hubungan keterampilan mengajar guru dengan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS V DI SD ISLAM AL FATIH DESA CIBURUY
KABUPATEN BOGOR
Skripsi
Diajukan untuk Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Saly Fadhila
NIM 1112018300018
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H
i
HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS V SD DI CIBURUY KABUPATEN BOGOR
TAHUN AJARAN 2019/2020
Oleh
Saly Fadhila
NIM 1112018300018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang positif
antara keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V SD di
Ciburuy Kabupaten Bogor tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 104 siswa dan sampel penelitian diambil menggunakan rumus slovin
dengan error sampling 5% sebanyak 83 siswa kelas V SD Negeri Pangarakan 01.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala. Validitas instrument menggunakan expert judgement, sedangkan uji reliabiltas dengan
menggunakan teknik analisis K-R21. Hasil reliabilitas menunjukkan reliabilitas
sebesar 0,91 untuk skala keterampilan mengajar guru dan 0,93 untuk skala minat
belajar siswa.Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product
moment. Hasil perhitungan yang diperoleh dengan teknik korelasi product
moment adalah 0,472 yang menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel bersifat
positif, kemudian dibandingkan dengan rtabel jumlah N=83 dan taraf signifikan
5% yaitu 0,213 terbukti hasil rhitung lebih besar dari rtabel (0,472>0,213).
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas
V SD di Ciburuy Kabupaten Bogor tahun ajaran 2019/2020. Besarnya sumbangan
keterampilan mengajar guru terhadap minat belajar siswa sebesar 22,3% dan
sisanya 77,6% ditentukan oleh variabel lain. Besarnya sumbangan masing-masing
indikator keterampilan mengajar guru adalah sebagai berikut: keterampilan
memberikan penguatan 10,6%, keterampilan bertanya sebesar 16,28%,
keterampilan menggunakan variasi 12,43%, keterampilan menjelaskan 15,32%,
keterampilan membuka danmenutup 15,80% keterampilan mengelola kelas 10,88%, keterampilan membimbing diskusi kelompok 8,67% dan keterampilan
mengajar kelompok kecil 10,02%.
Kata kunci: keterampilan mengajar guru,minat belajar siswa
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir
skripsi yang berjudul “Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan Minat
Belajar Siswa Kelas V SD di Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran
2018/2019”.
Penulis menyadari dengan segenap hati bahwa skripsi ini tersusun atas
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak/Ibu berikut ini.
1. Rektor Universitas Islam Negri Syarif Hidayatulloh Jakarta yang telah
memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu.
2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan
kemudahan dalam penelitian ini.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
memberikan kesempatan untuk memapaparkan gagasan skripsi dan
memberikan dukungan dalam penelitian ini.
4. Bapak Asep Ediana Latip, M. Pd sebagai pembimbing yang dengan penuh
kesabaran dan perhatian telah membimbing peneliti sampai penyusunan
skripsi ini selesai.
5. Ibu Kepala Sekolah SD Negeri Pangarakan 01 yang telah memberikan ijin
kepada peneliti untuk melakukan uji instrumen penelitian.
6. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah Dasar di Ciburuy Kabupaten Bogor yang
telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyelesaian
skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Allah SWT selalu senantiasa melindungi dan
membalas segala kebaikan Kalian. Peneliti menyadari bahwa penulisan Tugas
iii
Akhir Skripsi ini tidak luput dari sempurna. Semoga Tugas Akhir Skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, 15 April 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 5
D. Rumusan Masalah .................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ........................................................ 8
A. Kajian Teori Keterampilan Mengajar Guru ........................... 8
1. Keterampilan Mengajar Guru ........................................... 8
2. Minat Belajar .................................................................... 17
B. Hasil Penelitian Relevan ......................................................... 25
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 25
D. Kerangka Berpikir .................................................................. 26
E. Hipotesis Penelitian ................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 28
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................ 28
C. Populasi dan Sampel ............................................................... 28
1. Populasi Sampel ............................................................... 28
v
2. Sampel Penelitian ............................................................. 29
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 30
E. Instrument Penelitian .............................................................. 31
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................... 32
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 40
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 40
B. Pembahasan ............................................................................ 48
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 53
A. Kesimpulan ............................................................................. 53
B. Saran ....................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 55
LAMPIRAN .................................................................................................. 58
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa Kelas V SD Islam Al Fatih ..................... 29
Tabel 3.2 Penghitungan Proporsi Pengambilan Sampel ........................... 30
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Coba Skala ............................................ 34
Tabel 3.4 Hasil penghitungan Uji Coba Skala Minat Belajar ................... 35
Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .. 39
Tabel 4.1 Klasifikasi Keterampilan Mengajar Guru ................................. 41
Tabel 4.2 Katergori Keterampilan Mengajar Guru ................................... 41
Tabel 4.3 Klasifikasi Minat Belajar .......................................................... 44
Tabel 4.4 Kategori Minat Belajar ............................................................. 44
Tabel 4.5 Tabel Skor Indikator Minat Belajar .......................................... 45
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 46
Tabel 4.7 hasil Uji Linieritas .................................................................... 47
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Tingkat Keterampilan Mengajar Guru ....................... 42
Gambar 2 Diagram Indikator Keterampilan Mengajar Guru..................... 43
Gambar 3 Diagram Tingkat Minat Belajar Siswa ..................................... 45
Gambar 4 Diagram Indikator Minat Belajar Siswa ................................... 46
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Penelitian.................................................................. 59
Lampiran 2 Data Hasil Uji Coba Skala ................................................. 63
Lampiran 3 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas .......................... 67
Lampiran 4 Data Hasil Penelitian ......................................................... 77
Lampiran 5 Analisis Data Penelitian ..................................................... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, setiap manusia pasti telah menjalani, sedang
menjalani, dan akan menjalani suatu proses yang disebut proses pendidikan.
Allah mengaruniai keistimewaan kepada Nabi Adam AS dan keturunannya
yakni umat manusia berupa ilmu pengetahuan dan kekuatan akal atau daya
pikir yang membangkitkannya untuk mempelajari segala sesuatu sedalam-
dalamnya.1 Akal manusia mendorong penalaran untuk memahami berbagai
masalah. Akal merupakan unsur pokok kehidupan manusia yang berfungsi
sebagai alat penalar dan penerima agama.2Akal menjadi sarana pokok untuk
memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam guna merintis jalan
keimanan kepada Allah agar dapat memiliki kepandaian dan dapat mencapai
kebenaran hakikat hidup dan mati manusia di dunia dan di akhirat.3 Dalam
surat Al-Mujadalah ayat 11, yang artinya:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dijelaskan bahwa Allah akan mengangkat beberapa derajat untuk
orang-orang yang menuntut ilmu. Hal ini dikarenakan ilmu adalah sarana
pokok untuk mencapai keberhasilan pekerjaan dan ibadah. Syariat Islam
mewajibkan setiap muslim harus tekun menuntut ilmu dengan sebaik-baiknya.
Hal itu menunjukkan keistimewaan orang yang menuntut ilmu dan kerugian
orang yang malas belajar.4Setiap manusia yang berakal pasti membutuhkan
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Aliyah, h.151.
2 Ibid, h.123.
3 Ibid, h.135.
4 Ibid, h. 129.
2
suatu proses pendidikan yang akan membuatnya menjadi orang yang kaya
akan ilmu pengetahuan dunia maupun akhirat.
Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapatkan awalan
me sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.
Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.5
Menurut Syaiful Sagala guru adalah salah satu faktor penting dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, oleh karena itu meningkatkan mutu
pendidikan berarti juga meningkatkan mutu guru. Mutu guru bukan hanya
ditingkatkan dari segi kesejahteraannya, tetapi juga profesionalitasnya.6
Kemudian didalam UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) menyatakan guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Oleh karena itu guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi
keguruan. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuan guru dalam
memberikan keterampilan mengajar pada proses pembelajaran sehingga
pelajaran yang diberikan guru dapat diterima oleh siswa. Keterampilan
mengajar guru merupakan suatu hal yang penting dalam proses pembelajaran
karena salah satu cara yang dapat dilakukan guru agar proses pembelajaran di
kelas dapat menumbuhkan gairah belajar siswa adalah dengan menggunakan
keterampilan mengajar, hal ini sejalan dengan pendapatnya Suparman, bahwa
keterampilan dalam mengajar menjadi syarat mutlak untuk efektifnya sebuah
proses pembelajaran.7
Keterampilan mengajar adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru
dalam melakukan pengajaran kepada siswanya sehingga siswa dapat
5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h.10. 6 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesinal Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 38. 7 Suparman, S, Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2010), h.59.
3
memahami materi pelajaran yang diajarkan. Keterampilan mengajar guru tidak
boleh monoton, tetapi selalu memberikan suasana yang berbeda agar siswa
tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.8 Guru perlu menciptakan
pengajaran yang efektif yaitu pengajaran yang dapat menjadikan siswa
semangat untuk belajar.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan kegiatan yang
membangun dan menarik bagi siswa. Seorang guru tentunya harus dapat
mengembangkan keterampilan mengajar dengan baik, sehingga minat belajar
siswanya tinggi.9
Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.10
Ketika
seseorang memiliki minat terhadap sesuatu maka ia akan menunjukkan rasa
tertarik yang tinggi dengan memperhatikan secara terus-menerus dan disertai
dengan perasaan senang. Dimana perasaan senang yang ada, bermuara pada
kepuasan. Perasaan senang ini nampak pada perhatian yang lebih banyak pada
sesuatu itu, sehingga memungkinkan individu lebih giat mempelajarinya.
Minat belajar ini dapat diumpamakan sebagai kekuatan mesin pada sebuah
mobil, mesin yang berkekuatan tinggi menjamin lajunya mobil, biarpun jalan
menanjak dan mobil membawa muatan berat.
Minat belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya upaya
belajar, tetapi juga memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Syaiful Bahri Djamarah menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki minat terhadap suatu aktivitas, akan memperhatikan aktivitas itu
secara konsisten disertai rasa senang. Hasil belajar akan menjadi optimal,
kalau ada minat. Semakin tepat minat yang diberikan, semakin berhasil pula
siswa dalam memahami pelajaran tersebut. Minat akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa. Siswa yang belajar dengan minat
yang tinggi akan memiliki semangat dalam belajar dan sebaliknya kurang
8 Kusnadi, Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau,
2008), h.45. 9 Hammond Linda Darling, dkk,Guru yang Baik di Setiap Kelas, (Jakarta: PT Indeks,
2006), h.121. 10
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT.Rineka cipta,
2007), h.121.
4
adanya minat akan melemahkan semangatnya dalam belajar, hal ini tergantung
dengan keterampilan mengajar guru.11
Seperti yang dikatakan Slameto bahwa,
minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Faktor dari dalam diri siswa terdiri dari keadaan fisik, motivasi, dan keadaan
psikologis. Adapun faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.12
Keterampilan
mengajar guru sebagai salah satu faktor yang ada di dalam lingkungan sekolah
yang turut mempengaruhi minat belajar menjadi sangat penting tatkala minat
belajar siswa muncul atas dasar ketertarikan. Kemampuan guru dalam
meningkatkan ketertarikan belajar siswa sangat penting dan besar
pengaruhnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas V SD Islam
Terpadu Al Fatih, diketahui bahwa saat pembelajaran berlangsung
menunjukkan bahwa keterampilan mengajar cenderung monoton dan tidak ada
tanya-jawab pada saat proses belajar-mengajar sehingga mengakibatkan siswa
kurang berminat dalam belajar. Tanya Jawab baru dilakukan ketika
pembelajaran selesai, disaat tanya jawab tersebut tidak ada satupun siswa
kelas V yang mengacungkan tangan untuk bertanya, sampai guru menunggu
kira-kira 5 menit hanya ada 4 (empat) dari 25 siswa yang mengacungkan
tangan.
Sedangkan dikelas yang lain guru menyampaikan dalam hal
mengerjakan PR selalu saja ada siswa yang tidak mengerjakan. Siswa yang
tidak mengerjakan PR juga individunya sama. Dalam satu kelas tersebut ada
6-9 siswa dari 27 yang rutin tidak mengerjakan PR. Alasan anak-anak tidak
mengerjakan PR, karena capek, lupa, masih belum mengerti tentang cara
mengerjakan PR karena guru kurang bisa menjelaskan, dan malas karena
kadang PR yang sudah dikerjakan tidak dinilai oleh guru. Hal ini
11
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal. 132. 12
Slameto, Op.Cit., 81.
5
menunjukkan bahwa belum tegasnya guru dalam membelajarkan siswa serta
keterampilan guru dalam mengajar belum maksimal.
Selanjutnya, peneliti mewawancarai guru, ternyata guru beranggapan
bahwa mengajar adalah hanya menyampaikan materi kepada siswa, guru juga
menganggap mengajar adalah memberikan sejumlah pengetahuan kepada
siswa, oleh karena itu guru mengajar dengan metode ceramah saja tanpa
memperhatikan kondisi siswa. Mengacu dari hasil observasi yang dilakukan
sangat terlihat bahwa keterampilan mengajar guru tentunya sangat bermanfaat
untuk merangsang aktivitas serta minat belajar siswa dalam hal pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, sangat terlihat bahwa
keterampilan mengajar guru sangat penting dalam rangka meningkatkan minat
belajar siswa, oleh karena itu penulis tertarik untuk membuktikan apakah
masalah keterampilan mengajar guru itu benar memberikan hubungan positif
atau sebaliknya, dengan melakukan suatu penelitian dengan judul “Hubungan
Keterampilan Mengajar Guru dengan Minat Belajar Siswa Kelas V di SD
Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran
2018/2019”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang hasil observasi di atas maka dapat
diidentifikasi masalah penelitian antara lain:
1. Sedikitnya siswa yang berpartisipasi saat proses tanya jawab seperti
rendahnya minat belajar siswa karena pembelajaran didalam kelas kurang
variatif.
2. Minat belajar siswa rendah sehingga beriorientasi siswa pasif didalam
kelas.
3. Minat belajar siswa rendah bisa disebabkan keterampilan mengajar guru
kurang inovatif.
4. Minat belajar siswa yang rendah menyebabkan hasil belajar siswa yang
kurang maksimal.
6
5. Minat belajar siswa rendah karena rendahnya keterampilan mengajar
guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah perlu adanya pembatasan masalah
sebagai berikut:
1. Minat belajar siswa siswa kelas V yang rendah berkaitan dengan
keterampilan mengajar guru yang masih belum optimal.
2. Pembelajaran dibatasi pada pokok bahasan/materi mata pelajaran yang
dipelajari pada semester genap.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas maka
penulis merumuskan masalah, perumusan masalahnya adalah; apakah ada atau
tidaknya hubungan positif antara keterampilan mengajar guru dengan minat
belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan
penelitian ini adalah; mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara
keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V di SD Islam
Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memperluas pandangan tentang bagaimana keterampilan
mengajar guru dengan minat belajar siswa.
b. Untuk memberikan gambaran nyata tentang hubungan secara teoritik
yang diketahui dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Untuk meningkatkan minat belajar siswa sehingga pencapaian hasil
belajar yang lebih baik.
7
b. Bagi guru
Memberikan masukan agar guru dapat menerapkan berbagai
keterampilan mengajar dalam proses pembelajaran di kelas guna
menumbuhkan minat belajar siswa
c. Bagi kepala sekolah
Sebagai bahan pertimbangan atau pengawasan bagi guru yang
keterampilan mengajarnya belum maksimal. Sebagai bahan evaluasi
agar pihak sekolah bisa memberikan pelatihan keterampilan
mengajar guru yang lebih variatif.
d. Bagi peneliti
Sebagai acuan untuk meningkatkan keterampilan mengajar dimasa
akan datang guna menumbuhkan minat belajar siswa.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teori Keterampilan Mengajar Guru
1. Keterampilan Mengajar Guru
a. Pengertian Keterampilan mengajar
Menurut J.J. Hasibuan dan Moedjiono mengajar adalah penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Mengajar
sebenarnya bukan hanya proses mentransformasikan ilmu pengetahuan
kepada siswa namun juga proses dimana guru sebagai sosok yang dapat
membuat perubahan dalam diri siswa baik dari segi kognitif, afektif dan
psikomotor.13
Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang yang diperoleh dari berbagai latihan dan pembelajaran.
Keterampilan mengajar pada dasarnya merupakan salah satu manifestasi
dari kemampuan seorang guru sebagai tenaga profesional.14
Keterampilan
dasar mengajar sangat diperlukan dalam pembelajaran karena pembentukan
penampilan guru yang baik terlihat dari keterampilan dasar mengajarnya.
Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap
individu yang berprofesi sebagai guru.15
Keterampilan mengajar adalah kecakapan/kemampuan yang
dimiliki seorang guru dalam melakukan pengajaran kepada siswanya
sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran serta terjadi perubahan pada siswa baik dari
segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Adapun manfaat keterampilan
mengajar, guru dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan
yaitu memberi kemampuan kepada siswa untuk menguasai mata pelajaran
13
J.J. Hasibuan & Moedjiono, Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), h. 3. 14
Kusnadi, Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau,
2008), h. 34. 15
Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 67.
9
yang diajarkan. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejauh
mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.16
Keterampilan mengajar dapat ditanamkan melalui program
pendidikan guru yang efektif. Sehingga penerapan prinsip-prinsip
pembelajaran di kelas di fasilitasi dengan keterampilan tertentu yang
diperoleh oleh guru dari pendidikan dan pelatihan.
Keterampilan mengajar yang dicatatkan oleh Allen dan Ryan di
Stanford University Amerika: (1). Stimulus variasi; (2). Set induksi; (3).
Penutupan; (4). Guru berdiam diri dan menggunakan non-verbal isyarat;
(5). Memperkuat partisipasi murid; (6). Kelancaran dalam bertanya; (7).
Menggali pertanyaan; (8) gunakan pertanyaan yang lebih susah; (9).
Pertanyaan yang divergen; (10). Mengakui dan menghadiri perilaku; (11).
Ilustrasi dan penggunaan contoh; (12) Ceramah; (13). Pengulangan
rencana; (14). Ketuntasan komunikasi.17
Selain itu B.K Passi telah
memberikan daftar keterampilan mengajar dalam bukunya “Becoming
Better teacher; micro-teaching Approach” sebagai berikut: (1). Menulis
tujuan intruksional; (2). Memperkenalkan pelajaran; (3). Kelancaran dalam
bertanya; (4). Menggali pertanyaan; (5). Menjelaskan; (6). Menggambarkan
dengan contoh-contoh; (7). Variasi stimulus; (8). Berdiam diri dan
menggunakan non-verbal isyarat; (9). Memberikan penguatan; (10).
Meningkatkan partisipasi murid; (11). Menggunakan papan hitam; (12).
Mencapai penutupan; (13). Perilaku mengenali kehadiran.18
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan mengajar adalah kemampuan guru dalam menyajikan materi
pelajaran seperti penguasaan materi pelajaran dan memilih metode yang
tepat. Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru
16
Ibid, h.40. 17
Rani B, Classification of the teaching skills based on Q-Metodology using perception on
sec. school teachers. International Jurnal of education Planning and Administration, Vol I, 2010,
141-150 18
Bhargava, A. Comparative study of teaching skills of in service teachers trained through
regular and distance mode. International Jurnal of instructional technology and distance learning.
Vol 6. 2009
10
sebab guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Oleh
karena itu guru harus memilliki berbagai keterampilan dalam mengajar
guna menjadi guru yang profesional dalam upaya mencerdaskan bangsa.
b. Aspek-aspek Keterampilan Mengajar Guru
Ada beberapa komponen dalam keterampilan mengajar guru yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran, yaitu:
1) Keterampilan bertanya
Keterampilan dan kelancaran bertanya dari seorang guru perlu
dilatih dan ditingkatkan, baik dari isi pertanyaan maupun dari teknik
bertanya. Dengan pertanyaan, guru dapat menggiatkan dan mengikut
sertakan siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Bertanya
merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang
dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan
hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan
stimulus. Dalam hal ini keterampilan bertanya yang dimaksud adalah
keterampilan seorang guru dalam memberikan pertanyaan berupa ucapan
verbal yang ditujukan kepada siswa untuk meminta jawaban. Pertanyaan
yang diajukan adalah berhubungan dengan pengetahuan atau hal-hal yang
dipertimbangkan dalam proses belajar mengajar. 19
Adapun tujuan dari
pemberian pertanyaan dalam proses belajar mengajar adalah: .20
a) Merangsang kemampuan berpikir siswa.
b) Membantu siswa dalam belajar.
c) Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri.
d) Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir
tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi.
e) Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan
efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa pertanyaan
dari seorang guru jika disajikan dengan teknik yang baik dapat memotivasi
19
Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
h.74. 20
J.J. Hasibuan & Moedjiono, Op.Cit.,h. 62.
11
atau mendorong siswa untuk belajar dengan lebih giat dan aktif, sehingga
hasil belajar yang didapatkan akan meningkat. Penyajian pertanyaan harus
dilakukan dengan teknik yang baik, agar siswa cepat tanggap terhadap
pertanyaan tersebut serta memberikan dampak positif bagi siswa itu
sendiri.
2) Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberi penguatan adalah keterampilan yang dapat
dilakukan dengan kata-kata atau dengan perbuatan yang bertujuan untuk
meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang sedang disampaikan.
Keterampilan memberi penguatan merupakan keterampilan yang arahnya
untuk memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar
dalam mengikuti pelajaran siswa merasa dihormati dan diperhatikan.21
Berdasarkan pendapat di atas, pemberian penguatan merupakan
suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang guru dalam proses belajar
mengajar, yang dimaksudkan untuk membesarkan hati siswa agar mereka
lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Penguatan
mempunyai pengaruh yang positif bagi siswa terhadap proses belajarnya
dan bertujuan sebagai berikut:22
a) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.
b) Merangsang dan meningkatkan minat belajar.
c) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang
produktif
3) Keterampilan mengadakan variasi
Keterampilan mengadakan variasi diadakan karena faktor
kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang
monoton akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa
terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun. Untuk itu diperlukan
adanya keanekaragaman dalam penyajian kegiatan belajar.23
21
Hamzah.B.Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 77-78 22
Moh.Uzer Usman, Op.Cit., 80. 23
Hamzah.B.Uno, Op.Cit., 171.
12
Keterampilan mengadakan variasi memiliki beberapa komponen.
Jika seorang guru telah memiliki komponen-komponen ini, maka guru
tersebut telah menguasai secara penuh tentang keterampilan mengadakan
variasi. Keterampilan mengadakan variasi ini adalah variasi dalam metode
mengajar guru, variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran,
dan variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
4) Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan secara sederhana dapat diartikan sebagai
keterampilan menyampaikan informasi secara lisan dari seseorang kepada
orang lain. Dalam konteks ini adalah keterampilan seorang guru dalam
menyampaikan pelajaran kepada siswa. Keterampilan menjelaskan dalam
pengajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang
lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengam contoh atau
dengan sesuatu yang belum diketahui.
Berdasarkan pendapat di atas, keterampilan menjelaskan adalah
penyampaian informasi atau bahan pelajaran secara lisan atau verbal yang
diorganisasikan.24
Guru terlebih dahulu merencanakan dan
mempersiapkan, kemudian menjelaskan pelajarannya secara sistematis dan
efektif sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat dipahami oleh
siswa. Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu aspek yang
penting dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru.
Keterampilan menjelaskan harus dikuasai secara profesional oleh guru,
karena secara umum metode pengajaran yang banyak dilakukan oleh guru
adalah metode ceramah. Hal yang paling penting dalam metode ceramah
adalah guru harus profesional dalam menjelaskan. Adapun beberapa
tujuan dari keterampilan menjelaskan, yaitu:25
a) Membimbing siswa untuk mendapat dan memahami hukum, dalil,
fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
24
Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
h. 88-89. 25
Ibid, h. 89.
13
b) Melibatkan siswa untuk berpikir dengan memecahkan masalah
masalah atau pertanyaan.
c) Untuk mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat
pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
d) Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran
dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat diatas, dijelaskan bahwa tujuan
keterampilan menjelaskan adalah merangsang siswa untuk lebih aktif dan
terlibat dalam proses belajar mengajar. Tujuan dari keterampilan
menjelaskan sangatlah besar, oleh karena itu seorang guru diharuskan atau
perlu untuk menguasai atau memiliki keterampilan menjelaskan.
5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan suatu
rangkaian yang termasuk ke dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini,
seorang guru tentu harus mampu membuka dan menutup pelajaran sesuai
dengan prosedur yang telah dibuat dalam rencana pengajaran sebelumnya
dalam setiap pelaksanaan pengajaran. Keterampilan membuka pelajaran
adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian
terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah.26
Selain komponen-komponen diatas didalam Permendiknas no. 16
tahun 2007, keterampilan mengajar guru termasuk kedalam kompetensi
pedagogik dimana guru harus menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik. Adapun komponennya yaitu:
a) Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
b) Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran
SD/MI.
26
Wina Sanjaya., Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 171.
14
Dari penjelasan di atas guru harus berusaha memenuhi setiap
komponen dari keterampilan mengajar. Menjadi seorang guru bukanlah
hal yang mudah, tetapi menjadi seorang guru harus memiliki keterampilan
mengajar yang mumpuni agar dapat bersikap proporsional sehingga dapat
mencetak generasi yang hebat.
(6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok kecil merupakan kegiatan yang harus ada dalam
kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi, tidak setiap guru mampu
membimbing siswa untuk berdiskusi tanpa mengalami latihan. Oleh
karena itu, keterampilan ini perlu diperhatikan agar para guru mampu
melaksanakan tugas ini dengan baik. Diskusi kelompok kecil adalah suatu
proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi
tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.27
Dari pengertian ini,
berarti siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah
pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan
masalah, atau pengambilan keputusan. Diskusi tersebut berlangsung secara
terbuka. Setiap siswa bebas untuk mengemukakan ide-ide tanpa merasa
ada tekanan dari guru ataupun dari temannya, dan setiap siswa harus
mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan.
(7) Keterampilan mengelola kelas
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam
suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa merupakan merupakan syarat bagi keberhasilan pengelolaan
kelas. Keterampilan mengelola kelas menurut J.J. Hasibuan dan
Moedjiono (2010;82) adalah keterampilan mengelola kelas merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
27
Moh.Uzer Usman, Op.Cit., 94.
15
yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi
gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan
remedial.28
Keterampilan mengelola kelas menurut definisi di atas, pada
dasarnya merupakan suatu tindakan dan pemeliharaan situasi dan kondisi
yang kondusif yang mengarah pada pelaksanaan proses belajar mengajar
yang efektif dan lebih optimal. Keterampilan mengelola kelas memiliki
komponen-komponen yang harus diperhatikan oleh seorang guru, dengan
tujuan untuk memudahkan pengaturan situasi kelas.
(8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan
yang lebih akrab antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan
siswa. Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif,
memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar, berkembangnya daya
kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa, serta dapat memenuhi
kebutuhan siswa secara optimal. Menurut J.J. Hasibuan dan Moedjiono,
bahwa mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai
perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang hanya melayani 3-8
siswa untuk kelompok kecil, dan hanya seorang untuk perorangan. Pada
dasarnya bentuk pengajaran ini dapat dikerjakan dengan membagi kelas
dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Hakekat dari sistem
pengajaran ini adalah terjadinya hubungan interpersonal antara guru
dengan siswa dan juga siswa dengan siswa, siswa belajar sesuai dengan
kecepatan dan kemampuan masingmasing,
siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya, dan siswa
dilibatkan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar. Dan peranan
guru dalam pengajaran ini adalahsebagai organisator kegiatan belajar
mengajar, sumber informasi (narasumber) bagi siswa, motivator bagi
siswa untuk belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator)
28
28
J.J. Hasibuan & Moedjiono, Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), h. 83-85.
16
bagi siswa, pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor), dan sebagai
peserta kegiatan belajar. Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa
kombinasi pengajaran klasikal, kelompok kecil dan perorangan
memberikan peluang yang besar bagi tercapainya tujuan pengajaran.
Dengan demikian, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan merupakan suatu kebutuhan yang esensial bagi setiap guru
yang profesional.
Pada penelitian lain, keterampilan mengajar guru pada diukur
melalui delapan indikator diantaranya: (1) keterampilan membuka
pembelajaran (set induction); (2) keterampilan menjelaskan (explaning);
(3) keterampilan menutup pembelajaran (closure); (4) keterampilan
bertanya (questioning); (5) keterampilan memberi penguatan
(reinforcement); (6) keterampilan melakukan varasi (stimulus variation);
(7) keterampilan melakukan demonstrasi (demonstration); (8)
keterampilan menggunakan papan tulis (using blackboard).29
Selain itu ada penelitian di India terkait dengan efektivitas
pelatihan guru dalam mengembangkan keterampilan mengajar guru di
Goswami & Barman (2013) dalam penelitian mereka telah melaporkan
bahwa pelatihan lebih tinggi guru tingkat menengah dari Darrang, Assam
tidak memuaskan. Sebuah studi oleh F-KARE (2012), melaporkan masih
banyak keterampilan yang dibutuhkan dalam kurikulum pendidikan guru.
Keterampilan tersebut adalah keterampilan Content (kapasitas
untuk mengumpulkan, menganalisa, mengatur dan menerapkan informasi),
keterampilan komunikasi (berbicara, mendengarkan, berkomunikasi dan
Informasi menerapkan), keterampilan adaptasi (pemecahan masalah,
inovasi dan kreativitas), keterampilan perkembangan (Mengelola
pertumbuhan pribadi dan profesional), kemampuan interpersonal, kerja
sama tim, keterampilan kepemimpinan dan evaluasi keterampilan.
Bhargava (2009) dalam penelitiannya menyebutkan, dibandingkan
keterampilan mengajar guru di Ranchi, Jharkand yang dilatih melalui
29
Rasto, Pembelajaran Mikro Mengembangkan Keterampilan Guru Professional,
(Bandung: Alfabeta, 2015)
17
mode biasa menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam menggunakan set induksi, ilustrasi dengan contoh-contoh,
rekapitulasi, menulis papan tulis dan penggunaan keterampilan mengajar
tapi ada perbedaan 5% di interogasi dan evaluasi keterampilan. Demikian
juga, Ullah, Farooq & Memon (2008) mempelajari efektivitas program
pendidikan guru dalam mengembangkan keterampilan mengajar untuk
tingkat menengah dari Punjab. Mereka belajar guru layanan pra dan
dianggap 5 keterampilan mengajar yaitu keterampilan menejelaskan,
keterampilan variasi, keterampilan tugas orientasi, keterampilan
keterlibatan dan keterampilan mengevaluasi siswa. Para peneliti
melaporkan bahwa hanya keterampilan mengevaluasi siswa yang
dipraktikan oleh 28% guru dan 20% yang menerapkan keterampilan
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan
dari pengembangan keterampilan mengajarpa pedahal guru sudah
diberikan pelatihan guru.30
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat
mendorong manusia mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat
terhadap suatu objek, cenderung memberikan perhatian atau merasa
senang yang lebih besar kepada objek tersebut. Namun, apabila objek
tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka orang itu tidak akan
memiliki minat atas objek tersebut. Oleh karena itu, tinggi rendahnya
perhatian atau rasa senang seseorang terhadap objek dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya minat seseorang tersebut.
Menurut Mahfudh Salahudin, minat adalah “Perhatian yang
mengandung unsur-unsur perasaan”.31
Menurut Witherington, minat
merupakan suatu kesadaran yang ada pada diri seseorang tentang
hubungan dirinya dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya. Hal-
hal yang ada di luar diri seseorang, meskipun tidak menjadi satu,tetapi
30
Srinivasan Vyjayanthi, Pre-University Teachers Teaching skills, International Jurnal of
education and practice, Vol 5, No. 4, 2013 31
Salahudi Mahfudh, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Bina Ilmu, 1990), h. 45.
18
dapat berhubungan satu dengan yang lain karena adanya kepentingan
atau kebutuhan yang bersifat mengikat.32
Sedangkan menurut Singer minat yang telah ada dalam diri
seseorang bukanlah ada dengan sendirinya, namun ada karena adanya
pengalaman dan usaha untuk mengembangkannya.33
Selain itu Hilgard
memberi rumusan pengertian tentang minat sebagai berikut: “Interest
is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or
content” yang berarti minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan
rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan.34
Adapun menurut Winkel, minat adalah kecenderungan yang
menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.35
Minat
dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati
sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang
besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang
diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi
yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah.36
Dalam usaha untuk mencapai sesuatu diperlukan minat, besar
kecilnya minat sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besarminatnya.37
Adanya hubungan seseorang
dengan sesuatu di luar dirinya, dapat menimbulkan rasa ketertarikan,
sehingga tercipta adanya penerimaan. Dekat maupun tidak hubungan
tersebut akan mempengaruhi besar kecilnya minat yang ada.
32
H.C.Witherington, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1991), h.135. 33
Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, (Bandung: Remaja Karya, 1987), h.
93. 34
Hilgard, R, Ernest, Introduction to psychology, (New York: Harcourt Jovanovich, 1979),
p.36. 35
Winkel W. S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia,
1984), h. 30. 36
Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 56-57. 37
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumiaksara, 2006), h. 123.
19
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan
oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap bernilai
sehingga diketahui dan dinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan
kecenderungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan
terhadap sesuatu. Bisa dikatakan pula bahwa minat menimbulkan
keinginan yang kuat terhadap sesuatu. Keinginan ini disebabkan
adanya rasa dorongan untuk meraihnya, sesuatu itu bisa berupa benda,
kegiatan, dan sebagainya baik itu yang membahagiakan ataupun
menakutkan Atau merupakan kecenderungan seseorang yang berasal
dari luar maupun dalam sanubari yang mendorongnya untuk merasa
tertarik terhadap suatu hal sehingga mengarahkan perbuatannya
kepada suatu hal tersebut dan menimbulkan perasaan senang dan ingin
terus terlibat.
b. Definisi Belajar
Definisi belajar menurut bahasa adalah “Berusaha mengetahui
sesuatu; berusaha memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian,
keterampilan)38
Menurut Witherington, sebagaimana dikutip oleh
Khalijah Hasan dalam Educational Psychology mengemukakan bahwa
Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan
diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan
sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.39
Definisi yang lain sebagaimana dikemukakan oleh W.S Winkel,
bahwa "Belajar adalah suatu proses mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan
yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, nilai sikap yang bersifat konstan/menetap.40
Menurut Morgan, sebagaimana dikutip oleh Wgalim Purwanto,
dalam buku Introduction to psychology, mengemukakan bahwa
38
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia…, h. 24. 39
Hasan Khalijah, Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), h.
86. 40
Winkel W.S., Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), h. 53.
20
“Belajar adalah perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman”.41
Sementara itu Abu Ahmadi menjelaskan, belajar adalah “Suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang harus secara keseluruhan sebagai hasil pengetahuan
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.42
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan mengenai
pengertian minat dan pengertian belajar, dapat disimpulkan bahwa
minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan
diri dalam beberapa gejala,seperti: gairah, keinginan, perasaan suka
untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai
kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman. Dengan
kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan
seseorang (siswa) terhadap aktivitas belajar yang ditunjukkan melalui
keantusiasan, partisipasi, dan keaktifan dalam belajar serta menyadari
pentingnya kegiatan itu. Selanjutnya terjadi perubahan dalam diri
siswa yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan,
kecakapan, dan pengalaman belajar. Minat siswa untuk belajar
mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan belajar, karena
minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat
keaktifan siswa, bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena itu, untuk
mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya
berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu
butuh dan ingin terus belajar. Minat belajar sangat mendukung dan
mempengaruhi pelaksanan proses belajar mengajar di sekolah yang
akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan pembelajaran
Secara singkat yang dimaksud dengan minat belajar adalah
kecenderungan dan perhatian dalam belajar. Dalam pengertian lain
minat belajar adalah : Kecenderungan perhatian dan kesenangan dalam
beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju perkembangan
41
W. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , (Bandung: Remaja Rasya Karya, 1990), h.
84. 42
Ahmadi Abu, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar , (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.
121.
21
manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif,
afektif dan psikomotor lahir batin.43
c.. Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu
berubah. Oleh karena itu perlu diarahkan dan dikembangkan kepada
sesuatu pilihan yang telah ditentukan melalui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat itu.
Berikut adalah beberapa pengertian faktor eksternal dan
internal menurut Sumadi Suryabrata diantaranya sebagai berikut:44
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat,
yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut antara
lain: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan
a) Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas seseorang yang ditujukan kepada sesuatu atau
sekumpulan objek belajar.
b) Keingintahuan adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk
mengetahui sesuatu; dorongan kuat untuk mengetahui lebih banyak
tentang sesuatu
c) Kebutuhan (motif) yaitu keadaan dalam diri pribadi seorang siswa
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
guna mencapai suatu tujuan..
d) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat
yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua,
dorongan dari guru, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan
keadaan lingkungan.
43
Wijaya Wina, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Prenda Media Group, 2001), h. 123. 44
Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 14.
22
e. Fungsi Minat Belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan
usaha yang gigih, serius, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi
tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat
mengerti dan mengingatnya. Fungsi minat bagi kehidupan anak
sebagai berikut:45
1) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
Sebagai contoh, anak yang berminat pada olahraga maka cita-
citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak
yang berminat pada kesehatan fisiknya, maka cita-citanya menjadi
dokter.
2) Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat. Minat anak untuk
menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok
di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
3) Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas Minat
seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi
pelajaran yang sama, antara satu anak dan yang lain mendapatkan
jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena
berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh
intensitas mereka.
4) Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa
seumur hidup karena minat membawa kepuasan. Minat menjadi
guru yang telah terbentuk sejak kecil sebagai misal akan terus
terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud
maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena
semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat
ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa
sampai mati. Minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar
45
Elisabeth.B.Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2003), h.109-110.
23
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.
Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa,
maka pelajaran itu akan mudah dipelajari dan disimpan karena
adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar. Siswa yang
berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk
tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya
menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar
tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya.
1. Karakteristik Siswa SD
Masa sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual
atau masa keserasian bersekolah. Masa sekolah dasar terbagi
menjadi 2 yaitu masa kelas rendah (6-10) tahun dan masa kelas
tinggi (9-13) tahun. Siswa kelas V SD termasuk dalam kelas tinggi.
Ada beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini yaitu, sebagai
berikut.46
a. Muncul minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret, sehingga menimbulkan kecenderungan untuk
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b. Sangat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar
c. Muncul minat terhadap hal-hal khusus, mata pelajaran khusus
yang sering disebut bakat-bakat khusus
d. Membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan
tugas dan memenuhi keinginannya.
e. Memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran prestasi di
sekolah.
f. Gemar membentuk kelompok-kelompok sebaya untuk dapat
bermain bersama.
46
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h.25.
24
Karakteristik siswa SD kelas tinggi yang membutuhkan
guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugas atau mata
pelajaran khusus dan munculnya minat terhadap mata pelajaran
tententu, mendorong peneliti untuk mengulas lebih lanjut mengenai
hubungan keterampilan mengajar yang digunakan guru dengan
minat belajar siswa. Jean Piaget adalah ahli psikologi yang
meyakini bahwa perkembangan mental setiap pribadi melewati
empat tahap, yaitu : tahap sensori motor, tahap pra operasional,
tahap operasional konkret, dan tahap operasi formal.47
Jean Piaget
mengemukakan empat tahap proses anak sampai mampu berpikir
seperti orang dewasa yaitu tahap sensori motor (0,0 - 2,0), tahap
praoperasional (2,0 – 7,0), tahap operasional konkret (7,0 – 11,0)
dan tahap operasional formal (11,0 – 15,0).
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, kelas V sekolah dasar
digolongkan ke dalam tahap operasional konkret, siswa mampu
melakukan aktivitas logis dan mampu menyelesaikan masalah
dengan baik. Pada masa usia ini, siswa suka menyelidik berbagai
hal serta siswa juga memiliki rasa ingin selalu mencoba dan
bereksperimen. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar serta
mulai menjelajah dan mengeksplorasi berbagai hal. Siswa sudah
mulai terdorong untuk berprestasi di sekolahnya, tetapi siswa juga
masih senang untuk bermain dan bergembira. Berdasarkan hal ini,
guru sepatutnya lebih memahami siswanya dengan menggunakan
berbagai keterampilan mengajar yang sesuai dengan materi dan
lebih banyak menggunakan media pembelajaran karena siswa lebih
menyukai hal-hal yang konkrit sehingga siswa lebih berminat
dalam belajar.
47
Erna Suangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung : UPI Press,
2006), Edisi Kesatu, h.86
25
4. Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan Minat Belajar
Siswa
Dari penjelasan di atas, penulis memberikan kesimpulan bahwa
yang menjadi alasan adanya hubungan keterampilan mengajar guru
dengan minat belajar siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
dua hal, sebagai berikut:
a. Karena keberadaan guru dalam kelas adalah sebagai manajer
bidang studi. Yaitu, orang yang melaksanakan pembelajaran di
kelas, jadi guru haruslah kreatif dalam menyampaikan
pembelajaran. Seperti pendapat Riana Eni Anawati dalam bukunya
Jamal Ma’mur Asmani, proses kreatif dalam pembelajaran sangat
penting bagi seorang guru. Menciptakan suasana kelas yang penuh
inspirasi bagi siswa, kreatif, dan antusias tugas dan tanggung jawab
seorang guru.48
b. Karena dalam mengajar guru haruslah memiliki keterampilan .
Sehingga semakin tinggi kerampilan guru dalam mengajar maka
akan semakin meningkat pula minat belajar siswa. Upaya-upaya
yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa
berhubungan dengan komponen keterampilan mengajar guru.
B. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini
antara lain yaitu:
1) Penelitian yang dilakukan Wahyuni (2015) yang bertujuan untuk
mengetahui adanya hubungan yang positif antara keterampilan mengajar
guru dengan minat belajar siswa kelas V SD Negeri Segugus I
Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan
Selatan tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 161 siswa dan sampel penelitian diambil menggunakan
48
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif Dan Inovatif.Yang Efektif,
(Jogjakarta: Diva Press, 2009), h. 27.
26
rumus slovin dengan error sampling 5% sebanyak 115 siswa kelas V SD
Negeri Segugus I Kecamatan Simpur. Teknik analisis data korelasi
product moment. Hasil analisis disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara keterampilan mengajar guru dengan minat belajar
siswa kelas V SD Negeri Segugus I Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu
Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun ajaran 2014/2015.
2) Penelitian yang dilakukan Elisa dan Palupiningdyah (2015), yang
bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh keterampilan mengajar
guru dan lingkungan sekolah terhadap minat belajar siswa secara
simultan maupun parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI Administrasi Perkantoran yang berjumlah 126 siswa. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 95 siswa. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari analisis
regresi linier berganda menunjukkan ada pengaruh secara simultan
sebesar 37,1%, serta pengaruh secara parsial keterampilan mengajar guru
sebesar 27,2% dan lingkungan sekolah sebesar 5,5%.
C. Kerangka Pikir
Tugas dan tanggung jawab guru tidak hanya sekedar mengajar di kelas
tapi juga dituntut memiliki keterampilan dalam mengajar. Guru diperlukan
menciptakan pengajaran yang efektif yaitu pengajaran yang dapat menjadikan
siswa semangat untuk belajar. Guru apabila dapat mengembangkan
keterampilan mengajar dengan baik, maka minat belajar siswa akan tinggi.
Siswa yang belajar dengan minat yang tinggi akan memiliki semangat
dalam belajar, sebaliknya kurang adanya minat akan melemahkan
semangatnya dalam belajar, hal ini tergantung dengan keterampilan mengajar
guru. Siswa yang merasa didukung dan diperhatikan oleh guru lebih
semangat untuk melakukan kegiatan akademik daripada siswa yang tidak
didukung dan diperhatikan gurunya. Siswa yang memiliki minat belajar akan
memperhatikan pelajaran yang disampaikan, hal ini bergantung pada aktivitas
dalam pembelajaran, apakah menarik atau sebaliknya.
27
Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara
keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa. Semakin tinggi
keterampilan mengajar guru maka semakin tinggi pula minat belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara keterampilan
mengajar guru dengan minat belajar, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut.
Ha: Terdapat hubungan yang positif antara keterampilan mengajar guru
dengan minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy
Kabupaten Bogor.
Ho: Tidak terdapat hubungan yang positif antara keterampilan mengajar guru
dengan minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy
Kabupaten Bogor.
Dari hipotesis di atas, penulis memiliki dugaan sementara bahwa
terdapat hubungan yang positif antara keterampilan mengajar guru dengan
minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten
Bogor. Hubungan yang positif dapat terlihat apabila variabel keterampilan
mengajar guru baik maka minat belajar siswa juga baik. Untuk itu, penulis
sepakat dengan pernyataan Ha diatas. Adapun untuk kebenarannya, maka
akan dibuktikan melalu hasil penelitian yang dilakukan di sekolah yang
bersangkutan
Keterampilan Mengajar Guru
Indikator:
1. keterampilan bertanya,
2. memberi penguatan,
3. mengadakan variasi,
4. menjelaskan,
5. membuka dan menutup
pelajaran,
6. membimbing diskusi
kelompok kecil,
7. mengelola kelas,
8. mengajar kelompok kecil
dan perorangan
(Mulyasa, 2008; Usman, 2010)
Minat Belajar Siswa
Indikator:
1. perasaan senang,
2. ketertarikan,
3. penerimaan/perhatian,
4. keterlibatan siswa
(Slameto, 2010)
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah yang terdapat di Ciburuy
meliputi: SD Islam Al fatih. Alasannya memilih sekolah tersebut karena hasil
observasi ditemukan banyak yang siswanya masih terlihat kurang berminat
mengikuti pembelajaran dan kurang memperhatikan guru. Selain itu, masih
ada guru yang mengajar dengan monoton dan siswa terlihat bosan. Sekolah
tersebut terletak di desa Ciburuy, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui adakah hubungan keterampilan mengajar guru dengan
minat belajar siswa. Sementara waktu penelitian dilakukan pada mulai bulan
Maret 2019 pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif korelasional. Menurut Sugiyono,49
penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggunakan data atau informasi yang dihasilkan
dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan analisis statistik. Menurut
Arikunto,50
penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak
hubungan itu.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi sampel
Populasi merupakan jumlah total dari seluruh unit atau elemen di
mana peneliti hendak melakukan penelitian. Populasi dapat berupa organisme
orang-orang atau sekelompok masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa
atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara
spesifik.51
Populasi pada penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas V SD
Islam Al Fatih, Kabupaten Bogor. dengan jumlah siswa sebanyak 52 orang.
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h.7. 50
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h.270. 51
Uber Silalahi, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2009), h.25.
29
Tabel 3.1
Daftar Jumlah Siswa Kelas V SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy
Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019
No. Nama Sekolah Jumlah siswa laki-
laki (L) dan
perempuan (P)
Jumlah
Total
1. SD Islam Al Fatih (Kelas A) 15 10 25
2. SD Islam Al Fatih (Kelas B) 18 9 27
Jumlah siswa 33 19 52
Untuk dapat mempermudah peneliti mengingat keterbatasan waktu,
tenaga dan biaya maka peneliti perlu mengambil sampel yang dapat mewakili
populasi yang ada.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan satu subset atau tiap bagian dari populasi yang
berdasarkan apakah itu representatif atau tidak. Sampel merupakan bagian
tertentu yang telah dipilih dari populasi.52
Adapun ukuran sampel yang
ditentukan dalam penelitian ini adalah diambil secara proporsional
berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
n = 21 e
Di mana:
N = jumlah anggota
n = jumlah sampel yang ditentukan
e = eror yang dipatok.
Dalam penelitian ini telah ditentukan derajat presisinya adalah 5%. Sehingga
jumlah sampel yang diambil dapat dihitung sebagai berikut:
n = 2)05.0(521
52
n = 13,1
52
n = 46 sampel
52
Ibid., h.256
30
Selanjutnya pengambilan sampel akan dihitung secara proporsional
berdasarkan msaing-masing sekolahan dengan menggunakan formulasi:
n1 = n
1
Di mana:
n1 = Jumlah sampel tiap sekolah
N1 = jumlah populasi dalam setiap sekolah
N = Jumlah populasi seluruh sekolah
n = jumlah sampel minimal
Sehingga perhitungan jumlah sampel dapat dilakukan sebagaimana
pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Penghitungan Proporsi Pengambilan Sampel
Nama Sekolah
N1
n1 = ( n
1 )
SD Islam Al Fatih (Kelas
A) 25 46
52
25 = 22,1 22
SD Islam Al FAtih (Kelas
B) 27 46
52
27 = 23,8 24
JUMLAH N1 = 52 n1 = 46
Sumber: diolah peneliti, 2019
Dengan demikian, sampel proporsi dalam penelitian ini adalah sebesar
46 siswa Kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy, Kabupaten Bogor.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan skala psikologi untuk pengumpulan data.
Saifuddin Azwar mengemukakan “skala psikologi memiliki karakteristik
khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk instrument pengumpulan
data yang lain seperti angket ataupun tes”.53
Meskipun dalam kehidupan
sehari-hari istilah skala disamakan dengan istilah tes. Dalam pengembangan
instrumen pengukuran, umumnya skala digunakan untuk penyebutan alat ukur
53
Saifuddin Azwar, Penyusun Skala Psikologi Edisi 2, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hal.
6-8.
31
atribut non-kognitif. Lebih lanjut dikatakan bahwa data yang diungkapkan oleh
skala psikologi adalah deskripsi mengenai aspek kepribadian individu,
motivasi, dan sikap terhadap sesuatu.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah.54
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen
dengan skala Guttman. Skala Guttman digunakan untuk mengukur variabel
penelitian yang berisi pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan
responden.55
Adapun kelebihannya adalah (1) waktu pengisian kuesioner lebih
cepat karena responden tidak memerlukan banyak pertimbangan; (2) skor
responden langsung dapat dijumlah dengan menghitung jumlah jawaban pada
kolom yang sama; (3) lebih mudah dianalisis. Skala ini memakai dua alternatif
jawaban yaitu ya dan tidak. Pada penelitian ini responden hanya memberikan
tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang tersedia di lembar instrumen.
Berikut alternatif jawaban dan skor setiap butir pertanyaan:
1. Pengembangan Skala Penelitian
a. Variabel Keterampilan Mengajar Guru
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Skala Keterampilan Mengajar Guru
No Indikator Nomor item Jumlah
1. Keterampilam memberi penguatan 13,15,18 3
Keterampiln bertanya 8, 16, 22 3
2. Keterampilan menggunakan variasi 4,5,11 3
Keterampilan menjelaskan 1,2,6 3
3 Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran 3,20,21 3
54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.Rineka
Cipta, 2006), h. 160. 55
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2013),
h. 96.
Alternatif Jawaban Skor untuk tiap butir pernyataan
Ya 1
Tidak 0
32
Keterampilan mengelola kelas 7,12,14 3
4
Keterampilan membimbing diskusi
kelompok 9,10,23 3
Keterampilan mengajar kelompok
kecil perorangan 17,19,24 3
Jumlah pernyataan 24
b. Variabel Minat Belajar
Tabel 3.4
Kisi-kisi Skala Minat Belajar Siswa No Indikator Nomor Item Jumlah
1. Perasaan senang 1,2,3,4,5,6 6
2. Ketertarikan siswa 7,8,9,10,11,12 6
3. Perhatian siswa 13,14,15,16,17,18 6
4. Keterlibatan Siswa 19,20,21,22,23,24 6
Jumlah pernyataan 24
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang valid.
Suharsimi Arikunto menyebutkan tujuan uji coba instrumen, sebagai berikut.
a. Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam
mengisi tes.
b. Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket udah
memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.
Uji coba instrumen dilakukan di sekolah yang tidak termasuk dalam
populasi penelitian, namun homogenitasnya dianggap sama karena masih
berada pada satu lingkup daerah yaitu di Kecamatan ciburuy. Uji coba
instrumen dilakukan di SD pangarakan 01. Alasan peneliti memilih SD
Pangarakan 01 sebagai tempat uji coba karena SD tersebut memiliki
karakteristik yang sama dengan SD yang digunakan untuk penelitian.
Karakteristik yang sama mencakup kualitas SD yang sama, dilihat dari
kualitas siswa dan proses pembelajaran yang sama-sama menggunakan
K13. Setelah melakukan uji coba maka dilakukan perhitungan analisis
butir dan reliabilitas instrumen.
33
1. Uji validitas instrumen
Sugiyono menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.56
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen
menggunakan validitas isi. Validasi isi dilakukan melalui proses review
oleh ahli (expert judgement). Expert judgement dalam penelitian ini
dilakukan oleh ibu Fidra M.Pd. Hasil pengujian validitas isi oleh ahli
menghasilkan beberapa masukan, diantaranya ada beberapa butir yang
harus diperbaiki, bahasa yang digunakan simpel sehingga siswa mudah
memahami, dan tidak boleh bermakna ganda.
2. Hasil Uji Coba Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto, subjek uji coba dapat diambil sekitar
25-40 subjek.57
Berdasarkan hal tersebut, Instrumen diujicobakan pada
siswa diluar populasi penelitian sehingga tidak terjadi subjek uji coba
juga berperan sebagai subjek penelitian. Uji Coba Instrumen dilakukan
pada 25 subjek yaitu siswa kelas V SD Negeri Pangarakan 01. Langkah
selanjutnya setelah memperoleh data, kemudian data dihitung
menggunakan bantuan program MS Excel dengan rumus PEARSON.
Apabila telah diperoleh rhitung selanjutnya dibandingkan dengan
rtabel, dimana degree of freedom (df)=n-2 dengan signifikansi 5%. Jika
rhitung>rtabel maka butir pernyataan dinyatakan valid (Wiratna
Sujarweni dan Poly Endrayanto, 2012:177). Dalam uji coba instrumen
penelitian ini jumlah responden (n)=25 dan bersarnya df dapat dihitung
25-2=23, jadi nilai rtabel untuk df23 sebesar 0,413 yang dilihat pada
rtabel korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%
(sugiyono,2008:333). Hasil perhitungan validasi instrumen dengan
bantuan program MS Excel dengan rumus PEARSON dapat dilihat pada
tabel 6 berikut.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h.7. 57
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h.253.
34
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Coba Skala Keterampilan Mengajar Guru
Nomer
Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 0.788 0.413 VALID
2 0.648 0.413 VALID
3 0.813 0.413 VALID
4 0.763 0.413 VALID
5 0.471 0.413 VALID
6 0.546 0.413 VALID
7 0.78 0.413 VALID
8 0.439 0.413 VALID
9 0.368 0.413 TIDAK VALID
10 0.577 0.413 VALID
11 0.628 0.413 VALID
12 0.35 0.413 TIDAK VALID
13 0.403 0.413 TIDAK VALID
14 0.475 0.413 VALID
15 0.422 0.413 VALID
16 0.679 0.413 VALID
17 0.179 0.413 TIDAK VALID
18 0.56 0.413 VALID
19 0.71 0.413 VALID
20 0.673 0.413 VALID
35
21 0.525 0.413 VALID
22 0.78 0.413 VALID
23 0.724 0.413 VALID
24 0.724 0.413 VALID
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 24 butir
penyataan yang diujicobakan terdapat empat butir yang tidak valid, yaitu
nomor 9,12,13 dan 17.
Sedangkan, hasil perhitungan validitas instrumen minat belajar dapat
dilihat pada tabel 7 berikut.
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Coba Skala Minat Belajar
Nomer
Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 0.434 0.413 VALID
2 0.81 0.413 VALID
3 0.667 0.413 VALID
4 0.487 0.413 VALID
5 0.57 0.413 VALID
6 0.315 0.413 TIDAK VALID
7 0.571 0.413 VALID
8 0.943 0.413 VALID
9 0.715 0.413 VALID
10 0.411 0.413 TIDAK VALID
11 0.684 0.413 VALID
12 0.315 0.413 TIDAK VALID
13 0.109 0.413 TIDAK VALID
14 0.699 0.413 VALID
15 0.861 0.413 VALID
16 0.605 0.413 VALID
17 0.427 0.413 VALID
18 0.635 0.413 VALID
19 0.425 0.413 VALID
36
20 0.843 0.413 VALID
21 0.891 0.413 VALID
22 0.699 0.413 VALID
23 0.414 0.413 VALID
24 0.296 0.413 TIDAK VALID
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 24 butir penyataan
yang diujicobakan terdapat empat butir yang tidak valid, yaitu nomor
10,12,13 dan 24.
3. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R21.
RumuseffK-R21 digunakan untuk menghitung instrumen yang
penyekoranya 1 dan 0. (Suharsimi Arikunto,2006:189). Rumus K-R21
adalah.
r11= (
) (
)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal atau butir pernyataan
m = skor rata-rata
vt = varian total (Suharsimi Arikunto, 2006:189).
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai hitung>0,60 maka
reliabel (Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, 2012:177).
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus KR21 diketahui
bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel keterampilan
mengajar guru sebesar 0,91 yang menunjukkan bahwa lebih besar dari
0,60 sehingga instrument penelitian tersebut reliabel dan layak
digunakan dalam penelitian. Sedangkan, instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel minati belajar siswa sebesar 0,93 yang
menunjukkan bahwa lebih besar dari 0,60 sehingga instrumen penelitian
tersebut reliabel dan layak digunakan dalam penelitian.
37
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, menghitung agar rumusan masalah terjawab, dan
menghitung untuk uji hipotesis.58
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.
1. Statistik Deskriptif
Langkah-langkah dalam mendeskripsikan data adalah sebagai berikut:
a. Menghitung mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai
maksimum
b. Menentukan kategori
Syaifudin Azwar (2014: 149) berpendapat bahwa dalam
menentukan kategori menggunakan patokan sebagai berikut:
c. Menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi dan diagram batang.
2. Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukanpada kedua variabel yang akan diteliti. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 20 dengan rumus
58
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008),
h. 207.
38
kolmogorof smirnov dengan ketentuan penujian dengan taraf signifikansi
5%.
1) Angka signifikansi uji kolmogorof-smirnov Sig>0,05 menunjukkan
data
2) Angka signifikansi uji kolmogorof-smirnov Sig<0,05 menunjukkan
data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan linier antar
variabel. Dalam penelitian ini, uji linieritas dilakukan menggunakan test of
linearity pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan program SPSS 20.
Ketentuan pengujian dengan taraf signifikansi 5% yaitu.
1) Jika signifikansi linierity > 0,05 menunjukkan hubungan antar variabel
adalah linier.
2) Jika signifikansi linierity < 0,05 menunjukkan hubungan antar variabel
adalah tidak linier. (Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2011:80)
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji Pearson Product Moment
Corelation (r) dengan bantuan program SPSS 20. Korelasi product
moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan antara dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval
atau ratio serta sumber data dari dua veriabel atau lebih adalah sama.59
Rumus yang digunakan adalah:60
rxy =
2222 )()()()(
)()(
nn
n
Di mana:
r = Pearson Product Moment Correlation
n = Jumlah sampel (responden penelitian)
X = Variabel bebas (ketrampilan mengajar guru)
Y = Variabel terikat (minat siswa)
Dengan ketentuan nilai rxy adalah sebagai berikut:
59
Sugiyono, Op Cit., h.212. 60
Ibid., h.213
39
Tabel 3.7
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012:216)
Penentuan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada hubungan antara hubungan keterampilan mengajar guru
dengan minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy,
Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019
H1 : Ada hubungan antara hubungan keterampilan mengajar guru dengan
minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy
Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019
Pengambilan keputusan:
1) Jika Nilai r hitung > r tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima
2) Jika r hitung < r tabel maka Ho diterimadan H1 ditolak
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang
positif antara keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V di
SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy, Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019.
Dalam penelitian ini melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada
tanggal 4 – 15 Maret 2019. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
skala. Adapun data yang akan dilaporkan adalah hasil pengumpulan data,
pembahasan dan keterbatasan penelitian. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini
analisis variabel-variabel penelitian yang diteliti.
a. Keterampilan Mengajar Guru
Data keterampilan mengajar guru diperoleh dari skala. Sebelum siswa
mengisi skala, peneliti memberikan arahan petunjuk pengisian skala. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini sudah diketahui validitas dan reliabilitasnya. Pada
awalnya jumlah butir soal skala keterampilan mengajar guru ada 24 butir. Setelah
diuji, jumlah pernyataan yang valid dan reliabel ada 20 butir soal dengan 2 pilihan
jawaban (ya dan tidak). Skala yang telah diuji tersebut kemudian disebar pada
subjek penelitian yang berjumlah 46 siswa. Skor yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 0 dan 1, karena semua pernyataan yang digunakan dalam skala ini
menggunakan kalimat positif maka penyekorannya yaitu ya=1 dan tidak=0.
Berdasarkan skor tersebut, skala keterampilan mengajar guru memiliki rentang
skor antara 0 sampai 21. Setelah skala diisi oleh 46 siswa, peneliti membuat
distribusi skor jawaban skala, kemudian menentukan skor jawaban sesuai dengan
ketentuan skor yang telah ditetapkan. Skor jawaban dari masing-masing
responden kemudian di tabulasi (skor kasar pada lampiran 5 halaman 79). Skor
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 20 dan skor terendah yang diperoleh siswa
adalah 3. Rerata (mean) yang diperoleh sebesar 12,36. Standar deviasi yang
diperoleh adalah 3,85 (perhitungan terlampir pada lampiran 6 hal 84). Dari nilai
41
rerata dan standar deviasi dapat dilakukan klasifikasi mengenai tingkat
keterampilan mengajar guru. Klasifikasi keterampilan mengajar guru tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Klasifikasi Keterampilan Mengajar Guru
NO SKALA SKALA SKOR KATEGORI
1. X < (Mean-1SD) X < 8,51 Rendah
2. (Mean – 1SD) ≤ X < (Mean + 1SD) 8,51≤ X < 16,21 Sedang
3. (Mean+ 1SD) < X ≤ Skor Max 16,21 < X ≤ 20 Tinggi
Keterangan :
M = Mean (rata-rata)
SD = standar deviasi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan mengajar guru berada
pada kategori sedang dengan pertimbangan rerata sebesar 12,36 berada pada
interval 8,51 ≤ X < 16,21 (kategori sedang). Siswa yang menjawab keterampilan
mengajar guru rendah sebanyak 8 anak (17,39 %) dan siswa yang menjawab
keterampilan mengajar guru sedang sebanyak 32 anak (69,57%), siswa yang
menjawab tinggi 6 anak (13,04 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan
guru yang terdapat di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun
Ajaran 2018/2019 termasuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram di bawah ini.
Tabel 4.2
Kategori Keterampilan Mengajar Guru
No. Rentang Skor Nilai Frekuensi Presentase Kategori
1. X < 8,51 8 17,39 % Rendah
2. 8,51 ≤ X < 16,21 32 69,57 % Sedang
3. 16,21< X ≤ 20 6 13,04 % Tinggi
Jumlah 46
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat keterampilan mengajar guru
berada pada kategori sedang dengan pertimbangan rerata sebesar 12,36 berada
42
pada interval 8,51 ≤ X < 16,21 (kategori sedang). Siswa yang menjawab
keterampilan mengajar guru rendah sebanyak 8 anak (17,39 %) dan siswa yang
menjawab keterampilan mengajar guru sedang sebanyak 32 anak (69,57%), siswa
yang menjawab tinggi 6 anak (13,04 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa
keterampilan mengajar guru yang terdapat di SD Islam A Fatih Desa Ciburuy
Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019 termasuk dalam kategori sedang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.1
Diagram Tingkat Keterampilan Mengajar Guru
Setelah dilakukan penyekoran dari masing-masing responden di atas,
berikut ini data hasil penyekoran untuk masing-masing sub indikator dari skala
keterampilan mengajar guru.
No. Indikator Jumlah
Skor Presentase
1. Keterampilan memberi penguatan 96 12,32 %
2. Keterampilan Bertanya 133 17,08%
3. Keterampilan menggunakan variasi 84 10,78 %
4. Keterampilan menjelaskan 92 11,81 %
5. Keterampilan membuka dan menutup 131 16,82 %
0
5
10
15
20
25
30
35
Rendah Sedang Tinggi
Keterampilan Mengajar Guru
43
pelajaran
6. Keterampilan mengelola kelas 83 10,65 %
7. Keterampilan membimbing diskusi
kelompok. 69 8,86 %
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil
perorangan 91 11,68 %
Jumlah 779 100
Sumber: data hasil penelitian pada lampiran 6 halaman 84
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disajikan kedalam diagram seperti di bawah
ini.
Gambar 4.2
Diagram Indikator Keterampilan Mengajar Guru
Berdasarkan data tabel dan diagram di atas, indikator yang memiliki skor
tertinggi adalah indikator kedua, yaitu indikator keterampilan bertanya dengan
skor 133 (17,08 %) dan untuk indikator yang memiliki skor terendah adalah
indikator ketujuh yaitu indikator keterampilan membimbing diskusi kelompok
dengan skor 69 (8,86 %).
b. Minat Belajar
Data mengenai minat belajar juga diperoleh dari skala yang dibagikan
kepada 46 siswa siswa kelas V di SD Islam Al Fatih desa Ciburuy Kabupaten
Bogor. Pada awalnya, jumlah butir soal skala minat belajar ada 24 butir. Setelah
diuji, jumlah butir pernyataan yang valid dan reliabel ada 19 butir. Skala
kemudian disebar pada subjek penelitian yang berjumlah 46 siswa. Skor yang
0
2
4
6
8
10
12
1416
18
Indikator1
Indikator2
Indikator3
Indikator4
Indikator5
Indikator6
Indikator7
Indikator8
Keterampilan Mengajar Guru
44
digunakan dalam penelitian ini adalah 0 dan 1, karena semua pernyataan yang
digunakan dalam skala ini menggunakan kalimat positif maka penyekorannya
yaitu ya = 1 dan tidak = 0. Berdasarkan skor tersebut, skala ini memiliki rentang
skor antara 0 sampai 19. Setelah skala selesai diisi, peneliti kemudian
mendistribusi skor jawaban skala dengan menentukan skor jawaban sesuai dengan
ketentuan skor yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penghitungan skor
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 19 dan skor terendah yang diperoleh siswa
adalah 3 (skor kasar pada lampiran 5 halaman 83). Mean yang diperoleh adalah
10,91 dan standar deviasi yang diperoleh adalah 3,82 (perhitungan terlampir pada
lampiran 6 hal 83). Dari nilai rerata dan standar deviasi tersebut dapat dilakukan
klasifikasi mengenai tingkat minat belajar yang dimiliki siswa. Mengacu pada
hasil yang diperoleh dari data tentang minat belajar siswa di atas, maka distribusi
tingkat minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten
Bogor Tahun Ajaran 2018/2019 dapat diketahui dalam tabel berikut.
Tabel4.3
Klasifikasi Minat Belajar NO SKALA SKALA SKOR KATEGORI
1. X < (Mean-1SD) X < 7,09 Rendah
2. (Mean – 1SD) ≤ X < (Mean + 1SD) 7,09 ≤ X < 14,73 Sedang
3. (Mean+ 1SD) < X ≤ Skor Max 14,73 < X ≤ 20 Tinggi
Keterangan :
M = Mean (rata-rata)
SD= standar deviasi
Mengacu pada kategori tingkat minat belajar di atas, maka distribusi tingkat minat
belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy, Kabupaten Bogor
Tahun Ajaran 2018/2019 dapat diketahui sebagai berikut.
Tabel 4.4
Kategori Minat Belajar
No. Rentang Skor Nilai Frekuensi Presentase Kategori
1. X < 7,09 8 17,39 % Rendah
2. 7,09 ≤ X < 14,73 33 71,74 %% Sedang
3. 14,73 < X ≤ 20 5 10,87 % Tinggi
Jumlah 46 100%
45
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat minat belajar siswa berada pada
kategori sedang dengan pertimbangan rerata sebesar 10,91 berada pada interval
7,09 ≤ X < 14,73 (kategori sedang). Siswa yang memiliki minat belajar rendah
sebanyak 8 anak (17,39 %), siswa yang memiliki minat belajar kategori sedang
sebanyak 33 (71,74 %) dan siswa yang memiliki minat belajar tinggi sebanyak 5
anak (10,87 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas V di SD
Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019
termasuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
di bawah ini.
Gambar 4.3
Diagram Tingkat Minat Belajar Siswa
Setelah dilakukan penyekoran dan diketahui tingkat kategori dari masing-
masing responden di atas, berikut ini data hasil penyekoran untuk masing-masing
indikator dari skala minat belajar.
Tabel 4.5
Tabel Skor Indikator Minat Belajar
No Indikator Jumlah Skor Presentase (%)
1. Perasaan senang 124 24,70 %
2. Ketertarikan Siswa 111 22,11 %
3. Perhatian Siswa 136 27,09 %
0
10
20
30
40
50
60
70
Rendah Sedang Tinggi
Minat Belajar Siswa
46
4. Keterlibatan Siswa 131 26,10 %
Jumlah pernyataan 502 100
Sumber: data hasil penelitian pada lampiran 6 halaman 88
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut.
Gambar 4.4
Diagram Indikator Minat Belajar Siswa
Berdasarkan data tabel dan diagram di atas maka indikator yang memiliki skor
tertinggi adalah indikator ketiga, yaitu indikator perhatian siswa dengan skor 136
(27,09 %) dan untuk indikator yang memiliki skor terendah adalah indikator
kedua yaitu indikator ketertarikan siswa dengan skor 111 (22,11 %).
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian
terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan pada
kedua variabel yang akan diteliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan
bantuan program SPSS 20 (perhitungan terlampir pada lampiran 6 halaman 83).
Pada ketentuan pengujian dengan taraf signifikasi 5%, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Minat Belajar Siswa
47
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig Kesimpulan
Keterampilan
Mengajar Guru
0,816 0,518 Normal
Minat Belajar Siswa 0,864
0,444 Normal
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data variabel keterampilan mengajar guru dan minat belajar
siswa terdistribusi normal sehingga memenuhi syarat untuk pengujian statistik
parametrik (Suliyanto, 2014:15).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variable memiliki
hubungan yang linear atau tidak. Jika terdapat hubungan yang linear, maka regresi
dapat dilanjutkan. Uji linearitas dilakukan menggunakan deviation from linierity
dengan bantuan program SPSS 20 (perhitungan terlampir pada lampiran 6
halaman 85). Hasil pengujian linieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7
Hasil Uji Linieritas
Variabel Sig. Deviation from Linearity
Taraf Sig.
Ket.
Keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa
0,510 0,05 Linier
Dari tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar
guru memiliki hubungan yang linier dengan minat belajar siswa karena memiliki
nilai Sig. Deviation from Linearity di atas 0,05.
4. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis dan uji persyaratan analisis yang ada, sebaran
dari masing-masing variabel normal dan memiliki keterikatan linear yang baik,
maka dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan
guna mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dapat
diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji
48
korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 20 (perhitungan terlampir
pada lampiran 6 halaman 94). Hipotesis yang diajukan yaitu: ada hubungan yang
positif antara keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V SD
di Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019. Penjelasan tentang hasil
pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Korelasi rhitung
Keterampilan mengajar guru dengan
minat belajar siswa
0,514
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rhitung sebesar
0,514. Kemudian untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan atau
tidak adalah dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pada taraf
signifikansi 5% dengan N= 46 didapatkan rtabel sebesar 0,291. Analisi korelasi
dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara
mengkuadratkan koefisien yang ditemukan (sugiyono, 2008:185). Jadi koefisien
determinasinya adalah 0,514² = 0,264. Hal ini berarti minat belajar siswa 26,4%
ditentukan oleh keterampilan mengajar guru dan sisanya 73,6 % ditentukan oleh
variabel lain lain.
Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel
(0,514 > 0,291) maka Ha diterima dan karena nilai rhitung positif berarti
hubungan yang terjadi juga positif, semakin tinggi keterampilan mengajar yang
diberikan guru maka semakin tinggi pula minat belajar siswa. Berdasarkan
analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara
keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al
Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan
mengajar guru terhadap minat belajar siswa kelas V SD Islam Al Fatih Desa
Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019. Pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan skala. Skala digunakan untuk mengetahui hubungan
keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V. Berdasarkan
analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru yang sudah dijabarkan
49
sebelumnya, diketahui bahwa keterampilan mengajar guru di SD Islam Al Fatih
Desa Ciburuy Kabupaten Bogor tahun Ajaran 2019/2020 berada pada kategori
rendah sebanyak 8 anak (17,39 %), kategosi sedang sebanyak 32 anak (69,57%),
kategori tinggi sebanyak 6 anak (13,04 %). Jadi dapat diketahui bahwa tingkat
keterampilan mengajar guru berada dalam kategori sedang karena memiliki
frekuensi yang paling banyak. Dengan demikian, diharapkan hal ini dapat
dijadikan pedoman bagi guru untuk dapat meningkatkan lagi keterampilan
keterampilan mengajar. Berdasarkan analisis skor per indikator keterampilan
mengajar guru, dapat dilihat bahwa skor tertinggi sebesar 133 (23,37 %)
diperoleh pada indikator keterampilan bertanya yang kemudian disusul dengan
skor tertinggi kedua sebesar 131 (23 %) yang diperoleh indikator keterampilan
membuka dan menutup pelajaran. Sama halnya dengan variabel keterampilan
mengajar guru, pada analisis deskriptif variabel minat belajar dapat diketahui
minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy kabupaten Bogor
Tahun Ajaran 2018/2019 dengan rincian Siswa yang memiliki minat belajar
rendah sebanyak 8 anak (17,39 %), siswa yang memiliki minat belajar kategori
sedang sebanyak 33 (71,74 %) dan siswa yang memiliki minat belajar tinggi
sebanyak 5 anak (10,87 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa
kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran
2018/2019 termasuk dalam kategori sedang karena hasil penelitian menunjukkan
frekuensi siswa yang memiliki minat belajar pada kategori sedang memiliki
persentase tertinggi. Sebenarnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
minat belajar siswa. Seperti yang sudah dijelaskan pada kajian teori bahwa minat
belajar timbul karena dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dari
faktor eksternal inilah guru memiliki peran untuk meningkatkan minat siswa
dalam belajar. Berdasarkan analisis skor indikator minat belajar, indikator yang
memiliki skor tertinggi adalah indikator ketiga, yaitu indikator perhatian siswa
dengan skor 136 (27,09 %). Setelah indikator yang ketiga, skor tertinggi kedua
diperoleh pada indikator keterlibatan siswa dengan skor 131 (26, 10 %). Setelah
melakukan analisis deskripsi, peneliti melakukan uji prasyarat analisis data. Uji
prasyarat yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Melalui
50
perhitungan tersebut diketahui bahwa data yang dihasilkan dalam penelitian ini
berdistribusi normal yaitu untuk variabel keterampilan mengajar guru dengan nilai
signifikan 0,518 dan nilai signifikan minat belajar siswa 0,444 nilai masing-
masing variabel lebih besar dari 0,05. Kedua variabel juga memiliki keterikatan
linear yaitu 0,510 yang lebih besar dari 0,05. Berdasaran perhitungan tersebut
dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis ada
hubungan yang positif pada keterampilan mengajar guru terhadap minat belajar
siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran
2018/2019, maka dilakukan analisis korelasi product moment.
Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment yang dihitung dengan
menggunakan bantuan SPSS 20, hubungan keterampilan mengajar guru terhadap
minat belajar siswa diperoleh rhitung sebesar 0,514. Sedangkan, rtabel pada taraf
signifikansi 5% dengan N=46 didapatkan sebesar 0,291. Dari hasil analisis
tersebut dapat diketahui bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,514>0,291) dan
karena hasil rhitung positif maka hubungan yang terjadi juga positif yang artinya
apabila keterampilan mengajar guru tinggi maka minat belajar siswa juga tinggi.
Jadi dapat dinyatakan bahwa, ada hubungan yang positif antara
keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa. Apabila diinterpretasikan
besarnya koefisien korelasi 0,514 termasuk dalam kategori sedang karena berada
pada rentang antara 0,40 - 0,599.
Melalui penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa ada hubungan positif
antara keterampilan mengajar guru terhadap minat belajar siswa kelas V di SD
Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019.
Hasil analisis penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif antara
keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa. Dari uraian tersebut
dijelaskan bahwa keterampilan mengajar guru berkontribusi dalam menumbuhkan
minat belajar siswa. Oleh karena itu, siswa yang mendapatkan keterampilan
mengajar guru yang baik akan memiliki minat belajar yang baik pula dan
sebaliknya jika siswa mendapatkan keterambilan mengajar guru yang rendah
rendah maka akan memiliki minat belajar yang rendah pula. Syaiful Bahri
Djamarah menyatakan bahwa, seseorang yang memiliki minat terhadap suatu
51
aktifitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten karena adanya rasa
tertarik dan senang.61
Berdasarkan pendapat tersebut maka menumbuhkan minat siswa
merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran agar siswa termotivasi
dan mau mengerjakan tugas secara sungguh-sungguh dan tepat pada waktunya.
Peran guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan
menciptakan prakondisi siswa agar minat dan perhatiannya terpusat pada apa yang
dipelajarinya, penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik
untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya,
memberikan hadiah ketika siswa bisa menjawab pertanyaan terkait materi yang
diajarkan, karena hal tersebut merupakan indikator-indikator yang dalam
penelitian ini memiliki nilai prediksi paling besar terhadap minat belajar belajar
siswa, dibandingkan dengan indikator lainnya. Untuk menumbuhkan minat belajar
siswa, diperlukan adanya dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri dan juga
dorongan dari luar diri siswa tersebut. Dorongan dari luar tersebut dapat diberikan
guru melalui proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan cara
memberikan berbagai keterampilan dalam mengajar. Hal ini sesuai dengan
karakteristik siswa kelas V yaitu membutuhkan guru untuk memenuhi
keinginannya.62
Siswa kelas V masih membutuhkan seseorang untuk
menumbuhkan minat di dalam dirinya. Terlihat dari hasil penelitian ini bahwa
keterampilan guru dalam membuka dan menutup pembelajaran memiliki nilai
paling besar dibandingkan indikator lainnya. Hal tersebut diperkuat juga dengan
pendapatnya R.Ibrahim dan Nana Syaodih bahwa, upaya-upaya yang dapat
dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa berhubungan dengan
komponen keterampilan mengajar guru dalam mengadakan variasi salah satunya
pada keterampilan mengajar.63
Oleh karena itu, guru sebisa mungkin mengemas
bahan pembelajaran menjadi menarik karena bila bahan pelajaran yang dipelajari
tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, sebab perhatian siswa akan berkurang dalam mengikuti
61
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h.125. 62
Syamsu Yusuf., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja ( Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 25. 63
R. Ibrahim, Nana Syaodih., Perencanaan Pengajaran. (Jakarta:Rineka Cipta. 2003), h.
44.
52
pembelajaran tersebut. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik siswa menjadi
lebih meningkatkan perhatiannya terhadap pembelajaran tersebut sehingga
pelajaran itu akan mudah dipelajari dan disimpan oleh siswa. Dari hasil penelitian
perhatian siswa memiliki nilai yang cukup tinggi yaitu sebesar 27,09 %. Hal ini
berarti guru sudah cukup bisa mengemas bahan pelajaran dengan baik. Terlihat
dari hasil penelitian bahwa keterampilan guru dalam membuka dan menutup
pelajaran memiliki nilai sebesar 16,82 % Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
diketahui bahwa semakin tinggi variasi keterampilan mengajar yang diberikan
oleh guru kepada siswa maka akan semakin tinggi pula minat belajar yang
dimiliki siswa. Hal ini diperkuat dengan pendapatnya Dimyanti dan Mudjiono
bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi minat belajar adalah upaya guru
dalam membelajarkan siswa, dan pendapat McCombs,et al (dalam Santrock,
2007) bahwa, siswa yang merasa didukung dan diperhatikan oleh guru lebih
berminat untuk melakukan kegiatan akademik daripada siswa yang tidak
didukung dan diperhatikan gurunya. Siswa yang memiliki minat belajar akan
memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru, hal ini bergantung pada
aktivitas dalam pembelajaran, apakah menarik atau sebaliknya. Ini terkait dengan
keterampilan mengajar yang digunakan guru. Hal ini terbukti dari hasil uji
hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Ha yang diterima dalam penelitian ini yaitu: ada hubungan yang positif
antara keterampilan mengajar guru dengan minat belajar siswa kelas V di SD
Islam Al Fatih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah.
1. Dalam pengisian skala, peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor
yang mungkin dapat mempengaruhi jawaban responden. Misalnya,
kondisi anak sedang sakit atau tidak, kejujuran anak dalam mengisi, dan
lain sebagainya.
2. Dalam hasil penelitian masih banyak aspek yang tidak bisa dikemukakan
sebagai hasil temuan dalam penelitian, sehingga pengaruh dari aspek
selain yang menjadi variabel penelitian tidak dapat dikemukakan dan
diketahui bagaimana hubungannya dengan minat belajar siswa.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, menunjukkan bahwa:
1. Ada hubungan yang positif antara keterampilan mengajar guru dengan
minat belajar siswa kelas V di SD Islam Al Fatih Desa Ciburuy
Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2018/2019. Semakin tinggi keterampilan
mengajar guru maka semakin tinggi pula minat belajar siswa.
2. Besarnya sumbangan keterampilan mengajar guru terhadap minat belajar
siswa sebesar 26,4 % dan sisanya 73,6 % ditentukan oleh variabel lain.
3. Besarnya sumbangan masing-masing indikator keterampilan mengajar
guru adalah sebagai berikut:
b. Keterampilan memberikan penguatan 12, 32 %,
c. Keterampilan bertanya sebesar 17,08 %,
d. Keterampilan menggunakan variasi 10,78 %,
e. Keterampilan menjelaskan 11,81 %,
f. Keterampilan membuka dan menutup 16,82 %,
g. Keterampilan mengelola kelas 10,65 %,
h. Keterampilan membimbing diskusi kelompok 8,86 %
i. Keterampilan mengajar kelompok kecil 11,68 %.
4. Keterampilan mengajar guru kelas V tergolong sedang dengan rerata
nilai 12,36 pada interval 8,51 ≤ X < 16,21 dengan jumlah frekuensi 32
(69,57 %) dari 46 responden.
5. Minat belajar siswa kelas V tergolong sedang dengan rerata nilai 10,91
pada interval 7,09 ≤ X < 14,73 dengan jumlah frekuensi 33 (71,74 %) dari
46 responden.
54
B. Saran
Mengingat pentingnya faktor keterampilan mengajar guru karena memiliki
hubungan yang positif terhadap minat belajar siswa, maka ada beberapa saran dari
penulis.
1. Bagi Guru
Guru hendaknya bisa lebih memperhatikan aspek-aspek keterampilan
mengajar khususnya aspek keterampilan mengajar dalam membimbing diskusi
kelompok yaitu dengan mendampingi siswa secara penuh dan membuat
pembelajaran diskusi kelompok yang lebih menarik perhatian siswa agar
pembelajaran terasa lebih menyenangkan.
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan minat
belajarnya dengan lebih baik.
3. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas subyek penelitian tidak
hanya pada kelas V juga diberbagai sekolah lainnya..
55
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abdul Rahman. 1998. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana
Ali, M. 2009. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Cetakan ke-XIII. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif Dan Inovatif.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif Dan Inovatif.
Yang Efektif . Jogjakarta: Diva press.
Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching. Jakarta: Rajawali Pers
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bhargava, A. 2009. Comparative study of teaching skills of in service teachers
trained through regular and distance mode. International Jurnal of
instructional technology and distance learning. Vol 6. (Diakses pada
tanggal 20 Maret 2017)
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Darling-Hammond, Linda dan John Baratz-Snowden. 2009. Guru yang Baik di
Setiap Kelas. Jakarta: PT Indeks
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Aliyah.
Dimyanti & Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta :Rineka Cipta
Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumiaksara
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zein. 2006. Guru Dan Anak Didik Dalam
Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
doc/174460076/Gaya-Mengajar-Guru) diunduh pada tanggal 8 Desember
2016, pkl. 09.15 WIB.
Hasibuan, J.J dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hilgard, R Ernest. 1979. Introduction to psychology. New York :Harcourt
Jovanovich
Hurlock, Elisabeth. B. 2003. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
56
Khalijah, Hasan. 1994. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-
Ikhlas
Kusnadi. 2008. Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan. Pekan Baru: Yayasan
Pusaka Riau.
Mahfudh, Salahudi. 1990. Pengantar Psikologi Pendidikan , Surabaya: Bina Ilmu
Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
ALFABETA
Purwanto, Ngalim W. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosyda
Karya
Rani B. 2010. Classification of the teaching skills based on Q-Metodology using
perception on sec. school teachers. International Jurnal of education
Planning and Administration, Vol I. (Diakses pada tanggal 20 Maret 2017)
Safari. 2005. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi.
Jakarta: APSI Pusat
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesinal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Samosir, Marten. 1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga
Sanjaya, Wina. 2001. Strategi Pembelajaran. Bandung: Prenda Media Group
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Santrock. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sarah Jeanisa (2008). (http://www.academia.edu/5837648/BAB_II_
PERSEPSI_SISWA_VARIASI_GAYA_MENGAJAR_GURU, 8 Desember
2016 pkl. 09.40 WIB.
Sardirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Remaja Karya
Slameto. 2007. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Suangsih, Erna dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Bandung:
UPI Press
Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
57
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sujanto, Agus. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sumadi, Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Suhartini, Dewi. 2001. Minat Siswa Terhadap Topik-topik Pelajaran dan
Beberapa Faktor yang Melatar Belakanginya (tesis). Bandung:Universitas
Pendidikan Indonesia
Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2009. Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Universitas Terbuka
Suparman, S. 2010. Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta:
Pinus Book Publisher
Supriyono, dkk. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Syah, M. 2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
----------. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Syaiful, Bahri. 1994. Prestasi Belajar & Kompetensi Guru. Surabaya: PT. Usaha
Nasional
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia…,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Pasal 1 Ayat 1
tentang Guru dan Dosen
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
----------------------. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Usman, Moh.Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Vyjayanthi, Srinivasan. 2013. Pre-University Teachers Teaching Skills,
International Jurnal of education and practice, Vol 5, No. 4 (Diakses pada
tanggal 20 Maret 2017)
Wagaman, Jennifer. 2009. Gaya Mengajar Guru dalam (http://www.scribd.com/)
Winkel W. S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia
Winkel W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo Yang Efektif.
Jogjakarta: Diva Press
58
Yusuf, Syamsu. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Yusuf, Syamsu. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
59
LAMPIRAN
60
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian
SKALA
Nama :………………………………………….
Sekolah :………………………………………….
Petunjuk pengisian.
1. Tulislah identitas
2. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan
memberikan tanda (√) pada alternative jawaban yang tersedia.
A. Skala Keterampilan Mengajar Guru
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Guru menyampaikan materi dengan
memberikan contoh sehingga apa yang
disampaikan mudah dimengerti.
2. Guru menyampaikan materi pelajaran
dengan suara yang jelas.
3. Guru memulai pelajaran dengan bercerita
sehingga membuat saya tertarik untuk
mengikuti pelajaran.
4. Guru menggunakan permainan dalam
pembelajaran sehingga saya tidak bosan.
5. Saya senang dengan cara mengajar ibu/bapak
guru karena bervariasi/tidak monoton.
6. Pada waktu menjelaskan materi pelajaran
guru menggunakan gambar.
7. Pada saat pembelajaran berlangsung jika ada
siswa yang ramai guru menegurnya dengan
halus.
8. Guru sering bertanya secara lisan tentang
materi kepada setiap siswa.
61
10. Sebelum memulai diskusi guru
menyampaikan tujuan dari pembelajaran
yang akan dilakukan.
11. Guru selalu menggunakan media
pembelajaran (gambar atau benda) ketika
mengajar sehingga saya tidak bosan.
14. Guru menasehati apabila ada siswa yang
bertingkah laku kurang baik.
15. Guru memberikan hadiah berupa benda
ketika siswa bisa menjawab pertanyaan
terkait materi yang diajarkan.
16. Apabila siswa tidak bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan ketika
pembelajaran berlangsung, guru tidak
memarahi saya.
18. Guru mengulangi kembali materi yang belum
dimengerti oleh siswa.
19. Guru sering membuat kelompok belajar
untuk mengerjakan soal.
20. Diakhir pembelajaran guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
terkait materi yang dipelajari.
21. Guru membuat kesimpulan materi diakhir
pembelajaran.
22. Guru membuat games yang berisi pertanyaan
sesuai dengan reward/hadiah membangun
agar siswa semangat untuk menjawabnya.
23. Guru membimbing diskusi kelompok dari
awal sampai akhir pembelajaran sesuai
materi.
24. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok kecil untuk berdiskusi sesuai
materi.
62
B. Skala Minat Belajar Siswa
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Saya senang saat mengikuti pelajaran di kelas karena guru
menyampaikan materi dengan jelas.
2. Saya bersemangat saat mengikuti pelajaran di kelas karena guru
mengajar dengan menyenangkan.
3. Saya merasa puas mengikuti pelajaran di kelas karena guru mengajar
dengan baik seperti yang saya bayangkan.
4. Saya dengan senang hati megikuti setiap perintah guru saat
pembelajaran.
5. Saya selalu memperhatikan pelajaran.
6. Dalam sehari saya membaca lebih dari satu buku pelajaran.
7. Saya selalu ingin hadir pada pembelajaran yang saya senangi.
Misalnya pelajaran matematika, ipa, ips atau yang lainnya.
8. Saya mau bertanya saat saya belum mengerti.
9. Saya mau ikut serta dalam menjawab pertanyaan dari guru.
10. Saya menandai bagian penting dalam buku pelajaran saya.
11. Saya ingin guru mengetahui bahwa saya anak yang pintar dan rajin
dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
12. Saya mudah mengerti dengan materi yang dijelaskan guru.
13. Saya selalu mendengarkan dengan seksama ketika guru sedang
menerangkan pelajaran.
14. Saya selalu berusaha memahami materi pelajaran yang dijelaskan
guru.
15. Saya mengulangi materi pelajaran di rumah yang telah diajarkan oleh
guru waktu di sekolah.
16. Saya berusaha mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru.
17. Saya terus membaca materi pelajaran walaupun tidak ada tugas dari
guru.
18. Jika ada soal yang tidak dapat saya kerjakan maka saya tidak malu
untuk bertanya kepada guru.
19. Pada saat pembelajaran langsung, saya rajin mencatat materi yang
disampaikan guru.
20. Saya selalu tiba di sekolah sebelum bel masuk kelas berbunyi karena
saya tidak mau terlambat dalam mengikuti pelajaran.
21. Saya membuat ringkasan/rangkuman dari materi yang disampaikan
guru.
22. Saya bertanya saat penjelasan guru dalam pembelajaran tidak saya
pahami.
23. Saya rajin mengerjakan tugas dari guru.
24. Saya mengerjakan latihan-latihan soal karena disuruh oleh guru.
63
Lampiran 2. Data Hasil Uji Coba Skala
UJI COBA SKALA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU
NO SISWA NOMOR SOAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 A 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18
2 B 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16
3 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
5 E 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
8 H 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
9 I 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
10 J 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
11 K 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 9
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 N 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7
15 O 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
19 S 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 15
20 T 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 17
21 U 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 13
22 V 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
64
23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22
24 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
65
UJI COBA SKALA MINAT BELAJAR
NO SISWA NOMOR SOAL
JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23
3 C 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 9
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
5 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
6 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 22
7 H 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
8 I 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 10
9 J 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
10 K 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7
11 L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20
12 M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
13 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
14 O 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 10
15 P 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
16 Q 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 20
17 R 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 13
18 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
19 T 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
20 U 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22
21 V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
22 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 21
23 X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
66
24 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
25 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 21
67
Lampiran 3. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas
UJI VALIDITAS SKALA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU
NO SISWA NOMOR SOAL JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 A 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18
2 B 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16
3 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
5 E 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23
8 H 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
9 I 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
10 J 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20
11 K 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 9
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
14 N 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 7
15 O 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
19 S 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 15
20 T 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 17
21 U 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 13
68
22 V 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 19
23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22
24 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
Validitas 0,788 0,648 0,813 0,763 0,471 0,546 0,780 0,439 0,368 0,577 0,628 0,350 0,403 0,475 0,422 0,679 0,179 0,560 0,710 0,673 0,525 0,780 0,724 0,724
69
UJI VALIDITAS SKALA MINAT BELAJAR
NO SISWA
NOMOR SOAL
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23
3 C 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 9
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
5 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
6 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 22
7 H 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
8 I 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 10
9 J 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
10 K 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7
11 L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20
12 M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
13 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
14 O 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 10
15 P 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
16 Q 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 20
17 R 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 13
18 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
19 T 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5
20 U 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22
21 V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
70
22 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 21
23 X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12
24 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
25 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 21
Validitas 0,434 0,810 0,667 0,487 0,570 0,315 0,571 0,943 0,715 0,411 0,684 0,351 0,109 0,699 0,861 0,605 0,427 0,635 0,425 0,843 0,891 0,699 0,414 0,296
71
UJI RELIABILITAS SKALA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU
NO SISWA NOMOR SOAL JUMLAH X²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 A 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 225
2 B 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 196
3 C 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 324
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
5 E 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
8 H 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 196
9 I 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 15 225
10 J 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 289
11 K 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6 36
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
14 N 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 25
15 O 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 361
17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
18 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
19 S 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 12 144
20 T 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15 225
21 U 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 11 121
22 V 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 289
23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 361
72
24 X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
25 Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 361
JUMLAH 397 6943
73
UJI RELIABILITAS SKALA MINAT BELAJAR
NO SISWA NOMOR SOAL
JUMLAH X² 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 A 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
3 C 0 1 0 0 1
0 0 0
0
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 5 25
4 D 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
5 F 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
6 G 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
17 289
7 H 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 324
8 I 1 0 1 1 0
0 0 0
0
0 0 0 1 1 1 0 0 0 0
6 36
9 J 0 1 0 1 0
1 1 1
0
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
13 169
10 K 0 0 0 0 1
0 0 1
1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
5 25
11 L 0 1 1 1 1
1 1 1
1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 256
12 M 1 1 1 1 1
0 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 324
13 N 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
14 O 1 0 0 1 1
1 0 0
0
0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
7 49
15 P 1 1 0 0 1
1 1 0
0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
14 196
16 Q 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
17 289
17 R 1 1 1 1 0
0 0 1
1
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
11 121
18 S 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
19 T 1 0 0 1 0
1 0 0
0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
4 16
20 U 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 324
21 V 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
22 W 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
16 256
23 X 0 0 1 0 0
0 0 0
0
0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
8 64
74
24 Y 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 361
25 Z 1 1 1 1 1
1 1 1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
18 324
JUMLAH 363 5975
75
UJI RELIABILITAS SKALA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU
𝘳11 (
) (
) 𝘳11 = (
) (
)
Diketahui: 𝘬 = 20 =
(
) (
)
M
= 1,05 x
(
)
Vt =
= 1,05 x
=
= 1,05 x 0,87
=
= 0,91
= 25,5
UJI RELIALIBITAS SKALA MINAT BELAJAR
𝘳11 (
) (
) 𝘳11 = (
) (
)
Diketahui: 𝘬 = 19 =
(
) (
)
M
= 1,05 x
(
)
Vt =
= 1,05 x
76
=
= 1,05 x 0,89
=
= 0,93
= 28,2
77
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian
NO SISWA BUTIR SOAL KETERAMPILAN MENGAJAR GURU
JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
2 B 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15
3 C 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
4 D 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14
5 E 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 10
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17
7 G 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7
8 H 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 15
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
10 J 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9
11 K 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 8
12 L 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12
13 M 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 15
14 N 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 9
15 O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 15
16 P 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
17 Q 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14
18 R 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 14
19 S 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6
20 T 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 9
21 U 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
78
22 V 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
24 X 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14
25 Y 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 6
26 Z 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 14
27 AA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 11
28 AB 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 9
29 AC 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14
30 AD 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 15
31 AE 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 6
32 AF 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13
33 AG 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 9
34 AH 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 12
35 AI 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15
36 AJ 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 12
37 AK 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 7
38 AL 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 11
39 AM 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11
40 AN 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
41 AO 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 12
42 AP 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13
43 AQ 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7
44 AR 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12
45 AS 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12
79
46 AT 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 15
80
NO SISWA BUTIR SOAL MINAT BELAJAR
JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2 B 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 13
3 C 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 8
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
5 E 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 8
6 F 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 11
7 G 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10
8 H 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
9 I 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 11
10 J 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 12
11 K 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 8
12 L 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12
13 M 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14
14 N 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
15 O 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9
16 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
17 Q 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 8
18 R 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
19 S 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
20 T 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 12
21 U 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 7
22 V 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 7
23 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
81
24 X 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 12
25 Y 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 9
26 Z 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14
27 AA 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 9
28 AB 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 10
29 AC 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 13
30 AD 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 13
31 AE 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 5
32 AF 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 12
33 AG 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 6
34 AH 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12
35 AI 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 12
36 AJ 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7
37 AK 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13
38 AL 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9
39 AM 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12
40 AN 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 8
41 AO 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 12
42 AP 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12
43 AQ 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 11
44 AR 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 9
45 AS 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12
46 AT 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 14
82
Lampiran 5. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Keterampilan Mengajar
Guru 46 6.00 20.00 12.3696 3.85492
Minat Belajar Siswa 46 3.00 19.00 10.9130 3.82870
Valid N (listwise) 46
2. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keterampilan
Mengajar Guru
Minat Belajar
Siswa
N 46 46
Normal Parametersa,b
Mean 12.3696 10.9130
Std. Deviation 3.85492 3.82870
Most Extreme Differences
Absolute .120 .127
Positive .117 .127
Negative -.120 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .816 .864
Asymp. Sig. (2-tailed) .518 .444
a. Test distribution is Normal.
83
3. Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Minat Belajar
Siswa *
Keterampilan
Mengajar Guru
Between
Groups
(Combined) 290.828 12 24.236 2.168 .039
Linearity 174.375 1 174.375 15.60
2 .000
Deviation from
Linearity 116.454 11 10.587 .947 .510
Within Groups 368.824 33 11.176
Total 659.652 45
4. Korelasi Product Moment
Correlations
Keterampilan
Mengajar
Guru
Minat
Belajar
Siswa
Keterampilan Mengajar
Guru
Pearson
Correlation 1 .514
**
Sig. (2-tailed) .000
N 46 46
Minat Belajar Siswa
Pearson
Correlation .514
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).