hubungan antara ownership structure, … · lagi^^) tryas(mengenang kita besar bersama di ae)...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL
CAPITAL PERFORMANCE DAN INTELLECTUAL CAPITAL
DISCLOSURE
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
FITRI ROHMAH IZZATI
F 0306040
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul
HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL
CAPITAL PERFORMANCE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL
DISCLOSURE
Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji
skripsi.
Surakarta, 3 januari 2011
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak
NIP 19800530200501 2 016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, 2011
Tim Penguji Skripsi
1 Drs. Yacob Suparno, M.Si, Ak. Ketua (............................)
. NIP 19521011198003 1 002
2 Sri Suranto, SE, M.Si.Ak Anggota (............................)
NIP 19720305199702 1 001
3 Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak. Pembimbing (............................)
NIP 19800530200501 2 016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan (Ar Rahman)
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Muhammad ; 7)
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan
Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
demikian itulah kemenangan yang agung. (At-taubah; 111)
Perbedaan antara yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada
tekad seseorang (Tommy Lasorda)
Bergabunglah dengan sekumpulan besar manusia yang telah
menyuburkan tempat-tempat gersang dalam hidup dengan kebaikan hati
(Hellen Keller)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Allah SWT
Yang tak pernah meninggalkanku, sejauh apapun aku dariNya Ibu.....Ibu.....Ibu.......dan Almarhum Ayah tercinta
Untukku yang masih harus senantiasa belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Special Thanks to…….
Kepada yang selama ini selalu mewarnai sejarah hidupku…
Ibu…ibu…..ibu…….ananda tidak mampu membalas jasamu yang demikian besar sejak engkau mengandung, melahirkan, merawat dan mengenalkanku pada dunia..tapi pasti Allah pasti akan
membalas jasa-jasamu yang tak terkira…
Almarhum ayah tercinta….engkau inspirasi yang melangit dan sungguh ananda memang belum yakin sanggup meneladani engkau sepenuhnya. Tapi ananda akan berusaha memberikan yang terbaik…banyak hal berubah setelah engkau tak ada tapi ananda belajar lebih banyak untuk
memaknai dan berjuang. Mohon maaf atas segala janji yang belum sempat ananda tepati. Semoga Allah memberikan tempat terbaik….
Dina dan Rima, mohon maaf belum bisa menjadi teladan dan kakak yang baik, ayo bersama-sama menjadi anak solehah, karenamungkin hanya inilah “hadiah kecil” yang bisa kita berikan pada ibu
dan bapak.
Keluarga besar boyolali, mbah kakung, mbah putri (mohon maaf jarang nginep dan bantu-bantu), mbak tutik dan om totok beserta nafi, ferda, bilqist (ayo dolan-dolan dan traktiran lagi, nafi sekolah yang bener, jangan main PS terus) bulik Ruth, om ndoko, merza, sarah (merza sekolah yang baik, hidup itu berjuang! Sarah dikurangi yo manjane) om sidiq, bulik nur, fia dan semua yang belum
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Almamaterku tercinta Universitas Sebelas Maret Surakarta, Allah memberiku sebuah ‘madrasah” tempat bertemunya banyak hal baru yang membuatku menjadi lebih bermakna disbanding aku
yang sebelumnya.
Pembimbingku, Ibu Lulus Kurniasih, mohon maaf jika saya banyak merepotkan atau ada masa-masa bandel. Terima kasih atas kesabaran dan ketelatenan ibu dalam membimbing saya.
Pak Timin yang selalu memberikan kemudahan. Matur nuwun pak, ketemu fotonya. Jangan-jangan yang nggak mau saya pendadaran itu ya pak timin J
Dosen-dosenku di Akuntansi FE UNS, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga menjadi amal jariyah bapak ibu semuanya
Empat Rumah Cinta, HMJ Akuntansi, KEI, BPPI, SIM BEM UNS…(kalian menemukanku dalam kondisi bagai sebuah gelas yang kosong, mengisiku sedikit demi sedikit, dan aku bisa menjadi
seperti ini, salah satunya adalah karena tempaan kalian)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Keluarga tercinta HMJ Akuntansi, mas Danang (kenapa ya selalu surprise gitu kalo ketemu) mas Fijri (maaf ya mas > <) presidium 2008, hanny bunny sweety (kapan kita jadi accounting anjel
lagi^^) Tryas(mengenang kita besar bersama di AE) alfin, puput (Thanks AMOSnya put), fela, finik (thanks dah ngajarin aku SPSS), AE periode 2008 (awang, fitrah, rofi, mas hendra),terima kasih
untuk masa-masa belajar bahwa tawazun itu tidak mudah…Who is the best???? Accounting Society!!^^
Keluarga tercinta KEI FE UNS, mb septi, mb oshin, mb tanti, ibu-ibunya kei yang qowy, jazakillah atas semua ilmunya, akh taufik (saya belajar banyak dari antum, terutama buku yang antum
tinggalkan untuk KEI itu lho…dan jazakallah tausiyahnya dan wejangan-wejangan antum termasuk mengingatkan skripsi), akh andy, akh angga (kok sabar punya vice bandel), akh rahmat dkk,yang belum bisa penulis sebutkan satu persatu..Dakwah akan terus maju dalam dekapan ukhuwah dan
ilmiah tercipta dengan belajar…Ekonomi Islam!!! Subhanallah! Allahu Akbar!
BPPIku tercinta, tempatku pertama mengenal dakwah dan indahnya ukhuwah ..kabid dan korwat PPSDU Alm Akh adi wardana dan ukh Isty (afwan ya mb, dulu nakal banget, sekarang kena
batunya), akh khayat, mb ima, dan jajaran PHT 2007, mb indah (dan jajaran PHT 2008, walau Cuma setengah tahun, ruhnya terasa ya)…
SIM BEM UNS (sekarang Alhamdulillah, SIM UNS ^^)tercinta, Hasan, Kunto, Aptika (anti pendengarku yang baik..semoga aku bisa menjadi demikian, aku g kemana-mana dulu kok),
Nungma (aku banyak bermuhasabah dengan tulisan-tulisanmu, taknantikan lagi^^), Ulfa, Arum (kapan ya aku bisa sesemangat arum, salut), woro (semangat untuk kepengurusan baru!!) Aulia
(ayo bu, skripsi….)dan adhek-adhek, tatang (pak direktur inspiratif), fair, angga, tori, visiyo (afwan banyak mendholimi), ghufron (afwan ya dhek), kalis (akhwat itu nggak harus lelembut), dewi, prita
(kurang 48rb mpe skrg > <), erni (apa kabar media?), semangat jadikan SIM sentra keilmiahan UNS!! untuk rekan-rekan BEM, mhn maaf selama ini belum berkontribusi.
Tim PHK APM FoSSEI komisariat Surakarta, Akh willy (subhanallah, sekarang sudah presnas) Akh tofik (jadi ke BEM, akh?), akh anwar, akh Isa (afwan ya, seringnya nggak balas sms, maklum
orang sibuk :p), akh dzikri, akh puji, akh adhi, dan special untuk ukhti ine (jazakillah sudah menemani tiap kali rapat > <), keluarga besar Al Es’af, apa kabar??
Kakak-kakakku yang luar biasa…Mb Fa (banyak yang dulu asing untukku, tapi engkau menuntunku seperti seorang ibu), Umi Lina (afwan ya mbak kalo fitri nakal jiddan), mb cipha
(konsultan amanah jarak jauh), mb iend (ayo mb kita kejar bersama), mb mari (konsultan skripsi jarak jauh), mas yoga (syukron untuk pengingatan skripsinya, kabar-kabar lagi mas), mb Rini
( jazakillah sudah mengenalkan ke SIM)
’06 luar biasa, kiky (afwan banyak mendholimi anti, tausiyah-tausyahmu itu selalu bisa menjagaku, tetap semangat^^), Ayut (aku mengingat banyak nasihatmu, dan pengingatan-pengingatanmu, keras tapi memang itulah yang kubutuhkan), Maya (nggak bisa menang kalo debat sama may),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
hesti (ingat polosnya kita masuk nias^^), Ery (pendengar setia, jaga kesehatan ya ukh, aku juga akan berusaha), fani, nur (afwan banyak ganggu dan aku memang loadingnya lama kalo diajak guyon), Efi (apa kabar sukabumi?) awang (afwan tapi mungkin inilah yang bisa saya lakukan),
Bardjos (jazakallah penyemangatnya), Tony (selesai kompre, segera skripsi), sugi, fauzi, ricky, oka, amri (jazakallah membelajarkan saya banyak hal, tapi antum sendiri bagaimana)
Adhek-adhekku yang Luar Biasa…
’07 solidkan ya, rini (thanks lappynya dan masakannya), puspa, alfinna (nduk,kuliahnya yo!), dewi lis, dewi ut, retna, riesa, lisa, sugeng, hero, farid, yoga, yana (semangat jadi vice direktur ya), lestyo,
rizal, dan yang belum bisa penulis sebutkan satu persatu.
’08 yang subhanallah maya (mungkin berat tapi di perjalanan akan ada kawan-kawan menopang), tika (tetap semangat dan jadilah pembelajar sejati^^), sabil, retno, suryati (paper kita kok nggak ketahuan nasibnya), isna, wilis, fadhil, rena (semangat kuliah, semangat amanah, semangat kue
susnya juga^^), umi, syukron (perjalanan masih panjang, dan disanalah kedewasaan akan muncul, jzk lappynya), rachman (dengarkan dulu baru ditanggapi ya^^potensi bukan untuk ditunggu, tapi dicari dan dimanfaatkan), Arif (manusia akan terus “hidup”, ketika dia belajar, bener kan dhek?
..abu-abu pun bisa jadi putih^^) lukman (hayo,mana gantungan yang katanya mau dikasih ke mb) Mu’thi (mb akan berusaha menepati janji) , zulfikar (alumni temilnas wariskan ke adhek2), adhib (formi….), havid, kalian generasi luar biasa, jadikan setiap saat untuk belajar, dan jadilah orang-
orang luar biasa
’09 yang selalu semangat, Sandra (belajar dan belajar,…) Sari (kalo nggak diungkapkan, nanti mengendap di hati lho), Yeni (rasakan tiap jejak langkah), novita (potensimu dijaga ya nduk),
wulan (pahami dulu sebelum bertindak), ami’ (naik turun boleh, tapi usahakan stabil ya), laili (jaga kesehatan, keep fight!!), anisa, shinta,fifi (jangan takut menjadi lebih baik, esti (bangkitkan
dirimu!!)
Kepenatan itu hilang ketika kalian hadir dan semangat itu menyala ketika kita berbagi, Adhek-adhekku yang kucintai karena Allah, semoga ukhuwah ini tak akan berkurang walau waktu kian
sempit dan jarak kian terbentang…
Fathiyaers, mb u’un. Fovi, gita, fani, cita, tanpa kalian fathiya nggak rame. Jazakumullah khoir membuat kos lebih warna-warni.
Tak kalah indahnya sekian lingkaran yang kulewati, jazakumullah khoiran katsira atas segala hal yang telah kudapat, ilmu, ukhuwah, semangat yang tak terkira….
Empat setengah tahun yang akan menjadi salah satu sejarah hidupku. disinilah aku bermula, tapi bukan untuk berakhir..kan kuhadapi kembali madrasah kehidupan yang akan senantiasa
mengajarkan apa artinya hidup dan berjuang. Sekali lagi, Jazakumullah Khair…..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas`segala rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tentunya berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas sebelas Maret
2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak. Selaku Ketua jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
3. Ibu Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan membantu penulis dalam proses penulisan skripsi
4. Ibu Christyaningsih Budiwati, SE, M.Si, Ak. selaku pembimbing
akademik. Terima kasih atas bimbingannya selama ini.
Penulis menyadari karya ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
memohon maaf yang atas segala kekurangan. Akhir kata, penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Surakarta, 3 Januari 2011
penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
ABSTRAK………………………………………………………………… ii
ABSTRACT……………………………………………………………….. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………… iv
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. v
MOTTO…………………………………………………………………… vi
PERSEMBAHAN………………………………………………………… vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… xi
DAFTAR ISI……………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………….. 5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….. 6
E. Sistematika Penulisan…………………………………………….. 6
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………. 8
A. Agency Teory dan Stakeholder Teory…………………………… 8
B. Ownership Structure……………………………………………… 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
C. Intellectual Capital…………………………………………… 10
D. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran………….. 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………….. 15
A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………… 15
B. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel……………. 15
C. Jenis dan sumber data…………………………………………… 18
D. Definisi variabel dan pengukurannya……………………………… 18
E. Metode analisis data……………………………………………… 23
1. Uji asumsi klasik…………………………………………………. 23
1.1 Uji normalitas…………………………………………………. 23
1.2 Uji multikolinieritas…………………………………………… 24
1.3 Uji autokorelasi……………………………………………….. 24
1.4 Uji heteroskedastisitas…………………………………… 25
2. Uji Identifikasi model…………………………………………….. 26
1.1 Membangun diagram jalur…………………………………… 26
1.2 Uji goodness of fit………………………………………….. 26
1.3 Uji kausalitas model………………………………………….. 29
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………. 30
A. Deskripsi Data…………………………………………………….. 30
1. Seleksi sampel……………………………………………………. 30
2. Statistik deskriptif…………………………………………………. 34
B. Uji asumsi klasik……………………………………………… 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
1. Uji normalitas……………………………………………………. 35
2. Uji multikolinieritas……………………………………………… 38
3. Uji autokorelasi…………………………………………………… 39
4. Uji heteroskedastisitas…………………………………………… 40
C. Uji identifikasi model……………………………………………… 41
1. Menggambar diagram jalur……………………………………… 41
2. Uji goodness of fit……………………………………………….. 42
3. Uji kausalitas model…………………………………………… 44
BAB V KESIMPULAN………………………………………………….. 49
A. Kesimpulan………………………………………………………… 49
B. Keterbatasan……………………………………………………….. 50
C. Rekomendasi………………………………………………………. 50
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 52
LAMPIRAN………………………………………………………………. 55
LAMPIRAN 1…………………………………………………………….. 55
LAMPIRAN 2……………………………………………………………… 56
LAMPIRAN 3…………………………………………………………….. 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
III.I Item pengungkapan IC…………………………………………… 20
IV.I Ketersediaan annual report dan laporan keuangan perbankan…. 31
IV.2 Jumlah pengungkapan item intellectual capital……………………. 32
IV.3 Descriptif statistic……………………………………………………… 34
IV.4 Ringkasan pengujian kolmogorov smirnov…………………………. 36
IV.5 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi pertama…….. 36
IV.6 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi kedua………. 37
IV.7 Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi ketiga……...... 37
IV.8 Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai
variabel independen dalam model ownership structure terhadap
IC performance………………………………………………………….. 38
IV.9 Hasil uji multikolinieritas IC performance sebagai
variabel independen dalam model IC performance terhadap
IC disclosure……………………………………………………………… 38
IV.10 Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai
variable independen dalam model ownership structure terhadap
IC disclosure………………………………………………………………. 38
IV.11 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test…………………………….. 39
IV.12 Hasil uji Goodness of fit model…………………………………… 43
IV.13 Hasil output regresi……………………………………………….. 44
IV.14 Standardized total effect…………………………………………………. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
IV.15 Standardized direct effect…………………………………………… 45
IV.16 Standardized indirect effect………………………………………… 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR GAMBAR
II.I Kerangka teoritis hubungan antar variabel……………………… 14
IV.1 Hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC performance……… 40
IV.2 Hasil uji heteroskedastisitas IC performance terhadap
IC disclosure…………………………………………………………….. 40
IV.3 Hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC disclosure
IV.4 Gambar model awal……………………………………………… 42
IV.5 Gambar hasil uji identifikasi model…………………………….. 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HUBUNGAN ANTARA OWNERSHIP STRUCTURE, INTELLECTUAL
CAPITAL PERFORMANCE, DAN INTELLECTUAL CAPITAL
DISCLOSURE.
FITRI ROHMAH IZZATI
F0306040
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan tidak langsung antara ownership structure, dan intellectual capital disclosure dengan memposisikan intellectual capital performance sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Variabel independen penelitian ini adalah ownership structure yang diproksikan dengan managerial ownership, dihitung dari persentase kepemilikan manajerial perusahaan. Variabel moderasi penelitian ini adalah IC performance yang diukur dengan VAIC dengan kompponen human capital, structural capital dan relational capital. Variabel dependen penelitian ini adalah IC disclosure yang dihitung dengan indeks pengungkapan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan antara ownership structure dan IC performance tidak signifikan. Dmikian pula hubungan IC performance terhadap IC disclosure. Hubungan ownership structure terhadap IC disclosure secara langsung, menunjukkan hasil signifikan. Kesimpulannya, IC performance tidak dapat menjadi variabel pemoderasi untuk hubungan antara ownership structure dengan IC disclosure.
Kata kunci : Ownership structure, IC performance, IC disclosure, variabel moderasi, hubungan tidak langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ASSOCIATION BETWEEN OWNERSHIP STRUCTURE,
INTELLECTUAL CAPITAL PERFORMANCE, AND INTELLECTUAL
CAPITAL DISCLOSURE
FITRI ROHMAH IZZATI
F0306040
Abstract
This research aims to investigate the indirect relationship between ownership structure, intellectual capital performance and intellectual capital disclosure. Samples in this research are listed banks in BEI between 2007-2009.
Independent variable in this research is ownership structure. independent variable is measured by proportion of managerial ownership. Intervening variable in this research is IC perfomance measured by VAIC. Dependent variable is C disclosure measured by disclosures index.
Result of analysis indicates that there is insignificant assosiation between ownership strucuture and IC performance. There are not different finding for IC performance and IC disclosure. But we find there is significant assosiation between ownership structure and IC disclosure. It shows that IC performance can’t become moderating variable for assosiation of ownership structure and IC disclsure.
Keywords : ownership structure, IC disclosure, IC performance. Moderating variable, indirect association.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini
memaksa perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar
dapat bertahan dengan cepat, perusahaan mengubah dari bisnis yang
didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based
business (Suwarjuwono, 2003).
Perusahaan memiliki tujuan untuk menciptakan value added.
Walaupun demikian, banyak entitas bisnis yang belum menemukan jawaban
tepat, nilai lebih apa yang dimiliki oleh perusahaan. Ketika akan menciptakan
value added, maka dibutuhkan ukuran tepat tentang physical capital (dana
keuangan) dan intellectual potential (Ulum, 2008). Value added sendiri dapat
berasal dari kemampuan berproduksi suatu perusahaan sampai loyalitas
pelanggan terhadap perusahaannya (Suwarjuwono, 2003).
Seiring dengan perubahan ekonomi berbasis pengetahuan maka
kemakmuran perusahaan akan bergantung pula pada penciptaan transformasi
dan kapitalisasi pengetahuan itu sendiri. Apabila perusahaan-perusahaan
tersebut mengacu pada perkembangan yang ada, yaitu manajemen yang
berbasis pada pengetahuan, maka perusahaan-perusahaan di Indonesia akan
dapat bersaing dengan menggunakan keunggulan kompetitif yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
melalui inovasi-inovasi kreatif yang dihasilkan oleh modal intelektual
(Ongkorahardjo, 2008).
IC merupakan salah satu aspek esensial yang menjadi salah satu aspek
kesuksesan perusahaan. IC yang dimaksud dalam hal ini terdiri dari human
capital, structural capital (internal structure), dan relational capital (external
structure). Human capital merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan yang berupa inovasi, fleksibility, toleransi, motivasi, kepuasan,
kapasitas belajar, loyalitas dan pelatihan serta pendidikan formal. Internal
structure merupakan pengetahuan keorganisasian berupa intellectual
properties, contract, databased, informations, systems, culture, (CIMA,
2000). Structurel capital juga dinyatakan sebagai kemampuan perusahaan
dalam menjangkau pasar (Petras, 1996 dalam Damayanti, 2009). Relational
capital atau yang disebut juga customer capital merupakan pengetahuan
mengenai mata rantai alur pasar suatu produk, pelanggan, pemasok, dan
menjalin hubungan baik dengan pemerintah (Bontis, 2000).
IC juga merupakan salah satu pembentuk keunggulan kompetitif dalam
pasar dan menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik. Pengukuran
terhadap IC secara berkelanjutan akan meningkatkan matrik informasi strategi
mengimplementasikan, meningkatkan pengungkapan, benchmark
performance, dan prediksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Marr,
et al, 2003)
Ownership structure merupakan salah satu mekanisme governance
yang memungkinkan berkontribusi dalam IC performance, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
direpresentasikan melalui dewan direksi yang ditunjukkan melalui bentuk
insentif pemilik perusahaan terhadap IC performance. IC merupakan aspek
esensial dalam perusahaan yang merupakan sumber kesuksesan. Diperlukan
telaah terhadap efisiensi dalam perusahaan terhadap investasi IC (saleh, et al,
2007).
Pada umumnya, muncul perbedaan kepentingan antara pihak
manajemen dengan pihak stakeholder. Perbedaan kepentingan antara pihak
manajemen dan pihak stakeholder menyebabkan terjadinya agency cost.
Agency cost dapat ditekan dengan kepemilikan saham oleh manager
(managerial ownership) atau menggunakan dewan direksi yang
bertanggungjawab mengawasi manajer demi kepentingan investor (Saleh, et
al, 2007)
Dengan adanya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan
pihak stakeholder, maka diperlukan transparasi dalam pelaporan dan
pengungkapan. Transparasi sebagai salah satu aspek corporate governance
menuntut organisasi untuk melakukan pengungkapan baik yang bersifat wajib
(mandatory) maupun sukarela (voluntary). Pemegang saham (dalam hal ini
merupakan pemilik dari pihak manajemen) berhak mengetahui aktivitas
perusahaan yang mempengaruhi mereka termasuk keberadaan intangible
assets.
Laporan keuangan tradisional telah dirasakan gagal untuk dapat
menyajikan informasi IC. Ketiadaan informasi ini akan menyesatkan dan
mempengaruhi kebijakan perusahaan (Suwarjuwono, 2003). Padahal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
akuntabilitas organisasi tidak hanya terbatas pada kinerja ekonomi atau
keuangan saja sehingga perusahaan dirasakan perlu melakukan pengungkapan
IC.
Pengungkapan yang bersifat sukarela bergantung pada keputusan
manajemen untuk memasukkannya ke dalam laporan keuangan atau tidak.
Pengungkapan yang lebih besar dapat mengurangi ketidakpastian pada
investor dan mengurangi biaya modal. Salah satunya alasan perlunya review
terhadap IC disclosure adalah adanya asimetri informasi yang berkembang
seiring dengan proporsi nilai perusahaan yang diakibatkan peningkatan
intangible assets (Bontis, 2002) sehingga sebaiknya informasi mengenai IC
dapat diperluas untuk mengkaitkan nilai perusahaan dengan menyediakan
dugaan yang baik mengenai posisi laporan keuangan perusahaan kepada
investor.
Sehubungan dengan paparan tersebut, melihat adanya hubungan antara
ownership structure dan intellectual capital performance oleh Saleh, et.al
(2007), hubungan antara intellectual capital performance (ICP) terhadap
intellectual capital disclosure (ICD) oleh Williams (2001), serta hubungan
antara Ownership structure dengan intellectual capital disclosure (ICD) oleh
Firer dan Williams (2003) maka peneliti termotivasi untuk melihat apakah
terdapat hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung diantara
ketiga variabel tersebut ketika intellectual capital performance diposisikan
sebagai variabel mediasi. Oleh sebab itu peneliti memilih topik tersebut untuk
menindaklanjuti penelitian-penelitian tersebut. Adapun judul penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
adalah “hubungan antara ownership structure, intellectual Capital
performance, dan intellectual capital disclosure.” Penelitian ini tidak secara
utuh mengadopsi tetapi menggabungkan ketiga penelitian tersebut dengan
menempatkan ICP sebagai variabel intervening.
Penelitian ini menguji apakah terdapat hubungan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung antara ownership structure terhadap IC
performance dan IC disclosure pada perbankan di Indonesia dengan
menggunakan metode analisis jalur (path analisys) sebagai metode penelitian,
dengan alat uji menggunakan AMOS 6 dan SPSS 16.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang hendak dijawab
melalui penelitian ini, adalah :
1. Apakah terdapat hubungan langsung antara ownership structure dengan IC
performance ?
2. Apakah terdapat hubungan langsung IC performance dengan IC
Disclosure?
3. Apakah terdapat hubungan tidak langsung antara ownership structure, IC
disclosure dengan IC performance sebagai variabel mediasi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka masalah yang hendak
dijawab melalui penelitian ini, adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Untuk mengetahui hubungan langsung antara Ownership Structure dengan
IC Performance,
2. Untuk mengetahui hubungan langsung IC performance dengan IC
Disclosure,
3. Untuk mengetahui hubungan tidak langsung antara Ownership Structure,
IC Disclosure dengan IC Performance sebagai variabel mediasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian berjudul “Hubungan antara ownership structure, IC
performance dan IC disclosure” ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Memberikan kontribusi penelitian terkait IC pada perbankan
2. Dari hasil penelitian, keterbatasan dan rekomendasi yang diajukan oleh
peneliti, diharapkan penelitian tentang IC ini dapat ditindaklanjuti dan
dikembangkan baik di sektor perbankan maupun industri yang lain.
3. Bagi industri perbankan, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan
pengetahuan tentang praktik IC performance dan IC disclosure terkait
dengan ownership structure sebagai salah satu mekanisme good
governance.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini meliputi tinjauan pustaka, kerangka teoritis, dilanjutkan dengan
penelitian terdahulu yang dikembangkan (hipotesis)
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai desain penelitian, populasi, sample, dan teknik
sampling; pengukuran variabel; sumber data; metode pengumpulan data; serta
metode analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut,
dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah
dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian, dan saran-saran yang
diajukan untuk penelitian selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Agency Teory dan Stakeholder Teory
Jensen dan Meckling, (1976) dalam Li, et al (2006) menyatakan agen
dituntut untuk bertindak sesuai dengan keinginan pemilik, untuk mencegah
masalah keagenan dimana timbul konflik karena agen akan cenderung
bertindak untuk kepentingan pribadi maka akan timbul biaya keagenan.
Di dalam suatu perusahaan, adanya perbedaan kepentingan antara
pihak manajemen dengan pihak stakeholder menyebabkan terjadinya agency
cost. Agency teory menunjukkan bahwa level pengungkapan informasi secara
sukarela berfungsi untuk menghubungkan pemilik perusahaan dan pihak
manajemen perusahaan.
IC juga didasari teori stakeholder dimana teori ini mempertimbangkan
posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Riahi-Belkaoui dalam Ulum
(2008) menyatakan bahwa kelompok stakeholder inilah yang menjadi
pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak
mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan. Dalam
pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders dan bukan
hanya sekedar shareholders. Kelompok-kelompok stake tesebut meliputi
pemegang saham, karyawan, customers, suppliers, kreditor, pemerintah dan
masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Teori ini mengungkapkan bahwa manajemen diharapkan melakukan
aktivitas yang dilakukan pemegang saham dan pemegang saham berhak untuk
mengetahui informasi tentang aktivitas perusahaan yang mempengaruhi
mereka (Guthrie et al 2004).
B. Ownership Structure
Kepemilikan saham oleh pemegang saham dalam suatu perusahaan
berbeda dengan perusahaan lain dalam hal sruktur kepemilikannya. Perbedaan
ini dapat mempengaruhi hubungan agensi dalam perusahaan tersebut
(Damayanti, 2009).
Agency cost meningkat ketika ownership structure menjadi lebih
tersebar. Hal ini disebabkan,perusahan yang memiliki ownership structure
tersebar menjadi subyek konflik kepentingan dibandingkan perusahaan yang
memiliki ownership structure terkonsentrasi (Oliviera,et al, 2008) dan biaya
keagenan dapat ditekan dengan kepemilikan saham oleh manajer (Eng dan
Mak, 2003).
Dalam perusahaan, pihak manajemen dapat memiliki peran ganda yaitu
peran sebagi pemegang saham selain sebagi pengelola perusahaan.
Managerial ownership atau disebut juga insider ownership adalah situasi
dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer
sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan (Hadinata, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
C. Intellectual Capital (IC).
Definisi IC antara lain seperti diungkapkan oleh Marr and Schiuma
dalam CIMA (2000) yang menyatakan “IC is the group of knowledge assets
that are attributed to an organization and most significantly contribute to an
improve competitive position of this organization by adding value to defined
key stakeholders.” Klein dan Prusak dalam Suwarjuwono dan Kadir (2003)
menyatakan bahwa “….we are define IC operationally as intellectual material
that has been formalized, captured, and leveraged to produce higher value
assets.”
Beberapa pakar menyampaikan garis besar IC yang mencakup human
capital, structural capital, dan relational capital. Human capital didefinisikan
sebagai knowledge, skill, dan experience yang dimiliki oleh karyawan (CIMA,
2000).
Structural capital merupakan aset perusahaan yang berupa kepemilikan
sistem, software, jaringan distribusi, dan supply chain perusahaan. Petras
(1996) dalam Damayanti (2009) menyebutkan bahwa structural capital juga
meliputi kemampuan perusahaan dalam menjangkau pasar. Widyaningrum
(2004) menyatakan bahwa structural capital merupakan sarana prasarana
yang mendukung kinerja karyawan.
Ketiga, relational capital atau yang disebut dengan customer capital
merupakan hubungan baik yang dijalin perusahaan dengan pihak luar
(Damayanti, 2009). Relational capital juga dapat berupa pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mengenai mata rantai alur pasar suatu produk, pelanggan, pemasok, dan
menjalin hubungan baik dengan pemerintah (Bontis, 2000).
1. IC Performance
IC dinilai krusial dalam pembentukan competitive advantage dan
performa perusahaan. Kegagalan laporan keuangan dalam ekonomi berbasis
pengetahuan dan bertambahnya gap diantara pasar dan nilai buku,
menunjukkan pentingnya pengukuran nilai IC dan performanya.
Banyak metode dapat digunakan dalam pengukuran nilai IC antara
lain digunakan dengan EVA dan MVA (Bontis, 1999), tobin’q (Tobin, 1969),
kalkulasi intangible assets (Stewart, 1997) Matching Assets to Earning (Lev,
2001), serta Value added Intellectual capital coefficient (Pulic, 1998). Value
added Intellectual capital coefficient atau dikenal dengan VAIC merupakan
salah satu metode untuk mengukur nilai moneter dari IC yang didasarkan pada
asumsi hasil laba premium perusahaan dari IC. Dengan kata lain VAIC
mengukur efisiensi intellectual capital dalam membentuk nilai perusahaan
(Saleh, et al, 2007).
2. IC Disclosure
Informasi intellectual capital sangat penting bagi para stakeholder
dalam peranannya untuk mengambil keputusan. Dalam konteks agency,
pengungkapan yang semakin besar akan mengurangi ketidakjelasan yang
dihadapi oleh investor dan akan mengurangi firm’s cost (Li, et al, 2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Intellectual capital merupakan bagian dari voluntary disclosure.
Voluntary disclosure diukur dari pengungkapan yang bersifat non mandatory
baik yang tercakup dalam pelaporan manajemen dan analisis dalam annual
report (Eng dan Mak, 2003). Sejak laporan keuangan berfokus pada pelaporan
perusahaan secara finansial, maka penambahan pengungkapan terkait
teknologi perusahaan diharapkan dapat menyediakan informasi dalam proses
pembentukan nilai atau IC (Saleh, et al, 2007).
D. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran
Beberapa penelitian terkait IC menunjukkan adanya hubungan antara
ownership structure, IC performance, serta IC disclosure. Saleh,et.al, (2007)
meneliti pengaruh ownership structure terhadap IC performance terhadap
perusahaan yang listing di MESDAQ Malaysia. Dalam penelitian ini
ditunjukkan bahwa family ownership berhubungan negatif terhadap IC
performance, governance ownership dan foreign ownership tidak
berhubungan dengan IC performance, sedangkan kepemilikan manajerial
berhubungan insignificant dan positif dengan IC performance.
Penelitian Eng dan Mak (2003) menguji pengaruh ownership structure
dan board composition terhadap voluntary disclosure. Ownership structure
diproksikan dengan managerial ownership, blockholder ownership dan
government ownership. Sedangkan board composition diproksikan dengan
persentase dari independent director. Hasilnya adalah managerial ownership
yang rendah dan government ownership akan meningkatkan disclosure.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Firer and William (2003) melakukan penelitian untuk melihat hubungan
asosiasi antara tiga struktur kepemilikan yang terdiri dari ownership diffusion,
percentage of inside director ownership dan government ownership, terhadap
voluntary IC disclosure di perusahaan publik di singapura yang terdaftar.
Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan publik singapura cenderung rendah
dalam pengungkapan voluntary disclosure yang terkait dengan IC.
Penelitian yang dilakukan Li,et al (2006) mengenai hubungan IC
disclosure dengan corporate governance structure terhadap perusahaan
United Kingdom. Variabel independen yang diuji antara lain proporsi direktur
non eksekutif yang independen, role of duality, ownership structure
(ownership diffusion), komite audit dan frekuensi pertemuan atau rapat komite
audit dengan IC disclosure sebagai variabel dependen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua variabel signifikan terhadap IC disclosure kecuali
untuk variabel role of duality.
Penelitian Williams (2001) menguji hubungan antara IC performance
dan IC disclosure terhadap annual report perusahaan public yang terdaftar di
United Kingdom antara tahun 1996 sampai tahun 2000. IC performance yang
diukur dengan VAIC, sedangkan IC disclosure diukur dengan variasi yang
digunakan Cooke (1989) dengan 71 item (21 dieliminasi) dengan metode
disclosure index dengan skor 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak
diungkapkan. Hasilnya tidak ada indikasi sebuah hubungan yang sistematis
antara IC performance dan kuantitas pengungkapan (disclosure). Hubungan
negatif ini dimungkinkan karena perusahaan yang direkomendasikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
menurunkan pengungkapan IC ketika jangkauan performa melewati level
kemungkinan hilangnya competitive advantage.
Manajer sebaiknya mengungkapkan informasi intellectual capital
dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dengan menyediakan dugaan
yang baik bagi investor mengenai posisi keuangan perusahaan (Li, et al ;
2008)
Dari uraian tersebut maka dapat dikembangkan suatu kerangka teoritis
sebagai dasar penentuan hipotesis dalam skema sebagai berikut :
Gambar II.1
Kerangka teoritis hubungan antar variabel
Dari uraian di atas maka hipotesis yang dikembangkan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
H1: Ownership structure memiliki hubungan langsung dengan IC
performance
H2: IC performance memiliki hubungan langsung dengan IC disclosure.
H3: Ownership structure memiliki hubungan tidak langsung dengan IC
disclosure.
OS
ICP
ICD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian ini merupakan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis menjelaskan sifat hubungan tertentu atau menentukan perbedaan
antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam
suatu situasi.
Hubungan variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan
korelasional. Hubungan korelasional mengidentifikasi faktor-faktor penting
yang berkaitan dengan masalah. Dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan
masalah adalah ownership structure, IC performance dan IC disclosure.
Pengujian ini akan menguji identifikasi model dengan AMOS untuk melihat
fit model dan hubungan langsung antara ownership structure dengan IC
performance, hubungan langsung IC performance dengan IC disclosure serta
hubungan tidak langsung ownership structure dan IC disclosure. Ada tidaknya
hubungan tidak langsung akan menunjukkan apakah IC performance bisa
menjadi variabel mediasi.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Data penelitian dapat dikumpulkan sekaligus pada waktu tertentu (satu
titik waktu) atau dikumpulkan secara bertahap dalam beberapa waktu yang
relatif lebih lama tergantung pada karakteristik masalah yang akan dijawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Penelitian ini dilakukan dengan cross sectional, yaitu penelitian yang datanya
dikumpulkan sekaligus pada periode tertentu dan mencerminkan keadaan pada
suatu saat tertentu (Sekaran, 2006).
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau
hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2007-2009. Seluruh data yang digunakan dalam penelitian merupakan
data sekunder dan diambil dari laporan keuangan dan annual report
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2007 sampai dengan 2009.
Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Teknik
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan. pengambilan
sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian, maka sampel penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2007
sampai 2009.
Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Bank umum di Indonesia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia.
b. Bank umum di Indonesia yang menerbitkan Laporan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 sampai dengan
2009,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dipublikasikan
oleh www.idx.co.id, dan situs website perusahaan.
d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang disajikan
dalam rupiah
Sektor perbankan dipilih karena bank termasuk industri jasa dimana
industri ini memperoleh pendapatannya atau yang produknya dari aktivitas
pemberian jasa atau pelayanan, Dengan kata lain industri jasa mendapatkan
sebagian besar pendapatannya melalui knowledge. Knowledge merupakan
assets penting yang harus dilaporkan kepada pemegang saham maupun pada
stakeholdersnya (Damayanti, 2008). Menurut Firer dan Williams (2003) dalam
Ulum (2008) industri perbankan memiliki IC paling intensif. Dari aspek
intelektual, karyawan di sektor perbankan lebih homogen daripada sektor
ekonomi lainnya.
Tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dipilih karena alasan
keberadaan data dan untuk tercukupinya data dalam melakukan pengujian.
Tahun 2007 dipilih sebagai tahun mulai dipilihnya data-data yang
berhubungan dengan ownership structure, IC performance dan IC disclosure.
Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun terakhir yang digunakan karena
melihat annual report dan laporan keuangan yang tersedia dalam website BEI
dan website masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
C. Jenis dan Sumber Data
Pada dasarnya data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari responden (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu annual report dan laporan keuangan.
Data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2007 sampai tahun 2009 diperoleh melalui website BEI yaitu
www.idx.go.id.
2. Data keuangan yang diguakan untuk mencari nilai Value Added
Intellectual Capital (VAIC) dan managerial ownership menggunakan
financial statement yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan
website perusahaan.
3. Data disclosure yang digunakan untuk mencari ICD menggunakan annual
report yang diperoleh dari website www.idx.co.id dan website perusahaan.
D. Definisi Variabel dan Pengukurannya
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam
yaitu variabel dependen, variabel intervening/mediasi, dan variabel
independen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Intellectual capital
disclosure. Variabel dependen yang digunakan menggunakan proksi
intellectual capital disclosure (ICD) yang diungkapkan oleh perusahaan.
ICD diukur dengan menghitung jumlah komponen intellectual capital
disclosure mengacu pada model yang digunakan sveiby dalam Li, et al
(2006). Jumlah komponen yang diungkap oleh perusahaan ini kemudian
dibagi dengan 31. Adapun cara menghitung komponen tersebut adalah
dengan metode variabel dummy, yaitu menggunakan teknik skor dikotomi
dengan rumus variabel dependen dalam penelitian ini adalah Intellectual
capital disclosure.
Variabel dependen yang digunakan menggunakan proksi
intellectual capital disclosure (ICD) yang diungkapkan oleh perusahaan.
ICD diukur dengan menghitung jumlah komponen intellectual capital
disclosure mengacu pada model yang digunakan dalam Oliviera, et al
(2008). Jumlah komponen yang diungkap oleh perusahaan ini kemudian
dibagi dengan 31. Adapun cara menghitung komponen tersebut adalah
dengan metode variabel dummy, yaitu menggunakan teknik skor dikotomi
dengan rumus:
j
n
tij
j n
XICD
j
å== 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
nj = jumlah item yang diungkap oleh perusahaan jth , terdiri dari 31 item
dalam tiga format (human capital, structural capital, relational capital), Xij
= 1 jika perusahaan mengungkap item ith , 0 if jika perusahaan tidak
mengungkap, sehingga 0 ≤ ICDj ≤ 1. Adapun 31 komponen yang
digunakan untuk mengukur pengungkapan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel III.1
Item pengungkapan IC.
Internal capital/structural capital
External Capital/Relational capital
Employee Competence/Human Capital
a. management philosophy
b. Corporate culture c. Management
process d. Information system e. Networking system f. Research and
development activities
g. Patents, copyright, trademark
h. Corporate know how i. Brands and
perceptions about product
a. customer b. customers loyalty c. company names d. distributor channel e. business
collaboration f. favourable contracts g. Agreements and
favourable contracts licencing agreements
h. Suppliers i. Competitors j. Investors k. Environmental
activities l. Community
involvement m. Financial entities
a. employee b. knowhow and
experience c. education d. formal training e. Incentive and
remmuneration f. Inisiative motivation
and dedication g. Teamwork capacity h. Flexibility i. Productivity
Sumber : Oliveira, et al (2008)
2. Variabel Mediasi/ variabel intervening.
Variabel mediasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Intellectual Capital Performance yang dihitung menggunakan model
VAIC. Yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). Pengukuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
modal intelektual itu sendiri menggunakan tiga proksi, dalam Ulum
(2008), pengukurannya dijelaskan sebagai berikut :
a. Value Added Capital Coefficient (VACA)
VACA adalah perbandingan antara value added (VA) dengan modal
fisik yang bekerja (CA). Dalam hal ini Value Added (VA) adalah
merupakan Selisih antara Output dan Input. Output (Total penjualan
dan pendapatan lain) dikurangi Input (Beban dan biaya-biaya - selain
beban karyawan). Sedangkan CA merupakan Capital Employed yaitu
Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih). Rasio VACA ini adalah
sebuah indikator untuk VA yang dibuat oleh satu unit modal fisik
dengan formula sebagai berikut:
VACA = VA/CA
Pulic (1998; 1999; 2000) mengasumsikan bahwa jika sebuah unit CA
menghasilkan return yang lebih besar di sebuah perusahaan daripada
perusahaan yang lain, maka perusahaan pertama lebih baik
pemanfaatan CAnya. Jadi pemanfaatan lebih CA adalah bagian dari
IC perusahaan. Ketika membandingkan lebih dari sebuah kelompok
perusahaan, VACA menjadi sebuah indikator kemampuan intelektual
perusahaan untuk memanfaatkan modal fisik lebih baik.
b. The Human Capital Coefficient (VAHU)
VAHU adalah seberapa besar VA dibentuk oleh pengeluaran rupiah
pekerja atau karyawan, karena HC merupakan keseluruhan jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
beban yang dikeluarkan untuk karyawan. Hubungan antara VA dan
HC mengindikasikan kemampuan HC membuat nilai pada sebuah
perusahaan. Jadi hubungan antara VA dan HC mengindikasikan
kemampuan HC membentuk nilai dalam sebuah perusahaan dengan
formula sebagai berikut:
VAHU = VA/HC
Ketika VAHU dibandingkan lebih dari sebuah kelompok perusahaan,
VAHU menjadi sebuah indikator kualitas sumber daya manusia
perusahaan. VAHU juga sebagai kemampuan perusahaan
menghasilkan VA setiap rupiah dikeluarkan pada HC.
c. Structural Capital Coefficient (STVA)
STVA menunjukkan kontribusi modal struktural (SC) dalam
pembentukan nilai. Dalam model Pulic, SC merupakan VA dikurangi
HC. Kontribusi HC pada pembentukan nilai lebih besar kontribusi SC
dengan formula sebagai berikut:
STVA = SC/VA
Rasio-rasio tersebut merupakan kalkulasi kemampuan intelektual
sebuah perusahaan. Formulasi ini merupakan jumlah koefisien yang
disebutkan sebelumnya. Hasilnya sebuah indikator baru dan unik yaitu
the VAIC™, yaitu sebagai berikut:
VAIC™ = VACA + VAHU + STVA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan managerial
ownership. Penggunaan managerial ownership mengacu pada penelitian
Saleh, et al (2007), Eng dan Mak (2003) managerial ownership dihitung
melalui persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham manajer
yang diketahui.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur.
Analisis jalur atau path analisys merupakan pengembangan model regresi
yang digunakan kesesuaian (fit) dari matrix korelasi dari dua atau lebih model
yang dibandingkan oleh si peneliti. Langkah-langkah dalam analisis jalur
adalah sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas berfungsi untuk menguji kenormalan distribusi
dalam model regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual
(Ghozali, 2005). Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
kolmogorov smirnov, dengan membandingkan nilai p value dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
tingkat signifikansi 5%. Jika p value > 5% maka data terdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan menguji
apakah model regresi terdapat korelasi antara variabel independen
(Ghozali, 2006) model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat
korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel
independen maka dikatakan terjadi multikolinieritas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi peneliti
akan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
dengan alat bantu SPSS 16. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang dipakai adalah
nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka tidak
terjadi problem multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan
pengganggu tidak tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti akan menggunakan
uji Run test dengan alat bantu SPSS 16. Run Test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(sistematis). Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
H0 : residual (res_1) random (acak)
HA : residual (res_1) tidak random
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah terdapat
spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga
diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya
berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan scatterplot . Grafik scatterplot dihasilkan
dengn alat bantu SPSS 16. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
menyebar di atas dan di bawah angka nol dan sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastistitas (Ghozali, 2005).
2. Uji Identifikasi Model
a. Membangun Diagram Jalur
Dalam membangun diagram jalur (path diagram) hubungan antar konstruk
ditujukan dengan garis dengan satu anak panah yang menunjukkan hubungan
kausalitas (regresi) dari satu konstruk ke konstruk yang lain. Terdapat dua
asumsi dalam analisis jalur. Pertama, semua hubungan kausalitas didasarkan
pada teori. Teori sebagai dasar memasukkan atau menghilangkan hubungan
kausalitas. Kedua,hubungan kausalitas dalam model dianggap linear (Ghozali,
2004).
b. Uji Goodness of Fit
Penelitian ini menggunakan analisis jalur yang merupakan pengembangan
lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin
menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel exogen dan
endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel
mediasi/intervening. Analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung
antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel
dalam model (Ghozali, 2005). Koefisien jalur (path) adalah standardized
koefisien regresi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
i. square statistic dan probabilitas
Alat uji fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio chi
square statistic. Model dikatakan baik jika mempunyai chi square = 0
berarti tidak ada perbedaan. Tingkat signifikan penerimaan yang
direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0.005 yang berarti matriks input
sebenarnya dan matriks input yang diprediksi tidak ada perbedaan secara
statistic.
ii. CMIN/DF
Adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa
pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini untuk mengukur
fit. Menurut Wheaton, et al (1977) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari
lima merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya seperti Byrne
(1988) mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit. Program
AMOS akan memberikan nilai CMIN/DF dengan perintah /cmindf.
iii. GFI
GFI (Goodness of Fit Index) dikembangkan oleh Joreskog dan Sorborn
(1984) yaitu ukuran non statistic yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor
fit) sampai 1.0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih
baik dan berapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak
belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
90% sebagai ukuran good fit. Program AMOS akan memberikan nilai GFI
dengan perintah /gfi.
iv. RMSEA
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) merupakan ukuran
yang coba memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak model
dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08
merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil ujian empiris RMSEA cocok
untuk menguji model konfirmatori atau competing model strategy dengan
jumlah sampel besar. Program AMOS akan memberikan RMSEA dengan
perintah /rmsea.
v. AGFI
Adjusted goodness of fit merupakan pengembangan dari GFI yang
disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan
degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah
sama atau > 0.90. program AMOS akan memberikan nilai AGFI dengan
perintah /agfi.
vi. CFI (comparative Fit Index)
CFI juga dikenal sebagai Bentler Comparative index. CFI merupakan
index kesesuaian incremental yang juga membandingkan model yang diuji
dengan null model. Indeks ini dikatakan baik untuk mengukur kesesuaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
sebuah model karena tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel (hair, et al,
2006). Indeks yang mengindikasikan bahwa model yang diuji memiliki
kesesuaian yang baik adalah apabila CFI ≥ 0.90.
c. Uji Kausalitas Model
Melalui program Amos dapat dianalisis dan dihitung hasil bobot regresi
antarvariabel laten (Wijaya, 2009). Dari program ini dapat diketahui degree of
Freedom (df), nilai C.R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan
signifikasi t-hitung dengan nilai probabilitas p = 0.05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB 4
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ownership structure
memiliki hubungan dengan intellectual capital performance dan intellectual
capital disclosure baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengujian
dilakukan dengan menguji hubungan antara ownership structure yang diproksikan
dengan managerial ownership dan intellectual capital disclosure yang
diproksikan dengan ICD, yang dimediasi dengan intellectual capital performance
yang diproksikan dengan VAIC.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian model dan
pembahasannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 dan Amos
6.
A. Deskripsi Data
1. Seleksi Sampel
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan data dengan
kriteria tertentu. Kriteria purposive sampling dalam penelitian ini adalah data
perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007 sampai
tahun 2009.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah annual report dan
laporan keuangan perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria yang
ditetapkan. Kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
a. Bank umum di Indonesia yang terdaftar (listing) di Bursa Efek
Indonesia.
b. Bank umum di Indonesia yang menerbitkan Laporan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan dari tahun 2007 sampai dengan 2009,
c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan
dipublikasikan oleh www.idx.co.id, dan situs website perusahaan.
d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
disajikan dalam rupiah
Langkah selanjutnya adalah mendownload annual report dan laporan
keuangan yang akan digunakan sebagi sampel dari www.idx.go.id. Namun
ternyata tidak semua annual report maupun laporan keuangan dapat
didownload sehingga data yang diperoleh tidak lengkap.
Tabel IV.1
Ketersediaan annual report dan laporan keuangan perbankan
No keterangan Jumlah 1 Total perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI. 26
2 Annual report dan laporan keuangan yang rusak dan tidak lengkap
(4)
3 Annual report dan laporan keuangan yang lengkap dan bisa digunakan
22
Peneliti melakukan pengkodean sebagai langkah awal pengumpulan
data terhadap annual report yang memenuhi kriteria purposive sampling.
Berikut ini adalah ringkasan hasil perhitungan intellectual capital disclosure
dapat dilihat dalam tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel IV.2
Jumlah pengungkapan item intellectual capital
Item ICD Total (73 annual
report)
Persentase dari total
STRUCTURAL CAPITAL Management philosophy 60 82,19 % Corporate culture 30 41.09 % Management process 18 24.65 % Information system 51 69.86 % Networking system 31 42.46 % Research and development activities/innovations
26 35.61 %
Patent, copyrights, and trademarks 2 2.73 % Corporate knowhow 6 8.21 % Brands and perceptions about product
37 50.68 %
RELATIONAL CAPITAL Customers 27 36.98 % Customer loyalty 8 10.95 % Company image 25 34.24 % Distribution channels/structure 9 12.32 % Business collaboration 20 27.39 % Agreements and favourable contracts 14 19.17 % Suppliers 0 0.00 % Competitors 0 0.00 % Investors 9 12.33 % Environmental activities 21 28.76 % Community involvement 45 61.64 % Financial entities 1 1.37 %
HUMAN CAPITAL Employees 65 89.04 % Knowhow and experience 18 24.65 % Education 35 43.83 % Formal training 65 89.04 % Incentive and remmuneration 33 45.20 % Inisiative motivation and dedication 17 23.28 % Teamwork capacity 7 9.58 % Flexibility 4 5.47 % Productivity 18 10.95 % Occupational health and safety 8 24.65 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa item intellectual capital
yang paling banyak diungkapkan antara lain employees dan formal
training (human capital) yang mencapai 65 pengungkapan atau 89.04 %.
Intellectual capital yang tidak diungkapkan adalah supplier dan competitor
(0.00%). Salah satunya adalah bank Danamon yang mengungkapkan
dalam kutipan annual reportnya yaitu :
“…Sebanyak 2.554 program pelatihan dan workshop telah diselenggarakan di tahun 2008, yang diikuti oleh lebih dari 70.000 peserta. Total learning mandays yang dialokasikan mencapai 262.011 learning mandays, meningkat 150% lebih banyak dari angka tahun 2007 sebesar 104.853 mandays. Di tahun 2008, kami jugaberhasil menggandakan jumlah peserta program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dari 703 peserta di tahun sebelumnya menjadi sebanyak 1.640 peserta.”
Selain itu management philosophy yang juga memegang peranan
penting dalam memberikan arah gerak perusahaan menempati posisi ketiga
terbanyak yaitu berjumlah 60 pengungkapan dari total 73 annual report
yang ada. Salah satu pengungkapan management philosophy seperti yang
dikutip dari bank CIMB Niaga berikut :
“Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.” Langkah selanjutnya adalah menghitung VAIC sesuai komponen yang
ada dalam laporan keuangan tahunan yang diperoleh serta menghitung
persentase managerial ownership sebagai proksi dari ownership structure.
Persentase managerial ownership yang dapat diperoleh hanya sejumlah 15
dari total 73 annual report yang digunakan. Data yang sudah terkumpul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
kemudian di entry dan diformat dalam bentuk SPSS karena amos tidak bisa
mengeluarkan data excel.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mencari nilai mean, maximum,
minimum dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian seperti yang
ditunjukkan dalam table berikut :
Tabel IV.3
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
ICP 66 -2.5900 70.8700 7.271667 9.3551367 OS 66 .0000 .7926 .049141 .1620261 ICD 66 .0300 .8100 .323485 .1645366 Valid N (listwise)
66
Dari hasil statistik deskriptif di atas maka dapat dilihat bahwa untuk
variabel independen yaitu ownership structure memiliki rata-rata sebesar
0.049141. kepemilikan managerial tertinggi dimiliki oleh bank Eksekutif
Internasional Tbk sebesar 0.7926 sedangkan terendah dimiliki oleh sebagian
besar bank di Indonesia yaitu bernilai 0.000.
Untuk variabel mediasi yaitu intellectual capital performance yang
diproksikan dengan VAIC memiliki rata-rata sebesar7.27166. VAIC tertinggi
dimiliki oleh bank Windu Kentjana Internasional Tbk dengan nilai 70.87 dan
nilai terendah dimiliki oleh bank Eksekutif Internasional Tbk dengan nilai -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2.59. jika semakin tinggi nilai VAIC mengindikasikan perusahaan telah
melakukan manajemen intellectual capital dengan baik. Dengan kata lain,
bank Windu Kentjana Tbk telah dengan baikmelakukan manajemen IC dan
bank Eksekutif International Tbk memiliki nilai terendah dalam manajemen
IC.
Untuk variabel dependen yaitu intellectual capital disclosure memiliki
rata-rata sebesar 0.323485. semakin besar pengungkapan ICD akan
meningkatkan performa yang ingin ditampilkan perusahaan kapada
pengguna. Nilai tertinggi pengungkapan IC dimiliki oleh bank Mandiri Tbk
senilai 0.81. Nilai terendah untuk pengungkapan IC dimiliki oleh bank Pan
Indonesia Tbk dengan nilai 0.03. Nilai ini menunjukkan bahwa bank yang
telah ,melakukan pengungkapan tertinggi untuk IC adalah bank Mandiri
dengan pengungkapan sejumlah 25 sedangkan pengungkapan terendah
sejumlah 1 dari total 31 item yang diukur. Artinya performa yang ditampilkan
bank Mandiri Tbk lebih baik daripada bank lainnya.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 16 dengan uji
kolmogorov smirnov. Jumlah sampel yang diteliti adalah 66. Berikut ini
adalah hasil pengujian normalitas dengan uji kolmogorov smirnov test.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel IV.4
Ringkasan pengujian kolmogorov smirnov
No Variabel Asymp. Sig
Keterangan
1 OS 0.000 Tidak normal 2 ICP 0.000 Tidak normal 3 ICD 0.035 Tidak normal
Dari ringkasan tabel tersebut diketahui bahwa ketiga variabel
tersebut tidak normal. Maka peneliti melakukan prosedur perbaikan
normalitas data dengan mentransformasi menggunakan akar kuadrat. Setelah
ditransformasi, data berkurang sehingga sampel yang kemudian bisa
dilanjutkan untuk diobservasi sejumlah 65. Hasil transformasi diuji lagi
dengan kolmogorov smirnov dengan hasil sebagai berikut :
Tabel IV.5
Hasil uji normalitas setelah transformasi pertama
No Variabel Asymp. Sig Keterangan 1 OS 0.000 Tidak normal 2 ICP 0.000 Tidak normal 3 ICD 0.196 Normal
Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas tersebut, diketahui bahwa
variabel OS dan ICP tidak normal sedangkan variabel ICD normal dengan
nilai 0.196. Nilai normalitas mengalami kenaikan maka peneliti memutuskan
untuk melakukan transformasi data kembali. Hasil transformasi data kedua ini
kemudian diuji kembali dengan uji kolmogorov smirnov dengan hasil sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel IV.6
Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi kedua
No Variabel Asymp. Sig Keterangan 1 OS 0.000 Tidak normal 2 ICP 0.000 Tidak normal 3 ICD 0.196 Normal
Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas tersebut, diketahui bahwa
variabel OS dan ICP tidak normal sedangkan variabel ICD normal dengan
nilai 0.196. Nilai normalitas mengalami kenaikan maka peneliti memutuskan
untuk melakukan transformasi data kembali. Hasil transformasi data kedua ini
kemudian diuji kembali dengan uji kolmogorov smirnov dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel IV.7
Hasil uji kolmogorov smirnov setelah transformasi ketiga
No Variabel Asymp. Sig Keterangan 1 OS 0.000 Tidak normal 2 ICP 0.000 Tidak normal 3 ICD 0.281 Normal
Berdasarkan ringkasan hasil uji normalitas tersebut, diketahui bahwa
variabel OS dan ICP tidak normal sedangkan variabel ICD normal dengan
nilai 0.281. walaupun nilai normalitas variabel ICD mengalami kenaikan
namun kedua variabel lainnya menunjukkan nilai tidak normal. Dari hasil
tersebut maka peneliti pada akhirnya menggunakan asumsi bahwa jika N > 30
maka distribusi dianggap normal (Djarwanto dalam Damayanti, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan antara korelasi variable bebas (independen). Model regresi yang
baik tidak terjadi korelasi antara variable independen (Ghozali, 2005).
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada nilai VIF dimana ketika VIF >10
maka telah terjadi multikolinieritas. Berikut adalah hasil pengujian
multikolinieritas dapat dilihat pada table berikut :
Tabel IV.8
Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variable
independen dalam model ownership structure terhadap IC performance
variabel VIF interpretasi OS 1.000 Tidak ada multikolinieritas
Tabel IV.9
Hasil uji multikolinieritas IC performance sebagai variable independen
dalam model IC performance terhadap IC disclosure
variabel VIF interpretasi OS 1.000 Tidak ada multikolinieritas
Tabel IV.10
Hasil uji multikolinieritas ownership structure sebagai variable
independen dalam model ownership structure terhadap IC disclosure
variabel VIF interpretasi OS 1.000 Tidak ada multikolinieritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggun pada periode t sebelumnya. Cara pengujian ini
diawali dengan penentuan hipotesis pengujian yaitu :
Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)
H1 : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Uji autokorelasi yang dilakukan untuk penelitian ini menggunakan
uji Run Test. Pengujian dilakukan terhadap data yang sudah mengalami
transformasi sejumlah tiga kali dalam uji normalitas yang telah dilakukan.
Pengujian autokorelasi dilakukan terhadap masing-masing model secara
terpisah yaitu ownership structure terhadap IC performance, IC performance
terhadap IC disclosure dan ownership structure terhadap IC disclosure
dengan Run Test.
Hasil pengujian autokorelasi dengan Run Test adalah sebagai berikut :
Tabel IV.11
Uji autokorelasi dengan Run Test
No model Asymp. sig
Keterangan
1 OS → ICP 0.902 Tidak terjadi autokorelasi 2 ICP → ICD 0.261 Tidak terjadi autokorelasi 3 OS → ICD 0.261 Tidak terjadi autokorelasi
Berdasarkan hasil Run test maka telah dapat dipastikan bahwa penelitian ini
bebas dari autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan
melihat scatterplot. Pengujian autokorelasi dilakukan terhadap masing-
masing hubungan secara terpisah yaitu ownership structure terhadap IC
performance, IC performance terhadap IC disclosure dan ownership structure
terhadap IC disclosure.
Gb IV.1 hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC performance
Gb IV.2 hasil uji heteroskedastisitas IC performance terhadap IC
disclosure
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Gb IV.3 hasil uji heteroskedastisitas OS terhadap IC disclosure
C. Uji Identifikasi model
1. Menggambar diagram jalur
Dalam penelitian ini, terlebih dahulu peneliti membuat gambar diagram jalur.
Dari gambar tersebut terdapat satu variabel exogen (independen) yaitu
ownership structure, variabel endogen (dependen) yaitu IC disclosure serta
variabel mediasi yaitu IC performance. Pada masing-masing variabel
endogen diberikan eror (e).
Model awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gb. IV. 4
Gambar model awal.
Persamaan struktural untuk model diagram jalur di atas adalah ;
ICP = b1OS + e1
ICD = b2OS + b3ICP + e2
Model ini kemudian diolah dan siap dieksekusi.
2. Uji Goodness of Fit
Dari model yang telah dibuat pada saat menggambar diagram jalur, diagram
kemudian dieksekusi. Hasil output grafik ditampilkan sebagai berikut :
OS
ICP
ICD
e1
e1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gb.IV. 5
Gambar Hasil Uji identifikasi model
.08
OS ICP
ICD
.01
-.12
-.05
.00
e2
1
.00
e1
1
Dari hasil uji identifikasi model juga diketahui hasil pengukuran fit dari
model yang dibuat. Berikut adalah hasil goodness of fit model :
Tabel IV.12
Hasil Goodness of Fit model
indeks Cut off value hasil Evaluasi model Chi square Mendekati nol 0.000 Baik CMIN/DF ≤ 2.00 1.929 Baik GFI ≥ 0.90 0.944 Baik RMSEA ≤ 0.08 0.121 Baik AGFI ≥ 0.90 0.997 Baik CFI ≥ 0.90 1.000 Baik
Berdasarkan hasil uji model terlihat bahwa model yang direncanakan
fit secara baik. Hal ini didasarkan pada nilai chi square = 0 yang berarti tidak
ada perbedaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Nilai CMIN/DF bernilai 0.929. nilai ini sesuai dengan kriteria indeks
ukuran yang bernilai ≤2.00. Nilai Good of fit (GFI) juga sesuai dengan nilai
yang direkomendasikan yaitu 0.944 dengan kriteria ≥ 0.90. Nilai RMSEA
sesuai dengan nilai yang direkomendasikan yaitu 0.121 dengan kriteria ≤
0.008. Nilai AGFI sesuai dengan nilai yang direkomendasikan yaitu 0.997
dengan kriteria ≥ 0.090. CFI sesuai dengan nilai yang direkomendasikan yaitu
1.000 dengan kriteria ≥0.90. berdasarkan keseluruhan nilai tersebut maka
kesesuaian model dikatakan baik karena sesuai dengan nilai yang
direkomendasikan.
3. Uji Kausalitas Model.
Melalui program Amos dapat dianalisis dan dihitung hasil bobot regresi
antarvariabel laten (Wijaya, 2009). Dari program ini dapat diketahui degree of
Freedom (df), nilai C.R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan
signifikasi t-hitung dengan nilai probabilitas p = 0.05.
Hasil bobot regresi uji kausalitas menunjukkan nilai :
Tabel IV.13
Hasil output regresi
Estimate S.E. C.R. P Label OS → ICP .008 .017 -.479 .632 ICP → ICD -.125 .174 -.715 -475 OS → ICD -.053 .023 -2.255 .024
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel IV.14
Standardized Total Effects
OS ICP
ICP .060 .000 ICD -.275 -.086
Tabel IV.15
Standardized Direct Effects
OS ICP
ICP .060 .000 ICD -.270 -.086
Tabel IV.16
Standardized Indirect Effects
OS ICP ICP .000 .000 ICD -.005 .000
Dari hasil uji identifikasi model diperoleh nilai p dari masing-masing
hubungan variabel, Dari tabel tersebut maka ownership structure tidak
menunjukkan signifikansi terhadap IC Performance karena signifikansi t-
hitung lebih besar daripada nilai probabilitas > 0.05. (probabilitas sebesar
0.632). nilai standardized direct effect menunjukkan direct effect sebesar -
0.060 dan dari standardized total effect menunjukkan total effect dari
ownership structure kepada IC performance sebesar -0.060 hal ini sesuai
dengan penelitian Saleh, et al (2008), dimana management ownership tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
signifikan mempengaruhi dan bernilai positif. Berdasarkan hasil tersebut
maka hipotesis pertama ditolak.
Kedua, IC performance tidak menunjukkan hubungan yang signifikan
terhadap IC disclosure karena signifikansi t-hitung lebih besar daripada nilai
probabilitas > 0.05 (probabilitas sebesar -0.425). Pada standardized direct
effect menunjukkan direct effect sebesar -0.086 dan dari standardized total
effect menunjukkan total effect dari ownership structure kepada IC
performance sebesar -0.086. hal ini sesuai dengan penelitian Williams (2001)
yang menunjukkan hasil tidak signifikan yang bernilai negatif. Dalam
penelitian William, tidak ada indikasi sebuah hubungan yang sistematis
antara IC performance dan kuantitas pengungkapan (disclosure). Kesimpulan
dari hasil tersebut adalah hipotesis kedua ditolak.
Pengungkapan IC dalam annual report termasuk sepuluh besar
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna (Williams, 2001). Penelitian
terhadap jumlah pengungkapan IC akan berhubungan dengan performa
perusahaan. Semakin sedikit jumlah yang diungkapkan, maka performa yang
ditampilkan untuk pengguna, akan semakin buruk.
ketiga, ownership structure menunjukkan signifikansi pengaruh
terhadap IC disclosure karena signifikansi t-hitung lebih kecil daripada nilai
probabilitas < 0.05 (probabilitas sebesar 0.24). standardized direct effect
menunjukkan total effect sebesar -0.270. Standardized indirect effect juga
menunjukkan pengaruh tidak langsung sebesar -0.005 maka pengaruh total
ownership structure kepada IC disclosure adalah (-0.270)+(-0.005)=(-0.275)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
hasil penjumlahan direct effect dan indirect effect sesuai dengan standardized
total effect menunjukkan pengaruh total dari ownership structure kepada IC
disclosure sebesar -0.275. Hasil ini sesuai dengan penelitian Firer dan
Williams (2003) yang signifikan mempengaruhi secara negatif. Namun yang
perlu diperhatikan adalah, hubungan ini dinyatakan signifikan ketika model
yang dianalisis adalah hubungan antara ownership structure dan IC
disclosure, tetapi hasil kedua pengujian sebelumnya, yaitu antara ownership
structure dengan IC performance dan IC performance dengan IC disclosure
tidak signifikan. Kesimpulannya, hipotesis ke 3 ditolak karena walaupun
hasilnya signifikan, IC performance tidak dapat dibuktikan posisinya sebagai
variable mediasi.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan hasil tidak
signifikan bernilai positif sesuai dengan penelitian Saleh, et al (2007).
Managerial ownership akan mengurangi konflik antara pihak manajemen
dengan pihak shareholders sehingga performa akan meningkat. Kondisi ini
terjadi ketika kepemilikan saham oleh manajer melewati 25% yang akan
menyebabkan insentif untuk kemakmuran meningkat (Saleh, 2007). Dalam
penelitian ini hanya satu observasi yang memiliki nilai lebih dari 25 % yaitu
dengan nilai maksimal 79,26%. Rata-rata kepemilikan manajerial selama
periode penelitian ini senilai 4.9%. Dengan rata-rata persentase kepemilikan
yang rendah, manajer dinilai tidak memaksimalkan kompetensinya dalam
meningkatkan performa yang ditampilkan perusahaan melalui intellectual
capital.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Sesuai dengan hasil penelitian Williams (2001), pengujian hipotesis
kedua menghasilkan hubungan yang tidak signifikan bernilai negatif antara
IC performance dengan IC disclosure. Dalam penelitian tersebut, secara
empiris dinyatakan, tidak ada indikasi hubungan yang sistematis antara IC
performance dengan kuantitas pengungkapan selama periode penelitian.
Hubungan negatif terjadi ketika perusahaan mengurangi pengungkapan IC
ketika performa mengarah pada hilangnya competitive advantage.
Berkurangnya IC disclosure dikarenakan perusahaan merasa IC performance
sudah mencukupi untuk menunjukkan performa yang ingin ditampilkan
perusahaan tanpa memberikan pengungkapan secara keseluruhan. Dengan
cara tersebut, perusahaan menghindari adanya ancaman berupa competitors
yang akan menarik potential opportunities yang dimiliki oleh perusahaan
(Williams, 2001). Contohnya ketika IC performance dihasilkan dari
kreativitas dan inovasi key employess dan hal tersebut diungkapkan melalui
disclosure, maka dimungkinkan competitors akan mengambil karyawan
tersebut atau melakukan perubahan karyawan. Dampaknya, level IC
performance perusahaan akan jatuh dan membahayakan competitive
advantage.
Hasil pengujian ownership structure dengan IC disclosure
menunjukkan hasil signifikan bernilai negatif sesuai dengan penelitian Eng
dan Mak (2003). Tetapi IC performance tidak dapat terbukti menjadi variabel
mediasi, artinya hipotesis ketiga ditolak. Tidak diterimanya hipotesis ketiga
dibuktikan dengan hasil statistik antara ownership structure dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
intellectual capital disclosure. Hasil statistik antara ownership structure dan
IC disclosure menunjukkan hubungan yang signifikan sebesar 0.24, tanpa
melibatkan IC performance sebagai variabel mediasi. Hasil ini diperkuat
dengan hasil pengujian antara ownership structure dengan IC performance
dan IC performance dengan IC disclosure, tidak menunjukkan hasil yang
signifikan. Dengan kata lain, hubungan antara ownership structure dengan IC
disclosure tidak perlu menggunakan mediasi.
Ketika managerial ownership rendah, maka agency problem akan
semakin besar. Outside shareholders akan meningkatkan monitoring terhadap
perilaku manajer untuk mengurangi agency problem. Monitoring ini akan
meningkatkan firm’s cost. Monitoring oleh outside shareholders akan
semakin rendah ketika manajer lebih banyak mengungkapkan voluntary
disclosure. Voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan monitoring
oleh outside shareholders (Eng dan Mak,2003). Ketika monitoring sudah
digantikan oleh IC disclosure, pihak manajemen mungkin merasa tidak perlu
menunjukkan sinyal kondisi yang baik melalui performa intellectual capital
perusahaan karena disclosure telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan analisis data dan pembahasan penelitian pada bab IV
maka pada bab V ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian,
saran, dan rekomendasi yang diberikan oleh peneliti.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan analsis data maka diperoleh hasil yang menunjukkan nilai
rata-rata IC performance yang diukur dengan value added Intellectual capital
sebesar 7.271667 kedua, nilai rata-rata ownership structure dengan proksi
managerial ownership menunjukkan nilai 0.04914` ketiga, nilai rata-rata IC
disclosure yang dimiliki perusahaan perbankan menunjukkan nilai 0.323485.
2. Dari hasil uji identifikasi model, diketahui model ini memiliki good fit yang
ditunjukkan dengan nilai chi square 0.000, GFI 0.944, CMIN/DF 1.929, CFI
1.000; AGFI 0.887 dimana semua hasil pengukuran komponen tersebut sesuai
dengan batasan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara ownership structure terhadap IC performance sehingga
hipotesis pertama ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4. Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara IC performance terhadap IC disclosure sehingga hipotesis
kedua ditolak.
5. Dari pengujian diperoleh adanya hubungan signifikan antara ownership
structure dengan IC disclosure, secara langsung tanpa melibatkan IC
performance sebagaimediasi. Hasil ini didukung dengan hasil tidak signifikan
dari dua regresi sebelumnya antara ownership structure terhadap IC
performance dan IC performance terhadap IC disclosure. IC performance
dinilai tidak dapat menjadi mediasi maka hipotesis ketiga ditolak.
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang harus diperhatikan peneliti
selanjutnya, antara lain :
1. Tidak adanya penjelasan terperinci dari item disclosure yang digunakan
sehingga harus memadu-padankan dengan literature lain sehingga
memungkinkan terjadinya kesalahan interpretasi dari masing-masing item.
2. Hasil uji identifikasi model dinyatakan fit untuk model yang digunakan
dalam penelitian tetapi hasil uji kausalitas menunjukkan ketiga hipotesis
tidak signifikan.
C. Rekomendasi
Berikut ini adalah rekomendasi yang dapat diberikan, antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek yang lebih luas, tidak
hanya untuk perusahaan yang sudah listing di BEI namun untuk seluruh
perusahaan perbankan di Indonesia sehingga dapat diketahui bagaimana
performa dan pengungkapan IC perusahaan perbankan yang ada di
Indonesia secara keseluruhan.
2. Menggunakan item lain untuk IC disclosure. Item yang dapat digunakan
adalah dari Li, et al (2008) yang terdiri dari 61 item dan 183 point dengan
penjelasan terperinci untuk masing-masing point. Dengan penjelasan yang
lengkap, diharapkan tidak akan terjadi kesalahan interpretasi.
3. Diperlukan telaah pustaka dan pengembangan teori yang lebih baik untuk
membuat model pengujian dengan metode analisis jalur, karena gambar
model ditentukan dengan teori dan hipotesis yang dibangun. Peninjauan
dilakukan terhadap teori, baik yang mendukung maupun yang
bertentangan dengan hubungan ownership structure, IC performance, dan
IC disclosure.