hubungan antara persepsi siswa tentang standar...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWATENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL
(UN) DENGAN MENTAL SISWADI MTsN CIMANGGIS DEPOK
oleh:
DEDE RAKHMAT102011023589
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA2008
SURAT PERNYATAAN PENULIS
Dengan ini saya menyatakan:
I. Skripsi ini adalah kaIya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana strata I (SI) £Ii UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang digunakan dalam penelitian ini, telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku £Ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika £Ii kemudian hari terbukti bahwa kaJya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku £Ii UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Maret 2008
¥0tJtDede Rakhmat
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR
KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL
SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN)
CIMANGGIS DEPOK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas HnlU Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Smjana Pendid'ikan Islam (S.Pd.!)
Oleh:
Dede Rakhmat102011023589
Di Bawah - i 11bi~n :
~
Drs. A. Syafi'i M.AgNIP. 150 268 584
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2007
Skripsi be~iudul "HUHUNGAN ANTARA I'ERSEI'SI SISWA TENTANG
STANDAR KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL
SISWA DI MTsN CIMANGGIS DEPOK" telah diujikan dalam Sidang
Munaqosah Fakultas Jlmu T~rbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 17 Maret.2008, Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pendidikan Islam (S.Pd.l).
Jakarta 17 Maret 2008
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Jurusan
Drs. H. Abdul Fattah Wibisono, M.AgNIP. : 150236009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan )
Drs. Safiudin Siddiq, M.AgNIP. : 150299477
Penguji I
Dr. Nurlena Rifa l !, M.ANIP. : 150228224
Tanggal
3)/.of•• 0 • •~ ••••• ....
J-0;/-r41J-··~t1 ..
~I- 03- 08• 0 ••••••••••• ~ •••
Tanda Tangan
(h .;;u-..~....
Penguji II
Dr. Kbalimi, M.ANIP. : 150267207
J8 ~ {)J. - fJrr::= ----::s ~.•••••••••••••• 0.. •••••••••••••••••• '
Mengetahui :Dekan,
MA
ABSTRAK
Dede RakhmatHubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan U.jian Nasional(UN) Dengan Mental Siswa Di MTsN Cimanggis Depok.Jurusan Pendidikan Agama IslamFakultas lImu Tarbiyah dan KeguruanMaret 2008
Dengan ditetapkannya standar kelulusan baik itu di Sekolah Dasar (SO),Sekolah Menengah Pertama SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA), makapemerintah memberikan perhatian khusus bagi kemajuan pt>ndidikan di Indonesiadan sejalan dengan harapan pemerintah sudah dua tahun ini pihak DepartemenPendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar Ujian Nasional (UN) untuk SO,SMP, SMU bertujuan untuk menilai pencapaian kelulusan secara Nasional padamata pelajaran ilmu penegtahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujiannasional.
Karena itu, penelitian tentang "Hubungan Antara Persepsi Siswa TentangStandar Kelulusan Ujian Nasional (UN) Dengan Mental Siswa Oi MTsNCimanggis Depok". Penelitian dimaksud menitik beratkan pada persepsi siswatentang standar kelulusan ujian nasional menjadi keterkaitan dengan mental siswa,sedang mental siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran, dan kelakuan siswaterhadap adanya Ujian Nasional (UN) serta objek yang diteliti adalah siswa kelastiga MTsN Cimanggis Depok.
Penelitian dilaksanakan di MTsN Cimanggis Depok dan merupakan jenispenelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitianmenggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitianini adalah siswa kls IX MTsN Cimanggis Depok, dengan jumlah 105 siswa.Sementara penarikan sampel dilakukan dengan Proporsional Random Sampling.Sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang siswa. Sedangkan proses analisa datamenggunakan dua cara yaitu Prosentase dan Produck Moment.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum hubungan antarapersepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mentalsiswa menurut perhitungan r x y sangat rendah yaitu 0,13 maka dinyatakan bahwapersepsi siswa tentang standar kellliusan ujiall nasional sangatlah relldah alalltidak ada hubungannya dengan mental si~wa.
Kata Kunci: Persepsi Tentang Standar Keluilisan Ujian Nasional, Mental.
I(ATA I'ENGANTAR
Segala pllji serla ,Yllkllr hanya lInlaian rasa terima kasih yang terwlllit
dalam alas segala keindahan dan kenikmatan yang telah Allah SWT anugrahkan
kepada pcnlllis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjlldul
"Ilubungan Antara I'erseflsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian
Nasional (UN) Oengan Mental Siswa Oi MTsN Cimanggis OeIlok", karena
tanpa izin dan kehendak-Nya segala sesuatu yang penulis eita-eitakan tidak akan
pel11ah malllJlu penulis raill.
lIntuk sang pcnyclanl<lt umal IIHlllusia dari kegelapan menuju kchidupan
yang [crang bcnderang, yakni Nabi Muhammad SAW, shalawat serta salam
semoga selalu lereurah kepadanya, untuk para kcluarga dan sahabatnya.
Dalam kesempalan ini, penulis dengan hati yang tulus ikhlas sCl1a rasa
terima kasih yang sangat dalam atas segala partisipasi, motivasi, pcrhatian dan
dukungan dari semua pihak yang telah memberikan bcgilU banyak masukan dan
ch:kungannya hingga penulis dapat mcnyelcsaikan skripsi ini. Hanya unwian rasa
terima kasih yang dapat penuiis haturkan kcpada :
I. Dekan I'akultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarla.
2. Kctua dan Sekretaris Jnrusan PAl FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
3. Bapuk Drs. A. Syafi'l M.Ag, sclakll pembimbing yang tclah memberikan
.bimbingan d~n 'TIotivasi sejak awal hingga akhirnya penulis menyclesaikan
skripsi ini, terima kasih untnk kcsabarannya dalam membimbing pcnulis.
4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang tak pcrnah lelah membcrikan motivasi dan
dnkungannya dJngan ketnlnsan serta kasih sayangnya, dan sangat berjasa
dalam kehidnpan penulis. Hanya ueapan terima kasih yang sebesar-besamya
alas segala kasih sayang dan eintanya, semoga kelak pep-utis dapatmemberikan
hadiah terindah untuk Ayah dan Bunda tereinta, dan teruntuk keluarga besar
pellltlis yang juga selalu memberikan motivasi dan dukungmmya.
5. Dosen-dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan serta
pengalaman hidup bagi penulis, serta para stal' tata usaha Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Syaril'Hidayatullah Jakarta.
6. Kepala Sekolah MTsN Cimanggis Depok Bapak. E. Sjamlawi, S.Ag, dan
Bapak M. Sholeh, BA selaku Tata Usaha dan seluruh guru serta karyawan
MTsN Cimanggis Depok.
7. Kepada siswa-siswi MTsN Cimanggis Depok khususnya kelas IX yang telah
berpaliisipasi dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan
2002.
Hanya ucapan terima kasih yang dapat penulis haturkan, segala harapan
dan do'a penulis panjatkan dalam sujud pada Allah SWT, semoga apa yang telah
mereka berikan untuk penulis menjadi ladang amal ibadah bagi mereka kelak
sebagai bekal kehidupan di akhirat nanti. Semoga Allah selalu memberikan
keindahan untuk kita dan tak akan pernah berhenti membimbing kita untuk selalu
berjalan lurus, hingga kita raih kebahagiaan yang abadi di dalam surga-Nya,
Amin. Dan semoda skripsi ini bermanl'aat khususnya bagi penulis dan bagi para
pembaca umumnya. Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 10 November 2007
DAFTAR lSI
HALAMAN JUDUL , , .
HALAMAN PERNYATAAN...... II
HALAMAN PERSETUJUAN ,. 111
IIALAMAN PENGESAHAN ,. IV
ABSTRAK........................................................................... V
KATAPENGANTAR............................................................ VI
DAI'TAR lSI , ,. . .. VIII
DAFTAR TABEL... x
BABI PENDAHULlJAN
A. Latar Belakang Masalah , .
B. P(;:mbatasan dan Perul11usan Masalah , .
C. Tujuan dan Manfaat l'enelitian , .
D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ,.
E. Sistematika Penulisan , .
1
6
7
7
9
BAB II LANDASAN TEORITlS
A. Konsep Tentang Persepsi. ., ,. .. 11
1. Pengertian Persepsi ,. ... ... ... 11
2. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Persepsi.. , . ]3
3. Ciri-ciri UI11UI11 Dunia Persepsi...... 15
B. Kajian Tentang Ujian Nasional (UN) , ]6
1. Pengertian Ujian Nasional (UN)... ]6
2. Kebijakan Pemerintah Tentang Standar Kelulusan Ujian
Nasional (UN)... 17
3. Penyelenggaraan Ujian Nasional dan Bahan Ujian Nasional
(UN) , 20
C. Kajinn Tentang Mental Siswa , , ,. 21
I. Pengertian Mental. ... " ... 21
DAFTAU TABEL
43
44
43
42
36
40
40
41
42
36
5. Prasarana Administrasi .
6. Prasarana Kegiatan Belajar Mengajar. .
7. Diadakannya Ujian Nasional (UN) .
8. Kebijakan Pemerintah Mengenai Standar Kelulusan UN .
9. Ujian Nasional dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan
secara Nasional.. .
10. Patokan nilai pada mata pelajaran yang diujikan pada
Ujian Nasional... . .
I I. Penyelenggaraan Ujian Nasional dapat meninggalkan kualitas
sekolah... . 44
12. Pemerintah sebaiknya mengadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus
Ujian Nasional... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 45
13. Standar kelulusan pada tahun depan dinaikkan... 45
14. Tidak hanya 3 mata pelajaran saja yang diujikan pada Ujian Nasional
1. Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok .
2. Data Keadaan Kepala Sekolah dan Guru .
3. Data Tenaga Administrasi .
4. Keadaan Sarana .
(~).............................................................. 46
15. Standar kelulusan 4.26 pada tahun lalu terlalu tinggi... 46
16. 5 % siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN) merupakan
suatu kewajaran... 47
17. Pemerintah berhak menentukan siswa itu lulus atau tidak... 47
18. Kelulusan pada Ujian Nasional (UN) tidak berpengaruh besar terhadap masa
depan... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 48
19. Pemerintah seharusnya tidak menentukan nilai kelulusan yang sama pada tiap
daerah... 48
20. Mata pelajaran yang diujikan pada UN merupakan pelajaran yang menentukan
21. Sekolah berbak menentukan kelulusan siswa..... , ... ... ... ... ... ... ... . 49
22. Menetapkan frekuensi relatif persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian
Nasional (UN) , , 50
23. Yakin akan bisa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN)...... .. 51
24. Merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun ini... 51
25. Sikap siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan standar kelulusan yang
ditetapkan...... .. , 52
26. Jika belajar sungguh-sungguh maka ,ibm mudah l11engerjakan
soal ujian.................................................................. 52
27. Perasaan siswa menghadapi kenyataan jika tidak lulus
Ujian Nasional., '" , . , 53
28. Intensitas pelanggaran yang dilakukan siswa sejak duduk
di kelas IX , ,., ," , ," .. , ,_, ," 53
29. Kemampuan memahami pel<uaran sejak mengetahui diadakannya Ujian
NasionaI (UN)............................................................... 54
30. Bimbang atau tidak siswa untuk melanjutkan sekolah ke SMU/MA.. 54
31. Yakin atau tidak untuk l11encapai standar kelulusan Ujian Nasional
(UN)...... 55
32. Intensitas merasakan sedih tanpa penyebab yangjelas sejak
duduk dikelas IX... 55
33. Sikap siswa melihat temannya yang pintar dan siap menghadapi Ujian
Nasional (UN) , 56
34. Berusaha betul-betul untuk menghadapi Ujian Nasional (UN)... 56
35. Sikap siswajika tidak lulus Ujian Nasional (UN) pada tahun ini........ 57
36. Siswa akan mengikuti les yang diadakan sekolah untuk persiapan Ujian
Nasional (UN) , 57
37. Perasaan takut, cel11as, tertekan. dan tidak percaya diri dalam menghadapi
Ujian Nasional (UN) , , 58
38. Menetapkan frekuensi mental siswa di MTsN Cimanggis Depok... 58
39. Perhitungan untuk l11el11peroleh koefislen korelasi antara persepsi slswa
tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di MTsN Cil11anggis
Depok... .. . 59
BABl
PENDAHULUAN
A. Uttar Belakang lVIasalah
Dengan pesatnya kell1ajuan serta arus globalisasi, dan persaingan yang
sell1akin ketat sehingga kebutuhan akan pendidikan sangatlah penting bagi setiap
. kalangan untuk mcnghadapi masa depan dan untuk meraih eita-eita yang
diharapkan. Oleh !carena itu setiap individu berhak memperoleh pcndidikan
seperti yang tertuang clalall1 UUD 1945 pasal 31 ayat (I) berbunyi : "Tiap-tiap
warga Negara berhak Il1cndapat pengajaran".1 Dapat clikatakan setiap warga
Negara Inclonesia ll1emiliki hak yang sama dalam hal pendidikan clan ticlak
Il1cmbeclakan status sosial, ekonoll1i, agama, suku bangsa dan sebagainya.
Pcndidikan mcmcgang pCl'anan yang sangat mcndasal' untuk menunjang
kemajuan ilmu pengetahuan clan teknologi yakni konsep pencliclikan yang relevan
clan ll1utakhir bagi sell1ua inclividu dan clapat membentuk manusia yang
berkepribadian eksis, serta ll1engenal clirinya clan lingkungan yangacla
disekitarnya seeal'a baile Pencliclikan sebagai suatu usaha yang terus menerus dan
clinall1is yang Il1cngarah kepacla pendewasaan incliviclu baik jasmani maupun
rohani. Firman Allah:
I Undang-Undang Dasor /?epublik Indonesia U(/f) /9-/5. Jakarta: Miswar. 1978.hlm.J8.
2
Arlinya: "... niseaya Allah akanllleninggikan orang-orang yang berilllan dianlara
IJIU dan orang-orang yang diberi illJlu pengelahuan beberapa derqjal". (Q.S. Al
Mujadalah: 11).2
Dari Arman Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia yang mcnuntut
ilmu baik ilmu pengetahuan umum maupun agama maka Allah akan meninggikan
dcrajatnya. Karena dcngan ilmu scsorang akan mcmperoleh kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat. Maka Allah mewaiibkan setiap hamba-Nya menuntut ilmu
untuk meningkatkan IHlalitas kehidupannya.
J> .p fi. /)".? 'J//
r;~~y~~~\u1h
Arlinya: " Meneari illJlu ilu hukulJlnya wajib bagi seliap muslilJl (H.R. Ibnu Abdil
Bari).3
Menurut Johll Dewey" Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan
kccakapan fundamental sccara intelektual dan emosional,,4 Scjalan dcngan hal
terse but pendidikan yang aela pada saat ini hanls mampu bersaing e1engan Negara
ncgara lain, maka pendidikan eli Inelonesia harus e1itingkatkan kualitasnya elan
harus scsuai e1engan perkcmbangan zaman saat ini, sehingga menghasilkan
gene.rasi bangsa yang berguna elan berkompeten e1ibielangnya,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seem'a langsung maupun
tak langsung mangalami perkcmbangan eli dunia penelidikan baik itu isi materi
atau bahan yang akal, disampaikanmaupun sistem pcndielikan itu sendiri,
Allah SWT BerArman : I
~7\ ... ..I-.j;.R-;'" J /\/..f\ol~~~/'" ::
'" ~~\,p~,0>-~0':\,o~ dJl\ul···Arliny" : "... Sesun/',/',uI7l1,l'o Allah lidak akan merubah keadaan sualU kaw1I
sehi1lgga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.. "(Q.S.
Ar'rad: 11)5
::? A/-Qur'an dan TeJjellla!lllyo
) Shol',eh Bin Abdul Aziz. Slinall Ibnll Majah. Arab Saudi: Darussalam, 14201-1, him. 34.
•1 J-1asbullah, Dasar-dasar 111ll/( Pendidikon, Jakarta: R~ia Gratindo Persada, 2001, hIm. 2.
S AI-Qur'an dan Tel'jeJl/ohnya
3
PERPUSTAKAAN UTAMAUilli SYAHID JAKARTA
Dari ayat tersebut dapal dijelaskan bahwasannya apabila suatu bangsa atau
kaun) ingin merubah kehidupannya, contoh dalam hal kualitas pendidikan agar
menjadi lebih baik haruslah ada keinginan untuk merubah dari dalam diri setiap
individu itu sendir!. Sehingga akan tercapai tujuan bersama dalam suatu bagsa dan
menjadikan rakyat sejahtera dengan pendidikan yang akan menjadi bekal mereka
dalam kehidupan dimasa yang akan datang.
"Sejalan dengan harapan pemerintah, sudah dua tahun ini pihak
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menggelar Ujian Nasional (UN)
untuk SD, SMP, dan SMU,,6 "Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
(RI) telah menetapkan pada pasal 65 ayat (6) dan pacla pasal 72 ayat (2) Peraturan
Pemcrintah No 19 tahun 200:; lentang Standar Nasional Pendidikan".7
Adapun bunyi daei pasal 65 ayat (6) "Ketentuan mengenai penilaian akhir
dan ujian sekolah atau madrasah diatur lebih lanjut clengan peraturan menteri
berdasarkan usn Ian BSNP".x Pasal 72 ayat (2), "Kelnlusan peserta didik dm'i
satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai
denga kritcria yang dikembangkan olch BSNP clan ditetapkan clengan peraturan
menteri tl•9
Dengan ditetapkannya standar nilai minimal kelulusan baik itu di Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengab Pertama (SMP), atau di Sekolah Mel1engah Atas
(SMA), maka pemerintah mcmbcrikan perbatian khnsus bagi kemajuan
pendidikan di Inclonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat peraturan pen1erintab
Bab X pada pasal 63 nyal (I) butir c berbunyi penilaian hasil belajar oleh
pemerintah. 1O Pasal 66 ayat (I) dikatakan "Penilaian hasil belajar sebagaimana
(> Ariel' Ardiansyah. dkk. UII/iOlI Seko/ah B;mbinga}} res, Gatra, 14 Juni 2006.
7 Departemen Pendidikall N<'lsiollal. Lampiral1 Peraluran Menleri Pendidikan Nasiona/,Jnkarta : 2006.
8 UJ1daJ1g~Ul1dang ReJwhlik Indonesia No. ]0 lahu/1 2003 Sisdiknas, Bandung :Fokusmcdia, 2006, him. 100.
') Undang-Undang ... , him. 10J.
10 Undang-Undang ... , hlln. In.
4
dimaksucl clalam pasal 63 ayat (I) butir c bertujuan untuk menilai peneapaian
kompetensi lulusan seeara Ilasional pacla mata pelajaran ilmu pengetahuan
teknologi clan clilakukan dalam belltuk ujiall nasional"."
Karena itu para pencliclik clalam hal ini guru dan lembaga penclidikan
memiliki tugas besar agHl' Icbih meningkatkan kualitas lulusan sekolahnya,
sekolah harus menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, dan seorang guru
harus mampu memotivasi pcscrta didik untuk giut belajar, sehingga peserta didik
dapat lulus dengan hasil hclajar yallg memuaskan. Sehubungan dengan hal.
tersebut, berbagai pihak harus ikut berperan aktif baik itu orang tua, guru,
masyarakat dan lembaga itu sellcliri.
Namun dalam hal ler:;cbut dengan diadakannya Ujian Nasional (UN) dan
clitctapkannya stanclar nilai minimal kelulusan pastilah memiliki kelebihan dan
kekurangannya. lembaga penclidikan menjadi termotivasi untuk lebih
mcningkatkan kualitas lulusall karena clengan adanya standar nilai minimal
kelulusan yaitu dengan mcningkatkan efektivitas belajar di sekolah, meningkatkan
kualitas tenaga pengajar atau memberikan pelajaran tambahan kepada siswa yang
akan mclaksanakan Ujian Nasional (UN). Mungkin ada sebagian sekolah yang
mcrasa takut apabila peserla didik tidak mampu meneapai stan dar tersebllt, dan
tidak mampu meluluskan pesrta didiknya, apabila dengan sllmber tenaga
pendidikan yang kurang. serla sarana dan prasarana yang kllrang memadai dalam
menunjang proses be1i\jar mengqjar. Bila dilihat pada sekolah-sekolah terpeneil di
derah-daerah yang jauh dari kola.
Namun °di sisi laill jika di lihat pada peserta didik, banyak siswa yang
termotivasi dengan diadakannya Ujian Nasional (UN), beragam eara yang
dilakukan siswa mulai dari meningkatkan kegiatan belajar di sekolah, belajar di
rumah sampai mengikuti bimbingan belajar atall les. Setiap individll memiliki
pribadi yang berbeda-beda. ada siswa yang memiliki mental yang kuat sehingga
tidak akan merasa takllt 1lll'llghadapi Ujian dan merasa percaya diri dengan
kemampuan yang dimilikinya schingga hallersebut bukanlah masalah baginya.
II Undang-Undol1g Rep/lhlili Indonesia No. 20 lahlll1 2003 Sisdiknas, Bandllng :Fokasmedia, 2006, hlm. lor!.
5
Dapat e1iambil comoh : Akbarbuelhi Antono, siswa SMP kelas III
Tarakanita, elia merasa percaya e1iri e1engan kemampuannya karena ia rutin bali\iar
eli rumah elan bcrbagai les yang elia ikuti. "Kalau rata-rata sembilan, bisalah"
ucapnya kepaela Majalah Gatm. '2
Namun tielak seelikit siswa yang tielak percaya e1iri dan t1'ustasi manghadapi
Ujian Nasional (UN) sehingga mengalami gangguan kesehatan mcntal. Seperti
banyak siswa yang tcrganggll atall tertekan mcntalnya karena tidak lulus Ujian.
Penulis ambil salah sa,tu cont"h, "FachruiTozi siswa SMK Bina Karya Bckasi yang
nckat mcmbakar geelung sekolahnya sendiri. Fachrurrozi tcrlanda frustasi yang tak
mampu eliatasinya" .'3 Itu aelalah salah satu contoh ketidak sehatan mental,
memang semuanya kembali kepada pribaeli siswa tersebut apakah dia mampu
mcngatasi permasalahan yang c1ihadapinya atau tidak.
Berdasarkan1engamutan dan data-data yang penulis elapatkan ada pihak
pihak yang tidak setuju atuupun sctqjudengan ditctapkannya standar nilai minimal
kellilusan Ujian Nasional (UN). Contoh pihak yang tidak setuju, Menurut Zuber
Syafawi ketua komisi X DPR, "Sebagian bcsar ingin Ujian Nasional tidak menjadi
penentu kelulusan, hanya sckcdar pemetaan" lIjarnya kepada Gatra. '4
Setiap kebija!,un tentulah ada yang setuju dan tidak setuju, kcmbali kepada
tanggapan atau persepsi sctiap orang yang berbeda beda terhadap suatu
permasalahan. Sikap scperti yang eliutarakan oleh Zuber Syafawi bahwa sebagian
besar ingin Ujian Nasional (UN) tidak menjadi penentu kelulusan, hanya sekedar
pemetaan adalah reaksi atas tanggapan dari pcrmasalahan tersebut. Begitu pula
setiap siswa yang tacli tclah penulis contohkan, ada siswa yang jllstrll termotivasi
atau malah melakukan hal-hal yang menyimpang seperti marah-marah, frustasi,
bllnuh diri dan sebagainya. sikap tersebllt diakibatkan karena terganggunya
12 Ariel' Ai'diansyah. c!kk. Ill/kGn Seko/ah 8imbingan Tes. Majah Gntm, 14 lUlli 2006, him60.
IJ Mereka Slress Pos!ia (.)iol1, Republika, Jum'at 23 Juni 2006, him I.
14 Aricf I\rdiansyah. dkk. Blflla}] ~)'ekolah Bimbingan Tes, Majalah Gntra, 14 Juni 2006,111m 61.
(,
kesehatan mental. Sedang menial siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran clan
kelakllan siswa terhadap lIjian nasional.
Dengan melihat permasahan terseblll penlilis tertarik untllk mengadakan
peelitian pada siswa kclas IX yang akan mengikuti Uj ian Nasional tahun depan,
dan menllangkannya clalam sebuah skripsi yang berjlldul : HUBUNGAN
ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG STANDAR KELULUSAN UJIAN
NASIONAL (UN) DENGAN MENTAL SISWA DI MTsN CIMANGGIS
DEPOK,
B. Pcmbatasan dan Pcrlllllllsan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Agar pcmbahnsan clalam skripsi ini lebih tcramh, maka penlilis
membatasi masalab ynng akan dibahas yaitu : Hubungan diartikan dalam
skripsi ini sebagai hllbllngan antm'a dua variabel. Dalam hal ini bagaimana
variabel persepsi siswn tentang standar kompetensi luilisan mcnjadi
keterkaitan dengan mcnla 1siswa.
Stanclar nasional pcnclidikan yang telah ditentllkan oleh pemerintah
No 19 Tahun 2005. padn pasal I ayat (I) "Standar nasional aclalah kriteria
minimal tentang sistcm pcndidikan di seillruh wiJayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia".15 Dalam skripsi ini penulis iniakan
membatasi kepacla kcbi,jakan pemerintah pada pasal 63 rIyal (I) Pellilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasardan menengahlerdiri atas:
Penilain hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar olehsatuan
pendidikan, penilaian Iwsil belajar oleh Pcmerintah.
Mental siswa dibatasi kepada perasaan. pikiran dan kelakllan siswa
lerhadap adanya Ujian Nasional. serta objek yang diteliti adalah siswa kelas
IX MTsN Cimanggis l!cpok.
15 {/m/lIl1gUndaJlg N<'IJ/fhlil, !I/(/olles;o No. ]0 Talmn 200] Sisdiknas. Bandung:Fokusmcdia. 2006. hIm 62.
7
2. Perumusan Masalah
Dari uraiall latar belakallg tersebut maka penulis dapat
merulTIuskan masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu :
E3agaimana hubungan alltara persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian
nasional (UN) dengan melltal siswa ?
C. Tlljuall dan Mallfaat l'coelitiall
I. Tujuan Penelili"'-,
Dengall Illelihal pokok permasalahan yang telah penulis rUllluskan
maka ada beberapa lujuall yallg illgill dicapai dari penelitian yang penulis
lakukall yailu : UlllLlk mellgelahui hubungan antara persepsi siswa tentang
standar kelulusao Uj iall Nasional (UN) dengan mental siswa.
2. Mantuat Penel itiao
a. Manfaat Akaclem is
Penulis berharap agio' skripsi ini memberikan manfaat khusus c1ibiclang
pencliclikan c1all mClljacii kontribusi bagi para mahasiswa/l terutama
mahasiswa/l .IurCls:o, I'clldidikan Agama Islam.
b. Manfaat Praklis
Penelitian ini c1iharapkall c1apat menjacli masukan bagi c1unia pendiclikan
c1i Indonesia dan dapat dijadikan informasi clan masukan c1alam rangka
meningkatkan kOillilas pencliclik dan sumber c1aya manusia yang
berkualitas. KhLlsLls'1ya menjadi informasi clan pengetahuan Kepala
Sekolah dall gLiru c1i MTsN Cimanggis Dcpok serla meningkatkan
kesiapan menIal sis"'a dalam menghadapi Ujian Nasional (UN)
D. Kerangka Berpikir dao lIil'otcsis
I. Kerangka Berpikir
Perkembangan IlmLi dilll Tcknologi di era globalisasi dewasa ini telah
menyebabkan perLihahall mClldasar dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dalam
menghadapi pern,asalahall yang timbul dari persaingan global,pasar bebas,
dan proses demokralisasi. maka c1iperlukan sumber daya manusia yanghanclal
8
clan berkllalitas melailli I'cmballarllan system pencliclikan clan stanclar nasional
pencliclikan. Proses pcmbangllnan nasional yang berkelanjlltan menllntllt
aclanya kompetensi ,t'"ldar diberbagai biclang kehiclupan yang berwawasan
clemokrasi serta mcmiliki kcmampllan clapat bertahan hidliP dalam keaclaan
jaman yang tenls dan sclalll beruball.
Dalam kontek yang !cbill menclunia kemajuan informasi, komunikasi, dan
teknologi menyebabkan lin1bLlInya fenomena perkembangan ekonomi bani
berbasis ilmu pellgelahllan dan teknologi. Sehubungan clengan itu perlll
clilakukan perllbahan d'ln pC'IJataan system pendiclikan seeal'a menyeluruh dan
terpaclu, terutama yang bcrkaitan clengan kualitas pendidikan clan relevansinya
clengan dunia kelja. Okh karcna itu, kegiatan pembelajaran di sekolah perlu
menyiapkan dan mcmbe""li peserta didik clengan kompetensi dasar clan
kecakapan hidliP (L.ile skill atau life competency) yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakal dan lingkungan. Sebagai mana clikatakan dalam
Unclang-unclang Republik Indonesia nomoI' 20 tahun 2003 tentang system
pendiclikan nasional. I),"la pasal 12 ayat (I) mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan I",kal. minat, dall kemampuannya l6.
Standar kelLlhlsan I '.ilan Nasional (UN) in; digunakan sebagai pedoman
penilaian clalam penenlLian kelllilisan pescrta clidik dari satuan penclidikan.
Yang merupakan salah salLi llpaya pemerintah untuk mencapai keunggulan
masyarakat dan bangsa Indunesia dalam penguasaan i1mu dan teknologi seperti
yang digariskan dalam CiIlIIN dan yang tcrcantum dalam undang-undang
sisdiknas tahun 2003.
Pendidikan mempllny"i peran sangat penting dalam semua aspek
kehidupan manusia. iI,,1 itu c1ikarenakan pendidikan akan berpengal'uh
langsung terhadap pcrkclll b"ngan l11anusia dan perkembangan semua aspek
kepribadian manusla . .I"di pcndiclikan sangat menentukan untuk 111enghasilkan
l11unusia yang berkll"lil'IS. I'endiclikan yang baik hal'us me111iliki standar
kelulusan yang baik pllll!. scbab slandar kelulusan merupakan suatu pedol11an
16 Undang-UlidalJg Ht'II/iMik Indonesia No.20 TO/1l1l12003 Sisdiknas, Bandung, CitratJmbara. 2006 him 11.
9
penilaian yang sangal PCIl! ing dalam seluruh mata pelajaran atau kelompok
nnta pelajamn clana nlala kuliah clan kelompok mata kuliah. Mengingat
pentingnya stanclar kcluluSClil di dalam penclidikan maka hanls clirencanakan
dan dibuat sebaik ll1Llllgkin.
2. Hipotesis
Hipalesis adal,dl "lldlli j;l\\ahan yang bersifat semcntara terhadap masalah
penelitian sampai tcrhllkli Illclalui clata yang terkumpul. Oalam penelitian ini
penulis terlcbih clahulu Illcrlllllllskan hipotesis alternative (Ha) clan hipotesis
nihil (Ho) sebagai beriklll :
Ha : Terdapat korch,i alall 11lIbuilgan alltara pcrscpsi siswa tentang standar
kclulusan Ui iall "-'a·;i, >i"" (I IN) clengan mental siswa di MTsN Cimanggis
Depok.
Ho : Tidak terdapal k"r,·I,,,i alau hubungan antara persepsi siswa tentang
standar kelulusall Iliiall Nasional (UN) clengan mental siswa di MTsN
Cimanggis Dcpok.
E. SistematHm Penlilisall
Dalam penulisall skrll,si ini. penulis mcmbagi pembahasan kcdalam V
(Lima) Bab. Dengall g'll1bar'"1 sistcmatika sebagai berikut:
BA13I: PENDAIIIIlI ,\N
Dalam bah !Ill menggambarkan tentang latar belakang
masalah.pcnl!1;l!aSClil dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penclitian. kerangka bcrpikir, hipotesis dan sistematika penulisan.
BAB II , KERANGI<A TIOI,ITIS
Adapun l'clllbaha""1 dalam bab ini yaitu mcngenai A. Konsep
Tentang Pcrsc!"i. Illcilcakup I. Pengertian persepsi, 2. Faktor-faktor
yang mell1llcllg"I'lIlli pCI'scpsi dan 3. Ciri-ciri umum dunia persepsi, B.
Kajian TClll:II\,., I iiiall Nasional (UN), mencakup: I. Pengertian Ujian
Nasional ill' Ni. .). khijakan pemerintah tentang Stanclar Kelulusan
Ujian NasilHl:d i l \'). .i. Penyelenggaraan Ujian Nasional dan Bahan
10
Uj ian Nasi""n!. C. Kaj ian tentang mental Siswa, mencakup: 1.
Pengel1iall I11L'llla!. 2, Faktor-laktor yang mempengaruhi gangguan
kesehatan 11112111:11.
BAS III : METODOlt J(il IJI.NfOLiTIAN
Pembahas"n d"LlIll bab illi adalah: A. Tempat dan Waktu Penelitian,
13, MeiOde Pelleliliall, C. Jenis Pcnelitian, D. Teknik Penelitian,
mencakup ,I. I"kllik pCllentuan study penelitian (Populasi dall
sampcl),. h, I eknik pCllgumpulall data (Observasi, wawancara,
angkcL (k,kllllll..'III'ISi). c. Teknik analisa data.
BAS IV: HASIL PINII.! Ilc\N
Pada Bah ini I'L'nulis akall mcmaparkan tentang : A, Gambaran
Umum M LN ('illJallggis Depok. mencakup: I, LataI' Belakang
Berdirin\a \11s1\ Cil11allggis Depok. 2. Visi dan Misi MTsN
CimHnggis I Jep"l.. ." Kcadaan Siswa, Guru dan Pegawai MTsN
Cimang~is I JeI"'I., 13, I'cl'sepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan
Ujian Nasil1l1,tl (I N). C. Mental Siswa di MTsN Cimanggis Depok,
D. Pengllji,;\ll I JipotL'sis. E. Interprestasi Data.
BAS V: KESIMPtl!\,\
Bab ini ll1elle:tklll' I.," illlpilian. analisis dan saran dari hasil penelitiall
yang telah diLil",k'lIl.
BAB II
L\~DASAN TEORITIS
A. Konscp Tcnlang Perse!'si
1. Pcngcrlian Pc"s"!,si
Setiap IlWllllS"1 dupul melihat apa yang ia lakukan dan clapat
menclengar aI" "Ill" i" llc"pkull. Scbelum penulis membahas lebih lan.iut
tentallg persepsi ,is\\,\. I!wka pCllulis akan mel11aparkan beberapa definisi
persepsi clari herb,\g"i Silillber :
Mellurul k:lI1111\ hesar bahasa Indonesia persepsi adalah
"Tanggapan (pc"crilm,'") langsung dari suatu serapan".' Sedangkan
l11enurut l.P CI"lplill ,hl'"ll bukunya yang diteljel11ahkan oleh Kartini
Kal1ono berpelld:lp"l idl\\" "Persepsi adalah proses mengetahui alall
mengenali objek d<lll kci:idiall objekti rdengan bantuan indera kita lt ?Daput disilllPlilkall dari dua pengertian persepsi tersebut bahwa
persepsi adaluh lallggapClIl seeara langsung dellgan bantuan indera dan
melalui proses peilgeilulull terhadap suntu ob.iek sehingga akan
l11enil11bulkan kesacl:ir'lIl krlwdap apa yang dilihatnya.
I Dcpartcl1lcn 1\'lldidiL;lll \:;,,;i(lilal. /\om/lS Besar Bahasa indonesia, Jakarta: SainiPustaka, him 863.
2 .I.P Chaplin. \}l'lll,'I:iCIll,t!1 k;lnini Kurtol1o. KOIllIfS Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raj::IGl'afindo Per:::ada. 200l. h!lll J:iK.
12 !
Oapat dimiikan pula persepsi adalah "Kemampuan membeda
bedakan, mengelompokkan dan memfokuskan perhatian terhadap satu objek
rangsang,,3
Setelap penulis memaparkan beberapa definisi persepsi dari para
ahli dapat penulis simpulkan secara keseluruhan bahwa persepsi adalah
tanggapan atau penerimaan terhadap suatu objek yang diamati melalui
bantuan indera sehingga memperoleh pengertian, pemahaman, kesan dan
nilai terhadap apa yang diterima seseorang.
"Persepsi seseorang tergantung dari apa yang ia harapkan dantergantung dari pengalaman masa lalu serta adanya motivasi. Pengaruh dariapa yang kita harapkan sangat mudah dicontohkan, misalnya pada siang hariyang cerah kita melihat segerombolan asap putih yang berarak, interprestasikita tergantung pada bagaimana kita melihatnya, bisa saja kita melihatseekor kambing atau sebuah kapal diantara arakan awan itu, padahal ituhanya segumpalan awan yang terseret oleh angin. Dengan demikian,pengharapan kita yang dibentuk berdasarkan keseluruhan konteks akanmempengaruhi apa yang kita lihat,,4
Oalam bahasa AI-Qur'an beberapa proses dan fungsi persepSl
dimulai dari proses penciptaan pada Q.S. AI-Mukminun ayat 12-14
disebutkan bahwa: "Proses penciptaan manusia dilengkapi dengan
penciptaan fungsi-fungsi pendengaran dan penglihatan. Oalam ayat ini tidak
disebutkan telinga dan mata, tetapi sebuah fungsi. Kedua fungsi ini
merupakan vital bagi manusia dan disebutkan selalu dalam keadaan
berpasangan" 5
/ Jl ,9\ r /,/,/ ~/~ ..p.P , ) ,'" ~
~\~flJ..;.~~0P~'f~\0Jp~~'FJT'Jl\;
3 Abdul Rahman Shaleh, Muhbib Abdul Wahab, Psik%gi SlIa/1I Pel/gal//ar Da/amPersepektlj Is/am, Keneana Prenada Media Group, Jakarta: 2004, him 89.
13
PERPUSTAKAAN UTAMA .IUIN SYAHID JAKARTA
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perul ibumu dalam keadaantidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hali, agar kamu ber.lyukur". (An-Nahl ayat 78/
Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam AI
Qur'an telah dijelaskan adanya proses dan fungsi persepsi dimulai dari
proses penciptaan manusia, Allah telah l1lemberikan potensi sejak lahir
kepada hal1lbmly.a yaitu dengan menganugrahkan penglihatan, pendengaran
dan hati agar l1lanusia dapat memanfaatkan segala apa yang dikaruniakan
untuk l1lensyukuri dan mengetahui kekuasaan Allah SWT serta untuk
mempelajari segala sesuatu yang Allah ciptakan di bUl11i ini.
Manusia terlahir dalam keadaan fitrah, dan tidak mengetahui
sesuatupun ketika manusia terlahir. Dengan potensi yang dimiliki oleh
manusia, berupa penglihatan, pendengaran dan hati maka manusia akan
mal11pu mempelajari, memahal11i, dan l1lengambil hikmah dari segala
sesuatu yang terjadi dalal1l kehidupannya.
Sedangkan dalal11 penulisan skripsi ini yang dil1laksud dengan
persepsi adalah tanggapan atau pendapat siswa tentang kebijakan
pel11erintah yang telah l1lenetapkan Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi "ersepsi
Pada setiap permasalahan yang dihadapi atau suatu keadaan yang
dilihat atau alal11i oleh seseorang 'biasanya akan menil11bulkan rangsangan,
tanggapan atau persepsi. Seseorang akan mel1liliki pandangan atau persepsi
terhadap suatu objek karena ada hal yang melatar belakanginya, adapun
faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut antara lain:
a. Perhatian
"Perhatian n,erupakan usaha untuk memfokuskan pada satu atau dua
objek saja, dari seluruh rangsang yang kita tangkap dapal l1lenimbulkan
14
adanya perbedaan persepsi diantara kita". 7 Perhatian memegang peranan
yang sangat penting dalam persepsi, seseorang yang memiliki perhatian
terhadap suatu objek tentunya akan memberikan kesan dalam dirinya dan
memberikan penilaian terhadap apa yang diperhatikan hal itll terjadi
karena adanya respon terhadap rangsangan yang datang.
b. Kepribadian
"Ciri kepribadian akan mempengaruhi timbulnya persepsi, eontoh: Dinadan Mila sekolah di satu sekolah yang sama dibawah pengawasan satuwali kelas, Dina yang pemalu dan penakut mempunyai persepsi terhadapwali kelas sebagai figur yang menakutkan karena seringnya memberinasehat dan peringatan, sedangkan Mila yang mempunyai sifat berani,dia menganggap wali kelasnya sebagai figur yang dapat diajak bergaulseperti halnya orang biasa"g
e. Nilai dan Kebutuhan Hidup
"Seorang seniman tentu mempunyai pola dan eita rasanya yang berbeda
dalam pengamatannya dibanding seorang yang bukan seniman,,9
d. Pengalaman Dilhulll
"Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsikan dunianya, eermin bagi kita tentu bukan hal
yang baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang Mentawai yang ada di
pedalaman Siberut yang ada di pedalman Irian".l0
Dari beberapa faktor tersebut, setelah manusia menginderakan
objek dilingkungannya, ia memproses hasil pengindraannya dan timbullah
makna tentang objek itu pada diri manusia yang bersangkutan yang dinamai
persepsi. Persepsi ini selanjutnya menimbulkan reaksi yang sesuai dengan
asas busur ref1ek. Persepsi dapat terjadi apabila seseorang mampll
7 Sarlito Wirawan Sarwono, PeJlgall1ar UmllJJ1 Psik%gi, Jakarta: Bulan Bintang, 2000,h..43.
s Sarli to, Pel/galllar Umulll ... , him 43.
, Abdul Rahman Shuleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi SlIalll Pel/gal/lar DalalllI'ersepeklij Islalll, Keneana Predana Media Group, Jakarta: 2004, h.. 119
15
memberikan perhatian terhadap suatu objek, memiliki eiri kepribadian
karena pada dasarnya setiap individll memiliki kepribadian yang berbeda
beda, nilai dan keblltuhan hidup seseorang yang berbeda, serta pengalaman
dahulu yang dialami seseorang dalam kehidupannya.
Jika dihubllngkan dengan skripsi ini, maIm dapat dikatakan
persepsi siswa dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tersebut, dimana
siswa mampu memberikan perhatian kepada adanya Uj ian Nasional dengan
ketentllan kelullisan yang ditetapkan, tanggapan siswa terhadap Ujian
Nasional tentunya beragam, kembali kepada kepribadian yang dimiliki
siswa, nilai dan kebutuhan hidup yang kompleks, serta pengalaman siswa
dalam kehidupannya sehingga menjadikan siswa memiliki harapan dan
kesiapan dalam menghadapi pennasalahan.
3. Ciri-Ciri lJmum Dunia Persepsi
Persepsi dapat timbul karena adanya hasil dari suatu penginderaan
yang berrnakna, sebagaimana dikemllkakan lswanto bahwa: Persepsi
mempunyai eiri-eiri sebagai berikut: II
a. Modalitas
Modalitas merupakan rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesllai
dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu si(at sensoris dasar masing
masing indera (eahaya lIntllk penglihatan; bau untllk peneillman; sllhll
bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permllkaan bagi peraba dan
sebagainya).
b. Dimens i. Ruang
Duni:? persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat
mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, latar depan-latar
belakang, dan lain-lain.
c, Dimensi Waktu
Dunia persepsi mempunyal dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua
muda, dan lain-lain,
d, Struktur Konteks
Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai
struktur yang menyatu dengan konteksnya,
Dunia Penuh arti: Dunia persepsi adalah dunia penuh arti, Kita cenderung
meJakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai
makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita,
Dari ciri-eiri persepsi yang telah penulis paparkan, bahwa persepsi
harus memiliki ciri yang khas sehingga akan menghasilkan makna yang
sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan seseorang dan memberikan
kesan serta nilai terhadap sesuatu yang diperhatikannya.
B. Kajian Tentang Ujian Nasional (UN)
1. Pengertian Ujilln NlisionllJ
Ujilln dapat diartikan "Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan
atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan",12 Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, "Ujian adalah hasil menguji; hasil memeriksa; sesuatu
yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil
belajar, dan sebagainya)", [}
Dari beberapa pengel1ian Ujian tersebut penulis dapal
menyimpulkan bahwa Ujian NasionaI (UN) adalah salah satu bentuk
evaluasi pendidikan dan penilaian hasil belajar siswa pada JenJang
pendidikan tertentu untuk menilai hasil belajar secara Nasional dengan
menetapkan beberapa mata pel aj aran yang diujikan pada Ujian Nasional dan
12 Perafl:l'an Pemerinlah Repflb/ik Indonesia No. /9 Tahull 2005 ,S'/alldar Nasionalj)l!f/didikan, him 64.
17
slswa harus mampu mencapal standar kelulusan yang telah ditetapkan
pemerintah.
2. Kebijal{anPemerintah Tentang Standar Kelululusan Ujian Nasional
(UN)
Sebelum menjabarkan tentang kebijakan-kebijakan pemerintah
tcntang standar kelulusan Ujian Nasional (UN)., pcnulis akan mcmberikan
scdikit gambaran tentang pengertian standar kelulusan. Menurut kamus
Besar Bahasa Indonesia, "Standar adalah ukuran tertentu yang dipakai
sebagai patokan, sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat
dipakai sebagai ukuran nilai (harga)".14
Dengan melihat pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
standar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah suatu ukuran yang telah
ditentukan dalam suatu jcnjang pendidikan sebagai salah satu patokan
kelulusan.
Dalam Undang-Undarig RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasa1 I ayat (17) "Standar Nasional Pendidikan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan £Ii seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia". 15
Peraturan pemerintah Republik Indoncsia, No 19 Tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan :
"Pasal 2 ayat (1) lingkup standar nasional pcndidikan meliputi : Standar isi;
standar proses; standar kompetensi lulusan; standar pendidik dan tenaga
kenpendidikan; standar sarana dan prasarana; standar pengelolaan; standar
pembiayaan; dan standar penilaian pendidikan".16
Dengan melilwt isi dari pasal 2 ayat (I) beserta komponcn
komponen standar nasio!1al pendidikan, penulis akan mengambil satu dari
14 Departemen Pendidikan Nasional, Kamlls Besar Bahasa JJ1doJ1e,~'ia, Jakarta: BalaiPustaka, him 1089.
18
delapan komponen tersebut yang berhubungan dengan skripsi ini yaitu pada
komponen terakhir mengenai standar penilaian pendiclikan.
Standar penilaian pendidikan pada pasal 63 ayat (I), penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar clan menengah terdiri atas: 17
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. Penilaian hasil belajar oleh pemGrinlah.
"Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksudkan oleh pasal 63
ayal (I) butir c berlujuan unluk menilai pencapaian kompetensi lulusan
secara nasional pada mala pelajaran terlentu dalam kelompok mala pelajaran
ilmu pengetahuan teknologi dan clilakukan dalam bentuk Ujian Nasional
(UN)".18
"Penilaian hasil belajar sebagaimana climaksud pada pasal 65 ayal
(1) untu;, semua mala pelajaran pada kelompok ilmu pengelahuan dan
teknologi dilakukan melalui ujian sekolah atau madrasah untuk menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan".19
Setelah penulis menjabarkan beberapa pasal-pasal lentang stanclar
nasiona! pendidikan dan kebijakan pemerintah, maIm dapat disimpulkan
bahwa, standar kompetensi lulusan ujian nasional adalah ukuran tertenlu
yang dipakai seuagai patokan dalam kelulusan dengan ukuran nilai terkecil
yang telah ditentllkan, sehingga dalam Ujian Nasional peserta didik dilllnllll
untuk mampll mancapai nilai yang sama atau lebih besar dri nilai batas
ambang kompelensi pada beberapa mata pelajaran yang diujikan pada Ujian
Nasional, standar kompetensi llllusan tersebut ditetapkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Apabila peserta didik tidak mampu mendapatkan batas minimal
pada beberapa mata pelajaran yang dilljikan pada Ujian Nasional (UN),
17 Peraluran Pemeriulah Republik Indonesia No. /9 Ta/ulll 2005 Sial/dar Nasio/Jal!'endidikan. him 97.
19
rilaka peserta didik dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN). "Mala
pelajaran yang diLuikan pada Ujian Nasional unluk jenjang SMP, MTs,
SMPLB meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,,20
"Adapun tujuan diadakanya Ujian Nasional (UN) adalah untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara Nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan
dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN),,21 Peraturan pemerintah.
Republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 68 yang berbunyi: Basil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai salah
. b k"satu perUm angan untu :.-
a. Pemctaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. Dasar seleksi masukjenjang pendidikan berikutnya;
c. Penenluan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan;
d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada saluan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Secara teoritis, UN diperlukan untuk tiga kepenlingan, yaitu unlukmengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, untukmengelahui pencapaian prestasi akademik siswa selama mengikuti prosespendidikan dalam rentang waktu lertentu, dan melihat gambaran kualitaspendidikan secara lIasional dengan mengamati diversitas dan diskrepansimutu pendidikan antar daerah,,23
Menurut Bambang Wasito Adi pada majalah Gatra "UNdiharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan nasional dan pemetaankualitas sekolah secara teukur dan objektif. Dari hasil ujian nasional ini akandiketahui mana sekolah yang yahud dan mana sekolah yang jeblok. Itu akanmempenl1udah Depdiknas memperbaiki mutu sekolah-sekolah,,24
20 Departemen Pendidikan nasional, Ujian Na.~>jolJa/ Tahun Pelajarcm 2005/2006, Jakarta:2005, him 4
21 j)eraluran Femerinlah Republik Indonesia No. 19 Tahull 2005 S'lmu)ar Nasiol1olJ\..'lldidikan. Hlm 100.
22 Perallll'an Pemerin/ah .. , him 1O l.
B Amich Alhumami, KOJllroversi l/jian Nasionol, Republika, Jum'at 23 Juni 2006, him 2.
20
Dapat disimpuikan bahwa diadakannya Ujian Nasional (UN)
bcrtujuan untuk mcningkatkan kualitas pcndidikan di Indoncsia, dan
mcngctahui gambaran kualitas pcndidikan sccara nasional, mcskipun
banyak pihak yang tidak sctuju dcngan diadakanya Ujian Nasional (UN),
pcmcrintah tctap akan mcngadakan ujian nasional pada tahun-tahun
mcndatang SCpCl1i yang dikatakan Suyanto, Dircktur Jcndcral Manajcmcn
Pcndidikan Dasar dan Mcncngah Dcpdiknas kcpada Gatra " PCl1lcrintah
scndiri bcrkctctapan tenls l1lcnyelenggarakan Ujian Nasional (UN) di tahun
tahun mcndatang, itu sudah niat pel1lerintah,,25
3. Penyelenggaraan lJjian Nasional dan Bahan lJjian Nasional
a. Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN)
Pcnyelenggaraan Ujian nasional terdiri dari penyclenggaraan Tingkat
Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten atau Kota, dan Tingkat
Sckolah atau Madrasah. Serikut ini penjelasan yang penulis ambil dari
Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional: 26
I) Pcnyelenggaaraan Tingkat Pusat adalah SSNP bckcrjasama dengan
unsur-unsur:
Sadan Penelitian dan Pcngcmbangan, Departcmcn Pendidikan
Nasional;
Dircktorat Jenderal Manajcl1len Pendidikan Dasar dan Mcncngah,
Departemen Pendidikan Nasional;
Direktorat Jenderal Kelel11bagaan Agal1la Islal11,Departel11cn
Agama.
2) Pcnyclenggaraan Tingkat Provinsi, Gubernur menetapkan
penylenggaraan Ujian Nasional Tingkat Provinsi yang terdiri dari
unsur-unsur: Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor Wilayah Departelllen
25 Arief Ardiansyah, dkk, lJukan k)'eko!ah bimbingaJl res, Jakarta: Gatra, 14 Juni 2006,him DI.
Agama, dan Inslansi tingkal provinsi yang terkail dengan pendidikan
kejuruan.
3) Penyelensgaraan Tingkal Kabupalen alau KOla, penyelenggaraall
Ujian Nasional dan Ujiall Sekolah Tillgkal Kabupalen alau Kola
lerdiri alas unsur-unsur Dinas Pendidikan Kabupalen alau Kola,
kanlor Departemen Agama, dan Dewan Pendidikan.
4) Penyelenggaraan Tingkat Sekolah alau Madrasah, lerdiri alas unsur
unsur Kepala Sekolah atau Madrasah dan guru dari sekolah alau
madrasah penyelenggara Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, kepla
sekolah alau madrasah dan guru sekolah dan madrasah yang
menggambung.
h. Bahan Ujian Nasional
Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan
I) Mengidenlifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang
diajukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku secara Nasional;
2) Menyusun rumusan SKL Mala Pelajaran dengan melibatkan ahli mala
pelajaran, guru senior, ahli penilaian;
3) Melakukan penelaahan dan perbaikan SKL Mala Pelajaran
berdasarkan pertimbangan para ahli dari perguruan linggi, guru mala
pelajaran, ahli kurikulum, dan ahli penilaian;
4) Melakukan Validitas SKL Mala Pelajaran dengan melibatkan guru
mata pel aj aran;
5) Menetapkan finalisasi SKL Mata Pelajaran sebagai acuan dalam
penyusunan bahan Ujian Nasional.
C. Kajian Tentang Mental Siswa
1. })engertian Mental
ISlilah mental bukanlah hal yang baru dideagar, bahkan dalam
setiap kehidupan seseorang tidak akan pemah luput dari istilah tersebut.
Karena mental sangat berhubungan dengan diri dan kehidupan seseorang.
22
Menthis yang artinya jiwa, nyawa, sukma, roh semangat"n Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia, "Mental adalah bersangkutan dengan batin dan
watak manusiia, yang bukan bersifat badan atau tenaga, bukan hanya
pembangunan fisik yang diperhatikan, melainkan juga pembangunan batin
dan watak".28 Sedangkan menurut kamus Psikologi "Mental diartikan adalah
menyinggung masalah pikiran, akal, ingatan, atau proses-proses yang
berasosiasi dengan pikiran, akal, ingatan,,29
Jika berbicara tentang mental, maIm akan sangat berkaitan erat dengan
kesehatan mental, karena itu penulis memberikan beberapa definisi tentang
kesehatan mental dari para ahli jiwa.
"Mental Hygiene atau ilmu kesehatan mental adalah ilmll yangmemepelajari masalah kesehatan mental atau j iwa, betiujuan mencegahtimbulnya gangguan atau penyakit mental dan gangguan emosi, danberusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, sertamemaj llkan kesehatan j iwa rakyat".)O
"Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejalagejalagangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose).Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirisendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana iahidup,,31
Kesehatan mental adalah terwuj lldnya kehannonisan yangsungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, selia mempunyai kesanggupanllntllk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakansecara positif kebahagtaan dan kemampllan dirinya. Fllngsi-fllngsi jiwaseperti pikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan dan keyakinan hidllP, harusdapat saling membantll dan bekerja sama satu sama lain, sehingga dapat
27 Kartini Kartono, Jenny Andari, Hygiene Mellial dan Kesehalan Mne/al clalamIslam,Bandung: MandaI' Maju, 1983, him 3.
28 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus' Besor Bahasa Indonesia, Jakarta: BaJaiPustaka, him 733.
29 J.P. Caplin, Penerjemah Kartini Karto.no, Kamas Lengkap Psikologi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004, him 297.
30 Kartini KaJ1ono, Jenny Andari, Hygielle Ivlelllal dall Keseha/an Mlle/al dakllnI • ".... ,"' .... ..". ..,
23
dikatakan adanya kehannonisan, yang menjauhkan orang dari perasaan ragudan bimbang, serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin(konflik).32
Maka ilmu kesehatan ini erat hubungannya deang lekunan-tekanall
balin, kOllflik-koriflik pribadi, dan konflek-kOliflek lerdesak yang terdapat
pada diri manusia. Tekanan-tekanan batin dan konflik-konflik pribadi itu
sering sangat mengganggu kelenangan hidup seseorang, dan kerap kali
menjadi pusat pengganggu (storings centrum) bagi ketenangan hidup33
Dari beberapa definisi yang penulis jabarkan tersebut dapat penulis
simpulkan bahwa mental adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
jiwa, batin, perasaan dan watak manusia. Yang mengarah kepada pikiran,
akal, dan ingatan seseorang. Untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan,
seseorang harus mel11iliki kesehatan mental, sehingga mampu dan sanggup
menyelesaikan segala permasalahan hidupnya dengan baik, mengatasi
kegoncangan-kegoncangan, mampu l11enyesuaikan diri, adanya keserasian
jiwa tidak mengalami konflik, merasa dirinya berharga, bergllna dan
bahagia, dan d .lpat menggllnakan potensi yang ada padanya seoptimal
mungkin. Seseorang yang memiliki kesehatan mental ia tidak akan merasa
cemas, takut, prustasi dan terhindar dari sel11ua gangguan kejiwaan lainnya.
Finnan Allah: ,) D / I) .. ..-
.Jl-i' ... - ').. - J ,.. .... b v 1 .... .-t ..... -lI -' ') / ..J 1 ... /
~.'0'~\ ~A~\_~~\ ~~~ ~.:J,; 0~~':;~':;\&~1
Artinya:" Yaitu orang-orang yang berimun dan hati mereka menjaditenteram dengan mengingat Allah. fngatlah, hanya mengingat Allah-lahhati mery'adi tentcram". 34 (Q.S. AI-Ra'd : 28)
Dari ayat tesebut dapat dijelaskan bahwasannya apabila Il1gll1
ketent,aman hati dan batin dari berbagai permasalahan, l11aka Allah
32 Zakiah Daradjat, Kesehalal/ Mel/lal, Jakarta: Gunung Agung, 1983, him 13.
33 Kartini Kartono, Jenny Andari, Hygiene MenIal dan Kesehatan Mnelal da/am
24
memerintahkan kepada hamba-Nya untuk sclalu mengingat-Nya dengan
berdzikir dan terus beribadah, niscaya ketentraman akan diperoleh.
Jadi dapat dikatakan bahwa unsur yang paling penting dalam diri
manusia adalah agama yang kuat, dengan keimanan yang teguh, maka
manusia akan merasakan ketentraman dan kebahagiaan dalam hidupnya dan
tentunya akan terhindar dari segala macam gangguan mental. Karena itu
hendakJah pendi~ikan agama harus ditanamkan sejak kecil sehingga akan
terbinalah kekuatan mental dan akan siap menghadapi segala goncangan
goncangan dan rermasalahan hidup.
Gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi )5
a. Perasaan, misalnya cemas, takut, iri dengki, sedih tak beralasan, marah
oleh halOhal remeh, bimbang, merasa diri rendah, sombong, teliekan
(frustasi), pesimis, putus asa, apatis, dan sebagainya.
b. Pikiran; kemampuan berpikir berkurang, sukar mel11usatkan perhatian,
l11udah lupa, tidak melanjutkan rencana yang telah dibuat.
c. Kelakuan; nakaI, pendusta, l11enganiaya diri atau orang lain, l11enyakiti
badan orang atan hatinya dan berbagai kelakuan l11enyimpang lainnya.
d. Kesehatan tubuh.
Dari penjelasan tersebut, penulis hanya l11engambil 3 (tiga)
pembahasan yaitu : Perasaan, pikiran, dan kelakuan. Berikut ini penjelasan
lebih lanjut tentang gangguan kesehatan mental.
2. l<aktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
Kesehatan mental akan terwujud karena adanya ketenangan dalal11
diri jiwa seseorang dan kemampuan mengatasi segala pennasalahan dalam
kehidupannya. Namun ada faktor-faktor yang dapat l11el11pengaruhi
kesehatan mental seseorang, sebagaimana dikemukakan oleh Zakiah
Daradjat J6
3~ Zakiah Daradjat, Islam dan Kesehalan Ivienla/, (JUJ1lfllg agung, Jakarla: 1996, him 9.
25
a. Perasaan
Diantara gangguan perasaan yang disebabkan oleh karena
terganggunya kesehatan mental ialah : Rasa cemas (gelisah), iri hati, sedih,
merasa rendah diri, pemarah, ragu (bimbang) dan sebagainya. Macam
macam perasaan itu mungkin satu saja yang menonjol, mungkin pula dua
atau lebih, bahkan mungkin semuanya terdapat pada satu orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada persoalan berikut ini :
1) Rasa Cemas (gelisah)
Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang
ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasaan gelisah dan
mencemaskan itu.
2) lri Hati
Seringkali orang merasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasaan ini
bukan karena kebusukan hatinya seperti biasa disangka orang lain, akan
tetapi ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.
3) Rasa Sedih
Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang
menyedihkannya sehingga air mukanya selalu membayangkan kesedihan,
kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan
sebagainya. Firman Allah SWT:JI ,/ /' .1"; -t' r .-' 1 I
;/ci\~'()~u~'A'>~~'f~~~t(;\>~."" /' ..; ,/ r // /',/ /'
. U~y;~~'; &~;:,~~ [J..:~ ~I
Artinya: "Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasuf daripada kamu yang menceriwkan kepadamu ayat-ayat-Ku. maka barangsiapa yang bertkwa dan mengadakan perbaikan. tidaklah adakekhawatiran terhadalj mereka dan tidak (pula) mereka bersedih haN".(Q.S. Al-A'Raaf: 35/ .
Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang tidak akan bersedih
hati apabila mereka bertakwa dan selalu ingin lebih baik (merubah
26
dirinya kearah yang baik) tentunya Allah akan memberikan ketenangan
dan kemudahan serta dijallhkan dari rasa bersedih karena suatu
permasalahan.
4) Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri
"Rasa rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggllng. Karena ituia mungkin akan menjauhi pcrgaulan dengan orang banyak, menyendiri,tidak berani mengemllkakan pendapat (karena takut salah), tidak beranibertindak atau mengambil sliatu inisiatif (takllt tidak diterima orang lain).Lma kelama:1n akan hilangnya kepercayaan kepada dirinya danselanjutnya ia juga kurang percaya kepada orang. la akan lekas marahatau sedih hati menjadi apatis dan pesimis"J8
5) Pemarah
"Sesungguhnya orang dalam 'keadaan tertentu kadang-kadang perlumarah, akan tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak padatempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang menimbulkan marahitu, maka yang demikian ada hllbungannya dengan kesehatan mental". )')
Dari uraian tentang perasaan dapat penlilis ambil tiga contoh
bentuk perasaan yaitu rasa cemas, rasa rendah diri dan hilangnya
kepercayaan diri serta pemarah.
Perasaan cemas atau gelisah dapat dirasakan oleh seseorang yang
merasa takut dengan sesllatu hal atau mllngkin tidak mengetahui apa yang
ditakutkannya. Seorang siswa merasa cemas (gelisah) ketika akan
menghadapi Ujian, sehingga perasaan takut tidak lulus pada Ujian Nasional
(UN) akan timbul dan akan mengakibatkan konsentrasi belajar tidak baik.
Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri, dapat penulis
contohkan seorang siswa yang tidak percaya diri terhadap kemampuan yang
dimilikinya, sehingga dalam menghadapi ujian nasional tentunya dia akan
merasakan begitu slilit menghadapinya, karena ketidak yakinannya untuk
lutus dalam ujian nasional.
P~rasaan marah tentunya Juga dapat mempengaruhi mental
seseorang dapat dilihat contoh yaitu, "Fachrurrazi siswa kelas akhir SMK
'HI _ •
27
Bina Karya kota Bekasi, rabu malam (21/6) nekat membakar gedung
sekoluhnya sendiri. Fahrur terlanda frustasi yang tak mampu diatasinya
sendi ri".'10
Sikap yang dilakukan FachruIT ada1ah luapan kemarahan atas
kenyataan yang dihadapinya, ini adalah salah satu contoh dari kasus siswa
yang mengalami defresi.
b. Pikiran atau kecerdasan
Mengedai pengaruh kesehatan mental atas pikiran, memang besarsekali. Diantara gejala yang bisa dilihat yaitu : Sering lupa, tidak bisamengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu hal yang penting, kemampuanberpikir menurun, sehingga orang merasa seolah-olah ia tidak lagi cerdas,pikirannya tidak bisa digunakan dan sebagainya41
Jika kita dapati anak-anak bodoh di sekolah, tidak mau belajar,pelupa dan sebagainya, belum tentu akibat dari kecerdasannya yangterbatas, akan tetapi mungkin sekali (dan ini mungkin yang bayak kejadian),ia tidak mumpu menggunakan kecerdasannya. Bukan karena bodoh, tapikarena tidak ada ketenangan jiawa padanya. Trr,;anggllnya ketenangan jiwasi anak disebabkan terutama oleh ibu-bapaknya4-
Dari uraian tersebut dapat penulis ambil contoh kaslls "Seseorang
siswa pemenang olimpiade fisika asal semarang. Dia tidak lulus karena nilai
salah satu mata pelajaran di bawah standar yang ditetapkan,,43 Dapat
dikatakan siswa tersebut cerdas tapi mengapa tidak lulllS ujian nasional,
penyebabnya bisa jadi karella kegoncangan atau ketidak tenangan jiwa saat
menghadapi ujian.
" Mereka Stress Pasca lljian, Republika, Jum'aI 23 JUlli 2006, him I.
'll Zakiah Daradjat, Kesehalan A4enlal, Jakarta: Gunung Agung, 1983, him 20.
28
c. Kelakuan
"Ketidaktentraman hati atau kurang sehatnya mental, sangat
mempengaruhi kelakuan dan tindakan seseorang, misalmya orang yang
merasa tertekan atau merasa gelisah" 44
Jika hati tidak merasa tentram karena berbagai tekanan dari
pCl1l1asalahn yang dihadapinya akan timbul kegelisahan, sehingga apabila
tidak mampu mengatasinya dengan baik maka akan mengungkapkannya
dengan sikap atau tingkah laku yang menyinggung.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya ada tiga
komponen utama dalam kesehatan mental, yaitu: Memiliki rasa diri
berharga, merasa puas akan peranannya dalam kehidupannya, clan terjalin
hubungan baik dengan orang lain.
I) Perasaan diri berharga
Perasaan diri berharga merupakan hal yang sangat penting dalamkesehatan mental, sebab menclasari kondisi dari komponen-komponenkesehatan mental lainnya. Perasaan diri berharga akan memperkuatkeberadaan dirinya dan rasa c1iri tak berharga akan menggoyangkankeberaclaan dirinya dalam kehidupannya. Seorang yang memilikiperasaan <.Iiri tak berharga tidak akan memiliki ketenangan hidup, tidakakan memiliki harapan, banyak diliputi perasaan cemas, ragu, hampa,<.Ian bentuk ketaktentuan lainnya45
Dalam hal ini seseorang hendaklah memiliki perasaan <.Iiri berharga
sehingga ia akan merasa <.Iirinya dapat bcrguna bagi orang lain dan tidak
diliputi perasaan cemas. Dapat penulis kaitkan seorang siswa yang
memiliki perasaan diri yang berharga, maka kelak ia tidak akan cemas
merasa cemas atau takut untuk menghadapi Ujian Nasional. Namun
sebaliknya seseorang yang memiliki perasaan diri tidak berharga maIm ia
akan selalu diliputi kecemasan. Menurut Thackeray ada tiga alasan
mengenai pcntingnya perasaan diri berharga, yaitu A(,
44 nll"k, Gela/' lIjian lIlang, Republika, JlIm'at 23 JlIni 2006, him 22
45 Nana Syaodih Sukmadinata, LandasQl1 Psi!co!ogi Proses Pendidikan, Bundung: Rosda
29
a. Perasaan diri berharga merupakan landasan bagi penerimaan diri, dan
penerimaan diri sendiri merupakan bekal bagi penerimaan orang lain.
b. Seseorang yang memiJiki rasa diri berharga, memiJiki bayangan diri
yang positif, merasa berguna dan dibutuhkan oleh orang lain. Perasaan
berguna dan dibutuhkan bukan saja penting bagi keberadaan dirinya
tetapi juga bagi interaksi dengan yang lain.
c. Seseorang yang memiliki mental yang sehat, akan menggunakan
segala kemampuan dan kecakapannya bagi kepentingan dirinya,
keluarganya, dan masyarakat sekitarnya dan dia merasakan bahagia
melakukannya.
2) Kepuasan akan peranan dalam kehidupannya.
Setiap individu memiliki peranan dalam kehidupannya, baik dalamkeluarga, masyarakat, sekolah, kantor dan sebagainya. Seorang yangmemiliki mental yang sehat akan merasa puas dengan peranannya dalamlingkungan-lingkungan tersebut. SebaJiknya orang yang memiliki mentaJyang kurang sehat akan merasakan banyak ketidakpuasan dalam perananperanan tersebut.47
3) Hubungan baik dengan orang lain
Orang yang memiJiki mental yang sehat akan mampu menjalanikerjasama dan hubungan baik dengan orang lain. Individu yang sehatmentalnya akan mampu memberikan perlakuan yang baik kepada oranglain dan perlakuan yang baik kepada orang lain akan membuahkanrespons yang baik pula dari orang lain. 48
47 Nana Syaodih Sukmadinata, LandasGn Psikologi Proses Pendidlkan, Bandllng: Rosda
BAB III
. !\I LTOJ)OLOGI I'ENELITlAN
A. Tcmpat dan \Vaktu Pl:!lciiliall
Penelitian illi elil:II,,,",,,k:11 eli MTsN Cimanggis Depok yang berlokasi di
JI.Raya Pemda Kp. S:I\\:III l<clllr"l1an Jalimulya Kecamatun SUkml\jaya Kola
Depok 164 I5 Provillsi .i"":1 1\:11:11 r;ll Tclcplln 021-8757864.
Adapun penclil"lll illi ,Iil:iks"nakan pada tanggal 17 Maret 2007 sampai
dengall tanggal 20 /\lll'il l{)()",' dl'll~(\I1 mcngulljungi sekolah yang ditcliti ul1tuk
mel11peroleh gambar:", UIlIIlIl1 klll:illg MTsN Cimanggis Depok.
B. Metode l'enelitian
Dalam penel i1 i:1I1 sk "i I"'; ill i. pcnulis menggunakan metode korelasi, yaitu
suatu eara untuk melli:I\\"b 111"",,1,,11 dengan cara melihat hubungan, acla atau ticlak
ada hubungan yang si,'lIilik:1I1 :1111:11''' variabel. "Pcnelitian korelasi bertujllanuntuk
menemukan acla ticlaklly:1 hllblille.an clan apabila acla, berapa eratnya hubllngan
b . . I I 1 1 . i'Jserta erartl atau til ~l"; HI 1U1W:ill IlU.
Dapat penulis simplllk:lIl ballwa pcnelitian ini bertujuan untuk menemukan
jawaban terhaclap m"s:ilaiL \l'cI:!l1!'.k:lIl yang c1imaksud hubungan dalam shipsi ini
aclalah ada atau tid"ki\\ a ,!:IIl.I",. Idulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental
siswa c1alam mcgll",I.:l'i : 1;:11 lc',·scbul. Jika ada, seberapa erat atau berartikah
lIubungan tersebul.
49 Suharsill1i AI"d-.-,dill) ,'!(\.,//II !'t'Jlc:!ifiul/ '\/I(f{/I Pendekatan Praklek t.,jJisi Revisi V,Jakarta: Rincka CipLa. ~IHi' hi:
31
C. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftit:
metode ini dilakukan untuk mendapatkan data fakta secara cennat dan
memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang (Suyatna
Basar Atmajaya, 1990 h II). Untuk mengumpulkan data yang berhubungan
dengan pokok pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan yaitu :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mencari data atau
informasi dari buku-buku tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan
dalam skripsi ini, baik itu diambil dari buku-buku, majalah koran, literature dan
sUl11ber data tertulis lainnya.
2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian terhadap penol11ena yang
ada dilapangan dan 1l1erukan langkah terpenting dimana akan diperoleh data
data yang diolah dan dianalisa untuk memperoleh suatu jawaban dan
kesimpulan dari penelitian ini.
Penelitian yang dimaksud dalal11 skripsi ini yaitu untuk mencari jawaban
atau kesimpulan, apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang standar
kompetensi lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa di MTsN
Cimanggis Depok.
D. Telmik Penelitian
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu meliputi :
I. Teknik penentuan study penelitian
Teknik ini merupakan teknik penelitian untuk menetukan populasi dan
sampel.
a) Populasi
"Papulasi adalah kesluruhan subjek penelitian,,50 Yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah siswall kelas IX (sembilan) MTsN Cimanggis
Depok yang berjumlah 105, yang terdiri dari 3 (tiga) kelas.
32
b) Sampel
"Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti",51 Prosedur
penarikan sampel akan dilakukan secara proporsional random sampling
yang ciigunakan untuk respondensi penelitian siswa, Dalam bukunya
Suharsimi Arikunto mengatakan "Sebagai ancer-ancer apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga
penelitiannya !nerupakan penelitian populasi, Tetapi jika subjeknya lebih
dari 100 maka dapat diambil antara 10%-25% atau lebih"s2 Dalam
penelitian ini subjeknya lebih dari 100 orang maka penulis mengambil
sampelnya
sebanyak 35% dari jumlah populasi, dengan perhitungan (1 05x35) : 100
= 36,75%, berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampelnya
adalah sekitar 37 orang siswa yang diambil dari tiga kelas yaitu kelas IX
1, IX-2, dan IX-3,
2, Teknik Pengumpulan Data
Penelit.an ini dilakukan dengan data hasil riset di kelas IX MTsN
Cimanggis Depok, dengan melalui teknik pengumpulan data secara
observasi, wawancara dan angket sebgai alat pengumpulan data,
a. Observasi
"Observasi yaitu memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata", 53
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung di
Iokasi penelitian, terhadap suatu objek yang diteliti,
b, Wawancara (Interview)
"Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (1nterviewer)
51 Suharsimi Arikunto, Prosed,,}' Penelilian Suafu Pendekatan Praktek Episi Revisi 1<Jakarta: Rineka Cipta, 2002, him 109
52 Suharsimi Arikunto. Prosed"!' Penelitial1 ... , him 122.
33
unluk memperoleh infonnasi lerwawancara,,54 Wawancara ini dapal
dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknik ini
dilakukan unluk mengetahui lalar belakang berdirinya sekolah, sarana
dar: prasarana, lelak geogralls, banyaknya siswa dan lain sebagainya.
c Angkel (Kuisioner)
Angket adalah "Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan unluk
memperoleh informasi dari responden dalam arli laporan lenlang
kepribadiannya, alau hal-hal yang ia ketahui".55 Angket dapal dipandang
sebagai inlerview lertuhs dimana sampel alau responden dihubungi
melalui sualu daftar pertanyaan yang lersusun. Unluk memperoleh dala
mengenai persepsi siswa lenlang slandar kelulusan ujian nasional dengan
mental siswa, maka penelili menyebar angkel (kuesioner) keseluruh
anggola sampel yaitu siswa kelas IX MTsN Cimanggis Depok. Angkel
yang akan penulis sebarkan kepada anggola sampel lerdiri dari dua
variabel, dengan beberapa instrumen perlanyaan. Yang pertama berisi
mengenai persepsi siswa lentang standar kelulusan Ujian Nasional, dan
yang kedua berisi mengenai menIal siswa.
d. Dokumentasi
" Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis,,56 Melalui dokumentasi peneliti mengumpulkan data tentang
kondisi lapangan yang menjadi objek penelitian. Seperti mengumpulkan
data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dam misi, struktur organisasi
sekolah, keadaan guru dan siswa serta sarana dan prasarana.
3. Teknik Analisa Data
Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, langkah selanjutnya
adalah menganalisa data.Dalam menganalisa data penulis menggunakan dua
cara yailu :
5·1 Sllharsimi Arikunto, Prosedur Peneliliall .)'Ualll PendekataJl Praktek Episi Revisi 1<Jakarta: Rineka Cipta, 2002, him 132.
« -
34
PE~PUSTAKAAN UTAML\UIN SYAHiO JAKARTA'
a. Prosentase
Prosentase, artinya setiap data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam
jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban.
Pedoman yang penulis gunakan untuk mencari prosentase setiap data
adalah: P = F x 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban
F .0 Frekuensi jawaban responden
N = .lawaban responden
b. Analisa korelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara dua variabel dalam penelitian ini, yaitu korelasi atau hubungan
antam persepsi siswa (variahel X) dengan mental siswa (variabel V),
maka peneliti menggunakan rum us yaitul'l'Oduck Moment.
Berikut ini adalah fonnulasi rum us untuk mencari koellsien korelasi
product moment ( r ))7
Rxy = NLXY - (LX) (LY)
."j I N LX2 - (LX)2 1 I NLY2 - (LY)2 I
fxy : Angka indek korelasi "r" produdct momen
N : Number of Cases
LXY : Jumlah hasil perkalian antam skor X dan skor Y
LX : .lumlah seluruh skor X
LY : .lumlah seluruh skor Y
BABIV
ILISI L PENELITIAN
A. GamlJaran U11111111\ Iad ,asa Ii Tsallawiyah Ncgcri (MTsN) Cimanggis
Dcpolc
I. LataI' Belak'"I!! Ik,di"II' ., \llsN Cilllanggis Depok
Madr'ls,,1i 1-,a"""illll1 Negeri Cimaggis Depok pada awalnya
adalah Madras:dl SlIasl" ""itu MTs AI-Hidayah yang berada di bawal1
naungan Yall",an I 1-lli,bal1. MTs AI-l-lidayah didirikan oleh KH.
Mul1ammad ,\Ii hl""",-1;1 dlilia sete1l1pat dan tokol1 masyarakat sekitar pada
tahun 1992. \cL"" hl'ilcrapa lal1un ke1l1udian MTs AI-Hidayal1
dird<omendasibn i",T,:tdl ivladmsal1 Negeri berdasarkan SK Menteri
Agama No 5 I' _" Ii,lI,cc'.d :'5 November 1995.
MTsN Cill""I!,,'I, herlokasi di .II. Raya Pemda Kp.Sawah
Kelurahan .Iatllllllh" K"'.,amatan Sukmajaya Kola Depok 16415 Provinsi
.Iawa Barnt Nt' Iekl""1 \l1.'-X757864.
2. Visi dan Misi \llsI\ l I"",,,ggis Depok
a. Visi
Unggul dabn 11111"'1 dan iptek, kelulusan siswa yang kompetilif dan
berakhlaklll kmill",11
b. Misi
I) Menyiapk:tll ","nk,- Ilaya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreali!:
inova Ii I' ,h II he'-" I·. Ii iiikIII kari1l1al1.
2) Menyeklll.,gill·abil proses pe1l1belfljaran yang inovalif dan dinamis.
36
3) Mendayagunakan sarana dan prasarana untuk mencapat tujuan
kualitas pembelajaran.
3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan
a. Keadaan Siswa
Keseluruhan slswa kelas VlJ, VlIl dan IX pada tahun ajaran
2006/2007 adalah berjumlah 337 orang, terdiri dari 152 siswa laki-Iaki
dan 185 siswa perempuan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel!
Keadaan Siswa MTsN Cimanggis Depok
No1 Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jnmlah
",Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa Rom Siswa
bel L P bel L P bel L P bel L P"
1 3 38 52 3 50 58 4 64 75 10 152 185
~" _."----- -- ----- --
b. Keadaan Guru dan Karyawan
MTsN Cimanggis Depok dipimpin oleh Bpk. E. Sjamlawi, S.Ag,
dengan dibantu beberapa staf pegawai dan tenaga edukatiC adapun
jumlah tenaga pengajar adalah berjumlah 36 orang yang terdiri dari
l'egawai Negeri Sipil dan honorer, tenaga administrasi 6 orang. Secara
rincinya darat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel2
Data Keadaan Kepala Selwlah dan Guru
37
Nama Kepala Sekolah l Jenis_.._--~._.-
NoTempat
Mata l'elajarandan Guru Kelamin Tanggal LalJir
1-- --I E. Sjamlawi, S.Ag Bogor,
f--- LNIP 150 063 440 12/03/47
- ------_..
2 Oiah Sa'diyah, SAg Cirebon,P Fiqih
NIP 150 189 870 04/08/53------
3 Sulistiawati, S.Pd Bandung,P Kertakes
NIP 150275 170 07/08/68
4 SaeplIdin ZlIhri, S.Ag Ponorogo,L B. Inggris
NIP 150281917 20/88/66
5 Oidih KlIrnadi, S.Ag Bogor,L -- B. Inggris
NIP 150 281 918 28/09/67-----1--" - -
6 Oeliana Hastllti, S.Pd P.Telo,P Matematika
NIP 150282 752 07111171---
7 Pipin Supiah, Ora Bogor,P --" IPS
NIP 150291 947 26/09/68
8 Oewi Sartika, S.Pd Bogor,-- P Biologi
NIP 150 317358 05/12177-
9 Aar Irwan H, S.Pd Ciamis,L Penjaskes
NIP 150326 147 03/03/72
10 Siti Usbah, S_Ag Bogor,P Aqidah Akhlak
NIP 15032,5 151 02/04178
II Badriyah YanlIarti, S.Pd Yogyakarta,
-----_._.__. P f-- IPSNIP 150330389 10/01170
_._._..._-- ___ "0-_- - . -_._~.._.~ ~.._..
12 Siti Nlir Rohmah, S.Ag Indramayll
I P -------- SKINIP 150330912 12/06!7l
38
-- --13 Maryadi, S.Pd Bogor,
L16/06170--
B. IndonesiaNIP ISO 346 360
-14 Eni Rahmawati, S.Pd Jakarta,
1---.- P _. IPSNIP ISO 346 362 14/06177
-- ...- ... ~--_..__.. _._- ._-- ~ -~-_.------. ._--15 Yayuk Sri Mulyani, S.Pd Cimahi,
P FisikaNIP 150346 365 13/06177
16-- ._.~ - ' ...."-
Asep Saepulh h, S.Pd Bogor,
_.. - Lf--·_·1910 1/82 -- Matematika
NIP 150 346 376
- - _._._---~.,..
17 Nurhikmah Hidayat, S.Pd Bogor,
P - Computer/Kesen ianNIP 150347295 09/l117l
-_.- ----_... _.._~
18 Asep Edwin. Z, S.Pd Cianjur,
- L -------------_.-_. Bahasa ArabNIP 150347296 08/05175
-------.-_.--.. -_...-.__._-_ ...._-_.19 Sri Murni, S.Pd Jakarta,
P PenjaskesNIP 150347652 05109169
20 Sam'a Syamsudin, S.Ag Karawang,L Our'an Hadits
NIP ISO 346 370 13/03173- _... -
21 Suratno, S.Pd Karawang,L PPKN
NIP 150 346 675 15/02/67
22 Maryanih. H, Dra Bogor,P Our'an Hadits
NIP 150332215 05/06/67-
23 Marsiti, S.Pd Paneur,P B. Indonesia
06/07/70-
24 Sudannan, BA Klaten,L Biologi
07/09166
?, RQC'ri Q A (T T D ~ ~~~_ n '" ___ L ,,...,,.,..,'"
39
---_.__.
10103/68._---~~~
26 Idris, Hz, S.Pd Bogor,L Matematika
21/01167
27 Syamsuri, SHI Bogar,-- L .._.- SKI
10106172
28 Kholid, S.Pd',--
Bogar,L -- B. Indonesia
. 10/01165
29 Fatiyah, S.Pd Bogar,-- P BTQ
24/04175-
30 Ellah Julaeha, S.Ag Bogar,P -- Bahasa Daerah
05/06174
31 Badriyah, S.Pd Bogar,-~~--,~---~,----_._--_._-_._-- P -,--------._--,- "'. Bahasa Arab
02/09171
32 H. Mudrikah, S.Ag Bogar,L Fiqih
28/0862._----'- ..- ..__.__.,.
-~'-'-~---_...._~_., ..__..-- .. .'.'-'- -_.__.._- .'.---,,-.
33 Dahlan Rifa'1, S.Pd Bogar,L --- SKI
2211052..
34 Fadhil Usamah, S.Pd Bogar,,BiologiL
19/05/85-- ,.'--'._"-- ~-
35 Deni, S.Kom Bogar,L -- Computer
11112/83.-
36 Usman, S.Pd Bogar,L Penjaskes
03/01167
40
Tabe! 3
Data Tenaga Administrasi--,--
Jenis Tempat
(elamin Tanggal Lahir~- - -
L Bogor,1---- ---
08/10/55
L Jakarta,
05/12/63--
-L Jakarta,
06/03/68--_...
P Padang,
06/04/68-
P Jakarta,------
11/10/78---
P Bogor,
06/04/74---
I
4. Sarana dan Prasarana
a. Keadaan Sarana
Sarana merupakan penunJang dan kelancaran pada proses belajar
mengajar agar terciptanya suasana yang kondusif. Oi MTsN Cimanggis
Oepok, memiliki sarana diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel4
Keadaan Sarana
I No Jenis Rnang Jumlah
f-J Ruang Teori/kelas 8---- -~--- -
2 Labolatorium Computer I--
3 Ruang Perpustakaan I-- - - - - .__._----
" . ,
2
-----+-------~~~-----
-------+- --~--~~------
---------------
------1-----
5 Ruang BPIBK
6 Ruang Kepala Sekolahc---~- -c-
7 Ruang Guru---
8 RuangTUi--
Ruang OSIS9
1-- 10-
Kamar Mandi/WC Guru1-- -I -II IKamar Mandl/W.C Slswa
b_ Keadaan Prm,arana
Untuk terciptanya kondisi belajar yang baik tentunya tidak hanya sarana
yang diperlukan, namun prasarana mcrupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan_ Di MTsN Cimanggis Depok memiliki prasarana yang
cukup baik dr.pat dilihat pada keterangan dibawah ini:
Tabel5
Prllsarana Administrasi
~lNama Barang Jumlah ---1
1 lKomputer 3
~j Printer----~..~-_. --- ,----
2-- - -,.. ---~~ ..
3 Mesin Tik 2--- --
4 Brankas 2
5 Filling Cabinet 2
6 Lemari---
2
7 Meja 8
8--- ;
Kursi 8 J-
42
Tabel6
Prasarana K'.lgiatan Belajllr Mengajar
No I- ._~~_.
Nania Barang Jumla
--I IComputer 10
2 Meja Guru 10---.~~-~._.-
...._--.__..
" Kursi Guru II~
..
4 Meja Sjswa 231_ ....- .__.~._----_._._~~~--- ----- ... '"_.._~~ ...
5 Kursi Siswa 437
6 Lemari 4'--- -
7 TV/Audio 1.. ._-
B. Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN)
Dalam penelitian ini variabel independennya adalah persepsi slswa
(Variabel X). Data mengenai persepsi siswa tentang standar kelllilisan Ujian
Nasional (UN) diperoleh dari penyebaran angket kepada 37 orang siswa kelas
IX MTsN Cimanggis Depok, dengan jllmlah item pertanyaan 15 blltir, data
yang diperoleh mengenai persepsi siswa berada antma 38-25, dimana telah kita
ketahui skor alternatif jawabannya adalah skor 3 untuk alternatif jawaban a,
skor 2 untuk jawaban b, dan skcr 1 untllk jawaban c. Berikut ini akan
dipaparkan data frekllensi untuk masing-masing item, yaitu:
Tabel7
Diadllkanuyll Ujiau Nasional (UN)
Alternatif JlIwaban Frelmeusi }>ersentase.. _..~-
a. Setuju 31 83.78 %
b. Kurang Setuj u 6 16.22 %
c. Tidak Setuju -1---. -- ~~_. _._-,---_. ._--
Jumlah N=37 100 tv.,._.-
Dari data tersebut daoat diketahlll h::lhW::l ~n 7R O,fn nt~lJ c:phnoinn hpQ'lr
43
atau sebagian kecil meyatakan kurang setuju dengall diadakannya Ujiall
Nasiollal (UN), sedangkan siswa yang menyatakan tidak setuju tidak ada.
Tabel8
Kebijakan ]'emerintah Mellgenai Standar Kelulusan UN
Alterllatif Jawaball Frekuellsi Perselltase
a. Setuju 9 24.32 %
b. Kurang Setuju 27 72.98 %
c.. Tidak Setuju 1 2.70%
Jumlah N =37 100 %-----_._---_.._------------~ _.~--,---_ ..__._,_._.-
Dari data tersebut diketahui bahwa 24.52 % atau sebagiall kecil siswa
menyatakan tidak mellgetahui dellgan jelas tentang kebijakan pemerintah
mengenai standar kelulusan pada Ujian Nasional, 72.98 % atau sebagian besar
siswa kurang mengetahui tentang kebijakan pemerintah mengenai standar
kelulusan pada Ujian Nasional dan 2.70 % atau sebagian kecil mellyatakan
tidak mengetahui.
Tabel9
Ujiall Nasiollal dilakukall untuk mellgetahui kualitas pelldidikan secara
Nasional
Alternatif Jawaball Frekuensi Persentasef-.
a. Setuju 33 89.19 %
b. Kurang Setuju 4 10.81 %
c. Tidak Setuju - -- - ----_....._-
LJlImlah N=37 100 (X.
._. .._---
Dari data tersebut diketahui bahwa 89.19 % atau hampir seluruhnya siswa
setuju dengan dilaksanakannya Ujian Nasional karena untuk mengetahui
44
menyatakan kuning setujll, sedangkan siswa yang menyatakan tidak setlljll
tidak ada.
Tll.bel 10
Standar nitai pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional
Alternatif .Jawaban Frekuensi ]>ersentase.._~-
a. Setujll 9 24.32 %
b. Klirang Setlljll 7 18.92%
c. Tidak Setllju 21 56.76 %
Jumlah~
N=37 100 %,-_._-
-,-----~--..~
Dari data tersebllt diketahlli bahwa 56.76 % atall lebih dari setengah siswa
menyatakan tidak setlljll dengan patokan nilai pada Ujian Nasional, 18.92 %
atau sebagian keci1 menyatakan kllrang setlljll dengan patokan nilai pada Ujian
Nasional, dan 24.32 % atau sebagian kecil siswa menyatakan tidak setllju.
Tabelll
Penyelenggaraan Ujian Nasional dapat meningkatkan kualitas sekolah
Fa Alternatif Jawaban_._-_.
Frelmensi Persentase- --------,.~'"------_.__. ._~~~ -_.. - ..' .. --
a. Setllju 32 86.49 %
b. Kurang Setlljll 3 8.11 %
c. Tidak Setllju 2 5.40 %. -----
Jumlah N=37 100 °A,
Berdasarkan tabel tersebllt dapat diketahlli bahwa 86.49 % atau sebagian
besar siswa menyatakan setujll dengan diadakan Ujian Nasional karena dapat
meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sekolah secara terukur dan
objektif, 8.11 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan kllrang setuju, dan
yang menyatakan tidak setuju hanya 5.40 %.
45
Tabcl 12
Pcmcrintah scbailmya mcngadakan ujian susulan bagi siswa yang tidak
lulus Ujian Nasional
Altcrnatif Jawaban f<rclmcnsi Pcrscntasc--- -
Setuju 35 94.60 %
Kurang Setuj II 1 2.70%
Tidak Setujll 1 2.70%--- ---_.~-,-~-_.__.. _.~, ..._--~ .. .--.-... -------
Jumlah N=37 100 %,
b.
c.
~a.
Dari tabel tersebllt dapat diketahui bahwa 2.70 % atau sedikit sekali siswa
yang meyatakan tidak setujlljika diadakan lljian susulan, 2.70 % atall sedikit
sekali siswa yang meyatakan kllrang setuju, dan 94.60 % atau hampir
selllruhnya siswa setlljujika diadakan ujian susu1an.
Tabcl 13
Standar kclllillsan pada tahun dcpan dinaikkan- ------
Alternatif Jawaban Frelmensi Persentase
a. Setllju 22 59.46 %
b. Kurang Setujll 6 16.22 %
c. Tidak Setujll 9 24.32 %-_.~~._----_._.._~--_ .."_.- --_..__.__._--
-_.~. . _._- ...__._-JlImlah N =37 100 'Y.,
. ....._.__...._ . ..._ .._-
Dari data tersebllt dapat diketahlli bahwa 59.46 % siswa menyatakan
setlljll apabila standar kelulusan tahun depan dinaikkan, 16.22 % menyatakan
kllrang setuju dan lebih dari setengah siswa meyatakan tidak setuju apabila
tahun depan standar kelllillsan Ujian Nasional (UN) dinaikkan.
46
Tabel14
Tidak hanya 3 mata pelajanlIl saja yang diujil<an pada Ujian Nasional
(UN)--,
Alternatif .1awaban Frelwensi Persentase-- .-
a. Setllj II 9 24.32 %
b. Kllrang Setllj II 7 18.92 %
Ie Tidak Setlljll 21 56.76 %
L.-,- ---_.-. - ._._._. ------- ~-- .-'-
,Jumlah N =37 100 'Y.,
Dari data tersebllt dapat diketahui bahwa 56.76 % lebih dari setengahnya
siswa yang meyatakan tidak setuju apabila hanya 3 mata pelajaran saja yang
diujikan pada Ujian nasional (UN), 18,92 % atau sebagian siswa menyatakan
kllrang setuju, dan 24.32 % siswa meyatakan setlljll.
Tabel15
Standar Iwlulusan 4.26 pada tahnn lalu terlalu tiuggi
Frekuensi --~--r-'--~I)ers-;;-~tas~- ---I!-------::c-:::---.---I----.---~--.-~ ...
35 94.60 %
2.70%
2.70%
I"" Alternatif.1awaban --,---
a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju
.1umlah N = 37 100 %L- .__~ '__..~__. ~.__ ._~ _
Dari data tersebllt dapat diketahui bahwa 2.70 % atau sedikit sekali siswa
yang meyatakan tidak setuju apabila patokan nilai ujian nasional tahun lalu
yaitu 4.26 dinyatakan tinggi, siswa yang meyatakan kurang setuju 2.70 %,
sedangkan 94.60 % atau hampir seluruhnya siswa menyatakan settuu jika
patokan nilai 4.26 dinyatakan tinggi.
47
Tabel 16
5 % siswa yang tidal. lulus Ilada Ujian Nasional (UN) merupakan suatu
kewa.iaran
-"--1!
- ,-------~--,-~-----
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a, Setuju 17 45,95 %
b. Kurang Setuju 12 32A3 %
c Tidak Setuju 8 2L62 %-
Jumlab N=37 100 'x.,- -
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 45.95 % atau hal11pir
setengahnya siswa l11eyatakan settlju jika dinyatakan jUl11lah 5 % ketidak
lulusan pada UN l11erupakan sualu kewajaran, 32A3 % atau sebagian keeil
siswa l11eyatakan kL!rang setuju, dan 21.62 % siswa l11eyatakan tidak setuju.
Tabel 17
Pemerintah berhak menentukan siswa itu lulus atau tidak
Alternatif Jawaban Frelmensi Persentllse
a Setqju
b. Kurang Setuj u
c, Tidak Setuj ut Jumlah
8
16
N =37
35,14 %
21.62 %
43.24 %
100 'X. =JDari data tersebut dapat diketahui bahwa 35_14 % atau cukup banyak
siswa menyatakan pemerintah berhak menentukan kelulusan pada Ujian
Nasional, 2 L62 % atau sebagian kecil siswa meyatakan kurang setuju, dan
43,24 % atau hampir setengahnya siswa menyatakan tidak setuju jika
pemerintah yang menetukan kelulusan pada Ujian NasionaL
43
Tabel18
Kelulusan pada Ujian Nasional (UN) tidak berpengaruh besar terhadap
masa depan
---
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Setuju 5 13.51 %
b. Kurang Setuju 3 8.11 %
c. Tidak Setuju 29 78.38 %- .~-- - ...
Jumlah . N=37 100 'X•
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 78.38 % atau sebagian besar
siswa meyatalean tidale setuju apabila Ujian Nasional dileatalean tidale
berpengaruh besar pada masa depan merelea, 8.11 % atau sedikit sekali siswa
yang menyatakan kurang setuju, dan 13.51 % atau sebagian kecil siswa
menyatakan setuju apabila Ujian Nasional dikatakan tidak berpengaruh besar
atas masa depan.
Tabel19
Pemerintah seharusnya tidak menentukan nilai keluillsan yang sama pada
tiap daerah
Alternatif Jawaban Frekllensi Persentase
a. Sellljll
b. KlIrang Setllju
c. Tidak Setlljll
Jumlah____________--1. _
II
10
16
N=37
29.73 %
27.03 %
43.24 %---_.----
100 %
Dari data tersebllt dapal diketahlli bahwa 43.24 % atau hampir
setengahnya siswa menyatalean tidak setujll apabila pemerintah menenllllean
nilai kelllillsail yang benlda pada liap-tiap daerah, 27.03 % atau sebagian kecil
meyatakan kurang setllju, dan 29.73 % atau sebagian siswa menyatakan setujll.
Tabel20
Mala pelajaran yang dilljikau pada UN merupakan pelajarau yang
llIeUenllllulIl llIasa depau seseorang.
Alternatif Jawaban Frekuensi I)ersentase
a. Seluj u 31 83.78 %
b. Kurang Seluj u,
8.11 %.)
c. Tidak Setuju 3 811 %+_.~.
Jumlah N=37 100 'X,". . ....
Dari data lersebut dapat dikelahui bahwa 83.78 % atau sebagian besar
siswa menyatakan seluju apabila 3 mata pelajaran yang diujikan pada ujian
nasional adalah mala pelajaran yang menunjang masa depannya, 8.11 % atau
sedikit sekali siswa menyatakan kurang setuju, dan 8.1] % atau sedikit sekali
siswa menyatakan tidak setuju.
Tabel 21
Sekolah bei"hak llIenentulmn kelulusan siswa
Persentase
5
IFrekuensi
---~-.............,,--_.._~-;:-;----]. 30 81.08 %
13.5] %
2 5.41 %-I-~~~~~~~~~+-~-'------'~~~~~-j'
N=37 100 %
Alternatif Jawaban
a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju
Jumlah
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 5.41 % atau sedikit sekali siswa
yang meyatakan tidak setuju apabila sekolah berhak menentukan kelulusan
siswa pada Ujian Nasional, 13.51 % atau sebagian kecil siswa menyatakan
kurang setuju, dan 81,08 % atau sebagian besar siswa menyatakan setuju.
50
Tabel22
Menetapkan frekuensi relatif persepsi siswa ten tang standar kelulusan
Ujian Nasional (UN)-
interval Frelwensi }}ersentase
37-38
35-36
33-34
31-32
29-30
27-28
25-26
2
4
6
11
8
4
2
5.41 %
10.81 %
16.22 %
29.73 %
21.62 %
10.81 %
5.40 %
Pada tabel 22 menjelaskan tentang persepsi siswa tentang standar
kelulusan Ujian Nasional di MTsN Cimanggis Depok, dan merupakan hasil
angket mcngenai persepsi siswa tentang standar ke1ulusan Ujian Nasional, dari
37 siswa lerdapat jawaban yang bervariasi, secara lebih rinei akan pneliti
paparkan sebagai berikut:
I. Pada nilai 38-35 dikategorikan tinggi, dan ini dicapai oleh responden
sebanyak 6 orang (16.22 %), maka dapat disimpulkan bahwa hanya
sebagian keci1 siswa yang memiliki pemahaman yang baik lentang standar
kelulusan Ujian Nasional (UN).
2. Pada nilai 34-29 dikategorikan sedang, dan ini dicapai oleh responden
sebanyak 25 orang (67.57 %), maka dapat disimpulkan bahwa 1ebih dari
setengahnya siswa memiliki pemahaman yang cukup baik tentang standar
kelulusan Ujian Nasional (UN).
3. Pada ni1ai 28-25 dikategorikan rendah, dicapai oleh jumlah responden
sebanyak 6 orang (16.21 %), maka dapat disimpulkan bahwa hanya
sebagian kecil siswa yang memiliki pemahaman yang kurang tentang
51
C. Mental Siswa di MTsN Cimanggis Depoll.
Dalam penelitian ini Variabel independennya adalah mental Slswa
(Variabel V). Data mengenai mental siswa tentang standar kelulusan Ujian
Nasional (UN) diperoleh dari penyebaran angket kepada 37 orang siswa kelas
IX MTsN Cimanggis Depok dengan jumlah item pertanyaan 15 butir, data
yang diperoleh mengenai mental siswa berada antara 30-43, dimana telah kita
ketahui skor altematifjawabannya adalah skor 3 llntuk untllk alternatifjawaban
a, skor 2 untuk jawaban b, dan skor I untuk jawaban c. Berikut ini akan
dipaparkan data fekllensi llntuk masing-masing item, yaitll :
Tabel23
Yallin allan bisa mengerjallan soal Ujian Nasional (UN)
I'ersentase
a. Yakin
b. Kmang yakin
c. Tidak yakin
Jumlah
28
9
N=37
--+----=-75·-:.6C:::87o/,-'-O--
24.32 %
100 'Yo
Dari da:a tersebut dapat diketahui bahwa 75.68 % atau sebagian besar
siswa l11enyatakan yakin akan bisa mengerjakan soal Ujian Nasional pada
tahun ajaran 2006/2007 saa: ini, 24.32 % atau sebagian kecil siswa l11enyatakan
kllrang yakin, dan tidak ada siswa yang l11enyatakan tidak yakin.
Tabel24
Merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) tahull illi.
f:.:Alternatif Jawaban Frelmllsi I'erselltase
a.Optimis 17 45.95 %
I b. Kmang optimis .19 51.35 %
I c..~esimis _ _ __=70 % .r IIITYtloh 1\.f _ 'l1"J' ...\fi ll/
52
Dari data tersbut dapat diketahui bahwa 45.95 % atau hampir setengahnya
siswa menyatakan optimis dalam menghadapi Ujian Nasional tahun depan
dengan standar kelulusan yang ditetapkan, 51.35 % atau lebih dari setengahnya
siswa menyatakan kuntng optimis, dan 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang
menyatakan pesimis.
Tabel25
Sikap siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) dengan standar kelulusan
yang ditetapkan.
Alternatif Jawaban-- Frekunsi Persentase
a. Percaya diri 29 78.38 %
b. Kurang percaya diri '7 18.92 %
c. Tidak percaya diri I 2.70%
I Jumlah N =37 100 ";(,
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 78.38 % atau sebagian besar
siswa menyatakan J,ercaya diri akan dapat lulus Ujian Nasional tahun ini, 18.92
% atau sebagian kecil siswa menyatakan kurang percaya diri, dan 2.70 % atau
sedikit sekaii siswa yang menyatakan tidak percaya diri akan dapat lulus pada
Ujian Nasional tahun ini.
Tabel26
Jilm belajar sungguh-sungguh maka akan mudah mengerjakan soalnjianI Alternatif Jawaban Frekunsi Persentase
a. Yakin 36 97.30 %
b. Kurang yakin - -
c. Tidak yakin 1 2.70 %-
Jumlah N=37 100 %L
Dari data tersehut dana! diketahni hahwn 97 iO % atall hamnir ",lllrllhnva
53
yang suI it dalam uj ian nasional, yang menyatakan kurang yakin tidak ada, dan
2.70 % atau sedikit sekali siswa menyatakan tidak yakin.
Tabel27
Perasaall siswa menghadapi kenyataan jika tidak lulus Ujian Nasional
I.
Alternatif Jawaban Frekunsi Persentase.
a. Tidak Takut 4 10.81 %
b. Kadang-kadang 14 37.84 %
c. Takut 19 5135 %
Jumlah N=37 100 %~. I
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 10.81 % atau sebagian kecil
siswa menyatakan tidak takut untuk menghadapi kenyataan jika tidak lulus
Ujian NasionaJ (UN) tahun ini, 37.84 % atau sebagian kecil siswa menyatakan
kadang··kadang takut, dan 51.35 % atau lebih dari setengahnya Slswa
menyatakan takut menghadapi kenyataanjika tidak lulus Ujian Nasional.
Tabel28
Intensitas pelangganm yang dilakukan siswa sejak duduk di kelas IX
21.62 %
78.38 %29
8
-··,..,.-------:::-::----:---,-----=:---=---:---··-T---=-----····-·-,Alternatif Jawaban Frekunsi Persentase
a. Tidak p",rnah
b. Kadang-kadang
c. Sering
Jumlah N=37 100 'X,~. ... L..._.__. _
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 78.38 % atau sebagian besar
siswa menyatakan tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib sekolah
sejak duduk di kelas IX, 21.62 % atau sebagian kecil siswa menyatakan
kadang-kadang melakukan pelanggaran, dan tidak ada siswa yang menyatakan
sering melakukan pelanggaran.
54
Tabel29
Kemampuau memahami pelajaran sejak mengetahui diadakannya Ujian
Nasional (UN)
Alternatif Jawaban Frekunsi I'ersentase
a. Semakin baik
b. Kemampuan berfikir
sedikit berkurang
c. Sukar memusatkan
21
11
5
56.76 %
29.73 %
13.51 %
perhatian atau mudah
lupaf-------J-u-m-I.a--h- ~~--.---~~N-~-3--7~ -.-_.~L__ ..--- 100 'Yc•.-.--.----...jL_.._..__~~__~~_..__~~.. . _.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 56.76 % atau lebih dari
setengahnya slswa menyatakan dengan diadakannya Ujian Nasional
kemampuan dalam memahami pelajaran semakin baik, 29.73 % atau sebagian
. kecil menyatakan kemampuan berfikir sedikit berkurang, dan 13.51 % atau
sebagian kecil siswa menyatakan sukar memusatkan perhatian atau mudah
lupa.
Tabel30
5.41 %2
Bimbang atau tidak siswa untuk melanjutkan sekolah ke SMUfMA
Alternatif Jawaban 1---·"Frekunsi Perseni;;e-·---
a. Tidak bimbang 26 70.27 %
9 24.32 %b. Kadang-kadang J'c. BimbangI----~~~c-:-._- ...~~~~~_.~+-~~~-.~~~~........j
Jumlah N = 37 100 01.. IL __..... ._._ .... _ _~ ... ._.~__......
Dari data terse but dapat diketahui bahwa 70.27 % atau sebagian besar
siswa menyatakan tidak bimbang untuk melanjutkan sekolah ke SMUIMA
walaupun tuntutan pendidikan semakin tinggi, 24.32 % atau sebagin kecil
55
siswa menyatakan kadang-kadang bimbang untuk melaI~ utkan sekolah, dan
5.41 % atau sedikit sekali siswa menyatakan bimbang.
Tabel3l
Yaldn atau tidak untuk mencapai standar kelulusan lJjian Nasional (UN)
Alternatif Jawaban Frekunsi Persentase
a. Saya mampu
b. Saya tidak yakin
c. Saya tidak akan mampu
Jum!ah
27
10
N=37
72.97 %
27.03 %
100 'Yo
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 72.97 % atau sebagian besar
siswa menyatakan mampu untuk mencapai nilai minimal kelulusan pada Ujian
Nasional, 27,03 % atau sebagian kecil siswa menyatakan tidak yakin mencapai
standar kelulusan Ujian Nasional, sedangkan yang menyatakan tidak akan
mampu tidak ada.
Tabel32
Intcnsitas merasakan sedih tanpa penyebab yang jelas sejak duduk
dikelas IX-" ...
f Jawaban Frelmnsi I)ersentase
ah ]7 45.95 %
dang 18 48.65 %
2 5.40 %
11ah N=37--
100 'X,- _.L____ --
Altcrnati
a. Tidak pem
b. Kadang-ka
c. Sering
L_,,_ Jun
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 45.95 % atau hampir
setengahnya siswa menyatakan tidak pemah merasa sedih tanpa penyebab yang
jelas sejak ia duduk dl kelas IX, 48,65 % atau hampir setengahnya siswa
56
Tabcl33
Silmp siswa mclihat tcmannya yang pintar dan siap mcnghadapi U.iian
Nasional (UN)1- Altc-r-n-a-t-:-if=-J-:-a-w-a=-ba-n--J~---:F:::'1-'e-::k-u-n-s-:-i---,-----I:::'-cl-·s-c-n-ta-s-c---·-···
8
25
b. Kadang-kadang
c. Tidak iri
--::::-----;-;-----~-+------;-------+-------:;-:::-;:-:-:._-_ ...._ .._....a. Va, iri 4 10.81 %
21.62 %
67.57 %_ .._-----
Jumlah N =37 100 'Xl
Dari data tcrsebut dapat dikctahui bahwa 10.81 % atau scbagian kceil
siswa yang menyatakan iri apabila me1ihat lemannya yang pintar dan siap
menghadapi Ujian Nasional, 21.62 % alaLl sebagian keeil siswa menyalakan
kadang-kadalJg iri, dan 67.57 % alall lebih dari selengahnya siswa menyatakan
tidak iri.
Tabcl34
Bcrllsaha bctul-bctul untuli mCllghadapi U.iian Nasional (UN)
IA~I~~tif Jawaban Frckunsi Pcrscntase
a. Selalu berusaha 36 97.30 %
b. Kadang-kadang 2.70 %
e. Tidak berusaha
Jumlah N=37 ]00 %__. ~._._.. .__.L... ._.
Dari data tersebut dapal diketahui bahwa 97.30 % atau hampir seluruhnya
siswa menyatakan ~;e1alu berusaha belajar lebih giat untuk menghadapi Ujian
Nasional, 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan jarang
dilaksanakan, sedangkan siswa yang menyatakan tidak dilaksanakan tidak ada.
57
Tabel35
Sikap siswa jika tidak lulus Ujian Nasional (UN) pada talmn ini
Alternatif Jawaban--:----,------,------,
Frelmnsi Persentase
a. Tidak putus asa dan
berusaha lagi untuk
lulus ujian
b. Tidak putus asa
c. Gimana nanti
36 97.30 %
2.70 %
__J_u._m_l_ah -.--JI N = 3_7 -'- 1_01_)_%__0 __
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 97.30 % atau halllpir seluruhnya
siswa lllenyatakan tidak putus asa dan berusaha lagi untuk lulus jika tidak lulus
UJlan nasional tahun ini, 2.70 % atau sedikit sekali siswa yang menyatakan
tidak putus asa jika tidak lulus ujian, sedangkan siswa yang menyatakan
gi mana nanti tidak ada.
Tabel36
Siswa almn mengikuti les yang diadakan sekolah untuk persia pan Ujian
Nasional (UN)
Alternatif Jawaban Frekunsi Persentase
a. Va, pasti 35 94.54 %
b. Belum tentu 2 5.41 %
c. Tidak mengikuti - -..__.. ._..
Jumlah N=37 100 'Yo
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 94.54 % atau hampir seluruhnya
siswa menyatakan pasti akaf1111engikuti les jika seko1ah mengadakan persiapan
ujian nasional, 5.41 % atau sedikit sekali siswa yang lllenyatakan be1um tentu
akan mengikuli les, sedangkan siswa' yang menyatakan tidak mengikuti tidak
58
Tabel37
PeraSlHln talwt, cemas, tertekan, dan tidak pcrcaya diri dalam
mcnghadapi Ujian Nasional (UN)
40.54 %
Pcrsentasc.-r- Frckunsi
~I~ 15I
L-~~-~==~·_:':0::;f:
.. Altcrnatif Jawaban
a Tidak
b. Kadang-kadang
I c. Ya~~-,--L_ ~~llah
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 40.54 % atau hampir
setengahnya siswa menyatakan tidak merasa cemas, takut teltekan, dan tidak
percaya diri dalam menghadapi Ujian Nasional, 27.03 % atau sebagian kecil
siswa yang menyatakan Ya merasa cemas, takut, tertekan dan tidak percaya
diri.
Tabcl38
Mcnctapkan frclwensi mental siswa di MTsN Cimanggis Dcpol{
Interval Frekunsi Persentase
42-43 5 13.51%
40-41 5 13.51 %
38-:>9 8 21.62 %
36-37 14 37.84 %
34-35 4 10.81 %,, 32-33 - -
30-31 I 2.71 %
Jllmlah 37 100 'X,.. -,_._--
Pada tabel 38 menjelaskan tentang kondisi siswa di MTsN Cimanggis
Depok dalam menghadapi Ujian Nasional, data tersebut merupakan hasil
anQket tent[jllQ mental siswa oalan1 l11{~npharinni TT11:111 Nac:ional rind 17 c:ic:.wn
8
7
6 I
59
terdapat jawaban yang bervariasi, secant lebih nnc] akan peneliti paparkan
sebagai berikllt:
1. Pada nilai 43-40 dikatcgorikan tinggi, dan ini dicapai oleh responden
sebanyak 10 orang (27.03 %), maka dapat disimplilkan bahwa hanya
sebagian kecil siswa di MTsN Cimanggis Depok yang memiliki mental
yang baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN).
2. Pada nilai 34-39 dikategorikan sedang, dan ini dicapai oleh responden
sebanyak 26 or',mg (70.27 %), maka dapat disimplilkan bal1Wa lebih dari
setengahnya siswa MTsN Ciamnggis Depok memiliki mental baik dalam
menghadapi Ujian Nasional (UN).
3. Pada nilai 30-33 dikategorikan rendah, dicapai oleh jumlah rcsponden
sebanyak 1 orang (2.70 %), maIm dapat disimplilkan bahwa hanya sebagian
kecil siswa di MTsN Cimanggis Depok memiliki mental yang kurang baik
dalam menghadapi Ujian Nasional (UN).
Tabel39
Perhitungan untuk memperoleh lwefisien korelasi alltam persepsi siswa
tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di MTsN Cimanggis
Depok,..--,-------- -----,-----,-.__._---,----,-----,
No Responden X Y X Y X.Y
1 A 35 42 1225 1764 1470-------~I-------l------_!__---+---_j---__l
2 B 32 38 1024 1444 1216f--f-----c----i-----I----_j----+-----+-------
3 C 32 39 1024 1521 1248
4 D 37 37 1369 1369 1369- ..-.---.----------+----I-----I------+----_!__--------1
5 E 36 39 1296 1521 1404
F 29 30 841 900 870
G 25 38 625 1444 950
H 33 38 1089 ~444 125~
11--c,9-A
-+_-_-_-_-_-_--:-~==~~~~:-~~~~-c2-~~~~~-~~~~:~~~-- ~~~~ --I--~~~---~~~-~
60
.._---11 K 31 39 961 1521 1209
12 L 33 36 1089 1296 1188
13 M 29 35 841 1225 1015-
14 N 32 37 1024 1369 1148_. - --
15 0 32 41 1024 1681 1312----,-1-----
16 P 30 40 900 1600 1200---,-- ~---. - 43 -~
-------_._- - ~~-----_._-_._''"'-
17 Q 36 1296 1849 1548_ ...__. - --~-1--.18 R 36 42 1296 1764 1512
....... " ....-.-. --,.. ..',..-_.._----~_ .._-~-_.- ----------- .----- ------------_......_,.,._... -_..._---,-----19 S 34 36 1156 1296 1224
~~- - ----_..._--- ----
T 38 37 1444 1369 1406
21 U 28 40 784 1600 1120
22 V 28 41 784 1681 11481-----_ ..~_.
23 W "" 40 1089 1600 1320~~
--24 X 26 37 676 1369 962
I----c-25 y 30 38 900 1444 1140
.'-,',.
26 Z 30 37 900 1369 1110-~- --
27 Aa 30 37 900 1369 1110--- _.-
28 Ab 31 35 961 1225 1085I--~1--------------. ._..-
29 Ac 27 42
~1764 1134
30 Ad 33 36 1089 1296 11881---
31 Ae 31 35 961 1225 1085,--_. _.
32 Af 30 37 900 1369 I 110---- --- --
33 Ag 27 39 729 1521 1053._---
34 Ah 32 42 1024 1764 1344-_.-
35 Ai 31 37 961 1369 I147- --
36 Aj 30 37 900 1369 ]]]0
37 Ak " 1 34 961 1156 1054.J,
~ .._--- -_.. --_.- ----------Jumlah LX= LY = LX= LY = LX.Y=
1164 1404 36952 53532 44207
61
Dengan melihat daftar pada tabel 39 tersebut, selanjutnya hasil
pcrhitllngan diuji dcngan mcnggunakan Product Momcnt untuk mcngctahui
tingkat korelasi antma variabcl persepsi siswa (X) dengan mental siswa (Y).
.. Hal ini akan diperglJnakan rumus :
Rxy = NLXV - (LX) <LV)
~ I N LX2 - (LX)2] I NLV2 - (LYF]
37 x 44207 - (1164) (1404)o[37 x 36952 - (I 164)2 ] [37 x 53532 - (1404)2 ]
1635659 - 1634256o [(1367224 - 1354896) (1980684 - 1971216)]
1403o (12328 x 9468)
1403o 116721504
140310804
0.13
D. Pengujian Hipotesis
Rlimusan hipotesis alternative dan hipotesis nol yaitu :
Ha : 'rerdapat hubungan yang signifikan antma persepsi siswa tcntang standar
kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa di MTsN Cimanggis
Depok.
Ho : Tidak terdapat hubuilgan yang signifikan antma persepsi siswa tcntang
standar kelllilisan Ujian Nasional (UN) dcngan mental siswa di MTsN
Cimanggis Depok.
Untllk menguji kebenaran dari hasil hipotesis dapat dilakllkan dengan
membandingkan besarnya "r" yang telah diperoleh dalam proses hitllngan yaitu
: "r" = O. I3 dengan besarnya "r" yang tercantllm dalam Tabel Nilai "r" Product
Mument (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau
degrees of freedom (df) yang rumllsnya sebagai berikllt :
62
df=N-nr
= 37 - 2
Dengan diperolehnya df maim dapat dicari besarnya "r" yang tercantum
dalam Tabel Nilai "r" Product Moment, dengan taraf signifikansi 5 % maupun
pada tarat'signifikansi I %
Jika "r" hitung lebih kecil dari pada "r" tabel maIm hipotesis alternative
(Ha) tidak teruji kebenaranya dan hipotesis nol (Ho) diterima. Berarti tidak
adanya korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, tetapi jika "r"
hitung lebih besar dari pada "r" tabel, maka hipotesis alternative (Ha)teruji
kebenarannya dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Berarti memang benar antar
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positit'yan signifikan.
E. Interpretasi Data
Dengan melihat df sebesar 35, dapat di!ihat pada Tabel Nilai "r" Product
Moment ternyata pada taraf signiflkansi 5 % diperoleh rt = 0.327, sedangkan
pada tarat' signifikansi I % diperoleh 0.418. Ternyata rxy pada tarat'
signifikansi 5 % lebih kecil dari pada rt maka pada tarf % % hipotesis nol
diterima karena tidak teruji kebenarannya, sedangkan hipotesis alternatif
ditolak. Basil perhitungan ini bahwa signifikansi 5 % tidak terdapat korelasi
antara variabel X dan variabel Y, selanjutnya, pada taraf 1 % rxy juga lebih
kecil dari pada rt maka taraf signiflkansi 1 % hipotesis not diterima, sedangkan
hipotesis alternatif dito!ak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1 % tidak
terdapat korelasi yang signiflkan antara variabe! X dan variabel Y.
Untuk memberi interpretasi secara sederhana dapat dilihat pada pedoman
umum yang biasa digunakan. Dengan perolehan rxy sebesar 0.13 menunjukan
bahwa angka rxy tersebut bemda antara 0.00-0.20, yang menyatakan bahwa
antara variabe! X dan variabel Y sangat rendah atau tidak berkorelasi.
Untuk mengetahui hubungan antara persepsi Slswa tentang standar
kompetensi lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental siswa, menurut
63
siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) sangatlah rendah atau
tidak ada hubungannya dengan mental siswa di MTsN Cimanggis Depok.
BABV
PENUTUP
A. Kesimllulan
Dengan melihat data hasil penelitian yang diperoleh maim penulis dapat
mengambil kesimpulan :
1. PerSelJsi siswa tentang standar kellllllsan lJjian Nasional (UN) di lVITsN
Cimanggis Depok. Setelah diadakan penelitian dengan hasil data yang
diperoleh berkenaan dengan persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian
Nasional (UN), maka dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil slswa
yang memiliki pel11ahal11an yang baik tentang standar kellliusan Ujian Nasional
. (UN) dapat dilihat !Jada perolehan nilai 35-38 yang dikategorikan tinggi hanya
dicapai olel< responden sebanyak 6 orang (16.22 %), lebih dari setengahnya
siswa memiliki pemahaman yang cukup baik tentang standar keluillsan Ujian
Nasional (UN), dengan perolehan nilai 29-34 yang dikategorikan sedang
dicapai oleh responden sebanyk 25 orang (67.57 'Yo), dan hanya sebagian kecil
siswa yang memiliki pemahaman yang kurang tentang standar kelllillsan Ujian
Nasional (UN) dengan perolehan nilai 25-28 yang dikategorikan rendah
dicapai olehjul111ah responden sebanyak 6 orang (16.21 %).
2. Mental siswa dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), setelah diperoleh
data mengenai mental siswa maka dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian
kecil siswa di MTsN Cimanggis Depok yang mCl11iliki mental yang baik dalam
menghadapi Ujian Nasional (UN), dengan perolehan nilai 43-40 yang
dikate,wrikan tin(w:i hanva dicanai oleh resoonden sebanvak 10 oran1! (27.03
65
yang cukup baik dalam mcnghadapi Ujian Nasional (UN) dengan perolehan
.. nilai 34-39 yang dikategorikan sedang dicapai oleh responden sebanyak 26
orang (70.27 %), dan sangat sedikit sekali siswa di MTsN Cimanggis Depok
memiliki mental yang kurang baik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN)
dengan perolehan nilai 30-33 yang dikategorikan rendah dicapai oleh
responden sebanyak 1 orang (2.70 %)
3. Hipotesis alternatif (Ha) tiuak terbukti bahwa tidak ada hubungan antara
persepsi siswa tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan Mental
Siswa di MTsN cimanggis Depok. Dengan Illelihat hasil rxy yang dipcroleh
(0.13), indeks korelasi "1''' Product Moment berada antara 0.00-0.20 pada,kategori sangat rendah atau sangat lemah. Pada taraf signifikansi 5 %
diperoleh r tabel = 0.327, jadi rxy lebih kecil dari r tabel (0.13<0.327), karena
itu hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol diterima. Maim dapat dijelaskan
bahwa pada taraf signifikansi 5 % tidak terdapat hllbllngan atau korelasi antara
persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional dengan mental siswa
di MTsN Cimanggis Depok.
B. Analisis
Pcndidikan Illelllpunyai peranan yang sangat penting dalallll semlla aspek
kehidupan Illanusia. Hal itu dikarenakan pendidikan akan berpengaruh
langsung terhadap perkembangan manusia dan perkelllbangn selllua aspek
kepribadian Illanusia. Jadi pendidikan sangat Illenentuknn untuk menghasilkan
maIiusia yang berkualitas.
Karena itu pemerintah membuat standar kelulusan Ujian Nasional (UN)
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan.
Pendidikan ibarat sebuah kendaraan yang kita gunakan untuk membawa
kita kepada suatu tlljuan, dengan pendidikan pula kita Illelakukan "Migrasi"
dari suatu yang tidak bernilai edukatif menuju suatu yang edukatif. Orang tua
dan guru adalah nengellludi kendaraan ini. Sedangkan anak didik adalah
66
ada tata cara mengendarainya, ada kiat-kiat atau strategi untuk menjadikan
peljalan pendidikan ini menyenangkan bagi sang pellumpang, tepat sasaran dan
tidak mcmbuang banyak waktu dan tenaga.
Bagi seorang "pengemudi" ia harus tahu siapa yang dibawanya, bagaimana
karakternya sehingga ia tahu apa yang harus diperbuatnya bila melewati jalan
yang berlubang atau jalan yang lengang sekalipun. Pengemudi ini harus tahu
pula apa yang menjadi tujuan perjalanannya sehingga ia akan mengatur berapa
lama waklu yang akan dihabiskannya, jalan pintas mana yang akan diambilnya,
dan berapa kecepatan maksimum maupun minimum kendaraannya.
Demikian men<;emudi kendaraan, demikian pula pendidikan. Seorang guru
atau pendidik harus tahu bett;l siapa anak didiknya, apa kecendrungannya,
bagairnana latar belakangnya dan bagaimana mentalnya. Ia juga harus tahu
bahwa tujuan pendidikan yang akan dicapainya adalah membawa anak didik
yang belum dewasa itu menuju kepada kedewasaan agar mal11pu berdiri
sendiri, berl11anfaat bagi diri dan masyarakatnya serta bertanggung jawab atas
apa yang dia lakukan. Tanpa mengetahui atau mengabaikan dua hal ini maka
dapat dipastikan usaha pendidikan akan gaga!.
Dari pc:nelitian tentang "Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar
Kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan Mental siswa Di MTsN Cimanggis
Depok" Yang mana penelitian ini dititik beratkan pada persepsi siswa tentang
standar kelulusan ujian nasional l11enjadi keterkaitan dengan mental siswa.
Sedang mental siswa dibatasi kepada perasaan, pikiran dan kelakuan siswa
terhadap adanya Ujian Nasional (UN) serta objek yang diteliti adalah siswa
kelas IX MTsN Cimanggis Depok.
Setelah diadakannya penelitian dengan hasil data yang diperoleh dengan
persepsi siswa tentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) dengan mental
siswa dalam menghadapi ujian Ujian Nasional (UN) menurut perhitungan rxy
sangat rendah yaitu 0,13 muka dinyatakan bahwa persepsi siswa tentang
standar kelulusan Ujian Nasional (UN) sangatlah rendah atau tidak ada
hubungannya dcngan mental siswa.
67
Co Sanw
Berdasarkan hasil penelilian skripsi yang telah penulis lakukan, ada
beberapa saran yang penulis kemukakan antara lain:
I. Kepada pemelintah selaku pihak yang telah menetapkan Standar Nasional
Pendidikan dan telah menetapkan kebijakan tentang Standar Kelulusan
Ujian Nasional (UN), hcndaknya lerus mensosialisasikan mcngenai
kebijakan terscbut kepada sekolah-sekolah dan kepada para pelaku
pendidikan, sehiligga lembaga pendidikan dan peserla didik memahallli
belul-bclul akan kcbijakan yang dibual oleh pemerintah. Mengcnai slandar
nilai yang telah diletapkan hendaknya terus dipeliimbangkan agar sesuai
dengan lujuan pendidikan yang ingin dicapai dan sesuai dengan kemapuan
para peserla didik. MaIm akan tercapailah kualilas pendidikan secara
Nasional dan peningkatan lllutu sekolah-sckolah, lCn!unya dengan hasil
y<,ng objeklif.
2. Kepada kepala sekolah dan guru-guru selia semua pihak yang ada di dalam
Sekolah atau Madrasah, hendaknya lerus memberikan pemahaman,
bimbingan dan perhatian kepada siswa mengenai kebijakan pemerinlah
lentang standar kelulusan Ujian Nasional (UN) sehingga siswa mcngerti dan
memahami tentang kebijakan tecsebul, dan tidak merasa taku! menghadapi
Ujian Nasional tahun depan, karena siswa telah memahami tentang Ujian
Nasional dan memiliki kesiapan mental dalalll menghadapi Ujian, sekolah
juga hendaknya tenls llleningkalkan kualilas pengajaran dan sarana
pendukung proses pembelajaran.
3. Kepada siswa khususnya siswa MTsN Cimanggis Depok, hendaknya betul
betul memahami lentang kebijakan pelllerintah lllengenai Ujian Nasional,
sehingga dengan pemahaman yang diperolehnya akan lebih mudah unluk
menghadapi Ujian Nasional, siswa hendaknya lerus meningkatkan belajar
baik di sekolah alaupun di luar seblah, dan hendaknya mempersiapkan diri
dengan mental yang baik sehingga akansiap menghadapi Ujian Nasional dan
tidak akan merasa takul akan mengalami kegagalan dalam Ujian Nasional.
68
4. Kepada para orang tua hendaknya terus memotivasi dan memberikan
dukungan serta perhatian kepada putra putrinya dalam belajar, karena
dukungan dan perhatian orang tua sangatlah membantu kesiapan mental
siswa untuk meraih apa yang dicita-citakan, sehingga akan memberikan
hadiah terbaik untuk Agama, Negara, Sekolah dan orang lua yang
dicintainya.
DAFTAR PlJSTAKA
,\Ihumami, .!'Imich, Knll/roversi Iliiall Nasinllq!, Rcpublika, Jum'at 23 Juni 2006.
ArJiansyah, Aricl: Jkk, Hukall ,"'ekn!ah IJilllhillgan 'I'es, Jakarta: Gatra, 14 Jlllli
2006.
Arikunto, Suharsimi, /lrosedur !'enelitian SUOlu I'endekalan j'raklek HdLvi lIevisi
V, Jakarta: Rincka Cipta, 2002.
Caplin, .1.1', I'cncljcmah Kanini Kanona, Kalllus I.engkap ·I'siko!ogi, Jakarta:
1'1'. Raja Grapindo Persada, 200 I.
13aJan Standar'Nasional I'cnJidikan, I'rosedur Operasi Sialldar (I'OS) Ujiall
Nasiona!, Jakarta: 2005
DcraJjat, Zakiah, Kesehalall Akll/a!, Jakarta: Gunung Agung, 1983.
Dcradjat, Zakiah, Is!am dall Kesehalall Menla!, Jakarta: Gunung A!]uug, 1996.
Dcpartcmcn Pcndiclikan Nasioual, I.ampirall I'eraluran Menleri I'elldidikan
Nusinna!, Jakarta: 2006.
DepaJ1emen Pendidikan Nasional, Kalllus Besar B"hasa indollesia, Jakarta: Salai
Pustaka.
. Departemen Pendidikan Nasional, Ujian Nasiona! Tahun Pe!ajarall 200512006,
Jakar1a: Departemeu Pendidikan NasionaJ, 2005.
llasbullah, f)asar-dasar !!mu I'ellduhkall, Jakarta: Raja Gral1ndo Persada, 200 I.
Irwanto, I'siko!ogi UlIIlI/lI, Jakarta: PI. Prcnhallindo, 2002.
Kanono, Kartini, Jcnny Andari, Hygielle Menla! dall Kesehalan Menta! Da!am
Islam, Bandung: MandaI' Maju, 1989.
Kemcntrian Ususan Agama Islam Wakat: Da'wah dan lrsyad Kcrajaan Saudi
Arabia, A!-Qur'all dan 'I'eIJelllahllya, Saudi Arabia: 1422 H.
Malcom Hardy Steve Heyes, Soenardji, /lellganlar Psiko!ogi, Jakarta: ErJangga,
1985.
iv/ereka Siress I'asra Uiiall, Republika. Jum'at 23 Juni 2006.
M. Echlos, Jhon, Hasan Sadily, Kalllus IlIggris-indonesia, Jakana: Gramcdia,
1995.
Rahmat, JalaluJin, I'sikoiogi Komunikasi, BandlUlg: Remaja Rosda Karya, 2000.
Sabri, Alisup, /'sik%gi (fllllllll dan I'erkellibangan, Jakarta: CY. Pcdoman IImu
.Iaya. 1999.
Sarwono, Wirawan, Sarlito, /'enganlar (fllllllll /'sik%gi, Jakarta:'Bulan Gintang,
2000.
Shaleh, Rahman, Abdulah, Muhbib Abdul Wahab, I'sik%gi 811alu I'engantar
lJa/alli /'erspelclil!s/wlI, Jakarta: Kencana, 2004.
Sholeh Bin Abdul Aziz, 811nan //JJ111 Majah, Arab SaudI: Darussalam, 1420 H.
Sukmadinata. Syodih, Nana, /'andasan I'sik%gi I'roses I'endidikan, Bandung:
Rosda KaI;'<i. 2003.
Sukmadillata, Syodih, Nana, /'engellibangan KuriKII/IIIII' 'leori dan j-~raklek,
Bandung: Rosda Katya, 2004.
'liJjllk, (le/ar Ujian U/ang, R~publika, Jum'at, 23 Juni 2006.
Toha, Miflah, /'eri/aku Organisasi Konsep f)asar dan Organisasinya, Jakal·ta:
Raja Grapinco Persada, 2002.
Undang-Undang Repl'blik Indonesia No. 20 TaLun 2003 Sisdiknas,
Penafsiran Persentase
7(
NO- -
PERSENTASE PENAFSIRAN
1 100% Seluruhnya
') 90 % - 99 % Hampir seluruhnya~
---,60 % - 89 % Sebagian besar~
1---- - --_._----4 51 % - 59 % Lebih dari setengahnya.5 50% Setengahnya
~J=_..-
40 % -49 % Hampir setengahnya
7 10 % - 39 % Sebagian keeil
C-±j 1 %-9 % Sedikit keci I
----j- ----- 0 % Tidak ada sama sekali
-
Angka Indeks Korelasi "r" Produck Moment
Interpretasi
Vy lcrdapal korclasi yang scdang-----~--_._.~
Vy lerdapat korelasi yang kuat
Vy terdapat korelasi yang sangat
at tinggi
Vy terdapat korelasi yang lemah
Vy memang terdapat korelasi
elasi itu sangat lemah atau
--No Besarnya Produck Moment
---( r x y )
r---- -- --I 0.00 - 0.20 Angka Vx &
akan tetapi kor
sangat rendah,,_.._--f---------~-- ___m.,_._
-f--------------~
2 0.20 - 0.40 Antara Vx &~----_. ...._-" -- -- - ---",,------_._,. .._...._-.---.-_._- ~-_...._--_.. --_.- ---_....._-_..•.• _...
3 0.40 - 0.70 Anlara Vx &--~. .. .
4 0.70 - 0.90 Anlara Vx &
atau tinggi
5 0.90 - 1.00 Antara Vx &
kuat atau sang
9>
KISI-K1S1 ANGKET PENGUMPlJLAN DATA
"Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian Nasional
(UN) dengan Mental Siswa Di MTsN Cimanggis Depok "
13
,8,
2
15
27,
6
20
24,
emI Variabel 1ndikator Sum bel' Data No It,---- ..
- Memahami tentang standar kelulusan MTsN 1,5, IPersepsI Slswa
(X) Uji:m Nasional (UN) Cimanggis
- Menanggapi tentang kebijakan Depok 2,3,4,7
pemerintah mengenai standar 11,14,
kelulusan Ujian Nasional (UN)
- Menanggapi permasalahan tentang 6,9,10,
UN 15f--~~"-~--~'~ 1-----. ...~..~~~ .. ~- -~"~----~'----"'----'-----
_,n_--~ .. - ----
Mental Siswa - Mengetahui bagaimana kondisi M'l'sN 17,18
(Y) mental siswa menghadapi UN tahun Cimanggis
depan Depok
- Mengetahui kesiapan siswa dalam 16,19,
menghadapi UN 29
- Memahami akan sikap siswa tentang ?" ?.... .), ....
UN
- Mengctahui faktor-faktor yang 2\ ,22,
mempengaruhi gangguan mental 25,28,
L siswa dalam menghadapi UN
ANGKET PENELITIAN SKIUPSI
"Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Standar Kelulusan Ujian
Nasional (UN) dengan Mental Siswa Di MTsN Cimanggis Depo({lI
Identitas Responden
Nama
Kelas
Alamat
Petunjuk pengisian angket:
A. Bacalah dengan baik dan teliti setiap pertanyaan yang diajukan !
B. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesllai dengan pendapat
kamll !
I. Saya setujll dengan diadakannya Ujian Nasional (UN) I
a. Setlljll
b. Kurang setlljll
c. Tidak setllju
2. Saya mengetahui dengan jelas kebijakan pemerintah mengenai
standar kelllillsan Ujian Nasional (UN) I
a. Setlljll
o. Kurang setlljll
c. Tidak setllj II
3. Menurllt saya Ujian Nasional (UN) harus dilakllkan llntllk
mengetahlli kualitas penddikan secara nasional !
a. Setuju
b. Kurang setuju
c.Tidak setlljll
4. Saya berpendapat bahwa tidak seharusnya pemerintah menjadikan
natokan nilai nada setian mata nelaiaran vani! diuiikan nada Uiian
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
5. Pemerintah menyelenggarakan Ujian Nasional dengan harapan bisa
meningkatkan mutu pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas
sekolah secara tel ukur dan objektif!
a. Setuju
o. Kurang setuju
c. Tidak setuju
6. Pemerintah sebaiknya mengadakan UJlan susulan bagi yang tidak
lulus pada Ujian Nasional (UN) !
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
7. Saya tidak sependapat apabila stalldar kelulusan pada tahun depan
dinaikan!
a. Setuju
b. Kumng setuju
c. Tidak setuju
8. Saya berpendapat seharusnya pemerintah tidak hanya mengujikan 3
mata pelajaran sja dalam Ujian Nasional (UN) !
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setl~ju
9. Dengan standar kelulusan 4,26 pada Ujian Nasional tahun 2005/2006
yang lalu, menurut saya nilai tesebut terlalll tinggi !
a. Setujll
b. Kurang setLU II
c. Tidak setuju
10. Jika dilihat jumlah 5 % siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tid; k setuju
11. Dilihat dari tanggung jawab pemerintah untuk mempertahankan
lingkat objektifitas (kebenaran) pada Ujian NasionaJ, maka
pemerintah berhak mementukan siswa ituluJus atau tidak I
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
12. Saya berpendapat bal1Wa keIuJusan Ujian Nasional (UN) tidak
berpengaruh besar atas masa depan saya !
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuj u
13. Dengan melihat kondisi sekolah yang berbeda ditiap-tiap daerah,
maka pemerintah seharusnya tidak mementukan nilai keluJusan
yang sama untuk setiap daerah !
a. Setuju
b. Kurang setuj u
c. Tidak setuj 1I
J4. Ditentukannya 3 mata pelajaran pacta Ujian Nasional, merupakan
mata peJajaran yang harus dikuasai siswa karena peIaJaran tersebut
menetukan masa depan seseorang !
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
15. Sekolah berhak mcnentukan keJulusan siswa karena sekolah
mengetahui bagaimana kemampuan sesorang siswa I
a. Setuju
h Kuran!.': setuiu
}6
16. Apakah kamu yakin akan bisa mengerjakan soal-soal Ujian
Nasional (UN) pada tahlln ajaran 2006/2007 saat ini ?
a. Yakin
b. Kurang yakin
c. Tidak yakin
17. Apakah kamll merasa optimis dalam menghadapi Ujian Nasional
(UN) tah.un depan dengan standar kelulusan yang telah ditetapkan
pemerintah ?
a.Optimis
b. Kurang optimis
c. Pesimis
18. Apakah kamu merasa tidak percaya diri (pesimis) akan dapat lullls
Ujian Nasional (UN) dengan standar kelulusan yang telah
ditentukan?
a. Percaya diri
b. Kurang percaya diri
c. Tidak pefcaya diri
19. Apakah kamu yakin jika kamu belajar dengan sungguh-sungguh
maka tidak ada soal yang sulit dalam Ujian Nasional ?
a. Yakin
b. Kurang yakin
G. Tidak yakin
20. Apakah kall'u takut Ilntuk menghadapi kenyataan jika kamu tidak
lulus Ujian Nasional tahun depan ?
a. Tidak takut
b. Kadang-kadang
c. Takut
21. Sejak kamu duduk di bangku kelas IX apakah kamu pernah
melakukan pelanggaran d{ kelas atau di sekolah ?
c. Sering
22. Dengan diadakannya Ujian Nasional (UN), bagaimana kemampuan
kamu dalam ll1emahami pelajaran saat illi ?
a. Semakill baik
b. Kemampuall berpikir sedikit berkurang
c. Sukar memusatkan perhatiall atau mudah lupa
23. Apakah kall1u bimbang untuk ll1elalljutkall sekolah ke-SMU/MA
karena kamu ll1erasa belajar sell1akill sui it ?
a. Tidak bill1ballg
b. Kadang-kadallg
c. Bimbang
24. Apakah kall1u yakin kall1u ll1all1pu Il1cncapm stalldar kelulusall
Ujian Nasiollal (UN) ?
a. Yakin
b. Kurallg yakin
c. Tidak yakin
25. Sejak kamu duduk eli kelas IX apakah kall1u pcrnah Il1crasa sedih
tanpa penycbab yang jclas ?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
lO. Sering
26. Apakah kamu ll1erasa iri melihat tell1an kall1u yang pintar dan siap
ll1ellghadapi Ujian Nasional tahull depall ?
a. Ya, iri
b. Kadang-kadallg
c. Tidak
27. Apakah kamu betul-brtul berusaha untuk belajar lebih giat ulltuk
menghadapi Ujian Nasional ?
a. Selahl berusaha
b. Kadang-kadallg
28. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu tidak lulus Ujian Nasional
(UN) tahun depan ?
a. Tidak putus asa dan berusaha lagi untuk hilus
b. Tidak putus asa
c. Gimana nanti
29. Jika sekolah kamu mengadakan les untuk persiapan Ujian Nasional,
apakah kal11u akan sering l11engikutinya ?
a. Yo., pasti
b. Belul11 tentu
c. Tidak l11engikllti
30. Apakah kal11l1 merasa takut,cel11as,tertekan dan tidak percaya diri
dalam menghadapi Ujian Nasional yang akan datang ?
a. Tidak
b. Kadang
c. Yo.
Nama LengkapTempat/Tanggal LahirAlamat RumahKel.Jenis KelaminStatusAgamaKewarganegaraan
1990-19961996-19991999-20022002-2008
Jakarta
2007
DAFTAR RIWAYAT HlDliP
DATA PRIBADI
: Dede Rakhmat: Bogor, 4 Oktober 1983: JI. Raya Kalimulya Kp. Kebon Duren Rt 02/0 I
Kalimulya Kee. Sukmajaya Kota Depok 16413: Laki-Iaki: Belum Menikah: Islam: Indonesia
PENDIDIKAN FORMAL
: SDN Kalimulya V: MTs AI-Hamidiyah Depok: MA AI-Hamidiyah Depok: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas IImu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
I'ENGALAMAN MENGAJAR
: Guru Agama di SDN Kalibaru I Cilodong
Tclp. : (62-21) 7443328. 7401925, Fax. (62-21) 74t:3328
Enmil : [email protected]& Nomar 95, Cipulat 15412, lodonesia--
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
- --NomoI'Lamp.Ha I
: ET/TL.02.1/ 11I 12007: Absrraksi/Outline: B1MBlNGAN SKRIPSI
Kepada Yth.Drs. A. Syafi'l M.Ag.Pembimbing SkripsiFakullas IImli Tarbiyah dan KcgllruanUrN Syarif HidayatullahJakarta.
Assalol11/f 'alaikum WI'. wb.
Jakarla, 12 Maret 2007
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk I11cnjadi PClllbimbing I/ll(materi/teknis) penu]isan skripsi mahasiswa,
N~llll;l
NIM
Jurusan
Semester
1020 II 023589
Pendldikan Agama Islam
X (sepuluhl .
Judul Skripsi Hubungan a11lara pcrscpsi sis\\J tentang sialldarkompetensi Lulusan Ujian Nasional ( UN) dc:ngan mentalsiswa eli MTsN'Cimangis Bogar.
Judul tersebut telah disetujui oteh Jurusan yang bersangkutan paela tanggal 8 Maret2007 dengan abstrakJoutline sebagaimana terlampi!". Meskipun demikian Pembimbingberhak untuk mengubah jlldul tersebut hila dipandang tidak /kurang sesuai.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalum waktu 6 (enam) bulan, dun dapaldiperpanjang selama 6 bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan .
Atas perhatian dan kelja sama Saudara. kami ucapkan terim3 kasih.
JYassaLamu 'aLaikum wr. wb.
Tcmbusan:I. Dekan FITK2, Ketua Jurusan ybs.3.MahasiswaYbs
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INomor 95, Cipulat 15412, IndonesiaTelp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) HC,32t;
Email: [email protected]
NOlllorLamp.H a I
: ET/TL.02.2/111/2007: Outline/Proposal: P{~r:Il(lhonan Izin Penclitian
i(epada Yth.Kepala MT'i-'! Cimangis Depokdi'I'cmpal
lissa/am/{ '%//.u//1 11'1'. )jlb.
Dcngan hormat kami sampaiLan bal1\va,
m"'"?M .
Jakal1a. ]2 Maret 2007
Nama
NI~1
Semester
DeLle Rnhlllat
]020]]023589
Pendidikan I\g':lIlH\ Isbll1
X (sepuluh)
JuJul Skrip)j Hubungan antara pcrscpsi Sls\\'a tentang standarkompetensi Lulusan Ujian Nasional (UN) dengan mentalsis\\'a di MTsN Cimangis Bogor.
adalah bcnar mahasisw3 Fakultas !111111 Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedal~g menyusun skripsi. dan akan l11cngadakan penelitian eli inst3nsi/sekolah yangSauc1nra pimpin.
Unnll..: itll kami mohon Salldara dapat mengizinkan mahils1swa tersebllt melaksanakallpenelitian dilllaksud.
Alas pcrhatian dan bantu<1n Saudal"a, kami llcapk311 teri11la .kasih.
rVassaioJ11I1".Jloiku/n wr.ll'b
Tembusan:]. Debn F!TK2. Kewa Jllrus3n \"bs.3. Mahasiswa Y3l~g bersangkutan.