan angket sebagai bahan untuk
mendapatkan data yang terdiri dari 24 item pertanyaan. Dari masing-masing
pertanyaan tersedia 4 alternattif pilihan jawaban dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jawaban sangat seringdibobot 4
2. Jawaban sering dibobot 3
3. Jawaban kadang dibobot 2
4. Jawaban hampir tidak pernah dibobot 1
Selanjutnya, analisis ini digunakan untuk mencari nominasi yang
didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket para
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga. Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
menentukan kedisiplinan menaati tata tertib tadi. Adapun sebaran nilai
angket kedisiplinan menaati tata tertib dapat dilihat dalam tabel 4.1 (Pada
lampiran), sedangkan skor angket kedisiplinan menaati tata tertib dapat
dilihat pada tabel 4.2 (Pada lampiran).
Berdasar perhitungan, dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 91
dan skor terendah 37. Kemudian untuk mengetahui intervalnya, penulis
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
I = interval
Xt = nilai tertinggi
Xr = nilai terendah
Ki = kelas interval
Jadi,
I =
= 11
Hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui
berapa banyak mahasiswa yang memiliki kedisiplinan menaati tata tertib
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Table 4.3 Interval Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
No Nilai Interval Jml. Siswa Nominasi
1 81-91 10 Sangat Tinggi
2 70-80 28 Tinggi
3 59-69 44 Sedang
4 48-58 35 Rendah
5 37-47 3 Sangat Rendah
Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa
dengan nominasi sangat tinggi sebanyak 10 orang, tinggi sebanyak 28
orang, sedang sebanyak 44 orang, rendah sebanyak 35 orang, dan sangat
rendah sebanyak 3 orang.
Selanjutnya adalah menentukan persentasi masing-masing variabel.
Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P = persentase
F = frekuensi
N = jumlah
(1) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi sangat
tinggi sebanyak:
= 8,33%
(2) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi tinggi
sebanyak:
= 23,33%
(3) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi sedang
sebanyak:
= 36,6%
(4) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi rendah
sebanyak:
= 29,16%
(5) Untuk kategori kedisiplinan menaati tata tertib pada nominasi sangat
rendah sebanyak:
= 2,5%
Untuk lebih jelasnya, penulis memaparkan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.4 Persentase Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
No Nominasi Interval Jml. Subjek Prosentase
1 Sangat Tinggi 81-91 10 8,33%
2 Tinggi 70-80 28 23,33%
3 Sedang 59-69 44 36,6%
4 Rendah 48-58 35 29,16%
5 Sangat Rendah 37-47 3 2,5%
Jumlah 120 100 %
Dari tabel tersebut terlihat kedisiplinan menaati tata tertib pada
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga dengan responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam
beberapa kategori yaitu untuk kategori sangat tinggi sebanyak 10 orang atau
sekitar 8,33%, kategori tinggi sebanyak 28 orang atau sekitar 23,33%,
kategori sedang sebanyak 44 orang atau sekitar 36,6%, kategori rendah
sebanyak 35 orang atau sekitar 29,16% dan 3 orang atau sekitar 2,5% dalam
kategori sangat rendah.
2. Analisis Data Tingkat Kematangan Kepribadian
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kematangan
kepribadian. Penulis menggunakan angket sebagai bahan untuk
mendapatkan data yang terdiri dari 26 item pertanyaan. Dari masing-masing
pertanyaan tersedia 4 alternatif pilihan jawaban dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Jawaban sangat seringdibobot 4
2. Jawaban sering dibobot 3
3. Jawaban kadang dibobot 2
4. Jawaban hampir tidak pernah dibobot 1
Selanjutnya, analisis ini digunakan untuk mencari nominasi yang
didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket para
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga. Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
menentukan tingkat kematangan kepribadian mahasiswa tadi. Adapun
sebaran nilai angket tingkat kematangan kepribadian dapat dilihat dalam
tabel 4.5 (Pada lampiran), sedangkan skor angket kematangan kepribadian
dapat dilihat dalam tabel 4.6 (Pada lampiran).
Berdasar perhitungan, dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 97
dan skor terendah 57. Kemudian untuk mengetahui intervalnya, penulis
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
I = interval
Xt = nilai tertinggi
Xr = nilai terendah
Ki = kelas interval
Jadi,
I =
= 8,2 = 8
Hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam table untuk mengetahui
berapa banyak mahasiswa yang memiliki tingkat kematangan kepribadian
pada nominasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Tabel 4.7 Interval Tingkat Kematangan Kepribadian
No Nilai Interval Jml. Siswa Nominasi
1 90-97 17 Sangat Tinggi
2 81-89 48 Tinggi
3 73-80 26 Sedang
4 65-72 23 Rendah
5 57-64 6 Sangat Rendah
Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa jumlah siswa dengan
nominasi sangat tinggi sebanyak 17 orang, tinggi sebanyak 48 orang, sedang
sebanyak 26 orang, rendah sebanyak 23 orang, dan sangat rendah sebanyak
6 orang.
Selanjutnya adalah menentukan persentase masing-masing variabel.
Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P = persentase
F = frekuensi
N = jumlah
(1) Untuk kategori kematangan kepribadian pada nominasi sangat tinggi
sebanyak:
= 14,16%
(2) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat tinggi sebanyak:
= 40%
(3) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat sedang sebanyak:
= 21,66%
(4) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat rendah sebanyak:
= 19,16%
(5) Untuk kategori kematangan kepribadian pada tingkat sangat rendah
sebanyak:
= 5%
Untuk lebih jelasnya, penulis memaparkan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.8 Persentase Kematangan Kepribadian
No Kriteria Interval Jml. Subjek Prosentase
1 Sangat Tinggi 90-97 17 14,16%
2 Tinggi 81-89 48 40%
3 Sedang 73-80 26 21,66%
4 Rendah 65-72 23 19,16%
5 Sangat Rendah 57-64 6 5%
120 100%
Dari tabel tersebut terlihat kematangan kepribadian pada mahasiswa
angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN
Salatiga dengan responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam beberapa
kategori yaitu untuk kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang atau sekitar
14,16%, kategori tinggi sebanyak 48 orang atau sekitar 40%, kategori
sedang sebanyak 26 orang atau sekitar 21,66%, kategori rendah sebanyak 23
orang atau sekitar 19,16% dan 6 orang atau sekitar 5 % dalam kategori
sangat rendah.
E. Pengujian Hipotesis
Setelah menganalisis data tentang kedisiplinan menaati tata tertib (variabel
X) dan kematangan kepribadian (variabel Y), maka langkah selanjutnya yaitu
menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam analisis ini
penulis menggunakan analisis korelasi PearsonProduct Moment dengan
menggunakan aplikasi SPSS 16 untuk mengetahui hipotesis yang telah
diajukan yaitu ada hubungan antara kedisiplinan (variabel X) dan kematangan
kepribadian (variabel Y).
Adapun langkah-langkah dalam analisis yang ditempuh menurut Priyatno
(2009:110-112) ialah sebagai berikut:
a) Bukalah Program SPSS
b) Kliklah variabel view pada SPSS data editor
c) Pada kolom Name baris pertama ketik Nama, pada Label ketik Nama,
pada kolom Measure pilih Nominal. Pada kolom Name baris kedua ketik
X, pada Label ketik kedisiplinan, pada kolom Measure pilih Scale. Pada
kolom Name baris ketiga ketik Y, pada Label ketik Kematangan, pada
kolom Measure pilih Scale. Untuk kolom lainnya bisa diabaikan (isian
default).
d) Masuklah ke halaman Data View dengan klik Data View
e) Isikan data Nama, X, dan Y
f) Selanjutnya, klik Analyze > Correlate > Bivareate
g) Muncul kotak Bivareate Correlations
h) Masukkan variabel X dan Y ke kotak Variables
i) Klik OK. Hasil outputnya sebagai berikut:
Correlations
kepribadian kematangan
Kepribadian Pearson Correlation 1 .493**
Sig. (2-tailed) .000
N 120 120
Kematangan Pearson Correlation .493** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 120 120
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tampilan data perhitungan SPSS diketahui bahwa korelasi antara “X”
Kedisiplinan dengan “Y” Kematangan memberikan nilai koefisien sebesar
0,493. Karena koefisien mendekati 1, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan
kepribadian sangat erat. Angka koefisien positif menunjukkan hubungan
positif, yaitu jika “kematangan kepribadian” semakin meningkat, maka
“kedisiplinan menaati tata tertib” juga akan semakin meningkat.
Dengan diperolehnya nilai product moment (rxy) di atas, maka untuk
menentukan taraf signifikansi disajikan nilai-nilai product moment dalam
tabel taraf signifikansi 1% sebagai berikut:
Tabel 4.9 Nilai Product Moment
N Taraf Signifikansi
1%
120 0.256
125 0.230
Interpretasi dari tabel di atas adalah bahwa nilai yang diambil dengan N
(jumlah responden) 120 pada taraf signifikansi 1% adalah 0,256. Hasil hitung
koefisien korelasi antara variabel X (kedisiplinan menaati tata tertib) dan
variabel Y (kematangan kepribadian) adalah 0,493. Hasil yang diperoleh
adalah r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,493 > 0,256 pada taraf
signifikansi 1%, maka hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya,
hipotesis yang diajukan oleh penulis dapat diterima, ada hubungan positif
antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian.
F. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa dengan N
(jumlah responden) sebanyak 120, hasil r hitung lebih besar dari r tabel yaitu
0,493 > 0,256 pada taraf signifikansi 1%, maka hasil yang diperoleh adalah
signifikan. Ada hubungan positif antara kedisiplinan menaati tata tertib
dengan kematangan kepribadian.
Data hitung tadi semakin menguatkan bahwa ada hubungan yang positif
antara kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian.
Hurlock (dalam Ali & Asrori, 2010: 9) berpendapat bahwa secara psikologis,
remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi (penyesuaian)
ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa
dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama,
atau paling sejajar. Pendapat lain menyatakan remaja adalah masa peralihan
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami
perubahan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara
berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang
(Darajat, 1990: 23).
Setiap mahasiswa harus mendapatkan pendidikan moral dan kepribadian,
agar tak terjerumus ke dalam hal negatif. Sehingga bisa menjadi mahasiswa
yang selalu patuh dan menaati tata tertib pada setiap lembaga formal, non
formal dan bermasyarakat. Ini menunjukkan bahwa kedisiplinan menaati tata
tertib dapat mengembangkan kematangan kepribadian pelakunya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Hubungan antara Kedisiplinan
Menaati Tata Tertib dengan Kematangan Kepribadian pada Mahasiswa
Angkatan 2014/2015 Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, sebagaimana yang telah dijabarkan
pada bab-bab sebelumnya dan sesuai dengan rumusan masalah yang tertera
pada bab I, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa
angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN
Salatiga belum/kurang memiliki kedisiplinan dalam menaati tata tertib. Hal
ini dapat ditinjau dari variasi kedisiplinan menaati tata tertib pada
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga dengan responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam
beberapa kategori yaitu untuk kategori sangat tinggi sebanyak 10 orang
atau sekitar 8,33%, kategori tinggi sebanyak 28 orang atau sekitar 23,33%,
kategori sedang sebanyak 44 orang atau sekitar 36,6%, kategori rendah
sebanyak 35 orang atau sekitar 29,16% dan 3 orang atau sekitar 2,5%
dalam kategori sangat rendah.
2. Berdasarkan temuan penelitian, diperoleh informasi bahwa sebagian besar
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam
STAIN Salatiga memiliki kepribadian yang cukup matang. Hal ini dapat
ditinjau dari variasi kematangan kepribadian pada mahasiswa angkatan
2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga dengan
responden sebanyak 120 orang terbagi kedalam beberapa kategori yaitu
untuk kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang atau sekitar 14,16%,
kategori tinggi sebanyak 48 orang atau sekitar 40%, kategori sedang
sebanyak 26 orang atau sekitar 21,66%, kategori rendah sebanyak 23 orang
atau sekitar 19,16% dan 6 orang atau sekitar 5 % dalam kategori sangat
rendah.
3. Analisis data yang didapat dari rumus product moment menunjukkan hasil
yang signifikan antara variabel X (kedisiplinan menaati tata tertib) dengan
variabel Y (kematangan kepribadian), artinya ada hubungan positif antara
kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian. Hal ini
terbukti karena r hitung lebih besar dari pada r tabel yaitu 0,493 > 0,256
pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian, maka hipotesis yang telah
diajukan penulis dapat diterima, yaitu ada hubungan yang positif antara
kedisiplinan menaati tata tertib dengan kematangan kepribadian pada
mahasiswa angkatan 2014/2015 program studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan awal penulisan skripsi yang telah
dipaparkan, maka berikut penulis sampaikan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi lembaga STAIN Salatiga: Tata tertib yang sudah ada sebaiknya
dikawal melalui pengawasan atau monitoring maupun dengan penegakan
sanksi.
2. Bagi sivitas akademik terutama dosen sebaiknya memotivasi dan
mengembangkan kesadaran mahasiswa atas kedisiplinan menaati tata tertib
melalui kegiatan perkuliahan dan di luar perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin. M. 1988, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Dilingkungan
Sekolah dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Cetakan ke 13.
Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja Dan Solusinya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Bernand. 1964. Bimbingan Orang Tua terhadap Anak. Bekasi: Pustaka Inti.
Darajat, Zakiyah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Departemen Agama RI. 2010. Al Qur'an dan Terjemahnya. Bandung:
Diponegoro.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ekosiswoyo, R., dan Rachman, M. 2000. Menejemen Kelas. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Hartati, Netty, Zahrotun Nihayah, Abdul Rahman Saleh, & Abdul Mujib. 2005.
Islam dan Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Hurlock, B. Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Koeswara, E. (1991). Teori-Teori Kepribadian. Bandung :
Maftukhah , Lailia. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Moving Class terhadap
Kedisiplinan Dan Semangat Belajar Siswa Kelas Xii Di SMA
Takhassus Kalibeber Kec. Mojotengah Kab. Wonosobo Tahun Pelajaran
2012/2013. Skripsi Ini Tidak Diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga.
Makmun, Abin Syamsudin. 2009. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Cetakan ke-10.
Ni’mah, Maziidatun. 2014. Hubungan Antara Intensitas Melaksanakan Ibadah
Dengan Kematangan Kepribadian Siswa Di SMKN 3 Salatiga Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi ini tidak diterbitkan. Salatiga: STAIN
Salatiga.
Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin: Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradya
Paramita.
Program. Quran_In_Word_Id_1.3
Purwanto, Ngalim. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rimm, Sylvia. 2003. Mendidik Dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Salatiga, STAIN. 2011. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan. Salatiga:
Putra Karya Offset.
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat.
Yogyakarta: Kanisius.
Setyono, Arif. 2013. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Dan Kerajinan
Beribadah Terhadap Kematangan Kepribadian Pada Mahasiswa PAI Semester VI STAIN Salatiga Tahun 2012. Skripsi Ini Tidak Diterbitkan. Salatiga: STAIN Salatiga.
Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sopiatin, Popi & Sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam.
Bogor: Ghalia Indonesia. Cetakan ke-1.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Cetakan ke 2.
Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi
Hasil Tes. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Cetakan ke 4.
Suryabrata, Sumardi. 1990. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali. Cetakan ke
5.
Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek
Profesional. Bandung: Angkasa.
Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta:
Grasindo.
Yusuf, Syamsu & A. Juntika. 2008. Teori Kepribadian. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mokhamad Agus Wachid
Tempat/tanggal lahir : Kab. Grobogan, 17 Agustus 1991
Alamat : Ngrewan RT 03/RW 05 Sendangrejo, Kec. Ngaringan,
Kab. Grobogan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Jenjang Pendidikan :
1. SDN Sendangrejo 01
2. MTs. Al-Hamidah Kuwu
3. MA Miftahut Thullab Grobogan
4. S1 Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Salatiga
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
INSTRUMEN PENELITIAN
Identitas Responden
Nama (Inisial) :
NIM :
Jenis kelamin :
Kelas :
Petunjuk mengerjakan
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan seksama!
2. Angket ini terdiri dari 2 tipe yaitu angket poin A dan poin B
3. Jawablah setiap pernyataan (angket tipe A dan B) di bawah ini dengan
memberikan tanda check (√) pada alternatif jawaban yang ada, keterangan
pilihan alternatif jawaban:
SS : Sangat Sering
Srg : Sering
Kdg : Kadang
HTP : Hampir Tidak Pernah
4. Pilihlah jawaban yang Anda nilai paling sesuai/mendekati dengan diri
Anda secara jujur!
5. Segala jawaban yang Anda berikan tidak ada hubungannya dengan mata
kuliah tertentu
6. Kerahasiaan identitas dan jawaban Anda dijamin oleh peneliti
7. Mulailah mengerjakan dengan Bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah
8. Terima kasih atas kesediaan berpartisipasi dalam survei ini
Berilah tanda (√)pada alternatif pernyataan di bawah ini!
Angket A
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS Srg Kdg HTP
1. Saya merasa sholat itu ibadah
yang ringan atau enteng untuk
dilakukan
2. Ketika ada adzan berkumandang,
saya menghentikan aktivitas dan
bersegera menyiapkan diri untuk
shalat
3. Saya menyegerakan
melaksanakan shalat lima waktu
(subuh, dzuhur, ashar, maghrib
RAHASIA
dan isya’)
4. Saya merasa bersalah jika
meninggalkan shalat lima waktu
5. Saya membuang sampah di
tempat sampah
6. Saya mengembalikan buku di
perpustakaan tepat waktu
7. Saya pantang mengotori ruang
kelas dengan sampah
8. Saya menjaga ketenangan suara
ketika berada di ruang
perpustakaan
9. Ketika berada di luar lingkungan
kampus, Saya selalu ingat bahwa
Saya ini mahasiswa STAIN
Salatiga
10. Saya merasa perlu melindungi
nama baik almamater di mata
masyarakat
11. Saya menjaga sikap dan perilaku
karena ingat bahwa Saya
mahasiswa STAIN Salatiga
12. Saya merasa perlu memberi
contoh yang baik dalam
berperilaku kepada adik tingkat,
teman setingkat dan kakak
tingkat
13. Saya menjalin silaturrahmi kepada
mahasiswa tanpa memandang asal
jurusannya
14. Saya menghargai pendapat teman
meskipun berbeda latar belakang
keluarga, sosial ekonomi dan
organisasi
15. Saya menghormati perbedaan
pendapat dan pandangan ketika
berdiskusi
16. Saya bertutur kata yang baik
dengan teman agar tidak
menyinggung perasaannya
17. Saya menghargai dan
menghormati setiap orang,
terutama orang yang usianya lebih
Angket B
tua dari pada Saya
18. Bila bertemu dengan orang yang
Saya kenal, maka Saya menyapa
atau tersenyum
19. Saya menjaga hubungan baik
dengan teman-teman satu kelas
dan/ satu angkatan
20. Saya tidak memotong
pembicaraan teman/orang lain
secara tiba-tiba karena takut
menyinggung perasaannya
21. Ketika Saya berpapasan dengan
dosen, minimal Saya tersenyum
kepada beliau
22. Ketika Saya mengikuti
perkuliahan Saya berpakaian
sesuai anjuran yang sudah
ditetapkan oleh kampus
23. Saya tidak mengeraskan suara
ketika berkomunikasi dengan
dosen atau staf karyawan
24. Saya berpakaian rapi dan layak
saat mengikuti perkuliahan
No Pernyataan Alternatif Jawaban
Sll Srg Kdg HTP
1. Saya dapat mengetahui betul, apa saja
kelemahan-kelemahan dalam diri saya
2. Saya jauh lebih bisa menemukan
kelebihan-kelebihan yang ada dalam diri
saya
3. Saya menyadari bahwa ada beberapa mata
pelajaran di sekolah yang saya masih
lemah didalamnya
4. Saya memahami bahwa kegagalan adalah
hal yang wajar dialami setiap orang
5. Saya menyadari bahwa guru dan/ orang tua
memiliki peranan yang besar dalam setiap
keberhasilan/prestasi yang saya raih
6. Kegagalan adalah sarana instropeksi diri
bagi saya
7. Saya menyadari bahwa sebagai pelajar
tugas utama saya adalah belajar
8. Ketika diberi tugas oleh guru saya
mengerjakannya dengan baik
9. Saya pantang menyontek ketika
mengerjakan soal-soal ujian
10. Saya menyisihkan uang untuk membeli
perlengkapan sekolah
11. Saya mengikuti kursus/organisasi yang
sesuai minat saya
12. Saya mampu menyatakan perasaan saya
dengan baik
13. Saya bisa segera memaafkan kesalahan
teman yang menyakiti perasaan
14. Saya bisa segera pulih/nyaman setelah
didera tekanan masalah
15. Saya sudah mulai mempersiapkan diri
dengan cara yang mampu saya lakukan
untuk mencapai kelulusan di Ujian
Nasional nanti
16. Saya mulai memikirkan kemana saya akan
bekerja/belajar setelah lulus nanti
17. Saya mengingat-ingat cita-cita yang ingin
saya raih di masa depan nanti
18. Saya mempertimbangkan perasaan orang
lain ketika terlibat dalam pembicaraan
19. Saya merasa nyaman dan terbuka terhadap
orang lain
20. Saya menjalin persahabatan dengan
siapapun tanpa pandang bulu
21. Saya merasa teman-teman saya dapat
menerima saya apa adanya
22. Saya bertindak sesuai dengan norma-
norma yang berlaku
23. Saya menyadari saya mesti bekerja dan
berkarya agar hidup lebih
bermanfaat/bermakna
24. Saya menerima dan mengambil sikap yang
tepat untuk setiap hal yang berkonfrontasi
(berlawanan) dalam hidup saya
25. Saya merasa bahagia dengan kehidupan
yang saya alami sekarang ini
26. Batin saya merasa nyaman tinggal bersama
MOHON DIPERIKSA KEMBALI, PASTIKAN
SEMUA NOMOR TELAH TERJAWAB!
TERIMA KASIH
keluarga sekarang ini
Data Jawaban Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
N
o
Na
ma
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
1. ARF
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
2. AHK
Srg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
3. MFAR
Srg
Kdg
Htp
Ss
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Kdg Ss
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
4. RIZP
Ss
Ss
Ss
Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
5. MBAR
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
6. NOV
Ss
Kdg
Srg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
7.
AIS
Srg
Ss
Ss
Ss
Kdg
Htp Ss
Kdg
Kdg
Htp
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
8.
RM
Ss
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Htp Ss Ss Ss Ss
Srg Ss
Srg Ss Ss
9. AKIM
Srg
Kdg
Kdg
Ss Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg Ss
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss Ss
Srg
Srg Ss Ss
10. TYA
Ss
Kdg
Ssl
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
11. ASTRI
Ss
Kdg
Kdg
Ss
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
12. BETI
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Htp Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
Kdg
13. MNA
Ss
Srg
Srg
Ss Ss Ss
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss Ss
14. ASNA
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
15. ABD
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
16. HESTI K Sr K Sr Ss K K H H K K Sr Ss K K Ss Ss Sr Ss K K Ss Ss K
dg
g dg
g dg
dg
tp
tp
dg
dg
g dg
dg
g dg
dg
dg
17. KHAS
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
18. WYN
Srg
Kdg
Ss
Ss Ss Ss
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg Ss Ss Ss
Htp
Srg Ss
Srg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
19. FATQ
Ss
Kdg
Ss
Ss Ss
Htp Ss Ss Ss
Srg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
20. DMY
Ss
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
21. AMD
Kdg
Kdg
Kdg
Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss
Kdg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
22. HDYH
Ss
Srg
Ss
Kdg
Kdg Ss Ss
Srg
Srg Ss Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
23. NISA
Ss
Kdg
Ss
Srg
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
24. RIMA
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Htp
Htp
Kdg Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg Ss
Kdg
25. SITI
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
26. AHMAD
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
27. DZIKRON
Srg
Kdg
Kdg
Ss
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
28. ISTIC
Ss
Srg
Kdg
Ss Ss
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Srg Ss Ss Ss
29. MTM
Ss
Srg
Htp
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg Ss
Kdg Ss Ss
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
30. M. FA
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss Ss
Kdg Ss
Kdg Ss Ss
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
31. SANI
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
32.
ZA
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Htp
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
33. HQQ K Sr K Sr Sr Sr K Sr K K Sr Sr K K K K K K K K H K K K
dg
g dg
g g g dg
g dg
dg
g g dg
dg
dg
dg
dg
dg
dg
dg
tp dg
dg
dg
34. MUH
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg Ss Ss
Kdg Ss
Srg
Kdg
35. AISHA
Srg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
Htp Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Srg
Htp Ss
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
36. ZUHDI
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
37. SARMIN
Srg
Kdg
Ss
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
38. JIHAN
Ss
Kdg
Kdg
Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Srg
39. ASHAR
Ss
Kdg
Srg
Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Srg
Kdg
Htp Ss Ss
Srg
40. NUR
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
41. ASR
Srg
Kdg
Ss
Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
42. LUTFI
Srg
Kdg
Ss
Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
43. KHAH
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
44.
EVI
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg
Htp
45.
TRI
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg Ss Ss
Kdg
Htp
Srg
Kdg Ss Ss
Kdg
Kdg
Htp Ss Ss
46. AMK
Ss
Kdg
Ss
Ss
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg
47. ALMU
Srg
Ss
Kdg
Ss
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
48. SARI
Ss
Kdg
Srg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp Ss
Srg
Sss Ss Ss Ss Ss
Kdg
49. TUTI
Ss
Srg
Kdg
Ss
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss Ss
Kdg
Srg Ss Ss Ss
50. PUTRI Sr K K S Sr K K K H K K Ss Ss H H K K K K K H K K Sr
g dg
dg
s g dg
dg
dg
tp
dg
dg
tp tp dg
dg
dg
dg
dg
tp dg
dg
g
51.
NIA
Srg
Kdg
Srg
Ss
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
Kdg
Htp
Htp Ss
Kdg
Kdg
52. ESTI
Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Htp Ss Ss Ss Ss
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Srg Ss
Kdg Ss
Srg Ss
53.
HF
Ss
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Htp
54.
ST
Ss
Srg
Kdg
Ss
Srg
Srg
Htp
Htp
Htp
Htp Ss Ss Ss Ss
Srg Ss Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
55. PUJI
Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Htp
Htp
Htp Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
56. ANIS
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg Ss
Htp
Srg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
57. WATI
Srg
Ss
Kdg
Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Htp Ss
Srg
Htp
Htp
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
58.
MM
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Htp
Htp Ss
Kdg
59. SAS
Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss
Kdg
Htp
Kdg Ss
Kdg
60. NUR
Ss
Srg
Ss
Ss Ss Ss Ss Ss
Srg
Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
Srg
Srg
Srg Ss
Srg
61. IMAM
Srg
Ss
Ss
Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Srg
Kdg Ss Ss Ss
62. AZIZAH
Ss
Kdg
Kdg
Ss
Srg Ss Ss
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
63. ANIS
Ss
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
64. HANIF
Ss
Htp
Srg
Ss
Srg Ss
Srg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg Ss Ss
Kdg
Srg Ss Ss
Htp
Htp
Htp Ss
Srg
Kdg
65. DITA
Ss
Ss
Srg
Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss
Kdg
66.
MUTMAINAH
Ss
Kdg
Kdg
Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg Ss
Kdg
Htp
Kdg Ss
Srg Ss
Srg
Kdg Ss Ss
Kdg
67. TAMI
Ss
Srg
Kd
Ss
Kd Ss Ss
Kd
Srg Ss Ss Ss Ss
Srg
Kd Ss Ss Ss Ss
Srg Ss Ss
Srg
Kd
g g g g g
68. HVS
Kdg
Kdg
Kdg
Ss
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Htp
Kdg Ss
Kdg Ss Ss
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss
69. AAM
Ss
Srg
Kdg
Ss
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss
Srg
Srg
Kdg
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg Ss Ss
Kdg
70. ARM
Srg
Kdg
Srg
Ss Ss Ss Ss
Kdg
Srg
Srg Ss Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Srg
Kdg Ss Ss Ss
71.
MF
Ss
Kdg
Ss
Srg Ss Ss
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg Ss
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss
Kdg
72. SHY
Ss
Ss
Ss
Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss
Srg Ss
Srg Ss
Srg Ss Ss Ss Ss Ss
Srg Ss
Srg Ss
73.
SRI
Srg
Ss
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Htp
Srg
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
74.
RIN
Ss
Ss
Kdg
Ss Ss
Srg
Srg
Htp
Htp
Htp
Htp
Srg Ss Ss
Srg
Srg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
75. NAFI
Ss
Ss
Ss
Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
Srg
76. MWH
Srg
Kdg
Ss
Ss
Srg Ss
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Srg Ss Ss
Srg Ss Ss Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg Ss
Srg
77.
ALI
Ss
Srg
Ss
Ss Ss
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Srg Ss Ss
Srg
Srg
78. UDIN
Ss
Ss
Ss
Kdg Ss Ss Ss
Htp
Htp
Htp
Srg
Srg Ss Ss
Kdg
Srg
Htp Ss Ss Ss
Kdg
Srg
Srg
Kdg
79. MMN
Ss
Srg
Ss
Ss Ss
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Srg Ss Ss Ss Ss
Srg Ss Ss
Srg
80. MAK
Kdg
Srg
Ss
Ss
Srg
Srg Ss
Kdg
Srg
Srg Ss Ss Ss
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
81. EWA
Kdg
Ss
Ss
Srg
Srg
Srg
Srg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg Ss
Srg
Srg
Kdg
Htp
Srg
Kdg
Htp
82. ALFI
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg Ss
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss
Kdg
Htp
Kdg Ss
Kdg
83. RUM
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg Ss
Htp
Htp
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
84. UDIN
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Srg
Htp
Htp
Htp
Htp
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
85. YANI S K Sr K Sr K H H H H K K Sr K Sr K Ss Sr Sr K K K Sr Sr
s dg
g dg
g dg
tp
tp
tp
tp dg
dg
g dg
g dg
g g dg
dg
dg
g g
86. FUAD
Ss
Kdg
Ss
Ss Ss Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss Ss Ss Ss
Kdg
Kdg Ss Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss Ss
87. FAUZI
Ss
Ss
Ss
Ss Ss Ss Ss
Htp
Htp
Htp Ss Ss
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Srg Ss Ss
Htp
Htp Ss
Srg
Kdg
88. NUHA
Ss
Srg
Srg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg Ss
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Srg
89. ACHSAN
Ss
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg Ss Ss
Kdg
90. WIDODO
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Htp
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Srg
Srg Ss
Kdg
Htp Ss
Srg
Kdg
91. DWI
Ss
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg Ss
Kdg
Htp
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Kdg
92.
KASANAH
Kdg
Kdg
Kdg
Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg Ss
Kdg
Htp
Srg
Srg Ss Ss
Kdg
Htp Ss
Srg Ss
93. NISAI
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Htp
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Htp
94. RIZAL
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
95.
EVI
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Htp
Srg
Srg
Kdg
96. KHAQIQI
Srg
Srg
Ss
Ss
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Srg
Srg
Srg Ss Ss
97. NURUL
Srg
Htp
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg Ss
Srg
Srg
Kdg
Htp
Srg
Kdg
Htp
98. SUKMA
Ss
Ss
Ss
Ss
Srg Ss Ss
Srg
Kdg Ss Ss Ss Ss
Srg
Srg
Srg Ss Ss Ss
Srg
Kdg Ss Ss
Kdg
99. WAN
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg
Htp
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
100. UFAH
Ss
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
Htp
Htp
Kdg
Htp
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
101. SANI
Srg
Kdg
Ss
Ss Ss
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Htp
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg Ss Ss Ss Ss
Srg
Kdg
102. SATY Sr K K S K K Ss K K Sr Sr Ss Sr Sr Sr K Sr Sr Ss K K Sr Ss Ss
A g dg
dg
s dg
dg
dg
dg
g g g g g dg
g g dg
dg
g
103. TARI
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Htp
Srg
Srg
Htp
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
104. LUTFI
Ss
Ss
Srg
Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Htp Ss Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg Ss
105. DEWI
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Htp
Kdg
Htp
Htp
Htp
Htp
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Srg Ss Ss Ss
Htp
Htp
Htp
Srg
Htp
106. NUR
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
107.
ALI
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Htp
Kdg
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Htp
Kdg
Srg
Kdg
108.
UN
Srg
Srg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
109.
DIN
Srg
Kdg
Htp
Ss
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Kdg Ss
Kdg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Kdg
110. AMIN
Ss
Ss
Ss
Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
111. MKN
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Htp
112. FITRI
Ss
Kdg
Srg
Srg Ss Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
113. KHOLIQ
Srg
Ss
Ss
Ss
Kdg
Htp Ss
Kdg
Kdg
Htp
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss
Kdg
114. ADE
Ss
Kdg
Srg
Srg
Kdg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg
Htp Ss Ss Ss Ss
Srg Ss
Srg Ss Ss
115. RAPIK
Srg
Kdg
Kdg
Ss Ss
Srg Ss
Kdg
Kdg Ss
Srg Ss Ss
Kdg
Kdg
Srg Ss Ss Ss Ss
Srg
Srg Ss Ss
116. AHSAN
Ss
Kdg
Ssl
Srg
Srg Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg Ss
Srg
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg
117. IKHSAN
Ss
Kdg
Kdg
Ss
Kdg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg Ss Ss Ss
Kdg Ss Ss Ss
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
118. YUSUP
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Htp
Htp
Kdg
Kdg
Htp Ss
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Kdg Ss
Srg
Kdg
119. FAJAR S Sr Sr S Ss Ss K H H K Sr Ss Sr Sr K K Ss Ss Ss Ss K Ss Ss Ss
s g g s dg
tp
tp
dg
g g g dg
dg
dg
120.
MR
Srg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Srg
Kdg
Kdg
Srg
Srg
Srg
Data Penskoran Angket Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
No Nama
No Item skor
total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
1. ARF 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 4 2 1 2 3 3 4 2 1 2 3 2 55
2. AHK 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 61
3. MFAR 3 2 1 4 2 2 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 54
4. RIZP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 91
5. MBAR 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 51
6. NOV 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 72
7. AIS 3 4 4 4 2 1 4 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 4 2 65
8. RM 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 76
9. AKIM 3 2 2 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 78
10. TYA 4 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 67
11. ASTRI
4 2 2 4 2 3 2 1 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 65
12. BETI 3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 55
13. MNA 4 3 3 4 4 4 2 1 1 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 75
14. ASNA 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 66
15. ABD 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 56
16. HESTI
2 3 2 3 4 2 2 1 1 2 2 3 4 2 2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 64
17. KHAS 3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 56
18. WYN 3 2 4 4 4 4 1 1 1 1 2 4 4 4 1 3 4 3 2 4 2 2 2 1 63
19. FATQ 4 2 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 77
20. DMY 4 2 3 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 2 2 3 2 68
21. AMD 2 2 2 4 3 4 2 2 1 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 4 3 67
22. HDYH 4 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 2 2 2 4 3 76
23. NISA 4 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 71
24. RIMA 3 2 2 2 2 3 3 1 1 2 4 3 4 2 2 4 4 4 2 1 2 3 4 2 62
25. SITI 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 4 4 2 2 2 4 4 2 2 1 2 2 2 54
26. AHMAD
2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 4 4 4 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 54
27. DZIKRON
3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 57
28. ISTIC 4 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4 72
29. MTM 4 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 3 2 1 2 3 2 60
30. M. FA 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 71
31. SANI 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 57
32. ZA 3 2 2 2 2 4 1 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 51
33. HQQ 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 54
34. MUH 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 4 4 2 4 3 2 58
35. AISHA
3 2 2 2 4 3 1 4 3 3 2 2 3 3 2 1 3 1 4 3 3 3 3 2 62
36. ZUHDI
3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 2 3 4 3 60
37. SARMIN
3 2 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 1 2 3 2 59
38. JIHAN 4 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 3 46
39. ASHAR
4 2 3 4 3 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 4 4 3 54
40. NUR 2 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 50
41. ASR 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 68
42. LUTFI 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 68
43. KHAH
3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 46
44. EVI 3 2 3 2 2 2 1 1 1 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 1 49
45. TRI 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 2 4 4 2 1 3 2 4 4 2 2 1 4 4 59
46. AMK 4 2 4 4 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 2 65
47. ALMU 3 4 2 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 70
48. SARI 4 2 3 2 4 2 2 1 1 2 2 3 3 2 1 1 4 3 4 4 4 4 4 2 64
49. TUTI 4 3 2 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 4 4 77
50. PUTRI
3 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 4 4 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 53
51. NIA 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 4 3 4 2 2 3 4 3 2 1 1 4 2 2 64
52. ESTI 4 2 2 3 4 4 2 2 1 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 76
53. HF 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 57
54. ST 4 3 2 4 3 3 1 1 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 3 72
55. PUJI 4 2 2 2 3 2 3 1 1 1 4 3 3 2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 2 54
56. ANIS 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 4 1 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 4 3 55
57. WATI 3 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 1 4 3 1 1 3 3 4 2 2 3 4 2 66
58. MM 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 4 2 2 1 1 4 2 53
59. SAS 4 2 2 2 1 3 4 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 4 4 2 1 2 4 2 59
60. NUR 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 89
61. IMAM 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 79
62. AZIZAH
4 2 2 4 3 4 4 1 1 2 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 2 3 4 3 68
63. ANIS 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 3 71
64. HANIF
4 1 3 4 3 4 3 1 1 2 3 3 4 4 2 3 4 4 1 1 1 4 3 2 65
65. DITA 4 4 3 4 4 3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 83
66. MUTMAINAH
4 2 2 4 4 4 2 2 1 2 3 2 4 2 1 2 4 3 4 3 2 4 4 2 67
67. TAMI 4 3 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 81
68. HVS 2 2 2 4 2 4 2 2 1 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 2 2 4 4 68
69. AAM 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 2 4 4 2 74
70. ARM 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 79
71. MF 4 2 4 3 4 4 2 1 1 1 2 4 3 2 1 2 2 4 4 4 2 4 4 2 66
72. SHY 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 90
73. SRI 3 4 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 63
74. RIN 4 4 2 4 4 3 3 1 1 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 70
75. NAFI 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 95
76. MWH 3 2 4 4 3 4 1 1 1 1 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 68
77. ALI 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 78
78. UDIN 4 4 4 2 4 4 4 1 1 1 3 3 4 4 2 3 1 4 4 4 2 3 3 2 71
79. MMN 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 84
80. MAK 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 73
81. EWA 2 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 1 3 2 1 60
82. ALFI 2 3 3 3 3 4 2 1 1 2 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2 1 2 4 2 63
83. RUM 2 2 2 3 2 4 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 37
84. UDIN 2 2 3 2 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 61
85. YANI 4 2 3 2 3 2 1 1 1 1 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 56
86. FUAD 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 86
87. FAUZI 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 2 2 1 1 3 4 4 1 1 4 3 2 67
88. NUHA 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 66
89. ACHSAN
4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 71
90. WIDODO
3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 4 2 1 4 3 2 59
91. DWI 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 4 2 1 2 4 4 4 2 2 2 4 2 61
92. KASANAH
2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 1 2 4 2 1 3 3 4 4 2 1 4 3 4 57
93. NISAI 2 3 2 3 1 2 1 1 1 1 3 4 4 2 2 3 4 4 4 2 1 1 2 1 54
94. RIZAL 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 55
95. EVI 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 53
96. KHAQIQI
3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 75
97. NURUL
3 1 2 3 4 3 3 1 1 2 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 1 3 2 1 57
98. SUKMA
4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 84
99. WAN 3 2 3 2 3 2 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 50
100. UFAH 4 2 3 3 3 4 1 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 60
101. SANI 3 2 4 4 4 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 2 69
102. SATYA
3 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 69
103. TARI 3 2 2 3 3 4 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 4 4 4 2 1 2 3 2 54
104. LUTFI 4 4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 1 2 3 4 76
105. DEWI 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 4 4 4 2 3 4 4 4 1 1 1 3 1 51
106. NUR 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 52
107. ALI 3 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2 3 4 2 1 2 3 3 4 2 1 2 3 2 55
108. UN 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 61
109. DIN 3 2 1 4 2 2 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 54
110. AMIN 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 91
111. MKN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 51
112. FITRI 4 2 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 72
113. KHOLIQ
3 4 4 4 2 1 4 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 4 2 65
114. ADE 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 76
115. RAPIK
3 2 2 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 78
116. AHSAN
4 2 4 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 67
117. IKHSAN
4 2 2 4 2 3 2 1 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 65
118. YUSUP
3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 55
119. FAJAR
4 3 3 4 4 4 2 1 1 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 75
120. MR 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 66
Data Jawaban Angket Kematangan Kepribadian
No Nama No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 # # # # # # # # # # # # # # # # #
1 ARF Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Ss
2 AHK Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss
3 MFAR Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Htp Ss Kdg Htp Ss Srg Ss Ss Kdg Ss Kdg Kdg Ss Ss Kdg Ss
4 RIZP Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss
5 MBAR Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Ss Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Srg Srg Ss
6 NOV Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Kdg Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Ss
7 AIS Ss Ss Srg Srg Ss Srg Kdg Kdg Htp Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg
8 RM Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg
9 AKIM Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Ss
# TYA Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss
# ASTRI Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Htp Htp Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# BETI Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Htp Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss
# MNA Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss
# ASNA Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss
# ABD Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Htp Srg Ss Srg Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Srg Srg Srg Ss Ss
# HESTI Ss Ss Kdg Kdg Ss Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss
# KHAS Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Ss
# WYN Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Srg Kdg Kdg Htp Htp Ss Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg
# FATQ Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Ss
# DMY Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Ss Ss Kdg Kdg Ss Ss Ss Srg Htp Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Ss
# AMD Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Srg Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss
# HDYH Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Kdg Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Kdg
# NISA Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Ss
# RIMA Ss Kdg Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Ss Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss
# SITI Srg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Srg Htp Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# AHMAD Srg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Srg Htp Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss
# DZIKRON Ss Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss
# ISTIC Kdg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Srg Srg Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss
# MTM Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Srg Kdg Htp Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg
# M. FA Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Htp Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss
# SANI Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg
# ZA Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Ss Kdg Ss Htp
# HQQ Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss
# MUH Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# AISHA Ss Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Srg Ss Kdg
# ZUHDI Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Ss
# SARMIN Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Htp Kdg Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Ss Ss
# JIHAN Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Htp Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss
# ASHAR Kdg Kdg Ss Srg Srg Srg Ss Ss Srg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Kdg Ss Srg Srg Ss Kdg Ss Ss
# NUR Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Htp Kdg Kdg Srg Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Srg Srg Ss
# ASR Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss
# LUTFI Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss
# KHAH Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg
# EVI Srg Kdg Kdg Srg Ss Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Htp Srg Srg Srg Srg Ss Ss Htp Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss
# TRI Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Srg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Kdg Ss
# AMK Ss Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Ss Kdg Kdg Ss Kdg Ss Ss
# ALMU Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Ss
# SARI Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Kdg Kdg Kdg
# TUTI Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss
# PUTRI Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Srg Htp Kdg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss
# NIA Ss Srg Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Srg Ss Kdg Srg Kdg Kdg Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Kdg Ss
# ESTI Ss Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Htp Ss Kdg Srg Ss Srg Ss Ss Srg Kdg Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Srg
# HF Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Srg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg
# ST Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Htp Srg Srg Kdg Ss Srg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Ss
# PUJI Srg Kdg Srg Htp Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Htp Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Srg Htp Srg
# ANIS Srg Ss Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Kdg Htp Htp Ss Ss Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Ss Kdg Ss Ss Kdg Ss Ss
# WATI Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Kdg Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# MM Srg Kdg Kdg Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg
# SAS Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Kdg Htp Htp Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Ss
# NUR Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# IMAM Srg Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Ss Kdg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Ss Srg Kdg Ss Ss
# AZIZAH Srg Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Kdg Htp Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Ss
# ANIS Kdg Kdg Srg Kdg Ss Ss Srg Kdg Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Kdg Ss
# HANIF Ss Srg Ss Srg Ss Ss Kdg Kdg Ss Kdg Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Srg Ss Srg Kdg Ss
# DITA Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss
# MUTMAINAH Ss Ss Srg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Htp Srg Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss
# TAMI Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Kdg Ss Ss Kdg Kdg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Kdg Ss Ss Srg Srg Ss
# HVS Ss Ss Kdg Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# AAM Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Ss Srg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss
# ARM Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Srg Ss Ss
# MF Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Srg Srg Srg Htp Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Ss
# SHY Ss l Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss
# SRI Srg Ss Ss Kdg Ss Srg Ss Srg Kdg Ss Htp Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss
# RIN Ss Ss Srg Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Ss Htp Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss
# NAFI Ss Srg Kdg Kdg Srg Htp Srg Srg Ss Srg Ss Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Ss Htp
# MWH Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Srg Srg Srg Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss
# ALI Kdg Srg Kdg Kdg Ss Srg Ss Ss Kdg Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss
# UDIN Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss Srg Ss Srg
# MMN Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Srg Ss Ss
# MAK Ss Kdg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss
# EWA Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Htp Htp Kdg Srg Htp Htp Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg
# ALFI Ss Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss
# RUM Htp Htp Srg Htp Htp Htp Htp Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Ss Ss Htp Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss Ss
# UDIN Ss Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Ss
# YANI Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Htp Kdg Kdg Srg Kdg Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Ss Ss
# FUAD Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss
# FAUZI Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Htp Htp Kdg Srg Ss Ss Htp Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Ss
# NUHA Srg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Ss Kdg Kdg Srg
# ACHSAN Srg Ss Srg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Kdg Ss Srg Srg Kdg Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss
# WIDODO Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Htp Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Kdg Ss Srg Kdg Srg
# DWI Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Ss Srg Kdg Srg Ss Ss Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Ss Ss
# KASANAH Ss Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg
# NISAI Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# RIZAL Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Srg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Srg
# EVI Srg Kdg Srg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Ss
# KHAQIQI Srg Srg Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Ss Ss
# NURUL Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Htp Htp Kdg Srg Htp Htp Kdg Srg Ss Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Kdg Srg Srg
# SUKMA Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Kdg Srg Ss Srg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss
# WAN Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Srg Kdg Kdg Srg
# UFAH Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Srg Ss Ss Ss Kdg
# SANI Kdg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Srg Htp Ss Ss Kdg Htp Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Srg Ss
# SATYA Kdg Ss Ss Ss Srg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Srg Kdg Htp Htp Kdg Kdg Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Ss Kdg Kdg
# TARI Srg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss
# LUTFI Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Srg Ss Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Ss Ss Ss Ss
# DEWI Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Kdg Htp Htp Ss Ss Kdg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# NUR Srg Kdg Kdg Kdg Ss Srg Srg Srg Htp Htp Ss Ss Kdg Kdg Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# ALI Srg Kdg Srg Kdg Ss Kdg Ss Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Ss
# UN Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss
# DIN Ss Kdg Srg Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Htp Ss Kdg Htp Ss Srg Ss Ss Kdg Ss Kdg Kdg Ss Ss Kdg Ss
# AMIN Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss
# MKN Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Ss Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Srg Ss Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Srg Srg Ss
# FITRI Srg Kdg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Srg Kdg Ss Srg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Srg Ss
# KHOLIQ Ss Ss Srg Srg Ss Srg Kdg Kdg Htp Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Ss Srg Ss Srg
# ADE Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Ss Srg Htp Kdg Kdg Srg Kdg Kdg Srg Srg Ss Srg Kdg Srg Srg Kdg Srg Ss Srg Kdg
# RAPIK Ss Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Ss Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Srg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Ss
# AHSAN Srg Srg Srg Ss Ss Srg Srg Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Ss Srg Srg Srg Ss Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Ss Ss
# IKHSAN Srg Kdg Srg Srg Srg Ss Srg Srg Kdg Htp Htp Kdg Ss Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Ss Ss Ss Ss Ss
# YUSUP Ss Kdg Srg Ss Ss Ss Srg Kdg Kdg Kdg Htp Kdg Kdg Kdg Htp Ss Kdg Srg Kdg Srg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss
# FAJAR Ss Ss Kdg Ss Ss Ss Kdg Srg Kdg Ss Kdg Srg Ss Srg Srg Ss Ss Ss Ss Ss Srg Ss Ss Srg Ss Ss
# MR Kdg Srg Srg Srg Srg Srg Kdg Kdg Kdg Kdg Kdg Srg Srg Kdg Ss Ss Ss Ss Srg Ss Srg Srg Ss Srg Ss Ss
Data Penskoran Angket Kematangan Kepribadian
N
o Nama
No Item s
k
o
r
t
o
t
a
l
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
1. ARF
3 2 3 2 4 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 7
1
2. AHK
4 2 3 4 4 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 7
6
3. MFAR
4 2 3 4 4 3 2 2 2 1 1 4 2 1 4 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 7
4
4. RIZP
4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 9
6
5. MBAR
3 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 4 7
1
6. NOV
3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 7
6
7. AIS
4 4 3 3 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 7
1
8. RM
3 2 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 72
9. AKIM
4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 8
6
10. TYA
3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 4 4 81
11. ASTRI
3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 1 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 8
3
12. BETI
4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 70
13. MNA
4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 9
0
14. ASNA
2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 79
15. ABD
4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 8
7
16. HESTI
4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 90
17. KHAS
3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 4 7
6
18. WYN
2 2 2 4 2 3 2 2 1 1 4 3 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 3 3 4 3 6
6
19. FATQ
3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 8
4
20. DMY
4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 3 1 4 4 3 3 4 2 4 8
6
21. AMD
2 2 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 8
6
22. HDYH
4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 8
3
23. NISA
3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 8
2
24. RIMA
4 2 4 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 8
8
25. SITI
3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 8
6
26. AHMAD
3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 8
4
27. DZIKRON
4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 8
5
28. ISTIC
2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 7
6
29. MTM
3 2 4 2 4 4 3 2 1 2 2 1 2 3 2 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3 7
1
30. M. FA
4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 9
2
31. SANI
2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 61
32. ZA
3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 4 1 6
9
33. HQQ
2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 77
34. MUH
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 7
7
35. AISHA
4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 2 71
36. ZUHDI
2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 7
8
37. SARMIN
3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 1 2 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 83
38. JIHAN
2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 1 2 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 8
2
39. ASHAR
2 2 4 3 3 3 4 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 4 79
40. NUR
3 2 4 4 4 4 3 3 1 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 8
4
41. ASR
2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 4 4 76
42. LUTFI
2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 4 4 7
6
43. KHAH
3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 6
4
44. EVI
3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 3 2 4 65
45. TRI
4 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 4 7
5
46. AMK
4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 73
47. ALMU
3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 8
8
48. SARI
3 2 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 76
49. TUTI
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 9
7
50. PUT 4 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 8
RI 8
51. NIA
4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 2 2 4 4 3 2 2 4 2 4 7
6
52. ESTI
4 3 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 82
53. HF
3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7
2
54. ST
4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 1 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 85
55. PUJI
3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 1 3 6
9
56. ANIS
3 4 3 4 4 3 4 2 2 1 1 4 4 3 4 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 81
57. WATI
4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9
4
58. MM
3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 1 2 2 2 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 7
1
59. SAS
4 2 3 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 7
5
60. NUR
3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
8
61. IMAM
3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 8
5
62. AZIZAH
3 2 3 2 4 4 4 2 1 4 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 8
3
63. ANIS
2 2 3 2 4 4 3 2 4 3 2 2 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 7
6
64. HANIF
4 3 4 3 4 4 2 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 8
8
65. DITA
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 9
6
66. MUTMAINAH
4 4 3 4 4 4 3 2 2 1 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 86
67. TAMI
4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 85
68. HVS
4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 8
6
69. AAM
3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 87
70. ARM
3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 8
6
71. MF
4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 3 4 8
4
72. SHY
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 9
5
73. SRI
3 4 4 2 4 3 4 3 2 4 1 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 8
4
74. RIN
4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 1 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 8
6
75. NAFI
4 3 2 2 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4 1 7
8
76. MWH
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 9
2
77. ALI
2 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 8
3
78. UDIN
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 9
4
79. MMN
3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 9
2
80. MAK
4 2 3 2 4 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 8
1
81. EWA
3 2 3 4 3 4 3 1 1 1 2 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 6
5
82. ALFI
4 2 3 3 4 3 4 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 8
7
83. RUM
1 1 3 1 1 1 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 7
4
84. UDIN
4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 8
5
85. YANI
2 3 3 3 4 4 3 3 1 2 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 7
5
86. FUAD
4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 92
87. FAUZI
4 4 4 4 4 3 4 2 1 1 2 3 4 4 1 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 8
3
88. NUHA
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 71
89. ACHSAN
3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 8
7
90. WIDODO
3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 3 7
0
91. DWI
2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 2 4 4 7
4
92. KASANAH
4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61
93. NISAI
4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9
1
94. RIZAL
3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 64
95. EVI
3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 6
3
96. KHAQIQI
3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 85
97. NURUL
3 2 3 4 3 4 3 1 1 1 2 3 1 1 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 6
6
98. SUKMA
3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 91
99. WAN
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 5
7
100. UFAH
3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 82
101. SANI
2 2 4 4 4 4 4 3 2 3 1 4 4 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 8
6
102. SATYA
2 4 4 4 3 4 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 72
103. TARI
3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 8
8
104. LUTFI
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 91
105. DEWI
4 2 3 4 4 4 4 2 1 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 8
6
106. NUR
3 2 2 2 4 3 3 3 1 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81
107. ALI
3 2 3 2 4 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 7
1
108. UN
4 2 3 4 4 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 76
109. DIN
4 2 3 4 4 3 2 2 2 1 1 4 2 1 4 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 7
4
110. AMIN
4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 9
6
111. MKN
3 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 4 7
1
112. FITRI
3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 7
6
113. KHOLIQ
4 4 3 3 4 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 7
1
114. ADE
3 2 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 7
2
115. RAPIK
4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 8
6
116. AHSAN
3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 2 4 4 8
1
117. IKHSAN
3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 1 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 8
3
118. YUSUP
4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 7
0
119. FAJAR
4 4 2 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 9
0
120. MR
2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 7
9
Output SPSS Versi 16 untuk Uji Validitas Variabel Kedisiplinan Menaati
Tata Tertib
Correlations
IT
EM
X1
IT
EM
X2
IT
EM
X3
IT
EM
X4
IT
EM
X5
IT
EM
X6
IT
EM
X7
IT
EM
X8
IT
EM
X9
ITE
MX
10
ITE
MX
11
ITE
MX
12
ITE
MX
13
ITE
MX
14
ITE
MX
15
ITE
MX
16
ITE
MX
17
ITE
MX
18
ITE
MX
19
ITE
MX
20
ITE
MX
21
ITE
MX
22
ITE
MX
23
ITE
MX
24
ITE
MX
TO
T
ITE
MX
1
Pears
on
Corre
lation
1 .15
1
.30
5**
.25
5**
.37
5**
.19
6*
.36
8**
.29
0**
.24
3**
.29
5**
.27
5**
.30
6**
.13
1
.14
6
.08
2
.13
3
.21
7*
.28
0**
.37
3**
.30
6**
.31
1**
.36
5**
.33
7**
.23
5**
.536**
Sig.
(2-
tailed
)
.10
0
.00
1
.00
5
.00
0
.03
2
.00
0
.00
1
.00
8
.00
1
.00
2
.00
1
.15
3
.11
0
.37
2
.14
7
.01
7
.00
2
.00
0
.00
1
.00
1
.00
0
.00
0
.01
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
2
Pears
on
Corre
lation
.15
1 1
.29
4**
.32
1**
.24
0**
.16
7
.27
4**
.33
1**
.32
4**
.25
0**
.29
9**
.24
2**
.08
4
.26
0**
.24
5**
.10
5
.12
0
.25
6**
.28
5**
.29
6**
.22
2*
.25
5**
.16
4
.09
6
.476**
Sig.
(2-
tailed
)
.10
0
.00
1
.00
0
.00
8
.06
8
.00
2
.00
0
.00
0
.00
6
.00
1
.00
8
.36
2
.00
4
.00
7
.25
3
.19
1
.00
5
.00
2
.00
1
.01
5
.00
5
.07
4
.29
8 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
3
Pears
on
Corre
lation
.30
5**
.29
4** 1
.22
0*
.42
1**
.26
0**
.32
3**
.35
1**
.44
9**
.20
2*
.22
4*
.34
7**
-
.01
6
.20
7*
.10
6
.11
0
.15
9
.15
2
.22
7*
.38
1**
.30
7**
.25
2**
.28
5**
.21
2*
.526**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
1
.00
1
.01
6
.00
0
.00
4
.00
0
.00
0
.00
0
.02
7
.01
4
.00
0
.86
7
.02
3
.24
8
.23
3
.08
3
.09
7
.01
3
.00
0
.00
1
.00
6
.00
2
.02
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
4
Pears
on
Corre
lation
.25
5**
.32
1**
.22
0* 1
.40
4**
.23
9**
.34
8**
.28
3**
.22
9*
.22
2*
.16
4
.25
4**
.18
4*
.20
9*
.06
3
.23
6**
.23
3*
.23
2*
.21
1*
.18
8*
.18
7*
.37
7**
.26
7**
.34
6**
.513**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
5
.00
0
.01
6
.00
0
.00
8
.00
0
.00
2
.01
2
.01
5
.07
4
.00
5
.04
4
.02
2
.49
1
.00
9
.01
0
.01
1
.02
1
.03
9
.04
1
.00
0
.00
3
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
5
Pears
on
Corre
lation
.37
5**
.24
0**
.42
1**
.40
4** 1
.39
8**
.17
0
.25
8**
.25
8**
.28
4**
.12
8
.16
6
.11
2
.18
4*
-
.03
0
.01
4
.20
9*
.08
2
.31
6**
.50
1**
.34
6**
.53
7**
.33
2**
.30
7**
.543**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
0
.00
8
.00
0
.00
0
.00
0
.06
4
.00
4
.00
4
.00
2
.16
5
.07
0
.22
3
.04
5
.74
9
.88
0
.02
2
.37
4
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
1 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
6
Pears
on
Corre
lation
.19
6*
.16
7
.26
0**
.23
9**
.39
8** 1
.12
6
.07
2
.13
8
.30
2**
.08
3
.19
4*
.22
5*
.34
2**
.05
7
.18
1*
.23
8**
.27
3**
.19
9*
.24
0**
.17
3
.14
8
.14
7
.24
8**
.434**
Sig.
(2-
tailed
)
.03
2
.06
8
.00
4
.00
8
.00
0
.16
9
.43
6
.13
1
.00
1
.36
5
.03
4
.01
4
.00
0
.53
9
.04
8
.00
9
.00
3
.02
9
.00
8
.05
9
.10
8
.11
0
.00
6 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
7
Pears
on
Corre
lation
.36
8**
.27
4**
.32
3**
.34
8**
.17
0
.12
6 1
.48
1**
.54
2**
.46
1**
.42
6**
.37
7**
.25
8**
.03
2
.10
2
.09
6
.17
6
.34
6**
.27
6**
.14
2
.33
2**
.38
0**
.35
1**
.26
7**
.599**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
0
.00
2
.00
0
.00
0
.06
4
.16
9
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
4
.72
9
.26
7
.29
4
.05
4
.00
0
.00
2
.12
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
3 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE Pears .29 .33 .35 .28 .25 .07 .48 1 .79 .65 .42 .26 .10 .21 .28 .09 .12 .09 .23 .34 .42 .28 .25 .34 .613
MX
8
on
Corre
lation
0** 1** 1** 3** 8** 2 1** 7** 2** 0** 6** 0 2* 0** 1 2 0 1* 9** 9** 8** 3** 3** **
Sig.
(2-
tailed
)
.00
1
.00
0
.00
0
.00
2
.00
4
.43
6
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
3
.27
5
.02
0
.00
2
.32
1
.18
6
.32
6
.01
1
.00
0
.00
0
.00
1
.00
5
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
9
Pears
on
Corre
lation
.24
3**
.32
4**
.44
9**
.22
9*
.25
8**
.13
8
.54
2**
.79
7** 1
.61
0**
.40
3**
.33
5**
.06
4
.20
5*
.30
9**
.14
9
.16
3
.11
9
.23
6**
.31
4**
.53
1**
.27
1**
.20
4*
.30
1**
.631**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
8
.00
0
.00
0
.01
2
.00
4
.13
1
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.48
4
.02
4
.00
1
.10
5
.07
5
.19
7
.01
0
.00
0
.00
0
.00
3
.02
6
.00
1 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
10
Pears
on
Corre
lation
.29
5**
.25
0**
.20
2*
.22
2*
.28
4**
.30
2**
.46
1**
.65
2**
.61
0** 1
.50
9**
.39
5**
.27
2**
.21
2*
.24
7**
.19
8*
.28
1**
.23
8**
.21
9*
.31
3**
.38
0**
.30
4**
.25
5**
.41
7**
.657**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
1
.00
6
.02
7
.01
5
.00
2
.00
1
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
3
.02
0
.00
7
.03
0
.00
2
.00
9
.01
6
.00
0
.00
0
.00
1
.00
5
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
11
Pears
on
Corre
lation
.27
5**
.29
9**
.22
4*
.16
4
.12
8
.08
3
.42
6**
.42
0**
.40
3**
.50
9** 1
.36
6**
.21
6*
.13
4
.14
2
.16
3
.20
7*
.28
6**
.24
0**
.06
8
.23
5**
.28
3**
.21
3*
.25
4**
.520**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
2
.00
1
.01
4
.07
4
.16
5
.36
5
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.01
8
.14
4
.12
3
.07
5
.02
3
.00
2
.00
8
.46
1
.01
0
.00
2
.01
9
.00
5 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
12
Pears
on
Corre
lation
.30
6**
.24
2**
.34
7**
.25
4**
.16
6
.19
4*
.37
7**
.26
6**
.33
5**
.39
5**
.36
6** 1
.29
0**
.33
9**
.20
1*
.37
5**
.33
5**
.53
3**
.28
0**
.27
8**
.24
1**
.12
8
.21
5*
.23
6**
.592**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
1
.00
8
.00
0
.00
5
.07
0
.03
4
.00
0
.00
3
.00
0
.00
0
.00
0
.00
1
.00
0
.02
8
.00
0
.00
0
.00
0
.00
2
.00
2
.00
8
.16
5
.01
8
.00
9 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
13
Pears
on
Corre
lation
.13
1
.08
4
-
.01
6
.18
4*
.11
2
.22
5*
.25
8**
.10
0
.06
4
.27
2**
.21
6*
.29
0** 1
.38
4**
.13
0
.42
8**
.54
6**
.52
0**
.26
5**
.07
3
.14
3
.16
5
.29
9**
.15
2
.451**
Sig.
(2-
tailed
)
.15
3
.36
2
.86
7
.04
4
.22
3
.01
4
.00
4
.27
5
.48
4
.00
3
.01
8
.00
1
.00
0
.15
7
.00
0
.00
0
.00
0
.00
3
.42
6
.11
8
.07
1
.00
1
.09
7 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
14
Pears
on
Corre
lation
.14
6
.26
0**
.20
7*
.20
9*
.18
4*
.34
2**
.03
2
.21
2*
.20
5*
.21
2*
.13
4
.33
9**
.38
4** 1
.40
9**
.49
1**
.40
8**
.43
0**
.13
8
.25
5**
.16
5
.07
2
.16
6
.07
0
.481**
Sig.
(2-
tailed
)
.11
0
.00
4
.02
3
.02
2
.04
5
.00
0
.72
9
.02
0
.02
4
.02
0
.14
4
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.13
3
.00
5
.07
2
.43
5
.07
0
.44
9 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
15
Pears
on
Corre
lation
.08
2
.24
5**
.10
6
.06
3
-
.03
0
.05
7
.10
2
.28
0**
.30
9**
.24
7**
.14
2
.20
1*
.13
0
.40
9** 1
.38
4**
.26
4**
.20
4*
.01
9
.09
3
.20
2*
.08
9
.07
9
.14
4
.353**
Sig.
(2-
tailed
)
.37
2
.00
7
.24
8
.49
1
.74
9
.53
9
.26
7
.00
2
.00
1
.00
7
.12
3
.02
8
.15
7
.00
0
.00
0
.00
4
.02
5
.83
5
.31
2
.02
7
.33
4
.39
0
.11
6 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
16
Pears
on
Corre
lation
.13
3
.10
5
.11
0
.23
6**
.01
4
.18
1*
.09
6
.09
1
.14
9
.19
8*
.16
3
.37
5**
.42
8**
.49
1**
.38
4** 1
.47
9**
.51
5**
.11
9
.17
2
.27
6**
.11
1
.17
8
.22
3*
.466**
Sig.
(2-
tailed
)
.14
7
.25
3
.23
3
.00
9
.88
0
.04
8
.29
4
.32
1
.10
5
.03
0
.07
5
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.19
6
.06
1
.00
2
.22
9
.05
2
.01
5 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
17
Pears
on
Corre
lation
.21
7*
.12
0
.15
9
.23
3*
.20
9*
.23
8**
.17
6
.12
2
.16
3
.28
1**
.20
7*
.33
5**
.54
6**
.40
8**
.26
4**
.47
9** 1
.57
2**
.37
6**
.26
5**
.33
4**
.27
4**
.39
7**
.22
2*
.574**
Sig.
(2-
tailed
)
.01
7
.19
1
.08
3
.01
0
.02
2
.00
9
.05
4
.18
6
.07
5
.00
2
.02
3
.00
0
.00
0
.00
0
.00
4
.00
0
.00
0
.00
0
.00
3
.00
0
.00
2
.00
0
.01
5 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
Pears
on
.28
0**
.25
6**
.15
2
.23
2*
.08
2
.27
3**
.34
6**
.09
0
.11
9
.23
8**
.28
6**
.53
3**
.52
0**
.43
0**
.20
4*
.51
5**
.57
2** 1
.38
7**
.20
0*
.19
0*
.16
6
.42
0**
.26
7**
.587**
18 Corre
lation
Sig.
(2-
tailed
)
.00
2
.00
5
.09
7
.01
1
.37
4
.00
3
.00
0
.32
6
.19
7
.00
9
.00
2
.00
0
.00
0
.00
0
.02
5
.00
0
.00
0
.00
0
.02
8
.03
8
.07
0
.00
0
.00
3 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
19
Pears
on
Corre
lation
.37
3**
.28
5**
.22
7*
.21
1*
.31
6**
.19
9*
.27
6**
.23
1*
.23
6**
.21
9*
.24
0**
.28
0**
.26
5**
.13
8
.01
9
.11
9
.37
6**
.38
7** 1
.39
0**
.37
4**
.34
1**
.59
7**
.33
2**
.569**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
0
.00
2
.01
3
.02
1
.00
0
.02
9
.00
2
.01
1
.01
0
.01
6
.00
8
.00
2
.00
3
.13
3
.83
5
.19
6
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
20
Pears
on
Corre
lation
.30
6**
.29
6**
.38
1**
.18
8*
.50
1**
.24
0**
.14
2
.34
9**
.31
4**
.31
3**
.06
8
.27
8**
.07
3
.25
5**
.09
3
.17
2
.26
5**
.20
0*
.39
0** 1
.57
6**
.43
5**
.29
5**
.30
9**
.572**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
1
.00
1
.00
0
.03
9
.00
0
.00
8
.12
2
.00
0
.00
0
.00
0
.46
1
.00
2
.42
6
.00
5
.31
2
.06
1
.00
3
.02
8
.00
0
.00
0
.00
0
.00
1
.00
1 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
21
Pears
on
Corre
lation
.31
1**
.22
2*
.30
7**
.18
7*
.34
6**
.17
3
.33
2**
.42
9**
.53
1**
.38
0**
.23
5**
.24
1**
.14
3
.16
5
.20
2*
.27
6**
.33
4**
.19
0*
.37
4**
.57
6** 1
.47
4**
.35
4**
.41
7**
.631**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
1
.01
5
.00
1
.04
1
.00
0
.05
9
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.01
0
.00
8
.11
8
.07
2
.02
7
.00
2
.00
0
.03
8
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
22
Pears
on
Corre
lation
.36
5**
.25
5**
.25
2**
.37
7**
.53
7**
.14
8
.38
0**
.28
8**
.27
1**
.30
4**
.28
3**
.12
8
.16
5
.07
2
.08
9
.11
1
.27
4**
.16
6
.34
1**
.43
5**
.47
4** 1
.39
8**
.35
3**
.581**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
0
.00
5
.00
6
.00
0
.00
0
.10
8
.00
0
.00
1
.00
3
.00
1
.00
2
.16
5
.07
1
.43
5
.33
4
.22
9
.00
2
.07
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
23
Pears
on
Corre
lation
.33
7**
.16
4
.28
5**
.26
7**
.33
2**
.14
7
.35
1**
.25
3**
.20
4*
.25
5**
.21
3*
.21
5*
.29
9**
.16
6
.07
9
.17
8
.39
7**
.42
0**
.59
7**
.29
5**
.35
4**
.39
8** 1
.50
2**
.590**
Sig.
(2-
tailed
)
.00
0
.07
4
.00
2
.00
3
.00
0
.11
0
.00
0
.00
5
.02
6
.00
5
.01
9
.01
8
.00
1
.07
0
.39
0
.05
2
.00
0
.00
0
.00
0
.00
1
.00
0
.00
0
.00
0 .000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
24
Pears
on
Corre
lation
.23
5**
.09
6
.21
2*
.34
6**
.30
7**
.24
8**
.26
7**
.34
3**
.30
1**
.41
7**
.25
4**
.23
6**
.15
2
.07
0
.14
4
.22
3*
.22
2*
.26
7**
.33
2**
.30
9**
.41
7**
.35
3**
.50
2** 1
.561**
Sig.
(2-
tailed
)
.01
0
.29
8
.02
0
.00
0
.00
1
.00
6
.00
3
.00
0
.00
1
.00
0
.00
5
.00
9
.09
7
.44
9
.11
6
.01
5
.01
5
.00
3
.00
0
.00
1
.00
0
.00
0
.00
0
.000
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
ITE
MX
TO
T
Pears
on
Corre
lation
.53
6**
.47
6**
.52
6**
.51
3**
.54
3**
.43
4**
.59
9**
.61
3**
.63
1**
.65
7**
.52
0**
.59
2**
.45
1**
.48
1**
.35
3**
.46
6**
.57
4**
.58
7**
.56
9**
.57
2**
.63
1**
.58
1**
.59
0**
.56
1** 1
Sig.
(2-
tailed
)
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
.00
0
N 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Output SPSS Versi 16 untuk Uji Validitas Variabel Kematangan
Kepribadian
Correlations
IT
E
M
Y
1
IT
E
M
Y
2
IT
E
M
Y
3
I
T
E
M
Y
4
I
T
E
M
Y
5
I
T
E
M
Y
6
I
T
E
M
Y
7
I
T
E
M
Y
8
I
T
E
M
Y
9
IT
E
M
Y
10
IT
E
M
Y
11
IT
E
M
Y
12
IT
E
M
Y
13
IT
E
M
Y
14
IT
E
M
Y
15
IT
E
M
Y
16
IT
E
M
Y
17
IT
E
M
Y
18
IT
E
M
Y
19
IT
E
M
Y
20
IT
E
M
Y
21
IT
E
M
Y
22
IT
E
M
Y
23
IT
E
M
Y
24
IT
E
M
Y
25
IT
E
M
Y
26
IT
E
M
Y
T
O
T
IT
E
M
Y
1
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
1
.4
8
9*
*
.1
5
0
.3
6
3*
*
.4
4
0*
*
.2
3
2*
.1
2
3
.0
3
9
.0
7
0
.0
39
.1
19
.2
80**
.0
90
.1
43
.1
32
.0
85
.0
65
.0
52
.1
42
-
.0
60
.1
66
.1
63
.1
51
.2
01*
-
.0
19
.0
23
.3
76**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
0
0
.1
0
1
.0
0
0
.0
0
0
.0
1
1
.1
8
2
.6
7
1
.4
4
8
.6
70
.1
94
.0
02
.3
29
.1
20
.1
52
.3
57
.4
80
.5
70
.1
21
.5
14
.0
70
.0
75
.1
00
.0
27
.8
34
.7
99
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
2
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.4
8
9*
*
1
.1
3
4
.3
0
6*
*
.2
7
7*
*
.1
4
9
.1
2
3
.3
2
8*
*
.2
1
8*
.2
09*
.2
04*
.3
59**
.2
62**
.3
59**
.3
46**
.1
69
.2
20*
.0
16
.1
72
-
.0
96
.1
88*
.3
67**
.2
66**
.1
71
.2
20*
.0
67
.5
45**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
0
0
.1
4
6
.0
0
1
.0
0
2
.1
0
4
.1
8
0
.0
0
0
.0
1
7
.0
22
.0
26
.0
00
.0
04
.0
00
.0
00
.0
65
.0
16
.8
63
.0
60
.2
99
.0
40
.0
00
.0
03
.0
62
.0
16
.4
69
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
3
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
5
0
.1
3
4
1
.3
0
7*
*
.2
1
7*
.2
3
7*
*
.2
2
6*
.0
7
3
.0
9
1
-
.0
32
.0
05
.1
97*
.0
12
-
.0
03
.0
35
.1
63
.0
73
.1
05
.1
07
.1
11
.2
46**
.1
88*
.1
68
.1
23
-
.0
34
.0
67
.2
81**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.1
0
1
.1
4
6
.0
0
1
.0
1
7
.0
0
9
.0
1
3
.4
3
1
.3
2
3
.7
30
.9
60
.0
31
.8
99
.9
74
.7
04
.0
76
.4
28
.2
53
.2
44
.2
26
.0
07
.0
40
.0
67
.1
79
.7
10
.4
69
.0
02
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
4
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.3
6
3*
*
.3
0
6*
*
.3
0
7*
*
1
.4
0
8*
*
.5
0
6*
*
.1
7
3
.0
3
2
-
.0
2
9
-
.0
60
.0
58
.3
28**
.1
20
.1
33
.0
35
-
.0
37
.1
23
.1
95*
.1
99*
.1
42
.0
26
.1
89*
.2
68**
.0
55
.1
55
.1
88*
.4
23**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
0
0
.0
0
1
.0
0
1
.0
0
0
.0
0
0
.0
5
9
.7
3
0
.7
5
6
.5
13
.5
26
.0
00
.1
93
.1
48
.7
06
.6
87
.1
80
.0
33
.0
29
.1
21
.7
79
.0
38
.0
03
.5
49
.0
90
.0
40
.0
00
N 12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0 120
IT
E
M
Y
5
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.4
4
0*
*
.2
7
7*
*
.2
1
7*
.4
0
8*
*
1
.4
6
0*
*
.4
7
5*
*
.0
9
8
.0
5
5
.1
42
.0
39
.1
48
.0
37
.1
39
.0
64
.1
16
.2
42**
.1
94*
-
.0
05
.0
31
.0
77
.1
29
.2
85**
.1
05
.0
44
.3
08**
.4
43**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
0
0
.0
0
2
.0
1
7
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
0
.2
8
8
.5
4
9
.1
23
.6
73
.1
07
.6
85
.1
29
.4
85
.2
07
.0
08
.0
34
.9
53
.7
34
.4
01
.1
60
.0
02
.2
55
.6
31
.0
01
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
6
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.2
3
2*
.1
4
9
.2
3
7*
*
.5
0
6*
*
.4
6
0*
*
1
.3
1
2*
*
.0
7
0
.0
2
2
.1
42
.1
72
.1
71
-
.0
15
.0
31
-
.0
05
.0
73
.2
84**
.1
56
.1
38
.1
78
.0
44
.1
07
.1
69
.0
92
.0
42
.2
72**
.4
08**
Sig
.
(2-
tail
.0
1
1
.1
0
4
.0
0
9
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
1
.4
4
9
.8
1
1
.1
22
.0
60
.0
63
.8
72
.7
34
.9
56
.4
31
.0
02
.0
89
.1
32
.0
52
.6
35
.2
44
.0
65
.3
19
.6
52
.0
03
.0
00
ed)
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
7
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
2
3
.1
2
3
.2
2
6*
.1
7
3
.4
7
5*
*
.3
1
2*
*
1
.2
8
3*
*
.1
5
8
.1
59
.1
24
.1
02
.1
07
.1
44
.1
93*
.2
94**
.3
78**
-
.0
27
-
.0
26
.0
40
.1
51
.2
00*
.2
06*
.0
87
.1
34
.1
33
.4
21**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.1
8
2
.1
8
0
.0
1
3
.0
5
9
.0
0
0
.0
0
1
.0
0
2
.0
8
5
.0
82
.1
78
.2
65
.2
45
.1
17
.0
35
.0
01
.0
00
.7
73
.7
80
.6
61
.0
99
.0
29
.0
24
.3
43
.1
46
.1
48
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
8
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.0
3
9
.3
2
8*
*
.0
7
3
.0
3
2
.0
9
8
.0
7
0
.2
8
3*
*
1
.4
4
5*
*
.4
83**
.2
33*
.2
41**
.2
92**
.3
22**
.5
11**
.2
35**
.1
38
-
.0
37
.0
94
.0
52
.1
98*
.4
04**
.1
44
.1
23
.3
98**
.1
13
.5
42**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.6
7
1
.0
0
0
.4
3
1
.7
3
0
.2
8
8
.4
4
9
.0
0
2
.0
0
0
.0
00
.0
10
.0
08
.0
01
.0
00
.0
00
.0
10
.1
34
.6
87
.3
08
.5
76
.0
30
.0
00
.1
17
.1
80
.0
00
.2
21
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
9
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.0
7
0
.2
1
8*
.0
9
1
-
.0
2
9
.0
5
5
.0
2
2
.1
5
8
.4
4
5*
*
1
.3
59**
.1
49
.0
83
.2
01*
.1
96*
.3
66**
.1
15
.1
80*
.0
79
.0
11
.0
05
.1
34
.2
61**
.1
05
.0
26
.0
82
.0
74
.3
77**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.4
4
8
.0
1
7
.3
2
3
.7
5
6
.5
4
9
.8
1
1
.0
8
5
.0
0
0
.0
00
.1
04
.3
67
.0
28
.0
32
.0
00
.2
12
.0
49
.3
89
.9
05
.9
58
.1
46
.0
04
.2
54
.7
80
.3
74
.4
25
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
10
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.0
3
9
.2
0
9*
-
.0
3
2
-
.0
6
0
.1
4
2
.1
4
2
.1
5
9
.4
8
3*
*
.3
5
9*
*
1 .0
36
.1
04
.1
64
.2
83**
.2
73**
.1
50
.0
36
-
.0
64
.0
08
.0
23
.0
98
.2
09*
.0
33
.0
88
.2
14*
.1
10
.3
74**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.6
7
0
.0
2
2
.7
3
0
.5
1
3
.1
2
3
.1
2
2
.0
8
2
.0
0
0
.0
0
0
.7
00
.2
57
.0
73
.0
02
.0
03
.1
02
.7
00
.4
87
.9
28
.8
01
.2
85
.0
22
.7
18
.3
39
.0
19
.2
30
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
11
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
1
9
.2
0
4*
.0
0
5
.0
5
8
.0
3
9
.1
7
2
.1
2
4
.2
3
3*
.1
4
9
.0
36 1
.4
00**
.0
00
.2
37**
.2
70**
.0
35
.1
78
.1
29
.1
40
.1
62
.0
36
.2
60**
.1
35
.1
29
.1
57
.0
19
.3
88**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.1
9
4
.0
2
6
.9
6
0
.5
2
6
.6
7
3
.0
6
0
.1
7
8
.0
1
0
.1
0
4
.7
00
.0
00
.9
92
.0
09
.0
03
.7
01
.0
52
.1
60
.1
28
.0
78
.6
93
.0
04
.1
43
.1
59
.0
87
.8
34
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
12
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.2
8
0*
*
.3
5
9*
*
.1
9
7*
.3
2
8*
*
.1
4
8
.1
7
1
.1
0
2
.2
4
1*
*
.0
8
3
.1
04
.4
00**
1
.1
97*
.3
22**
.3
18**
.1
87*
.1
83*
.1
55
.3
41**
.2
34*
.1
59
.3
96**
.2
34*
.4
14**
.1
79*
.2
63**
.5
82**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
0
2
.0
0
0
.0
3
1
.0
0
0
.1
0
7
.0
6
3
.2
6
5
.0
0
8
.3
6
7
.2
57
.0
00
.0
31
.0
00
.0
00
.0
41
.0
45
.0
92
.0
00
.0
10
.0
84
.0
00
.0
10
.0
00
.0
50
.0
04
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Pea
rso
n
.0
9
0
.2
6
2*
.0
1
2
.1
2
0
.0
3
7
-
.0
1
.1
0
7
.2
9
2*
.2
0
1*
.1
64
.0
00
.1
97*
1
.4
37**
.2
60**
.2
67**
.1
46
.2
09*
.4
07**
.1
79
.2
10*
.4
56**
.1
68
.1
69
.2
99**
.3
36**
.5
10**
Y
13
Cor
rela
tion
* 5 *
Sig
.
(2-
tail
ed)
.3
2
9
.0
0
4
.8
9
9
.1
9
3
.6
8
5
.8
7
2
.2
4
5
.0
0
1
.0
2
8
.0
73
.9
92
.0
31
.0
00
.0
04
.0
03
.1
12
.0
22
.0
00
.0
50
.0
21
.0
00
.0
66
.0
65
.0
01
.0
00
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
14
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
4
3
.3
5
9*
*
-
.0
0
3
.1
3
3
.1
3
9
.0
3
1
.1
4
4
.3
2
2*
*
.1
9
6*
.2
83**
.2
37**
.3
22**
.4
37**
1
.2
26*
.2
58**
-
.0
13
.0
38
.1
52
.0
73
.0
07
.2
64**
.0
05
.1
35
.3
50**
.1
70
.4
71**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.1
2
0
.0
0
0
.9
7
4
.1
4
8
.1
2
9
.7
3
4
.1
1
7
.0
0
0
.0
3
2
.0
02
.0
09
.0
00
.0
00
.0
13
.0
04
.8
89
.6
78
.0
97
.4
29
.9
42
.0
04
.9
59
.1
43
.0
00
.0
63
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
15
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
3
2
.3
4
6*
*
.0
3
5
.0
3
5
.0
6
4
-
.0
0
5
.1
9
3*
.5
1
1*
*
.3
6
6*
*
.2
73**
.2
70**
.3
18**
.2
60**
.2
26*
1
.2
71**
.3
71**
.0
11
.0
78
.1
10
.2
31*
.3
54**
.1
20
.2
27*
.3
29**
.1
62
.5
53**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.1
5
2
.0
0
0
.7
0
4
.7
0
6
.4
8
5
.9
5
6
.0
3
5
.0
0
0
.0
0
0
.0
03
.0
03
.0
00
.0
04
.0
13
.0
03
.0
00
.9
08
.3
94
.2
31
.0
11
.0
00
.1
91
.0
12
.0
00
.0
77
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
16
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.0
8
5
.1
6
9
.1
6
3
-
.0
3
7
.1
1
6
.0
7
3
.2
9
4*
*
.2
3
5*
*
.1
1
5
.1
50
.0
35
.1
87*
.2
67**
.2
58**
.2
71**
1
.2
99**
.1
96*
.1
15
.0
38
.2
92**
.2
73**
.2
90**
.2
02*
.2
23*
.2
04*
.4
40**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.3
5
7
.0
6
5
.0
7
6
.6
8
7
.2
0
7
.4
3
1
.0
0
1
.0
1
0
.2
1
2
.1
02
.7
01
.0
41
.0
03
.0
04
.0
03
.0
01
.0
32
.2
12
.6
78
.0
01
.0
03
.0
01
.0
27
.0
14
.0
26
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
17
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.0
6
5
.2
2
0*
.0
7
3
.1
2
3
.2
4
2*
*
.2
8
4*
*
.3
7
8*
*
.1
3
8
.1
8
0*
.0
36
.1
78
.1
83*
.1
46
-
.0
13
.3
71**
.2
99**
1
.4
29**
.0
81
.1
32
.1
48
.2
82**
.2
34*
.3
23**
.1
14
.0
78
.4
70**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.4
8
0
.0
1
6
.4
2
8
.1
8
0
.0
0
8
.0
0
2
.0
0
0
.1
3
4
.0
4
9
.7
00
.0
52
.0
45
.1
12
.8
89
.0
00
.0
01
.0
00
.3
79
.1
50
.1
07
.0
02
.0
10
.0
00
.2
13
.3
97
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
18
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.0
5
2
.0
1
6
.1
0
5
.1
9
5*
.1
9
4*
.1
5
6
-
.0
2
7
-
.0
3
7
.0
7
9
-
.0
64
.1
29
.1
55
.2
09*
.0
38
.0
11
.1
96*
.4
29**
1
.3
67**
.2
31*
.2
05*
.2
57**
.2
83**
.3
36**
.1
23
.1
98*
.3
77**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.5
7
0
.8
6
3
.2
5
3
.0
3
3
.0
3
4
.0
8
9
.7
7
3
.6
8
7
.3
8
9
.4
87
.1
60
.0
92
.0
22
.6
78
.9
08
.0
32
.0
00
.0
00
.0
11
.0
25
.0
05
.0
02
.0
00
.1
82
.0
30
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
19
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
4
2
.1
7
2
.1
0
7
.1
9
9*
-
.0
0
5
.1
3
8
-
.0
2
6
.0
9
4
.0
1
1
.0
08
.1
40
.3
41**
.4
07**
.1
52
.0
78
.1
15
.0
81
.3
67**
1
.3
66**
.4
61**
.4
41**
.1
79
.3
11**
.2
05*
.2
37**
.4
72**
Sig
.
(2-
tail
.1
2
1
.0
6
0
.2
4
4
.0
2
9
.9
5
3
.1
3
2
.7
8
0
.3
0
8
.9
0
5
.9
28
.1
28
.0
00
.0
00
.0
97
.3
94
.2
12
.3
79
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
50
.0
01
.0
24
.0
09
.0
00
ed)
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
20
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
-
.0
6
0
-
.0
9
6
.1
1
1
.1
4
2
.0
3
1
.1
7
8
.0
4
0
.0
5
2
.0
0
5
.0
23
.1
62
.2
34*
.1
79
.0
73
.1
10
.0
38
.1
32
.2
31*
.3
66**
1
.2
01*
.3
08**
.2
42**
.3
00**
.2
26*
.2
77**
.3
76**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.5
1
4
.2
9
9
.2
2
6
.1
2
1
.7
3
4
.0
5
2
.6
6
1
.5
7
6
.9
5
8
.8
01
.0
78
.0
10
.0
50
.4
29
.2
31
.6
78
.1
50
.0
11
.0
00
.0
28
.0
01
.0
08
.0
01
.0
13
.0
02
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
21
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
6
6
.1
8
8*
.2
4
6*
*
.0
2
6
.0
7
7
.0
4
4
.1
5
1
.1
9
8*
.1
3
4
.0
98
.0
36
.1
59
.2
10*
.0
07
.2
31*
.2
92**
.1
48
.2
05*
.4
61**
.2
01*
1
.3
47**
.1
01
.3
48**
.1
75
.3
07**
.4
55**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
7
0
.0
4
0
.0
0
7
.7
7
9
.4
0
1
.6
3
5
.0
9
9
.0
3
0
.1
4
6
.2
85
.6
93
.0
84
.0
21
.9
42
.0
11
.0
01
.1
07
.0
25
.0
00
.0
28
.0
00
.2
74
.0
00
.0
56
.0
01
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
22
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
6
3
.3
6
7*
*
.1
8
8*
.1
8
9*
.1
2
9
.1
0
7
.2
0
0*
.4
0
4*
*
.2
6
1*
*
.2
09*
.2
60**
.3
96**
.4
56**
.2
64**
.3
54**
.2
73**
.2
82**
.2
57**
.4
41**
.3
08**
.3
47**
1
.4
50**
.3
87**
.3
95**
.2
79**
.7
09**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
7
5
.0
0
0
.0
4
0
.0
3
8
.1
6
0
.2
4
4
.0
2
9
.0
0
0
.0
0
4
.0
22
.0
04
.0
00
.0
00
.0
04
.0
00
.0
03
.0
02
.0
05
.0
00
.0
01
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
02
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
23
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.1
5
1
.2
6
6*
*
.1
6
8
.2
6
8*
*
.2
8
5*
*
.1
6
9
.2
0
6*
.1
4
4
.1
0
5
.0
33
.1
35
.2
34*
.1
68
.0
05
.1
20
.2
90**
.2
34*
.2
83**
.1
79
.2
42**
.1
01
.4
50**
1
.2
35**
.3
30**
.1
60
.4
79**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.1
0
0
.0
0
3
.0
6
7
.0
0
3
.0
0
2
.0
6
5
.0
2
4
.1
1
7
.2
5
4
.7
18
.1
43
.0
10
.0
66
.9
59
.1
91
.0
01
.0
10
.0
02
.0
50
.0
08
.2
74
.0
00
.0
10
.0
00
.0
82
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
24
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.2
0
1*
.1
7
1
.1
2
3
.0
5
5
.1
0
5
.0
9
2
.0
8
7
.1
2
3
.0
2
6
.0
88
.1
29
.4
14**
.1
69
.1
35
.2
27*
.2
02*
.3
23**
.3
36**
.3
11**
.3
00**
.3
48**
.3
87**
.2
35**
1
.1
93*
.1
47
.4
78**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
2
7
.0
6
2
.1
7
9
.5
4
9
.2
5
5
.3
1
9
.3
4
3
.1
8
0
.7
8
0
.3
39
.1
59
.0
00
.0
65
.1
43
.0
12
.0
27
.0
00
.0
00
.0
01
.0
01
.0
00
.0
00
.0
10
.0
35
.1
09
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
25
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
-
.0
1
9
.2
2
0*
-
.0
3
4
.1
5
5
.0
4
4
.0
4
2
.1
3
4
.3
9
8*
*
.0
8
2
.2
14*
.1
57
.1
79*
.2
99**
.3
50**
.3
29**
.2
23*
.1
14
.1
23
.2
05*
.2
26*
.1
75
.3
95**
.3
30**
.1
93*
1
.1
95*
.4
91**
Sig
.
(2-
tail
ed)
.8
3
4
.0
1
6
.7
1
0
.0
9
0
.6
3
1
.6
5
2
.1
4
6
.0
0
0
.3
7
4
.0
19
.0
87
.0
50
.0
01
.0
00
.0
00
.0
14
.2
13
.1
82
.0
24
.0
13
.0
56
.0
00
.0
00
.0
35
.0
32
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Pea
rso
n
.0
2
3
.0
6
7
.0
6
7
.1
8
8*
.3
0
8*
.2
7
2*
.1
3
3
.1
1
3
.0
7
4
.1
10
.0
19
.2
63**
.3
36**
.1
70
.1
62
.2
04*
.0
78
.1
98*
.2
37**
.2
77**
.3
07**
.2
79**
.1
60
.1
47
.1
95*
1
.4
48**
Y
26
Cor
rela
tion
* *
Sig
.
(2-
tail
ed)
.7
9
9
.4
6
9
.4
6
9
.0
4
0
.0
0
1
.0
0
3
.1
4
8
.2
2
1
.4
2
5
.2
30
.8
34
.0
04
.0
00
.0
63
.0
77
.0
26
.3
97
.0
30
.0
09
.0
02
.0
01
.0
02
.0
82
.1
09
.0
32
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
IT
E
M
Y
T
O
T
Pea
rso
n
Cor
rela
tion
.3
7
6*
*
.5
4
5*
*
.2
8
1*
*
.4
2
3*
*
.4
4
3*
*
.4
0
8*
*
.4
2
1*
*
.5
4
2*
*
.3
7
7*
*
.3
74**
.3
88**
.5
82**
.5
10**
.4
71**
.5
53**
.4
40**
.4
70**
.3
77**
.4
72**
.3
76**
.4
55**
.7
09**
.4
79**
.4
78**
.4
91**
.4
48**
1
Sig
.
(2-
tail
ed)
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
2
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
0
.0
0
0
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
N 1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
1
2
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
12
0
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil output uji daya beda Kedisiplinan Menaati Tata Tertib (variabel X)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ITEM1 61.78 110.961 .482 .893
ITEM2 62.55 112.031 .419 .895
ITEM3 62.29 110.057 .464 .894
ITEM4 61.82 111.059 .455 .894
ITEM5 62.12 109.852 .484 .893
ITEM6 61.96 111.923 .366 .896
ITEM7 62.40 107.066 .533 .892
ITEM8 63.18 109.126 .563 .891
ITEM9 63.35 109.355 .585 .891
ITEM10 62.83 107.350 .607 .890
ITEM11 62.07 110.432 .460 .894
ITEM12 61.88 108.423 .534 .892
ITEM13 61.54 113.023 .397 .895
ITEM14 62.47 111.747 .422 .895
ITEM15 63.02 114.538 .296 .897
ITEM16 62.61 111.602 .403 .895
ITEM17 61.77 109.604 .519 .892
ITEM18 61.72 109.882 .537 .892
ITEM19 61.69 109.778 .514 .892
ITEM20 62.62 109.684 .517 .892
ITEM21 63.01 108.529 .581 .891
ITEM22 62.20 108.481 .520 .892
ITEM23 61.84 109.815 .540 .892
ITEM24 62.46 109.309 .502 .893
Hasil output uji daya beda Kematangan Kepribadian (variabel Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ITEM1 77.04 80.864 .315 .846
ITEM2 77.55 77.577 .490 .840
ITEM3 77.22 82.322 .242 .848
ITEM4 76.98 80.125 .347 .845
ITEM5 76.59 81.202 .380 .845
ITEM6 76.88 80.783 .337 .846
ITEM7 77.07 80.046 .357 .845
ITEM8 77.48 78.285 .483 .841
ITEM9 78.01 80.630 .310 .847
ITEM10 77.88 80.413 .281 .848
ITEM11 77.96 78.797 .301 .849
ITEM12 77.51 77.412 .533 .839
ITEM13 77.38 78.390 .436 .842
ITEM14 77.76 79.059 .399 .844
ITEM15 77.09 77.580 .474 .841
ITEM16 76.79 81.007 .386 .844
ITEM17 76.81 79.988 .404 .844
ITEM18 77.06 80.980 .315 .846
ITEM19 77.40 79.183 .407 .843
ITEM20 76.81 81.484 .297 .847
ITEM21 77.12 79.986 .386 .844
ITEM22 77.23 76.310 .655 .835
ITEM23 76.72 80.558 .420 .843
ITEM24 77.28 79.899 .423 .843
ITEM25 76.89 79.307 .417 .843
ITEM26 76.61 80.761 .371 .845
Hasil output uji reliabilitas Kedisiplinan Menaati Tata Tertib
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil output uji reliabilitas Kematangan Kepribadian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 26
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.897 24