hubungan stres kerja dengan kinerja pegawai …
TRANSCRIPT
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
73
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA
PTHERONA EXPRESS KANTOR PUSAT PAMULANG
Komarudin
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan stress kerja
terhadap kinerja pegawai PT HeronaExpres kantor pusat Pamulang.
Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kuantitatif sedangkan teknik
pengumpulan data dengan teknik Wawancara, Kuesioner dan Observasi., teknik kuesioner
dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 75 pegawai untuk mengumpulkan data
dengan meminta setiap pegawai menjawab setiap pertanyaan yang tertera pada angket, teknik
observasi dengan melakukan pengamatan langsung kepada pegawai yang sedang bekerja.
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, terdapat hubungan yang kuat antara stress
kerja dengan kinerja pegawai dengan melalui perhitungan analisis Korelasi Product Moment,
maka diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0,601dengan demikian terdapat hubungan positif
yang kuat antara variabel (X) dengan (Y). Untuk mengetahui besarke cilnya hubungan
digunakan Koefisien Determinasi (KD) yang diperoleh 36,12% hal ini membuktikan bahwa
besarnya hubungan stress kerja terhadap kinerja pegawai dan sisanya (100% - 36,12%)
sebesar 63,88% dipengaruhi beberapa faktor lain. Berdasarkan hasil Uji Signifikan
maka yaitu 6,423> 1,993 yang artinya bahwa ditolak dan diterima,
maka stres kerja (X) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).
Kata Kunci : Stres Kerja Dan Kinerja Pegawai
ABSTRACT
This study aims to test and analyze the relationship of work stress on employee
performance of PT HeronaExpres Pamulang head office.
The research method used is Quantitative Descriptive while the data collection
technique with Interview technique, Questionnaire and Observation., Questionnaire
technique is done by spreading the questionnaire to 75 employees to collect data by asking
each employee to answer each question listed in the questionnaire, observation techniques by
making observations directly to employees who are working.
Based on the analysis that the writer do, there is a strong correlation between work
stress with employee performance through Product Moment Correlation analysis calculation,
it is known that correlation value is 0,601 so there is strong positive relationship between
variable (X) with (Y). To find out the amount of cilnya relationship used Coefficient Determination (KD) obtained 36.12% it proves that the magnitude of the relationship stress
work employee performance and the rest (100% - 36.12%) of 63.88% influenced by several
other factors. Based on the results of Significant Test then that is 6.423> 1.993 which means
ISSN : 2339 – 0689, E-ISSN : 2406-8616
J. KREATIF, Vol. 6, No. 1, Januari 2018 (73 - 87) @Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
74
that rejected and accepted, then work stress (X) has a significant relationship to employee
performance (Y).
Keywords: Stress Work and Performance of Employees
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat saat ini akan dituntut secara
profesionalitas tinggi terhadap sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan sehingga
menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam
lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga
dan lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan. Sasono (2004:5)
mengungkapkan bahwa stres mempunyai dampak positif dan negatif.“Dampak positif
stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat bersifat fungsional dalam arti
berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja karyawan, Sedangkan pada dampak
negatif stres tingkat yang tinggi adalah penurunan pada kinerja karyawan yang
drastis”.Stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama
keterkaitannya dengan kinerja karyawan.Perusahaan harus memiliki kinerja yang baik
sehingga dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan.Sebaliknya, bila kinerja
menurun dapat merugikan perusahaan.
PT Herona Express adalah salah satu perusahaan ekspedisi muatan kereta api yang
bergerak di bidang jasa pelayanan pengiriman via kereta api dan truck box ke lebih dari
50 kota di Pulau Jawa, Bali dan Madura. PTHerona Express yang berkantor pusat di
Komplek Perkantoran Ogie Plaza, Jl. Siliwangi No.8 Pamulang Tangerang Selatan telah
melayani lebih dari 43 tahun kepada masyarakat akan jasa pengiriman paket barang. Di
Kantor Pusat, selain kegiatan manajemen administrasi, juga terdapat pergudangan dan
bengkel perawatan kendaraan. PTHerona Express melaksanakan kegiatan pengiriman
paket dan dokumen melalui kereta api, seperti kereta gajayana, turangga, harina,
malabar, sri tanjung dan parcel. Disamping kereta api, juga tersedia armada truck box
container.
“Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya” (Anwar Prabu Mangkunegara, 2010:67).Untuk mendapatkan
kinerja yang baik dari seseorang pegawai sebuah organisasi harus dapat memberikan
sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam penyelesaian pekerjaan. Salah satu cara
yang digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan adalah dengan cara melihat
hasil penilaian kinerja. Sarana yang menjadi objek penilaian kinerja adalah kecakapan
yaitu kemampuan pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang
dievaluasi dengan menggunakan tolok ukur tertentu secara obyektif dan dilakukan secara
berkala.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Pegawai PTHerona
Express Kantor Pusat Pamulang”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, indentifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana stres kerja pegawai pada PTHerona Express kantor pusat di Pamulang ?
2. Bagaimana kinerja pegawai pada PTHerona Express kantor pusat di Pamulang ?
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
75
3. Bagaimana hubungan stres kerja dengan kinerja pegawai pada PTHerona Express
kantor pusat di Pamulang ?
C. Kerangka Berfikir
Secara sistematis model konsep yang menggambarkan pengaruh stres kerja
terhadap kinerja perawat dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 1.1Kerangaka Berfikir
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Kerja
Salah satu masalah yang pasti akan dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan
berkarya adalah stres yang harus diatasi, baik oleh karyawan sendiri tanpa bantuan orang
lain, maupun dengan bantuan pihak lain. Para ahli mengatakan bahwa stres dapat timbul
sebagai akibat tekanan atau ketegangan yang bersumber dari ketidakselarasan antara
seseorang dengan lingkungannya. Dengan perkataan lain, apabila sarana dan tuntutan
tugas tidak selaras dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang, ia akan mengalami
stres (Siagian, 2010:300).
Menurut Gibson Ivancevich (dalam Hermita, 2011 : 17) “Stres sebagai suatu
tanggapan adaktif, ditengahi oleh perdebatan individual dan / atau proses psikologis,
yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi, atau kejadian eksternal
yang membebani tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang”.
Menurut Greenberg (dalam Setiyana, V. Y. 2013: 384) “Stres kerja adalah konstruk
yang sangat sulit didefinisikan, stres dalam pekerjaan terjadi pada seseorang, dimana
seseorang berlari dari masalah, sejak beberapa pekerja membawa tingkat pekerjaan pada
kecenderungan stres, stres kerja sebagai kombinasi antara sumber-sumber stress pada
pekerjaan, karakteristik individual, dan stresor di luar organisasi”. Stres kerja adalah
sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan
psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan.
Menurut Mangkunegara (2011:157) “Stres kerja merupakan perasaan tertekan yang
dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari Sympton
antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur,
Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Pegawai PT. Herona Express
Kantor Pusat Pamulang
1. Tanggung Jawab
2. Disiplin
3. Kerjasama
4. Loyalitas
Mangkunegara (2010:30)
Stres Kerja
Variabel (X)
Kinerja Pegawai
Variabel (Y)
1. Kelelahan
2. Beban Kerja
3. Lingkungan Kerja
4. Tekanan Kerja
Handoko (2010:21)
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
76
merokok yang berlebihan, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan
mengalami gangguan pencernaan”.
Menurut Handoko (2010:200) “Stress merupakan suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah kondisi
ketegangan yang menyebabkan menciptakan adanya ketidakseimbangan kondisi fisik,
dan psikis pada karyawan yang bersumber dari Individu maupun Organisasi sehingga
berpengaruh pada fisik, psikologis, perilaku karyawan.Stres kerja dapat terjadi
dikarenakan adanya ketidakseimbangan antar karakteristik kepribadian karyawan dengan
karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
B. Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
organisasi yang tertuang dalam startegic planning suatu organisasi. Pengertian Kinerja
merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2010:67) mengemukakan bahwa:”Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa :“Kinerja merupakan
terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus
dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan
standar yang telah ditentukan).”
Menurut Wibowo (2010 : 7) mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.”
Menurut Gilbert (1977), yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo (2009:124)
mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang
sesuai dengan tugas dan fungsinya.”
Moeheriono (2010: 11) dalam bukunya menyimpulkan pengertian kinerja
karyawan atau defisi “Kinerja atau performance sebagai hasil kinerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kualitatif
maupun secara kuantitatif, sesuai dengan kewewenangan, tugas dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya mencapai tujmuan organisasi bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika”.
Menurut Chaizi Nasucha dalam Sinambela (2012:186) “Kinerja organisasi
didefinisikan sebagai efektifitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi
kebutuhan yng ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan melalui usaha-usaha
yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus-menerus untuk
mencapai kebutuhannya secara efektif”. Sedangkan Wibowo (2011:7) mengatakan
bahwa “Kinerja berasal dari pengertian performance, ada pula yang memberikan
pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja”. Namun, sebenarnya
kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk
bagaimana proses pekerjaan berlangsung.
Berdasarkan beberapa definisi mengenai kinerja organisasi diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kinerja organisasi merupakan hasil kerja organisasi ataupun gambaran
mengenai apakah suatu organisasi telah dapat melaksanakan kegiatan/kebijakan sesuai
dengan visi dan misi yang telah dibuat oleh organisasi. Kinerja juga dapat diartikan
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
77
sebagaai suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai dengan standar dan
kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Adapun populasi penelitian atau jumlah keseluruhan pegawai kantor pusat PTHerona
Express Pamulang pada saat penelitian dilaksankan adalah tujuh puluh lima (75)
orang pegawai.
2. Sampel Penelitian
Pada penelitian ini untuk menentukan sampel digunakan metode sampling jenuh
(sensus) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.Sampel dalam penelitian sebanyak 75 pegawai atau responden.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data, untuk tujuan yang telah ditetapakan dalam penelitian
ini digunakan metode analisis deskriptif, kualitatif dengan data kuantitatif yang
dijabarkan dalam bentuk pertanyaan merupakan hasil analisis data yang telah diolah.
1. Metode Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data primer data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab masalah risetnya secara khusus.
2. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan penelitian sendiri untuk tujuan
lain. Ini mengandung arti bahwa peneliti hanya sekedar mencatat, mengakses atau
menerima data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi).
C. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis hubungan stres kerja dengan kinerja pegawai kantor pusat
PTHerona Express Pamulang, maka data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis
dengan metode kuantitatif yang mempunyai ciri dapat dinilai dengan menggunakan
angka.
Untuk keperluan analisis kauntitatif, maka jawaban setiap item intstrument yang
menggunakan sekala Likert dari kuesioner itu dapat diberi skor sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kategori Jawaban Responden (Likert)
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono 2005
Sedangakan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Uji Validasi
Uji validasi dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan
kuesioner.Validasi menunjukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurannya. Untuk menguji validasi kuesioner penelitian formula
yang dipakai adalah pearson product moment.
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
78
Keterangan :
= Koesfisien korelasi
= Jumlah responden
= Skor instrument x atau y buti ke 1
= Total skor
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas menyangkut ketetapan alat ukur yaitu suatu indek yang menunjukan
sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya atau relibel melalui penggunaan alat ukur
tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Cara yang digunakan untuk
menguji reliabilitas keusioner adalah dengan menggunakan formula cronbach alpha.
a. Menghitung varian skor setiap item pertanyaan dengan rumus:
Keterangan :
= Jumlah skor item pertanyaan
= Jumlah responden/sampel
b. Menghitung jumlah semua item pertanyaan dengan rumus :
∑
c. Menghitung varians total dengan rumus :
Keterangan :
= Total skor seluruh item pertanyaan
d. Menghitung nilai koefisien releabilitas cronbach alpha dengan rumus:
Keterangan :
= Nilai reliabilitas
= Banyaknya butir pertanyaan
= Varian skor tiap butir pertanyaan
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
79
= Varian total
Dengan ketentuan penilaian uji reliabilitas adalah :
1) Apabila (pada taraf signifikan 5%) maka kuesioner dapat dikatakan
reliable.
2) Apabila (pada taraf signifikan 5%) maka kuesioner dapat dikatakan
tidak reliable.
3. Analisis Kuesioner Korelasi Product Moment (korelasi pearson)
Korelasi pearson adalah “Statistik yang mengukur keselarasian hubungan diantara
dua variable yang masing-masing diukur pada skala internal atau rasio, dengan asumsi
bahwa variable itu terdistribusi menurut distribusi normal (W. Gulo, 2002:181)”.
Keterangan :
= Koefisien korelasi Pearson
= Jumlah responden
= Variabel bebas
= Variabel terikat
Tabel 1.2
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2010: 184
4. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui berapa besar kontribusi stres kerja terhadap peningkatan kinerja
pegawai digunkan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu sebagai berikut :
R = r² 100%
Keterangan :
R = Koefisien determinasi
r² = Koefisien korelasi X dan Y
5. Uji Signifikan Koefisien Korelasi (Uji-T)
Selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang berarti antara
variable X dan variable Y, maka dilakukan uji signifikasi korelasi sederhana dengan
menggunakan formula uji-t sebagai berikut :
Keterangan :
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
80
= yang selanjutnya dikonsultasikan dengan
= Jumlah sampel
= Koefisien korelasi
= Distribusi t
= Taraf kepercayaan 5% atau 0,05
= Banyaknya responden
= Banyaknya variable yaitu X dan Y
D. Operasional Penelitian
Dalam penelitian ini konsep-konsep yang akan dioperasionalkan adalah sebagai berikut :
1. Indikator Variabel X (Bebas) Stres
Menurut Sugiyono (2010:39) “Variable independen (bebas) sering disebut sebagai
variable stimulus, predictor dan antecedent”. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variable bebas.Variabel bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
Variable bebas dalam penelitian ini adalah stres yang nantinya mempengaruhi variable-
variabel kinerja pegawai kantor pusat PTHerona Expres Pamulang.
2. Indikator Variabel Y (Terikat) Kinerja
Manurut Sugiyono (2010:39) “Variabel Dependen (terikat) sebagai veriabeloutput,
kriteria dan konsekuen”.
Tabel 1.3
Operasional Variabel Penelitian
Variable Indikator No. Butir Kuesioner
Stres Kerja (X)
1. Kelelahan
2. Beban Kerja
3. Lingkungan Kerja 4. Tekanan Kerja
1,2,3
4,5,6
7,8,9 10,11,12
Kinerja Pegawai (Y)
1. Tanggung Jawab
2. Disiplin
3. Kerjasama
4. Loyalitas
1,2,3
4,5,6
7,8,9
10,11,12
Sumber: Data diolah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Data Responden
Berdasarkan hasil penelitian pada pegawai PTHerona Express Pamulang
dengan mengunakan sampel 75 pegawai yang kemudian masing-masing pegawai
diberikan kuesioner. Penulis mendapat data mengenai pegawai yang menjadi
resonden dalam penlitian ini, serta dapat digolongkan berdasarkan usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan dan masa kerja. Setelah kuesioner disebar kepada responden maka
peneliti memperoleh data atau karateristik responden pegawai PTHerona Express
sebagai berikut :
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
81
Tabel 1.4
Data Responden Berdasarkan Usia
No. Usia (tahun) Frekuensi Presentase
1 21 – 30 31 41,3%
2 31 – 40 35 46,7%
3 41 – 50 9 12%
4 51 – ke atas - -
Jumlah 75 100%
Sumber : Data hasil kuesioner
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa presentase responden yang menjadi
sampel pada penlitian berdasarkan usia, paling banyak adalah usia 3–40 tahun.
Tabel 1.5
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Pria 40 53,3%
2 Wanita 35 46,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data hasil kuesioner
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa presentase responden yang menjadi
sampel pada penelitian berdasarkan jenis kelamin, sebagaian besar adalah Pria/Laki-
laki.
Tabel 1.6
Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase
1 SLTP (SMP/MTS) 8 10,7%
2 SLTA (SMA/SMK) 60 80%
3 D3 3 4%
4 S1 4 5,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data hasil kuesioner
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahawa rata-rata tingkat pendidikan pegawai
adalah SLTA (SMA/SMK).
Tabel 1.7
Data Responden Berdasakan Masa Kerja
No. Masa Kerja Frekuensi Presentase
1 0 – 5 Tahun 49 65,4%
2 6 – 10 Tahun 19 25,4%
3 11 – 20 Tahun 7 9,2%
4 Lebih dari 20 tahun - -
Jumlah 75 100%
Sumber : Data hasil kuesioner
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama masa kerja pegawai adalah
0-5 tahun.
2. Analsis Deskriptif
Untuk mengetahui hasil dari penelitian, maka penulis memberikan kuesioner
kepada responden (75 pegawai) untuk dianalisis. Dengan demikian stres kerja dan
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
82
kinerja pegawai PTHerona Express di Pamulang dapat diketahui bahwa stress kerja
yang terjadi pada pegawai PTHerona Express di Pamulang berhubungan dengan
jumlah responden 75 pegawai dengan 12 pertanyaan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak 8,8% jawaban “Setuju” sebanyak 28,2% jawaban “Ragu” sebanyak 26,2%
jawaban “Tidak Setuju” sebanyak 30,6% dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”
sebanyak 6,2%.
Dari hasil data dapat menyimpulkan bahwa kinerja pegawai pada PTHerona
Express di Pamulang berhubungan dengan jumlah responden 75 pegawai dengan 12
pertanyaan yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak 48,5% jawaban “Setuju”
sebanyak 46,3% jawaban “Ragu” sebanyak 4% jawaban “Tidak Setuju” sebanyak 1%
dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” sebanyak 0,2%.
a. Uji Validitas
Untuk menguji validitas dalam kuesioner pada penelitian ini, penulis mengunakan
rumus korelasi pearson product moment (Sugiyono 2010:228).
=
Perhitungannya dengan cara membandingkan nilai hitung dengan
dengan taraf signifikasi 5%. Bila lebih besar dari maka butir pertanyaan
dapat dikatakan valid.Untuk menentukan data yang diperoleh dari hasil penelitian
dapat digunakan atau tidak maka penulis menggunakan uji validitas.
1) Variabel Stres Kerja (X)
Menentukan validitas instrument stres kerja :
=
= 0,389
= 0,389 0,624
Berikut adalah keseluruhan hasil perhitungan dari tiap butir uji validitas pada stres
kerja menunjukan bahwa nilai keseluruhan uji validitas ( ) memiliki nilai
yang lebih besar dari yaitu 0,227 atau > . Butir nilai validitas
terendah terdapat pada butir ke lima yaitu sebesar 0,253 dan yang tertinggi terdapat
pada butir ke dua belas yaitu sebesar 0,624. Dapat disimpulkan penulis bahwa ke-
12 butir pertanyaan untuk variabel stres kerja (X) dinyatakan VALID.
2) Variabel Kinerja (Y)
Menentukan validitas instrument kinerja :
=
= 0,561
0,561 0,261
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
83
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa nilai keseluruhan uji validitas ( )
memiliki nilai yang lebih besar dari yaitu 0,227 atau > . Butir
nilai validitas terendah terdapat pada butir ke dua belas yaitu sebesar 0,261 dan
yang tertinggi terdapat pada butir ke delapan yaitu sebesar 0,776.Dapat
disimpulkan penulis bahwa ke-12 butir pertanyaan untuk variabel kinerja (Y)
dinyatakan VALID.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
1) Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Stres Kerja (X)
a. Mencari Variabel Butir Skor
Menghitung jumlah varians skor butir pernyataan :
ƩSi= 0,748 + 1,089 + 1,018+ 1,405 + 1,262 + 1,309 + 1,137 + 0,783 + 1,057+
1,014 + 1,343 + 1,173 = 13,339
b. Mencari Varian Total
34,329
c. Mencari Nilai Koefisien Reliabilitas
0,667
Dapat dilihat dari perhitungan diatas dengan taraf kepercayaan
0,667 > atau 0,227 maka seluruh butir pernyataan variabel (X) dapat
dikatakan RELIABEL.
2) Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kinerja (Y)
a. Mencari Variabel Butir Skor
Menghitung jumlah varians skor butir pernyataan :
ƩSi= 0,303 + 0,402 + 0,41 + 0,458 + 0,436 + 0,303 + 0,380 + 0,733 + 0,276 +
0,303 + 0,264 + 0,4 = 4,670
b. Mencari Variabel Total
ƩSi = Si1+Si2+Si3+Si4+….+Sin
ƩSi = Si1+Si2+Si3+Si4+….+Sin
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
84
15,586
c. Mencari Reliabilitas
0,764
Dapat dilihat dari perhitungan diatas dengan taraf kepercayaan 0,764
> atau 0,227 maka seluruh butir pernyataan variabel (Y) dapat
dikatakan RELIABEL.
3. Uji Korelasi Product Moment
Menurut Sugiyono (2010:228), menyatakan koefisien korelasi digunakan untuk
mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua
variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih
tersebut adalah sama.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapatkan hasil 0,601 ini berarti terdapat hubungan
yang kuat antara stres kerja dengan kinerja pegawai.
4. Koefisien Determinasi
Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:240) koefisien determinasi (Kd) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait.
Kemudian untuk mengetahui besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y, digunakan
koefisien determinasi (Kd) dengan rumus sebagai berikut:
Kd = (0,601)² x 100%
Kd = 0,3612 x 100%
Kd = 36,12%
Dari perhitungan koefisien determinasi (Kd) diatas perolehan nilai sebesar
36,12% hal ini menunjukan bahwa besarnya kontribusi hubungan stres kerja dengan
kinerja pegawai adalah sebesar 36,12% sedangkan sisanya (100%-36,12%) = 63,88%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.
5. Signifikan Korelasi (Uji-T)
Hasil perhitungan koefisien korelasi perlu diuji untuk mengetahui apakah stres kerja
memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja pegawai, maka dari itu perlu dilakukan uji
signifikan korelasi. Dengan menggunakan uji sebagai berikut :
: Digunakan tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres kerja
dengan kinerja pegawai di PT Herona Express kantor pusat Pamulang.
: Digunakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres kerja
dengan kinerja pegawai di PT Herona Express kantor pusat Pamulang.
Kriteria Uji :
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
85
1) Jika maka ditolak dan diterima.
2) Jika maka diterima dan ditolak.
Dalam menentukan nilai uji menggunakan rumus sebagai berikut :
6,423
Sedangkan dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
t (0,05 ; 75-2)
(0,05 ; 73)
1,993
Berdasarkan hasil yang didapat pada perhitungan diatas yaitu atau
(6,423) lebih besar dari (1,993) pada taraf signifikan 5% dengan
demikian ditolak dan diterima.Sehingga nilai koefisien korelasi sebesar 0,601
berlaku untuk sampel.
6. Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dalam
penelitian ini dapat diterima kebenarannya dengan taraf signifikan α = 0,05.Apabila
dihubungkan dengan teori yang berkenaan dengan adanya hubungan stres kerja terhadap
kinerja pegawai yang dikemukakan pada latar belakang masalah. Maka ditolak dan
diterima, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja
pegawai di PT Herona Express kantor pusat Pamulang.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti memberikan beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, bahwa stress kerja yang dialami
pegawai PTHerona Expres Pamulang dapat dinyatakan sedang. Adapun tanggapan
responden terhadap stress kerja dari 12 pertanyaan denganja waban “SangatSetuju”
sebanyak 8,8% jawaban “Setuju” sebanyak 28,2% jawaban “Ragu” sebanyak 26,2%
jawaban “Tidak Setuju” sebanyak 30,6% dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”
sebanyak 6,2%.
2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, bahwa kinerja pegawai PT.Herona
Express Pamulang dapat dinyatakan baik. Adapun tanggapan responden terhadap kinerja
pegawai dari 12 pertanyaan dengan jawaban “Sangat Setuju” sebanyak 48,5% jawaban
“Setuju” sebanyak 46,3% jawaban “Ragu” sebanyak 4% jawaban “Tidak Setuju”
sebanyak 1% dan yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” sebanyak 0,2%.
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
86
3. Berdasarkan hasil kesimpulan terdapat hubungan streskerja dengan kinerja pegawai
PTHerona Express Pamulang melalui penghitungan angka Koefisien Korelasi didapatkan
angka sebesar ini berarti pengaruhnya kuat. Sedangkan dariperhitungan
Koefisien Determinasi (Kd) diperoleh nilai sebesar 36,12% hal ini menunjukan bahwa
besarnya kontribusi hubungan stress kerja dengan kinerja pegawai adalah sebesar 36,12%
dan sisanya (100%-36,12%) = 63,88% dipengaruhi faktor lain. Berdasarkan hasil Uji
Signifikan maka yaitu 6,423 > 1,993 yang artinya bahwa ditolak dan
diterima, artinya terdapat hubungan antara stress kerja (X) dengan kinerja pegawai (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Michael, Seri PedomanManajemen: Manajemen Sumber Daya Manusia,
Gramedia : Jakarta, 2007.
Davis, Keith & John W. Newstorm, Jilid 1 & 2, Perilaku dalam Organisasi, PTErlangga :
Jakarta, 2008.
Gulo. W, Metodologi Penelitian, PT Gramedia Widiarsa Indonesia : Jakarta, 2002.
Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE : Yogyakarta,
2008.
Harbani, Pasolong, Kepemimpinan Birokrasi, CV.Alfabeta : Bandung, 2013.
Hasibuan, Malayu SP, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN : Yogyakarta, 2000.
Ishak, Arep danTanjung, Hendri, Edisi Dua, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit
Universitas Trisakti : Jakarta, 2003.
Iskandar, Agus, Panduan Penelitian dan Konsep Organisasi, Bestari Buana Murni : Jakarta,
2012.
J. Supranto, EdisiTujuh, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga : Jakarta, 2009.
Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga : Jakarta, 2009.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, PT Revika
Aditama : Bandung, 2010.
Mas`ud, Fuad, Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro : Semarang, 2004.
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Penerbit Ghalia Indonesia : Bogor,
2010.
Munandar, Ashar Sunyoto, Psikologi Industri dan Organisasi, UI-Press : Jakarta, 2008.
Nazir, Moh, MetodePenelitian, PenerbitGhaliaIndonesia : Jakarta, 2005.
Payaman, Simanjuntak J, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, FEUI : Jakarta, 2011.
Rivai, Veithzal dan Sagala, Mulyadi, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan dari
Teori ke Praktik, PTRaja Grafindo Persada : Jakarta, 2011.
Robbins, Stephen P, Edisi Enam, Prilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi Alih
Bahasa, PTBhuana Ilmu Populer : Jakarta, 1996.
Sarwono, Jonathan, Statistik Itu Mudah, Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik
Menggunakan SPSS 16, Penerbit Abadi : Yogyakarta, 2009.
Sasono, E, Vol III, No.2, Mengelolah Stres Kerja, Jurnal Fokus Ekonomi, Universitas
Pandanaran: Semarang, 2004.
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, PTRefika Aditama : Bandung, 2011.
Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara : Jakarta, 2010.
Simanjuntak,Payaman J, Manajemen dan Evaluasi Kerja, Lembaga Penerbit FEUI : Jakarta, 2005.
Sinambela, Lijan, Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi, Graha Ilmu:
Yogyakarta, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND, Alfabeta : Bandung, 2010.
Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, Januari 2018
87
Umam, Khaerul, Perilaku Organisasi, CV. Pustaka Setia: Bandung, 2010.
Wibowo, EdisiTiga, Manajemen Kinerja, Penerbit Rajawali Pers : Jakarta, 2010.