hubungan mendengarkan lagu-lagu karya opick...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA
OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP
KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG
ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1)
Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Ainun Nihayah
3104297
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
ii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl.. Prof.. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 6 Januari 2009 Kepada: Yth. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Di Semarang
Lamp. : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi
a.n. Sdr./i AINUN NIHAYAH
Assalamu ‘alaikum wr. wb. Setelah kami mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari: Nama : AINUN NIHAYAH NIM : 3104297 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : PAI (Pendidikan Agama Islam) Judul : PENGARUH MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA
OPICK TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK
Demikian ini kami mohon skripsi atas nama Saudari tersebut dapat dimunaqasahkan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. Pembimbing I, Pembimbing II, Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd Dr. H. Ruswan, M.A. NIP. 130 388 591 NIP. 150 262 173
iii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl.. Prof.. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN PENGUJI
Tanggal Tanda Tangan Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd __________________ ______________ Ketua Drs. H. Mat Solikhin, M. Ag __________________ ______________ Sekretaris Dr. Hj. Sukasih, M.A. __________________ ______________ Penguji I Dra. Ani Hidayati, M. Pd __________________ ______________ Penguji II
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang, 24 Januari 2009
Deklarator,
Ainun Nihayah
NIM. 3104297
v
ABSTRAKSI
Ainun Nihayah (NIM. 3104297) Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: apakah terdapat hubungan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (X) terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak (Y).
Penelitian ini berupa survei menggunakan teknik korelasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Jumlah subjek penelitian ada 30 responden dari jumlah populasi 105 orang, sedangkan pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan instrumen angket untuk menjaring data X dan Y.
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan positif antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja. Ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = 0,385. Ini berarti bahwa sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak terdapat hubungan positif dengan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. Nilai rxy dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,306. Nilai rxy > rt sehingga dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Artinya, hubungan antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak LEMAH karena 0.21 < r < 0.40.
vi
MOTTO
النبي أن ذر أبي عن بشبي أبي بن نميمو عن بحبي عن سفيان حدثنا عوكي حدثنا وخالق تمحها الحسنة السيئة وأتبع تتق اهللا حيثما كنإ :له قال وسلم عليه اهللا صلى
اسلق النن بخس1)رواه أمحد (.ح “Waqi’ berkata, Sufyan berkata dari Habib dari Maimun ibn Abi Syabib dari Abu
Dzar bahwa Nabi saw. Bersabda padanya: “Bertakwalah kepada Allah, kapan dan di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan itu dengan kebaikan, nisacaya kebaikan itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang
baik!” (H.R. Ahmad)2
1Imam Ahmad, Musnad Ahmad Pasal ke-43, (t.tp.: Maktabah Syamilah, t.th.), hlm. 401. 2 Imam Muhyiddin an-Nawawi, d.k.k., ad-Durrah as-Salafiyah, Syarkh al-Arba’in an-
Nawawiyah, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Syarah Hadits Arba’in, (Solo: Pustaka Arafah, 2007), Cet. I, hlm. 213.
vii
PERSEMBAHAN
Dalam rentang waktu menuntut ilmu, Terciptalah sebuah karya sederhana
Kupersembahkan kepada
Ayahanda dan Ibunda sebagai baktiku Kakanda dan Adinda sebagai sayangku
Temanku sebagai cintaku Sobat seperjuangan sebagai terima kasihku
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. penulis ucapkan atas nikmat, rahmat, dan
hidayah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah saw.
Penulis menyadari bahwa upaya penulisan karya ilmiah berupa skripsi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, merupakan sebuah kerja keseriusan yang menuntut kejelian dan kerja keras yang memerlukan waktu yang lama, pikiran, dan sumbangan dari berbagai pihak.
Sebagaimana penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak”, maka atas segala sumbangan serta peran serta yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung pada penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang beserta stafnya. 2. Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd. dan Dr. H. Ruswan, M.A., yang memberikan
bimbingan dan pengarahan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. 3. Drs. Rahardjo, M. Ed. S.T., selaku wali studi serta Bapak dan Ibu Dosen Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah mengajarkan berbagai ilmu kepada penulis selama perkuliahan.
4. Bapak dan Ibu RW. XX serta remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak yang telah berkenan menerima dan membantu penulis dalam mengadakan penelitian hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
5. Ayah dan Bunda yang telah memberikan banyak motivasi, baik materiil maupun spirituil kepada penulis.
6. Saudara, sahabat, teman dekat, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Kiranya tiada kata dapat terucap dari penulis selain panjatan doa. Semoga Allah SWT. membalas amal dan sumbangan Bapak, Ibu, serta Saudara yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang tak terhingga.
Semoga kerja keras dan amal nyata yang telah penulis hasilkan ini diridlai oleh Allah SWT. dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat penulis harapkan.
Semarang, 24 Januari 2009 Penulis, Ainun Nihayah NIM. 3104297
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.................................................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING.......................................................................................... ii
PENGESAHAN..................................................................................................... iii
DEKLARASI......................................................................................................... iv
ABSTRAKSI.......................................................................................................... v
MOTTO................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................................ viii
DAFTAR ISI........................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Penegasan Istilah................................................................................ 7
C. Perumusan Masalah............................................................................ 10
D. Kajian Pustaka.................................................................................... 10
BAB II LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI
DAN SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA
A. Landasan Teori.................................................................................... 12
1. Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami...................................... 12
a. Pengertian Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami............... 12
b. Aspek-Aspek yang Berhubungan dengan
Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami......................................................................................... 15
c. Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami........................ 16
d. Lagu Bernapas Islami sebagai Media dalam
Kehidupan Beragama................................................................ 20
x
e. Lagu Bernapas Islami sebagai Media Pendidikan
Agama Islam............................................................................. 22
2. Sikap Keberagamaan Remaja........................................................ 24
a. Pengertian Sikap Keberagamaan Remaja................................. 24
1) Pengertian Sikap Keberagamaan.......................................... 24
2) Aspek-Aspek Keberagamaan............................................... 27
3) Pengertian Remaja................................................................ 35
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Keberagamaan
Remaja....................................................................................... 37
c. Macam-Macam Bentuk Sikap Keberagamaan Remaja............. 38
d. Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick
Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja.......... 41
B. Kerangka Berpikir............................................................................... 46
C. Pengajuan Hipotesis............................................................................ 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian................................................................................. 48
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 48
C. Metode Penelitian............................................................................... 49
1. Jenis Penelitian............................................................................... 49
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel..................... 49
a. Populasi dan Sampel.................................................................. 49
b. Teknik Pengambilan Sampel..................................................... 50
3. Variabel dan Indikator................................................................... 51
4. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 53
5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 54
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-
LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP
SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS
PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian........................................................... 56
xi
1. Data tentang Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick
Bernapas Islami............................................................................... 56
2. Data tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas
Pucang Anom Timur II Mranggen Demak..................................... 58
B. Analisis Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick
Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja
Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak........................ 59
1. Verifikasi Data............................................................................... 59
2. Analisis Uji Hipotesis..................................................................... 62
3. Uji Signifikansi............................................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................. 66
B. Saran-Saran......................................................................................... 68
C. Penutup............................................................................................... 68
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Jumlah Remaja R.W. 20 48
Tabel 1. Nilai Angket Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick
Bernapas Islami 54
Tabel 2. Nilai Angket Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas
Pucang Anom Timur II Mranggen Demak 56
Tabel 3. Daftar Nilai Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick
Bernapas Islami dengan Nilai Sikap Keberagamaan
Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak 58
Tabel 4. Koefisien Korelasi antara Mendengarkan Lagu-Lagu
Karya Opick Bernapas Islami (Variabel X) dengan
Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak (Variabel Y) 60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Responden (Sampel) Remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak
Lampiran 2 Data Hasil Angket tentang Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu
Karya Opick Bernapas Islami
Lampiran 3 Data Hasil Angket tentang Sikap Keberagamaan Remaja
Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Lampiran 4 Data Hasil Penghitungan Laboratorium Komputer
Lampiran 5 Angket dan Instrumen
Lampiran 6 Angket
Lampiran 7 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Riset
Lampiran 9 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
Lampiran 10 Surat Keterangan Ko Kurikuler
Lampiran 11 SKK PASSKA Institut
Lampiran 12 Piagam KKN
LABORATORIUM KOMPUTER TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH IAIN WALISONGO SEMARANG
PENELITI : AINUN NIHAYAH
NIM : 3104297
JURUSAN : PAI
JUDUL : HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA OPICK
BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN
REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II
MRANGGEN DEMAK
HIPOTESIS :
H0: Tidak ada hubungan antara X dan Y
H1: Ada hubungan antara X dan Y
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN NILAI
SIGNIFIKANSI:
H0 DITERIMA jika Nilai Sign. > 0.05
H0 DITOLAK jika Nilai Sign. < 0.05
INTERPRETASI ANGKA INDEKS KORELASI (r) :
• 0, 00 – 0, 20 : Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Sangat Lemah.
• 0, 21 – 0, 40 : Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Lemah.
• 0, 41 – 0, 60 : Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Sedang.
• 0, 61 – 0, 80 : Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Kuat.
• 0, 81 – 1,00 : Menunjukan Korelasi Antara Dua Variabel Sangat Kuat.
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
HASIL DAN ANALISIS DATA
Keterangan:
• Nilai rata-rata (X) Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami = 38.1
• Nilai rata-rata (Y) Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak = 140.2
• Standar Deviasi (X) Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami =
7.3548
• Standar Deviasi (Y) Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur
II Mranggen Demak = 10.7363
Descriptive Statistics
38.1000 7.3548 30
140.2000 10.7363 30
Mendengarkan Lagu-lagu Karya Opick Berapas Bernapas Islami Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .381 *. .038
30 30.381 * 1.000
.038 .
30 30
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N Pearson CorrelationSig. (2-tailed)
N
Mendengarkan Lagu-lagu Karya Opick Bernapas Islami Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur IIMranggen
Mendengarkan
Lagu-Lagu
Karya Opick Bernapas Islami
Sikap Keberagamaan
Remaja Perumnas Pucang
Anom Timur IIMranggen Demak
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Keterangan:
• Sig. = 0.038 < 0.05, maka Ho DITERIMA artinya ada hubungan
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dengan sikap
keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
• r = 0.381 artinya hubungan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami dengan sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur
II Mranggen Demak LEMAH karena 0.21 < r < 0.40.
Semarang, 14 Januari 2009 a/n Kepala Lab. Pendidikan Pengelola Lab. Komputer
Saminanto, S. Pd NIP. 150 327 115
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
Nomor : In.06.3/D.I/TL.00/1938/2008 Semarang, 4 September 2008 Lamp. : Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n. AINUN NIHAYAH NIM: 3104297
Kepada Yth. Ketua RW. 20 Perumnas Pucang Gading Jln. Pucang Anom Timur II Desa Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak di Demak
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama Ainun Nihayah
NIM: 3104297 sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang
berjudul:
Pengaruh Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick terhadap Sikap
Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Di bawah bimbingan Saudara Drs. H. Djoko Widhagdo, M. Pd dan Drs. Ruswan,
M.A.
Untuk itu, kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan
penelitian di Perumnas Pucang Gading Jl. Pucang Anom Timur II RT. 2 RW. 20
Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak selama 30 hari.
Atas izin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan,
Pembantu Dekan I
Dra. Muntholi’ah, M. Pd. NIP. 150 263 166
Tembusan: Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (sebagai laporan).
PERUMNAS PUCANG GADING
Jln. Pucang Anom Timur II R.W. XX Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
SURAT KETERANGAN
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah ini:
Nama : Ainun Nihayah
NIM : 3104297
Fakultas : Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
Benar-benar telah melakukan penelitian di Perumnas Pucang Gading Jln. Pucang Anom
Timur II R.W. XX Kelurahan Batursari Kecamatan Mraggen Kabupaten Demak mulai
tanggal 5 Desember 2008 sampai dengan 20 Desember 2008, sehubungan dengan
penyusunan skirpsinya yang berjudul:
Pengaruh Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick terhadap Sikap
Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 20 Desember 2008
Ketua R.W. XX
Kel. Batursari Kec. Mranggen
Kab. Demak
Imam Kustarto
NIP. 030 159 840
Lampiran 3 Tabel 3
Data Hasil Angket tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Nilai Variabel Y No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
∑Y
1 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 3 5 4 5 147 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 152 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 153 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5 2 5 5 2 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 139 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 2 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 5 5 2 3 2 128 6 2 4 2 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 128 7 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 132 8 4 4 3 1 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 134 9 5 4 5 2 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 3 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 138 10 4 2 2 4 2 5 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 2 5 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 5 3 5 2 117 11 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 2 4 4 2 118 12 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 133 13 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 135 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 154 15 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 142 16 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 1 4 4 5 5 5 4 4 144 17 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 1 4 3 5 5 5 4 4 138 18 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 5 149 19 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 154 20 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 143 21 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 149 22 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 144 23 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 5 5 4 5 150 24 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 5 152 25 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 1 5 5 3 4 5 143 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 160 27 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 2 5 5 4 4 2 5 5 4 4 5 5 4 2 4 5 5 2 4 4 4 132 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 2 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 5 2 4 5 4 129 29 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 1 5 2 5 5 5 5 5 135 30 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 134
Jumlah ∑Y 4206
Lampiran 2 Tabel 2
Data Hasil Angket tentang Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Nilai Variabel X No.
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑X
1 2 1 1 1 5 2 2 2 4 2 2 4 4 32 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50 3 4 4 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 46 4 3 1 1 2 1 1 2 5 4 2 2 5 5 34 5 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 5 2 29 6 2 2 3 2 4 2 4 4 2 2 4 2 4 37 7 2 2 4 2 4 2 2 2 2 1 4 5 5 37 8 2 2 1 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 35 9 2 2 3 2 4 4 5 5 5 5 5 5 4 51 10 2 2 3 2 4 4 4 2 2 4 4 5 2 40 11 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 4 4 27 12 2 2 3 2 5 2 2 2 2 3 3 4 5 37 13 1 1 1 1 4 2 2 2 2 1 2 5 4 28 14 2 2 3 2 4 4 2 5 5 4 4 5 5 47 15 2 2 3 2 4 2 2 4 4 4 4 5 3 41 16 2 2 2 1 4 4 2 4 4 2 5 5 3 40 17 2 2 2 1 4 2 2 2 4 2 4 5 1 33 18 2 2 2 2 1 2 1 4 2 2 2 5 4 31 19 2 2 5 2 2 2 2 3 2 3 2 4 5 36 20 2 1 1 2 2 1 2 4 4 1 2 5 4 31 21 4 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 5 4 49 22 4 2 4 2 4 2 2 4 4 1 2 5 5 41 23 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 4 5 30 24 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 31 25 5 5 4 2 5 4 4 4 2 2 5 4 5 51 26 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 5 5 50 27 2 2 4 4 3 2 2 1 2 4 4 5 1 36 28 4 2 3 2 3 4 2 4 2 2 4 4 2 30 29 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 42 30 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 4 4 4 33
Jumlah ∑X 1143
Lampiran 1 Tabel 1
Daftar Nama Responden (Sampel) Remaja Perumnas Pucang AnomTimur II Mranggen Demak
No. Nama Responden Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Bagus Prabowo Widharti Slamet Rokib M. Yusuf Fahmi F.R. Anang Via Oky Laksamana P. Bhekti Aji H. Galih Fauzani R. Nina Rizky Raisa Ellia Tofani Fenny Nova Indriani Lutfi Ahmad Sholeh Zaenal Arifin Tri Astuti Sholeh Ashari Zuliana Rohmatun M. Aris Munandar Yanuar Adi P. Fattahillah al-Rosyid Eko Wahyu Ningsih Tadaqirotul Maghfiroh Sugiyati Nailul Ladzah Eva Restu Diana Sumariah Choirul Fallah Masruroh Muasiroh
14 tahun 17 tahun 14 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 19 tahun 16 tahun 17 tahun 13 tahun 13 tahun 15 tahun 19 tahun 13 tahun 14 tahun 14 tahun 15 tahun 14 tahun 15 tahun 15 tahun 15 tahun 15 tahun 15 tahun 14 tahun 14 tahun 14 tahun 14 tahun 15 tahun 14 tahun 15 tahun
FORMULIR PENULISAN IJAZAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : AINUN NIHAYAH
2. NIM. : 3104297
3. Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
4. Minor : -
5. Tempat/ tanggal lahir : Pati, 13 Juli 1986
6. Tanggal Ujian Munaqosyah : 21 Januari 2009
7. Judul Skripsi : Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya
Opick Bernapas Islami terhadap Sikap
Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak
Dengan ini menyatakan bahwa data yang kami tulis adalah sudah benar, selanjutnya saya
tidak akan menuntut jika kesalahan penulisan ijazah yang disebabkan oleh data yang saya
berikan tidak benar.
Semarang, 21 Januari 2009
Pembuat pernyataan,
Ainun Nihayah
NIM. 3104297
KETERANGAN
Pengisian blangko menggunakan komputer
BLANGKO BUKTI PENYERAHAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
1. Nama : Ainun Nihayah
2. NIM. : 3104297
3. Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Benar-benar telah menyerahkan skripsi pada:
Pembimbing I,
Drs. H. Djoko Widagdho, M. Pd NIP. 130 388 591
Pembimbing II,
Dr. H. Ruswan, M.A. NIP. 150 262 173
Perpustakaan Institut
H. Tolkah, M.A. NIP. 150 276 711
Perpustakaan Fakultas
Drs. Yusuf Taufiq NIP. 150 207 982
Lokasi penelitian, a.n. Ketua R.W. 20
Perumnas Pucang Gading Jln. Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Imam Kustarto NIP. 030 159 840
Semarang, 28 Januari 2009
Ainun Nihayah
NIM. 3104297
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Ainun Nihayah
Tempat dan tanggal lahir : Pati, 13 Juli 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Raya No. 138 Kayen Pati K.P. 59171
Pendidikan Formal :
1. SD Negeri Kayen 01 Lulus berijazah tahun 1998.
2. MTs Mu’allimin Mu’allimat Rembang Lulus berijazah tahun 2001.
3. MA Mu’allimin Mu’allimat Rembang Lulus berijazah tahun 2004.
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Lulus berijazah tahun 2009.
Semarang, 6 Januari 2009
Penulis,
Ainun Nihayah
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme Teosentris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, Cet. I.
Adhami, Agnes, “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” Kla Project Analisis
Wacana Lagu Ditinjau dari Segi Internal dan Eksternal, dalam Sumarlam (Ed.), Analisis Wacana, Bandung: Pakar Karya, 2004.
Ahmad, Imam, Musnad Ahmad Pasal ke-43, t.tp.: Maktabah Syamilah, t.th. Al-Naisaburi, Imam Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairi, Shahih Muslim,
Libanon: Daar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1992. Alwi, Noordianah, “Sejarah Perkembangan Nasyid di Nusantara dan Sumbangannya
sebagai Medium Dakwah”, http://www.islam.gov.my/portal/lihat.php? jakim=2335.
An-Nawawi, Imam Muhyiddin, d.k.k., ad-Durrah as-Salafiyah, Syarkh al-Arba’in
an-Nawawiyah, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Syarah Hadits Arba’in, Solo: Pustaka Arafah, 2007, Cet. I.
Arifin, M., Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2000,
Cet. IV. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: P.T.
Rineka Cipta, 2006, Cet. XIII. Ashshiddiqi, Hasbi, d.k.k., Al-Qur`an dan Terjemahnya, Depag RI, Jakarta:
Listakwarta Putra, 2003. As-Samarani, Zacky, “Metode Islam dalam Memberantas Khamr”, http://abahzacky.
wordpress.com/2007/06/13/metode-Islam-dalam-memberantas-khamr/., 13_Juni_2007.
Basri, Hasan, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004, Cet. IV. Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, Cet. XXVII. Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. I. Dewey, John, Democracy and Education, New York: The Macmillan Company,
1964.
Firdaus, Aunur Rofik Lil, Album OPICK, Istighfar, Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors, 2005.
____________________, Album OPICK, Semesta Bertasbih, Jakarta:
Nadahijrah/Forte Recors, 2006. ____________________, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, Bandung: Mizan
Publika, 2006. ____________________, Album OPICK, Ya Rahman, Jakarta: Nadahijrah/Forte
Recors, 2007. Ghazali, Imam, Ihyaa`Ulumuddin, terj. Rus’an, Mutiara Ihyaa` Ulumuddin,
Semarang: Wicaksana, 1984, Cet. III. Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,
Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. I. Hartati, Netty, d.k.k., Islam dan Psikologi, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2005,
Cet. I. Hasan, Karnadi, Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bahan Mata Kuliah Statistik
Pendidikan), Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006. Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Jakarta: P.T.
Bumi Aksara, 2003, Cet. III. L., Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet.
V. L.N., Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: P.T.
Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. IX. McDonald, F. J., Educational Psychology, Tokyo: Overseas Publications,Ltd., 1959. Mubarok, Achmad, Sunnatullah dalam Jiwa Manusia, Sebuah Pendekatan Psikologi
Islam, Jakarta: The International Institute of Islamic Thought/IIIT, 2003, Cet. I.
Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005,
Cet. I. N.C., Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005.
Nashori, Fuad, dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, Yogyakarta: Menara Kudus Yogyakarta, 2002, Cet. I.
Nasr, Seyyed Hossein, Islamic Art and Spirituality, terj. Sutejo, Spiritualitas dan
Seni Islam, Bandung: Mizan, 1993, Cet. 1. Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis,
Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. I. Nurdin, Ade, d.k.k., Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, Bandung: C.V. Pustaka
Setia, 2000, Cet. I. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya,
2006, Cet. XXI. Rabe, Setiawan, dan Abdul Rohim, “Opick Tombo Ati, Semoga Laguku
Menginspirasi”, Bestari, I, 3, September, 2007. Sabiq, Sayyid, Fiqhus Sunnah, terj. Nor Hasanuddin, Fiqih Sunnah Jilid 1, Jakarta:
Pena Pundi Aksara, 2007, Cet. II. Shalaby, Ahmad, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, terj. A. Ahmadi, d.k.k.,
t.tp.: AMZAH, 2001, Cet. I. Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: P.T. Rineka
Cipta, 2004. Subroto, Darwanto Sastro, Televisi sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Duta
Wacana University Press, 1992. Sudjana, Nana, dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2001. Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang: Widya
Karya, 2005, Cet. I. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:
Bumi Aksara, 2004, Cet. II. Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya, 2006, Cet. II. Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. I.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. XII.
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 1992. Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 1 untuk Kelas X, Berdasarkan
Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, Jakarta: Erlangga, 2004. Thoha, M. Chabib, d.k.k., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1999, Cet. I. Tim E-Salim, “Keindahan Islam yang Berupa Perintah-Perintah dan Larangan-
Larangan”, http://artikelislam.e-salim.com/?p=44, 28_Mei_2008. Tim Ikhwal Global, “Hablumminallah dan Hablumminannas”,
http://72.14.235.132/search?q=cache:li85BRh6A0EJ:www.ikhwal-global-locus.info/%3Fmodule%3Dibadah%26act%3Ddetail%26id%3D5+ hablumminallah&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id, 10_Desember_ 2008.
Tim Konsultasi Fiqih-03, “Seputar Menyanyi dan Musik”,
http://sobatmuda.multiply.com/journal/item/260/Seputar_Menyanyi_Dan_ Musik, 16_Juni_2008.
Tim Media Muslim, “Kasih Sayang Rasulullah”,
http://akhlaqmuslim.wordpress.com/2007/01/21/kasih-sayang-rasulullah/., 21_Januari_2007.
Tim Perkantas, “Fenomena Musik”, http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail.
asp?id=33, 16_Juni_2008. Tyas, Esthi Endah Ayuning, Cerdas Emosional dengan Musik, Tips Jitu Membangun
Kecerdasan Emosional Anak, Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2008, Cet. I. Usman, Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Wihdan, Abu, “Toleransi Menurut Al-Qur`an”, http://www.jamaahmuslimin.com/
risalah/113/wawasan3.htm, 27_Januari_2009. Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Altruisme”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Altruisme, 28_Januari_2009. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Kasar”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kasar, 5_Pebruari_2007.
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Kurikulum_ Tersembunyi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tersembunyi, 13_Januari_2009.
__________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lalim”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Lalim, 28_Januari_2009. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Look at Me”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Look_at_Me, 28_Januari_2009. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Musik”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik, 28_Mei_2008. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Opick”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, 27_Mei_2008. __________________, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Pendidikan”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, 28_Mei_2008. Zainuddin, A., dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, Muamalah dan Akhlaq,
Bandung: C.V. Pustaka Setia, 1999, Cet. I.
66
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan di atas, dapat diambil simpulan sebagai
berikut.
Pendidikan Islam adalah proses membimbing dan mengarahkan seluruh
potensi manusia yang menunjang keberhasilan agar dapat berkembang menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ajaran Islam. Sedangkan lagu adalah
hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan pemikiran dan perenungan
kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi, dan pemaknaan yang dilihat
dan diamati dalam kehidupan seorang pengarang. Lagu memiliki kesan yang lebih
memikat karena melibatkan fungsi puitis dan musik sekaligus.
Lagu-lagu karya Opick bernapas Islami adalah lagu-lagu yang bernuansa
Islami (nasyid), yaitu nyanyian yang di dalamnya terkandung nilai-nilai ajaran
Islam berupa akidah, akhlak, dan ibadah, baik mahdlah maupun ghairu mahdlah.
Lagu-lagu tersebut juga berisikan anjuran agar selalu mempersiapkan diri dengan
bekal hidup guna persiapan di akhir nanti, ajakan untuk saling memaafkan,
peringatan akan ibadah kepada Allah SWT. adalah kebutuhan hamba dan bukan
kebutuhan Allah SWT., ajakan untuk menjadi hamba Allah SWT. yang taat dan
bersungguh-sungguh mengabdi kepada-Nya, serta anjuran untuk meneladani
(akhlak) Rasulullah Muhammad saw.
Musik dan lagu dapat mengubah manusia bertindak sesuai dengan ajaran
moral, dapat menenteramkan hati, jiwa, dan menghibur manusia tanpa adanya
paksaan, untuk memfungsikan lagu sebagai media pendidikan, mutlak
menggunakan kekuatan akal, hati, dan jiwa. Demikian kebenaran Ilahi akan bisa
tercapai.
Lagu sebagai media pendidikan dapat diperoleh melalui media software
(perangkat lunak) seperti buku, majalah, dan album ke dalam perangkat yang
lebih praktis yang terdapat dalam album rekaman atau kaset dan VCD, dengan
67
bantuan media elektronik yang tergabung dalam media hardware (perangkat keras)
berupa recorder, yaitu alat audio yang tidak diikuti visual.
Sikap remaja terhadap agama cenderung labil atau tidak tetap. Terkadang
mereka sangat percaya kepada Allah SWT., namun sering pula berubah menjadi
acuh tak acuh, bahkan menentang. Hal ini bukanlah murni dari pembawaan
mereka, sebab dorongan spiritual dalam diri mereka adalah fitrah manusia yang
mempunyai sifat suci, yaitu naluri yang menggerakkan hatinya untuk melakukan
perbuatan “suci” yang diilhami oleh Allah SWT.
Melalui lantunan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, remaja lebih
mampu merasakan dan meresapi pesan yang terkandung dalam lagu-lagu tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa lagu-lagu karya Opick bernapas Islami berhubungan
dengan jiwa mereka. Lagu-lagu karya Opick yang mengandung nilai-nilai
pendidikan Islam diharapkan dapat memengaruhi dan memotivasi jiwa dan sikap
remaja dalam beragama untuk membentuk ketakwaan dan amal saleh sebagai
jembatan meraih puncak kesempurnaan, kedewasaan, dan kematangan berpikir
sesuai dengan tujuan pendidikan Islam serta pengharapan mendapatkan ridla
Allah SWT.
Hasil penelitian berdasarkan analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa
nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y ( ) sebesar 0, 385, sedangkan
nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% atau (0,05:28) dengan N= 30. Dari hasil
tabel bisa dilihat bahwa = 0,385 > (0,05:28)= 0,306, sehingga hipotesis
penelitian ( ) yang penulis ajukan diterima. Artinya, terdapat hubungan positif
antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap
keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
Dengan kata lain, remaja yang memiliki tingkat frekuensi dan intensitas tinggi
dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami menunjukkan sikap
yang lebih positif terhadap agama dibandingkan dengan remaja yang memiliki
tingkat frekuensi rendah dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami.
68
Dengan demikian, diketahui bahwa mendengarkan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami mempunyai hubungan positif terhadap sikap keberagamaan
remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak, karena dilihat dari
skor perolehan data atau = 0, 385 meskipun mempunyai nilai korelasi rendah
atau lemah.
B. Saran-Saran
1. Di era globalisasi sekarang, yang hadir akibat berkembangnya ilmu
pengetahuan, teknologi, dan komunikasi, sebagai seorang muslim yang
mempunyai kewajiban mendidik sudah seharusnya dan sangat tepat apabila
kita memanfaatkan sarana dan media yang ada pada saat ini untuk dijadikan
alat sebagai pengantar atau media pendidikan. Dalam hal ini, termasuk juga
memanfaatkan media komunikasi, seperti karya-karya seni suara yang
berbentuk lagu-lagu yang mengandung nilai-nilai ajaran Islam.
2. Musisi muslim (pendidik) yang ingin membawa nilai-nilai ajaran Islam dalam
karya-karya lagu hendaknya harus hati-hati, jangan hanya mengumbar simbol-
simbol agama saja, tetapi tidak menghayati dan mempunyai makna yang
sesungguhnya dari ajaran Islam, serta ia harus konsekuen terhadap apa yang
dibicarakan atau ditulis dalam karya-karyanya.
3. Bagi orang tua hendaknya selalu memberi perhatian dan bimbingan kepada
putera dan puterinya terutama di usia remaja yang cenderung selalu
membutuhkan bimbingan dan perhatian yang lebih dari orang tua tanpa adanya
kesan menggurui dan menghakimi.
Dan bagi para penikmat atau pendengar lagu hendaknya bersikap proaktif
dalam mewujudkan lagu-lagu yang memiliki tema yang berbobot dan
memperhatikan akhlaqul karimah yang dapat memengaruhi sikap dalam
perbuatan dan pergaulan.
C. Penutup
Alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT., selesailah
penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya
69
Opick Bernapas Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak” yang disusun penulis sebagai salah satu tugas
untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.
I.) dalam ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Namun demikian, dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini,
segala saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin.
56
BAB IV
ANALISIS HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU
KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP
KEBERAGAMAAN REMAJA PERUMNAS PUCANG ANOM
TIMUR II MRANGGEN DEMAK
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Untuk memperoleh data tentang pengaruh mendengarkan lagu-lagu karya
Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak, dapat diperoleh dari hasil angket yang telah
diberikan kepada 30 remaja.
Adapun angket pengukuran skala Likert menggunakan lima alternatif
jawaban pernyataan positif, yaitu jawaban a) sangat setuju (SS), b) setuju (S), c)
netral (N), d) tidak setuju (TS), dan e) sangat tidak setuju (STS) dengan nilai a) 5,
b) 4, c) 3, d) 2, dan e) 1. Kemudian data disusun dalam tabel hasil angket
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan
remaja.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil penelitian tersebut, dapat
dilihat pada deskripsi sebagai berikut.
1. Data tentang Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Untuk menentukan nilai kuantitatif mendengarkan lagu-lagu karya
Opick bernapas Islami adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari
responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1
Nilai Angket Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Jawaban Nilai No. Kode Responden A B C D E 5 4 3 2 1
Jumlah Nilai
1 2
1 -
3 11
- 2
6 -
3 -
5 0
12 44
0 6
12 0
3 0
32 50
57
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- 3 1 - 2 - 6 1 - 2 1 4 1 2 1 1 2 1 2 2 1 - 5 2 1 - - -
10 1 - 5 3 5 3 5 2 1 2 4 5 4 3 2 1 3 8 5 1 3 5 9 4 5 8 4
1 1 1 1 - - 1 1 - 3 - 1 2 1 - - 2 - 1 - 1 - - - 1 2 - -
1 4
10 7 7 7 3 6 8 7 5 4 5 5 7 8 8 5 2 5 8 9 3 2 5 6 5 8
1 4 1 - 1 1 - - 3 - 5 - - 1 2 2 - 4 - 1 2 1 - - 2 - - 1
0 15 5 0
10 0
30 5 0
10 5
20 5
10 5 5
10 5
10 10 5 0
25 10 5 0 0 0
40 4 0
20 12 20 12 20 8 4 8
16 20 16 12 8 4
12 32 20 4
12 20 36 16 20 32 16
3 3 3 3 0 0 3 3 0 9 0 3 6 3 0 0 6 0 3 0 3 0 0 0 3 6 0 0
2 8
20 14 14 14 6
12 16 14 10 8
10 10 14 16 16 10 4
10 16 18 6 4
10 12 10 16
1 4 1 0 1 1 0 0 3 0 5 0 0 1 2 2 0 4 0 1 2 1 0 0 2 0 0 1
46 34 29 37 37 35 51 40 27 37 28 47 41 40 33 31 36 31 49 41 30 31 51 50 36 38 42 33
42 125 22 166 35 Jumlah ∑X=
1143
Pada tabel dapat dilihat bahwa tingkat mendengarkan lagu-lagu karya
Opick bernapas Islami pada remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak dapat disimpulkan secara umum dalam keadaan “cukup”
dengan perincian:
a. Untuk alternatif jawaban a : 42.
b. Untuk alternatif jawaban b : 125.
c. Untuk alternatif jawaban c : 22.
d. Untuk alternatif jawaban d : 166.
e. Untuk alternatif jawaban e : 35.
58
2. Data tentang Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak
Untuk menentukan nilai kuantitatif sikap keberagamaan remaja
Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak adalah dengan
menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi
jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2
Nilai Angket Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Jawaban Nilai No. Kode
Responden A B C D E 5 4 3 2 1 Jumlah
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
24 24 25 16 17 12 10 12 15 7 5
10 11 26 16 19 17 27 26 18 23 19 24 26 23 32 12 8
12 13
5 8 7
13 4
12 18 16 13 13 15 17 19 6
15 12 10 3 6
13 8
10 7 5 3 -
16 19 18 14
2 - - 1 6 4 2 3 3 6 9 5 - - - - 4 - - - - 3 - - 5 - - 3 - 3
- - - 2 4 4 2 - 1 6 3 - 2 - 1 - - - - - 1 - 1 1 - - 4 2 1 2
1 - - - 1 - - 1 - - - - - - - 1 1 2 - 1 - - - - 1 - - - 1 -
120 120 125 80 85 60 50 60 75 35 25 50 55
130 80 95 85
135 130 90
115 95
120 130 115 160 60 40 60 65
20 32 28 52 16 48 72 64 52 52 60 68 76 24 60 48 40 12 24 52 32 40 28 20 12 0
64 76 72 56
6 0 0 3
18 12 6 9 9
18 27 15 0 0 0 0
12 0 0 0 0 9 0 0
15 0 0 9 0 9
0 0 0 4 8 8 4 0 2
12 6 0 4 0 2 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 8 4 2 4
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118 133 135 154 142 144 138 149 154 143 149 144 150 152 143 160 132 129 135 134
529 325 59 37 10 Jumlah ∑Y=
4206
59
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa sikap remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak terhadap agama bersifat “positif”, dengan
perincian sebagai berikut.
a. Untuk alternatif jawaban a : 529.
b. Untuk alternatif jawaban b : 325.
c. Untuk alternatif jawaban c : 59.
d. Untuk alternatif jawaban d : 37.
e. Untuk alternatif jawaban e : 10.
Sebagai catatan, standar yang digunakan untuk mengklasifikasi data
kuantitatif di atas sebagai berikut.
a. Untuk Variabel X
1) Jawaban tertinggi : 13 x 5 = 65.
2) Jawaban netral : 13 x 3 = 39.
3) Jawaban terendah : 13 x 1 = 13.
b. Untuk Variabel Y
1) Jawaban tertinggi : 32 x 5 = 160.
2) Jawaban netral : 32 x 3 = 96.
3) Jawaban terendah : 32 x 1 = 32.
B. Analisis Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami terhadap Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak
1. Verifikasi Data
Verifikasi data ini digunakan untuk mengetahui tingkat kualifikasi data
dan kuantitatif data tentang frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami dan sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak.
Setelah penulis mengadakan penelitian di Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak, melalui beberapa metode yang ditempuh, akhirnya
diperoleh data-data tentang mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami dan data-data tentang sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang
60
Anom Timur II Mranggen Demak. Data-data tersebut diterangkan dalam
laporan hasil penelitian ini.
Dalam verifikasi data, penulis menggunakan metode deskriptif.
Maksudnya, mengulas beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah
dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan menglasifikasikan,
menganalisis, serta mengiterpretasikan. Adapun data yang penulis analisis di
sini adalah nilai mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan
nilai sikap keberagamaan remaja berdasarkan angket yang disebarkan kepada
remaja di Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
Dari verifikasi data ini, diharapkan dapat menjawab pokok masalah
yang diteliti dan juga untuk mengadakan pengujian hipotesis, yaitu semakin
sering atau banyak frekuensi remaja dalam mendengarkan lagu-lagu karya
Opick bernapas Islami, maka sikap remaja terhadap agama semakin positif atau
mendekati. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (variabel X) terhadap
sikap keberagamaan remaja (variabel Y), maka penulis akan menganalisis
variabel dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
Tabel 3
Daftar Nilai Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami dengan Nilai Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak
No. Responden
Nama Responden Nilai Mendengarkan
Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
Nilai Sikap Keberagamaan
Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11
Bagus Prabowo Widharti Slamet Rokib M. Yusuf Fahmi F.R. Anang Via Oky Laksamana P. Bhekti Aji H. Galih Fauzani R. Nina Rizky
32 50 46 34 29 37 37 35 51 40 27
147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118
61
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Raisa Ellia Tofani Fenny Nova Indriani Lutfi Ahmad Sholeh Zaenal Arifin Tri Astuti Sholeh Ashari Zuliana Rohmatun M. Aris Munandar Yanuar Adi P. Fattahillah al-Rosyid Eko Wahyu Ningsih Tadaqirotul Maghfiroh Sugiyati Nailul Ladzah Eva Restu Diana Sumariah Choirul Fallah Masruroh Muasiroh
37 28 47 41 40 33 31 36 31 49 41 30 31 51 50 36 38 42 33
133 135 154 142 144 138 149 154 143 149 144 150 152 143 160 132 129 135 134
∑X= 1143
∑Y= 4206
Jumlah
∑X= 38,1
∑Y= 140,2
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara mendengarkan
lagu-lagu karya Opick bernapas Islami (variabel X) terhadap sikap
keberagamaan remaja (vriabel Y), maka penulis menganalisis dua variabel
tersebut dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Adapun
rumusnya yaitu:
Keterangan:
r = koefisien korelasi linear sederhana.
X = variabel bebas.
Y = variabel tidak bebas, yang ada hubungannya dengan X.
N = banyaknya sampel.
62
2. Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis yaitu analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara mengadakan
penghitungan data yang telah dikumpulkan dengan analisis statistik
menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
Selanjutnya, data dimasukkan ke dalam rumus Korelasi Product
Moment. Namun sebelum dimasukkan ke dalam rumus tersebut, terlebih
dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Membuat tabel koefisien korelasi antara variabel X (mendengarkan lagu-
lagu karya Opick bernapas Islami) dan variabel Y (sikap keberagamaan
remaja).
2. Memasukkan data ke dalam rumus untuk mencari r.
3. Mengkonsultasikan nilai yang diperoleh dengan nilai r pada tabel ( )
Korelasi Product Moment.
Tabel 4
Koefisien Korelasi antara Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami (Variabel X) dengan Sikap Keberagamaan Remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak (Variabel Y)
No. Responden
X Y XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
32 50 46 34 29 37 37 35 51 40 27 37 28 47 41 40 33 31 36 31 49
147 152 153 139 128 128 132 134 138 117 118 133 135 154 142 144 138 149 154 143 149
1024 2500 2116 1156 841 1369 1369 1225 2601 1600 729 1369 784 2209 1681 1600 1089 961 1296 961 2401
21609 23104 23409 19321 16384 16384 17424 17956 19044 13689 13924 17689 18225 23716 20164 20736 19044 22201 23716 20449 22201
4704 7600 7038 4726 3712 4736 4884 4690 7038 4680 3186 4921 3780 7238 5822 5760 4554 4619 5544 4433 7301
63
22 23 24 25 26 27 28 29 30
41 30 31 51 50 36 38 42 33
144 150 152 143 160 132 129 135 134
1681 900 961 2601 2500 1296 1444 1764 1089
20736 22500 23104 20449 25600 17424 16641 18225 17956
5904 4500 4712 7293 8000 4752 4902 3915 4422
Jumlah ∑X= 1143
∑Y= 4206
= 45117
= 593024
∑XY= 159366
Diketahui:
N : 30
∑X : 1143
∑X2 : 45117
∑Y : 4206
∑Y2 : 593024
∑XY : 159366
64
Dari penghitungan koefisien korelasi antara variabel X dan Y diperoleh
hasil = 0,385. Adapun interpretasi koefisien korelasi kuat-lemah yang biasa
digunakan adalah:
a. 0,00 - 0,20= sangat rendah atau lemah.
b. 0,21 – 0,40= rendah atau lemah.
c. 0,41 – 0,60= sedang atau moderat.
d. 0,61 – 0,80= tinggi atau kuat.
e. 0,81 – 1,00= sangat tinggi atau kuat.1
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa korelasi antara
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan
remaja merupakan koefisien korelasi rendah atau lemah, karena =0,385.
Dari hasil tersebut, kemudian dikorelasikan dengan nilai koefisien
Korelasi Product Moment yang ada dalam tabel dengan N=30, untuk taraf
signifikansi 5%, dan hasilnya sebagai berikut.
= 0,385
(0,05:28) = 0,306
Dari pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa > (0,05:28) dan
> (0,01:28). Dengan demikian, hipotesis penelitian tentang hubungan
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap
keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
diterima.
3. Uji Signifikansi
Uji signifikansi merupakan uji lebih mendalam mengenai hipotesis
penelitian ini. Maksud dari uji signifikansi yaitu memberi analisis lebih lanjut
yang diberikan oleh peneliti didasarkan atas analisis-analisis sebelumnya,
terutama analisis uji hipotesis. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa uji
1Karnadi Hasan, Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bahan Mata Kuliah Statistik Pendidikan),
(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006), hlm. 12.
65
signifikansi dimaksudkan untuk memberikan makna secara rinci dan konkret
dari hasil penghitungan data statistik.
Berdasarkan analisis uji hipotesis di atas, nilai koefisien korelasi antara
variabel X dan Y ( ) sebesar 0,385. Selanjutnya, nilai dikonsultasikan
dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% atau (0,05:28) dengan N= 30.
Dari hasil tabel bisa dilihat bahwa = 0,385 lebih besar dari (0,05:28)=
0,306, sehingga hipotesis penelitian ( ) yang penulis ajukan diterima.
Artinya, terdapat hubungan positif antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak. Dengan kata lain, remaja yang memiliki tingkat
frekuensi dan intensitas tinggi dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap agama
dibandingkan dengan remaja yang memiliki tingkat frekuensi rendah dalam
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami.
Dengan demikian, diketahui bahwa mendengarkan lagu-lagu karya
Opick bernapas Islami mempunyai hubungan positif terhadap sikap
keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak,
karena dilihat dari skor perolehan data atau = 0,385 meskipun mempunyai
nilai korelasi rendah atau lemah.
Dari hasil pengumpulan data melalui angket dan observasi yang
dilakukan peneliti, ternyata sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang
Anom Timur II Mranggen Demak juga berhubungan dengan faktor lain diluar
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, misalnya faktor
pengalaman pribadi remaja yang diperoleh dari lingkungan sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi mengandung makna cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisa data1 menyangkut prosedur dan cara melakukan
verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian,
termasuk untuk menguji hipotesis.2
Adapun dalam metodologi penelitian akan diuraikan tujuan penelitian, waktu
dan tempat penelitian, metode penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel,
variabel dan indikator, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami terhadap sikap
keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut.
1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 5 Desember 2008 sampai
dengan tanggal 20 Desember 2008.
2. Tempat
Penelitian dilaksanakan di Perumnas Pucang Gading Jalan Pucang
Anom Timur II R.W. 20 Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak. Di Jalan Pucang Anom Timur II tersebut terdapat 1 (satu) R.W., yaitu
1Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:
P.T. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 10. 2Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2001), hlm. 16.
49
R.W. 20. Dalam R.W. 20 terdapat 11 (sebelas) R.T., yaitu R.T. 1 sampai R.T.
11.
C. Metode Penelitian
Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisa data, dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.3 Dalam metode penelitian
ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel dan
indikator, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam karya ilmiah ini adalah penelitian korelasional.
Dalam penelitian jenis ini, peneliti berusaha menghubungkan suatu variabel
dengan variabel yang lain untuk memahami suatu fenomena dengan cara
menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut.
Tingkat hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi yang
berfungsi sebagai alat untuk membandingkan variabilitas hasil pengukuran
terhadap variabel-variabel tersebut.4
2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran
ataupun penghitungan, kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan sampel adalah bagian dari sebuah
populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.5 Atau dengan
3Ibnu Hadjar, Loc. cit. 4Ibnu Hadjar, Op. cit., hlm. 277. 5M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), (Jakarta: P.T. Bumi
Aksara, 2003), Cet. III, hlm. 12.
50
kata lain, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,6 sedangkan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.7
Dari sebelas R.T. yang ada di Perumnas Pucang Gading Jalan
Pucang Anom Timur II R.W. 20, terdapat 105 remaja dengan perincian
sebagai berikut.
Tabel Jumlah Remaja R.W. 20
No. RT Jumlah Remaja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I II III IV V VI VII VIII IX X XI
8 10 9 8 7 8 10 10 8 14 13
Total: 105 Suharsimi Arikunto memberi batasan, apabila subjek penelitian
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek penelitian
lebih besar dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.8
Karena penelitian ini merupakan penelitian korelasional, maka
membutuhkan sampel paling sedikit 30 orang.9 Jadi, dalam hal ini penulis
mengambil 30 sampel dari 105 populasi yang ada. Adapun perinciannya
akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah proses
pemilihan sejumlah individu (objek penelitian) untuk suatu penelitian
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: P.T. Rineka
Cipta, 2006), Cet. XIII, hlm. 130. 7Ibid., hlm. 131. 8Ibid., hlm. 134. 9Ibnu Hadjar, Op. cit., hlm. 148.
51
sedemikian rupa sehingga individu tersebut merupakan perwakilan
kelompok yang lebih besar pada objek yang dipilih. Tujuan sampling adalah
menggunakan sebagian objek penelitian yang diselidiki tersebut untuk
memperoleh informasi tentang populasi.
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah simple random sampling (sampling acak sederhana). Simple random
sampling adalah pemilihan sampel dimana semua individu anggota populasi
mempunyai kemungkinan kesempatan yang sama dan independen untuk
dipilih sebagai anggota sampel.10
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan antara lain:
1) Membuat daftar nomor urut semua remaja Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak R.W. 20 (105 orang).
2) Membuat guntingan kertas kecil sebanyak 105 potong, kemudian
masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, dan seterusnya sampai 105.
3) Potongan-potongan yang telah bertuliskan nomor tersebut kemudian
digulung sehingga masing-masing tidak dapat dikenali nomornya.
4) Gulungan kertas tersebut diacak-acak kemudian dengan tanpa praduga
diambil sebanyak 30 gulungan. Masing-masing gulungan dibuka
kemudian dilihat nomornya, kemudian dicocokkan dengan daftar yang
telah dibuat pada langkah pertama. Akhirnya, nama-nama yang nomor
urutnya terambil tersebut dijadikan sebagai sampel penelitian.
3. Variabel dan Indikator
Variabel dapat diartikan sebagai objek pengamatan atau fenomena yang
diteliti,11 sedangkan indikator adalah sub-variabel atau kategori-kategori data
yang harus dikumpulkan oleh peneliti.12
10Ibnu Hadjar, Op. cit., hlm. 137. 11Ibid., hlm. 156. 12Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 121.
52
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas (X)
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami. Adapun indikator
variabel ini antara lain:
1) Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
2) Kesungguhan dalam Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami, yaitu:
(a) Konsentrasi saat mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami
(b) Mengetahui lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
(c) Mengetahui irama atau notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
(d) Memahami makna lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
b. Variabel Terikat (Y)
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap
keberagamaan remaja. Sikap dalam penelitian ini adalah sikap remaja
Pucang Anom Timur II Mranggen Demak terhadap:
1) Perintah Agama
(a) Hablumminallah, berupa:
(1) sholat
(2) puasa
(3) berdoa.13
(b) Hablumminannas, berupa:
(1) sopan,
(2) toleransi,
(3) kasih sayang, dan
(4) jujur.
13M. Chabib Thoha, d.k.k., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999), Cet. I, hlm. 172.
53
2) Larangan Agama, seperti:
(a) Hablumminallah, berupa:
(1) syirik (menyekutukan Allah),
(2) zina (pergaulan bebas pria dan wanita), dan
(3) narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya).
(b) Hablumminannas, berupa:
(1) kasar,
(2) egoistis (mau menang sendiri),
(3) zalim/semena-mena, dan
(4) dusta/bohong.14
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.15 Metode ini peneliti gunakan
untuk mendapatkan data serta untuk mengidentifikasi lagu dan sikap
keberagamaan remaja.
b. Observasi
Menurut Ronny Hanitijo Soemitro (1985: 62) yang dikutip P. Joko
Subagyo, observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,
sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk
kemudian dilakukan pencatatan.16 Metode ini digunakan untuk menggali
data yang dengan mudah diamati secara langsung seperti letak geografis,
keadaan lingkungan, serta sikap remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
terhadap perintah dan larangan agama.
14 Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004), Cet. IV, hlm. 83. 15Suharsimi Arikunto, Op. cit. hlm. 231. 16P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta,
2004), hlm. 63.
54
c. Angket
Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelititan
pendidikan adalah melalui kuesioner atau sering disebut juga sebagai angket,
dimana dalam angket tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang
berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan,
disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di
lapangan.17 Angket digunakan peneliti untuk mengukur sikap keberagamaan
remaja Perumnas Pucang Anom Timur II dan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami.
Selanjutnya, langkah-langkah yang diambil dalam memberi nilai
masing-masing alternatif angket pernyataan positif menggunakan skala
Likert. Model Likert menggunakan skala deskriptif. Dasar dari skala
deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan
dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) atau kekerapan (sering-
tidak pernah) dan turunannya terhadap suatu objek,18 yaitu:
1) Alternatif jawaban A memperoleh nilai 5.
2) Alternatif jawaban B memperoleh nilai 4.
3) Alternatif jawaban C memperoleh nilai 3.
4) Alternatif jawaban D memperoleh nilai 2.
5) Alternatif jawaban E memperoleh nilai 1.19
5. Teknik Analisis Data
Dalam analisis ini, penulis menggunakan teknik analisis data statistik
untuk lebih mudah dipahami, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Verifikasi Data
Verifikasi data digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara intensitas atau frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja. Verifikasi data pada
17Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004), Cet. II, hlm. 76. 18 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. II, hlm. 238. 19Ibid., hlm. 240.
55
umumnya dilakukan dengan menggunakan tabel-tabel distribusi frekuensi
untuk memudahkan penghitungan dalam pengolahan data.
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini untuk menguji hipotesis dengan cara mengadakan
penghitungan lebih lanjut menggunakan analisis statistik dengan rumus
korelasi product moment, yaitu:
Keterangan:
r = koefisien korelasi linear sederhana.
X = variabel bebas.
Y = variabel tidak bebas, yang ada hubungannya dengan X.
N = banyaknya sampel.20
c. Uji Signifikansi
Uji signifikansi adalah kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan menggunakan taraf signifikansi 1% dan 5%. Bila nilai r dari
koefisien yang diperoleh sama atau lebih besar dari nilai (r yang berada
dalam tabel), maka hasil yang diperoleh signifikan. Sedangkan apabila nilai
r dari koefisien yang diperoleh lebih kecil dari nilai , maka hasil yang akan
diperoleh adalah non-signifikan.
20Karnadi Hasan, Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bahan Mata Kuliah Statistik Pendidikan),
(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006), hlm. 10.
12
BAB II
LAGU-LAGU KARYA OPICK BERNAPAS ISLAMI DAN SIKAP
KEBERAGAMAAN REMAJA
A. Landasan Teori
1. Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
a. Pengertian Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Lagu sebagai salah satu jenis wacana. Lagu merupakan wacana lisan
bila dilihat berdasarkan medianya, tetapi lagu termasuk wacana tertulis bila
dilihat berdasarkan teks lagunya. Wacana lagu dapat dikategorikan sebagai
wacana puisi dilihat dari segi gendre sastra dan termasuk wacana rekreatif.1
Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio), atau
beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi
berirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan ataupun prosa bebas.2
Lagu berupa ragam nada atau suara berirama. Lagu merupakan
gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan
temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan
musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung
irama).3
Lagu merupakan hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan
pemikiran dan perenungan yang kontemplatif dan konsisten tentang simbol,
persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan seorang
pengarang.4 Terkadang seorang pengarang atau pencipta lagu harus keluar
dari dirinya untuk melihat realitas diri dan sekelilingnya, lalu
1Agnes Adhami, “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” Kla Project Analisis Wacana
Lagu Ditinjau dari Segi Internal dan Eksternal, dalam Sumarlam (Ed.), Analisis Wacana, (Bandung: Pakar Karya, 2004), hlm. 42.
2 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”, http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008, hlm. 1.
3Ibid. 4 Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, (Bandung: Mizan
Publika, 2006), hlm. 1.
13
menggambarkan dan menuangkannya dalam bait-bait lirik, ritme, notasi,
dan melodi. Sehingga, ketika seseorang mendengarkan dengan telinganya,
ia akan merasakan getar melodi yang menarik hatinya, menjawab kelelahan
dan kepenatan hatinya, serta menemukan makna-makna tersembunyi di
balik lirik lagu tersebut.
Nyanyian berarti suara merdu yang didengarkan, mudah dipahami
artinya, dan mampu menggerakkan suasana hati. 5 Imam Syafi’i
menceritakan dalam buku al-Risalah al-Qusyairiyah Juz 2, bahwa beliau
dan seorang temannya melalui suatu tempat dan menjumpai seseorang
sedang bernyanyi, kemudian beliau mendengarkannya. Setelah mendengar
lagu yang didendangkan orang itu, Imam Syafi’i bertanya kepada temannya,
“Apakah engkau merasa tergugah dengan lagu-lagunya?” Temannya
menjawab, “Tidak.” Imam Syafi’i berkata, “Kalau begitu, engkau tidak
mempunyai perasaan.”6
Kesan sebuah nyanyian atau lagu di dalam hati ialah suatu rahasia
yang diciptakan oleh Allah SWT. dan diamanatkan lewat suara. 7 Suara
tersebut dapat mengalirkan air mata, dapat melengahkan, dan dapat
membuat tertawa. Seorang anak yang sedang menangis bisa didiamkan oleh
suara yang lembut dan merdu karena terpesona dengan lagu yang
disenandungkan ibu, karena lagu atau nyanyian adalah suatu tabiat yang
hidup di dalam jiwa yang merupakan bahasa perasaan dan hati.
Pedoman umum mengenai lagu-lagu bernapas Islami adalah bahwa
lagu atau nyanyian wajib bersih dari segala unsur kemaksiatan atau
kemungkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il) atau sarana
(asy-ya`), misalnya disertai minum khamr, penampakan aurat, ikhtilath
5Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, terj. A. Ahmadi, d.k.k., (t.tp.:
AMZAH, 2001), Cet. I, hlm. 181. 6Ibid., hlm. 187. 7Ibid., hlm. 182.
14
(campur-baur pria dan wanita), atau syairnya bertentangan dengan syara’,
misalnya mengajak pacaran dan mendukung pergaulan bebas.8
Lagu bernapas Islami bertujuan membantu umat manusia dalam
mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta penyembahan kepada
Allah dengan segenap akal dan jiwa. Fokus utamanya tetap Allah.9
Sedangkan Opick memiliki nama asli Aunur Rofik Lil Firdaus
sebagai seorang intelektual muda muslim penuh talenta menciptakan dan
membawakan lagu yang mengusung intisari al-Qur`an dan sunnah
Rasulullah saw. Lagu-lagu bernapas Islami yang didendangkan oleh Opick
kepada para pendengarnya termasuk dalam kategori nasyid. Nasyid
merupakan nyanyian yang bernapas keagamaan Islam dan mengandung
kata-kata nasihat, kisah para Nabi, memuji Allah SWT., dan sejenisnya.
Nasyid merupakan cabang seni yang bersendikan Islam karena
mengandung lirik-lirik yang merangkumi pesanan, ingatan, kisah para Nabi,
seruan dakwah Islamiah, dan meniupkan semangat dalam proses
pembangunan bangsa dan negara.10 Berangkat dari aktivitasnya dalam lagu
Islami, Opick dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid oleh
lembaga ANN (Lembaga Nasyid Nusantara).11
Jadi, yang dimaksud lagu dalam penelitian ini yaitu lagu-lagu yang
bernapas agama Islam karya Opick yang didengar oleh remaja Perumnas
Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
8 Tim Konsultasi Fiqih-03, “Seputar Menyanyi dan Musik”,
http://sobatmuda.multiply.com/journal/item/260/Seputar_Menyanyi_Dan_Musik, 16_Juni_2008, hlm. 1.
9 Tim Perkantas, “Fenomena Musik”, http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail. asp?id=33, 16_Juni_2008, hlm. 1.
10 Noordianah Alwi, “Sejarah Perkembangan Nasyid di Nusantara dan Sumbangannya sebagai Medium Dakwah”, http://www.islam.gov.my/portal/lihat.php?jakim=2335.
11 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Opick”, http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, 27_Mei_2008, hlm. 1.
15
b. Aspek-Aspek yang Berhubungan dengan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya
Opick Bernapas Islami
Adapun aspek-aspek yang berhubungan dengan mendengarkan lagu-
lagu karya Opick bernapas Islami antara lain:
1) Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Mendengarkan adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan
indera pendengaran. Adapun frekuensi mendengarkan adalah sejauh
mana kekerapan atau keseringan seseorang dalam mendengarkan suatu
objek, 12 sedangkan objeknya adalah lagu-lagu karya Opick Bernapas
Islami.
2) Kesungguhan dalam Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
Adapun faktor-faktor yang menunjukkan kesungguhan dalam
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami sebagai berikut.
(a) Konsentrasi saat Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
Konsentrasi adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada
suatu objek. Konsentrasi dapat pula diartikan dengan banyak atau
sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan.13 Konsentrasi saat mendengarkan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami diperlukan agar remaja dapat mencerna isi yang
terkandung di dalam lagu-lagu tersebut.
(b) Mengetahui Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Lirik merupakan sajak dalam sebuah lagu yang mencakup
keseluruhan isi lagu tersebut. Biasanya, lirik lagu disebut dengan
syair.14 Dalam hal ini, yang ditekankan adalah pengetahuan remaja
terhadap lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami.
12Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.
XII, hlm. 30. 13Ibid., hlm. 14. 14Aunur Rofik Lil Firdaus, Op. cit., hlm. 3.
16
(c) Mengetahui Irama dan Notasi Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
Irama adalah ukuran waktu atau tempo dalam musik. Irama
disebut juga ritme.15 Sedangkan notasi berupa tangga nada dalam
lagu.16 Dengan memahami irama dan notasi lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami, remaja akan lebih bersungguh-sungguh dalam
mendengarkan lagu-lagu tersebut.
(d) Memahami Makna Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Dalam lirik lagu selalu terkandung makna tersurat dan tersirat
yang ingin disampaikan kepada para pendengarnya. Tidak terkecuali
dalam lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami tersebut,
terkandung makna-makna Islami pula di dalamnya yang mengajak
kepada kebaikan. Dengan memahaminya, diharapkan remaja akan
memeroleh pencerahan spiritual dalam kehidupan keberagamaan
mereka.
c. Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Lagu-lagu karya Opick bernapas Islami yang dijadikan sampel
penelitian ini tujuh lagu dari tiga album lagu religi miliknya, yaitu sebagai
berikut.
1) Astaghfirullah
La Ilaha illa Anta Ya Hayyu ya Qoyyum Subhanallah wa bihamdih Subhanallahil ‘adhim Kubuka jendela pagi di udara yang letih Deru geram nyanyian jaman Bersama berjuta wajah kuarungi mimpi hari Halalkan segala cara untuk hidup ini Nafsu jiwa yang membuncah Menutupi mata hati
15Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya,
2005), Cet. I, hlm. 190. 16Ibid., hlm. 338.
17
Seperti terlupa bahwa nafas `kan terhenti Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullahal ‘adhim Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullahal ‘adhim Kubuka jendela pagi dan dosapun menghampiri Suara jerit hati kuingkari Laa ilaha illa anta ya Subhanaka inni kuntu minadh dholimin
2) Alhamdulillah
Bersujud kepada Allah Bersyukur sepanjang waktu Setiap nafasmu, seluruh hidupmu Semoga diberkahi Allah Bersabar taat pada Allah Menjaga keikhlasan-Nya Semoga dirimu, semoga langkahmu Diiringi oleh rahmat-Nya Setiap nafasmu, seluruh hidupmu Semoga diberkahi Allah Alhamdulillah wasy syukru lillah Bersyukur pada-Mu ya Allah Kau jadikan kami saudara Indah dalam kebersamaan Hilanglah sebuah perbedaan
3) Ya Robbana
Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Tuhan kami yang menguasai hati Kami telah lupa senantiasa bersalah Hanya pada-Mu hati ingin kembali Kami telah sesat, kami telah aniaya Jika tanpa ampunan-Mu Jika tanpa rahmat dan cinta-Mu Sesungguhnya kami adalah orang merugi
18
Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Tuhan kami yang Maha Mengampuni Tiadalah tempat untuk kami kembali Kami yang lemah, tiada daya upaya Hanya pada-Mu hidup ini berharap Ya Robbana, Robbana, Robbana Ya Robbana dholamna anfusana Wa illam taghfirlana wa tarhamna Lanakunanna minal khosirin17
4) Takdir
Dihempas gelombang, dilemparkan angin Terkisah kubersedih, kubahagia Di indah dunia yang berakhir sunyi Langkah kaki di dalam rencana-Nya Semua berjalan dalam kehendak-Nya Nafas hidup cinta dan segalanya Dan tertakdir menjalani segala kehendak-Mu ya Robbi Kuberserah, kuberpasrah, hanya pada-Mu ya Robbi Bila mungkin ada luka kucoba tersenyumlah Bila mungkin tawa kucoba bersabarlah Kar`na air mata tak abadi akan hilang dan berganti Bila hidup hampa dirasa, mungkinkah hati merindukan Dia Karena hanya dengan-Nya hati tenang, damai jiwa dan raga
5) Semesta Bertasbih
Semesta bertasbih pada-Mu Sucika diri-Mu, lafadzkan asma-Mu Gunung-gunung bintang makhluk-Mu Mentari rembulan tunduk taat pada-Mu Alam raya di dalam nafas-Mu Berdzikir agungkan dan tak pernah berhenti Burung yang terbang di angkasa Di lautpun semua mensucikan asma-Mu
17 Aunur Rofik Lil Firdaus, Album OPICK, Istighfar, (Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors,
2005).
19
Tiada satupun pengingkaran alam pada-Mu Tiada satupun pengingkaran hati setiap makhluk-Mu Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah Ya Kabir, Ya Kabir, Allah, Allah
6) Bismillah
Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah mula-mula bismillah yang mengawali Bismillah akan membuatmu bahagia Dengan bismillah hati `kan terjaga Lalu keberkahan menaungi kita Bismillah dan melangkah bismillah lalu bekerja Bismillah di dalam hatiku tenang Kar`na semua adalah milik-Nya Bahkan nafas adalah kemurahan-Nya Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Bismillah ya Rohman ya Rohim Terkadang hidup dalam sepi hati Karena jiwa yang rindu `tuk kembali pada Allah Dengan nama-Mu ya Allah Dengan nama-Mu ya Rohman Dengan nama-Mu ya Robbi Dengan nama-Mu melangkah Dengan nama-Mu di hati Dengan nama-Mu `ku melangkah Dengan nama-Mu Allah, Allah, Allah18
7) Assalamu’alaikum
Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti
18Aunur Rofik Lil Firdaus, Album OPICK, Semesta Bertasbih, (Jakarta: Nadahijrah/Forte
Recors, 2006).
20
Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Salam-salam hai saudaraku S`moga Allah merahmatimu Salam-salam wahai semua S`moga hidup jadi bahagia Bila hati terasa sedih Bila jiwa terasa hampa Mungkin kita sudahlah lupa Berdzikir tenangkan jiwa Bila langkah sempit dunia Rezeki dicari alangkah susah Mungkin kita sudahlah lupa Sedekah lapangkan harta Dalam hidup semua bekerja Kadang salah bahkan berdosa Jangan-janganlah putus asa Ampunan Allah s`lalu terbuka Dalam hidup tiada sempurna Kadang khilaf kadang terlupa Jangan-janganlah putus asa Ampunan Allah s`lalu terbuka Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti19
Tujuh lagu karya Opick bernapas Islami yang menjadi sampel di atas
menunjukkan refleksi keberagamaan seorang pencipta lagu, dimana ia
menciptakan lagu yang memuat intisari al-Qur`an dan sunnah Rasulullah
saw., mengajak untuk berakhlak Islami, mengandung kata-kata nasihat, dan
memuji Allah SWT.
d. Lagu Bernapas Islami sebagai Media dalam Kehidupan Beragama
Syair tidak dapat dipisahkan dari musik karena keduanya merupakan
satu kesatuan dalam lagu. Seperti dalam sastra Arab maupun Persia,
19Aunur Rofik Lil Firdaus, Album OPICK, Ya Rahman, (Jakarta: Nadahijrah/Forte Recors, 2007).
21
perpaduan antara syair-syair terkemuka seperti burdah atau ghazal-ghazal
karya Hafidz dengan pembacaannya secara musikal terlihat di hampir setiap
masa dan kesempatan.20
Setiap musik memiliki unsur transendental, ruhaniah. Kemampuan
ini dibuktikan dengan digunakan musik oleh para Sufi guna membawa
mereka pada situasi “trans” dan “ekstasi” secara spiritual. 21 Kaum Sufi
dalam kehidupannya mencurahkan cinta terhadap Allah menggunakan
bantuan lewat lagu-lagu. Sering mereka mendapatkan pandangan dan
hikmah yang bersemangat, sehingga membuat hati sanubari mereka menjadi
jernih bagaikan perak di dalam nyala api.22
Musik mempunyai arti penting dari sudut pandang spiritual tidak
hanya bagi musik itu sendiri, melainkan juga dalam hubungannya dengan
syair sebagaimana telah diperlihatkan oleh Jalal al-Din Rumi.23 Panggilan
untuk shalat (al-adzan) hampir selalu dikumandangkan dengan lagu,
sebagaimana halnya al-Qur`an yang dengan melagukannya merupakan
hidangan yang sangat bergizi bagi jiwa kaum mukmin.
Musik dan lagu sangat baik jika diadakan pada upacara yang
menyenangkan sebagai bukti kegembiraan, asalkan kegembiraan itu masih
dalam batas-batas diperbolehkan.24 Seperti pada hari raya, pesta perkawinan,
sehabis pulang dari perantauan, acara walimah, akikah, ketika melahirkan,
acara khitan, dan ketika anak khatam menghapal al-Qur`an.
Imam Ghazali menegaskan tentang nash-nash yang
memperbolehkan musik dan lagu, salah satunya diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas, ia berkata, “Aisyah telah mengawinkan seorang perempuan Anshar
20Seyyed Hossein Nasr, Islamic Art and Spirituality, terj. Sutejo, Spiritualitas dan Seni Islam,
(Bandung: Mizan, 1993), Cet. 1, hlm. 167. 21 Esthi Endah Ayuning Tyas, Cerdas Emosional dengan Musik, Tips Jitu Membangun
Kecerdasan Emosional Anak, (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2008), Cet. I, hlm. 109. 22Imam Ghazali, Ihyaa`Ulumuddin, terj. Rus’an, Mutiara Ihyaa` Ulumuddin, (Semarang:
Wicaksana, 1984), Cet. III, hlm. 310. 23Seyyed Hossein Nasr, Op. cit., hlm. 165. 24Ahmad Shalaby, Op. cit., hlm. 180.
22
yang masih berkerabat dengannya, dan Rasulullah saw. pun bertanya,
“Apakah kamu mengundang seorang penyanyi?” Aisyah menjawab,
“Tidak.” Dan beliau berkata, “Suku Anshar itu adalah suatu bangsa yang
tahu seni. Alangkah baiknya bila kamu undang seorang penyanyi. Kami
mendatangimu ! Elu-elukan kami dan kami akan mengelukan kamu!”25
Dalam Islam, perasaan cinta, takjub, rindu pada Nabi Muhammad
saw. sebagai pribadi sempurna yang dikaruniai berbagai macam
keistimewaan, selalu menjadi pengalaman yang tidak cukup memadai untuk
diilustrasikan dengan kata-kata, sehingga di negara Arab hal ini melahirkan
corak musik hadlrah.26 Dalam situasi ini, musik menjadi media seseorang
dalam melakukan berbagai pendisiplinan diri, penguasaan hawa nafsu, serta
berbagai kecenderungan-kecenderungan berbuat jahat.
Dari uraian di atas, terbukti bahwa dari masa Nabi Muhammad saw.
lagu sudah digunakan dalam berbagai kesempatan sebagai media dalam
acara-acara keagamaan. Lagu juga digunakan sebagai media untuk
mencurahkan cinta kepada Allah SWT. sebagaimana dilakukan oleh kaum
Sufi. Sampai saat ini, eksistensi lagu dalam Islam masih terlihat dalam
berbagai acara keagamaan di seluruh dunia.
e. Lagu Bernapas Islami sebagai Media Pendidikan Agama Islam
Secara harfiah, kata media memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”. Association for Education and Communication Technology
(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi. 27 Sedangkan Education Association
(NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar-mengajar.28
25Ibid., hlm. 184. 26Esthi Endah Ayuning Tyas, Op. cit., hlm. 110-111. 27Fatah Syukur N.C., Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 125. 28Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 11.
23
Lagu Islami atau nasyid merupakan salah satu cabang ilmu handasat
al-ashwat (seni suara) dan seni dengar yang telah berkembang pesat di
Nusantara dan telah menjadi medium dakwah, khususnya dalam
menghasilkan lirik lagu yang mengandung nilai guna mendidik
masyarakat29 agar meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT., ketaatan kepada Rasulullah Muhammad saw., menginsafi kebesaran
Allah SWT., mengajak manusia menjadikan sunnah sebagai panduan, dan
al-Qur`an sebagai pedoman dalam menjalani hidup untuk mencapai
keridlaan Allah SWT.
Lirik lagu dan musik dapat berfungsi dalam media pendidikan agama
Islam dengan dilengkapi beberapa macam media pendukung seperti
software, hardware, dan faktor-faktor penghubung yaitu setting atau
lingkungan. Penulis memaparkan beberapa alasan yang menjadikan lagu
dapat dijadikan sebagai media pendidikan agama Islam sebagai berikut.
1) Lagu dapat menciptakan kesan di dalam hati yang merupakan rahasia
Allah yang diamanatkan lewat suara, yang dapat mengalirkan air mata,
melengahkan, dan membuat tertawa.30
2) Imam Ghazali mengatakan, lagu dapat menimbulkan dan menggerakkan
suasana hati yang disebut perasaan.31
3) Imam Ghazali juga mengatakan dalam kitab Ihya` ‘Ulum al-Din, lagu
mampu menundukkan hati manusia yang bagaikan batu api yang
tersembunyi, menjadi jernih bagai perak dalam nyala api.32 Artinya, lagu
memiliki potensi ruhaniah yang membuat manusia mampu menjadi
semakin spiritual.
4) Imam Syafi’i mengatakan, lagu dapat menenangkan jiwa yang gundah
dan menggugah perasaan.33
29Noordianah Alwi, Loc. cit. 30Ahmad Shalaby, Op.cit., hlm. 182. 31Ibid., hlm. 181. 32Imam Ghazali, Loc. cit. 33Ahmad Shalaby, Op.cit., hlm. 187.
24
5) Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati
yang gundah, mempunyai terapi rekreatif, dan menumbuhkan jiwa
patriotisme.34
6) Musik bernafaskan Islam dapat mengubah hasanah kebenaran.35 Apabila
manusia mendengarkan dengan hawa nafsu, maka mereka menjadi orang
yang tak beriman (zindiq). Apabila manusia mendengarkan dengan
kekuatan akal, maka akan menjadi orang-orang yang terpuji. Apabila
manusia mendengarkan dengan hati, maka mereka akan menjadi
perenung (muraqqib), dan apabila manusia mendengarkan dengan jiwa,
maka mereka akan benar-benar hidup.36
7) Meyer menegaskan bahwa musik dapat meningkatkan perasaan,
khususnya secara langsung dan cepat menimbulkan rasa senang.
Mendengarkan musik bisa menggugah semangat dan menghilangkan
ketegangan atau bahkan dapat memberikan suasana tenteram.37 Dengan
musik, seseorang dapat berlatih mengelola dan mengendalikan emosi.
2. Sikap Keberagamaan Remaja
a. Pengertian Sikap Keberagamaan Remaja
1) Pengertian Sikap Keberagamaan
Sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude, sedangkan dalam
istilah psikologi sikap adalah kesiapan mental seseorang untuk bertindak
secara tertentu terhadap hal-hal tertentu,38 kondisi batin sebelum orang
berbuat.
Sikap terbentuk melalui interaksi sosial atau proses belajar yang
terjadi pada tiap-tiap individu atau oleh pengalaman yang ditempuh
seseorang sepanjang hidupnya. Dalam sikap terkandung motivasi dan
34 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Musik”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik, 28_Mei_2008, hlm. 1. 35Seyyed Hossein Nasr, Op. cit., hlm. 172. 36Ibid., hlm. 170. 37Esthi Endah Ayuning Tyas, Op. cit., hlm. 120-121. 38Achmad Mubarok, Sunnatullah dalam Jiwa Manusia, Sebuah Pendekatan Psikologi Islam,
(Jakarta: The International Institute of Islamic Thought/IIIT, 2003), Cet. I, hlm. 133.
25
perasaan (emosi). 39 Hal ini senada dengan yang dikatakan Ellis
sebagaimana dikutip M. Ngalim Purwanto bahwa yang sangat memegang
peranan penting dalam sikap ialah faktor perasaan atau emosi dan faktor
kedua yaitu reaksi atau respon,40 sehingga sikap seseorang dapat berubah
jika berjumpa dengan pengalaman lain yang lebih berpengaruh.
Sikap bisa positif maupun negatif. Dalam hal sikap positif,
tingkah laku cenderung mendekati, menyenangi, dan mengharapkan
terhadap objek tertentu. Sedangkan dalam hal sikap negatif, tingkah laku
cenderung menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai
objek-objek tertentu. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai
objek.41 Dalam skripsi ini, objek sikap adalah keberagamaan.
Keberagamaan memiliki akar kata beragama, yang mendapat
konfiks ke- dan -an, berarti menganut atau memeluk agama. Dalam
skripsi ini, konteks agama adalah Islam.
Pengertian agama (berasal dari ad-din), menurut M. Quraish
Shihab sebagaimana dikutip oleh Fuad Nashori dan Rachmy Diana
Mucharam, bahwa agama adalah ketetapan Ilahi yang diwahyukan
kepada Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia.42 Ciri umum
agama adalah adanya keyakinan terhadap Allah SWT. dan adanya aturan
tentang perilaku hidup manusia.
Istilah agama memunculkan istilah keberagamaan (religiousity).
Pengertian keberagamaan adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa
kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan akidah, dan seberapa
dalam penghayatan atas agama yang dianut. Bagi seorang muslim,
39Ibid., hlm. 134. 40M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2006),
Cet. XXI, hlm. 141. 41Achmad Mubarok, Loc. cit. 42 Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam
Perspektif Psikologi Islam, (Yogyakarta: Menara Kudus Yogyakarta, 2002), Cet. I, hlm. 69.
26
keberagamaan dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan,
keyakinan, pelaksanaan, dan penghayatan atas agama Islam.43
Keberagamaan atau religiusitas menurut Islam adalah
melaksanakan ajaran agama atau ber-Islam secara menyeluruh, seperti
dalam firman Allah SWT.:
هطان إنيات الشطوا خوبعتال تلم كآفة، وا في السلوخوا ادنآم نا الذيهآأيينبيم ودع ٢٠٨: ﴿البقرة. لكم﴾
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”44
Terungkap dari penjelasan di atas bahwa ciri-ciri orang beragama
adalah adanya keyakinan atau keimanan terhadap Allah SWT.,
kepercayaan seseorang tentang adanya Yang Maha Kuasa seperti rasa
kagum akan kebesaran Tuhan dan adanya aturan tentang perilaku hidup
manusia.
Sikap keberagamaan yang dimaksud adalah bagaimana kondisi
batin atau kecenderungan seseorang dalam beragama dan memegang
norma dan kaidah yang sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Setiap orang Islam dalam berpikir, bersikap, serta bertindak
diperintahkan untuk ber-Islam. Artinya, dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, baik aktivitas ekonomi, sosial, politik, maupun apa saja,
seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa dalam rangka beribadah
kepada Allah SWT., di manapun, kapanpun, dan dalam keadaan
bagaimanapun.
ذر أبي عن بشبي أبي بن نميمو عن بحبي عن سفيان حدثنا عوكي حدثنا السيئة وأتبعإتق اهللا حيثما كنت :له قال وسلم عليه اهللا صلى النبي أن
45﴾رواه أمحد﴿. حسن بخلق الناس وخالق تمحها الحسنة
43Ibid., hlm. 71. 44Hasbi Ashshiddiqi, d.k.k., Al-Qur`an dan Terjemahnya, Depag RI, (Jakarta: Listakwarta
Putra, 2003), hlm. 50.
27
“Waqi’ berkata, Sufyan berkata dari Habib dari Maimun ibn Abi Syabib dari Abu Dzar bahwa Nabi saw. Bersabda padanya: “Bertakwalah kepada Allah, kapan dan di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan itu dengan kebaikan, nisacaya kebaikan itu akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik!” (H.R. Ahmad)46
2) Aspek-Aspek Keberagamaan
Adapun aspek-aspek yang berhubungan dengan keberagamaan
adalah sikap remaja terhadap hal-hal berikut.
a) Perintah Agama
Di dalam al-Qur`an terdapat perintah dan larangan agama.
Perintah tersebut terbagi dengan lebih terperinci menjadi dua bagian
pokok yaitu ibadah manusia yang berhubungan dengan Allah SWT.
(hablumminallah) dan ibadah manusia yang berhubungan dengan
manusia (hablumminannas).47
(1) Hablumminallah
Adapun hablumminallah yang berhubungan dengan
perintah agama adalah sikap remaja terhadap:
(a) Shalat
Shalat dalam agama Islam menempati kedudukan
yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya. Ia
merupakan tiang agama, dimana Islam tidak dapat berdiri
kokoh melainkan dengannya. Rasulullah saw. bersabda:
لمسه وليلى اهللا عل اهللا صوسقال ر : ،المر اإلساألم أسر .وعموده الصالة، وذروة سنامه اجلهاد في سبيل اهللا
45Imam Ahmad, Musnad Ahmad Pasal ke-43, (t.tp.: Maktabah Syamilah, t.th.), hlm. 401. 46 Imam Muhyiddin an-Nawawi, d.k.k., ad-Durrah as-Salafiyah, Syarkh al-Arba’in an-
Nawawiyah, terj. Salafuddin Abu Sayyid, Syarah Hadits Arba’in, (Solo: Pustaka Arafah, 2007), Cet. I, hlm. 213.
47 Tim Ikhwal Global, “Hablumminallah dan Hablumminannas”, http://72.14.235.132/search?q=cache:li85BRh6A0EJ:www.ikhwal-global-locus.info/%3Fmodule%3D ibadah%26act%3Ddetail%26id%3D5+hablumminallah&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id, 10_Desember_ 2008.
28
“Kepala setiap perkara ialah Islam, sedangkan tiangnya ialah shalat, dan puncaknya ialah berjuang di jalan Allah.”
Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan
oleh Allah SWT. diperintahkan secara langsung tanpa
perantara, yaitu melalui dialog dengan Rasul-Nya pada
malam Isra`. Dari Anas r.a.:
سقال أن :بيلى النالة عت الصلة فرضلي لمسه وليلى اهللا عص أسري به خمسين، ثم نقصت حتى جعلت خمسا، ثم نودي يا
دمحم :نسيمخ سذه اخلمبه إن لكو ،يل لدل القودبال ي هإن . ﴾هرواه أمحد والنسائي والترمذي وصحح﴿
“Anas berkata: Shalat difardlukan atas Nabi saw. pada malam ia di-isra`-kan sebanyak lima puluh kali, kemudian dikurangi hingga lima. Kemudian Allah memanggil Muhammad, ‘Hai Muhammad! Ia sudah tidak dapat diubah lagi. Dengan shalat lima waktu ini, engkau tetap mendapat ganjaran sebanyak lima puluh kali.’” (H.R. Ahmad, an-Nasa`i, dan at-Tirmidzi yang menegaskan keshahihan hadits ini)48
(b) Puasa
Secara etimologi, puasa (dalam bahasa Arab: shaum)
berarti menahan diri dari sesuatu, baik dalam bentuk
perkataan ataupun perbuatan. Sedangkan definisi puasa
menurut ulama fikih adalah menahan diri dari segala
perbuatan yang membatalkan puasa pada siang hari, dari
semenjak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Puasa yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad saw.
dan umatnya adalah sebulan penuh selama bulan Ramadhan.
Ibadah puasa Ramadhan menempati kedudukan utama dalam
48Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, terj. Nor Hasanuddin, Fiqih Sunnah Jilid 1, (Jakarta: Pena
Pundi Aksara, 2007), Cet. II, hlm. 125.
29
Islam karena termasuk dalam salah satu rukun (sendi atau
tiang) Islam.49
(c) Berdoa
Berdoa menurut bahasa berarti memohon, memanggil,
dan menyeru, sedangkan menurut istilah ialah memohon
segala sesuatu kepada Allah SWT. dengan harapan
dikabulkan. Doa merupakan dialog dengan Allah SWT. dan
realisasi penghambaan manusia. Allah SWT. berfirman:
عن نيستكبرو نالذي إن لكم أستجب نيادعو ربكم وقالتيادعب لوخدينس منهج اخريد٦٠﴿. ن﴾
“Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. al-Mukmin ayat 60)
Oleh karena itu, doa merupakan unsur yang sangat
penting dalam setiap perilaku hidup manusia sebagaimana
ditegaskan Nabi Muhammad saw., “Doa itu adalah otak
(intisarinya) ibadah.”50
(2) Hablumminannas
Adapun hablumminannas yang berhubungan dengan
perintah agama adalah sikap remaja terhadap:
(a) Sopan
Sopan merupakan salah satu contoh akhlak terpuji
terhadap orang lain. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad
saw. diterangkan, “Hak orang Islam atas orang Islam
lainnya ada 6: yakni apabila engkau berjumpa dengannya,
49Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 1 untuk Kelas X, Berdasarkan Kurikulum
2004 Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 73. 50A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2, Muamalah dan Akhlaq, (Bandung: C.V.
Pustaka Setia, 1999), Cet. I, hlm. 221-222.
30
berilah salam,...” Hal ini menunjukkan bahwa sikap sopan
sangat dianjurkan oleh Islam.51
(b) Toleransi
Toleransi adalah bersikap mendiamkan. Ia merupakan
suatu sikap tenggang rasa kepada sesama. Indrawan W.S.
menjelaskan pengertian toleransi adalah menghargai paham
yang berbeda dari paham yang dianut. Dalam bahasa Arab,
toleransi biasa disebut “ikhtimal, tasammuh” yang artinya
sikap membiarka, lapang dada (samuha-yasmuhu-samhan).
Adapun dalil yang menunjukkan adanya toleransi
dalam Islam yaitu:
لكم ديكمن ليو ٦﴿ ندي﴾ “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (Q.S. al-Kafirun ayat 6)52
(c) Kasih Sayang
Akhlak Rasulullah Muhammad saw. yang begitu
agung dan penuh kasih sayang memotivasi kita untuk
meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Orang-
orang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang.
Tidak ada sedikitpun kelembutan hati pada diri orang yang
demikian ini. Sebaliknya, orang yang dikaruniai Allah SWT.
dengan hati yang lembut dan penuh kasih sayang, ia akan
menunjukkan perasaan yang halus. Dalam sebuah hadits
diceritakan,
“Ketika air mata Rasulullah saw. menetes menangisi gugurnya para syuhada`, Sa’ad bin ‘Ubadah r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda menangis?” Rasulullah saw. menjawab, “Ini adalah rasa kasih sayang yang Allah Ta’ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-
51Ibid., hlm. 98-99. 52Abu Wihdan, “Toleransi Menurut Al-Qur`an”, http://www.jamaahmuslimin.com/risalah/
113/wawasan3.htm, 27_Januari_2009.
31
hamba yang dikasihi Allah Ta’ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang.” (H.R. al-Bukhari)53
(d) Jujur
Jujur artinya menyatakan sesuatu apa adanya.
Kejujuran menuntut keseimbangan antara lidah dan hati,
antara lahir dan batin. Kewajiban berlaku jujur ditegaskan
dalam sabda Nabi Muhammad saw.,
عليكم بالصدق فإن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى دعن بكتى يتح قدى الصرحتيو قدصل يجال الرزا يمة واجلن
ديهي فإن الكذب الكذبو اكمإيقا ويإن اهللا صدر ووإلى الفجالفجور يهدي إلى النار، وما يزال الرجل يكذب ويتحرى
﴾رواه البخاري ومسلم﴿ .الكذب عند اهللا كذابا“Kamu sekalian diwajibkan untuk berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang berlaku jujur dan memilih kejujuran akan dicatat Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan jauhilah dusta, karena sesungguhnya itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang yang selalu berdusta dan memilih kedustaan akan dicatat Allah sebagai pendusta.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)54
b) Larangan Agama
Sebagaimana pembahasan sebelumnya mengenai perintah
agama, larangan agama pun terbagi ke dalam dua bagian, yaitu
larangan yang berhubungan dengan Allah SWT. secara langsung
(hablumminallah) dan larangan yang berkaitan dengan manusia
(hambumminannas) sebagaimana penjelasan berikut.
53 Tim Media Muslim, “Kasih Sayang Rasulullah”, http://akhlaqmuslim.wordpress.com/
2007/01/21/kasih-sayang-rasulullah/., 21_Januari_2007. 54A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Op. cit., hlm. 95-96.
32
(1) Hablumminallah
Adapun hablumminallah yang berkaitan dengan larangan
agama adalah sikap remaja terhadap:
(a) Syirik (Menyekutukan Allah)
Syirik yaitu menyekutukan Allah SWT. dengan
sesuatu yang lain.55 Orang yang melakukan perbuatan syikir
disebut musyrik. Syirik termasuk akhlaq madzmumah kepada
Allah SWT. karena dapat menyebabkan pelakunya tidak akan
diampuni dosanya. Allah SWT. berfirman,
ومن شاءي لمن ذلك ندو ما ويغفر به شركي أن يغفر ال اهللا إنيركى فقد باهللا شرا افتإثم ظياع٤٨﴿ م﴾
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa-dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. an-Nisa` ayat 48)56
(b) Zina (Pergaulan Bebas Pria dan Wanita)
Agama Islam melarang pergaula bebas, dansa-dansa,
gambar-gambar porno, dan nyanyian-nyanyian yang
merangsang, serta cara-cara lain yang dapat menenggelamkan
nafsu birahi atau menjerumuskan orang kepada kejahatan
seksual yang tidak dibenarkan oleh Islam. Zina dinyatakan
sebagai perbuatan melanggar hukum karena akibat yang
ditimbulkannya sangatlah buruk serta mengundang kejahatan
dan dosa. Hubungan bebas (free seks) dan segala bentuk
hubungan kelamin lainnya di luar ketentuan Islam adalah
perbuatan yang membahayakan dan mengancam keutuhan
masyarakat disamping sebagai perbuatan yang sangat nista.
Firman Allah SWT.,
55Tim E-Salim, “Keindahan Islam yang Berupa Perintah-Perintah dan Larangan-Larangan”, http://artikelislam.e-salim.com/?p=44, 28_Mei_2008.
56A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Op. cit., hlm. 101-102.
33
﴾٣٢﴿ السبي ساءو فاحشة كان إنه الزنا تقربوا وال“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan merupakan jalan yang buruk.” (Q.S. al-Isra` ayat 32)
Zina merupakan penyebab langsung menularnya
penyakit-penyakit berbahaya yang turun-temurun dari orang
tua kepada anak-anaknya seperti penyakit syphilis.57
(c) Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya)
Islam melarang segala bentuk minuman keras,
(khamr), mengonsumsi atau memperjualbelikannya, dan
melarang perjudian. Allah SWT. berfirman,
مزالألوا نصابألوا والميسر الخمر إنما اآمنو نالذي أيها ياسرج مل نمطان عيالش ونبتفاجه لكملع وفلحا﴾ ٩٠﴿ نتمإن رييطان ديأن الش يوقع كمنية باودالع ضغالبر في اءومالخ
نمنتهو أنتم فهل ةالصال وعن اهللا ذكر عن ويصدكم والميسر﴿٩١﴾
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S. al-Maidah ayat 90-91)
Khamr biasa diartikan dengan minumal keras hasil
perasan anggur. Ketika Rasulullah Muhammad saw. masih
hidup, perasan anggur adalah jenis khamr paling dominan di
Arab. Seiring dengan perjalanan jaman, jenis zat untuk
menghilangkan kesadaran akal semakin beragam, dan itu
57Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, terj. Nor Hasanuddin, Op. cit., hlm. 303.
34
semua dapat dikategorikan ke dalam khamr, sebagaimana
diisyaratkan oleh Rasulullah saw, “Segala yang memabukkan
adalah khamr, dan segala bentuk khamr hukumya haram.”
Dengan demikian, narkoba yang menjadi trend di kalangan
remaja bisa dimasukkan ke dalam kategori khamr,58 karena
memiliki efek yang sama dengan khamr tersebut.
(2) Hablumminannas
Adapun hablumminannas yang berkaitan dengan larangan
agama adalah sikap remaja terhadap:
(a) Kasar
Kasar dapat diartikan sebagai sikap yang tidak sesuai
dengan tata krama atau sopan santun. Kasar sering kali
berhubungan dengan perkataan dan perilaku seseorang yang
cenderung kejam dan semaunya sendiri.59
(b) Egoistis (Mau Menang Sendiri)
Egois adalah sikap tidak peduli terhadap orang lain
dan hanya memperhatikan dirinya sendiri.60 Egois merupakan
lawan dari sifat altruis (hanya mementingkan orang lain tanpa
memedulikan diri sendiri).61
(c) Zalim/Semena-mena
Zalim berasal dari bahasa Arab, dzoluma-yadzlumu-
dzulman, artinya gelap dan melampaui batas. Secara istilah,
zalim berarti meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.
58 Zacky as-Samarani, “Metode Islam dalam Memberantas Khamr”, http://abahzacky.
wordpress.com/2007/06/13/metode-Islam-dalam-memberantas-khamr/., 13_Juni_2007. 59 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Kasar”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kasar, 5_Pebruari_2007. 60 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Look at Me”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Look_at_Me, 28_Januari_2009. 61 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Altruisme”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Altruisme, 28_Januari_2009.
35
Zalim merupakan perbuatan keji yang dilaknat oleh Allah
SWT.62
(d) Dusta atau Bohong
Dusta atau bohong adalah mengatakan sesuatu yang
tidak sebenarnya. Bohong ini sangat dekat dengan fitnah.
Orang yang suka berbohong termasuk orang-orang munafik.
Rasulullah saw. bersabda,
منتإذا اؤو لفأخ دعإذا وو ث كذبدافق ثالثة، إذا حة املنأي ﴾رواه البخاري ومسلم﴿. خان
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yakni jika berkata bohong, jika berjanji mengingkari, dan jika dipercaya berkhianat.”63
3) Pengertian Remaja
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang
sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik
(seksual) sehingga mampu bereproduksi. 64 Di negara Barat, istilah
remaja dikenal dengan “adolescence” yang berasal dari kata dalam
bahasa Latin “adolescere” (kata bendanya adolescentia=remaja), yang
berarti “tumbuh menjadi dewasa” atau “dalam perkembangan menjadi
dewasa”.65 Roger Barker berpendapat, remaja merupakan masa transisi
antara masa anak-anak dan dewasa,66 yaitu saat-saat ketika anak tidak
62 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lalim”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Lalim, 28_Januari_2009. 63A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Op. cit., hlm. 106. 64Syamsu Yusuf L.N., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya, 2008), Cet. IX, hlm. 184. 65Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, hlm.
189. 66Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I,
hlm. 69.
36
mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan
fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa.67
Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-
kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa
pembentukan tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan
pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah
terbayangkan dan dialami, dalam bidang fisik biologis maupun psikis
atau kejiwaan.68
Ditinjau dari segi perkembangan biologis, yang dimaksud remaja
ialah mereka yang berusia 12 sampai dengan 21 tahun.69 Kriteria yang
paling sering digunakan untuk menentukan permulaan masa remaja
adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan mimpi basah
pada anak laki-laki.70
Terjadinya perubahan psikis (kejiwaan) pada diri remaja
menimbulkan kebingungan dalam diri mereka sehingga masa ini disebut
oleh orang Barat sebagai periode sturm und drang, 71 karena mereka
mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah
menyimpang dari aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di
kalangan masyarakat.
Adapun beberapa ciri-ciri remaja menurut Zulkifli adalah:
a) Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat.
b) Perkembangan seksual.
c) Cara berpikir kausalitas.
d) Emosi yang meluap-luap.
67Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. V,
hlm. 63. 68 Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004), Cet. IV, hlm. 4. 69Zulkifli L., Op. cit., hlm. 64. 70Netty Hartati, d.k.k., Islam dan Psikologi, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet.
I, hlm. 39. 71Syamsu Yusuf L.N., Op. cit., hlm. 184.
37
e) Mulai tertarik kepada lawan jenis.
f) Menarik perhatian dari lingkungan.
g) Terikat dengan kelompok sebaya.72
Menurut Zakiah Daradjat, masa remaja dibagi menjadi 2.
Pertama, masa remaja pertama yaitu usia 13 sampai 16 tahun. Kedua,
masa remaja terakhir yaitu usia 17 sampai 21 tahun.73 Pada hakikatnya,
masa remaja adalah masa seseorang menemukan jati diri, mencari
identitas diri yang penuh gejolak.
Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua orang
yang berusia 12 sampai 20 tahun yang tinggal di Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak.
Jadi, sikap keberagamaan remaja yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sikap atau kondisi batin remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak dalam melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari, yakni dalam aktivitas shalat, puasa, dan segala aktivitas yang
didasarkan pada nilai-nilai agama Islam, baik mahdlah maupun ghairu
mahdlah.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sikap Keberagamaan Remaja
Robert H. Thouless mengemukakan empat faktor yang memengaruhi
sikap keberagamaan pada remaja, sebagaimana yang dikutip oleh Sururin
yaitu:
1) Pengaruh-Pengaruh Sosial
Faktor sosial mencakup semua pengaruh sosial dalam
perkembangan sikap keberagamaan, yaitu: pendidikan orang tua, tradisi-
tradisi sosial, dan tekanan-tekanan lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang disepakati
oleh lingkungan.
72Zulkifli L., Op. cit., hlm. 65-67. 73Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Bulan Bintang, 2005), Cet. XXVII, hlm.
132-135.
38
2) Berbagai Pengalaman
Sebagian besar orang beranggapan bahwa kehadiran keindahan,
keselarasan, dan kebaikan yang dirasakan dalam dunia nyata memainkan
peranan dalam pembentukan sikap keberagamaan, 74 yang akhirnya
sampai pada kesadaran jiwa akan keagungan Allah SWT. sebagai Sang
Pencipta. 75 Selain itu, pengalaman konflik moral juga memainkan
peranan dalam sikap keberagamaan.
3) Kebutuhan
Faktor lain yang memengaruhi sikap keberagamaan adalah
kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi secara sempurna,
sehingga mengakibatkan terasa adanya kebutuhan akan kepuasan agama.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan dalam empat bagian:
kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan cinta; kebutuhan untuk
memeroleh harga; dan kebutuhan yang timbul karena adanya kematian.
4) Proses Pemikiran
Faktor terakhir adalah peranan yang dimainkan oleh penalaran
verbal dalam perkembangan sikap keberagamaan. Manusia adalah hewan
(makhluk Allah SWT.) yang berpikir (al-hayawan al-natiq),
pemikirannya membantu dirinya untuk menentukan keyakinan-keyakinan
mana yang diterimanya dan mana yang ditolak.
Pada masa remaja, mereka sangat kritis dalam menyikapi soal-
soal keagamaan,76 terutama bagi mereka yang mempunyai keyakinan
secara sadar dan bersikap terbuka. Bahkan, mereka akan mengritik guru
agama mereka bila tidak rasional dalam menjelaskan ajaran-ajaran agama
Islam.
c. Macam-Macam Bentuk Sikap Keberagamaan Remaja
Perasaan remaja dalam beragama, khususnya terhadap Allah SWT.
tidaklah tetap. Terkadang sangat cinta dan percaya kepada-Nya, tetapi
74Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. I, hlm. 79. 75Ibid., hlm. 80. 76Ibid., hlm. 81.
39
sering pula berubah menjadi acuh tak acuh bahkan menentang. Perasaan
ambivalensi inilah ciri khas remaja.
Berikut ini empat macam bentuk sikap remaja dalam beragama
menurut Zakiah Daradjat.
1) Percaya Ikut-ikutan
Remaja percaya kepada Tuhan dan menjalankan ajaran agama
karena terdidik dalam lingkungan beragama, karena orang tuanya
beragama, teman-teman dan masyarakat sekelilingnya yang beribadah,
maka mereka ikut percaya dan melaksanakan ibadah dan ajaran-ajaran
agama sekedar mengikuti suasana lingkungan di mana hidup.77
Bentuk ini biasanya dihasilkan oleh didikan agama secara
sederhana yang didapat dari keluarga dan lingkungannya, sehingga dapat
diambil pengertian bahwa ekspresi beragama pada remaja yang percaya
ikut-ikutan bersifat apatis. Percaya ikut-ikutan ini biasanya terjadi pada
usia 13 sampai 16 tahun dan biasanya akan berkembang kepada cara
yang lebih kritis dan sabar sesuai dengan perkembangan psikisnya.78
2) Percaya dengan Kesadaran
Ketika remaja mengalami kegelisahan, kecemasan, ketakutan
bercampur dengan rasa bangga dan kesenangan, serta bermacam-macam
pikiran dan khayalan sebagai perkembangan psikis dan pertumbuhan
fisik, menimbulkan daya tarik bagi remaja untuk memerhatikan dan
memikirkan dirinya sendiri. Pada tahap selanjutnya, akan mendorong
remaja untuk berperan dan mengambil posisi dalam masyarakat.
Semangat keagamaan dimulai dengan melihat kembali tentang
masalah-masalah keagamaan yang mereka miliki sejak kecil. Mereka
ingin menjalankan agama sebagai suatu lapangan yang baru untuk
membuktikan pribadinya, karena ia tidak ingin lagi beragama secara ikut-
ikutan saja. Masa ini biasanya terjadi pada usia 17 atau 18 tahun.79
77Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 106-107. 78Sururin, Op. cit., hlm. 73. 79Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 108-109.
40
3) Percaya, tetapi Agak Ragu-Ragu
Keraguan kepercayaan remaja terhadap agama dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a) Keraguan disebabkan karena goncangan jiwa dan terjadinya proses
perubahan dalam pribadi mereka. Hal ini merupakan kewajaran.
b) Keraguan disebabkan adanya kontradiksi atas kenyataan yang
dilihatnya dengan apa yang diyakininya, atau dengan pengetahuan
yang dimiliki.80
Menurut Zakiah Daradjat, kebimbangan atau keraguan tersebut
tergantung pada dua faktor penting, yaitu kondisi jiwa yang bersangkutan
dan keadaan-keadaan sosial budaya yang melingkupinya. 81 Puncak
kebimbangan itu terjadi antara 17 tahun dan 20 tahun.82
Keraguan yang dialami oleh remaja bukan hal yang berdiri sendiri,
akan tetapi mempunyai keterkaitan dengan kondisi psikis mereka,
sekaligus mempunyai hubungan dengan pengalaman dan proses
pendidikan yang dilalui sejak kecil serta kemampuan mental dalam
menghadapi kenyataan masa depan.
4) Tidak Percaya atau Cenderung Ateis
Perkembangan ke arah tidak percaya pada Tuhan yang dialami
oleh remaja sebenarnya mempunyai akar atau sumber dari masa kecil.83
Bila pada masa anak-anak tidak memuaskan, bagi remaja yang kurang
mempunyai ikatan religius, akan mudah percaya pada kepercayaan
baru.84 Selain itu, keadaan atau peristiwa yang dialami, kebudayaan, dan
filsafat yang melingkupi juga memiliki pengaruh terhadap pemikiran
80Sururin, Op. cit., hlm. 76. 81Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 116. 82Ibid., hlm. 115. 83Ibid., hlm. 119. 84Sururin, Op. cit., hlm. 78.
41
remaja, misalnya buku-buku dan pengetahuan tokoh-tokoh dapat
menguasai jiwanya, sebagai pengganti kitab suci.85
Satu hal lagi yang dapat mendorong remaja sampai mengingkari
adanya Tuhan adalah karena dorongan seksual yang dialaminya. Bagi
remaja yang kurang mendalam jiwa keberagamaannya, lambat laun akan
marah dan benci pada agama, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai-nilai yang
menghalangi untuk mencapai kepuasan seksual.86
Meskipun demikian, ketidakpercayaan mereka terhadap Tuhan
dan ajaran agama bukanlah murni dari pembawaan seseorang, sebab
dorongan spiritual dalam diri seseorang adalah fitrah manusia yang
mempunyai sifat suci, yaitu naluri yang menggerakkan hatinya untuk
melakukan perbuatan “suci” yang diilhami oleh Allah SWT.
Jadi, sikap keberagamaan remaja pada umumnya bersifat
ambivalen atau mengalami pasang surut, dan itu merupakan salah satu
ciri khas remaja.
d. Hubungan Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
terhadap Sikap Keberagamaan Remaja
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 87 Seperti yang
diungkapkan oleh John Dewey dalam buku Democracy and Education.
85Zakiah Daradjat, Op. cit., hlm. 120. 86Ibid., hlm. 121. 87 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Pendidikan”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, 28_Mei_2008, hlm. 1.
42
The word education means just a process of leading or bringing up.88 Kata “pendidikan” berarti sebuah proses bimbingan atau perubahan ke arah yang lebih baik.89 Bahwa pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses
membimbing dan mendidik secara sadar yang diberikan oleh pendidik
kepada anak didik sesuai dengan perkembangan jasmaniah dan ruhaniah ke
arah kedewasaan. John Dewey juga mengungkapkan:
The aim of education is to enable individuals to continue their education -or that the object and reward of learning is continued capacity for growth.90 Tujuan pendidikan adalah memberi kesempatan kepada setiap individu untuk melanjutkan pendidikan -atau, objek dan hasil belajar adalah untuk mengembangkan kemampuan individu.91 Pendidikan bertujuan memberikan kesempatan kepada setiap
individu untuk berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Anak
didik dalam mengembangkan kemampuannya harus mendapat bimbingan
dari pendidik, karena menurut ajaran Islam anak dilahirkan dalam keadaan
lemah dan suci (fitrah). Selanjutnya alam sekitar akan memberi corak warna
terhadap hidup mereka. Lingkungan alam sekitar di mana anak didik berada
mempunyai pengaruh dan peranan terhadap sikap keyakinan dan agamanya,
karena lingkungan memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan anak didik. Sehingga kiranya pendidik perlu mengadakan
pendekatan terhadap anak didik untuk memberi penjelasan agar anak didik
menyadari dan melaksanakan apa yang diperintahkan dan dilarang agama.
Oleh karena itu, para pendidik harus membawa anak didik ke arah
kehidupan keagamaan sesuai dengan ajaran agama Islam.
88John Dewey, Democracy and Education, (New York: The Macmillan Company, 1964), hlm.
10. 89Diterjemahkan oleh penulis. 90John Dewey, Op. cit., hlm. 100. 91Diterjemahkan oleh penulis.
43
Agama sebagai wahyu Allah SWT. merupakan petunjuk bagi
manusia agar memeroleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Di dalam
agama terkandung implikasi pedagogis yang memengaruhi manusia dari dua
aspek, yaitu aspek subjektif dan objektif. Dari aspek subjektif, berarti sikap
keberagamaan seseorang didorong oleh pengalaman individualnya.
Sedangkan dari aspek aspek objektif, berarti bahwa sikap keberagamaan
seseorang timbul dan didorong oleh ajaran agama melalui pelbagai
pemahaman terhadap petunjuk ajaran agama.92
Pendidikan Islam dalam pelaksanaannya membutuhkan metode yang
tepat untuk menghantarkan kegiatan kependidikannya ke arah tujuan yang
dicita-citakannya. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis
akan menghambat proses belajar-mengajar yang akan berakibat membuang
waktu dan tenaga secara percuma karena metode adalah syarat untuk
efisiensinya aktivitas kependidikan Islam dan suatu cara yang digunakan
untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi bahan pendidikan kepada
anak didik.93
Mendengarkan adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan
indera pendengar.94 Lagu merupakan hasil proses kreatif seseorang yang
melibatkan pemikiran dan perenungan kontemplatif dan konsisten tentang
simbol, persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan
seorang pengarang. Terkadang seorang pencipta lagu harus keluar dari
dirinya untuk melihat realitas diri dan sekelilingnya, lalu menggambarkan
dan menuangkannya dalam bait-bait lirik, ritme, notasi, dan melodi.
Sehingga, wajar ketika seseorang mendengarkan dengan telinganya, ia akan
merasakan getar melodi yang menarik hatinya, menjawab kelelahan dan
92M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Cet.
IV, hlm. 214. 93 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, hlm. 65. 94Sumadi Suryabrata, Op. cit., hlm. 28-29.
44
kepenatan batinnya, dan menemukan makna-makna tersembunyi di balik
lirik lagu tersebut.95
Mendidik dengan cara meminimalisir para remaja mendengarkan
lagu yang tidak bermakna dan tidak bermanfaat dengan menyuguhkan dan
memperdengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami kepada remaja
merupakan salah satu pendekatan atau media transformasi pendidikan Islam
kepada remaja. Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan
tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari
jenis dan umur sama diletakkan pada tempat berbeda. Satu diletakkan di
dekat pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan
heavy rock, sedangkan yang lain diletakkan di dekat speaker yang
memperdengarkan lagu-lagu indah dan berirama teratur. Dalam beberapa
hari, terjadi perbedaan sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat
speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang
berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu
bukti nyata bahwa musik dan lagu sangat memengaruhi kehidupan makhluk
hidup.96 Allah SWT. bersabda dalam al-Qur`an surat al-Anfal ayat 2 sebagai
berikut.
مهتادز هاتءاي همليع تليإذا تم وهبقلو جلتاهللا و إذا ذكر نن الذيومنا املؤمإن ﴾٢: ﴿األنفال. وعلى ربهم يتوكلونإيمانا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”97
Dengan pembiasaan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami, sedikit-banyak akan memengaruhi jiwa mereka, karena lagu
merupakan salah satu karya sastra yang berupa sumber verbal dan ekspresi
jiwa, perasaan, ide, maupun gagasan yang mempunyai peranan penting bagi
95Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, Loc. cit. 96Esthi Endah Ayuning Tyas, Op. cit., hlm. 127-128. 97Hasbi Ashshiddiqi, d.k.k., Op. cit., hlm. 260.
45
pendengarnya, yang selanjutnya melahirkan kehangatan perasaan dan
vitalitas serta aktivitas dalam jiwa, yang memberikan motivasi kepada
pendengar untuk mengubah perilakunya dan memperbaharui tekadnya
sesuai dengan tuntutan, pengarahan, serta pengambilan pelajaran dari lagu
tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Frederick J. McDonald dalam buku
Educational Psychology.
Education is a process or an activity which is directed at producing desirable changes in the behavior of human beings.98 Pendidikan adalah proses realisasi diri dimana ia merealisasikan dan mengembangkan semua potensi dirinya.99
Bahwa pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan
pengawasan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan kemampuan
tingkah laku manusia.
Dalam pendidikan, terdapat istilah kurikulum. Ada dua bentuk
kurikulum, kurikulum terstruktur seperti di sekolah dan kurikulum
tersembunyi (hidden curriculum). Kurikulum tersembunyi merupakan hasil
(sampingan) dari pendidikan dalam latar sekolah atau luar sekolah,
khususnya hasil yang dipelajari tetapi tidak secara tersurat dicantumkan
sebagai tujuan. 100 Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh kebiasaan-
kebiasaan di luar sekolah seperti mendengarkan lagu, karena hal itu relatif
lebih efektif.
Melalui lantunan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami, remaja
lebih mampu merasakan dan meresapi pesan yang terkandung dalam lagu-
lagu tersebut. Hal ini menunjukkan hubungan lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami pada jiwa mereka. Lagu-lagu karya Opick yang
mengandung nilai-nilai pendidikan Islam tersebut diharapkan dapat
98F. J. McDonald, Educational Psychology, (Tokyo: Overseas Publications,Ltd., 1959), hlm.
4. 99Diterjemahkan oleh penulis. 100 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia,
“Kurikulum_Tersembunyi”,http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tersembunyi, 13_Januari_2009.
46
memengaruhi dan memotivasi jiwa dan sikap remaja dalam beragama untuk
membentuk ketakwaan dan amal saleh sebagai jembatan meraih puncak
kesempurnaan, kedewasaan, dan kematangan berpikir dengan pengharapan
mendapatkan ridla Allah SWT. Sebesar kesadaran kita untuk mencoba dan
mengamalkan makna yang terkandung dalam lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami, sebesar itu pula manfaat dan keberkahan yang kita
dapatkan.
B. Kerangka Berpikir
Lagu bernapas Islami dapat menciptakan kesan di hati, merupakan rahasia
Allah yang diamanatkan lewat suara. Lagu bernapas Islami dapat menenangkan
jiwa dan hati yang gundah, serta menimbulkan, menggugah, dan menggerakkan
perasaan (emosi). Lagu bernapas Islami memiliki potensi ruhaniah yang membuat
manusia mampu menjadi semakin spiritual, mempunyai terapi rekreatif, dan
menumbuhkan jiwa patriotisme.
Ada dua faktor yang sangat memegang peranan penting dalam sikap
keberagamaan. Pertama, faktor perasaan atau emosi. Kedua, faktor reaksi atau
respon, sehingga sikap keberagamaan seseorang (termasuk remaja) dapat berubah
jika berjumpa dengan pengalaman lain yang lebih berpengaruh. Dengan lagu
bernapas Islami, seseorang dapat berlatih mengelola dan mengendalikan emosi
yang pada akhirnya dapat mengubah sikap keberagamaan seseorang (termasuk
remaja) menuju ke arah yang lebih positif.
Berdasarkan uraian di atas, hubungan antara lagu-lagu bernapas Islami dan
sikap keberagamaan remaja dapat dideskripsikan dalam bagan berikut.
Lagu-lagu
bernapas Islami
perasaaan atau Sikap emosi keberagamaan
seseorang
47
C. Pengajuan Hipotesis
Secara definitif, hipotesis merupakan pemecahan sementara atas masalah
penelitian. Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan yang
diharapkan antara dua variabel atau lebih. Dengan kata lain, hipotesis merupakan
prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan. 101 Hipotesis tersebut akan
ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah ada
hubungan positif antara mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen
Demak. Semakin tinggi frekuensi dan kesungguhan mendengarkan lagu-lagu
karya Opick bernapas Islami, semakin baik pula sikap keberagamaan remaja
tersebut.
101Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:
P.T. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, hlm. 61.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang dapat dan harus dididik sesuai
dengan hakikatnya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.1 Salah satu kelebihan
manusia sebagai makhluk Allah SWT. karena dianugerahi fitrah (perasaan dan
kemampuan) untuk mengenal Allah SWT. dan melaksanakan ajaran-Nya,
manusia diberi karunia insting religius (naluri beragama). Kemudian manusia
dijuluki sebagai “Homo Devinans” dan “Homo Religious” 2, yaitu makhluk
yang bertuhan atau beragama. Fitrah beragama ini merupakan disposisi (kemampuan dasar) yang
mengandung kemungkinan atau berpeluang untuk berkembang. Mengenai arah
dan kualitas perkembangan beragama, seseorang sangat bergantung pada
proses pendidikan yang diterimanya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad
saw., “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Hanya karena orang tuanya,
anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi,”3 berikut bunyinya:
ما من مولود : قال رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم: عن أبي هريرة أنه كان يقول 4﴾رواه مسلم﴿ .إال يولد على الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه
Ungkapan di atas mengisyaratkan bahwa faktor lingkungan sangat berperan
memengaruhi perkembangan fitrah keberagamaan seseorang.
Religiusitas merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri
manusia sejak dari kandungan sampai menjadi dewasa dan kemudian menjadi
tua. Manusia mendapat pelajaran dari orang tua, sekolah, maupun lingkungan
masyarakat. Ketiga hal ini menurut Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh
1Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, (Jakarta: P.T. Rineka Cipta, 1992), hlm. 39. 2Sururin, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. I, hlm. 30. 3 Syamsu Yusuf L.N., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: P.T.
Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. IX, hlm. 136. 4Imam Abu al-Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih Muslim,
(Libanon: Daar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1992), hlm. 2047.
2
Pendidikan Nasional disebut sebagai tripusat pendidikan. 5 Manusia sangat
membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran dan berusaha menggali
serta mengembangkan potensi yang dimiliki melalui orang lain yang diakui
masyarakat.
Pendidikan agama bukan sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan
melatih keterampilan anak melaksanakan ibadah, melainkan pendidikan agama
jauh lebih luas. Ia pertama-tama bertujuan untuk membentuk kepribadian anak
sesuai dengan ajaran agama. Pembinaan sikap, mental, dan akhlak jauh lebih
penting dari pada pandai menghapal dalil-dalil dan hukum-hukum agama, yang
tidak diresapi dan dihayati dalam hidup. Pendidikan agama hendaknya dapat
mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian
dari pribadi yang akan menjadi pengendali hidup di kemudian hari.6
Masa remaja sebagai masa transisi atau peralihan dari anak-anak
menjadi seseorang yang dewasa. Pada masa ini, remaja sedang mencari
identitas, sehingga banyak alasan mengapa masa remaja menjadi sorotan yang
tidak lekang oleh jaman.
Dua dasawarsa terakhir ini, kenakalan remaja semakin semarak dan
menarik perhatian. Permasalahannya semakin meningkat, bukan saja
frekuensinya, tetapi yang lebih menggelisahkan, karena variasi dan
intensitasnya.7 Masalah ini tampak semakin memuncak, terutama di kota-kota
besar. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kebudayaan asing yang semakin
meningkat melalui film, bacaan, gambar-gambar, dan hubungan langsung
dengan orang asing (tourist) yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan.
Kemerosotan moral biasa disertai dengan sikap menjauh dari agama.
Perasaan beragama pada remaja tidak tetap, terkadang sangat cinta dan
percaya kepada Allah SWT, tetapi sering pula berubah menjadi acuh, bahkan
5 Darwanto Sastro Subroto, Televisi sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta: Duta
Wacana University Press, 1992), hlm. 63. 6Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), Cet. XXVII, hlm.
124. 7Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004), Cet. IV, hlm. 3.
3
menentang. Hal ini disebabkan karena gambaran remaja tentang Tuhan dengan
sifat-sifat-Nya masih dipengaruhi oleh perasaan dan sifat remaja itu sendiri.8
Remaja sangat menyukai musik. Hal ini terlihat dari partisipasi para
remaja pada berbagai konser musik. Apalagi saat ini perkembangan teknologi
dan industri radio serta televisi sangat pesat. Menurut survei, rata-rata remaja
satu minggu menonton MTV (Music Television) selama sepuluh jam.9
Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak secara
umum memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan remaja pada
umumnya. Mereka pun memiliki sifat sebagaimana yang telah digambarkan di
atas. Hal ini disebabkan oleh keadaan lingkungan tempat tinggal mereka yang
terletak di Kelurahan Batursari Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Berada di daerah paling barat Kabupaten Demak yang berbatasan langsung
dengan Kota Semarang bagian timur, memudahkan akses menuju ke dua kota
tersebut. Artinya, berada di antara dua kota besar yang memiliki
keanekaragaman budaya, adat, dan kebiasaan.
Remaja merupakan orang yang mudah terpengaruh oleh lingkungan.
Keadaan lingkungan yang heterogen ini mengakibatkan keadaan remaja yang
heterogen pula, termasuk juga remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak. Apalagi mereka berada di lingkungan perumahan yang
mayoritas penduduknya (dalam konteks ini adalah orang tua) bekerja di kota
besar. Sebagaimana penulis ketahui, kebiasaan masyarakat kota besar
berangkat bekerja pada pagi hari, kemudian baru pulang setelah sore atau
malam hari. Jadi, kemungkinan untuk berinteraksi dengan anak sangatlah kecil.
Padahal anak (termasuk di dalamnya remaja) merupakan amanah Allah SWT.
bagi orang tua dimana perkembangannya sangat tergantung pada pendidikan
yang diberikan oleh orang tua.
Melalui hal ini, tidak aneh jika perkembangan anak dan remaja sangat
dipengaruhi oleh lingkungan. Hampir seluruh remaja Perumnas Pucang Anom
8Sururin, Op. cit., hlm. 69-70. 9 Tim Perkantas, “Fenomena Musik”, http://www.perkantasjkt.org/ArticleDetail.
asp?id=33, 16_Juni_2008, hlm. 1.
4
Timur II Mranggen Demak jarang berkumpul dengan orang tua kecuali hanya
pada pagi hari setelah bangun tidur dan sore atau malam hari sebelum mereka
tidur. Bahkan tidak jarang di antara mereka yang tidak sempat berjumpa
dengan orang tua karena kesibukan.
Mereka mendapatkan pendidikan agama (Islam) hanya dari sekolah.
Selain itu, lingkungan juga berperan aktif dalam membentuk kepribadian
mereka. Karena jiwa mereka labil, maka apapun yang mereka lihat, dengar,
dan alami akan berpengaruh terhadap cara mereka menyikapi masalah,
termasuk juga gaya hidup, pola pikir, dan religiusitas.
Secara umum, remaja menyukai segala macam hiburan, termasuk musik.
Bagi sebagian besar remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen
Demak, musik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan mereka. Ada yang
menyukai musik rock, pop, religi, bahkan dangdut sekalipun.
Sebagaimana fenomena musik di atas, hal ini berakibat pada sikap
keberagamaan mereka. Meskipun mayoritas remaja Perumnas Pucang Anom
Timur II Mranggen Demak beragama Islam, namun pemahaman mereka
tentang Islam relatif rendah. Seperti remaja pada umumnya, kadang-kadang
mereka acuh sama sekali terhadap agama, namun mereka bisa sangat taat
terhadap agama.
Orang tua, guru, dan masyarakat sebagai pendidik generasi muda harus
berpikir dan bertindak secara kritis untuk menilai setiap fenomena musik pada
remaja, menempatkan musik secara benar, dan bertanggung jawab
meningkatkan pembinaan terhadap setiap pribadi remaja dengan baik, sehingga
tujuan akhir pendidikan untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik
agar menjadi manusia yang baik menurut pandangan manusia dan Allah SWT.
bisa tercapai.
Untuk mengingat nasihat-nasihat agama yang bersumber dari al-Qur`an
dan al-Hadits, baik yang dituturkan oleh wali, ulama, guru, atau orang tua,
bukan perkara mudah, karena banyak faktor yang memengaruhi masuknya
5
sebuah pesan ke telinga.10 Diharapkan melalui lirik lagu, nasihat, himbauan,
dan anjuran, agama dapat lebih mudah diterima, karena lirik lagu menawarkan
ritmis notasi dan kedalaman makna yang dapat membuat hati terbuai dalam
alunannya.
Nabi Muhammad saw. dalam memberikan wawasan global
menganjurkan kepada umatnya untuk belajar dan menuntut ilmu dari siapa saja
dan dari mana pun sumbernya (tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina).11 Tampak
sekali prinsip liberalisme pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Banyak pendekatan serta metode yang dipakai seorang pendidik
berkaitan dengan pelaksanaannya, diantaranya dengan pendekatan budaya.
Lagu merupakan salah satu karya sastra yang merupakan sumber verbal dari
ekspresi jiwa, perasaan, dan ide yang mempunyai peranan penting bagi
pendengarnya.
Lagu merupakan hasil proses kreatif seseorang yang melibatkan
pemikiran dan perenungan yang kontemplatif dan konsisten tentang simbol,
persepsi, dan pemaknaan yang dilihat dan diamati dalam kehidupan seorang
pengarang. 12 Sehingga tidak heran bila kemudian banyak orang begitu
menyukai lagu dan penyanyi tertentu dengan fanatik. Hal tersebut dikarenakan
mereka telah menemukan apa yang dicari. Lirik lagu menunjukkan
pengaruhnya yang lebih memikat pendengar dari pada puisi, karena melibatkan
fungsi puitis dan musik sekaligus.
Pendidikan Islam mengharapkan lagu dapat melahirkan kehangatan
perasaan dan vitalitas serta aktivitas dalam jiwa, yang selanjutnya memberikan
motivasi pada manusia untuk mengubah perilakunya dan memperbaharui
tekadnya sesuai dengan tuntunan, pengarahan, serta pengambilan pelajaran dari
lagu tersebut. Hanya saja, tidak semua lagu mengandung nilai-nilai positif,
karena kualitas sebuah lagu sangat dipengaruhi oleh penampilannya. Ada yang
10Aunur Rofik Lil Firdaus, Opick, Oase Spiritual dalam Senandung, (Bandung: Mizan
Publika, 2006), hlm. 2. 11Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005), Cet. I, hlm. 35-36. 12Aunur Rofik Lil Firdaus, Op. cit., hlm. 1.
6
menciptakan lagu untuk meraih popularitas berorientasi materi, sehingga tidak
mempertimbangkan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya, dan ada
juga yang sangat berhati-hati karena benar-benar mengetahui peranan lagu bagi
pendengarnya, sehingga lagu yang diciptakan tidak terlepas dari nilai
kehidupan yang selalu memberikan motivasi, inspirasi, serta semangat hidup.
Sekian banyak penulis lirik lagu ataupun musisi, Aunur Rofik Lil
Firdaus atau yang sering disapa Opick merupakan salah satu musisi yang
bertanggung jawab atas karya-karyanya karena sebagian besar karyanya
merupakan hasil pengalaman spiritual pribadi.
Opick seorang intelektual muda muslim penuh talenta, mengusung
intisari al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw. lewat alunan lagu yang
mengedepankan harmonisasi suara, hingga wajar bila Opick pernah merajai
Festival Musik Islami di Indonesia. Pria kelahiran Jember ini mampu
menyuguhkan musik berlirik asyik dan apik. Terbukti rilis album pertama
berjudul “Istighfar” tahun 2005, mampu mendobrak pasar musik Islami dengan
memenangkan Festival Musik Islami 2005.13 Sebulan pertama setelah dirilis,
album "Istighfar" sukses di pasaran, hingga menembus lebih dari 800 ribu kopi
dan mendapat penghargaan lima platinum sekaligus. Karena aktivitasnya
dalam lagu Islami, Opick dinobatkan sebagai duta grup musik Islami Nasyid
oleh lembaga ANN (Lembaga Nasyid Nusantara).14
Album kedua berjudul “Semesta Bertasbih” yang dirilis pada 2006 juga
sukses di pasaran, album tersebut memuat sepuluh lagu, diantaranya Takwa,
Irhamna, Takdir, Teranglah Hati, 25 Nabi, Semesta Bertasbih, Bismillah, Satu
Rindu, Buka Mata Buka Hati, dan Ya Rasul. Lagu yang paling hit berjudul
Takdir dinyanyikannya bersama Melly Goeslaw. Selain dengan Melly, Opick
juga berduet bersama Wafiq Azizah, remaja berprestasi sebagai qoriah cilik
internasional terbaik dalam lagu "Yaa Rasul". Ada pula kolaborasi Opick
13Setiawan Rabe dan Abdul Rohim, “Opick Tombo Ati, Semoga Laguku Menginspirasi”,
Bestari, I, 3, September, 2007, hlm. 20-21. 14 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Opick”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Opick, 27_Mei_2008, hlm. 1.
7
dengan grup nasyid Pandawa Lima dalam lagu "Teranglah Hati”,15 dan pada
2007, Opick sudah meluncurkan album ketiga berjudul “Ya Rahman”.16
Nuansa religius yang disenandungkan begitu mengena, sehingga
mampu menggetarkan hati para pendengar. Secara emosional, penikmat lagu
Opick bagai terhanyut dalam suasana haru biru, bahagia, bahkan khusyuk saat
mendengarkan senandung-senandung ruhani yang dilantunkannya.
Berdasarkan uraian fakta di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti
sebuah refleksi seorang pencipta lagu yang dengan kesadaran penuh ingin
menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap bait lagu dalam bentuk skripsi
dengan judul:
HUBUNGAN MENDENGARKAN LAGU-LAGU KARYA OPICK
BERNAPAS ISLAMI TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN REMAJA
PERUMNAS PUCANG ANOM TIMUR II MRANGGEN DEMAK.
B. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas pemahaman serta menghindari adanya kekeliruan
memahami maksud dari judul skripsi ini, maka perlu dijelaskan beberapa
istilah yang dipandang penting. Adapun istilah-istilah tersebut antara lain:
1. Mendengarkan
Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera
pendengar. 17 Sedangkan mendengarkan, mendapat imbuhan me(n)-kan
berfungsi untuk membuat kata kerja aktif transitif (kata kerja yang
memerlukan objek). 18 Adapun objeknya adalah lagu-lagu karya Opick
bernapas Islami.
15Ibid. 16Setiawan Rabe dan Abdul Rohim, Op. cit., hlm. 21. 17Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004),
Cet. XII, hlm. 28-29. 18Ade Nurdin, d.k.k., Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia, (Bandung: C.V. Pustaka Setia,
2000), Cet. I, hlm. 42.
8
2. Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Lagu sebagai salah satu jenis wacana. Lagu merupakan wacana lisan
bila dilihat dari media yang digunakan, tetapi lagu termasuk wacana tertulis
bila dilihat berdasarkan teks lagunya. Wacana lagu dapat dikategorikan
sebagai wacana puisi dilihat dari segi genre sastra dan termasuk wacana
rekreatif.19
Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan,
kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik)
untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan (mengandung irama).20
Pedoman umum mengenai lagu-lagu bernapas Islami adalah bahwa
lagu atau nyanyian wajib bersih dari segala unsur kemaksiatan atau
kemungkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il) atau sarana
(asy-ya`), misalnya disertai minum khamr, penampakan aurat, ikhtilath
(campur-baur pria dan wanita), atau syairnya bertentangan dengan syara’,
misalnya mengajak pacaran dan mendukung pergaulan bebas.21
Lagu bernapas Islami bertujuan membantu umat manusia dalam
mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT serta penyembahan kepada
Allah dengan segenap akal dan jiwa. Fokus utamanya tetap Allah.22
Sedangkan Opick memiliki nama asli Aunur Rofik Lil Firdaus
sebagai seorang intelektual muda muslim penuh talenta menciptakan dan
membawakan lagu yang mengusung intisari al-Qur`an dan sunnah
Rasulullah saw.
19 Agnes Adhami, “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” Kla Project Analisis
Wacana Lagu Ditinjau dari Segi Internal dan Eksternal, dalam Sumarlam (Ed.), Analisis Wacana, (Bandung: Pakar Karya, 2004), hlm. 42.
20Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”, Loc. cit. 21 Tim Konsultasi Fiqih-03, “Seputar Menyanyi dan Musik”,
http://sobatmuda.multiply.com/journal/item/260/Seputar_Menyanyi_Dan_Musik, 16_Juni_2008, hlm. 1.
22 Tim Perkantas, Loc. cit.
9
Lagu-lagu karya Opick bernapas Islami yang dimaksud adalah lagu-
lagu karya Opick yang di dalamnya terkandung nilai-nilai ajaran Islam
berupa aqidah, ibadah, dan akhlak.
3. Sikap Keberagamaan
Sikap yaitu kesiapan mental seseorang untuk bertindak secara
tertentu terhadap hal-hal tertentu,23 kondisi batin sebelum orang berbuat.
Sikap bisa positif dan bisa negatif, sikap positif, tingkah laku
cenderung mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu.
Sedangkan sikap negatif, tingkah laku cenderung menjauhi, menghindari,
membenci, dan tidak menyukai objek-objek tertentu.24
Keberagamaan memiliki akar kata beragama, yang mendapat konfiks
ke- dan -an, berarti menganut atau memeluk agama.
Pengertian agama (berasal dari al-dĭn), menurut Quraish Shihab
sebagaimana yang dikutip oleh Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam,
bahwa agama adalah ketetapan illahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya
untuk menjadi pedoman hidup manusia.25
Keberagamaan atau religiusitas menurut Islam adalah melaksanakan
ajaran agama atau ber-Islam secara menyeluruh, seperti dalam firman Allah
SWT:
الذين آمنوا ادخلوا في السلم كآفة، وال تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم يآأيها نمبي ود٢٠٨: ﴿البقرة. ع﴾
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”26
23Achmad Mubarok, Sunnatullah dalam Jiwa Manusia, Sebuah Pendekatan Psikologi
Islam, (Jakarta: The International Institute of Islamic Thought/IIIT, 2003), Cet. I, hlm. 133. 24Ibid. 25 Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam
Perspektif Psikologi Islam, (Yogyakarta: Menara Kudus Yogyakarta, 2002), Cet. I, hlm. 70. 26Hasbi Ashshiddiqi, d.k.k., Al-Qur`an dan Terjemahnya, Depag RI, (Jakarta: Listakwarta
Putra, 2003), hlm. 50.
10
Sikap keberagamaan yang dimaksud adalah bagaimana kondisi batin
atau kecenderungan seseorang dalam beragama dan memegang norma dan
kaidah yang sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
4. Remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak
Remaja yaitu mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak
yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan
tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman
baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami, dalam
bidang fisik-biologis maupun psikis atau kejiwaan. 27 Ditinjau dari segi
perkembangan biologis, yang dimaksud remaja ialah mereka yang berusia
12 sampai dengan 21 tahun.28 Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan
remaja adalah mereka yang berusia 12 sampai 21 tahun yang tinggal di
Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
C. Perumusan Masalah
Fokus masalah yang hendak peneliti kaji dalam skripsi ini adalah
adakah hubungan mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas Pucang Anom Timur II
Mranggen Demak?
D. Kajian Pustaka
Penelitian tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam lagu atau tembang
yang berhubungan dengan sikap keberagamaan ini bukanlah yang pertama kali.
Namun telah ada beberapa penelitian lain yang meneliti. Penulis akan
menggunakannya sebagai landasan teoritis dan perbandingan dalam mengupas
berbagai masalah dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut.
Pertama, skripsi Mufidah (3101471) yang berjudul “Pengaruh Lagu-
Lagu Islami Karya Ma’ruf Islamuddin terhadap Kecerdasan Spiritual Anak di
27Hasan Basri, Op. cit., hlm. 4. 28Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet.
V, hlm. 64.
11
TPQ al-Wahdah Purwoyoso Ngaliyan”, menyimpulkan adanya pengaruh
positif lagu-lagu karya Ma’ruf Islamuddin terhadap kecerdasan spiritual anak.
Kedua, skripsi Siti Asrofiyah (3199077) yang berjudul “Intensitas
Pemakaian Jilbab dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Keberagamaan Siswi
MTs Darussalam Sumowono”, menyimpulkan bahwa semakin intensif
pemakaian jilbab pada para siswi, maka semakin baik perilaku keberagamaan
siswi MTs “Darussalam” Sumowono.
Sedangkan peneliti membahas hubungan mendengarkan lagu-lagu
karya Opick bernapas Islami terhadap sikap keberagamaan remaja Perumnas
Pucang Anom Timur II Mranggen Demak. Penelitian ini lebih menekankan
pada sikap keberagamaan remaja yang berhubungan dengan mendengarkan
lagu-lagu Islami karya Opick.
1
ANGKET DAN INSTRUMEN PENELITIAN
A. Angket
Metode angket atau kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Adapun responden dalam
penelitian ini adalah remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
Metode ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tentang frekuensi
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami dan sikap keberagamaan
remaja Perumnas Pucang Anom Timur II Mranggen Demak.
B. Instrumen
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.1
C. Langkah-Langkah Penyusunan Angket
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah angket. Untuk menyusun angket, peneliti mendefinisikan variabel,
menjabarkan variabel ke dalam indikator yang lebih rinci, menyusun butir-butir,
melakukan uji coba, serta menganalisis keandalan, validitas, dan reliabilitas.2
1. Mengidentifikasikan Variabel dan Menjabarkannya ke dalam Sub atau Bagian
Variabel
a. Variabel Bebas (X); Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
1) Mendengarkan adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera
pendengar.3
2) Lagu adalah ragam nada atau suara yang berirama. 4
1Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:
P.T. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 160. 2Ibid., hlm. 171. 3Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
28-29.
2
3) Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
Opick memiliki 3 album lagu religi atau Islami, yaitu:
a) Istighfar (10 lagu) dirilis pada tahun 2005.
b) Semesta Bertasbih (10 lagu) dirilis pada tahun 2006.
c) Ya Rahman (12 lagu) dirilis pada tahun 2007.
Adapun lagu-lagu yang akan dijadikan sampel dalam penelitian
adalah:
a) Astaghfirullah (dari album Istighfar)
b) Alhamdulillah (dari album Istighfar)
c) Ya Robbana (dari album Istighfar)
d) Takdir (dari album Semesta Bertasbih)
e) Semesta Bertasbih (dari album Semesta Bertasbih)
f) Bismillah (dari album Semesta Bertasbih)
g) Assalamu’alaikum (dari album Ya Rohman)
b. Variabel Terikat (Y); Sikap Keberagamaan Remaja
1) Sikap adalah kondisi batin sebelum orang berbuat.
2) Keberagamaan adalah realisasi dari ketaatan dan keterikatan manusia
kepada aturan atau hukum yang tertuang dalam ajaran agama.
3) Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak
(ketergantungan) menuju masa pembentukan tanggung jawab, yaitu
mereka yang berusia antara 12 sampai 21 tahun.
Adapun sikap keberagamaan remaja yang dimaksud dalam penelitian
adalah kesiapan mental remaja atau kondisi batin remaja terhadap perintah
dan larangan agama.
4 Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008, hlm. 1.
3
2. Menjabarkan Variabel ke dalam Indikator yang Lebih Rinci dan
Mendeskripsikannya
a. Variabel Bebas (X); Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
Adapun indikator variabel X adalah:
1) Frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
2) Kesungguhan dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami
a) Konsentrasi saat mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas
Islami
b) Mengetahui lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
c) Mengetahui irama dan notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
d) Memahami makna lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
b. Variabel Terikat (Y); Sikap Keberagamaan Remaja
Adapun indikator variabel Y adalah:
1) Sikap remaja terhadap perintah agama
a) Hablumminallah
(1) Sholat
(2) Puasa
(3) Berdoa5
b) Hablumminannas
(1) Sopan
(2) Toleransi
(3) Kasih sayang
(4) Jujur
2) Sikap remaja terhadap larangan agama
a) Hablumminallah
(1) Syirik (menyekutukan Allah)
(2) Zina (pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan)
5 M. Chabib Thoha, dkk., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1999), Cet. I, hlm. 172.
4
(3) Narkoba (narkotika dan obat-obat berbahaya)
b) Hablumminannas
(1) Kasar
(2) Egois
(3) Zalim (semena-mena)
(4) Dusta (bohong)6
3. Menyusun Butir-Butir
Kisi-kisi instrumen adalah rangkuman rancangan penyusunan butir-
butir instrumen sesuai dengan setiap variabel yang diukur. Adapun kisi-kisi
instrumen angketnya adalah sebagai berikut.7
No. Variabel Subvariabel Indikator Jumlah Butir
Nomor Butir
1 Variabel Bebas (x) Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
a. Aspek frekuensi mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
b. Aspek kesungguhan dalam mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
1) Konsentrasi saat
mendengarkan lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
2) Mengetahui lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
3) Mengetahui irama dan notasi lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
4) Memahami makna lirik lagu-lagu karya Opick bernapas Islami
4 1 2 3 3
1, 2, 3, 4 5
6, 7
8, 9, 10
11, 12, 13
6 Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 83. 7Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: P.T.
Bumi Aksara, 2006), Cet. I, hlm. 170.
5
2 Variabel Terikat (Y) Sikap Keberagamaan Remaja
a. Aspek sikap remaja terhadap perintah agama
b. Aspek sikap
remaja terhadap larangan agama
1) Hablumminallah a) Sholat b) Puasa c) Berdoa
2) Hablumminannas a) Sopan b) Toleransi c) Kasih sayang d) Jujur
1) Hablumminallah a) Syirik b) Zina c) Narkoba
2) Hablumminannas a) Kasar b) Egois c) Zalim d) Dusta
3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3
1, 2, 3 4, 5
6, 7, 8
9, 10, 11 12, 13 14, 15 16, 17
18, 19
20, 21, 22 23
24, 25 26, 27 28, 29
30, 31, 32 JUMLAH 45
Referensi:
1. Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Problematika Remaja dan Solusinya,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
2. Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,
Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 1996.
3. M. Chabib Thoha, dkk., (eds.), Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1999, Cet. I.
4. Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,
Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006, Cet. I.
5. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,
2004.
6. Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia, “Lagu”,
http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu, 27_Mei_2008.
1
ANGKET
Nama :............................................
Usia :............................................
A. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan cermat!
b. Pilihlah alternatif jawaban a, b, c, d, atau e, dengan memberi tanda silang (x) pada
jawaban yang Anda anggap paling tepat!
c. Kejujuran Anda dalam menjawab pertanyaan dan pernyataan sangat berharga bagi
peneliti.
d. Jawaban Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai raport.
e. Peneliti menjamin kerahasiaan jawaban Anda.
B. Daftar Pertanyaan dan Pernyataan
1. Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
a. Aspek Frekuensi Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
1) Apakah Anda sering mendengarkan lagu-lagu karya Opick?
a. Sering sekali c. Jarang e. Tidak pernah
b. Sering d. Jarang sekali
2) Apakah setiap hari Anda mendengarkan lagu-lagu karya Opick?
a. Sering sekali c. Jarang e. Tidak pernah
b. Sering d. Jarang sekali
3) Dalam waktu satu minggu, berapa kali Anda mendengarkan lagu-lagu karya
Opick?
a. 6-7 kali c. 2-3 kali e. Tidak pernah
b. 4-5 kali d. 1 kali
4) Apakah di waktu senggang Anda juga mendengarkan lagu-lagu karya Opick?
a. Sering sekali c. Jarang e. Tidak pernah
b. Sering d. Jarang sekali
2
b. Aspek Kesungguhan dalam Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas
Islami
Konsentrasi Saat Mendengarkan Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
5) Setiap lagu-lagu karya Opick diperdengarkan, saya mendengarkannya dengan
sungguh-sungguh.
a. Sering sekali c. Jarang e. Tidak pernah
b. Sering d. Jarang sekali
Mengetahui Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
6) Apakah Anda mengetahui lirik lagu karya Opick?
a. Sangat tahu c. Ragu-ragu e. Sangat tidak tahu
b. Tahu d. Tidak tahu
7) Apakah Anda mengetahui setiap lirik lagu karya Opick yang menjadi hit?
a. Seluruhnya c. Sebagian e. Tidak ada
b. Sebagian besar d. Sebagian kecil
Mengetahui Irama dan Notasi Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
8) Apakah Anda mengetahui tentang seni musik?
a. Sangat tahu c. Ragu-ragu e. Sangat tidak tahu
b. Tahu d. Tidak tahu
9) Apakah Anda memahami irama dan notasi lagu?
a. Sangat paham c. Ragu-ragu e. Sangat tidak paham
b. Paham d. Tidak paham
10) Apakah Anda mengetahui irama dan notasi lagu-lagu karya Opick?
a. Sangat tahu c. Ragu-ragu e. Sangat tidak tahu
b. Tahu d. Tidak tahu
Memahami Makna Lirik Lagu-Lagu Karya Opick Bernapas Islami
11) Apakah Anda memahami lirik-lirik yang terkandung dalam lagu-lagu karya
Opick?
a. Sangat paham c. Ragu-ragu e. Sangat idak paham
b. Paham d. Tidak paham
12) Dengan memahami lirik-lirik lagu karya Opick bisa menambah ketakwaan saya
kepada Allah?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak tahu
3
13) Menurut para ahli agama, mendengarkan lagu haram hukumnya, tetapi ada yang
membolehkan dengan syarat lagu tersebut tidak menyebabkan maksiat.
Bagaimana pendapat Anda?
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
2. Sikap Keberagamaan Remaja
a. Aspek Sikap Remaja terhadap Perintah Agama
Hablumminallah: Sholat, Puasa, dan Berdoa
Sholat
1) Saya selalu berusaha melaksanakan sholat tepat pada waktunya.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
2) Meskipun sedang sakit, saya selalu melaksanakan sholat.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
3) Saya “TIDAK” pernah meninggalkan sholat lima waktu semenjak saya baligh
sampai sekarang, kecuali saya sedang berhalangan (bagi perempuan).
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Puasa
4) Saya selalu berpuasa pada bulan Ramadhan, kecuali bila saya sedang
berhalangan.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
5) Apabila saya tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, saya aka mengganti di hari
lain.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Berdoa
6) Saya selalu berdoa setelah melakukan sholat.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
4
7) Saya berdoa “HANYA” ketika saya ditimpa musibah.
a. Sangat idak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
8) Saya selalu memulai segala aktivitas dengan berdoa.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Hablumminannas: Sopan, Toleransi, Kasih Sayang, dan Jujur
Sopan
9) Ketika saya berjalan di depan orang yang sedang duduk, saya selalu
mengucapkan kata permisi.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
10) Saya tidak pernah memotong pembicaraan orang lain yang sedang berbicara.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
11) Saya tidak pernah mengucapkan kata-kata yang tidak sopan di hadapan orang
tua, seperti “idih, ih, ssst”, dan sejenisnya.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Toleransi
12) Saya selalu mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan
pribadi.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
13) Ketika ada orang yang sedang sakit sedangkan saya sedang menonton televisi
atau mendengar radio, maka saya akan mengecilkan suaranya.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Kasih Sayang
14) Saya selalu memaafkan orang yang menyakiti saya.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
5
15) Ketika ada pengemis atau pengamen di jalanan dan sedang meminta kepada saya,
saya selalu memberi uang kepada mereka.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu d. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Jujur
16) Saya selalu berusaha untuk “TIDAK” berbuat curang, meskipun orang lain tidak
mengetahuinya.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
17) Saya tidak pernah mencontek ketika ujian.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
b. Aspek Sikap Remaja terhadap Larangan Agama
Hablumminallah: Syirik, Zina, dan Narkoba
Syirik
18) Saya meminta bantuan “DUKUN” untuk memeroleh kelulusan ketika ujian.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
19) Saya selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Zina
20) “BERPACARAN” itu boleh-boleh saja asalkan tidak melanggar norma-norma
yang berlaku, baik di masyarakat maupun agama.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
21) Orang “berpacaran” diperbolehkan berhubungan layaknya suami-isteri.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
22) Bagaimana sikap Anda terhadap seseorang yang “hamil di luar nikah” atau
MBA (Married by Accident)?
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
6
Narkoba
23) Ketika saya sedang depresi, saya memakai sabu-sabu, narkotika, ganja, morfin,
atau sejenisnya untuk menenangkan jiwa saya.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
Hablumminannas: Kasar, Egois, Zalim, dan Dusta
Kasar
24) Saya tidak pernah berbuat kasar kepada siapa saja, baik perkataan maupun
perbuatan.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat tidak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
25) Mengumpat merupakan salah satu contoh perbuatan kasar.
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu e. Sangat idak setuju
b. Setuju d. Tidak setuju
Egois
26) Saya selalu menganggap bahwa pendapat pendapat saya paling benar.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
27) Dalam mengerjakan tugas kelompok, saya lebih suka mengerjakannya sendiri
dari pada bekerja bersama-sama.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
Zalim
28) Ketika guru sedang mengajar, saya asyik bercanda dengan teman.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
29) Saya tidak akan berhenti berbuat iseng kepada teman sebelum ia menangis.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
7
Dusta
30) Setiap kali melakukan kesalahan, saya berbohong kepada orang tua karena takut
dimarahi.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
31) Dalam mencari teman, saya bergaya layaknya orang kaya agar mendapatkan
banyak teman dan dianggap anak “GAUL”.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju
32) Setiap kali terlambat masuk kelas, saya selalu mencari alasan agar tidak
dimarahi oleh guru.
a. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu e. Sangat setuju
b. Tidak setuju d. Setuju