hubungan stres kerja dengan kinerja pegawai …

15
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018 73 HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA PTHERONA EXPRESS KANTOR PUSAT PAMULANG Komarudin Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan stress kerja terhadap kinerja pegawai PT HeronaExpres kantor pusat Pamulang. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif sedangkan teknik pengumpulan data dengan teknik Wawancara, Kuesioner dan Observasi., teknik kuesioner dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 75 pegawai untuk mengumpulkan data dengan meminta setiap pegawai menjawab setiap pertanyaan yang tertera pada angket, teknik observasi dengan melakukan pengamatan langsung kepada pegawai yang sedang bekerja. Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, terdapat hubungan yang kuat antara stress kerja dengan kinerja pegawai dengan melalui perhitungan analisis Korelasi Product Moment, maka diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,601dengan demikian terdapat hubungan positif yang kuat antara variabel (X) dengan (Y). Untuk mengetahui besarke cilnya hubungan digunakan Koefisien Determinasi (KD) yang diperoleh 36,12% hal ini membuktikan bahwa besarnya hubungan stress kerja terhadap kinerja pegawai dan sisanya (100% - 36,12%) sebesar 63,88% dipengaruhi beberapa faktor lain. Berdasarkan hasil Uji Signifikan maka yaitu 6,423> 1,993 yang artinya bahwa ditolak dan diterima, maka stres kerja (X) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Kata Kunci : Stres Kerja Dan Kinerja Pegawai ABSTRACT This study aims to test and analyze the relationship of work stress on employee performance of PT HeronaExpres Pamulang head office. The research method used is Quantitative Descriptive while the data collection technique with Interview technique, Questionnaire and Observation., Questionnaire technique is done by spreading the questionnaire to 75 employees to collect data by asking each employee to answer each question listed in the questionnaire, observation techniques by making observations directly to employees who are working. Based on the analysis that the writer do, there is a strong correlation between work stress with employee performance through Product Moment Correlation analysis calculation, it is known that correlation value is 0,601 so there is strong positive relationship between variable (X) with (Y). To find out the amount of cilnya relationship used Coefficient Determination (KD) obtained 36.12% it proves that the magnitude of the relationship stress work employee performance and the rest (100% - 36.12%) of 63.88% influenced by several other factors. Based on the results of Significant Test then that is 6.423> 1.993 which means ISSN : 2339 0689, E-ISSN : 2406-8616 J. KREATIF, Vol. 6, No. 1, Januari 2018 (73 - 87) @Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

73

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA

PTHERONA EXPRESS KANTOR PUSAT PAMULANG

Komarudin

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan stress kerja

terhadap kinerja pegawai PT HeronaExpres kantor pusat Pamulang.

Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif sedangkan teknik

pengumpulan data dengan teknik Wawancara, Kuesioner dan Observasi., teknik kuesioner

dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 75 pegawai untuk mengumpulkan data

dengan meminta setiap pegawai menjawab setiap pertanyaan yang tertera pada angket, teknik

observasi dengan melakukan pengamatan langsung kepada pegawai yang sedang bekerja.

Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, terdapat hubungan yang kuat antara stress

kerja dengan kinerja pegawai dengan melalui perhitungan analisis Korelasi Product Moment,

maka diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,601dengan demikian terdapat hubungan positif

yang kuat antara variabel (X) dengan (Y). Untuk mengetahui besarke cilnya hubungan

digunakan Koefisien Determinasi (KD) yang diperoleh 36,12% hal ini membuktikan bahwa

besarnya hubungan stress kerja terhadap kinerja pegawai dan sisanya (100% - 36,12%)

sebesar 63,88% dipengaruhi beberapa faktor lain. Berdasarkan hasil Uji Signifikan

maka yaitu 6,423> 1,993 yang artinya bahwa ditolak dan diterima,

maka stres kerja (X) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

Kata Kunci : Stres Kerja Dan Kinerja Pegawai

ABSTRACT

This study aims to test and analyze the relationship of work stress on employee

performance of PT HeronaExpres Pamulang head office.

The research method used is Quantitative Descriptive while the data collection

technique with Interview technique, Questionnaire and Observation., Questionnaire

technique is done by spreading the questionnaire to 75 employees to collect data by asking

each employee to answer each question listed in the questionnaire, observation techniques by

making observations directly to employees who are working.

Based on the analysis that the writer do, there is a strong correlation between work

stress with employee performance through Product Moment Correlation analysis calculation,

it is known that correlation value is 0,601 so there is strong positive relationship between

variable (X) with (Y). To find out the amount of cilnya relationship used Coefficient Determination (KD) obtained 36.12% it proves that the magnitude of the relationship stress

work employee performance and the rest (100% - 36.12%) of 63.88% influenced by several

other factors. Based on the results of Significant Test then that is 6.423> 1.993 which means

ISSN : 2339 – 0689, E-ISSN : 2406-8616

J. KREATIF, Vol. 6, No. 1, Januari 2018 (73 - 87) @Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Page 2: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

74

that rejected and accepted, then work stress (X) has a significant relationship to employee

performance (Y).

Keywords: Stress Work and Performance of Employees

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat saat ini akan dituntut secara

profesionalitas tinggi terhadap sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan sehingga

menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam

lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga

dan lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan. Sasono (2004:5)

mengungkapkan bahwa stres mempunyai dampak positif dan negatif.“Dampak positif

stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti

berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja karyawan, Sedangkan pada dampak

negatif stres tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan yang

drastis”.Stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama

keterkaitannya dengan kinerja karyawan.Perusahaan harus memiliki kinerja yang baik

sehingga dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan.Sebaliknya, bila kinerja

menurun dapat merugikan perusahaan.

PT Herona Express adalah salah satu perusahaan ekspedisi muatan kereta api yang

bergerak di bidang jasa pelayanan pengiriman via kereta api dan truck box ke lebih dari

50 kota di Pulau Jawa, Bali dan Madura. PTHerona Express yang berkantor pusat di

Komplek Perkantoran Ogie Plaza, Jl. Siliwangi No.8 Pamulang Tangerang Selatan telah

melayani lebih dari 43 tahun kepada masyarakat akan jasa pengiriman paket barang. Di

Kantor Pusat, selain kegiatan manajemen administrasi, juga terdapat pergudangan dan

bengkel perawatan kendaraan. PTHerona Express melaksanakan kegiatan pengiriman

paket dan dokumen melalui kereta api, seperti kereta gajayana, turangga, harina,

malabar, sri tanjung dan parcel. Disamping kereta api, juga tersedia armada truck box

container.

“Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya” (Anwar Prabu Mangkunegara, 2010:67).Untuk mendapatkan

kinerja yang baik dari seseorang pegawai sebuah organisasi harus dapat memberikan

sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam penyelesaian pekerjaan. Salah satu cara

yang digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan adalah dengan cara melihat

hasil penilaian kinerja. Sarana yang menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan

yaitu kemampuan pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang

dievaluasi dengan menggunakan tolok ukur tertentu secara obyektif dan dilakukan secara

berkala.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Pegawai PTHerona

Express Kantor Pusat Pamulang”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana stres kerja pegawai pada PTHerona Express kantor pusat di Pamulang ?

2. Bagaimana kinerja pegawai pada PTHerona Express kantor pusat di Pamulang ?

Page 3: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

75

3. Bagaimana hubungan stres kerja dengan kinerja pegawai pada PTHerona Express

kantor pusat di Pamulang ?

C. Kerangka Berfikir

Secara sistematis model konsep yang menggambarkan pengaruh stres kerja

terhadap kinerja perawat dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 1.1Kerangaka Berfikir

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stres Kerja

Salah satu masalah yang pasti akan dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan

berkarya adalah stres yang harus diatasi, baik oleh karyawan sendiri tanpa bantuan orang

lain, maupun dengan bantuan pihak lain. Para ahli mengatakan bahwa stres dapat timbul

sebagai akibat tekanan atau ketegangan yang bersumber dari ketidakselarasan antara

seseorang dengan lingkungannya. Dengan perkataan lain, apabila sarana dan tuntutan

tugas tidak selaras dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang, ia akan mengalami

stres (Siagian, 2010:300).

Menurut Gibson Ivancevich (dalam Hermita, 2011 : 17) “Stres sebagai suatu

tanggapan adaktif, ditengahi oleh perdebatan individual dan / atau proses psikologis,

yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi, atau kejadian eksternal

yang membebani tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang”.

Menurut Greenberg (dalam Setiyana, V. Y. 2013: 384) “Stres kerja adalah konstruk

yang sangat sulit didefinisikan, stres dalam pekerjaan terjadi pada seseorang, dimana

seseorang berlari dari masalah, sejak beberapa pekerja membawa tingkat pekerjaan pada

kecenderungan stres, stres kerja sebagai kombinasi antara sumber-sumber stress pada

pekerjaan, karakteristik individual, dan stresor di luar organisasi”. Stres kerja adalah

sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan

psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan.

Menurut Mangkunegara (2011:157) “Stres kerja merupakan perasaan tertekan yang

dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari Sympton

antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur,

Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Pegawai PT. Herona Express

Kantor Pusat Pamulang

1. Tanggung Jawab

2. Disiplin

3. Kerjasama

4. Loyalitas

Mangkunegara (2010:30)

Stres Kerja

Variabel (X)

Kinerja Pegawai

Variabel (Y)

1. Kelelahan

2. Beban Kerja

3. Lingkungan Kerja

4. Tekanan Kerja

Handoko (2010:21)

Page 4: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

76

merokok yang berlebihan, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan

mengalami gangguan pencernaan”.

Menurut Handoko (2010:200) “Stress merupakan suatu kondisi ketegangan yang

mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah kondisi

ketegangan yang menyebabkan menciptakan adanya ketidakseimbangan kondisi fisik,

dan psikis pada karyawan yang bersumber dari Individu maupun Organisasi sehingga

berpengaruh pada fisik, psikologis, perilaku karyawan.Stres kerja dapat terjadi

dikarenakan adanya ketidakseimbangan antar karakteristik kepribadian karyawan dengan

karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.

B. Kinerja

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi yang tertuang dalam startegic planning suatu organisasi. Pengertian Kinerja

merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2010:67) mengemukakan bahwa:”Kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa :“Kinerja merupakan

terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses

manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus

dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan

standar yang telah ditentukan).”

Menurut Wibowo (2010 : 7) mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah tentang

melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.”

Menurut Gilbert (1977), yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo (2009:124)

mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang

sesuai dengan tugas dan fungsinya.”

Moeheriono (2010: 11) dalam bukunya menyimpulkan pengertian kinerja

karyawan atau defisi “Kinerja atau performance sebagai hasil kinerja yang dapat dicapai

oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kualitatif

maupun secara kuantitatif, sesuai dengan kewewenangan, tugas dan tanggung jawab

masing-masing dalam upaya mencapai tujmuan organisasi bersangkutan secara legal,

tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika”.

Menurut Chaizi Nasucha dalam Sinambela (2012:186) “Kinerja organisasi

didefinisikan sebagai efektifitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi

kebutuhan yng ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha

yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus-menerus untuk

mencapai kebutuhannya secara efektif”. Sedangkan Wibowo (2011:7) mengatakan

bahwa “Kinerja berasal dari pengertian performance, ada pula yang memberikan

pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja”. Namun, sebenarnya

kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk

bagaimana proses pekerjaan berlangsung.

Berdasarkan beberapa definisi mengenai kinerja organisasi diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa kinerja organisasi merupakan hasil kerja organisasi ataupun gambaran

mengenai apakah suatu organisasi telah dapat melaksanakan kegiatan/kebijakan sesuai

dengan visi dan misi yang telah dibuat oleh organisasi. Kinerja juga dapat diartikan

Page 5: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

77

sebagaai suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai dengan standar dan

kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Adapun populasi penelitian atau jumlah keseluruhan pegawai kantor pusat PTHerona

Express Pamulang pada saat penelitian dilaksankan adalah tujuh puluh lima (75)

orang pegawai.

2. Sampel Penelitian

Pada penelitian ini untuk menentukan sampel digunakan metode sampling jenuh

(sensus) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel.Sampel dalam penelitian sebanyak 75 pegawai atau responden.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data, untuk tujuan yang telah ditetapakan dalam penelitian

ini digunakan metode analisis deskriptif, kualitatif dengan data kuantitatif yang

dijabarkan dalam bentuk pertanyaan merupakan hasil analisis data yang telah diolah.

1. Metode Pengumpulan Data Primer

Metode pengumpulan data primer data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

menjawab masalah risetnya secara khusus.

2. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan penelitian sendiri untuk tujuan

lain. Ini mengandung arti bahwa peneliti hanya sekedar mencatat, mengakses atau

menerima data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi).

C. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis hubungan stres kerja dengan kinerja pegawai kantor pusat

PTHerona Express Pamulang, maka data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis

dengan metode kuantitatif yang mempunyai ciri dapat dinilai dengan menggunakan

angka.

Untuk keperluan analisis kauntitatif, maka jawaban setiap item intstrument yang

menggunakan sekala Likert dari kuesioner itu dapat diberi skor sebagai berikut :

Tabel 1.1

Kategori Jawaban Responden (Likert)

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (RG) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono 2005

Sedangakan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Uji Validasi

Uji validasi dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan

kuesioner.Validasi menunjukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurannya. Untuk menguji validasi kuesioner penelitian formula

yang dipakai adalah pearson product moment.

Page 6: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

78

Keterangan :

= Koesfisien korelasi

= Jumlah responden

= Skor instrument x atau y buti ke 1

= Total skor

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas menyangkut ketetapan alat ukur yaitu suatu indek yang menunjukan

sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya atau relibel melalui penggunaan alat ukur

tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Cara yang digunakan untuk

menguji reliabilitas keusioner adalah dengan menggunakan formula cronbach alpha.

a. Menghitung varian skor setiap item pertanyaan dengan rumus:

Keterangan :

= Jumlah skor item pertanyaan

= Jumlah responden/sampel

b. Menghitung jumlah semua item pertanyaan dengan rumus :

c. Menghitung varians total dengan rumus :

Keterangan :

= Total skor seluruh item pertanyaan

d. Menghitung nilai koefisien releabilitas cronbach alpha dengan rumus:

Keterangan :

= Nilai reliabilitas

= Banyaknya butir pertanyaan

= Varian skor tiap butir pertanyaan

Page 7: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

79

= Varian total

Dengan ketentuan penilaian uji reliabilitas adalah :

1) Apabila (pada taraf signifikan 5%) maka kuesioner dapat dikatakan

reliable.

2) Apabila (pada taraf signifikan 5%) maka kuesioner dapat dikatakan

tidak reliable.

3. Analisis Kuesioner Korelasi Product Moment (korelasi pearson)

Korelasi pearson adalah “Statistik yang mengukur keselarasian hubungan diantara

dua variable yang masing-masing diukur pada skala internal atau rasio, dengan asumsi

bahwa variable itu terdistribusi menurut distribusi normal (W. Gulo, 2002:181)”.

Keterangan :

= Koefisien korelasi Pearson

= Jumlah responden

= Variabel bebas

= Variabel terikat

Tabel 1.2

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2010: 184

4. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa besar kontribusi stres kerja terhadap peningkatan kinerja

pegawai digunkan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu sebagai berikut :

R = r² 100%

Keterangan :

R = Koefisien determinasi

r² = Koefisien korelasi X dan Y

5. Uji Signifikan Koefisien Korelasi (Uji-T)

Selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang berarti antara

variable X dan variable Y, maka dilakukan uji signifikasi korelasi sederhana dengan

menggunakan formula uji-t sebagai berikut :

Keterangan :

Page 8: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

80

= yang selanjutnya dikonsultasikan dengan

= Jumlah sampel

= Koefisien korelasi

= Distribusi t

= Taraf kepercayaan 5% atau 0,05

= Banyaknya responden

= Banyaknya variable yaitu X dan Y

D. Operasional Penelitian

Dalam penelitian ini konsep-konsep yang akan dioperasionalkan adalah sebagai berikut :

1. Indikator Variabel X (Bebas) Stres

Menurut Sugiyono (2010:39) “Variable independen (bebas) sering disebut sebagai

variable stimulus, predictor dan antecedent”. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variable bebas.Variabel bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).

Variable bebas dalam penelitian ini adalah stres yang nantinya mempengaruhi variable-

variabel kinerja pegawai kantor pusat PTHerona Expres Pamulang.

2. Indikator Variabel Y (Terikat) Kinerja

Manurut Sugiyono (2010:39) “Variabel Dependen (terikat) sebagai veriabeloutput,

kriteria dan konsekuen”.

Tabel 1.3

Operasional Variabel Penelitian

Variable Indikator No. Butir Kuesioner

Stres Kerja (X)

1. Kelelahan

2. Beban Kerja

3. Lingkungan Kerja 4. Tekanan Kerja

1,2,3

4,5,6

7,8,9 10,11,12

Kinerja Pegawai (Y)

1. Tanggung Jawab

2. Disiplin

3. Kerjasama

4. Loyalitas

1,2,3

4,5,6

7,8,9

10,11,12

Sumber: Data diolah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan

1. Data Responden

Berdasarkan hasil penelitian pada pegawai PTHerona Express Pamulang

dengan mengunakan sampel 75 pegawai yang kemudian masing-masing pegawai

diberikan kuesioner. Penulis mendapat data mengenai pegawai yang menjadi

resonden dalam penlitian ini, serta dapat digolongkan berdasarkan usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan dan masa kerja. Setelah kuesioner disebar kepada responden maka

peneliti memperoleh data atau karateristik responden pegawai PTHerona Express

sebagai berikut :

Page 9: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

81

Tabel 1.4

Data Responden Berdasarkan Usia

No. Usia (tahun) Frekuensi Presentase

1 21 – 30 31 41,3%

2 31 – 40 35 46,7%

3 41 – 50 9 12%

4 51 – ke atas - -

Jumlah 75 100%

Sumber : Data hasil kuesioner

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa presentase responden yang menjadi

sampel pada penlitian berdasarkan usia, paling banyak adalah usia 3–40 tahun.

Tabel 1.5

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Pria 40 53,3%

2 Wanita 35 46,7%

Jumlah 75 100%

Sumber : Data hasil kuesioner

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa presentase responden yang menjadi

sampel pada penelitian berdasarkan jenis kelamin, sebagaian besar adalah Pria/Laki-

laki.

Tabel 1.6

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase

1 SLTP (SMP/MTS) 8 10,7%

2 SLTA (SMA/SMK) 60 80%

3 D3 3 4%

4 S1 4 5,3%

Jumlah 75 100%

Sumber : Data hasil kuesioner

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahawa rata-rata tingkat pendidikan pegawai

adalah SLTA (SMA/SMK).

Tabel 1.7

Data Responden Berdasakan Masa Kerja

No. Masa Kerja Frekuensi Presentase

1 0 – 5 Tahun 49 65,4%

2 6 – 10 Tahun 19 25,4%

3 11 – 20 Tahun 7 9,2%

4 Lebih dari 20 tahun - -

Jumlah 75 100%

Sumber : Data hasil kuesioner

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama masa kerja pegawai adalah

0-5 tahun.

2. Analsis Deskriptif

Untuk mengetahui hasil dari penelitian, maka penulis memberikan kuesioner

kepada responden (75 pegawai) untuk dianalisis. Dengan demikian stres kerja dan

Page 10: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

82

kinerja pegawai PTHerona Express di Pamulang dapat diketahui bahwa stress kerja

yang terjadi pada pegawai PTHerona Express di Pamulang berhubungan dengan

jumlah responden 75 pegawai dengan 12 pertanyaan yang menjawab “Sangat Setuju”

sebanyak 8,8% jawaban “Setuju” sebanyak 28,2% jawaban “Ragu” sebanyak 26,2%

jawaban “Tidak Setuju” sebanyak 30,6% dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”

sebanyak 6,2%.

Dari hasil data dapat menyimpulkan bahwa kinerja pegawai pada PTHerona

Express di Pamulang berhubungan dengan jumlah responden 75 pegawai dengan 12

pertanyaan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak 48,5% jawaban “Setuju”

sebanyak 46,3% jawaban “Ragu” sebanyak 4% jawaban “Tidak Setuju” sebanyak 1%

dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” sebanyak 0,2%.

a. Uji Validitas

Untuk menguji validitas dalam kuesioner pada penelitian ini, penulis mengunakan

rumus korelasi pearson product moment (Sugiyono 2010:228).

=

Perhitungannya dengan cara membandingkan nilai hitung dengan

dengan taraf signifikasi 5%. Bila lebih besar dari maka butir pertanyaan

dapat dikatakan valid.Untuk menentukan data yang diperoleh dari hasil penelitian

dapat digunakan atau tidak maka penulis menggunakan uji validitas.

1) Variabel Stres Kerja (X)

Menentukan validitas instrument stres kerja :

=

= 0,389

= 0,389 0,624

Berikut adalah keseluruhan hasil perhitungan dari tiap butir uji validitas pada stres

kerja menunjukan bahwa nilai keseluruhan uji validitas ( ) memiliki nilai

yang lebih besar dari yaitu 0,227 atau > . Butir nilai validitas

terendah terdapat pada butir ke lima yaitu sebesar 0,253 dan yang tertinggi terdapat

pada butir ke dua belas yaitu sebesar 0,624. Dapat disimpulkan penulis bahwa ke-

12 butir pertanyaan untuk variabel stres kerja (X) dinyatakan VALID.

2) Variabel Kinerja (Y)

Menentukan validitas instrument kinerja :

=

= 0,561

0,561 0,261

Page 11: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

83

Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa nilai keseluruhan uji validitas ( )

memiliki nilai yang lebih besar dari yaitu 0,227 atau > . Butir

nilai validitas terendah terdapat pada butir ke dua belas yaitu sebesar 0,261 dan

yang tertinggi terdapat pada butir ke delapan yaitu sebesar 0,776.Dapat

disimpulkan penulis bahwa ke-12 butir pertanyaan untuk variabel kinerja (Y)

dinyatakan VALID.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya.

1) Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Stres Kerja (X)

a. Mencari Variabel Butir Skor

Menghitung jumlah varians skor butir pernyataan :

ƩSi= 0,748 + 1,089 + 1,018+ 1,405 + 1,262 + 1,309 + 1,137 + 0,783 + 1,057+

1,014 + 1,343 + 1,173 = 13,339

b. Mencari Varian Total

34,329

c. Mencari Nilai Koefisien Reliabilitas

0,667

Dapat dilihat dari perhitungan diatas dengan taraf kepercayaan

0,667 > atau 0,227 maka seluruh butir pernyataan variabel (X) dapat

dikatakan RELIABEL.

2) Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kinerja (Y)

a. Mencari Variabel Butir Skor

Menghitung jumlah varians skor butir pernyataan :

ƩSi= 0,303 + 0,402 + 0,41 + 0,458 + 0,436 + 0,303 + 0,380 + 0,733 + 0,276 +

0,303 + 0,264 + 0,4 = 4,670

b. Mencari Variabel Total

ƩSi = Si1+Si2+Si3+Si4+….+Sin

ƩSi = Si1+Si2+Si3+Si4+….+Sin

Page 12: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

84

15,586

c. Mencari Reliabilitas

0,764

Dapat dilihat dari perhitungan diatas dengan taraf kepercayaan 0,764

> atau 0,227 maka seluruh butir pernyataan variabel (Y) dapat

dikatakan RELIABEL.

3. Uji Korelasi Product Moment

Menurut Sugiyono (2010:228), menyatakan koefisien korelasi digunakan untuk

mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua

variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih

tersebut adalah sama.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan hasil 0,601 ini berarti terdapat hubungan

yang kuat antara stres kerja dengan kinerja pegawai.

4. Koefisien Determinasi

Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:240) koefisien determinasi (Kd) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait.

Kemudian untuk mengetahui besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y, digunakan

koefisien determinasi (Kd) dengan rumus sebagai berikut:

Kd = (0,601)² x 100%

Kd = 0,3612 x 100%

Kd = 36,12%

Dari perhitungan koefisien determinasi (Kd) diatas perolehan nilai sebesar

36,12% hal ini menunjukan bahwa besarnya kontribusi hubungan stres kerja dengan

kinerja pegawai adalah sebesar 36,12% sedangkan sisanya (100%-36,12%) = 63,88%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.

5. Signifikan Korelasi (Uji-T)

Hasil perhitungan koefisien korelasi perlu diuji untuk mengetahui apakah stres kerja

memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja pegawai, maka dari itu perlu dilakukan uji

signifikan korelasi. Dengan menggunakan uji sebagai berikut :

: Digunakan tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres kerja

dengan kinerja pegawai di PT Herona Express kantor pusat Pamulang.

: Digunakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres kerja

dengan kinerja pegawai di PT Herona Express kantor pusat Pamulang.

Kriteria Uji :

Page 13: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

85

1) Jika maka ditolak dan diterima.

2) Jika maka diterima dan ditolak.

Dalam menentukan nilai uji menggunakan rumus sebagai berikut :

6,423

Sedangkan dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t (0,05 ; 75-2)

(0,05 ; 73)

1,993

Berdasarkan hasil yang didapat pada perhitungan diatas yaitu atau

(6,423) lebih besar dari (1,993) pada taraf signifikan 5% dengan

demikian ditolak dan diterima.Sehingga nilai koefisien korelasi sebesar 0,601

berlaku untuk sampel.

6. Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dalam

penelitian ini dapat diterima kebenarannya dengan taraf signifikan α = 0,05.Apabila

dihubungkan dengan teori yang berkenaan dengan adanya hubungan stres kerja terhadap

kinerja pegawai yang dikemukakan pada latar belakang masalah. Maka ditolak dan

diterima, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja

pegawai di PT Herona Express kantor pusat Pamulang.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti memberikan beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, bahwa stress kerja yang dialami

pegawai PTHerona Expres Pamulang dapat dinyatakan sedang. Adapun tanggapan

responden terhadap stress kerja dari 12 pertanyaan denganja waban “SangatSetuju”

sebanyak 8,8% jawaban “Setuju” sebanyak 28,2% jawaban “Ragu” sebanyak 26,2%

jawaban “Tidak Setuju” sebanyak 30,6% dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”

sebanyak 6,2%.

2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, bahwa kinerja pegawai PT.Herona

Express Pamulang dapat dinyatakan baik. Adapun tanggapan responden terhadap kinerja

pegawai dari 12 pertanyaan dengan jawaban “Sangat Setuju” sebanyak 48,5% jawaban

“Setuju” sebanyak 46,3% jawaban “Ragu” sebanyak 4% jawaban “Tidak Setuju”

sebanyak 1% dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” sebanyak 0,2%.

Page 14: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

86

3. Berdasarkan hasil kesimpulan terdapat hubungan streskerja dengan kinerja pegawai

PTHerona Express Pamulang melalui penghitungan angka Koefisien Korelasi didapatkan

angka sebesar ini berarti pengaruhnya kuat. Sedangkan dariperhitungan

Koefisien Determinasi (Kd) diperoleh nilai sebesar 36,12% hal ini menunjukan bahwa

besarnya kontribusi hubungan stress kerja dengan kinerja pegawai adalah sebesar 36,12%

dan sisanya (100%-36,12%) = 63,88% dipengaruhi faktor lain. Berdasarkan hasil Uji

Signifikan maka yaitu 6,423 > 1,993 yang artinya bahwa ditolak dan

diterima, artinya terdapat hubungan antara stress kerja (X) dengan kinerja pegawai (Y).

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Michael, Seri PedomanManajemen: Manajemen Sumber Daya Manusia,

Gramedia : Jakarta, 2007.

Davis, Keith & John W. Newstorm, Jilid 1 & 2, Perilaku dalam Organisasi, PTErlangga :

Jakarta, 2008.

Gulo. W, Metodologi Penelitian, PT Gramedia Widiarsa Indonesia : Jakarta, 2002.

Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE : Yogyakarta,

2008.

Harbani, Pasolong, Kepemimpinan Birokrasi, CV.Alfabeta : Bandung, 2013.

Hasibuan, Malayu SP, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN : Yogyakarta, 2000.

Ishak, Arep danTanjung, Hendri, Edisi Dua, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit

Universitas Trisakti : Jakarta, 2003.

Iskandar, Agus, Panduan Penelitian dan Konsep Organisasi, Bestari Buana Murni : Jakarta,

2012.

J. Supranto, EdisiTujuh, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga : Jakarta, 2009.

Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga : Jakarta, 2009.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, PT Revika

Aditama : Bandung, 2010.

Mas`ud, Fuad, Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro : Semarang, 2004.

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Penerbit Ghalia Indonesia : Bogor,

2010.

Munandar, Ashar Sunyoto, Psikologi Industri dan Organisasi, UI-Press : Jakarta, 2008.

Nazir, Moh, MetodePenelitian, PenerbitGhaliaIndonesia : Jakarta, 2005.

Payaman, Simanjuntak J, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, FEUI : Jakarta, 2011.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Mulyadi, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan dari

Teori ke Praktik, PTRaja Grafindo Persada : Jakarta, 2011.

Robbins, Stephen P, Edisi Enam, Prilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi Alih

Bahasa, PTBhuana Ilmu Populer : Jakarta, 1996.

Sarwono, Jonathan, Statistik Itu Mudah, Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik

Menggunakan SPSS 16, Penerbit Abadi : Yogyakarta, 2009.

Sasono, E, Vol III, No.2, Mengelolah Stres Kerja, Jurnal Fokus Ekonomi, Universitas

Pandanaran: Semarang, 2004.

Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen

Pegawai Negeri Sipil, PTRefika Aditama : Bandung, 2011.

Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara : Jakarta, 2010.

Simanjuntak,Payaman J, Manajemen dan Evaluasi Kerja, Lembaga Penerbit FEUI : Jakarta, 2005.

Sinambela, Lijan, Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi, Graha Ilmu:

Yogyakarta, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND, Alfabeta : Bandung, 2010.

Page 15: HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI …

Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018

87

Umam, Khaerul, Perilaku Organisasi, CV. Pustaka Setia: Bandung, 2010.

Wibowo, EdisiTiga, Manajemen Kinerja, Penerbit Rajawali Pers : Jakarta, 2010.