hubungan antara sikap terhadap keselamatan dan...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) DAN STRES KERJA PETUGAS PEMADAM
KEBAKARAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Progam Studi Psikologi
Oleh:
Linggasari Dyah Pramesti
129114119
PROGAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku
-Filipi 4:13
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan
Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi
manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir
-Pengkotbah 3:11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Trimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat, kuasa,
perlindungan, kekuatan, kelancaran, kesehatan, ketenangan, serta kemudahan
dalam proses menyelesaikan penelitian ini.
Untuk kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat serta doa, menjadi teman untuk berkeluh kesah dan berdebat sehingga memberikan saya motivasi
lebih untuk dapat menyelesaikan skripsi saya. Untuk kakak saya yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk bercerita, dan
untuk mas Andreas yang selalu memberi kekuatan dan selalu mendukung penuh langkah yang akan saya ambil.
Untuk keluarga, sahabat, dan teman-teman, yang selalu mendorong saya untuk
bisa cepat lulus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) DAN STRES KERJA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
Linggasari Dyah Pramesti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan antara sikap terhadap Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara sikap terhadap K3 dengan stres kerja.
Responden dalam penelitian ini adalah 45 petugas pemadam kebakran Kabupaten Gunungkidul.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala sikap terhadap K3 dan skala stres kerja.
Skala sikap terhadap K3 dengan item sebanyak 24 memiliki reliabilitas sebesar α 0,900, sedangkan
skala stres kerja dengan jumlah item 21 memiliki reliabilitas sebesar α 0,891 diuji dengan
menggunakan metode reliabilitas Alpha Cronbach. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
korelasi Pearson Product Moment karena data yang dianalisis berasal dari data yang terdistribusi
normal dan linear. Hasil analisis data menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar -0,582 dengan taraf
signifikansi 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada
hubungan negatif antara sikap terhadap K3 dan stres kerja, diterima.
Kata Kunci : sikap terhadap K3, stres kerja, petugas pemadam kebakaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDE OF OCCUPATIONAL HEALTH
AND SAFETY (OHS) AND JOB STRESS OF FIREFIGHTERS IN
GUNUNGKIDUL DISTRICT
Linggasari Dyah Pramesti
ABSTRACT
This study aimed to find out the relationship between attitude of Occupational Health and Safety
(OHS) and job stress of firefighters in Gunungkidul District. The hypothesis proposed in this study
was there a negatif relationship between attitude of OHS and job stres. The respondents in this study
was 45 firefighters in Gunungkidul District. Collection data in this study used attitude of OHS scales
and job stress scales. The reliability of attitude of OHS with 24 items was α 0,900, whereas job stress
with 21 items has α 0,891 tested uisng Alpha Cronbach reliability. The analysis of data used Pearson
Product Moment correlation because the data obtained came from normal and linier data. The data
analysis shows the correlation (r) of -0,582 and 0,000 level of significance (p<0,05). According
to the result, the hypothesis that were was a negatif relationship between attitude of OHS and job
stress, was accepted.
Keywords:attitude of OHS, job stress, firefighter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu
memberikan kekuatan, kemudahan, kelancaran dan mujizat yang luar biasa dalam
penyelesaian tugas akhir ini. Karya ini memang jauh dari kata sempurna, namun
karya ini penulis kerjakan dengan sepenuh hati dan dapat terselesaikan berkat
bantuan doa dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menguatkan saya disaat saya mulai
merasa lelah dan putus asa.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi.
3. Bapak P. Edi Suhartanto, M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi
4. Mbak P. Henreitta P.D.A.D.S., M.A., selaku dosen pembimbing skripsi.
Terimakasih ya mbak etta, sudah banyak membantu proses pengerjaan
skripsi, sudah dengan sabar membimbing dan memotivasi saya hingga
saya dapat menyelesaikan skripsi saya.
5. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
6. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si dan Bapak R.Timotius Hernawa.,
M.Psi., Psi. selaku dosen penguji skripsi atas bimbingan dan
masukannya selama ujian skripsi dan revisi skripsi.
7. Terimakasih kepada kedua orang tuaku, Bapak Supomo., S.Pd., M.Si,
dan Ibu Umbuk Wigati., S.E., M.Si yang selalu memberikan doa serta
dukungan. Menjadi teman untuk berbagi keluh kesah dan juga teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
untuk berdebat, sehingga saya lebih termotivasi dan menjadi pribadi
yang lebih kuat untuk menghadapi setiap permasalahan, terutama
selama proses pembuatan skripsi.
8. Mbak Lia yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk bercerita
terutama kendala – kendala selama proses pembuatan skripsi. Yang
selalu memberikan semangat di titik terendahku, yang menjadi sumber
motivasiku bahwa aku sanggup untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Mas Andreas Surya Kusuma yang selalu sabar menghadapi luapan
emosi saat proses menyelesaikan skripsi ini. Yang selalu mendampingi
dan menenangkan disaat – saat sulitku.
10. Sahabatku di Fakultas Psikologi, Rizky Susilowati., S.Psi yang selalu
membantu dan mendukung selama proses menyelesaikan skripsi. Yang
selalu mengingatkanku dan menenangkanku disaat aku merasa tidak
yakin dan tidak percaya dengan diriku.
11. Teman – teman Fakultas Psikologi, Devi, Karin, Jeje, Ajeng dan semua
teman – teman angkatan 2012.
12. Teman – teman bimbingan Mbak Etta, Kak Betrik Amelia
Cahyaningrum., S.Psi, Kak Rara, Kak Ika, Kak Adri, Kak Clara, Gung
Is, Gede, Pamela, Benny, Kak Ayik, Kak Awang, Kak Lia, Ana, Kevin,
Rendy dan teman – teman lainnya yang menjadi teman menunggu saat
bimbingan.
13. Teman – temanku, Mbak Novi, Paulus, Dika, Lintang, Agyl yang selalu
memberikan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii
HALAMAN MOTTO............................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... vi
ABSTRAK.............................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................ viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....... ix
KATA PENGANTAR............................................................................ x
DAFTAR ISI........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL................................................................................... xvi
DAFTAR BAGAN................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 11
1. Manfaat Teoretis.................................................................... 11
2. Manfaat Praktis...................................................................... 12
BAB II. LANDASAN TEORI............................................................... 13
A. Stres Kerja.............................................................................. 13
1. Definisi Stres Kerja.......................................................... 13
2. Gejala Stres Kerja............................................................ 14
3. Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja.......................... 15
B. Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...... 20
1. Definisi Sikap................................................................... 20
2. Komponen Sikap.............................................................. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja..................... 23
4. Definisi Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan...... 24
Kerja
C. Petugas Pemadam Kebakaran................................................ 25
D. Dinamika Hubungan antara Sikap Terhadap ........................ 26
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Stres Kerja
E. Skema Penelitian.................................................................... 28
F. Hipotesis................................................................................. 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................... 30
A. Jenis Penelitian....................................................................... 30
B. Variabel Penelitian................................................................. 30
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian............................... 30
1. Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja.......... 30
2. Stres Kerja........................................................................ 31
D. Subjek Penelitian.................................................................... 32
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data..................................... 32
1. Skala Sikap terhadap K3.................................................. 32
2. Skala Stres Kerja.............................................................. 33
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...................................... 35
1. Validitas........................................................................... 35
2. Seleksi Item...................................................................... 35
a. Skala Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan.... 36
Kerja
b. Skala Stres Kerja........................................................ 37
3. Reliabilitas........................................................................ 38
G. Metode Analisis Data............................................................. 39
1. Uji Asumsi.................................................................... 39
a. Uji Normalitas......................................................... 39
b. Uji Linearitas........................................................... 40
2. Uji Hipotesis.................................................................. 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian................................................................. 41
B. Subjek Penelitian.......................................................................... 41
C. Deskripsi Data Penelitian............................................................. 42
D. Hasil Analisis Data....................................................................... 44
1. Uji Asumsi............................................................................. 44
a. Uji Normalitas.................................................................. 44
b. Uji Linearitas.................................................................... 45
2. Uji Hipotesis........................................................................... 46
E. Pembahasan.................................................................................. 47
BAB V. PENUTUP................................................................................. 51
A. Kesimpulan ................................................................................. 51
B. Keterbatasan Penelitian................................................................ 51
C. Saran ............................................................................................ 52
1. Bagi Subjek (Petugas Pemadam Kebakaran)......................... 52
2. Bagi Organisasi...................................................................... 52
3. Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 54
LAMPIRAN ........................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Sebelum Uji Coba.... 33
Tabel 2. Distribusi Item Skala Stres Kerja Sebelum Uji Coba................ 34
Tabel 3. Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Setelah Uji Coba...... 37
Tabel 4. Distribusi Item Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba.................. 38
Tabel 5. Deskripsi Rentang Usia Subjek................................................. 42
Tabel 6. Deskripsi Rentang Lama Bekerja Subjek.................................. 42
Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja.. 43
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas.................................................................. 45
Tabel 9. Uji Linearitas.............................................................................. 46
Tabel 10. Hasil Uji Korelasi Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja............ 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Skema Penelitian....................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Try Out Penelitian...................................................... 59
Lampiran 2. Reliabilitas Skala................................................................. 71
Lampiran 3. Deskripsi Subjek.................................................................. 77
Lampiran 4. Uji Asumsi........................................................................... 80
Lampiran 5. Hipotesis.............................................................................. 82
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian............................................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan suatu wilayah perkotaan telah membawa sejumlah
persoalan penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota
maupun berkembangnya berbagai kawasan seperti kawasan hunian, industri dan
perdagangan. Ironisnya kondisi ini ternyata juga membawa konsekuensi logis
tersendiri, seperti adanya ancaman terhadap bahaya kebakaran (Shafwani,
2012). Adapun lembaga yang berwenang untuk menanggulangi kebakaran yang
terjadi adalah institusi pemadam kebakaran (Ridley, 2008).
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat (rescue workers)
lainnya merupakan pekerjaan dengan resiko stres yang tinggi karena
berhubungan dengan berbagai kejadian yang bersifat traumatis sebagai bagian
dari pekerjaannya (Afrianti, 2011). Menurut Dewi (2013), dalam melaksanakan
tugasnya, petugas pemadam kebakaran terlibat dalam ancaman terhadap
kecelakaan, ketakutan akan kematian dan kesulitan emosional yang
berhubungan dengan gambaran hilangnya nyawa atau harta benda mereka saat
menyaksikan api. Selain itu, ketika menjalankan tugasnya, petugas pemadam
kebakaran juga harus mengikuti komando yang ketat dari pimpinan, namun di
sisi lain mereka harus mampu membuat keputusan yang kritis ketika merespon
keadaan yang mendesak. Keadaan seperti inilah yang dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tekanan dan memungkinkan munculnya stres saat menjalankan tugas (Landen,
2008).
Peneliti telah melakukan wawancara pada hari Sabtu, 17 September 2016
dengan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Dalam
wawancara tersebut, salah satu petugas mengungkapkan bahwa pemadam
kebakaran Kabupaten Gunungkidul memiliki waktu bekerja selama 24 jam
penuh. Walaupun dengan sistem kerja shift, jika dalam keadaan darurat dan
mendesak seperti terjadi kebakaran, maka petugas pemadam kebakaran yang
sedang tidak bertugas pun juga harus tetap bersiap jika sewaktu – waktu
dibutuhkan. Menurut Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, salah
satu kendala yang dihadapi saat melaksanakan tugas adalah masalah keadaan
geografis. Belum adanya pos pembantu membuat pemadam kebakaran
Kabupaten Gunungkidul harus lebih siaga jika terjadi kebakaran di lokasi yang
cukup jauh dari kantor pemadam kebakaran. Selain itu, salah satu petugas
pemadam kebakaran mengungkapkan jika mereka tidak hanya dituntut untuk
siaga namun juga menguasai medan dan daerah - daerah di Gunungkidul untuk
mempercepat tindakan jika ada kondisi yang darurat.
Menurut Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 211 Tahun 2008 tentang
pembentukan, susunan organisasi, kedudukan, dan tugas unit pelaksana teknis
pemadam kebakaran, dikatakan bahwa UPT Pemadam Kebakaran merupakan
unsur pelaksanaan tugas teknis pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik,
Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana. UPT Pemadam
Kebakaran tersebut mempunyai tugas menyelenggarakan penanggulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terhadap ancaman bencana kebakaran. Menurut Kepala UPT Pemadam
Kebakaran Kabupaten Gunungkidul, selain bertanggungjawab terhadap
bencana kebakaran, petugas pemadam kebakaran juga berkontribusi terhadap
tugas lain yang berkaitan dengan bencana yang terjadi di Kabupaten
Gunungkidul dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul. Selain berperan dalam
penanggulangan bencana, petugas pemadam kebakaran juga sering melakukan
pelatihan dasar tentang penanganan kebakaran kepada suatu kelompok atau
instansi di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Menurut kepala UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Gunungkidul
melalui wawancara pada hari Sabtu, 17 September 2016, sepanjang tahun 2016
terjadi sebanyak 51 kasus kebakaran di Gunungkidul. Dari 51 kasus tersebut,
10 kasus diantaranya terjadi keterlambatan penanganan karena letaknya yang
cukup jauh dari kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Bahkan
berdasarkan wawancara dengan salah satu petugas pemadam kebakaran
Kabupaten Gunungkidul pada hari Jumat, tanggal 17 Februari 2017 diperoleh
informasi bahwa pada hari Selasa, 24 Januari 2017 sempat terjadi dua kebakaran
dalam satu hari di lokasi yang berjauhan, yaitu di Desa Ngeposari Kecamatan
Semanu dan di Desa Serut Kecamatan Gedangsari. Dikatakan bahwa kebakaran
awalnya terjadi di Desa Ngeposari Kecamatan Semanu, namun sebelum sampai
di tempat kejadian, tim pemadam kebakaran kembali menerima laporan bahwa
telah terjadi kebakaran juga di Desa Serut Kecamatan Gedangsari karena arus
pendek listrik. Karena lokasi yang cukup berjauhan dan kejadian kebakaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
hampir terjadi di waktu bersamaan, petugas pemadam kebakaran sempat
kekurangan anggota hingga harus memanggil petugas pemadam kebakaran
yang sedang tidak berjaga.
Berdasarkan wawancara dengan petugas pemadam kebakaran Kabupaten
Gunungkidul pada hari Sabtu, 17 September 2016 diperoleh informasi bahwa
petugas pemadam kebakaran seringkali merasa cemas dan tidak tenang bahkan
ketika mereka berada di rumah. Hal ini karena mereka merasa tetap memiliki
tanggung jawab walaupun mereka berada di rumah dan harus siap jika
dibutuhkan walaupun tidak sedang bertugas shift. Salah satu petugas bahkan
mengatakan bahwa ia sering kali merasa sulit tidur karena takut jika tiba – tiba
ia dibutuhkan. Para petugas sendiri sadar bahwa pekerjaan mereka sangat
beresiko tinggi, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab lebih dalam
bekerja karena berkaitan dengan nyawa orang lain. Mereka mengatakan bahwa
petugas pemadam kebakaran tidak hanya bertugas memadamkan api saja, tapi
juga menyelamatkan nyawa orang lain. Besarnya resiko pekerjaan yang
dihadapi tersebut menimbulkan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran.
Stres kerja merupakan suatu proses yang menyebabkan orang merasa
sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaannya, tempat kerja atau situasi
kerja tertentu (Retnaningtyas, 2005). Stres dapat muncul saat karyawan tidak
mampu memenuhi tuntutan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab,
kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas
untuk menjalankan pekerjaan, serta tugas yang saling bertentangan (Setyanto,
2015). Stres kerja merupakan suatu kondisi dari hasil penghayatan subjektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
individu yang dapat berupa interaksi antara individu dan lingkungan kerja yang
dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisiologis dan sikap
individu (Wijono, 2010). Stres yang terlalu besar dapat mempengaruhi
kemampuan individu dalam menghadapi lingkungan, sehingga berkembang
berbagai macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja.
Kondisi ini terjadi karena karyawan akan lebih banyak menggunakan tenaganya
untuk melawan stres daripada melakukan tugas atas pekerjaannya (Rivai, 2009).
Menurut Sasono (2004), stres mempunyai dampak positif dan negatif.
Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat
fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja
karyawan. Stres pada tingkat rendah akan membuat karyawan merasakan stres,
akan tetapi stres yang dialami ini akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih
baik. Sedangkan dampak negatif dari stres tingkat yang tinggi adalah penurunan
pada kinerja karyawan yang drastis (Retnaningtyas, 2005).
Dalam jangka pendek, stres kerja yang dibiarkan begitu saja tanpa
mendapat penanganan yang serius dari pihak perusahaan menyebabkan
karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi sehingga karyawan
tidak dapat bekerja dengan optimal. Sedangkan dalam jangka panjang,
karyawan yang tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak mampu lagi
bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres dapat membuat
karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (turnover)
(Gaffar, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Menurut Robbin (2006), ada tiga faktor yang mempengaruhi stres kerja,
yaitu faktor individu, faktor lingkungan, dan faktor organisasi. Faktor individu
mencakup hubungan pribadi dan keluarga, masalah ekonomi dan yang terakhir
karakteristik kepribadian bawaan. Sedangkan faktor lingkungan dapat berupa
ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik, kemajuan teknologi, serta
terorisme. Faktor organisasi terdiri dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan
antar pribadi atau antar karyawan, dan kecocokan antara individu dan
organisasi. Cordes & Dougherly (dalam Marchelia, 2014) menambahkan, stres
kerja juga dipengaruhi oleh faktor yang dimiliki oleh karyawan, yaitu keahlian,
pengetahuan, kemampuan, kepribadian, nilai – nilai dan sikap terhadap
organisasi.
Sikap terhadap organisasi adalah perasaan positif atau negatif atau
keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui
pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang
terhadap pekerjaan (Gibson, 2008). Sedikit berbeda dengan ahli sebelumnya
yang membahas tentang perasaan positif negatif atau keadaan mental, menurut
Notoatmojo (2005), sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak
dan juga merupakan pelaksanaan motif tertentu. Hal serupa juga dikemukakan
oleh Umam (2010) yang menyatakan bahwa sikap kerja merupakan tindakan
yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan
tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Sikap memiliki tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen konatif (Notoatmojo, 2007). Komponen kognitif
merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.
Komponen afektif yaitu perasaan yang menyangkut aspek emosional.
Sedangkan komponen konatif adalah aspek kecenderungan berperilaku tertentu
sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
Blum & Nylon (dalam Sulistyanto, 2013) sikap seseorang dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
berasal dari dalam diri meliputi emosional, psikologis terhadap pekerjaan,
kedekatan dengan rekan kerja, dan kenyamanan yang tercipta dari diri sendiri.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar yang sangat
berperan dalam pembentukan sikap seseorang. Faktor eksternal ini meliputi
kondisi pekerjaan, hubungan kerja, lingkungan kerja, fasilitas dalam bekerja,
serta rasa aman yang timbul dari keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja termasuk salah satu program
pemeliharaan yang ada di perusahaan. Pelaksanaan program keselamatan dan
kesehatan kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan untuk
menciptakan sistem keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mengurangi kecelakaan. Keselamatan kerja menurut Mondy dan Noe
(2005) adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh
kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian
alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Kesehatan kerja adalah kebebasan
dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam
lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,
lingkungan yang dapat membuat stres dalam bekerja (Mondy, 2008).
Menurut Kepala UPT, Petugas pemadam kebakaran Kabupaten
Gunungkidul sendiri memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang
berlaku. Pertama, ketika mendapatkan laporan dari masyarakat, petugas
pemadam kebakaran harus menanyakan secara detail mengenai lokasi kejadian
dan petunjuk menuju lokasi tersebut, serta apakah lokasi tersebut dapat
dijangkau oleh truk pemadam kebakaran atau tidak. Setelah itu, petugas
pemadam kebakaran yang sedang piket harus langsung berangkat menuju lokasi
kejadian dengan mengenakan atribut lengkap yaitu pakaian yang dikenakan di
lapangan, serta memilih mobil pemadam kebakaran berdasarkan kebutuhan dan
memilih rute terdekat menuju lokasi. Penyampaian informasi kejadian,
dilakukan oleh petugas pemadam kepada kepala seksi pemadam kebakaran,
diteruskan kepada kepala pelaksana. Hal ini dilakukan untuk menginformasikan
dan bekerja sama dengan Polsek setempat. Ketika sampai di lokasi kejadian,
petugas pemadam kebakaran melapor kepada kepala seksi dan diteruskan
kepada kepala pelaksana dengan terlebih dahulu membuat keputusan apakah
kebakaran tersebut mampu ditangani oleh petugas yang sedang piket tersebut
atau tidak. Jika tidak mampu ditangani atau api terlalu besar, maka petugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
melapor kepada kasi untuk meminta bantuan. Setelah pemadaman selesai,
petugas melapor kepada pihak yang berwenang (kades, polsek, dukuh, dll) dan
memastikan bahwa tidak ada peralatan yang tertinggal. Petugas kembali ke pos
pemadam kebakaran dan mengecek bahan bakar kendaraan, serta peralatan
pemadam kebakaran. Setelah itu, petugas melapor kepada kepala seksi bahwa
tugas telah selesai.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2007 tantang
pakaian Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran, pada pasal 11 dijelaskan bahwa
pakaian kerja penyelamat atau rescue terdiri atas baju penyelamat warna jingga
lengan panjang, celana panjang warna jingga yang memiliki 4 buah lus besar
dimana pada ujung lus sebelah depan memiliki dua tali ikatan, jaket penyelamat
tahan panas warna jingga lengan panjang, celana panjang tahan panas dengan
suspender, serta pakaian tahan api yang terdiri dari baju dan celana tahan api,
sarung tangan, helm, dan sepatu tahan api.
Hal tersebut bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Berdasarkan
wawancara pada tanggal 17 September 2016 yang telah dilakukan oleh peneliti
terhadap 18 petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul, sebanyak 6
petugas mengatakan bahwa mereka selalu berusaha untuk melakukan tugas
sesuai SOP yang ada, namun 12 diantaranya mengatakan bahwa mereka
terkadang tidak bekerja sesuai SOP yang berlaku, seperti tidak selalu
mengenakan semua atribut yang telah dijelaskan di atas. Beberapa petugas
tersebut mengaku bahwa mereka lebih merasa nyaman bertugas tanpa
mengenakan pakaian tahan api karna terasa terlalu tebal. Dari perilaku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kurang mematuhi peraturan yang telah dibuat tersebut, seorang petugas
pemadam kebakaran mengaku pernah terluka karena tidak menggunakan
sarung tangan tahan api pada saat memadamkan api pada area pasar di daerah
Gunungkidul. Selain itu, petugas yang lainnya juga pernah terluka terkena
pecahan kaca pada saat bertugas karena tidak menggunakan jaket tebal yang
telah disediakan. Hal tersebut sempat membuat mereka merasa kawatir dan
cemas karena mereka sebisa mungkin harus tetap meneruskan pekerjaan mereka
walaupun sedang terluka. Fakta di lapangan tersebut menunjukkan bahwa
petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul belum memiliki sikap
positif terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sikap positif terhadap K3 membuat seseorang juga berperilaku positif
pula terhadap usaha – usaha peningkatan K3 yang berdampak pada makin
kecilnya angka kecelakaan dan terjaminnya keselamatan para pekerja. Sikap
positif dan sikap negatif dari dalam diri individu tentang K3 akan berpengaruh
terhadap kesiapan individu tersebut untuk melakukan suatu pekerjaan
(Endroyo, 2010). Petugas pemadam kebakaran merupakan salah satu pekerjaan
dengan tingkat resiko yang tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas
pemadam kebakaran yang memiliki sikap yang positif terhadap K3 akan
menggunakan alat pelindung diri lengkap dan terhindar dari resiko kecelakaan
maupun gangguan kesehatan (Shafwani, 2012). Petugas pemadam kebakaran
yang memiliki sikap positif akan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi
ketika bertugas. Petugas pemadam kebakaran yang telah menggunakan
peralatan yang lengkap dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
keselamatan akan mampu menghadapi tekanan – tekanan yang timbul pada saat
bekerja (Ridley, 2008).
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai
berikut : “apakah terdapat hubungan antara sikap terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja petugas pemadam kebakaran Kabupaten
Gunungkidul?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan stress kerja petugas pemadam
kebakaran Kabupaten Gunungkidul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu
pengetahuan dan sumbangan informasi bagi penelitian – penelitian lain,
terutama di ranah psikologi industri dan organisasi mengenai sikap terhadap
K3 dan stres kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk unit
Pemadam Kebakaran mengenai sikap terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja.
b. Bagi Subjek Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi subjek
mengenai sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
stres kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Stres Kerja
1. Definisi Stres Kerja
Menurut Luthans (dalam Manurung, 2012), stres merupakan
suatu tanggapan untuk menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh
perbedaan individual atau proses psikologis, yakni suatu konsekuensi
dari setiap tindakan ekstern (lingkungan), situasi atau peristiwa yang
banyak menggunakan tuntutan psikologis dan fisik terhadap seseorang.
Mendukung pernyataan tersebut, menurut (Kreitner, 2007), stres
merupakan suatu respons yang adaptif dihubungkan oleh karakteristik
atau proses psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari
setiap tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan
tuntutan psikologis atau fisik khusus seseorang.
Stres merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau
dapat mengganggu (Nur, 2013). Berbeda dengan pernyataan
sebelumnya yang membahas tentang kondisi yang tidak menyenangkan,
Ivancevich, dkk (2007) mendefinisikan stres kerja dapat digambarkan
sebagai perasaan tegang, gelisah atau khawatir, semua perasaan
merupakan manifestasi dari pengalaman stres, sesuatu yang terprogram
untuk mempersepsikan ancaman yang timbul dalam dunia kerja yang
dapat menimbulkan hasil yang postif maupun negatif. Sedikit berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan ahli sebelumnya yang membahas tentang perasaan tegang,
Handoko (dalam Wartono, 2015) mengatakan bahwa stres sebagai
kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan
kondisi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Mendukung
pernyataan tersebut, menurut Rivai dan Mulyadi (2012), stres kerja
merupakan suatu kondisi ketegangan yang dapat berpengaruh terhadap
emosi, proses berpikir, dan keterpaksaan individu dalam menanggapi
kondisi yang melampaui kemampuannya terhadap suatu tuntutan
eksternal (lingkungan).
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres kerja
merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan yang berasal dari
tempat kerja dan merupakan konsekuensi dari tindakan eksternal,
situasi, atau peristiwa yang dapat menimbulkan hasil positif maupun
negatif.
2. Gejala Stres Kerja
Menurut Robbins (2008) gejala stres umumnya digolongkan menjadi
tiga yaitu :
a. Gejala Fisiologis
Gejla fisiologis merupakan gejala awal yang dapat diamati, terutama
dalam penelitian medis dan ilmu kesehatan. Stres dapat
mengakibatkan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju
detak jantung dan pernapasan, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan sakit kepala serta menyebabkan serangan jantung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Gejala Psikologis
Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan
pekerjaan, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah,
kebosanan dan suka menunda - nunda pekerjaan. Ketika orang
ditempatkan dalam pekerjaan dengan tuntutan yang banyak dan
saling bertentangan, atau dimana ada ketidakjelasan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab pada karyawan, maka stres dan
ketidakpuasan akan meningkat.
c. Gejala Perilaku
Stres yang dikaitkan dengan perilaku berkaitan dengan perubahan
dalam produktivitas, absensi, kemangkiran, dan tingkat keluarnya
karyawan. Selain itu juga perubahan dalam kebiasaaan makan,
merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah an gangguan
tidur.
3. Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja
Menurut Robbins (2006) ada beberapa penyebab stres dalam pekerjaan,
yaitu :
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat menciptakan stres pada sebagian besar
karyawan, yaitu:
1) Ketidakpastian Ekonomi
Ketidak pastian harga barang yang cenderung untuk terus naik
sedangkan kenaikan gaji karyawan tidak terlalu signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan kenaikan harga barang dan bahkan gaji karyawan
cenderung tetap hal inilah yang akan membuat karyawan
menjadi stres karena kebutuhan pokoknya tidak tercukupi.
2) Ketidakpastian Politik
Situasi politik yang tidak menentu seperti yang ada di Indonesia,
banyaknya demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas
dengan keadaan mereka. Kejadian tersebut seringkali membuat
orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena
demo atau angkutan umum yang mogok beroperasi yang dapat
membuat karyawan terlambat untuk bekerja.
3) Kemajuan Teknologi
Dengan kemajuan teknologi yang pesat maka banyak inovasi
baru yang lebih canggih bermunculan. Hal tersebut tentunya
dapat membuat ketrampilan dan pengalaman seorang karyawan
menjadi berkurang dari waktu ke waktu, sehingga karyawan
harus mempelajari dari awal dan selalu menyesuaikan diri
dengan hadirnya teknologi – teknologi baru. Oleh karena itu
ketidakpastian teknologi merupakan tipe ketiga yang dapat
menyebabkan stres.
b. Faktor Organisasi
Banyak sekali faktor dalam organisasi yang dapat menimbulkan
stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan
tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berlebihan, atasan yang terlalu menuntut dan kurang peka, dan rekan
kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh tersebut
dapat dikategorikan menjadi beberapa faktor, yaitu:
1) Tuntutan Tugas
Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan
atau tekanan untuk mengerjakan tugasnya secara baik dan
benar.
2) Tuntutan Peran
Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan
pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang
dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran menciptakan
harapan-harapan yang sulit bahkan hampir tidak bisa
direalisasikan. Kelebihan peran dapat terjadi bila karyawan
dituntut untuk melakukan pekerjaan lebih dengan waktu yang
kurang. Ketidakjelasan peran dapat terjadi bila harapan peran
tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak paham
mengenai apa yang harus dikerjakan.
3) Tuntutan Antar Pribadi
Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh
karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan,
dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan
stres yang cukup besar, terkhusus diantara para karyawan
dengan kebutuhan sosial yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Struktur Organisasi
Struktur organisasi menentukan tingkat diferensiasi
(pembedaan) dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan
serta dimana keputusan tersebut diambil. Aturan yang
berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam pengambilan
keputusan pada karyawan dapat menimbulkan stres bagi
karyawan karena kebijakan yang sepihak.
5) Kepemimpinan Organisasi
Menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior
organisasi. Beberapa pejabat eksekutif membuat keputusan
yang dapat menciptakan suatu ketegangan, rasa takut dan
kecemasan karyawan yang membangun tekanan yang tidak
realistis untuk berprestasi dalam jangka pendek, memaksakan
pengawasan yang ketat, dan secara rutin memecat karyawan
yang tidak dapat mengikutinya.
6) Tahap Hidup Organisasi
Organisasi berjalan melalui suatu siklus, didirikan, tumbuh dan
menjadi dewasa dan akhirnya merosot. Suatu tahap kehidupan
organisasi yaitu, dimana mencakup empat tahap tersebut.
Menciptakan masalah dan tekanan yang berbeda untuk para
karyawan. Tahap pendirian dan kemerosotan menjadi tahap
yang penuh dengan stres. Yang pertama, didirikan oleh besarnya
keinginan dan ketidakpastian. Pemberhentian dan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
perangkat ketidakpastian yang berbeda. Stres cenderung paling
kecil terjadi dalam tahap dewasa, dimana ketidakpastian berada
pada titik terendah.
7) Kecocokan antara Individu dan Organisasi (Person –
Organitation fit).
Kecocokan antara individu dan organisasi mengacu pada faktor
– faktor yang dimiliki oleh karyawan, yaitu keahlian,
pengetahuan, kemampuan, kepribadian, nilai – nilai dan sikap
terhadap organisasi. Kecocokan antara karyawan dan
perusahaan sangat penting agar pekerjaan yang dilakukan lebih
maksimal, sehingga perusahaan dan karyawan sama - sama
mendapatkan kepuasan (Cordes & Dougherly, dalam
Marchelia, 2014).
c. Faktor Individual
Faktor individual mencakup kehidupan pribadi karyawan, terutama
faktor - faktor yang berkaitan dengan isu keluarga, masalah ekonomi
pribadi, serta karakteristik kepribadian bawaan.
1) Masalah Keluarga
Robbins (2006) menjelaskan keluarga, secara konsisten
menunjukkan bahwa orang menganggap hubungan pribadi dan
keluarga sebagai sesuatu yang berharga. Kesulitan pernikahan,
pecahnya suatu hubungan dan kesulitan disiplin pada anak-anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
merupakan contoh dari masalah hubungan yang menciptakan
stres bagi para karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
2) Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi diciptakan oleh individu yang tidak dapat
mengelola sumber daya keuangan mereka. Sumber daya
keuangan karyawan merupakan satu contoh kesulitan pribadi
yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu
perhatian karyawan terhadap pekerjaannya.
3) Kepribadian
Menurut Robbins (2006) suatu faktor individual penting yang
mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderungan dasar dari
seseorang.
B. Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Definisi Sikap
Menurut Fishbein (dalam Ali, 2006), sikap adalah predisposisi
emosional yang dipelajari untuk merespons secara konsisten terhadap
suatu objek. Sedikit berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang
membahas tentang predisposisi emosional, menurut Sarwono (2009),
sikap merupakan perasaan senang, tidak senang, atau perasaan biasa –
biasa saja yang mempengaruhi individu untuk merespon terhadap objek
tertentu. Berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang mengatakan
tentang perasaan, Kreitner (2005) mendefinisikan sikap sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kecenderungan merespon sesuatu secara konsisten untuk mendukung
ataupun tidak mendukung dengan cara memperhatikan objek tertentu.
Notoatmodjo (2010) mengungkapkan sikap merupakan kesiapan
atau kesediaan untuk bereaksi atau merespon suatu stimulus atau objek.
Hal serupa juga diungkapkan Harsono (2000) yang menyatakan bahwa
sikap merupakan suatu kecenderunan untuk bereaksi dengan cara
tertentu terhadap situasi yang akan di hadapi.
Sedikit berbeda dengan pernyataan tersebut, Robbins (2007),
mengungkapkan bahwa sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik
yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek,
individu, ataupun peristiwa. Mendukung pernyataan tersebut, Eagle dan
Chaiken (dalam Wawan, dkk, 2010) menyatakan bawa sikap merupakan
hasil evaluatif terhadap objek, yang diekspresikan kedalam proses
kognitif, afektif (emosi), dan perilaku. Orang yang memiliki sikap
positif terhadap suatu objek psikologi apabila ia suka (like) akan
memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan
memiliki sikap negative terhadap objek psikologi bila tidak suka
(dislike) akan memiliki sikap yang unfavorable terhadap objek
psikologi. (Ahmadi dalam Aditama, 2013).
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap
merupakan kecenderungan respon terhadap suatu objek yang muncul
berdasarkan hasil evaluasi, yang diekspresikan kedalam proses kognitif,
afektif (emosi), dan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Komponen Sikap
Menurut Azwar (2012) ,dan Siegel dalam (Dewi, dkk, 2008) struktur
sikap dibedakan atas 3 komponen yang saling menunjang, yaitu:
a. Komponen Kognitif (Cognitive)
Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai
oleh individu pemilik sikap. Komponen kognitif berisi ide, persepsi,
dan kepercayaan stereotype yang dimiliki individu mengenai
sesuatu dapat disamarkan penanganan (opini) terutama apabila
menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversal.
b. Komponen Afektif (Affective)
Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek
emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling
dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling
bertahan terhadap pengaruh - pengaruh yang mungkin mengubah
sikap seseorang. Komponen afektif disamakan dengan perasaan
yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
c. Komponen Konatif (Behavioral)
Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan
berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara - cara tertentu dan berkaitan dengan
objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa
sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya
untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan antara keselamatan
dan kesehatan (Endroyo, 2006). Sama dengan itu, menurut Yusra
(2008), Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 adalah suatu sistem
program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya
pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal – hal
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal yang demikian.
Husni (2005) menyatakan terdapat empat tujuan kesehatan kerja,
yaitu:
a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang
setinggi – tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial.
b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.
c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan dengan tenaga kerja.
d. Meningkatkan produktivitas.
Keselamatan dan kesehatan kerja harus ditanamkan pada diri
masing – masing individu karyawan dengan penyuluhan dan
pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan
kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat,
produktivitas menurun, dan biaya pengobatan semakin besar yang
dapat menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan
(Hasibuan, 2000).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan upaya yang dilakukan oleh
instansi atau organisasi untuk menekan serta mencegah resiko
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat suatu
pekerjaan di lingkungan kerja.
4. Definisi Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sikap merupakan kecenderungan respon terhadap suatu objek
yang muncul berdasarkan hasil evaluasi, yang diekspresikan kedalam
proses kognitif, afektif (emosi), dan perilaku.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 yaitu upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menekan serta mencegah resiko
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat suatu
pekerjaan di lingkungan kerja.
Dari definisi sikap dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap K3 yaitu kecenderungan
respon yang muncul berdasarkan hasil evaluasi yang akan diambil
terkait dengan upaya yang dilakukan instansi atau organisasi untuk
menekan serta mencegah resiko timbulnya kercelakaan kerja dan
penyakit yang timbul akibat suatu pekerjaan di lingkungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Petugas Pemadam Kebakaran
Pemadam kebakaran adalah pekerjaan dengan risiko tinggi berupa
luka-luka dan penyakit akibat kerja yang dapat mengakibatkan cacat dan
kematian. Fakta bahwa lingkungan kerja selama keadaan darurat dan tak
terduga serta petugas pemadam kebakaran yang tidak siap untuk setiap
kemungkinan, membutuhkan pengalaman pelatihan dan pendidikan serta
pengembangan alat pelindung diri untuk melindungi petugas pemadam
kebakaran dari bahaya dan risiko pekerjaannya (ILO dalam Shafwani,
2012). Sama dengan itu, (Andriyan, 2011) mengatakan bahwa pekerjaan
pemadam kebakaran merupakan pekerjaan yang mengandung risiko kerja
sangat tinggi berupa kecelakaan kerja yang berakibat fatal seperti cacat
permanen bahkan kematian. Selain itu, saat menjalankan tugas di lapangan,
pasukan pemadam kebakaran sering mengalami gangguan-gangguan
kesehatan. Gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja tersebut diakibatkan
kondisi lingkungan kerja yang memiliki bahaya (hazard) tinggi.
Tugas petugas pemadam kebakaran tak hanya sekedar
memadamkan api, namun juga dituntut untuk mampu melakukan
pencegahan dan penyelamatan, yaitu dengan cara memberikan sosialisasi
kepada masyarakat dan juga rutin melakukan simulasi penanggulangan
bahaya kebakaran. Seorang petugas pemadam kebakaran juga dituntut
untuk dapat melakukan upaya penyelamatan terhadap makhluk hidup dan
juga benda (Amiranti, 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Dinamika Hubungan antara Sikap terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan Stres Kerja
Sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan
maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, ataupun peristiwa.
Dimana hal tersebut mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang
sesuatu (Robbins, 2007). Sikap dapat mempengaruhi seseorang untuk
menentukan keputusan yang akan diambil oleh individu tersebut. Sikap
kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal berasal dari dalam diri yang meliputi emosional, psikologis
terhadap pekerjaan, kedekatan dengan rekan kerja dan kenyamanan yang
tercipta dari dalam diri sendiri. Sedangkan faktor eksternal merupakan
faktor yang berasal dari luar yang berperan dalam pembentukan sikap
seseorang. Faktor eksternal meliputi kondisi pekerjaan, hubungan kerja,
lingkungan kerja, fasilitas kerja, serta rasa aman yang timbul dari
keselamatan dan kesehatan kerja (Blum and Nylon, 2008).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan upaya yang
dilakukan oleh organisasi untuk menekan serta mencegah resiko timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat suatu pekerjaan di
lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja harus ditanamkan pada
diri masing – masing individu karyawan dengan penyuluhan dan pembinaan
yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi
dirinya maupun untuk perusahaan. Penanaman K3 dalam diri masing –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
masing individu karyawan mempengaruhi pembentukan sikap terhadap K3
pada karyawan tersebut.
Sikap positif terhadap K3 akan membuat seseorang berperilaku
positif pada usaha – usaha peningkatan K3 yang akan menekan angka
kecelakaan kerja dan terjaminnya keselamatan para pekerja. Petugas
pemadam kebakaran yang memiliki sikap kerja yang positif terhadap K3
akan menggunakan alat pelindung diri lengkap dan terhindar dari resiko
kecelakaan maupun gangguan kesehatan. Petugas pemadam kebakaran yang
memiliki sikap positif tersebut akan memiliki rasa kepercayaan diri yang
tinggi, sehingga memiliki kesiapan dalam bertugas. Sedangkan memiliki
sikap negatif terhadap K3 akan membuat seseorang berperilaku negatif
terhadap usaha – usaha peningkatan K3 yang dapat menimbulkan stres
dalam bekerja dan juga memperbesar resiko terjadinya kecelakaan kerja
(Endroyo, 2010). Petugas pemadam kebakaran yang memiliki sikap kerja
negatif terhadap K3 akan mengabaikan kelengkapan peralatan pelindung
diri, serta tidak melakukan tugas sesuai dengan prosedur keselamatan yang
ada, sehingga tidak memiliki kesiapan dalam bertugas. Hal tersebut dapat
menimbulkan stres kerja.
Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang dapat
berpengaruh terhadap emosi, proses berpikir, dan keterpaksaan individu
dalam menanggapi kondisi yang melampaui kemampuannya terhadap suatu
tuntutan eksternal atau lingkungan (Rivai dan Mulyadi, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Skema Penelitian
Sikap terhadap K3
Sikap Positif Sikap Negatif
Perilaku yang ditunjukkan oleh
petugas pemadam kebakaran:
1. Menggunakan atribut
pemadam kebakaran
lengkap.
2. Melakukan tugas seusai
dengan prosedur
keselamatan yang ada.
3. Memiliki kepercayaan diri
dalam bertugas.
4. Memiliki keyakinan dalam
bertugas memadamkan api.
Perilaku yang ditunjukkan oleh
petugas pemadam kebakaran:
1. Tidak menggunakan atribut
pemadam kebakaran
lengkap.
2. Tidak melakukan tugas
sesuai dengan prosedur
keselamatan yang ada.
3. Tidak memiliki
kepercayaan diri dalam
bertugas.
4. Tidak memiliki keyakinan
dalam bertugas
memadamkan api.
Petugas pemadam kebakaran
merasa lebih siap untuk bekerja.
Petugas pemadam kebakaran
merasa tidak siap untuk bekerja.
Stres kerja rendah Stres kerja tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut : “ada hubungan negatif antara sikap terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan stres kerja pada petugas
pemadam kebakaran”. Semakin negatif sikap terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), maka semakin tinggi stres kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada
data – data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika
(Azwar, 2009). Metode penelitian ini akan menggunakan metode korelasi,
yaitu metode yang melihat kecenderungan pola dalam suatu variabel
berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain, dengan kata
lain metode korelasi bertujuan untuk melihat hubungan dua variabel atau
lebih (Santoso, 2010).
B. Variabel Penelitian
Varibel bebas (independent) : Sikap terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Variabel tergantung (dependent) : Stres kerja.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sikap terhadap K3 yaitu kecenderungan respon yang muncul
berdasarkan hasil evaluasi yang akan diambil terkait dengan upaya yang
dilakukan instansi atau organisasi untuk menekan serta mencegah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
resiko timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat
suatu pekerjaan di lingkungan kerja. Sikap terhadap K3 disusun dengan
menggunakan skala sikap terhadap K3 yang disusun oleh peneliti. Skala
sikap terhadap K3 disusun berdasarkan komponen sikap yaitu
komponen kognitif, afektif, dan konatif. Hasil pengukuran dari sikap
terhadap K3 ditunjukkan dari skor total skala sikap terhadap K3.
Semakin tinggi skor total sikap terhadap K3 yang diperoleh
menunjukkan individu memiliki sikap yang semakin positif.
Sebaliknya, semakin rendah skor total menunjukkan individu memiliki
sikap yang semakin negatif.
2. Stres Kerja
Stres kerja merupakan suatu kondisi para petugas pemadam
kebakaran yang tidak menyenangkan yang berasal dari tempat kerja dan
merupakan konsekuensi dari tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa
yang dapat berdampak positif maupun negatif. Stres kerja diukur
menggunakan skala stres kerja yang disusun oleh peneliti. Skala stres
kerja disusun berdasarkan tiga gejala stres kerja, yaitu gejala fisiologis,
psikologis, dan perilaku. Semakin tinggi skor total pada skala stres kerja,
semakin tinggi stres kerja. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada
skala stres kerja, semakin rendah stres kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini sebanyak 45 petugas pemadam
kebakaran yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Peneliti menggunakan
seluruh populasi. Hal ini dikarenakan jumlah subjek yang kurang dari 100,
sehingga lebih baik jika diteliti keseluruhan populasinya (Arikunto, 2006).
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Setiyadi,
2007).
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan menyebarkan skala. Penyebaran skala akan dilakukan dengan
bertemu langsung dengan subjek. Skala yang akan disebar berisi pernyataan
berkaitan dengan sikap terhadap K3 dan stres kerja.
1. Skala Sikap terhadap K3
Alat pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala sikap terhadap K3. Pengukuran data dengan skala sikap terhadap
K3 ini dibuat berdasarkan komponen kognitif, afektif, dan perilaku
menurut Azwar (2012). Skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan
unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang
mendukung aspek – aspek sikap terhadap K3. Sedangkan pernyataan
unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung
aspek – aspek sikap terhadap K3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Jenis skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala
Likert. Subjek diminta untuk memilih empat alternatif jawaban yang
terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS). Kategori pemberian skor pada jawaban favorable
yaitu nilai 4 pada jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S),
nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS). Sedangkan untuk pemberian skor pada jawaban unfavorable
yaitu nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S),
nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), serta nilai 4 untuk jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS).
Tabel 1.
Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Sebelum Uji Coba
Aspek Item Total Bobot
Favorable Unfavorable
Kognitif 1, 9, 15, 17, 25 4, 6, 12, 20, 30 10 33,33%
Afektif 3, 7, 11, 21, 23 2, 10, 14, 18, 28 10 33,33%
Konatif 5, 13, 19, 27, 29 8, 16, 22, 24, 26 10 33,33%
Total 15 15 30 100%
2. Skala Stres Kerja
Skala stres kerja merupakan skala yang dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan landasan teori yang dikemukakan menurut
Robbins (2008). Tiga indikator stres kerja yang akan digunakan oleh
peneliti yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan
favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung aspek –
aspek stres kerja. Sedangkan pernyataan unfavorable merupakan
pernyataan negatif yang tidak mendukung aspek – aspek stres kerja.
Jenis skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala
Likert. Subjek diminta untuk memilih empat alternatif jawaban yang
terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat
Tidak Setuju (STS). Kategori pemberian skor pada jawaban faforable
yaitu nilai 4 pada jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S),
nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS). Sedangkan untuk pemberian skor pada jawaban unfavorable
yaitu nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S),
nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), serta nilai 4 untuk jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS).
Tabel 2.
Distribusi Item Skala Stres Kerja Sebelum Uji Coba
Aspek Item Total Bobot
Favorable Unfavorable
Gejala
Fisiologis
1, 13, 23, 25, 30 6, 10, 17, 19, 28 10 33,33%
Gejala
Psikologis
7, 16, 18, 20, 27 2, 5, 12, 15, 22 10 33,33%
Gejala
Perilaku
3, 4, 9, 11, 29 8, 14, 21, 24, 26 10 33,33%
Total 15 15 30 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur (Setiadi,
2007). Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012).
Jenis validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan validitas isi, yaitu validitas yang merujuk pada sejauh
mana sebuah instrumen penelitian mengandung rumusan-rumusan
sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu (Setiadi,
2007). Validitas isi ini dilakukan menggunakan metode professional
judgement dari dosen pembimbing skripsi. Hal ini dilakukan untuk
melihat apakah item-item yang disusun oleh peneliti sudah sesuai
dengan definisi konseptual, aspek dan indikator yang akan diukur.
Apabila item-item yang disusun oleh peneliti masih belum sesuai, maka
peneliti perlu melakukan revisi sesuai masukan yang diberikan oleh
dosen pembimbing skripsi terkait item-item yang telah disusun agar
dapat mencerminkan variabel yang akan diukur.
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan berdasarkan daya diskriminasi item, yaitu
sejauh mana item dapat membedakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar,
2006). Suatu item memiliki daya beda yang baik apabila indeks daya
bedanya ≥ 0,3. Namun jika jumlah item yang lolos masih belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mencukupi jumlah yang diinginkan, maka batasan tersebut dapat
dipertimbangkan untuk diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2012).
Untuk menentukan item yang baik, peneliti melakukan uji coba
skala sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan skala
stres kerja. Uji coba ini dilakukan pada subjek dengan karakteristik
pekerjaan yang sama dengan petugas pemadam kebakaran Kabupaten
Gunungkidul, yaitu petugas SAR. Uji coba dilakukan pada tanggal 28
November 2017 sampai 29 November 2017 dengan cara menyebarkan
skala dalam bentuk booklet. Subjek dalam uji coba skala ini sebanyak
60 orang. Berikut ini merupakan hasil uji coba yang dilakukan oleh
peneliti.
a. Skala Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada skala sikap terhadap K3 didapati beberapa item yang
gugur dengan koefisien korelasi item total kurang dari 0,30. Namun
untuk menjaga komposisi item dengan menyamakan jumlah item,
maka dilakukan pengguguran item. Pengguguran item dilakukan
dengan cara memilih item yang memiliki nilai koefisien korelasi
item total yang paling rendah diantara item lainnya dalam satu aspek
yang sama. Item yang memiliki koefisien korelasi item total yang
paling rendah tersebut dinyatakan gugur dan tidak dimasukkan
dalam skala sikap terhadap K3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.
Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Setelah Uji Coba
Aspek Item Total Bobot
Favorable Unfavorable Skala
Final
Kognitif 1, 9, 15, 17, 25 4, 6*, 12, 20, 30 8 33,33%
Afektif 3, 7, 11, 21, 23 2, 10*, 14, 18*, 28 8 33,33%
Konatif 5, 13, 19, 27, 29 8, 16, 22*, 24, 26 8 33,33%
Total 14 10 24 100%
Keterangan : * : item yang gugur _ : item yang digugurkan
b. Skala Stres Kerja
Pada skala stres kerja didapati beberapa item yang gugur
dengan koefisien korelasi item total kurang dari 0,30. Namun untuk
menjaga komposisi item dengan menyamakan jumlah item, maka
dilakukan pengguguran item. Pengguguran item dilakukan dengan
cara memilih item yang memiliki nilai koefisien korelasi item total
yang paling kecil diantara item lainnya dalam satu aspek yang sama.
Item yang memiliki koefisien korelasi item total yang paling kecil
tersebut dinyatakan gugur dan tidak dimasukkan dalam skala stres
kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.
Distribusi Item Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba
Aspek Item Total
Skala
Final
Bobot
Favorable Unfavorable
Gejala
Fisiologis
1, 13*, 23, 25,
30
6, 10*, 17, 19*, 28 7 33,33%
Gejala
Psikologis
7, 16, 18, 20, 27 2, 5, 12, 15, 22 7 33,33%
Gejala
Perilaku
3, 4, 9, 11*, 29* 8, 14*, 21, 24, 26 7 33,33%
Total 10 11 21 100%
Keterangan : * : item yang gugur _ : item yang digugurkan
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,
2012). Menurut Azwar (2015), reliabilitas mengacu pada
keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna
seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel
akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya.
Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen itu baik. Instrumen harus reliabel
artinya bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Koefisien reliabilitas dalam penelitian ini ditentukan dalam
rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Suatu alat ukur dinyatakan
reliabel apabila koefisien reliabilitasnya semakin tinggi mendekati
angka 1,00 (Azwar, 2012). Reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan analisis Alpha Cronbach. Teknik Alpha Cronbach
memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi, karena hanya satu kali
percobaan pada satu kelompok subjek (Azwar, 2012). Penghitungan
estimasi reliabilitas Alpha diolah mengunakan SPSS.
Koefisien reliabilitas skala sikap terhadap K3 sebesar 0,900. Hal
tersebut menunjukkan bahwa item pengukuran pada skala sikap
terhadap K3 dapat dikatakan reliabel. Sedangkan skala stres kerja
memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,891 yang menunjukkan bahwa
skala tersebut memiliki reliabilitas yang baik.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat
apakah data penelitian berasal dari populasi yang distribusi
sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010). Normalitas data
ditentukan dari nilai signifikansi. Data dapat dikatakan terdistribusi
secara normal apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p > 0,05).
Sedangkan apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p < 0,05)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
maka data dapat dikatakan tidak terdistribusi secara normal
(Santoso, 2015).
b. Uji Linearitas
Uji liniearitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang akan
dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010).
Hubungan dapat dikatakan linier apabila nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 (p > 0,05) maka data tersebut dinyatakan tidak linier
atau lemah (Santoso, 2010)
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi product moment apabila didapatkan hasil
uji yang normal dan linier. Tetapi jika hasil yang didapat tidak normal
dan tidak linier, maka akan dilakukan dengan teknik sperman rho,
karena pada teknik ini tidak harus memiliki data yang normal (Santoso,
2010).
Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang
menunjukkan arah hubungan positif atau negatif. Jika nilai sig. atau p <
0,05 maka hipotesis nol ditolak atau ada hubungan yang signifikan antar
dua variabel. Sebaliknya, jika nilai sig. atau p > 0,05 maka hipotesis nol
diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antar dua variabel
(Prasetyo, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2017 sampai
dengan tanggal 11 Desember 2017. Proses pelaksanaan dilakukan dengan
cara bertemu secara langsung dengan subjek penelitian di kantor pemadam
kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Peneliti menyebarkan sebanyak 45
skala penelitian yang terdiri dari dua skala yaitu skala sikap terhadap K3
dan skala stres kerja kepada subjek penelitian, yaitu petugas pemadam
kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Penyebaran skala dibantu oleh Kepala
unit Pemdam Kebakaran Kabupaten Gunungkidul.
B. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini yaitu petugas pemadam kebakaran
Kabupaten Gunungkidul yang berjumlah 45 orang. Dari 45 petugas
pemadam kebakaran, 21 diantaranya merupakan pegawai tetap, dan 24
sisanya merupakan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Jumlah tersebut
merupakan jumlah total petugas pemadam kebakaran di Kabupaten
Gunungkidul. Kriteria subjek dalam penelitian ini yaitu petugas pemadam
kebakaran yang biasa bekerja dilapangan. Dalam pengambilan data
diperoleh hasil bahwa semua subjek dalam penelitian ini berjenis kelamin
laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 5.
Deskripsi Rentang Usia Subjek
Rentang Usia Jumlah Presentase
18 tahun – 30 tahun 11 24,45%
31 tahun – 50 tahun 18 40%
51 tahun – 65 tahun 16 35,55%
Total 45 100%
Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa petugas pemadam kebakaran
yang memiliki rentang usia antara 18 tahun sampai 30 tahun sebanyak 11
orang, rentang 31 tahun sampai 30 tahun sebanyak 18 orang, lalu 51 tahun
sampai dengan 65 tahun sebanyak 16 orang.
Tabel 6.
Deskripsi Rentang Lama Bekerja Subjek
Lama Bekerja Jumlah Presentase
0 tahun – 4 tahun 32 71,1%
› 4 tahun 13 28,9%
Total 45 100%
Berdasarkan tabel 6, diketahui lama bekerja petugas pemadam
kebakaran Kabupaten Gunungkidul yang memiliki masa kerja dibawah 1
tahun hingga 4 tahun sebanyak 32 orang. Sedangkan yang memiliki masa
kerja lebih dari 4 tahun berjumlah 13 orang.
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk melihat gambaran secara
umum data penelitian variabel sikap terhadap K3 dan stres kerja. Deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
data dilakukan dengan cara mencari mean teoritik yang dilakukan dengan
perhitungan secara manual, serta mencari mean empiris yang didapatkan
dengan bantuan program SPSS 23.0 for Windows, dan menggunakan one-
sample t-test yang bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan yang
signifikan antara mean teoritis dan mean empiris.
Tabel 7.
Deksripsi Data Penelitian Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja
Jenis
Skala N
Mean SD Sig.
X
min
X
max Teoritis Empiris
Sikap
terhadap
K3
45 60 61,84 10,220 0,000 24 96
Stres
Kerja
45 52,5 49,93 9,559 0,000 21 84
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 7, dapat dilihat bahwa
responden berjumlah 45 orang. Pada skala Sikap terhadap K3 memperoleh
mean teoritis sebesar 60, mean empiris sebesar 61,84 , SD sebesar 10,220 ,
Xmin sebesar 24 dan Xmax sebesar 96. Hasil uji-t pada skala tersebut
memiliki nilai p sebesar 0,000 yang berarti bahwa mean teoritis lebih kecil
dari mean empiris. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Sikap terhadap
K3 yang dimiliki subjek penelitian tergolong tinggi.
Sementara itu, skala Stres Kerja diperoleh mean teoritis sebesar
52,5 , mean empiris sebesar 49,93 , SD sebesar 9,559 , Xmin sebesar 21 dan
Xmax sebesar 84 . Hasil uji-t pada skala tersebut memiliki nilai p sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
0,000 yang berarti bahwa mean teoritis lebih besar dari mean empiris. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja yang dimiliki subjek
penelitian tergolong rendah.
D. Hasil Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat
apakah data penelitian berasal dari populasi yang distribusi
sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010). Normalitas data
ditentukan dari nilai signifikansi. Data dapat dikatakan terdistribusi
secara normal apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p > 0,05).
Sedangkan apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p < 0,05)
maka data dapat dikatakan tidak terdistribusi secara normal
(Santoso, 2015). Uji normalitas pada penelitian ini yaitu
menggunakan teknik Shapiro-Wilk dengan bantuan program SPSS
23.0 for Windows. Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika
jumlah subjek yang dimiliki kurang dari 50 (Santoso, 2010). Hasil
uji normalitas dapat dilihat dalam tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 8.
Hasil Uji Normalitas
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Sikap terhadap K3 0,963 45 0,164
Stres Kerja 0,991 45 0,982
Berdasarkan tabel, hasil perhitungan uji normalitas
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,164 pada skala sikap
terhadap K3, dan 0,982 untuk skala stres kerja. Hal tersebut
menunjukkan bahwa distribusi penyebaran skala sikap terhadap K3
dan skala stres kerja normal. Hal ini dikarenakan kedua skala
tersebut memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang akan
dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010).
Hubungan dapat dikatakan linear apabila nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 (p > 0,05) maka data tersebut dinyatakan tidak linear
atau lemah (Santoso, 2010)
Berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program
SPSS 23.0 for Windows, didapatkan hasil pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 9.
Uji Linearitas
F Sig.
Stres
Kerja*Sikap
terhadap K3
Between Groups
(combined)
2,596 0,027
Linearity 30,593 0,000
Deviation from
Linearity
1,596 0,172
Berdasarkan tabel diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar
0,000. Hal ini berarti p < 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel
sikap terhadap K3 dan stres kerja memiliki hubungan yang linear.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi, didapatkan hasil bahwa data
terdistribusi normal dan linear, maka uji hipotesis pada penelitian ini
menggunakan uji hipotesis Product Moment dengan bantuan program
SPSS 23.0 for Windows.
Berikut ini merupakan tabel hasil uji korelasi pada data sikap
terhadap K3 dan stres kerja:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 10.
Hasil Uji Korelasi Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan
bahwa sikap terhadap K3 dengan stres kerja memiliki koefisien
korelasi (r) sebesar -0,582 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000.
Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan
signifikan antara sikap terhadap K3 dengan stres kerja. Dengan
demikian, berarti semakin negatif sikap terhadap K3 pada petugas
pemadam kebakaran, maka semakin tinggi stres kerjanya.
Sebaliknya, semakin positif sikap terhadap K3 pada petugas
pemadam kebakaran, maka semakin rendah stres kerjanya.
E. Pembahasan
Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara
sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja
prtugas pemadam kebakaran di Kabupaten Gunungkidul. Dalam menguji
hipotesis, penelitian ini menggunakan teknik Product Moment karena
Correlations
Sikap terhadap K3 Stres Kerja
Sikap
terhadap K3
Pearson Correlation 1 -,582**
Sig. (1-tailed) ,000
N 45 45
Stres Kerja Pearson Correlation -,582** 1
Sig. (1-tailed) ,000
N 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
memiliki data yang normal dan linear. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa hasil koefisien korelasi antara sikap terhadap K3 dengan
stres kerja sebesar r = -0,582 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,000 (p
< 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
sikap terhadap K3 dan stres kerja. Selain itu, koefisien korelasi (r) yang
bernilai negatif juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif
antara sikap terhadap K3 dan stres kerja. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin negatif sikap terhadap K3 pada petugas pemadam kebakaran, maka
semakin tinggi stres kerjanya. Sebaliknya, semakin positif sikap terhadap
K3 pada petugas pemadam kebakaran, maka semakin rendah stres kerjanya.
Hubungan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini
diterima, yaitu terdapat hubungan yang negatif antara sikap terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja pada petugas
Pemadam Kebakaran di wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Sikap terhadap K3 merupakan kecenderungan bertindak untuk mau
melaksanakan segala pelaksanaan dalam pekerjaan yang sesuai dengan
ketentuan dan syarat keselamatan kerja (K3) (Endroyo, 2010). Kalalo,
Stefanus, dkk (2016) mengatakan bahwa prosedur dan peraturan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) dibentuk untuk melindungi dan meningkatkan
produktivitas pekerja. Sikap yang positif akan menimbulkan perilaku yang
positif yang dapat menghindarkan dari kecelakaan dalam bekerja.
Sebaliknya, pekerja yang memiliki sikap negatif akan cenderung tidak
peduli akan bahaya disekitarnya. Hal serupa dijelaskan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang dilakukan Oktorita, Yenny, dkk (2001) bahwa sikap karyawan yang
positif atau mendukung K3 akan dapat meningkatkan produksi yang pada
akhirnya dapat memberikan dampak positif pada perusahaan. Sedangkan
sikap karyawan yang negatif atau tidak mendukung K3 dalam pekerjaannya
akan mendatangkan ketidaknyamanan dalam bekerja yang pada akhirnya
mengakibatkan stres kerja. Pernyataan tersebut mendukung penelitian yang
dilakukan Rachayu, Senny, dkk (2011) yang menjelaskan bahwa
kecelakaan kerja dapat mempengaruhi sikap pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya atau tugasnya yang dapat menimbulkan stres kerja terhadap
karyawan.
Petugas pemadam kebakaran yang memiliki sikap yang positif
akan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap dan terhindar dari
resiko kecelakaan maupun gangguan kesehatan (Shafwani, 2012). Petugas
pemadam kebakaran yang memiliki sikap positif akan memiliki rasa
kepercayaan diri yang tinggi ketika bertugas. Petugas pemadam kebakaran
yang telah menggunakan peralatan yang lengkap dan melakukan pekerjaan
sesuai dengan prosedur keselamatan akan mampu menghadapi tekanan
yang timbul pada saat bekerja (Ridley, 2008).
Dari penelitian ini, sikap terhadap K3 yang dimiliki subjek
tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan bahwa
mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean teoritis (61,84 > 60).
Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
teoritis dan mean empiris pada variabel sikap terhadap K3. Nilai mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
empiris yang lebih tinggi menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung
memiliki sikap yang positif terhadap K3. Subjek akan cenderung mampu
menghadapi tekanan yang timbul pada saat bekerja (Ridley, 2008).
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa stres kerja pada subjek
penelitian tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang
menunjukkan bahwa mean empiris lebih kecil daripada mean teoritis (49,93
< 52,5). Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
antara mean teoritis dan mean empiris pada variabel stres kerja. Nilai mean
empiris yang lebih rendah menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung
memiliki stres kerja yang rendah. Stres pada tingkat rendah akan membuat
karyawan merasakan stres, akan tetapi stres yang dialami tersebut akan
cenderung mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik (Retnaningtyas,
2005).
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara sikap terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di
wilayah Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai
koefisien korelasi (r) sebesar -0,582 dan signifikansi (p) sebesar 0,000. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa semakin negatif sikap terhadap K3 pada
petugas pemadam kebakaran, maka semakin tinggi stres kerjanya.
Sebaliknya, semakin positif sikap terhadap K3 pada petugas pemadam
kebakaran, maka semakin rendah stres kerjanya.
B. Keterbatasan Penelitian
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 21 petugas pemadam
kebakaran yang merupakan karyawan tetap dan 24 sisanya merupakan
Pegawai Tidak Tetap (PTT). Peneliti tidak secara khusus memperhatikan
perbedaan status tersebut, sehingga terdapat kemungkinan adanya
perbedaan. Selain itu, item pada skala belum menyesuaikan konteks subjek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Saran
1. Bagi Subjek (Petugas Pemadam Kebakaran)
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sikap terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Petugas Pemadam Kebakaran
di wilayah Kabupaten Gunungkidul tergolong tinggi dan stres kerja
yang dimiliki Petugas Pemadam Kebakaran di wilayah Kabupaten
Gunungkidul tergolong rendah. Oleh sebab itu, petugas pemadam
kebakaran diharapkan dapat mempertahankan rendahnya stres kerja
dengan tetap memiliki sikap yang positif terhadap K3, serta lebih
menyadari pentingnya memiliki sikap yang positif terhadap K3 agar
dapat lebih menekan terjadinya stres kerja.
2. Bagi Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa salah satu
penyebab petugas pemadam kebakaran mengalami stres kerja yaitu
sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maka
organisasi perlu secara rutin memberikan pelatihan yang berkaitan
dengan K3, sehingga petugas pemadam kebakaran dapat
mempertahankan dan lebih memiliki sikap yang positif terhadap K3.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dilakukan hanya dalam kasus di suatu wilayah saja,
untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti secara lebih
umum, sehingga memiliki subjek penelitian yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sehingga hasil dari penelitian nantinya dapat digeneralisasikan secara
lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Aditama. (2013). Pengaruh Sikap dan Motivasi Masyaakat terhadap Partisipasi
dalam Pelaksanaan Kegiatan Siskamling di Kelurahan Labuhan Ratu
Raya Kota Bandar Lampung. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Afrianti, Rini. (2011). Stresor Kerja dan Insomnia pada Petugas Pemadam
Kebakaran di Jakarta Selatan. Jurnal Indonesia Medical Association,
Vol. 61, No.12, 487-492.
Ali, M & Asori, M. (2006). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Amiranti, Cahayu Cantika. (2017). Jadi Petugas Pemadam Kebakaran Bukan
Cuma Memadamkan Api.
https://www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/megapolitan/read/201
7/01/18/19535111/jadi.petugas.pemadam.kebakaran.bukan.cuma.mem
adamkan.api. Diunduh pada 3 Maret 2017.
Andriyan, Arie., dkk. (2011). Perhitungan Nilai Kompensasi atas Risiko Kerja
Pemadam Kebakaran – Dinas Kebakaran Kota Surabaya Melalui
Pendekatan Manajemen Risiko. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta.
. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, S. (2006). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Salemba Medika.
. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. (2012). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Liberty.
. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (cetakan pertama). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dewi, Hellen Citra & Utoyo, Siti. D. B. (2013). Psychological Well-Being Pada
Petugas Pemadam Kebakaran di Jakarta (Psychological Well-Being of
Firefighters in Jakarta). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dewi, Sari Susana & Icuk Rangga Bawono. (2008). Analisa Pengaruh Etika
Kerja Islam terhadap Sikap Karyawan Bagian Akuntansi dalam
Perubahan Organisasi (Studi Kasus pada Bank Umum Non Syariah di
Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah). Jurnal JAAI, Vol.
12, No.1, 65-78.
Endroyo, Bambang. (2006). Peranan Manajemen K3 dalam Pencegahan
Kecelakaan Kerja Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil. Vol.3, No.1, 8-15.
Endroyo, Bambang. (2010). Faktor – Faktor yang Berperan Terhadap
Peningkatan Sikap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para Pelaku
Jasa Konstruksi di Semarang. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, Vol.
12, No.2, 111-120.
Gaffar, Hulaifah. (2012). Pengaruh Stres terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Bank Mandiri (persero) TBK Kantor Wilayah X Makassar. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makassar.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donelly, J.H. (2008). Organisasi, Perilaku,
Struktur, dan Proses. Jakarta: Binapura Aksara Publisher.
Harsono. (2000). Teori Sikap dan Perilaku. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Hasibuan, Melayu, S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan
pertama). Jakarta: Bumi Aksara.
Husni, Lalu. (2005). Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Edisi Revisi, Cetakan
Kelima). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ivancevich, J.M. et al. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta:
Erlangga.
Jum’ati, Nurleila. (2013). Stres Kerja (Occupational Stres) yang Mempengaruhi
Kinerja Individu pada Dinas Kesehatan Bidang Pencegahan
Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P-PL) di
Kabupaten Bangkalan. Jurnal NeO-Bis, Vol. 7, No. 2, 195-211.
Kalalo, Stevanus Yonathan., dkk. (2016). Hubungan antara Pengetahuan dan
Sikap tentang K3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Kelompok
Nelayan di Desa Belang Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa
Tenggara. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 5, No.1. 244-251.
Kreitner, Robert, dkk. (2005). Perilaku Organisasi, (Buku 1 dan 2). Jakarta:
Salmba Empat.
Kreitner, R & Kinicki, A. (2007). Perilaku Organisasi (Buku 2). Jakarta:
Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Landen, S. M. (2008). Testing a model of adult attachment, work cohesion,
coping, and psychological well-being in firefighter. Doctoral disertation,
Uneversity of Missouri, Kansas City.
Manurung, Mona Tiorina. (2012). Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan. Skripsi. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Marchelia, Venny. (2014). Stres Kerja Ditinjau Dari Shift Kerja Pada Karyawan.
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 02, No.01, 130-143.
Mas’ud, Fuad. (2002). Mitos 40 Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
Mondy, R. Wayne, and Robert M. Noe. (2005). Human Resource Management.
Ninth Edition. USA: Prentice Hall.
Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh
(terjemahan), Jakarta: Erlangga.
Musthofa Luthfi, dkk. (2013). Evaluasi Keselamatan Dan Kesehatan
KerjaBerdasar Aspek Perilaku Pekerja Pada Proses Produksi Di Pabrik
Gondorukem Dan Terpentin Rejowinangun-Trenggalek. Jurnal
Teknologi Pertanian, Vol. 14, No. 1, 57-64.
Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
. (2007). Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nugrahani, Salafi. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja
pada Pekerja Bagian Operasional PT. Gunze Indonesia Tahun 2008.
Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Nur, M. Saina. (2013). Konflik, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Pengaruhnya
terhadap Kinerja Pegawai pada Universitas Khairun Ternate. Jurnal
EMBA. Vol.01, No.03, 739-749.
Oktorita, Yenny B, dkk. (2001). Hubungan Antara Sikap Terhadap Penerapan
Program K3 Dengan Komitmen Karyawan Pada Perusahaan. Jurnal
Psikologi. No. 2. 116-132.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pemerintah Daerah. (2008). Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran.
Peraturan Bupati Gunungkidul. No. 211.
Pemerintah Daerah. (2011). Tentang Uraian Tugas Badan Penanggulangan
Bencana Daerah. Peraturan Bupati Gunungkidul. No.77.
Pemerintah Indonesia. (2007). Tentang Pakaian Dinas Aparatur Pemadam
Kebakaran. Peraturan Menteri Dalam Negeri. No.49. Departemen
Dalam Negeri. Jakarta.
Prasetyo, B. & Jannah, L.M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Rachayu, Senny, dkk. (2014). Hubungan Penerapan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Penurunan Stres Pada
Karyawan PT. Perkakas Rekadaya Nusantara Jalan Cagak Kabupaten
Subang Tahun 2011. Jurnal Bhakti Kencana Medika. Vol. 4, No. 1. 1-
74.
Ramli, S. (2010). Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management).
Jakarta : Dian Rakyat.
Retnaningtyas, Dwi. (2005). Skripsi: Hubungan antara Stres Kerja dengan
Produktivitas Kerja di Bagian Linting Rokok PT. Gentong Gotri
Semarang. Skripsi. Universitas Padjajaran Bandung Ridley, John.
(2008). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja: Ikhtisar (Edisi 3). Jakarta:
Erlangga.
Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal & Deddy Mulyadi. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi (Edisi Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Robbins, Stephen., & Timothy A., Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta :
Salemba Empat.
Robbins, Stephen., & Timothy A., Judge. (2007). Perilaku Organisasi (buku 2).
Jakarta : Salemba Empat.
Robbins, Stephen., & Timothy A., Judge. (2008). Perilaku Organisasi,
Organizational Behaviour (terjemahan). Jakarta: Gramedia.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blok menjadi Buku.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametrik (konsep dan Aplikasi dengan
SPSS). Jakarta: Elex Medika Komputindo.
Sarwono, S.W & Meinarno, E.A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
Sasono, Eko. (2004). Mengelola Stres Kerja. Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 3, No.
2, 305-320.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Setyanto, Heri. (2015). Hubungan antara Stres Kerja dengan Kinerja Karyawan
Bagian Produksi PT. Samkyung Jaya Garment di Kabupaten Semarang.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Shafwani, Rahmi. (2012). Gambaran Resiko Pekerjaan Petugas Pemadam
Kebakaran di Dinas Pencegah Pemadam Kebakaraan (DP2K) Kota
Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Medan.
Sulistyanto, Ramada Bama. (2013). Pengaruh Konsep Diri dan Sikap terhadap
Soft Skill Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Suprapto. (2007). Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Kaitannya dengan Aspek
Keselamatan Jiwa (Passive fire protection and life safety). Jurnal
Permukiman. Vol. 2, No.2. 104-202.
Tarwaka. (2008). Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta:
Harapan Press.
Umam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Bandung: CV
Pustaka Setia.
Wartono, Tri & Mochtar, Supriyadin. (2015). Stres Dan Kinerja Di Lingkungan
Kerja Yang Semakin Kompetitif. Jurnal Ilmiah. Vol. 2, No. 2, 153-171.
Wawan, A, & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri & Organisasi: Dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia (Edisi Pertama). Jakarta:
Prenadamedia Group.
Wulandari, Rini. (2014). Hubungan Unsafe Action dan Unsafe Condition dengan
Kecelakaan Kerja pada Pekerja Tambang Batubara Bawah Tanah di
CV Bara Mitra Kencana (BMK). Skripsi. Universitas Andalas Padang.
Yusra, Dhoni. (2008). Pentingnya Implementasi dan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam Perusahaan. Jakarta: Alex Media Komputindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
SKALA PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program studi Psikologi
Disusun oleh :
Linggasari Dyah Pramesti
129114119
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Yogyakarta, 28 November 2017
Kepada :
Yth. responden dalam penelitian ini
Dengan hormat, saya :
Nama : Linggasari Dyah Pramesti
Fakultas : Psikologi
Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta
Memohon bantuan dan kesediaan saudara untuk membantu saya dengan
mengisi skala penelitian ini guna menyelesaikan tugas akhir saya sebagai
seorang mahasiswa. Oleh karena itu, saya memohon saudara untuk
memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun
dalam skala ini. Semua tanggapan yang saudara berikan tidak ada yang salah
dan sangat terjamin kerahasiaannya. Oleh sebab itu, saya mengharapkan agar
jawaban yang diberikan sesuai dengan diri saudara yang sesungguhnya.
Atas waktu dan kesediaannya untuk menjawab setiap pernyataan
tersebut, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Linggasari Dyah Pramesti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi skala
ini dengan suka rela dan tidak dibawah paksaan atau tekanan dari pihak
tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawab
yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami dan bukan
berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya mengijinkan
penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data untuk
memperlancar penelitian ilmiah ini.
…..………… 2017
Menyetujui
….…………………………...
(Ttd)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
IDENTITAS DIRI
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
*coret yang tidak perlu
Usia :
Lama Bekerja :
PETUNJUK PENGISIAN BAGIAN PERTAMA
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama
2. Tentukan pilihan jawaban dengan jujur, sesuai dengan yang anda rasakan,
alami, dan sungguh-sungguh menggambarkan diri anda yang sebenarnya.
3. Pilihan jawaban yang disediakan antara lain :
SS : SANGAT SETUJU dengan diri anda
S : SETUJU dengan diri anda
TS : TIDAK SETUJU dengan diri anda
STS : SANGAT TIDAK SETUJU dengan diri anda
4. Jawablah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban anda.
Setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Tidak ada jawaban yang
dianggap salah, semua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak akan
mempengaruhi nilai atau apapun yang terkait dengan pekerjaan anda.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √
Jika anda ingin mengganti jawaban, anda dapat mengganti seperti contoh dibawah
ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pernyataan SS S TS STS
Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √ √
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
BAGIAN 1
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya sering mengalami kram otot saat
akan berangkat untuk bertugas.
2. Saat bekerja, saya memiliki konsentrasi
yang baik.
3. Saya sering bertengkar dengan rekan
kerja saya disaat menghadapi beban
kerja yang berat.
4. Saya sering absen dalam bekerja saat
mendapatkan tugas yang banyak.
5. Saat bekerja, saya dapat menikmati
pekerjaan saya.
6. Saat beban pekerjaan semakin banyak,
saya tetap dalam stamina yang baik.
7. Terkadang saya mengalami mimpi
buruk ketika sedang tidur.
8. Saya tetap menjalani relasi yang baik
dengan rekan kerja saya walaupun
melalui beban kerja yang berat.
9. Saya cenderung menolak ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
diberikan tugas dengan resiko yang
lebih tinggi oleh atasan.
10. Walaupun banyak pekerjaan yang
belum terselesaikan, saya tetap dapat
tidur dengan nyenyak.
11. Tuntutan pekerjaan yang berat membuat
saya malas untuk mengerjakan
pekerjaan tersebut.
12. Saya tetap merasa nyaman walaupun
harus bekerja lembur.
13. Saya merasa jantung saya berdebar
lebih cepat saat dihadapkan dengan
tugas yang beresiko lebih tinggi.
14. Saya tetap rajin masuk kerja walaupun
sedang mendapatkan tugas yang
banyak.
15. Saya selalu cepat dalam mengambil
keputusan terkait pekerjaan saya.
16. Saya merasa sulit untuk berkonsentrasi
saat bekerja.
17. Saya jarang mengalami keluhan pada
kepala walaupun harus selalu siap
dalam bertugas.
18. Saya membutuhkan waktu yang lebih
lama saat akan memutuskan sesuatu
terkait pekerjaan saya.
19. Ketika dihadapkan dengan tugas yang
beresiko lebih tinggi, saya merasa detak
jantung saya tetap stabil.
20. Saya merasa bosan saat bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
21. Ketika dihadapkan dengan pekerjaan
yang berat, saya tetap makan dengan
teratur.
22. Saya selalu tidur nyenyak tanpa
terbangun karena mimpi buruk.
23. Saya mudah sekali merasa lelah saat
beban pekerjaan semakin banyak.
24. Saya selalu siap dan bersedia
menjalankan saat diberikan tugas
dengan resiko yang lebih tinggi oleh
atasan.
25. Saya sering merasa pusing karena saya
harus selalu siap dalam bertugas.
26. Saya bekerja lebih keras ketika
dihadapkan dengan tuntutan pekerjaan
yang berat.
27. Saya merasa tertekan saat harus bekerja
lembur.
28. Saya berangkat bertugas dengan santai
tanpa mengalami kram otot.
29. Kebiasaan makan saya berubah ketika
dihadapkan dengan pekerjaan yang
berat.
30. Saya susah tidur disaat banyak
pekerjaan yang belum terselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PETUNJUK PENGISIAN BAGIAN KEDUA
5. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama
6. Tentukan pilihan jawaban dengan jujur, sesuai dengan yang anda rasakan,
alami, dan sungguh-sungguh menggambarkan diri anda yang sebenarnya.
7. Pilihan jawaban yang disediakan antara lain :
SS : SANGAT SETUJU dengan diri anda
S : SETUJU dengan diri anda
TS : TIDAK SETUJU dengan diri anda
STS : SANGAT TIDAK SETUJU dengan diri anda
8. Jawablah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban anda.
Setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Tidak ada jawaban yang
dianggap salah, semua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak akan
mempengaruhi nilai atau apapun yang terkait dengan pekerjaan anda.
Contoh cara pengisian :
Pernyataan SS S TS STS
Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √
Jika anda ingin mengganti jawaban, anda dapat mengganti seperti contoh dibawah
ini :
Pernyataan SS S TS STS
Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAGIAN 2
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya paham tentang kegunaan alat –
alat pelindung diri yang digunakan
dalam bertugas.
2. Saya sering merasa terganggu jika harus
bekerja dengan peralatan pelindung diri
yang lengkap.
3. Saya merasa bangga jika saya dapat
mematuhi prosedur keselamatan yang
ada dalam bekerja.
4. Saya tidak terlalu hafal apa saja
perlengkapan yang wajib digunakan
untuk bertugas.
5. Dalam bertugas, saya selalu
menggunakan alat pelindung diri yang
lengkap.
6. Menurut saya, resiko terjadinya
kecelakaan kerja dapat terjadi kapanpun
walupun sudah ada prosedur
keselamatan dalam bertugas.
7. Saya selalu merasa yakin ketika
menghadapi tugas yang berbahaya.
8. Saya seringkali mengabaikan prosedur
keselamatan yang ada dalam perusahaan
pada saat bekerja.
9. Saya mengerti apa saja perlengkapan
yang wajib digunakan untuk bertugas.
10. Ketika menghadapi tugas yang
berbahaya, saya sering merasa tertekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
11. Saya merasa senang bekerja dengan
peralatan pelindung diri yang lengkap.
12. Saya akan baik-baik saja walaupun saya
tidak bekerja sesuai prosedur
keselamatan yang ada.
13. Saya menjaga diri saya saat melakukan
pekerjaan yang berbahaya.
14. Saya terkadang merasa malu ketika
harus mematuhi prosedur keselamatan
yang ada dalam bekerja.
15. Saya perlu untuk mengenakan alat
pelindung diri dalam bertugas.
16. Saya tidak terlalu memperhatikan
kondisi diri saya pada saat melakukan
pekerjaan yang berbahaya.
17. Saya yakin semua prosedur keselamatan
dalam bertugas yang dibuat oleh
perusahaan dapat membantu saya
mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan kerja.
18. Saya tetap merasa percaya diri
walaupun bekerja tanpa alat pelindung
diri yang lengkap.
19. Saya bekerja sesuai prosedur
keselamatan yang ada dalam
perusahaan.
20. Saya tidak terlalu menghafal kegunaan
alat-alat pelindung diri yang digunakan
dalam bertugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
21. Saya senang bekerja sesuai prosedur
keselamatan yang ada.
22. Saya cenderung mengabaikan pelatihan
mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja.
23. Saya merasa cemas jika harus bekerja
tanpa alat pelindung diri saat bertugas.
24. Saya mengenakan alat pelindung diri
yang lengkap hanya jika saya merasa
membutuhkan.
25. Menurut saya, saya akan baik-baik saja
selama saya bekerja sesuai prosedur
keselamatan yang ada.
26. Saya seringkali merasa bosan ketika
harus bertugas di lapangan dengan
peralatan pelindung diri yang lengkap.
27. Saya meluangkan waktu untuk
memahami prosedur keselamatan yang
ada dalam perusahaan.
28. Bekerja sesuai prosedur keselamatan
yang ada hanya membuat saya merasa
malas untuk mengerjakan.
29. Saya mengikuti ketika ada pelatihan
yang terkait dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
30. Mengenakan alat pelindung diri dalam
betugas membuat saya merasa repot.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang
terlewatkan
~ Terimakasih ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
A. Tabel Uji Reliabilitas Skala Sikap Terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Sebelum Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,853 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 74,8333 131,362 ,526 ,845
Item2 75,0333 135,829 ,447 ,848
Item3 74,7333 136,267 ,458 ,848
Item4 74,9500 132,964 ,523 ,845
Item5 75,0000 133,525 ,488 ,846
Item6 75,1500 147,214 -,214 ,865
Item7 75,0333 132,880 ,617 ,844
Item8 75,0500 132,726 ,626 ,844
Item9 74,8833 135,020 ,460 ,847
Item10 75,2167 140,037 ,168 ,854
Item11 75,0833 133,366 ,496 ,846
Item12 75,2667 135,419 ,377 ,849
Item13 74,6000 130,583 ,587 ,843
Item14 75,0333 131,897 ,577 ,844
Item15 74,9500 134,930 ,427 ,848
Item16 74,9500 132,930 ,510 ,846
Item17 74,7667 135,877 ,352 ,850
Item18 75,2333 140,656 ,132 ,855
Item19 74,7000 133,061 ,481 ,846
Item20 74,9667 133,287 ,535 ,845
Item21 74,8167 135,915 ,376 ,849
Item22 74,6500 125,791 ,164 ,891
Item23 75,0167 132,830 ,559 ,845
Item24 75,1667 137,056 ,309 ,851
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Item25 74,7333 136,673 ,349 ,850
Item26 75,2333 134,623 ,487 ,847
Item27 75,1167 133,020 ,588 ,844
Item28 75,0667 132,843 ,525 ,845
Item29 74,5833 137,061 ,321 ,850
Item30 75,1333 132,863 ,600 ,844
B. Tabel Uji Reliabilitas Skala Sikap Terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Setelah Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,900 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 59,1111 96,646 ,542 ,875
Item2 59,2444 92,007 ,642 ,871
Item3 59,2889 95,801 ,637 ,873
Item4 59,2000 96,664 ,495 ,876
Item5 59,2000 96,255 ,480 ,876
Item6 59,3111 94,674 ,688 ,872
Item7 59,3556 102,553 ,070 ,887
Item8 59,3333 99,273 ,339 ,880
Item9 59,2667 98,336 ,290 ,882
Item10 59,4667 94,845 ,511 ,875
Item11 59,2000 94,936 ,461 ,877
Item12 59,2222 96,268 ,441 ,877
Item13 59,3111 95,901 ,494 ,876
Item14 59,2000 94,300 ,512 ,875
Item15 59,1111 99,237 ,283 ,881
Item16 59,0667 96,609 ,397 ,879
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Item17 59,3778 95,968 ,511 ,875
Item18 59,1333 98,345 ,408 ,878
Item19 59,4444 96,616 ,493 ,876
Item20 59,4222 96,022 ,621 ,873
Item21 59,4000 95,700 ,554 ,874
Item22 59,2000 89,755 ,685 ,869
Item23 59,1556 96,362 ,374 ,880
Item24 59,4000 101,109 ,183 ,884
C. Tabel Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja Sebelum Try Out
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,877 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 68,1667 131,362 ,456 ,873
Item2 68,3000 126,315 ,685 ,868
Item3 68,1500 130,977 ,479 ,872
Item4 68,5000 131,237 ,402 ,874
Item5 68,2000 128,773 ,479 ,872
Item6 68,3167 126,491 ,679 ,868
Item7 68,3333 127,819 ,496 ,872
Item8 68,5500 129,709 ,505 ,872
Item9 68,1500 127,621 ,534 ,871
Item10 68,2667 134,572 ,201 ,879
Item11 68,0500 134,760 ,206 ,878
Item12 68,0833 132,383 ,407 ,874
Item13 68,0667 141,012 -,118 ,885
Item14 68,3667 134,236 ,213 ,879
Item15 68,1333 127,643 ,533 ,871
Item16 68,3167 130,627 ,387 ,874
Item17 68,3000 127,773 ,493 ,872
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Item18 68,1000 132,566 ,395 ,874
Item19 68,2833 137,969 ,048 ,881
Item20 68,3167 130,898 ,364 ,875
Item21 68,4167 131,129 ,367 ,875
Item22 68,3500 127,994 ,513 ,871
Item23 68,0167 129,576 ,500 ,872
Item24 68,3833 129,156 ,472 ,872
Item25 68,0167 129,271 ,517 ,871
Item26 68,3833 130,884 ,405 ,874
Item27 68,3167 129,406 ,448 ,873
Item28 68,3000 127,705 ,519 ,871
Item29 68,1167 134,783 ,211 ,878
Item30 68,1500 130,570 ,661 ,870
D. Tabel Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja Setelah Try Out
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,891 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 47,5556 83,116 ,554 ,872
Item2 47,5111 85,119 ,436 ,876
Item3 47,6000 84,518 ,526 ,873
Item4 47,5778 82,477 ,622 ,870
Item5 47,5778 86,613 ,371 ,878
Item6 47,6889 81,946 ,592 ,871
Item7 47,3778 84,377 ,487 ,874
Item8 47,7111 87,074 ,277 ,881
Item9 47,5556 82,662 ,686 ,869
Item10 47,4889 84,801 ,543 ,873
Item11 47,7111 85,256 ,417 ,876
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Item12 47,5556 85,389 ,640 ,872
Item13 47,6889 87,037 ,324 ,879
Item14 47,2889 87,619 ,304 ,879
Item15 47,6667 83,545 ,458 ,875
Item16 47,5556 84,616 ,398 ,877
Item17 47,6000 84,155 ,490 ,874
Item18 47,7556 82,643 ,512 ,873
Item19 47,4889 84,074 ,505 ,874
Item20 47,4889 83,801 ,488 ,874
Item21 47,6667 83,364 ,499 ,874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
A. Uji Beda Mean Empirik Dan Mean Teoritik Sikap Terhadap K3 Dan
Stres Kerja
a. Mean Empirik
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Sikap
terhadap
K3
45 61,84 10,220 1,524
One-Sample Test
Test Value = 60
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Sikap Terhadap
K3 40,593 44 ,000 61,844 58,77 64,91
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Stres
Kerja 45 49,93 9,559 1,425
One-Sample Test
Test Value = 52,5
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Stres Kerja 35,040 44 ,000 49,933 47,06 52,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Mean Teoritis
1) Skala Sikap Terhadap K3
Jumlah Item : 24
Nilai Minimum : 24 x 1 = 24
Nilai Maximum : 24 x 4 = 96
Rentang Nilai : 24 - 96
Jarak : 96 – 24 = 72
Mean Teoritik : (min+max)/2 = (24+96)/2 = 60
2) Skala Stres Kerja
Jumlah Item : 21
Nilai Minimum : 21 x 1 = 21
Nilai Maximum : 21 x 4 = 84
Rentang Nilai : 21 - 84
Jarak : 84 – 21 = 63
Mean Teoritik : (min+max)/2 = (21+84)/2 = 52,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
A. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Stres Kerja ,078 45 ,200* ,991 45 ,982
Sikap terhadap K3 ,069 45 ,200* ,963 45 ,164
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
B. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Stres *
Sikap_K3
Between
Groups
(Combined) 3352,717 29 115,611 2,596 ,027
Linearity 1362,589 1 1362,589 30,593 ,000
Deviation from
Linearity 1990,127 28 71,076 1,596 ,172
Within Groups 668,083 15 44,539
Total 4020,800 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
A. Uji Hipotesis
Correlations
Sikap_K3 Stres
Sikap_K3 Pearson Correlation 1 -,582**
Sig. (1-tailed) ,000
N 45 45
Stres Pearson Correlation -,582** 1
Sig. (1-tailed) ,000
N 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI