hubungan antara sikap terhadap keselamatan dan...

103
i HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN STRES KERJA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Progam Studi Psikologi Oleh: Linggasari Dyah Pramesti 129114119 PROGAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) DAN STRES KERJA PETUGAS PEMADAM

KEBAKARAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Progam Studi Psikologi

Oleh:

Linggasari Dyah Pramesti

129114119

PROGAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku

-Filipi 4:13

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan

Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi

manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan

Allah dari awal sampai akhir

-Pengkotbah 3:11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Trimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat, kuasa,

perlindungan, kekuatan, kelancaran, kesehatan, ketenangan, serta kemudahan

dalam proses menyelesaikan penelitian ini.

Untuk kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat serta doa, menjadi teman untuk berkeluh kesah dan berdebat sehingga memberikan saya motivasi

lebih untuk dapat menyelesaikan skripsi saya. Untuk kakak saya yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk bercerita, dan

untuk mas Andreas yang selalu memberi kekuatan dan selalu mendukung penuh langkah yang akan saya ambil.

Untuk keluarga, sahabat, dan teman-teman, yang selalu mendorong saya untuk

bisa cepat lulus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) DAN STRES KERJA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN

GUNUNGKIDUL

Linggasari Dyah Pramesti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan antara sikap terhadap Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul.

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara sikap terhadap K3 dengan stres kerja.

Responden dalam penelitian ini adalah 45 petugas pemadam kebakran Kabupaten Gunungkidul.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala sikap terhadap K3 dan skala stres kerja.

Skala sikap terhadap K3 dengan item sebanyak 24 memiliki reliabilitas sebesar α 0,900, sedangkan

skala stres kerja dengan jumlah item 21 memiliki reliabilitas sebesar α 0,891 diuji dengan

menggunakan metode reliabilitas Alpha Cronbach. Analisis data dilakukan dengan menggunakan

korelasi Pearson Product Moment karena data yang dianalisis berasal dari data yang terdistribusi

normal dan linear. Hasil analisis data menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar -0,582 dengan taraf

signifikansi 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada

hubungan negatif antara sikap terhadap K3 dan stres kerja, diterima.

Kata Kunci : sikap terhadap K3, stres kerja, petugas pemadam kebakaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

THE RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDE OF OCCUPATIONAL HEALTH

AND SAFETY (OHS) AND JOB STRESS OF FIREFIGHTERS IN

GUNUNGKIDUL DISTRICT

Linggasari Dyah Pramesti

ABSTRACT

This study aimed to find out the relationship between attitude of Occupational Health and Safety

(OHS) and job stress of firefighters in Gunungkidul District. The hypothesis proposed in this study

was there a negatif relationship between attitude of OHS and job stres. The respondents in this study

was 45 firefighters in Gunungkidul District. Collection data in this study used attitude of OHS scales

and job stress scales. The reliability of attitude of OHS with 24 items was α 0,900, whereas job stress

with 21 items has α 0,891 tested uisng Alpha Cronbach reliability. The analysis of data used Pearson

Product Moment correlation because the data obtained came from normal and linier data. The data

analysis shows the correlation (r) of -0,582 and 0,000 level of significance (p<0,05). According

to the result, the hypothesis that were was a negatif relationship between attitude of OHS and job

stress, was accepted.

Keywords:attitude of OHS, job stress, firefighter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu

memberikan kekuatan, kemudahan, kelancaran dan mujizat yang luar biasa dalam

penyelesaian tugas akhir ini. Karya ini memang jauh dari kata sempurna, namun

karya ini penulis kerjakan dengan sepenuh hati dan dapat terselesaikan berkat

bantuan doa dan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menguatkan saya disaat saya mulai

merasa lelah dan putus asa.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi.

3. Bapak P. Edi Suhartanto, M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi

4. Mbak P. Henreitta P.D.A.D.S., M.A., selaku dosen pembimbing skripsi.

Terimakasih ya mbak etta, sudah banyak membantu proses pengerjaan

skripsi, sudah dengan sabar membimbing dan memotivasi saya hingga

saya dapat menyelesaikan skripsi saya.

5. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

6. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si dan Bapak R.Timotius Hernawa.,

M.Psi., Psi. selaku dosen penguji skripsi atas bimbingan dan

masukannya selama ujian skripsi dan revisi skripsi.

7. Terimakasih kepada kedua orang tuaku, Bapak Supomo., S.Pd., M.Si,

dan Ibu Umbuk Wigati., S.E., M.Si yang selalu memberikan doa serta

dukungan. Menjadi teman untuk berbagi keluh kesah dan juga teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

untuk berdebat, sehingga saya lebih termotivasi dan menjadi pribadi

yang lebih kuat untuk menghadapi setiap permasalahan, terutama

selama proses pembuatan skripsi.

8. Mbak Lia yang selalu menjadi tempat ternyaman untuk bercerita

terutama kendala – kendala selama proses pembuatan skripsi. Yang

selalu memberikan semangat di titik terendahku, yang menjadi sumber

motivasiku bahwa aku sanggup untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Mas Andreas Surya Kusuma yang selalu sabar menghadapi luapan

emosi saat proses menyelesaikan skripsi ini. Yang selalu mendampingi

dan menenangkan disaat – saat sulitku.

10. Sahabatku di Fakultas Psikologi, Rizky Susilowati., S.Psi yang selalu

membantu dan mendukung selama proses menyelesaikan skripsi. Yang

selalu mengingatkanku dan menenangkanku disaat aku merasa tidak

yakin dan tidak percaya dengan diriku.

11. Teman – teman Fakultas Psikologi, Devi, Karin, Jeje, Ajeng dan semua

teman – teman angkatan 2012.

12. Teman – teman bimbingan Mbak Etta, Kak Betrik Amelia

Cahyaningrum., S.Psi, Kak Rara, Kak Ika, Kak Adri, Kak Clara, Gung

Is, Gede, Pamela, Benny, Kak Ayik, Kak Awang, Kak Lia, Ana, Kevin,

Rendy dan teman – teman lainnya yang menjadi teman menunggu saat

bimbingan.

13. Teman – temanku, Mbak Novi, Paulus, Dika, Lintang, Agyl yang selalu

memberikan semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii

HALAMAN MOTTO............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... vi

ABSTRAK.............................................................................................. vii

ABSTRACT............................................................................................ viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....... ix

KATA PENGANTAR............................................................................ x

DAFTAR ISI........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL................................................................................... xvi

DAFTAR BAGAN................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 11

1. Manfaat Teoretis.................................................................... 11

2. Manfaat Praktis...................................................................... 12

BAB II. LANDASAN TEORI............................................................... 13

A. Stres Kerja.............................................................................. 13

1. Definisi Stres Kerja.......................................................... 13

2. Gejala Stres Kerja............................................................ 14

3. Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja.......................... 15

B. Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...... 20

1. Definisi Sikap................................................................... 20

2. Komponen Sikap.............................................................. 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

3. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja..................... 23

4. Definisi Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan...... 24

Kerja

C. Petugas Pemadam Kebakaran................................................ 25

D. Dinamika Hubungan antara Sikap Terhadap ........................ 26

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Stres Kerja

E. Skema Penelitian.................................................................... 28

F. Hipotesis................................................................................. 29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................... 30

A. Jenis Penelitian....................................................................... 30

B. Variabel Penelitian................................................................. 30

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian............................... 30

1. Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja.......... 30

2. Stres Kerja........................................................................ 31

D. Subjek Penelitian.................................................................... 32

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data..................................... 32

1. Skala Sikap terhadap K3.................................................. 32

2. Skala Stres Kerja.............................................................. 33

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...................................... 35

1. Validitas........................................................................... 35

2. Seleksi Item...................................................................... 35

a. Skala Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan.... 36

Kerja

b. Skala Stres Kerja........................................................ 37

3. Reliabilitas........................................................................ 38

G. Metode Analisis Data............................................................. 39

1. Uji Asumsi.................................................................... 39

a. Uji Normalitas......................................................... 39

b. Uji Linearitas........................................................... 40

2. Uji Hipotesis.................................................................. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian................................................................. 41

B. Subjek Penelitian.......................................................................... 41

C. Deskripsi Data Penelitian............................................................. 42

D. Hasil Analisis Data....................................................................... 44

1. Uji Asumsi............................................................................. 44

a. Uji Normalitas.................................................................. 44

b. Uji Linearitas.................................................................... 45

2. Uji Hipotesis........................................................................... 46

E. Pembahasan.................................................................................. 47

BAB V. PENUTUP................................................................................. 51

A. Kesimpulan ................................................................................. 51

B. Keterbatasan Penelitian................................................................ 51

C. Saran ............................................................................................ 52

1. Bagi Subjek (Petugas Pemadam Kebakaran)......................... 52

2. Bagi Organisasi...................................................................... 52

3. Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 54

LAMPIRAN ........................................................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Sebelum Uji Coba.... 33

Tabel 2. Distribusi Item Skala Stres Kerja Sebelum Uji Coba................ 34

Tabel 3. Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Setelah Uji Coba...... 37

Tabel 4. Distribusi Item Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba.................. 38

Tabel 5. Deskripsi Rentang Usia Subjek................................................. 42

Tabel 6. Deskripsi Rentang Lama Bekerja Subjek.................................. 42

Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja.. 43

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas.................................................................. 45

Tabel 9. Uji Linearitas.............................................................................. 46

Tabel 10. Hasil Uji Korelasi Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja............ 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Skema Penelitian....................................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Try Out Penelitian...................................................... 59

Lampiran 2. Reliabilitas Skala................................................................. 71

Lampiran 3. Deskripsi Subjek.................................................................. 77

Lampiran 4. Uji Asumsi........................................................................... 80

Lampiran 5. Hipotesis.............................................................................. 82

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian............................................................. 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan suatu wilayah perkotaan telah membawa sejumlah

persoalan penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota

maupun berkembangnya berbagai kawasan seperti kawasan hunian, industri dan

perdagangan. Ironisnya kondisi ini ternyata juga membawa konsekuensi logis

tersendiri, seperti adanya ancaman terhadap bahaya kebakaran (Shafwani,

2012). Adapun lembaga yang berwenang untuk menanggulangi kebakaran yang

terjadi adalah institusi pemadam kebakaran (Ridley, 2008).

Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat (rescue workers)

lainnya merupakan pekerjaan dengan resiko stres yang tinggi karena

berhubungan dengan berbagai kejadian yang bersifat traumatis sebagai bagian

dari pekerjaannya (Afrianti, 2011). Menurut Dewi (2013), dalam melaksanakan

tugasnya, petugas pemadam kebakaran terlibat dalam ancaman terhadap

kecelakaan, ketakutan akan kematian dan kesulitan emosional yang

berhubungan dengan gambaran hilangnya nyawa atau harta benda mereka saat

menyaksikan api. Selain itu, ketika menjalankan tugasnya, petugas pemadam

kebakaran juga harus mengikuti komando yang ketat dari pimpinan, namun di

sisi lain mereka harus mampu membuat keputusan yang kritis ketika merespon

keadaan yang mendesak. Keadaan seperti inilah yang dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

tekanan dan memungkinkan munculnya stres saat menjalankan tugas (Landen,

2008).

Peneliti telah melakukan wawancara pada hari Sabtu, 17 September 2016

dengan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Dalam

wawancara tersebut, salah satu petugas mengungkapkan bahwa pemadam

kebakaran Kabupaten Gunungkidul memiliki waktu bekerja selama 24 jam

penuh. Walaupun dengan sistem kerja shift, jika dalam keadaan darurat dan

mendesak seperti terjadi kebakaran, maka petugas pemadam kebakaran yang

sedang tidak bertugas pun juga harus tetap bersiap jika sewaktu – waktu

dibutuhkan. Menurut Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, salah

satu kendala yang dihadapi saat melaksanakan tugas adalah masalah keadaan

geografis. Belum adanya pos pembantu membuat pemadam kebakaran

Kabupaten Gunungkidul harus lebih siaga jika terjadi kebakaran di lokasi yang

cukup jauh dari kantor pemadam kebakaran. Selain itu, salah satu petugas

pemadam kebakaran mengungkapkan jika mereka tidak hanya dituntut untuk

siaga namun juga menguasai medan dan daerah - daerah di Gunungkidul untuk

mempercepat tindakan jika ada kondisi yang darurat.

Menurut Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 211 Tahun 2008 tentang

pembentukan, susunan organisasi, kedudukan, dan tugas unit pelaksana teknis

pemadam kebakaran, dikatakan bahwa UPT Pemadam Kebakaran merupakan

unsur pelaksanaan tugas teknis pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik,

Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan Bencana. UPT Pemadam

Kebakaran tersebut mempunyai tugas menyelenggarakan penanggulangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

terhadap ancaman bencana kebakaran. Menurut Kepala UPT Pemadam

Kebakaran Kabupaten Gunungkidul, selain bertanggungjawab terhadap

bencana kebakaran, petugas pemadam kebakaran juga berkontribusi terhadap

tugas lain yang berkaitan dengan bencana yang terjadi di Kabupaten

Gunungkidul dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul. Selain berperan dalam

penanggulangan bencana, petugas pemadam kebakaran juga sering melakukan

pelatihan dasar tentang penanganan kebakaran kepada suatu kelompok atau

instansi di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Menurut kepala UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Gunungkidul

melalui wawancara pada hari Sabtu, 17 September 2016, sepanjang tahun 2016

terjadi sebanyak 51 kasus kebakaran di Gunungkidul. Dari 51 kasus tersebut,

10 kasus diantaranya terjadi keterlambatan penanganan karena letaknya yang

cukup jauh dari kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Bahkan

berdasarkan wawancara dengan salah satu petugas pemadam kebakaran

Kabupaten Gunungkidul pada hari Jumat, tanggal 17 Februari 2017 diperoleh

informasi bahwa pada hari Selasa, 24 Januari 2017 sempat terjadi dua kebakaran

dalam satu hari di lokasi yang berjauhan, yaitu di Desa Ngeposari Kecamatan

Semanu dan di Desa Serut Kecamatan Gedangsari. Dikatakan bahwa kebakaran

awalnya terjadi di Desa Ngeposari Kecamatan Semanu, namun sebelum sampai

di tempat kejadian, tim pemadam kebakaran kembali menerima laporan bahwa

telah terjadi kebakaran juga di Desa Serut Kecamatan Gedangsari karena arus

pendek listrik. Karena lokasi yang cukup berjauhan dan kejadian kebakaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

hampir terjadi di waktu bersamaan, petugas pemadam kebakaran sempat

kekurangan anggota hingga harus memanggil petugas pemadam kebakaran

yang sedang tidak berjaga.

Berdasarkan wawancara dengan petugas pemadam kebakaran Kabupaten

Gunungkidul pada hari Sabtu, 17 September 2016 diperoleh informasi bahwa

petugas pemadam kebakaran seringkali merasa cemas dan tidak tenang bahkan

ketika mereka berada di rumah. Hal ini karena mereka merasa tetap memiliki

tanggung jawab walaupun mereka berada di rumah dan harus siap jika

dibutuhkan walaupun tidak sedang bertugas shift. Salah satu petugas bahkan

mengatakan bahwa ia sering kali merasa sulit tidur karena takut jika tiba – tiba

ia dibutuhkan. Para petugas sendiri sadar bahwa pekerjaan mereka sangat

beresiko tinggi, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab lebih dalam

bekerja karena berkaitan dengan nyawa orang lain. Mereka mengatakan bahwa

petugas pemadam kebakaran tidak hanya bertugas memadamkan api saja, tapi

juga menyelamatkan nyawa orang lain. Besarnya resiko pekerjaan yang

dihadapi tersebut menimbulkan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran.

Stres kerja merupakan suatu proses yang menyebabkan orang merasa

sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaannya, tempat kerja atau situasi

kerja tertentu (Retnaningtyas, 2005). Stres dapat muncul saat karyawan tidak

mampu memenuhi tuntutan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab,

kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas

untuk menjalankan pekerjaan, serta tugas yang saling bertentangan (Setyanto,

2015). Stres kerja merupakan suatu kondisi dari hasil penghayatan subjektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

individu yang dapat berupa interaksi antara individu dan lingkungan kerja yang

dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisiologis dan sikap

individu (Wijono, 2010). Stres yang terlalu besar dapat mempengaruhi

kemampuan individu dalam menghadapi lingkungan, sehingga berkembang

berbagai macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja.

Kondisi ini terjadi karena karyawan akan lebih banyak menggunakan tenaganya

untuk melawan stres daripada melakukan tugas atas pekerjaannya (Rivai, 2009).

Menurut Sasono (2004), stres mempunyai dampak positif dan negatif.

Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat

fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja

karyawan. Stres pada tingkat rendah akan membuat karyawan merasakan stres,

akan tetapi stres yang dialami ini akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih

baik. Sedangkan dampak negatif dari stres tingkat yang tinggi adalah penurunan

pada kinerja karyawan yang drastis (Retnaningtyas, 2005).

Dalam jangka pendek, stres kerja yang dibiarkan begitu saja tanpa

mendapat penanganan yang serius dari pihak perusahaan menyebabkan

karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi sehingga karyawan

tidak dapat bekerja dengan optimal. Sedangkan dalam jangka panjang,

karyawan yang tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak mampu lagi

bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres dapat membuat

karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (turnover)

(Gaffar, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Menurut Robbin (2006), ada tiga faktor yang mempengaruhi stres kerja,

yaitu faktor individu, faktor lingkungan, dan faktor organisasi. Faktor individu

mencakup hubungan pribadi dan keluarga, masalah ekonomi dan yang terakhir

karakteristik kepribadian bawaan. Sedangkan faktor lingkungan dapat berupa

ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik, kemajuan teknologi, serta

terorisme. Faktor organisasi terdiri dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan

antar pribadi atau antar karyawan, dan kecocokan antara individu dan

organisasi. Cordes & Dougherly (dalam Marchelia, 2014) menambahkan, stres

kerja juga dipengaruhi oleh faktor yang dimiliki oleh karyawan, yaitu keahlian,

pengetahuan, kemampuan, kepribadian, nilai – nilai dan sikap terhadap

organisasi.

Sikap terhadap organisasi adalah perasaan positif atau negatif atau

keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari, dan diatur melalui

pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang

terhadap pekerjaan (Gibson, 2008). Sedikit berbeda dengan ahli sebelumnya

yang membahas tentang perasaan positif negatif atau keadaan mental, menurut

Notoatmojo (2005), sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak

dan juga merupakan pelaksanaan motif tertentu. Hal serupa juga dikemukakan

oleh Umam (2010) yang menyatakan bahwa sikap kerja merupakan tindakan

yang akan diambil karyawan dan segala sesuatu yang harus dilakukan karyawan

tersebut yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Sikap memiliki tiga komponen, yaitu komponen kognitif, komponen

afektif, dan komponen konatif (Notoatmojo, 2007). Komponen kognitif

merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.

Komponen afektif yaitu perasaan yang menyangkut aspek emosional.

Sedangkan komponen konatif adalah aspek kecenderungan berperilaku tertentu

sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

Blum & Nylon (dalam Sulistyanto, 2013) sikap seseorang dipengaruhi

oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang

berasal dari dalam diri meliputi emosional, psikologis terhadap pekerjaan,

kedekatan dengan rekan kerja, dan kenyamanan yang tercipta dari diri sendiri.

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar yang sangat

berperan dalam pembentukan sikap seseorang. Faktor eksternal ini meliputi

kondisi pekerjaan, hubungan kerja, lingkungan kerja, fasilitas dalam bekerja,

serta rasa aman yang timbul dari keselamatan dan kesehatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja termasuk salah satu program

pemeliharaan yang ada di perusahaan. Pelaksanaan program keselamatan dan

kesehatan kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan untuk

menciptakan sistem keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur

manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam

rangka mengurangi kecelakaan. Keselamatan kerja menurut Mondy dan Noe

(2005) adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh

kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,

ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian

alat tubuh, penglihatan dan pendengaran. Kesehatan kerja adalah kebebasan

dari kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam

lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,

lingkungan yang dapat membuat stres dalam bekerja (Mondy, 2008).

Menurut Kepala UPT, Petugas pemadam kebakaran Kabupaten

Gunungkidul sendiri memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang

berlaku. Pertama, ketika mendapatkan laporan dari masyarakat, petugas

pemadam kebakaran harus menanyakan secara detail mengenai lokasi kejadian

dan petunjuk menuju lokasi tersebut, serta apakah lokasi tersebut dapat

dijangkau oleh truk pemadam kebakaran atau tidak. Setelah itu, petugas

pemadam kebakaran yang sedang piket harus langsung berangkat menuju lokasi

kejadian dengan mengenakan atribut lengkap yaitu pakaian yang dikenakan di

lapangan, serta memilih mobil pemadam kebakaran berdasarkan kebutuhan dan

memilih rute terdekat menuju lokasi. Penyampaian informasi kejadian,

dilakukan oleh petugas pemadam kepada kepala seksi pemadam kebakaran,

diteruskan kepada kepala pelaksana. Hal ini dilakukan untuk menginformasikan

dan bekerja sama dengan Polsek setempat. Ketika sampai di lokasi kejadian,

petugas pemadam kebakaran melapor kepada kepala seksi dan diteruskan

kepada kepala pelaksana dengan terlebih dahulu membuat keputusan apakah

kebakaran tersebut mampu ditangani oleh petugas yang sedang piket tersebut

atau tidak. Jika tidak mampu ditangani atau api terlalu besar, maka petugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

melapor kepada kasi untuk meminta bantuan. Setelah pemadaman selesai,

petugas melapor kepada pihak yang berwenang (kades, polsek, dukuh, dll) dan

memastikan bahwa tidak ada peralatan yang tertinggal. Petugas kembali ke pos

pemadam kebakaran dan mengecek bahan bakar kendaraan, serta peralatan

pemadam kebakaran. Setelah itu, petugas melapor kepada kepala seksi bahwa

tugas telah selesai.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2007 tantang

pakaian Dinas Aparatur Pemadam Kebakaran, pada pasal 11 dijelaskan bahwa

pakaian kerja penyelamat atau rescue terdiri atas baju penyelamat warna jingga

lengan panjang, celana panjang warna jingga yang memiliki 4 buah lus besar

dimana pada ujung lus sebelah depan memiliki dua tali ikatan, jaket penyelamat

tahan panas warna jingga lengan panjang, celana panjang tahan panas dengan

suspender, serta pakaian tahan api yang terdiri dari baju dan celana tahan api,

sarung tangan, helm, dan sepatu tahan api.

Hal tersebut bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Berdasarkan

wawancara pada tanggal 17 September 2016 yang telah dilakukan oleh peneliti

terhadap 18 petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul, sebanyak 6

petugas mengatakan bahwa mereka selalu berusaha untuk melakukan tugas

sesuai SOP yang ada, namun 12 diantaranya mengatakan bahwa mereka

terkadang tidak bekerja sesuai SOP yang berlaku, seperti tidak selalu

mengenakan semua atribut yang telah dijelaskan di atas. Beberapa petugas

tersebut mengaku bahwa mereka lebih merasa nyaman bertugas tanpa

mengenakan pakaian tahan api karna terasa terlalu tebal. Dari perilaku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

kurang mematuhi peraturan yang telah dibuat tersebut, seorang petugas

pemadam kebakaran mengaku pernah terluka karena tidak menggunakan

sarung tangan tahan api pada saat memadamkan api pada area pasar di daerah

Gunungkidul. Selain itu, petugas yang lainnya juga pernah terluka terkena

pecahan kaca pada saat bertugas karena tidak menggunakan jaket tebal yang

telah disediakan. Hal tersebut sempat membuat mereka merasa kawatir dan

cemas karena mereka sebisa mungkin harus tetap meneruskan pekerjaan mereka

walaupun sedang terluka. Fakta di lapangan tersebut menunjukkan bahwa

petugas pemadam kebakaran Kabupaten Gunungkidul belum memiliki sikap

positif terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Sikap positif terhadap K3 membuat seseorang juga berperilaku positif

pula terhadap usaha – usaha peningkatan K3 yang berdampak pada makin

kecilnya angka kecelakaan dan terjaminnya keselamatan para pekerja. Sikap

positif dan sikap negatif dari dalam diri individu tentang K3 akan berpengaruh

terhadap kesiapan individu tersebut untuk melakukan suatu pekerjaan

(Endroyo, 2010). Petugas pemadam kebakaran merupakan salah satu pekerjaan

dengan tingkat resiko yang tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas

pemadam kebakaran yang memiliki sikap yang positif terhadap K3 akan

menggunakan alat pelindung diri lengkap dan terhindar dari resiko kecelakaan

maupun gangguan kesehatan (Shafwani, 2012). Petugas pemadam kebakaran

yang memiliki sikap positif akan memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi

ketika bertugas. Petugas pemadam kebakaran yang telah menggunakan

peralatan yang lengkap dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

keselamatan akan mampu menghadapi tekanan – tekanan yang timbul pada saat

bekerja (Ridley, 2008).

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai

berikut : “apakah terdapat hubungan antara sikap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja petugas pemadam kebakaran Kabupaten

Gunungkidul?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan stress kerja petugas pemadam

kebakaran Kabupaten Gunungkidul.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu

pengetahuan dan sumbangan informasi bagi penelitian – penelitian lain,

terutama di ranah psikologi industri dan organisasi mengenai sikap terhadap

K3 dan stres kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk unit

Pemadam Kebakaran mengenai sikap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja.

b. Bagi Subjek Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi subjek

mengenai sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

stres kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Stres Kerja

1. Definisi Stres Kerja

Menurut Luthans (dalam Manurung, 2012), stres merupakan

suatu tanggapan untuk menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh

perbedaan individual atau proses psikologis, yakni suatu konsekuensi

dari setiap tindakan ekstern (lingkungan), situasi atau peristiwa yang

banyak menggunakan tuntutan psikologis dan fisik terhadap seseorang.

Mendukung pernyataan tersebut, menurut (Kreitner, 2007), stres

merupakan suatu respons yang adaptif dihubungkan oleh karakteristik

atau proses psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari

setiap tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan

tuntutan psikologis atau fisik khusus seseorang.

Stres merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau

dapat mengganggu (Nur, 2013). Berbeda dengan pernyataan

sebelumnya yang membahas tentang kondisi yang tidak menyenangkan,

Ivancevich, dkk (2007) mendefinisikan stres kerja dapat digambarkan

sebagai perasaan tegang, gelisah atau khawatir, semua perasaan

merupakan manifestasi dari pengalaman stres, sesuatu yang terprogram

untuk mempersepsikan ancaman yang timbul dalam dunia kerja yang

dapat menimbulkan hasil yang postif maupun negatif. Sedikit berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

dengan ahli sebelumnya yang membahas tentang perasaan tegang,

Handoko (dalam Wartono, 2015) mengatakan bahwa stres sebagai

kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan

kondisi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Mendukung

pernyataan tersebut, menurut Rivai dan Mulyadi (2012), stres kerja

merupakan suatu kondisi ketegangan yang dapat berpengaruh terhadap

emosi, proses berpikir, dan keterpaksaan individu dalam menanggapi

kondisi yang melampaui kemampuannya terhadap suatu tuntutan

eksternal (lingkungan).

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres kerja

merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan yang berasal dari

tempat kerja dan merupakan konsekuensi dari tindakan eksternal,

situasi, atau peristiwa yang dapat menimbulkan hasil positif maupun

negatif.

2. Gejala Stres Kerja

Menurut Robbins (2008) gejala stres umumnya digolongkan menjadi

tiga yaitu :

a. Gejala Fisiologis

Gejla fisiologis merupakan gejala awal yang dapat diamati, terutama

dalam penelitian medis dan ilmu kesehatan. Stres dapat

mengakibatkan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju

detak jantung dan pernapasan, meningkatkan tekanan darah,

menimbulkan sakit kepala serta menyebabkan serangan jantung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

b. Gejala Psikologis

Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan

pekerjaan, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah,

kebosanan dan suka menunda - nunda pekerjaan. Ketika orang

ditempatkan dalam pekerjaan dengan tuntutan yang banyak dan

saling bertentangan, atau dimana ada ketidakjelasan tugas,

wewenang, dan tanggung jawab pada karyawan, maka stres dan

ketidakpuasan akan meningkat.

c. Gejala Perilaku

Stres yang dikaitkan dengan perilaku berkaitan dengan perubahan

dalam produktivitas, absensi, kemangkiran, dan tingkat keluarnya

karyawan. Selain itu juga perubahan dalam kebiasaaan makan,

merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah an gangguan

tidur.

3. Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja

Menurut Robbins (2006) ada beberapa penyebab stres dalam pekerjaan,

yaitu :

a. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat menciptakan stres pada sebagian besar

karyawan, yaitu:

1) Ketidakpastian Ekonomi

Ketidak pastian harga barang yang cenderung untuk terus naik

sedangkan kenaikan gaji karyawan tidak terlalu signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

dengan kenaikan harga barang dan bahkan gaji karyawan

cenderung tetap hal inilah yang akan membuat karyawan

menjadi stres karena kebutuhan pokoknya tidak tercukupi.

2) Ketidakpastian Politik

Situasi politik yang tidak menentu seperti yang ada di Indonesia,

banyaknya demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas

dengan keadaan mereka. Kejadian tersebut seringkali membuat

orang merasa tidak nyaman. Seperti penutupan jalan karena

demo atau angkutan umum yang mogok beroperasi yang dapat

membuat karyawan terlambat untuk bekerja.

3) Kemajuan Teknologi

Dengan kemajuan teknologi yang pesat maka banyak inovasi

baru yang lebih canggih bermunculan. Hal tersebut tentunya

dapat membuat ketrampilan dan pengalaman seorang karyawan

menjadi berkurang dari waktu ke waktu, sehingga karyawan

harus mempelajari dari awal dan selalu menyesuaikan diri

dengan hadirnya teknologi – teknologi baru. Oleh karena itu

ketidakpastian teknologi merupakan tipe ketiga yang dapat

menyebabkan stres.

b. Faktor Organisasi

Banyak sekali faktor dalam organisasi yang dapat menimbulkan

stres. Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan

tugas dalam suatu kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

berlebihan, atasan yang terlalu menuntut dan kurang peka, dan rekan

kerja yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh tersebut

dapat dikategorikan menjadi beberapa faktor, yaitu:

1) Tuntutan Tugas

Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan

atau tekanan untuk mengerjakan tugasnya secara baik dan

benar.

2) Tuntutan Peran

Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan

pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang

dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran menciptakan

harapan-harapan yang sulit bahkan hampir tidak bisa

direalisasikan. Kelebihan peran dapat terjadi bila karyawan

dituntut untuk melakukan pekerjaan lebih dengan waktu yang

kurang. Ketidakjelasan peran dapat terjadi bila harapan peran

tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak paham

mengenai apa yang harus dikerjakan.

3) Tuntutan Antar Pribadi

Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh

karyawan lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan,

dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan

stres yang cukup besar, terkhusus diantara para karyawan

dengan kebutuhan sosial yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

4) Struktur Organisasi

Struktur organisasi menentukan tingkat diferensiasi

(pembedaan) dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan

serta dimana keputusan tersebut diambil. Aturan yang

berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam pengambilan

keputusan pada karyawan dapat menimbulkan stres bagi

karyawan karena kebijakan yang sepihak.

5) Kepemimpinan Organisasi

Menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior

organisasi. Beberapa pejabat eksekutif membuat keputusan

yang dapat menciptakan suatu ketegangan, rasa takut dan

kecemasan karyawan yang membangun tekanan yang tidak

realistis untuk berprestasi dalam jangka pendek, memaksakan

pengawasan yang ketat, dan secara rutin memecat karyawan

yang tidak dapat mengikutinya.

6) Tahap Hidup Organisasi

Organisasi berjalan melalui suatu siklus, didirikan, tumbuh dan

menjadi dewasa dan akhirnya merosot. Suatu tahap kehidupan

organisasi yaitu, dimana mencakup empat tahap tersebut.

Menciptakan masalah dan tekanan yang berbeda untuk para

karyawan. Tahap pendirian dan kemerosotan menjadi tahap

yang penuh dengan stres. Yang pertama, didirikan oleh besarnya

keinginan dan ketidakpastian. Pemberhentian dan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

perangkat ketidakpastian yang berbeda. Stres cenderung paling

kecil terjadi dalam tahap dewasa, dimana ketidakpastian berada

pada titik terendah.

7) Kecocokan antara Individu dan Organisasi (Person –

Organitation fit).

Kecocokan antara individu dan organisasi mengacu pada faktor

– faktor yang dimiliki oleh karyawan, yaitu keahlian,

pengetahuan, kemampuan, kepribadian, nilai – nilai dan sikap

terhadap organisasi. Kecocokan antara karyawan dan

perusahaan sangat penting agar pekerjaan yang dilakukan lebih

maksimal, sehingga perusahaan dan karyawan sama - sama

mendapatkan kepuasan (Cordes & Dougherly, dalam

Marchelia, 2014).

c. Faktor Individual

Faktor individual mencakup kehidupan pribadi karyawan, terutama

faktor - faktor yang berkaitan dengan isu keluarga, masalah ekonomi

pribadi, serta karakteristik kepribadian bawaan.

1) Masalah Keluarga

Robbins (2006) menjelaskan keluarga, secara konsisten

menunjukkan bahwa orang menganggap hubungan pribadi dan

keluarga sebagai sesuatu yang berharga. Kesulitan pernikahan,

pecahnya suatu hubungan dan kesulitan disiplin pada anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

merupakan contoh dari masalah hubungan yang menciptakan

stres bagi para karyawan dan terbawa ke tempat kerja.

2) Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi diciptakan oleh individu yang tidak dapat

mengelola sumber daya keuangan mereka. Sumber daya

keuangan karyawan merupakan satu contoh kesulitan pribadi

yang dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu

perhatian karyawan terhadap pekerjaannya.

3) Kepribadian

Menurut Robbins (2006) suatu faktor individual penting yang

mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderungan dasar dari

seseorang.

B. Sikap Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

1. Definisi Sikap

Menurut Fishbein (dalam Ali, 2006), sikap adalah predisposisi

emosional yang dipelajari untuk merespons secara konsisten terhadap

suatu objek. Sedikit berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang

membahas tentang predisposisi emosional, menurut Sarwono (2009),

sikap merupakan perasaan senang, tidak senang, atau perasaan biasa –

biasa saja yang mempengaruhi individu untuk merespon terhadap objek

tertentu. Berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang mengatakan

tentang perasaan, Kreitner (2005) mendefinisikan sikap sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

kecenderungan merespon sesuatu secara konsisten untuk mendukung

ataupun tidak mendukung dengan cara memperhatikan objek tertentu.

Notoatmodjo (2010) mengungkapkan sikap merupakan kesiapan

atau kesediaan untuk bereaksi atau merespon suatu stimulus atau objek.

Hal serupa juga diungkapkan Harsono (2000) yang menyatakan bahwa

sikap merupakan suatu kecenderunan untuk bereaksi dengan cara

tertentu terhadap situasi yang akan di hadapi.

Sedikit berbeda dengan pernyataan tersebut, Robbins (2007),

mengungkapkan bahwa sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik

yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek,

individu, ataupun peristiwa. Mendukung pernyataan tersebut, Eagle dan

Chaiken (dalam Wawan, dkk, 2010) menyatakan bawa sikap merupakan

hasil evaluatif terhadap objek, yang diekspresikan kedalam proses

kognitif, afektif (emosi), dan perilaku. Orang yang memiliki sikap

positif terhadap suatu objek psikologi apabila ia suka (like) akan

memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan

memiliki sikap negative terhadap objek psikologi bila tidak suka

(dislike) akan memiliki sikap yang unfavorable terhadap objek

psikologi. (Ahmadi dalam Aditama, 2013).

Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap

merupakan kecenderungan respon terhadap suatu objek yang muncul

berdasarkan hasil evaluasi, yang diekspresikan kedalam proses kognitif,

afektif (emosi), dan perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

2. Komponen Sikap

Menurut Azwar (2012) ,dan Siegel dalam (Dewi, dkk, 2008) struktur

sikap dibedakan atas 3 komponen yang saling menunjang, yaitu:

a. Komponen Kognitif (Cognitive)

Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai

oleh individu pemilik sikap. Komponen kognitif berisi ide, persepsi,

dan kepercayaan stereotype yang dimiliki individu mengenai

sesuatu dapat disamarkan penanganan (opini) terutama apabila

menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversal.

b. Komponen Afektif (Affective)

Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh - pengaruh yang mungkin mengubah

sikap seseorang. Komponen afektif disamakan dengan perasaan

yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

c. Komponen Konatif (Behavioral)

Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan

berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi

terhadap sesuatu dengan cara - cara tertentu dan berkaitan dengan

objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa

sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

3. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya

untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat

kerja yang pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan antara keselamatan

dan kesehatan (Endroyo, 2006). Sama dengan itu, menurut Yusra

(2008), Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 adalah suatu sistem

program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya

pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat

hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal – hal

yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat

hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal yang demikian.

Husni (2005) menyatakan terdapat empat tujuan kesehatan kerja,

yaitu:

a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang

setinggi – tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial.

b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan

yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.

c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan dengan tenaga kerja.

d. Meningkatkan produktivitas.

Keselamatan dan kesehatan kerja harus ditanamkan pada diri

masing – masing individu karyawan dengan penyuluhan dan

pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan

kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat,

produktivitas menurun, dan biaya pengobatan semakin besar yang

dapat menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan

(Hasibuan, 2000).

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Keselamatan

dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan upaya yang dilakukan oleh

instansi atau organisasi untuk menekan serta mencegah resiko

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat suatu

pekerjaan di lingkungan kerja.

4. Definisi Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sikap merupakan kecenderungan respon terhadap suatu objek

yang muncul berdasarkan hasil evaluasi, yang diekspresikan kedalam

proses kognitif, afektif (emosi), dan perilaku.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 yaitu upaya yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menekan serta mencegah resiko

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat suatu

pekerjaan di lingkungan kerja.

Dari definisi sikap dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

maka dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap K3 yaitu kecenderungan

respon yang muncul berdasarkan hasil evaluasi yang akan diambil

terkait dengan upaya yang dilakukan instansi atau organisasi untuk

menekan serta mencegah resiko timbulnya kercelakaan kerja dan

penyakit yang timbul akibat suatu pekerjaan di lingkungan kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

C. Petugas Pemadam Kebakaran

Pemadam kebakaran adalah pekerjaan dengan risiko tinggi berupa

luka-luka dan penyakit akibat kerja yang dapat mengakibatkan cacat dan

kematian. Fakta bahwa lingkungan kerja selama keadaan darurat dan tak

terduga serta petugas pemadam kebakaran yang tidak siap untuk setiap

kemungkinan, membutuhkan pengalaman pelatihan dan pendidikan serta

pengembangan alat pelindung diri untuk melindungi petugas pemadam

kebakaran dari bahaya dan risiko pekerjaannya (ILO dalam Shafwani,

2012). Sama dengan itu, (Andriyan, 2011) mengatakan bahwa pekerjaan

pemadam kebakaran merupakan pekerjaan yang mengandung risiko kerja

sangat tinggi berupa kecelakaan kerja yang berakibat fatal seperti cacat

permanen bahkan kematian. Selain itu, saat menjalankan tugas di lapangan,

pasukan pemadam kebakaran sering mengalami gangguan-gangguan

kesehatan. Gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja tersebut diakibatkan

kondisi lingkungan kerja yang memiliki bahaya (hazard) tinggi.

Tugas petugas pemadam kebakaran tak hanya sekedar

memadamkan api, namun juga dituntut untuk mampu melakukan

pencegahan dan penyelamatan, yaitu dengan cara memberikan sosialisasi

kepada masyarakat dan juga rutin melakukan simulasi penanggulangan

bahaya kebakaran. Seorang petugas pemadam kebakaran juga dituntut

untuk dapat melakukan upaya penyelamatan terhadap makhluk hidup dan

juga benda (Amiranti, 2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

D. Dinamika Hubungan antara Sikap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dan Stres Kerja

Sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan

maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, ataupun peristiwa.

Dimana hal tersebut mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang

sesuatu (Robbins, 2007). Sikap dapat mempengaruhi seseorang untuk

menentukan keputusan yang akan diambil oleh individu tersebut. Sikap

kerja seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal berasal dari dalam diri yang meliputi emosional, psikologis

terhadap pekerjaan, kedekatan dengan rekan kerja dan kenyamanan yang

tercipta dari dalam diri sendiri. Sedangkan faktor eksternal merupakan

faktor yang berasal dari luar yang berperan dalam pembentukan sikap

seseorang. Faktor eksternal meliputi kondisi pekerjaan, hubungan kerja,

lingkungan kerja, fasilitas kerja, serta rasa aman yang timbul dari

keselamatan dan kesehatan kerja (Blum and Nylon, 2008).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan upaya yang

dilakukan oleh organisasi untuk menekan serta mencegah resiko timbulnya

kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat suatu pekerjaan di

lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja harus ditanamkan pada

diri masing – masing individu karyawan dengan penyuluhan dan pembinaan

yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi

dirinya maupun untuk perusahaan. Penanaman K3 dalam diri masing –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

masing individu karyawan mempengaruhi pembentukan sikap terhadap K3

pada karyawan tersebut.

Sikap positif terhadap K3 akan membuat seseorang berperilaku

positif pada usaha – usaha peningkatan K3 yang akan menekan angka

kecelakaan kerja dan terjaminnya keselamatan para pekerja. Petugas

pemadam kebakaran yang memiliki sikap kerja yang positif terhadap K3

akan menggunakan alat pelindung diri lengkap dan terhindar dari resiko

kecelakaan maupun gangguan kesehatan. Petugas pemadam kebakaran yang

memiliki sikap positif tersebut akan memiliki rasa kepercayaan diri yang

tinggi, sehingga memiliki kesiapan dalam bertugas. Sedangkan memiliki

sikap negatif terhadap K3 akan membuat seseorang berperilaku negatif

terhadap usaha – usaha peningkatan K3 yang dapat menimbulkan stres

dalam bekerja dan juga memperbesar resiko terjadinya kecelakaan kerja

(Endroyo, 2010). Petugas pemadam kebakaran yang memiliki sikap kerja

negatif terhadap K3 akan mengabaikan kelengkapan peralatan pelindung

diri, serta tidak melakukan tugas sesuai dengan prosedur keselamatan yang

ada, sehingga tidak memiliki kesiapan dalam bertugas. Hal tersebut dapat

menimbulkan stres kerja.

Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang dapat

berpengaruh terhadap emosi, proses berpikir, dan keterpaksaan individu

dalam menanggapi kondisi yang melampaui kemampuannya terhadap suatu

tuntutan eksternal atau lingkungan (Rivai dan Mulyadi, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

E. Skema Penelitian

Sikap terhadap K3

Sikap Positif Sikap Negatif

Perilaku yang ditunjukkan oleh

petugas pemadam kebakaran:

1. Menggunakan atribut

pemadam kebakaran

lengkap.

2. Melakukan tugas seusai

dengan prosedur

keselamatan yang ada.

3. Memiliki kepercayaan diri

dalam bertugas.

4. Memiliki keyakinan dalam

bertugas memadamkan api.

Perilaku yang ditunjukkan oleh

petugas pemadam kebakaran:

1. Tidak menggunakan atribut

pemadam kebakaran

lengkap.

2. Tidak melakukan tugas

sesuai dengan prosedur

keselamatan yang ada.

3. Tidak memiliki

kepercayaan diri dalam

bertugas.

4. Tidak memiliki keyakinan

dalam bertugas

memadamkan api.

Petugas pemadam kebakaran

merasa lebih siap untuk bekerja.

Petugas pemadam kebakaran

merasa tidak siap untuk bekerja.

Stres kerja rendah Stres kerja tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut : “ada hubungan negatif antara sikap terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan stres kerja pada petugas

pemadam kebakaran”. Semakin negatif sikap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3), maka semakin tinggi stres kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada

data – data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

(Azwar, 2009). Metode penelitian ini akan menggunakan metode korelasi,

yaitu metode yang melihat kecenderungan pola dalam suatu variabel

berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain, dengan kata

lain metode korelasi bertujuan untuk melihat hubungan dua variabel atau

lebih (Santoso, 2010).

B. Variabel Penelitian

Varibel bebas (independent) : Sikap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3).

Variabel tergantung (dependent) : Stres kerja.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sikap terhadap K3 yaitu kecenderungan respon yang muncul

berdasarkan hasil evaluasi yang akan diambil terkait dengan upaya yang

dilakukan instansi atau organisasi untuk menekan serta mencegah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

resiko timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat

suatu pekerjaan di lingkungan kerja. Sikap terhadap K3 disusun dengan

menggunakan skala sikap terhadap K3 yang disusun oleh peneliti. Skala

sikap terhadap K3 disusun berdasarkan komponen sikap yaitu

komponen kognitif, afektif, dan konatif. Hasil pengukuran dari sikap

terhadap K3 ditunjukkan dari skor total skala sikap terhadap K3.

Semakin tinggi skor total sikap terhadap K3 yang diperoleh

menunjukkan individu memiliki sikap yang semakin positif.

Sebaliknya, semakin rendah skor total menunjukkan individu memiliki

sikap yang semakin negatif.

2. Stres Kerja

Stres kerja merupakan suatu kondisi para petugas pemadam

kebakaran yang tidak menyenangkan yang berasal dari tempat kerja dan

merupakan konsekuensi dari tindakan eksternal, situasi, atau peristiwa

yang dapat berdampak positif maupun negatif. Stres kerja diukur

menggunakan skala stres kerja yang disusun oleh peneliti. Skala stres

kerja disusun berdasarkan tiga gejala stres kerja, yaitu gejala fisiologis,

psikologis, dan perilaku. Semakin tinggi skor total pada skala stres kerja,

semakin tinggi stres kerja. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada

skala stres kerja, semakin rendah stres kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini sebanyak 45 petugas pemadam

kebakaran yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Peneliti menggunakan

seluruh populasi. Hal ini dikarenakan jumlah subjek yang kurang dari 100,

sehingga lebih baik jika diteliti keseluruhan populasinya (Arikunto, 2006).

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Setiyadi,

2007).

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu dengan menyebarkan skala. Penyebaran skala akan dilakukan dengan

bertemu langsung dengan subjek. Skala yang akan disebar berisi pernyataan

berkaitan dengan sikap terhadap K3 dan stres kerja.

1. Skala Sikap terhadap K3

Alat pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala sikap terhadap K3. Pengukuran data dengan skala sikap terhadap

K3 ini dibuat berdasarkan komponen kognitif, afektif, dan perilaku

menurut Azwar (2012). Skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan

unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang

mendukung aspek – aspek sikap terhadap K3. Sedangkan pernyataan

unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung

aspek – aspek sikap terhadap K3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Jenis skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala

Likert. Subjek diminta untuk memilih empat alternatif jawaban yang

terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat

Tidak Setuju (STS). Kategori pemberian skor pada jawaban favorable

yaitu nilai 4 pada jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S),

nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju

(STS). Sedangkan untuk pemberian skor pada jawaban unfavorable

yaitu nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S),

nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), serta nilai 4 untuk jawaban Sangat

Tidak Setuju (STS).

Tabel 1.

Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Sebelum Uji Coba

Aspek Item Total Bobot

Favorable Unfavorable

Kognitif 1, 9, 15, 17, 25 4, 6, 12, 20, 30 10 33,33%

Afektif 3, 7, 11, 21, 23 2, 10, 14, 18, 28 10 33,33%

Konatif 5, 13, 19, 27, 29 8, 16, 22, 24, 26 10 33,33%

Total 15 15 30 100%

2. Skala Stres Kerja

Skala stres kerja merupakan skala yang dikembangkan oleh

peneliti berdasarkan landasan teori yang dikemukakan menurut

Robbins (2008). Tiga indikator stres kerja yang akan digunakan oleh

peneliti yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan

favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung aspek –

aspek stres kerja. Sedangkan pernyataan unfavorable merupakan

pernyataan negatif yang tidak mendukung aspek – aspek stres kerja.

Jenis skala yang digunakan adalah dengan menggunakan skala

Likert. Subjek diminta untuk memilih empat alternatif jawaban yang

terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat

Tidak Setuju (STS). Kategori pemberian skor pada jawaban faforable

yaitu nilai 4 pada jawaban Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S),

nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju

(STS). Sedangkan untuk pemberian skor pada jawaban unfavorable

yaitu nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk jawaban Setuju (S),

nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), serta nilai 4 untuk jawaban Sangat

Tidak Setuju (STS).

Tabel 2.

Distribusi Item Skala Stres Kerja Sebelum Uji Coba

Aspek Item Total Bobot

Favorable Unfavorable

Gejala

Fisiologis

1, 13, 23, 25, 30 6, 10, 17, 19, 28 10 33,33%

Gejala

Psikologis

7, 16, 18, 20, 27 2, 5, 12, 15, 22 10 33,33%

Gejala

Perilaku

3, 4, 9, 11, 29 8, 14, 21, 24, 26 10 33,33%

Total 15 15 30 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur (Setiadi,

2007). Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012).

Jenis validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan validitas isi, yaitu validitas yang merujuk pada sejauh

mana sebuah instrumen penelitian mengandung rumusan-rumusan

sesuai dengan isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu (Setiadi,

2007). Validitas isi ini dilakukan menggunakan metode professional

judgement dari dosen pembimbing skripsi. Hal ini dilakukan untuk

melihat apakah item-item yang disusun oleh peneliti sudah sesuai

dengan definisi konseptual, aspek dan indikator yang akan diukur.

Apabila item-item yang disusun oleh peneliti masih belum sesuai, maka

peneliti perlu melakukan revisi sesuai masukan yang diberikan oleh

dosen pembimbing skripsi terkait item-item yang telah disusun agar

dapat mencerminkan variabel yang akan diukur.

2. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan berdasarkan daya diskriminasi item, yaitu

sejauh mana item dapat membedakan antara individu atau kelompok

individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar,

2006). Suatu item memiliki daya beda yang baik apabila indeks daya

bedanya ≥ 0,3. Namun jika jumlah item yang lolos masih belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

mencukupi jumlah yang diinginkan, maka batasan tersebut dapat

dipertimbangkan untuk diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2012).

Untuk menentukan item yang baik, peneliti melakukan uji coba

skala sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan skala

stres kerja. Uji coba ini dilakukan pada subjek dengan karakteristik

pekerjaan yang sama dengan petugas pemadam kebakaran Kabupaten

Gunungkidul, yaitu petugas SAR. Uji coba dilakukan pada tanggal 28

November 2017 sampai 29 November 2017 dengan cara menyebarkan

skala dalam bentuk booklet. Subjek dalam uji coba skala ini sebanyak

60 orang. Berikut ini merupakan hasil uji coba yang dilakukan oleh

peneliti.

a. Skala Sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pada skala sikap terhadap K3 didapati beberapa item yang

gugur dengan koefisien korelasi item total kurang dari 0,30. Namun

untuk menjaga komposisi item dengan menyamakan jumlah item,

maka dilakukan pengguguran item. Pengguguran item dilakukan

dengan cara memilih item yang memiliki nilai koefisien korelasi

item total yang paling rendah diantara item lainnya dalam satu aspek

yang sama. Item yang memiliki koefisien korelasi item total yang

paling rendah tersebut dinyatakan gugur dan tidak dimasukkan

dalam skala sikap terhadap K3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Tabel 3.

Distribusi Item Skala Sikap terhadap K3 Setelah Uji Coba

Aspek Item Total Bobot

Favorable Unfavorable Skala

Final

Kognitif 1, 9, 15, 17, 25 4, 6*, 12, 20, 30 8 33,33%

Afektif 3, 7, 11, 21, 23 2, 10*, 14, 18*, 28 8 33,33%

Konatif 5, 13, 19, 27, 29 8, 16, 22*, 24, 26 8 33,33%

Total 14 10 24 100%

Keterangan : * : item yang gugur _ : item yang digugurkan

b. Skala Stres Kerja

Pada skala stres kerja didapati beberapa item yang gugur

dengan koefisien korelasi item total kurang dari 0,30. Namun untuk

menjaga komposisi item dengan menyamakan jumlah item, maka

dilakukan pengguguran item. Pengguguran item dilakukan dengan

cara memilih item yang memiliki nilai koefisien korelasi item total

yang paling kecil diantara item lainnya dalam satu aspek yang sama.

Item yang memiliki koefisien korelasi item total yang paling kecil

tersebut dinyatakan gugur dan tidak dimasukkan dalam skala stres

kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 4.

Distribusi Item Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba

Aspek Item Total

Skala

Final

Bobot

Favorable Unfavorable

Gejala

Fisiologis

1, 13*, 23, 25,

30

6, 10*, 17, 19*, 28 7 33,33%

Gejala

Psikologis

7, 16, 18, 20, 27 2, 5, 12, 15, 22 7 33,33%

Gejala

Perilaku

3, 4, 9, 11*, 29* 8, 14*, 21, 24, 26 7 33,33%

Total 10 11 21 100%

Keterangan : * : item yang gugur _ : item yang digugurkan

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,

2012). Menurut Azwar (2015), reliabilitas mengacu pada

keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna

seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel

akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya.

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen itu baik. Instrumen harus reliabel

artinya bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu

mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Koefisien reliabilitas dalam penelitian ini ditentukan dalam

rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Suatu alat ukur dinyatakan

reliabel apabila koefisien reliabilitasnya semakin tinggi mendekati

angka 1,00 (Azwar, 2012). Reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan analisis Alpha Cronbach. Teknik Alpha Cronbach

memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi, karena hanya satu kali

percobaan pada satu kelompok subjek (Azwar, 2012). Penghitungan

estimasi reliabilitas Alpha diolah mengunakan SPSS.

Koefisien reliabilitas skala sikap terhadap K3 sebesar 0,900. Hal

tersebut menunjukkan bahwa item pengukuran pada skala sikap

terhadap K3 dapat dikatakan reliabel. Sedangkan skala stres kerja

memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,891 yang menunjukkan bahwa

skala tersebut memiliki reliabilitas yang baik.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat

apakah data penelitian berasal dari populasi yang distribusi

sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010). Normalitas data

ditentukan dari nilai signifikansi. Data dapat dikatakan terdistribusi

secara normal apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p > 0,05).

Sedangkan apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p < 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

maka data dapat dikatakan tidak terdistribusi secara normal

(Santoso, 2015).

b. Uji Linearitas

Uji liniearitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat

hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang akan

dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010).

Hubungan dapat dikatakan linier apabila nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 (p > 0,05) maka data tersebut dinyatakan tidak linier

atau lemah (Santoso, 2010)

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik korelasi product moment apabila didapatkan hasil

uji yang normal dan linier. Tetapi jika hasil yang didapat tidak normal

dan tidak linier, maka akan dilakukan dengan teknik sperman rho,

karena pada teknik ini tidak harus memiliki data yang normal (Santoso,

2010).

Koefisien yang dihasilkan bernilai -1 hingga +1, yang

menunjukkan arah hubungan positif atau negatif. Jika nilai sig. atau p <

0,05 maka hipotesis nol ditolak atau ada hubungan yang signifikan antar

dua variabel. Sebaliknya, jika nilai sig. atau p > 0,05 maka hipotesis nol

diterima atau tidak ada hubungan yang signifikan antar dua variabel

(Prasetyo, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2017 sampai

dengan tanggal 11 Desember 2017. Proses pelaksanaan dilakukan dengan

cara bertemu secara langsung dengan subjek penelitian di kantor pemadam

kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Peneliti menyebarkan sebanyak 45

skala penelitian yang terdiri dari dua skala yaitu skala sikap terhadap K3

dan skala stres kerja kepada subjek penelitian, yaitu petugas pemadam

kebakaran Kabupaten Gunungkidul. Penyebaran skala dibantu oleh Kepala

unit Pemdam Kebakaran Kabupaten Gunungkidul.

B. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini yaitu petugas pemadam kebakaran

Kabupaten Gunungkidul yang berjumlah 45 orang. Dari 45 petugas

pemadam kebakaran, 21 diantaranya merupakan pegawai tetap, dan 24

sisanya merupakan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Jumlah tersebut

merupakan jumlah total petugas pemadam kebakaran di Kabupaten

Gunungkidul. Kriteria subjek dalam penelitian ini yaitu petugas pemadam

kebakaran yang biasa bekerja dilapangan. Dalam pengambilan data

diperoleh hasil bahwa semua subjek dalam penelitian ini berjenis kelamin

laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 5.

Deskripsi Rentang Usia Subjek

Rentang Usia Jumlah Presentase

18 tahun – 30 tahun 11 24,45%

31 tahun – 50 tahun 18 40%

51 tahun – 65 tahun 16 35,55%

Total 45 100%

Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa petugas pemadam kebakaran

yang memiliki rentang usia antara 18 tahun sampai 30 tahun sebanyak 11

orang, rentang 31 tahun sampai 30 tahun sebanyak 18 orang, lalu 51 tahun

sampai dengan 65 tahun sebanyak 16 orang.

Tabel 6.

Deskripsi Rentang Lama Bekerja Subjek

Lama Bekerja Jumlah Presentase

0 tahun – 4 tahun 32 71,1%

› 4 tahun 13 28,9%

Total 45 100%

Berdasarkan tabel 6, diketahui lama bekerja petugas pemadam

kebakaran Kabupaten Gunungkidul yang memiliki masa kerja dibawah 1

tahun hingga 4 tahun sebanyak 32 orang. Sedangkan yang memiliki masa

kerja lebih dari 4 tahun berjumlah 13 orang.

C. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian bertujuan untuk melihat gambaran secara

umum data penelitian variabel sikap terhadap K3 dan stres kerja. Deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

data dilakukan dengan cara mencari mean teoritik yang dilakukan dengan

perhitungan secara manual, serta mencari mean empiris yang didapatkan

dengan bantuan program SPSS 23.0 for Windows, dan menggunakan one-

sample t-test yang bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan yang

signifikan antara mean teoritis dan mean empiris.

Tabel 7.

Deksripsi Data Penelitian Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja

Jenis

Skala N

Mean SD Sig.

X

min

X

max Teoritis Empiris

Sikap

terhadap

K3

45 60 61,84 10,220 0,000 24 96

Stres

Kerja

45 52,5 49,93 9,559 0,000 21 84

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 7, dapat dilihat bahwa

responden berjumlah 45 orang. Pada skala Sikap terhadap K3 memperoleh

mean teoritis sebesar 60, mean empiris sebesar 61,84 , SD sebesar 10,220 ,

Xmin sebesar 24 dan Xmax sebesar 96. Hasil uji-t pada skala tersebut

memiliki nilai p sebesar 0,000 yang berarti bahwa mean teoritis lebih kecil

dari mean empiris. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Sikap terhadap

K3 yang dimiliki subjek penelitian tergolong tinggi.

Sementara itu, skala Stres Kerja diperoleh mean teoritis sebesar

52,5 , mean empiris sebesar 49,93 , SD sebesar 9,559 , Xmin sebesar 21 dan

Xmax sebesar 84 . Hasil uji-t pada skala tersebut memiliki nilai p sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

0,000 yang berarti bahwa mean teoritis lebih besar dari mean empiris. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja yang dimiliki subjek

penelitian tergolong rendah.

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat

apakah data penelitian berasal dari populasi yang distribusi

sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010). Normalitas data

ditentukan dari nilai signifikansi. Data dapat dikatakan terdistribusi

secara normal apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (p > 0,05).

Sedangkan apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p < 0,05)

maka data dapat dikatakan tidak terdistribusi secara normal

(Santoso, 2015). Uji normalitas pada penelitian ini yaitu

menggunakan teknik Shapiro-Wilk dengan bantuan program SPSS

23.0 for Windows. Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika

jumlah subjek yang dimiliki kurang dari 50 (Santoso, 2010). Hasil

uji normalitas dapat dilihat dalam tabel berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 8.

Hasil Uji Normalitas

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Sikap terhadap K3 0,963 45 0,164

Stres Kerja 0,991 45 0,982

Berdasarkan tabel, hasil perhitungan uji normalitas

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,164 pada skala sikap

terhadap K3, dan 0,982 untuk skala stres kerja. Hal tersebut

menunjukkan bahwa distribusi penyebaran skala sikap terhadap K3

dan skala stres kerja normal. Hal ini dikarenakan kedua skala

tersebut memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat

hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang akan

dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010).

Hubungan dapat dikatakan linear apabila nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 (p < 0,05). Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 (p > 0,05) maka data tersebut dinyatakan tidak linear

atau lemah (Santoso, 2010)

Berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program

SPSS 23.0 for Windows, didapatkan hasil pada tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 9.

Uji Linearitas

F Sig.

Stres

Kerja*Sikap

terhadap K3

Between Groups

(combined)

2,596 0,027

Linearity 30,593 0,000

Deviation from

Linearity

1,596 0,172

Berdasarkan tabel diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar

0,000. Hal ini berarti p < 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel

sikap terhadap K3 dan stres kerja memiliki hubungan yang linear.

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji asumsi, didapatkan hasil bahwa data

terdistribusi normal dan linear, maka uji hipotesis pada penelitian ini

menggunakan uji hipotesis Product Moment dengan bantuan program

SPSS 23.0 for Windows.

Berikut ini merupakan tabel hasil uji korelasi pada data sikap

terhadap K3 dan stres kerja:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Tabel 10.

Hasil Uji Korelasi Sikap terhadap K3 dan Stres Kerja

Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan

bahwa sikap terhadap K3 dengan stres kerja memiliki koefisien

korelasi (r) sebesar -0,582 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,000.

Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan

signifikan antara sikap terhadap K3 dengan stres kerja. Dengan

demikian, berarti semakin negatif sikap terhadap K3 pada petugas

pemadam kebakaran, maka semakin tinggi stres kerjanya.

Sebaliknya, semakin positif sikap terhadap K3 pada petugas

pemadam kebakaran, maka semakin rendah stres kerjanya.

E. Pembahasan

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara

sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja

prtugas pemadam kebakaran di Kabupaten Gunungkidul. Dalam menguji

hipotesis, penelitian ini menggunakan teknik Product Moment karena

Correlations

Sikap terhadap K3 Stres Kerja

Sikap

terhadap K3

Pearson Correlation 1 -,582**

Sig. (1-tailed) ,000

N 45 45

Stres Kerja Pearson Correlation -,582** 1

Sig. (1-tailed) ,000

N 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

memiliki data yang normal dan linear. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa hasil koefisien korelasi antara sikap terhadap K3 dengan

stres kerja sebesar r = -0,582 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,000 (p

< 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

sikap terhadap K3 dan stres kerja. Selain itu, koefisien korelasi (r) yang

bernilai negatif juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif

antara sikap terhadap K3 dan stres kerja. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin negatif sikap terhadap K3 pada petugas pemadam kebakaran, maka

semakin tinggi stres kerjanya. Sebaliknya, semakin positif sikap terhadap

K3 pada petugas pemadam kebakaran, maka semakin rendah stres kerjanya.

Hubungan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini

diterima, yaitu terdapat hubungan yang negatif antara sikap terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja pada petugas

Pemadam Kebakaran di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Sikap terhadap K3 merupakan kecenderungan bertindak untuk mau

melaksanakan segala pelaksanaan dalam pekerjaan yang sesuai dengan

ketentuan dan syarat keselamatan kerja (K3) (Endroyo, 2010). Kalalo,

Stefanus, dkk (2016) mengatakan bahwa prosedur dan peraturan Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (K3) dibentuk untuk melindungi dan meningkatkan

produktivitas pekerja. Sikap yang positif akan menimbulkan perilaku yang

positif yang dapat menghindarkan dari kecelakaan dalam bekerja.

Sebaliknya, pekerja yang memiliki sikap negatif akan cenderung tidak

peduli akan bahaya disekitarnya. Hal serupa dijelaskan dalam penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

yang dilakukan Oktorita, Yenny, dkk (2001) bahwa sikap karyawan yang

positif atau mendukung K3 akan dapat meningkatkan produksi yang pada

akhirnya dapat memberikan dampak positif pada perusahaan. Sedangkan

sikap karyawan yang negatif atau tidak mendukung K3 dalam pekerjaannya

akan mendatangkan ketidaknyamanan dalam bekerja yang pada akhirnya

mengakibatkan stres kerja. Pernyataan tersebut mendukung penelitian yang

dilakukan Rachayu, Senny, dkk (2011) yang menjelaskan bahwa

kecelakaan kerja dapat mempengaruhi sikap pekerja dalam menjalankan

pekerjaannya atau tugasnya yang dapat menimbulkan stres kerja terhadap

karyawan.

Petugas pemadam kebakaran yang memiliki sikap yang positif

akan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap dan terhindar dari

resiko kecelakaan maupun gangguan kesehatan (Shafwani, 2012). Petugas

pemadam kebakaran yang memiliki sikap positif akan memiliki rasa

kepercayaan diri yang tinggi ketika bertugas. Petugas pemadam kebakaran

yang telah menggunakan peralatan yang lengkap dan melakukan pekerjaan

sesuai dengan prosedur keselamatan akan mampu menghadapi tekanan

yang timbul pada saat bekerja (Ridley, 2008).

Dari penelitian ini, sikap terhadap K3 yang dimiliki subjek

tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan bahwa

mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean teoritis (61,84 > 60).

Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean

teoritis dan mean empiris pada variabel sikap terhadap K3. Nilai mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

empiris yang lebih tinggi menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung

memiliki sikap yang positif terhadap K3. Subjek akan cenderung mampu

menghadapi tekanan yang timbul pada saat bekerja (Ridley, 2008).

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa stres kerja pada subjek

penelitian tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang

menunjukkan bahwa mean empiris lebih kecil daripada mean teoritis (49,93

< 52,5). Data tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan

antara mean teoritis dan mean empiris pada variabel stres kerja. Nilai mean

empiris yang lebih rendah menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung

memiliki stres kerja yang rendah. Stres pada tingkat rendah akan membuat

karyawan merasakan stres, akan tetapi stres yang dialami tersebut akan

cenderung mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik (Retnaningtyas,

2005).

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan negatif yang signifikan antara sikap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di

wilayah Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut ditunjukkan melalui nilai

koefisien korelasi (r) sebesar -0,582 dan signifikansi (p) sebesar 0,000. Hal

tersebut dapat diartikan bahwa semakin negatif sikap terhadap K3 pada

petugas pemadam kebakaran, maka semakin tinggi stres kerjanya.

Sebaliknya, semakin positif sikap terhadap K3 pada petugas pemadam

kebakaran, maka semakin rendah stres kerjanya.

B. Keterbatasan Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 21 petugas pemadam

kebakaran yang merupakan karyawan tetap dan 24 sisanya merupakan

Pegawai Tidak Tetap (PTT). Peneliti tidak secara khusus memperhatikan

perbedaan status tersebut, sehingga terdapat kemungkinan adanya

perbedaan. Selain itu, item pada skala belum menyesuaikan konteks subjek

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

C. Saran

1. Bagi Subjek (Petugas Pemadam Kebakaran)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sikap terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Petugas Pemadam Kebakaran

di wilayah Kabupaten Gunungkidul tergolong tinggi dan stres kerja

yang dimiliki Petugas Pemadam Kebakaran di wilayah Kabupaten

Gunungkidul tergolong rendah. Oleh sebab itu, petugas pemadam

kebakaran diharapkan dapat mempertahankan rendahnya stres kerja

dengan tetap memiliki sikap yang positif terhadap K3, serta lebih

menyadari pentingnya memiliki sikap yang positif terhadap K3 agar

dapat lebih menekan terjadinya stres kerja.

2. Bagi Organisasi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa salah satu

penyebab petugas pemadam kebakaran mengalami stres kerja yaitu

sikap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maka

organisasi perlu secara rutin memberikan pelatihan yang berkaitan

dengan K3, sehingga petugas pemadam kebakaran dapat

mempertahankan dan lebih memiliki sikap yang positif terhadap K3.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dilakukan hanya dalam kasus di suatu wilayah saja,

untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti secara lebih

umum, sehingga memiliki subjek penelitian yang lebih banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Sehingga hasil dari penelitian nantinya dapat digeneralisasikan secara

lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

DAFTAR PUSTAKA

Aditama. (2013). Pengaruh Sikap dan Motivasi Masyaakat terhadap Partisipasi

dalam Pelaksanaan Kegiatan Siskamling di Kelurahan Labuhan Ratu

Raya Kota Bandar Lampung. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas

Lampung.

Afrianti, Rini. (2011). Stresor Kerja dan Insomnia pada Petugas Pemadam

Kebakaran di Jakarta Selatan. Jurnal Indonesia Medical Association,

Vol. 61, No.12, 487-492.

Ali, M & Asori, M. (2006). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Amiranti, Cahayu Cantika. (2017). Jadi Petugas Pemadam Kebakaran Bukan

Cuma Memadamkan Api.

https://www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/megapolitan/read/201

7/01/18/19535111/jadi.petugas.pemadam.kebakaran.bukan.cuma.mem

adamkan.api. Diunduh pada 3 Maret 2017.

Andriyan, Arie., dkk. (2011). Perhitungan Nilai Kompensasi atas Risiko Kerja

Pemadam Kebakaran – Dinas Kebakaran Kota Surabaya Melalui

Pendekatan Manajemen Risiko. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh

Nopember.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

Azwar, S. (2006). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Salemba Medika.

. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. (2012). Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Liberty.

. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (cetakan pertama). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

. (2015). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewi, Hellen Citra & Utoyo, Siti. D. B. (2013). Psychological Well-Being Pada

Petugas Pemadam Kebakaran di Jakarta (Psychological Well-Being of

Firefighters in Jakarta). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Dewi, Sari Susana & Icuk Rangga Bawono. (2008). Analisa Pengaruh Etika

Kerja Islam terhadap Sikap Karyawan Bagian Akuntansi dalam

Perubahan Organisasi (Studi Kasus pada Bank Umum Non Syariah di

Wilayah Eks Karesidenan Banyumas Jawa Tengah). Jurnal JAAI, Vol.

12, No.1, 65-78.

Endroyo, Bambang. (2006). Peranan Manajemen K3 dalam Pencegahan

Kecelakaan Kerja Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil. Vol.3, No.1, 8-15.

Endroyo, Bambang. (2010). Faktor – Faktor yang Berperan Terhadap

Peningkatan Sikap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para Pelaku

Jasa Konstruksi di Semarang. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, Vol.

12, No.2, 111-120.

Gaffar, Hulaifah. (2012). Pengaruh Stres terhadap Kinerja Karyawan pada PT.

Bank Mandiri (persero) TBK Kantor Wilayah X Makassar. Skripsi.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makassar.

Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donelly, J.H. (2008). Organisasi, Perilaku,

Struktur, dan Proses. Jakarta: Binapura Aksara Publisher.

Harsono. (2000). Teori Sikap dan Perilaku. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Hasibuan, Melayu, S.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan

pertama). Jakarta: Bumi Aksara.

Husni, Lalu. (2005). Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Edisi Revisi, Cetakan

Kelima). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ivancevich, J.M. et al. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta:

Erlangga.

Jum’ati, Nurleila. (2013). Stres Kerja (Occupational Stres) yang Mempengaruhi

Kinerja Individu pada Dinas Kesehatan Bidang Pencegahan

Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P-PL) di

Kabupaten Bangkalan. Jurnal NeO-Bis, Vol. 7, No. 2, 195-211.

Kalalo, Stevanus Yonathan., dkk. (2016). Hubungan antara Pengetahuan dan

Sikap tentang K3 dengan Kejadian Kecelakaan Kerja pada Kelompok

Nelayan di Desa Belang Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa

Tenggara. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 5, No.1. 244-251.

Kreitner, Robert, dkk. (2005). Perilaku Organisasi, (Buku 1 dan 2). Jakarta:

Salmba Empat.

Kreitner, R & Kinicki, A. (2007). Perilaku Organisasi (Buku 2). Jakarta:

Salemba Empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Landen, S. M. (2008). Testing a model of adult attachment, work cohesion,

coping, and psychological well-being in firefighter. Doctoral disertation,

Uneversity of Missouri, Kansas City.

Manurung, Mona Tiorina. (2012). Analisis Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan

Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan. Skripsi. Universitas

Diponegoro, Semarang.

Marchelia, Venny. (2014). Stres Kerja Ditinjau Dari Shift Kerja Pada Karyawan.

Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 02, No.01, 130-143.

Mas’ud, Fuad. (2002). Mitos 40 Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang:

Badan Penerbit UNDIP.

Mondy, R. Wayne, and Robert M. Noe. (2005). Human Resource Management.

Ninth Edition. USA: Prentice Hall.

Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh

(terjemahan), Jakarta: Erlangga.

Musthofa Luthfi, dkk. (2013). Evaluasi Keselamatan Dan Kesehatan

KerjaBerdasar Aspek Perilaku Pekerja Pada Proses Produksi Di Pabrik

Gondorukem Dan Terpentin Rejowinangun-Trenggalek. Jurnal

Teknologi Pertanian, Vol. 14, No. 1, 57-64.

Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

. (2007). Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nugrahani, Salafi. (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja

pada Pekerja Bagian Operasional PT. Gunze Indonesia Tahun 2008.

Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia.

Nur, M. Saina. (2013). Konflik, Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Pengaruhnya

terhadap Kinerja Pegawai pada Universitas Khairun Ternate. Jurnal

EMBA. Vol.01, No.03, 739-749.

Oktorita, Yenny B, dkk. (2001). Hubungan Antara Sikap Terhadap Penerapan

Program K3 Dengan Komitmen Karyawan Pada Perusahaan. Jurnal

Psikologi. No. 2. 116-132.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Pemerintah Daerah. (2008). Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,

Kedudukan, dan Tugas Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran.

Peraturan Bupati Gunungkidul. No. 211.

Pemerintah Daerah. (2011). Tentang Uraian Tugas Badan Penanggulangan

Bencana Daerah. Peraturan Bupati Gunungkidul. No.77.

Pemerintah Indonesia. (2007). Tentang Pakaian Dinas Aparatur Pemadam

Kebakaran. Peraturan Menteri Dalam Negeri. No.49. Departemen

Dalam Negeri. Jakarta.

Prasetyo, B. & Jannah, L.M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Rachayu, Senny, dkk. (2014). Hubungan Penerapan Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Penurunan Stres Pada

Karyawan PT. Perkakas Rekadaya Nusantara Jalan Cagak Kabupaten

Subang Tahun 2011. Jurnal Bhakti Kencana Medika. Vol. 4, No. 1. 1-

74.

Ramli, S. (2010). Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management).

Jakarta : Dian Rakyat.

Retnaningtyas, Dwi. (2005). Skripsi: Hubungan antara Stres Kerja dengan

Produktivitas Kerja di Bagian Linting Rokok PT. Gentong Gotri

Semarang. Skripsi. Universitas Padjajaran Bandung Ridley, John.

(2008). Kesehatan Dan Keselamatan Kerja: Ikhtisar (Edisi 3). Jakarta:

Erlangga.

Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:

Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rivai, Veithzal & Deddy Mulyadi. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku

Organisasi (Edisi Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

Robbins, Stephen., & Timothy A., Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta :

Salemba Empat.

Robbins, Stephen., & Timothy A., Judge. (2007). Perilaku Organisasi (buku 2).

Jakarta : Salemba Empat.

Robbins, Stephen., & Timothy A., Judge. (2008). Perilaku Organisasi,

Organizational Behaviour (terjemahan). Jakarta: Gramedia.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blok menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Parametrik (konsep dan Aplikasi dengan

SPSS). Jakarta: Elex Medika Komputindo.

Sarwono, S.W & Meinarno, E.A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Sasono, Eko. (2004). Mengelola Stres Kerja. Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 3, No.

2, 305-320.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Setyanto, Heri. (2015). Hubungan antara Stres Kerja dengan Kinerja Karyawan

Bagian Produksi PT. Samkyung Jaya Garment di Kabupaten Semarang.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Shafwani, Rahmi. (2012). Gambaran Resiko Pekerjaan Petugas Pemadam

Kebakaran di Dinas Pencegah Pemadam Kebakaraan (DP2K) Kota

Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Medan.

Sulistyanto, Ramada Bama. (2013). Pengaruh Konsep Diri dan Sikap terhadap

Soft Skill Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3

Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Suprapto. (2007). Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Kaitannya dengan Aspek

Keselamatan Jiwa (Passive fire protection and life safety). Jurnal

Permukiman. Vol. 2, No.2. 104-202.

Tarwaka. (2008). Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta:

Harapan Press.

Umam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Bandung: CV

Pustaka Setia.

Wartono, Tri & Mochtar, Supriyadin. (2015). Stres Dan Kinerja Di Lingkungan

Kerja Yang Semakin Kompetitif. Jurnal Ilmiah. Vol. 2, No. 2, 153-171.

Wawan, A, & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wijono, Sutarto. (2010). Psikologi Industri & Organisasi: Dalam Suatu Bidang

Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia (Edisi Pertama). Jakarta:

Prenadamedia Group.

Wulandari, Rini. (2014). Hubungan Unsafe Action dan Unsafe Condition dengan

Kecelakaan Kerja pada Pekerja Tambang Batubara Bawah Tanah di

CV Bara Mitra Kencana (BMK). Skripsi. Universitas Andalas Padang.

Yusra, Dhoni. (2008). Pentingnya Implementasi dan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja dalam Perusahaan. Jakarta: Alex Media Komputindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Lampiran 1

Skala Try Out Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

SKALA PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program studi Psikologi

Disusun oleh :

Linggasari Dyah Pramesti

129114119

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Yogyakarta, 28 November 2017

Kepada :

Yth. responden dalam penelitian ini

Dengan hormat, saya :

Nama : Linggasari Dyah Pramesti

Fakultas : Psikologi

Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta

Memohon bantuan dan kesediaan saudara untuk membantu saya dengan

mengisi skala penelitian ini guna menyelesaikan tugas akhir saya sebagai

seorang mahasiswa. Oleh karena itu, saya memohon saudara untuk

memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun

dalam skala ini. Semua tanggapan yang saudara berikan tidak ada yang salah

dan sangat terjamin kerahasiaannya. Oleh sebab itu, saya mengharapkan agar

jawaban yang diberikan sesuai dengan diri saudara yang sesungguhnya.

Atas waktu dan kesediaannya untuk menjawab setiap pernyataan

tersebut, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Linggasari Dyah Pramesti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengisi skala

ini dengan suka rela dan tidak dibawah paksaan atau tekanan dari pihak

tertentu, demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah ini. Semua jawab

yang saya berikan adalah murni dari apa yang saya alami dan bukan

berdasarkan pada pandangan masyarakat pada umumnya. Saya mengijinkan

penggunaan jawaban yang saya berikan tersebut sebagai data untuk

memperlancar penelitian ilmiah ini.

…..………… 2017

Menyetujui

….…………………………...

(Ttd)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

IDENTITAS DIRI

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

*coret yang tidak perlu

Usia :

Lama Bekerja :

PETUNJUK PENGISIAN BAGIAN PERTAMA

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama

2. Tentukan pilihan jawaban dengan jujur, sesuai dengan yang anda rasakan,

alami, dan sungguh-sungguh menggambarkan diri anda yang sebenarnya.

3. Pilihan jawaban yang disediakan antara lain :

SS : SANGAT SETUJU dengan diri anda

S : SETUJU dengan diri anda

TS : TIDAK SETUJU dengan diri anda

STS : SANGAT TIDAK SETUJU dengan diri anda

4. Jawablah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban anda.

Setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Tidak ada jawaban yang

dianggap salah, semua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak akan

mempengaruhi nilai atau apapun yang terkait dengan pekerjaan anda.

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √

Jika anda ingin mengganti jawaban, anda dapat mengganti seperti contoh dibawah

ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Pernyataan SS S TS STS

Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √ √

~ SELAMAT MENGERJAKAN ~

BAGIAN 1

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya sering mengalami kram otot saat

akan berangkat untuk bertugas.

2. Saat bekerja, saya memiliki konsentrasi

yang baik.

3. Saya sering bertengkar dengan rekan

kerja saya disaat menghadapi beban

kerja yang berat.

4. Saya sering absen dalam bekerja saat

mendapatkan tugas yang banyak.

5. Saat bekerja, saya dapat menikmati

pekerjaan saya.

6. Saat beban pekerjaan semakin banyak,

saya tetap dalam stamina yang baik.

7. Terkadang saya mengalami mimpi

buruk ketika sedang tidur.

8. Saya tetap menjalani relasi yang baik

dengan rekan kerja saya walaupun

melalui beban kerja yang berat.

9. Saya cenderung menolak ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

diberikan tugas dengan resiko yang

lebih tinggi oleh atasan.

10. Walaupun banyak pekerjaan yang

belum terselesaikan, saya tetap dapat

tidur dengan nyenyak.

11. Tuntutan pekerjaan yang berat membuat

saya malas untuk mengerjakan

pekerjaan tersebut.

12. Saya tetap merasa nyaman walaupun

harus bekerja lembur.

13. Saya merasa jantung saya berdebar

lebih cepat saat dihadapkan dengan

tugas yang beresiko lebih tinggi.

14. Saya tetap rajin masuk kerja walaupun

sedang mendapatkan tugas yang

banyak.

15. Saya selalu cepat dalam mengambil

keputusan terkait pekerjaan saya.

16. Saya merasa sulit untuk berkonsentrasi

saat bekerja.

17. Saya jarang mengalami keluhan pada

kepala walaupun harus selalu siap

dalam bertugas.

18. Saya membutuhkan waktu yang lebih

lama saat akan memutuskan sesuatu

terkait pekerjaan saya.

19. Ketika dihadapkan dengan tugas yang

beresiko lebih tinggi, saya merasa detak

jantung saya tetap stabil.

20. Saya merasa bosan saat bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

21. Ketika dihadapkan dengan pekerjaan

yang berat, saya tetap makan dengan

teratur.

22. Saya selalu tidur nyenyak tanpa

terbangun karena mimpi buruk.

23. Saya mudah sekali merasa lelah saat

beban pekerjaan semakin banyak.

24. Saya selalu siap dan bersedia

menjalankan saat diberikan tugas

dengan resiko yang lebih tinggi oleh

atasan.

25. Saya sering merasa pusing karena saya

harus selalu siap dalam bertugas.

26. Saya bekerja lebih keras ketika

dihadapkan dengan tuntutan pekerjaan

yang berat.

27. Saya merasa tertekan saat harus bekerja

lembur.

28. Saya berangkat bertugas dengan santai

tanpa mengalami kram otot.

29. Kebiasaan makan saya berubah ketika

dihadapkan dengan pekerjaan yang

berat.

30. Saya susah tidur disaat banyak

pekerjaan yang belum terselesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

PETUNJUK PENGISIAN BAGIAN KEDUA

5. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama

6. Tentukan pilihan jawaban dengan jujur, sesuai dengan yang anda rasakan,

alami, dan sungguh-sungguh menggambarkan diri anda yang sebenarnya.

7. Pilihan jawaban yang disediakan antara lain :

SS : SANGAT SETUJU dengan diri anda

S : SETUJU dengan diri anda

TS : TIDAK SETUJU dengan diri anda

STS : SANGAT TIDAK SETUJU dengan diri anda

8. Jawablah dengan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban anda.

Setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Tidak ada jawaban yang

dianggap salah, semua jawaban adalah benar. Hasil dari skala ini tidak akan

mempengaruhi nilai atau apapun yang terkait dengan pekerjaan anda.

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √

Jika anda ingin mengganti jawaban, anda dapat mengganti seperti contoh dibawah

ini :

Pernyataan SS S TS STS

Saya datang ketempat kerja dengan tepat waktu √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

BAGIAN 2

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya paham tentang kegunaan alat –

alat pelindung diri yang digunakan

dalam bertugas.

2. Saya sering merasa terganggu jika harus

bekerja dengan peralatan pelindung diri

yang lengkap.

3. Saya merasa bangga jika saya dapat

mematuhi prosedur keselamatan yang

ada dalam bekerja.

4. Saya tidak terlalu hafal apa saja

perlengkapan yang wajib digunakan

untuk bertugas.

5. Dalam bertugas, saya selalu

menggunakan alat pelindung diri yang

lengkap.

6. Menurut saya, resiko terjadinya

kecelakaan kerja dapat terjadi kapanpun

walupun sudah ada prosedur

keselamatan dalam bertugas.

7. Saya selalu merasa yakin ketika

menghadapi tugas yang berbahaya.

8. Saya seringkali mengabaikan prosedur

keselamatan yang ada dalam perusahaan

pada saat bekerja.

9. Saya mengerti apa saja perlengkapan

yang wajib digunakan untuk bertugas.

10. Ketika menghadapi tugas yang

berbahaya, saya sering merasa tertekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

11. Saya merasa senang bekerja dengan

peralatan pelindung diri yang lengkap.

12. Saya akan baik-baik saja walaupun saya

tidak bekerja sesuai prosedur

keselamatan yang ada.

13. Saya menjaga diri saya saat melakukan

pekerjaan yang berbahaya.

14. Saya terkadang merasa malu ketika

harus mematuhi prosedur keselamatan

yang ada dalam bekerja.

15. Saya perlu untuk mengenakan alat

pelindung diri dalam bertugas.

16. Saya tidak terlalu memperhatikan

kondisi diri saya pada saat melakukan

pekerjaan yang berbahaya.

17. Saya yakin semua prosedur keselamatan

dalam bertugas yang dibuat oleh

perusahaan dapat membantu saya

mengurangi resiko terjadinya

kecelakaan kerja.

18. Saya tetap merasa percaya diri

walaupun bekerja tanpa alat pelindung

diri yang lengkap.

19. Saya bekerja sesuai prosedur

keselamatan yang ada dalam

perusahaan.

20. Saya tidak terlalu menghafal kegunaan

alat-alat pelindung diri yang digunakan

dalam bertugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

21. Saya senang bekerja sesuai prosedur

keselamatan yang ada.

22. Saya cenderung mengabaikan pelatihan

mengenai keselamatan dan kesehatan

kerja.

23. Saya merasa cemas jika harus bekerja

tanpa alat pelindung diri saat bertugas.

24. Saya mengenakan alat pelindung diri

yang lengkap hanya jika saya merasa

membutuhkan.

25. Menurut saya, saya akan baik-baik saja

selama saya bekerja sesuai prosedur

keselamatan yang ada.

26. Saya seringkali merasa bosan ketika

harus bertugas di lapangan dengan

peralatan pelindung diri yang lengkap.

27. Saya meluangkan waktu untuk

memahami prosedur keselamatan yang

ada dalam perusahaan.

28. Bekerja sesuai prosedur keselamatan

yang ada hanya membuat saya merasa

malas untuk mengerjakan.

29. Saya mengikuti ketika ada pelatihan

yang terkait dengan keselamatan dan

kesehatan kerja.

30. Mengenakan alat pelindung diri dalam

betugas membuat saya merasa repot.

Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang

terlewatkan

~ Terimakasih ~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Lampiran 2

Reliabilitas Skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

A. Tabel Uji Reliabilitas Skala Sikap Terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) Sebelum Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,853 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 74,8333 131,362 ,526 ,845

Item2 75,0333 135,829 ,447 ,848

Item3 74,7333 136,267 ,458 ,848

Item4 74,9500 132,964 ,523 ,845

Item5 75,0000 133,525 ,488 ,846

Item6 75,1500 147,214 -,214 ,865

Item7 75,0333 132,880 ,617 ,844

Item8 75,0500 132,726 ,626 ,844

Item9 74,8833 135,020 ,460 ,847

Item10 75,2167 140,037 ,168 ,854

Item11 75,0833 133,366 ,496 ,846

Item12 75,2667 135,419 ,377 ,849

Item13 74,6000 130,583 ,587 ,843

Item14 75,0333 131,897 ,577 ,844

Item15 74,9500 134,930 ,427 ,848

Item16 74,9500 132,930 ,510 ,846

Item17 74,7667 135,877 ,352 ,850

Item18 75,2333 140,656 ,132 ,855

Item19 74,7000 133,061 ,481 ,846

Item20 74,9667 133,287 ,535 ,845

Item21 74,8167 135,915 ,376 ,849

Item22 74,6500 125,791 ,164 ,891

Item23 75,0167 132,830 ,559 ,845

Item24 75,1667 137,056 ,309 ,851

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Item25 74,7333 136,673 ,349 ,850

Item26 75,2333 134,623 ,487 ,847

Item27 75,1167 133,020 ,588 ,844

Item28 75,0667 132,843 ,525 ,845

Item29 74,5833 137,061 ,321 ,850

Item30 75,1333 132,863 ,600 ,844

B. Tabel Uji Reliabilitas Skala Sikap Terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) Setelah Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,900 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 59,1111 96,646 ,542 ,875

Item2 59,2444 92,007 ,642 ,871

Item3 59,2889 95,801 ,637 ,873

Item4 59,2000 96,664 ,495 ,876

Item5 59,2000 96,255 ,480 ,876

Item6 59,3111 94,674 ,688 ,872

Item7 59,3556 102,553 ,070 ,887

Item8 59,3333 99,273 ,339 ,880

Item9 59,2667 98,336 ,290 ,882

Item10 59,4667 94,845 ,511 ,875

Item11 59,2000 94,936 ,461 ,877

Item12 59,2222 96,268 ,441 ,877

Item13 59,3111 95,901 ,494 ,876

Item14 59,2000 94,300 ,512 ,875

Item15 59,1111 99,237 ,283 ,881

Item16 59,0667 96,609 ,397 ,879

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Item17 59,3778 95,968 ,511 ,875

Item18 59,1333 98,345 ,408 ,878

Item19 59,4444 96,616 ,493 ,876

Item20 59,4222 96,022 ,621 ,873

Item21 59,4000 95,700 ,554 ,874

Item22 59,2000 89,755 ,685 ,869

Item23 59,1556 96,362 ,374 ,880

Item24 59,4000 101,109 ,183 ,884

C. Tabel Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja Sebelum Try Out

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,877 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 68,1667 131,362 ,456 ,873

Item2 68,3000 126,315 ,685 ,868

Item3 68,1500 130,977 ,479 ,872

Item4 68,5000 131,237 ,402 ,874

Item5 68,2000 128,773 ,479 ,872

Item6 68,3167 126,491 ,679 ,868

Item7 68,3333 127,819 ,496 ,872

Item8 68,5500 129,709 ,505 ,872

Item9 68,1500 127,621 ,534 ,871

Item10 68,2667 134,572 ,201 ,879

Item11 68,0500 134,760 ,206 ,878

Item12 68,0833 132,383 ,407 ,874

Item13 68,0667 141,012 -,118 ,885

Item14 68,3667 134,236 ,213 ,879

Item15 68,1333 127,643 ,533 ,871

Item16 68,3167 130,627 ,387 ,874

Item17 68,3000 127,773 ,493 ,872

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Item18 68,1000 132,566 ,395 ,874

Item19 68,2833 137,969 ,048 ,881

Item20 68,3167 130,898 ,364 ,875

Item21 68,4167 131,129 ,367 ,875

Item22 68,3500 127,994 ,513 ,871

Item23 68,0167 129,576 ,500 ,872

Item24 68,3833 129,156 ,472 ,872

Item25 68,0167 129,271 ,517 ,871

Item26 68,3833 130,884 ,405 ,874

Item27 68,3167 129,406 ,448 ,873

Item28 68,3000 127,705 ,519 ,871

Item29 68,1167 134,783 ,211 ,878

Item30 68,1500 130,570 ,661 ,870

D. Tabel Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja Setelah Try Out

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,891 21

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 47,5556 83,116 ,554 ,872

Item2 47,5111 85,119 ,436 ,876

Item3 47,6000 84,518 ,526 ,873

Item4 47,5778 82,477 ,622 ,870

Item5 47,5778 86,613 ,371 ,878

Item6 47,6889 81,946 ,592 ,871

Item7 47,3778 84,377 ,487 ,874

Item8 47,7111 87,074 ,277 ,881

Item9 47,5556 82,662 ,686 ,869

Item10 47,4889 84,801 ,543 ,873

Item11 47,7111 85,256 ,417 ,876

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Item12 47,5556 85,389 ,640 ,872

Item13 47,6889 87,037 ,324 ,879

Item14 47,2889 87,619 ,304 ,879

Item15 47,6667 83,545 ,458 ,875

Item16 47,5556 84,616 ,398 ,877

Item17 47,6000 84,155 ,490 ,874

Item18 47,7556 82,643 ,512 ,873

Item19 47,4889 84,074 ,505 ,874

Item20 47,4889 83,801 ,488 ,874

Item21 47,6667 83,364 ,499 ,874

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Lampiran 3

Deskripsi Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

A. Uji Beda Mean Empirik Dan Mean Teoritik Sikap Terhadap K3 Dan

Stres Kerja

a. Mean Empirik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Sikap

terhadap

K3

45 61,84 10,220 1,524

One-Sample Test

Test Value = 60

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Sikap Terhadap

K3 40,593 44 ,000 61,844 58,77 64,91

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Stres

Kerja 45 49,93 9,559 1,425

One-Sample Test

Test Value = 52,5

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Stres Kerja 35,040 44 ,000 49,933 47,06 52,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

b. Mean Teoritis

1) Skala Sikap Terhadap K3

Jumlah Item : 24

Nilai Minimum : 24 x 1 = 24

Nilai Maximum : 24 x 4 = 96

Rentang Nilai : 24 - 96

Jarak : 96 – 24 = 72

Mean Teoritik : (min+max)/2 = (24+96)/2 = 60

2) Skala Stres Kerja

Jumlah Item : 21

Nilai Minimum : 21 x 1 = 21

Nilai Maximum : 21 x 4 = 84

Rentang Nilai : 21 - 84

Jarak : 84 – 21 = 63

Mean Teoritik : (min+max)/2 = (21+84)/2 = 52,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Lampiran 4

Uji Asumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

A. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Stres Kerja ,078 45 ,200* ,991 45 ,982

Sikap terhadap K3 ,069 45 ,200* ,963 45 ,164

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

B. Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Stres *

Sikap_K3

Between

Groups

(Combined) 3352,717 29 115,611 2,596 ,027

Linearity 1362,589 1 1362,589 30,593 ,000

Deviation from

Linearity 1990,127 28 71,076 1,596 ,172

Within Groups 668,083 15 44,539

Total 4020,800 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Lampiran 5

Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

A. Uji Hipotesis

Correlations

Sikap_K3 Stres

Sikap_K3 Pearson Correlation 1 -,582**

Sig. (1-tailed) ,000

N 45 45

Stres Pearson Correlation -,582** 1

Sig. (1-tailed) ,000

N 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Lampiran 6

Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI