hubungan psychologicalwellbeing dengan …

132
HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA PENYIAR RADIO Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Dorothea Galuh Setta Anjarjati 159114017 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 19-Jan-2022

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING DENGAN

WORK ENGAGEMENT PADA PENYIAR RADIO

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Dorothea Galuh Setta Anjarjati

159114017

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

iii

HALAMAN MOTTO

“Nothing lasts forever, I can’t finish it even though I know it

Nothing lasts forever, I can finish it because I can see it”

Seventeen - Fearless

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

iv

“ “What makes a person hate themselves?”“Cowardice, perhaps. Or the eternal fear of being wrong, of not doing what

others expect. A few moments ago I was happy, I forgot I was under sentence ofdeath; then, when I remembered the situation I’m in, I felt frightened””

Paulo Coelho - Veronika Decides to Die

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

v

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tulisan ini saya persembahkan untuk:

Keluarga, yang tidak pernah menyerah.

Tuhan yang setia.

Paulus Eddy Suhartanto., M. Si, selaku dosen pembimbing. Terima kasih telah

mengarahkan saya dan memberi dukungan sehingga penelitian dapat diselesaikan

dengan baik.

Sahabat, teman dan idola yang saya kasihi. Terima kasih karena telah hadir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

vii

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL BEING DENGAN

WORK ENGAGEMENT PADA PENYIAR RADIO

Dorothea Galuh Setta Anjarjati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological well being dengan work

engagement pada penyiar radio. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif

psychological well being dengan work engagement penyiar radio dalam menjalani perannya.

Subjek penelitian berjumlah 72 penyiar radio. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala work

engagement pada penyiar radio dengan reliabilitas a = 0,903 yang terdiri dari 22 aitem dan skala

adaptasi Ryff psychological well-being yang terdiri dari84 aitem dengan realibilitas a= 0,945.

Hipotesis diuji dengan Spearman’s Rho Correlation dengan asumsi linearitas terpenuhi dan data

terdistribusi tidak normal. Hasil uji menunjukkan bahwa hipotesis diterima dimana r = 0,243

dengan nilai signifikansi sebesar p= 0,039. Hal ini berarti terdapat hubungan positif antara

psychological well being dengan work engagement pada penyiar radio.

Kata Kunci: Keterikatan kerja, Kesejahteraan psikologis, Penyiar radio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

viii

THE CORRELATION BETWEEN PSYCHOLOGICAL WELL BEING AND

WORK ENGAGEMENT ON RADIO ANNOUNCERS

Dorothea Galuh Setta Anjarjati

ABSTRACT

The aim of the current study is to investigate the correlation between psychological well being

and work engagement on radio announcers. The hypothesis of this research is about the positive

correlation between psychological well being and work engagement of radio announcer on acting

their role. There are 72 radio announcers as subjects in this research. Instrument of the research

are work engagement scale on radio announcers with reliability coefficient a = 0.903 included 22

items and adaptation of psychological well being scale by Ryff with reliability coefficient a =

0.945 on 84 items. Data were analyzed with Spearman’s Rho Correlation technique because there

is a linear correlation and the data did not follow normal distribution. The analysis result show

that hypothesis accepted where r = 0.243 with significance value p = 0.039. This result means

that there is positive relationship between psychological well being and work engagement on

radio announcers.

Keyword:Work Engagement, Psychological Well Being, Radio Announcer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang telah

melimpahkan segala perlindungan, dan kemudahan di dalam proses penulisan

skripsi ini sehingga dapat berjalan dengan lancar dan terselesaikan. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya menyadari

bahwa kelancaran dan kesuksesan menyusun skripsi ini tidak terlepas dari peran

banyak pihak yang telah membantu serta mendukung dalam menghadapi

berbagai permasalahan. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D. selaku Ketua Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko M.Psi selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membantu, membimbing, dan memberikan arahan

selama saya menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

4. Paulus Eddy Suhartanto., M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

bersedia sabar membimbing dan mengarahkan saya dalam pembuatan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xi

5. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

mendidik, memberikan ilmu dan pengalaman selama saya belajar di

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

6. Ayah, ibu, kakak dan dua adik saya, yang berjuang lebih keras namun

tidak pernah henti berperan dalam hidup saya.

7. HEY! SAY! JUMP as my childhood and SEVENTEEN as my youth.

8. Anting, Brian, Disa, Tesha yang selalu menjawab pertanyaan saya sejak

hari pertama.

9. Puchi dan Hanun yang selalu hadir di semua kegiatan katharsis saya.

10. Igna dan Saraz beserta keluarganya, yang tidak jemu mengingatkan saya

untuk menyelesaikan skripsi.

11. Intan, Rena, Ryo, Gowek dan Habis Ketilang, yang selalu menjadi teman

cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.............................. i

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii

HALAMAN MOTTO.................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ vi

ABSTRAK..................................................................................................... vii

ABSTRACT................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................ ix

KATA PENGANTAR................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvi

DAFTAR FIGUR.......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xviii

BAB I............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

1. Manfaat Teoritis........................................................................ 7

2. Manfaat Praktis......................................................................... 8

BAB II............................................................................................................ 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xiii

A. Work Engagement............................................................................. 9

1. Pengertian Work Engagement..................................................... 9

2. Aspek-Aspek Work Engagement................................................ 11

a. Vigor..................................................................................... 11

b. Dedication............................................................................ 11

c. Absorption............................................................................ 12

3. Faktor Work Engagement........................................................... 14

B. Psychological Well Being.................................................................. 15

1. Pengertian Psychological Well Being.................................. 15

2. Dimensi Psychological Well Being...................................... 16

a. Self Acceptance.................................................... 16

b. Positive Relationship with Others........................ 17

c. Personal Growth.................................................. 17

d. Autonomy............................................................. 17

e. Enviromental Mastery.......................................... 18

f. Purpose of Life...................................................... 18

3. Dampak Psychological Well Being...................................... 19

C. PWB dan WE pada Penyiar Radio.................................................... 21

D. Kerangka Berpikir............................................................................. 24

E. Hipotesis............................................................................................ 25

BAB III.......................................................................................................... 26

A. Jenis Penelitian................................................................................. 26

B. Variabel Penelitian........................................................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xiv

1. Variabel Bebas.......................................................................... 26

2. Variabel Tergantung................................................................. 26

C. Definisi Operasional......................................................................... 27

1. Variabel Work Engagement...................................................... 27

2. Variabel Psychological Well Being.......................................... 28

D. Subjek Penelitian.............................................................................. 29

E. Metode & Alat Pengambilan Data................................................... 29

1. SkalaWork Engagement........................................................... 30

2. Skala Psychological Well Being............................................... 31

F. Mutu Alat Ukur................................................................................. 33

1. Validitas.................................................................................... 33

2. Seleksi Aitem............................................................................ 34

3. Reliabilitas................................................................................ 35

a) SkalaWork Engagement................................................... 36

b) Skala Psychological Well Being....................................... 37

G. Metode Analisis Data....................................................................... 37

1. Uji Hipotesis............................................................................. 37

2. Uji Normalitas........................................................................... 38

3. Uji Linearitas............................................................................ 38

BAB IV.......................................................................................................... 39

A. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 39

B. Deskripsi Penelitian.......................................................................... 39

1. Deskripsi Subjek Penelitian...................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xv

2. Deskripsi Data Penelitian.......................................................... 42

a) Skala Psychological Well Being....................................... 43

b) SkalaWork Engagement................................................... 44

C. Kategorisasi...................................................................................... 45

D. Analisis Data Penelitian................................................................... 46

1. Uji Asumsi................................................................................ 46

2. Uji Hipotesis............................................................................. 48

E. Pembahasan...................................................................................... 50

BAB V........................................................................................................... 55

A. Kesimpulan.............................................................................................. 55

B. Saran......................................................................................................... 55

1. Bagi Penyiar Radio................................................................... 55

2. Bagi Pengelola dan Manajemen Radio..................................... 55

3. Bagi Penelitian Selanjutnya...................................................... 55

C. Keterbatasan Penelitian............................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 58

LAMPIRAN................................................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penilaian Skala Likert pada Work Engagement............................ 31

Tabel 3.2 Sebaran Aitem SkalaWork Engagement...................................... 31

Tabel 3.3 Penilaian Skala Likert Psychological Well Being......................... 32

Tabel 3.4 Sebaran Aitem Skala Psychological Well Being........................... 33

Tabel 3.5 Reliabilitas Skala Work Engagement............................................ 36

Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Psychological Well Being................................ 37

Tabel 4.1 Deskripsi Data Demografis Subjek berdasarkan Usia.................. 40

Tabel 4.2 Deskripsi Data Demografis Subjek berdasarkan Jenis Kelamin... 40

Tabel 4.3 Deskripsi Data Demografis Subjek berdasarkan Lama Kerja....... 41

Tabel 4.4 Deskripsi Data Demografis Subjek berdasarkan Domisi Radio... 42

Tabel 4.5 Data Empirik Psychological Well Being....................................... 43

Tabel 4.6 Data Empirik Work Engagement.................................................. 44

Tabel 4.7 Kategorisasi Subjek....................................................................... 45

Tabel 4.8 Kategori Subjek Work Engagement Penyiar Radio...................... 45

Tabel 4.9 Kategori Subjek Psychological Well Being Penyiar Radio........... 46

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data........................................................... 47

Tabel 4.11 HasilUji Linearitas Data.............................................................. 48

Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi Spearman’s Rho............................................ 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xvii

DAFTAR FIGURE

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.................................................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1............................................................................................... 60

LAMPIRAN 2............................................................................................... 77

LAMPIRAN 3............................................................................................... 86

LAMPIRAN 4............................................................................................... 106

LAMPIRAN 5............................................................................................... 109

LAMPIRAN 6 ............................................................................................. 111

LAMPIRAN 7............................................................................................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Eksistensi radio sebagai media informasi di Indonesia masih tercatat

tinggi. Hal ini dibuktikan melalui survey oleh Nielsen Radio Audience

Measurement dengan hasil bahwa radio masih didengarkan oleh kurang lebih 20

juta orang di Indonesia (dilansir melalui nielsen.com, diakses pada Senin, 2

September 2019). Meski eksistensi radio di Indonesia masih tercatat tinggi, radio

masih bersaing dengan televisi dan internet.

Fakta di atas menjadi tantangan bagi radio untuk menjadi media

informasi yang unggul dan terpercaya. Radio perlu meningkatkan kualitas

sebagai media informasi yang netral, informatif dan menarik. Tantangan ini perlu

diperhatikan oleh seluruh lapisan pengelola radio, salah satunya adalah penyiar

sebagai bagian penting dari radio. Bakhtiar (2006) menjelaskan bahwa penyiar

yang berkualitas adalah penyiar yang disiplin, teliti, kritis serta dapat bekerja

dalam tim. Bakhtiar juga menekankan bahwa citra seorang penyiar harus baik

karena menjadi cerminan dari citra radio tersebut. Citra tersebut dapat tercermin

apabila seorang penyiar menyenangi pekerjaannya, sehingga kualitas, eksistensi

dan citra radio dapat dirasakan oleh pendengar (Goran, 2016). Menurut Goran

(2016), penyiar yang menyukai profesinya akan menampilkan kinerja maksimal

sehingga muncul work engagement dengan pekerjaannya.

Kemampuan penyiar untuk menjadi interaktif, kreatif dan informatif

dapat muncul apabila penyiar mengerahkan dirinya secara penuh pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

2

pekerjaannya. Schaufeli (2007) menyatakan bahwa tenaga kerja yang terikat

dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang positif terhadap segala sesuatu

terkait pekerjaannya, merasa puas dengan pekerjaannya serta terlibat penuh

dalam tugasnya (Saks, 1990; Saks, 2006). Bakker (2007) menyebutkan bahwa

tenaga kerja yang memiliki work engagement tinggi menunjukkan kreativitas,

produktivitas serta bersedia bekerja ekstra yang secara tidak langsung

mempengaruhi perkembangan organisasinya. (Bakker, Evangelia, Desponia &

Jari, 2007; Bakker & Evangelia, 2008; Bakker, Simon & Michael, 2011). Tenaga

kerja yang terikat juga memiliki skor tinggi pada energi, antusias terkait

pekerjaan serta perhatian penuh pada pekerjaan dalam jangka waktu yang

panjang (Macey & Schneider, 2008; May, Gilson & Harter, 2004). Sebaliknya,

tenaga kerja yang memiliki work engagement yang rendah akan bekerja dengan

emosi negatif, terbebani dan kecenderungan untuk burnout. Perilaku ekstrim

yang dapat muncul antara lain kecenderungan turnover.

Berdasarkan kriteria work engagement oleh beberapa peneliti di atas,

penyiar merupakan pekerjaan yang membutuhkan tingkat work engagement yang

tinggi. Sebagai ujung tombak industri radio, penyiar perlu untuk terlibat penuh

dengan pekerjaannya. Penyiar perlu menjadi individu yang kreatif dan interaktif

dalam berinteraksi dengan pendengar. Selain itu, penyiar juga perlu memberikan

suasana positif melalui suara yang dihasilkan dari radio. Hal ini dapat terwujud

apabila penyiar sebagai tenaga kerja bersedia untuk terlibat penuh dalam

pekerjaannya serta sadar bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang

penting bagi dirinya dan orang lain (Brown, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

3

Kriteria penyiar radio yang engaged dengan pekerjaannya tidak

ditemukan melalui wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan

beberapa penyiar radio di Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan

bahwa work engagement penyiar di beberapa radio masih tergolong rendah atau

menurun. Hal ini dijelaskan oleh penyiar AY melalui beberapa perilaku seperti

keluhan saat akan siaran, menyusun program seadanya tanpa inovasi baru, dan

menolak tambahan jam siar. Beberapa penyiar bahkan mengaku mengeluh jenuh

dengan profesinya sebagai penyiar dan lebih tertarik dengan job lain seperti MC

atau membintangi iklan. Hal ini tidak sesuai dengan asumsi peneliti bahwa

penyiar harus memiliki engagement yang tinggi. Penyiar AY menyebutkan

bahwa beberapa penyiar yang ia kenal memiliki kriteria work engagement yang

tinggi dan turnover yang rendah, serta setia memberikan inovasi baru untuk radio

tempatnya bekerja. Hal ini perlu diperhatikan karena terdapat kesenjangan antara

hasil wawancara dengan kriteria tingkat work engagement penyiar radio.

Bakker dan Demerouti (Bakker & Demerouti, 2008; Khoiriah, 2017)

meyakini bahwa work engagement dapat ditingkatkan dengan memperhatikan 3

faktor, antara lain Job Demands (tuntutan kerja), Job Resources (sumber daya

kerja) dan Personal Resources (karakteristik personal). Schaufeli dalam

penelitian oleh Wollard & Shuck (2011) mengemukakan pendapat lain bahwa

terdapat 2 faktor yang mempengaruhi work engagement yaitu faktor individu dan

faktor organisasi. Faktor individu terdiri dari peran individu (tenaga kerja) dalam

lingkungan kerjanya. Faktor ini juga termasuk kesediaan individu untuk

mengerahkan tenaga (vigor), pengabdian (dedication), dan penghayatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

4

(absorption) (Schaufeli, 2010 dalam Wollard & Shuck, 2011). Sedangkan faktor

organisasi terdiri dari peran pemimpin, budaya lingkungan kerja dan kesehatan

serta kebijakan-kebijakan di lingkungan kerja, termasuk fair pay. Van Bogaert,

Wouters, Willems, Mondelaers, Clarke (2013) menjelaskan bahwa dukungan

dalam bentuk pengakuan dan penghargaan juga dapat meningkatkan work

engagement, sehingga pekerja dapat memberikan pelayanan terbaik pada

pekerjaannya karena mereka merasa nyaman dan puas dengan lingkungannya.

Astrabimantara (2018) melakukan penelitian mengenai hubungan

komitmen organisasi dengan keterikatan kerja pada penyiar radio di Pekanbaru.

Astrabimantara (2018) menyebutkan bahwa work engagement adalah keyakinan

karyawan dalam bekerja dengan mengekspresikan dirinya secara total. Dalam

penelitian tersebut, ditemukan hasil bahwa terdapat hubungan positif antara

komitmen organisasi dengan work engagement pada penyiar radio di Pekanbaru.

Penelitian lain dilakukan oleh Goran (2016) berjudul Hubungan Makna Kerja

Panggilan dengan Work Engagement pada Penyiar Radio di Surabaya. Penelitian

tersebut menemukan bahwa makna kerja panggilan memiliki korelasi positif

dengan work engagement pada penyiar radio di mana semakin tinggi individu

memahami pekerjaannya, semakin tinggi pula work engagement penyiar tersebut.

Robertson & Cooper (2010) menguatkan pendapat Schaufeli dengan

menyebutkan bahwa psychological well-being merupakan salah satu faktor yang

berperan dalam mendorong meningkatnya work engagement (Robertson &

Cooper,2010). Menurut Robertson & Cooper, work engagement yang sempurna

diperoleh melalui integrasi antara psychological well being dan work engagement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

5

Pernyataan oleh Robertson & Cooper didukung oleh penelitian oleh Simon (2011)

yang menyebutkan bahwa tenaga kerja merasa terikat jika ia menemukan arti dan

motivasi personal dalam bekerja, mendapat dukungan interpersonal yang positif,

bekerja dalam lingkungan kerja yang efisien, memiliki keterlibatan dalam

pengambilan keputusan, memiliki kesempatan untuk mengungkapkan ide,

kesempatan untuk mengembangkan diri, dan jika organisasi menunjukkan

kepeduliannya pada kesehatan dan psychological well being tenaga kerjanya. Di

sisi lain, rendahnya psychological well being tenaga kerja dapat memperburuk

kualitas hidup tenaga kerja dan menurunnya produktivitas (Lee, Lamichhane,

Jung, Moon, Kim & Kim, 2015).

Beberapa penelitian dilakukan untuk membuktikan hubungan antara

psychological well being dengan work engagement. Rezayanti (2019)

membuktikan bahwa hasil penelitiannya sesuai dengan pernyataan Robertson &

Cooper dimana terdapat hubungan antara kesejahteraan psikologis dan

keterikatan kerja. Penelitian oleh Rezayanti menunjukkan bahwa karyawan yang

memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi akan memiliki keterikatan kerja

yang tinggi pula. Begitu pula dengan hasil penelitian oleh Khoiriah (2017)

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh psychological well being terhadap

keterikatan kerja pada pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia TBK Area Medan.

Meski demikian, melalui penelitiannya, Vijayakumari & Vrinda (2016)

menyebutkan bahwa variabel psychological well-being dan motivasi di

lingkungan kerja hanya memiliki peran sebesar 16% terhadap work engagement.

Lemahnya peran psychological well being dalam meningkatkan work

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

6

engagement dalam penelitian tersebut bertolak belakang dengan pernyataan

Robertson & Cooper yang menyatakan bahwa psychological well being dapat

menjadi faktor pendukung meningkatnya work engagement. Meski demikian,

Robertson & Cooper (2009) menyebutkan bahwa dibutuhkan adanya penelitian

lebih lanjut terkait hubungan antara work engagement dengan psychological well

being pada kelompok-kelompok pekerja lain agar semakin mendekati definisi

yang senada.

Kesejahteraan psikologis atau psychological well-being sendiri

didefinisikan oleh Ryff (1989) sebagai kondisi tercapainya kebahagiaan tanpa

adanya gangguan psikologis yang ditandai dengan kemampuan individu

mengoptimalkan fungsi psikologisnya. Page (2005) menjelaskan well being

dalam konteks lingkungan kerja sebagai perasaan sehat dan sejahtera yang

diperoleh tenaga kerja dari pekerjaannya. Psychological well-being berdampak

pada ketenagakerjaan. Tenaga kerja yang dapat memenuhi kebutuhan

psikologisnya serta mencapai psychological well-being dapat memberikan

performansi kerja yang baik. Bila dihubungkan dengan pekerjaan, psychological

well being merupakan faktor yang mempengaruhi performa dan sikap karyawan,

dimana karyawan yang mampu menyadari potensi dirinya dan merealisasikan

potensi tersebut, akan dapat menunjukkan performa yang baik (Kimberly &

Utoyo, 2013). Perasaan sejahtera atau memiliki psychological well being tinggi

yang dimiliki oleh individu akan memudahkan tenaga kerja, untuk mencapai

kebermaknaan serta membentuk emosi positif pada pekerjaannya. Sedangkan

individu yang memiliki tingkat psychological well being rendah cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

7

memiliki emosi negatif sehingga kesulitan untuk meningkatkan work engagement

dalam perannya di dalam organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap penting bagi penyiar

radio untuk memiliki work engagement yang tinggi. Work engagement yang

tinggi ini diharapkan dapat menggiring penyiar radio menjadi pelaku radio yang

kreatif, inovatif dan interaktif demi tercapainya tujuan organisasi radio. Work

engagement digambarkan sebagai sikap positif penyiar terhadap pekerjaannya

yang dianggap erat dengan psychological well being pada situasi kerja. Sehingga,

peneliti terdorong untuk meneliti hubungan antara work engagement dan

psychological well being pada penyiar radio di Indonesia. Kurangnya penelitian

mengenai penyiar radio semakin mendorong peneliti untuk mengambil topik ini

sebagai kontribusi bagi dunia hiburan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Apakah terdapat

hubungan yang signifikan antara psychological well-being dan work

engagement pada penyiar radio di Indonesia?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

psychological well-being dan work engagement penyiar radio di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara empiris di

bidang psikologi industri dan organisasi, khususnya terkait work

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

8

engagement dan psychological well-being karyawan, terutama penyiar

radio. Sehingga, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi

peneliti-peneliti dengan konstruk yang serupa.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan praktisi

dalam praktik penelitian yang berkaitan dengan work engagement dan

psychological well being.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

9

BAB IILANDASAN TEORI

A. Work Engagement

1. Pengertian Work Engagement

Kahn (1990) merupakan ilmuwan pertama yang mencetuskan

konsep engagement dalam lingkungan kerja. Ia mendefinisikan

employee engagement sebagai tenaga kerja yang terlibat secara fisik,

kognitif dan emosional saat menjalankan perannya dalam organisasi,

disertai sense of meaning (kebermaknaan dalam bekerja),

psychological safety (rasa percaya dan aman saat bekerja) serta

availability (rasa memiliki sumber daya fisik dan psikologis yang

dibutuhkan dalam pekerjaan). Saks (2006) mengembangkan ide ini

dengan menggagas perbedaan antara employee engagement sebagai

keterikatan tenaga kerja dengan organisasi dan work engagement

sebagai keterikatan tenaga kerja dengan perannya (Saks, 2006 dalam

Knight, Patterson & Dawson, 2016)

Schaufeli, Salanova, Gonzalez-Roma dan Bakker (2002) dalam

penelitiannya membantah gagasan Maslack & Leiter (1997)

mengenai pendekatan engagement melalui sudut pandang burnout.

Schaufeli, dkk (2002) menyatakan bahwa work engagement atau

keterikatan kerja adalah penghayatan yang disertai pikiran positif

dan rasa terpenuhi pada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan.

Work engagement ditandai dengan vigour (semangat), dedication

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

10

(dedikasi), absorption (penghayatan). Menurut Schaufeli,

aspek-aspek tersebut tidak dapat diukur dengan skala

burnout,sehingga ia menyusun skala Utrecht Work Engagement

Scale (UWES) yang kini sering digunakan untuk mengukur work

engagement pada tenaga kerja.

Lockwood (2007) menyebutkan bahwa keterikatan kerja

menunjukkan adanya sikap positif terhadap pekerjaan yang mampu

menumbuhkan komitmen secara emosi dan intelektual. Pekerja akan

memihak pada jenis pekerjaan dan peduli dengan jenis kerja. Hal ini

disampaikan oleh Brown (2003) yang mendefinisikan work

engagement sebagai kemampuan pekerja mengidentifikasikan diri

secara psikologis dengan pekerjaannya dan menganggap kinerjanya

penting bagi organisasi serta dirinya sendiri. Work engagement

terjadi ketika seseorang merasa bernilai, menikmati pekerjaan dan

percaya pada pekerjaan yang mereka lakukan.

Berdasarkan penuturan ahli-ahli tersebut, dapat disimpulkan

bahwa work engagement merupakan penghayatan seseorang yang

disertai sikap positif dan identifikasi diri terhadap pekerjaannya,

baik secara fisik, kognitif dan emosi. Penghayatan ini ditunjukkan

dengan adanya perasaan bernilai, komitmen, dan kepercayaan

sehingga pekerja merasa pekerjaannya penting bagi dirinya dan

organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

11

2. Aspek-aspek dalam Work Engagement

Menurut Schaufeli (2007), aspek-aspek dalam work

engagement terdiri dari:

a. Vigor atau semangat berarti level tinggi dari energi dan

ketahanan mental selama bekerja, serta kesediaan tenaga

kerja dalam menginvestasikan usaha serta ketahanannya

menghadapi kelelahan kerja. Tenaga kerja dengan vigor

menunjukkan adanya kegigihan dalam menghadapi

kesulitan dalam pekerjaannya. Bakker dan Demerouti

(2008) menguatkan pengertian ini dengan menyebutkan

tidak mudah menyerah dan menunjukkan ketekunan saat

menghadapi kesulitan sebagai ciri kuat tenaga kerja dengan

vigor. Contoh perilaku yang menunjukkan vigor, antara

lain perasaan senang saat akan bekerja, bersedia bekerja

lembur dan tetap bekerja tekun meski pekerjaan tidak

berjalan sesuai harapan.

b. Dedication atau dedikasi digambarkan sebagai perasaan

penuh makna, sikap antusias, dan tertantang dalam

menghadapi pekerjaannya. Tenaga kerja juga merasa

bahwa pekerjaannya memberikan inspirasi yang signifikan

bagi dirinya secara sosial maupun personal. Tenaga kerja

yang berdedikasi tinggi juga memiliki perasaan bangga

terhadap pekerjaan dan statusnya dalam organisasi. Contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

12

c. perilaku dedikasi dalam bekerja adalah merasa tertantang

dalam bekerja, bangga dalam menyebutkan status

pekerjaannya.

d. Absorption atau penghayatan memiliki hubungan kuat

dengan aspek emosional tenaga kerja dalam bekerja.

Penghayatan dalam konteks ini merupakan sikap

berkonsentrasi penuh dan bersedia bekerja dalam kurun

waktu tertentu serta bersedia menghadapi kesulitan yang

dialami selama kerja. Penghayatan disertai dengan

penerapan visi-misi organisasi dalam bekerja. Sikap-sikap

tersebut didukung dengan kesenangan hati yang amat

sangat. Absorption sering kali diikuti dengan sikap sulit

melepaskan pekerjaannya. Contoh konkret dari dimensi ini

adalah merasa waktu berlalu dengan cepat saat bekerja,

merasa senang bekerja dengan intens, dan merasa sulit

meninggalkan pekerjaan.

Penelitian lain oleh Macey, Schneider, Barbera dan Young

(2009) menyebutkan bahwa work engagement memiliki 2

komponen penting, di antaranya adalah work engagement sebagai

energi psikis dan work engagement sebagai energi tingkah laku.

Work engagement sebagai energi psikis berarti tenaga kerja

merasakan pengalaman kerja dengan berperan dalam pekerjaan dan

arus yang ada dalam pekerjaannya. Sedangkan work engagement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

13

sebagai energi tingkah laku berarti bagaimana work

engagement tenaga kerja diwujudkan dalam perilaku yang dapat

dilihat oleh orang lain.

Kahn (1990) berpendapat bahwa individu yang engaged

dengan pekerjaannya memiliki kebermaknaan secara psikologis

terhadap perannya di dalam organisasi maupun pekerjaan. Kahn

memperkenalkan kondisi psikologis ini sebagai psychological

meaningfulness. Psychological meaningfulness individu dalam

lingkungan kerja merupakan perasaan yang dimiliki oleh pekerja

setelah menginvestasikan energi fisik, kognitif dan emosionalnya

selama menjalani perannya. Menurut Kahn, kondisi psikologis ini

mendorong engagement yang perlu dimiliki oleh individu dalam

bekerja. Selain psychological meaningfulness, Kahn juga

memperkenalkan aspek lain yang menggambarkan work

engagement yaitu psychological safety dan psychological

availability. Psychological safety berarti individu memiliki perasaan

mampu menunjukkan dan mempekerjakan dirinya tanpa rasa takut

dari segala dampak akan self image, status, atau karirnya.

Sedangkan, psychological availability berarti individu memiliki

sumber daya baik secara fisik, kognitif maupun emosi untuk

pekerjaannya.

Baumruk (2006) menjelaskan bahwa tenaga kerja yang

memiliki work engagement menunjukkan perilaku say yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

14

ditunjukkan dengan membela dan berpihak pada organisasi. Selain

itu, tenaga kerja juga menunjukkan perilaku stay yang berupa

keinginan kuat untuk berperan dalam organisasi meskipun terdapat

peluang pekerjaan di organisasi lain. Perilaku terakhir adalah strive

yang berarti tenaga kerja berusaha menyediakan waktu, usaha dan

inisiatif untuk ikut berkontribusi pada keberhasilan organisasi.

3. Faktor yang Mempengaruhi Work Engagement

Kahn (1990) mengungkapkan bahwa sikap tenaga kerja yang

terikat dengan pekerjaannya, baik secara kognitif, emosi maupun

perilaku, dipengaruhi oleh beberapa faktor di lingkungan maupun

personal. Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan munculnya

work engagement antara lain perasaan bermakna dalam melakukan

perannya di pekerjaan, merasa aman secara psikologis dalam

lingkungan kerjanya, serta menyediakan diri untuk menjalankan

peran dan tanggung jawab.

Robertson & Cooper (2010) dalam penelitiannya menguatkan

faktor-faktor yang disebutkan oleh Kahn dengan menambahkan

psychological well-being. Melalui penelitiannya, Robertson &

Cooper (2010) memberikan pernyataan bahwa keterikatan kerja

yang sempurna diperoleh melalui integrasi dari psychological

well-being dengan employee engagement.

Selain faktor-faktor di atas, Bakker dan Demerouti (2011)

menyebutkan bahwa terdapat 3 faktor yang mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

15

munculnya work engagement, di antaranya adalah tuntutan kerja

(Job Demands), sumber daya (Job Resources) dan karakteristik

personal (Personal Resources). Van Bogaert, Wouters, Willems,

Mondelaers, Clarke (2013) menambahkan bahwa work engagement

dapat muncul dari lingkungan kerja yang mendukung dan nyaman

akan meningkatkan keterikatan kerja seseorang. Dukungan tersebut

dapat berupa pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Kedua

bentuk dukungan tersebut dapat mendorong tenaga kerja untuk

memberikan pelayanan terbaik bagi pekerjaannya.

B. Psychological Well Being

1. Pengertian Psychological Well Being

Psychological Well Being atau kesejahteraan psikologis

didefinisikan oleh Ryff (1989) sebagai taraf tercapainya kebahagiaan

tanpa adanya gangguan psikologis yang ditandai dengan kemampuan

individu mengoptimalkan fungsi psikologisnya. Sejahtera secara

psikologis juga menunjukkan pencapaian penuh dari potensi psikologis

seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan

dan kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup,

mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi

yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus bertumbuh

secara personal.

Dalam konteks kerja, Robertson & Cooper (2011) memberikan

pengertian bahwa psychological well-being adalah tingkat perasaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

16

tujuan psikologis yang dirasakan seseorang di tempat kerjanya.

Robertson merumuskan bahwa psychological well-being terdiri dari

kebahagiaan dan kepuasan, emosi positif, penerimaan diri, hubungan

positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan

hidup, serta pertumbuhan pribadi.

Berdasarkan, pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

psychological well-being dalam konteks kerja adalah taraf tercapainya

kebahagiaan seseorang yang ditandai dengan fungsi psikologis yang

optimal dalam lingkungan kerja.

2. Dimensi Psychological Well-Being

Ryff (1989) menggambarkan psychological well being ke dalam

enam dimensi, antara lain:

a. Self Acceptance

Self acceptance atau penerimaan diri adalah sikap positif

terhadap diri sendiri dengan mengetahui dan menerima aspek diri,

termasuk kualitas yang baik maupun buruk. Self acceptance

ditunjukkan melalui perilaku positif terhadap diri sendiri (Zizek,

Treven, & Cancer, 2014). Skor tinggi dalam dimensi ini

menunjukkan pribadi yang memiliki sikap positif terhadap diri,

mengakui dan menerima multi aspek diri termasuk kualitas baik

dan buruk serta merasa positif terhadap masa lalu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

17

b. Positive Relationship with Others

Relasi yang positif dengan orang lain berarti memiliki

hubungan yang hangat, saling memuaskan dan saling percaya,

berempati, berhubungan akrab, dapat menunjukkan afeksi, merasa

peduli dengan kesejahteraan orang lain serta mengerti, memberi

dan menerima dalam hubungan antar manusia. Positive

relationship with others juga terdiri dari saling memahami makna

give and take dengan orang lain (Zizek, Treven, Cancer, 2014).

c. Personal Growth

Personal Growth didefinisikan sebagai perasaan

perkembangan yang berkesinambungan, melihat diri tumbuh dan

berkembang, terbuka terhadap pengalaman baru (Zizek, Treven,

Cancer, 2014). Personal growth juga ditunjukkan melalui

kepekaan untuk menyadari potensi, mencari peningkatan pada diri

dan perilaku dari waktu ke waktu, memiliki perubahan dalam cara

yang merefleksikan pengetahuan diri dan efektivitas yang lebih

banyak (Ryff & Keyes, 1995).

d. Autonomy

Kemandirian merupakan kemampuan manusia untuk

menjadi unik dan berbeda, dapat membuat keputusan sendiri dan

mandiri, mampu menghindari tekanan sosial dan dapat bertindak

dengan cara-cara tertentu. Skor tinggi pada dimensi ini

menunjukkan individu yang mampu mengambil keputusan sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

18

(self-determinent) dan independen, dapat menolak tekanan sosial

untuk berpikir serta bertindak dari dalam diri, mengevaluasi diri

dengan standar personal, mampu menghadapi tekanan sosial dan

mengevaluasi diri dengan standar pribadi (Zizek, Treven, &

Cancer, 2014).

e. Enviromental Mastery

Penguasaan lingkungan adalah dimensi yang

menggambarkan kemampuan individu untuk memilih atau

membentuk lingkungan yang sesuai dengan dirinya. Individu juga

memiliki perasaan bisa menguasai dan kompeten dalam menata

lingkungan, mengontrol susunan kompleks aktivitas eksternal,

dapat menggunakan peluang dengan efektif, mampu membuat

atau memilih konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai

personal. Individu dianggap mampu mengatur lingkungan

sekaligus mampu memilih atau membentuk kehidupannya sendiri

(Zizek, Treven, & Cancer 2014).

f. Purpose of Life

Tujuan hidup adalah dimensi yang menggambarkan

individu yang memiliki tujuan spesifik dan kontrol atas diri,

memaknai masa lalu dan kini, mengarahkan hidup pada tujuan.

memiliki tujuan dalam hidup dan perasaan diarahkan, merasa

adanya makna dalam kehiidupan di masa datang dan di masa lalu,

memegang keyakinan yang memberikan tujuan dalam hidup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

19

memiliki tujuan dan objektivitas untuk hidup (Zizek, Treven, &

Cancer, 2014).

Pendapat lain datang dari Page (2005) yang menyatakan

bahwa well being dalam konteks lingkungan kerja adalah perasaan

sehat dan sejahtera yang diperoleh tenaga kerja dari pekerjaan

mereka. Well being yang dimaksud berkaitan dengan perasaan

tenaga kerja secara umum (core effect) dan kepuasaan terhadap

nilai-nilai dari pekerjaannya (work values). Psychological well

being juga dikarakterisasi dengan kesehatan baik secara fisik

maupun psikis, kebahagiaan dan kemakmuran (Huppert, 2009).

3. Dampak-dampak dari Psychological Well Being

Melalui penelitiannya mengenai produktivitas kerja, Donald

(2005) menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan dapat

diprediksi oleh psychological well-being. Ia juga menyebutkan bahwa

psychological well-being memiliki dampak terhadap komitmen

organisasi dan komunikasi karyawan dalam bekerja. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Harter, Schmidt dan Keyes (2002) menunjukkan

bahwa psychological well-being memiliki hubungan positif dengan

kepuasan kerja, meningkatkan profit perusahaan dan mampu

memprediksi kepuasan pelanggan.

Penelitian oleh Kimberly & Utoyo (2013) secara khusus

menjelaskan bahwa psychological well being berdampak pada

performansi kerja. Tenaga kerja yang well being dapat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

20

performansi kerja yang baik serta membentuk sikap kerja yang

menyadari potensi diri yang positif. Emosi positif ini memberikan

menggiring tenaga kerja pada work engagement dalam level tinggi

yang dekat dengan performa kerja yang produktif.

C. Karakteristik Penyiar Radio

1. Definisi Penyiar Radio

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyiar radio atau

radio announcer berarti orang yang menyiarkan atau penyeru pada radio.

Penyiar radio bertugas menyebarkan (syiar) informasi yang akurat dengan

media radio (M. Habib Bari). Penyiar radio juga sering dikenalkan dengan

DJ (Disc Jockey) atau perangkai lagu karena penyiar juga menyajikan

lagu-lagu dan memandu acara program radio. Thorndike dan Barnhart

menambahkan bahwa penyiar radio adalah seseorang yang menyiarkan atau

mengumumkan sesuatu melalui radio.

Penyiar radio atau radio announcer adalah seseorang yang

mePenyiar radio adalah ujung tombak radio yang dapat menjawab tantangan

persaingan dunia hiburan di era ini. Penyiar radio dituntut untuk dapat

menjadi pelaku hiburan yang kreatif, inovatif dan eksploratif. Penyiar yang

dapat menyajikan siaran menarik dapat membantu organisasi radio untuk

mencapai tujuan. Siaran yang menarik dapat membawa organisasi sebagai

saluran pilihan yang informatif dan interaktif bagi masyarakat. Hal ini tentu

membantu organisasi mencapai tujuan organisasi untuk menjadi radio

pilihan bagi konsumen komersil dan unggul dibandingkan media lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

21

2. Karakteristik Penyiar Radio

a) Usia

Erikson (2000) menyebutkan bahwa tahap perkembangan

dimana individu memperhatikan ide-ide keinginan untuk

pengetahuan dan meningkatkan kreativitas berada pada usia

24-45 tahun. Sedangkan Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana (BKKBN) menyebutkan bahwa usia produktif individu

berada pada usia 20-40 tahun.

b) Jenis Kelamin

Pekerjaan sebagai penyiar radio banyak diperankan oleh

perempuan dibandingkan laki-laki.

c) Masa Kerja

Dalam penelitian-penelitian oleh James, Mckechnie,

Swanberg (2011) dan Rasheed, Khan, Ramzan (2013) tenaga

kerja dalam periode waktu minimal 2 tahun menunjukkan

perilaku yang engage dengan organisasinya serta peran

kerjanya. Beberapa radio seperti Masdha FM, Swaragama

dan UNISI Radio mengikat penyiar radionya dalam kontrak

kerja 2 tahun.

D. Dinamika Hubungan antara Psychological Well Being dan Work

Engagement pada Penyiar Radio

Frederickson (2012) menyebutkan bahwa tenaga kerja yang kreatif

dan eksploratif dapat ditemukan pada tenaga kerja yang engaged atau terikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

22

dengan pekerjaannya. Tidak terkecuali pada penyiar radio yang berperan

sebagai tenaga kerja utama di organisasi radio. Penyiar yang memiliki work

engagement atau keterikatan kerja yang tinggi diasumsikan dapat

memproduksi siaran yang kreatif dan inovatif. Work engagement

digambarkan sebagai keterikatan seorang tenaga kerja kepada pekerjaan dan

peran dalam lingkungan kerjanya. Work engagement adalah penghayatan

yang disertai pikiran positif dan rasa terpenuhi pada hal-hal yang berkaitan

dengan pekerjaan (Schaufeli, 2002). Work engagement ditandai dengan

vigor (semangat), dedication (dedikasi), dan absorption (penghayatan)

dalam konteks kerja. Robertson & Cooper (2010) menyebutkan

psychological well being termasuk dalam salah satu faktor yang dapat

meningkatkan work engagement pekerja. Psychological well being

merupakan taraf tercapainya kesejahteraan dan keberfungsian psikologis

seseorang tanpa gangguan psikologis apapun (Ryff, 1989).

Penyiar dengan psychological well being tinggi berarti penyiar

adalah individu yang telah mencapai kebahagiaan dan jauh dari gangguan

psikologis. Penyiar cenderung memiliki sikap positif terhadap diri, relasi

dengan orang lain, dan lingkungan kerjanya. Hal ini memudahkan tenaga

kerja, dalam penelitian ini, penyiar, untuk mencapai kebermaknaan serta

membentuk emosi positif pada pekerjaannya. Penyiar cenderung dapat

mengendalikan situasi kerja dan mampu mengatasi kesulitan kerja.

Kebermaknaan dan emosi positif dalam konteks kerja ini memiliki

karakteristik serupa work engagement yang tinggi pada seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

23

(Frederickson, 2012). Individu yang well being berarti individu telah mampu

mengoptimalkan fungsi psikologisnya. Hal ini sangat penting dalam konteks

kerja karena hal ini dapat meningkatkan cara berpikir penyiar sebagai tenaga

kerja untuk memproduksi siaran yang kreatif, inovatif dan eksploratif. Hasil

penelitian oleh Donald (2005) menunjukkan bahwa tingkat psychological

well being yang tinggi dapat memprediksi meningkatnya produktivitas kerja

seseorang. Selain itu, tingginya kesejahteraan tenaga kerja dalam lingkungan

kerjanya juga akan meningkatkan komitmen organisasi dan komunikasi

kepada rekan pekerja.

Di sisi lain, rendahnya psychological well being tenaga kerja dapat

memperburuk kualitas hidup tenaga kerja dan menurunnya produktivitas

(Lee dkk, 2016). Tenaga kerja yang memiliki tingkat psychological well

being rendah akan menunjukkan emosi-emosi negatif selama bekerja,

sehingga muncul kelelahan baik secara fisik maupun psikis. Tenaga kerja

akan cenderung merasa terbebani dan mudah tertekan. Hal ini menggiring

pada rendahnya tingkat semangat, dedikasi dan penghayatan pekerja dalam

menjalani perannya. Pada situasi yang ekstrim, tenaga kerja dapat

menunjukkan meningkatnya kecenderungan turnover. Robertson dan

Cooper (2010) menguatkan pendapat ini dengan menegaskan bahwa

kesejahteraan tenaga kerja secara psikologis merupakan salah satu faktor

yang menentukan tingkat keterikatan tenaga kerja terhadap pekerjaannya.

Sebagai pelaku radio, penyiar berperan dalam mencapai tujuan

organisasi yaitu menjadi media hiburan yang informatif dan kreatif. Jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

24

penyiar memiliki tingkat psychological well being yang rendah, penyiar akan

menunjukkan emosi-emosi negatif dan tidak dapat menikmati pekerjaannya.

Penyiar akan cenderung mudah merasa lelah, terbebani dan tertekan selama

siaran berlangsung. Perilaku tersebut akan membawa penyiar pada work

engagement yang rendah sehingga muncul kecenderungan turnover.

Sebaliknya, penyiar yang memiliki psychological well being tinggi akan

memiliki emosi-emosi positif selama siaran. Penyiar dengan emosi positif

serta sejahtera menunjukkan perilaku yang terikat dan terlibat pada visi misi

organisasi, sehingga mendukung tercapainya tujuan organisasi radio.

E. Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

25

F. Hipotesisa) H0 diterima berarti tidak terdapat hubungan positif antara Psychological

Well Being dan Work Engagement pada penyiar radio di Indonesia.

b) H1 berarti terdapat hubungan positif antara Psychological Well-Being

dan Work Engagement pada penyiar radio di Indonesia. Semakin tinggi

kesejahteraan psikologis, maka semakin tinggi pula keterikatan kerja

penyiar radio di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan

pendekatan kuantatif menekankan analisis numerikal (data angka) yang

diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007). Pendekatan ini bertujuan

untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Cresswell

(2008) menjelaskan bahwa variabel-variabel dalam pendekatan ini diukur

dengan instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri dari angka-angka

dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat korelasi psychological

well-being terhadap work engagement penyiar radio di Indonesia.

Berhubungan dengan tujuan tersebut, metode penelitian yang tepat

digunakan adalah metode survei. Metode ini bertujuan memaparkan secara

kuantitatif kecenderungan, sikap, atau opini dari suatu populasi tertentu

dengan meneliti satu sampel dari populasi tersebut (Cresswell, 2008).

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas : Psychological Well-Being

2. Variabel Tergantung :Work Engagement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

27

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini, antara lain:

1. Variabel Work Engagement

Work engagement adalah penghayatan seseorang yang disertai

sikap positif dan identifikasi diri terhadap pekerjaannya, baik secara

fisik, kognitif dan emosi. Penghayatan ini ditunjukkan dengan

adanya perasaan bersemangat, dedikasi, dan penghayatan sehingga

pekerja merasa pekerjaannya penting bagi dirinya dan organisasi.

Variabel work engagement dalam penelitian ini diukur dengan

skala yang menunjukkan perilaku semangat, dedikasi dan

penghayatan penyiar terhadap pekerjaannya. Semangat atau vigour

pada penyiar diukur dengan adanya ketahanan mental selama siaran,

kesediaan dalam menginvestasikan usahanya, kegigihan dalam

menghadapi kesulitan serta ketekunan dalam menjalani siaran.

Dedikasi merupakan perasaan penuh makna, antusias, perasaan

bangga serta perasaan inspiratif yang dirasakan penyiar dalam

pekerjaannya. Sedangkan penghayatan atau absorption berarti

penyiar memiliki sikap konsentrasi penuh, menerapkan visi-misi

organisasi dan menyediakan diri untuk waktu lama dalam perannya

sebagai penyiar. Skala variabel ini disusun berdasarkan aspek-aspek

work engagement menurut Schaufeli (2007). Semakin tinggi skor

yang diperoleh pada skala work engagement, semakin tinggi pula

tingkat work engagement yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

28

rendah skor yang diperoleh pada skala work engagement, maka

semakin rendah pula tingkat work engagement yang dimiliki subjek.

2. Variabel Psychological Well-Being

Psychological well-being adalah taraf tercapainya kebahagiaan

seseorang yang ditandai dengan fungsi psikologis yang optimal

dalam lingkungan kerja. Dalam penelitian ini, variabel

psychological well being berfokus pada lingkungan dan situasi radio

serta peran subjek sebagai penyiar.

Dimensi yang diukur dalam skala psychological well-being

dalam penelitian ini adalah self acceptance (sikap positif penyiar

terhadap diri sendiri), positive relationship with others (hubungan

yang hangat dengan rekan penyiar atau staff lain), autonomy

(kemampuan menjadi mandiri dan mampu membuat keputusan

dalam menjalani siaran), personal growth (melihat diri berkembang

dan mengetahui potensi diri dalam pekerjaannya), enviromental

mastery (kemampuan menguasai lingkungan dan situasi siaran) dan

purpose of life (memiliki tujuan jangka panjang terkait perannya

sebagai penyiar) sesuai dengan teori yang disusun oleh Ryff (1989).

Semakin tinggi skor yang diperoleh dalam skala ini menunjukkan

tingkat psychological well-being yang tinggi pula. Sebaliknya,

semakin rendah skor yang diperoleh dalam skala ini, maka semakin

rendah pula tingkat psychological well-being subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

29

D. Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah penyiar radio di Indonesia.

Sedangkan subjek yang dipilih untuk penelitian ini adalah penyiar radio FM

yang telah bekerja (naik siar) selama 2 tahun atau lebih di kota-kota besar di

Indonesia, seperti Yogyakarta, Jakarta, Surabaya dan Medan. Lama subjek

naik siar ditentukan melalui pertimbangan bahwa subjek telah memahami

kondisi kerja yang dialaminya, sehingga dapat memberikan penilaian

terhadap work engagement. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling dimana subjek penelitian dipilih berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan skala sebagai

instrumen penelitian pada subjek penelitian. Skala berbentuk kuesioner fisik

dan kuesioner digital (google form). Kuesioner digital disediakan sebagai

pengganti apabila subjek menolak menerima kuesioner fisik hanya untuk

penyiar di Yogyakarta dan sekitarnya. Skala disusun menggunakan skala

Likert yang berisi pernyataan mengenai atribut psikologis tertentu dan subjek

diminta menunjukkan kesetujuan-ketidaksetujuannya dalam kontinum

tertentu (Supratiknya, 2014). Pernyataan dalam kedua skala disusun dalam

pernyataan favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan

pernyataan yang menunjukkan sikap positif atas objek yang disebutkan

dalam skala. Sebaliknya, pernyataan unfavourable merupakan pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

30

yang menunjukkan sikap negatif atas objek yang disebutkan dalam skala

(Anderson, 1990 dalam Supratiknya, 2014).

Tersedia 6 pilihan jawaban untuk skala Psychological Well Being dan 5

pilihan jawaban untuk skala Work Engagement. Pilihan jawaban disusun

dengan menghindari penggunaan pilihan jawaban “Netral” untuk

mengurangi kecenderungan subjek memilih jawaban tersebut. Hal ini

dilakukan agar data yang diperoleh dapat mewakili situasi subjek yang

hendak diteliti. Keputusan ini dibuat berdasarkan pendapat Kline (1986)

dalam Supratiknya (2016) yang bertujuan mengurangi adanya

kecenderungan “mencari aman” atau “ketidakpastian” yang dapat

menurunkan validitas aitem.

1. SkalaWork Engagement

Skala Work Engagement pada penyiar disusun untuk mengukur

tingkat keterikatan penyiar pada pekerjaannya. Alat ukur ini disusun

berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Schaufeli (2014). Skala

terdiri dari 3 aspek yang mendefinisikan tingkat keterikatan kerja

penyiar, di antaranya adalah semangat (vigor), dedikasi (dedication)

dan penghayatan (absorption). Skala ini disesuaikan dengan situasi

kerja penyiar dan terdiri dari 3 aspek yang membentuk variabel

tersebut.

Salah satu pernyataan dalam skala ini adalah “Saya bekerja

dengan tekun meski siaran tidak berjalan sesuai harapan”. Skala ini

menyediakan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari “Selalu”, “Sering”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

31

“Kadang-Kadang”, “Pernah”, “Tidak Pernah Sama Sekali”, dengan

rentang skor 1-5. Berikut adalah tabel pemberian skor pada setiap

jawaban yang tersedia:

Tabel 3.1Penilaian Skala Likert pada Skala Work Engagement

Rancangan aitem skalaWork Engagement pada penyiar dalam

penelitian ini disusun sebagai berikut:

Tabel 3.2Sebaran Aitem Skala Work Engagement

No AspekNomor Aitem Jumlah

AitemFavorable Unfavorable1 Vigor 1, 4, 12 6, 9, 15, 20, 21 82 Dedication 2, 5, 13, 17 7 53 Absorption 3, 14, 18, 19 8, 10, 11, 16, 22 9Jumlah 11 11 22

2. Skala Psychological Well-Being

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

kesejahteraan psikologis penyiar adalah Psychological Well Being

Scale yang diadaptasi berdasarkan teori oleh Ryff (1989). Ryff

menyediakan 4 macam skala dengan jumlah berbeda. Peneliti

memilih skala Psychological Well Being dengan jumlah 84 item.

Berbeda dari skala sebelumnya, peneliti perlu menerjemahkan skala

tersebut. Skala tersebut terdiri dari 6 dimensi yaitu self acceptance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

32

(penerimaan diri), personal growth (perkembangan diri), autonomy

(kemandirian), enviromental mastery (penguasaan lingkungan),

positive relationship with others (relasi dengan orang lain), dan

purpose of life (tujuan hidup).

Salah satu pernyataan dalam skala ini adalah “Saya merasa

kesulitan untuk bersikap terbuka ketika berbicara dengan orang lain”.

Berikut adalah tabel pemberian skor pada setiap pilihan jawaban

yang tersedia

Tabel 3.3Penilaian Skala Likert Skala Psychological Well Being

Rancangan aitem skala Psychological Well Being disusun

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

33

Tabel 3.4

Sebaran Aitem Skala Psychological Well Being

F. Mutu Alat Ukur

1. Validitas

Alat ukur dalam penelitian ini membutuhkan uji validitas untuk

memastikan bahwa aitem-aitem dalam skala tersebut sesuai dengan

kondisi psikologis yang diukur (Supratiknya, 2014). Jenis validitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah content validity atau

validitas isi. Validitas isi merupakan tahap untuk melihat kesesuaian

isi alat ukur dan konstruk yang diukur dengan melakukan analisis

logis atau empiris terhadap seberapa memadainya isi tes mewakili

ranah isi dari konstruk (Supratiknya, 2014).

Validitas dilakukan dengan meminta penilaian ahli (expert

judgement) terhadap keseluruhan aitem untuk skala work

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

34

engagement agar validitas terpenuhi. Penilaian diajukan kepada

dosen pembimbing skripsi dan dua dosen lain yang memiliki fokus

di bidang Psikologi Industri dan Organisasi. Validasi ini bertujuan

melihat kesesuaian aitem skala work engagement dengan konstruk

yang akan diukur.

Skala psychological well-being yang digunakan adalah skala

adaptasi, sehingga perlu dilakukan proses translation untuk

menyesuaikan tata bahasa dan budaya di Indonesia. Proses

translation dibantu oleh 2 (dua) lulusan S1 Sastra Inggris Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah proses translation, peneliti

mengajukan aitem-aitem tersebut kepada dosen dan masyarakat

awam secara acak untuk menerima pendapat mengenai kejelasan

aitem.

2. Seleksi Item

Seleksi item merupakan analisis kuantitatif terhadap item-item

yang perlu dilakukan untuk memilih item-item yang akan

membentuk sebuah skala yang bersifat homogen dan memiliki daya

diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Daya diskriminasi

aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara

individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki

atribut yang diukur (Azwar, 2012). Metode statistik dalam seleksi

item dilakukan dengan melihat korelasi antara masing-masing item

dengan skor total pada hasil uji coba skala. Semakin baik daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

35

diskriminasi aitem, maka koefisien korelasinya semakin mendekati

angka 1,00 dari rentang 0 sampai1,00 (Azwar, 2012).

Aitem dipilih berdasarkan korelasi aitem total dengan kriteria

batasan 30,0ixr . Aitem yang mencapai 0,30 atau lebih dianggap

sebagai aitem yang memuaskan. Sebaliknya, jika harga aitem

memiliki daya diskriminasi kurang dari 0,30, maka dapat

diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi

rendah (Azwar, 2012).

Seleksi item dilakukan dengan uji coba skala secara online

selama 10 hari mulai dari 11 Februari 2020. Uji coba dilakukan

kepada penyiar radio di Yogyakarta dengan jumlah 34 responden.

Hasil uji coba skala tersebut dianalisis menggunakan IBM SPSS

Statistic 25.

Hasil seleksi aitem untuk skala Work Engagement pada Penyiar

dengan jumlah 34 responden memperoleh koefisien dengan rentang

rix dari 0,140 hingga 0,742. Berdasarkan batasan yang telah

disebutkan oleh Azwar (2012), terdapat 3 aitem yang digugurkan

karena berada di bawah 0,30. Sedangkan, tidak ada aitem yang

digugurkan pada skala Psychological Well Being karena skala

merupakan skala adaptasi.

3. Reliabilitas

Salah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah

reliabel (reliable), yang berarti mampu menghasilkan skor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

36

cermat dengan eror pengukuran yang kecil (Azwar, 2012)

Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil pengukuran jika

prosedur pengetesannya dilakukan secara berulangkali terhadap

suatu populasi individu atau kelompok (Supratiknya, 2014).

Reliabilitas perlu dilakukan untuk memastikan apakah alat ukur yang

digunakan dapat dipercayai kecermatannya. Apabila koefisien

reliabilitas berada pada rentang 0,7 hingga 1,00, alat ukur yang

digunakan semakin reliable (Azwar, 2012)

a. SkalaWork Engagement (WE)

Skala Work Engagement pada penyiar dihitung

dengan bantuan program statistik SPSS. Pada skala Work

Engagement yang disusun oleh peneliti, diperoleh nilai

Cronbach’s Alpha sebesar α = 0,903. Tabel 3.5 menunjukkan

bahwa Cronbach’s Alpha pada skala work engagement

memiliki nilai sebesar a = 0,903. Hal ini menunjukkan

bahwa skala yang disusun untuk penelitian dinilai

memuaskan dengan nilai koefisien di atas batas minimum

yaitu 0,70.

Tabel 3.5Reliabilitas Skala Work Engagement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

37

b. Skala Psychological Well Being (PWB)

Reliabilitas skala Psychological Well Being dihitung

secara total karena psychological well being tergolong dalam

unidimensional, sehingga tidak perlu dilakukan

penghitungan untuk masing-masing dimensi. Peneliti

mengadaptasi skala yang disusun oleh Ryff (1998)

berjumlah 84 item, dengan koefisien alpha sebesar α = 0,903.

Skala diadaptasi dengan tata bahasa Indonesia tanpa

mengurangi atau menambah konten dari setiap aitem pada

skala yang telah disusun.

Tabel 3.6Reliabilitas Skala Work Engagement pada Penyiar

G. Metode Analisis Data

a. Uji Hipotesis

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat korelasi antara

psychological well being dan work engagement pada penyiar radio.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik Pearson’s Product Moment. Uji hipotesis akan dilakukan

dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 25.

Metode analisis data ini dilakukan dengan bantuan SPSS for

Windows ver 25.00. Sebelum analisa tersebut dilakukan, terdapat 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

38

uji asumsi untuk memenuhi syarat uji korelasi, yaitu uji normalitas

dan uji linearitas.

b. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah uji asumsi yang dilakukan untuk

mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang

sebarannya normal (Santoso,2010). Uji normalitas dilakukan

menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z Test dengan program

statistik SPSS. Distribusi data yang diperoleh dinyatakan normal

apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 (p> 0.05) (Santoso, 2010).

c. Uji Linearitas

Uji dilakukan untuk menyatakan bahwa hubungan antar

variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus (Santoso,

2010). Setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel diikuti

perubahan variabel lain dengan besaran yang sejajar. Uji linearitas

dilakukan dengan program SPSS. Hubungan dinyatakan linear

apabila nilai signifikansi linearity kurang dari 0.05 (p< 0.05) (Azwar,

2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian secara online dimulai pada hari Senin, 11

Mei 2020 dan berakhir pada hari Senin, 25 Mei 2020. Skala diberikan

melalui media sosial kepada penyiar radio FM di kota-kota besar seperti

Yogyakarta, Surabaya, Jakarta dan Medan. Penyebaran instrumen penelitian

dilakukan secara online dengan mengirimkan tautan alat kepada penyiar

radio serta meminta subjek untuk mengisi secara online. Alat ukur

disebarkan melalui jejaring sosial Twitter, Instagram, WhatsApp dan Line

melalui akun pribadi peneliti. Sebanyak 56 penyiar mengisi alat ukur melalui

tautan tersebut. Pengambilan data juga dilakukan secara offline atau manual,

dilaksanakan pada periode yang sama. Peneliti menyediakan 50 kuesioner

alat ukur dan diberikan kepada penyiar di Radio Masdha FM Yogyakarta. 16

kuesioner berhasil diisi dan dikembalikan kepada peneliti. Sehingga, total

kuesioner yang dapat diolah oleh peneliti berjumlah 72 kuesioner.

B. Deskripsi Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian dideskripsikan berdasarkan data demografis yang

terdiri dari usia, jenis kelamin, lama bekerja sebagai penyiar dan domisili

radio tempat mereka bekerja. Berdasarkan total 72 subjek yang mengisi

alat ukur dan mengisinya, telah disusun data demografis dalam

tabel-tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

40

Tabel 4.1Deskripsi Data Demografis Subjek berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase20-25 tahun 51 orang 70,8%26-30 tahun 15 orang 20,8%31-35 tahun 5 orang 7,0%36-40 tahun 1 orang 1,4%Jumlah 72 orang 100%

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa subjek penelitian ini

didominasi oleh penyiar yang berusia 20 tahun hingga 25 tahun (51

orang) dengan persentase sebesar 70,8% dari total subjek. Persentase

tersebut menunjukkan bahwa penyiar radio yang mengisi skala ini

berada dalam usia produktif yaitu 20 hingga 40 tahun (Hurlock, 1980).

Tabel 4.2Deskripsi Data Demografis Subjek Penelitian berdasarkan Jenis

Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 26 orang 36,1%

Perempuan 46 orang 63,9%

Jumlah 72 orang 100%

Berdasarkan gambaran tabel 4.2, diketahui bahwa mayoritas subjek

yang dapat diukur dalam penelitian ini adalah penyiar dengan jenis

kelamin perempuan. Jenis kelamin perempuan mendominasi dengan

jumlah 46 orang dari total 72 subjek dengan persentase 63,9%.

Persentase ini tidak dapat dianalisis karena jumlah perbandingan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

41

tidak seimbang antara penyiar dengan jenis kelamin laki-laki dan

perempuan.

Tabel 4.3Deskripsi Data Demografis Subjek Penelitian berdasarkan Lama

Bekerja sebagai Penyiar

Lama Bekerjasebagai Penyiar Frekuensi Persentase

2-4 Tahun 47 orang 65,1%5-7 Tahun 14 orang 1,9%8-10 Tahun 5 orang 6,9%> 10 Tahun 6 orang 8,1%Jumlah 72 orang 100%

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa seluruh subjek penelitian adalah

penyiar yang telah naik siar atau bekerja sebagai penyiar selama 2 tahun

atau lebih. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa penyiar yang telah bekerja

selama 2 tahun atau lebih telah memahami dinamika kerja, terbiasa

dengan alat siar serta mengenal situasi kerjanya secara spesifik. James,

Mckechnie, Swanberg (2011) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

karyawan yang bekerja dengan periode waktu minimal 2 tahun dalam

keadaan yang baik dapat menunjukkan keterikatan pekerja terhadap

pekerjaan atau organisasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

42

Tabel 4.4

Deskripsi Data Demografis Subjek Penelitian berdasarkan Domisili

Radio

Domisili Frekuensi Persentase

DIY dan Klaten 51 orang 70,8%Jawa Timur 3 orang 4,2%Jabodetabek 7 orang 9,7%Lain-lain 11 orang 15,3%Jumlah 72 orang 100%

Persebaran domisili subjek penelitian yang mengisi instrumen

penelitian ini didominasi oleh penyiar yang berasal dari Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Klaten. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 70,8% subjek

penelitian bekerja di radio FM Yogyakarta dan sekitarnya dengan angka

51 penyiar dari total 72 subjek. Persentase tersebut tidak dapat dianalisis

karena persebaran alat ukur yang tidak merata di tiap-tiap kota besar.

2. Deskripsi Data Penelitian

Setelah mendeskripsikan data demografis subjek penelitian,

selanjutnya peneliti melakukan deskripsi pada data penelitian yang

diperoleh dari instrumen penelitian. Data yang diiperoleh dapat

menunjukkan perbedaan antara mean teoritik dan mean empirik. Mean

teoritik diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian dari skor

terendah dan jumlah aitem dengan hasil perkalian skor tertinggi dan

jumlah aitem. Kemudian, hasil dari penjumlahan tersebut dibagi 2.

Sedangkan mean empirik dihitung dengan bantuan IBM SPSS Statistics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

43

25 untuk memperoleh hasil rata-rata skor yang didapatkan dari subjek

penelitian.

a. Skala Psychological Well Being

Tabel 4.5Data Empirik Psychological Well Being

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error MeanPWB 72 349.24 45.276 5.336

One-Sample Test

Test Value = 294

t dfSig.

(2-tailed)Mean

Difference

95% ConfidenceInterval of theDifference

Lower UpperPWB 10.352 71 .000 55.236 44.60 65.88

Pada hasil uji data empirik skala Psychological Well Being,

diketahui uji One Sample Test memperoleh nilai signifikansi sebesar

0,00. Nilai tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

antara mean teoritik dan mean empirik pada skala Psychological Well

Being. Berdasarkan tabel 4.5 di atas, skala Psychological Well Being

dalam penelitian ini memperoleh mean teoritik sebesar 294 dan mean

empirik sebesar 349,24 dengan standar deviasi sebesar 45,276. Mean

MT =(Skor terendah x jumlah ) + (skor tertinggi x jumlah)

2

MT=

(1 x 84) + (6 x 84)= 294

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

44

empirik yang lebih tinggi dari mean teoritik memiliki arti bahwa subjek

dalam penelitian ini memiliki psychological well being yang tinggi.

b. SkalaWork Engagement

Tabel 4.6Data Empirik SkalaWork Engagement

One-Sample Statistics

N MeanStd.

DeviationStd. ErrorMean

WE 72 84.36 11.072 1.305

One-Sample TestTest Value = 66

t dfSig.

(2-tailed)Mean

Difference

95% ConfidenceInterval of theDifference

Lower UpperWE 14.071 71 .000 18.361 15.76 20.96

Berdasarkan informasi pada tabel di atas, diketahui bahwa skala

Work Engagement memiliki mean empirik sebesar 84.36 dengan standar

deviasi sebesar 11.072. Mean teoritik pada Work Engagement penelitian

ini memiliki nilai sebesar 66. Data tersebut memiliki arti bahwa subjek

penelitian memiliki tingkat work engagement yang tinggi.

MT =(Skor terendah x jumlah ) + (skor tertinggi x jumlah)

2

MT =(1 x 22) + (5 x 22)

= 662

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

45

C. Kategorisasi

Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rendah,

sedang dan tinggi. Menurut Azwar (2012), tabel kategori disusun berdasarkan

rumus kategori dalam tabel berikut:

Tabel 4.7Kategorisasi Subjek

Keterangan:

M = Mean Teoritik

SD = Standar Deviasi

Tabel 4.8Kategorisasi Subjek Work Engagement pada Penyiar Radio

Kategori_WE

Frequency Percent Valid PercentCumulativePercent

Valid Rendah 1 1.4 1.4 1.4Sedang 24 33.3 33.3 34.7Tinggi 47 65.3 65.3 100.0Total 72 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa penyiar radio di

Indonesia memiliki work engagement yang tergolong tinggi. Hal ini

ditunjukkan dengan persentase 65,3% atau 47 orang dari total 72 subjek

berada dalam kategori sedang. Sedangkan 33,3% atau sejumlah 24 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

46

berada di kategori sedang. Selain itu, 1 penyiar radio tergolong dalam

kategori rendah dengan persentase 1,4%.

Tabel 4.9

Kategorisasi Subjek Psychological Well Being pada Penyiar RadioKategori_PWB

Frequency Percent Valid PercentCumulativePercent

Valid Sedang 43 59.7 59.7 59.7Tinggi 29 40.3 40.3 100.0Total 72 100.0 100.0

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa penyiar radio di Indonesia

memiliki tingkat psychological well being yang tergolong sedang. Subjek

yang tergolong dalam kategori sedang berjumlah 43 orang dari total 72

subjek dengan persentase sebesar 59,7%%. Sedangkan, kategori tinggi

terdiri dari 29 orang dengan persentase sebesar 40.3% dari total 72 subjek.

D. Analisis Data Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah

populasi data tersebar secara merata atau tidak. Uji normalitas

dilakukan dengan metode statistik yang umum digunakan untuk

menghitung skor total pada analisis Kolmogorov- Smirnov. Sebelum

uji normalitas dilakukan, peneliti perlu menghitung nilai residu

setiap subjek. Asumsi normalitas data terpenuhi jika memenuhi nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ 0,05. Uji normalitas data penelitian ini

dideskripsikan dalam tabel 4.10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

47

Tabel 4.10Uji Normalitas Data

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.PWB .057 72 .200* .973 72 .118WE .106 72 .044 .965 72 .041*. This is a lower bound of the true significance.a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa hasil perhitungan

uji normalitas pada variabel Psychological Well Being memiliki

nilai sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh

terdistribusi normal karena nilai signifikansinya yang berada di atas

nilai 0.05. Sedangkan pada variabel Work Engagement diketahui

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,044 yang berarti data yang

diperoleh tidak terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji

normalitas yang diperoleh, maka uji hipotesis korelasi pada

penelitian ini akan menggunakan teknik non-parametrik yaitu

Spearman’s Rho.

b. Uji Linearitas

Data yang diperoleh dinyatakan linear apabila hubungan antara

variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lurus. Untuk

mengetahui apakah asumsi tersebut terpenuhi atau tidak, perlu

dilakukan uji linearitas pada data yang diperoleh. Kedua variabel

dianggap memenuhi asumsi linearitas apabila nilai signifikansi pada

pada test of linearity lebih kecil dari 0,05 (p<0.05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

48

Tabel 4.11Hasil Uji Linearitas

ANOVA TableSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

WE *PWB

BetweenGroups

(Combined) 7447.944 57 130.666 1.456 .223Linearity 461.634 1 461.634 5.143 .040DeviationfromLinearity

6986.310 56 124.756 1.390 .254

Within Groups 1256.667 14 89.762Total 8704.611 71

Hasil uji linearitas tersebut menunjukkan bahwa alpha

signifikansi linearitas kedua variabel adalah 0.040 yang berarti lebih

kecil dari 0,05. Asumsi linearitas terpenuhi yang berarti variabel

psychological well being dan work engagement memiliki hubungan

yang linear. Hal ini juga berarti bahwa uji hipotesis dapat dilakukan

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang

signifikan pada psychological well being terhadap work engagement

pada penyiar radio. Asumsi normalitas pada penelitian ini tidak

terpenuhi, maka koefisien uji hipotesis yang akan digunakan adalah

koefisien Spearman’s Rho (Clark-Carter,2010). Berikut adalah hasil uji

hipotesis yang dihitung dengan bantuan IBM SPSS Statistic 25:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

49

Tabel 4.12Hasil Uji Hipotesis Korelasi Spearman’s Rho

CorrelationsPWB WE

Spearman's rho PWB CorrelationCoefficient

1.000 .243*

Sig. (2-tailed) . .039N 72 72

WE CorrelationCoefficient

.243* 1.000

Sig. (2-tailed) .039 .N 72 72

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil tabel perhitungan uji korelasi di atas, penelitian

ini menunjukkan bahwa psychological well being dan work engagement

pada penyiar radio di Indonesia memiliki korelasi koefisien sebesar

0,243 dengan signifikansi sebesar 0,039 (p < 0,05). Nilai 0,243 pada

hasil uji ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan psychological well

being sebesar 1 maka work engagement yang dimiliki penyiar radio akan

meningkat pula sebesar 0,243. Hasil ini berarti terdapat korelasi positif

yang bersifat lemah antara psychological well being dan work

engagement.

Hasil uji hipotesis korelasi dalam penelitian ini memiliki arti bahwa

semakin tinggi psychological well being penyiar radio di Indonesia,

maka akan semakin tinggi pula work engagementnya. Sebaliknya,

semakin rendah tingkat psychological well being penyiar radio, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

50

semakin rendah pula tingkat work engagement yang dimiliki oleh

penyiar radio di Indonesia.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan psychological well

being terhadap work engagement penyiar radio. Uji hipotesis korelasi

Spearman’s Rho menunjukkan bahwa psychological well being memiliki

hubungan yang positif signifikan (p = 0.039 < 0,05) terhadap work

engagement pada penyiar radio. Meski demikian, hubungan yang dimiliki

bersifat lemah dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,243.

Hasil uji hipotesis pada penelitian ini, mendukung pernyataan Robertson

& Cooper (2009) bahwa psychological well being merupakan faktor yang

bersifat integratif dengan work engagement. Hasil dari penelitian ini juga

mendukung penelitian sebelumnya yang telah disusun oleh Khoiriah U.

(2017). Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini sejalan dengan pendapat

Simon (2011) bahwa tenaga kerja yang sejahtera secara psikologis akan

merasa terikat dengan pekerjaannya. Individu dengan tingkat psychological

well being yang tinggi dan work engagement yang tinggi merupakan individu

yang paling produktif dan bahagia (Handoko, 2019). Penyiar radio yang

psychological well-being tinggi berarti individu tersebut memiliki emosi

positif dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Hal ini akan

mempengaruhi cara pandang yang positif terhadap pekerjaan individu

sebagai penyiar radio. Emosi dan sikap positif yang muncul dari

psychological well being yang dimiliki penyiar radio akan menggiring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

51

individu untuk bersedia menyediakan diri bagi pekerjaannya. Kesediaan ini

akan muncul dalam bentuk semangat dan antusiasme dalam mempersiapkan

serta melakukan siaran radio. Penyiar radio juga akan menghayati serta dapat

mengambil makna dari tugas-tugasnya, sehingga muncul rasa bangga akan

statusnya sebagai penyiar radio. Suasana hati yang positif akan mendorong

penyiar radio untuk dapat mendedikasikan energi dan inovasinya untuk

berkontribusi bagi pekerjaan dan organisasinya.

Lemahnya korelasi antara dua variabel sejalan dengan pernyataan oleh

Vijayakumari & Vrinda (2016) yang menyatakan bahwa psychological well

being memiliki peran dengan nilai 16% terhadap work engagement. Korelasi

yang rendah antara work engagement dan psychological well being pada

penelitian ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak diteliti

dalam penelitian ini. Salah satunya adalah kebijakan-kebijakan organisasi

yang membatasi penyiar radio untuk merasa terpenuhi atau terjamin, baik

secara materi maupun non-materi. Schaufeli (2010, dalam Wollard et. al,

2011) menyebutkan bahwa work engagement juga dipengaruhi oleh faktor

organisasi yang terdiri dari peran pemimpin, budaya lingkungan kerja,

kesehatan, kebijakan-kebijakan organisasi serta fair pay.

Simon (2011) menyebutkan terdapat beberapa faktor yang berkaitan

dengan work engagement. Tenaga kerja merasa terikat jika ia menemukan

arti dan motivasi personal dalam bekerja, mendapat dukungan interpersonal

yang positif, bekerja dalam lingkungan kerja yang efisien dan memiliki

keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, tenaga kerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

52

terikat juga dipengaruhi oleh tersedianya kesempatan untuk mengungkapkan

ide, mengembangkan diri dan peran serta organisasi dalam meningkatkan

kesehatannya.

Penyiar yang memiliki work engagement tinggi menunjukkan perilaku

yang menghayati yang disertai pikiran positif dan rasa terpenuhi dalam

menjalani peran dalam pekerjaannya (Schaufeli, 2002), dalam penelitian ini,

siaran radio. Penyiar radio yang engaged dengan siaran memiliki pandangan

positif yang memunculkan antusiasme, energi dan ketahanan mental dalam

menjalankan perannya. Penyiar akan menunjukkan kesediaan

menginvestasikan antusiasme, energi dan ketahanan mentalnya selama siaran

berlangsung dan berkontribusi maksimal dalam organisasi. Antusiasme

penyiar radio akan menggiring rasa bangga akan perannya, dan menunjang

kreativitas dalam siaran. Penyiar dengan ketahanan mental yang tinggi

cenderung tertantang saat menghadapi kesulitan dalam pekerjaannya. Penyiar

yang kelelahan baik secara mental dan fisik, dapat menghambat berjalannya

siaran. Hal ini menggambarkan perilaku penyiar yang sejahtera, dimana

penyiar mampu menunjukkan pencapaian penuh dari potensi yang

dimilikinya.

Kesejahteraan psikologis atau psychological well being pada penyiar

berarti penyiar mencapai taraf kebahagiaan dan dapat mengoptimalkan

fungsi psikologisnya. (Ryff, 1989). Psychological well-being pekerja juga

dekat dengan rasa puas dan terpenuhi selama berhubungan dengan

pekerjaannya. Pekerja yang kurang engaged dengan pekerjaannya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

53

merasa tidak sejahtera dalam lingkungannya akan memiliki kontribusi yang

rendah dalam bekerja di organisasinya (Fairhust & O’Connor, 2010).

Temuan lain dalam penelitian ini adalah tingkat work engagement

penyiar radio yang tergolong tinggi. Hal ini disimpulkan berdasarkan hasil

uji mean empirik (84,36) yang lebih besar dari mean teoritik (66). Bekerja

sebagai penyiar radio di Indonesia membutuhkan tingkat work engagement

yang tinggi karena pekerjaan ini memerlukan sinergi kognitif, afeksi dan

fisik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Brown (2003), bahwa penyiar radio

yang terikat dengan pekerjaannya berarti mampu mengidentifikasikan diri

secara psikologis dengan pekerjaannya dan menganggap pekerjaannya

penting bagi dirinya dan organisasinya.

Tingginya tingkat work engagement penyiar radio di Indonesia

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kahn (1990) menyebutkan bahwa

perasaan bermakna akan pekerjaannya dapat mendorong tenaga kerja untuk

bersedia menyediakan dirinya secara kognitif, emosi dan perilaku bagi

pekerjaan atau organisasinya. Kahn juga menyebutkan adanya psychological

safety yang berarti penyiar radio merasa terjamin dan dapat menjalani

perannya tanpa merasa takut akan self image, kesempatan karir dan status.

Selain itu, penyiar juga memiliki psychological availability yang berarti

penyiar radio sebagai tenaga kerja memiliki sumber daya dari fisik, kognitif

dan emosi untuk menjalankan tugas-tugasnya. Bakker dan Demerouti (2011)

menyebutkan Job Demands, Job Resources dan Personal Resources sebagai

faktor yang mendorong tinggi rendahnya work engagement pada tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 72 penyiar radio di

beberapa kota di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif yang signifikan antara psychological well being dan work engagement

pada penyiar radio. Hal ini sesuai dengan uji hipotesis melalui metode

korelasi Spearman’s Rho.

B. Saran

1. Bagi Penyiar Radio

Penyiar radio memiliki peran yang tinggi dalam menyiarkan

informasi melalui media radio. Pentingnya masyarakat untuk menerima

informasi yang akurat menjadikan peran penyiar radio sangat dibutuhkan.

Sehingga, peneliti menyarankan agar penyiar radio di Indonesia dapat

meningkatkan dan mempertahankan keterikatan kerja yang dimiliki.

Penyiar radio yang memiliki keterikatan kerja dapat memberikan energi

positif bagi diri dan radio serta membentuk lingkungan kerja yang sehat.

Penting bagi penyiar radio untuk memperhatikan kesejahteraan

psikologis guna meningkatkan performansi kerja dan terhindar dari

kejenuhan serta keinginan mengundurkan diri dari pekerjaannya.

2. Bagi Pengelola dan Manajemen Radio

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyiar radio di Indonesia

memiliki keterikatan kerja yang tinggi. Hal ini baik untuk dipertahankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

55

agar organisasi radio dapat mencapai tujuan organisasi dengan baik.

Peneliti menyarankan agar pengelola dan manajemen radio

memperhatikan kesejahteraan penyiar dan membangun situasi kerja yang

dapat mempertahankan serta meningkatkan keterikatan kerja penyiar

radio. Hal ini semakin disarankan terkait dengan situasi pandemi yang

terjadi saat penelitian ini berlangsung.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat berlangsung dengan baik karena kerja sama

subjek yang kooperatif. Meski demikian, beberapa subjek menolak

untuk mengisi kuesioner. Hal ini dapat diatasi dengan pengawasan

administrasi pengisian kuesioner dan penyebaran kuesioner yang lebih

merata. Peneliti juga menyarankan agar melakukan pengendalian bias

yang lebih baik agar tidak terjadi bias response set of social desirablity

pada penelitian selanjutnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyadari adanya

kekurangan dalam penelitian. Penyebaran instrumen penelitian secara online

membuat subjek lebih enggan mengisi atau memprokrastinasi pengerjaan

instrumen. Selain itu, penyebaran instrumen secara online dapat

menimbulkan persebaran subjek yang kurang merata. Hal ini dibuktikan

dengan hasil deskripsi data subjek yang tidak merata pada domisili kerja

penyiar. Kekurangan lain dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah

aitem pada salah satu skala yang menimbulkan kejenuhan subjek dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

56

mengisi kuesioner. Beberapa subjek menolak mengisi kuesioner setelah

melihat jumlah aitem dan beberapa subjek berhenti mengerjakan kuesioner

berhenti mengisi di tengah pengerjaan. Peneliti berasumsi terdapat bias

response set of social desirability dalam pengerjaan kuesioner. Bias ini

adalah kecenderungan subjek untuk memberikan jawaban terhadap

aitem-aitem inventori kepribadian mengikuti apa yang dia pikir dipandang

baik oleh masyarakat (Supratiknya, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

57

DAFTAR PUSTAKA

Acaray, A. (2019) "The Mediating Role of Psychological Well-Being and Work

Engagement on the Effect of Organization-Based Self-Esteem on Job

Performance," Business and Economics Research Journal, Uludag

University, Faculty of Economics and Administrative Sciences, vol.

10(3), pages 735-748, May.Altunel, M., Kocak, O. & Cankir, B. (2015) The Effect of job Resources on Work

Engagement: A Study on Academicians in Turkey. EDAM 15 (2) 409-417

Anderson, J. R. (1990). A series of books in psychology.Cognitive psychology and its

implications (3rd ed.).W H Freeman/Times Books/ Henry Holt & Co.

Astrabimantara, Kemas Aldi. (2019) Hubungan Komitmen Organisasi dengan Work

Engagement pada Penyiar Radio di Pekanbaru. Skripsi. Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasi Riau.

Azwar, S. (2012) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S. (2007)Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bakhtiar, S. (2006). Cara Gampang jadi Penyiar Radio. Yogyakarta: Indonesia Cerdas.

Bakker, A. B. & Demerouti, E. (2008). Towards a model of work engagement. Career

Development International, 13(3), 209-223

Bakker, A. B., Leiter, Michael P. (2011) Work Engagement: A Handbook of Essential

Theory and Research. Psychology Press. New York

Bakker, A. B., Schaufeli, W. B., Leiter, M., & Taris, T. W. (2008). Work Engagement:

an Emerging Concept in Occupational Health Psychology. Journal of Work

and Stress 22 (3) 187-200

Brown, M. E., Trevino, L. K., & Harrison, D. A. (2003). Ethical leadership: A social

learning perspective for construct development and testing. Organizational

Behavior and Human Decision Processes, 97, 117-134

Creswell, J. W. (2008). Educational research: Planning, conducting, and evaluating

quantitative and qualitative research (3rd ed.). Upper Saddle River, NJ:

Pearson Education, Inc.

Donald, I., Taylor, P., Johnson, S., Cooper, C., Cartwright, S. & Robertson, S. (2005),

Work Environments, stress and productivity: an examination using ASSET.

International Journal of Stress Management, 12 (4), 409-23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

58

Fairhust, D., & O’Connor, J. (2010) Employee well-being: Taking engagement and

performance to the next level. London: Towers Watson.

Fajrianthi, Andhika. (2012) Pengaruh Persepsi Kepemimpinan Transformasional

terhadap Perilaku Inovatif Penyiar Radio. Jurnal Psikologi Industri dan

Organisasi 1 (2) 96-103

Findikli, M.M. (2015) Exploring the Consequences of Work Engagement: Relations

Among OCB-I, LMX & Team Work Performance. EGE Academic Review 15

229-238

Frederickson, B.L. (2012) What Good Are Positive Emotions? Review of General

Psychology, 3, 300-319

Garg, P. & Rastogi, R. (2009) Effect of Psychological Wellbeing on Organizational

Commitment of Employees. The ICFAI University Press 43-51

Goran, Oktavianus S.S. (2016). Hubungan Makna Kerja Panggilan dengan Keterikatan

Kerja pada Penyiar Radio di Surabaya. Thesis. Universitas Surabaya, Magister

Sains Psikologi.

Harter, J.K., Schmidt, F. L. & Keyes, C. L. M. (2002) Well being in the workplace and

its relationship to business outcomes: A review of the Gallup studies., dalam

Keyes, C. L. M. & Haidt, J. Flourishing: The positive person and the good life.

Washington D.C.: American Psychological Association.

Hurlock, E. B. (1980) Psikologi Perkembangan: Satu Pendekatan. Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Gramedia.

Huppert, F. A. (2009) Psychological Well-being. Evidence regarding its causes and

consequences. Applied Psychology Health and Well-being. 1, 137-164

Https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/17/jangkauan-pendengar-radio-38-p

ersen (diakses pada Senin, 2 September 2019 pukul 13.15)

Https://www.nielsen.com/id/en/press-releases/2016/RADIO-MASIH-MEMILIKI-TEMP

AT-DI-HATI-PENDENGARNYA/ (diakses pada Senin, 2 September 2019

pukul 13.10)

James, J. B., Mckenchie, S., Swanberg, J. (2011)Predicting employee engagement in an

age-diverse retail workforc. Journal of Organizational Behavior, 32, 173-196

Joo, B.K. & Lee, I. (2015) Workplace Happiness: Work Engagement, Career

Satisfaction, and Subjective Well- being. Emerald Publishing Limited 206 - 221

Kahn, W.A. (1990) Psychological Conditions of Personal Engagement and

Disengagement at Work. Academy of Management Journal, 33, 692-724

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

59

Khoiriah, U. (2017) Pengaruh Kesejahteraan Psikologis Terhadap Keterikatan Kerja ada

Pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia TBK, Area Medan. Fakultas Psikologi.

Universitas SumutKimberly, & Utoyo, S. D. B. (2013). Hubungan psychological well-being dan work engagement pada

karyawan yang bekerja di lokasi tambang. Lisbona, A., Palaci, F.,

Knight, C., Patterson, M., & Dawson, J. (2016) Building Work Engagement: A

Systematic Review and Meta-analysis Investigating the Effectiveness of Work

Engagement Interventions. Journal of Organizational Behaviour. 38, 792-812

Kurniawan, E. (2016) Psychological Capital dan Workplace Well Being sebagai

prediktor bagi Employee Engagement. Psikologi Integratif. Fakultas Psikologi.

UIN Sunan Kalijaga 4 (2) 95-112

Lee, B., Lamichhane, K., Jung, D., Moon, S., Kim, S. & Kim, H. (2016) Psychosocial

Factors and Psychological Well-Being: A study from nationally representative

sample of Korean workers. Industrial Health 2016 54 237 - 245

Lockwood, N., (2007) Leveraging Employee Engagement for Competitive Advantage:

HR’s Strategic Role. HR Magazine, 52 (3), 1-11

Macey, W.H. and Schneider, B. (2008) The Meaning of Employee Engagement. Journal

of Industrial and Organizational Psychology, 1, 3-30

Mansoor, Fanza & Hassan, Zubair. (2016) Factors Influencing Employee Engagement A

Study on a Telecommunication Provider in Maldives. International Journal of

Accounting & Business Management 4 (1)

May, D. R., Gilson, R. L., & Harter, L. M. (2004). The psychological conditions of

meaningfulness, safety and availability and the engagement of the human spirit

at work. Journal of Occupational and Organizational Psychology, 77(1), 11–37

Muthmainnah, N.A. (2017) Hubungan antara Work Engagement dengan Kesejahteraan

Psikologis dimediasi Kepribadian Conscientiousness. Fakultas Psikologi.

Universitas Muhammadiyah Malang

Ningrum, F. (2007) Sukses menjadi Penyiar, Scriptwriter, & Reporter Radio. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Park, Y., Song, J., Yoon, S. & Kim, J. (2013) Learning Organization and Innovative

Behavior The Mediating Effect of Work Engagement. European Journal of

Training and Development. 75- 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

60

Page, K.M. (2005) Subjective well-being in the workplace. Deakin University,

Melbourne, Australia(diakses melalui

http://www.deakin.edu.au/research/acqol/instruments/index.htm)

Rezayanti,M. (2019) Hubungan antara PWB dan Keterikatan kerja karyawan perusahaan

“X” di Klaten. Fakultas Psikologi dan ilmu sosial budaya Universitas Islam

Indonesia.

Robertson, I. T. & Cooper, C. L. (2009) Full Engagement The Integration of Employee

Engagement and Psychological Well Being. Leadership & Organization

Development Journal 31 (4) 324-336

Roma, V., Schaufeli, W., Bakker, A. & Lloret, S. (2006) Burnout and Work Engagement

Independent factors or opposite poles. Journal of Vocational Behavior. 68

(2006) 165 - 174

Ryff, C.D. (1989) Happiness is Everything, or is it? Explorations on the meaning of

psychological well being. Journal of Personality and Social Psychology 57,

1069-1081

Saks, A. M. (2006) Antecedents and Consequences of Employee Engagement. Journal

of Managerial Psychology, 21, 600-619

Santoso, A. 2010. Statistik untuk Psikologi: dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Schaufeli, W., & Salanova, M. 2007. Work engagement: An emerging psychological

concept and its implications for organizations. Greenwich, CT: Information

Age Publishers

Shuck, B. & Thomas G. Reio. (2014) Employee Engagement & Well Being. Journal of

Leadership & Organizational Studies 2014 Vol 21 (1) 43-58

Simon, S.S. (2011) The Essentials of Employee Engagement in Organizations.Journal of

Contempory Research in Management, 6 (1), 63-72

Sofyanty, D. (2018) Pengaruh Kontrak Psikologis dan Psychological Well being

Terhadap Keterikatan Kerja.Widya Cipta 2 (1) 96 - 102

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta

Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Van Bogaert, P., Wouters, K., Willems, R., Mondelaers, M., & Clarke, S. (2012) Work

Engagement Supports Nurse Workforce Stability and Quality of Care: Nursing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

61

Team-level Analysis in Psychiatric Hospitals. Journal of Psychiatric and

Mental Health Nursing 20 (8) 679–686

Vijayakumari, K & Vrinda, K. C. (2016) Work Engagement in Relation to Psychological

Well Being and Motivation at Work. Guru Journal of Behavioral & Social

Sciences 4 (3&4) 589 -594

Wojdylo, Kamila, Baumann, Nicola, Fischbach Lis & Engeser, Stefan. (2014) Live To

Work or Love to Work Work Craving and Work Engagement. PLos One 9(10)

1-7

Wollard, K.K., & Shuck, B. (2011). Antecedents to employee engagement: A structured

review of the literature. Advances in Developing Human Resource, 13(4),

429-44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

63

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

64

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Nama : Dorothea Galuh Setta Anjarjati

NIM : 159114017

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

65

Yogyakarta, 20 Oktober 2019

Kepada:

Yth. Saudara/i partisipan penelitian

Dengan hormat,

Perkenalkan, saya Dorothea Galuh Setta Anjarjati, mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian yang

sedang saya lakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir kuliah (skripsi),

perkenankan saya untuk meminta waktu dan kesediaan saudara/i untuk

berpartisipasi dalam pengisian skala penelitian berjudul “Pengaruh Psychological

Well-Being terhadap Work Engagement pada Penyiar Radio” yang telah saya

susun.

Angket ini berisi sejumlah pernyataan yang terdiri dari dua bagian, yaitu

Skala Psychological Well-Being dan Skala Work Engagement. Saudara/i diminta

untuk menilai pernyataan-pernyataan di dalam skala sesuai dengan keadaan

saudara/i yang sebenarnya. Saudara/i diharapkan dapat mengisi angket ini

tanpa dipengaruhi oleh orang lain maupun lingkungan.

Perlu diketahui bahwa kerahasiaan seluruh jawaban saudara/i terjamin dan

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Tidak ada jawaban

yang benar atau salah. Data yang anda berikan akan sangat membantu saya

dalam keberhasilan penelitian ini. Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan

terimakasih.

Hormat Saya,

Dorothea Galuh Setta Anjarjati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

66

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala penelitian ini tanpa

paksaan dari pihak manapun, melainkan secara sukarela untutk membantu

terlaksananya penelitian.

Semua jawaban yang saya berikan merupakan keadaan saya yang sebenarnya

dan bukan merupakan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya juga

mengijinkan bahwa dengan tidak menggunakan nama sebenarnya, maka jawaban

saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ini.

Menyetujui,

(.……………………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

67

LEMBAR IDENTITAS

Inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Lama siaran : Terhitung sejak naik siar (Lingkari jawaban yangsesuai)

a. 1-2 tahun

b. > 2 tahun - 5 tahun

c. > 5 tahun

PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Terdapat beberapa buah pernyataan di dalam skala ini. Tugas anda adalah

memberikan tanda (X) pada kolom jawab yang anda rasa paling sesuai dengan

diri anda saat ini. Tidak ada jawaban benar maupun salah dalam skala ini. Skala

ini menyediakan 5 (lima) pilihan jawaban dan anda hanya dapat memilih satu

dari pilihan-pilihan tersebut. Pilihan jawaban tersebut berupa:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

ATS : Agak Tidak Setuju

AS : Agak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Contoh:

No Pernyataan STS TS ATS AS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

68

1Saya bangga terhadap tugas yang

saya kerjakan×

Apabila anda ingin mengganti jawaban, silahkan berikan tanda sama dengan

(=) pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang

benar. Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewat. Selamat mengerjakan!

BAGIAN I

No PernyataanPilihan Jawaban

STS TS ATS AS S SS

1

Terkadang, saya mengubah cara sayabertindak atau berpikir agar lebihserupa dengan orang-orang di sekitarsaya.

2Secara umum, saya merasamemegang kendali atas situasi yangterjadi di hidup saya.

3Saya tidak tertarik dengan kegiatanyang akan memperluas wawasansaya.

4Banyak orang menganggap sayaseorang yang pengasih danpenyayang.

5

Saya merasa senang ketika berpikirtentang apa yang telah saya lakukandi masa lampau dan apa yang akansaya lakukan di masa depan.

6 Ketika saya melihat kembali ceritahidup saya, saya merasa puas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

69

terhadap segala hal yang telah terjadi.

7

Saya tidak takut untuk menyuarakanpendapat saya bahkan ketikapendapat saya bertentangan denganpendapat kebanyakan orang.

8Tuntutan hidup sehari-hari seringmembuat saya patah semangat.

9Secara umum, saya merasa sayadapat terus belajar tentang diri sayaseiring berjalannya waktu.

10Bagi saya, mempertahankanhubungan dekat adalah hal yang sulitdan membuat saya frustrasi.

11Saya hidup di masa kini dan tidakterlalu memikirkan masa depan.

12Secara umum, saya merasa percayadiri dan positif terhadap diri sayasendiri.

13Keputusan yang saya ambil seringkali tidak dipengaruhi oleh apa yangdilakukan orang lain.

14Saya tidak terlalu cocok denganorang-orang dan komunitas di sekitarsaya.

15Saya adalah jenis orang yang sukamencoba hal-hal baru.

16Saya sering merasa kesepian karenasaya hanya punya sedikit temanuntuk saling peduli.

17

Saya cenderung untuk memusatkanpikiran pada apa yang terjadi saat inikarena masa depan hampir selalumembawa masalah.

18 Saya merasa bahwa orang-orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

70

yang saya kenal memiliki hidup yanglebih bermakna dari saya.

19Saya cenderung khawatir dengan apayang orang lain pikirkan tentangsaya.

20Saya cukup terampil dalammengelola tanggung jawab dankewajiban hidup saya sehari-hari.

21Saya tidak ingin mencoba cara baruuntuk melakukan sesuatu karena sayasuka hidup saya apa adanya.

22

Saya menikmati pembicaraan sayadengan keluarga dan teman-temansaya secara pribadi maupunbersama-sama.

23 Saya tahu arah dan tujuan hidup saya.

24Ada banyak hal tentang diri sayayang ingin saya ubah jika saya diberikesempatan.

25Saya lebih memilih kebahagiaan sayadaripada penerimaan orang lainterhadap saya.

26Terkadang, saya merasa kewalahandengan tanggung jawab saya.

27

Menurut saya, penting untukmemiliki pengalaman yangmenantang cara berpikir Andatentang diri anda dan dunia.

28

Penting bagi saya untuk menjadipendengar yang baik ketika temansaya bercerita tentang masalahmereka.

29 Kegiatan sehari-hari saya sering kaliterlihat remeh dan tidak penting bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

71

saya.

30Saya menyukai hampir semua aspekkepribadian saya.

31Saya cenderung terpengaruh olehorang-orang yang berpendirian kuat.

32

Jika saya merasa tidak bahagiadengan keadaan saya, saya akanmengambil langkah-langkah yangefektif untuk memperbaikinya.

33Ternyata selama bertahun-tahun,saya tidak terlalu banyakberkembang secara pribadi.

34Saya tidak memiliki banyak orangyang mau mendengarkan ketika sayabutuh untuk berbicara.

35Saya tidak tahu apa yang ingin sayalakukan di hidup saya.

36Saya membuat beberapa kesalahan dimasa lalu, tetapi saya rasa semuanyamenjadi baik pada akhirnya.

37Orang-orang jarang memaksa sayauntuk melakukan hal yang tidak inginsaya lakukan.

38Pada umumnya, saya dapat mengaturkeuangan dan hubungan pribadi sayadengan baik.

39Menurut saya, semua orang di segalausia dapat terus tumbuh danberkembang.

40Saya merasa mendapatkan banyakhal menguntungkan dari pertemanansaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

72

41

Dulu, saya terbiasa menetapkantujuan hidup saya sendiri, namunsekarang hal itu terasa sepertibuang-buang waktu saja.

42Dalam banyak hal saya merasakecewa dengan pencapaian hidupsaya.

43

Lebih penting bagi saya untuk"menyesuaikan diri" dengan oranglain daripada berdiri sendirimementingkan prinsip pribadi saya.

44

Saya tidak mampu melakukankegiatan dan tugas-tugas saya setiaphari, dan hal itu membuat sayatertekan.

45

Seiring berjalannya waktu, sayamendapatkan banyak makna hidupyang telah membuat saya menjadipribadi yang lebih kuat dan cakap.

46Bagi saya, banyak orang terlihatmemiliki lebih banyak temandaripada saya.

47Saya suka membuat rencana masadepan dan berusaha membuatnyamenjadi kenyataan.

48Secara garis besar, saya banggadengan diri saya dan hidup yang sayaalami.

49

Saya berpegang teguh padapendapat-pendapat saya walaupunbertentangan dengak kesepakatanumum.

50Saya pandai mengatur waktusehingga saya dapat menjadwalkansemua hal yang perlu saya lakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

73

51Saya merasa, sebagai seorangpribadi, saya telah banyakberkembang.

52

Orang-orang akan menggambarkansaya sebagai orang dermawan yangakan dengan sukarela berbagi waktudengan sesama.

53Saya adalah orang yang giat dalammelakukan rencana-rencana yangsaya tentukan untuk diri saya sendiri.

54Saya iri dengan orang-orang danhidup yang mereka jalani.

55

Saya kesulitan untukmengungkapkan pendapat sayatentang topik-topik yangkontroversial.

56

Walaupun hidup saya sibuk, tetapisaya mendapatkan kepuasan darikemampuan saya untuk mengikutisemua yang terjadi.

57Saya tidak suka berada di suasanabaru yang mengharuskan saya untukmengubah kebiasaan-kebiasaan saya.

58Saya belum pernah merasakanhubungan yang hangat dan penuhrasa percaya dengan orang lain.

59Beberapa orang berkeliaran tanpaarah dan tujuan di hidupnya, tapisaya bukan salah satu dari mereka.

60

Sikap saya terhadap diri saya sendiriagaknya tidak sepositif dengan apayang orang lain rasakan tentangdirinya.

61Saya sering berubah pikiran dalammengambil keputusan ketikateman-teman atau keluarga saya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

74

setuju.

62

Saya merasa frustrasi ketika mencobamengatur kegiatan harian saya karenasaya tidak pernah berhasilmenyelesaikan dengan baik hal-halyang harus saya lakukan.

63Bagi saya, hidup merupakan sebuahproses belajar, berubah danbertumbuh secara terus menerus.

64Dalam berteman, saya sering merasatertinggal dan seperti orang lain.

65Saya terkadang merasa seperti sudahmelakukan semua yang perlu sayalakukan sepanjang hidup saya.

66Seringkali saya terbangun danmerasa kecil hati tentang bagaimanasaya menjalani hidup saya.

67Dalam berpikir dan bertindak, sayabukan tipe orang yang tunduk padatekanan sosial.

68Usaha saya dalam mencari kegiatandan hubungan yang saya butuhkansudah lumayan berhasil.

69

Saya senang melihat bagaimanapandangan saya telah berubah danmenjadi lebih dewasa dari tahun ketahun.

70

Saya tahu bahwa saya dapatmemercayai teman-teman saya, danmereka juga tahu mereka dapatmemercayai saya.

71Tujuan-tujuan dalam hidup sayalebih menjadi sumber kepuasandaripada perasaan frustrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

75

72Masa lalu saya penuh denganpasang-surut, tetapi secara umumsaya tidak mau mengubahnya.

73Saya gelisah dengan pandanganorang terhadap pilihan-pilihan yangsaya buat di hidup saya.

74Saya kesulitan mengatur hidup sayasesuai dengan cara yang membuatsaya merasa puas.

75Sudah lama sejak saya tidak lagimencoba memperbaiki danmengubah hidup saya.

76Sangat sulit bagi saya untuk menjaditerbuka ketika sedang berbicaradengan orang lain.

77Saya merasa puas saat berpikirtentang pencapaian-pencapaian saya.

78

Membandingkan diri saya denganteman-teman dan kenalan-kenalansaya membuat saya merasa baiktentang identitas diri saya.

79

Saya menilai diri saya berdasarhal-hal yang saya anggap penting,bukan dari nilai-nilai yang dipercayapenting bagi orang lain.

80Saya telah mampu untuk membangunrumah dan memiliki gaya hidup yangsesuai dengan yang saya sukai.

81

Ada kebenaran dalam ungkapan "youcan't teach an old dog new tricks"yang artinya seseorang sulit berubahkarena terbiasa melakukan sesuatudengan cara-cara tertentu.

82Saya dan teman-teman saya salingbersimpati terhadap permasalahanmasing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

76

83Dalam analisa terakhir saya, sayatidak terlalu yakin hidup saya cukupberarti.

84Semua orang punya kelemahannyamasing-masing,tetapi sepertinya sayapunya lebih dari yang seharusnya.

Silahkan melanjutkan bagian selanjutnya!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

77

BAGIAN II

No PernyataanPilihan Jawaban

STS TS S SS

1 Saya merasa penuh energi selama siaran.

2Profesi sebagai penyiar adalah pekerjaanyang berarti bagi saya.

3Saya merasa waktu siaran berlalu dengancepat.

4Saya mudah merasa lelah selama siaranberlangsung.

5 Profesi sebagai penyiar adalah pekerjaanyang membosankan bagi saya.

6Selama siaran, saya merasa waktu berjalansangat lambat.

7Saya merasa kuat dan bersemangat selamasiaran.

8Jika berkaitan dengan profesi sebagaipenyiar, saya menjadi antusias.

9 Saat siaran, saya lupa dengan sekitar saya.

10Saya merasa kurang bersemangat selamasiaran.

11 Saya mudah terdistraksi selama siaran.

12Saya menjalani siaran dengansungguh-sungguh dan gigih.

13 Pekerjaan ini menginspirasi saya.

14 Saya senang untuk siaran secara intens.

15 Saya malas berangkat untuk siaran.

16Selama siaran, saya meninggalkan ruanganatau Call Box untuk mencari hiburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

78

17Saya menjalani siaran denganmalas-malasan.

18 Saya bangga bekerja sebagai penyiar.

19Saya seringkali tenggelam dalam pekerjaansaya sebagai penyiar.

20Saya kehilangan minat jika siaran tidakberjalan sesuai harapan.

21Saya merasa bekerja sebagai seorangpenyiar adalah pengalaman yang menantangbagi saya.

22Saya sulit melepaskan atau meninggalkanpekerjaan saya sebagai penyiar.

23Saya sering melakukan kegiatan lain (ex:mengerjakan tugas lain yang tidak berkaitandengan siaran) selama siaran

24Saat siaran, saya merasa tidak ingindiganggu.

25 Saya biasa saja selama siaran berlangsung.

26Saya bersedia meninggalkan profesi sebagaipenyiar.

27Saya merasa senang jika ada yang mengajaksaya berbicara tentang hal lain selamasiaran berlangsung.

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

79

LAMPIRAN 2

RELIABILITAS SKALA PSYCHOLOGICAL WELL BEING

DAN SKALA WORK ENGAGEMENT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

80

LAMPIRAN RELIABILITAS SKALA

A. SKALA PSYCHOLOGICAL WELL BEING

1. Reliabilitas Skala Psychological Well Being

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance ifItem Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if ItemDeleted

Item 1 348.57 1989.193 .004 .946

Item 2 346.71 1971.210 .231 .945

Item 3 345.97 1975.205 .229 .945

Item 4 347.09 1970.139 .245 .945

Item 5 346.83 1956.793 .321 .945

Item 6 347.74 1925.608 .563 .944

Item 7 346.71 1983.034 .109 .945

Item 8 347.94 1905.055 .756 .943

Item 9 346.09 2004.610 -.292 .946

Item 10 347.31 1953.634 .288 .945

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.945 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

81

Item 11 347.31 1982.104 .059 .946

Item 12 346.71 1956.387 .394 .945

Item 13 347.54 1974.314 .135 .946

Item 14 347.11 1953.810 .413 .945

Item 15 346.74 1968.608 .268 .945

Item 16 347.49 1911.904 .542 .944

Item 17 347.46 1896.255 .754 .943

Item 18 347.60 1893.424 .692 .943

Item 19 348.29 1941.739 .409 .944

Item 20 347.03 1935.205 .589 .944

Item 21 347.29 1938.504 .481 .944

Item 22 346.57 1941.134 .475 .944

Item 23 347.23 1928.534 .486 .944

Item 24 349.34 1926.350 .547 .944

Item 25 347.06 2002.291 -.114 .946

Item 26 348.89 1933.045 .526 .944

Item 27 346.29 2000.092 -.174 .946

Item 28 345.89 1992.281 -.020 .945

Item 29 347.69 1904.222 .670 .943

Item 30 347.63 1916.123 .610 .944

Item 31 348.54 1981.903 .075 .946

Item 32 346.86 1947.597 .545 .944

Item 33 347.57 1911.723 .567 .944

Item 34 347.51 1937.081 .419 .944

Item 35 347.57 1909.370 .578 .944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

82

Item 36 346.94 1985.173 .055 .946

Item 37 347.60 1934.659 .457 .944

Item 38 347.40 1917.541 .590 .944

Item 39 346.09 1979.787 .113 .945

Item 40 346.29 1976.151 .227 .945

Item 41 347.29 1927.092 .555 .944

Item 42 347.77 1899.358 .700 .943

Item 43 348.17 1945.029 .352 .945

Item 44 347.40 1906.482 .672 .943

Item 45 346.11 1988.281 .070 .945

Item 46 349.11 1946.987 .385 .945

Item 47 346.51 1978.434 .157 .945

Item 48 346.43 1962.252 .346 .945

Item 49 347.09 1983.728 .069 .946

Item 50 347.60 1948.953 .307 .945

Item 51 346.89 1925.104 .688 .944

Item 52 347.31 1936.810 .651 .944

Item 53 347.20 1915.518 .736 .943

Item 54 347.69 1878.281 .758 .943

Item 55 347.43 1946.193 .320 .945

Item 56 346.46 1961.255 .411 .945

Item 57 347.74 1983.079 .051 .946

Item 58 346.94 1928.761 .467 .944

Item 59 347.11 1963.104 .215 .945

Item 60 348.09 1923.022 .581 .944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

83

Item 61 348.54 1955.432 .356 .945

Item 62 347.49 1900.139 .686 .943

Item 63 345.86 1988.832 .062 .945

Item 64 347.51 1915.081 .661 .943

Item 65 347.86 1983.420 .054 .946

Item 66 348.71 1903.387 .740 .943

Item 67 347.17 1996.499 -.063 .946

Item 68 347.14 1937.244 .570 .944

Item 69 346.29 1969.739 .308 .945

Item 70 346.57 1933.546 .575 .944

Item 71 347.03 1940.911 .440 .944

Item 72 347.49 1960.198 .224 .945

Item 73 347.57 1917.311 .555 .944

Item 74 347.80 1905.812 .747 .943

Item 75 347.63 1921.946 .570 .944

Item 76 347.71 1935.739 .366 .945

Item 77 347.46 1918.726 .682 .943

Item 78 348.54 1970.726 .173 .945

Item 79 346.83 1965.029 .284 .945

Item 80 348.71 1952.210 .254 .945

Item 81 348.89 1979.575 .080 .946

Item 82 346.71 1940.328 .563 .944

Item 83 347.43 1874.546 .796 .943

Item 84 348.29 1922.504 .448 .944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

84

B. SKALAWORK ENGAGEMENT

1. Reliabilitas SkalaWork Engagement Sebelum Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.895 27

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance ifItem Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if ItemDeleted

Item 1 109.65 152.296 .347 .895

Item 2 108.79 152.290 .492 .891

Item 3 109.09 155.477 .471 .891

Item 4 107.85 154.372 .513 .891

Item 5 107.44 147.890 .639 .887

Item 6 107.71 152.456 .517 .890

Item 7 109.03 155.060 .591 .890

Item 8 108.82 151.119 .607 .888

Item 9 109.68 151.074 .435 .892

Item 10 107.59 153.219 .515 .890

Item 11 108.29 160.759 .140 .898

Item 12 108.94 151.512 .710 .887

Item 13 108.62 150.061 .723 .887

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

85

Item 14 109.09 147.295 .742 .885

Item 15 107.91 157.053 .300 .895

Item 16 108.24 152.307 .416 .893

Item 17 107.59 149.340 .712 .886

Item 18 108.41 151.522 .691 .887

Item 19 109.26 154.928 .363 .893

Item 20 108.26 158.140 .200 .898

Item 21 108.62 152.789 .609 .889

Item 22 109.15 149.584 .602 .888

Item 23 108.65 155.023 .366 .893

Item 24 109.74 155.049 .329 .894

Item 25 108.29 153.911 .463 .891

Item 26 108.29 158.093 .229 .896

Item 27 108.88 153.865 .329 .895

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

86

2. Reliabilitas SkalaWork Engagement Setelah Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach'sAlpha N of Items

.903 24

Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance ifItem Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if ItemDeleted

Item 1 96.21 136.047 .379 .904

Item 2 95.35 136.599 .510 .899

Item 3 95.65 139.629 .494 .900

Item 4 94.41 139.825 .463 .900

Item 5 94.00 133.333 .615 .897

Item 6 94.26 137.534 .497 .899

Item 7 95.59 139.219 .620 .898

Item 8 95.38 134.849 .662 .896

Item 9 96.24 134.852 .473 .901

Item 10 94.15 138.250 .495 .900

Item 12 95.50 135.894 .733 .896

Item 13 95.18 134.574 .740 .895

Item 14 95.65 131.629 .774 .893

Item 15 94.47 141.529 .298 .904

Item 16 94.79 137.562 .392 .902

Item 17 94.15 134.553 .693 .896

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

87

Item 18 94.97 135.605 .732 .896

Item 19 95.82 138.938 .388 .902

Item 21 95.18 137.180 .626 .897

Item 22 95.71 133.911 .626 .897

Item 23 95.21 140.411 .328 .903

Item 24 96.29 138.881 .359 .903

Item 25 94.85 139.341 .421 .901

Item 27 95.44 140.133 .265 .906

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

88

LAMPIRAN 3

SKALA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

89

Penyiar RadioHalo! Perkenalkan, saya Dorothea, mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas SanataDharma angkatan 2015. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian mengenaidinamika psikologis penyiar radio selama berperan sebagai penyiar. Saya memohonkesediaan teman-teman penyiar untuk berpartisipasi dalam mengisi seluruhpernyataan yang ada dalam skala penelitian ini.

*Skala ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dalam pengisiannya*

Setiap jawaban dan informasi yang anda berikan bersifat rahasia dan dijaga sesuaidengan kode etik Psikologi. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentinganpenelitian tanpa ditampilkan atau dipublikasikan. Isi kuesioner ini tidak memilikikaitan apapun dengan radio atau organisasi mana pun. Maka dari itu, diharapkan andadapat memberikan jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan yang dialami.

KRITERIA PARTISIPANSkala ini ditujukan kepada partisipan yang memiliki profesi atau sedang / telahberpengalaman sebagai penyiar radio selama 2 tahun atau lebih di Indonesia.

Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan waktu yang anda berikan.

Informasi Identitas

Berikut adalah bagian informasi identitas yang perlu anda isi. Perlu anda ingatbahwa informasi yang anda berikan bersifat rahasia dan terjaga sesuai kode etikPsikologi. Meski demikian, anda berhak untuk memberikan nama siar dan radioberupa inisial.

Nama Siar (Dapat berisi Inisial)

Jawaban Anda

Usia *

Jawaban Anda

Jenis Kelamin *

Laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

90

Perempuan

Memilih tidak menjawab

Lama Siaran (dalam tahun) *

Jawaban Anda

Domisili Radio (Kota atau Nama Radio)

Jawaban Anda

Pernyataan Kesediaan

Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tanpa paksaan dari pihak mana pun,melainkan secara sukarela untuk membantu terlaksananya penelitian.Semua jawaban yang saya berikan merupakan keadaan saya yang sebenarnya dan bukan pandanganmasyarakat pada umumnya. Saya juga mengijinkan bahwa dengan tidak menggunakan namasebenarnya, maka jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ini.

Jika anda bersedia, silahkan lanjutkan ke bagian selanjutnya.

Saya sebagai Pribadi

Berikut terdapat sejumlah pernyataan yang terkait dengan perasaan anda tentang diri anda sendiri danhidup anda. Pada setiap pernyataan terdapat enam pilihan jawaban. Pilihlah jawaban yang palingmenggambarkan diri anda. Apabila pernyataan di bawah ini sangat menggambarkan keadaan anda,berilah tanda pada angka 6 (enam) yang menunjukkan bahwa anda sangat setuju dengan pertanyaantersebut. Sebaliknya, berikan tanda pada angka 1 (satu) apabila anda merasa pernyataan tersebutkurang menggambarkan diri anda.

Berikut pilihan jawaban yang tersedia:(1) STS : Sangat Tidak Setuju(2) TS : Tidak Setuju(3) ATS : Agak Tidak Setuju(4) AS : Agak Setuju(5) S : Setuju(6) SS : Sangat Setuju

1. Terkadang, saya mengubah cara saya bertindak atau berpikir agar lebihserupa dengan orang-orang di sekitar saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

91

2. Secara umum, saya merasa memegang kendali atas situasi yang terjadi dihidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

3. Saya tidak tertarik dengan kegiatan yang akan memperluas wawasan saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

4. Banyak orang menganggap saya seorang yang pengasih dan penyayang. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

5. Saya merasa senang ketika berpikir tentang apa yang telah saya lakukan dimasa lampau dan apa yang akan saya lakukan di masa depan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

6. Ketika saya melihat kembali cerita hidup saya, saya merasa puas tehadapsegala hal yang telah terjadi. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

7. Saya tidak takut untuk menyuarakan pendapat saya bahkan ketika pendapatsaya bertentangan dengan pendapat kebanyakan orang. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

92

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

8. Tuntutan hidup sehari-hari sering membuat saya patah semangat. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

9. Secara umum, saya merasa saya dapat terus belajar tentang diri saya seiringberjalannya waktu. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

10. Bagi saya, mempertahankan hubungan dekat adalah hal yang sulit danmembuat saya frustrasi. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

11. Saya hidup di masa kini dan tidak terlalu memikirkan masa depan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

12. Secara umum, saya merasa percaya diri dan positif terhadap diri sayasendiri. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

13. Keputusan yang saya ambil sering kali tidak dipengaruhi oleh apa yangdilakukan orang lain. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

93

14. Saya tidak terlalu cocok dengan orang-orang dan komunitas di sekitarsaya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

15. Saya adalah jenis orang yang suka mencoba hal-hal baru. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

16. Saya sering merasa kesepian karena saya hanya punya sedikit teman untuksaling peduli. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

17. Saya cenderung untuk memusatkan pikiran pada apa yang terjadi saat inikarena masa depan hampir selalu membawa masalah. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

18. Saya merasa bahwa orang-orang yang saya kenal memiliki hidup yanglebih bermakna daripada saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

19. Saya cenderung khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan tentangsaya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

20. Saya cukup terampil dalam mengelola tanggung jawab dan kewajibanhidup saya sehari-hari. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

94

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

21. Saya tidak ingin mencoba cara baru untuk melakukan sesuatu karena sayasuka hidup saya apa adanya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

22. Saya menikmati pembicaraan saya dengan keluarga dan teman-teman sayasecara pribadi maupun bersama-sama. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

23. Saya tahu arah dan tujuan hidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

24. Ada banyak hal tentang diri saya yang ingin saya ubah jika saya diberikesempatan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

25. Saya lebih memilih kebahagiaan saya daripada penerimaan orang lainterhadap saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

26. Terkadang, saya merasa kewalahan dengan tanggung jawab saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

27. Menurut saya, penting untuk memiliki pengalaman yang menantang caraberpikir anda tentang diri anda dan dunia. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

95

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

28. Penting bagi saya untuk menjadi pendengar yang baik ketika teman sayabercerita tentang masalah mereka. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

29. Kegiatan sehari-hari sering saya seringkali terlihat remeh dan tidak pentingbagi saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

30. Saya menyukai hampir semua aspek kepribadian saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

31. Saya cenderung terpengaruh oleh orang-orang berpendirian kuat. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

32. Jika saya merasa tidak bahagia dengan keadaan saya, saya akan mengambillangkah-langkah yang efektif untuk memperbaikinya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

33. Ternyata, selama bertahun-tahun, saya tidak terlalu banyak berkembangsecara pribadi. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

34. Saya tidak memiliki banyak orang yang mau mendengarkan ketika sayabutuh untuk berbicara. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

96

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

35. Saya tidak memiliki gambaran pasti tentang apa yang ingin saya capaidalam hidup. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

36. Saya membuat beberapa kesalahan di masa lalu, tetapi saya rasa semuanyamenjadi baik pada akhirnya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

37. Orang-orang jarang memaksa saya untuk melakukan hal yang tidak inginsaya lakukan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

38. Pada umumnya, saya dapat mengatur keuangan dan hubungan pribadi sayadengan baik. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

39. Menurut saya, semua orang di segala usia dapat terus tumbuh danberkembang. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

40. Saya merasa mendapatkan banyak hal menguntungkan dari pertemanansaya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

97

41. Dulu, saya terbiasa menetapkan tujuan hidup saya sendiri, namun sekaranghal itu terasa seperti buang-buang waktu saja. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

42. Dalam banyak hal saya merasa kecewa dengan pencapaian hidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

43. Lebih penting bagi saya untuk "menyesuaikan diri" dengan orang laindaripada berdiri sendiri mementingkan prinsip pribadi saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

44. Saya tidak mampu melakukan kegiatan dan tugas-tugas saya setiap hari,dan hal itu membuat saya tertekan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

45. Seiring berjalannya waktu, saya mendapatkan banyak makna hidup yangtelah membuat saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan cakap. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

46. Bagi saya, banyak orang terlihat memiliki lebih banyak teman daripadasaya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

47. Saya suka membuat rencana masa depan dan berusaha membuatnyamenjadi kenyataan. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

98

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

48. Secara garis besar, saya bangga dengan diri saya dan hidup yang sayaalami. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

49. Saya berpegang teguh pada pendapat-pendapat saya walaupun bertentangandengak kesepakatan umum. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

50. Saya pandai mengatur waktu sehingga saya dapat menjadwalkan semua halyang perlu saya lakukan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

51. Saya merasa, sebagai seorang pribadi, saya telah banyak berkembang. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

52. Orang-orang akan menggambarkan saya sebagai orang dermawan yangakan dengan sukarela berbagi waktu dengan sesama. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

53. Saya adalah orang yang giat dalam melakukan rencana-rencana yang sayatentukan untuk diri saya sendiri. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

54. Saya iri dengan orang-orang dan hidup yang mereka jalani. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

99

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

55. Saya kesulitan untuk mengungkapkan pendapat saya tentang topik-topikyang kontroversial. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

56. Walaupun hidup saya sibuk, tetapi saya mendapatkan kepuasan darikemampuan saya untuk mengikuti semua yang terjadi. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

57. Saya tidak suka berada di suasana baru yang mengharuskan saya untukmengubah kebiasaan-kebiasaan saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

58. Saya belum pernah merasakan hubungan yang hangat dan penuh rasapercaya dengan orang lain. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

59. Beberapa orang berkeliaran tanpa arah dan tujuan di hidupnya, tapi sayabukan salah satu dari mereka. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

60. Sikap saya terhadap diri saya sendiri agaknya tidak sepositif dengan apayang orang lain rasakan tentang dirinya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

100

61. Saya sering berubah pikiran dalam mengambil keputusan ketikateman-teman atau keluarga saya tidak setuju. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

62. Saya merasa frustrasi ketika mencoba mengatur kegiatan harian sayakarena saya tidak pernah berhasil menyelesaikan dengan baik hal-hal yangharus saya lakukan. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

63. Bagi saya, hidup merupakan sebuah proses belajar, berubah dan bertumbuhsecara terus menerus. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

64. Dalam berteman, saya sering merasa tertinggal dan seperti orang lain. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

65. Saya terkadang merasa seperti sudah melakukan semua yang perlu sayalakukan sepanjang hidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

66. Seringkali saya terbangun dan merasa kecil hati tentang bagaimana sayamenjalani hidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

67. Dalam berpikir dan bertindak, saya bukan tipe orang yang tunduk padatekanan sosial. *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

101

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

68. Usaha saya dalam mencari kegiatan dan hubungan yang saya butuhkansudah lumayan berhasil. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

69. Saya senang melihat bagaimana pandangan saya telah berubah dan menjadilebih dewasa dari tahun ke tahun. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

70. Saya tahu bahwa saya dapat memercayai teman-teman saya, dan merekajuga tahu mereka dapat memercayai saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

71. Tujuan-tujuan dalam hidup saya lebih menjadi sumber kepuasan daripadaperasaan frustrasi. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

72. Masa lalu saya penuh dengan pasang-surut, tetapi secara umum saya tidakmau mengubahnya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

73. Saya gelisah dengan pandangan orang terhadap pilihan-pilihan yang sayabuat di hidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

102

74. Saya kesulitan mengatur hidup saya sesuai dengan cara yang membuat sayamerasa puas. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

75. Sudah lama sejak saya tidak lagi mencoba memperbaiki dan mengubahhidup saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

76. Sangat sulit bagi saya untuk menjadi terbuka ketika sedang berbicaradengan orang lain. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

77. Saya merasa puas saat berpikir tentang pencapaian-pencapaian saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

78. Membandingkan diri saya dengan teman-teman dan kenalan-kenalan sayamembuat saya merasa baik tentang identitas diri saya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

79. Saya menilai diri saya berdasar hal-hal yang saya anggap penting, bukandari nilai-nilai yang dipercaya penting bagi orang lain. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

103

80. Saya telah mampu untuk membangun rumah dan memiliki gaya hidup yangsesuai dengan yang saya sukai. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

81. Ada kebenaran dalam ungkapan "you can't teach an old dog new tricks"yang artinya seseorang sulit berubah karena terbiasa melakukan sesuatu dengancara-cara tertentu. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

82. Saya dan teman-teman saya saling bersimpati terhadap permasalahanmasing-masing. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

83. Dalam analisa terakhir saya, saya tidak terlalu yakin hidup saya cukupberarti. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

84. Semua orang punya kelemahannya masing-masing,tetapi sepertinya sayapunya lebih dari yang seharusnya. *

Sangat Tidak Setuju O O O O OO Sangat Setuju

Saya sebagai Penyiar

Berikut pernyataan - pernyataan tentang perasaan anda sebagai penyiar. Silahkan dibaca dengancermat dan pilihlah salah satu dari pilihan jawaban 1 (Tidak Pernah) hingga 5 (Selalu). Di bawahpernyataan sesuai dengan kondisi yang anda rasakan selama di lingkungan siaran. Apabila pernyataantersebut tidak pernah anda lakukan atau rasakan sama sekali, pilihlah angka 1 (satu). Apabilapernyataan tersebut sesuai dengan keadaan anda, tunjukkan seberapa sering anda merasakannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

104

dengan memilih jawaban angka dari 2 hingga 5 yang menggambarkan seberapa tepat anda merasakanhal tersebut.

Berikut pilihan jawaban yang tersedia:1 : Tidak Pernah2 : Pernah3 : Kadang-kadang4 : Sering5: Selalu

Pada bagian ini, perlu anda ingat bahwa tidak ada keterkaitan apa pun pada jawaban yang andaberikan dengan organisasi atau radio tempat anda bekerja. Bagian ini, merupakan pengukurandinamika psikologis anda sebagai seorang penyiar, terlepas di radio mana pun anda bekerja.

1) Saya merasa penuh energi selama siaran. *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

2) Profesi sebagai penyiar memiliki arti emosional bagi saya *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

3) Saya merasa waktu siaran berlalu dengan cepat. *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

4) Saya merasa kuat dan bersemangat selama siaran *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

5) Pekerjaan ini menginspirasi saya *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

6) Saya mudah merasa lelah dan lemas selama siaran berlangsung *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

105

Tidak Pernah O O O OO Selalu

7) Profesi sebagai penyiar adalah pekerjaan yang membosankan bagi saya *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

8) Selama siaran, saya merasa waktu berjalan sangat lambat *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

9) Saya merasa kurang bersemangat dalam merancang siaran yang akan sayalakukan *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

10) Saya bersedia meninggalkan profesi sebagai penyiar jika ada profesi yanglebih menarik *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

11) Selama siaran, saya pergi ke ruangan lain untuk mencari hiburan *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

12) Saya menjalani siaran dengan sungguh-sungguh dan gigih. *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

13) Saya bangga bekerja sebagai seorang penyiar *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

106

14) Saya senang untuk siaran secara intensif *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

15) Saya malas berangkat untuk siaran. *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

16) Saya sering melakukan kegiatan lain (ex; mengerjakan tugas lain) selamasiaran *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

17) Jika orang bertanya mengenai pekerjaan saya, saya akan memberitahudengan antusias *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

18) Saya seringkali tenggelam dalam pekerjaan saya sebagai penyiar *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

19) Saya sulit melepaskan atau meninggalkan pekerjaan saya sebagai penyiar *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

20) Siaran yang tidak berjalan sesuai rencana menurunkan semangat saya *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

107

21) Semangat saya menurun jika harus menggantikan jadwal siaran rekanpenyiar lain *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

22) Saya menonaktifkan HP pribadi karena saya tidak diganggu selama siaran *

Tidak Pernah O O O OO Selalu

Terimakasih

Terimakasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini. Tolong sebarkan skala ini padateman-teman penyiar anda untuk mendukung keberhasilan penelitian ini. Pastikan andamenekan tombol kirim untuk mengakhiri penelitian ini. Have a good day :)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

108

LAMPIRAN 4

HASIL UJI MEAN TEORITIK DAN

MEAN EMPIRIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

109

HASIL UJIMEAN TEORITIK DANMEAN EMPIRIK

A. Hasil Uji Mean Teoritik dan Mean Empirik Skala Psychological Well

Being

1. Mean Teoritik

2. Mean Empirik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

PWB 72 349.24 45.276 5.336

One-Sample Test

Test Value = 294

t df

Sig.

(2-tailed

) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

PWB 10.352 71 .000 55.236 44.60 65.88

B. Hasil UjiMean Teoritik danMean Empirik SkalaWork Engagement

1. Mean Teoritik

MT =(1 x 84) + (6 x 84)

= 2942

MT = (1 x 22) + (5 x 22) = 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

110

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

111

2. Mean Empirik

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

WE 72 84.36 11.072 1.305

One-Sample Test

Test Value = 66

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

WE 14.071 71 .000 18.361 15.76 20.96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

112

LAMPIRAN 5

HASIL UJI NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

113

LAMPIRAN HASIL UJI NORMALITAS

A. HASIL UJI NORMALITAS PSYCHOLOGICAL WELL BEING

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PWB .057 72 .200* .973 72 .118

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

B. HASIL UJI NORMALITASWORK ENGAGEMENT

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

WE .106 72 .044 .965 72 .041

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

114

LAMPIRAN 6

HASIL UJI LINEARITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

115

LAMPIRAN HASIL UJI LINEARITAS

ANOVA Table

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

WE *PWB

BetweenGroups

(Combined) 7447.944 57 130.666 1.456 .223

Linearity 461.634 1 461.634 5.143 .040

Deviation fromLinearity

6986.310 56 124.756 1.390 .254

Within Groups 1256.667 14 89.762

Total 8704.611 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

116

LAMPIRAN 7

HASIL UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN PSYCHOLOGICALWELLBEING DENGAN …

117

LAMPIRAN HASIL UJI HIPOTESIS

Correlations

PWB WE

PWB Pearson Correlation 1 .230

Sig. (2-tailed) .052

N 72 72

WE Pearson Correlation .230 1

Sig. (2-tailed) .052

N 72 72

Correlations

PWB WE

Spearman's rho PWB Correlation Coefficient 1.000 .243*

Sig. (2-tailed) . .039

N 72 72

WE Correlation Coefficient .243* 1.000

Sig. (2-tailed) .039 .

N 72 72

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI