hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/122/1/ana...
TRANSCRIPT
1
HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU
DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH
2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ANA SORAYA
NIM 111 11 138
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
2
3
HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU
DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH
2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ANA SORAYA
NIM 111 11 138
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
4
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudara Ana Soraya
Kepada:
Yth. Dekan FTIK Salatiga
Di Salatiga
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Ana Soraya
NIM : 111 11 138
Jurusan : Tarbiyah
Fakultas : Pendidikan Agama Islam
Judul : HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU
DENGAN SISWA TERHADAP MINAT
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA
FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN DEMAK
TAHUN 2015/2016
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 31 Agustus 2015
Pembimbing,
Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si
NIP. 19660814 199103 2 003
5
SKRIPSI
HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN
DEMAK TAHUN 2015/2016
DISUSUN OLEH
ANA SORAYA
NIM : 111 11 138
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Sabtu, 29 Agustus 2015 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd __________________
Sekretaris Penguji : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si __________________
Penguji I : Dr. Winarno, M.Pd __________________
Penguji II : Dra. Hj. Maryatin, M.Pd __________________
Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
6
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax. 323706 Salatiga Kode Pos 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ana Soraya
NIM : 111 11 138
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi ini saya tulis benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 31 Agustus 2015
Penulis,
Ana Soraya
NIM. 111 11 138
7
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Mengharap kesuksesan tanpa pengorbanan ibarat
perahu yang berlayar di tanah yang kering,,,”
Persembahan :
Untuk Ayahanda Amat Rondi dan Ibundaku Ngatiyem (alm) yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan doanya untuk masa depanku,,
Kakak-kakakku tersayang : kak Chusnul, kak Mucha, kak Yati, kak Alim,
dan kak Dhona, yang telah merawat adik terkecilnya dengan penuh
kesabaran,,
Belahan jiwaku Bisri Mustofa yang setia mendukung segala impianku
dan menemaniku meniti kehidupan nan penuh onak dan duri,,
Dosen pembimbingku Ibu Lilik Sriyanti yang telah membimbing dan
mengarahkanku,,,,
Dosen-dosenku, yang telah mengajariku banyak hal untuk bekal masa
depanku,,
Sahabat-sahabatku, Mentari dan Hayati yang akan jadi saksi atas
kesuksesanku nanti,,
Yang tak pernah terlupakan teman-temanku seperjuangan khususnya
keluarga besar Ya Bismillah 2011 IAIN Salatiga,,
Semua teman-teman yang telah banyak membantu di setiap keadaanku,,,
8
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan pada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut
setianya. Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk
memenuhi syarat dan kewajiban guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Islam dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
pengarahan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami
sampaikan Jazaakumullah khairan katsira dan terima kasih banyak kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu
memberikan saran, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan
5. Kepala sekolah dan keluarga besar MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak yang
telah banyak membantu dalam kelancaran penulisan ini
9
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan
memberikan pengalaman belajar guna meningkatkan kemampuan baik dalam
bidang agama dan ilmu pengetahuan
7. Ayah dan kakak-kakakku tercinta yang selalu memberiku motivasi untuk terus
maju dan berjuang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu
apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon berkenan memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Dengan harapan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama
senantiasa mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. Amiin..
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salatiga, 28 Agustus 2015
Penulis
10
ABSTRAK
Soraya, Ana.2015. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Hj. Lilik Sriyanti,
M.Si.
Kata kunci : interaksi edukatif, dan minat belajar.
Permasalahan yang sering terjadi di dalam proses pembelajaran ini adalah
masih banyak guru-guru yang melakukan bentuk interaksi belajar mengajar
berjalan secara searah di sekolah. Akibatnya guru sangat aktif dan siswa menjadi
pasif dan tidak kreatif. Guru harus mampu membangkitkan minat belajar
siswanya melalui interaksi edukatif dalam proses pembelajaran. Apabila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
korelasional. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. Adapun pengambilan
sampelnya dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel diambil
20 % dari jumlah populasi yakni sebanyak 43 responden. Dalam menganalisis
data penulis menggunakan analisis pendahuluan dengan menggunakan rumus
prosentase, analisis lanjut dengan menggunakan product moment, dan
pembahasan.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Interaksi edukatif guru
dengan siswa pada kategori baik sebanyak 10 responden atau 23,2 %, sedang
sebanyak 22 responden atau 51,2%, dan buruk 11 responden atau 25,6% .
Sehingga interaksi edukatif guru dengan siswa sebagian besar adalah sedang. (2)
Minat belajar siswa pada kategori tinggi sebanyak 6 responden atau 13,9 %,
sedang sebanyak 22 responden atau 51,2 %, dan rendah sebanyak 15 responden
atau 34,9%. Sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
sebagian besar adalah sedang. (3) Ada hubungan positif antara interaksi edukatif
guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.
Hal ini terbukti karena r xy lebih besar dari pada r tabel (r product moment) yaitu
0,316 yang mana dengan N = 43 diperoleh nilai r pada taraf signifikan 5% sebesar
0,301, sehingga hipotesis dapat diterima.
11
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 6
D. Hipotesis Penelitian ............................................................. 6
E. Kegunaan Penelitian ............................................................ 7
F. Definisi Operasional ........................................................... 7
G. Metode Penelitian ............................................................... 10
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ............................ 10
2. Lokasi dan Waktu Penelitian. .......................................... 10
3. Populasi dan Sampel ....................................................... 11
4. Metode Pengumpulan Data ............................................ 12
5. Analis Data ..................................................................... 14
12
H. Sistematika Penulisan ......................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A.Interaksi Edukatif ............................................................... 18
1. Pengertian Interaksi Edukatif ....................................... 18
2. Interaksi Belajar Mengajar sebagai Interaksi Edukatif 21
3. Ciri-ciri Interaksi Edukatif ........................................... 23
4. Komponen Interaksi Edukatif ....................................... 26
B. Minat Belajar ..................................................................... 30
1. Pengertian Minat Belajar ............................................... 30
2. Aspek- aspek Minat ...................................................... 32
3. Peranan dan Fungsi Minat Belajar ................................ 34
4. Faktor yang Mempengaruhi Minat ................................ 36
C. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak................................................................... 39
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ................ 43
1. Sejarah Berdirinya MA Futuhiyyah 2 ............................. 43
2. Letak Geografis MA Futuhiyyah 2 ................................. 44
3. Profil MA Futuhiyyah 2 .................................................. 45
4. Struktur Organisasi .......................................................... 46
5. Keadaan Siswa, Guru, dan Pegawai ................................ 47
6. Sarana dan Prasarana ..................................................... 48
B. Penyajian Data ..................................................................... 49
1. Daftar Responden ............................................................ 50
2. Data Jawaban Angket Interaksi Edukatif Guru
dengan Siswa ................................................................. 51
13
3. Data Jawaban Angket Minat Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .............................. 53
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data ....................................................................... 56
1. Analisis Data Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa ..... 57
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak ............................................... 64
B. Pengujian Hipotesis ............................................................. 71
C. Pembahasan ......................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan .......................................................................... 76
B.Saran .................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
15
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Keadaan Siswa MA Futuhiyyah 2
2. Tabel 3.2 Keadaan guru dan Pegawai MA Futuhiyyah 2
3. Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Gedung MA Futuhiyyah 2
4. Tabel 3.4 Data Responden Siswa Kelas XI MA Futuhiyyah 2
5. Tabel 3.5 Data Nilai Angket tentang Interaksi Edukatif Guru dengan
Siswa MA Futuhiyyah 2
6. Tabel 3.6 Data Nilai Angket tentang Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak MA Futuhiyyah 2
7. Tabel 4.1 Nilai Jawaban Angket tentang Interaksi Edukatif Guru dengan
Siswa MA Futuhiyyah 2
8. Tabel 4.2 Interval Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA Futuhiyyah
2
9. Tabel 4.3 Kategori Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA Futuhiyyah
2
10. Tabel 4.4 Komparasi Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa MA
Futuhiyyah 2
11. Tabel 4.5 Nilai Jawaban Angket tentang Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak
12. Tabel 4.6 Interval Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
13. Tabel 4.7 Kategori Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
14. Tabel 4.8 Komparasi Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
15. Tabel 4.9 Tabel Kerja untuk Mencari Pengaruh antara Variabel Interaksi
Edukatif Guru dengan Siswa (X) dan Minat Belajar Siswa (Y) pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA Futuhiyyah 2
16
DAFTAR GAMBAR
3.1 Struktur Organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efektifitas dan efisiensi belajar dan pembelajaran siswa di sekolah
sangat bergantung kepada peran guru. Guru haruslah mempunyai sikap
profesional dalam menjalankan tugasnya. Dengan adanya guru yang
profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang
berkualitas juga. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap guru adalah
kompetensi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru
ada 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru melalui cara yang baik dalam berinteraksi dengan siswa, wali
siswa, dan masyarakat. Sudah seharusnya seorang guru dapat menciptakan
interaksi yang baik dengan siswa di kelas, sebab peranan guru sangat
dibutuhkan dalam perubahan tingkah laku siswa yang mencakup tiga aspek,
yaitu aspek sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan
(psikomotorik).
Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang
disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif ini adalah
interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan
18
pengajaran. Oleh karena itu, interaksi edukatif perlu dibedakan dari bentuk
interaksi yang lain. Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran,
dikenal adanya istilah interaksi belajar-mengajar. Dengan kata lain apa yang
dinamakan interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi
belajar-mengajar (Sardiman, 2004: 1).
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang dengan
sengaja diciptakan oleh guru guna mentransfer ilmu kepada siswa. Guru
yang mengajar dan siswalah yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur
manusiawi inilah yang kemudian melahirkan interaksi edukatif dengan
memanfaatkan materi sebagai medianya. Permasalahan yang sering terjadi
di dalam proses pembelajaran ini adalah masih banyak guru-guru yang
melakukan bentuk interaksi belajar mengajar berjalan secara searah di
sekolah. Dalam hal ini fungsi dan peranan guru menjadi amat dominan. Di
lain pihak, siswa hanya mendengarkan informasi atau pengetahuan yang
diberikan gurunya, tanpa diberikan kesempatan untuk bertanya atau
mengemukakan pendapatnya di kelas. Kondisi yang demikian menjadikan
proses pembelajaran tidak proporsional, akibatnya guru sangat aktif dan
siswa menjadi pasif dan tidak kreatif.
Dengan adanya relasi guru dengan siswa yang baik, maka akan
timbul rasa suka siswa terhadap gurunya, sehingga tanpa disadari muncul
pula ketertarikan siswa pada mata pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Ketertarikan pada mata pelajaran itulah yang membuat siswa mempelajari
pelajaran dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, guru yang kurang berinteraksi
19
dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar berjalan
kurang maksimal sehingga siswa merasa ada jarak jauh antara dirinya
dengan gurunya sehingga siswa tidak berpartisipasi secara aktif dalam
belajar. Dengan demikian, guru haruslah mampu membangkitkan minat
belajar siswanya melalui interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan siswa maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak adanya daya tarik baginya.
Islam meletakkan peran dan tugas sebagai guru ditempat yang
sungguh mulia. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Mendidik, mengajar, dan melatih siswa adalah
tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada siswanya.
Transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang disampaikan oleh guru
melalui aktifitas dan proses pembelajarannya menjadikan siswa tersebut
manusia yang lebih baik dan sempurna serta bertaqwa kepada Allah SWT.
Pendidikan Akhlak dilakukan tidak semata-mata dengan perkataan,
tetapi dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Akhlak dapat diartikan
sebagai sifat dan tingkah laku yang tumbuh dan menyatu di dalam diri
seseorang. Sifat yang tumbuh dari dalam jiwa itulah yang memancarkan
sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang. Sedangkan tujuan dari akhlak
itu ialah mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan
20
yang buruk, agar manusia dapat mengamalkan sifat-sifat baik dan
menjauhkan diri dari sifat-sifat yang jahat sehingga terciptalah suasana
dalam pergaulan di masyarakat, di mana tidak ada kebencian dan kejahatan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
قال رسول هللا صلى هللا عليه : عن ابى هريرة رضي هللا عنه قال
م بعثت انما :وسلم (بخارى رواه) الخالق صلح لتم
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang saleh
(baik)". (HR. Bukhari)
Sebagai Rasul yang diutus untuk menyempurnakan akhlak dan
semua kebaikan, beliau telah memberikan teladan kepada umatnya secara
sempurna melalui sabda dan amal perbuatan. Seluruh sisi kehidupan dan
ucapan beliau sesungguhnya merupakan teladan akan kesempurnaan akhlak
dan kemuliaan amalan. Pelajaran akhlak bertujuan untuk menempatkan
manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta membedakannya
dengan makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena itu, dengan adanya interaksi
edukatif antara guru dan siswa yang dilaksanakan melalui mata pelajaran
Aqidah Akhlak diharapkan dapat terbentuk akhlak yang mulia dalam diri
siwa dan senantiasa tercermin dalam kehidupanya sehari-hari. Dengan kata
lain diharapkan ilmu yang telah mereka dapatkan melalui mata pelajaran
Aqidah Akhlak itu dapat mereka terapkan dan amalkan dalam kehidupannya
sehari-hari.
21
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak adalah salah satu lembaga
pendidikan di bawah naungan yayasan pondok pesantren Futuhiyyah
Mranggen Demak. Lembaga ini merupakan salah satu madrasah terbaik
yang ada di Kabupaten Demak. Prestasi yang diraih oleh MA Futuhiyyah 2
sangat banyak. Profesionalitas pengajar yang tinggi, sarana dan prasarana
madrasah yang memadai, sehingga mencetak siswa-siswi MA Futuhiyyah 2
yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Hal
ini tercermin melalui interaksi antara guru dengan siswa dan semua pihak di
dalam lingkungan MA Futuhiyyah 2 yang berjalan secara harmonis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk
mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul
“Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah interaksi edukatif guru dengan siswa kelas XI MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016?
2. Bagaimanakah minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak
kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran
2015/2016?
3. Adakah hubungan antara interaksi edukatif guru dengan siswa
terhadap minat belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016?
22
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui interaksi edukatif guru dengan siswa kelas XI MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran
2015/2016
3. Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa
terhadap minat belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas
XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan pemecahan yang bersifat sementara, yakni
pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah. Sedangkan
Arikunto (1990: 57) berpendapat hipotesis adalah kebenaran yang masih
berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu
kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. Adapun hipotesis
yang penulis ajukan sebagai dugaan awal adalah “Ada hubungan yang
signifikan antara interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI di MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran 2015/2016.”
Dengan kata lain semakin baik interaksi edukatif guru dengan siswa
dalam proses belajar mengajar, maka semakin tinggi pula minat belajarnya.
23
Sebaliknya, semakin buruk interaksi edukatif guru dengan siswa dalam
proses belajar mengajar, maka semakin rendah pula minat belajar siswa
kelas XI di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015/2016.
E. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua kalangan, baik pendidik atau lembaga sekolah tersebut pada
umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut :
1. Secara Teoritik
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan dan peningkatan kualitas pengajaran pada umumnya
yang diperoleh dari penelitian.
2. Secara Praktik
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang jelas kepada
pendidik mengenai hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa
terhadap minat belajar siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen
Demak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh-contoh
atau teladan dan pelajaran yang berharga bagi seluruh pendidik tentang
pentingnya interaksi edukatif dalam proses pembelajaran, sehingga
diharapkan guru dapat mengembangkan kemampuannya.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda
dengan maksud utama penulis dalam menggunakan kata pada judul
24
penelitian ini perlu ada penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata yang
menjadi variabel penelitian.
1. Interaksi Edukatif
Sebagaimana dikemukakan oleh Abu Achmadi dan Shuyadi
interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara
guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan
(Djamarah, 2005: 11). Sedangkan menurut Sardiman A. M (2004: 1)
interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan
untuk tujuan pendidikan dan pengajaran.
Dengan demikian yang peneliti maksud mengenai interaksi
edukatif guru dengan siswa adalah suatu proses hubungan yang saling
mempengaruhi antara guru dengan siswa yang berlangsung dalam ikatan
tujuan pendidikan, yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan serta
memiliki tujuan tertentu.
Untuk mengukur interaksi edukatif maka ditentukan indikator
sebagai berikut :
a. Adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa
b. Adanya suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan
c. Guru menggunakan metode yang beragam dalam mengajar
d. Guru memberikan evaluasi di akhir materi pelajaran
e. Adanya tanya jawab antara guru dengan siswa
f. Guru mengadakan penilaian di dalam proses pembelajaran
25
g. Guru memberikan reward dan punishment sebagai pengukuhan proses
belajar
h. Guru menggunakan alat bantu dalam pembelajaran
2. Minat Belajar
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu
di luar diri (Slameto, 2010: 180).
Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku
atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak
berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,
kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti, 2011: 17).
Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa
minat belajar adalah rasa ketertarikan dan rasa suka terhadap proses
belajar mengajar yang diwujudkan melalui partisipasi dan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran tanpa paksaan dari pihak manapun. Adapun
indikator yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa antara lain
sebagai berikut :
a. Adanya kegairahan siswa dalam belajar Aqidah Akhlak
b. Adanya kemauan siswa untuk belajar baik secara individu maupun
kelompok
c. Adanya ketertarikan siswa pada pelajaran Aqidah Akhlak
d. Adanya perhatian siswa pada materi yang disampaikan
26
e. Adanya keterlibatan dan partisipasi siswa di dalam proses
pembelajaran
f. Adanya semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah Akhlak
g. Adanya kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran Aqidah
Akhlak
h. Adanya penerapan materi Aqidah Akhlak di dalam kehidupan siswa
sehari-hari
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat
korelasional, untuk mengetahui hubungan tiap variabel penelitian
menggunakan analisis statistik persentase dan tekhnik analisis product
moment untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel x dalam
hal ini interaksi edukatif guru dengan siswa dan variabel y, yaitu minat
belajar siswa.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh interaksi edukatif guru
dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran
2015/2016. Penelitian ini diperkirakan dapat memakan waktu selama 1
bulan yang terbagi menjadi beberapa tahap dari proses pengumpulan data
hingga proses penulisan laporan.
27
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Zuriah, 2006:
116). Sedangkan menurut Arikunto (1998: 109) populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini penulis
mengambil populasi siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen
Demak tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 214 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi sebagai contoh yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Zuriah, 2006: 116).
Jadi sampel adalah bagian dari individu yang diselidiki yang akan
dijadikan sampel. Dalam penarikan sampel di atas didasarkan pada
pendapat Arikunto (1998: 117) yaitu untuk sekedar ancer-ancer
apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil
semuanya. Sedangkan apabila subjeknya lebih dari 100 maka
diambil 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Dalam pengambilan
sampel ini peneliti mengambil 20% dari jumlah populasi sehingga
sampel yang diteliti berjumlah 43 siswa. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan
teknik simple random sampling. Random sampling adalah
pengambilan sampel secara acak atau tanpa pandang bulu. Sampel
diambil dari setiap kelas (sub populasi). Dengan menggunakan
28
teknik ini, penulis berharap sampel tersebut dapat mewakili
keseluruhan populasi secara tepat.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan
cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk
diisi (Sukandarrumidi, 2004: 78). Adapun yang menerima angket
dalam pengumpulan data ini adalah siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak. Metode angket yang digunakan adalah angket
tertutup, jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu atau
jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal melingkari
pilihan yang tersedia. Teknik ini digunakan untuk menggali data
tentang interaksi edukatif guru dengan siswa dan minat belajar siswa
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016.
b. Metode Observasi
Menurut Sukandarrumidi (2004: 69) observasi adalah
pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan sistematika fenomena
yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk membantu dalam
pengumpulan data kondisi secara umum. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak yang meliputi : letak geografis,
keadaan sekolah serta keadaan guru dan siswa.
29
c. Metode Dokumentasi
Menurut Zuriah (2006: 116) dokumentasi adalah cara
mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti: arsip,
termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil, atau hukum, dan
lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data yang berupa arsip, data sekolah,
dan data siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak semester
ganjil tahun pelajaran 2015/2016.
d. Metode Interview
Interview dikenal pula dengan istilah wawancara yakni suatu
proses tanya jawab lisan antar 2 orang atau lebih berhadapan secara
fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar telinga
sendiri dari suaranya (Sukandarrumidi, 2004: 88). Adapun bentuk
wawancara dari penelitian ini dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada guru pengampu mata pelajaran Aqidah Akhlak
maupun siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak semester
ganjil tahun pelajaran 2015/2016 mengenai interaksi guru dengan
siswa dan minat belajar siswa, kemudian jawaban mereka nantinya
dijadikan data penelitian
30
5. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori dan suatu uraian
dasar (Iqbal, 2004: 15). Analisis data ini bertujuan untuk memperlihatkan
hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian. Fenomena
tersebut yaitu kondisi yang terjadi pada siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak, kaitannya dengan pengaruh interaksi edukatif guru
dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak. Dalam mengolah data yang bersifat statistik, penulis
menggunakan 3 tahap analisis sebagai berikut :
a. Analisis Pendahuluan
Untuk mengubah data yang bersifat kualitatif menjadi
kuantitatif penulis menggunakan standar skor tertentu dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Untuk jawaban selalu diberi skor 4
b) Untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 3
c) Untuk jawaban jarang diberi skor 2
d) Untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1
b. Analisis Uji Hipotesis
Untuk menjawab permasalahan penelitian pada variabel
pertama dan yang kedua menggunakan rumus persentase sebagai
berikut:
P =
x 100%
31
Keterangan :
P : Persentase perolehan
F : Frekuensi
N : Jumlah total responden
Untuk mengetahui hubungan interaksi edukatif guru dengan
siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak digunakan
rumus korelasional sebagai berikut :
=
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah skor variabel X
Y : Jumlah skor variabel Y
: Kuadrat dari variabel X
: Kuadrat dari variabel Y
: Banyaknya sampel penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
c. Analisis Lanjutan
Merupakan interpretasi dari analisis uji hipotesis dengan
product moment yaitu dengan membandingkan nilai koefesien
korelasi hasil penelitian (ro) dengan (rt) dengan taraf signifikan 5 %
dan 1 %. Apabila nilai (ro ) sama atau lebih besar dari (rt ) maka ada
32
korelasi positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru dengan
siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak, sehingga hipotesis yang diajukan Ha dapat diterima. Tetapi
sebaliknya apabila (ro ) lebih kecil dari (rt ) maka tidak ada hubungan
interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga hipotesis yang diajukan
tertolak.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis
menyusun sistematikanya sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan
penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II Landasan Teori
Berisi tentang kajian tentang interaksi edukatif guru dengan
siswa meliputi : pengertian interaksi edukatif, interaksi
belajar mengajar sebagai interaksi edukatif, ciri-ciri
interaksi edukatif, dan komponen-komponen interaksi
edukatif. Kajian tentang minat belajar meliputi : pengertian
minat belajar, aspek-aspek minat, peranan dan fungsi minat
belajar, dan faktor yang mempengaruhi minat belajar.
33
Hubungan interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap
minat belajar siswa.
BAB III Hasil Penelitian
Berisi tentang gambaran umum sekolah yang meliputi :
sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, profil sekolah,
struktur organisasi, keadaann siswa, guru, dan pegawai,
sarana prasarana sekolah, dan penyajian data.
BAB IV Analisis Data
Berisi tentang analisis data, pengujian hipotesis dan
pembahasan.
BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan, dan saran.
34
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Interaksi Edukatif
1. Pengertian Interaksi Edukatif
Interaksi akan selalu berkaitan dengan istilah komunikasi atau
hubungan. Dalam proses komunikasi dikenal adanya unsur komunikan dan
komunikator. Hubungan antara komunikator dengan komunikan biasanya
karena mengintegrasikan sesuatu, yang dikenal dengan istilah pesan
(mesagge). Kemudian unuk menyampaikan atau mengontakan pesan itu
diperlukan adanya media atau saluran (channel). Jadi unsur-unsur yang
terlibat dalam komunikasi itu adalah: komunikator, komunikan, pesan, dan
saluran atau media. Begitu juga hubungan antara manusia yang satu
dengan manusia yang lainya, empat unsur untuk terjadinya proses
komunikasi itu akan selalu ada (Sardiman, 2004: 7).
Dilihat dari istilah, komunikasi yang berpangkal pada perkataan
communicare yang berarti berpartisipasi, memberitahukan, dan menjadi
milik bersama. Dengan demikian secara konseptual arti komunikasi itu
sendiri sudah mengandung pengertian-pengertian memberitahukan berita,
pengetahuan, pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk
mengunggah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik
bersama.
35
Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif, sebenarnya
komunikasi timbal-balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain,
sudah mengandung maksud-maksud tertentu, yakni untuk mencapai
pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan (dalam
kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar). Memang dalam
berbagai bentuk komunikasi yang sekedarnya, mungkin tidak direncana,
sehingga tidak satu arah atau satu tujuan. Hal inilah yang kadang-kadang
sulit dikatakan sebagai interaksi edukatif, dan ini banyak terjadi dalam
kehidupan manusia (Sardiman, 2004: 8). Dengan demikian interaksi yang
dikatakan sebagai interaksi edukatif apabila secara sadar meletakan tujuan
untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Interaksi yang
bernilai pendidikan ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai interaksi
edukatif (Djamarah, 2005: 11).
Konsep di atas, memunculkan istilah guru di satu pihak dan peserta
didik di lain pihak. Keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan
posisi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda, namun bersama-sama
mencapai tujuan. Guru bertanggung jawab untuk mengantarkan peserta
didik ke arah kedewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah
ilmu pengetahuan dan membimbingnya. Sedangkan peserta didik berusaha
untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari guru.
Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan
sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu
merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi
36
harus berproses pada ikatan tujuan pendidikan. Karena itu, interaksi
edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan
peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.
Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung
sejumlah norma dan semua norma itulah yang harus guru transfer kepada
peserta didik. Karena itu, wajarlah bila interaksi edukatif tidak berproses
dalam kehampaan, tetapi dalam penuh makna. Interaksi edukatif sebagai
jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara pengetahuan dan
perbuatan, yang mengantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan
pengetahuan yang diterima oleh peserta didik. Interaksi edukatif adalah
interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan
dan pengajaran. Dalam artian yang lebih spesifik pada bidang pengajaran
dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar
mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari pengajar
yang melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar
yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua
arah antara guru dan peserta didik dengan sejumlah norma sebagai
mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Selain interaksi antara individu dengan individu yang lain, yang
terjadi dalam pembelajaran dan pengajaran juga adanya interaksi dengan
hal-hal yang bersifat benda, seperti media, alat dan lain-lain. Karena
pengajaran merupakan suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri
37
dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara yang
satu dan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Interaksi Belajar Mengajar sebagai Interaksi Edukatif
Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar
dan bertujuan. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu
membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan
nilai sikap dalam diri siswa. Menurut Usman (1991: 1) proses belajar
mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan
syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses belajar
mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada
pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu
kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru
yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling
menjulang.
Interaksi belajar mengajar di sekolah merupakan interaksi yang
berencana. Secara umum yang menjadi rencana pengajarannya adalah
kurikulum, sedangkan secara khusus rencana pengajaran ini adalah Garis-
garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan Pelajaran. Kurikulum
sebagai rencana pengajaran yang bersifat umum mengandung tujuan-
38
tujuan yang ingin dicapai lembaga pendidikan, struktur program
pengajaran yang memuat pada mata pelajaran yang diberikan, strategi
belajar mengajar yang umumnya digunakan dalam pelaksanan kurikulum
tersebut, serta evaluasi pelaksanaan kurikulum (Ibrahim dan Syaodih,
1996: 32). Proses saling mempengaruhi terjadi dalam interaksi belajar
mengajar. Bukan hanya guru yang mempengaruhi siwa, tetapi siswa juga
dapat mempengaruhi guru.
Interaksi belajar mengajar yang terjadi secara langsung di dalam
kelas, mungkin diteruskan di luar kelas atau di luar sekolah, dalam bentuk
interaksi secara tidak langsung. Guru dapat memberikan berbagai bentuk
penugasan agar para siswa juga dapat melakukan berbagai aktifitas belajar
di luar sekolah yang berfungsi untuk memantapkan, memperdalam, dan
memperluas bahan ajaran yang diberikan guru di dalam kelas atau sekolah.
Seringkali para siswa tidak cukup memadai penguasaannya apabila hanya
belajar di dalam kelas atau sekolah, tetapi perlu dimantapkan dengan
belajar sendiri di luar sekolah.
Interaksi guru dengan siswa bukan hanya dalam penguasaan bahan
ajar, tetapi juga dalam penerimaan nilai-nilai, pengembangan sikap, serta
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dengan
demikian interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang
lebih luas, tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa
interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa
39
materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa
yang sedang belajar.
3. Ciri-ciri Interaksi Edukatif
Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan
Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu dan
memfasilitasi siswa dalam suatu perkembangan tertentu. Menurut
Nasution (2008: 3) tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang
dipelajari itu berguna di kemudian hari. Untuk itulah guru perlu
menumbuhkan perhatian siswa terhadap apa yang dipelajarinya.
Menurut Soemanto (1998: 32) perhatian adalah pemusatan tenaga atau
kekuatan jiwa yang tertuju pada suatu objek. Oleh karena itu, interaksi
edukatif yang sadar akan tujuan, akan menempatkan siswa sebagai
pusat perhatian.
b. Mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan
Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam
melakukan interaksi dibutuhkan suatu prosedur atau langkah-langkah
sistematik dan relevan. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran
yang satu dengan yang lainnya, mungkin akan membutuhkan prosedur
dan desain-desain yang berbeda-beda pula.
40
c. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus
Dalam hal materi harus menggunakan desain yang sedemikian
rupa, sehingga cocok dan tepat guna untuk menggapai tujuan yang
dimaksudkan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-
komponen pengajar yang lain. Materi harus didesain dan dipersiapkan
sebelum berlangsungnya interaksi edukatif.
e. Ditandai dengan aktivitas siswa
Sebagai konsekuensi, bahwa siswa merupakan sentral, maka
aktifitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi
edukatif. Aktifitas siswa dalam hal ini baik secara fisik maupun
mental aktif. Menurut Azzet (2013: 65) seorang guru hendaknya bisa
mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh siswanya,
betapa pun sang siswa masih anak-anak. Dengan demikian siswa
mempunyai keberanian untuk berpendapat dan terlibat aktif di dalam
pembelajaran.
f. Guru berperan sebagai pembimbing
Dalam peranannya sebagai pembimbing, seorang guru harus
berusaha menyelaraskan dan menghidupkan serta memberikan
motivasi kepada siswa supaya terjadi proses interaksi edukatif yang
kondusif. Guru harus siap dan siaga sebagai mediator dalam segala
situasi proses interaksi edukatif, sehingga guru akan menjadi tokoh
yang akan diliat, diikuti dan ditiru tingkah lakunya oleh siswa.
Menurut Crow dan Crow (1984: 40) kelakuan dan pernyataan sikap
41
yang terlihat dari guru mempunyai daya yang mampu mempengaruhi
anak-anak. Oleh karenanya keadaan itu memaksa guru untuk menjadi
orang yang sopan santun, selama masih ada anggapan bahwa orang
yang berakhlaq menjadi ukuran yang patut ditiru.
g. Interaksi edukatif membutuhkan disiplin
Disiplin dalam interaksi edukatif diartikan sebagai suatu pola
tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang ditaati dengan sadar
oleh pihak guru maupun pihak siswa. Mekanisme kongkret dari
ketaatan terhadap ketentuan, kaidah atau tata tertib itu akan terlihat
dari pelaksanaan prosedur. Jadi, langkah-langkah yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Jika terjadi adanya
penyimpangan dari prosedur, berarti suatu indikator terjadi
pelanggaran disiplin.
h. Mempunyai batas waktu
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem
kelas (lingkup kelompok siswa), batas waktu menjadi salah satu ciri
khas yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan diberi batas waktu
tertentu untuk mengukur suatu pencapaian, kapan tujuan pembelajaran
itu harus sudah tercapai dan kapan waktu untuk menuju tingkat
pembelajaran yang lebih dari tingkat yang sebelumnya.
i. Diakhiri dengan evaluasi
Masalah evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa
diabaikan dari rangkaian kegiatan di atas. Seorang guru harus
42
melakukan evaluasi untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
pengajaran yang telah ditentukan.
4. Komponen- komponen Interaksi Edukatif
a. Tujuan
Kegiatan interaksi edukatif adalah suatu kegiatan yang secara
sadar dilakukan oleh guru. Atas dasar kesadaran itulah guru
melakukan kegiatan pembuatan program pengajaran dengan prosedur
dan langkah-langkah sistematik. Tujuan mempunyai arti penting
dalam kegiatan interaksi edukatif. Tujuan dapat memberikan arah
yang jelas dan pasti kemana kegiatan pembelajaran akan dibawa oleh
guru. Dengan berpedoman pada tujuan guru dapat menyeleksi
tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana yang harus
ditinggalkan. Di dalam tujuan terhimpun sejumlah norma yang akan
ditanamkan ke dalam diri setiap siswa.
Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dari
penguasaan siswa terhadap bahan yang diberikan selama kegiatan
interaksi edukatif berlangsung. Oleh karena di dalam tujuan terpatri
sejumlah norma, maka tujuan dimasukkan ke dalam salah satu
komponen interaksi edukatif.
b. Bahan Pelajaran
Bahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
interaksi edukatif. Tanpa adanya bahan pelajaran proses interaksi
edukatif tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar
43
pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa.
Guru harus menguasai bahan pelajaran dengan baik. Ada dua
permasalahan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni
penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran penunjang.
Pemakaian bahan pelajaran penunjang ini harus sesuai dengan bahan
pelajaran pokok yang dipegang oleh guru agar dapat memberikan
motivasi kepada semua siswa.
c. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan. Segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Semua komponen pengajaran akan
berproses di dalamnya. Komponen inti yakni manusiawi, guru, dan
siswa melakukan kegiatan dengan tugas dan tanggung jawab dalam
kebersamaan berlandaskan interaksi normatif untuk bersama-sama
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pengelolaan pengajaran dan pengelolaan kelas yang
perlu diperhatikan oleh guru adalah perbedaan siswa pada aspek
biologis, intelektual, dan psikologis. Tinjauan pada ketiga aspek ini
akan membantu dalam menentukan pengelompokkan siswa di kelas.
Interaksi yang biasanya terjadi di dalam kelas adalah interaksi guru
dengan siswa ketika pelajaran berlangsung. Di sini tentu saja aktivitas
44
optimal belajar siswa sangat menentukan kualitas interaksi yang
terjadi di dalam kelas.
d. Metode
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru
guna kepentingan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya setiap
guru harus mempunyai metode yang bervariasi, tidak hanya pada satu
metode saja. Di samping itu, guru harus memperhatikan adanya
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan metode
mengajar yaitu tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya, siswa
dengan berbagai tingkat kematangannya, situasi dengan berbagai
keadaannya, fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya, serta
pribadi guru dengan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
e. Alat
Dalam kegiatan interaksi edukatif biasanya dipergunakan alat
nonmaterial dan alat material. Alat nonmaterial berupa perintah,
larangan, nasihat, himbauan dan sebagainya. Sedangkan alat material
atau alat bantu pengajaran berupa globe, papan tulis, kapur, diagram,
lukisan, slide, video, dan lain-lain.
f. Sumber Pelajaran
Banyak sekali sumber belajar yang ada di sekolah, halaman,
pusat kota, pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber
pengajaran tersebut tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya dan
kebijakan-kebijakan lainnya. Segala sesuatu dapat dipergunakan
45
sebagai sumber belajar sesuai kepentingan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
g. Evaluasi
Fungsi utama evaluasi adalah menentukan hasil-hasil urutan
pengajaran yang bertalian langsung dengan penguasaan tujuan-tujuan
yang menjadi target pengajaran (Hamalik, 2007: 145). Pelaksanaan
evaluasi dilakukan oleh guru dengan memakai seperangkat instrumen
penggali data seperti tes tertulis, dan tes lisan. Baik evaluasi produk
yang diarahkan pada keberhasilan belajar siswa maupun evaluasi
proses yang diarahkan pada keberhasilan guru dalam mengajar,
keduanya adalah kegiatan untuk mengumpulkan data seluas-luasnya,
yang berkenaan dengan kemampuan siswa atau kualitas kegiatan guru,
guna mengetahui sebab akibat dari suatu aktivitas pengajaran dan
hasil belajar siswa yang mendorong serta mengembangkan
kemampuan belajar.
Melalui konsepsi tersebut, tujuan evaluasi adalah untuk
mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan siswa
dalam mencapai tujuan yang diharapkan, memungkinkan guru menilai
aktivitas atau pengaalaman yang didapat, dan menilai metode
mengajar yang dipergunakan.
46
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar berasal dari dua kata yaitu minat dan belajar. Minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar
diri (Slameto, 2010: 180). Crow and Crow mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong sesorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Djaali, 2012:
121).
Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jadi minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian.
Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut :
a. Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning
(1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan
tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi
47
itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau
dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang (Purwanto, 2000: 84).
b. A. Caurine mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau
memperteguh perilaku melalui pengalaman (Sriyanti, 2011: 17).
c. Witherington dalam buku Educational Psycology mengemukakan
“belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”
(Purwanto, 2000: 84).
d. Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya (Usman, 1991: 2).
e. Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978)
mengemukakan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman (Purwanto, 2000: 84).
f. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2).
Berdasarkan definisi tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat
belajar adalah rasa ketertarikan dan rasa suka terhadap proses belajar
48
mengajar yang diwujudkan melalui partisipasi dan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran tanpa paksaan dari pihak manapun.
2. Aspek-aspek Minat
Menurut pendapat Hurlock (1990) minat memiliki dua aspek,
yaitu:
a. Aspek kognitif, aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan
seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep
yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa
yang dipelajari dari lingkungan. Ada dua macam kecakapan kognitif
siswa yang perlu dikembangkan segera oleh guru, yakni :
1) Strategi belajar memahami isi pelajaran
2) Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya
serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi
pelajaran tersebut.
Tugas guru dalam hal ini ialah menggunakan pendekatan mengajar
yang memungkinkan para siswa menggunakan strategi belajar yang
berorientasi pada pemahaman yang mendalam terhadap isi materi
pelajaran. Guru juga dituntut untuk mengembangkan kecakapan
kognitif para siswa dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-
keyakinan terhadap pesan-pesan moral atau nilai yang terkandung
dan menyatu dalam pengetahuannya (Syah, 1995: 85).
49
b. Aspek afektif, aspek afektif adalah konsep yang membangun konsep
kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek
yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar
dalam memotivasikan tindakan seseorang (Sari, 2014: 13).
Peningkatan kecakapan afektif ini antara lain berupa kesadaran
beragama yang mantap seperti dimilikinya sikap mental keagamaan
yang lebih tegas sesuai dengan tuntunan ajaran agama yang telah ia
pahami dan yakini secara mendalam. Sebagai contoh, apabila seorang
siswa diajak kawannya untuk berbuat yang tidak senonoh atau
menyalahgunakan obat-obat terlarang ia akan menolak dan bahkan
berusaha mencegah perbuatan asusila itu dengan segenap daya dan
upayanya. Minat terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak yang
dimiliki seseorang bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui
proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang
dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain jika proses penilaian
kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah positif
maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan
minat.
Menurut pendapat Witherington sebagaimana dikutip oleh M.
Buchori (1991: 136), ia membagi minat menjadi dua macam, yaitu:
a. Minat primitif atau biologis minat, yang timbul dari kebutuhan-
kebutuhan jasmani berkisar pada soal makanan, rasa nyaman, dan
aktifitas. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang
50
kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk
mempertahankan organisme.
b. Minat kultural atau sosial minat, yang berasal dari perbuatan belajar
yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai
dengan adanya minat yang sangat luas terhadap hal-hal yang bernilai.
Jadi minat kultural di sini lebih tinggi nilainya dari pada minat
primitif.
Dari pendapat tersebut dapat diambil sebuah pengertian bahwa
minat belajar siswa terhadap pelajaran Aqidah Akhlak terdiri dan dua
minat, yaitu minat dari dalam (primitif) dan minat dari luar (kultural).
Minat primitif tersebut dapat digambarkan bahwa anak memang sudah
menyukai pelajaran Aqidah Akhlak, sehingga dari dalam tubuhnya
sudah ada dorongan keinginan untuk mempelajari lebih tekun tentang
Aqidah Akhlak. Sedangkan minat kultural dalam mempelajari Aqidah
Akhlak dikarenakan proses pembelajaran di MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak sesuai dengan keinginan para siswa, sehingga
dengan proses belajar tersebut siswa menjadi lebih suka, dan tertarik
untuk belajar Aqidah Akhlak
3. Peranan dan Fungsi Minat Belajar
Pada setiap minat manusia, minat memegang peranan yang
penting dalam kehidupannya dan mempunyai dampak yang besar atas
perilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk
belajar. Anak yang berminat terhadap sesuatu kegiatan baik itu bekerja
51
maupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Begitu halnya minat belajar siswa amatlah penting di
dalam proses belajar mengajar. Minat dapat menunjukkan kemampuan
untuk memberi stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan
seseorang, sesuatu atau kegiatan, dan dapat memberi pengaruh terhadap
pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata
lain minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turut
sertanya dalam kegiatan itu.
William James (1890) melihat bahwa minat belajar merupakan
faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa. Jadi, minat
merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam
belajar (Usman, 1991: 22). Oleh karena itu, pengajaran perlu
memperhatikan minat dan kebutuhan, karena setiap siswa mempunyai
minat dan kebutuhan masing-masing. Bahan ajar dan cara penyampaian
sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan tersebut.
Walaupun hampir tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat
dan kebutuhan setiap siswa. Sedapat mungkin perbedaan-perbedaan
minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Sesuatu yang menarik
minat dan dibutuhkan anak akan menarik perhatiannya. Dengan demikian
mereka akan bersunguh-sungguh dalam belajar (Ibrahim dan Syaodih,
1995: 27).
Umpamanya seorang siswa yang menaruh perhatiannya pada
Aqidah Akhlak akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada
52
siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih
giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 1995: 136).
Tugas atau pekerjaan tidak dapat diselesaikan tanpa pengerahan
usaha, daya, dan tenaga. Semakin sulit suatu tugas, semakin banyak pula
tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dengan baik.
Generalisasi ini berlaku pula dalam belajar. Penguasaan yang sempurna
terhadap suatu mata pelajaran, memerlukan pencurahan perhatian yang
rinci. Minat yang telah disadari terhadap bidang pelajaran, mungkin
sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa menguasai
pelajarannya. Prestasi yang berhasil akan menambah minatnya yang
dapat berlanjut sepanjang hayat (Djaali, 2012: 121).
4. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan
beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil
belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak jenisnya, tetapi
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern.
a. Faktor Intern
Di dalam faktor intern ini terdapat 3 faktor, yaitu faktor
jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.
53
1) Faktor Jasmaniah
a) Faktor Kesehatan
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan
cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang
bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi
dan ibadah.
b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang
baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Cacat itu dapat
berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, lumpuh, patah
kaki, dan patah tangan. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia
belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat
bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh
kecacatannya itu.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Menurut Djamarah (2011: 191) faktor psikologis
sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama
dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor
luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka
faktor luar itu akan kurang signifikan.
54
Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain
sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap
serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian
juga motivasi, bakat, dan minat banyak memberikan warna
terhadap aktivitas belajar (Sriyanti, 2011: 24).
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan adalah suatu keadaan atau kondisi, baik kondisi
jasmani maupun kondisi psikis, bukan suatu dorongan tertentu
(Ahmadi, 1998: 158). Kelelahan pada seseorang dibagi menjadi
dua macam, yaitu kelelahan jasmani, dan kelelahan rohani
(bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan
tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa
pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang
lancar pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan sangat
mempengaruhi belajar. Oleh karena itu, agar siswa dapat belajar
dengan baik maka jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari
kelelahan.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor ekstern berati faktor-
55
faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern terdiri dari
faktor nonsosial dan faktor sosial.
1). Faktor Non sosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor
nonsosial adalah kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,
keluarga, maupun masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa
peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar,
kondisi geografis sekolah dan rumah dan sejenisnya.
2). Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor sosial berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Misalnya relasi antara
anggota keluarga, cara orang tua mendidik, suasana rumah,
interaksi guru dengan siwa, relasi siswa dengan siswa, kegiatan
siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan lain-lain.
C. Hubungan Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Minat
Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap peserta didik,
pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang
dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi secara tidak sengaja,
bahkan tidak disadari oleh guru, melalui sikap, gaya mengajar dan kinerjanya
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Minat memainkan peran yang
56
penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas
perilaku dan sikap. Anak yang berminat terhadap sesuatu akan berusaha lebih
keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat. Minat
besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila ada guru yang kinerjanya
dalam mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peserta didik
maka akan menimbulkan minat belajar peserta didik berkurang dan hal ini
memungkinkan peserta didik yang bersangkutan tidak belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
Guru yang kompeten dan profesional harus mampu menciptakan
kondisi-kondisi sedemikan rupa sehingga siswa tertarik terhadap suatu mata
pelajaran. Melalui interaksi edukatif tersebut diharapkan guru dapat
menumbuhkan minat belajar siswa terhadap suatu pelajaran. Minat belajar
yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar
dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa
minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari
dirasakan bermakna bagi dirinya (Hamalik, 2007: 33).
Akhir-akhir ini banyak keluhan bahwa minat belajar terhadap mata
pelajaran Aqidah Akhlak berkurang. Salah satu penyebabnya adalah faktor
guru yaitu kurang menguasai bahan ajar dan kurang cakap dalam
membimbing siswa dalam belajar. Perilaku dan sikap guru di sekolah terutama
dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada siswa. Sikap guru
yang menyenangkan dirasakan oleh siswa sebagai kebahagiaan tersendiri.
57
Keadaan ini memungkinkan siswa lebih berminat dalam belajar.
Apabila siswa merasa bahwa kinerja guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan siswa, maka akan
menimbulkan rasa malas dan bosan pada diri siswa. Siswa yang berminat
terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,
karena ada daya tarik baginya. Seorang siswa mempunyai minat yang besar
terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari
temannya, kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap
materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan
akhirnya mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut.
Selain itu guru juga harus menjadi panutan yang dapat dicontoh oleh
siswanya baik dalam perkataan, perbuatan dan pergaulannya dalam kehidupan
sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Rasulullah SAW
adalah suri teladan bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Beliau mendidik
umatnya dengan memberikan teladan yang baik bagi umatnya. Dalam hal ini
metode keteladanan adalah salah satu meode yang bisa diterapkan dalam
proses belajar mengajar. Allah SWT berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.
(Qs. Al- Ahzab : 21)
58
Seorang guru dapat saja menyusun sistem pendidikan yang lengkap
dengan menggunakan seperangkat metode atau strategi sebagai pedoman dan
acuan dalam bertindak serta mencapai tujuan dalam pendidikan. Namun
keteladanan seorang guru sangatlah penting dalam interaksi dengan siswanya.
Karena pendidikan tidak hanya sekedar menangkap atau memperoleh sesuatu
dari ucapan seorang guru, akan tetapi justru melalui keseluruhan kepribadian
yang tergambar pada sikap dan tingkah laku seorang guru. Dalam pendidikan
Islam konsep keteladanan yang dapat dijadikan sebagai cermin dan model
dalam pembentukan kepribadian seorang muslim adalah keteladanan yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
59
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Berdasarkan Piagam Madrasah nomor: Wk. /6.d/ 99/ Pgm/ MA/
1983, Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 (MAF-2), berdiri pada tanggal 1
Juni 1983, di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah
Mranggen Demak.
Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 adalah satu dari dua Madrasah
Aliyah yang dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah.
Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 didirikan untuk mewadahi peserta didik
perempuan yang melanjutkan belajar di Madrasah Aliyah (MA), karena
Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 hanya menerima murid laki-laki. Di
samping itu, murid yang bisa diterima di MAF 2 lulusan dari lembaga
sekolah lanjutan tingkat pertama secara umum, baik dari MTs maupun
dari SMP, karena muatan lokal (mulok) keagamaan relatif sedikit dan
ringan. Inilah yang membedakan Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 dengan
lembaga Madarasah Aliyah Futuhiyyah 1.
Pada awal berdirinya, tahun 1983 Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2
diserahkan kepada KH. Muhammad Hanif Muslih, Lc. sebagai
pengelolanya. Beliau sekaligus ditunjuk oleh Pengurus Yayasan Pondok
Pesantren Futuhiyyah sebagai Kepala Madrasah. Pada saat itu KH.
Muhammad Hanif masih, Lc. merangkap sebagai Kepala Madrasah
60
Tsanawiyah Futuhiyyah 2. Murid-murid yang belajar di MAF 2 bisa
berdomisili di pondok pesantren seputar MAF 2, bisa juga dilaju dari
rumah masing-masing.
2. Letak Geografis MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 sangatlah strategis yakni
tidak jauh dari jalur transportasi dan mudah dijangkau dari berbagai arah.
Secara geografis letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 berada di
Kabupaten Demak tepatnya di Kecamatan Mranggen di jalan Suburan
Mranggen Demak. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
a. Bagian Timur dibatasi Desa Kembang Arum
b. Bagian Selatan dibatasi Desa Batursari
c. Bagian Barat dibatasi Desa Bandungrejo
d. Bagian Utara dibatasi Desa Brumbung
Letak yang sangat strategis tersebut sehingga menjadikan
Madrasah Aliyah Futuhiyyah-2 dapat berkembang ke arah progresif.
Disatu sisi kota Mranggen merupakan salah satu basis pengembangan
ilmu-ilmu agama Islam tertua yang didukung dengan puluhan yang
tumbuh dan berkembang disekitarnya sangat memberikan dukungan
terhadap kelangsungan madrasah. Disisi lain, Madrasah Aliyah
Futuhiyyah-2 yang hanya berjarak sekitar 15 KM dari pusat Ibukota
Propinsi Jawa Tengah sangat menguntungkan bagi madrasah untuk dapat
mengikuti arus perkembangan zaman tanpa meninggalkan filter dalam
menyerap derasnya laju informasi dan teknologi. Sehingga dapat
61
mencetak dan menghasilkan kader-kader pemimpin yang beriman dan
bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara
komprehensif.
3. Profil MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
a. Identitas Madrasah
Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
NPSN : 20362869
NSM : 131233210006
Alamat :Jl. Suburan Mranggen Demak 59567
Website : www.mafutuhiyyah2.sch.id
Akreditasi : A
Status sekolah : Swasta
Kepala sekolah : H. Helmi Wafa, S.E
b. Visi, Misi, dan Tujuan
1) Visi
Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
berakhlak mulia.
2) Misi
a) Membekali pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan tinggi, mengembangkan diri di masyarakat
dan berakhlak karimah.
62
b) Menciptakan kehidupan religius dilingkungan madrasah,
diekspresikan dengan perilaku disiplin, ikhlas, dan bebas
berkreasi.
3) Tujuan
a) Diterimanya lulusan MAF-2 di perguruan tinggi yang
berkualitas.
b) Diperolehnya generasi lulusan MAF-2 yang bisa
mengembangkan diri dalam masyarakat dan berakhlakul
karimah.
c) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan madrasah,
disiplin, ikhlas, dan bebas berkreasi.
4. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
63
5. Keadaan Siswa, Guru, dan Pegawai
a. Jumlah siswa MA Futuhiyyah 2
Keadaan siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak dari tahun
ke tahun semakin meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Keadaan Siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Tahun Pelajaran 2015/2016
KELAS RUANG / JURUSAN JUMLAH
TOTAL Putra Putri Jumlah
X
X A 3 33 36
217
X B 3 33 36
X C 4 34 38
X D 5 30 35
X E 4 32 36
X F 4 32 36
23 194 217
XI
XI IPA 1 4 28 32
214
XI IPA 2 0 36 36
XI IPA 3 3 33 36
XI BAHASA 0 37 37
XI ILMU SOSIAL 1 5 32 37
XI ILMU SOSIAL 2 5 31 36
17 197 214
XII
XII IPA 1 0 34 34
202
XII IPA 2 3 31 34
XII IPA 3 4 31 35
XII BAHASA 8 26 34
XII ILMU SOSIAL 1 6 29 35
XII ILMU SOSIAL 2 4 26 30
25 177 202
JUMLAH TOTAL 633
64
b. Jumlah Guru dan Pegawai
Tabel 3.2
Keadaan Guru dan Pegawai MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Tahun Pelajaran 2015/2016
No Tingkat
Pendidikan
Status Guru dan Pegawai
Jumlah
GT GTT PNS PT PTT
1 S2 2 1 3
2 S1 6 20 6 2 34
3 D3 1 1 2
4 SMA/
Sederajat
1 2 3 6
TOTAL 7 24 7 2 5 45
6. Sarana dan Prasarana
Faktor yang menentukan maju tidaknya suatu sekolah adalah
sistem pendidikan yang baik, sumber daya manusia yang berkualitas,
serta sarana dan prasarana (fasilitas) yang memadahi. Demikian juga MA
Futuhiyyah 2 memiliki berbagai fasilitas yang mendukung proses belajar
mengajar.
Tabel 3.3
Sarana dan Prasarana Gedung MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2015/2016
NO JENIS JUMLAH
1 Ruang Kelas 18
2 Lab Bahasa 1
3 Lab. Biologi 1
65
B. Penyajian Data
Dalam pengumpulan data hubungan interaksi edukatif guru dengan
siswa terhadap minat belajar siswa. Penulis menggunakan tekhnik angket,
jumlah angket yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini berisi 30 pertanyaan yang terdiri dari 15 pertanyaan
untuk interaksi edukatif guru dengan siswa dan 15 pertanyaan untuk minat
belajar siswa.
Demi memudahkan penganalisisan dari 15 item pertanyaan, maka
penulis membedakan menjadi dua macam penilaian.
4 Lab Kimia 1
5 Lab. Fisika 1
6 Lab. Komputer 1
7 Lab. Ketrampilan ( Tailor ) 1
8 Kantin 1
9 Ruang Kepala Madrasah 1
10 Ruang TU 1
11 Ruang Guru 1
12 Ruang OSIS 1
13 Ruang PIK KOIREMA 1
14 Ruang BP/BK 1
15 Ruang UKS 1
16 Ruang Auditorium /aula 1
17 Perpustakaan 1
18 Mushola 1
19 Kamar Mandi Siswa 4
20 Kamar Mandi Guru 2
66
a. Untuk soal 1-8 berisi pernyataan positif, setiap dari 4 alternatif jawaban
dengan skor sebagai berikut:
1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 4
2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3
3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 2
4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1
b. Untuk soal 9-15 berisi pernyataan negatif, setiap dari 4 alternatif jawaban
dengan skor sebagai berikut:
1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 1
2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 2
3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 3
4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 4
1. Daftar Responden
Dalam daftar responden yang dijadikan objek penelitian adalah
siswa kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak. Untuk lebih jelasnya
penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Data Responden Siswa Kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun 2015
NO KELAS JUMLAH RESPONDEN
1 XI IPA 1 6
2 XI IPA 2 7
3 XI IPA 3 7
4 XI BAHASA 8
67
5 XI IPS 1 8
6 XI IPS 2 7
TOTAL 43
2. Data Jawaban Angket Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
Adapun hasil dari penyebaran angket interaksi edukatif guru
dengan siswa dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5
Data Nilai Angket Tentang Interaksi Edukatif Guru dengan
Siswa MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
NO
RES
JAWABAN
NO 1-8 NILAI
JAWABAN
NO 9-15 NILAI JUMLAH
S K J TP S K J TP S K J TP S K J TP
1 6 1 1
24 3 2
1
6
2
24 55
2
4 4
12 8
3
3 1 3
9 4 36
3 3 2 3
12 6 6
3 1 3
6 3 12 45
4 4 3
1 16 9
1 1 1 3 2 1 2 9 8 46
5
5 3
15 6
2 4 1
4 12 4 41
6 6 2
24 6
4 2 1
8 6 4 48
7 6 1 1
24 3 2
1 1 2 3 1 2 6 12 50
8 5 2 1
20 6 2
2
5
4
20 52
9 5 2
1 20 6
1
2 2 3
4 6 12 49
10 5 2 1
20 6 2
1 2 4
2 6 16 52
11 1 4 2 1 4 12 4 1 1 1 3 2 1 2 9 8 41
12 5 2
1 20 6
1
2 2 3
4 6 12 49
13 3 3 1 1 12 9 2 1 2
2 3 2
6 12 44
14
5 3
15 6
3
3 1 3
9 4 37
15 2 4 1 1 8 12 2 1 2
1 4 2
3 16 44
68
16 7 1
28 3
1 1 5
2 3 20 56
17 2 4 2
8 12 4
2 3 1 1 2 6 3 4 39
18 5 3
20 9
2 3 1 1 2 6 3 4 44
19 4 3 1
16 9 2
3 4
9 16 52
20 5 2 1
20 6 2
3 3 1
6 9 4 47
21 1 5 2
4 15 4
2 3 2
4 9 8 44
22 6 2
24 6
1 1
5 1 2 2 1 53
23 5 2 1
20 6 2
2 1 1 3 2 2 3 12 47
24 1 6 1
4 18 2
2 3 2
4 9 8 45
25 4 1 2 1 16 3 4 1
2 1 4
4 3 16 47
26 3 4 1
12 12 2
3 2 1 1 3 4 3 4 40
27 4 2 1 1 16 6 2 1
3
4
6
16 47
28 6 1 1
24 3 2
1 1 5
2 3 20 54
29 5 1 2
20 3 4
2 3
2 2 6
8 43
30 3 2 3
12 6 6
3 1 3
6 3 12 45
31 2 3 3
8 9 6
2 2
3 2 4
12 41
32 5 2 1
20 6 2
1 1 2 3 1 2 6 12 49
33 5 2 1
20 6 2
1 1 5
2 3 20 53
34 4 1 2 1 16 3 4 1 2
2 3 2
6 12 44
35 6 2
24 6
1 1
5 1 2
20 53
36 1 5 1 1 4 15 2 1
2 4 1
4 12 4 42
37 3 4 1
12 12 2
3 2 1 1 3 4 3 4 40
38 5 2 1
20 6 2
1 1 2 3 1 2 6 12 49
39 2 3 3
8 9 6
1 1 1 4 1 2 3 16 45
40 4 3 1
16 9 2
2 2 3
4 6 12 49
41 1 5 1 1 4 15 2 1
2 4 1
4 12 4 42
42 3 2 3
12 6 6
3 1 3
6 3 12 45
43 2 4 2
8 12 4
2 4
1 2 8
4 38
TOTAL 1982
69
3. Data Jawaban Angket Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak
Adapun hasil dari penyebaran angket minat belajar siswa dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Data Nilai Angket Tentang Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun 2015
NO
RES
JAWABAN
NO 1-8 NILAI
JAWABAN
NO 9-15 NILAI JUMLAH
S K J TP S K J TP S K J TP S K J TP
1 6 1 1
24 3 2
1
6 1
24 54
2 4 4
16 12
1
6
2
24 54
3 4 2
2 16 6
2
5 1 1
10 3 4 41
4 4 2 2
16 6 4
1 1
5 1 2
20 49
5 1 4 3
4 12 6
3 4
9 16 47
6 4 3
1 16 9
1
1 5 1
2 15 4 47
7 4 1 3
16 3 6
2 1 4
4 3 16 48
8 3 3 2
12 9 4
1 3 3
2 9 12 48
9 4 3 1
16 9 2
1 2 4
2 6 16 51
10 3 3 1 1 12 9 2 1
2 5
6 20 50
11 4 2 2
16 6 4
1 3 3
2 9 12 49
12 3 2 2 1 12 6 4 1
1 2 4
2 6 16 47
13 3 2 2 1 12 6 4 1
4 1 2
8 3 8 42
14 1 5 2
4 15 4
1 4
2 1 8
8 40
15 4
3 1 16
6 1 1 1
5 1 2
20 46
16 3 4 1
12 12 2
4 1 2
8 3 8 45
70
17 2 5 1
8 15 2
2 3
2 2 6
8 41
18 3 2 3
12 6 6
4 2 1
8 6 4 42
19 3 5
12 15
1 2 4
2 6 16 51
20 3 4 1
12 12 2
1 3 1 2 1 6 3 8 44
21 3 3 1 1 12 9 2 1 1 2 3 1 1 4 9 4 42
22 6 2
24 6
5
2
10
8 48
23 3 2 3
12 6 6
1 2 3 1 1 4 9 4 42
24 2 5 1
8 15 2
1 2 4
2 6 16 49
25 4 1 2 1 16 3 4 1
4 2 1
8 6 4 42
26 2 5 1
8 15 2
3 2 2
6 6 8 45
27 3 3 2
12 9 4
2 2 3
4 6 12 47
28 2 3 3
8 9 6
2 1 4
4 3 16 46
29 4 2 1 1 16 6 2 1 1 1
5 1 2
20 48
30 3 3 1 1 12 9 2 1
4 2 1
8 6 4 42
31 2 3 3
8 9 6
1 2 2 2 1 4 6 8 42
32 4 3 1
16 9 2
1 3 3
2 9 12 50
33 3 3 2
12 9 4
1 2 1 3 1 4 3 12 45
34 3 3 2
12 9 4
1 1 4 1 1 2 12 4 44
35 4 3 1
16 9 2
4 1 2
8 3 8 46
36 3 4 1
12 12 2
3 1 3
6 3 12 47
37 3 2 1 2 12 6 2 2
3 2 2
6 6 8 42
38 2 5 1
8 15 2
1 2 2 2 1 4 6 8 44
39 5 2 1
20 6 2
5
2
10
8 46
40 3 4 1
12 12 2
1 6
2 18
46
41 3 3 2
12 9 4
1 1 4 1 1 2 12 4 44
71
42 3 3 2
12 9 4
2 2 3
4 6 12 47
43 4 3 1
16 9 2
4 1 2
8 3 8 46
TOTAL 1976
72
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Data
Dengan adanya beberapa teori-teori dan data-data yang telah penulis
kumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisa kemudian
membuktikan apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
interaksi edukatif guru dengan siswa terhadap minat belajar siswa pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak.
Adapun dalam menganalisis data tersebut, menggunakan teknik korelasi
product moment, yang rumusnya sebagai berikut:
=
Keterangan:
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X : Variabel I (interaksi edukatif guru dengan siswa)
Y : Variabel II (minat belajar siswa)
: Kuadrat dari variabel X
: Kuadrat dari variabel Y
: Banyaknya sampel penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai interaksi edukatif
guru dengan siswa dan tabel kerja untuk koefisien korelasi atau untuk
73
mencari pengaruh antara variabel interaksi edukatif guru dengan siswa dan
minat belajar siswa.
1. Analisis Data Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
Pada tahapan analisis pertama ini, penulis menganalisa data-data
yang telah diperoleh untuk memperoleh jawaban-jawaban tentang
pengaruh interaksi edukatif guru dengan siswa. Mengawali analisis ini,
penulis menyajikan analisis data tentang interaksi edukatif guru dengan
siswa, penulis menganalisa jawaban dengan cara memberikan 4 alternatif
jawaban.
c. Untuk soal 1-8 berisi pernyataan positif, dengan skor sebagai berikut:
1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 4
2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 3
3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 2
4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 1
d. Untuk soal 9-15 berisi pernyataan negatif, dengan skor sebagai
berikut:
1) Alternatif jawaban Selalu (S) diberi skor 1
2) Alternatif jawaban Kadang-kadang (K) diberi skor 2
3) Alternatif jawaban Jarang (J) diberi skor 3
4) Alternatif jawaban Tidak Pernah (TP) diberi skor 4
Adapun nilai dari hasil penyebaran angket tentang hubungan
interaksi edukatif guru dengan siswa dapat diketahui pada tabel sebagai
berikut:
74
Tabel 4.1
Nilai Jawaban Angket tentang
Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
No
Res
Nomer Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 55
2 3 2 3 2 2 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 36
3 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45
4 3 4 4 3 1 4 3 4 2 1 4 4 3 3 3 46
5 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 41
6 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 2 4 48
7 4 4 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 50
8 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 52
9 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
10 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 52
11 3 4 3 2 1 3 2 3 1 4 3 2 3 3 4 41
12 4 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 49
13 2 3 4 3 1 4 3 4 1 1 4 4 3 4 3 44
14 3 2 3 2 3 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 37
15 3 3 4 1 2 3 3 4 1 4 4 4 3 4 1 44
16 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 56
17 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 2 3 39
18 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 1 2 1 2 44
19 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 52
20 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 3 47
21 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 44
22 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 53
23 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 1 2 47
24 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 45
25 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 47
75
26 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 2 2 1 1 3 40
27 4 3 4 2 1 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 47
28 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 54
29 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 1 2 1 4 2 43
30 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45
31 2 2 3 2 3 4 3 4 1 1 4 4 4 2 2 41
32 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 49
33 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 53
34 2 4 2 3 1 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 44
35 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 53
36 3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 42
37 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 1 2 1 2 3 40
38 4 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 3 2 49
39 3 3 4 2 2 2 3 4 1 4 3 4 4 4 2 45
40 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 49
41 3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 42
42 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 2 4 2 45
43 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 2 4 2 2 38
TOTAL 1982
Dari nilai interaksi edukatif guru dengan siswa dengan jumlah 15 item,
diketahui nilai tertinggi 30, nilai terendah 16 dan kelas interval 3. Maka
kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
i =
Keterangan :
i : Interval Ideal
Xt : Nilai Tertinggi
76
Xr : Nilai Terendah
: Kelas Interval
i =
i = –
i =
i = 7
Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa frekuensi dari tiap
kategori baik, sedang, dan buruk.
Tabel 4.2
Interval Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
Dengan demikian, dapat diketahui:
a. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik yaitu
dengan skor antara 50 – 56 sebanyak 10 responden.
b. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori sedang
yaitu dengan skor antara 43 – 49 sebanyak 22 responden.
NO INTERVAL KATEGORI FREKUENSI
1 50 – 56 Baik 10
2 43 – 49 Sedang 22
3 36 – 42 Buruk 11
77
c. Untuk interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori buruk
yaitu dengan skor antara 36 – 42 sebanyak 11 responden.
Kemudian dibuat tabel kategori untuk mengetahui interaksi edukatif guru
dengan siswa pada kategori baik, sedang, dan buruk.
Tabel 4.3
Kategori Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
NO RES JUMLAH SKOR KATEGORI
1 55 Baik
2 36 Buruk
3 45 Sedang
4 46 Sedang
5 41 Buruk
6 48 Sedang
7 50 Baik
8 52 Baik
9 49 Sedang
10 52 Baik
11 41 Buruk
12 49 Sedang
13 44 Sedang
14 37 Buruk
15 44 Sedang
16 56 Baik
17 39 Buruk
18 44 Sedang
19 52 Baik
20 47 Sedang
78
21 44 Sedang
22 53 Baik
23 47 Sedang
24 45 Sedang
25 47 Sedang
26 40 Buruk
27 47 Sedang
28 54 Baik
29 43 Sedang
30 45 Sedang
31 41 Buruk
32 49 Sedang
33 53 Baik
34 44 Sedang
35 53 Baik
36 42 Buruk
37 40 Buruk
38 49 Sedang
39 45 Sedang
40 49 Sedang
41 42 Buruk
42 45 Sedang
43 38 Buruk
Setelah diketahui berapa banyak responden yang memiliki tingkat
interaksi edukatif baik, sedang, dan buruk kemudian masing-masing
kategori diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
79
Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori baik,
sebanyak 10 responden
P =
x 100 % = 23,2 %
Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori sedang,
sebanyak 22 responden
P =
x 100 % = 51,2 %
Untuk tingkat interaksi edukatif guru dengan siswa pada kategori buruk,
sebanyak 11 responden
P =
x 100 % = 25,6 %
Tabel 4.4
Komparasi Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASI
1 Baik 50 – 56 10 23,2 %
2 Sedang 43 – 49 22 51,2 %
3 Buruk 36 – 42 11 25,6 %
JUMLAH 43 100 %
80
2. Analisis Data Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak
Adapun nilai dari hasil penyebaran angket minat belajar siswa
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak dapat diketahui pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Nilai Jawaban Angket tentang
Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
No
Res
Nomor Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 54
2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 54
3 4 3 1 3 1 4 4 4 2 2 2 2 4 2 3 41
4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 1 49
5 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 47
6 4 4 4 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 4 47
7 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 48
8 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 48
9 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 51
10 4 3 3 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50
11 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 3 3 49
12 4 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 47
13 4 3 2 1 2 3 4 4 4 2 2 3 2 4 2 42
14 4 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 1 2 2 40
15 4 4 2 4 2 1 4 2 2 1 4 4 4 4 4 46
16 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 45
81
17 4 3 3 3 3 2 3 4 4 1 2 4 1 2 2 41
18 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 3 2 42
19 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 51
20 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 2 1 2 44
21 4 3 2 3 3 1 4 1 4 2 3 3 3 2 4 42
22 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 48
23 4 3 3 4 2 2 4 2 1 3 2 4 3 2 3 42
24 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 49
25 4 2 4 2 3 1 4 4 4 3 2 3 2 2 2 42
26 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 4 3 45
27 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 47
28 4 3 2 2 3 2 4 3 4 3 4 2 2 4 4 46
29 4 4 2 1 3 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 48
30 4 3 1 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 3 42
31 4 3 3 2 2 2 4 3 1 3 4 3 2 4 2 42
32 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 4 50
33 4 3 3 3 2 2 4 4 1 2 4 2 3 4 4 45
34 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 44
35 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 46
36 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 47
37 3 3 2 4 1 1 4 4 4 2 2 3 2 4 3 42
38 4 3 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 2 4 2 44
39 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 46
40 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 46
41 4 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 2 3 44
42 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 47
43 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 46
TOTAL 1976
82
Dari nilai minat belajar siswa dengan jumlah 15 item, diketahui
nilai tertinggi 30, nilai terendah 16 dan kelas interval 3. Maka kemudian
diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
i =
Keterangan :
i : Interval Ideal
Xt : Nilai Tertinggi
Xr : Nilai Terendah
: Kelas Interval
i =
i = –
i =
i = 5
Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa frekuensi dari tiap
kategori tinggi, sedang, dan rendah.
83
Tabel 4.6
Interval Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
Dengan demikian, dapat diketahui:
a. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak tingkat tinggi yaitu dengan skor antara 50 – 54 sebanyak 6
responden.
b. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak tingkat sedang yaitu dengan skor antara 45 – 49 sebanyak 22
responden.
c. Untuk kategori minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak tingkat rendah yaitu dengan skor antara 40 – 44 sebanyak 15
responden.
Kemudian dibuat tabel kategori untuk mengetahui minat belajar siswa
pada tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
NO INTERVAL KATEGORI FREKUENSI
1 50 – 54 Tinggi 6
2 45 – 49 Sedang 22
3 40 – 44 Rendah 15
84
Tabel 4.7
Kategori Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
NO RES SKOR KATEGORI
1 54 Tinggi
2 54 Tinggi
3 41 Rendah
4 49 Sedang
5 47 Sedang
6 47 Sedang
7 48 Sedang
8 48 Sedang
9 51 Tinggi
10 50 Tinggi
11 49 Sedang
12 47 Sedang
13 42 Rendah
14 40 Rendah
15 46 Sedang
16 45 Sedang
17 41 Rendah
18 42 Rendah
19 51 Tinggi
20 44 Rendah
21 42 Rendah
22 48 Sedang
23 42 Rendah
24 49 Sedang
25 42 Rendah
26 45 Sedang
85
27 47 Sedang
28 46 Sedang
29 48 Sedang
30 42 Rendah
31 42 Rendah
32 50 Tinggi
33 45 Sedang
34 44 Rendah
35 46 Sedang
36 47 Sedang
37 42 Rendah
38 44 Rendah
39 46 Sedang
40 46 Sedang
41 44 Rendah
42 47 Sedang
43 46 Sedang
Setelah diketahui berapa banyak responden yang memiliki tingkat minat
belajar yang tinggi, sedang, dan rendah, kemudian masing-masing
kategori diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori tinggi, sebanyak 6
responden
P =
x 100 % = 13,9 %
86
Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori sedang, sebanyak 22
responden
P =
x 100 % = 51,2 %
Untuk tingkat minat belajar siswa pada kategori rendah, sebanyak 15
responden
P =
x 100 % = 34,9 %
Tabel 4.8
Komparasi Minat Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Tahun 2015
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASI
1 Tinggi 50 – 54 6 13,9 %
2 Sedang 45 – 49 22 51,2 %
3 Rendah 40 – 44 15 34,9 %
JUMLAH 43 100 %
87
B. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.9
Tabel Kerja Untuk Mencari Pengaruh Antara Variabel Interaksi
Edukatif Guru dengan Siswa (X) dan Minat Belajar Siswa (Y)
pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas XI MA Futuhiyyah 2
Mranggen Demak Tahun 2015
NO X Y X2 Y
2 XY
1 55 54 3025 2916 2970
2 36 54 1296 2916 1944
3 45 41 2025 1681 1845
4 46 49 2116 2401 2254
5 41 47 1681 2209 1927
6 48 47 2304 2209 2256
7 50 48 2500 2304 2400
8 52 48 2704 2304 2496
9 49 51 2401 2601 2499
10 52 50 2704 2500 2600
11 41 49 1681 2401 2009
12 49 47 2401 2209 2303
13 44 42 1936 1764 1848
14 37 40 1369 1600 1480
15 44 46 1936 2116 2024
16 56 45 3136 2025 2520
17 39 41 1521 1681 1599
18 44 42 1936 1764 1848
19 52 51 2704 2601 2652
20 47 44 2209 1936 2068
21 44 42 1936 1764 1848
22 53 48 2809 2304 2544
23 47 42 2209 1764 1974
88
Diketahui :
X = 1982 X2 = 92432 XY = 9131
Y = 1976 Y2 = 91296
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:
24 45 49 2025 2401 2205
25 47 42 2209 1764 1974
26 40 45 1600 2025 1800
27 47 47 2209 2209 2209
28 54 46 2916 2116 2484
29 43 48 1849 2304 2064
30 45 42 2025 1764 1890
31 41 42 1681 1764 1722
32 49 50 2401 2500 2450
33 53 45 2809 2025 2385
34 44 44 1936 1936 1936
35 53 46 2809 2116 2438
36 42 47 1764 2209 1974
37 40 42 1600 1764 1680
38 49 44 2401 1936 2156
39 45 46 2025 2116 2070
40 49 46 2401 2116 2254
41 42 44 1764 1936 1848
42 45 47 2025 2209 2115
43 38 46 1444 2116 1748
Jml 1982 1976 92432 91296 91310
89
=
=
=
=
=
=
=
= 0,316
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product
moment maka diperoleh nilai rxy = 0,316, kemudian dikonsultasikan dengan
r product moment dengan N = 43 pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai
0,301, sehingga rxy = 0,316 > r tabel = 0,301. Demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan positif antara interaksi edukatif guru dengan siswa
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
90
C. Pembahasan
Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product
moment dan diperoleh nilai rxy = 0,316. Kaidah uji yang digunakan adalah:
1. Bila nilai rxy > r tabel pada taraf signifikasi 1%, maka hasilnya
dinyatakan sangat signifikan.
2. Bila nilai rxy > r tabel pada taraf signifikasi 5%, maka hasilnya
dinyatakan signifikan.
3. Bila nilai rxy < r tabel, maka hasilnya dinyatakan tidak signifikan.
Dari hasil analisis, diperoleh nilai rxy = 0, 316, kemudian dikonsultasikan
dengan r product moment dengan N = 43 pada taraf signifikansi 5%
diperoleh nilai 0,301. Dengan demikian nilai rxy = 0,316 > r tabel = 0,301.
Hasil kaidah uji di atas dapat dinyatakan bahwa hasilnya signifikan.
Jadi ada hubungan yang positif antara interaksi edukatif guru dengan siswa
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas XI
MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015
Melalui hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwasanya semakin
baik interaksi edukatif guru dengan siswa maka semakin tinggi pula minat
belajar siswa pada suatu mata pelajaran. Sebaliknya semakin buruk interaksi
guru dengan siswa maka akan semakin rendah pula minat belajar siswa.
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwasanya salah
satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah interaksi edukatif guru
dengan siswa. Guru yang kompeten dan profesional harus mampu
menciptakan kondisi-kondisi sedemikan rupa agar siswa tertarik terhadap
91
pelajaran tersebut sehingga terjadilah interaksi edukatif antara guru dengan
siswa di dalam proses belajar mengajar. Aktivitas optimal belajar siswa
sangat menentukan kualitas interaksi yang terjadi di dalam kelas. Melalui
interaksi edukatif tersebut diharapkan guru dapat menumbuhkan minat
belajar siswa terhadap suatu pelajaran.
Menurut Hamalik (2007: 33) minat belajar yang tinggi akan
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Belajar dengan minat
akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat.
Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan
kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan
bermakna bagi dirinya.
Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, karena setiap
siswa mempunyai minat dan kebutuhan masing-masing. Walaupun hampir
tidak mungkin menyesuaikan pengajaran dengan minat dan kebutuhan
setiap siswa. Guru harus berusaha untuk selalu membangkitkan minat
belajar siswa agar tercapailah tujuan pendidikan. Melalui interaksi edukatif
di dalam proses pembelajaran yang baik, maka akan mencapai prestasi
siswa yang gemilang dikarenakan tingginya minat yang dimiliki siswa.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian, maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Interaksi edukatif guru dengan siswa bila diprosentasekan pada masing-
masing kategori adalah :
a. Baik 23,2 % atau 10 responden
b. Sedang 51,2 % atau 22 responden
c. Buruk 25,6 % atau 11 responden
Hasil menunjukkan bahwa tingkat interaksi guru dengan siswa di MA
Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun 2015 tergolong pada kategori
sedang.
2. Minat belajar siswa bila diprosentasekan pada masing-masing kategori
adalah :
a. Tinggi 13,9 % atau 6 responden
b. Sedang 51,2 % atau 22 responden
c. Rendah 34,9 % atau 15 responden
Hasil menunjukkan bahwa tingkat minat belajar siswa pada mata
pelajaran Aqidah Akhlaak di MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak tahun
2015 tergolong pada kategori sedang.
3. Hasil dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh kesimpulan
bahwa ada hubungan antara interaksi edukatif guru dengan siswa
93
terhadap minat belajar siswa. Hal ini terbukti dengan koefisien korelasi
product moment dari hasil rxy hitung sebesar 0,316 sedangkan rxy table
0,301 product moment pada taraf signifikamsi = 5 % dengan N= 43.
Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan diterima. Jadi, semakin
baik interaksi edukatif guru dengan siswa maka semakin tinggi pula
minat belajar siswa.
B. Saran
1. Kepada guru MA Futuhiyyah 2 sebaiknya dengan tulus ikhlas
meningkatkan kompetensi yang dimilikinya, sehingga mampu menjadi
guru yang profesional. Tugas guru tidak hanya mengajar dan
menyampaikan materi pelajaran, melainkan juga mendidik dan
membentuk siswa yang berahlakul karimah, cakap, dan terampil. Oleh
karena itu, guru harus meningkatkan kompetensinya untuk memenuhi
standar kualifikasi akademik yang telah ditentukan.
2. Kepada siswa MA Futuhiyyah 2 hendaknya selalu fokus dan konsentrasi
di dalam proses pembelajaran. Keberhasilan hanya bagi mereka yang
bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tuntutlah ilmu semata-mata
karena Allah SWT.
3. Kepada sekolah : Kepala Madrasah MA Futuhiyyah 2 hendaknya
mengadakan pembinaan, dan pelatihan terhadap semua guru guna
meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga menjadi guru-guru
yang berkualitas dan dapat memenuhi empat kompetensi guru yang telah
94
ditentukan. Selain itu, kepala madrasah hedaknya mampu menciptakan
lingkungan sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
Mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan syukur yang
tiada terkira kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
nikmat dan kasih sayang untuk hamba-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan berbagai rintangan dan dapat
menyelesaikan skripsi ini sesuai target yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya
saran dan kritik yang membangun dari pembaca yang budiman.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dijadikan bahan kajian
yang lebih lanjut dan membawa banyak manfaat, khususnya bagi penulis
dan bagi pembaca pada umumnya.
95
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu.1998.Psikologi Umum.Jakarta: PT Rineka Cipta
Arikunto, S.1990.Manajemen Penelitian.Jakarta: PT Rineka Cipta
Azzet, Akhmad Muhaimin.2013.Pendidikan yang Membebaskan.Jogjakarta: AR-
RUZZ MEDIA
Crow, Lester D dan Alice Crow.1984.Educational Psychology. Terjemah Kasijan.
Jilid I. Surabaya: Bina Ilmu
Djaali.2012.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri.2005.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Rineka Cipta
__________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar.2007.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Iqbal.2004.Analisis Data Penelitian dengan Statistik.Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, R dan S, Nana Syaodih.1995.Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka
Cipta
Nasution, S.2005.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara
Purwanto, Ngalim.2000.Psikologi Pendidikan.Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA
Sardiman.2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sari, Ressa Arsita.2014.Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar IPS
di SD Gugus I Kabupaten Kepahiang. Skripsi tidak diterbitkan.Bengkulu:
Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu
Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka
Cipta
Soemanto, Wasty.1998.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta
Sriyanti, Lilik.2011.Psikologi Belajar.Salatiga: STAIN Salatiga Press
96
Sukandarrumidi.2004.Metodologi Penelitian.Yogyakarta: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS
Syah, Muhibbin.1995.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru.Bandung: PT
Remaja Rosda Karya
Usman, Moh Uzer.1991.Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Witherington, H.C.1991.Educational Psychology: Psikologi Pendidikan.Terjemah
M. Buchori.Jakarta: PT Rineka Cipta
Zuriah, Nurul.2006.Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.Jakarta: PT
Bumi Aksara
97
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Ana Soraya
Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 13 Juli 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun Soka Lerep RT 07 RW IV Ungaran
Barat
B. PENDIDIKAN
1. MI Al-Khoiriyyah I Semarang lulus tahun 2004
2. MTs Al- Khoiriyyah I Semarang lulus tahun 2007
3. MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak lulus tahun 2010
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 31 Agustus
2015
Peneliti
Ana Soraya
NIM 111 11 138
98
DAFTAR SISWA KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2
MRANGGEN KABUPATEN DEMAK
Tahun Pelajaran 2015/2016
XI BAHASA XI IPA 1
NO NAMA NO NAMA
1 AIDA ROFIATUS SAADAH 1 AFRIDA DWI RAHMAWATI
2 ALIFAH YULIANA 2 AHMAD FAQIH AL FAHMI
3 ALIYATUL ILMINIDA 3 AI DHATUL ISAH
4 ANI WAHYUNI 4 AINIS AQILATUL MUNAWARAH
5 ANNISA TSAMROTUL LISAFIDA 5 ALIFIA WIDYA SARI
6 ARRA MAGHFIRA 6 ANISA ULFATUL FAUZIYYAH
7 DEWI AISYAH 7 ARI SUCI ATI
8 EVIE AZIMATUL KHASANAH 8 AZIZAH AINUN LATIFAH
9 FIRDA SYIFAUL KHOIR 9 CITRA AULIA ASMARANI
10 IDA FARIDA 10 DEVI WIBAWANTI
11 INDAH FARIHATUS SHOLEKHAH 11 DINA ULYA
12 INDZANA YULFANUR 12 DURROTUN NASHICHATUS TSANIYAH
13 ITSNA HIDAYATUR ROHMAH 13 ENDANG DANARSIH
14 KHOIRINA ULIL AZMI 14 FATIKA ANINDITA PUTRI
15 LAILI ATIQOH 15 KHOFIFATUL MAGHFIROH
16 LINA AULIA MAHARANI 16 KHUSNUL AMALIA
17 LUHUR FEBY ASTUTI 17 LAILATUS SURUR
18 LUTFIYA HANDAYANI 18 LILIS SAFITRI
19 LU`LUUL BAITIANA 19 LITA MUFLIKHA
20 MARDHOTIKA UMNIYATI 20 LUTFIATUL KHASANAH
21 MILATUS SYARIFAH 21 LUTMILATUL JIHAN ALI
22 NANDA PUTRI ISLAMI SUDIRMAN 22 MUHAMMAD AHSANUL FIKRI
23 NINA NUR KAMILA 23 MUHAMMAD NUH NURUS SHOBAH
24 SABILA ADZKIA 24 SANTRI ILHAMIYAH
25 SAIFATUL ULYA 25 SA`ADATI INAYATUR ROBIYAH
26 SHOIMATUSSAADAH 26 SEPTI LESTIYA YATI
27 SITI FATIMAH 27 SITI NUR HIDAYAH
28 SITI INDAH MAYANGSARI 28 SYAHNI NUR OKVITASARI
29 SITI KHAMIDAH 29 UMI AZIZAH
99
30 SITI NUR HIDAYAH 30 USWATUN KHASANAH
31 ULFA IZZATIN NAQIYAH 31 YULIYANTI
32 VINA AVIANA AGUSTIN 32 ZAHROTUN NAIMAH
33 WAHYUNINGSIH 33 ZILA FADHILAH
34 WULAN ARDIANINGRUM
35 YULIANA
36 ZUHROTU NISA
XI IPA 2 XI IPA 3
NO NAMA NO NAMA
1 ANA RIYADHUL JANAH 1 AINU ZUBAIDAH
2 ANIQ UMNIYYATUL ULYA 2 ANA FUROIDA
3 ANITA KURNIA SANTI 3 ANISATUL LUTFIYAH
4 ANNISAA SUNIA PRATIWI 4 ARUM YULIANTI
5 APRILIA SHALISTYA PUTRI PRADANA 5 BIDAYATUL ILMI
6 ARKHAMATUL WAFIROH 6 BISMIL ALIYAH
7 AYU RAHMAWATI 7 DESY EKA NOORFITRIANA
8 CHAFIDHOTUL ELMA 8 ELY WIDAYANTI
9 CHYNTIA ULFA 9 FARIHATUN NIKMAH
10 DEWI MAYA SARI 10 FENY INDRIYANI FADLUM MAZIDAH
11 DEWI SUSILOWATI 11 FINA WARDATUL FITRIA
12 FACHRISA NUR RACHMADINI 12 HIDAYATUS SHOLEKHAH
13 FIA ULFATUN AULIANA 13 IBNU MIMBAR MAULANA
14 HESTI LESTARI 14 ICHA APRILLIA HARTONO
15 INDAH ROSIATUL ULFA 15 IKA SAFITRI
16 KHOIRUN NISA 16 IRSYAD MAULANA
17 LAILATUL FITRI 17 KHOIRUL UMAM
18 LIA ULA CHAMIDAH 18 LILIK MALIKAH
19 LILIK NURHAYATI 19 MEYLIA MUSTIKA SARI
20 MASRIYANTI DWI APRILIANI 20 NIKMATUL ROSIDAH
21 NABIL AKILA 21 NOVA ERYANTI
22 NABILA ADANIA 22 NUR SARIFAATUN
23 NABELA RAMADEA 23 PUJI WINASIH
24 NINAWATI 24 QURROTUL AIN
25 NOR IMROATUL MUFIDAH 25 RATNA INDAH SARI
26 NUR AINIL FAHMIYYAH 26 RENI YULI ASTUTI
27 NUR BADRIYAH DILALATU AUZAN 27 RIFKA WULAN DARI
28 RIDA LUTHFIANA 28 RIZKA AMALIA ULFA
29 ROHMI HIDAYATI 29 RODLIYAH MUFTICHAROH
100
30 SHOFFI MILCHU BADRIYAH 30 ROHMATUL MUKAROMAH
31 SISILIA WAHYU 31 SHOLIHATUL MARIYAH
32 SITI AMINAH 32 TRI CAHYATI OCTAVIANA
33 SITI NUR FATIYAH 33 TRI DEWI WIDYAWATI
34 SITI NUR KHAMIDAH 34 ULIYAH SAADAH
35 SITI NUR KHOLISOH 35 VEGA ZAHFARI ANDINI
36 ULFA NUR LUTFIANI 36 WIDYA KHOIRULLUTFI
37 WULAN FAJIATUR ROHMAH 37 WILDA LAILI TAZKIYYAH
38 WULAN SARI
XI IPS 1 XI IPS 2
NO NAMA NO NAMA
1 AHMAD FAIZ AISY MUBARROK 1 AGUS PRAYOGO
2 AHMAD KHILMAN AL HIMNY 2 AMINATUN KHASANAH
3 ALFIAN NOVIANTO 3 ATIK SYARIAH
4 ALY MOHAMMAD ANDLORO HANAFI 4 FALASHIFA ISMATUL ULYA
5 DELTA RANA PRADIKA DEWI 5 FUADILA AL HUMAIRA
6 DESI AMBARWATI 6 HABIBATUN NIKMAH
7 EKA WIJAYANTI 7 HESTI WULANDARI
8 ENDANG DWI NINGSIH 8 IDA AYU FATANIA
9 ERVINA FAUZIA 9 INDRI PUSPITA SARI
10 FAISOL ABIDIN 10 IVA HIDAYATUL ULYA
11 HANI ULINNNI MAH 11 KHOLIDIYAH
12 IDA SANTI ROHIMAWATI 12 LUK LUK UL FAUZATIN
13 IIN AZZA ANILLAH 13 LULUK MUALIFAH
14 IKA DEWI HARYANTI 14 MAULINA AYU ANDIANI
15 KHOIROTUL AMALIYAH 15 MEGA SULISTIYANI
16 LUTFIL HAKIM 16 MIILA NAFIISA KHOLIDIYYAH
17 MAILI KHOIRIYATI 17 MIKSALINA UDZMA
18 MOCHLISHOTUL COL BIYAH 18 MUHAMMAD JALALUDIN
19 MUTI AH LINA 19 MUHAMMAD KHULWAN
20 NAELUL AINUN NAFIS 20 NILA FAJROTUL LATHIFAH
21 NAHDLOTUL HIMMATIL ALIYYAH 21 NUR KHOLIPAH
22 NAILA AMTIATIL FAIQOH 22 NURUL HIDAYATI USWATUN HASANAH
23 NURUL FARIKHAH 23 ROBIATUL ADAWIYAH
24 NURUL HIDAYAH 24 ROJA FILIZA
25 RISMA MAULIDA 25 SIFANI AISYAH PUTRI
101
26 RITA KHILMIATI 26 SITI MAHFIDHOH
27 SANTI NUR HIDAYAH 27 SITI MASLAKHAH
28 SITI ISTAANATURROHMAH 28 SITI MUARIFAH
29 SITI KHOIRUN NIKMATUS SA ADAH 29 SITI MUSYAROFAH
30 SYAIFI ADILA 30 SITI NUR KHOIRIYAH
31 TARI NABILATUL PUTRI 31 SITI SOLIKHAH
32 ULAFATUL AFIFAH 32 SURYANTI
33 UMNIATUL ATIKA 33 UNWANUL MILLAH
34 VIYYA MILLATUNA ROSYADA 34 YULINA ROSYIDATUL CHUSMA
35 WAFI AMRINA ROSYADA 35 ZAKI MUBAROK
36 YENNI ARYANI
37 YUNIYANTI
DAFTAR ANGKET TENTANG INTERAKSI EDUKATIF GURU
DENGAN SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP
MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI
Petunjuk Pengisian :
1. Pilihlah poin jawaban yang anda anggap tepat dengan memberi tanda
silang (V) pada poin jawaban selalu, kadang-kadang, jarang, dan tidak
pernah
2. Pertanyaan ini tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Jawaban
anda tidak akan mengurangi nilai raport anda
3. Pahamilah terlebih dahulu pertanyaan sebelum anda menjawab
4. Jawablah secara objektif dan sejujurnya, karena jawaban anda sangat
membantu kelancaran penelitian ini
5. Telitilah dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan
Nama : ______________________
Kelas : ______________________
No Urut : ______________________
A. INTERAKSI EDUKATIF
102
NO
PENILAIAN
Pilihan Jawaban
Selalu Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
1 Guru menanyakan materi yang
diajarkan minggu lalu
2 Guru mengadakan tanya jawab
selama proses belajar mengajar
berlangsung
3 Guru bersikap ramah, penuh
pengertian dan sabar
4 Guru dalam menyampaikan
materi pelajaran menarik dan
tidak membosankan
5 Guru menggunakan metode yang
bervariasi dalam pembelajaran
6 Guru memberikan teladan atau
tuntunan yang baik
7 Guru disiplin dan tepat waktu
ketika mengajar
8 Guru memberikan evaluasi di
akhir materi pelajaran
9 Guru tidak menggunakan media
(alat bantu) dalam proses
pembelajaran
10 Guru tidak memberi penjelasan di
luar jam terhadap materi yang
diajarkan
11 Guru marah ketika siswa salah
dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
12 Guru tidak mengoreksi dan
menilai pekerjaan siswa
13 Guru tidak memberikan pujian
kepada siswa yang aktif
14 Guru tidak memberi hukuman
kepada siswa yang tidak
mengerjakan tugas maupun PR
103
15 Guru tidak mampu menciptakan
kondisi belajar yang
menyenangkan
B. MINAT BELAJAR
NO
PENILAIAN
Pilihan Jawaban
Selalu Kadang-
kadang
Jarang Tidak
pernah
1 Saya berusaha untuk tidak
terlambat mengikuti pelajaran
Aqidah Akhlak
2 Bagi saya pelajaran Aqidah
Akhlak itu menyenangkan
3 Saya membuat catatan yang
lengkap jika sedang belajar
Aqidah Akhlak
4 Sebelum mengikuti pelajaran di
kelas, terlebih dahulu saya
membaca bahan pelajaran yang
akan dipelajari
5 Saya mengajukan pertanyaan
kepada guru jika ada materi yang
belum faham atau jelas
6 Saya rela meminjam buku dan
membeli buku-buku penunjang
atau foto copy materi untuk
memperdalam materi Aqidah
Akhlak
7 Walaupun saya kurang senang
terhadap metode yang digunakan
oleh guru dalam mengajar Aqidah
Akhlak tetapi saya tetap tekun
mengikutinya
8 Jika tidak masuk sekolah saya
meminjam catatan teman agar
104
tidak ketinggalan materi pelajaran
9 Saya tidak mempersiapkan buku
pelajaran ketika ada jam pelajaran
10 Saya malas membaca kembali
materi Aqidah Akhlak pada
pertemuan yang lalu
11 Saya tidak serius dan tidak
bersungguh-sungguh setiap
belajar Aqidah Akhlak di kelas
12 Apabila suatu waktu guru Aqidah
Akhlak berhalangan masuk
mengajar, maka saya berusaha
belajar Aqidah Akhlak sendiri
13 Setelah selesai mempelajari mata
pelajaran Aqidah Akhlak, saya
tidak mengerjakan soal latihan
14 Saya malas memperhatikan jika
guru menjelaskan materi pelajaran
Aqidah Akhlak di kelas
15 Saya tidak menerapkan pelajaran
Aqidah Akhlak yang diterima di
sekolah dalam kehidupan sehari-
hari
KISI-KISI INSTRUMEN KUESIONER
INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA DAN
MINAT BELAJAR SISWA
Variabel Indikator Soal Nomor Butir
Soal
105
Interaksi
Edukatif Guru
Dengan Siswa
Adanya komunikasi
yang baik antara guru
dengan siswa
- Guru tidak memberi
penjelasan di luar jam
terhadap materi yang
diajarkan
- Guru marah ketika siswa
salah dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Guru memberikan teladan
atau tuntunan yang baik
- A 10
- A 11
- A 6
Adanya suasana
belajar yang kondusif
dan menyenangkan
- Guru bersikap ramah, penuh
pengertian dan sabar
- Guru disiplin dan tepat waktu
ketika mengajar
- Guru dalam menyampaikan
materi pelajaran menarik dan
tidak membosankan
- Guru tidak mampu
menciptakan kondisi belajar
yang menyenangkan
- A 3
- A 7
- A 4
- A 15
i. Guru menggunakan
metode yang beragam
dalam mengajar
- Guru menggunakan metode
yang bervariasi dalam
pembelajaran
- A 5
j. Guru memberikan
evaluasi di akhir
materi pelajaran
- Guru menanyakan materi
yang diajarkan minggu lalu
- A 1
k. Adanya tanya jawab
antara guru dengan
siswa
- Guru mengadakan tanya
jawab selama proses belajar
mengajar berlangsung
- A 2
l. Guru mengadakan
penilaian di dalam
proses pembelajaran
- Guru memberikan evaluasi di
akhir materi pelajaran
- Guru tidak mengoreksi dan
menilai pekerjaan siswa
- A 8
- A 12
m. Guru memberikan
reward dan
punishment sebagai
pengukuhan proses
belajar
- Guru tidak memberikan
pujian kepada siswa yang
aktif
- Guru tidak memberi
hukuman kepada siswa yang
tidak mengerjakan tugas
maupun PR
- A 13
- A 14
n. Guru menggunakan
alat bantu dalam
pembelajaran
- Guru tidak menggunakan
media (alat bantu) dalam
proses pembelajaran
- A 9
Minat Belajar o. Adanya kegairahan - Saya membuat catatan yang - B 3
106
Siswa siswa dalam belajar lengkap jika sedang belajar
Aqidah Akhlak
- Jika tidak masuk sekolah saya
meminjam catatan teman agar
tidak ketinggalan materi
pelajaran
- B 8
Adanya kemauan
siswa untuk belajar
baik secara individu
maupun kelompok
- Sebelum mengikuti pelajaran di
kelas, terlebih dahulu saya
membaca bahan pelajaran yang
akan dipelajari
- Apabila suatu waktu guru
Aqidah Akhlak berhalangan
masuk mengajar, maka saya
berusaha belajar Aqidah Akhlak
sendiri
- Setelah selesai mempelajari mata
pelajaran Aqidah Akhlak, saya
tidak mengerjakan soal latihan
- B 4
- B 12
- B 13
Adanya ketertarikan
siswa pada pelajaran
Aqidah Akhlak
- Bagi saya pelajaran Aqidah
Akhlak itu menyenangkan - Saya tidak serius dan tidak
bersungguh-sungguh setiap
belajar Aqidah Akhlak di
kelas
- B 2
- B 11
Adanya perhatian
siswa pada materi
yang disampaikan
- Walaupun saya kurang senang
terhadap metode yang
digunakan oleh guru dalam
mengajar Aqidah Akhlak
tetapi saya tetap tekun
mengikutinya
- Saya malas memperhatikan
jika guru menjelaskan materi
pelajaran Aqidah Akhlak di
kelas
- B 7
- B 14
Adanya keterlibatan
dan partisipasi siswa
di dalam proses
pembelajaran
- Saya mengajukan pertanyaan
kepada guru jika ada materi yang
belum faham atau jelas
- B 5
Adanya semangat
siswa dalam
mengikuti pelajaran
- Saya rela meminjam buku dan
membeli buku-buku penunjang
atau foto copy materi untuk
memperdalam materi Aqidah
Akhlak - Saya malas membaca kembali
materi Aqidah Akhlak pada
pertemuan yang lalu
- B 6
- B 10
107
Adanya kedisiplinan
siswa dalam
mengikuti pelajaran
- Saya berusaha untuk tidak
terlambat mengikuti pelajaran
Aqidah Akhlak - Saya tidak mempersiapkan buku
pelajaran ketika ada jam
pelajaran
- B 1
- B 9
Adanya penerapan
materi Aqidah Akhlak
di dalam kehidupan
siswa sehari-hari
- Saya tidak menerapkan
pelajaran Aqidah Akhlak yang
diterima di sekolah dalam
kehidupan sehari-hari
- B 15
108
SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Ana Soraya
NIM : 111 11 138
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI)
Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M. Si
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN NILAI
1 OPAK STAIN SALATIGA 20-22 Agustus
2011 Peserta 3
2 Achievement Motivation
Training ( AMT )
“Membangun Mahasiswa
Cerdas Emosi, Spiritual, dan
Intelektual Melalui
Achievement Motivation
Training ( AMT)”
23 Agustus 2011 Peserta 2
3 ODK (Orientasi Dasar
Keislaman) STAIN Salatiga
“Menemukan Muara Sebagai
Mahasiswa Rahmatan Lil
Alamin”
24 Agustus 2011 Peserta 2
4 Seminar Entrepreneurship dan
Koperasi 25 Agustus 2011 Peserta 2
5 User Education ( Pendidikan
Pemakai ) UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga
19 September
2011 Peserta 2
6 Grand Opening Nisa’ “
Hypnotherapy Concentrate
Your Mind, Get Your
Achievement”
24 September
2011 Peserta 2
7 Seminar Regional
Kejurnalistikan LPM
Dinamika STAIN Salatiga
“Reorientasi Peran Jurnalistik
dalam Perspektif Sosial dan
6 Oktober 2011 Peserta 4
109
Budaya pada Era Post
Modern”
8 Seminar Regional
“Meningkatkan Nasionalisme
di tengah Goncangan
Disintegrasi dan Pengikisan
Ideologi Nasional” Resimen
Mahasiswa (MENWA)
26 Oktober 2011 Peserta 4
9 Seminar Keperempuanan
KORPS HMI-WATI
(KOHATI) Salatiga “Jilbab
Perspektif Agama dan Sosial”
4 November 2011 Peserta 2
10 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH STAIN Salatiga
“Membangun Pribadi Islami
dengan Nilai Qur’ani”
3-4 Desember
2011 Peserta 2
11 Seminar Pendidikan HMI
“Menuju Pendidikan Indonesia
yang Ideal”
28 Desember 2011 Peserta 2
12 STAIN ARABY “Bahasa
Arab Sebagai Penunjang
Perkuliahan Mahasiswa”
ITTAQO STAIN Salatiga
17 Maret 2012 Peserta 2
13 Comparison of English and
Arabic “Aktualisasi Nilai
Pendidikan Bahasa Arab dan
Inggris Sebagai Upaya
Memahami Khazanah
Keilmuan Mutakhir di Era
Globalisasi” CEC dan
ITTAQO STAIN Salatiga
13 April 2012 Peserta 2
14 Seminar Regional DEMA
STAIN Salatiga “Peran
Mahasiswa dalam Mengawal
BLSM (BLT) Tepat Sasaran”
3 Mei 2012 Peserta 4
15 Gorah Masal Dev. Tilawah
JQH STAIN Salatiga 12 Mei 2012 Panitia 3
16 Bedah Buku HMI “ Sang
Maha-Segalanya Mencintai
Sang Maha-Siswa”
14 Mei 2012 Peserta 2
110
17 Seminar Nasional Ekonomi
Syariah “Ekonomi Syariah =
Bukan Ekonomi Biasa” KSEI
STAIN Salatiga
2 Juni 2012 Peserta 2
18 Akhirussanah Ma’had STAIN
Salatiga 2012 7 Juni 2012 Panitia 3
19 Bimbingan Belajar
Menghadapi UAS SIBA Bhs.
Inggris dan Bhs. Arab oleh
CEC dan ITTAQO STAIN
Salatiga “Meningkatkan
Khazanah Keilmuan Mutakhir
dengan Bahasa Inggris dan
Bahasa Arab”
29 Juni 2012 Peserta 2
20 Sertifikat Mengikuti Program
Ma’had Mahasiswa Selama 1
Tahun
7 Juli 2012 Peserta 2
21 Egypt Course and Camp
“Holiday Program” EGYPT
Course Pare Kediri
9 Juli – 9 Agustus
2012 Peserta 2
22 English Course Program,
Pyramid English Course Pare
Kediri
9 Juli- 9 Agustus
2012 Peserta 2
23 Seminar Nasional “Urgensi
Media dalam Pergulatan
Politik” LPM Dinamika
STAIN Salatiga
29 September
2012 Peserta 8
24 Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega Ke-22
“Pendidikan Pramuka Sebagai
Pembentuk Karakter Pandega
yang Berdisiplin dan
Berkredibilitas Tinggi untuk
Membangun Indonesia”
Racana STAIN Salatiga
12-15 Oktober
2012 Peserta 2
25 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH STAIN Salatiga
“Membentuk Paradigma
17-18 November
2012 Panitia 3
111
Mahasiswa Qurani dengan
Panca Indra, Akal, dan Hati”
26 Seminar Nasional Hmj Syariah
“Peran Lembaga Perbankan
Syariah Dengan Adanya
Otoritas Jasa Keuangan (UU
No. 21 Tahun 2011 Tentang
OJK)
29 November
2012 Peserta 8
27 Gladi Wira Brigsus Ke-19
(GWB XIX) BRIGADE
KHUSUS NAGA SANDHI
STAIN Salatiga
30 November - 3
Desember 2012 Peserta 2
28 Bedah Buku “24 Cara
Mendongkrak IPK” UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga
5 Desember 2012 Peserta 2
29 Surat Keputusan Pengangkatan
Pengurus JQH STAIN Salatiga
Masa Bakti 2013
31 Januari 2013 Kaderisasi Bid.
Tafsir 4
30 Seminar Nasional DEMA “
HIV/AIDS Bukan Kutukan
dari Tuhan”
13 Maret 2013 Peserta 8
31 Seminar Nasional DEMA
“Ahlussunnah Waljamaah
dalam Perspektif Islam
Indonesia”
26 Maret 2013 Peserta 8
32 Tahtimul Qur’an Menjelang
UTS JQH STAIN Salatiga 5 April 2013 Panitia 3
33 Seminar Nasional HMJ
Tarbiyah dan Syariah “
Minimnya Pasokan Energi
Dalam Negeri ; pembatasan
subsidi BBM dan peran
masyarakat dalam
penghematan energi”
20 April 2013 Peserta 8
34 Musyawarah Regional
(MUSREG) Mahasiswa Bidik
Misi Se- Jateng & DIY 2013,
yang diselenggarakan oleh
26-28 April 2013 Peserta 4
112
Family of Mahadiksi
Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY)
35 Seminar PIK Sahajasa
“Pencegahan Bahaya NAPZA
(Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif”
29 April 2013 Peserta 2
36 Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga tentang Panitia Tafsir
Tematik JQH Al-Furqan
STAIN Salatiga
4 Mei 2013 Bendahara 3
37 Tafsir Tematik JQH STAIN
Salatiga “Sihir dalam
Perspektif Al-Qur’an dan
Hukum Negara”
4 Mei 2013 Panitia 3
38 KISMIS (Kajian Intensif
Mahasiswa) “Agar Sholat
Bukan Sekedar Kewajiban,
Namun Kebutuhan” LDK
Darul Amal
10 Oktober 2013 Peserta 2
39 Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga tentang Panitia
Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) JQH Al-Furqan
STAIN Salatiga
23 Oktober 2013 Sie. Acara 3
40 Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) Mahasiswa V Tingkat
Mahasiswa, SMA Se-Derajat
dan Pondok Pesantren Se-
Salatiga dan Sekitarnya “MTQ
Wahana Apresiasi untuk
Mencetak Insan Qur’ani” JQH
STAIN Salatiga
23 Oktober 2013 Panitia 3
41 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH STAIN Salatiga
“Kristalisasi Nilai Qur’ani
Menuju Insan yang Penuh
Hikmah”
23-24 November
2013 Panitia 3
42 Pembrivetan dan Pelantikan 30 November – 1 Peserta 2
113
Brigade Khusus Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandi
STAIN Salatiga
Desember 2013
43 Surat Keputusan Penetapan
Nomor Registrasi Brigsus
Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
4 Desember 2013
Panter Brigade
Khusus Racana
Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi
4
44 Pendidikan Anggota Dasar
(PAD) AL KHIDMAH
Kampus Kota Salatiga
“Menciptakan Karakter
Mahasiswa Berwawasan
Nusantara dan Berakhlak
Mulia”
28-29 Desember
2013 Panitia 3
45 Surat Keputusan Pengangkatan
Pengurus JQH STAIN Salatiga
Masa Bakti 2014
31 Januari 2014 Staff. Departemen
Pendidikan 4
46 Sosialisasi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika oleh
MPRI
22 Februari 2014 Peserta 2
47 Ijazah Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar
(KMD) oleh Kwartir Cabang
Kota Salatiga
3 – 8 Maret 2014 Peserta 2
48 Surat Keputusan Ketua STAIN
Salatiga tentang Pantia Tafsir
Tematik JQH Al-Furqan
STAIN Salatiga
10 Mei 2014 Sie. Konsumsi 3
49 Tafsir Tematik JQH AL
FURQON STAIN Salatiga
“Konsep Pemimpin Ideal
Menurut Al-Qur’an”
17 Mei 2014 Panitia 3
50 Sosialisasi Bahaya Narkoba
dan HIV/AIDS di kalangan
Perguruan Tinggi Tingkat
Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014, yang diselenggarakan
19-20 Juni 2014 Peserta 2
114
oleh Dinas Pendidikan Prov
Jawa Tengah
51 Sertifikat Pengurus Ma’had
Mahasiswa STAIN Salatiga
Masa Kepengurusan
2013/2014
23 Juni 2014 Bendahara 4
52 Surat Keterangan Praktikum
Baca Tulis Al Qur’an STAIN
Salatiga
22 Juli 2014 Peserta 2
53 Achievement Motivation
Training (AMT) “Dengan
AMT Semangat Meyongsong
Prestasi” CEC dan JQH
STAIN Salatiga
23 Agustus 2014 Panitia 3
54 Seminar Nasional DEMA “
Peran Mahasiwa Dalam
Mengawal Masa Depan
Indonesia Pasca Pilpres 2014
25 September
2014 Peserta 8
55 Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega (PLCPP)
XXIV “PLCPP sebagai
Langkah Rekonstruktif
Karakter Pandega dalam
Membangun Racana yang
Loyal dan Bermartabat”
Racana Kusuma Dilaga-Woro
Srikandhi
26-29 September
2014 Reka Kerja 3
56 International Discussion of
Genre (Generasi Berencana)
PIK SAHAJASA STAIN
Salatiga
21 Oktober 2014 Panitia 3
57 Surat Keputusan Ketua
STAINSalatiga tentang
Penyelenggara Gebyar Seni
Qur’any (GSQ) JQH Al-
Furqan STAIN Salatiga
5 November 2014 Sie. Konsumsi 3
58 Gebyar Seni Qur’any (GSQ)
Umum Ke-VI Se-Jawa Tengah
JQH Al-Furqon STAIN
Salatiga “Aktualisasi Makna
5 November 2014 Panitia 3
115
dan Syi’ar Al-Quran Sebagai
Sumber Inspirasi”
59 Seminar PIK Mutiara Jabal
Ulum UNDARIS
“Mewujudkan Generasi Muda
yang Terpelajar, Berprestasi,
dan Berkarakter Bebas dari
Narkoba, Free Sex, dan HIV
AIDS”
18 November
2014 Peserta 2
60 Pendidikan Anggota Dasar
(PAD) AL KHIDMAH
Kampus Kota Salatiga
6-7 Desember
2014 Panitia 3
61 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH AL FURQON
STAIN Salatiga
“Menumbuhkan Karakter
Islami dan Qur’ani”
13-14 Desember
2014 Panitia 3
62 SK Kepengurusan PIK
SAHAJASA Biro Konsultasi
Psikologi TAZKIA IAIN
SALATIGA
12 Mei 2015 Ketua Umum 4
63 Sosialisasi Program
Pendewasaan Usia Perkawinan
(PUP) PIK Sahajasa IAIN
Salatiga
12 Juni 2015 Panitia 3
64 Pelatihan Manajemen TPQ
“Mendongeng Cerita Islam
dan Membuat Alat Peraga
Edukatif (APE)” Ya Bismillah
IAIN Salatiga
4 Juli 2015 Peserta 2
JUMLAH
203
116