hubungan antara persepsi siswa tentang … filepenggunaan media pembelajaran sejarah positif. hasil...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
Fransiska Susi Susanti
NIM : 131314034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, skripsi ini ku
persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku (Bapak Vinsensius Betau dan Ibu Sri Hartati) kakak dan
adik-adikku (Anita, Delmi, dan Nando) yang senantiasa mendoakan,
mendukung, menyemangati dan menyayangiku tiada henti.
2. Dr.Hieronymus Purwanta, M.A dan Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd. selaku dosen
pembimbing yang selalu membimbing, menyemangati, memotivasi, dan
mengarahkan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Satu-satunya waktu yang kita sia-siakan adalah waktu yang kita habiskan dengan
mengira kita hanya sendirian
(Mitch Albom)
Waktumu adalah milikmu. Itulah sebabnya karunia terbesar yang dapat kamu
berikan ke seseorang hanyalah “waktu”
(Susi Susanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Desember 2017
Penulis
Fransiska Susi Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransiska Susi Susanti
NIM : 131314034
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA”
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 18 Desember 2017
Yang menyatakan,
Fransiska Susi Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Fransiska Susi Susanti
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Persepsi siswa tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah (2) Prestasi belajar sejarah siswa (3)
Hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah
dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Populasi penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan sampel XI MIPA 5, XI MIPA 6,
dan XI IPS yang berjumlah 93 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
purposive sampling. Metode yang digunakan adalah survei dan dokumentasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Analisis data dengan
menggunakan rumus statistik korelasi product moment pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persepsi siswa tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah positif. Hasil perhitungan dari 93 siswa
sebanyak 83 atau 89,2% menjawab baik (2) Prestasi belajar siswa baik, hal ini
berdasarkan hasil perhitungan dari 93 siswa sebanyak 72 atau 77,4% siswa
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) (3) Ada hubungan
antara persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah dengan
prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi antara 0,20-
0,399, sedangkan hasil pengujian Rhit sebesar 0,344 ≥ Rtab sebesar 0.0202.
Kata Kunci :Persepsi Siswa, Media Pembelajaran dan Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTIONS ON
THE USE OF HISTORY LEARNING MEDIA AND STUDENTS’
LEARNING ACHIEVEMENT IN SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Fransiska Susi Susanti
Sanata Dharma University
131314034
This research is aimed to investigate (1) students’ perceptions on the use
of History learning media, (2) students’ History learning achievement, and (3) the
relationship between students’ perceptions on the use of History learning media
and students’ achievement.
This study was an ex-post facto research. The population of this study
were 93 students of SMA Negeri 8 Yogyakarta in which XI MIPA 5, MIPA 6,
and XI IPS used as samples. The samples were selected by purposive sampling.
The methods of this study were survey and documentation. Data collection was
conducted by distributing questionnaires. Data analysis technique of this research
was statistical formula of product correlation of Pearson moments.
The results of this research showed that (1) students’ perceptions on the
use of History learning media were positive (the results showed 83 out of 93
students or 89,2 % responded well); (2) students’ learning achievements were
good (the calculation showed 72 out of 93 students or 77,4 % got score above
Criteria of Minimum Requirements (KKM), (3) there is a relation between
students perceptions about the use of history learning media with students learning
achievements, It is shown by the value of correlation coefficient about 0,20-0,399,
while the R test result is counted as 0,344>R table as 0,2002.
Keywords : Students’ Perceptions, Learning Media, and Students’
Learning Achievements
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan karunian-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “
Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran
Sejarah dengan Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 8 Yogyakarta”.Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu prasyarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan
studi pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang senantiasa
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini dan dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Hendara Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan,
dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini dan dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Dr.Hieronymus Purwanta, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang
selalu sabar dan tulus untuk meluangkan waktu untuk membantu serta
memberikan dorongan dan petunjuk-petunjuk sampai skripsi ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Bapak Drs.Sutarjo Adisusilo,J.R.,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis.
7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan
ilmu dan didikan kepada penulis selama menempuh studi.
8. Pak Agus, selaku staff sekretariatan Program Studi Pendidikan Sejarah yang
selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan administrasi kepada
penulis.
9. Kedua orang tuaku tercinta (BapakVinsensius Betau dan Ibu Sri Hartati),
tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa, dan
perhatian kepadaku.
10. Ketiga saudara kandungku (Anita Theresia, Delmi dan Nando) yang
memberikan semangat sekaligus doa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi
lebih baik, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis, 18 Desember 2017
Fransiska Susi Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10
C. Batasan Penelitian ......................................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 12
A. Kajian Teori .................................................................................................. 12
1. Persepsi ..................................................................................................... 12
2. Media Pembelajaran Sejarah .................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Prestasi ...................................................................................................... 34
B. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 38
C. Kerangka Pikir .............................................................................................. 40
D. Hipotesis ....................................................................................................... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 43
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 43
C. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ......................................... 44
D. Definisi Oprasional Variabel ....................................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45
F. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 48
G. Desain Penelitian .......................................................................................... 53
H. Analisis Data Penelitian .............................................................................. 54
I. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ....................................................... 56
J. Hipotesis Statistik .......................................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 60
A. Deskripsi Data .............................................................................................. 60
B. Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 64
C. Pembahasan .................................................................................................. 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 77
A. Kesimpulan ................................................................................................... 77
B. Saran ............................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Penskoran Skala Likert ......................................................................... 49
Tabel 3.2. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................. 56
Tabel 3.3. Penskoran Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran
Sejarah ................................................................................................... 57
Tabel 3.4. Rentang Penilaian Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah ............. 58
Tabel 3.5. Penskoran Prestasi Belajar .................................................................... 59
Tabel 4.1. Data Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
............................................................................................................... 60
Tabel 4.2. Data Prestasi Belajar Siswa .................................................................. 62
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Penggunaan
Media Pembelajaran Sejarah ................................................................. 64
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Siswa .......................... 65
Tabel 4.5. Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media
Pembelajaran Sejarah ............................................................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir................................................................................... 41
Gambar 3.1. Desain Penelitian ............................................................................... 53
Gambar 4.1. Histogram Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran
Sejarah ............................................................................................. 61
Gambar 4.2. Histogram Prestasi Belajar Siswa .................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ................... 85
Lampiran 2 : Surat Izin dari SMA Negeri 8 Yogyakarta ..................................... 86
Lampiran 3 : Kisi- kisi ......................................................................................... 87
Lampiran 4 : Kuesioner ........................................................................................ 88
Lampiran 5 : Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 90
Lampiran 6 : Uji Normalitas ............................................................................. 103
Lampiran 7 : Uji Hipotesis ................................................................................. 104
Lampiran 8 : Daftar Distribusi Frekuensi, Ukuran Nilai Sentral dan Letak ...... 105
Lampiran 9 : Dokementasi Pengisian Kuesioner ................................................ 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas pendidik, peserta
didik atau siswa, tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Komponen tersebut
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Pendidikan sebagai suatu sistem dirancang sedemikian rupa
untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik. Oleh karena itu berbagai
komponen pembelajaran yang ada harus saling terhubung antara satu dengan
lainnya. Berbagai komponen tersebut dikenal sebagai sistem pembelajaran
(Rusman, 2013:1).
Salah satu komponen yang harus diperhatikan secara terus menerus dalam
meningkatkan kualitas pendidikan adalah guru. Guru dalam konteks pendidikan
mempunyai peranan yang besar dan strategis, menjadi garda terdepan dalam
proses pelaksanaan pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan
dengan siswa dalam mentransformasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Janawi,
2012:10).
Guru dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada siswa tidak
cukup hanya mampu menguasai materi pelajaran, memilih metode dan model
serta strategi pembelajaran yang tepat. Akan tetapi lebih dari itu, seorang guru
dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai mengenai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kegunaannya dalam kegiatan pembelajaran, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terampil dalam menggunakannya. Penguasaan dalam bidang teknologi
pembelajaran terlihat dari kemampuan dan keterampilan guru dalam
menggunakan media untuk menyampaikan materi pelajaran. Namun pada
kenyataanya tidak semua guru memiliki kemampuan dan keterampilan yang
memadai menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran termasuk guru
sejarah.
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru sejarah seharusnya
sudah mempersiapkan secara matang segala keperluan yang akan digunakan untuk
mengajar. Segala persiapan tersebut tampak pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru. Di dalam RPP tersebut sumber belajar
dan media menjadi suatu komponen yang harus ada. Akan tetapi pada
kenyataanya masih banyak guru sejarah yang tidak menggunakan media dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga akan berdampak pada kurang tertariknya
siswa dalam mengikuti pelajaran (Diah Ayu, 2011:5)
Penguasaan guru sejarah yang kurang dalam hal media terlihat ketika
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Di mana guru jarang menggunakan
media dalam menyampaikan materi pelajaran atau media yang digunakan kurang
menarik minat siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik dapat disebabkan oleh
beberapa faktor misalnya, guru kurang terampil dalam membuat dan
menampilkan media, sarana dan prasarana yang kurang memadai, keterbatasan
biaya yang dimiliki, guru kurang menguasai IT (Information Technology), serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
komitmen guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya (Mohamad Muspawi,
2014 : 2).
Terkait dengan keterampilan dalam membuat dan menggunakan media,
mayoritas guru belum kreatif dan kurang optimal memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar, bahkan masih ada guru yang beranggapan media
tidak begitu penting dalam proses belajar mengajar. Guru seharusnya dapat
memanfaatkan benda-benda yang ada disekitarnya untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Guru juga dapat melibatkan siswa dalam membuat media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, kurang
terampilnya guru dalam menggunakan media dapat dilihat dari waktu persiapan
alat yang lama. Guru yang tidak terampil menggunakan media untuk kegiatan
pembelajaran cenderung memerlukan waktu yang lama dalam mempersiapkan
( Iman Abdul, 2015 : 11).
Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga menjadi kendala guru
dalam menggunakan media saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mayoritas
sekolah masih banyak yang memiliki keterbatasan dalam menyediakan sarana dan
prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Sekolah yang memiliki
sarana dan prasarana yang cukup memadai tentu dapat menyediakan berbagai
perangkat yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya memiliki
laboratorium, koleksi perpustakaan yang lengkap, memiliki jaringan internet, dan
memiliki ruang Audio Visual. Namun, tidak semua sekolah memiliki
perlengkapan tersebut. Pada kenyataanya masih banyak sekolah yang tidak
memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sekolah tidak memiliki laboratorium, koleksi perpustakan yang terbatas, tidak
memiliki jaringan internet, maupun ruang Audio Visual. Sekolah dengan
keterbatanya tersebut tentu tidak bisa menyediakan berbagai perangkat
pembelajaran yang diperlukan oleh siswa (Maryono, 2014:4).
Selain itu, keterbatasan biaya yang dimiliki oleh masing-masing sekolah
juga menjadi kendala yang penting dalam menyediakan media pembelajaran.
Keterbatasan dan tidak tersedianya biaya menjadi alasan guru tidak menggunkan
media dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Padahal pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang mendapat perhatian dalam setiap kegiatan
pembelajaran (Yohana, 2014: 8).
Kekurangan guru dalam menguasai IT (Information and Technology) juga
menjadi kendala penggunan media dalam kegiatan pembelajaran. Guru
sebenarnya memiliki kemauan untuk menggunakan media dalam kegiatan
pembelajaran, hanya saja keterbatasan wawasan dalam menggunakannya maka
media yang ada juga tidak di manfatkan untuk mengajar. Guru belum mampu
memanfaatkan sarana prasarana yang dimiliki sekolah seperti kemampuan
menggunkan komputer yang tersedia di Lab, video proyektor atau LCD (Liquid
Crystal Display) dan OHP (Overhead Projector). Padahal di era global dewasa
ini, dunia pendidikan dituntut mulai menggunakan IT (Information and
Technology) dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi guru dan siswa (Alex,
2009:12).
Guru sebagai seorang pendidik, pembimbing, dan pelatih bagi siswa juga
harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Artinya seorang guru yang sudah menyatakan janji harus melakukannya. Dalam
hal ini, seorang guru harus memiliki tanggung jawab dalam bidang kependidikan.
Tanggung jawab guru dalam konteks ini berarti, guru bertanggung jawab
memberikan bimbingan dan pengajaran kepada siswa. Bimbingan tersebut dapat
diterapkan dalam pembinaan kurikulum, menuntut siswa untuk belajar, membina
pribadi, watak, menganalisis kesulitan belajar, dan menilai kemajuan belajar siswa
secara berkesinambungan. Pada kenyataannya guru belum bisa menjalankan
sepenuhnya tugas dan tanggung jawabnya. Misalnya masih ada guru yang tidak
disiplin dalam mengajar, terlambat datang kesekolah, tidak menguasai kurikulum,
dan melakukan tindakan kekerasan kepada siswanya (Jamal, 2009:27).
Pemerintah melalui berbagai upaya terus-menerus berusaha untuk
meningkatkan kualitas guru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
memberlakukan UU NO.16 Tahun 2007 yang antara lain tentang empat
kompetensi guru. Guru tidak hanya dituntut memiliki kemampuan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk mendidik, mengajar, dan melatih
siswa. Namun untuk dapat menjalankan tugas empat kompetensi dasar tersebut
harus dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya (UU RI No.14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Pertama, kompetensi pedagogik yakni kemampuan guru berkenaan dengan
penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam pembelajaran. kompetensi
tersebut paling tidak berhubungan dengan menguasai karakteristik siswa,
menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran, mengembangkan kurikulum
dan rancangan pembelajaran, menyelengarakan pembelajaran yang mendidik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memanfaatkan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) untuk kepentingan
pembelajaran, memfasilitasi pengembangan potensi siswa, berkomunikasi secara
efektif dan santun kepada siswa, menyelenggarakan evaluasi dan penilaian proses
dan hasil belajar, memanfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan
pembelajaran, dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran (Junawi, 2012:65).
Kedua, kompetensi kepribadian. Seorang guru dinilai tidak hanya dari
aspek keilmuan saja, tetapi juga dari aspek kepribadian yang ditampilkannya.
Guru sebagai teladan bagi siswa harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang
dapat dijadikan panutan dan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Oleh karena
itu, guru harus selalu berusaha memilih dan melakukan perbuatan yang positif
agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawanya, terutama didepan siswa. Di
samping itu, guru juga harus mengimplemntasikan nilai-nilai tinggi terutama yang
diambil dari ajaran agama, misalnya jujur dalam perkataan dan perbuatan
(Jamal,2009:114). Secara khusus kemampuan kepribadian ini dapat dijabarkan
melalui beberapa indikator yang menjadi gambaran dan ciri khas profesionalisme
guru, berjiwa pendidik dan bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, jujur,
berakhlak mulia, dan menjadi teladan, dewasa, stabil, dan berwibawa, memiliki
etos kerja, tanggung jawab, dan percaya diri (Janawi, 2012:127).
Ketiga, kompetensi profesional yakni kemampuan seorang guru dalam
menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Menguasai materi
pelajaran menjadi indikator pertama dan utama. Menguasai dalam pengertian
memahami, menjelaskan, dan memahami secara detail materi yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
disampaikan. Penguasaan yang dimaksud tidak hanya sebatas materi akan tetapi
mampu memilih model, strategi, media, metode yang tepat serta mampu
menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran
(Rusman,2013:22).
Keempat, kompetensi sosial. Kompetensi sosial nampak dalam
kemampuan guru untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain seperti
siswa, rekan guru, orang tua, kepala sekolah, dan masyarakat secara efektif.
Dalam hal ini, seorang guru tidak diperbolehkan bertindak diskriminatif terhadap
siswa maupun rekan guru karena berbagai pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras, suku, etnis, bahasa, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi. Kemampuan sosial dan personal yang paling mendasar harus dikuasai
guru adalah idealisme, yaitu cita-cita luhur yang ingin dicapai dengan pendidikan
(Marselus,2011:61).
Di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tenaga
profesional guru semakin diperhatikan melalui undang-undang no.14 tahun 2005
tentang guru dan dosen. Profesionalitas guru akan diakui oleh pemerintah melalui
program sertifikasi. Dengan kata lain, sertifikasi adalah pengakuan formal dari
pemerintah terhadap sosok guru sebagai tenaga profesional mulai dari jenjang
pendidikan anak usia dini hingga menengah atas (Jaman,2009:216).
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
dan kesejahteraan guru serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran
guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru,
diharapkan akan berdampak pada meningkatnya mutu pembelajaran dan mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pendidikan secara berkelanjutan. Sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan
melalui uji kompetensi agar guru dapat memperoleh sertifikat sebagai pendidik.
Uji kompetensi dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap dokumen
yang dimiliki oleh guru, berupa kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan,
pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi
akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah,
pengalaman berorganisasi, dan mendapat penghargaan dalam bidang pendidikan
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia 2007:36).
Peraturan pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang guru sebagai pendidik
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi siswa. Tugas utama guru tersebut nampak dari kegiatan
pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai
hasil belajar, membimbing dan melatih siswa. Selain menjelaskan mengenai tugas
pokok juga kedudukan guru dalam jabatan. Guru dalam jabatan adalah pegawai
negeri sipil yang sudah mengajar pada satuan pendidikan baik yang
diselengarakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atau penyelenggara
pendidikan yang sudah mempunyai perjanjian kerja bersama (Hasan, 2015:214).
Pemerintah menyadari kualitas pendidikan harus terus-menerus di
tingkatkan. Untuk meningkatkan kualitas tersebut guru sebagai tenaga pendidik
juga terus-menerus dilatih agar semakin profesional dalam mengajar, mendidik,
dan melatih siswa. Dalam hal ini pemerintah dan lembaga pendidikan melakukan
program Diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi para guru. Guru wajib mengikuti
kursus singkat di lembaga pendidikan agar dapat meningkatkan kompetensi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
beberapa kemampuan, seperti melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun
karya ilmiah, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
(Jaman, 2009:220).
Sikap profesional seorang guru tercermin dari kemampuannya
mempersiapkan dan merencanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Perencanaan tersebut meliputi kemampuan guru memilih model, metode, dan
media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi pada praktiknya,
belum semua guru menggunakan media untuk mengajar. Oleh karena itu, tulisian
ini ingin mengetahui sejauh mana guru menggunakan media dalam kegiatan
pembelajaran.
Berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah, pertanyaan yang
kemudian muncul adalah apakah dewasa ini guru sejarah memiliki kriteria yang
telah ditentukan? Penelitian ini akan mencoba melihat atau mengkaji hasil inovasi
yang telah dilakukan pemerintah dengan fokus pada pemanfaatan media
pembelajaran sejarah. Penggunaan media dalam pembelajaran sejarah merupakan
permasalahan yang kompleks, selain terkait dengan kemampuan guru, kecocokan
media dengan materi yang menimbulkan pengaruh pada motivasi dan prestasi
siswa. Oleh karena itu, penelitian ini akan dibatasi pada persepsi siswa terhadap
penggunaan media oleh guru dalam hubungannya terhadap prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengambil
rumusan masalah yang diajukan dalam penilitian ini, yaitu:
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran sejarah
di SMA Negeri 8 Yogyakarta?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah?
3. Bagaimana hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 8
Yogyakarta?
C. Batasan Penelitiaan
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada Hubungan
Antara Persepsi Siswa Tentang Penggunan Media Pembelajaran Sejarah dengan
Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Dengan mempertimbangkan
berbagai keterbatasan yang dimilki peneliti maka kajian ini di batasi dari aspek
spasial yaitu siswa SMA Negei 8 Yogyakarta. Pembatasan lebih lanjut dilakukan
pada mata pelajaran sejarah.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini, yaitu
1. Untuk mendeskripsikan persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah di SMA Negeri 8 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah
3. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 8
Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMA Negeri 8 Yogyakarta
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
efektifitas dan efesiensi penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui
media pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran sejarah.
3. Bagi Guru
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru agar dapat mengetahui media
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa serta dapat meningkatkan
prestasi beajar. Selain itu, guru juga dapat terus-menerus menggunakan media
yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuaan peneliti untuk menggunakan
media dalam menyampaikan materi pembelajaran sejarah dan menambah
pengalaman peneliti sebagai calon guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi secara umum dapat dipahami sebagai suatu proses perolehan,
penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi inderawi. Artinya berbagai
informasi dan pesan yang diterima oleh seseorang diperoleh melalui pengamatan
terhadap suatu objek atau peristiwa dengan menggunakan panca indera. Informasi
yang sudah diperoleh selanjutnya ditafsirkan. Penafsiran tersebut berupa sebuah
pemahaman mengenai objek atau peristiwa yang diamati. Dalam hal ini tidak
semua informasi dan pesan tersebut dapat di tafsirkan, tetapi dilakukan proses
pemilihan. Melalui proses pemilihan tersebut seseorang dapat memfokuskan diri
pada objek tertentu yang ingin diamati, sedangkan objek-objek lain di sekitar
hanya sebagai latar belakang (Sarlito, 2009:25).
Persepsi merupakan pengalaman tentang suatu objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan cara menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Proses pengamatan terhadap objek atau peristiwa tersebut
membantu seseorang untuk mendapatkan informasi atau pesan penting dari apa
yang diamatinya. Informasi yang diperoleh akan disimpulkan atau ditafsirkan
sehingga membentuk persepsi seseorang terhadap objek yang diamati (Jalaluddin,
2005:51)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Persepsi seseorang tentang objek, atau peristiwa yang diamati sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosialnya. Lingkungan fisik berkaitan dengan tempat di mana seseorang berada,
sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi dengan
orang lain. Lingkungan dapat memicu munculnya stimulus atau rangsangan
terhadap objek atau peristiwa yang diamati. Stimulus tersebut muncul karena
ada objek atau peristiwa yang ditangkap melalui panca indera.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan. Alat penginderaan menjadi unsur utama yang sangat penting dalam
membentuk persepsi seseorang terdapat objek yang diamati. Dalam proses
tersebut seseorang menerima stimulus melalui panca inderanya. Panca indera
menjadi alat yang menghubungkan seseorang dengan dunia luar atau objek yang
diamati. Alat indera yang digunakan sangat berpengaruh dalam memberikan
tanggapan atau persepsi terhadap objek yang diamati. Stimulus yang diterima oleh
seseorang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan (Bimo Walgito, 2005:
99).
Seseorang saat melakukan interpretasi harus memfokuskan diri pada satu
objek tertentu yang ingin diamati, sedangkan objek-objek lain disekitar hanya
sebagai latar belakang. Oleh karena itu kemampuan seseorang untuk mampu
membeda-bedakan, mengelompokan, menfokuskan pada objek yang ia amati
sangat diperlukan. Setelah melakukan pengelompokan, selanjutnya dilakukan
interpretasi sehingga membuat seseorang dapat menyadari dan mengerti tentang
apa yang diamatinya, dan proses ini disebut persepsi (Bimo Walgito,2003:88).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dalam kegiatan pembelajaran persepsi siswa yang terbentuk sangat
dipengaruhi oleh kepentingan siswa itu sendiri. Artinya seseorang dapat memiliki
persepsi yang positif maupun negatif tergantung pada kepentingan masing-masing
individu. Seseorang yang merasa memiliki kepentingan terhadap apa yang diamati
tentu akan memfokuskan diri secara penuh terhadap obyek tersebut sehingga
memperoleh makna dan dapat memberikan tanggapan dari apa yang diamati.
Proses diterimanya stimulus oleh seseorang juga sering disebut sebagai
proses sensorik yaitu masuknya stimulus melalui panca indera ke otak. Otak
menjadi tempat untuk mengelola berbagai informasi atau pesan yang diperoleh
dari proses pengamatan. Otak sebagai pusat kesadaran menyebabkan seseorang
menyadari apa yang dilihat, didengar ataupun dirasakan. Di dalam otak terjadi
proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman tentang
objek yang ia amati. Pemahaman seseorang mengenai informasi atau pesan yang
diperoleh tersebut dinamakan persepsi.
Penerimaan rangsangan dari luar dapat meninmbulkan suatu tindakan
ataupun tingkah laku yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terangkum
dalam proses penginderaan. Terjadinya proses penginderaan tersebut karena
adanya saluran penginderaan. Salauran penginderaan terdiri dari receptor sebagai
elemen yang berfungsi menerima rangsangan dari luar, nervebiber yaitu elemen
yang berfungsi menyalurkan tenaga listrik ke realy station, elemen yang ketiga
adalah realy station yaitu elemen yang menerima rangsangan dari nerve fiber dan
mengolahya untuk serta mengirimkan agar dapat diolah kembali sebelum menjadi
tindakan (Isbani Rukaminto, 1994:105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Persepsi tidak hanya terbentuk atas data-data yang diperoleh dari
lingkungan yang diserap oleh panca indera semata, akan tetapi sebagian lainnya
diperoleh dari pengolahan ingatan (memory) dan diolah kembali berdasarkan
pengalaman yang dimiliki seseorang. Pengolahan ingatan ini mengacu pada suatu
elaborasi, transformasi, dan kombinasi berbagai input. Artinya informasi atau
pesan yang telah diterima diolah kembali sehingga menjadi ada dalam ingatan
seseorang (Slameto, 2010:102).
Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah penerimaan langsung dari sesuatu
sebagai sebuah proses dalam diri seseorang untuk dapat mengetahui beberapa hal
melalui pancainderanya. Pada prosesnya, masing-masing individu dapat
melakukan pemilihan, pengevaluasian, dan pengorganisasian terhadap
lingkunganya dan memberikan penilaian yang positif maupun negatif yang
nampak dalam perilaku tertentu. Persepsi positif akan muncul apabila sesuatu atau
seseorang memiliki karakteristik dan perilaku yang baik dalam pandangan orang
tersebut. Sebaliknya persepsi negatif akan muncul apabila sesuatu atau seseorang
memiliki karakteristik dan perilaku yang tidak baik atau buruk dalam pandangan
orang tersebut (Cepi Triatna, 2015:34).
Pada hakikatnya banyak stimulus yang muncul di sekitar lingkungan
hidup seseorang, namun tidak semua stimulus tersebut berhasil untuk diindera.
Suatu stimulus akan berhasil untuk diindera karena memiliki syarat-syarat yaitu,
ukuran stimulus yang cukup besar untuk diindera, alat indera yang sehat, dan
adanya perhatian manusia untuk mengamati stimulus di sekitarnya. Oleh karena
itu, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang objek yang diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Perbedaan persepsi seseorang atau orang yang mengamati dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan dan pengalaman, kebutuhan, kesenangan atau hobi, serta kebiasaan
atau pola hidup sehari-hari (Sugihartono, 2015:8).
b. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang atau individu terhadap objek yang diamati diperoleh
melalui interpretasi terhadap stimulus yang diterimanya, sehingga memiliki arti
bagi individu yang bersangkutan. Dengan demikian stimulus menjadi faktor
penting dalam persepsi. Ada beberapa faktor yang berperan dalam persepsi, yaitu
(Bimo Walgito, 2004:70).
1) Objek yang dipersepsi
Objek yang diamati menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus yang ada dapat datang dari luar diri individu yang
bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor.
2) Alat indra, syaraf dan susunan syaraf
Alat indera atau reseptor berfungsi untuk menerima stimulus. Di
samping itu stimulus yang sudah diterima oleh alat indera harus diteruskan ke
syaraf sensori yang berfungsi untuk meneruskan stimulus ke pusat susunan
syaraf yakni otak sebagai pusat kesadaran. Untuk memperoleh respon
diperlukan syaraf motoris. Tanpa adanya syaraf untuk meneruskan stimulus
maka persepsi terhadap obyek yang diamati sulit diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Perhatian
Dalam mengadakan persepsi perlu adanya perhatian penuh untuk
menyadari pentingnya obyek yang diamati. Perhatian merupakan langkah awal
yang harus dipersiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Individu
sepenuhnya memberikan perhatian dan pemusatan terhadap sesuatu atau
sekumpulan obyek yang ingin diamati. Pemahaman seseorang akan bersifat
utuh apabila perhatian sepenuhnya terhadap obyek tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap individu
memiliki perbedaan dalam mempersepsikan sesuatu yang ia amati meskipun objek
tersebut sama. Perbedaan persespi yang dihasilkan dapat dilihat dari sudut
pandang individu, kepribadian, sikap dan motivasi. Dalam dunia pendidikan
persepsi seseorang (siswa) dapat dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar dan
pengetahuaanya.
c. Proses Persepsi
Persepsi seseorang atau individu terhadap objek yang diamati tentunya
terjadi melalui sebuah proses. Proses terbentuknya persepsi didasari pada
beberapa tahapan, yaitu (Miftah Toha, 2003:145)
1) Stimulus
Stimulus atau rangsangan terjadinya persepsi diawali ketika seseorang
dihadapkan pada suatu stimulus/rangsangan yang hadir dari lingkungannya.
Artinya sesorang dapat membangun persepsi tentang obyek atau peristiwa
tertentu yang terjadi dilingkungannya apabila ia berhadapan langsung dengan
stimulus tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Registrasi
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme
fisik yang berupa penginderaan dan syarat seseorang berpengaruh melalui alat
indera yang dimilikinya. Seseorang dapat melihat informasi atau pesan yang
terkirim kepadanya, kemudian mendaftar semua informasi yang terkirim
tersebut.
3) Interpretasi
Interpretasi adalah suatu proses pemaknaan terhadap stimulus yang
diterima oleh seseorang atau individu dari objek yang diamati. Proses
interpretasi tersebut bergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan
kepribadiaan seseorang. Oleh karena itu setiap individu memiliki makna yang
berbeda-beda pula.
Proses persepsi adalah hasil dari aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi seseorang
atau individu dalam memberikan persepsi terhadap suatu objek yang diamati
sangat dipengaruhi setiap faktor mental, suasana emosi, keinginan yang kuat atau
sikap. Dalam hal ini latar belakang serta bagaimana keadaan seseorang tersebut
sangat mempengaruhi persepsi yang akan terbentuk.
Persepsi seseorang atau individu terhadap suatu objek atau peristiwa yang
diamati dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku orang tersebut. Persepsi
seseorang, baik berupa persepsi positif maupun negatif akan mempengaruhi
tindakan yang tampak. Tindakan yang positif biasanya akan muncul apabila kita
mempersepsikan seseorang secara positif dan sebaliknya. Dalam dunia pendidikan
apabila seorang guru cenderung mengamati siswa dari sudut pandang yang negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
atau kekurangan-kekurangannya akan berdampak buruk sehingga mengakibatkan
siswa kurang mengenal, menghargai maupun mengembangkan sikap dan perilaku
yang positif (Sugihartono, 2015:10).
Dalam menerima rangsangan seseorang memiliki keterbatasan sehingga ia
hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada
disekelilingnya pada saat-saat tertentu. Dalam proses belajar mengajar
rangsangan yang diterima oleh siswa akan tergantung pada apa yang pernah
dipelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatianya dan ke arah mana
persepsi itu mempunyai kecenderungan. Berdasarkan prinsip tersebut, dalam
memberikan pelajaran seorang guru dapat memilih bagian pelajaran yang perlu
diberi penegasan agar mendapat perhatian dari siswa.
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengetahui
pentingnya menerapkan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan persepsi karena:
a. Semakin banyak jumlah objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui,
makin baik objek, orang atau hubungan tersebut dapat diingat.
b. Selama proses pengajaran berlangsung penting bagi seorang guru untuk
menghindari kesalahan, sebab salah penegertian dapat menjadikan siswa
mempelajari sesuatu yang keliru dan tidak relevan.
c. Apabila dalam memberikan materi pelajaran guru perlu mengganti benda yang
sebenarnya dengan cara membuat gambar atau potret dari benda tersebut, maka
guru harus mengetahui dengan baik bagaimana gambar atau potret yang dibuat
tidak menimbulkan persepsi yang keliru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Media Pembelajaran Sejarah
a. Pengertian Media
Sesuatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan atau pembelajaran
apabila media tersebut digunakan untuk menyalurkan ataupun menyampaikan
pesan, informasi, gagasan, ide yang berkaitan erat dengan tujuan-tujuan
pendidikan dan pembelajaran. Media digunakan sebagai alat penghubung untuk
menyampaikan pesan pembelajaran kepada orang yang menerima pembelajaran.
Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan orang untuk
menyebarkan ide, gagasan, informasi maupun pesan yang ingin dikemukakan.
Melalui media sebagai alat perantara ide, gagasan, informasi maupun pesan yang
dikemukakan tersebut bisa sampai pada penerima. Dalam proses pembelajaran
penggunaan media harus diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang
ingin disampaikan oleh guru kepada siswa. Artinya media yang digunakan
membuat siswa mengerti mengenai tujuan dan isi pengajaran yang ingin
disampaikan oleh guru (Lutuheru, 1988:13).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan media
pembelajaran berbagai pesan dapat tersalurkan dari sumber ke penerima pesan.
Media pembelajaran dapat membantu menciptakan suasana belajar yang nyaman
karena setiap orang dapat memperoleh pesan secara langsung melalui media yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
digunakan. Dengan demikian proses belajar akan menjadi efektif dan efesien
(Yudhi Munandi, 2013:7).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaiakan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah
proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Berdasarkan
pengertian tersebut media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat yang
digunakan oleh seorang pengajar (guru) dalam rangka menyampaikan pesan, ide,
gagasan, informasi kepada pembelajar (siswa) (Cecep Kustandi, 2011:12).
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas media pembelajaran sejarah dapat
diartikan sebagai sebuah alat atau perangkat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan ide, gagasan, informasi maupun pesan mengenai isi dan tujuan
dari pembelajaran sejarah itu sendiri. Isi dan tujuan pembelajaran yang dimaksud
ialah materi ajar yang disampaikan oleh guru harus dapat diterima oleh siswa.
Dalam hal ini guru menggunakan media tertentu untuk menyampaikan materi ajar
yang disesuaikan dengan isi dan tujuan pembelajaran. Melalui media guru dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efesien karena siswa tidak hanya
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi dapat melihat dan
memahami sendiri materi melalui media yang digunakan.
Seorang guru harus berusaha agar materi pengajaran yang disampaikan
mampu diserap atau dimengerti dengan mudah oleh siswa. Untuk memudahkan
siswa menerima materi pengajaran tersebut perlu diusahakan agar siswa dapat
menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang dimiliki. Semakin banyak alat
indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, makin mudah diingat apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dipelajari. Apabila dalam proses belajar mengajar siswa hanya menerima
penajaran yang disajikan oleh guru dengan cara ceramah semata sulit bagi mereka
untuk mengingat. Akan tetapi apabila materi tersebut ditambah dengan
memperlihatkan gambar, foto, sketsa atau grafik maka akan lebih mudah materi
tersebut di mengerti ( John Latuheru, 1988:16).
b. Fungsi Media
Media berfungsi dalam menyampaiakan pesan pendidikan dan
pembelajaran. Berikut ada beberapa fungsi media dalam pembeajaran, yaitu
sebagai sumber belajar, fungsi semantik, fungsi manipulatif, dan fungsi psikologis
(Cecep, 2011:22).
1) Sumber belajar
Secara teknis, media berfungsi sebagai sumber belajar. Artinya berbagai
informasi, pesan, ide, gagasan mengenai materi pembelajaran dapat diperoleh
siswa melalui media pembelajaran. Media sebagai sumber belajar dipahami
sebagai proses penyalur, penyampai, dan penghubung dari luar diri individu
(siswa) yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar.
2) Fungsi Semantik
Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (simbol verbal) yang maknanya dapat dipahami oleh
siswa. Siswa dapat memahami informasi dan pesan yang ingin disampaikan
melalui simbol yang digunakan dalam media tersebut. Dalam proses belajar
mengajar guru harus menjelaskan simbol yang dihadirkan melalui media
pembelajaran sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang keliru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Fungsi Manipulatif
Fungsi manifulatif didasarkan pada ciri-ciri umum yang dimiliki.
Apabila ditinjau dari sudut manipulatif media pembelajaran memiliki
kemampuan dalam mengatasi bata-batas ruang, waktu dan keterbatasan
inderawi seseorang. Siswa dapat memperoleh pemahaman tentang obyek yang
begitu kompleks. Melalui media pemahaman siswa dapat diperoleh dengan
memanfaatkan diagram, peta, grafis, dan lain-lain.
4) Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis terdiri dari:
a) Fungsi Atensi
Media visual berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatiaan agar
siswa dapat berkonsentrasi penuh terhadap materi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran. Dalam
mengikuti proses pembelajaran siswa dengan sendirinya memfokuskan
perhatian pada teks yang ditampilkan melalui media. Dengan demikian
mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.
b) Fungsi afektif
Media visual dihadirkan untuk meningkatkan kenikmatan siswa ketika
belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa untuk ikut berperan dalam meningkuti
pelajaran yang sedang berlangsung. Siswa akan merasa tertarik mengikuti
pembelajaran dengan membaca teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5) Fungsi kognitif
Siswa yang belajar dengan menggunakan media akan memperoleh
pengetahuan melalui bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang
dihadapi, baik berupa orang, benda, kejadian atau peristiwa. Objek tersebut hadir
dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang. Artinya melalui
media pembelajaran yang digunakan siswa memperoleh beragam pengetahuan
yang selanjutnya pemahaman tersebut hadir melalui tanggapan yang
dikemukakan.
c. Peran Media Pembelajaran
Media pembelajaran selain memiliki beragam fungsi juga memiliki
manfaat dalam proses belajar mengajar. Manfaat media dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu sebagai berikut (Kustandi dan Sutjipto, 2011:25):
1) Penggunaan media saat kegiatan pembelajaran berlangsung dapat membantu
guru memperjelas penyajian pesan dan informasi yang ingin disampaikan
kepada siswa sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa
terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas. Penggunaan media dapat
menimbulkan motivasi belajar, terjadi interaksi secara langsung antara siswa
dengan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri- sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3) Penggunaan media oleh guru dapat membantu mengatasi keterbatasan panca
indera, ruang dan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4) Proses belajar mengajar dengan menggunakan media dapat memberikan
kesamaan pengalaman yang diperoleh setiap siswa mengenai berbagai
peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya. Media pembelajaran
memungkingkan terjadi interaksi secara langsung antara guru, siswa,
masyarakat, dan lingkungan, misalnya melalui karya wisata, atau mengunjungi
museum.
d. Jenis-jenis Media
Selain fungsi dan peran juga terdapat jenis-jenis media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Jenis-jenis media tersebut antara lain
sebagai berikut.
1) Media Cetak
Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Media cetak
hadir dalam bentuk yang beragam mulai dari buku, brosur, leaflet, jurnal dan
majalah ilmiah. Buku merupakan salah satu jenis media cetak yang bersifat
fleksibel dan biaya pengandaannya relatif lebih murah jika dibandingkan
dengan pengandaan media lain. Pada umunnya buku digunakan sebagai sumber
informasi utama atau bahkan suplemen informasi terhadap penggunaan media
lain.
2) Media pameran
Media pameran biasanya dihadirkan dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
Informasi yang dapat dipamerankan dalam media ini berupa benda-benda
sungguhan, reproduksi atau tiruan dari benda-benda asli. Media yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu poster, grafis, realia, dan
model.
a) Realia, benda nyata yang dapat dihadirkan diruangan untuk keperluaan
proses pembelajaran. Media ini dapat digunakan oleh guru untuk
menjelaskan materi pelajaran yang berkaitan dengan konsep bentuk dan
mekanisme kerja suatu sistem, misalnya peralatan laboratorium.
b) Model, benda tiruan atau alat peraga yang berguna untuk menjelaskan atau
mengambarkan realitas suatu peristiwa dan fenomena tertentu. Dalam
proses belajar mengajar penggunaan model oleh guru sangat membantu
siswa untuk memahami materi pelajaran untuk menghindari kekeliruan
memahami materi pembelajaran. Misalnya model mesin atau benda tertentu
dapat digunakan untuk mengantikan mesin ril.
3) Media yang diproyeksikan
Media yang diproyeksikan juga memiliki bentuk fisik yang bervariasi,
yaitu slide suara dan film strip. Dalam proses pembelajaran slide suara ataupun
film strip sangat membantu siswa memahami materi pelajaran di mana siswa
tidak hanya belajar dengan cara melihat slide yang ditayangkan, tetapi juga
melalui suara yang didengar. Hal ini sangat membantu siswa mengingat materi
pelajaran dalam jangka waktu yang lama karena mereka belajar tidak hanya
menggunakan satu alat indera.
4) Video dan VCD
Media jenis ini dapat digunakan untuk menanyangkan gambar bergerak
yang dilengkapi dengan unsur suara. Di mana media video dan VCD (video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
compact disk) tersebut memiliki features yang beragam dan bermanfaat untuk
digunakan dalam proses pembelajaran. Ragam feature yang ada dapat
digunakan untuk membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik untuk
dilihat. Salah satu feature tersebut adalah slow motion di mana gerakan obyek
atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar
mudah dipelajari.
5) Komputer
Penggunaan komputer dalam proses pembelajaran memberikan manfaat
yang sangat besar di mana dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan
dan melakukan kegiatan laboratorium atau stimulasi. Komputer yang sudah
dilengkapi dengan drills and practice, tutorial, simulasi, permainan, dan
discovery dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Hal ini karena
tersedianya beragam aplikasi yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran
seperti, animasi, grafik, warna, dan musik dalam komputer.
6) Multimedia
Istilah multimedia saat ini menjadi tren dalam dunia pendidikan
sehubungan dengan pemanfaatan media, di mana banyak orang yang belajar
dengan menggunakan berbagai media sekaligus. Multimedia artinya kombinasi
dari berbagai media yang ada seperti audio, video, grafis, dan lainnya. Dewasa
ini penggunaan multimedia untuk kegiatan pembelajaran disekolah menjadi
tren dikalangan para guru. Ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia
berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai
beikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
a) Multimedia presentasi
Guru dapat menggunakan multimedia presentasi tersebut untuk
menyampaikan materi pelajaran yang bersifat teoritis, baik kelompok kecil
maupun kelompok besar. Penggunan media ini sangat efektif karena
menggunakan proyektor (LCD/Viewer) yang meiliki jangkauan pancar cukup
besar.
b) Program media interaktif
Media interaktif ini dapat digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran yang lebih menitik beratkan pada suatu proses dan tahapan, seperti
penyerbukan pada tumbuhan, pembelahan sel, proses pertumbuhan janin
manusia dan lain-lain.
c) Sarana simulasi
Multimedia sebagai sebuah media dapat digunakan sebagai sarana
stimulus. Contoh dari penggunaan simulator kokpit pesawat terbang yang
memungkinkan siswa dalam akademik penerbangan dapat berlatih tanpa
menghadapi resiko jatuh.
d) Video pembelajaran
Video bersifat interaktif tutorial untuk memahami sebuah materi
melalui visualisasi. Siswa dapat interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai
dengan yang diajarkan dalam video.
e. Media Pembelajaran Sejarah
Media sebagai alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan
pesan,ide, informasi dan gagasan dari pengirim ke penerima tentu memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan
tersebut akan tampak saat media digunakan dalam kegiatan pembelajaran, tidak
terkecuali dalam pembelajaran sejarah. Kelebihan dan kekurangan media
tersebut dapat dilihat dari kejelasan materi yang disampaikan dan ketercapaian
tujuan pokok pembelajaran. Dalam hal ini guru harus memilih dan memilah
media yang paling tepat digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Guru sejarah harus memilih media yang
paling tepat dan memiliki nilai lebih dalam menyajikan materi (Padi,
2010:127).
Media yang begitu banyak tentu saja dapat digunkan dalam
pembelajaran sejarah. Hanya saja bila ingin mengkaji lebih dalam tentu ada
media yang memiliki efektivitas tinggi yang dapat diggunakan dalam
menyampaikan materi pelajaran sejarah (Brian, 2015:21). Beberapa media di
bawah ini memiliki nilai guna dan efektivitas yang tinggi dalam menyajikan
materi pelajaran sejarah adalah sebagai berikut:
1) Studi gambar atau foto
Guru dapat menggunakan media studi gambar atau foto ketika memasuki
suatu pembahasan baru dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengarahkan siswa untuk mempelajari sumber-sumber visual terlebih dahulu
sebelum melanjutkan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sumber
tertulis maupun lisan. Guru dapat mendorong siswa untuk berpikir dan
menemukan jawaban dari apa yang mereka pelajari. Penggunaan media gambar
dan studi foto dalam pembelajaran sejarah dapat membuat siswa belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
imajinatif. Melalui gambar dan foto yang ada siswa dapat menjelaskan
aktivitas manusia, peristiwa yang telah terjadi dan prosesnya, peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu, serta pikiran dan perasaan manusia
yang mendasari peristiwa tersebut.
2) Studi Dokumen
Studi dokumen dapat menjadi media dalam pembelajaran sejarah.
Dokumen meliputi naskah tertulis, artefak, bangunan, lukisan, dan barang-
barang peninggalan bersejarah. Siswa dapat mengunjungi museum untuk
mempelajari, mengamati dan menyaksikan secara langsung berbagai
peningalan sejarah yang sudah dijelaskan guru di sekolah. Dalam hal ini guru
dapat memilih dokumen, mempersiapkan, dan menyajikan dokumen. Siswa
diminta untuk menempatkan bukti yang sesuai dengan konteks waktu, tempat,
dan budaya yang berkaitan. Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan
dengan mempelajari secara menyeluruh terlebih dahulu sebelum
menyelesaikan tugas tersebut.
3) Studi Peta
Peta merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat erat
kaitannya dengan materi-materi pelajaran sejarah, terlebih masa prasejarah.
Penggunaan peta menjadi sangat penting ketika guru menyampaikan materi
tentang letak suatu wilayah, tempat terjadinya suatu peristiwa peta tentu
menjadi media yang sangat diperlukan. Guru dapat memulai dengan
menampilkan peta dan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang letak, dan
tempat terjadinya peristiwa. Media peta dalam pembelajaran sejarah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
membantu guru maupun siswa dalam mendalami suatu materi seperti peristiwa
perperangan, migrasi, jalur perdagangan, dan sebagainya. Semua ini dapat
ditemukan secara simbolis dalam peta atau atlas sejarah. Tidak jarang
pembelajaran sejarah juga sering dikaitkan dengan interaksi antara sejarah
dengan geografis serta antara lingkungan dengan aktivitas masyarakat.
4) Film, Video, Televisi (sound) slide, multimedia
Pembelajaran sejarah dapat disajikan dengan mengunakan film
dokumenter, video, dan televisi. Berbagai peistiwa yang terjadi di masa lampu
dapat dihadirkan kembali melalui film maupun video. Guru dapat mengajak
siswa untuk menyaksikan berbagai peistiwa misalnya perperangan, perlawanan
rakyat terhadap penguasa, kehidupan manusia dari prasejarah sampai mengenal
tulisan, maupun peninggalan-peninggalan sejarah pada masa lampau. Untuk
menyajikan semuanya itu media film, video, dan televisi menjadi media yang
sangat efektif karena siswa dapat menyaksikan berbegai peristiwa yang telah
terjadi. Siswa tidak hanya mendengar cerita dari guru semata tetapi dapat
menyaksikan secara langsung.
Dewasa ini di dunia pendidikan tren menggunakan istilah multimedia.
Di mana saat mengajar guru menggunakan beberapa media yang
dikombinasikan misalnya audio, video, grafis dan lainya. Guru menggunakan
video dengan memberi efek audio dan grafis agar memperjelas inti yang ingin
disampaikan. Dengan demikian siswa tidak hanya melihat video tetapi juga
mendengar pesan yang ingin disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5) Peninggalan Sejarah
Untuk mengetaui tentang kehidupan pada masa lampau segala sesuatu
yang berkaitan dengan peninggalan sejarah dapat menjadi sumber
pembelajaran. Peninggalan sejarah tersebut misalnya dokumen, jejak benda,
dan sumber lisan yang berasal dari pelaku sejarah maupun kehadiran orang-
orang yang menjadi pendukung peristiwa tersebut sangat penting untuk
diketahui. Secara umum peninggalan sejarah dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a) Peninggalan sejarah yang berada di lapangan seperti, bangunan candi,
monument, prasasti dan lain-lain. Guru dapat mengajak siswa untuk belajar
secara langsung dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yaitu
mengunjungi museum, bangunan candi maupun peninggalan lainnya yang
mudah dijangkau. Dengan demikian siswa menjadi lebih mengerti dan dapat
melihat sendiri apa yang sudah ia pelajari.
b) Peninggalan sejarah yang berada di lingkungan kelas atau sekolah. Hal ini
dapat dilakukan apabila sekolah tersebut berada di lingkungan yang dekat
dengan kejadian atau peristiwa tertentu pada masa lalu. Guru dapat
mengajak siswa untuk mencari peninggalan-peninggalan yang ada misalnya
artefak-artefak kuno, atau peralatan yang digunakan untuk membuat
bangunan dan lainnya.
6) Bagan waktu
Bagan waktu memiliki fungsi yang sangat efektif apabila digunakan
untuk menunjukkan data-data dalam urutan yang teratur di mana peristiwa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
unsur-unsur perkembangannya dapat ditunjukkan dengan jelas. Bagan waktu
yang mengambarkan unsur sebab-akibat dari sebuah peristiwa sejarah bahkan
saling berhubungan antara peristiwa yang satu dalam berbagai aspek
kondisionalnya. Bagan waktu tersebut dapat dibuat sendiri oleh guru maupun
siswa.
7) Media Cetak
Media cetak berupa buku, modul, jurnal, majalah dapat digunakan oleh
guru dalam mendukung proses pembelajaran. Guru dapat membuat modul
sendiri yang berisi materi-materi pelajaran serta latihan-latihan soal yang
bersifat imajinatif. Hal ini tentu sangat membantu siswa dalam mengikuti dan
mendalami materi pelajaran, terlebih jika sekolah tidak menyediakan buku
untuk menjadi pegangan siswa. Guru juga dapat menggunakan media cetak
lainnya seperti jurnal dan majalah yang memuat tentang materi pelajaran
sejarah. Dengan menggunakan jurnal dan majalah tertentu siswa dapat
memperoleh informasi yang baru dan relevan sesuai dengan materi yang
sedang dipelajari. Dengan demikian siswa tidak hanya belajar dengan
menggunakan satu sumber saja tetapi banyak sumber.
Pengunaan media dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar. Guru yang menggunakan media dalam
kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa terhadap
materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media penyampaian bahan
pembelajaran akan lebih jelas dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Melalui
media siswa tidak hanya mendengar penjelasaan dari guru, tetapi siswa juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
melakukan aktivitas lain seperti melihat dan mengamati apa yang dijelaskan.
Media yang digunakan dapat membantu siswa mengingat dan memahami apa
yang dijelaskan oleh guru karena siswa dapat melihat dan menyaksiskan
sendiri apa yang didengarnya. Dengan demikian pengunaan media oleh guru
dapat meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi siswa.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Prestasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu hasil yang diperoleh
seseorang atau individu dari apa yang telah dilakukan dan dikerjakan. Dalam hal
ini prestasi seseorang akan tampak melalui penilaian yang diberikan. Penilaian
tersebut dapat muncul dalam bentuk angka, simbol, huruf, atau kalimat yang
mencerminkan hasil dari usaha yang sudah dicapai seseorang ataupun sekelompok
orang.
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh
kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang
dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap kegiatan belajar yang
dilakukan siswa akan menghasilkan prestasi belajar. Prestasi belajar tersebut
berupa perubahan-perubahan yang terjadi dalam tingkahlaku siswa setelah
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Segala perubahan yang terjadi dapat dinilai
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa (Mulyasa, 2013:189).
Perubahan perilaku seseorang atau siswa dari aspek afektif tampak dari
perubahan sikap dan nilai yang dihayatinya. Di mana setelah mengikuti proses
pembelajaran siswa memiliki sikap yang baik dan menghayati nilai-nilai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sudah dipelajari atau diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Perubahan dalam aspek kognitif tampak pada kemampuan siswa dalam
memahami semua materi pelajaran yang sudah diberikan. Berbagai materi yang
sudah diterima dipahami dengan baik , sehingga siswa dapat menunjukkan sikap
menguasai materi yang telah diterima selama mengikuti pembelajaran. Sedangkan
perubahan dalam aspek psikomotorik tampak pada kemampuan siswa untuk
mempraktekan dan membuat keterampilan dari materi yang sudah dipelajari serta
mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
Prestasi belajar adalah perubahan perilaku dalam diri individu. Individu
akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional, positif, disadari dan
sebagainya. Perubahan tersebut dialami oleh setiap individu sebagai hasil dari
pembelajaran atau prestasi belajar yang telah diikuti. Perubahan perilaku tersebut
secara keseluruhan mencakup aspek kognitif, afektif, konatif, dan motorik.
Perubahan perilaku yang diharapka tentu sesuai dengan tujuan pendidikan (Donni
Juni Priansa, 2014:66).
b. Faktor yang Mempengaruhi
Prestasi belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
internal maupun eksternal (Abu Ahmadi, 1998: 130).
1) Faktor internal
Prestasi belajar yang diperoleh seseorang akan ditentukan secara
fisiologis, psikologis, beserta usaha yang dilakukan. Faktor fisiologis turut
menentukan prestasi belajar yang diperoleh seseorang. Di mana unsur tersebut
berkaitan erat dengan kondisi jasmani ataupun fisik seseorang. Kondisi jasmani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pada umumnya berkaitan dengan fungsi jasmani itu senidri terutama alat
indera. Kondisi jasmani yang sehat dan didukung alat indera yang berfungsi
dengan baik dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang. Fungsi psikologis
berkaitan dengan diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan sikap yang
muncul untuk terus-menerus belajar sehingga dapat memperoleh prestasi yang
baik.
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya prestasi belajar. Intelegensi merupakan dasar potensial bagi
perencanaan hasil belajar, artinya hasil belajar yang dicapai akan bergantung
pada tingkat intelegensi, dan hasil belajar tidak akan melebihi tingkat
intelegensi yang dimiliki seseorang. Semakin tinggi tingkat intelegensinya,
makin tinggi pula kemungkinan tingkat hasil belajar yang akan dicapai.Apabila
intelegensinya rendah, maka kecendurungan hasil yang diperoleh seseorang
juga akan rendah. Meskipun demikian, tidak boleh dikatakan bahwa seseorang
memiliki taraf prestasi belajar belajar di sekolah yang kurang, karena banyak
faktor lain yang mempengaruhinya.
2) Faktor eksternal
Prestasi belajar seseorang atau siswa juga dipengaruhi oleh faktor
ekstrernal yaitu sosial dan non sosial. Faktor sosial menyangkut hubungan
antar manusia satu dengan yang lainya yang terjadi dalam berbagai situasi
sosial. Faktor sosial tersebut misalnya lingkungan keluarga, sekolah, teman dan
masyarakat pada umumnya. Lingkungan sosial inilah yang senantiasa
memberikan pengaruh yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
seseorang. Di mana keluarga, sekolah, teman, dan masyarakat yang baik dan
kondusif dapat memciptakan suasana belajar yang nyaman, sehingga dapat
menimbulkan minat dan motivasi seseorang untuk terus belajar. Faktor non
sosial berkaitan dengan lingkungan fisik, seperti keadaan rumah, ruang belajar,
fasilitas belajar, buku-buku sumber dan sebagainya. Siswa yang didukung
dengan fasilitas yang lengkap akan memudahkan dirinya untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Faktor eksternal dalam lingkungan keluarga baik langsung maupun
tidak langsung akan berpengaruh terhadap pencapaiaan hasil belajar siswa. Di
samping itu, diantara beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan
prestasi belajar ialah peranan guru sebagai fasilitator. Dalam sistem pendidikan
secara khusus dalam pembelajaran yang berlaku dewasa ini peranan dan
keterlibatan guru masih menempati posisi yang penting. Dalam hal ini,
efektivitas pengelolaan faktor bahan, lingkungan dan instrumen sebagai faktor
utama yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar hampir seluruhnya
bergantung pada guru.
Selain guru dan keluarga, prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh
sumber- sumber belajar. Sumber belajar yang dimaksud berupa alat bantu atau
media pembelajaran. Alat bantu belajar merupakan semua jenis alat yang
digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam memahami materi yang
diajarkan, sehingga belajar menjadi lebih menarik, menjadi konkrit, dapat
menghemat waktu dan tenaga, dapat efektif dan efesien serta menemukan
makna serta nilai yang diperoleh dari kegiatan belajar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Selain dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, prestasi belajar
juga dipengaruhi oleh waktu dan kesempatan. Setiap siswa atau individu tentu
memiliki waktu dan kesempatan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut akan
berpengaruh terhadap kemampuan siswa itu sendiri. Siswa yang memilki
banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang
tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk
belajar. Kepandaian seseorang sangat ditentukan oleh waktu dan kesempatan.
Setiap orang akan mampu mengerjakan sesuatu asalkan diberikan waktu dan
kesempatan (Mulyasa, 2013:189).
B. Tinjauan Pustaka
Kajian tentang persepsi siswa telah banyak dilakukan. Salah satunya
adalah Adrianus Akun (2016) yang melakukan penelitian tentang Persepsi Guru
dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Sejarah
(Studi Kasus di SMK Negeri 2 Depok Sleman DIY). Hasil penelitian
menunjukkan persepsi siswa yang positif terhadap implementasi kurikulum 2013.
Hal ini dapat dibuktikan dengan kesenangan siswa serta keaktifannya dalam
mengikuti pembelajaran sejarah. Dengan demikian impelementasi kurikulum
2013 sudah sesuai dengan yang diharapkan di mana pola pembelajaran satu arah
(interaksi guru-siswa) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru, siswa-
masyarakat, lingkungan alam, sumber dan media pembelajaran). Penelitian yang
saya lakukan berbeda dari penelitian ini. Perbedaan tersebut dilihat dari subyek,
jenis, variabel, dan metode penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penelitian membahas mengenai persepsi siswa terhadap pengguaan media
pembelajaran sejarah dan prestasi belajar. Sedangkan jenis penelitian merupakan
penelitian ex-post facto dan menggunakan metode survei.
Penelitian lain yang relevan dengan topik penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Rika Andarini (2010) dengan judul Hubungan Antara
Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran dan Kedisiplinan Belajar dengan
Prestasi Belajar Di SMK YPKK 3 Sleman. Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan yang positif dan signifikan antara penggunan media dengan prestasi
belajar yang diperoleh siswa. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru dapat dikatakan baik karena guru memiliki kemampuan
untuk memilih dan memilah media yang tepat untuk digunakan dalam
pembelajaran. Hal ini terbukti bahwa media yang digunakan dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Pada penelitian yang saya lakukan berbeda dengan
penelitian ini dari salah satu variabel, jenis, dan metode penelitiannya. Dalam
penelitian yang dilakukan tidak membahas mengenai kedisiplinan belajar hanya
penggunaan media dan prestasi belajar. Selain itu, jenis dan metode penelitian
yaitu ex-post facto dan metode survei.
Penelitian saya dengan judul “ Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang
Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah dengan Prestasi Belajar Siswa Di SMA
Negeri 8 Yogyakarta sejauh ini merupakan kajian yang baru dan belum pernah
diteliti. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana penggunaan
media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki hubungan terhadap prestasi
belajar yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Kerangkan Berpikir
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Hal ini
berkaitan dengan upaya guru sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang
mampu mendorong semua siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan
media untuk menyampaikan materi pelajaran. Penggunaan media oleh guru dapat
membantu siswa memahami materi pelajaran karena siswa dapat menyaksikan
dan melihat apa yang dijelaskan dalam pembelajaran melalui beragam media yang
digunakan seperti gambar, foto, video, film dan lainnya.
Penggunaan media pembelajaran oleh guru tentunya menimbulkan
berbagai persepsi dari diri siswa baik positif maupun negatif. Persepsi siswa
terhadap penggunaan media pembelajaran sejarah oleh guru merupakan hasil
pengamatan melalui penginderaan oleh siswa sehingga memberikan pemahaman
tentang media yang digunakan. Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap
penggunaan media tentu akan menunjukkan tindakan positif, begitupun
sebaliknya.
Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap penggunan media
pembelajaran akan memiliki dorongan dan motivasi secara internal untuk turut
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Sikap dan
tindakan siswa yang memiliki minat belajar akan tampak dari apa yang ia lakukan
sehari-hari seperti, memperhatikan penjelasan guru, membaca buku pelajaran,dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menjukkan ketertariakan terhadap media yang digunakan. Hal ini tentu akan
mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa, karena semakin tinggi persepsi
yang muncul maka akan tinggi pula prestasi belajar siswa, karena media
pembelajaran yang digunakan oleh guru merupakan salah satu tolak ukur tingggi
rendahnya prestasi belajar siswa.
Penjelasan di atas, dapat disimpulkan apabila siswa yang memiliki
persepsi yang positif terhadap penggunaan media pembelajaran, kemungkinan
besar akan memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya apabila siswa yang
memiliki persepsi negatif terhadap penggunaan media, kemungkinan besar akan
memperoleh hasil belajar yang kurang maksimal. Dengan demikian hubungan
antara persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran akan
mempengaruhi prestasi belajar sejarah siswa.
Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai
berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
Prestasi Belajar
Media Pembelajaran Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis
penelitian adalah sebagai berikut:
H0 = Tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar siswa
Ha = Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yaitu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang sudah terjadi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menemukan penyebab yang memungkinkan terjadinya perubahan
perilaku, gejala, ataupun fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku
dan hal-hal yang menyebabkan adanya perubahan pada variabel bebas (Widarto
2013: 3). Dalam penelitian ex-post facto peneliti tidak perlu memberikan
perlakuan khusus terhadap apa yang diteliti, tinggal melihat efek yang terjadi pada
variabel terikat. Penelitian ex-post facto merupakan metode yang dapat digunakan
dalam penelitian pendidikan ( Nana Sudjana 1989: 56).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Yogyakarta yang beralamat
di Jalan Sidobali I, Mujamuju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitiaan
Waktu penelitiaan adalah waktu berlangsungnya penelitiaan atau saat
penelitiaan tersebut dilangsungkan. Penelitiaan ini dilaksanakan pada bulan Mei-
Agustus 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah generalisasi terhadap obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu. Artinya populasi tidak hanya sekedar berbicara
mengenai orang perorangan, akan tetapi benda-benda atau peristiwa lainnya juga
dapat diteliti. Populasi juga tidak hanya sekedar membahas jumlah yang ada pada
obyek maupun subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik dari obyek
atau subyek yang diteliti. Dalam penelitian obyek dan subyek tersebut ditetapkan
oleh peneliti sendiri untuk dipelajari untuk kemudian memperoleh kesimpulan
(Sugiono, 2009:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI
SMA Negeri 8 Yogyakarta, yang berjumlah 240 siswa.
2. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling.
Besaran sampel ditentukan berdasarkan presentase dari populasi. Menurut Rully
Indrawan (2014:103) besaran prosentase untuk sampel antara 25-30%. Untuk hal
ini peneliti peneliti menggunakan lebih dari yang ditentukan yaitu sebesar 39%
dengan tujuan agar sampel data lebih terjamin.
Dalam penelitian ini besaran sampel adalah 93 responden dari populasi
sebesar 240 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
D. Definisi Operasional Variabel
1. Media Pembelajaran Sejarah
Media pemelajaran sejarah adalah sebuah alat atau perangkat yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan ide, gagasan, informasi maupun pesan
mengenai isi dan tujuan dari pembelajaran sejarah itu sendiri. Dalam penelitian
ini media pembelajaran sejarah yang dimaksud yakni ragam media yang memiliki
tingkat efektifvitas yang tinggi untuk menyampaikan materi pelajaran sejarah
misalnya, studi gambar atau foto, dokumentasi, peta, film, video, peninggalan
sejarah, bagan waktu dan media cetak.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh
kegiatan belajar. Prestasi belajar yang dipeoleh muncul dalam bentuk penilian
berupa angka, simbol, huruf ataupun kalimat yang menceriminkan hasil yang
dicapai seseorang. Pada penelitian ini pretasi belajar yang dimaksud yakni hasil
yang ditunjukkan oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi
belajar yang diperoleh tampak pada nilai rapor siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei yang dilakukan dengan cara mengambil sampel yang menjadi
perwakilan dari seluruh populasi yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti
mengumpulkan berbagai informasi mengenai pokok penelitian dari responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dengan cara membuat dan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan seputar permasalahan yang dibahas.
2. Prosedur Pengumpulan Data
a. Tahap Persiapan
1) Menyusun Proposal
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum meneliti yaitu peneliti
terlebih dahulu menyusun proposal penelitian. Proposal tersebut berisi
seputar latar belakang atau alasan mengenai judul yang diambil oleh
peneliti. Pada penelitian ini, judul yang diambil mengenai hubungan antara
persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah dengan
prestasi belajar siswa di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Alasan mengambil
judul tersebut, kerena peneliti ingin mengetahui sejauh mana siswa di SMA
tersebut memiliki persepsi tentang media yang digunakan.
2) Setelah peneliti menyusun proposal tahap selanjutnya meminta surat
rekomendasi penelitian melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Surat tersebut
selanjutnya diberikan kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian
mengenai Hubungan Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media
Pembelajaran Sejarah Dengan Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 8
Yogyakarta.
3) Menyusun Instrumen Penelitian
Pada tahap persiapan langkah terakhir yang harus dilakukan adalah
menyusun instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
berbagai data dan informasi yang diinginkan peneliti. Dalam penelitian ini,
digunakan kuesioner dan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data.
Proses penyusunan kuesioner dimulai dengan menemukan terlebih dahulu
permasalah yang ingin diteliti. Selanjutnya penyusunan kuesioner
disesuaikan dengan landasan teori yang ada yang dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Peneliti melakukan pengumpulan data pada bulan Mei 2017 dengan
membagikan kuesioner yang sudah disusun kepada siswa di SMA Negeri 8
Yogyakarta yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Kuesioner
penelitian di isi langsung di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Dalam
pelaksanaan penelitian ini, kuesioner diedarkan oleh peneliti.
2) Pengecekan terhadap kelengkapan kuesioner. Peneliti melakukan
pengecekan terhadap kuesioner yang sudah terkumpul. Pengecekan
dilakukan untuk mengetahui apakan kuesioner yang terkumpul sah atau
tidak dan sesuai dengan jumlah yang sudah dibagikan oleh peneliti.
Kuesioner penelitian dianggap sah apabila responden menulis nama pada
lembar kuesioner.
3) Skoring
Dalam penelitian ini, persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dan prestasi belajar yang diperoleh disusun sesuai
dengan katagori yang sudah ditetapkan. Persepsi siswa tentang penggunaan
media dikatagorikan menjadi lima yaitu sangat baik, baik, cukup, buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan sangat buruk . Siswa yang masuk dalam katagori sangat baik apabila
memiliki persepsi yang berkisar antara 81-100, katagori baik 66-80,
katagori cukup 56-65, katagori buruk 46-55 serta katagori sangat buruk
<46. Selain itu, prestasi belajar siswa dikatagorikan menjadi lima, yaitu
sangat baik, baik, cukup,buruk dan sangat buruk. Siswa yang mendapat
nilai 85-100 termasuk dalam katagori baik, 75-84 dikatagorikan baik, 65-74
dikatagorikan cukup, 55-64 dikatagorikan buruk dan 0-54 dikatagorikan
sangat buruk.
4) Pengolahan dan analisis data
Setelah melakukan tahap skoring terhadap jawaban yang diberikan para
responden, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan
menganalisis data tersebut. Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan
dengan bantuan Microsoft Excel 2010 dan SPSS.
5) Penyusunan laporan penelitian
Tahap terakhir yang dilakukan oleh peneliti adalah menyusun laporan hasil
penelitian. Penyusunan dilakukan untuk mengetahui kesimpulan yang ingin
diperoleh dari penelitian tersebut.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
a. Kusioner/angket
Kuesioner adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian yang bersifat faktual. Kuesioner penelitian tersebut berisi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Apabila ditinjau
dari segi waktu dan biaya penggunaan kuesioner jauh lebih efektif dan
efesien serta mampu menjangkau responden yang berjumlah besar.
Keuntungan lain, yaitu bila objek peneitian adalah individu atau
sekelompok orang. Selain itu pengisian kuesioner dapat dilakukan
bersama-sama di satu tempat, hal ini lebih efisien dari segi waktu dan
perolehan responden ( Suprapto, 2013:75).
Dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data mengenai persepsi
siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan yang disertai sejumlah jawaban dalam
bentuk Skala Likert dengan teknik skoring. Skala Likert yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu-ragu (RR) dan Tidak Setuju (TS). Skor dari tiap jawaban dapat
dilihat dalam tabel: 3.3.
Tabel 3.1 Penskoran Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Ragu- ragu (RG) 2 3
Tidak Setuju (TS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Metode Dokumentasi
Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian berfungsi untuk
memperoleh dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat verbal. Data tersebut seperti catatan harian yang terdokumentasi,
peraturan-peraturan, transkip, arsip, dokumen dan buku-buku. Pada
penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
prestasi belajar yang berpedoman pada nilai rapor siswa semester genap.
Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
2. Uji Coba Instrumen
Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi Product
Moment Pearson. Dalam mempersingkat waktu perhitungan peneliti
menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010.
a. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu tes. Suatu tes dapat dikatakan valid jika tes tersebut mampu
mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti. Tes memiliki validitas
yang tinggi apabila menunjukkan hasil yang sesuai dengan kriteria, artinya
tes dan kriteria memiliki kesejajaran (Suharsimi Arikunto, 2009: 65). Untuk
mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrumen maka peneliti
menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson yang dikemukakan
oleh Pearson, yaitu:
rxy = ( )( )
√* ( )+ * ( )+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan. N = jumlah item Kuesiner
𝛴XY = jumlah X dan Y
X2 = kuadrat dari X
Y2 = kuadrat dari Y
Setelah dihitung menggunakan rumus Product moment Pearson, maka
untuk mengetahui besar taraf signifikan butir item dihitung dengan rumus:
t = √
√
Keterangan :
t = taraf signifikan
r = korelasi skor item dengan skor total
n = jumlah butir item
Dari 25 butir kuesioner tentang persepsi siswa tentang penggunaan
media pembelajaran sejarah yang digunakan dalam penelitian ini ada 23
butir pernyataan yang valid dan ada 2 butir syang tidak valid yaitu soal
nomor 16 dan 19. Penentuan valid atau tidak butir soal didasarkan pada
taraf signifikan 0,05 yaitu 0,95. Untuk mengetahui hasil validitas dapat
dilihat pada lampiran 3 hlm 92.
b. Reliabilitas
Reliabilitas artinya dapat dipercaya, yakni sejauh mana instrumen
tes yang sudah disusun dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang
ajeg, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang bereda.
Suatu tes memiliki reliabilitas yang tinggi apabila hasil yang diperoleh
menunjukkan adanya konsisten jawaban yang diperlihatkan dalam taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ketetapan dan ketelitian hasil. Dalam uji reliabilitas ini item soal yang
diujikan hanyalah item soal yang valid, bukan item soal yang diuji
cobakan.
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan teknik Alpha
Cronbach yaitu sebagai berikut:
r11 = .
/ (
)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varian butir/item
= varian total
Kreteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
meggunakan teknik Alpha Cronbach bila koefisien reliabitas (r11) > 0,60
maka instrumen dikatakan reliabel dan jika nilai Alpha Cronbach
koefisien reliabitas (r11) < 0,60 maka instrumen dikatakan tidak reliabel.
Dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil r11 = 0,727. Hasil tersebut
menunjukkan instrumen persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah memiliki reliabilitas sangat tinggi. Untuk
mengetahui hasil reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 3 hlm 94.
G. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ex-post facto tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah di SMA Negeri 8 Yogyakarta yaitu
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar : 3.1 Desain Penelitian
H. Analisis Data Penelitian
1. Statistik deskriptif
Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif artinya
menganalisis data yang sudah diperoleh dengan cara mengambarkan data tersebut
sebagaimana adanya. Stastistik deskriptif dapat digunakan apabila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data yang diambil dari sampel, dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil
(Sugiyono,2012:147).
Dalam penelitian ini untuk mengetahui data persepsi siswa tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah dan prestasi belajar siswa berdistribusi
normal atau tidak, maka peneliti melakukan uji persyaratan normalitas.
2. Uji Prasyarat
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti
apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Pengujian normalitas dilakukan
berdasarkan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov (Sugiono, 1999:225) yaitu:
D= Max , ( ) ( )-
Keterangan :
D = Deviasi Maksimum
Prestasi Belajar Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
( ) = Fungsi Distribusi Frekuensi kumulatif yang ditentukan
( ) = Fungsi distribusi frekuensi yang di observasi
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
distribusi variabel persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran
sejarah dan prestasi siswa. Uji normalitas diuji dengan program SPSS for
windows versi 16.0 dan dilakukan dengan One-Sample Kolmogorov- Smirnow
dengan tingkat signifikansi 5% data dianggap apabila α>0,05. Untuk
mengetahui hasil normalitas data dapat dilihat pada lampiran 3 hlm 103.
1) Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran
Pada pengujian dengan menggunaka rumus Kolmogorov-Smirnov Tes
nilai asymptotic sing sebesar 0,665 lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan
bahwa distribusi data persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah adalah normal.
2) Prestasi Belajar
Pada pengujian dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
Tes nilai asymptotic sing sebesar 0,789 lebih besar dari 0,05 maka di
simpulkan bahwa distribusi data prestasi belajar adalah normal.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov variabel persepsi siswa terhadap penggunaan media
pembelajaran dengan prestasi belajar memiliki probabilitas lebih dari 0,05
yang berarti berdistribusi normal, artinya siswa yang terpilih menjadi
sample sudah mewakili sifat populasi sehingga pengujian parametrik
dengan korelasi dapat dilakukan dan hasilnya dapat digeneralisasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product
Moment Pearson. Teknik korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan
masing-masing antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Rumus yang
digunakan adalah Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2010: 228).
√
Dimana:
= Korelasi antara variabel x dan y
= ( )
y = ( )
rxy = ( )( )
√{ ( )} * ( )+
rxy = Kofiesien korelasi antara dua variabel yang di korelasikan
𝛴 = Jumlah perkalian skor x dan y
𝛴 = Jumlah kuadrat skor x
𝛴 = Jumlah kuadrat skor y
Koefiesien korelasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan hubungan
antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi.
Selanjutnya, sebesar nilai r dapat memperkirakan kekuatan hubungan korelasi
seperti yang ditampilkan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
(Diadopsi dari buku Sugiyono, 2010:231)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Korelasi Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Korelasi Lemah
0,40 – 0,599 Korelasi Cukup
0,60 – 0,799 Korelasi Kuat
0,80 – 1,000 Korelasi Sangat Kuat
Untuk pengujian keberartian kosfiesien korelasi maka dibandingkan antara
t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikan = 0,05 jika t hitung > t tabel.
Koefiesien yang di peroleh menunjukkan adanya hubungan yang antara persepsi
siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar
siswa di mana interval koefiesien berada di angka sebesar 0,20-0,399. Hal ini
dibuktikan dengan perhitungan r hitung (0,344) dan r tabel (0,0202).
I. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang timbul karena dipengaruhi variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang
berupa nilai rapor pada mata pelajaran sejarah (Y).
b. Variabel bebas (Indepedent Variabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Variabel bebas adalah variabel yang dapat menimbulkan pengaruh atau
menjadi penyebab munculnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah (X) persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran
sejarah.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi siswa tentang penggunaan
media pembelajaran sejarah. Untuk mengukur kuesioner yang sudah dibagikan
oleh peneliti menggunakan Skala Likert sesuai dengan aturan yang berlaku. Skala
Likert merupakan cara sistematis yang digunakan untuk memberi skor atas
kuesioner penelitian yang dimodifikasi dengan menggunakan empat kategori
penilaian. Penentuan katagori kecenderungan dari variabel media pembelajaran
tersebut menggunakan patokan dari PAP Tipe II.
Berikut ini disajikan jawaban penilaian terhadap skor variabel dan
interpretasi variabel persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran.
Tabel 3.3 Penskoran Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media
Pembelajaran Sejarah.
No Interval Skor Kriteria
1 81% – 100% Sangat Baik
2 66 % – 80% Baik
3 56 % – 65% Cukup
4 46 % – 55% Buruk
5 < 46% Sangat Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang memilik skor
dari 81% -100% dikatagorikan sangat baik. Jawaban siswa yang berada di angka
66% -80% berada dikatagori baik. Siswa yang memiliki skor antara 56% -65%
dikatagorikan cukup. Siswa yang memiliki skor 46% -55% dikatagorikan buruk,
dan <46% dikatagorikan sangat buruk.
Tabel 3.4 Rentang Penilaian Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
No. Rentang Nilai Keterangan Predikat Sikap
1 0 ˂ D≤ 1,00 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang
dari atau sama dengan 1.
D
K
(Kurang) 2 1,00 ˂ D+ ≤
1,33
Nilai D+ = lebih dari 1 dan
kurang dari atau sama dengan
1,33.
D+
3 1,33 ˂ C ≤
1,67
Nilai C- = lebih dari 1,33 dan
kurang dari atau sama dengan
1,67.
C-
C
(Cukup)
4 1,67 ˂ C ≤
2,00
Nilai C = lebih dari 1,67 dan
kurang dari atau sama dengan
2,00.
C
5 2,00 ˂ C+ ≤
2,33
Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan
kurang dari atau sama dengan
2,33.
C+
6 2,33 ˂ B- ≤
2,67
Nilai B- = lebih dari 2,33 dan
kurang dari atau sama dengan
2,67.
B-
B
(Baik)
7 2,67˂ B ≤ 3,00 Nilai B = lebih dari 2,67 dan
kurang dari atau sama dengan
3,00.
B
8 3,00 ˂ B+ ≤
3,33
Nilai B+ = lebih dari 3,00 dan
kurang dari atau sama dengan
3,33.
B+
9 3,33 ˂ A- ≤
3,67
Nilai A- = lebih dari dan kurang
dari 3,33 atau sama
A-
SB
(Sangat
Baik) 10 3,67 ˂ A ≤
4,00
Nilai A = lebih dari 3,67 dan
kurang dari atau sama dengan
4,00.
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b. Variabel Terikat
Untuk mengetahui prestasi belajar sejarah siswa (Y) peneliti menggunakan
nilai rapor semester genap tahun 2016/2017. Nilai rapor yang diperoleh siswa
menjadi landasan bagi peneliti untuk mengetahui prestasi belajar sejarah yang
diperoleh.
Tabel 3.5 Penskoran Prestasi Belajar
No. Interval Nilai Akhir
(skala 0-100) Kategori Keterangan
1 85% -100% A Sangat Baik
2 75 % - 84% B Baik
3 65% -74% C Cukup
4 55% -64% D Rendah
5 0% -54% E Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh
nilai 85% -100% dikatagorikan sangat baik. Siswa yang memperoleh nilai dari
75% -84% dikatagorikan baik. Siswa yang memdapat nilai 65% -74%
dikatagorikan cukup. Siswa yang memperoleh nilai 55% -64% dikatagorikan
rendah. Siswa yang mendapat nilai 0-54% dikatagorikan sangat rendah.
J. Hipotesis Statistik
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka hipotesis statistik
disusun sebagai berikut.
Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar sejarah siswa.
H0 = µ A1 = µ A2
HA = µ A1 ≥ µ A2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 93 siswa yang
berasal dari siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Adapun
data selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Data Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media
Berikut ini disajikan data persepsi siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta
tentang penggunaan media pembelajaran sejarah.
Tabel 4.1. Data Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran
Sejarah
No Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria
1 81 – 100 0 0 % Sangat Baik
2 66 – 80 83 89,2 % Baik
3 56 – 65 10 10,8 % Cukup
4 46 – 55 0 0 % Buruk
5 < 46 0 0 % Sangat Buruk
Jumlah 93 100%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui tidak ada (0%) siswa yang
memiliki persepsi sangat baik tentang penggunan media pembelajaran sejarah, 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(89,2 %) siswa memiliki persepsi yang baik tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah, 10 (10,8%) siswa memiliki persepsi yang cukup, dan tidak
ada siswa (0%) siswa yang memiliki persepsi buruk dan sangat buruk tentang
penggunaan media pembelajaraan sejarah. Hal ini didukung dengan perhitungan
nilai mean = 69,8, modus = 69,1, median = 71,7, standar deviasi = 4,53. Data
persepsi siswa tentang penggunan media pembelajaran sejarah lebih jelasnya
dapat dilihat pada histogram berikut:
Gambar 4.1: Histogram Persespsi Siswa Tentang
Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
Dari histogram di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki persepsi baik tentang penggunaan media pembelajaran oleh guru
sejarah. Frekuensi di atas menunjukkan sebagian besar jawaban siswa berkisar di
angka antara 68-70 dan 71-73. Peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa
ragam media yang digunakan oleh guru menarik minat siswa untuk mengikuti
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
59 - 61 62 - 64 65 - 67 68 - 70 71 - 73 74 - 76 77 - 79 80 - 82
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pelajaran. Selain itu media yang digunakan oleh guru sesuai dengan tujuan dan isi
pemebelajaran yang ingin disampaikan.
2. Data Prestasi Belajar Siswa
Berikut ini disajikan data tentang prestasi belajar siswa SMA Negeri 8
Yogyakarta.
Tabel 4.2. Data Prestasi Belajar Siswa
No Interval Skor Frekuensi Kriteria Presentase Kriteria
1 85 – 100 21 A 22,6 % Sangat Baik
2 75 – 84 72 B 77,4 % Baik
3 65 – 74 0 C 0 % Cukup
4 55 – 64 0 D 0 % Buruk
5 0 – 54 0 E 0 % Sangat Buruk
Jumlah 93 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui data tentang hasil belajar siswa.
Tabel di atas menunjukkan ada 21 (22,6 %) siswa yang memiliki prestasi belajar
yang sangat baik. 93 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada 72
(77,4%) siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik dan tidak ada siswa yang
memiliki prestasi belajar yang cukup, buruk dan sangat buruk. Hal ini didukung
dengan perhitungan nilai mean = 83,3, modus = 83,38, median = 86,14, standar
devisasi = 3. Data prestasi siswa lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
75-76 77-78 79-80 81-82 83-84 85-86 87-88 89-90
Frekuensi
Gambar 4.2 : Histogram Prestasi Belajar Siswa
Dari histogram di atas dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki prestasi
belajar yang tinggi dan berada dalam katagori baik. Data prestasi belajar sejarah
siswa berdasarkan nilai rapor diperoleh rentang skor antara 83-84 yang tertinggi
dan 75-76 yang terendah. Prestasi belajar yang diperoleh siswa menunjukkan
adanya hubungan yang erat dengan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Di mana media yang digunakan untuk menyampaikan pesan,ide, gagasan,
informasi mengenai materi pelajaran dapat memotivasi dan meningkatkan minat
siswa dalam mengikuti pelajaran. Hal ini tampak dari prestasi yang diperoleh
siswa selama mengikuti kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan analisis data perlu adanya uji persyaratan terlebih
dahulu yaitu melakukan uji normalitas. Dalam melakukan uji ini peneliti
menggunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS
(Statistical Product and Service Solution).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis
yang menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Pengujian dilakukan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan
taraf signifikan α 0,05. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan hasil
seperti yang tampak pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Dari Variabel Persepsi Siswa Tentang
Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi Siswa Terhadap
Penggunaan Media Pembelajaran
N 93
Normal Parametersa Mean 66.87
Std. Deviation 8.566
Most Extreme Differences Absolute .057
Positive .057
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .548
Asymp. Sig. (2-tailed) .665
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dari data penelitian persepsi siswa
tentang penggunan media pembelajaran sejarah diperoleh nilai Asymptotic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Significance (Asymp.Sig) = 0, 665. Nilai tersebut kemudiaan dibandingkan dengan
α = 0,05 karena nilai Asymp. Sig > α maka data mengenai persepsi siswa terhadap
penggunaan media pembelajaran sejarah berdistribusi normal.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Dari Variabel Prestasi Belajar Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi Belajar
N 93
Normal Parametersa Mean 84.12
Std. Deviation 4.064
Most Extreme Differences Absolute .135
Positive .082
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.306
Asymp. Sig. (2-tailed) .789
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov dari data penelitian tentang persepsi
siswa diperoleh nilai Asymptotic Significance (Asymp.Sig) = 0, 789. Nilai tersebut
kemudiaan dibandingkan dengan α = 0,05 karena nilai Asymp. Sig > α maka data
mengenai prestasi belajar siswa berdistribusi normal.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa persepsi
siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah dan prestasi belajr siswa
cenderung berdistribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Product
Moment Pearson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.5
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran
Sejarah Dengan Prestasi Belajar
Correlations
X Y
Persepsi Siswa Pearson
Correlation 1 .344
**
Sig. (2-tailed) .001
N 93 93
Prestasi Belajar Pearson
Correlation .344
** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil analisis hipotesis statistik menghasilkan HA = µ A1 ≥ µ A2 yaitu HA
≥ Rtabel yaitu 0.344 ≥ 0.0202 dalam taraf siginifikansi 0.95. dengan demikian
hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar sejarah siswa
adalah terbukti.
C. Pembahasan
1. Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Dalam Pembelajaran Sejarah
Ditinjau dari sudut pandang keterampilan menggunakan media
pembelajaran, guru sejarah SMA Negeri 8 Yogyakarta sudah baik. Hal ini dapat
dilihat dari jawaban siswa terhadap kuesioner no 1,4,16,dan 17 yang membahas
tentang keterampilan guru sejarah menggunakan media dalam proses
pembelajaran. Jawaban rata-rata siswa adalah 2,97. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dapat disimpulkan bahawa guru sejarah di SMA Negeri 8 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memiliki keterampilan menggunakan media dalam proses pembelajaran dan
berada di katagori yang baik.
Selain memiliki keterampilan menggunakan media dalam poses
pembelajaran, guru sejarah di SMA Negeri 8 Yogyakarta juga mampu
memanfaatkan ragam media yang ada untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa. Pada pernyataan kuesioner no 5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,18, yang
menggambarkan ragam media yang sering digunakan oleh guru saat
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Jawaban rata-rata yang diberikan
siswa adalah 3,03. Hal ini menunjukkan bahwa guru sejarah di SMA Negeri 8
Yogyakarta sudah mampu menggunakan berbagai media yang beragam saat
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Kemampuan guru menggunakan
ragam media yang berbeda tersebut berada di katagori yang baik.
Guru sejarah di SMA Negeri 8 Yogyakarta tidak hanya memiliki
keterampilan dan kemampuan yang baik menggunakan media dalam proses
pembelajaran, akan tetapi media yang digunakan oleh guru juga singkron dengan
tujuan yang ingin dicapai dan sesuai dengan materi pelajaran yang sedang
dibahas. Pada pernyataan kuesioner no 2 dan 3 jawaban rata-rata siswa adalah
3,38 dan berada di katagori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
media tidak hanya sekedar sebagai alat perantara pesan, ide, gagasan, ataupun
materi pelajaran belaka, akan tetapi media yang digunakan mampu
menghantarkan siswa dan guru pada tujuan dan materi pelajaran yang ingin
dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keberhasilan guru dalam menggunakan media pembelajaran tidak hanya
terbatas pada pencapaian tujuan pembelajaran dan materi ajar semata, akan tetapi
tingkat kepuasan siswa juga menjadi pusat perhatian. Penggunaan media
pembelajaran oleh guru harus mampu memberikan kepuasan kepada siswa selama
mengikuti pelajaran. Kepuasan siswa terhadap media pembelajaran yang
digunakan oleh guru tampak pada jawaban yang ada pada kuesioner no 20,21,22
dan 23. Di mana rata-rata jawaban siswa adalah 3,08 dan berada pada katagori
yang baik.
Berdasarkan indikator tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai
penggunaan media pembelajaran sejarah oleh guru di SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Guru sudah memiliki keterampilan yang memadai dalam menggunakan media
pembelajaran. Keterampilan tersebut tampak dari frekuensi penggunaan media
oleh guru saat menyampaiakan materi pelajaran kepada siswa. Guru juga mampu
memanfaatkan beragam media yang ada untuk proses pembelajaran. Selain itu,
media yang digunakan oleh guru sangat membantu siswa untuk dapat mengerti
materi pelajaran yang sedang dibahas sehingga siswa merasa tertarik dan
termotivasi untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
Pemilihan media oleh guru tentunya tidak hanya sekedar untuk
menyampaikan materi ajar semata, akan tetapi juga mempertimbangkan berbagai
faktor lain yang mempengaruhi efektivitas dan efesiensi penggunaan media
tersebut. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan media
pembelajaran diantaranya tujuan, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersediaan,
mutu teknis dan biaya yang digunakan (A.A. Padi, 2010:136).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Penggunaan media hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang sudah
dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan merupakan hal
yang paling pokok dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam
memilih media guru harus benar-benar memikirkan apakah media tersebut mampu
mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Apabila dalam materi pelajaran guru
meminta siswa untuk menunjukkan keberadan suatu tempat, maka peta adalah
media yang paling tepat. Dengan demikian tujuan yang sudah dirumuskan dapat
dicapai dengan bantuan media yang disediakan oleh guru.
Selain tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, pemilihan media juga
harus mempertimbangkan ketepatgunaannya. Media yang digunakan oleh guru
harus tepat agar siswa mampu memahami materi pembelajaran. Ketepatgunaan
artinya penggunaan media disesuaikan dengan bagian-bagian tertentu yang ingin
dibahas pada materi pelajaran.
Media pembelajaran yang baik juga harus mempertimbangkan keadaan
siswa. Masing-masing siswa disetiap sekolah memiliki karakteristik dan cara
belajar yang berbeda-beda. Artinya guru harus mempertimbangkan apakah media
tersebut memiliki tingkat kerumitan dan penggunaan kosakata yang sulit dipahami
oleh siswa. Hal ini menjadi dasar pertimbangan guru untuk memilih media karena
berkaitan dengan pemahaman materi yang akan disampaikan dan penerimaan
siswa terhadap materi tersebut.
Media yang dinilai tepat untuk mencapai tujuan pengajaran, sesuai dengan
karakteristik siswa serta tepat digunakan dalam proses pembelajaran seringkali
tidak tersedia. Sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah harus menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pertimbangan bagi guru dalam memilih media pembelajaran. Hal ini dikarenakan
tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai dan cukup dalam
menunjang perangkat pembelajaran.
Media sebagai alat perantara penyampaian materi pelajaran juga harus
memiliki mutu yang baik. Artinya media tersebut memiliki kualitas yang tinggi
untuk digunakan. Mutu teknis sangat penting diperhatikan karena berkaitan
dengan penyajian gambar, slide, video, dan lain-lain. Apabila gambar, slide, dan
video memiliki kualitas yang kurang baik akan berpengaruh terhadap proses
pembelajaran. Siswa menjadi tidak berminat untuk mengikuti pembelajaran.
Selain itu, faktor yang tidak kalah pentingnya dalam pemilihan media
pembelajaran adalah jumlah biaya yang digunakan untuk memproduksi media
tersebut. Jumlah biaya yang dikeluarkan harus sesuai dan seimbang dengan hasil
yang ingin dicapai. Namun pada kenyataannya tidak semua sekolah memiliki
biaya yang cukup untuk menyediakan berbagai media yang dibutuhkan untuk
pembelajaraan. Oleh kerena itu biaya menjadi perhitungan guru dalam
menggunakan media pembelajaraan.
Guru di SMA Negeri 8 Yogyakarta mempertimbangkan berbagai hal
tersebut di atas dalam melalukan pemilihan media untuk digunakan saat
memberikan pelajaran kepada siswa. Hal ini menunjukkan jika guru tidak hanya
sekedar menghadirkan media sebagai perantara pembelajaran, akan tetapi apakah
media tersebut efektif dan efesien digunakan untuk belajar.
Siswa di SMA Negeri 8 Yogyakarta memiliki persepsi yang berbeda-beda
terkait penggunaan media pembelajaran sejarah oleh guru. Persepsi yang muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dalam diri siswa tentu merupakan akibat dari apa yang ditangkap oleh panca
indera siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sesuatu yang ditangkap
oleh panca indera siswa memberikan stimulus yang akhirnya membentuk
persepsi. Siswa memiliki persepsi yang positif dan negatif terhadap media
pembelajaran dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar siswa itu sendiri.
Faktor dari dalam diri siswa berkaitan dengan minat dan ketertarikan siswa
terhadap obyek yang diamati. Dalam hal ini siswa dapat memiliki persepsi yang
positif apabila ia memiliki minat dan ketertarikan terhadap pelajaran sejarah itu
sendiri. Ketertarikan menjadi pendorong utama bagi siswa untuk ikut
berpartisipasi dalam pembelajaran. Selain itu media pembelajaran yang menarik
juga mempengaruhi siswa dalam memberikan persepsi yang positif. Siswa dapat
memiliki persepsi negatif apabila tidak memilki minat dan ketertarikan untuk
mengikuti pelajaran. Hal ini tentu mempengaruhi persepsi siswa terhadap obyek
yang diamatinya (Sugihartono, 2015:9).
Faktor dari luar diri siswa berkaitan dengan lingkungan sekitar. Artinya
lingkungan sangat mempengaruhi seorang siswa dalam membentuk persepsi
terhadap berbagai hal yang diamati termasuk penggunaan media pembelajaran
oleh guru. Siswa dapat memiliki persepsi yang positif apabila ia berada di
lingkungan yang mendukung untuk terus belajar. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah lingkungan sekolah dan teman-teman. Untuk pembelajaran sejarah faktor
dari luar diri siswa dapat berupa pendapat dari orang lain yang cenderung
beranggapan bahwa pelajaran sejarah tidak menarik serta guru bidang studi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
tidak disenagi banyak siswa. Hal ini dapat mempengaruhi minat dan ketertarikan
siswa untuk mengikuti pelajaran (Bimo Walgito, 2002: 46-47).
2. Prestasi Belajar
Setelah melalukan perhitungan secara keseluruhan mengenai prestasi
belajar yang diperoleh siswa, peneliti mengelompokannya berdasarkan hasil rapor
yang diperoleh. Pada penelitian ini prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
sejarah diperoleh dari nilai rapor kenaikan kelas. Nilai rapor tersebut digunakan
oleh peneliti untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar sejarah yang
diperoleh siswa di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Untuk mengetahui tinggi
rendahnya nilai yang diperoleh siswa peneliti menggunakan KKM (Kriteria
ketuntasan minimal) yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. KKM tersebut
menjadi pedoman bagi peneliti untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar
sejarah siswa. Berdasarkan hasil penelitian dari 93 siswa yang menjadi sampel ada
72 (77,4%) yang mendapat nilai diatas angka 80. Hal ini menunjukkan prestasi
belajar yang diperoleh siswa berada dalam katagori baik karena diatas KKM yang
sudah ditentukan oleh sekolah.
Prestasi belajar yang diperoleh siswa tidak hanya dipengaruhi oleh media
pembelajaran yang digunakan oleh guru, akan tetapi faktor lain juga menjadi
pendukung tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa. Faktor-faktor tersebut
antara lain suasana belajar, sumber belajar, fasilitas, dan lingkungan belajar.
Suasana dan lingkungan belajar yang kondusif akan mempengaruhi niat belajar
setiap siswa. Siswa yang berada dilingkungan dan suasana belajar yang nyaman
cenderung memiliki keinginan untuk terus belajar dan memperoleh hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
baik. Selain itu lingkungan dan suasana belajar yang nyaman juga harus didukung
dengan fasilitas dan sumber belajar yang lengkap misalnya penyediaan buku yang
lengkap di perpustakaan, lab, dan fasilitas pendukung lannya untuk belajar (Abu
Ahmadi, 1998: 130).
3. Hubungan antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 8
Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran sejarah dengan prestasi
belajar siswa di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Hasil perhitungan hipotesis untuk
media pembelajaran sejarah menunjukkan besarnya t hitung = 0,344 yang
memberikan kuat/lemahnya hubungan dengan membandingkan tabel koefisien
korelasi yang terletak antara ,20-0,399 yang bearti mempunyai hubungan yang
positif tetapi berada dalam katagori yang lemah. Hubungan tersebut menunjukkan
kesesuaian dengan nilai atau prestasi yang diperoleh siswa. Di mana dari 93 siswa
terdapat 74 siswa yang mencapai nilai diatas 84 dan tidak ada nilai siswa yang
berada dibawah KKM yang sudah ditentukan yaitu 75.
Adanya hubungan yang positif diantara keduanya menunjukkan
pentingnya kehadiran media sebagai alat perantara untuk mendukung
berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Media
pembelajaran mempunyai kedudukan dan fungsi yang kuat untuk menjadi
pendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kepada siswa. Dengan media pembelajaran materi yang begitu banyak dapat di
pahami secara utuh dan mendalam oleh siswa.
Penggunaan media pembelajaran oleh guru secara tidak langsung
membuat siswa menggunakan beberapa alat indera sekaligus untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Misalnya ketika guru
menggunakan media yang diproyeksikan seperti video, slide atau film dokumenter
melibatkan baberapa alat indera sekaligus seperti pengelihatan dan pendengaran.
Siswa yang belajar dengan menggunakan alat indera pengelihatan dan
pendengaran akan lebih mudah memahami materi yang sedang diajarkan karena
tidak hanya mendengarkan penjelasan mengenai materi tetapi dapat melihat secara
langsung materi yang sedang dibahas melalui media yang digunakan oleh guru.
Hal ini akan efektif dalam membantu siswa belajar sehingga tidak menimbulkan
pemahaman yang keliru mengenai materi yang sedang dibahas.
Pembahasan di atas berkaitan erat dengan teori yang dikemukankan oleh
Jhon Latuheru di mana untuk mempermudah siswa dalam memahami materi perlu
diupayakan agar mereka menggunakan sebanyak mungkin alat indera yang
dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mempelajari sesuatu,
maka semakin mudah di ingat apa yang dipelajari. Apabila siswa menerima materi
ajar yang disajikan hanya dengan cara ceramah semata akan sulit bagi siswa untuk
mengingat. Akan tetapi apabila materi tersebut ditambah dengan memperlihatkan
gambar, foto, sketsa, bagan, grafis, video, film maka akan mudah materi tersebut
dimengerti dan diingat ( John Latuheru, 1988:16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Banyaknya media pembelajaran tentu tidak semuannya dapat digunakan
dalam materi pembelajaran sejarah. Guru harus memilih media yang efektif untuk
digunakan dalam menyampaikan materi sejarah kepada siswa. Beberapa
pernyataan dalam kuesioner peneliti menanyakan ragam media yang digunakan
oleh guru seperti gambar, bagan, peta, buku,jurnal,koran,majalah, film, video.
Dari pernyataan tersebut mayoritas siswa menjawab sangat setuju bahwa guru
menggunakan beberapa media tersebut untuk mengajarkan materi sejarah. Guru
menggunakan koran,artikel,majalah yang singkron dan kekinian mengenai materi
yang sedang dibahas.
Hal ini berhubungan erat dengan teori yang dikemukakan oleh A.A. Padi
mengenai ragam media yang efektif digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran sejarah. Media tersebut diantarannya studi gambar atau foto, studi
dokumen, studi peta, film,video serta media cetak. Guru sejarah di SMA Negeri 8
Yogyakarta sudah menggunakan beberapa media yang dianjurkan tersebut untuk
menyampaikan materi pelajaran sejarah. Materi sejarah adalah materi yang erat
kaitannya dengan tempat, waktu, dan pelaku. Oleh karena itu media yang
digunakan harus mampu menunjukkan ketiga unsur tersebut. Dengan demikian
ragam media yang ditawarkan sesuai dan mencakup aspek sejarah yakni tempat,
waktu,dan pelaku.
Tidak hanya itu, ragam media yang ada tentu harus di sesuaikan dan harus
tepat dalam penggunaannya di mana media tersebut harus digunakan sesuai
dengan tujuan pengajaran dan karakteristik siswa. Misalnya apabila tujuan
pengajaran yang ingin dicapai agar siswa mampu menunjuk suatu tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kejadian, maka penyajian peta atau foto oleh guru sangat tepat karena siswa secara
langsung dapat menunjukkan tempat kejadian. Selain itu, pemilihan media
disesuiakan dengan karakteristik siswa artinya bahasa yang digunakan bisa
dipahami oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil
sebagai berikut:
1. Siswa memiliki persepsi yang positif tentang penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar sejarah. Dari 93 siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini sebanyak 83 (89,2%), dan 10 (10,8%) siswa memiliki persepsi yang
baik dan cukup terhadap penggunaan media pembelajaran. Hal ini menunjukkan
sebagian besar siswa tertarik belajar dengan menggunakan media. Siswa
berpendapat bahwa penggunaan media oleh guru sangat membantu dan
mempermudah para siswa dalam memahami materi pelajaran sejarah yang sangat
kompleks. Selain itu, ragam media yang digunakan menarik minat siswa untuk
mengikuti dan menyenangi mata pelajaran sejarah yang selama ini dianggap
membosankan. Hasil yang diperoleh juga membuktikan bahwa kemampuan guru
menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar menjadi sangat penting
dalam mengomunikasikan bahan ajar kepada siswa. Media pembelajaran yang
digunakan secara tepat akan mampu meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Prestasi belajar sejarah yang diperoleh siswa dalam katagori baik dan sangat baik.
Dari 93 yang menjadi sampel penelitian sebanyak 72 atau 77,4% siswa yang
memperoleh nilai baik dan 21 atau 22,6% siswa memperoleh nilai yang sangat
baik. Apablia di rata-rata 100% siswa mendapat nilai yang baik dan mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah
ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah.
3. Ada hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan sebesar 20-
0,399 dan berada dalam katagori lemah. Hubungan tersebut menunjukkan
kesusaian dengan prestasi yang diperoleh di mana semua siswa mendapat nilai di
atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditentukan. Siswa yang
memiliki persepsi positif tentang media pembelajaran yang digunakan oleh guru
tentu memiliki dorongan dan motivasi yang kuat untuk aktif berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa yang merasa terdorong dan memiliki minat untuk
belajar tentu akan berusaha dengan baik agar mendapatkan hasil yang baik pula
dengan demikian akan berdampak pada prestasi belajar yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
B. Saran
1. Untuk guru
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu, setiap guru perlu untuk mengoptimalkan penggunaan media dalam
melaksanakan pembelajaran. Selain itu, guru dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa harus memiliki keterampilan dan selalu update mengenai perkembangan media
pembelajaran dari waktu ke waktu. Guru dapat memanfaatkan segala potensi yang
ada di lingkungan sekitar untuk belajar ataupun mengunjungi tempat bersejarah yang
terletak tidak jauh dari sekolah untuk belajar secara langsung. Guru juga dapat
melibatkan siswa untuk membuat media pembelajaran sendiri yang disesuiakan
dengan tujuan dan isi pengajaran.
2. Untuk Sekolah
Dengan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa
dengan penggunaan media pembelajaran sejarah di SMA Negeri 8 Yogyakarta, maka
sekolah perlu untuk memfasilitasi pengembangannya. Sekolah dapat menfasilitasi
para guru untuk mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran dengan cara
menyediakan ruang khusus multimedia bagi para guru. Dengan demikian diharapkan
para guru dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki dalam mengembangan
media untuk proses pembelajaran.
3. Bagi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan untuk mempertahankan
ketertarikan terhadap beragam media yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
materi pelajaran sejarah. Selain itu, siswa juga diharapkan untuk bisa memberikan
saran kepada guru jika memiliki pengetahuan tentang media pembelajaran lainnya
yang cocok digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran sejarah di era
globalisasi sekarang ini.
4. Untuk peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini peneliti hanya mengkaji mengenai persepsi siswa tentang
penggunaan media pembelajaran sejarah. Bagi peneliti berikutnya dapat mengkaji
dari perseptif yang lain, misalnya mengenai persepsi guru tentang penggunaan media
pembelajaran sejarah. Selain itu, penelitian ini terbatas untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara penggunaan media pembelaajaran sejarah dengan prestasi
belajar siswa, mungkin peneliti lain dapat membahas tentang gaya belajar, metode,
serta model pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Anisah Basleman. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Budiyono. Stastistik Untuk Penelitian. 2015. Surakarta UNS Press.
Bimo Walgito. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Cepi Triatna. 2015. Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Garvey, Bria dan Mary Kyug. 2015. Model-Model Pembelajaran Sejarah di Sekolah
Menengah. Yogyakarta: Ombak.
Hasan Basri. 2015. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: CV Pustaka
Isbani Rukaminto. 1994. Psikologi Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Bandung:
PT Remaja Radakarya.
Jalaludin Rakhmat. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Radakarya.
Janawi. 2012. Kompetensi Guru: Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Jamal Mamur Asmani. 2009. Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.
Yogyakarta: Power Books Indina.
Jejen Mufah. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana Prenandu
Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kustandi Cecep . 2011. Media Pembalajaran: manual dan digital. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Kasmadi dan Nia Siti Sunairah. 2013. Panduan Modern Penlitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Latuheru, John. 1998. Media Pembelajaran (Dalam proses belajar-mengajar masa
kini. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Oyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Moch Idochi Anwar. 2013. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Girafindo Pustaka.
Payong, Marselus 2011. Sertifikasi Profesi Guru: Konsep Dasar, Problematika,dan
Implementasinya. Jakarta: PT Indeks.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Girafindo Pustaka.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1984. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT Bina
Aksara.
Sofian Effendi Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Penerbit LP3ES
Anggota IKAPI.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Sanito Sarwono. 2009. Psikologi Sosial. Bandung: Alfabeta.
Sri Anitah 2010. Media Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka.
Sugihartono dkk. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
Yudhi Munandi. 2013. Media Pembelajaran :sebuah pendekatan baru. Jakarta : GP
Press Group.
Historia Vitae Seri Pengetahuan dan Pengajaran Sejarah Tentang Mengaktifkan
Pengajaran Sejarah Melalui Media. Volume 24, No.2, 2010. 125.
Sumber Skripsi:
Adrianus Akun. 2016. Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum
2013 dalam Pembelajaran Sejarah ( StudI Kasus di SMA 2 Depok Sleman).
Yogyakart. Fakultas FKIP Universitas Sanata Dharma.
Rika Andarini. 2010. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Media
Pembelajaran dan Kedisiplinan Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi
(Studi Kasus Kelas XI SMK YPKK 3 Sleman). Yogyakarta. Fakultas FKIP
Universitas Sanata Dharma.
Sumber Jurnal:
Mohamad Muspawi dan Maryono. 2014. “Kreatifitas Guru Dalam Menggunakan
Media Pembelajaran: Studi Kreatifitas Guru di SD No. 67/VII/ Pulau Aro I
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. Dipublikasikan dalam Jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Volume 15, Nomor 2, Hal. 91-
94.
Sumber Internet:
Abdul, Iman. 2015. Profesionalisme Guru dalam Mengimplementasikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Nganjuk. diakses dari
.http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/594/1/4.%20Imam.pdf.
pada tanggal 8 Maret 2017, pukul 10.00.
Diah Ayu Marwati. 2011. Pemanfaatan Media Pembelajaran. Diakses dari
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5564/3/T1_162009044_BAB
%20II.pdf. pada tanggal 8 Maret 2017, pukul 10.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 3
KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN
KORELASI ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PRESTASI
SISWA DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Variabel Defenisi Operasional
Variabel Indikator Positif Negatif
Persepsi Siswa
Terhadap
Penggunaan
Media
Pembelajaran
Sejarah
Media merupakan semua
bentuk perantara yang
digunakan guru untuk
menyebarkan ide, gagasan,
informasi maupun pesan yang
ingin disampaikan kepada
siswa. Dalam proses
pembelajaran penggunaan
media harus disesuaikan dengan
tujuan da nisi pengajaran yang
ingin disampaikan.
Keterampilan 1,4
Ragam media
(media cetak,media
pameran,media yang
diproyeksikan)
6,7,9,12,13,14,18 5,8,10,11,15,17,
Kepuasan
20,22, 21,23
Kesesuaian 2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8
YOGYAKARTA
Nama :
No. Absen :
Kelas/jurusan :
Petunjuk pengisian
1) Tuliskan identitas anda pada tempat yang tersedia.
2) Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kuisioner ini secara teliti dan cermat.
3) Pilihkah jawaban sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya, dengan cara memberi
tanda (√) pada kolom pilihan.
4) Jawaban sesuai dengan keadaan yang ada, sehingga kesimpulan yang diambil dari data
ini bisa benar.
5) Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
No Pernyataan SS S RR TS
1 Guru Sejarah terampil menggunakan berbagai media
dalam proses pembelajaran
2 Media yang digunakan guru sering tidak sesuai
dengan tujuan pengajaran yang ingin disampaikan
3 Guru menggunakan media yang kurang singkron
dengan materi yang sedang dibahas
4 Guru tanggap/ahli menggunakan media dalam satu
pertemuaan
5 Saya merasa binggung saat guru menggunakan peta
dalam menjelaskan materi
6 Saya merasa lebih mengerti saat guru
menggambarkan bagan atau skema mengenai materi
yang sedang dibahas
7 Guru menggunakan PPT (Program Presentasi)
misalnya Prezzie, Slidefhight, atau Sliderocket
dalam menjelaskan materi
8 Saya merasa bosan saat guru selalu menggunakan
gambar/foto dalam menjelaskan materi
9 Guru menggunakan video yang menarik dalam
menjelaskan materi pelajaran
10 Penggunaan film documenter oleh guru cenderung
menyita jam pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
11 Guru tidak memanfaatkan fasilitas seperti
perpustakaan, ruang AVA,dan Lab untuk proses
pembelajaran
12 Guru menggunakan buku sebagai sumber utama
untuk mengajar
13 Media pembelajaran yang relevan sesuai dengan
materi seperti:jurnal,artikel,Koran,majalah sangat
membantu dalam memperjelas materi yang diajarkan
14 Penggunaan alat peraga oleh guru sangat membantu
saya dalam memahami materi yang sedang dibahas
15 Guru melarang siswa menggunakan internet untuk
mencari materi yang sedang dibahas
16 Guru tidak menggunakan alat bantu seperti laptop
saat mengajar
17 Guru selalu menggunakan media dalam proses
belajar mengajar
18 Penggunaan media oleh guru membantu saya dalam
memahami materi pelajran
19 Guru sering menggunakan beberapa media yang
sama dalam beberapa pertemuan
20 Saya merasa puas saat media yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang tersedia
21 Media yang digunakan oleh guru cenderung
membosankan, membuat saya tidak tertarik unutk
mengikuti pelajaran
22 Penggunaan media oleh guru membuat saya
mengerti materi yang sedang dibahas
23 Media yang digunakan guru menjadikan saya
menyenangi pelajaran sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 5
Hasil Uji Coba Validitas Persepsi Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran
NO BUTIR PERNYATAAN Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 89
2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 58
3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3 3 1 2 3 1 3 2 2 2 3 2 63
4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 1 4 4 3 2 4 4 78
5 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 87
6 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 68
7 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 1 4 4 3 3 3 3 73
8 3 3 3 2 1 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 1 3 3 1 4 4 4 4 4 4 75
9 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 4 4 2 3 4 3 2 2 2 64
10 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 1 1 1 1 4 3 1 2 3 3 3 4 4 66
11 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 61
12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 1 4 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 75
13 2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4 4 3 4 2 4 4 1 3 3 2 2 3 3 69
14 3 4 4 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 68
15 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 4 1 3 3 3 4 4 3 68
16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 68
17 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 65
18 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 77
19 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 72
20 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 1 3 2 1 3 2 3 2 2 2 56
21 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 63
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
23 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2 4 3 1 2 2 3 2 3 3 58
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 70
25 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 1 4 3 2 3 4 4 4 4 4 81
26 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 1 4 2 4 4 1 3 4 4 3 4 4 72
27 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 4 68
28 2 3 3 2
1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 4 60
29 2 3 3 2 1 1 4 3 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 2 2 3 2 3 4 52
30 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 4 4 2 3 4 3 3 2 3 71
X 87 97 95 80 74 76 97 97 88 80 56 79 72 60 90 48 101 93 48 91 95 92 84 93 95
Rxy 0,750 0,474 0,569 0,570 0,343 0,365 0,380 0,480 0,709 0,752 0,493 0,371 0,471 0,234 0,645 0,023 0,291 0,540 0,105 0,697 0,782 0,645 0,722 0,594 0,459
T 5,445 2,583 3,316 3,328 1,749 1,879 1,971 2,622 4,828 5,470 2,719 1,917 2,559 1,154 4,947 0,109 1,459 3,080 0,508 4,661 6,026 4,050 5,001 3,537 2,475
Sig 0,9995 0,995 0,995 0,995 0.95 0,95 0,95 0,975 0,999 0,9995 0,99 0,95 0,99 0,95 0,995 * 0,95 0,995 * 0,995 0,9995 0,9995 0,999 0,995 0,975
Ket : * gugur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Mencari t dan Signifikan Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
√
√
Tabel data yang dimasukkan dalam rumus
X r r2 √
√ √
√
√
Sig Ket
1 0,750 0,563 4,796 3,599 0,437 0,661 5,445 0,9995 Valid
2 0,474 0,225 4,796 2,274 0,775 0,880 2,583 0,995 Valid
3 0,569 0,323 4,796 2,728 0,677 0,823 3,316 0,995 Valid
4 0,570 0,325 4,796 2,734 0,675 0,822 3,328 0,995 Valid
5 0,343 0,117 4,796 1,643 0,883 0,940 1,749 0,95 Valid
6 0,365 0,133 4,796 1,750 0,867 0,931 1,879 0,95 Valid
7 0,380 0,145 4,796 1,823 0,855 0,925 1,971 0,95 Valid
8 0,480 0,230 4,796 2,301 0,770 0,877 2,622 0,975 Valid
9 0,709 0,503 4,796 3,403 0,497 0,705 4,828 0,999 Valid
10 0,752 0,565 4,796 3,606 0,435 0,659 5,470 0,995 Valid
11 0,493 0,243 4,796 2,365 0,757 0,870 2,719 0,99 Valid
12 0,371 0,138 4,796 1,780 0,862 0,929 1,917 0,95 Valid
13 0,471 0,222 4,796 2,258 0,778 0,882 2,559 0,99 Valid
14 0,234 0,055 4,796 1,122 0,945 0,972 1,154 0,95 Valid
15 0,645 0,416 4,796 3,093 0,584 0,764 4,047 0,995 Valid
16 -0,023 0,001 4,796 -0,109 0,999 1,000 -0,109 0,5
Tidak
Valid
17 0,291 0,085 4,796 1,396 0,915 0,957 1,459 0,95 Valid
18 0,540 0,292 4,796 2,591 0,708 0,841 3,080 0,995 Valid
19 0,105 0,011 4,796 0,505 0,989 0,994 0,508 0,5 Tidak
Valid
20 0,697 0,486 4,796 3,343 0,514 0,717 4,661 0,995 Valid
21 0,782 0,612 4,796 3,752 0,388 0,623 6,026 0,9995 Valid
22 0,645 0,416 4,796 3,094 0,584 0,764 4,050 0,9995 Valid
23 0,722 0,521 4,796 3,462 0,479 0,692 5,001 o,999 Valid
24 0,594 0,352 4,796 2,846 0,648 0,805 3,537 0,995 Valid
25 0,459 0,210 4,796 2,200 0,790 0,889 2,475 0,975 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kesimpulan :
Dari 25 item kuesioner dengan validitas penggunaan media pembelajaran
sejarah yang sudah diuji cobakan, terdapat 2 item yang gugur/tidak valid, yaitu
no. 16 dan 19. Item tersebut dinyatakan gugur karena berdasarkan uji validitas
tingkat signifikannya sangat rendah. Dengan demikian dari 25 item kuesioner
dengan variabel penggunaan media pembelajaran sejarah yang valid berjumlah 23
item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
a. Analisis Reliabilitas Alpha Cronbach
r11 = .
/ .
/
Keterangan:
Sebelum masuk pada perhitungan Alpha Cronbach, terlebih dahulu masuk pada
perhitungan total dan varians item dengan rumus:
=
- (
)
=
- ( )
= 4822,2 - ( )
= 4822,2 – 4751,804 = 70,396
=
-
=
-
= 207,933 – 186,457 = 21,476
r11 = .
/ .
/
= 1,045455 (0,694926)
= 0,727.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
b. Analisis Reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.727 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Data Persepsi Siswa Terhadap Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
No. Butir Pernyataan Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 70
2 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 1 2 3 3 72
3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 4 72
4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 70
5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 70
6 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 72
7 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 67
8 3 3 3 2 1 1 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 71
9 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 70
10 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 63
11 3 3 3 3 3 1 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 70
12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 70
13 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 71
14 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
15 3 3 3 2 2 3 4 3 2 2 1 3 2 3 3 4 1 3 3 3 4 4 3 64
16 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 70
17 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 69
18 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 73
19 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 67
20 2 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 70
21 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 59
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
23 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 80
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
25 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 79
26 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 69
27 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
28 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 70
29 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 2 2 3 4 4 4 75
30 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 75
31 4 4 2 3 1 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 2 2 63
32 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 64
33 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 70
34 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 70
35 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 80
36 3 3 2 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 61
37 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 68
38 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 80
39 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 74
40 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 70
41 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 60
42 3 3 3 2 1 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 2 3 69
43 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 66
44 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 1 3 4 3 2 3 2 64
45 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 70
46 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 74
47 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
48 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 80
49 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 77
50 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 70
51 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 64
52 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 70
53 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
54 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 68
55 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
56 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 2 3 70
57 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 66
58 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 70
59 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 71
60 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 72
61 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 69
62 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 68
63 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 1 4 4 4 3 4 3 70
64 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 69
65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 74
66 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 67
67 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 79
68 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
69 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 72
70 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 75
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 68
72 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 62
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 2 3 2 3 72
74 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 70
75 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
76 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 69
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
79 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 70
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 72
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
82 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 2 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
83 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 70
84 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 79
85 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
86 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 70
87 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 69
88 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 70
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 70
90 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 80
91 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 71
92 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 2 1 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 70
93 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
6517
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Mencari t dan Signifikan Penggunaan Media Pembelajaran Sejarah
√
√
Tabel data yang dimasukkan dalam rumus
X R r2
1 - r2
Sig,
Keterang
an
1 0,248 0,062 4,583 1,138 0,938 0,969 1,175 0,85 valid
2 0,320 0,103 4,583 1,468 0,897 0,947 1,550 0,90 valid
3 0,504 0,254 4,583 2,309 0,746 0,864 2,673 0,99
5 valid
4 0,460 0,212 4,583 2,108 0,788 0,888 2,373 0,99 valid
5 0,317 0,101 4,583 1,455 0,899 0,948 1,534 0,90 valid
6 0,377 0,142 4,583 1,729 0,858 0,926 1,867 0,95 valid
7 0,504 0,254 4,583 2,310 0,746 0,864 2,674 0,99
5 valid
8 0,321 0,103 4,583 1,471 0,897 0,947 1,553 0,90 valid
9 0,363 0,132 4,583 1,662 0,868 0,932 1,784 0,95 valid
10 0,364 0,132 4,583 1,667 0,868 0,932 1,789 0,95 valid
11 0,464 0,215 4,583 2,126 0,785 0,886 2,400 0,99 valid
12 0,336 0,113 4,583 1,541 0,887 0,942 1,636 0,90 valid
13 0,227 0,052 4,583 1,042 0,948 0,974 1,070 0,85 valid
14 0,267 0,071 4,583 1,222 0,929 0,964 1,267 0,85 valid
15 0,230 0,053 4,583 1,052 0,947 0,973 1,081 0,85 valid
16 0,241 0,058 4,583 1,102 0,942 0,971 1,136 0,85 valid
17 0,472 0,223 4,583 2,163 0,777 0,882 2,454 0,99 valid
18 0,345 0,119 4,583 1,580 0,881 0,939 1,683 0,95 valid
19 0,327 0,107 4,583 1,497 0,893 0,945 1,584 0,90 valid
20 0,295 0,087 4,583 1,350 0,913 0,956 1,413 0,90 valid
21 0,225 0,051 4,583 1,030 0,949 0,974 1,057 0,85 valid
22 0,210 0,044 4,583 0,964 0,956 0,978 0,986 0,80 valid
23 0,154 0,024 4,583 0,707 0,976 0,988 0,715 0,75 valid
=( √( ))/√( ^ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
a. Analisis Reliabilitas Alpha Cronbach
r11 = .
/ .
/
Keterangan:
Sebelum masuk pada perhitungan Alpha Cronbach, terlebih dahulu masuk pada
perhitungan total dan varians item dengan rumus:
=
- (
)
=
- ( )
= 4928,8065 - ( )
= 4928,8065 – 4910,5433 = 18,2632
=
-
=
-
= 220,107527 – 214,20893 = 5,898597
r11 = .
/ .
/
= 1,045455 (1-0,3229772)
= 1,045455 (0,677023)
= 0,708
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b. Analisis Reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 6
Uji Normalitas Dengan Program SPSS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi Siswa Tentang Penggunaan
Media PembelajaranSejarah
N 93
Normal Parametersa Mean 66.87
Std. Deviation 8.566
Most Extreme Differences Absolute .057
Positive .057
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .548
Asymp. Sig. (2-tailed) .665
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Prestasi Belajar
N 93
Normal Parametersa Mean 84.12
Std. Deviation 4.064
Most Extreme Differences Absolute .135
Positive .082
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.306
Asymp. Sig. (2-tailed) .789
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 7
Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran
Sejarah Dengan Prestasi Belajar
Correlations
X Y
Persepsi Siswa Pearson
Correlation 1 .344
**
Sig. (2-tailed) .001
N 93 93
Prestasi Belajar Pearson
Correlation .344
** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 8
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, UKURAN NILAI SENTRAL DAN
LETAK
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan perhitungan manual tanpa
bantuan program. Perhitungan manual yang dilakukan adalah sebagai berikut.
A. Membuat Daftar Distribusi Frekuensi
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi digunakan rumus perhitungan
sebagai berikut:
1. Menghitung rentang
Rentang = data terbesar – data terkecil
2. Menentukan banyak kelas interval
Dalam menentukan banyak kelas interval yang ada menggunakan panduan
rumus Struges, dengan rumus sebagai berilut:
Banyak kelas =1+(3,3) log n
Keterangan : n = banyaknya data
3.3 = bilangan konstan
3. Menentukan interval kelas
P = rentang
Banyak kelas
B. Ukuran Nilai Sentral dan Letak
Perhitungan mean,modus, median, kuartil, dan standar deviasi, dan
koefisien varians menggunakan rumus dari Sugiyono (2010:223) adalah sebagai
berikut:
1. Rata-rata (mean)
Rata-rata suatu rangkaian data adalah jumlah nilai data dibagi dengan
banyaknya data. Rumus untuk menentukan mean adalah sebagai berikut:
=
Keterangan = : Jumlah dari perkalian dan
: Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Modus
Modus suatu rangkaian data adalaah nilai data yang paling banyak terjadi
atau peling banyak digunakan, ukuran modus disingkat MO. Rumus untuk
menentukan modus adalah sebagai berikut:
MO= b+p (
)
Keterangan : b = batas kelas model, ialah kelas interval dengan
frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modal
= frekuensi kelas modal dikurang frekuensi kelas
interval dengan
tanda kelas lebih kecil sebelum tanda kelas modal
= frekuensi kelas modal dikurang frekuensi kelas
interval dengan
tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal
3. Median
Median suatu rangkaian data nilai tengah dari rangkaian data yang telah
tersusun secara teratur. Rumus untuk menentukan median adalah sebagai berikut:
Me= b+p ⁄ n- F
f
Keterangan : b : batas bawah kelas median, ialah kelas di mana media akan
terletak
p : panjang kelas median
n : ukuran sampel atau banyak data
F : jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas interval lebih kecil
dari tanda kelas
median
f : frekuensi kelas median
4. Simpangan baku
Rumus untuk menentukan simpangan baku (standar devisasi) adalah
sebagai berikut:
∑ (∑ )
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Keterangan : ∑
( ∑ ) : jumlah kuadrat dari perkalian
n : jumlah responden
Berdasarkan rumus diatas, maka perhitungan manual daftar distribusi
frekuensi dan ukuran sentral letak untuk mengolah data penelitian tiap variabel
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran
Jumlah data = 93
Data tertinggi = 80
Data terendah = 59
Range = 80-59 = 21
Banyak kelas = 1+3,3 log n
= 1+(3,3) log 93
= 1+(3,3) (1,97)
= 7,501
= 8
Interval kelas = 21/8 = 2,625 = 3
Data masing-masing kelas
Kelas
interval fi Fr(%) xi Xi
2 fi.xi Fi.xi
2
59-61 3 3,2 % 60 3600 180 10800
62-64 7 7,5 % 63 3969 441 27783
65-67 9 9,7 % 66 4356 594 39204
68-70 47 50,5 % 69 4761 3243 223767
71-73 12 12,9 % 72 5184 864 62208
74-76 6 6,5 % 75 5625 450 33750
77-79 4 4,3 % 78 6084 312 24336
80-82 5 5,4 % 81 6561 405 32805
Total 93 100% 6489 454653
Mean = 6489/93 = 69,8
Modus = 67,5 + (3).
/ = 69,1
Median = 67,5 + (3) .
/ = 71,7
S2 =
( )
( ) = 20,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
S = √ = 4,53
b. Prestasi belajar siswa SMA N 8 Yogyakarta
Jumlah data = 93
Data tertinggi = 90
Data terendah = 75
Range = 90-75 = 15
Banyak kelas = 1+3,3 log n
= 1+(3,3) log 93
= 1+(3,3) (1,97)
= 7,501
= 8
Interval kelas = 15/8 = 1,88 = 2
Data masing-masing kelas
Kelas
interval fi Fr(%) Xi Xi
2 fi.xi Fi.xi
2
75-76 1 1,1% 75,5 5700,3 75,5 5700,3
77-78 0 0,0% 77,5 6006,3 0 0,0
79-80 18 19,4% 79,5 6320,3 1431 113764,5
81-82 11 11,8% 81,5 6642,3 896,5 73064,8
83-84 42 45,2% 83,5 6972,3 3507 292834,5
85-86 5 5,4% 85,5 7310,3 427,5 36551,3
87-88 9 9,7% 87,5 7656,3 787,5 68906,3
89-90 7 7,5% 89,5 8010,3 626,5 56071,8
Total 93 100% 7751,5 646893,3
Mean = 7751,5/93 = 83,35
Modus = 82,5 + (2).
/ = 83,38
Median = 82,5 + (2) .
/ = 86,14
S2 =
( )
( ) = 8,804
S = √ = 2,97 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 9
DOKUMENTASI PENGISISAN KUESIONER
Pengisian Kuesioner Tanggal 9 Mei 2017
Pengisian Kuesioner Tanggal 11 Mei 2017
Pengisian Kuesioner Tanggal 12 Mei 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI