hubungan internasional, dirangkum oleh wida sanditya kusuma

41
Hubungan Internasional & Organisasi Internasional Di rangkum oleh: Wida Sanditya Kusuma XI-IIA-2 SMAN 8 Pekanbaru Riau, Indonesia [email protected] m http://sayawida.blogspot

Upload: widakusuma

Post on 11-Jun-2015

18.869 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rangkuman materi kelas XI SMA, Pendidikan Kewarganegaraan, Hubungan Internasional oleh Wida Sanditya Kusuma.XI IIA 2SMAN 8 Pekanbaru, Riau, Indonesia2009Hubungan Internasional, Landasan, Perwakilan Diplomatik, Perwakilan Konsuler, Perbedaan Perwakilan Diplomatik & Konsuler, Organisasi Internasional,

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Hubungan Internasional&

Organisasi InternasionalDi rangkum oleh:Wida Sanditya

KusumaXI-IIA-2

SMAN 8 PekanbaruRiau, Indonesia

[email protected]

http://sayawida.blogspot.com

Page 2: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Standar Kompetensi Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kamu diharapkan mampu

menganalisa Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional.

Indikator Mendeskripsikan pengertian, pentingnya dan sarana-

sarana Hubungan Internasional suatu negara; Menjelaskan tahap-tahap perjanjian Internasional Menganalisis fungsi perwakilan diplomatik; Mengkaji peranan organisasi Internasional, seperti

ASEAN & PBB dalam meningkatkan hubungan internasional;

Menghargai kerja sama dan perjanjian Internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.

Page 3: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Peta Konsep

Hubungan Internasional (HI) & Organisasi Internasional

Pengertian,Pentingnya &

Sarana-sarana HI

Definisi HI

Peranan & Sarana

KerjasamaInternasional (KI)

Perjanjian Internasional

Diplomasi, Propaganda,Poleksosbud, Hankam

Kebijaan PolitikLuar NegeriBebas Aktif

Menghargai Kerja Sama& Perjanjian Internasional

PerwakilanDiplomatik

OrganisasiInternasional (OI)

Contoh OrganisasiInternasional

Page 4: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Apa itu Hubungan Internasional?

Hubungan yang terjadi antar individu, kelompok, organisasi maupun negara baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

Page 5: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Mengapa kita perlu mengadakan hubungan internasional?

1. Karena sifat dasar manusia makhluk sosial

2. Setiap negara tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri

Page 6: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Landasan HI Landasan Iidil

Pancasila (sila ke-5) Landasan konstitusional/struktural

UUD 1945 Pembukaan, alinea ke-IV Pasal 13

Landasan Operasional Tap MPR no.IV/MPR/1999 tentang GBHN UU no.37 tahun 1999 tentang Hubungan

Internasional Kepres, Kepmen, Perpu, dll. (selalu

diperbaharui) Kebijakan Politik Luar Negeri ditetapkan

pada tanggal 2 September 1948 dalam sidang BPKNIP

Page 7: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Pengertian Hubungan Pengertian Hubungan InternasionalInternasional

adalah adalah hubungan yang mengatur perilaku setiap negara hubungan yang mengatur perilaku setiap negara untuk berinteraksi dengan negara lain dalam bidang untuk berinteraksi dengan negara lain dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan keamanan.ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan keamanan.

Menurut DMenurut Daniel S.Pappaniel S.Papp = = Hubungan Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari masalah-Internasional adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah internasional dan sistem yang membentuk masalah internasional dan sistem yang membentuk hubungan Internasional serta para aktor yang terlibat hubungan Internasional serta para aktor yang terlibat di dalamnya.di dalamnya.

Menurut Hugo de GroatMenurut Hugo de Groat = Hukum & Hubungan = Hukum & Hubungan Internasional didasarkan pada kemauan bebas dan Internasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan negara-negara. Bertujuan demi persetujuan negara-negara. Bertujuan demi kepentingan bersama dari yang menyatukan diri dalam kepentingan bersama dari yang menyatukan diri dalam ikatan tsb. Hugo dikenal sebagai Bapak Hukum ikatan tsb. Hugo dikenal sebagai Bapak Hukum InternasionalInternasional

Menurut Mochtar KusumaatmadjaMenurut Mochtar Kusumaatmadja = dengan = dengan adanya hubungan antar bangsa, berkembang pula adanya hubungan antar bangsa, berkembang pula kebiasaan ataupun peraturan hukum yang merupakan kebiasaan ataupun peraturan hukum yang merupakan kesepakatan bersama.kesepakatan bersama.

Page 8: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Asas-Asas dalamAsas-Asas dalamHubungan InternasionalHubungan Internasional

– Asas Kebangsaan (ekstrateritorial)Asas Kebangsaan (ekstrateritorial) warga negara tetap mendapat warga negara tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya perlakuan hukum dari negaranya dimana dia berada dimana dia berada

– Asas TeritorialAsas Teritorial berlaku bagi semua berlaku bagi semua orang & barang yg berada di orang & barang yg berada di wilayahnya baik warga negara atau wilayahnya baik warga negara atau orang asingorang asing

– Asas Kepentingan umumAsas Kepentingan umum wewenang wewenang negara melindungi & mengatur negara melindungi & mengatur kepentingan masyarakatkepentingan masyarakat

Page 9: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

SUBJEK HUKUM SUBJEK HUKUM INTERNASIONALINTERNASIONAL

a. Negaraa. Negara

b. Organisasi internasional b. Organisasi internasional PBB PBB

c. Tahta suci c. Tahta suci Vatikan Vatikan

d. Palang merah internasionald. Palang merah internasional

e. Individue. Individu

f. Pemberontak & Pihak dalam f. Pemberontak & Pihak dalam sengketa sengketa PLO,GAM, Hamas PLO,GAM, Hamas

Page 10: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Kegiatan Diplomasi = Kegiatan yang menyangkut hubungan

antar negara dengan negara lain.

Hubungan Diplomatik

Alat-alat perlengkapan/instrument diplomasi, a.l. : Departemen Luar Negeri Perwakilan Diplomatik

Alat-alat perlengkapan Republik Indonesia di luar negeri: Bidang politik = Perwakilan Diplomatik Bidang non-politik = Perwakilan Konsuler

Page 11: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Dasar pertimbangan Negara menempatkan perwakilannya

Penting/tidaknya kedudukan negara pengirim dan negara penerima;

Erat/tidaknya hubungan antara negara pengirim dan negara penerima;

Besar/kecilnya kepentingan antara negara pengirim dengan negara

penerima.

Page 12: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

PERWAKILAN DIPLOMATIK

Perwakilan Diplomatik adalah lembaga kenegaraan diluar negeri yang bertugas dalam membina dan menyelenggarakan tugas-tugas hubungan politik dengan negara lain.Tugas dan wewenang ini dilakukan oleh perangkat korps Diplomatik, yaitu (C.D)

Duta (Ervoye Extraordinaire et ministre fleni to centiaire) dan menteri berkuasa penuh/Gerzant

Duta besar (Ambassador) Menteri Residen (Minister Resident) Kuasa usaha (Charges d`affaires)

Pembagian ini didasarkan pada kongres Wina 1815 dan kongres achan 1818.Ketentuan mengenai perwakilan diplomatik RI diatur dalam UUD 1945 pasal 13 “Presiden mengangkat duta dan konsul” Presiden menerima duta negara lain.Kekuasaan Presiden dalam mengangkat dan menerima duta negara lain adalah sebagai konsekuensi dari kedudukan presiden sebagai kepala negara.

Page 13: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Tugas dan Fungsi Perwakilan Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik, tugasDiplomatik, tugaspokok perwakilan Diplomatik secara pokok perwakilan Diplomatik secara umum:umum:

1. Menyelenggarakan kepentingan politik negaranya di luar negeri terutama di negara tempat bertugas;

2. Menjamin efisiensi dari perwakilan asing di suatu negara;

3. Melakukan hubungan serta perundingan-perundingan dengan pemerintah negara tersebut;

4. Menciptakan pengertian bersama (Good will);5. Berkewajiban melindungi kepentingan-kepentingan

negara dan warga negaranya di negara penerima.Tugas Utama:Representasi, Negosiasi, Observasi, Proteksi, Relasi

PERWAKILAN DIPLOMATIK

Page 14: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Hak-Hak Perwakilan Hak-Hak Perwakilan DiplomatikDiplomatik

1.1.Hak Ekstrateritorial adalah hak untuk Hak Ekstrateritorial adalah hak untuk mengamati tata hukum negeri sendiri(tidak mengamati tata hukum negeri sendiri(tidak

tunduk pada tata hukum negara tempat tunduk pada tata hukum negara tempat bertugas).bertugas).

2.2.Hak kekebalan Diplomatik (Imunitas) adalah Hak kekebalan Diplomatik (Imunitas) adalah hak imunitas menyangkut diri pribadi seorang hak imunitas menyangkut diri pribadi seorang diplomat serta gedung perwakilannya dengan diplomat serta gedung perwakilannya dengan

hak ini seorang diplomat berhak mendapat hak ini seorang diplomat berhak mendapat perlindungan istimewa terhadap keselamatan perlindungan istimewa terhadap keselamatan ddiri iri serta harta bendanya,anggota Diplomatik tidak serta harta bendanya,anggota Diplomatik tidak

tunduk kepada juridiksi pengadilan tunduk kepada juridiksi pengadilan pidana/perdata dinegara tempat ia bertugas.pidana/perdata dinegara tempat ia bertugas.

Page 15: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

DalamDalam membimembinnaa // MenyelenggarakanMenyelenggarakan h hubungan ubungan yyang ang Non-Non-politis Duta Besar Tadi Dibantu Oleh Korps politis Duta Besar Tadi Dibantu Oleh Korps Consuler Yang Terdiri DariConsuler Yang Terdiri Dari

Konsul JenderalKonsul JenderalKonsulKonsul

Wakil KonsulWakil KonsulAgen KonsulAgen Konsul

Tugas pokok perwakilan konsuler,Tugas pokok perwakilan konsuler, menjaga menjaga duta memajukan kepentinganduta memajukan kepentingan -- k kepentingan epentingan perdangangan, industri, pelayaran dan persetujuan-perdangangan, industri, pelayaran dan persetujuan-persetujuan dagang ekonomi lainnya.persetujuan dagang ekonomi lainnya.

PERWAKILAN KONSULER

Page 16: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Perbedaan antara Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan

KonsulerPerwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler

1. Perwakilan diplomatik hanya terdapat 1 di setiap Negara

penerimanya;2. Bekerja di bidang politik;

3. Perwakilan Diplomatik terletak di Ibukota Negara penerima;

4. Duta besar bertanggung jawab pada presiden melalui Menteri

Luar Negeri;5. Pengangkatannya terdapat surat

pengakuan kerja yang disebut Letter of creadance (surat

kepercayaan)

1. Perwakilan konsuler bisa terdapat lebih dari 1 di negara penerima;

2. Bekerja di bidang non-politik tetapi dapat menjadi politik di

wilayah kekonsulannya;3. Hanya konsul jenderal yang

terdapat di ibukota negara;4. Konsul jenderal langsung bertanggung jawab pada Menteri

Luar Negeri;5. Pengangkatan terdapat surat pengakuan kerja disebut exequatur

(surat pengangkatan)

Page 17: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Dasar hukum perjanjian internasional adalah pasal 38 ayat 1 piagam mahkamah Internasional, yang menyatakan perjanjian internasional harus diadakan oleh subjek hukum internasional yang menjadi anggota masyarakat internasional

Perjanjian internasional adalah sebagai sumber hukum internasional dengan alasan:

– Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum, karena perjanjian internasional diadakan secara tertulis

– Perjanjian internasioanl mengatur masalah-masalah bersama yang penting dalam hubungan antara subjek hukum internasional

Perjanjian Internasional

Page 18: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

TAHAP-TAHAP PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berdasarkan konvensi WINA 1969 tentang hukum perjanjian Internasional disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap.Tahap-tahap tersebut dilakukan secara berurutan, yaitu muali dari perundingan, penandatanganan nota, agreement ataupun treaty yang megikat negara-negara yang membuat perjanjian, mengesahkan perjanjian tersebut melalui ratifikasi yang melibatkan dewan perwakilan/parlemen.

Page 19: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

1.PERUNDINGAN (NEGOISASI)

Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/negara yang dilakukan oleh wakil-wakil negara yang diutus oleh negara-negara peserta berdasarkan mandat tertentu. Wakil-wakil negara melakuakn perundingan terhadap masalah yang harus dilakuakn. Perundingan dilakuakn oleh kepala negara,Mentri luar negeri, atau duta besar. Perundingan dapat juga diwakili oleh pejabat yang dapat memajukan surat kuasa penuh (full Power) apabila perundingan

mencapai kesepakatan, perundingan tersebut meningkat pada tahap penandatanganan.

Page 20: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

2. PENANDATANGANAN (SIGNATURE)

Lazimnya dilakuakn oleh para menteri luar negeri atau kepala pemerintahan. Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penandatanganna teks perjanjian sudah dianggap sah jiak dua pertiga suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali ditentukan lain. Namun perjanjian belum dapt dilakukan masing-masing negara apabila beluum diratifikasi oleh masing-masing negaranya atau perjanjian akan berlaku setelah ditandatangani pada waktu diumumkan mulai berlaku atau setelah ditandatangani, perjanjian memasuki tahap ratifikasi atau pengesahan oelh parlemen/ dewan perwakilan rakyat di negara-negara yang menandatangani perjanjian.

Page 21: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

3. PENGESAHAN (RATIFIKASI)

Suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan oleh badan berwenag (treaty making powers) di negaranya. Penandatanganan atas perjanjian yang bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan dinamakan ratifikasi.

Ratifikasi dilakuakn oleh DPR dan Pemerintah perlu mengajak DPR untuk mensahkan perjanjian karena DPR merupakan perwakilan rakyat yang berhak untuk mengetahui isi dan kepentingan yang diemnban dalam perjanjian tersebut. Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa masalah perjanjian internasional harus mendapatkan persetujuan dari DPR. Apabila perjanjian telah disahkan atau diratifikasi dengan persetujuan DPR, perjanjian tersebut harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Page 22: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Ratifikasi perjanjian internasional dapat dibedakan atas:

Ratifikasi oelh badan eksekutif, hal ini biasa dilakuakn oelh Raja absolut dan pemerintahan otoriter.

Ratifikasi oleh badan legislatif, secara umum sistem ini jarang digunakan, tetapi sistem ini pernah diterapkan di negara Turki 1924. Elsalvador 1950, Honduras 1936.

Ratifikasi campuran (DPR dan Pemerintah), sistem ini paling benyak digunakan karena legislatif dan eksekutif secara bersama-sama menentukan dalam proses ratifikasi suatu perjanjian.

Page 23: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

BERLAKUNYA PERJANJIAN INTERNASIONALPerjanjian internasional berlaku pada saat:

• Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau menurut yang disetujui oleh negara perunding• Jika tidak ada ketentuan, perjanjian mulai berlaku setelah persetujuan diikat dan dinyatakan oleh semua negara berunding.• Bila persetujuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian setelah perjanjian itu berlaku. Maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tersebut, kecuali bila perjanjian menentukan lain• Ketentuan-ketentuan perjajian yang mengatur pengesahan teksnya, pernyataan prsetujuan suatu negara untuk diikat oleh suatu perjanjian. Cara dan tanggal berlakuanya, persyaaratan fungsi-fungsi penyimpanan dan masalah-masalah lain yang timbul yang perlu sebelum berlakunya perjanjian itu,

berlakunya sejak saat disetujuinya teks perjanjian itu.

Page 24: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

PEMBATALAN PERJANJIAN INTERNASIONAL Berdasarkan konvensi Wina 1969, karena berbagai alasan suatu

perjanjian Internasional dapat batal antara lain: Negara atau wakil kuasa pernah melanggar ketentuan hukum

Nasionalnya. Adanya unsur kesalahan error pada saat perjanjian itu dibuat. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap

negara peserta lain, waktu pembentukan perjanjian. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (Corruption) melalui

kelicikan atau penyuapan. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta,

paksaan tersebut baik dengan ancaman maupun penggunaan kekuatan.

Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum Internasional umum.

Page 25: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

BERAKHIRNYA PERJANJIAN INTERNASIONAL

A. Pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut.

B. Pengakhiran perjanjian yang disimpulkan dari pembuatan perjanjian berikutnya. Secara umum suatu perjanjian bisa punah/berakhir karena hal berikut:

Telah tercapai tujuan dari perjanjian Internasional Masa berlakunya perjanjian itu sudah habis Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian itu Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objeck

perjanjian itu Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan

perjanjian yang terdahulu Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan

perjanjian itu sudah dipenuhi. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran

itu diterima oleh pihak lain.

Page 26: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Bisa damai kok pilih Bisa damai kok pilih perang?!perang?!

Page 27: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

BENTUK & NAMA BENTUK & NAMA PERJANJIAN PERJANJIAN

INTERNASIONALINTERNASIONAL a.a.TraktatTraktatperjanjian 2 negara atau lebih yg perjanjian 2 negara atau lebih yg

sifatnya sifatnya formal & sangat mengikatformal & sangat mengikat b.b.KonvensiKonvensi perjanjian yg lebih khusus perjanjian yg lebih khusus

namun bersifat namun bersifat multilateral, tidak multilateral, tidak menyangkut kebijakan tingkat tinggi. menyangkut kebijakan tingkat tinggi.

c.c.PaktaPakta traktat dalam arti sempit & traktat dalam arti sempit & memerlukan ratifikasimemerlukan ratifikasi

d.Persetujuan (agreement)d.Persetujuan (agreement)perjanjian perjanjian bersifat bersifat teknis/adminitratifteknis/adminitratif

e.e.ProtokolProtokolpersetujuan yg melengkapi persetujuan yg melengkapi konvensikonvensi

f. f. PerikatanPerikatanpersetujuan bagi transaksi2 persetujuan bagi transaksi2 bersifat sementarabersifat sementara

Page 28: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

KEBIJAKAN POLITIK KEBIJAKAN POLITIK INDONESIAINDONESIA

Bebas AktifBebas Aktif BebasBebasmenentumenentu

kan kan sikap&kehendak sikap&kehendak sendiri tidak sendiri tidak memihakmemihak

AktifAktifberperan berperan dalam kancah dalam kancah internasionalinternasional

Page 29: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

HAKIKAT POLITIK LUAR HAKIKAT POLITIK LUAR NEGERI INDONESIANEGERI INDONESIA

Menghormati Menghormati kedaulatan kedaulatan Negara lainNegara lain

Lepas dari ikatan Lepas dari ikatan blok ideologi, blok ideologi, militer&bebas militer&bebas menentukan menentukan masalah sendirimasalah sendiri

Menentang segala Menentang segala bentuk penjajahanbentuk penjajahan

Kerjasama Kerjasama internasional yg internasional yg saling saling menguntungkanmenguntungkan

Hidup Hidup berdampingan berdampingan secara damaisecara damai

Page 30: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma
Page 31: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Organisasi internasional

adalah suatu bentuk dari gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari perjanjian atau charter.

Page 32: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Bendera PBBBendera PBB(Perserikatan Bangsa-(Perserikatan Bangsa-

Bangsa)Bangsa)

Page 33: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Perserikatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)Bangsa-Bangsa (PBB)

Tujuan PBB:Tujuan PBB: a. Memelihara perdamaian & keamanan duniaa. Memelihara perdamaian & keamanan dunia b. Mengembangkan persahabatan antar b. Mengembangkan persahabatan antar

bangsa bangsa berdasar azas persamaan Hakberdasar azas persamaan Hak c. Mewujudkan kerjasama internasional c. Mewujudkan kerjasama internasional

dalam dalam memecahkan masalah memecahkan masalah internasionalinternasional

d. Menjadi pusat penyerasian tindakan d. Menjadi pusat penyerasian tindakan bangsa2 bangsa2 dalam mencapai tujuan bersamadalam mencapai tujuan bersama

Page 34: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

SEBUAH SIDANG PBBSEBUAH SIDANG PBB

Page 35: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Asas PBBAsas PBB

a. Asas persamaan kedaulatan bagi semua a. Asas persamaan kedaulatan bagi semua anggotaanggota

b. anggota wajib memenuhi kewajiban sesuai b. anggota wajib memenuhi kewajiban sesuai dengan piagam PBBdengan piagam PBB

c. anggota menyelesaikan sengketa dengan c. anggota menyelesaikan sengketa dengan damaidamai

d. Dalam hubungan internasional menghindari d. Dalam hubungan internasional menghindari anacaman & kekerasananacaman & kekerasan

e. Memberi bantuan kepada PBB sesuai e. Memberi bantuan kepada PBB sesuai dengan piagam PBBdengan piagam PBB

f. PBB tidak berkuasa mencampuri urusan f. PBB tidak berkuasa mencampuri urusan dalam negeri suatau negaradalam negeri suatau negara

Page 36: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

BADAN-BADAN POKOK PBBBADAN-BADAN POKOK PBB

1.1. Majelis umum Majelis umum (General Assembly)(General Assembly)

2.2. Dewan keamanan Dewan keamanan (Security council)(Security council)

3.3. Dewan Ekonomi dan sosial Dewan Ekonomi dan sosial (Economic and (Economic and Sosial Council)Sosial Council)

4.4. Dewan Perwalian Dewan Perwalian (Trusteeship Council)(Trusteeship Council)

5.5. Mahkamah Internasional Mahkamah Internasional (International (International Court of Justice)Court of Justice)

6.6. Sekretaris JendralSekretaris Jendral (Secretary General) (Secretary General)

Page 37: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Organisasi-organisasi dibawah Organisasi-organisasi dibawah PBBPBB

1.1. UNESCOUNESCO Pengetahuan & Pengetahuan & budayabudaya

2.2. UNICEFUNICEF Kesejahteraan Kesejahteraan anak-anakanak-anak

3.3. FAOFAO Kakanan Kakanan

4.4. WHO WHO Kesehatan Kesehatan

5.5. ILOILO Perburuhan Perburuhan

Page 38: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

Bendera ASEANBendera ASEAN(Association of South East (Association of South East

Asian Nation)Asian Nation)

Page 39: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

NEGARA-NEGARA ASEANNEGARA-NEGARA ASEAN

Page 40: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

TUJUAN ASEANTUJUAN ASEAN

1.1. Menjalin kerjasama negara-negara Asia Menjalin kerjasama negara-negara Asia Tenggara dibidang Ekonomi, sosial dan Tenggara dibidang Ekonomi, sosial dan budayabudaya

2.2. Menjaga stabilitas keamanan Asia Menjaga stabilitas keamanan Asia TenggaraTenggara

3.3. Meningkatkan peran negara-negara Meningkatkan peran negara-negara ASEAN dalam kancah internasionalASEAN dalam kancah internasional

Page 41: Hubungan Internasional, dirangkum oleh Wida Sanditya Kusuma

SEKIANSEKIANTERIMA KASIH ATASTERIMA KASIH ATAS

PERHATIANNYA…PERHATIANNYA…MOHON MAAF JIKALAU ADAMOHON MAAF JIKALAU ADA

KESALAHAN DALAM KESALAHAN DALAM PENYAMPAIAN.PENYAMPAIAN.

-Wida S.Kusuma-Wida S.Kusuma