hubungan persepsi dan sikap siswa kelas ii b pada … · yogyakarta pada semester gasal tahun...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II B PADA MATA
PELAJARAN PKN DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Arifin
NIM : 131134049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II B PADA MATA
PELAJARAN PKN DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II B PADA MATA
PELAJARAN PKN DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahakan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan kelancaran.
2. Orang tuaku, Bapak Supri dan Ibu Suratmini Dimaya.
3. Kakakku Imawati Ardhani.
4. Sahabatku dari semester satu Archangela Gemma Galgani dan Anselmus
Krisayoga Pratama.
5. Teman PPL 2016 di SD N Terbansari 1 Cornelius Ardhi, Shinta Tan Lung,
Yustina Wijayanti, Archangela Gemma Galgani dan Anselmus Krisayoga
Pratama.
6. PGSD Universitas Sanata Dharma sebagai tempat menuntut ilmu.
7. SD Kanisius Temanggung.
8. dan SMP Kanisius Temanggung.
dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan tugas akhir yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan.
(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
Bagaimanapun hidup sulit kelihatannya, selalu ada sesuatu yang dapat Anda
lakukan dan berhasil padanya.
(Stephen Hawking)
Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang
ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.
(Albert Einstein)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, keculai yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Januari 2017
Peneliti
Arifin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Arifin
Nomor Mahasiswa : 131134049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
“HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II B PADA MATA
PELAJARAN PKN DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA”.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, menggolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media untuk keperluan
akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Januari 2017
Yang menyatakan,
Arifin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas II B Pada Mata Pelajaran PKn Di
SD N Terbansari 1 Yogyakarta.
Arifin
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan terhadap persepsi siswa
yang cukup dimana persepsi tersebut dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
persepsi siswa kelas II terhadap model pembelajarn Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SDN Terbansari 1
Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa
dan sikap siswa kelas IIB pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1
Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian factorial design. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IIB SDN Terbansari 1 Yogyakarta yaitu sebanyak 23 siswa
Sampel penelitian ini terdiri dari 23 siswa kelas IIB sebagai kelompok siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : terdapat hubungan antara persepsi
siswa dan sikap siswa kelas IIB pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut
ditunjukkan dengan harga Sig (2-tailed) sebesar 0,001 (p < 0,05); Pearson
correlation= 0,458”. Termasuk hubungan korelasi yang sedang karena 0,458”
berada pada rentang 0,40-0,559.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The Perception’s correlations and Attitude of Second Gradde on Civics Education
and Citizenship in SDN Terbansari 1 Yogyakarta.
Arifin
University Of Sanata Dharma
2017
The background of this study was writer’s concern over the enough of students
perceptions. The perceptions can influence students behaviour towards Civics
Education and Citizenship. The objective of this study was to find out about the
perception’s correlation of second grade students towards Reflective Pedagogical
Paradigm (Paradigma Pedagogi Reflektif) Learning Method with Attitude On
Civics Education and Citizenship in SD N Terbansari 1 Yogyakarta in first
semester of academic year 2016/2017.
The objective of this study was to find out about the correlation between
perception and attitude of second grade students toward Civics in SD N
Terbansari 1 Yogyakarta in odd semester academic year 2016/2017. This study
applied a research design called as factorial design. Population of this study were
all of the second grade students in SD N Terbansari 1 Yogyakarta and the sample
of the research was 23 students taken from the population and later will be known
as student’s group.
The result of this study showed that there was correlation between perception
and attitude of second grade students toward Civics. It could be shown with the
number or sig (2-tailed) of 0,001 (p<0,05); Pearson correlation = 0,458. It is
included as the rage from 0,400 to 0,599
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan karunia-nya yang
begitu melimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II B PADA MATA
PELAJARAN PKN DI SD N TERBANSARI 1 YOGYAKARTA”. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan program studi PGSD Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa penulian skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak, karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan semangat, arahan dan sumbangan pikiran yang peneliti
butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan semangat, arahan dan sumbangan pikiran yang peneliti
butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan ilmu kepada peneliti.
7. Pas Hartin, S.Pd. ibu kepala SD N Terbansari 1 yang telah memberikan
izin kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian.
8. Armawati Wara Widiani, S.Sn. guru kelas II B di SD N Terbansari 1 yang
telah memberikan bimbingan, waktu dan bantuan kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Bapak, Ibu guru serta karyawan SD N Terbansari 1 yang telah menerima
kehadiran peneliti dengan ramah dan terbuka.
10. Siswa-siswi kelas II B SD N Terbansari 1 tahun ajaran 2016/2017 yang
telah bersedia mengisi instrumen penelitian.
11. Orang tua tercinta Bapak Supri dan Ibu Suratmini Dimaya yang telah
mendukung, mendoakan, serta meberikan semangat untuk penyelesiaian
skripsi ini.
12. Kakakku Imawati Ardhani yang telah memberikan dukungan dan
semangat.
13. Sahabat dekatku yang selalu mendengarkan keluh kesah dan memberikan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. SD Kanisius Temanggung yang membantu peneliti untuk menyelesikan
skripsi ini.
15. SMP Kanisius Temanggung yang membantu peneliti untuk menyelesikan
skripsi ini.
16. Teman-teman PGSD angkatan 2013, yang selalu menemani, memberikan
dukungan dalam penyelesaiaan skripsi ini.
17. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kritik, saran yang membangun akan peneliti terima dengan senang
hati. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. vi
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Batasan Penelitian ......................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
1.6 Definisi Operasional ...................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 10
2.1.1 Persepsi ................................................................................................. 10
2.1.2 Sikap ..................................................................................................... 14
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif .............................................................. 20
2.1.4 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ........................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.5 Cinta Lingkungan ................................................................................. 26
2.2 Penelitian- Penelitian yang Relevan ............................................................ 27
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 31
2.4 Hipotestis Penelitian .................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 33
3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 33
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................... 35
3.4 Variabel Penelitian ...................................................................................... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 39
3.7 Teknik Pengujian Instrumen........................................................................ 52
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 71
4.1 Hasil Inplementasi Penelitian ...................................................................... 71
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................ 72
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 94
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN... 111
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 111
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 112
5.3 Saran .......................................................................................................... 112
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jadwal Penelitian...................................................................................... 34
Tabel 2 Instrumen Yang Digunakan ..................................................................... 38
Tabel 3 Kisi-Kisi Dan Indikator Persepsi Dan Sikap............................................ 40
Tabel 4 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa ...................................... 43
Tabel 5 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa .......................................... 47
Tabel 6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa ........................................... 50
Tabel 7 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa ............................................... 52
Tabel 8 Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................. 55
Tabel 9 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa ........................................................... 57
Tabel 10 Validasi Setiap Indikator Persepsi ......................................................... 59
Tabel 11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Terhadap PKn ..................................... 59
Tabel 12 Validasi Setiap Indikator Sikap.............................................................. 61
Tabel 13 Tabel Kualifikasi Koefisien Reliabilitas ................................................ 61
Tabel 14 Tabel Relibilitas Persepsi Siswa ............................................................ 62
Tabel 15 Tabel Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn ............. 62
Tabel 16 Koefisien Korelasi.................................................................................. 65
Tabel 17 Pedoman Wawancara Siswa .................................................................. 68
Tabel 18 Pedoman Wawancara Guru .................................................................... 69
Tabel 19 Uji Normalitas Persepsi ......................................................................... 74
Tabel 20 Uji Normalitas Sikap .............................................................................. 76
Tabel 21 Hasil Uji Homogenitas Pretest Terhadap Persepsi Siswa ...................... 78
Tabel 22 Hasil Uji Homogenitas Sikap ................................................................. 79
Tabel 23 Uji Lineritas ........................................................................................... 80
Tabel 24 Uji Korelasi ............................................................................................ 82
Tabel 25 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model .................................... 84
Tabel 26 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kelompok Sikap .......................... 86
Tabel 27 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa ........................... 89
Tabel 28 Persentase Uji Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Persepsi Siswa ....... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 29 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa ............................... 92
Tabel 30 Persentase Uji Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Sikap Siswa ........... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Pola Pelaksanaan PPR Suparno (2015) ................................................ 24
Gambar 2 Literatur Dari Penelitian Sebelumnya .................................................. 30
Gambar 3 hubungan dari variabel independen, variabel dipenden, variabel
moderator .............................................................................................................. 37
Gambar 4 Rumus Uji Reliabilitas ......................................................................... 55
Gambar 5 Rumus Persentase Kenaikan Skor Pretest Ke Posttest ......................... 67
Gambar 6 Rumus Persentase Kenaikan Skor Pretest Ke Posttest Persepsi .......... 90
Gambar 7 Rumus persentase kenaikan skor pretest ke posttest sikap .................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Scatterplot Hasil Uji Linearitas .............................................................. 80
Grafik 2 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest ........................................ 85
Grafik 3 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest Sikap .............................. 88
Grafik 4 Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Persepsi Siswa ............................... 91
Grafik 5 Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap ............................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ........................................................................ 119
Lampiran 2 Rubrik Penilaian .............................................................................. 123
Lampiran 3 Expert Judgement ............................................................................ 124
Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa........................................... 126
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa ............................. 128
Lampiran 6 Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa ............................................... 129
Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa ................................. 131
Lampiran 8 Silabus ............................................................................................. 132
Lampiran 9 RPP .................................................................................................. 137
Lampiran 10 Nilai Pretest Persepsi Siswa .......................................................... 167
Lampiran 11 Nilai Posttest Persepsi Siswa ......................................................... 169
Lampiran 12 Nilai Pretest Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ..................... 171
Lampiran 13 Nilai Posttest Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn ................... 172
Lampiran 14 Uji Normalitas Persepsi Siswa dan Sikap Siswa ........................... 173
Lampiran 15 Uji Homogenitas Persepsi Siswa ................................................... 174
Lampiran 16 Uji Homogenitas Sikap Siswa ....................................................... 175
Lampiran 17 Uji Linearitas ................................................................................. 176
Lampiran 18 Uji Hipotesis Korelatif (Hubungan) .............................................. 178
Lampiran 19 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran ..... 179
Lampiran 20 Uji Perbedaan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn .................. 180
Lampiran 21 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa .................. 181
Lampiran 22 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa ...................... 182
Lampiran 23 Transkirp Wawancara Siswa ......................................................... 183
Lampiran 24 Transkirp Wawancara Guru........................................................... 185
Lampiran 25 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ................................................. 188
Lampiran 26 Surat Izin Penelitian....................................................................... 190
Lampiran 27 Surat Izin Telah Melakukan Penelitian ......................................... 191
Lampiran 28 CURRUCULUM VITAE ................................................................ 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi oprasioanal.
1.1 Latar Belakang Masalah
Hal yang terpenting dalam suatu Negara adalah pendidikan, hal ini seperti
yang tercantum pada Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (pasal 1) merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah
merupakam tempat yang disediakan pemerintah dalam menangani masalah
pendidikan di Indonesia bertujuan mengembangkan ketrampilan peserta didik,
tidak hanya itu tetapi juga aspek kognitif yang dikembangkan agar memiliki
kemampuan kognitif yang baik. Tanpa disadari dalam dunia pendidikan juga
muncul persoalan atau masalah. Permasalahan yang awal muncul adalah
kemampuan individu untuk menerima rangsangan dari luar sehingga dapat
mengerti keadaan lingkungan sekitar.
Kemampuan dari individu untuk menerima stimulus atau rangsangan dari luar
yang kemudian diorganisasikan, diinterpresentasi, seghingga dapat mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keadaan lingkungan sekitarnya kemampuan ini disebut dengan persepsi.
Kemampuan menerima rangsangan ini dapat dirasakan melalui metode
pembelajaran dapat membantu siswa dalam belajar. Untuk memberikan
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inovatif. Model
pembelajaran adalah suatu acuan kepada suatu pendekatan pembelajaran termasuk
tujuannya, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaanya. Model
pembelajaran inovatif contohnya model scientific, Problem Basic Leraning,
Paradigma Pedagogi Reflektif, dll
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan adalah PKn. Pendidikan
Kewarganegaraan berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan
diri pribadi siswa sebagai warga negara pancasila yang mahir dalam hubungan
sosial. PKn lebih banyak belajar tentang pengalaman nilai dan moral. Dalam
pendidikan di SD PKn merupakan mata pelajaran pokok dalam KTSP 2006. Dari
segi subsitansi, PKn memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian sebagai
warga negara yang baik. Siswa diharapkan memiliki persepsi yang baik terhadap
mata pelajaran PKn. PKn bertujuan sebagai pegangan hidup setiap warga negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara. Sehingga pelajaran PKn
dapat berlangsung optimal. Diharapkan persepsi yang baik dalam pembelajaran
supaya hasilnya baik. Selain itu sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn menjadi
baik. Sehingga siswa dapat menerima dan mampu mengimplementasi
pembelajaran baik.
Salah satu contoh model pembelajaran adalah PPR (Paradigma Pedagogi
Reflektif) yaitu merupakan sebuah pedagogi atau pola pikir yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengembangkan pribadi siswa yang memiliki rasa kemanusiaan dan membantu
kebutuhan pendidikan yang utuh dan menyeluruh. PPR (Paradigma Pedagogi
Reflektif), diharapkan dapat membantu siswa, bukan hanya menjadi lebih cerdas
dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi pribadi yang peka
pada kebaikan, dan peka pada kebutuhan orang lain. Dalam membantu siswa
untuk mengembangkan pribadi siswa dan memiliki rasa kemanusiaan yang utuh
maka dalam PPR merumuskan tujuan dalam tiga unsur 3C yaitu competence,
conscience dan compassion. Competence: berarti siswa sudah mampu menguasai
pengetahuan atau ketrampilan sesuai dengan bidangnya. Maka dalam pengetahuan
atau kognitif siswa dapat menguasai materi dan dapat menjelaskan materi tersebut
dengan baik. Selain itu ada ranah afektif dan psikomotorik yang harus
dikembangkan. Misalnya siswa mempelajari tentang cinta lingkungan dapat
mengerti apa itu mencintai lingkungan, siswa tersebut juga dapat mencintai
lingkungan sekolah misalnya dengan cara menjaga membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan kelas dll. Conscience: berarti siswa
memiliki hati nurani yaitu dapat membedakan baik dan tidak baik. Siswa yang
memiliki hati nurani yang baik dapat mengerti dan memahami untuk memilih hal-
hal positif dari materi yang telah dipelajari. Compassion: berarti siswa memiliki
kepedulian dengan sesama. Dengan kata lain compassion adalah siswa dapat peka
akan kebutuhan orang lain serta berbuat sesuatu berkaitan dengan bidangnya demi
kemajuan orang lain. Persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif diangap ideal apabila persepsi tentang materi, media, dan
sarana pelajaran dalam pembelajaran PKn itu positif, persepsi tentang langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn itu positif, persepsi tentang interaksi
dalam pembelajaran PKn itu positif. Hal ini membuat pembelajran dengan
mengunakan model pembelajaran PPR tidak hanya di level kognitif saja. Untuk
itu diperlukan sebuah evaluasi.
Bentuk evaluasi perasaan tehadap perasaan mendukung (favorable) atau tidak
mendukung (unfarvorable), yang bereaksi dengan cara-cara tertentu yaitu
komponen kognitif (pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan) yang
saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu
objek disebut sebagai sikap. Sikap ini perlu dimasukan kedalam seluruh mata
pelajaran yang diajarkan di SD. Mata pelajaran yang terdapat di SD adalah PKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Agama dan muatan lokal.
Sikap siswa terhadap model pembelajaran PKn diangap ideal apabila sikap
sebelum mengikuti pelajaran itu positif, sikap saat mengikuti pelajaran itu positif,
sikap setelah mengikuti pelajaran itu positif.
Tetapi dalam proses pembelajaran PKn di SD lebih banyak mengunakan
metode ceramah dan banyaknya materi yang harus dihafalkan siswa merasa
terlalu berat. Pembelajaran PKn kebanyakan menggunakan ceramah dimana
dalam ceramah ini mengarah pada kognitif siswa hanya melalui satu arah yaitu
dari guru ke siswa saja. Sehingga dengan demikian siswa memiliki persepsi yang
cukup pada pembelajaran. Hal ini juga memberikan pengaruh pada sikap siswa
yang cukup pada mata pelajaran PKn.
Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan di SD N Terbansari 1 pada
tanggal 10 September 2016, permasalahan pada persepsi yang dialami adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
ketika guru menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana guru lebih
mendominasi pembelajaran dengan ceramah sedangkan siswa hanya duduk dan
mendengarkan. Hal ini diperkuat dengan hasil kuesioner persepsi siswa bahwa
persepsi siswa cukup terhadap model pembelajaran guru. Hasil ini terlihat dari
rata-rata skor persepsi pada indikator menyerap dan mengerti yang didapat oleh
siswa adalah 71. Hal itu menjadikan siswa mempunyai persepsi cukup tentang
materi, media, dan sarana pembelajaran terhadap mata pelajaran PKn, persepsi
cukup tentang langkah-langkah pembelajaran terhadap mata pelajaran PKn, dan
persepsi cukup tentang interaksi terhadap mata pelajaran PKn. Permasalahan yang
berikutnya adalah sikap siswa cukup terhadap mata pelajaran PKn. Hal ini terlihat
dari rata-rata skor sikap pada kognitif, afektif dan konatif yang didapat oleh siswa
adalah 57. Siswa memiliki sikap yang cukup sebelum mengikuti pelajaran PKn,
sikap yang cukup saat mengikuti pelajaran PKn, dan sikap yang cukup setelah
pelajaran PKn.
Peneliti tertarik untuk mengunakan model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif. Pembelajaran ini mengembangkan sikap yang positif tentang mata
pelajaran PKn. Mengembangkan sikap siswa haruslah diberikan pengalaman dan
memfasilitasi agar siswa dapat merefleksikan pengalaman tersebut. Pengalaman
ini diberikan agar siswa menemukan sendiri sikap yang positif terhadap mata
pelajaran PKn. Kemudian guru memberikan refleksi agar siswa memahami sikap
yang positif dalam pelajaran PKn. Setelah itu siswa diberikan aksi agar sikap yang
dilakukan dapat terlihat. Pemahaman akan sikap tentang PKn itu selanjutnya
diberikan evalusi. Diharapkan dengan engunakan model pembelajaran Paradigma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pedagogi Reflektif siswa memiliki persepsi yang baik terhadap model
pembelajaran tersebut sehingga juga meningkatkan sikap yang positif terhadap
mata pelajaran PKn.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas peneliti ingin
membuat penelitian tentang hubungan persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn pada Standar Kompetensi 2. Menampilkan sikap cinta lingkungan.
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam, seperti dunia
tumbuhan dan dunia hewan 2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam.
Peneliti menganggap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
sangatlah fleksibel karena mudah diterapkan dalam kurikulum manapun.
Kurikulum yang peneliti gunakan adalah kurikulum KTSP 2006.
1.2 Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada hubungan persepsi terhadap pembelajaran dan
sikap siswa kelas II pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta.
Dalam hal ini hubungan yang dimaksud adalah mengenai adanya hubungan
persepsi siswa dengan sikap siswa dengan mengunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif. Pelajaran PKn kelas II semester 1 dibatasi pada
Standar Kompetensi : Cinta Lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dituliskan di atas maka, rumusan masalah
dituliskan sebagai berikut:
1.3.1 Apakah ada hubungan persepsi siswa terhadap pembelajaran dan sikap
siswa kelas II pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1
Yogyakarta?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Mendeskripsikan hubungan antara persepsi siswa terhadap
pembelajaran dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn, baik yang
mengunakan model pembelajaran konvensional maupun PPR.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Praktis
1.5.1.1 Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang
penggunaan model pembelajaran PPR dalam melakukan proses
pembelajaran di dalam kelas
1.5.1.2 Bagi Siswa
Dapat memperoleh pengalaman dalam mempelajari KD.
Memberikan contoh cinta lingkungan melalui model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.5.1.3 Bagi Guru
Dapat menambah wawasan dan inspirasi guru tentang model
pembelajaran PKn yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk
dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa dikembangkan.
1.5.1.4 Bagi Kepala Sekolah
Dapat menambah bahan bacaan penelitian yang dapat
dijadikan sebagai inspirasi dalam mengajarkan mata pelajaran
PKn dengan menggunakan metode pembelajaran PPR
1.5.2 Manfaat Teoritis
Penelitian ini merupakan sarana untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam proses pembelajaran
yang dirancang dan disesuaikan dengan karakter siswa serta kondisi
sekolah. Referensi untuk penelitian selanjutnya dan sumbangan untuk
dunia pendidikan.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Persepsi terhadap pembelajaran PKn
Persepsi terhadap pembelajaran PKn adalah kemampuan dari individu
untuk menerima pelajaran PKn yang kemudian diinterpresikan
seghingga individu dapat berinteraksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.2 Sikap pada mata pelajaran PKn
Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap mata
pelajaran PKn dengan cara-cara tertentu. Dengan komponen kognitif
(pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan).
1.6.3 Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah pedagogi atau
pola pikir yang dapat mengembangkan pribadi siswa yang memiliki
rasa kemanusiaan dan membantu kebutuhan pendidikan yang utuh dan
menyeluruh.
1.6.4 PKn
PKn adalah suatu wahana bagi peserta didik untuk cerdas, terampil,
berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia yang
berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofi bangsa sehingga
mampu memahami dan menyikapi dinamika persoalan kebangsaan
yang terus berkembang, serta menumbuhkan jiwa kemandirian dan
rasa cinta pada tanah air.
1.6.5 Cinta Lingkungan
Lingkungan adalah pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa kepada
manusia seperti sungai, gunung, lautan, pohon, hewan dan lainya yang
harus dijaga dan dipelihara. Lingkungan yang kotor akan merugikan
manusia karena dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II merupakan landasan teori ini, berisi kajian pustaka serta teori-teori
yang relevan dari hasil penelitian sebelumnya dan dirumuskan dalam kerangka
berfikir dan hipotestis berupa dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Persepsi
2.1.1.1 Pengertian Persepsi
Menurut Walgito (2003: 45) persepsi adalah stimulus mengenai
individu yang kemudian diorganisasikan, diinterpersepsikan, sehinga
individu menyadari tentang apa yang di indranya. Dengan adanya persepsi
individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan
yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang
bersangkutan. Sedangkan menurut Winkel (1991: 153) persepsi
merupakan kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara
dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik
khas pada masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan
dalam suatu reaksi rangsangan-rangsangan yang ada.
Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokan,
menfokuskan kemudian diinterprasikan (Sarwono, 2009: 86). Persepsi
berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari luar yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
masuk kedalam otak. Dalam proses berfikir yang akhirnya terwujud dalam
sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang disebut dengan persepsi.
Sebelum terjadi persepsi pada manusia,diperlukan sebuah stimulus yang
harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat
bantunya untuk memahami lingkungannya.
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas peneliti menemukan
bahwa Persepsi terhadap pembelajaran PKn adalah kemampuan dari
individu untuk menerima pelajaran PKn yang kemudian diinterpresikan
seghingga individu dapat berinteraksi. Sehinga siswa dapat menyerap dan
memahami pembelajaran PKn.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi ada dua yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Dalam persepsi apa yang ada dalam diri individu akan mempengaruhi
persepsi individu tersebut, hal itu yang disebut dalam faktor internal.
b. Faktor Eksternal
Selain dari faktor internal masih ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi dari persepsi yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal terdiri
dari faktor stimulus dan faktor ligkungan. Dalam mengadakan persepsi
maka faktor internal atau dari individu berinteraksi dengan faktor eksternal
yaitu faktor stimulus dan faktor lingkungan Walgito (2003: 46-47). Faktor
stimulus (rangsangan) dapat dipersepsi maka stimulus harus cukup kuat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yaitu stimulus haru sudah dapat menimbulkan kesadaran. Jika persepsi
kurang jelas akan berpengaruh akan berpengaruh pada ketepatan arti.
Mengenai keadaan individu yang dapat mempengaruhi dari hasil
persepsi datang dari dua sumber yaitu behubungan dengan segi
kejasmanian , dan yang berhubungan dengan segi psikologis. Bila dari segi
kejasmanian tergangu maka akan berpengaruh dalam persepsi seseorang.
Dari segi psikologis yaitu mengenai pengalaman, perasaan, kemampuan
berfikir, motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan
persepsi.
Lingkungan atau situasi khususnya dapat melatar belakangi
stimulus juga dapat berpengaruh dalam persepsi, terlebih lagi jika objek
persepsi adalah manusia. Objek dan lingkungan yang melatar belakangi
objek merupaka kebulatan atau kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
objek yang sama dengan situasi sosial yang berbeda, dapat menghasilkan
persepsi yang berbeda Walgito (2003: 47).
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ada dua yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
2.1.1.3 Indikator Persepsi
Menurut Walgito (2003) persepsi memiliki indikator-indikator
sebagai berikut:
a. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu. Rangsang
atau objek tersebut diserap atau diterima oleh panca indra, baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pengecap secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau
penerimaan oleh alat-alat indra tersebut akan mendapatkan gambaran,
tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal
maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak
terkumpul gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama
maupun yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut
tergantung dari jelas tidaknya rangsang, normalitas alat indra dan
waktu, baru saja atau sudah lama.
b. Pengertian atau pemahaman setelah terjadi gambaran-gambaran atau
kesan-kesan di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir,
digolong-golongkan (diklasifikasi), dibandingkan, diinterpretasi,
sehingga terbentuk pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya
pengertian atau pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian
yang terbentuk 13 tergantung juga pada gambaran -gambaran lama
yang telah dimiliki individu sebelumnya (disebut apersepsi).
c. Penilaian atau evaluasi Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman,
terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan
pengertian atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan
kriteria atau norma yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian
individu berbeda -beda meskipun objeknya sama. Oleh karena itu
persepsi bersifat individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Hamka (2002: 101-106), indikator persepsi ada dua macam yaitu:
a. Menyerap, yaitu stimulus yang berbeda di luar individu diserap
melalui indra, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi
proses analisis, diklasifikasi, dan diorganisir dengan pengalaman-
pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya.
b. Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari klasifikasi
dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis
berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian dan pemahaman
tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda setiap individu.
Berdasarkan indikator yang telah dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa peneliti menggunakan indikator persepsi untuk
kuesioner penilitian menurut Hamka (2002: 101-106) dimana indikator
persepsi ada dua macam yaitu menyerap dan mengerti.
2.1.2 Sikap
2.1.2.1 Pengertian Sikap
Sikap manusia memiliki definisi dan pengertian memiliki puluhan
pengertian, pada umumnya dapat dimasukan ke dalam tiga kerangka
pemikiran pemikiran pertama, menurut Berkowits dalam buku Azwar
(2007) sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap
orang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfarvorable)
pada objek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pemikiran kedua menurut Goldon Allport dalam Azwar (2007)
sikap adalah suatu kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dalam
suatu pemikiran tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan
potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu
dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya respon.
Pemikiran ketiga menurut Secord dan Backman tahun 1964 dalam
Azwar (2007) sikap adalah gabungan dari komponen-komponen kognitif
(pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling
berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu
objek.
Dari ketiga pengertian dan definisi ketiga ahli di atas sikap adalah
kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap mata pelajaran PKn dengan
cara-cara tertentu. Sehingga siswa dapat memiliki sikap yang positif
maupun sikap yang negatif. Yang mencakup komponen kognitif
(pemikiran), afektif (perasaan), dan konaktif (tindakan).
2.1.2.2 Struktur Sikap
Menurut Azwar (2007) struktur sikap dapat terdiri dari tiga yaitu
komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan
komponen konatif (conative). Komponen kognitif berupa apa yang
dipercayai subjek pemilik sikap. Komponen kognitif berisi kepercayaan
seseorang mengenai objek sikap. Kepercayan datang dari apa yang telah
kita lihat apa yang telah kita temui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat
itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat dan gagasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
suatu objek. Tentu saja kepercayaan sebagai kognitif tidak selalu akurat.
Kadang-kadang kepercayaan itu terbentuk karena tidak adanya informasi
yang tepat terhadap suatu objek yang dihadapi.
Kompenen afektif adalah menyangkut masalah emosional subjektif
seseorang terhadap sesuatu objek sikap. Pada umumnya, reaksi emosional
yang merupakan komponen afektif ini banyak ditentukan oleh
kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai objek termaksud.
Komponen konagtif atau komponen perilaku dalam sikap menunjukan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dnegan objek sikap yang dihadapinya.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa
komponen dari sikap adalah kognitif (cognitive), komponen afektif
(affective), dan komponen konatif (conative).
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Sikap
Azwar (2003) mengemukakan faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain
yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan
dan lembaga agama, serta faktor emosi dari dalam diri individu.
a. Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap namun
pengalaman pribadi tersebut harus melalui kesan yang kuat. Karena
itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman
akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting, pada umumnya, individu
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan
sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain
dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dan untuk
berafiliasi dengan orang yang dianggap penting tersebut.
c. Pengaruh kebudayaan memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap kita. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita
terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya karena kebudayaan pulalah yang memberi corak
pengalaman individu-individu yang menjadi keompok masyarakat
asuhannya.
d. Media massa, dalam penyampaian informasi dalam media massa
membawa pesan-pesan yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan
kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan
sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat,
akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga
terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama memiliki pengaruh dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang
tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat
keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f. Pengaruh faktor emosional, tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh
situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Terkadang
suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi,
yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau penglihatan
bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan
sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang,
akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan
bertahan lama.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor
yang mempengaruhi sikap siswa pada mata pejaran PKn adalah
pengalaman pribadi dalam mengikuti mata pejaran PKn, pengaruh orang
lain dalam mengikuti mata pejaran PKn, pengaruh kebudayaan dalam
mengikuti mata pejaran PKn, guru dalam melaksanakan pejaran PKn mata
pejaran PKn, dan faktor emosional dalam mengikuti mata pejaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.1.2.4 Indikator Sikap
Walgito (2003) menyebutkan bahwa memiliki tiga indikator yang
penting. Berikut ini adalah indikator dalam membentuk sikap siswa:
a. Indikator Kognitif
Kognitif adalah komponen sikap dalam membentuk sikap dalam
pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana orang mempersepsikan terhadap objek.
b. Indikator Afektif
Afektif adalah komponen dalam membentuk sikap yang berhubungan
dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
c. Indikator Konatif
Indikator Konatif adalah komponen dalam membentuk sikap yang
berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak
terhadap objek sikap.
Berdasarkan indikator yang telah dipaparkan di atas dapat
disimpulkan bahwa peneliti menggunakan indikator sikap untuk kuesioner
penilitian menurut Walgito (2003) dimana indikator sikap ada tiga macam
yaitu kognitif, afektif, dan konatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif
2.1.3.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma pedagogi reflektif (PPR) adalah suatu paradigma
pendidikan yang sudah sejak lama dilakukan dalam pendidikan Jesuit,
yaitu sejak tahun 1586. Praktik pendidikan yang sudah lama itu selalu
diperbaharui dan sekarang ini dipraktekan di seluruh dunia. Menurut
Subagyo (2010:23-24) PPR merupakan sebuah pola pikir dalam
menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa sepenuhnya, sehingga
membawa mereka melaksanakan perbuatan-perbuatan. Tujuannya
menuntut pembentukan pribadi manusia secara penuh dan lebih
mendalam, yaitu suatu proses pembentukan yang menuntut keungulan,
untuk mencapai terwujudnya semua bakat dan kemampuannya, yang
meliputi bidang intelektual, akademik, dan yang lain. PPR menurut
Subagyo (2008: 39) pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam
menumbuhkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani/ kemanusiaan
(pedagogi reflektif = pendidikan kristiani/ kemanusiaan). Pola pikirnya:
dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai
kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar
merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan
pertanyaan aksi agar siswa niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut.
Sedangkan menurut Suparno (2015: 6) PPR adalah suatu pedagogi
untuk membantu kebutuhan pendidikan yang utuh dan menyeluruh. PPR
diharapkan dapat membantu perkembangan siswa, bukan hanya cerdas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi pribadi yang
peka pada kebaikan, dan peka pada kebutuhan orang lain. Dari beberapa
pendapat para ahli tersebut PPR merupakan sebuah pedagogi atau pola
pikir yang dapat mengembangkan pribadi siswa yang memiliki rasa
kemanusiaan dan membantu kebutuhan pendidikan yang utuh dan
menyeluruh.
Dalam membantu siswa untuk mengembangkan pribadi siswa dan
memiliki rasa kemanusiaan yang utuh maka dalam PPR merumuskan
tujuan dalam tiga unsur 3C yaitu competence, conscience dan compassion.
Competence: berarti siswa sudah mampu menguasai pengetahuan/
ketrampilan sesuai dengan bidangnya. Maka dalam pengetahuan atau
kognitif siswa dapat menguasai materi dan dapat menjelaskan materi
tersebut dengan baik. Selain itu ada ranah afektif dan psikomotorik yang
harus dikembangkan. Misalnya siswa mempelajari tentang cinta
lingkungan dapat mengerti apa itu mencintai lingkungan, siswa tersebut
juga dapat mencintai lingkungan sekolah misalnya dengan cara menjaga
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan kelas dll.
Conscience: berarti siswa memiliki hati nurani yaitu dapat
membedakan baik dan tidak baik. Siswa yang memiliki hati nurani yang
baik dapat mengerti dan memahami untuk memilih hal-hal positif dari
materi yang telah dipelajari. Compassion: berarti siswa memiliki
kepedulian dengan sesama. Dengan kata lain compassion adalah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dapat peka akan kebutuhan orang lain serta berbuat sesuatu berkaitan
dengan bidangnya demi kemajuan orang lain.
2.1.2.2 Pola Pelaksanaan PPR
Unsur utama dalam pola pelaksanaan PPR ada tiga yaitu
pengalaman, refleksi, dan aksi. Ketiga unsur utama tersebut dibantu oleh
unsur sebelum pelajaran yaitu melihat konteks, dan dibantu oleh unsur
setelah pelajaran dengan evaluasi. (Tim Redaksi Kanisius: 2008:21). Maka
dapat pola pelaksanaan PPR mencakup (1) konteks, (2) pengalaman,(3)
refleksi, (4) aksi, (5) evaluasi.
Konteks dapat menumbuhkan pendidikan antara lain sebagai
berikut. Pertama tentang nilai- nilai yang harus dikembangkan oleh guru
(fasilitator) perlu menyemangati agar siswa memiliki nilai: persaudaraan,
cinta lingkungan tanggung jawab, kerja keras dan nilai- nilai lain semacam
itu. Kedua contoh-contoh penghayatan mengenai nilai- nilai yang
diperjuangkan, misalnya seorang guru. Kalau itu ada maka siswa akan
cenderung melihat, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan lingkungan.
Ketiga hubungan akrab, saling percaya, agar terjadi hubungan yang baik
Antara guru dan siswa. Subagyo (2008: 41)
Pengalaman menurut Suparno (2015: 28) adalah suatu kejadian
yang sungguh terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, yang dapat menyentuh
pikiran, hati kehendak, perasaan atau perasaan siswa. Pengalaman
merupakan proses yang penting dalam PPR. Tanpa pengalaman maka
siswa tidak dapat mendalami bahan dan memetik makna yang mendalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dari pelajaran. Guru tidak hanya memberikan ceramah tetapi dapat
melibatkan siswa dalam mencari pengetahuan agar siswa dapat
pengalaman dalam belajar.
Refleksi menurut Suparno (2015: 33) adalah siswa dibantu untuk
menggali pengalaman mereka sedalam- dalamnya dan seluas-luasnya, dan
mengambil makna bagi hidup pribadi, hidup bersama, dan hidup
kemasyarakatan. Refleksi merupakan hal yang sangat penting untuk
tahapan berikutnya dalam PPR untuk menentukan aksi.
Aksi menurut Suparno (2015: 37) merupakan tindakan entah masih
batin atau sudah tindakan psikomotorik, yang dilakukan siswa setelah
mereka merefleksikan pengalaman belajar. Siswa dengan melakukan aksi
akan terdorong untuk melakukan yang berguna bagi dirinya. Secara nyata
aksi dapat berupa dua hal yaitu: sikap diri yang berupa lebih baik dan
tindakan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan orang lain.
Evaluasi menurut Suparno (2015: 40) yang dimaksutkan untuk
melihat secara keseluruhan proses PPR itu terjadi sudah berkembang.
Dalam proses ini perlu dilakukan apakah proses pengalaman, refleksi, dan
aksi memang berjalan dengan baik dan mengembangkan pribadi siswa
menjadi kompeten di bidang pengetahuan (competence), suara hati
(conscience), dan kepekaan pada kebutuhan orang lain (compassion) atau
3C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
EVALUASI
COMPETENCE
CONSCIENCE
COMPASSION
PENGALA-
MAN
KONTEKS
REFLEKSI AKSI
Berikut ini adalah pola pelaksanaan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif:
Gambar 1 Pola Pelaksanaan PPR Suparno (2015)
2.1.3.3 Kelebihan dari PPR
Kelebihan PPR menurut Subagyo (2008: 57) ada tiga yaitu murah
meriah, dapat digunakan disegala kurikulum, dan cepat kelihatan hasilnya.
a. Murah meriah yang dimaksud adalah saat implementasi PPR
diintegrasikan dengan bidang studi yang diajarkan.
b. Dapat digunakan di segala kurikulum artinya PPR dapat diterapkan
pada semua kurikulum termasuk KTSP 2006 dan kurikulum 2013.
c. Cepat terlihat hasilnya adalah saat sekolah menerapkan PPR dalam
jangka waktu satu tahun guru dan siswa sudah terlihat akrab satu sama
lain, saling membantu dalam belajar, dan mau menghargai satu dengan
yang lain. Sehingga memudahkan guru dalam pengelolaan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan penjelasan mengenai kelebihan Paradigma Pedagogi
Reflektif peneliti menyimpulkan bahwa kelebihan dari Paradigma
Pedagogi Reflektif adalah murah meriah, dapat digunakan di segala
kurikulum, dan cepat terlihat hasilnya.
2.1.4 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Setiap warga Negara dituntut untuk dapat berguna dan bermakna
bagi Negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan
dan perubahan masa depanya. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (iptek) yang berdasarkan nilai-nilai
keagamaan, nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan, dan nilai-nilai budaya
bangsa. Nilai-nilai tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup
setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan
bernegara Kaelan (2007: 3).
Menurut Aryani, dan Susatim (2010: 116) PKn dimaknai sebagai
wahana untuk membentuk warga negara cerdas, trampil, berkarakter, yang
setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD
1945. PKn dapat membantu mengembangkan kualitas peserta didik dan
mengembangkan sikap peserta didik sebagai warga negara untuk
mencintai tanah air Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Kaelan (2007: 3) PKn yaitu bahasan yang meliputi
hubungan antar warga negara dan negara, serta pendidikan pendahulu bela
negara yang semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofi
bangsa. Sedangkan menurut Syarbani (2014: 3) PKn bertujuan untuk
memperluas wawasan peserta didik memperoleh wawasan kebangsaan
yang luas, sehingga mampu memahami dan menyikapi dinamika persoalan
kebangsaan yang terus berkembang, serta menumbuhkan jiwa kemandirian
dan rasa cinta pada tanah air
Berdasarkan untain di atas PKn adalah suatu wahana bagi peserta
didik untuk cerdas, terampil, berkarakter, yang setia kepada bangsa dan
negara Indonesia yang berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofi
bangsa sehingga mampu memahami dan menyikapi dinamika persoalan
kebangsaan yang terus berkembang, serta menumbuhkan jiwa kemandirian
dan rasa cinta pada tanah air.
2.1.5 Cinta Lingkungan
Lingkungan menurut Sajari dan Suharto (2008: 52) adalah pemberian dari
Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya. Sedangkan menurut Lili
(2008: 64) Tuhan Yang Maha Esa menciptakan lingkungan alam, sungai,
gunung, lautan, pohon, hewan dan lainya. Semua harus dipelihara. Kita tidak
boleh merusaknya. Lingkungan harus kita lestarikan. Pentingnya menjaga
lingkungan sangat dibutuhkan agar lingkungan tidak kotor dan menyebabkan
penyakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dari pengertian di atas lingkungan adalah pemberian dari Tuhan Yang
Maha Esa kepada manusia seperti sungai, gunung, lautan, pohon, hewan dan
lainnya yang harus dijaga dan dipelihara. Lingkungan yang kotor akan
merugikan manusia karena dapat menyebabkan timbulnnya penyakit.
2.2 Penelitian- Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti mejadikan penelitian-penelitian lain yang
sudah pernah dilakaukan untuk memperkuat argument peneliti dalam penelitian
ini.
2.2.1 Penelitian- Penelitian Tentang Persepsi
Triatmaja (2015) Hubungan Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media
Pembelajran Dan Partisipasi Siswa Di Kelas Dengan Prestasi Belajar Siswa.
Jenis penelitian yang digunakan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan)
tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa tentang pengunaan
media pembelajaran di kelas dengan prestasi belajar (r hitung= 0,086; p=
0,515); 2) tidak ada hubungan positif dan signifikan partisipasi siswa dengan
prestasi belajar siswa (r hitung= 0,057; p= 0,666)
2.2.2 Penelitian- penelitian tentang Sikap
Rinandanto (2015) melakukan penelitian tentang Sikap siswa Terhadap
Perilaku Hidup Bersih Di SDN Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk sikap siswa terhadap perilaku hidup
bersih di SDN Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman.Jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitiannya
adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu: kelas IV
dan V.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu angket. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) Uji
reliabilitas; (2) Uji uji validitas; (3) Uji asumsi yaitu uji normalitas data dan uji
linear; (4) Uji regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap
siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD N Balangan 1 Kecamatan
Minggir Kabipaten Sleman berada pada kategori “sangat kurang aktif” yaitu
sebesar 12,96% (7 siswa), “kurang aktif sebesar 12,96% ( 7 siswa), “cukup
aktif” sebesar 33,33% (18 siswa), “aktif” sebesar 40,74% (22 siswa), dan
“sangat aktif sebesar 0% ( 0 siswa). Persamaan dengan penelitian ini adalah
sama-sama mengukur variabel tentang Sikap Siswa.
2.2.3 Penelitian- penelitian tentang Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Atmaja (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif(PPR) dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Siswa akan
Nilai Demokrasi Di SD Kanisius Wirobrajan. Meneliti tentang kesadran akan
nilai demokrasi mengunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
V SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang
digunakan quaisi-siswatal tipe nonequivalent control group desain. Pada
kelompok kontrol mendapat peningkatan 2,45% dengan signifikasi 0,084 yang
berarti tidak ada peningkatan berarti. Pada kelompok eksperimen mendapat
peningkatan sebesar 3,53 dengan signifikasi 0,005 yang artinya ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
peningkatan signifikan. Jadi, pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi.
Penelitian kedua dilakukan oleh Saputri(2014) Pengaruh Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif(PPR) dalam Mata Pelajaran PKn
Terhadap Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Di SD Kanisius Sengkan.
Meneliti tentang kesadran akan nilai globalisasi mengunakan pendekatan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di V SD Kanisius Wirobrajan Tahun
Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan quaisi-experimental tipe
nonequivalent control group desain. Pada penelitian ini menunjukan ada
pengaruh pengunaan metode pembelajaran PPR terhadap kesadaran siswa akan
nilai globalisasi yang ditunjukan dengan sig2.tailed sebesar 0,023 (atau <
0,05). Kesadaran siswa yang mengunakan PPR lebih besar dibandingkan
model konvensional yang ditunjukan dengan selisih rata-rata sebesar 0,53. Dari
permasalahan dan penelitian di atas Paradigma Pedagogi Reflektif mempunyai
pengaruh pada kesadaran siswa akan nilai globalisasi dan nilai demokrasi. Pada
penelitian ini apakah terdapat hubungan persepsi dan sikap siswa yang
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif sebagai
variabel moderator. Sehingga persepsi dan sikap siswa menjadi baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 2 Literatur Dari Penelitian Sebelumnya
Berdasrkan gambar 2 literatur dari penelitian sebelumnya, peneliti tertarik
meneliti penelitian baru dengan judul Hubungan Persepsi Siswa Dan Sikap Siswa
Kelas II Pada Mata Pelajaran PKn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta.
Hubungan Persepsi Siswa
Tentang Penggunaan Media
Pembelajran Dan Partisipasi
Siswa Di Kelas Dengan
Prestasi Belajar Siswa
Triatmaja(2015)
Persepsi
siswa
Hubungan persepsi
dan sikap siswa
kelas II pada mata
pelajaran PKn
Pengaruh Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi
Reflektif(PPR) dalam Mata
Pelajaran PKn Terhadap
Kesadaran Siswa akan Nilai
Demokrasi Di SD Kanisius
Wirobrajan Atmaja(2014)
Pengaruh Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi
Reflektif(PPR) dalam Mata
Pelajaran PKn Terhadap
Kesadaran Siswa Akan Nilai
Globalisasi Di SD Kanisius
Sengkan Saputri(2014),
PPR
Sikap
Sikap siswa Terhadap Perilaku
Hidup Bersih Di SDN Balangan
1 Kecamatan Minggir
Kabupaten Sleman.Rinandanto
(2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.3 Kerangka Berfikir
Persepsi adalah diterimanya rangsang dari luar untuk interprestasikan
sehingga siswa dapat berinteraksi dan sikap adalah kesiapan siswa bereaksi pada
suatu objek dengan cara-cara tertentu siswa terhadap pembelajaran PKn. Yang
memperngaruhi persepsi dan sikap salah satunya model pembelajaran. Model
pembelajaran PPR adalah pembelajaran yang sangat cocok untuk meningkatkan
persepsi dan sikap siswa terutama dalam pembelajaran PKn. Hal ini sesuai dengan
standar kompetensi yang dipilih oleh peneliti yaitu standar kompetensi : Cinta
lingkungan . Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam,
seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan 2.2 Melaksanakan pemeliharaan
lingkungan alam. Apabila model pembelajaran PPR ini diterapkan di SDN
Terbansari 1 Yogyakarta maka akan mempengaruhi persespsi dan sikap siswa
khususnya dalam mata pelajaran PKn.
Persepsi dan sikap ini sangat penting untuk ditingkatkan sedini mungkin
tentunya agar siswa menjadi lebih berprestasi. Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) membantu siswa meningkatkan prestasi siswa melalui pengalaman yang
dilanjutkan lewat refleksi kemudian diaplikasikan melalui aksi. Dalam
pembelajaran PPR ini siswa diajarkan untuk terampil dalam berproses dan pada
akhirnya akan melakukan aksi. Persepsi dan sikap siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) diharapkan dapat mengalami perubahan setelah guru
menggunakan model pembelajar Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.4 Hipotestis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relefan, dan kerangka berfikir
maka peneliti mengemukan hipotestis penelitian yaitu:
2.4.1 Ada hubugan persepsi terhadap pembelajaran PKn dan sikap siswa
kelas II pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini. Pembahasan pada metode penelitian ini adalah jenis
penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif. Bentuk penelitian ini
adalah Factorial Design. Menurut Sugiono (2012: 113) factorial design adalah
penelitian yang memperhatikan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan (varibel independen) terhadap hasil (variabel
dependen).
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait hubungan
persepsi siswa tentang model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD N Terbansari 1.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian ini berisi tempat penelitian, subjek penelitian, dan waktu
penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Terbansari 1 pada semester
ganjil tahun pelajaran 2016/2017. SD N Terbansari 1 terletak di Jl. Prof.
Dr. Sardjito, Terban GK V/117 Yogyakarta.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIB SD N Terbansari 1
Yogyakarta.
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 – Januari 2017.
Adapun jadwal penelitian ini dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des Jan
1 Penyusunan
proposal
2 Penyusunan
instruen
3 Uji coba
instrumen
4 Mengurus
perizinan
5 Pengumpuan
data
6 Pengolahan
data
7 Penyusunan
laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
8 Ujian
Skripsi
9 Revisi
Skripsi
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2014: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD N
Terbansari 1 Yogyakarta.
Menurut Sugiyono (2014 :117) sampel adalah bagian dari populasi
tertentu. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas II B SD N Terbansari 1.
Siswa ini berjumlah 23 siswa dengan 10 putra dan 13 putri. Pada penelitian ini
dilakukan langsung oleh peneliti dalam mengajarkan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 61) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel Independen menurut Sugiyono (2014: 61) disebut juga
stimulus, prediktor, antetecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut juga
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul
variabel dipenden (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif.
3.4.2 Variabel Dipenden (Variabel Terikat)
Variabel Dipenden menurut Sugiyono (2014: 61) disebut juga
output, skriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dipenden dalam
penelitian ini adalah persepsi siswa.
3.4.3 Variabel Moderator
Variabel Moderator menurut Sugiyono (2014: 62) adalah varibel
mempengaruhi (memperkuat dan melemahkan) hubungan antara varibel
independen dan dependen. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Brikut adalah hubungan dari variabel independen, variabel
dipenden dan moderator:
Variabel Independen Variabel Dipenden
Variabel Moderator
Gambar 3 hubungan dari variabel independen, variabel dipenden, variabel
moderator
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Menurut Sugiyono (2014: 199) Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Cara
pertama adalah menyebar kuesioner ke sekolah yang tidak digunakan untuk
penelitian. SD yang digunakan adalah SD Muhammadiyah Pepe Bantul, SD
Karitas Ngaglik, SD 2 Sedayu, SD Sambikerep, SD Jetis Bantul dan SD N
Plaosan 1. Kuesioner yang disebarkan di kelas II. Kemudian diuji validasi dan
reliabilitasnya.
Setelah peneliti meguji validasi dan reliabilitas. Peneliti menggunakan satu
kelas yang digunakan untuk penelitian. Kelas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kelas IIB SD N Terbansari 1. Siswa diberikan pretest diberikan
Persepsi siswa Sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn
Paradigma Pedagogi
Reflektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sebelum diberikan perlakuan atau treatment kemudian dan posttest diberikan
setelah diberikan perlakuan treatment. hasil pretest dianalisis dengan uji
normalitas data, uji statistik. Kemudian, pada pertemuan terakhir diberikan
posttest. Setelah itu peneliti meneliti tentang hubungan persepsi siswa terhadap
meodel pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap siswa.
Berikut ini adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 2 Instrumen Yang Digunakan
No Intrumen Data yang
diperoleh
Pengukuran
data
Instrumen yang
digunakan
1.
Persepsi siswa terhadap
meodel pembelajaran
Paradigma Pedagogi
Reflektif.
Skor pretest Pretest
3, 4, 5, 6, 7, 10,
11, 15, 18, 20,
21, 23, 26, 28,
31, 32, 34, 35,
36, 37, 38
Skor posttest Posttest
3, 4, 5, 6, 7, 10,
11, 15, 18, 20,
21, 23, 26, 28,
31, 32, 34, 35,
36, 37, 38
2 Sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn.
Skor pretest Pretest 8, 10, 11, 12, 14,
18, 30, 31
Skor posttest Posttest 8, 10, 11, 12, 14,
18, 30, 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2014.148), insrumen adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Untuk memudahkan
penyusunan instrumen, maka diperlukan “matrik pengembangan instrumen”
atau “kisi-kisi instrumen”. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner tentang persepsi siswa akan pembelajaran PKn dan kuesioner
tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
Menurut Sugiyono (2014: 199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pernyataan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif terdapat 3 indikator yaitu no 1, 2, dan 3, dan
kuesioner tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn terdapat 3 indikator
yaitu no 4, 5, dan 6. Indiaktor tentang persepsi siswa diambil dari Hamka
(2002), sedangkan indikator tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn
terdapat 3 diambil dari Walgito (2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berikut adalah tabel kisi-kisi dan indikator persepsi siswa dan sikap siswa
terhadap mata pelajaran PKn:
Tabel 3 Kisi-Kisi Dan Indikator Persepsi Dan Sikap
No Kisi-kisi
Indikator berdasarkan one
grup discussion
Indikator Ahli
1
Persepsi siswa
Persepsi tentang materi,
media, dan sarana
pelajaran dalam
pembelajaran PKn.
Menyerap
Mengerti
2
Persepsi tentang langkah-
langkah pelajaran dalam
pembelajaran PKn.
Menyerap
Mengerti
3
Persepsi tentang interaksi
dalam pembelajaran PKn.
Menyerap
Mengerti
4
Sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn.
Sikap sebelum mengikuti
pelajaran.
Kognitif
Afektif
Konatif
5
Sikap saat mengikuti
pelajaran.
Kognitif
Afektif
Konatif
6
Sikap setelah mengikuti
pelajaran.
Kognitif
Afektif
Konatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dari Keenam indikator (persepsi siswa dan sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn) kemudian dirinci kedalam beberapa pernyataan atau
diskriptor yang disusun oleh peneliti dan peneliti lain yang melakukan
penitian payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Deskriptor
diambil dari buku-buku PKn kelas II dengan materi Cinta Lingkungan.
Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan kedalam 66 deskriptor.
Deskriptor ini terdiri dari pernyataan farvorable dan unfarforable.
Kuesioner ini disusun menggunakan skala Likert. Menurut
Sugiyono (2014: 134) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.
Menurut Walgito (2003) dalam menciptakan alat ukur mengunakan
pertanyaan-pertanyaan, dengan menggunakan lima alternatif jawaban atau
tanggapan atas pernyataan-pernyataan tersebut. Subjek yang diteliti
disuruh memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang disediakan.
Lima alternatif jawaban yang dikemukakan oleh Likert adalah, Sangat
Setuju (Strongly Aprove), Setuju (Aprove), Tidak Mempunyai Pendapat
(Unecided), Tidak Setuju (Disapprove), Sangat Tidak Setuju (Strongly
Disapprove)
Pernyataan farvorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 5
- Setuju (S) : Skor 4
- Tidak Mempunyai Pendapat : Skor 3
- Tidak Setuju (TS) : Skor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
- Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 1
Pernyataan unfarvorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 1
- Setuju (S) : Skor 2
- Tidak Mempunyai Pendapat : Skor 3
- Tidak Setuju (TS) : Skor 4
- Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 5
Kemudian skala Likert ini di modifikasi. Peneliti membuat empat skor
dalam tiap-tiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk
menghindari jawaban dari responden memilih jawaban netral atau memilih
skor 3. Jadi kuesioner yang digunaan adalah kuesioner berstruktur atau
tertutup. Menurut Farchan (2007) kuesioner berstruktur adalah kuesioner
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban
untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Cara megisi kuesioner ini yaitu
responden hanya perlu memeberikan tanda centang (√) pada kolom sesuai
dengan pilihannya.
Pernyataan farvorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 5
- Setuju (S) : Skor 4
- Tidak Setuju (TS) : Skor 2
- Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 1
Pernyataan unfarvorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
- Setuju (S) : Skor 2
- Tidak Setuju (TS) : Skor 4
- Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 5
Berdasarkan group discussion peneliti menggunakan tiga indikator
persepsi yaitu: persepsi tentang materi, media, dan sarana pelajaran
terhadap pembelajarn PKn, persepsi tentang langkah-langkah pelajaran
terhadap pembelajaran PKn, dan persepsi tentang interaksi dalam
pembelajaran PKn, tetapi di dalamnya tetap menggunakan indikator
menurut Hamka (2002) yaitu menyerap dan mengerti.
Berikut ini adalah kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan
kepada responden:
Tabel 4 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa
1. Persepsi tentang materi, media, dan sarana pelajaran terhadap mata pelajaran
PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya menerima
penjelasan tentang materi
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
PKn.
Saya mengabaikan
penjelasan tentang materi
yang akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn.
2 Setelah mengamati media Saya tidak mengamati media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang digunakan saya
bertanya jika ada
informasi yang belum
jelas.
yang digunakan dalam mata
pelajaran PKn.
3
Materi dalam mata
pelajaran PKn mudah
dipahami.
Materi dalam mata pelajaran
PKn sukar dipahami.
4
Mengerti
Saya menggunakan media
pembelajaran yang telah
disediakan untuk mencari
informasi yang
dibutuhkan.
Penggunaan media
pembelajaran menghambat
saya untuk mencari
informasi yang dibutuhkan.
5
Media pembelajaran dapat
membuat tugas saya cepat
selesai.
Media pembelajaran
membuat tugas saya selesai
dalam waktu yang lama.
2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran terhadap mata pelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya mendengarkan
tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn.
Saya lupa dengan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn.
2 Saya mampu membuat Saya kesulitan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kesimpulan dari
pembelajaran PKn.
kesimpulan dari
pembelajaran PKn.
3
Saya menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas.
Saya menolak untuk
menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas.
4
Mengerti
Saya mencoba
menemukan manfaat
pembelajaran PKn.
Saya merasa kesulitan
menemukan manfaat
pembelajaran PKn.
5
Saya memiliki rasa
tanggung jawab dalam
melakukan tugas
kelompok.
Saya menolak untuk
melakukan tugas kelompok.
6
Saya bisa menemukan inti
pembelajaran sendiri.
Saya merasa sukar
menemukan inti
pembelajaran.
3. Persepsi tentang interaksi terhadap mata pelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1 Menyerap
Saya dapat
mengembangkan
pengetahuan yang
didapatkan kepada teman.
Saya mengalami hambatan
dalam mengembangkan
pengetahuan yang didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2
Saya menyadari
pentingnya bekerja sama
dalam mencari
pengetahuan.
Saya memilih bekerja sendiri
daripada bekerja sama
dengan teman saat
berdiskusi.
3
Saya dapat membantu
teman dengan cara
mengajarkan tentang
penggunaan media
pembelajaran.
Saya mengajarkan kepada
teman tanpa menggunakan
media pembelajaran.
4
Saya dapat bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan
permasalahan dalam
belajar.
Saya malas bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar.
5
Saya senang dapat
berinteraksi dengan teman
sekelompok.
Saya sungkan berinteraksi
dengan teman sekelompok.
6
Mengerti
Saya dapat membantu
teman yang kesulitan
dalam belajar.
Saya menjauhi teman yang
kesulitan dalam belajar.
7
Saya dapat bekerja
kelompok bersama teman.
Saya mengalami kesulitan
dalam bekerja kelompok
bersama teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
8
Saya ikut terlibat dalam
diskusi saat pembelajaran.
Saya hanya mengikuti
pendapat teman dalam
diskusi saat pembelajaran.
Berdasarkan group discussion peneliti menggunakan tiga indikator
sikap yaitu: sikap sebelum mengikuti pembelajaran, sikap saat mengikuti
pembelajaran, dan sikap setelah mengikuti pembelajaran , tetapi di
dalamnya tetap menggunakan indikator menurut Walgito (2003) yaitu
kognitif, afektif, dan konatif. Berikut ini kisi-kisi pertanyaan kuesioner
sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
Tabel 5 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Pkn
4. Sikap sebelum mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Saya memperhatikan
terhadap mata pelajaran
PKn.
Saya malas memperhatikan
mata pelajaran PKn.
2
Saya segera memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn.
Saya kurang memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn.
3 Afektif
Saya tertarik mengikuti
pelajaran PKn.
Saya malas mengikuti
pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4
Saya rajin masuk sekolah
saat akan belajar PKn.
Saya bolos sekolah saat
akan belajar PKn.
5
Saya senang saat akan
belajar PKn.
Saya tidak senang saat akan
belajar PKn.
6
Konatif
Saya aktif menyiapkan
buku PKn
Saya tidak menyiapkan buku
PKn
7
Saya perlu perisapan
dalam mengikuti
pelajaran PKn.
Saya tidak perlu perisapan
dalam mengikuti pelajaran
PKn.
5. Sikap saat mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Mata Pelajaran PKn
membuat ilmu
pengetahuan saya
berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi kehidupan
saya.
2
Saya mendapatkan
manfaat pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
PKn.
Saya tidak mendapatkan
manfaat pembelajaran yang
akan dipelajari dalam mata
pelajaran PKn.
3 Afektif
Saya bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
Saya kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PKn. PKn.
4
Bagi saya pembelajaran
PKn itu menyenangkan.
Bagi saya pembelajaran PKn
itu sulit.
5 Konatif
Saya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
saat belajar mata pelajaran
PKn.
Saya mendengarkan dengan
tidak sungguh-sungguh saat
belajar mata pelajaran PKn.
6. Sikap setelah mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1 Kognitif
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan dalam
kegiatan sehari-hari.
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan terbatas di
lingkungan rumah.
2
Afektif
Saya memberikan contoh
sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
Saya kesulitan memberikan
contoh sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
3
Saya mengetahui sikap
apa yang ingin saya
kembangkan setelah
mengikuti pembelajaran.
Saya tidak mengetahui sikap
yang ingin dikembangkan
setelah mengikuti
pembelajaran.
4 Konatif Setelah mendapatkan Setelah mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pengetahuan, saya
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
pengetahuan, saya tidak
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5
Saya berperilaku baik
setelah mempelajari
pembelajaran Pkn.
Saya mengalami hambatan
mengembangkan perilaku
setelah mempelajari Pkn.
Langkah selanjutnya adalah dengan uji coba kuesioner Persepsi
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif.
Tabel 6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa
Indikator
grup
discussion
Indiaktor
Ahli
Pernyataan
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyataan
farvorable
Jumlah
pernyataan
unfarvorable
Total
Persepsi
tentang
materi,
media, dan
sarana
pelajaran
dalam
pembelajaran
PKn
Menyerap 1, 2, 3 8, 9, 10,
7 7 14
Mengerti 4, 5, 6, 7
11, 12, 13,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Persepsi
tentang
langkah-
langkah
pelajaran
dalam
pembelajaran
PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
5 5 10
Mengerti 17, 18, 19 22, 23,24
Persepsi
tentang
interaksi
dalam
pembelajaran
PKn
Menyerap 25, 26 30, 31, 32
5 5 10
Mengerti 27, 28, 29 33, 34, 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Langkah selanjutnya adalah dengan uji coba kuesioner sikap
terhadap mata pelajaran PKn.
Tabel 7 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa
Indikator
grup
discussion
Indikator
Ahli
Pernyataan
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyataan
farvorable
Jumlah
pernyataan
unfarvorable
Total
Sikap siswa
sebelum
pembelajaran
Kognitif 1, 2 7, 8
6 6 12 Afektif 3 ,4 9, 10
Konatif 5, 6 11, 12
Sikap siswa
saat
pembelajaran
Kognitif 13, 14 19, 20,
6 6 12 Afektif 15, 16 21,22
Konatif 17, 18 23, 24
Sikap siswa
setelah
pembelajaran
Kognitif 25, 26 31, 32
6 8 14 Afektif 27, 28 33, 34, 35
Konatif 29, 30 36, 37, 38
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas dan
reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji
validitas dan reliabilitas suatu instrumen. Menurut Sugiyono (2014: 173) valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Sedangkan Menurut Sugiyono (2014: 173) reliabel adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama.
Menurut Sugiyono (2014: 174) pada dasarnya ada dua macam instrumen.
Instrumen yang berbentuk test dan instrumen non test. Instrumen test
digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Instrumen nontest digunakan
untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa test jawabannya adalah “salah
atau benar”, sedangkan instrumen sikap adalah “positif atau negatif”.
3.7.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2014:175) validitas dibagi menjadi dua validitas
internal atau rasional dan validitas eksternal atau empiris. Validitas internal
terbagi menjadi dua yaitu validitas konstruk dan validitas isi.
Menurut Sugiyono (2014: 176) penelitian yang mempunyai validasi
internal, bila ada data dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan
instrumen yang digunakan. Validitas internal instrumen yang berupa test harus
memenuhi construck validity (validasi konstrak) dan content validity (validasi
isi). Untuk instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup
memenuhi validitas konstuksi (contruck). Pada penelitian ini peneliti akan
meneliti tentang hubungan persepsi siswa kelas II terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa
terhadap mata pelajaran PKn di SD Terbansari 1 maka, peneliti akan
menggunakan validasi internal yaitu validasi konstrak (constructs validity).
Untuk menguji validasi konstrak (constructs validity) dapat digunakan
pendapat ahli (expert judgement). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tentang aspek-aspek yang diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka
dikonsultasikan dengan ahli Sugiyono (2014:177). Pada penelitian ini yang
digunakan digunakan untuk validasi kuesioner persepsi siswa terhadap metode
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn.
Penentuan validitas kuesioner persepsi siswa terhadap metode Paradigma
Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn dilakukan
melalui expert judgement dengan mengkonsultasikan instrumen pada dosen
pembimbing. Kuesioner disebarkan pada siswa kelas II di enam Sekolah Dasar.
Keenam sekolah dasar itu adalah SD Karitas Ngaglik, SD Muhammadiyah
Pepe Bantul, SD 2 Sedayu, SD Sambikerep, SD N Jetis Bantul, dan SD
Plaosan 1. Jumlah seluruh siswa yang mengisi kuesioner ini adalah 154 siswa.
Target penelitian ini adalah masing-masing indikator minimal satu item yang
valid dan reliabel.
3.7.2 Reliabilitas
Menurut Azwar (2008: 176) reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil
suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang
mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel.
Reliabilitas adalah sejauh mana mana hasil pengukuran dapat dipercaya.
Menurut Sugiyono (2014, 173) reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama. Data yang yang reliabel belum tentu valid. Contohnya meteran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
rxx ≥ α [𝑘
𝑘−1] (1- s
2 + s
2)
Keterangan
MKs = mean kuadrad antara
subjek
Mke = mean kuadrad kelasahan
ri = reliabilitas instrumen
putus ujungnya akan menghasilkan data yang sama (reliabel) tapi tidak selalu
valid. Hal ini disebabkan karena instrumen (meteran) rusak.
Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode Apha
Cronbach’s. Rumusnya adalah Azwar( 2006):
Gambar 4 Rumus Uji Reliabilitas
Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dikategorikan
berdasarkan tabel kriteria koefisien. Menurut Sugiyono (2014: 257)
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai
berikut:
Tabel 8 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 1,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 8 menunjukan interval koefisien reliabilitas yang digunakan
untuk mengetahui reliabilitas kuesioner pada penelitian ini. Pada interval
0,00 – 1,199 menunjukan kualifikasi sangat rendah. Pada interval 0,20 –
0,399 menunjukan kualifikasi rendah. Pada interval 0,40 – 0,599
menunjukan kualifikasi sedang. Pada interval 0,60 – 0,799 menunjukan
kualifikasi Kuat. Pada interval 0,80 – 1,000 menunjukan kualifikasi Sangat
Kuat.
3.7.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. Peneliti
melakukan face validity kepada dosen ahli berupa instrumen yang akan
digunakan.
Uji validitas isi dengan expert judgment yang dilakukan oleh dosen
ahli setelah merumuskan 3 indikator untuk persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (no 1 sampai 3), dan 3
indikator untuk sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn (no 4 sampai 6).
Indikator tersebut harus dikonsultasikan ternyata beberapa harus direvisi
atau diperbaiki lagi. Kemudian peneliti memperbaikinya dan diujikan
kembali kepada dosen ahli.
Pada uji validitas kedua, kami berdiskusi untuk membahas
pernyataan atau diskriptor yang telah diperbaharui. Hasil penelitian sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
di-acc atau disetujui oleh dosen ahli dan peneliti selalu mengikuti saran
yang diutarakan oleh dosen ahli dapat dilihat di tabel 2.
Peneliti melakukan validasi konstruk kepada siswa kelas II di enam
Sekolah Dasar yaitu SD Karitas Ngaglik, SD Muhammadiyah Pepe
Bantul, SD 2 Sedayu, SD Sambikerep, SD N Jetis Bantul, dan SD Plaosan
1 dengan alasan apakah kuesioner cocok dan mudah dipahami dan sesuai
dengan materi yang diajarkan di Sekolah Dasar.
Untuk mempermudah perhitungan validasi isi, peneliti
menggunakan program SPSS 16 dengan uji Pearson Correlatin , dengan
kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga probabilitas dalam
Sig.(2-taled) di bawah 0,05 (p < 0,05). Berdasarkan susunan sebaran item
uji coba kuesioner persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn, maka
didapatkan sebagai berikut:
Tabel 9 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa
No Pernyataan Person Corelation Sig. (2-tailed) Keputusan
1 Item 1 1 Tidak Valid
2 Item 2 -0.034 0.675 Tidak Valid
3 Item 3 0.166’ 0.040 Valid
4 Item 4 0.322’ 0.000 Valid
5 Item 5 0.222 0.006 Valid
6 Item 6 -0.407” 0.000 Valid
7 Item 7 0.182’ 0.024 Valid
8 Item 8 0.031 0.703 Tidak Valid
9 Item 9 0.092 0.255 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
10 Item 10 0.198’ 0.014 Tidak Valid
11 Item 11 0.553” 0.161 Tidak Valid
12 Item 12 0.144 0.161 Tidak Valid
13 Item 13 -0.064 0.431 Tidak Valid
14 Item 14 -0.023 0.780 Tidak Valid
15 Item 15 0.196’ 0.015 Tidak Valid
16 Item 16 -0.073 0.368 Tidak Valid
17 Item 17 0.078 0.339 Tidak Valid
18 Item 18 0.332” 0.000 Valid
19 Item 19 0.088 0.277 Tidak Valid
20 Item 20 0.345” 0.000 Valid
21 Item 21 0.275” 0.001 Valid
22 Item 22 0.100 0.220 Tidak Valid
23 Item 23 0.325” 0.000 Valid
24 Item 24 0.117 0.150 Tidak Valid
25 Item 25 0.005 0.951 Tidak Valid
26 Item 26 0.205’ 0.011 Tidak Valid
27 Item 27 -0.038 0.642 Tidak Valid
28 Item 28 0.167’ 0.039 Tidak Valid
29 Item 29 -0.058 0.479 Tidak Valid
30 Item 30 0.054 0.507 Tidak Valid
31 Item 31 -0.268” 0.001 Valid
32 Item 32 0.168’ 0.038 Valid
33 Item 33 0.069 0.396 Tidak Valid
34 Item 34 0.193’ 0.017 Valid
35 Item 35 0.485” 0.000 Valid
36 Item 36 0.220” 0.006 Valid
37 Item 37 0.498” 0.000 Valid
38 Item 38 0.209” 0.009 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dari tabel 9 diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 21 dari
38 item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk
memenuhi validitas. Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang
mewakili indikator.
Tabel 10 Validasi Setiap Indikator Persepsi
No Indikator Indikator Ahli No Item yang
Valid Jumlah
1
Persepsi tentang materi,
media, dan sarana
pelajaran dalam
pembelajaran PKn.
Menyerap 3 , 10
7
Mengerti 4, 5, 6, 7,11
2
Persepsi tentang langkah-
langkah pelajaran dalam
pembelajaran PKn.
Menyerap 15, 20, 21
5 Mengerti 18, 23
3 Persepsi tentang interaksi
dalam pembelajaran PKn.
Menyerap 26,28, 31,32
9 Mengerti
34, 35,36, 37,
38
Berikut ini adalah tabel uji validitas sikap siswa terhadap PKn:
Tabel 11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Terhadap PKn
No Pernyataan Person
Corelation
Sig. (2-
tailed) Keputusan
1 Item 1 1 Tidak Valid
2 Item 2 0.037 0.651 Tidak Valid
3 Item 3 0.142 0.079 Tidak Valid
4 Item 4 0.131 0.106 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5 Item 5 0.003 0.967 Tidak Valid
6 Item 6 -0.009 0.911 Tidak Valid
7 Item 7 0.148 0.068 Tidak Valid
8 Item 8 0.198’ 0.014 Valid
9 Item 9 0.088 0.279 Tidak Valid
10 Item 10 0.184’ 0.022 Valid
11 Item 11 0.204’ 0.011 Valid
12 Item 12 0.167’ 0,038 Valid
13 Item 13 0.137 0.090 Tidak Valid
14 Item 14 0.251” 0.002 Valid
15 Item 15 -0.042 0.609 Tidak Valid
16 Item 16 0.035 0.667 Tidak Valid
17 Item 17 -0.043 0.598 Tidak Valid
18 Item 18 0.186’ 0.021 Valid
19 Item 19 -0.091 0.263 Tidak Valid
20 Item 20 0.072 0.373 Tidak Valid
21 Item 21 0.109 0.180 Tidak Valid
22 Item 22 0.106 0.190 Tidak Valid
23 Item 23 0.061 0.451 Tidak Valid
24 Item 24 0.097 0.229 Tidak Valid
25 Item 25 0.063 0.437 Tidak Valid
26 Item 26 0.088 0.278 Tidak Valid
27 Item 27 0.102 0.208 Tidak Valid
28 Item 28 -0.092 0.257 Tidak Valid
29 Item 29 -0.071 0.381 Tidak Valid
30 Item 30 -0.245” 0.002 Valid
31 Item 31 0.172’ 0.033 Valid
32 Item 32 -0.022 0.787 Tidak Valid
33 Item 33 0.004 0.960 Tidak Valid
34 Item 34 0.074 0.364 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari tabel 11 diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 8 dari
34 item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk
memenuhi validitas. Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang
mewakili indikator:
Tabel 12 Validasi Setiap Indikator Sikap
No Indikator Indikator
Ahli
No Item yang
Valid Jumlah
1 Sikap siswa sebelum
mengikuti pelajaran
Kognitif 8,
4 Afektif 10
Konatif 11, 12
2 Sikap siswa saat mengikuti
pelajaran
Kognitif 14
2 Afektif
Konatif 18
3 Sikap siswa setelah
mengikuti pelajaran
Kognitif 31
2 Afektif 30
Konatif
Selain uji coba validasi dilakukan uji reliabilitas instrumen untuk
mengetahui taraf keajegan instrumen. Berikut tabel yang akan
menjelaskan kualifikasi koefisien reliabilitas:
Tabel 13 Tabel Kualifikasi Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,00 – 1,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan hasil Reliabilitas persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif diperoleh hasil:
Tabel 14 Tabel Relibilitas Persepsi Siswa
Alpha Cronbach’s Kriteria
0.790 Tinggi
Dari tabel 14 menunjukan harga Alpha Cronbach’s untuk
instrumen digunakan untuk persepsi siswa terhadap model Paradigma
Pedagogi Reflektif sebesar 0, 790 masuk dengan kriteria tinggi. Sehingga
instrumen yang digunakan sudah memenuhi syarat instrumen yang valid
dan reliabel.
Berikut ini adalah relibilitas sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn
Tabel 15 Tabel Reliabilitas Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran PKn
Alpha Cronbach’s Kriteria
0.700 Tinggi
Dari tabel 15 menunjukan harga Alpha Cronbach’s untuk
instrumen digunakan untuk sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn
sebesar 0, 700 masuk dengan kriteria tinggi. Sehingga instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat instrumen yang valid dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.8 Teknik Analisis Data
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian siswa yang termasuk kedalam
jenis kuantitatif yang menggunakan statistik dalam analisis datanya. Sebelum
melakukan teknik statistik untuk analisis data, maka harus melakukan
pengujian terhadap data yang ditulis. Teknik analisis data yang digunakan
merupakan teknik analisis data dengan mengunakan program SPSS 16 for
Windows. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data
indepndent t-test dan uji korelasi. Untuk meneliti hipotestis terdapat perbedaan
persepsi terhadap pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan yang menggunakan model
konvensional dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan yang
menggunakan model konvensional mengunakan independent sample t-test.
Sedangkan untuk menguji hubungan persepsi siswa dan sikap siswa
mengunakan teknik analisis data korelasi.
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas Data
Peneliti menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Penelitian ini
mengunakan teknik tersebut karena Prayitno (2012: 136) untuk menentukan
jenis statistik yang digunakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kriterian yang digunakan dalam teknik Kolmogrov-Smirnov yaitu:
1. Jika harga sig. (2-taled) ˃ 0,05, distribusi data normal. Menurut Priyanto
(2012:17) jika distribusi normal teknik statistik inferensial yang
digunakan adalah statistik paramerik uji t.
2. Jika harga sig. (2-taled) ˂ 0,05, distribusi data tidak normal. Menurut
Priyanto (2012:17) jika distribusi tidak normal teknik statistik yang
digunakan adalah nonparamerik.
3.8.1.2 Uji Homegenitas
Uji homogenitas sekor pretestt persepsi dan pretestt sikap bertujuan untuk
mengetahui data persepsi awal siswa sama atau berbeda dengan sikap awal
siswa. Dalam bukunya, Prayitno (2008) jika nilai signifikasi > 0,05 maka
dikatakan bahwa varian sama. Berikut adalah kriteria perbedaan data:
1. Jika harga sig. (2-taled) > 0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan
antara skor pretest dan posttest atau memiliki data yang sama.
2. Jika harga sig. (2-taled) <0,05 ada perbedaan yang signifikan antara skor
pretest dan posttest atau memiliki data yang berbeda.
3.8.1.3 Uji Lineritas
Uji lineritas dalam penelitian ini denggan mengunakan regresi linear
sederhana. Tujuan regresi ganda linear adalah mengukur besarnya pengaruh
antara satu vaiabel independen dengan satu variabel dipenden. Syarat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
regresi liner sederhana adalah data distribusi normal. Cara untuk menguji
lineritas dengan menggunakan adalah menggunakan SPSS 16 for Windows.
3.8.2 Uji Hipotestis
3.8.2.1 Uji Korelasi
Peneliti mencari hipotestis ada hubungan persepsi siswa terhadap
sikap siswa akan nilai cinta lingkungan pada mata pelajaran PKn SD N
Terbansari dengan mengunakan product moment. Langkah yang
digunakan mengetahui nilai r, kenmudian di konsultasikan mengunakan
interpertasi terhadap nilai yang diperoleh (r). Iterpertasi nilai koefisien
korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 16 Koefisien Korelasi
Besar nilai r Tingkat hubungan
0,800-1,00 Sangat Kuat
0,600-0,800 Kuat
0,400-0,600 Sedang
0,200-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat Rendah
Kemudian langkah-langkah dalam mencari korelasi menggunakan
SPSS 16.0 for Windows antara varibel persepsi dengan varibel sikap.
Apabila sig < dari α maka Ho ditolak dan Hi diterima sehinga hubungan
varibel signifikan. Apabila sig > 0,05 maka Hi diterima dan Ho ditolak
sehingga hubungan antar varibel ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3.8.3 Uji Analisis Tambahan
3.8.3.1 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif dengan Sikap Siswa Pada Mata
Pelajaran PKn
Uji kenaikan pretest ke posttest ini digunakan untuk memasatikan
apakah ada kenaikan yang terjadi dalam skor hasil pretest dan kor hasil
posttest dengan tingkat signifikasi 5%. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui adakah perbedaan persepsi terhadap pembelajaran PKn
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
dengan yang menggunakan model konvensional. Dan untuk mengetahui
perbedaan sikap terhadap pembelajaran PKn menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan yang
menggunakan model konvensional. Uji statistic menggunakan
Independent samples t-test untuk data berdistribusi normal dan Mann-
Whitney U test untuk data berdistribusi tidak normal.
Perbandingan tersebut menggunakan kriteria (Prayitno, 2008) sebagai
berikut:
1. Jika harga sig. (2-taled) ˃ 0,05, tidak ada perbedaan atau tidak ada
perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest.
2. Jika harga sig. (2-taled) ˂ 0,05, ada perbedaan atau tidak ada perbedaan
yang signifikan antara pretest dan posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kenaikan=𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%
3.8.3.2 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest
Uji kenaikan skor dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan
skor pada pretest ke skor postest pada persepsi dan sikap. Untuk dapat
mengujinya data yang berdistribusi normal mengunakan analisis statistik
parametrik yaitu Paired samples t-test dan untuk data berdistribusi tidak
normal dilakkan dengan analisis statistik non-parametrik yaitu Wilcoxon
signed ranks test. Untuk dapat menguji statistik dapat menggunakan SPSS
16 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%. Menurut Prayitno
(2010: 102), uji ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua
kelompok data atau sampel yang berpasangan. Berikut adalah hipotestis
statistik yang digunakan:
Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest.
Untuk mengetahui persentase kenaikan skor pretest ke posttest
digunakan rumus seperti berikut:
Gambar 5 Rumus Persentase Kenaikan Skor Pretest Ke Posttest
3.8.4 Analisis Tindak Lanjut
3.8.4.1 Dampak perlakuan pada siswa
Setiap penelitian siswa disarankan untuk memasukkan bagian-
bagian penelitian kualitatif agar lebih dapat dipahami sudut pandang
subjek yang diteliti terkait perlakuan dan variabel-variabel yang diteliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
antara lain dengan melakukan interview dan observasi setelah penelitian
Krathwol (2004). Untuk itu, selain menggunakan kuesioner dalam
penelitian ini peneliti juga digunakan triangulasi dalam bentuk wawancara
kepada guru dan beberapa siswa dan observasi untuk melengkapi hasil
penelitian. Observasi dilaksanakan ketika penelitian sedangkan wawancara
dilaksanakan setelah posttest. Observasi di kelas dilakukan untuk
mengetahui cara guru mengajar, reaksi siswa dalam dalam belajar PKn
dengan model pembelajaran yang konvensional dan proses kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan. Sedangkan untuk wawancara, beberapa
siswa yang terpilih akan diberikan 4 pertanyaan sebelum pretest dan 5
pertanyaan setelah posttest. Sedangkan untuk guru akan diberikan 3
pertanyaan sebelum pretest dan 5 pertanyaan setelah perlakuan dan
posttest.
Berikut adalah pedoman wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada
siswa :
Tabel 17 Pedoman Wawancara Siswa
No Topik Pertanyaan
Pretest
1
Mata pelajaran PKn
Apakah kamu senang belajar PKn?
2 Mengapa kamu senang/tidak senang dengan mata
pelajaran PKn?
3 Metode Bagaimana cara guru mengajar kan pelajaran PKn?
4 Mata pelajaran PKn
dan metode
Apa kamu dapat memahami dengan baik mata
pelajaran PKn dengan cara mengajar guru yang
seperi itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Posttest
5 Evaluasi Ketika mengerjakan kuesioner, pernyataan mana
yang kamu anggap sulit? Mengapa?
6
Paradigma Pedagogi
Reflektif
Bagaimana perasaanmu saat pertama kali belajar
dengan cara belajar yang berbeda dari
sebelumnya?
7 Apakah kamu bosan dengan cara belajar yang baru
dan berbeda dari biasanya?
8
Apakah cara belajar dengan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat
membantu kamu dalam memahami materi?
9
Mana yang lebih mudah, belajar dengan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
atau seperti biasanya? Mengapa demikian?
Berikut adalah pedoman wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada
guru.
Tabel 18 Pedoman Wawancara Guru
No Topik Pertanyaan
Pretest
1 Metode Bagaimana Ibu mengajar ketika menjelaskan materi
pada mata pelajaran PKn?
2 Mata pelajaran PKn Apa kesulitan yang Ibu alami saat mengajarkan
mata pelajaran PKn?
3 Media Pembelajaran
Media pembelajaran apakah yang Ibu gunakan saat
menjelaskan materi pada mata pelajaran PKn?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Posttest
4
Paradigma
Pedagogi Reflektif
(PPR)
Apakah Ibu puas dengan hasil belajar menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR)?
5
Apakah model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) membantu guru meningkatkan hasil
belajar siswa?
6
Apakah ada perubahan ketika Ibu menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) dalam menjelaskan materi?
7
Apakah ibu pernah menggunakan model
pembelajaran yang lain selain model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)?
8 Bagaimana hasil belajar dengan model
pembelajaran tersebut?
3.8.4.3 Pembahasan Lebih Lanjut
Pembahasan lebih lanjut ini memiliki tujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
apakah memiliki hubungan yang besar atau kecil terhadap persepsi siswa
dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Cara yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan melihat hasil pretest dan postest. Selain itu untuk
mengetahui apakah penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi yang
lebih luas atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas tentang hasil penelitian, pembahasan untuk
mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif terhadap sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. Hasil
penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data.
4.1 Hasil Inplementasi Penelitian
4.1.1 Deskripsi Inplementasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas II B SD N Terbansari 1 pada tanggal
24 September – 8 Oktober 2016. Jumlah siswa kelas II B adalah 23 siswa.
Penelitian ini menggunakan satu kelas dan dilakukan satu minggu sekali pada
hari sabtu yaitu pada tanggal 24 September 2016, 1 Oktober 2016, dan taggal 8
Oktober 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SD N Terbansari
1 semester 1 (ganjil) untuk mengetahui persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn. Penelitian ini mengunakan korelatif diskripsi yang
menggunakan satu kelas. Pada awalnya memberikap pretest yang bertujuan
untuk mengetahui persepsi awal tentang model pembelajaran yang digunakan
oleh guru atau metode belajar konvensional dan sikap awal siswa terhadap
mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Selanjutnya Setelah itu peneliti meneliti adanya hubungan persepsi siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap
siswa terhadap mata pelajaran PKn Berikut ini akan dijabarkan secara runtut
mengenai tahap-tahap dalam pembelajaran yang telah dilakukan selama
penelitian:
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap siswa SD (Sekolah Dasar) untuk
membuktikan hubungan persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan bentuk desain Factorial
Design sehingga menggunakan satu kelompok untuk diteliti yakini kelompok
siswa. Variabel independen adalah persepsi, variabel dependen adalah sikap
siswa, dan variabel moderator adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri
dari dua bagian, yakni satu bagian untuk mengukur persepsi siswa dan satu
bagian yang lain untuk mengukur sikap siswa. Instrumen yang digunakan
untuk pretest dan posttest merupakan instrumen yang sama dan diujikan pada
satu kelompok penelitian, yakni kelompok siswa.
Hasil penelitian yang akan dibahas lebih lanjut mengenai deskripsi data
dan dipaparkan lebih lengkap mengenai pretest dan posttest kelompok siswa
pada persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Data yang diperoleh
oleh peneliti berupa data kuantitatif dan disertai data kualitatif sebagai elemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
tambahan untuk lebih mengetahui pengaruh tindakan. Data kuantitatif yang
diperoleh adalah hasil pretest dan posttest pada kelompok siswa menggunakan
kuesioner tertutup. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest untuk
mengukur persepsi siswa dan sikap siswa pada kelompok siswa dianalisis
dengan menggunakan program komputer yang bernama SPSS Versi 16.0
dengan tingkat kepercayaan 95%.
4.2.1 Uji Asumsi
4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi Siswa Sebelum Pretest dan Setelah
Posttest Terhadap Model Pembelajaran PPR
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui peningkatan persepsi siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap
siswa terhadap mata pelajaran PKn. Uji normalitas data menggunakan data
nonparametri, yaitu One Kologorov-Simirnov Test dengan program komputer
SPSS 16 For Windows. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan jenis
analisis statistik yang digunkan dalam anlisis data.
1. Jika nilai signifikasi atau harga sig (2-tailed)> 0,05, data distribusi
dikatakan normal.
2. Jika nilai signifikasi atau harga sig (2-tailed)< 0,05, data distribusi
dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Hasil uji normalitas data pretest persepsi, pretest sikap, posttest persepsi,
dan posttest sikap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 19 Uji Normalitas Persepsi
No Aspek Hasil Signifikasi Keterangan
1 Rerata skor pretest persepsi 0,219 Data Normal
2 Rerata skor posttest persepsi 0,798 Data Normal
3 Rerata selisih pretest dan
posttest kelompok siswa 0.994 Data Normal
Dari hasil analisis statistik dari tabel 19 aspek skor pretest persepsi
memiliki (sig.2-tailed ) 0,219 atau lebih besar dari 0,05 dikatakan data normal.
aspek skor posttest persepsi memiliki (sig.2-tailed ) 0,789 atau lebih besar dari
0,05 dikatakan data normal. Rerata selisih pretest dan posttest memiliki (sig.2-
tailed ) 0,994 atau lebih besar dari 0,05 dikatakan data normal.
Berdasarkan uji normalitas tersebut yang sudah dilakukan diperoleh hasil
bahwa skor pada aspek pretest dan posttest tersebut terdistribusi normal, maka
uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam
hal ini Independent Samples t-test atau Paired Samples t-test.
Analisis data pada persepsi siswa menggunakan analisis data statistik
parametrik, dalam hal ini Independent Samplesss T-Test atau Paired Samples
T-Test atau Paired Samples T-Test dengan menggunakan tiga langkah berikut :
1) Uji homogenitas, yaitu digunakan untuk menguji dan memastikan bahwa
data yang diperoleh memiliki varians data yang sama atau tidak. 2) Uji Linear,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
yaitu digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus. 3) Uji
hipotestis koleratif (hubungan), untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn yang
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan PPR (Paradigma
Pedagogi Reflektif). 4) Uji perbedaan persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). 5) Uji kenaikan skor
pretest dan posttest, untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang yang
signifikan dari pretest ke postest pada kelompok siswa.
4.2.4.1 Uji Normalitas Data Sikap pada Mata Pelajaran PKn
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui peningkatan sikap siswa
terhadap mata pelajaran PKn. Uji normalitas data menggunakan data
nonparametri, yaitu One Kologorov-Simirnov Test dengan program
komputer SPSS 16 For Windows. Uji normalitas bertujuan untuk
menentukan jenis analisis statistik yang digunakan dalam anlisis data.
1. Jika nilai signifikasi atau harga sig (2-tailed)> 0,05, data distribusi
dikatakan normal.
2. Jika nilai signifikasi atau harga sig (2-tailed)< 0,05, data distribusi
dikatakan tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hasil uji normalitas data, pretest sikap, dan posttest sikap dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 20 Uji Normalitas Sikap
No Aspek Hasil Signifikasi Keterangan
1 Rerata skor pretest sikap 0,855 Data Normal
2 Rerata skor posttest sikap 0,433 Data Normal
3 Rerata selisih pretest dan
posttest 0,851 Data Normal
Dari hasil analisis statistik dari tabel 20, aspek skor pretest sikap
memiliki (sig.2-tailed ) 0,855 atau lebih besar dari 0,05 dikatakan data
normal. Aspek skor posttest persepsi memiliki (sig.2-tailed ) 0,433 atau
lebih besar dari 0,05 dikatakan data normal. Rerata selisih pretest dan
posttest memiliki (sig.2-tailed ) 0,851 atau lebih besar dari 0,05 dikatakan
data normal. Berdasarkan uji normalitas tersebut yang sudah dilakukan
diperoleh hasil bahwa skor pada aspek pretest dan posttest tersebut
terdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah
uji statistik parametrik, dalam hal ini Independent Samples t-test atau
Paired Samples t-test.
Analisis data pada sikap siswa menggunakan analisis data statistik
parametrik, dalam hal ini Independent Samples T-Test atau Paired
Samples T-Test atau dengan menggunakan tiga langkah berikut : 1) Uji
homogenitas, yaitu digunakan untuk menguji dan memastikan bahwa data
yang diperoleh memiliki varians data yang sama atau tidak. 2) Uji Linear,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
yaitu digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus. 3)
Uji hipotestis koleratif (hubungan), untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara sikap siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran
PKn yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). 4) Uji perbedaan sikap siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). 5) Uji
kenaikan skor pretest dan posttest, untuk mengetahui apakah ada
peningkatan skor yang yang signifikant dari pretest ke postest pada
kelompok siswa.
4.2.1.3 Uji Homogenitas Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran PPR
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah mengetahui
normalitas data pretest dan postest dari masing-masing kelompok yaitu
melakukan analisis mengenai data memiliki varians yang sama atau tidak
dengan menggunakan data dari kelompok siswa persepsi siswa. Sebelum
melakukan uji Independent Samples T-Test, dilakukan terlebih dahulu uji
Levene’s Test untuk mengetahui homogenitas varians data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Suatu data dapat diakatakan memiliki homogenitas apabila varians
harga signifikansi pada Levene’s Test > 0,05 (atau p > 0,05) (Priyatno,
2012: 49).
Tabel 21 Hasil Uji Homogenitas Pretest Terhadap Persepsi Siswa
Hasil pretest Levene’s Test Nilai sig. (2-
tailed) Keterangan
Hasil Uji Persepsi
siswa 0.031 0,862 Homogen
Berdasarkan uji Levene’s Test pada data pretest yang telah
dilakukan kepada kelompok siswa persepsi siswa diperoleh besar nilai F =
0,031 dengan signifkansi sebesar 0.862 (atau p > 0,05) berarti ada
perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil data persepsi
siswa pada kelompok siswa dengan demikian berarti data tersebut
memiliki varians yang sama sehingga untuk analisis selanjutnya dapat
menggunakan independent sapmle t-test.
4.2.1.4 Uji Homogenitas Terhadap Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran
PKn
Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah mengetahui
normalitas data pretest dan postest dari masing-masing kelompok yaitu
melakukan analisis mengenai data memiliki varians yang sama atau tidak
dengan menggunakan data dari kelompok siswa persepsi siswa. Sebelum
melakukan uji Independent Samples T-Test, dilakukan terlebih dahulu uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Levene’s Test untuk mengetahui homogenitas varians data. Suatu data
dapat diakatakn memiliki homogenitas apabila varians harga signifikansi
pada Levene’s Test > 0,05 (atau p > 0,05) (Priyatno, 2012: 49).
Tabel 22 Hasil Uji Homogenitas Sikap
No. Aspek Nilai Levene
Statistic
Sig. (2-
tailed) Keterangan
1 Data pretest kelompok
siswa 3.237 0.079 Homogen
Berdasarkan uji Levene’s Test pada data pretest yang telah
dilakukan kepada kelompok siswa persepsi siswa diperoleh besar nilai F =
3.237 dengan signifkansi sebesar 0.079 (atau p > 0,05) berarti ada
perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil data sikap siswa
pada kelompok siswa dengan demikian berarti data tersebut memiliki
varian yang sama sehingga untuk analisis selanjutnya dapat menggunakan
independent sample t-test.
4.2.1.5 Uji Linieritas
Uji lineritas bertujuan untuk mengetahui hubungan kedua varibel
antara persepsi siswa terhadap model pembelajaran Pardigma Pedagogi
Reflektif dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn apakah
signifikasi atau tidak. Dalam pengujian test for linierty pada SPSS 16 for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Windows nilai signifikasi kurang atau lebih kecil dari α = 0,05. Hasil
linieritas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 23 Uji Lineritas
Uji Lineritas Sig. (2tailed)
Hubungan persepsi siswa dan sikap
siswa siswa pada mata pelajaran PKn. 0,001
Dari tabel 23 dapat dilihat pada kolom linearity, dimana signifikasinya
adalah 0,001. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Pardigma Pedagogi Reflektif dengan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn memiiki hubungan linier karena 0,001 < 0,05.
Berikut ini adalah grafik scatterplot hasil uji linearitas persepsi siswa
terhadap model pembalajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn:
Grafik 1 Scatterplot Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Hasil dari gambar grafik 1 menunjukkan bahwa data-data yang
menyatakan hubungan antara persepsi siswa kelas II terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn cenderung berkumpul pada garis lurus. Hal ini
semakin menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki hubungan
yang positif.
4.2.2 Uji Hipotestis
4.2.2.1 Uji Hipotestis Korelatif (Hubungan)
Berdasarkan pengujian prasyarat data diketahui bahwa data
hubugan persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif terhadap sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn adalah
normal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji correlation
behaviour menggunakan SPSS versi 16 for Windows. Hasil ini diperoleh
dari posttest karena sudah diberikan treatmen model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif.
Hipotestis dalam penelitian ini adalah:
H0: Tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap sikap siswa
terhadap mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Ha: Ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap sikap siswa terhadap
mata pelajaran PKn.
Tabel 24 Uji Korelasi
No Aspek Mean Std.
Deviation
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) Keterangan
1
Selisih
persepsi
siswa
3,83 0,583 0,458 0,001 Ada
hubungan
2 Selisih sikap
siswa 3,73 0,870 0,458 0,001
Ada
hubungan
Dari tabel 24 menunjukan bahwa koefisien korelasi persepsi siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap
sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn adalah 0,458. Hasil pengujian
korelasi diperoleh rhitung lebih besar dibandingkan rtabel yaitu 0,458 >
0,3348 dengan taraf signifikasi 0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan tentang persepsi siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap
sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4.2.3 Analisis Tambahan
4.2.3.1 Uji Selisih Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Uji selisih perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan persepsi siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunakan
model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Hasil analisis yang dilakukan nantinya akan menjadi tolak
ukur untuk dapat menarik kesimpulan apakah hipotestis yang sudah dibuat
oleh peneliti diterima atau ditolak. Hasil yang didapatkan dari hasil
pengurang pretest dan posttest diolah menggunakan SPSS Versi 16.0
dengan tingkat kepercayaan 95% secara prinsip dirumuskan (O2-O1) yaitu
dengan mengurangkan skor posttest-pretest pada kelompok siswa. Kriteria
yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan adalah apabila harga sig
> 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor
pretest dan posttest pada kelompok siswa. Sebaliknya apabila harga sig <
0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest -
posttest pada kelompok siswa. Untuk melihat apakah ada perbedaan selisih
skor pretest dan posttest atau tidak maka analisis statistik yang digunakan
yaitu statistik parametrik independent samples t-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sebelum dilakukan analisis ini diperlukan dilakukan uji
homogenitas mengenai persepsi siswa dengan Levene’s test.
Tabel 25 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Selisih Skor
Posttest ke
Pretest
Levene’s test
T Df
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
Sig.
(2-
tailed)
Keterangan F Sig
Kelompok
Siswa 0.031 0.862 -3.004 44 -0.476 0.158 0.004
Ada
perbedaan
Hasil analisis Levene’s test menunjukkan harga F = 0.031 dan
harga sig. 0,004 (p >0,05) dengan demikian ada perbedaan varian dengan
kata lain memiliki varian yang sama. Sehingga bisa digunakan
independent samples t-test untuk analisis selanjutnya. Pada kelas siswa
data pretest diperoleh nilai Std. Deviation= 0.504 Std Eror Mean= 0.105
M= 3.59 dibandingkan dengan kelompok siswa data posttest dengan nilai
Std. Deviation= 0.568 Std Eror Mean= 0.158 M= 4.07. Harga sig. (2-
tailed) yaitu 0,004 kurang dari 0,05 atau (p< 0,05) sehingga Hnull ditolak
dan Hi diterima. Hasil diatas membuktikan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretest dan postest pada kelompok siswa
siswa. Dengan arti lain ada perbedaan siswa terhadap pembelajaran PKn
yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Berikut ini adalah gambar siswa
persepsi siswa.
Diagram batang berikut akan memperlihatkan skor pretets yang
menunjukan persepsi siswa menggunakan model konvensional dengan
skor posttest yang menunjukan persepsi siswa menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
Grafik 2 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest
Dari grafik 2 menunjukan adanya perbedaan dari skor pretets
persepsi 3,59 ke posttest persepsi 4,07. Dengan kata lain terdapat
perbedaan dari persepsi siswa terhadap pembelajaran PKn menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
4.2.3.2 Uji Selisih Perbedaan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Uji selisih perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunakan
3.59
4.07
PRETEST POSTTEST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Hasil analisis yang dilakukan nantinya akan menjadi tolak
ukur untuk dapat menarik kesimpulan apakah hipotestis yang sudah dibuat
oleh peneliti diterima atau ditolak. Hasil yang didapatkan dari hasil
pengurang pretest dan posttest di olah menggunakan SPSS Versi 16.0
dengan tingkat kepercayaan 95% secara prinsip dirumuskan (O2-O1) yaitu
dengan mengurangkan skor posttest-pretest pada kelompok siswa. Kriteria
yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan adalah apabila harga sig
> 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor
pretest dan posttest pada kelompok siswa. Sebaliknnya apabila harga sig <
0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest -
posttest pada kelompok siswa. Untuk melihat apakah ada perbedaan selisih
skor pretest dan posttest atau tidak maka analisis statistik yang digunakan
yaitu statistik parametrik independent samples t-test. Sebelum dilakukan
analisis ini diperlukan dilakukan uji homogenitas terhadap sikap siswa
dengan Levene’s test.
Tabel 26 Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest Kelompok Sikap
Selisih Skor
Posttest ke
Pretest
Levene’s test
T Df
Mean
Differ
ence
Std. Error
Difference
Sig.
(2-
tailed)
Keterangan
F Sig
Kelompok
Siswa
3.32 0.079 -3.516 44 -.6956 .229 0.001 Ada Selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Hasil analisis Levene’s test menunjukkan harga F = 3.32 dan harga
sig. 0.079 (p >0,05) dengan demikian ada perbedaan varian dengan kata
lain memiliki varian yang sama. Sehingga bisa digunakan independent
samples t-test untuk analisis selanjutnya. Pada kelas siswa data pretest
diperoleh nilai Std. Deviation= 0.967 Std Eror Mean= 0.201 M= 2.86
dibandingkan dengan kelompok siswa data posttest dengan nilai Std.
Deviation= 0.727 Std Eror Mean= 0.151 M= 3.56. Harga sig. (2-tailed)
yaitu 0.001 kurang dari 0,05 atau (p< 0,05), sehingga Hnull ditolak dan Hi
diterima. Hasil diatas membuktikan bahwa ada selisih antara selisih skor
pretest dan postest pada kelompok siswa siswa. Dengan arti lain ada
selisish sikap siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunakan
model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Diagram batang berikut akan memperlihatkan skor pretets yang
menunjukan sikap siswa menggunakan model konvensional dengan skor
posttest yang menunjukan sikap siswa menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif:
Grafik 3 Perbandingan Selisih Skor Pretest ke Posttest Sikap
Dari grafik 3 menunjukan adanya perbedaan dari skor pretets sikap
2,86 ke posttest persepsi 3,56. Dengan kata lain terdapat perbedaan dari
sikapsiswa terhadap pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
4.2.3.3 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa Terhadap
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
Analisis yang telah dilakukan oleh peneliti menggunakan program
komputer SPSS Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila data
sudah terdistribusi dengan normal menggunakan statistik paired samples t-
test atau apabila data terdistribusi dengan tidak normal digunakan statistik
2.86
3.56
PRETEST POSTTEST
Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
non parametrik Wilcoxon signedranks test. Kriteria yang digunakan oleh
peneliti untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed)< 0,05
maka ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada
kelompok siswa, jika harga sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada perbedaan
yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok siswa.
Dengan arti lain terdapat kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke
posttest dan sebaliknya. Menurut Campbell dan Stanley (Cohen, 2007:
276) untuk mengetahui ada tidaknya perlakuan dan seberapa besar
peningkatannya dapat dihitung dengan menggunakan rumus: (O2 - O1).
Apabila hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh
dan sebaliknya apabila hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada
pengaruh.
Hasil uji Kenaikan skor pretest dan posstest akan dibahas pada tabel 4.9
berikut ini:
Tabel 27 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa
Hasil Uji T Df M Std. Error
Mean
Sig.(2-
tailed) Keterangan
Kelompok
siswa -2.83 22 0.47619 0.16800 0,010
Ada
Kenaikan
Pada kelompok siswa diperoleh t= -2.84 df= 22 M = 1.030 SE= 0.168.
Perbedaan ini signifikan dengan nilai t (df = 22) t = 6.059, p = 0.010 lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kecil atau (p< 0,05). Dengan pengertian lain dapat dikatakan ada kenaikan
skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelas siswa persepsi siswa.
Untuk mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest
digunakan rumus sebagai berikut.
Kenaikan −
× 100%
Gambar 6 Rumus Persentase Kenaikan Skor Pretest Ke Posttest Persepsi
Tabel 28 Persentase Uji Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Persepsi Siswa
No. Kelompok Rerata Kenaikan
(%)
Sig. (2-
tailed) Keterangan
Pretest Posttest
1 Siswa 3,596273 4,072464 9,65% 0,010 Ada
Kenaikan
Dari tabel 28 dapat dilihat hasil kenaikan pretest dan posttest
diketahui hasil kausalnya positif yang berarti model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ada kenaikan terhadap persepsi siswa
sebesar 9,52%. Sig (2-tailed) pada kelompok siswa tersebut adalah 0,000
(atau p< 0,05) maka ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest dan
posttest pada kelompok siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Dari keterangan tabel di bawah ini adalah grafik perbandingan skor
pretest dan posttest persepsi siswa pada kelompok siswa.
Grafik 4 Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Persepsi Siswa
Pada grafik 4 dapat dilihat kenaikan pada kelompok siswa setelah
dilakukan perlakuan oleh peneliti. Pada kelompok siswa model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memberikan pengaruh
menengah terhadap persepsi siswa itu bisa dilihat dari kenaikan yang
signifikan, dengan persentase kenaikan pada kelompok siswa sebesar
9,65%.
4.2.3.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa Pada Mata
Pelajaran PKn
Analisis yang telah dilakukan oleh peneliti menggunakan program
komputer SPSS Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila data
sudah terdistribusi dengan normal menggunakan statistik paired samples t-
3.59
4.07
PRETEST POSTTEST
Presepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
test atau apabila data terdistribusi dengan tidak normal digunakan statistik
non parametrik Wilcoxon signedranks test. Kriteria yang digunakan oleh
peneliti untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-tailed)< 0,05
maka ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada
kelompok siswa, jika harga sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada perbedaan
yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok siswa.
Dengan arti lain terdapat kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke
posttest dan sebaliknnya. Menurut Campbell dan Stanley (Cohen, 2007:
276) untuk mengetahui ada tidaknya perlakuan dan seberapa besar
kenaikannya dapat dihitung dengan menggunakan rumus: (O2 - O1).
Apabila hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh
dan sebaliknya apabila hasilnya positif maka kausalnya positif atau ada
pengaruh. Hasil uji kenaikan skor pretest dan posstest akan dibahas di
bawah ini.
Tabel 29 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa
Hasil Uji T Df M
Std. Error
Mean
Sig.(2-
tailed)
Keterangan
Kelompok
siswa
-4.08 22 -0.806 0.19761 0,000
Ada
Kenaikan
Pada kelompok siswa diperoleh t= -4.08 df= 22 M = 0.806 SE=
0.197. Perbedaan ini signifikan dengan nilai t (df = 22) t = 6.499, p =
0,000 lebih kecil atau (p< 0,05). Dengan kenaikan lain dapat dikatakan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
kenaikan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelas siswa
sikap siswa.
Untuk mengetahui persentase kenaikan skor pretest ke posttest
digunakan rumus sebagi berikut.
Kenaikan −
× 100%
Gambar 7 Rumus persentase kenaikan skor pretest ke posttest sikap
Di bawah ini akan dijelaskan hasil persentase kenaikan skor pretest ke
posttest.
Tabel 30 Persentase Uji Kenaikan Skor Pretest dan Posttest Sikap Siswa
No. Kelompok Rerata Kenaikan
(%)A
Sig. (2-
tailed) Keterangan
Pretest Posttest
1 Siswa 2,86 3,56 14% 0,000 Ada
Kenaikan
Dari tabel 30 dapat dilihat hasil kenaikan pretest dan posttest
diketahui hasil kausalnya positif yang berarti model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ada pengaruhnya terhadap persepsi
siswa sebesar 14%. Sig (2-tailed) pada kelompok siswa tersebut adalah
0,000 (atau p< 0,05) maka ada perbedaan yang signifikan antara skor
pretest dan posttest pada kelompok siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dari keterangan tabel di bawah ini adalah grafik kenaikan skor
pretest dan posttest sikap siswa pada kelompok siswa.
.
Grafik 5 Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap
Pada grafik 5 diatas dapat dilihat kenaikan pada kelompok siswa
setelah dilakukan perlakuan oleh peneliti. Pada kelompok siswa model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memberikan pengaruh
menengah terhadap sikap siswa itu bisa dilihat dari kenaikan yang
signifikan, dengan persentase kenaikan pada kelompok siswa sebesar 14%
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pembahasan Uji Hipotesis
4.3.1.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa dengan Sikap Siswa
Terhadap Mata Pelajaran PKn yang Menggunakan Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Hipotestis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
persepsi siswa kelas IIB terhadap sikap siswa pada mata pelajaran PKn
yang Menggunakan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
2.86
3.56
PRETEST POSTTEST
Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
(PPR). Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi siswa,
variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn, sedangkan variabel moderator adalah model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
persepsi siswa kelas II terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif memiliki nilai signifikansi sebesar (p < 0,05) dengan koefisien
korelasi sebesar 0.458. Dari hasil tersebut memiliki persepsi siswa kelas II
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan
sikap siswa pada mata pelajaran PKn memiliki hubungan positif yang
signifikan dan tergolong kedalam kategori hubungan yang sedang karena
berada pada rentang 0,40-0,599 Sugiyono (2011).
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan apabila
semakin positif persepsi siswa kelas II terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), makan sikap pada mata pelajaran
PKn akan menjadi semakin baik juga. Antara persepsi siswa kelas II
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) juga
akan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn karena persepsi dari anak yang beranggapan apabila belajar
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
itu menyenangkan dapat membuat sikap siswa pada mata pelajaran PKn
menjadi baik. Hal ini terjadi karena Paradigma Pedagogi Reflektif menurut
Subagyo (2010:23-24) merupakan sebuah pola pikir dalam menumbuhkan
dan mengembangkan pribadi siswa sepenuhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
4.3.2 Pembahasan Uji Analisis Tambahan
4.3.2.1 Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran PKn yang
Menggunakan Model Pembelajaran yang Konvensional dengan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Uji analisis tambahan I dalam penelitian ini terlihat bahwa
perbedaan persepsi siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunkana
model pembelajaran konvensional dengan Paradigma Pedagogi Refklektif
(PPR) materi Cinta Lingkungan pada siswa kelas IIB SDN Terbansari 01
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Hasil analisis data
dengan mengunakan uji statistik menunjukkan bahwa adanya perbedaan
antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn yang menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) secara
signifikan. Hal ini sudah dibuktikan melalui uji signifikan pengaruh
perlakuan yang menunjukkan Sig.(2-tailed) sebesar 0.004 (sig.(2-tailed) <
0.05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Itu berarti ada perbedaan yang
signifikan antara rerata selisih skor pretest ke posttest pada kelompok
siswa. Kesimpulannya adalah adanya perbedaan persepsi siswa terhadap
model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR).
Perbandingan rerata skor pretest ke posttest persepsi siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada
kelompok siswa dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar tersebut
menunjukkan diagram perbandingan rerata skor pretest ke posttest pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kelompok siswa. Selain terdapat perbedaan, terdapat kenaikan pula pada
skor pretest ke posttest pada persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Hal ini sudah dibuktikan melalui uji
signifikansi dengan diperolehnya 0,010 lebih kecil atau (p< 0,05).
Kenaikan rerata skor pretest ke posttest pada kelompok siswa yaitu
sebesar 9,65%.
Kegiatan pembelajaran pada kelompok siswa menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Siswa pada kelompok
siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif dan melakukan proses berpikir
melalui kegiatan percobaan, interaksi dengan guru, teman, serta
lingkunganya Sanjaya (2006 : 197-199). Menurut Subgya (2008),
menyebutkan tiga unsur utama dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
adalah pengalaman, refleksi dan aksi. Pembelajaran PPR adalah
pembelajaran pengintergrasian pembelajaran bidang studi dan
menekankan pada pengembangan nilai. Dalam pembelajaran bidang studi
disesuaikan pada konteks siswa, sedangkan pada pengembangan nilai
ditekankan pada suatu pengalaman, refleksi dan aksi. Dan nanti semua
proses pembelajaran ini harus diakhiri dengan evaluasi.
Siswa pada kelompok siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran
dan memiliki kesempatan dalam menyampaikan suatu gagasan dan
mengembangkan ide lebih banyak lagi selama pelajaran. Siswa kelompok
siswa aktif dalam menjawab pertnyaan dan mengajukan pertanyaan selama
pembelajaran. Dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
terlihat bahwa siswa senang mengikuti pelajaran, siswa antusias setiap
akan pelajaran PKn, siswa menjadi lebih mudah memahami materi yang
disampaikan dalam pembelajaran PKn. Setiap mendapatkan tugas
kelompok siswa juga dapat mengerjakannya dengan baik. Siswa juga
sudah mulai berani menanggapi atau memberikan komentar terhadap
kelompok lain apabila ada kekurangan.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa penerapan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif yang sudah
disesuaikan dengan tahap-tahap yang ada dalam penerapan model
pembelajaran PPR dapat meningkatkan persepsi siswa kelas II SD N
Terbansari 1 Yogyakarta terhadap mata pelajaran PKn khususnya materi
Cinta Lingkungan. Pembahasan ini dapat membuktikan tentang hipotestis
penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dapat
meningkatkan persepsi siswa. Hal ini sesuai Subagyo (2010:23-24)
Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan sebuah pola pikir dalam
menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa sepenuhnya, sehingga
membawa mereka melaksanakan perbuatan-perbuatan.
4.3.2.2 Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran PKn yang
Menggunakan Model Pembelajaran yang Konvensional dengan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Uji analisis tambahan II dalam penelitian ini terlihat bahwa
perbedaan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunkana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
model pembelajaran konvensional dengan Paradigma Pedagogi Refklektif
(PPR) materi Cinta Lingkungan pada siswa kelas IIB SDN Terbansari 01
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Hasil analisis melalui
uji statistik data menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara persepsi
siswa terhadap mata pelajaran PKn yang menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) secara signifikan. Hal
ini sudah dibuktikan melalui uji signifikan pengaruh perlakuan yang
menunjukkan Sig.(2-tailed) sebesar 0.001 (sig.(2-tailed) < 0.05), maka
Hnull ditolak dan Hi diterima. Itu berarti ada perbedaan yang signifikan
antara rerata selisih skor pretest ke posttest pada kelompok siswa.
Kesimpulannya adalah adanya perbedaan persepsi siswa terhadap model
pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR).
Perbandingan rerata skor pretest ke posttest sikap siswa terhadap
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada kelompok
siswa dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar tersebut menunjukkan
diagram perbandingan rerata skor pretest ke posttest pada kelompok siswa.
Selain terdapat perbedaan, terdapat kenaikan pula pada skor pretest ke
posttest pada sikap siswa terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Hal ini sudah dibuktikan melalui uji
signifikansi p = 0,000 lebih kecil atau (p< 0,05). Kenaikan rerata skor
pretest ke posttest pada kelompok siswa yaitu sebesar 14%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kegiatan pembelajaran pada kelompok siswa menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Siswa pada kelompok
siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif dan melakukan proses berpikir
melalui kegiatan percobaan, interaksi dengan guru, teman, serta
lingkunganya Sanjaya (2006 : 197-199). Menurut Subgya (2008),
menyebutkan tiga unsur utama dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
adalah pengalaman, refleksi dan aksi. Pembelajaran PPR adalah
pembelajaran pengintergrasian pembelajaran bidang studi dan
menekankan pada pengembangan nilai. Dalam pembelajaran bidang studi
disesuaikan pada konteks siswa, sedangkan pada pengembangan nilai
ditekankan pada suatu pengalaman, refleksi dan aksi. Dan nanti semua
proses pembelajaran ini harus diakhiri dengan evaluasi. Sedangkan sikap
menurut Secord dan Backman tahun 1964 dalam Azwar (2007) sikap
adalah gabungan dari komponen-komponen kognitif (pemikiran), afektif
(perasaan), dan konaktif (tindakan) yang saling berinteraksi dalam
memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.
Dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga sudah terlihat
bahwa siswa senang mengikuti pelajaran, siswa antusias setiap akan
pelajaran PKn, siswa menjadi lebih aktif saat mengikuti pembelajaran di
dalam kelas, siswa menjadi lebih bersemangat mengkuti pembelajaran.
Setiap mendapatkan tugas kelompok siswa juga dapat mengerjakannya
dengan baik. Siswa juga sudah mulai berani menanggapi atau memberikan
komentar terhadap kelompok lain apabila ada kekurangan. Selain itu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
juga sudah dapat mengerti pentingnya peraturan bagi kehidupan sehari-
hari. Baik dalam kehidupan di masyarakat maupun di sekolah.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa
penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif yang sudah
disesuaikan dengan tahap-tahap yang ada dalam penerapan model
pembelajaran PPR dapat meningkatkan sikap siswa kelas II SD N
Terbansari 01 Yogyakarta terhadap mata pelajaran PKn khususnya materi
Cinta Lingkungan. Pembahasan ini dapat membuktikan tentang hipotestis
penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dapat
meningkatkan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
4.3.3 Dampak Pengaruh Perlakuan
Hal pertama yang telah dilakukan olehp peneliti adalah melakukan analisis
dampak pengaruh perlakuan dengan dua teknik pengumpulan data. Teknik
yang pertama adalah kuesioner. Teknik kuesioner menjadi teknik yang utama
dalam penelitian ini. Teknik yang kedua adalah teknik non test dengan cara
triangulasi sebagai metode kualitatif sederhana untuk melengkapi hasil
penelitian kuantitatif. Triangulasi dilaksanakan dengan menggunakan tiga
tahapan yaitu observasi pembelajaran di kelas siswa, wawancara pada guru
serta siswa kelas siswa setelah adanya perlakuan dan dokumentasi berupa foto-
foto kegiatan pembelajaran. Analisis dampak mengenai pengaruh perlakuan ini
memiliki tujuan untuk menyiapkan persepsi terhadap proses pembelajaran dari
sudut pandang subjek-subjek yang terlibat dalam penelitian Krathwohl (2004:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
546). Pada bagian ini dijelaskan hasil analisis dampak penngaruh perlakuan
berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara.
4.3.3.1 Proses Perlakuan
Observasi kelas dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 September
2016. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
lingkungan kelas sebelum diadakannya siswa. Dalam observasi peneliti
mengamati bagaimana cara guru mengajar dan menyampaikan materi di
dalam kelas. Saat menyampaikan materi di dalam kelas guru terlihat
menguasai materi dengan baik dan siswa juga memperhatikan dengan
baik. Siswa cukup tenang dan kondusif di dalam kelas meskipun ada satu
anak yang sibuk sendiri dan mencari perhatian teman yang lain tetapi
suasana kelas masih tergolong cukup kondusif dan dapat dikendalikan.
Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sehingga proses
pembelajaran berpusat pada guru. Dalam hal ini hanya terlihat beberapa
siswa yang aktif dan mau melakukan tanya jawab dengan guru. Hal ini
terkesan kurang efektif karena tidak nampak aktifitas pembelajaran yang
menuntut siswa untuk ikut terlibat aktif dalam pembelajaran. Memang ada
siswa yang terlibat aktif namun hanya siswa-siswa tertentu saja tidak
semuanya. Untuk mengetahui hasil belajar, guru memberikan soal latihan
dengan menuliskannya di papan tulis. Proses pembelajaran yang demikian
terkesan monoton dan membosankan bagi siswa sehingga materi yang
disampaikanpun juga tidak dapat diterima secara maksimal oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hal yang dilakukan setelah mengetahui kondisi kelas melalui
observasi langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan guru
kelas. Wawancara dilakukan pada tanggal 11 September 2016. Peneliti
melakukan tanya jawab kepada guru kelas mengenai proses pembelajaran
di dalam kelas. “Pembelajaran dengan ceramah saja. Kalau menggunakan
media ribet, menghabiskan banyak waktu juga”, ungkap guru mitra
(wawancara dengan guru, 11 September 2016). Dari pernyataan yang
diungkapkan oleh guru dapat diketahui bahwa guru sudah terbiasa
menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Dalam pelajaran
menggunakan metode ceramah terkesan hanya guru yang aktif sedangkan
siswa lebih banyak diam dan mendengarkan. Dari observasi dan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat tidak adanya
kegiatan yang membuat siswa lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung tentu saja sering
muncul kendala. Untuk mengetahui apakah kendala yang ada khususnya
dalam mata pelajaran PKn peneliti menanyakannya kepada guru kelas
“Kalau kendala pasti ada, terutama mata pelajaran PKn ini memiliki jam
pelajaran yang sedikit yaitu 2JP (dua jam pelajaran). Jadi saya sering
memberikan tugas untuk memancing keaktifan siswa”, ungkap guru mitra
(wawancara dengan guru, 11 September 2016). Dari pernyataan yang
diungkapkan oleh guru dapat dilihat bahwa kesulitan yang dialami oleh
siswa adalah kesulitan dalam menghafalkan materi, sehingga siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menjadi kurang tertarik dengan mata pelajaran PKn dan cepat merasa
bosan. Untuk memancing keaktifan siswa guru sering memberikan tugas
kepada siswa. Pertanyaan selanjutnya mengenai media pembelajaran yang
sering digunakan oleh guru “Paling hanya cerita atau menonton film
tetapi lebih dominan cerita”. Dalam penggunaan media pembelajaran
guru cenderung menggunakan cerita dibanding menonton film.
Tahapan selanjutnya adalah peneliti melakukan wawancara kepada
siswa tentang proses pembelajaran yang biasa di lakukan di kelas. Peneliti
menanyakan apakah siswa senang dalam pelajaran PKn. “Tidak, karena
sulit dan banyak hafalanya”, ungkap salah satu siswa (wawancara dengan
siswa, 11 September 2016). Semua siswa mengatakan tidak senang belajar
PKn karena sulit dipahami. Selanjutnya peneliti menanyakan mengenai
cara guru mengajarkan PKn di dalam kelas. “Dengan ceramah, sampai
aku bosan dan mengobrol dengan teman setiap pelajaran PKn” ungkapan
siswa (wawancara, 11 September 2016). Berdasarkan pernyataan dari guru
kelas dengan siswa memiliki kesamaan bahwa selama ini guru mengajar
menggunakan metode ceramah. Dalam hal ini siswa lebih banyak
mendengarkan penjelasan guru dibanding mengungkapkan pendapat
mereka. Guru lebih berperan aktif dalam pembelajaran bila dibandingkan
dengan siswa.
Berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa, terdapat persamaan data
yang diperoleh. Data tersebut memperlihatkan dimana guru lebih berperan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
aktif dalam pembelajaran dibanding dengan siswa. Siswa lebih banyak
diam dan mendengarkan penjelasan dari guru. Terlihat jelas bahwa tidak
adanya kegiatan yang mengaktifkan semua siswa dalam proses
pembelajaran. Untuk menjawab permasalahan yang ada peneliti menjawab
dengan penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) dalam pembelajaran peneliti berperan sebagai guru. Dalam hal ini
peneliti ingin mengetahui bagaimanakah dampak yang akan ditimbulkan
dari penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
terhadap persepsi dan sikap siswa serta perilaku siswa selama mengikuti
proses pembelajaran.
Selanjutnya langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan siswa pada tanggal 25 September, 2 Oktober dan 6 Oktober
ketika model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
digunakan dalam pembelajaran siswa terlihat tertarik dan senang dengan
model pembelajaran tersebut. Setelah guru selesai menjelaskan materi di
depan kelas guru meminta siswa untuk bekerja di dalam kelompok. Guru
meminta siswa untuk melakukan kegiatan cinta lingkungan dengan cara
menyiram tanaman mengenai materi yang diberkan pada hari itu. Ketika
tahu akan bekerja kelompok siswa merasa sangat senang dan sangat
antusias. Ketika mereka bekerja di dalam kelompok guru hanya bertugas
sebagai vasilitator dan mengarahkan, sedangkan siswa berperan aktif
dalam mengerjakan tugas yang diebrikan oleh guru. Walaupun kelas
sangat ramai dan siswa terlihat sangat sibuk dengan tugas kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tetapi guru masih bisa mengendalikan kelas tersebut. Setelah selesai
mengerjakan tugas kelompok anak-anak mempresentasikan hasil kerjanya
ke depan kelas, bahkan pada pembelajaran terakhir menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) siswa
mempresentasikan hasil kerja mereka di lapangan sekolah jadi yang
melihat tidak hanya guru saja tetapi juga seluruh warga sekolah.
Setelah rangkaian siswa selesai, peneliti melakukan wawancara
dengan guru kelas untuk mengetahui tanggapan guru setelah menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). “Siswa ikut
serta dalam mencari ilmu pengetahuan. Siswa mencari pengetahuan
dengan dibimbing oleh guru dan belajar dengan teman sebayanya.
Kegiatan refleksi dapat mengetahui sejauh mana pembelajaran sudah
diterima siswa”, ungkapan guru mitra (wawancara dengan guru, 11
Oktober 2016). Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh guru mitra,
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) membawa
dampak positif bagi siswa. Dengan diterapkannya model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) siswa menjadi lebih termotivasi
dalam belajar karena mereka bisa berdisuksi dan bertukar pendapat dengan
teman kelompok. Peneliti juga bertanya mengenai pengaruh model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) apakah membantu atau
tidak. “Sangat membantu! Siswa lebih aktif dan saling bekerja sama.
Siswa memiliki pemahaman yang baik karena dapat dibantu oleh
temannya dalam belajar.”, ungkapan guru mitra (wawancara dengan guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
11 Oktober 2016). Dengan pernyataan yang diberikan oleh guru mitra
tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) membantu guru dalam pembelajaran, karena guru tidak
harus berceramah dan menyampaikan materi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti setelah
melakukan wawancara dengan guru yaitu adalah melakukan wawancara
denga 2 murid yang sama dengan sebelum menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Dalam hal ini peneliti
ingin mengetahui apakah ada kenaikan setelah menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). “Senang pak, ayo mau
belajar apa lagi kita pak”. Pertanyaan berikutnya yang diajukan oleh
peneliti adalah untuk mengetahui apakah siswa merasa bosan dengan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang diterapkan
oleh peneliti. “Tidak pak. PKn mata pelajaran yang menyenangkan”.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan guru dan siswa, membuktikan bahwa adanya persamaan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) memiliki
dampak positif terhadap minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Selain itu siswa juga merasa lebih mudah memahami materi
ketika menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4.3.3.2 Hasil Perlakuan
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diketahui
hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) membuat lebih termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 25
September 2016, 2 Oktober 2106 dan 6 Oktober 2016 dapat diketahui
siswa dapat bersosialisai melalui diskusi kelompok untuk menyelesaikan
tugs dalam menyiram tanaman. Ketika siswa mepresentasikan hasil
kerajanya itu secara tidak langsung melatih rasa percaya dirinya.
Peneliti juga menanyakan kepada guru mengenai penggunaan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) apakah dapat
meningkatkan prestasi siswa. “Bisa karena anak yang tadinya
menganggap bahwa belajar Pkn itu membosankan dan membuat malas
menjadi semangat dalam pelajaran PKn karena model pembelajaran yang
digunakan menyenangkan”, ungkap guru mitra (wawacara guru 11
Oktober 2016). Berdasarkan pernyataan guru diatas dapat diketahui bahwa
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat
meningkatkan prestasi dan nilai siswa. Siswa yang tadinya malas dan nilai
akademiknya kurang baik ketika mengikuti pelajaran PKn setelah
diterapkannya model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
menjadi semangat ketika mengikuti pelajaran PKn dan nilai akademiknya
pun menjadi baik. Hal ini terjadi karena siswa yang sebelumnya malas
menjadi termotivasi dengan diterapkannya model pembelajaran Paradigma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Pedagogi Reflektif (PPR). Tidak hanya itu tugas kelompok yang diberikan
oleh guru juga membantu siswa yang tadinya pasif ketika bekerja dalam
kelompok menjadi aktif dan mau belajar karena terbantu oleh teman yang
ada pada kelompok tersebut.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa ada hubungan persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil kolerasi yang
menunjukkan apabila memiliki hubungan. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru dan kepada siswa,
terlihat bahwa adanya persamaan yaitu model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) berdampak positif terhadap sikap siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Penerapan model Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) dapat melatih kerja sama siswa ketika mengerjakan tugas
bersama tugas kelompok. Selain itu siswa juga merasa lebih mudah dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) memang baru pertama kali diterapkan pada siswa kelas II,
tetapi seperti yang kita ketahui penerapan tersebut dapat berjalan dengan
baik dan membuat siswa lebih termotivasi dan lebih aktif ketika mengikuti
proses pembelajaran. Sehingga siswa menjadi lebih senang dalam belajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terbukti
bahwa penggunaan model pembelajaran inofatif khususnya model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdampak besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
terhadap kenaikan kompetensi siswa atau kemapuan belajar siswa. Apabila
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) diterapkan
daalm proses pembelajaran pada anak dengan latar belakang yang hampir
sama maka akan dapat dipastikan bahwa kemampun belajar anak juga
dapat meningkat. Penggunaan model pembelajaran inofatif ini sebaiknya
lebih dikembangkan karena akan sangat membantu mengatasi
permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar siswa. Selain itu dana
pendidikan yang dianggarkan juga lebih diperhatikan agar dapat
digunakan dengan jelas dan menjanjikan hasil yang lebih baik yaitu
meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
Pada bab V peneliti akan membahas mengenai kesimpulan penelitian,
keterbatasan penelitian dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti maka
kesimpulannya adalah:
5.1.1 Terdapat hubungan antara persepsi dengan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional
dengan menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) pada materi Cinta Lingkungan untuk siswa kelas II SDN Terbansari
1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Hal itu dibuktikan dengan analisis
statistik correlation pearson product moment pada uji hipotestis korelasi
pada kelompok siswa dengan harga sig. (2-tailed) yaitu 0.001 (atau p <
0,05). Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima yang berarti ada hubungan
antara persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn
yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Diketahui pula nilai Pearson
Correlation pada penelitian ini adalah 0.458. Dengan demikian dapat
diketahui apabila hubungan dari kedua variabel termasuk dalam hubungan
yang sedang karena berada pada rentang nilai 0.40-0.699.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama kegiatan penelitian ini belangsung terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:
5.2.1 Keterbatasan jam pelajaran pada mata pelajaran PKn dalam satu minggu,
mata pelajaran PKn memiliki dua jam pelajaran. Hal ini berbeda dengan
mata pelajaran lain seperti matematika, IPA dan IPS yang memiliki jam
yang lebih banyak. Sehingga peneliti memerlukan kordinasi dengan guru
kelas.
5.2.2 SD tempat penelitian dekat dengan jalan raya sehingga agak ramai. Suara
dari kendaraan bermotor sehingga dapat menganggu konsentrasi siswa saat
berdiskusi materi yang sedang dipelajari siswa.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, beberapa saran yang dapat peneliti
sampaikan juka dilaksanakan peneliti sejenis yaitu:
5.3.1 Jumlah jam pada mata pelajaran PKn dalam seminggu bisa ditambah
menjadi 3 JP (tiga jam pelajaran) karena dalam mata pelajaran PKn
terdapat nilai-nilai mencintai tanah air, salah satunya adalah mencintai
lingkungan.
5.3.2 Peneliti lebih memperhatikan tempat dan situasi lingkungan SD sebelum
melakukan penelitian. Sebaiknya penelitian dilakukan di situasi yang
kondusif sehingga siswa dapat konsentrasi dalam belajar.
5.3.3 Sebaiknya dalam pelajaran guru dapat menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif untuk meningkatkan sikap siswa .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
5.3.4 Bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan peneliti yang serupa yang
fokus meneliti persepsi siswa pada pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif terhadap sikap siswa pada matapelajaran PKn dengan menambah
atau menggunakan selain model pembelajaran PPR sebagai treatment pada
SD lainnya.
5.3.5 Sebaiknya pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dilanjutkan dengan
mata pelajaran yang lain seperti matematika, IPA ataupun IPS. Karena
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dapat meningkatkan sikap
siswa dalam pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
DAFTAR REFERENSI
Agustina. 2011. Penerapan Paradigma Reflektif (PPR) Dalam Pembelajaran
Tematik Untuk Meningkatkan Competence, Consience, Compasion (3C)
Peserta Dididk Kelas III A SD Kanisius Demangan Baru. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Anderson, L. W & D. R. Krathwohl. 2004. Terjemahan: Kerangka Landasan
untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Revisi Taksonomi
Bloom.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aryani, I. K, dan M. Susantim. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis
Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia.
Atmaja, H. D. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif(PPR) dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Siswa
akan Nilai Demokrasi Di SD Kanisius Wirobrajan. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______ . 2006.Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______ . 2008.Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________.1988. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Seri Psikologi.
Yogyakarta: Liberty.
_______. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi ke 2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Cook, T.D. dan Campbell, D.T. 1979. Quasi Experimentation. Design dan
Analysis Issue For Field Setting. Houghton Mifflin. Co : Boston.
Cohen, L, et al. 2007. Research Methods in Education (Sixth Edition). New York :
Rourledge
Darmadi, H. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Effendi, E, 2014. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kemampuan Matematika
Anak Dengan Sikap Terhadap Program ”I Maths” Pada Ibu Dari Peserta
Program Belajar Matematika ”I Maths”Di Tk Kristen Tri Tunggal
Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Farchan, 2009. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Fathurrohman, M. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
Fitriana ,E. 2016. Jurnal Pendidikan . Hubungan Persepsi Siswa Tentang Proses
Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Geografi Di Homeschooling Sekolah
Dolan Kota Malang. Hal 662 – 667. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Hamka. 2002. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja dengan
Motivasi Berprestasi. Surakarta: UMS.
Kaelan, H. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: PARADIGMA.
Komunitas Studi dan Pengembangan PPR. 2012. Paradigma Pedagogi Reflektif.
Yogyakart: Kanisius.
Kusuma, R. A. 2016. Perbedaan Prestsi Belajar Siswa Atas Penerapan PPR Dalam
Tema Selalu Berhemat Energi Kelas IV sekolah Dasar. Skripsi Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.
Nisfianoor, M. 2009. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Empat.
Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan, Marzuki. 2009. Statistik Terapan untuk
Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurlaili, L. 2008. . Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/ MI Kelas II. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
P. Robbins, S. 2003. Organizational Behaviour, Tenth Edition (Perilaku
Organisasi Edisi ke Sepuluh), Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan. Jakarta :
PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Pramungdita.2010. Hubungan Prespsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas Dengan
Hasil Belajar Ekonomi SMAN 4 Kota Tanggerang Selatan. Jakarta: UIN.
Prayitno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Edisi
Kesatu. Yogyakarta : ANDI.
_________. 2008. Mandiri Belajar SPSS utk Analisis Data & Uji Statistik.
Yogyakarta : Mediakom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
________. 2010. SPSS: Paham Analisa Sytatistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom.
________. 2008. Belajar praktis analisis paramerik dan non paramerik dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Rinandanto, A. 2015. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
SD Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Yogyakarta: UNY
Sajari dan Suharto. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/ MIKelas II.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Saputri, A. D. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif(PPR) dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Siswa
Akan Nilai Globalisasi Di SD Kanisius Sengkan. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Sari, S. K. 2015. Hubungan Presepsi Guru Tentang Perencanaan Pembelajran
Tematik dengan Kinerja Guru di SD Se-kecamatan Brebah, Kabupaten
Sleman. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sarwono, Sarlito. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persad.
Satyawan, S. M. 2016. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan
Organisasi dan Sikap Resistensi Pegawai Dalam Menghadapi Perubahan
Organisasi. Skripsi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta : Tidak
Diterbitkan
Slavin. 2010. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.
Subagyo, dkk. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif Alternatif Solusi Menuju
Idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta: Kanisius.
_____________ 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung : Alfabeta.
________2011. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
_______2012. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung : Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
______2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung : Alfabeta.
_____2015. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Suparno, P. 2015. Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma
Pedagogi Reflektif. Yogyakarta : Penerbit Universitas Yogyakarta.
Syarbani, S. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.Bogor:
Ghalia Indonesia.
Trianto, S. H. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, konsep, strategi dan
implementasinya dalam Kurikulum. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Trianto. 2009. Mendesain Model PembelajaranInovatif Progresif. Jakarta :
Kencana Perdana Group.
Triatmaja, L 2015. Hubungan Presepsi Siswa Tentang Penggunaan Media
Pembelajran Dan Partisipasi Siswa Di Kelas Dengan Prestasi Belajar
Siswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Widihastuti S. &Fajar R. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan.
Wina, S. 2013. Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode, Prosedur. Jakarta :
Kencana Perdana Media Group.
Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.
Wirawan , Y. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013
Subtema Ayo Cintai Lingkungan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 1 Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 2 Rubrik Penilaian
Pernyataan Favorable Skor Pernyataan Unfavorable Skor
Sanggat Setuju (SS) 5 Sanggat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sanggat Tidak Setuju(STS) 1 Sanggat Tidak Setuju(STS) 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 3 Expert Judgement
Rubrik Penilaian
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cakupan rumusan
indikator 4 4 4 12
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan 4 3 4 11
4 Kesesuaian dengan indikator yang
ingin dicapai 4 3 4 11
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
didik 3 3 2 8
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrument 3 4 4 11
7 Kesesuaian isi instrumen dengan
buku yang digunakan 4 4 4 12
8 Mencantummkan referensi buku
dalam instrument 3 3 4 10
9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 3 10
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 3 9
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 4 11
Total Skor 126
Rata-rata 87,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Rumus Rata-Rata
1 100
Rentang Skor
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 - 99
Tidak Layak 1 - 40
Kesimpulan:
Jadi skor yang diperoleh adalah 87,5 dengan kategori “layak dengan
perbaikan”
Yogyakarta, 11 September 2016
Validator
(...................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa
No Item Person Corelation Sin. (2-taled) Keputusan
1 Item 1 1 Tidak valid
2 Item 2 -0,034 0,675 Tidak Valid
3 Item 3 0,166*
0,040 Valid
4 Item 4 0,322**
0,000 Valid
5 Item 5 0,222**
0,006 Valid
6 Item 6 -0,407**
0,000 Valid
7 Item 7 0,182*
0,024 Valid
8 Item 8 0,031 0,703 Tidak Valid
9 Item 9 0,092 0,255 Tidak Valid
10 Item 10 0,198*
0,014 Valid
11 Item 11 0,553**
0,000 Valid
12 Item 12 0,114 0,161 Tidak valid
13 Item 13 .-0,064 0,431 Tidak valid
14 Item 14 -0,023 0,780 Tidak Valid
15 Item 15 0,196**
0,015 Valid
16 Item 16 -0,073 0,368 Tidak Valid
17 Item 17 0,078 0,339 Tidak valid
18 Item 18 0,332**
0,000 Valid
19 Item 19 0,088 0,277 Tidak Valid
20 Item 20 0,345**
0,000 Valid
21 Item 21 0,275**
0,001 Valid
22 Item 22 0,100 0,220 Tidak valid
23 Item 23 0,325**
0,000 Valid
24 Item 24 0,117 0,150 Tidak valid
25 Item 25 0,005 0,951 Tidak valid
26 Item 26 0,205* 0,011 Valid
27 Item 27 -0,038 0,642 Tidak valid
28 Item 28 0,167 0,039 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
29 Item 29 -0,058 0,479 Tidak valid
30 Item 30 0,054 0,507 Tidak valid
31 Item 31 -0,268**
0,001 Valid
32 Item 32 0,168* 0,038 Valid
33 Item 33 0,069 0,396 Tidak valid
34 Item 34 0,193* 0,017 Valid
35 Item 35 0,485**
0,000 Valid
36 Item 36 0,220**
0,006 Valid
37 Item 37 0,498**
0,000 Valid
38 Item 38 0,209**
.0,009 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 152 98.7
Excludeda 2 1.3
Total 154 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 6 Uji Validitas Instrumen Sikap Siswa
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan Person
Corelation
Sig. (2-
tailed) Keputusan
1 Item 1 1 Tidak Valid
2 Item 2 0.037 0.651 Tidak Valid
3 Item 3 0.142 0.079 Tidak Valid
4 Item 4 0.131 0.106 Tidak Valid
5 Item 5 0.003 0.967 Tidak Valid
6 Item 6 -0.009 0.911 Tidak Valid
7 Item 7 0.148 0.068 Tidak Valid
8 Item 8 0.198’ 0.014 Valid
9 Item 9 0.088 0.279 Tidak Valid
10 Item 10 0.184’ 0.022 Valid
11 Item 11 0.204’ 0.011 Valid
12 Item 12 0.167’ 0,038 Valid
13 Item 13 0.137 0.090 Tidak Valid
14 Item 14 0.251” 0.002 Valid
15 Item 15 -0.042 0.609 Tidak Valid
16 Item 16 0.035 0.667 Tidak Valid
17 Item 17 -0.043 0.598 Tidak Valid
18 Item 18 0.186’ 0.021 Valid
19 Item 19 -0.091 0.263 Tidak Valid
20 Item 20 0.072 0.373 Tidak Valid
21 Item 21 0.109 0.180 Tidak Valid
22 Item 22 0.106 0.190 Tidak Valid
23 Item 23 0.061 0.451 Tidak Valid
24 Item 24 0.097 0.229 Tidak Valid
25 Item 25 0.063 0.437 Tidak Valid
26 Item 26 0.088 0.278 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
27 Item 27 0.102 0.208 Tidak Valid
28 Item 28 -0.092 0.257 Tidak Valid
29 Item 29 -0.071 0.381 Tidak Valid
30 Item 30 -0.245” 0.002 Valid
31 Item 31 0.172’ 0.033 Valid
32 Item 32 -0.022 0.787 Tidak Valid
33 Item 33 0.004 0.960 Tidak Valid
34 Item 34 0.074 0.364 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 154 100.0
Excludeda 0 .0
Total 154 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.700 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 8 Silabus
Satuan Pendidikan : SD N
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/ Semester : II/ 2
Standar Kompetensi : 2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
Kopetensi Dasar : 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam, seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Pengalaman
Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Model
Pembelaja
ran
Penilaiaan
Aloka
si
waktu
Sumber/ Bahan/
Alat
2.1 Mengenal
pentingnya
lingkungan
alam, seperti
dunia
tumbuhan dan
dunia hewan
Cinta
Lingkunga
n
Pertemuan I
- Mengenal
pentingnya
menjaga
lingkungan
alam
- Mengidentif
ikasi
tumbuhan
penting
untuk
menjaga
lingkungan
alam
Competence
- Siswa mampu
mengetahui
pengertian
menjaga
lingkungan.
(Kognitif)
- Siswa mampu
mengetahui
tumbuhan
penting untuk
menjaga
lingkungan
alam
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
Rubrik
penilaiaan
2 jp (2
x 35
menit)
Sajari., dan
Suharto. (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal: 37-
52
Nurlaili, L., (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
- Mengidentif
ikasi cara
mencegah
bencana
banjir dan
longsor.
- Pengaruh
menanam
pohon untuk
mencegah
bencana
banjir dan
longsor
(Kognitif)
- Siswa mampu
mengetahui
cara mencegah
bencana banjir
dan longsor
(Kognitif)
- Siswa mampu
mengetahui
pengaruh
menanam
pohon untuk
mencegah
bencana banjir
dan longsor
(Psikomotor)
Conscience
- Siswa mampu
bertanggung
jawab dalam
menjaga
lingkungan di
sekolah
(Afektif)
Compassion
- Siswa mampu
menghargai
pendapat
teman yang
mengutarakan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal 45-
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
pendapatnya
(Afektif)
Pertemuan II
- Mengetahui
hewan
penting
untuk
melestarika
n
lingkungan
alam
- Mengetahui
hewan-
hewan yang
ada di darat,
laut dan
udara.
- Mengetahui
hewan yang
menguntung
kan dan
hewan yang
merugikan
manusia
Competence
- Siswa mampu
mengetahui
hewan penting
untuk
menjaga
lingkungan
alam
(Kognitif)
- Siswa mampu
membedakan
yang ada di
darat, laut dan
udara
(Kognitif)
- Siswa mampu
membedakan
hewan yang
menguntungka
n dan hewan
yang
merugikan
manusia
(Psikomotor)
Conscience
- Siswa mampu
bertanggung
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
Rubrik
penilaiaan
2 jp (2
x 35
menit)
Sajari., dan
Suharto. (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal: 37-
52
Nurlaili, L., (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal 45-
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
jawab dalam
menjaga
lingkungan di
sekolah
(Afektif)
Compassion
- Siswa mampu
menghargai
pendapat
teman yang
mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
2.2
Melaksanakan
pemeliharaan
lingkungan
alam
Cinta
Lingkunga
n
Pertemuan III
- Mengidentif
ikasikan
cara
melaksanak
an
pemeliharaa
n
lingkungan
alam
berdasarkan
tayangan
video
- Membuat
poster
tentang
pemeliharaa
Competence
- Siswa mampu
mengidentifik
asi cara
melaksanakan
pemeliharaan
lingkungan
alam
(Kognitif)
- Siswa mampu
membuat
melakukan
pemeliharaan
lingkungan
alam dengan
menanam dan
merawat
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
Rubrik
penilaiaan
2 jp (2
x 35
menit)
Sajari., dan
Suharto. (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal: 37-
52
Nurlaili, L., (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
n
lingkungan
alam
tanaman di
sekolah
(Psikomotor)
Conscience
- Siswa mampu
bertanggung
jawab dalam
menjaga
lingkungan di
sekolah
(Afekti)
Compassion
- Siswa mampu
menghargai
pendapat
teman yang
mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
Departemen
Nasional. Hal 45-
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 9 RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD N Terbansari 1
Kelas/ Semester : II / 2
Mapel/ Materi : PKn / Cinta tanah air
Hari/ Tanggal : Sabtu,17 September 2016
Pertemuan ke : 1
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
B. Kopetensi Dasar
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam, seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Siswa mampu mengetahui pengertian menjaga lingkungan. (Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu mengetahui tumbuhan penting untuk menjaga
lingkungan alam (Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu mengetahui cara mencegah bencana banjir dan longsor
(Kognitif)
2.1.4 Siswa mampu mengetahui pengaruh menanam pohon untuk
mencegah bencana banjir dan longsor (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.5 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di
sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.6 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1.1 Siswa mampu mengetahui pengertian menjaga lingkungan.
2.1.2.1 Siswa mampu mengetahui fungsi tumbuhan penting untuk
menjaga lingkungan alam minimal 3 secara tepat.
2.1.3.1 Siswa mampu mengetahui cara mencegah bencana banjir dan
longsor minimal 3 secara tepat tanpa melihat buku.
2.1.4.1 Siswa mampu mengetahui pengaruh menanam pohon untuk
mencegah bencana banjir dan longsor dengan mengunakan media
pembelajaran (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.5.1 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di
sekolah dengan menanam dan merawat tanaman di sekolah
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.6.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
E. Materi Pokok
Cinta lingkungan terhadap tumbuhan
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
Model Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
Kerjasama
Peduli
Peka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada
siswa:
Siapa yang suka berkebun di
rumah?
Tanaman apa saja yang
kalian tanam?
Apakah kalian menjaga dan
merawan tanaman tersebut?
- Orientasi: guru menyampaikan
tujuan pelajaran yaitu cinta
lingkungan
- Motivasi: guru mengajak siswa
bernyanyi “lihat kebunku”
(terlampir)
Konteks
10 menit
2. Kegiatan Inti
- Siswa menyimak gambar-gambar
mengenai mencintai lingkungan
- Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar yang
ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan
definisi tentang cinta lingkungan
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri
dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok
membahas dan berdiskusi tentang
mencintai lingkungan dan
pentingnya tanaman untuk manusia
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi ke
depan kelas.
- Siswa dan guru membahas
mengenai pentingnya pohon untuk
menjaga lingkungan
Pengalaman
40 menit
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
refleksi oleh guru
- Siswa bersama guru melakukan
salah satu aksi mencintai
lingkungan yaitu menyiram
tanaman di sekitar sekolah
Aksi
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
membawa gambar hewan yang
menguntungkan untuk manusia dan
merugikan untuk manusia?”
- Siswa diminta mengerjakan posttes
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evalusi
10 menit
I. Refleksi (Terlampir)
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesame yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
K. Kecakapan Hidup
Kecakapam untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inofatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
a. Tes Tertulis (competence)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
b. Non tes (Conscience, Compassion)
2. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
M. Sumber Belajar
Media
Alat dan bahan
Sumber Belajar
Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Nasional. Hal: 37-52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric
penilaiaan (terlampir)
3. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran Materi
Pentingnya tumbuhan bagi kehidupan kita. Udara kotor tidak
baik bagi pernafasan. Untuk mengurangi pencemaran udara
pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Fungsi tumbuhan bagi manusia adalah:
1. sumber udara segar
2. pencegah bencana banjir dan tanah longsor
Lampiran lagu
Lihat Kebunku
Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
Setiap hari kusiram semua
Mawar melati semuanya indah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Penilaiaan Competence
Indikator 2.1.1 Siswa mampu mengetahui pengertian menjaga
lingkungan.
2.1.2 Siswa mampu mengetahui tumbuhan penting untuk
menjaga lingkungan alam
2.1.3 Siswa mampu mengetahui cara mencegah bencana banjir
dan longsor
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Esaay
Soal
No Soal Skor
1 Apa yang dimaksud dengan menjaga lingkungan? 40
2 Berikan 3 contoh fungsi dari tumbuhan untuk menjaga
lingkungan? 30
3 Berikan 3 cara mencegah bencana banjir dan longsor? 30
Skor Total 100
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan menjaga lingkungan?
2. Berikan 3 contoh fungsi dari tumbuhan untuk menjaga lingkungan?
3. Berikan 3 cara mencegah bencana banjir dan longsor?
Kunci jawaban
1. Menjaga lingkungan adalah kegiatan menjaga lingkungan sekitar.
Menjaga lingkungan sekolah dan rumah. Contohnya merawat tumbuhan
dan melestarikan binatang.
2. Memberi udara segar, Mencegah banjir, mencegah tanah longsor
3. Membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, tidak menebang
pohon sembarangan.
- Evaluasi
-
a a a an ena
a ke e an a a an 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.1.5 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan di sekolah (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan
dengan menanam tanaman di sekolah.
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan merawat tanaman di sekolah
3 Saya melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan menjaga kebersihan kelas.
4 Saya melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan luar
kelas.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.1.6 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang
mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam
mengerjakan tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai
pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD N Terbansari 1
Kelas/ Semester : II / 2
Mapel/ Materi : PKn / Cinta tanah air
Hari/ Tanggal : Sabtu,24 September 2016
Pertemuan ke : 2
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
B. Kopetensi Dasar
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam, seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.7 Siswa mampu mengetahui hewan penting untuk menjaga
lingkungan alam (Kognitif)
2.1.8 Siswa mampu membedakan yang ada di darat, laut dan udara
(Kognitif)
2.1.9 Siswa mampu membedakan hewan yang menguntungkan dan hewan
yang merugikan manusia (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.10 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di
sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.11 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.7.1 Siswa mampu mengetahui menjaga lingkungan alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
2.1.8.1 Siswa mampu membedakan yang ada di darat, laut dan udara
masing-masing minimal 3 contoh.
2.1.9.1 Siswa mampu membedakan hewan yang menguntungkan dan
hewan yang merugikan manusia minimal 3 contoh.
Conscience (Hati Nurani)
2.1.10.1 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di
sekolah dengan menanam dan merawat tanaman di sekolah
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.11.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
E. Materi Pokok
Cinta lingkungan
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
Model Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
Kerjasama
Peduli
Peka
H. Langkah-langkah Pembelajaran
2. Pertemuan ke-2
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada
siswa:
Sebutkan hewan-hewan
yang berada di sekitar
rumahmu?
Sebutkan hewan-hewan
yang dilindungu?
- Orientasi: guru menyampaikan
Konteks
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
tujuan pelajaran yaitu cinta
lingkungan
- Motivasi: guru mengajak siswa
bernyanyi “burung kakak tua”
(terlampir)
2. Kegiatan Inti
- Siswa menyimak gambar-gambar
mengenai hewan yang di darat, laut
dan udara serta hewan yang
bermanfaat dan merugikan bagi
manusia
- Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar yang
ditampilkan
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri
dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok
membahas dan berdiskusi tentang
mencintai lingkungan dan
membedakan hewan yang
dilindungi
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi ke
depan kelas.
- Siswa dan guru membahas
mengenai pentingnya hewan untuk
kehidupan manusia
Pengalaman
40 menit
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru
Refleksi
- Siswa mencocokan nama hewan
yang dilindungi dan gambar Aksi
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
mencari tahu cara menjaga
lingkungan?”
- Siswa mengerjakan posttes
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evaluasi
10 menit
I. Refleksi (Terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesame yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
K. Kecakapan Hidup
Kecakapam untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inofatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
a. Tes Tertulis (competence)
b. Non tes (Conscience, Compassion)
2. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
M. Sumber Belajar
Media
Alat dan bahan
Sumber Belajar
Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Nasional. Hal: 37-52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
N. Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan teman
sejawat
Compassion Non tes Peniliaan teman
sejawat
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric
penilaiaan (terlampir)
3. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN MATERI
B. pentingnya hewan bagi kita
Hewan ada yang hidup di darat, air, dan udara. Hewan yang
hidup di darat contohnya ayam, sapi, kambing, dll. Hewan yang hidup
di air adalah berbagai macam ikan. Hewan yang hidup di udara adalah
burung elang, burung gereja dll.
Sapi adalah hewan yang mengutungkan manusia. Sapi dapat di
manfaatkan daging, kulit dan susunya. Ayam juga bermanfaat untuk
manusia yaitu dapat diambil daging dan telurnya.
Lampiran lagu
Burung Kakaktua
Burung kakaktua
Hinggap di jendela
Nenek sudah tua
Giginya tingal dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Penilaiaan Competence
Indikator 2.2.1 Siswa mampu mengetahui hewan penting untuk menjaga
lingkungan alam (Kognitif)
2.2.2 Siswa mampu membedakan yang ada di darat, laut dan
udara (Kognitif)
2.2.3 Siswa mampu membedakan hewan yang menguntungkan
dan hewan yang merugikan manusia (Psikomotor)
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Esaay
Soal
NO Soal Skor
1
Apakah hewan penting untuk menjaga lingkungan alam,
jelaskan?
40
2 Berikan 3 contoh hewan yang ada di darat, laut dan udara?
30
3
Berikan 3 contoh masing-masing membedakan hewan yang
menguntungkan dan hewan yang merugikan manusia ?
30
100
Kunci jawaban
1. Iya, penting hewan dapat berguna untuk kehidupan manusia. Hewan
juga dapat menjadi sumber makanan untuk manusia contohnya daging
sapi, ayam, dan kambing.
2. Darat: Sapi, ayam, bebek dll
Laut: Ikan tuna, udang, kepiting dll
Udara: burung dara, burung gereja, burung elang dll
3. Menguntungkan: Sapi, kambing, ayam dll
Merugikan: Ular, buaya, kalajengking, kelabang dll
- Evaluasi
a a a an ena
a ke e an a a an 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.1.5 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan di sekolah (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian teman sejawat
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Teman sejawat
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan
dengan menanam tanaman di sekolah.
2 Memiliki kemauan untuk bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan merawat tanaman di sekolah
3 Melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan
dengan menjaga kebersihan kelas.
4 Melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan
dengan menjaga kebersihan lingkungan luar kelas.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.1.6 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang
mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian Teman Sejawat
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Teman Sejawat
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan
tugas
2 Menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat.
3 Menerima masukan dari teman kelompok.
4 Tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD N Terbansari 1
Kelas/ Semester : II / 2
Mapel/ Materi : PKn / Cinta tanah air
Hari/ Tanggal : Sabtu,1 Oktober 2016
Pertemuan ke : 3
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
B. Kopetensi Dasar
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi cara melaksanakan pemeliharaan
lingkungan alam (Kognitif)
2.2.2 Siswa mampu melakukan pemeliharaan lingkungan alam dengan
menanam dan merawat tanaman di sekolah(Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.2.5 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di
sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.2.6 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.2.1.1 Siswa mampu mengetahui cara pemeliharaan di sekolah minimal 3
contoh.
2.2.2.1 Siswa mampu melakukan pemeliharaan lingkungan alam dengan
menanam dan merawat tanaman di sekolah (Psikomotor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Conscience (Hati Nurani)
2.1.3.1 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di
sekolah dengan menanam dan merawat tanaman di sekolah
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.4.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
E. Materi Pokok
Cinta lingkungan
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
Modwl Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
Kerjasama
Peduli
Peka
H. Langkah-langkah Pembelajaran
3. Pertemuan ke-3
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada
siswa:
Siapa tahu cara menjaga
lingkungan rumah?
Siapa tahu cara menjaga
lingkungan sekolah?
- Orientasi: guru menyampaikan
tujuan pelajaran yaitu cinta
lingkungan
- Motivasi: guru mengajak siswa
tepuk semangat
Konteks
10 menit
2. Kegiatan Inti
- Siswa menyimak gambar-gambar Pengalaman
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
mengenai cara menjaga lingkungan
- Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar yang
ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan
definisi tentang cara menjaga
lingkungan
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri
dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok
membahas dan berdiskusi tentang
cara menjaga dan merusak
lingkungan
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi ke
depan kelas.
- Siswa dan guru membahas
mengenai hutan dan hewan langka
- Siswa merefleksikan apa yang
telah dilakukan selama proses
belajar
- Siswa diberi pertanyaan-
pertanyaan refleksi oleh guru
Refleksi
- Siswa melakukan kegiatan cara
menjaga lingkungan kelas Aksi
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
melaksanakan kegiatan menjaga
lingkungan di rumah?”
- Siswa mengerjakan post test
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evaluasi
10 menit
I. Refleksi (Terlampir)
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesame yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
K. Kecakapan Hidup
Kecakapam untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inofatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
a. Tes Tertulis (competence)
b. Non tes (Conscience, Compassion)
2. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
M. Sumber Belajar
Media
Alat dan bahan
Sumber Belajar
Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Nasional. Hal: 37-52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
N. Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan oleh guru
Compassion Non tes Peniliaan oleh guru
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric
penilaiaan (terlampir)
3. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran Materi
C. Menjaga kelestarian alam
Alam ciptaan tuhan yang maha kuasa. Merupakan anugerah
yang tidak ternilai harganya. Alam diciptakan tuhan untuk
kepentingan manusia. Manusia harus dapat menjaga
kelestariannya
Apa saja yang perlu manusia lakukan saat menjaga
kelestarian alam adalah:
1. Menjaga hutan
2. Menjaga hewan langka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Penilaiaan Competence
Indikator 2.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi cara melaksanakan
pemeliharaan lingkungan alam (Kognitif)
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Esaay
Soal
No Soal Skor
1 Bagaimana cara menjaga dan memelihara lingkungan
sekolah 20
2 Apakah 2 cara menjaga lingkungan hutan 20
3 Apa cara menjaga hewan langka 20
4 Sebutkan hewan langka yang kamu ketahui 20
5 Apa swaka marga satwa itu 20
Skor Total 100
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
Kunci jawaban
1. Menanam pohon
Merawat pohon
Menjaga dan melestarikan hewan
2. Menanam pohon, tidak menebang pohon di hutan
3. Tidak berburu, memesukan ke suwaka marga satwa
4. Badak, harimau, cendrawasih
5. Tempat menjaga hewan langka
- Evaluasi
a a a an ena
a ke e an a a an 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.2.3 Siswa mampu bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan di sekolah (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian oleh guru
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Oleh Guru
No Nama Siswa Total Skor
1
2
Dst.
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan
dengan menanam tanaman di sekolah.
2 Memiliki kemauan untuk bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan merawat tanaman di sekolah
3 Melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan
dengan menjaga kebersihan kelas.
4 Melakukan perilaku bertanggung jawab menjaga lingkungan
dengan menjaga kebersihan lingkungan luar kelas.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.2.4 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang
mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Oleh Guru
No Nama Siswa Total Skor
1
2
3
Dst.
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Menghargai seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan
tugas
2 Menghargai teman kelompok yang mempunyai pendapat.
3 Menerima masukan dari teman kelompok.
4 Tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 10 Nilai Pretest Persepsi Siswa
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 skortotal Rata-rata
1 5 1 5 4 5 5 4 5 4 2 5 5 5 5 1 1 4 5 5 1 4 81 3,857143
2 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 1 5 2 5 1 4 1 2 1 5 1 66 3,142857
3 5 5 4 4 5 2 4 4 4 2 5 4 1 5 1 5 5 5 5 5 5 85 4,047619
4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 1 85 4,047619
5 5 4 4 5 5 1 5 4 5 5 4 5 4 2 5 5 4 2 5 4 2 85 4,047619
6 1 5 1 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 5 4 2 4 4 4 4 4 81 3,857143
7 1 5 4 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 4 2 1 4 68 3,238095
8 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 85 4,047619
9 5 5 5 4 1 5 5 5 1 2 2 5 4 5 2 5 1 2 1 2 1 68 3,238095
10 5 1 5 4 2 5 2 4 4 2 1 5 4 2 2 1 2 2 2 1 1 57 2,714286
11 2 5 5 5 4 4 5 5 2 1 5 5 5 1 4 4 5 5 5 5 5 87 4,142857
12 5 4 2 5 1 1 5 1 2 1 2 2 1 5 2 4 1 2 4 5 1 56 2,666667
13 1 1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 2 83 3,952381
14 5 5 5 1 1 5 5 5 5 1 1 4 5 5 1 4 1 2 1 5 1 68 3,238095
15 5 5 5 1 1 1 5 5 1 1 1 4 5 5 1 4 5 5 5 5 5 75 3,571429
16 2 1 1 5 4 1 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 84 4
17 4 5 5 2 5 1 5 5 2 1 1 5 2 5 2 2 1 2 5 4 1 65 3,095238
18 5 5 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 5 5 1 2 4 4 4 4 4 85 4,047619
19 5 5 5 1 1 1 5 5 1 1 1 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 57 2,714286
20 5 5 1 1 4 4 5 5 2 4 5 5 5 5 2 4 2 1 1 4 1 71 3,380952
21 4 4 5 5 2 1 5 5 5 1 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 2 83 3,952381
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
22 1 5 5 5 1 1 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 89 4,238095
23 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 5 5 1 1 5 2 5 1 4 73 3,47619
stot 1737 3,596273
rata2 75,52174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 11 Nilai Posttest Persepsi Siswa
nama Item
jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 2 5 4 4 5 2 4 2 2 1 2 66 3,142857
2 2 2 5 4 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 89 4,238095
3 5 5 5 5 4 2 2 5 4 5 2 4 4 4 4 4 2 2 4 5 2 79 3,761905
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 101 4,809524
5 5 5 5 4 4 4 5 1 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 87 4,142857
6 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 1 5 5 4 4 4 90 4,285714
7 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 2 2 5 5 4 4 4 4 4 4 2 85 4,047619
8 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 1 4 5 5 1 5 5 4 5 5 86 4,095238
9 5 2 4 5 4 1 5 4 1 2 5 4 4 1 4 4 2 1 2 4 5 69 3,285714
10 1 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2 5 1 5 5 5 5 2 5 2 83 3,952381
11 5 5 5 1 2 2 5 2 5 4 2 4 5 4 4 1 4 4 4 5 4 77 3,666667
12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 1 5 1 5 5 5 5 5 94 4,47619
13 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 4 98 4,666667
14 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 5 4 96 4,571429
15 4 5 5 4 5 4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 4 1 5 4 5 2 85 4,047619
16 5 5 4 5 5 5 5 5 2 2 4 4 5 5 4 5 5 4 1 5 5 90 4,285714
17 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 4 5 4 95 4,52381
18 2 4 4 4 4 2 4 1 1 4 5 4 4 4 4 1 1 1 4 4 5 67 3,190476
19 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 1 1 4 4 4 5 91 4,333333
20 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 102 4,857143
21 5 4 1 1 5 5 1 1 1 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 1 68 3,238095
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 103 4,904762
23 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 2 5 4 4 5 3 1 3 3 2 2 67 3,190476
stot 1968 93,71429
rata2 85,56522 4,074534
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 12 Nilai Pretest Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Item
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 skortotal
1 5 5 2 1 5 5 5 5 1 34
2 4 1 2 1 1 1 2 4 5 21
3 5 5 5 2 4 4 5 4 1 35
4 5 5 5 5 5 1 1 5 1 33
5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
6 4 4 5 5 4 5 5 4 5 41
7 4 4 4 4 4 5 5 2 2 34
8 5 5 5 5 1 4 2 1 1 29
9 4 4 4 4 4 5 2 4 4 35
10 1 2 1 2 1 4 5 1 2 19
11 2 1 1 5 2 2 1 4 5 23
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
13 1 2 4 5 1 4 2 5 1 25
14 1 1 1 4 5 5 1 5 2 25
15 4 1 1 1 1 1 2 1 5 17
16 2 2 2 2 1 1 5 5 1 21
17 5 5 5 5 4 5 5 2 2 38
18 4 4 4 2 4 2 4 4 2 30
19 5 4 5 5 2 4 1 1 1 28
20 1 1 1 1 1 2 5 5 5 22
21 1 1 1 1 4 5 5 2 1 21
22 5 5 5 5 4 5 5 1 5 40
23 5 2 4 4 5 5 5 5 1 36
stot 690
rata2 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 13 Nilai Posttest Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Nama Item
skortotal Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 5 2 1 5 5 5 5 1 34 3,777778
2 4 1 2 1 1 1 2 4 5 21 2,333333
3 5 5 5 2 4 4 5 4 1 35 3,888889
4 5 5 5 5 5 1 1 5 1 33 3,666667
5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 4,222222
6 4 4 5 5 4 5 5 4 5 41 4,555556
7 4 4 4 4 4 5 5 2 2 34 3,777778
8 5 5 5 5 1 4 2 1 1 29 3,222222
9 4 4 4 4 4 5 2 4 4 35 3,888889
10 1 2 1 2 1 4 5 1 2 19 2,111111
11 2 1 1 5 2 2 1 4 5 23 2,555556
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5
13 1 2 4 5 1 4 2 5 1 25 2,777778
14 1 1 1 4 5 5 1 5 2 25 2,777778
15 4 1 1 1 1 1 2 1 5 17 1,888889
16 2 2 2 2 1 1 5 5 1 21 2,333333
17 5 5 5 5 4 5 5 2 2 38 4,222222
18 4 4 4 2 4 2 4 4 2 30 3,333333
19 5 4 5 5 2 4 1 1 1 28 3,111111
20 1 1 1 1 1 2 5 5 5 22 2,444444
21 1 1 1 1 4 5 5 2 1 21 2,333333
22 5 5 5 5 4 5 5 1 5 40 4,444444
23 5 2 4 4 5 5 5 5 1 36 4
stot 690 76,66667
rata2 30 3,333333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 14 Uji Normalitas Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PrePersepsi PostPersepsi SelisihPerspsi PreSIkap PostSikap SelisihSikap
N 23 23 23 23 23 23
Normal
Parametersa
Mean 3.5963 4.0725 .4762 3.3333 4.1401 .8068
Std.
Deviation .50474 .56851 .80570 .88699 .65153 .94769
Most Extreme
Differences
Absolute .219 .135 .089 .127 .182 .127
Positive .109 .134 .089 .126 .125 .127
Negative -.219 -.135 -.089 -.127 -.182 -.093
Kolmogorov-Smirnov Z 1.051 .646 .425 .607 .872 .610
Asymp. Sig. (2-tailed) .219 .798 .994 .855 .433 .851
a. Test distribution is
Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 15 Uji Homogenitas Persepsi Siswa
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.031 1 44 .862
ANOVA
VAR00001
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2.608 1 2.608 9.024 .004
Within Groups 12.715 44 .289
Total 15.323 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 16 Uji Homogenitas Sikap Siswa
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.237 1 44 .079
ANOVA
VAR00001
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7.577 1 7.577 12.344 .001
Within Groups 27.007 44 .614
Total 34.584 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 17 Uji Linearitas
Report
sikap
presepsi Mean N Std. Deviation
2.666667 5.0000 1 .
2.714286 2.6111 2 .70711
3.095238 4.2222 1 .
3.142857 3.2222 3 .76980
3.190476 3.4444 1 .
3.238095 3.0833 4 .94008
3.285714 3.6667 1 .
3.380952 2.4444 1 .
3.47619 4.0000 1 .
3.571429 1.8889 1 .
3.666667 4.3333 1 .
3.761905 4.3333 1 .
3.857143 4.1667 2 .54997
3.952381 2.9259 3 .67890
4 2.3333 1 .
4.047619 3.8254 7 .43441
4.095238 4.4444 1 .
4.142857 3.4444 2 1.25708
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
sikap * presepsi 46 100.0% 0 .0% 46 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
4.238095 4.1667 2 .39284
4.285714 4.7222 2 .23570
4.333333 3.8889 1 .
4.47619 4.5556 1 .
4.52381 4.8889 1 .
4.571429 4.1111 1 .
4.666667 4.4444 1 .
4.809524 4.7778 1 .
4.857143 4.6667 1 .
4.904762 4.6667 1 .
Total 3.7367 46 .87092
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
sikap *
presepsi
Between
Groups
(Combined) 25.649 27 .950 2.016 .063
Linearity 7.154 1 7.154 15.180 .001
Deviation from
Linearity 18.495 26 .711 1.509 .185
Within Groups 8.483 18 .471
Total 34.132 45
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
sikap * presepsi .458 .210 .867 .751
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 18 Uji Hipotesis Korelatif (Hubungan)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
presepsi 3.8344 .58353 46
sikap 3.7367 .87092 46
Correlations
presepsi Sikap
presepsi Pearson Correlation 1 .458**
Sig. (2-tailed) .001
N 46 46
sikap Pearson Correlation .458** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 19 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 Pre Perspsi 23 3.5963 .50474 .10525
Post Perspsi 23 4.0725 .56851 .11854
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR00001 Equal
variances
assumed
.031 .862 -
3.004 44 .004 -.47619 .15852 -.79567 -.15671
Equal
variances not
assumed
-
3.004 43.392 .004 -.47619 .15852 -.79580 -.15658
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 20 Uji Perbedaan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VAR00001 Pretest 23 3.3333 .88699 .18495
Posttest 23 4.1401 .65153 .13585
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
VAR00001 Equal
variances
assumed
3.237 .079 -
3.516 44 .001 -.80676 .22948
-
1.26926
-
.34427
Equal
variances not
assumed
-
3.516 40.387 .001 -.80676 .22948
-
1.27043
-
.34310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 21 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Persepsi Siswa
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 prepresepsi 3.5963 23 .50474 .10525
postpresepsi 4.0725 23 .56851 .11854
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 prepresepsi & postpresepsi 23 -.124 .573
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
prepresepsi –
postpresepsi
-
.47619 .80570 .16800 -.82460 -.12778 -2.834 22 .010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 22 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Sikap Siswa
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Presikap 3.3333 23 .88699 .18495
Postsikap 4.1401 23 .65153 .13585
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 presikap & postsikap 23 .271 .211
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
presikap –
postsikap
-
.80676 .94769 .19761 -1.21657 -.39695 -4.083 22 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 23 Transkirp Wawancara Siswa
23. 1 Wawancara Siswa Sebelum Perlakuan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 September 2016
Baris Wawancara I Keterangan
1 P : Apa kamu senang belajar Pkn?
S
A
: Tidak, karena sulit dan banyak hafalanya Tidak senang
belajar PKn
2 P : Mengapa kamu senang/tidak senang
dengan mata pelajaran PKn?
S
A
: Banyak hafalanya Banyak
hafalanya
3 P : Bagaimana cara guru mengajar kan
pelajaran PKn?
S
A
: Dengan ceramah, sampai aku bosan dan
mengobrol dengan teman setiap pelajaran
PKn
Ceramah
4 P : Apa kamu dapat memahami dengan baik
mata pelajaran PKn dengan cara mengajar
guru yang seperi itu?
S
A
: Saya kesulitan dalam memahami materi
PKn
Sulit
memahami
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
23..2 Wawancara Siswa Sesudah Perlakuan
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Oktober 2016
Baris Wawancara II Keterangan
1 P : Ketika mengerjakan kuesioner, pernyataan
mana yang kamu anggap sulit? Mengapa?
S
A
: Tidak pak Tidak pak
2 P : Bagaimana perasaanmu saat pertama kali
belajar dengan cara belajar yang berbeda
dari sebelumnya?
S
A
: Senang Senang
dengan PPR
3 P : Apakah kamu bosan dengan cara belajar
yang baru dan berbeda dari biasanya?
S
A
: Tidak Tidak
membosankan
4 P : Apakah cara belajar dengan model
pembelajaran PBL dapat membantu kamu
dalam memahami materi?
S
A
: Ya, membantu Membantu
siswa
memahami
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 24 Transkirp Wawancara Guru
24.1 Wawancara I Guru Sebelum Perlakuan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 September 2016
Baris Wawancara I Keterangan
1 P : Bagaimana Ibu mengajar ketika
menjelaskan materi pada mata pelajaran
PKn?
G : Pembelajaran dengan ceramah saja. Kalau
menggunakan media ribet, menghabiskan
banyak waktu juga
Pembelajaran
dengan
metode
ceramah
2 P : Apa kesulitan yang Ibu alami saat
mengajarkan mata pelajaran PKn?
G : Kalau kendala pasti ada, terutama mata
pelajaran PKn ini memiliki jam pelajaran
yang sedikit yaotu 2JP. Jadi saya sering
memberikan tugas untuk memancing
keaktifan siswa
PKn ini
memiliki jam
pelajaran
yang sedikit
3 P : Media pembelajaran apakah yang Ibu
gunakan saat menjelaskan materi pada
mata pelajaran PKn?
G : Paling hanya cerita atau menonton film
tetapi lebih dominan cerita
Dengan film
dan bercerita
kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
24.2 Wawancara II Guru Sesudah Perlakuan
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Oktober 2016
Baris Wawancara II Keterangan
1 P : Apakah Ibu puas dengan hasil belajar
menggunakan model pembelajaran PPR?
G : Bisa karena anak yang tadinya
menganggap bahwa belajar Pkn itu
membosankan dan membuat malas
menjadi semangat dalam pelajaran PKn
karena model pembelajaran yang
digunakan menyenangkan
Siswa
menjadi
semnaggat
dalam belajar
PKn
2 P : Apakah model pembelajaran PPR
membantu guru meningkatkan hasil
belajar siswa?
G : Membantu! PKn kalau memakai model
pembelajaran PPR saya tidak terlalu
banyak bicara. Yang kedua anak-anak
lebih mau membaca, lalu mengeluarkan
apa yang mereka pengen tulis
Model
pembelajaran
PPR
membantu
guru
meningkatkan
hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
siswa
3 P : Apakah ada perubahan ketika Ibu
menggunakan model pembelajaran
PPRdalam menjelaskan materi?
G : Ada! Karena anak-anak yang kurang
dalam arti malas membaca dan menulis,
setelah belajar dengan model
pembelajaran problem based learning
mereka nilainya naik
Ada
perubahan
4 P : Bagaimana hasil belajar dengan model
pembelajaran tersebut?
G : Nilai anak menajdi meningkat Nilai
meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 25 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 26 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 27 Surat Izin Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 28 Curruculum Vitae
CURRUCULUM VITAE
Arifin lahir di Magelang, 17 Februari 1994.
Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri 1 Jampiroso,
Temanggung dan lulus pada tahun 2006. Pendidikan
menengah pertama di SMP N 6 Temanggung, lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2012 menyelesaikan pendidikan
menengah atas di SMA N 1 Pringsurat, Temanggung.
Selanjutnya tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Saat menjadi mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma, peneliti
mengembangkan diri di bidang akademik maupun di bidang non akademik dengan
mengikuti kegiatan wajib dan kehiatan tidak wajib. Kegiatan wajib yang telah diikuti
peneliti pada tahun 2014 adalah Kursus Mahir Dasar (KMD), Pelatihan
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I dan II. Untuk lebih mengembangkan
kepribadian peneliti juga mengikuti kegiatan Week-end Moral untuk pengembangan
diri. Peneliti juga mengikuti English Club yang diselengarkan oleh PGSD
Universitas Sanata Dharma selama empat semester.
Selain kegiatan wajib, peneliti mengikuti kegiatan tidak wajib yaitu dengan
terlibat dalam kegiatan di dalam kampus. Peneliti menjadi kordinator seksi
perlengkapan di acara Parade Gamelan Anak 2014, menjadi kordinator seksi
perlengkapan di acara Pelepasan Wisudawan-wisudawati 2014 dan masih banyak
kegiatan yang peneliti ikuti yang tidak bisa dituliskan satu persatu.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis
skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas
II B pada Mata Pelajaran PKn di SD N Terbansari 1 Yogyakarta .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI