hubungan tingkat stress dan gaya hidup sehat …/hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa...

83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA SEMESTER AWAL JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : NOVARIANTO DWI KURNIAWAN NIM. K 4607048 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: buikiet

Post on 13-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN

KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA SEMESTER AWAL

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh :

NOVARIANTO DWI KURNIAWAN

NIM. K 4607048

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN

KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA SEMESTER AWAL

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2011

Oleh :

NOVARIANTO DWI KURNIAWAN

NIM. K 4607048

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 2 Januari 2012

Pembimbing I

Drs. Sarwono, M.S

NIP. 19600614 198603 1 002

Pembimbing II

Sri Santoso Sabarini, S. Pd, M. Or

NIP. 19840117 200812 1 002

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Waluyo, M.Or

Sekretaris : Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd

Anggota I : Drs. Sarwono, M.S

Anggota II : Sri Santoso Sabarini, S. Pd, M. Or

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Novarianto Dwi Kurniawan. HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA

HIDUP SEHAT DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA

SEMESTER AWAL JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN

KESEHATAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN

2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Januari 2012.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan tingkat stress dengan kebugaran jasmani dan bila ada seberapa besar

hubungan tersebut. (2) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan gaya hidup

sehat dengan kebugaran jasmani dan bila ada seberapa besar hubungan tersebut.

(3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat stress dan gaya hidup sehat

dengan kebugaran jasmani dan bila ada seberapa besar hubungan tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode survai dengan model penelitian

penjelasan (explanatory research). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa

semester awal yaitu mahasiswa semester I Jurusan Pendidikan Olahraga Dan

Kesehatan berjumlah 197 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30

mahasiswa dengan menggunakan penetapan sampel ”sampel acak, sampel

campur”. Menggunakan teknik pengumpulan data tes dan pengukuran yang terdiri

dari tiga variabel yaitu tingkat stress, gaya hidup sehat, dan kebugaran jasmani.

Untuk mengukur tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan menggunakan angket

atau kuesioner. Teknik analisis statistik inferensial yang digunakan meliputi uji

prasyarat analisis, korelasi, dan analisis regresi linier dengan taraf signifikansi

5%. Penghitungannya memanfaatkan program Predictive Analytics Software

(PASW) 18.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Ada hubungan yang

signifikan antara tingkat stress dengan kebugaran jasmani, nilai sig (signifikansi)

sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan memberikan sumbangan

sebesar 52,5 %. (2) Ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup sehat dengan

kebugaran jasmani, nilai sig (signifikansi) sebesar 0,007 yang berarti lebih kecil

dari 0,05 dan memberikan sumbangan sebesar 19,7 %. (3) Ada hubungan yang

signifikan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani.

Nilai sig sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 dan memberikan

sumbangan sebesar 55,7 %. Besarnya R2 antara tingkat stress (X1) dan gaya hidup

sehat (X2) dengan kebugaran jasmani (Y) adalah 0,557.

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Novarianto Dwi Kurniawan. RELATIONSHIP OF STRESS AND HEALTHY

LIFESTYLE TO STUDENTS WITH PHYSICAL FITNESS

PRELIMINARY HALF OF HEALTH DEPARTMENT OF EDUCATION

AND SPORTS SEBELAS MARET UNIVERSITY SURAKARTA 2011.

Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret

University of Surakarta, in January 2012.

The purpose of this study were: (1) To determine whether there is a

relationship with physical fitness levels of stress and if there is how much the

relationship. (2) To determine whether there is a relationship healthy lifestyle with

physical fitness and if there is how much the relationship. (3) To determine

whether there is relationship stress levels and healthy lifestyle with physical

fitness and if there is how much the relationship. This study uses survey methods

to study the model explanation (explanatory research). The population of this

study is the beginning of the semester students are students first semester of

Education Department of Sport and Health amounted to 197 students. The sample

in this study amounted to 30 students by using the determination of sample "a

random sample, the sample mixed". Using test data collection techniques and

measurement of three variables: the level of stress, healthy lifestyle, and physical

fitness. To measure stress levels and healthy lifestyle by using a questionnaire or a

questionnaire. Inferential statistical analysis techniques used include test

requirements analysis, correlation and linear regression analysis with a

significance level of 5%. Calculated utilizing the program Predictive Analytics

Software (PASW) 18.

Based on these results we can conclude: (1) There is a significant

relationship between the level of stress with physical fitness, sig value

(significance) of 0.000 which is smaller than 0.05 and gives a contribution of

52.5%. (2) There is a significant relationship between a healthy lifestyle with

physical fitness, sig value (significance) of 0.007 which is smaller than 0.05 and

gives a contribution of 19.7%. (3) There is a significant relationship between

stress levels and healthy lifestyle with physical fitness. Sig value of 0.000 which

is smaller than 0.05 and gives a contribution of 55.7%. The amount of R2 between

the level of stress (X1) and a healthy lifestyle (X2) with physical fitness (Y) is

0.557.

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“ Orang lain hanya bisa menghentikanmu sementara, tetapi hanya kamu yang bisa

menghentikanmu secara permanen.” ( John C Maxwell)

“Kuawali Kupahami Kukuasai.” ( Prasas )

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.” (Aristoteles)

“Hanya kebodohan meremehkan pendidikan.” ( P.Syrus )

“Kemenangan yang seindah – indahnya dan sesukar – sukarnya yang boleh

direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.” (Ibu Kartini )

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Bapak dan Ibu tercinta.

Kakak-adikku dan keponakan tersayang.

Pak Sarwono dan Bu Rini.

Teman-teman seperjuangan

Penjaskesrek angkatan 2007.

Seluruh keluarga besar JPOK UNS.

Teman-teman sekaligus keluarga yang

selalu memberi dukungan selama

pembuatan skripsi, simbah, karyo,

kontrenx, tombro, arik, rolank, sule, die,

carik, bolet, agusta, my luply elsa, romo,

otong, sarip, dayat, dll.

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan berkah dan Rahmad-Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd , Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd, M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sarwono, M.S, Sebagai Pembimbing I yang secara tulus memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

5. Sri Santoso Sabarini, S.Pd, M.Or, Sebagai Pembimbing II yang secara tulus

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Drs. Waluyo, M.Or, yang secara tulus membantu kelancaran penilaian dalam

penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd, yang secara tulus membantu kelancaran

penilaian dalam penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

9. Jurusan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan yang telah memberikan ijin

serta memberikan dukungan untuk pelaksanaan penelitian.

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Adik-adik semester satu yang telah berpartisipasi menjadi sampel dalam

penelitian.

11. Rekan-rekan Penjaskesrek angkatan 2007 yang telah membantu pelaksanaan

penelitian.

12. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini dan tidak

dapat saya sebutkan satu per satu.

Semoga amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha

Esa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, 2 Januari 2012

Penulis

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ....................................................................................................... i

PENGAJUAN SKRIPSI ........................................................................... ii

PERSETUJUAN ........................................................................................ iii

PENGESAHAN ......................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................... vi

MOTTO ..................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

1. Kebugaran Jasmani .............................................................. 7

a. Pengertian Kebugaran ................................................... 7

b. Kebugaran Jasmani ....................................................... 7

c. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani................... 9

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran

Jasmani .......................................................................... 17

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

e. Fungsi Kebugaran Jasmani ............................................ 18

f. Usaha Peningkatan Kebugaran Jasmani ........................ 19

2. Tingkat Stress ....................................................................... 21

a. Pengertian Stress ........................................................... 21

b. Indikasi Gejala Stress .................................................... 22

c. Penyebab Stress ............................................................. 26

3. Gaya Hidup Sehat................................................................. 30

a. Pengertian Gaya Hidup Sehat........................................ 30

b. Macam-macam Gaya Hidup Sehat................................ 32

B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 36

C. Perumusan Hipotesis .................................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 40

B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................ 41

C. Populasi dan Sampel .................................................................. 42

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42

E. Instrumen Penelitian .................................................................. 42

a. Kisi-kisi Angket ............................................................... 42

b. Teknik Pengukuran .......................................................... 45

c. Uji Coba Angket .............................................................. 46

F. Teknik Analisis Data.................................................................. 46

1. Uji Prasyarat Analisis ......................................................... 47

2. Analisis Regresi .................................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ............................................................................ 49

B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................. 49

1. Uji Normalitas ..................................................................... 49

2. Uji Linieritas ....................................................................... 50

C. Hasil Analisis Data ..................................................................... 52

1. Analisis Korelasi Masing-Masing Prediktor ....................... 52

2. Analisis Regresi .................................................................. 56

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Pengujian Hipotesis .................................................................... 57

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................ 59

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ..................................................................................... 64

B. Implikasi ..................................................................................... 64

C. Saran ........................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 66

LAMPIRAN ………………...…………………………………………… 68

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Jadwal Waktu Penelitian ...................................................................... 40

2. Kisi-kisi Angket ................................................................................... 44

3. Skor Jawaban Angket Tingkat Stress ................................................... 45

4. Skor Jawaban Angket Gaya Hidup Sehat ............................................ 46

5. Deskripsi Data Hasil Tes dan Pengukuran ........................................... 49

6. Ringkasan Hasil Uji Normalitas.......................................................... 50

7. Rangkuman Uji Linearitas X1 dan Y .................................................. 50

8. Rangkuman Uji Linearitas X2 dan Y ................................................... 51

9. Rangkuman Analisis Masing-masing Prediktor terhadap

Kriterium ............................................................................................. 52

10. Ringkasan Persentase X1 Terhadap Y ................................................. 55

11. Ringkasan Persentase X2 Terhadap Y ................................................. 55

12 Rangkuman Koefisien Determinasi .................................................... 55

13. Rangkuman Hasil Analisis Regresi ..................................................... 56

14. Rangkuman Koefisien Regresi ............................................................ 57

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Unsur-unsur Kesegaran Jasmani ......................................................... 10

2. Hubungan Asimetris Multivariat ......................................................... 36

3. Diagram Pencar (scatter) korelasi antara Tingkat Stress (X1) terhadap

Kebugaran Jasmani (Y) ........................................................................ 53

4. Diagram Pencar (scatter) korelasi antarra Gaya Hidup Sehat terhadap

Kebugaran Jasmani (Y) ........................................................................ 54

5. Lapangan Tes MFT .............................................................................. 78

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket Penelitian .................................................................................. 68

2. Petunjuk PelaksanaanTesMFT....................................................... ....... 78

3. Tabel VO2max ....................................................................................... 81

4. Penilaian VO2max ................................................................................. 84

5. Formulir Catatan Lari Multitahap ......................................................... 85

6. Data Tabulasi Angket ............................................................................ 86

7. Hasil Uji Validitas Angket .................................................................... 89

8. Hasil Tes MFT ...................................................................................... 92

9. Uji Normalitas Data .............................................................................. 93

10. Uji Linearitas Data ................................................................................ 94

11. Hasil Analisis Korelasi Dan Regresi Data ............................................ 97

12. Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 102

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kesehatan dan olahraga merupakan salah satu jalur yang dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif untuk tercapainya tujuan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan pendidikan kesehatan dan olahraga setiap

orang secara timbal balik dapat berusaha memelihara kesehatannya baik jasmani,

rohani, maupun sosial sehingga dalam usaha tertentu dapat dicapai tingkat status

kesehatan masyarakat secara optimal.

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan merupakan

mahasiswa yang orientasi ke depan merupakan pendidik maupun praktisi dalam

bidang olahraga. Oleh karena itu sebelum diterjunkan ke dunia pendidik mereka

dibekali dengan pengetahuan dan wawasan dalam hal olahraga. JPOK UNS dibagi

menjadi 2 (dua) program studi yaitu : (1) Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan Rekreasi dan Kesehatan, dan (2) Program Studi Pendidikan Kepelatihan

Olahraga. Keduanya memiliki orientasi ke depan yang hampir sama, khususnya

dalam hal pendidikan. Kampus untuk perkuliahan dibagi menjadi dua yaitu kampus

Manahan dan kampus ngoresan. Namun sekarang kegiatan perkuliahan banyak

dilakukan di kampus ngoresan karena sedang ada proyek pembangunan untuk gedung

kampus Manahan meskipun masih ada kegiatan perkuliahan yang dilakukan di

kampus Manahan khususnya mengenai kuliah yang sifatnya praktik seperti : tenis,

badminton, senam, massage, renang.

Untuk dapat melakukan aktivitas perkuliahan mahasiswa dituntut untuk

mempunyai kebugaran jasmani yang baik sebab kebugaran sangat berpengaruh dalam

pencapaian aktivitas fisik yang dilakukan. Tentu kebugaran jasmani pada mahasiswa

JPOK dengan mahasiswa jurusan lain karena memiliki banyak sekali perbedaan

dalam beberapa aspek misalnya keadaan fisik, kebiasaan serta bidang yang di tekuni.

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kebugaran jasmani sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen misalkan

tingkat stress, kondisi fisik, status gizi serta pola atau gaya hidup sehari-hari.

Mahasiswa semester awal mempunyai permasalahan yang berkenaan dengan tingkat

stress dalam kehidupannya. Tekanan hidup dan tuntutan kuliah di awal perkuliahan

menyebabkan terjadinya gejala stress bagi mahasiswa.masih banyak lagi hal-hal yang

menyebabkan stress seperti kondisi fisik kampus yang di bagi menjadi dua lokasi

perkuliahan. Hal ini menyebabkan mahasiswa harus menempuh banyak perjalanan

untuk mencapai tempat perkuliahan. Bahkan kadang harus menempuh serta bolak-

balik untuk menuju kampus dan pulang lagi ke kost. Dalam perkuliahan mahasiswa

dituntut melakukan banyak aktivitas jasmani yang berat yang dalam hal ini sangat

berbeda dengan kehidupan sebelum masuk perguruan tinggi.

Komponen yang juga sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani yaitu

gaya hidup sehat. Dalam gaya hidup sehat terdapat beberapa indikator yang penting

yaitu : (1) pemeliharaan kesehatan pribadi, (2) makanan sehat, (3) kesehatan

lingkungan, (4) latihan fisik atau olahraga teratur, (5) rekreasi, (6) pemeliharaan

kesehatan berkala, dan (7) menghindari kebiasaan buruk. (Depdikbud PJKR , 1997 :

2- 37). Mahasiswa jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan memiliki gaya hidup

yang berbeda-beda. Meskipun dalam hal latihan fisik dan olahraga mahasiswa sudah

cukup baik, namun masih ada beberapa komponen dari gaya hidup sehat yang masih

kurang terpenuhi. Kebiasaan yang kurang sehat dalam kehidupan sehari-hari

mahasiswa, misalnya merokok, minum minuman keras dan obat obatan terlarang

banyak di jumpai pada mahasiswa khususnya mahasiswa POK UNS. Namun pada

umumnya kebiasaan tersebut dilakukan diluar kampus dikarenakan ada larangan

untuk tidak melakukan perilaku-perilaku yang mencerminkan perilaku tidak sehat di

area kampus. Hal ini yang menyebabkan gaya hidup mahasiswa menjadi tidak sehat

yang akhirnya berpengaruh terhadap kebugaran jasmaninya.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan uraian diatas, maka pengkajian diarahkan pada pokok

permasalahan yaitu: (1) kajian dari segi tingkat stress, dan (2) kajian dari segi gaya

hidup sehat mahasiswa. Dari kedua arah pengkajian tersebut muncul beberapa

masalah yang perlu diteliti mengenai ada tidaknya dan besarnya hubungan antara

tingkat stress dan gaya hidup sehat terhadap kebugaran jasmani mahasiswa.

Sebagai upaya untuk mengkaji permasalahan tersebut dilakukan penelitian

yang lebih mendalam terhadap komponen yang berkaitan dengan arah kajian diatas.

Berdasarkan analisa mahasiswa JPOK FKIP UNS mengalami stress dalam

kehidupannya. Baik terjadi dalam kehidupan perkuliahan ataupun diluar

perkuliannya. Proses adaptasi juga berpengaruh terhadap tingkat stress, yang sebelum

masuk perguruan tinggi belum melakukan aktivitas jasmani yang padat, kini dalam

perguruan tinggi dituntut untuk dapat melakukan aktivitas jasmani yang padat.

Kebugaran jasmani sangat erat hubungannya dengan gaya hidup sehat. Hal

ini terbukti bahwa seseorang yang mempunyai gaya hidup sehat yang baik, maka

seseorang tersebut kemungkinan besar memiliki tingkat kebugaran jasmani yang

baik. Mahasiswa JPOK pada umumnya memiliki tingkat kebugaran jasmani baik,

namun bukan berarti kebugaran jasmaninya akan turun jika dipengaruhi oleh gaya

hidup yang tidak sehat. Gaya hidup mahasiswa sangat dipengaruhi oleh kebiasaan

dan lingkungan sekitar. Karena belum diketahui ada tidaknya hubungan antara tingkat

stress dan gaya hidup sehat mahasiswa semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga

Dan Kesehatan FKIP UNS, maka untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa besar

hubungannya maka kiranya perlu diadakan penelitian yang berkenaan dengan hal

tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini

akan mengambil judul “Hubungan Antara Tingkat Stress Dan Gaya Hidup Sehat

Dengan Kebugaran Jasmani Pada Mahasiswa Semester Awal Jurusan Pendidikan

Olahraga Dan Kesehatan Universitas Sebelas Maret Tahun 2011”.

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Stress yang dialami mahasiswa dalam kehidupan perkuliahan dan diluar

perkuliahan pada awal semester.

2. Tingkat kebugaran jasmani mahasiswa rendah akibat perilaku dan gaya hidup

kurang sehat.

3. Kurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya gaya hidup sehat yang sangat

berpengaruh terhadap kebugaran jasmani.

4. Latihan dan aktivitas fisik mahasiswa yang berat dalam perkuliahan tidak

diimbangi dengan gaya hidup yang sehat.

5. Belum diketahuinya hubungan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat pada

mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan UNS tahun

2011.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pengembangan pembahasan dalam penelitian ini , maka

pembahasan perlu dibatasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Tingkat stress mahasiswa semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan UNS tahun 2011.

2. Gaya hidup sehat mahasiswa semester awal Jurusan Olahraga dan Kesehatan UNS

tahun 2011.

3. Kebugaran jasmani mahasiswa semester awal Jurusan Olahraga dan Kesehatan

UNS tahun 2011.

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Perumusan Masalah

Bertolak dari pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini

mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Adakah hubungan antara tingkat stress dengan kebugaran jasmani mahasiswa

semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS Tahun 2011 dan

bila ada seberapa besar hubungan tersebut.

2. Adakah hubungan antara gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani mahasiswa

semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS Tahun 2011 dan

bila ada seberapa besar hubungan tersebut.

3. Adakah hubungan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran

jasmani mahasiswa semester awal Jurusan Olahraga dan Kesehatan UNS Tahun

2011 dan bila ada seberapa besar hubungan tersebut.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui :

1. Hubungan antara tingkat stress dengan kebugaran jasmani mahasiswa semester

awal Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS Tahun 2011 dan seberapa

besar hubungan tersebut.

2. Hubungan antara gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani mahasiswa semester

awal Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS Tahun 2011 dan seberapa

besar hubungan tersebut.

3. Hubungan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani

mahasiswa semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS

Tahun 2011 dan seberapa besar hubungan tersebut.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain :

1. Sebagai masukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi manusia pada

umumnya dan bagi mahasiswa khususnya tentang tingkat stress dan pentingnya

gaya hidup sehat untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

2. Sebagai informasi kepada pembaca bahwa tingkat stress dan perilaku gaya hidup

sehat merupakan faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi calon peneliti pada penelitian

atau penulisan karya ilmiah selanjutnya..

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kebugaran Jasmani

a. Pengertian Kebugaran

Istilah kebugaran memiliki arti sebagai kemampuan untuk mencapai kualitas

hidup yang optimal Istilah ini bersifat dinamis, meliputi semua aspek hidup sehat

baik secara umum maupun individu. Seperti pada skema perwujudan dari yang

dikemukakan oleh Abraham Maslow, pola hidup sehat dapat berkembang mulai dari

bawah menuju pada pencapaian status sehat yang optimal, atau sebaliknya menurun

dari tingkat status sampai pada hal yang fatal (sakit berat atau meninggal). (M.

Ichsan, 1988 : 53).

Kebugaran memberi pengaruh yang positip terhadap pembinaan dan

peningkatan status kesehatan, oleh sebab itu setiap perubahan karakteristik kebugaran

menimbulkan pula perubahan terhadap keadaan perkembangan kesehatannya, baik

jasmani, rohani, maupun sosial.

Salah satu aspek yang membantu tercapainya kebugaran ini adalah

pembinaan kesegaran jasmani yang berfungsi merangsang sistem kerja organ-organ

tubuh setelah menerima makanan atau setelah beristirahat, karena pekerjaan yang

melelahkan, sebab itu akan dibahas berbagai komponen yang perlu diketahui untuk

mencapai kebugaran jasmani.

b. Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani diberi arti sebagai berbagai aspek kualitas hidup yang

sangat berhubungan dengan status kesehatan jasmani yang positip. Kebugaran

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

jasmani ini merupakan sari utama atau cikal bakal dari kebugaran umum, jadi apabila

seseorang dalam keadaan segar salah satu aspek pokok yang nampak adalah keadaan

penampilan jasmaninya. Dengan demikian seseorang tidak dapat mencapai kebugaran

secara menyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan jasmani yang baik. Akan

tetapi sebaliknya, seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang sangat tinggi

juga akan nampak tidak berdaya apabila tidak memiliki kebugaran aspek hidup lain

terutama kelanjutan kebugaran rohani dan sosial. Jadi kebugaran jasmani sebagai cirri

awal, pendorong dan sumber kekuatan bagi menggerakkan perkembangan dan

pertumbuhan jasmani ke arah yang lebih baik, sehingga aspek lain dapat dicapai

dengan penuh harapan. Contoh seseorang akan dapat bekerja lebih lama karena ia

memiliki daya tahan tubuh yang baik, tidak mudah letih, dan ruwet, tenang dan sabar,

sehingga ia dapat memperoleh hasil yang lebih baik pula.

Secara umum sudah disepakati bahwa kesegaran jasmani adalah bagian yang

penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang normal, namun

definisi yang umum mengenai ketepatan sifat kesegaran jasmani belum pernah dapat

diterima secara Universal. Oleh karenanya itu, untuk memberikan definisi kebugaran

jasmani atau physical fitness secara tepat tidak mudah. Hal ini karena, hakekat

kebugaran jasmani merupakan hal yang rumit dan komplek. Karena kompleknya

sehingga para ahli mengemukakan pendapat sesuai dengan sudut tinjauan masing-

masing.

Berikut pengertian kebugaran jasmani menurut M. Ichsan (1988 : 54 – 55) ;

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan

tugas sehari-hari dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa

memiliki rasa lelah dan dengan penuh semangat untuk menikmati

penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya di

masa yang akan datang.

Ini berarti dalam jasmani yang segar terdapat berbagai aspek-aspek

kehidupan lain yang menunjang secara keseluruhan untuk mencapai hasil yang lebih

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

baik. Misalnya kesungguhan, tanggung jawab, semangat, gembira dan tanpa merasa

lelah meskipun hal itu semua sukar untuk diukur dengan tepat. Dalam hubungan ini

beberapa komponen dapat diukur keberhasilannya sebagai penunjang pada

tercapainya tingkat kebugaran jasmani. Komponen tersebut adalah komponen yang

berhubungan dengan kesehatan dan komponen yang berhubungan dengan skill atau

keterampilan khususnya pada atletik. Kedua komponen tersebut selanjutnya menjadi

kriteria untuk tercapainya kebugaran jasmani.

Dengan memperhatikan batasan kebugaran jasmani diatas dapat disimpulkan

bahwa, kebugaran jasmani adalah sebagai kondisi yang mencerminkan kemampuan

derajat sehat dinamis guna mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari

secara produktif tanpa terjadi kelelahan yang berarti dan segera pulih kembali

sebelum tugas yang sama datang pada keesokan harinya. Derajat sehat dinamis dalam

hal ini tidak hanya mencakup dimensi fisikal, tetapi juga mental, sosial, emosional

dan spiritual, sehingga merupakan kesegaran atau kebugaran total.

c. Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani

Kesegaran jasmani merupakan sebuah konsep yang makin berkembang

sehubungan dengan kualitas kemampuan fungsi organ tubuh untuk menjalankan

tugas dan gerak dalam kehidupan sehari-hari, dan setiap tugas tersebut memiliki

tingkat tuntutan yang berbeda. Oleh karenanya, konsep kesegaran jasmani

berkembang menjadi dua macam yaitu : yang berhubungan dengan kesehatan dan

ketrampilan. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (2008 : 54–57) bahwa, ”karakteristik

multidimensional dari kesegaran jasmani dapat di bagi menjadi dua yaitu (1)

kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan meliputi : kesegaran

kardiovaskuler, kekuatan otot, kelentukan punggung bagian bawah dan komposisi

tubuh, (2) kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan meliputi :

kelincahan, keseimbangan, koordinasi, power, waktu reaksi dan kecepatan”. Hal

senada dikemukakan Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 155) bahwa, “tipe

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kebugaran jasmani terdiri atas (1) kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan

dan (2) kebugaran yang berkaitan dengan performa”. Secara skematis unsur-unsur

kebugaran jasmani digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Unsur – Unsur Kesegaran jasmani Menurut Rusli Lutan dan Adang

Suherman (2000 : 155)

Berfungsinya kerja komponen-komponen tersebut sangat mempengaruhi

derajat kebugaran jasmani seseorang. Komponen-komponen kebugaran jasmani

tersebut tidak dapat dipisahkan baik dalam peningkatan maupun pemeliharaannya.

Meskipun demikian komponen-komponen dalam kebugaran jasmani dapat dipilah

menjadi dua yaitu dilihat dari segi kesehatan fisik dan segi keterampilan fisik untuk

lebih jelasnya komponen-komponen kebugaran jasmani dapat diuraikan secara

singkat sebagai berikut:

1) Kebugaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan

Kesehatan merupakan unsur dasar bagi kehidupan manusia. Dalam

menjalankan aktivitas fisik sehari-hari merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki

oleh seseorang. Derajat kebugaran jasmani yang baik dan dapat dicapai, jika tubuh

seseorang terbebas dari gangguan kesehatan. Tubuh dikatakan bebas apabila proses

fisiologi dan organ jasmani berfungsi secara normal tanpa ada gangguan. Pada

dasarnya kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan meliputi aspek-aspek

Unsur-Unsur

Kebugaran Jasmani

Kebugaran Jasmani

Yang berkaitan

Dengan Keterampilan

Kebugaran Jasmani

Yang Berkaitan Dengan

Kesehatan

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

fungsi fisiologis. Berfungsinya aspek fisiologis secara baik dan normal akan

menunjukan derajat kesehatan yang optimal. Kebugaran jasmani yang berhubungan

dengan kesehatan dapat ditingkatkan dan atau dipertahankan melalui program

aktivitas jasmani yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip latihan yang benar,

komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: “daya

tahan jantung, paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.

a) Daya Tahan Jantung Paru (Kardiorespirasi)

Daya tahan jantung paru (kardiorespirasi) merupakan unsur pokok dari

kondisi fisik seseorang. Daya tahan kardiorespirasi dapat pula disebut daya tahan

kardiovaskuler, tenaga aerobik maksimal, power aerobic atau kapasitas aerobik. Daya

tahan kardiovaskuler atau daya tahan jantung paru-paru dan peredaran darah secara

efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan

kontraksi sejumlah otot dengan intensitas tinggi dalam waktu cukup lama. Mulyono

Biyakto Atmojo (2008 : 54) berpendapat, “Kesegaran kardiovaskuler adalah

kemampuan untuk melatih seluruh tubuh dalam waktu agak panjang tanpa merasa

lelah.”

Daya tahan paru jantung ini menyangkut efisiensi kemampuan kerja sistem

jantung, pernapasan dan peredaran darah dalam mensuplai energi ke dalam otot untuk

melakukan kerja secara kontinyu. Dengan kata lain, daya tahan paru jantung adalah

kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan

peredaran darah secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus-

menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas relatif tinggi

dalam waktu yang cukup lama.

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari jika beban pekerjaannya relatif

rendah, pada umumnya seseorang akan mampu mengatasinya tanpa kekurangan

energi. Tetapi, apabila beban pekerjaannya lebih berat dan menuntut adanya usaha

terus-menerus dalam waktu yang relatif lama, belum tentu seseorang dapat

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mengatasinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari mutlak diperlukan suplai energi

dan oksigen ke otot-otot yang aktif. Tanpa adanya suplai energi dan oksigen yang

cukup maka orang tidak akan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Dalam hal

inilah daya tahan paru jantung berperanan penting untuk mendukung aktivitas yang

dilakukan. Seperti dikemukakan Sadoso Sumosardjuno (1994 : 19) bahwa, “Dalam

menjalankan aktivitas, peredaran darah kita harus dapat mensuplai oksigen yang

cukup kepada otot-otot agar dapat menjalankan fungsinya. Semakin baik ketahan

jantung dan peredaran darah kita, otot-otot semakin dapat bertahan lebih lama

menjalankan fungsinya.”

Dalam menjalankan aktivitas yang relatif berat dalam waktu yang relative

lama, menurut adanya kemampuan menyalurkan oksigen ke dalam otot yang aktif.

Dalam hal ini mutlak diperlukan daya tahan paru jantung yang tinggi. Daya tahan

paru jantung merupakan unsur penting dalam aktivitas fisik manusia terutama dalam

menyelesaikan tugasnya sehari-hari. Daya tahan paru jantung yang tinggi

memungkinkan seseorang melakukan aktivitas fisiknya dengan penampilan yang

baik, sehingga akan meningkatkan prestasi menjadi lebih baik.

b) Daya Tahan Otot

Daya tahan merupakan kapasitas melakukan kerja secara terus-menerus

dalam waktu yang relative lama. Daya tahan otot merupakan kemampuan seseorang

mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara berulang-ulang dan terus menerus

dengna beban tertentu dalam waktu yang relatif lama.

Daya tahan otot sangat erat hubungannya dengan kekuatan otot. Iskandar Z.

Adisapoetra, dkk. (1999 : 6) menyatakan, “Pada dasarnya daya tahan otot merupakan

rentangan antara daya tahan dan kekuatan otot merupakan gabungan atau perpaduan

antara kekuatan otot dan daya tahan secara umum. Daya tahan otot sangat diperlukan

untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, daya tahan otot perlu dimiliki

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dan ditingkatkan. Untuk memiliki daya tahan otot yang baik harus melakukan latihan

beban dengan beban ringan, tetapi dilakukan dengan pengulangan yang banyak.

c) Kekuatan Otot

Kekuatan merupakan salah satu unsure kondisi fisik yang dibutuhkan setiap

aktivitas fisik. Kekuatan otot merupakan unsur kondisi fisik yang sangat penting

dalam meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Menurut Mulyono Biyakto

Atmojo (2008 : 54) kekuatan otot adalah kemampuan otot menggerakkan kekuatan.

Sedangkan daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk menggunakan kekuatan

dalam rentang waktu yang lama.

Kekuatan otot berperan penting untuk penampilan fisik seseorang. Pada saat

menjalankan aktivitas sehari-hari seseorang selalu menghadapi beban tertentu. Untuk

mengatasi beban yang dihadapi, mutlak diperlukan kekuatan otot yang memadai.

Kekuatan otot juga mempengaruhi berfungsinya komponen-komponen fisik yang lain

seperti daya tahan, daya ledak, kecepatan dan kelincahan. Untuk menunjang aktivitas

fisik sehari-hari, kekuatan otot yang dimiliki harus dikembangkan. Pengembangan

kekuatan otot terutama pada usia anak-anak dan remaja sebaiknya bersifat

menyeluruh yang melibatkan semua otot-otot tubuh.

d) Kelentukan

Kelentukan merupakan keleluasaan gerak pada persendian tubuh saat

melakukan aktivitas berolahraga. Kelentukan atau fleksibilitas merupakan

persyaratan yang diperlukan secara otomatis bagi kelangsungan gerak dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (2008 : 54) kelentukan

punggung bagian bawah berkaitan dengan rentang gerak yang didapatkan pada

perototan punggung bagian bawah. Otot-otot, tendo-tendo, dan ligament-ligamen

cenderung untuk mempertahankan atau meningkatkan elastisitasnya melalui aktivitas

peregangan yang fleksibel jarang atau kurang mendapatkan cedera selama melakukan

kegiatan jasmani biasanya memiliki postur yang sehat dan jarang mengalami sakit

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pinggang. Dalam melakukan aktivitas atau berolahraga, kelentukan biasanya

mengacu pada ruaang gerak sendi atau sendi-sendi tubuh. Lentuk tidaknya seseorang

ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi-sendinya. Dengan demikian,

kelentukan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak

sendi. Kecuali ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya

otot-otot, tendo dan ligamen. Dengan demikian orang yang fleksibel adalah yang

memiliki ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai otot elastis.

e) Komponen Tubuh

Komponen tubuh (body composition) berkaitan dengan jumlah lemak tubuh

pada diri seseorang. Berkaitan dengan komposisi tubuh, Iskandar Z. Adisapoetra dkk

(1999 : 6) menyatakan, “komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan

sebagai dua komponen yaitu lemak tubuh dan massa tanpa lemak”. Menurut Djoko

Pekik Irianto (2004 : 4) “komposisi tubuh adalah perbandingan berat tubuh berupa

lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam presentase lemak

tubuh”.

Berdasarkan perbandingan antara berat tubuh dengan lemak dan berat tubuh

dengan tanpa lemak berat tubuh tanpa lemak terdiri dari massa otot, tulang dan organ-

organ tubuh.

2) Kebugaran Jasmani yang Berhubungan dengan Keterampilan

Untuk mencapai sukses atau berprestasi dalam olahraga diperlukan lebih

dari sekedar suatu tingkat optimal kesegaran jasmani yang berkaitan dengan

kesehatan, tetapi perlu dukungan dari kesegaran jasmani yang berhubungan dengan

keterampilan. Kesegaran jasmani yang berhubungan keterampilan ini sangat

bergantung keadaan dan berfungsinya kondisi fisik kesegaran ini merupakan

gabungan dari berbagai faktor kondisi fisik seperti, kecepatan, daya ledak (power),

keseimbangan, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. Unsur-unsur tersebut

diuraikan sebagai berikut :

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a) Kecepatan

Kecepatan merupakan kualitas kondisional yang memungkinkan seseorang

olahragawan untuk bereaksi secara cepat bila dirangsang dan untuk menampilkan

atau melakukan gerakan secepat mungkin. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (2008 :

58) kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam periode waktu

yang singkat. Kecepatan dapat pula didefinisikan sebagai laju gerak yang berlaku

untuk tubuh baik secara keseluruhan maupun bagi tubuh. Seseorang yang memiliki

kecepatan maka tingkat mobilitas dalam kerjanya akan lebih baik. Bagi anak usia

sekolah kecepatan yang dimiliki juga memegang peranan penting untuk melakukan

aktivitas belajar, bermain baik di sekolah maupun dirumah. Anak pada dasarnya

adalah individu yang cukup dinamis. Untuk mempertahankan tingkat mobilitasnya,

anak memerlukan kecepatan gerak yang baik.

b) Power

Power disebut juga kekuatan eksplosif yaitu menyangkut kekuatan dan

kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran

kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat mungkin. Power merupakan

perpaduan dari dua unsur utama yaitu kekuatan dan kecepatan. Kualitas power akan

tercermin dari unsure kekuatan dan kecepatan yang dalam pelaksanaannya dilakukan

dalam waktu yang singkat. Mulyono Biyakto Atmojo (2008 : 57) menyatakan

“Power adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan maksimum dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya.”

c) Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan system

neuromuscular dalam kondisi statis atau mengontrol sistem neuromuscular dengan

keseimbangan. Dangsing Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro (1984 : 10)

menyatakan bahwa, “Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap

tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Sedangkan menurut Mulyono

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Biyakto Atmojo (2008 : 57) keseimbangan adalah pemeliharaan keseimbangan pada

saat statis atau bergerak. Jadi Keseimbangan berarti kemampuan mempertahankan

sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan baik statis atau bergerak.

d) Kelincahan

Kelincahan merupakan komponen yang sangat penting dalam penampilan

seseorang. Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di arena

tertentu. Menurut Iskandar Z. Adisapoetra, dkk (1999 : 6) bahwa, “Kelincahan adalah

kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan

bersama-sama dengan gerakan lainnya”. Seseorang yang memiliki kemampuan

merubah arah dari satu posisi tertentu ke posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi

dan dengan koordinasi yang baik, berarti memiliki kelincahan yang cukup tinggi.

Kelincahan tidak hanya diperlukan dalam olahraga tetapi juga situasi kerja dan

kegiatan rekreasi.

e) Koordinasi

Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks.

Karakteristik koordinasi sangat unik. Koordinasi memainkan peranan yang khusus

terhadap mobilitas fisik. Koordinasi bukan merupakan kemampuan fisik tunggal,

akan tetapi tersusun dari dan saling berinteraksi dengan kualitas-kualitas fisik yang

lain. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (2008 : 57) koordinasi merupakan

kemampuan untuk secara bersamaan melakukan berbagai tugas gerak secara mulus

dan akurat (tepat). Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai

faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan koordinasi merupakan unsur

dasar yang baik dalam menyelesaikan tugas dalam kehidupan sehari-hari.

f) Waktu Reaksi

Waktu reaksi adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi

rangsangan yang diterima oleh indera. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (2008 : 57)

waktu reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan respon. Semua

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

informasi yang diterima indera baik dari dalam atau dari luar disebut rangsang. Indera

akan mengubah informasi tersebut menjadi impuls saraf dengan bahasa yang

dipahami oleh otak.

d. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani

Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani

seseorang. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani dapat

bersifat internal dan eksternal. Dangsing Moeloek & Arjatmo Tjokronegoro (1984 : 1

– 4) menyatakan faktor – faktor yang mempengaruhi jasmani “(1) Keturunan, (2)

Usia, (3) Jenis kelamin, (4) Aktivitas fisik.” Pendapat lain di kemukakan oleh Junusul

Hairy (1989 : 176) bahwa, “ Kebugaran jasmani bergantung pada dua faktor dasar,

yaitu kebugaran organik dan kebugaran dinamik. Kedua faktor tersebut sangat

penting di dalam kebugaran jasmani secara keseluruhan dan interaksi di antara

keduanya menentukan tingkat kebugaran jasmani seseorang”.

Kebugaran organik adalah kekhususan yang di miliki seseorang, yang

bersifat keturunan, yang di warisi dari orang tua, dipengaruhi oleh umur dan mungkin

keadaan sakit yang menetap atau kecelakaan. Keadaan yang berhubungan dengan

organisme ini sifatnya statis dan sulit., bahkan tidak mungkin untuk diubah misalnya

: tinggi badan, panjang lengan, bentuk tubuh secara keseluruhan, atau caacad tubuh

yang di bawa sejak lahir maupun karena sakit yang menahun. Tingkat kebugaran

organik menentukan potensi kebugaran jasmani keseluruhan. Kesegaran dinamik,

biasanya digunakan untuk hal – yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas tubuh

untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai dengan situasi yang

dihadapi. Banyak variabel yang terkait dengan kebugaran jasmani dinamik ini

diantaranya jantung, paru, dan otot, kesegaran dinamik ini dapat di kembangkan atau

di tingkatkan dengan melakukan latihan secara teratur.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani tersebut penting

untuk diperhatikan dalam usaha menjaga dan memelihara kesegaran jasmani

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

seseorang. Faktor – faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang salaing berkaitan

untuk mencapai kebugaran jasmani secara total.

e. Fungsi Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap

manusia, fungsi kebugaran jasmani ada dua yakni fungsi bersifat umum dan

khusus,” Fungsi umum kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan

kekuatan, kekuatan, kesanggupan, daya kreasi dan daya tahan setia manusia yang

berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan

bangsa dan Negara. Fungsi khusus kebugaran jasmani sesuai dengan kekhususan

masing – masing dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:

1) Golongan yang berdasarkan pekerjaan misalnya bagi atlet untuk meningkatkan

prestasi, bagi pekerja untuk mempertinggi produksi, bagi pelajar atau

mahasiswa untuk mempertinggi kemampuan belajar , dan lain – lain.

2) Golongan berdasarkan keadaan, misalnya bagi ibu hamil untuk mempersiapkan

diri menghadapi saat kelahiran, bagi penyandang cacat untuk rehabilitasi dan

lain – lain.

3) Golongan berdasarkan umur misalnya : bagi anak – anak untuk merangsang

perkembangan dan pertumbuhan, dan bagi lansia untuk mempertinggi

ketahanan terhadap gangguan gangguan fisik.

Berkaitan dengan fungsi kebugaran jasmani khusus dan berdasarkan

pekerjaan, maka kesegaran jasmani bagi siswa sekolah sangat berperan penting

terhadap pencapaiaan prestasi belajar. Fungsi kebugaran jasmani erat

hubungannya dengan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar

terutama dalam upaya mempertinggi kemampuan dan kemauan siswa untuk

belajar. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo (1997 : 64) bahwa “berdasarkan

fungsinya, physical fitness ternyata merupakan kebutuhan bagi pelajar, yang

berarti menjadi masalah sekolah dan para pendidiknya, khususnya guru olahraga.

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Kegiatan studi yang cukup berat pencapaiaan prestasi akademis yang memerlukan

dukungan kemampuan kerja fisik, maka rendahnya kapasitas kemampuan kerja

fisik dapat menjadi penghambat untuk mencapai sukses. Disinilah antara lain

sumbangan olahraga bagi para siswa atau mahasiswa yaitu untuk meningkatkan

kemampuan kerja fisiknya.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukan bahwa, kebugaran jasmani

mempunyai fungsi terhadap pencapaian prestasi belajar khususnya aktivitas

belajar yang membutuhkan kerja fisik. Oleh karena itu, keberadaan kebugaran

jasmani merupakan tanggung jawab guru olah raga dalam usaha mendukung

pencapaiaan prestasi belajar secara keseluruhan. Hal ini karena, dengan jasmani

yang segar, pelajar mampu berpikir secara jernih, penuh kreativitas dan

mempunyai semangat yang tinggi untuk menyelesaikan segala tugas studinya

sehingga dapat berhasil dengan memuaskan.

f. Usaha Peningkatan Kesegaran Jasmani

Pentingnya peranan kesegaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari, maka

harus di jaga dan ditingkatkan. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004 : 7) bahwa,

untuk mendapat kesegaran jasmani yang memadai diperlukan perencaan

sistematik melalui pemahaman pola hidup sehat bagi setiap lapisan masyarakat,

meliputi tiga unsur yaitu (1) makan, (2) istirahat, (3) olahraga.

1) Makan

Untuk dapat mempertahankan hidup secara layak setiap manusia

memerlukan makan yang cukup, baik kuantitas maupun kualitasnya, yaitu

memenuhi makan yang seimbang, cukup energi dan nutrisi meliputi karbohidarat,

lemak, protein, vitamin, mineral dan air.

Kebutuhan energi untuk kebutuhan sehari – hari diperoleh dari makanan

sumber energi dengan proporsi karbohidrat 60%, lemak 25%, dan protein 15%.

Untuk mendapat kebugaran jasmani yang prima, selain memperhatikan makanan

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sehat berimbang juga dituntut meninggalkan kebiasaan yang tidak sehat seperti

merokok, minuman beralkohol dan makan berlebihan dan tidak tidur.

2) Istirahat

Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan dan sel yang memiliki

kemampuaan kerja terbatas. Seseorang tidak akan mampu bekerja terus – menerus

sepanjang hari tanpa berhenti. Kelelahan merupakan salah satu indikator

keterbatasan fungsi tubuh manusia. Untuk itu istirahat sangat dibutuhkan agar

tubuh memiliki kesempatan melakukan recovery (pemulihan) sehingga dapat

melakukan kerja atau aktivitas sehari – hari dengan nyaman.

3) Berolahraga

Banyak cara dilakukan masyarakat untuk mendapatkan kebugaran, misalnya

dengan melakukan masase, mandi uap, berendam air hangat dan berlatih olah raga.

Berolahraga merupakan salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kebugaran. Berolahraga sacara teratur memiliki beberapa multi

maanfaat antara lain manfaat fisik (meningkatkan komponen kebugaran), manfaat

psikis (lebih tahan terhadap stres, lebih mampu berkonsentrasi) dan manfaat sosial

(menambah percaya diri dan sarana berinteraksi).

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan olahraga untuk

menjaga dan memelihara kesegaran jasmani yaitu harus memberikan pembebanan

pada jantung dan paru. Hal ini karena, kesegaran jasmani yang baik akan

tercermin dari kemampuan kerja jantung dan paru – paru. Jika kerja jantung dan

paru – paru baik. Maka akan di peroleh keseharan jasmani yang baik pula.

Bentuk latihan yang baik dan tepat untuk memelihara kesegaran jasmani

adalah dengan latihan aerobic. Latihan aerobik merupakan bentuk latihan yang

memberi beban kepada sistem jantung dan paru, sehingga kapasitas jantung dan

paru akan menjadi lebih baik. Pada dasarnya latihan ini dilakukan dengan

intensitas rendah dalam waktu yang cukup lama. Iskandar Z. sapoetra dkk. (1999 :

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

67) menyatakan , “latihan – latihan mengembangkan komponen daya tahan

jantung paru mengacu pada batasan daya tahan, yaitu harus dilakukan dalam

waktu yang lama misalnya lari jarak jauh, cross country, lari lintas alam, latihan

berlanjut (continuous training) yang memaksa tubuh bekerja dalam waktu lama.”

Latiahan aerobik yang dilakukan dengan intensitas rendah dalam waktu

relative lama dapat mendorong kerja jantung peredaran darah dan paru – paru,

sehingga dapat merangsang kemampuan kerja jantung, peredaran darah dan paru –

paru kearah yang lebih baik. Latihan aerobik yang dilakukan secara baik dan

teratur akan memberikan perubahan – perubahan secara fisiokologis.

2. Tingkat Stress

a. Pengertian Stress

Dalam pengertian umum, stress adalah suatu tekanan atau sesuatu yang

terasa menekan dalam diri individu. Sesuatu tersebut dapat terjadi disebabkan oleh

ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu,

baik keinginan yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah. Menurut McGrath

dalam (http://Sukadiyanto [email protected]) stress didefinisikan sebagai “a

substantial imbalance between demand (physical and/or psychological) and

response capability, under conditions where failure to meet that demand has

importance consequences”.

Artinya, stress akan muncul pada individu bila ada ketidakseimbangan atau

kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat jasmani

maupun rohani. Belum tentu semua individu yang mengalami ketidakseimbangan

antara harapan dan kenyataan tersebut akan menjadikannya stress. Suatu stimulus

yang sama akan direspons secara berlainan oleh individu yang berbeda. Artinya,

tidak semua stimulus akan direspons menjadi stress oleh semua individu. Hal itu

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dikarenakan adanya perbedaan setiap individu dalam mensikapi setiap situasi,

kemampuan meredam stimulus, dan pengalaman hidupnya. Selain itu, tingkat

kepekaan (sensitivitas) dan daya toleransi individu terhadap stimulus yang dapat

menimbulkan stress juga ikut berpengaruh.

Pada dasarnya setiap individu memiliki ambang rangsang terhadap stress

yang berbeda- beda dalam setiap situasi. Suatu stimulus pada saat tertentu akan

menimbulkan stress, tetapi pada situasi yang berbeda tidak menimbulkan stress.

Bagi olahragawan maupun masyarakat nonolahragawan, keberadaan stress pada

diri individu akan menimbulkan suatu kondisi yang tidak menguntungkan, sebab

akan mengganggu kinerja dan produktivitas kerjanya. Namun, dalam dunia

olahraga stress juga diperlukan menjelang pertandingan, meskipun dalam kadar

yang ringan sebab keberadaan stress yang ringan diperlukan sebagai pemicu

semangat individu dalam menghadapi suatu pertandingan. Dengan demikian,

munculnya stress dalam kadar yang ringan akan membantu individu siaga (alert)

dalam menghadapi pertandingan. Namun, jika stress yang muncul terlalu berat

justru akan mengganggu penampilan olahragawan. Untuk itu, individu harus

memahami kondisi stress dan mampu mengendalikannya agar dalam menjalani

kehidupan dengan nyaman dan bahagia.

b. Indikasi Gejala Stress

Individu yang mengalami stress akan berperilaku lain dibandingkan dengan

tujuannya yang tidak mengalami stress. Oleh karena itu, kondisi individu yang

mengalami stress gejala-gejalanya dapat dilihat baik secara fisik maupun secara

psikologis.

Gejala secara fisik individu yang mengalami stress, antara lain ditandai oleh:

gangguan jantung, tekanan darah tinggi, ketegangan pada otot, sakit kepala,

telapak tangan dan atau kaki terasa dingin, pernapasan tersengal- sengal,

kepala terasa pusing, perut terasa mual-mual, gangguan pada pencernaan,

susah tidur, bagi wanita akan mengalami gangguan menstruasi, dan

gangguan seksual (impotensi). (http://sukadiyanto [email protected]).

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Gangguan jantung, bagi individu yang mengalami stress ada indikasi detak

jantungnya lebih cepat (berdebar-debar) daripada saat tidak mengalami stress. Ada

juga individu yang merasakan dada sebelah kiri terasa nyeri (di daerah sekitar

puting susu), meskipun hal tersebut tidak berlangsung terlalu lama, tetapi sesekali

muncul lagi. Jika rasa berdebar atau nyerinya hilang tidak berarti bahwa stress

yang dialami individu itu telah hilang. Untuk itu, diperlukan pencegahan agar

stress tidak berlangsung lama, sebab semakin lama stress bersarang dalam diri

individu dapat menjadi salah satu penyebab serangan jantung. Tekanan darah

tinggi (hipertensi) dapat diakibatkan oleh stress yang diderita individu, sebab

reaksi yang muncul terhadap impuls stress adalah tekanan darahnya meningkat.

Selain itu, umumnya individu yang mengalami stress sulit tidur, sehingga

akan berdampak pada tekanan darahnya yang cenderung tinggi. Bukan rahasia lagi

bagi individu yang memiliki hipertensi berpotensi untuk terserang stroke. Untuk

itu, disarankan setiap individu harap rajin mengecek tekanan darahnya baik

sistolik maupun diastoliknya, terutama bagi yang sudah berumur 40 tahun ke atas.

Sistolik adalah indikasi tekanan darah yang dipompakan ke luar dari jantung,

sedangkan diastolik adalah indikasi tekanan darah saat kembali ke bilik jantung.

Ketegangan pada otot dapat juga diakibatkan oleh stress yang diderita

individu. Pada umumnya, ketegangan terjadi pada kelompok otot di daerah

tengkuk, leher, bahu, dan rahang. Ketegangan otot di sekitar tengkuk akan

mengganggu suplai darah ke otak, akibatnya kepala terasa nyeri karena

kekurangan suplai darah. Jika kondisi seperti itu berlangsung lama maka akan

membahayakan kesehatan individu. Untuk itu, diperlukan relaksasi pada

kelompok otot yang relatif mudah tegang akibat stress tersebut.

Sakit kepala dapat diakibatkan oleh stress yang diderita individu, hal itu

berkaitan dengan penjelasan di atas. Dampak dari ketegangan kelompok otot leher

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dan daerah di sekitar kepala tersebut, jika berlangsung lama akan membahayakan

kesehatan karena suplai darah ke otak menjadi terganggu. Untuk itu, jika ada

indikasi sakit kepala yang diakibatkan karena terlalu banyak pikiran, maka selain

segera periksakan ke dokter, dapat juga dilakukan masase untuk merelaksasikan

kelompok otot yang tegang tersebut. Dengan masase akan membantu

memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh, sehingga setiap organ tubuh

tercukupi kebutuhan darahnya. Telapak tangan dan kaki terasa dingin, juga dapat

diakibatkan karena suplai darah ke sel-sel otot lengan dan tungkai berkurang. Oleh

karena suplai aliran darah ke otot-otot tangan dan kaki berkurang maka

mengakibatkan tangan dan kaki terasa dingin.

Indikasi lain individu yang mengalami stress ditandai dengan keluar keringat

dingin pada telapak tangan. Pernapasan tersengal-sengal, dapat diakibatkan dari

reaksi stress yang melanda individu. Di atas telah dikemukakan bahwa stress

mengakibatkan detak jantung berdebar-debar, sehingga pernapasan menjadi

tersengal-sengal. Pernapasan yang normal adalah berirama dalam dan panjang saat

menghela napas. Untuk itu, individu yang mengalami stress harus mampu

merasakan pernapasan baik pada saat menarik maupun mengeluarkan udara. Oleh

karena itu, latihan pernapasan merupakan salah satu metode yang baik untuk terapi

bagi individu yang mengalami stress.

Kepala terasa pusing dan perut terasa mual-mual, dapat diakibatkan oleh

stress dan ketegangan fisik yang lama. Keterkaitannya dengan stress seperti telah

dijelaskan di atas, di mana gangguan peredaran darah akan berpengaruh terhadap

berbagai kondisi fisiologis dan kondisi psikologis individu. Stress akan

mempengaruhi fungsi dan kerja usus serta lambung. Kondisi tersebut akan

berdampak pada sistem pencernaan dan buang air besar menjadi terasa sakit

(sembelit). Contohnya individu yang suka marah-marah akan berdampak pada

kontraksi lambung yang akhirnya dapat mengakibatkan iritasi lambung.

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Untuk itu, disarankan individu, terutama para guru atau dosen, jangan

mudah marah agar tidak mudah terlanda oleh stress dalam hidup ini, meskipun

stress tidak dapat dihindari sepenuhnya. Susah tidur dan stress merupakan

hubungan yang bersifat timbal balik. Artinya, susah tidur dapat diakibatkan karena

stress dan stress dapat mengkibatkan susah tidur. Padahal tidur yang berkualitas

merupakan proses yang penting guna mengistirahatkan (merecovery) kondisi fisik

maupun psikis. Selain itu, pada saat individu tidur merupakan proses

pembangunan sel-sel yang rusak akibat akitifitas fisik. Untuk itu, seyogyanya

setiap individu dalam sehari semalam (24 jam) waktu tidurnya harus teratur dan

minimal berlangsung selama 7 – 8 jam.

Gejala stress secara psikologis menurut Waitz, Stromme Railo (1983: 41-50)

dalam (http://sukadiyanto [email protected]) gejala secara psikologis individu yang

mengalami stress, antara lain ditandai oleh: perasaan selalu gugup dan cemas,

peka dan mudah tersinggung, gelisah, kelelahan yang hebat, enggan melakukan

kegiatan, kemampuan kerja dan penampilan menurun, perasaan takut, pemusatan

diri yang berlebihan, hilangnya spontanitas, mengasingkan diri dari kelompok, dan

phobia.

Perasaan selalu gugup dan cemas, merupakan indikasi individu yang

mengalami stress saat menghadapi permasalahan. Jika individu selalu gugup

setiap menghadapi masalah antara lain seperti saat akan ujian mid semester, ujian,

menghadap pimpinan, di mana kondisi tersebut merupakan indikasi dari perasaan

stress. Individu yang mengalami stress perasaannya menjadi peka dan mudah

tersinggung (sensitif). Setiap hal yang ada di sekitarnya dirasakan selalu

mengawasi individu yang mengalami stress. Pada hal kondisi lingkungan semua

berjalan biasa dan tidak ada syak wasangka terhadap individu yang sedang stress

tersebut. Kondisi seperti itu dapat menyebabkan individu yang mengalami stress

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

selalu gelisah perasaannya, di mana gejala secara fisik diwujudkan dengan

berjalan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas.

Penampilan yang tampak seperti orang yang kelelahan sekali merupakan

indikasi stress. Meskipun tidak sehabis bekerja keras individu yang stress tampak

seperti orang yang amat sangat kelelahan, sehingga enggan untuk melakukan

berbagai kegiatan fisik. Selain itu, individu yang stress perilakunya menjadi

lamban, kemampuan kerja dan penampilan juga menurun. Individu yang

mengalami stress merasakan ketakutan yang tidak beralasan.

Seringkali perasaan takut itu dapat terbawa dalam mimpi-mimpi yang

menyeramkan saat tidur sehingga saat bangun tidur mestinya individu merasa

segar, tetapi karena mimpi-mimpi tersebut mengakibatkan saat bangun tidur

menjadi terasa lelah. Individu yang mengalami stress cenderung banyak merenung

atau memusatkan diri yang berlebihan. Kondisi seperti ini akan diikuti oleh

individu dengan perilaku mengasingkan diri dari kelompok atau lingkungannya.

Oleh karena itu, jika tidak cepat diambil tindakan untuk terapi, individu tersebut

cenderung akan cepat naik kelas dari stress menjadi depresi. Individu yang

mengalami stress akan kehilangan spontanitas dan keceriaan.

Individu yang mengalami stress tampilan wajahnya selalu kusam, cemberut,

dan tatapan matanya kosong, sehingga tidak dapat gembira menghadapi situasi

lingkungan. Ada kecenderungan muncul perasaan takut, bersalah, dan merasa

tidak bermanfaat bagi siapapun.

c. Penyebab Stress

Stress memang merupakan bagian dari kehidupan manusia, namun stress

tidak akan datang dengan tiba-tiba tanpa adanya suatu penyebab. Artinya, stress

muncul tentu ada penyebabnya, untuk itu individu harus mampu mencari

penyebab stress agar dapat mengenali, mengurangi bahkan menghilangkan stress

yang melanda dirinya. Oleh karena individu yang tidak mengalami stress akan

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

merasakan hidupnya nyaman dan bahagia. Dengan demikian, stress harus

dijauhkan dari kehidupan individu, agar dapat menjauhkan stress maka setiap

individu harus mampu mengenali penyebabnya.

Dengan mengetahui penyebabnya, selanjutnya akan mampu mengurangi

dampak stress tersebut pada diri individu sehingga dapat merasakan nikmatnya

hidup di dunia ini. Di atas telah disebutkan bahwa munculnya stress disebabkan

oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor yang berasal dari luar

diri individu. Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan menimbulkan

konflik dalam diri individu, sehingga berdampak pada munculnya stress.

Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan muncul stress pada

individu dalam (http://sukadiyanto [email protected]) antara lain: (1) perasaan

cemas mengenai hasil yang dicapai, (2) aktivitas yang tidak seimbang, (3) tekanan

dari diri sendiri, (4) suatu kondisi ketidakpastian, (5) perasaan cemas, (6) perasaan

bersalah, (7) jiwa yang dahaga secara emosional, dan (8) kondisi sosial ekonomi.

Perasaan cemas mengenai hasil yang dicapai akan menimbulkan stress.

Sebagai contoh, jika seorang dosen terlalu banyak beban pekerjaan di kantor

dan pekerjaan itu harus selesai dalam waktu yang bersamaan, kondisi seperti itu

jelas akan menimbulkan stress. Oleh karena dosen juga manusia yang penuh

dengan berbagai keterbatasan, maka diperlukan seorang pemimpin yang bijak

dalam pembagian tugas kepada bawahannya agar tidak banyak menimbulkan

stress. Aktifitas yang tidak seimbang dapat sebagai pemicu munculnya stress,

terutama aktifitas yang berlebihan, sehingga individu tidak memiliki waktu yang

cukup untuk merecovery dirinya. Selain itu, kedekatan dengan keluarga atau orang

yang dicintai akan berkurang akibat dari padatnya kegiatan yang dilakukan.

Berbagi cerita (sharing) dengan orang-orang yang dicintai atau dengan

keluarga merupakan sarana untuk berkeluh kesah yang dapat mengurangi beban

kepenatan psikologis. Untuk itu, perlu jalinan hubungan komunikasi yang

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

harmonis dalam rumah tangga agar terhindar dari potensi terserang oleh stress.

Tekanan dari diri sendiri dapat menimbulkan stress, terutama bagi individu yang

selalu ingin tampil sempurna (perfectionist). Segala sesuatu yang tidak sesuai

dengan keinginannya akan mendorong individu itu untuk menyempurnakannya,

sementara pekerjaan yang diembannya cukup banyak sehingga menyita waktu

yang banyak pula.

Oleh karena itu, tipe orang yang perfectionist memiliki potensi yang lebih

besar untuk mudah terserang stress dalam hidupnya. Kondisi ketidakpastian juga

akan menimbulkan stress, sebab ketidakpastian membuat individu menjadi tidak

menentu. Sebagai contoh, seorang pria yang mendekati seorang gadis, di mana

masih dalam taraf penjajagan dan belum ada tanda lampu hijau, maka si pria

tersebut pada dasarnya sedang dalam kondisi stress yang disebabkan oleh

perasaannya apakah berhasil atau gagal pendekatan yang dilakukan. Kondisi

seperti itu akan menimbulkan stress meskipun dalam taraf yang masih ringan.

Perasaan cemas adalah suatu kondisi yang khawatir terhadap suatu masalah yang

tidak jelas penyebabnya. Rasa cemas dapat juga diakibatkan oleh sifat individu

yang memang pencemas (traits-anxiety).

Perasaan khawatir merupakan pikiran yang negatif, pada hal pikiran negatif

memunculkan perasaan negatif dan akhirnya mengakibatkan stress. Perasaan

cemas mendorong munculnya stress pada individu. Selain itu, individu yang selalu

merasa bersalah juga dapat mengakibatkan muncul stress karena apa saja yang

dikerjakan tidak pernah benar. Stress dapat muncul pada individu yang jiwanya

merasa dahaga secara emosional.

Menurut Abraham Maslow dalam (http://[email protected]),

kebutuhan manusia yang mendasar selain kebutuhan fisiologis dan biologis, juga

memerlukan kebutuhan akan cinta kasih, kasih sayang, dihormati, dan dihargai

oleh orang lain. Jika kebutuhan individu tersebut tidak terpenuhi, maka merasa

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menjadi manusia yang aneh, sehingga menimbulkan konflik dalam dirinya yang

akhirnya muncul stress. Selain itu, jiwa yang dahaga secara spiritual juga dapat

menyebabkan stress. Dalam (http://www.yuksehat.info/kiat-menjaga-kebugaran-

tubuh/feed) dijelaskan bahwa salah satu kiat dalam menjaga kebugaran jasmani

adalah menghindari stress. Karena secara psikis stress menurunkan semangat

hidup dan membuat badan cepat lelah dan mudah sakit. Sedangkan menurut (Brian

J Sharkey : 30-31), dijelaskan bahwa beberapa diantara kita adalah reaktor panas

yang mengeluarkan respon berlebihan terhadap stress sehari-hari. Seseorang yang

mengalami kemarahan menimbulkan luapan hormonyang diatur untuk melawan.

Tekanan darah dan denyut jantung meningkat, energi dikumpulkan dan waktu

penggumpalan diperpendek. Dan reaktor panas dipaksa untuk merasakan akibat

dari perbuatannya sendiri, menciptakan tahapan dalam masalah kesehatan di masa

yang akan datang. Menurunnya daya tahan terhadap infeksi merupakan tanda dari

stress. Dari beberapa teori di atas dapat diketahui bahwa ada kaitan tentang stress

dan kebugaran.

Selain itu penelitian yang relevan (Viqa Faiqah, 2009) tentang pengaruh

pemberian lactium terhadap kebugaran mahasiswa, dimana Lactium bekerja

dengan mengikat reseptor gamma-amino butyric acid (GABA), sebuah

neurotransmiter yang memberi sinyal otak dan SSP yg merasa direlaksasikandan

ditenangkan. Pada pengikatan, peptida susu ini meningkat kuat dari sinyal GABA

dan membuat berakhir lebih panjang pada otak, dengan demikian mengurangi

tegangan kegelisahan, stress dan kecemasan. Dari penelitian itu disimpulkan

bahwa pemberian lactium dapat meningkatkan kebugaran jasmani mahasiswa. Hal

ini menguatkan teori bahwa stress mempunyai hubungan yang erat terhadap

kebugaran jasmani.

3. Gaya Hidup Sehat

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Pengertian Gaya Hidup Sehat

Definisi gaya hidup sehat menurut Depdikbud PJKR (1997 : 1) yaitu : Pola

hidup sehat dan segar pada dasarnya adalah suatu program yang menyeluruh yaitu;

kesehatan, kesegaran jasmani, gizi, dan rekreasi sebagai upaya untuk

menyeimbangkan antara aktivitas fisik dan mental.

Program ini dimaksudkan untuk membantu setiap individu yang

pelaksanaannya disesuaikan dengan umur dan situasi kondisi dimana orang itu

berada. Seperti diketahui bahwa kesehatan merupakan dasar untuk peningkatan

dan pembinaan kesegaran jasmani, atau dengan perkataan lain sehat adalah suatu

kondisi secara mutlak harus dimiliki terlebih dahulu sebelum melakukan latihan

fisik/ jasmani. Menurut World Health Organization (WHO), sehat berarti keadaan

sejahtera (nyaman) tubuh, jiwa dan sosial yang sempurna bukan hanya keadaan

tanpa penyakit.

Menurut Kus Irianto (2004 : 84) sehat adalah suatu keadaan utuh yang

dinamis dalam daur kehidupan, di mana manusia dapat berfungsi dan

menyesuaikan diri secara terus-menerus terhadap perubahan yang timbul, untuk

memenuhi kebutuhan esensial dalam hidup sehari-hari. Menurut Brian J Sharkey

(2003:18-19), aktifitas mempertahankan otot, membakar kalori dan lemak,

membantu mempertahankan berat badaan yang sehat dan mengurangi resiko

penyakit jantung, kanker, dan diabetes, selain itu berfungsi sebagai bagian utama

dari program penanganan stress. Pilihan makanan yang sehat membantu

mempertahankan atau mengurangi berat badan, menurunkan kolesterol,

mengurangi resiko sakit jantung, kanker, dan masalah lainnya dan membuat

aktifitas fisik dan kebugaran jasmani yang meningkat.

Pada tahun 2003, WHO, badan kesehatan dunia, dalam

(http://organisasi.org/misc/favicon.ico) mencanangkan bahwa tiga faktor penentu

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

menurunnya kualitas sehat manusia adalah kurang gerak, pola hidup dan pola

makan yang salah serta kebiasaan merokok. Pentingnya kesadaran manusia untuk

memperhatikan tiga faktor di atas merupakan syarat utama untuk dapat

meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmaninya. Melalui kegiatan olahraga

merupakan salah satu kunci dalam mendukung misi WHO dalam menekan

perkembangan ketiga faktor tersebut. Olahraga yang secara spesifik dapat

meningkatkan derajat kesehatan bagi pelakunya adalah olahraga kesehatan.

Olahraga kesehatan sangat berkaitan langsung dengan masyarakat, karena pada

dasarnya olahraga kesehatan melibatkan masyarakat secara merata tanpa melihat

tingkatan umur, gender, lapisan masyarakat tertentu, selain itu olahraga kesehatan

juga mencirikan pelaksanaan yang massal, mudah, meriah, murah, manfaat dan

aman.

Pola hidup sehat dan segar bila dilaksanakan dengan baik dan benar tentunya

akan sangat mendukung pencapaian produktivitas kerja yang tinggi dimana pada

akhirnya juga akan meningkatkan budaya disiplin, sebab tanpa adanya budaya

disiplin yang baik maka pola hidup yang sehat dan segar ini hasilnya akan sulit

dicapai secara optimal, akan tetapi sebaliknya bagi orang yang melakukannya

dengan disiplin yang tinggi tentunya akan membuahkan hasil seperti yang

diharapkan yaitu tubuh akan tetap sehat (tinggi dan berat badan ideal serta postur

tubuhnya baik), memiliki tingkat kesegaran jasmani yang memadai serta mampu

menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental melalui kegiatan-kegiatan

yang bersifat rekreatif.

b. Macam-macam Gaya Hidup Sehat

Berikut macam-macam gaya hidup sehat menurut Depdikbud PJKR (1997 :

2- 37) yaitu :

1. Memelihara Kesehatan Pribadi

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kesehatan pribadi adalah kesehatan bagian-bagian tubuh kita masing-masing

yang meliputi ; kesehatan kulit, rambut dan kuku, kesehatan mata, hidung, telinga,

mulut dan gigi, tangan dan kaki, juga memakai pakaian yang bersih dan

melakukan gerakan dan istirahat.

2. Makanan sehat

Memilih makanan yang tepat dengan jumlah yang tepat pula, adalah sangat

penting dalam upaya menjaga kesehatan sekaligus memelihara berat badan yang

ideal. Kebiasaan makan yang berlebihan juga tidak baik karena dapat

menyebabkan resiko penyakit jantung koroner, hipertensi dan lain sebagainya.

Agar dapat mamilih makanan yang sehat maka diperlukan pengetahuan tentang

gizi, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan soal makanan dalam hubungannya

dengan kesehatan. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Makan makanan yang bergizi dan berserat

b. Mengatur berat badan ideal.

c. Makanan harus bersih

d. Tidak mengandung bahan yang berbahaya

e. Minuman sehat

3. Memelihara kesehatan lingkungan

Hidup sehat memerlukan situasi, kondisi dan lingkungan yang sehat.

Dimanapun kita berada, kita selalu bersama-sama dengan lingkungan kita. Pada

waktu makan, minum, bekerja, istirahat dan seluruh kegiatan hidup dari hari ke

hari kita tetap bersatu dengan lingkungan. Oleh karena itu, kondisi lingkungan

perlu benar-benar diperhatikan agar tidak merusak kesehatan. Kesehatan

lingkungan harus dipelihara agar mendukung kesehatan setiap orang yang hidup

disekitarnya. Memelihara berarti menjaga kebersihannya. Lingkungan kotor dapat

menjadi sumber penyakit. Dalam kehidupan sehari-hari waktu kita yang terbanyak

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

adalah mungkin berada dirumah dan dikantor atau di tempat bekerja yang lain.

Kedua tempat ini perlu diperhatikan agar selalu sehat dan nyaman.

4. Latihan fisik agar tetap sehat

Latihan fisik yang teratur dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani

penting sekali dilakukan agar tubuh tetap sehat dan segar, karena dengan

melakukan latihan fisik (termasuk berolahraga) secara benar dan teratur akan

bermanfaat antara lain :

a. Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru

b. Memperkuat sendi dan otot

c. Mengurangi lemak (mengukur berat badan)

d. Memperbaiki bentuk tubuh

e. Mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner

f. Memperlancar peredaran darah

Ada hubungan erat antara olahraga dan kesehatan. Para ahli telah

membuktikan bahwa setelah olahraga, aliran darah berjalan lebih lancar. Ketika

berolahraga, organ tubuh khusunya jantung akan terpacu lebih lagi. Dengan

demikian organ tubuh yang menjadi pemacu aliran darah keseluruh tubuh

bertambah kuat. Kuatnya jantung juga membuat aliran darah semakin lancar.

Selain jantung yang semakin terlatih, organ tubuh lain yang juga ikut terlatih saat

berolahraga adalah paru-paru. Tarikan dan hembusan nafas yang lebih cepat

membuat kerja paru-paru ikut terpacu. Dengan demikian olahraga dan kesehatan

paru-paru juga mempunyai hubungan erat.

5. Rekreasi untuk menjaga keseimbangan

Kesibukan dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang sulit dikendalikan

dan dihindari. Tanpa disadari sering membuat kita terjebak dalam irama kehidupan

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang sama dan berlangsung secara terus menerus. Keadaan ini cenderung akan

menimbulkan rasa bosan, jenuh dan lelah baik jasmani dan rohani. Apabila

keadaan ini sudah menghinggapi seseorang, maka dapat dipastikan akan

menurunkan “gairah”. Bahkan dalam keadaan yang lebih parah timbul ketegangan

atau stress dan jejas jiwa (psychogenic trauma).

Dilihat dari keseimbangan jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari,

tentu keadaan demikian tidak menguntungkan dari segi kesehatan dan kesegaran

jasmani. Pada saat demikian, diperlukan adanya suatu pengalihan kegiatan yang

dapat membawa suasana yang baru, yang dapat merangsang gairah baru dan

melupakan sejenak beban, serta bebas dari segala ketegangan dan tekanan.

6. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

Menentukan penyakit sedini mungkin adalah cara yang terbaik dalam

mengatasi gangguan kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan

secara berkala sebelum penyakit yang kita derita menjadi parah. Hal-hal yang

perlu diperhatikan adalah :

a. Keluhan atau perasaan sakit yang kita rasakan adalah merupakan lampu

kuning bahkan lampu merah yang menandakan adanya gangguan

kesehatan.

b. Gangguan yang masih ringan biasanya belum dirasakan dan akan

dirasakan bila gangguan sudah bertambah parah.

c. Pemeriksaan kesehatan secara umum sekurang-kurangnya dilakukan

sekali setahun bagi mereka yang berusia 40 tahun keatas. Bagi yang

berusia di bawah 40 tahun cukup melakukan pemeriksaan dua tahun

sekali.

d. Khusus bagi wanita perlu dilakukan pemeriksaan leher rahim dan buah

dada sekurang-kurangnya sekali setahun untuk menemukan kemungkinan

adanya kelainan (kanker) sedini mungkin.

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

7. Menghindari kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan

Beberapa kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari, disadari atupun

masih sering dilakukan. Padahal kebiasaan buruk dapat merusak dan

membahyakan kesehatannya. Untuk itu perlu diketahui dan dihindari beberapa

kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan, antara lain :

a. Hindari merokok

b. Hindari minuman alkohol dan obat terlarang (narkotika dan zat addiktif)

c. Hindari penyakit menular.

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Kerangka Berpikir

Dari teori yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan kerangka

berpikir dengan skema sebagai berikut :

Gambar 2. Skema kerangka berpikir

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan

tugas sehari-hari dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa memiliki

rasa lelah dan dengan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan

menghadapi kemungkinan berbagai bahaya di masa yang akan datang. Berdasarkan

Belajar

Tingkat

Stress

Faktor eksternal

dan Internal

Kemampuan

belajar

tinggi

Kebugaran

Jasmani

Penelitian

Korelasional Uji Hipotesis

Gaya

Hidup

Sehat

Aktivitas kampus

Aktivitas diluar

kampus

Mahasiswa

JPOK

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

landasan teori yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran

sebagai berikut :

1. Hubungan Tingkat Stress terhadap Kebugaran Jasmani

Setiap orang pernah mengalami suatu tekanan yang biasa disebut dengan

stress. Hal ini terjadi karena manusia tidak lepas dari tekanan dan ketegangan atas

permasalahan yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari. munculnya stress dapat

disebabkan oleh faktor dari dalam diri individu maupun faktor dari luar diri

individu. Stress, baik dalam dunia olahraga maupun dalam kehidupan masyarakat

pada umumnya telah menjadi perhatian para pakar psikologi. Khusus dalam dunia

pendidikan di sekolah ataupun tingkatan universitas, stress menjadi kajian para

pakar psikologi olahraga dalam hal ini guru dan dosen, tujuannya agar para siswa

tidak terganggu aktivitasnya sehingga mampu menampilkan prestasi yang optimal.

Seseorang yang mengalami stress dalam kehidupannnya akan berpengaruh

terhadap kondisi kesehatannya. Kondisi kesehatan yang tidak optimal

mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang baik dalam dunia olahraga maupun

dalam kehidupan masyarakat.

Sedangkan dalam (http://www.yuksehat.info/kiat-menjaga-kebugaran-

tubuh/feed) dijelaskan bahwa salah satu kiat dalam menjaga kebugaran jasmani

adalah menghindari stress. Karena secara psikis stress menurunkan semangat

hidup dan membuat badan cepat lelah dan mudah sakit. Jadi dari sini dapat

diketahui bahwa stress mempunyai hubungan erat dengan kebugaran jasmani.

Selain itu peneliitian yang relevan (Viqa Faiqah, 2008) tentang pengaruh

pemberian lactium terhadap kebugaran mahasiswa, menyimpulkan bahwa

pemberian lactium dapat meningkatkan kebugaran jasmani mahasiswa.

2. Hubungan Gaya Hidup Sehat terhadap Kebugaran Jasmani

Salah satu perwujudan dan penerapan dari belajar ilmu kesehatan adalah

terwujudnya pribadi yang memiliki pengetahuan, ketrampilan tentang kesehatan,

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dan terbentuknya sikap hidup yang dikenal dengan gaya hidup sehat. Banyak

aspek yang harus dilakukan oleh seseorang setidak-tidaknya memahami

bagaimana dia mengelola kehidupannya, rohani dan jasmani agar sehat dan pada

gilirannya menyebabkan hidup yang berkualitas. Perilaku orang yang sehat agar

tetap sehat dan kesehatannya meningkat disebut perilaku sehat, yang mencakup

perilaku-perilaku dalam mencegah atau menghindar dari penyakit dan penyebab

penyakit/masalah, atau penyebab masalah kesehatan, serta perilaku dalam

mengupayakan meningkatnya kesehatan. Sebagai contoh adalah makan dengan

gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minuman minuman keras, dan

sebagainya.

Ada hubungan erat antara olahraga dan kesehatan. Para ahli telah

membuktikan bahwa setelah olahraga, aliran darah berjalan lebih lancar. Ketika

berolahraga, organ tubuh khusunya jantung akan terpacu lebih lagi. Dengan

demikian organ tubuh yang menjadi pemacu aliran darah keseluruh tubuh

bertambah kuat. Kuatnya jantung juga membuat aliran darah semakin lancar.

Selain jantung yang semakin terlatih, organ tubuh lain yang juga ikut terlatih saat

berolahraga adalah paru-paru. Tarikan dan hembusan nafas yang lebih cepat

membuat kerja paru-paru ikut terpacu. Dengan demikian olahraga dan kesehatan

paru-paru juga mempunyai hubungan erat dan seseorang yang mempunyai derajat

kesehatan yang baik kemungkinan besar mempunyai tingkat kebugaran yang baik.

3. Hubungan Tingkat Stress dan Gaya Hidup Sehat Terhadap Kebugaran

Jasmani

Manusia harus mempunyai kebugaran yang baik jika menginginkan

aktivitasnya sehari-hari akan berjalan lancar tanpa mengalami gangguan. Tidak

hanya aktivitas yang berhubungan dengan fisik tapi juga yang sifatnya psikis yaitu

stress. Secara psikis stress menurunkan semangat hidup dan membuat badan cepat

lelah dan mudah sakit. Dan yang sifatnya fisik dalam hal ini adalah gaya hidup

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sehat. Keduanya merupakan unsure-unsur yang berpengaruh terhadap kebugaran

jasmani.

Dari uraian diatas bahwa dijelaskan tentang tingkat stress dan gaya hidup

sehat mempunyai hubungan yang erat dengan kebugaran jasmani. Mahasiswa

semester awal JPOK UNS mengalami tekanan dan ketegangan dalam masa

perkuliahan maupun di luar perkuliahan. Selain itu, gaya hidup sehari-hari yang

mencerminkan perilaku hidup yang tidak sehat juga dialami olah mahasiswa. Hal

ini mempengaruhi tingkat kegugaran jasmani mahasiswa tersebut, padahal dalam

perkuliahan di JPOK UNS semester awal mahasiswa dituntut memiliki kebugaran

yang cukup baik untuk aktivitas fisik yang cukup banyak.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian-kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka penelitian

ini akan merumuskan hipotesis sebagai berikut :

4. Ada hubungan antara tingkat stress dengan kebugaran jasmani mahasiswa

semester awal Jurusan Pendidikan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan UNS

Tahun 2011.

5. Ada hubungan antara gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani mahasiswa

semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan UNS Tahun 2011.

6. Ada hubungan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran

jasmani mahasiswa semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Tahun 2011.

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah,

penelitian ini dilaksanakan di Kampus JPOK FKIP UNS Ngoresan, Surakarta. Untuk

penyebaran angket dilaksanakan di kelas, sedangkan untuk tes kebugaran

menggunakan lapangan tenis kampus Ngoresan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui oleh

dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang

dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Desember 2011. Waktu ini meliputi

kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai

berikut:

Tabel 1. Jadwal Waktu Penelitian

Jenis Kegiatan Juli

2011

Agustus

2011

Sept

2011

Oktober

2011

Nov

2011

Des

2011

1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan Proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan

penelitian

3. Pelaksanaan

Penelitian

4. Penyusunan Laporan

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

B. Metode dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan model

penelitian penjelasan (explanatory research) dimana dijelaskan hubungan kausal

antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Masri Singarimbun, Sofyan E,

1989 : 4-5). Dalam penelitian ini, diteliti hubungan antara tingkat stress dan gaya

hidup sehat dengan kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNS.

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini:

1. Variabel bebas.

a. Tingkat stress

b. Gaya hidup sehat

2. Variabel terikat adalah kebugaran jasmani.

Penelitian dilaksanakan dengan desain hubungan asimetris multivariate

karena menggunakan dua variabel bebas (pengaruh) dan satu variabel terikat

(terpengaruh).

Gambar 3. Hubungan Asimetris Multivariat

Keterangan :

X1 = Tingkat stress

X2 = Gaya hidup sehat

(X1)

(X2)

(Y)

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Y = Kebugaran Jasmani

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subyek penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah mahasiswa semester awal Jurusan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2011 yang berjumlah 197 mahasiswa.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131-134), sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester awal

jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan, meliputi program studi pendidikan

jasmani kesehatan dan rekreasi dan program studi pendidikan kepelatihan olahraga

dan kesehatan sejumlah 30 mahasiswa. Dalam penelitian ini digunakan teknik

sampling Simple Random Sampling dimana subyek-subyek dalam populasi dicampur

sehingga subyek mempunyai peluang yang sama kontribusinya dalam penelitian.

Adapun cara pengambilan sampel dengan menggunakan undian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari masing-masing variabel yang terkait dengan

penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan angket untuk variabel bebas (X) yakni tingkat stress dan gaya hidup

sehat dengan sebagai acuan alat ukur stress dan gaya hidup sehat dalam Riset

Keperawatan (Azis Alimul, 2003 : 93 – 103). Pada penelitian ini digunakan angket

jenis angket langsung dan tertutup dengan check list dimana responden tinggal

memberi tanda chek ().Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai

berikut:

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

a. Menetapkan tujuan angket

b. Menyusun matrik spesifik data/indikator

c. Menyusun kisi-kisi angket

d. Merumuskan item angket

e. Uji coba angket (try out angket)

f. Revisi angket

g. Memperbanyak angket

h. Menarik angket dan menganalisis

Sedangkan untuk variabel terikat (Y) yakni kebugaran jasmani diukur dengan

menggunakan tes lari bolak-balik 20 meter multitahap (Multistate Fitness Test) untuk

mengukur kapasitas kardiorespiratori (Mulyono Biyakto Atmojo, 2008 : 55).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penelitian ini

menggunakan angket tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan dan

jawabannya berupa alternatif yang telah ditentukan dan dibatasi. Instrumen yang

digunakan adalah valid karena sudah melalui uji coba terlebih dahulu.

a. Kisi-kisi Angket

Konsep yang sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan, disusun terlebih dahulu

sebelum menyusun angket. Konsep tersebut dituangkan dalam bentuk kisi-kisi.

Konsep penyusunannya adalah variabel tingkat stress dan gaya hidup sehat yang

dijabarkan menjadi beberapa indikator. Indikator adalah tanda atau gejala yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Masing-masing indikator

selanjutnya dijadikan sebagai item-item instrumen.

Tabel 2 . Kisi-kisi Angket

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

VARIABEL INDIKATOR BUTIR

ANGKET

Tingkat Stress a) Keadaan perasaan sedih (sedih, putus

asa, tak berdaya, tak berguna)

b) Perasaan bersalah

c) Bunuh diri

d) Gangguan pola tidur (initial

insomnia)

e) Gangguan pola tidur (middle

insomnia)

f) Gangguan pola tidur (late insomnia)

g) Kuliah dan kegiatan-kegiatannya

h) Kelambanan (lambat berpikir,

berbicara, gagal konsentrasi, aktivitas

motorik menurun)

i) Kegelisahan (agitasi)

j) Kecemasan (ansietas somatik)

k) Kecemasan (ansietas psikik)

l) Gejala somatic (pencernaan)

m) Gejala somatic (umum)

n) Kelamin (genital)

o) Hipokondriasis (keluhan somatic

yang berpindah-pindah)

p) Kehilangan berat badan

1,2,3,4

5,6,7

8,9,10

11,12

13,14

15,16

17,18,19

20,21,22,23

24,25,26

27,28,29,30,31

32,33,34

35,36

37,38

39,40

41,42

43

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

q) Insight (pemahaman diri)

r) Variasi harian

s) Depersonalisasi dan derealisasi

t) Paranoid

u) Obsesi

44

45

46

47,48

49

Gaya hidup

sehat

a) Merokok

b) Alkohol dan obat-obatan

c) Kebiasaan makan

d) Latihan dan kesehatan jasmani

e) Kontrol terjadi stress

f) Keamanan

1,2,3

4,5,6,7,8

9,10,11,12

13,14,15,16

17,18,19,20,21

22,23,24,25

b. Teknik Pengukuran

Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan sistem penilaian

yang telah ditetapkan. Skor alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Skor Jawaban Angket Tingkat Stress

Alternatif jawaban Skor Kriteria

Berat Sekali

Berat

Sedang

Ringan

Tidak Terjadi Gejala

4

3

2

1

0

118 – 196

99 – 117

59 – 98

20 – 58

0 – 19

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4. Skor Jawaban Angket Gaya Hidup Sehat

Alternatif jawaban Skor Kriteria

Hampir Selalu

Kadang-kadang

Hampir tidak pernah

2

1

0

26 – 50 (sehat)

16 – 25 (kurang sehat)

0 – 15 (tidak sehat)

c. Uji Coba Angket

Data dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan analisis statistik deskritif

kualitatif. Instrumen diuji cobakan try out untuk keperluan validitas instrumen itu

sendiri. Setelah didapatkan instrumen yang valid, baru digunakan untuk

memperoleh data langsung dilapangan atau subjek penelitian Uji validitas

dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrument digunakan untuk

mengukur konsep yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini

dianalisis dengan menggunakan SPSS 17 melalui computer.

Kemudian dari hasil analisis apabila hasil yang diperoleh rhitung> rtabel, maka

instrumen tersebut valid. Sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka butir tersebut tidak

valid Dalam penelitian ini uji coba angket menggunakan 74 item pertanyaan dan

yang tidak valid berjumlah 5 item dan akan diperbaiki untuk dilanjutkan untuk

penelitian seperti yang tercantum dalam lampiran.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis

korelasi dan regresi ganda dua prediktor dengan menggunakan Predictive Analytics

Software (PASW) 18 Statistics (Jonathan Sarwono, 2010 : 25-210).

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas.

Adapun langkah-langkah dari masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Kolmorgorov-Smirnov-Of-Fit Test

Menganalisis data dengan menggunakan PASW 18 Statistics, langkah-

langkahnya sebagai berikut:

1. Klik Analyse.

2. Pilih Non Parametric Test.

3. Pilih Legacy Dialogs.

4. Pilih 1 sampel KS.

5. Akan muncul sebuah kotak dialog. Pindahkan variabel yang akan di uji ke

kolom Test Variabel List.

6. Pada pilihan Test Distribution, berikan cek pada pilihan Normal.

7. Klik OK.

b. Uji Linieritas

Untuk menguji linieritas dengan menggunakan Mean test.

1. Klik Analyze.

2. Klik Compare Mean, pilih Mean.

3. Masukkan variabel X pada kolom Dependent dan variabel Y pada kolom

Independent.

4. Klik Option.

5. Beri tanda cek pada Tes for Linierity.

6. Klik Continue.

7. Klik OK.

2. Analisis Regresi

Untuk melakukan analisis regresi, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Klik Analyse.

2. Klik Regression, pilih Linier.

3. Pindahkan variabel jumlah prediksi biaya ke kolom Dependent.

4. Pindahkan variabel biaya tetap dan biaya variabel ke kolom Independent.

5. Masukkan variabel bulan ke kolom Case Labels.

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

6. Isi kolom Method dengan perintah Enter.

7. Klik Option. Pada pilihan Steeping Method Criteria, masukkan angka 0,05

pada kolom Entry.

8. Berikan cek pada Include constant in equation.

9. Pada pilihan Missing Values, berikan cek pada Exclude cases listwise.

10. Tekan Continue.

11. Pilih Statistics. Pada pilihan Regression Coefficient, pilih Estimate, Model Fit,

dan Descriptive. Kosongkan pilihan Residual.

12. Tekan Continue.

13. Klik Plots untuk membuat grafik, lalu pilih Produce all Partial plots.

14. Klik Continue.

15. Klik OK untuk memulai proses penghitungan.

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-

masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari

dua variabel bebas yaitu: tingkat stress dan gaya hidup sehat serta satu variabel

terikat yaitu kebugaran jasmani. Data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel tersebut

kemudian dikelompokkan dan dianalisis dengan Predictive Analytics Software

(PASW) 18 Statistics, seperti terlihat pada lampiran. Adapun rangkuman deskripsi

data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 5. Deskripsi Data Hasil Tes Dan Pengukuran Tingkat Stress, Gaya hidup Sehat

dan Kebugaran Jasmani

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Tingkat Stress(x-1) 30 34.37 13.609 15 76

Gaya Hidup Sehat(x-2) 30 32.73 6.005 24 47

Kebugaran Jasmani

Related Kesehatan(Y)

30 42.830 5.5037 25.6 53.4

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data Kolmogorov Smirnov-Of-Fit Test dengan taraf signifikansi 0,05

dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :

Jika Asymp sig < 0,05 maka HO ditolak dan HI diterima.

Jika Asymp sig > 0,05 maka HO diterima dan HI ditolak.

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorov Smirnov) Tes dan

Pengukuran Tingkat Stress, Gaya Hidup Sehat dan Kebugaran Jasmani

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tingkat

Stress(x-1)

Gaya Hidup

Sehat(x-2)

Kebugaran

Jasmani

Related

Kesehatan(Y)

N 30 30 30

Normal Parametersa,,b

Mean 34.37 32.73 42.830

Std. Deviation 13.609 6.005 5.5037

Most Extreme

Differences

Absolute .195 .109 .183

Positive .195 .109 .089

Negative -.115 -.073 -.183

Kolmogorov-Smirnov Z 1.067 .596 1.003

Asymp. Sig. (2-tailed) .205 .869 .267

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas data dari masing-masing variabel diatas diketahui

bahwa nilai Asymp sig dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, maka HO

diterima dan HI ditolak sehingga dapat disimpulkan data dari masing-masing variabel

adalah normal.

2. Uji Linearitas

Uji linieritas hubungan antara masing-masing prediktor yaitu: Tingkat Stress (X1),

Gaya Hidup Sehat (X2), dan Kebugaran Jasmani (Y) dilakukan dengan analisis

varians. Adapun rangkuman hasil uji linieritas tersebut disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Linearitas Data Hubungan Antara Tingkat Stress (X1)

dan Kebugaran Jasmani (Y)

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kebugaran

Jasmani

Related

Kesehatan

(Y) *

Tingkat

Stress (x-1)

Between

Groups

(Combined) 777.545 21 37.026 2.936 .060

Linearity 460.996 1 460.996 36.551 .000

Deviation from

Linearity

316.548 20 15.827 1.255 .388

Within Groups 100.898 8 12.612

Total 878.443 29

Dari rangkuman hasil uji Linearitas diatas antara tingkat stress (X1) dengan

Kebugaran Jasmani (Y) diketahui bahwa nilai sig (Deviation from Linearity) yaitu

0,388 yang berarti lebih besar dari 0,05 jadi HO diterima, maka korelasi antara

Tingkat Stress (X1) dan Kebugaran Jasmani (Y) adalah Linear.

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Linearitas Data Hubungan Antara Gaya Hidup Sehat

(X2) dengan Kebugaran Jasmani (Y)

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Kebugaran

Jasmani

Related

Kesehatan

(Y) *

Gaya

Hidup

Sehat (x-

2)

Between

Groups

(Combined) 632.738 17 37.220 1.818 .148

Linearity 172.817 1 172.817 8.440 .013

Deviation from

Linearity

459.921 16 28.745 1.404 .279

Within Groups 245.705 12 20.475

Total 878.443 29

Dari rangkuman hasil uji Linearitas diatas antara gaya hidup sehat (X2)

dengan Kebugaran Jasmani (Y) diketahui bahwa nilai sig (Deviation from Linearity)

yaitu 0,279 yang berarti lebih besar dari 0,05 jadi HO diterima, maka korelasi antara

gaya hidup sehat (X2) dan Kebugaran Jasmani (Y) adalah Linear.

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

C. Hasil Analisis Data

Hasil analisis korelasi dan analisis regresi antara data hasil tes dan

pengukuran Tingkat Stress (X1), Gaya hidup sehat (X2), dan Kebugaran Jasmani (Y),

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Korelasi Masing-Masing Prediktor

Hasil analisis korelasi masing-masing prediktor dengan kriterium penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Masing-masing Prediktor

dengan Kriterium

Correlations

Kebugaran Jasmani

Related

Kesehatan(Y)

Tingkat

Stress(x-1)

Gaya Hidup

Sehat(x-2)

Pearson

Correlation

Kebugaran Jasmani

Related Kesehatan(Y)

1.000 -.724 .444

Tingkat Stress(x-1) -.724 1.000 -.383

Gaya Hidup Sehat(x-2) .444 -.383 1.000

Sig. (1-

tailed)

Kebugaran Jasmani

Related Kesehatan(Y)

. .000 .007

Tingkat Stress(x-1) .000 . .018

Gaya Hidup Sehat(x-2) .007 .018 .

N Kebugaran Jasmani

Related Kesehatan(Y)

30 30 30

Tingkat Stress(x-1) 30 30 30

Gaya Hidup Sehat(x-2) 30 30 30

Dari rangkuman hasil analisis diatas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Analisis korelasi antara tingkat stress (X1) dan kebugaran jasmani (Y)

menunjukkan bahwa nilai sig (signifikansi) sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil

dari 0,05 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan

kebugaran jasmani.

X1 - Y

Gambar 3. Diagram Pencar (Scatter) Korelasi Antara Tingkat Stress (X1) Dengan

Kebugaran Jasmani (Y)

b. Besar nilai hubungan antara variabel tingkat stress dan kebugaran jasmani adalah -

0,724. Artinya hubungan kedua variabel tersebut kuat. Koefisien korelasi negatif

menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat stress dan kebugaran jasmani

terbalik. Artinya jika nilai tingkat stress tinggi maka nilai kebugaran akan semakin

rendah.

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

c. Analisis korelasi antara gaya hidup sehat (X2) dan kebugaran jasmani (Y)

menunjukkan bahwa nilai sig (signifikansi) sebesar 0,007 yang berarti lebih kecil

dari 0,05 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan

kebugaran jasmani.

X2 - Y

Gambar 4. Diagram Pencar (Scatter) Korelasi Antara Gaya Hidup Sehat (X2)

Dengan Kebugaran Jasmani (Y)

d. Besar nilai hubungan antara variabel gaya hidup sehat dan kebugaran jasmani

adalah 0,444. Artinya hubungan kedua variabel tersebut cukup kuat. Koefisien

korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara gaya hidup sehat dan

kebugaran jasmani searah. Artinya jika nilai gaya hidup sehat tinggi maka nilai

kebugaran juga semakin tinggi.

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 10. Rangkuman Persentase Sumbangan Tingkat Stress Terhadap Kebugaran

Jasmani

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kebugaran Jasmani Related

Kesehatan(Y) * Tingkat Stress(x-1)

-.724 .525 .941 .885

Dari rangkuman diatas dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,525 artinya tingkat

stress memberikan sumbangan sebesar 52,5 %. Hal ini berarti sisanya (100 % - 52,5

%) yaitu 47,5 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 11. Rangkuman Persentase Sumbangan Gaya Hidup Sehat Terhadap

Kebugaran Jasmani

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kebugaran Jasmani Related

Kesehatan(Y) * Gaya Hidup

Sehat(x-2)

.444 .197 .849 .720

Dari rangkuman diatas dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,197 artinya gaya

hidup sehat memberikan sumbangan sebesar 19,7 %. Hal ini berarti sisanya ( 100 % -

19,7 %) yaitu 80,3 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 12. Rangkuman Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .746a .557 .524 3.7961 1.656

a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup Sehat(x-2), Tingkat Stress(x-1)

b. Dependent Variable: Kebugaran Jasmani Related Kesehatan(Y)

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari ringkasan diatas diketahui R Square (angka korelasi atau r yang

dikuadratkan) sebesar 0,557. Angka R Square 0,557 berarti sama dengan 55,7%.

Angka tersebut berarti sebesar 55,7% kebugaran jasmani dipengaruhi variabel tingkat

stress dan gaya hidup sehat. Jadi besarnya pengaruh tingkat stress dan gaya hidup

sehat terhadap kebugaran jasmani adalah sebesar 55,7%.

2. Analisis Regresi

Analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi ganda dua prediktor. Hasil analisis regresi antara data tes dan pengukuran

tingkat stress (X1), gaya hidup sehat (X2) dengan kebugaran jasmani (Y), dalam

penelitian ini sebagai berikut :

a. Analisis Regresi

Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Regresi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 489.365 2 244.682 16.980 .000a

Residual 389.078 27 14.410

Total 878.443 29

a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup Sehat(x-2), Tingkat Stress(x-1)

b. Dependent Variable: Kebugaran Jasmani Related Kesehatan(Y)

Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut dapat disimpulkan, dengan nilai sig

sebesar 0,000 yang artinya < 0,05, maka hipotesis nol (HO) ditolak, yang berarti

terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stress (X1) dan gaya hidup sehat

(X2) dengan kebugaran jasmani (Y).

b. Koefisien Regresi

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 14. Rangkuman Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 46.026 5.257 8.755 .000

Tingkat Stress(x-1) -.263 .056 -.650 -4.687 .000

Gaya Hidup Sehat(x-2) .178 .127 .195 1.403 .172

a. Dependent Variable: Kebugaran Jasmani Related Kesehatan(Y)

Dari rangkuman diatas diketahui nilai konstanta adalah 46,026. Nilai

koefisien regresi tingkat stress sebesar -0,263 dan koefisien regresi gaya hidup sehat

sebesar 0,178 sehingga menghasilkan persamaan regresi seperti berikut :

Ŷ = a + bX1X2

Ŷ = 46,026 - 0,263X1+ 0,178X2

Dimana :

Ŷ = Kebugaran Jasmani

X1 = Tingkat Stress

X2 = Gaya Hidup Sehat

Dari persamaan regresi tersebut diketahui bahwa nilai koefisien regresi tingkat stress

negatif (-) artinya tingkat stress dan kebugaran jasmani berbanding terbalik. Jadi jika

nilai tingkat stress semakin tinggi maka nilai kebugaran jasmani akan semakin rendah

dan sebaliknya. Sedangkan nilai koefisien regresi gaya hidup sehat positif (+) artinya

gaya hidup sehat dan kebugaran jasmani berbanding lurus. Jadi jika nilai gaya hidup

sehat semakin tinggi maka tingkat kebugaran jasmani juga semakin baik dan

sebaliknya.

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan langkah awal untuk menguji

persyaratan yang dikemukakan pada rumusan hipotesis bisa diterima atau tidak.

Hipotesis yang diajukan bisa diterima jika fakta-fakta empiris atau data yang

terkumpul bisa mendukung pernyataan hipotesis. Sebaliknya hipotesis ditolak jika

fakta-fakta empiris atau data yang terkumpul tidak mendukung pernyataan hipotesis.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis korelasi dan

analisis regresi ganda dua prediktor. Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis

sebagai berikut :

1. Hubungan Antara Tingkat Stress Dengan Kebugaran Jasmani

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data tingkat stress

dengan kebugaran jasmani diperoleh signifikansi sebesar 0,000 . Nilai tersebut

lebih kecil dari signifikansi 0,050 maka nilai korelasi signifikan. Hal ini

menunjukan bahwa, kebugaran jasmani dipengaruhi oleh tingkat stress. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa, tingkat stress memiliki hubungan yang

signifikan dengan kebugaran jasmani. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan ada hubungan antara tingkat stress dengan kebugaran jasmani dapat

diterima kebenarannya.

2. Hubungan Antara Gaya Hidup Sehat Dengan Kebugaran Jasmani

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data gaya hidup sehat

dengan kebugaraan jasmani diperoleh signifikansi sebesar 0,007. Nilai tersebut

lebih kecil dari signifikansi 0,050 maka nilai korelasi signifikan. Hal ini

menunjukan bahwa, kebugaran jasmani dipengaruhi oleh gaya hidup sehat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, gaya hidup sehat memiliki hubungan

yang signifikan dengan kebugaran jasmani. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan ada hubungan antara gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani

dapat diterima kebenarannya.

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Hubungan Antara Tingkat Stress Dan Gaya Hidup Sehat Dengan Kebugaran

Jasmani

Untuk menguji hubungan tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan

kebugaran jasmani dilakukan analisis regresi ganda dua prediktor. Dari analisis

regresi yang dilakukan dapat disimpulkan, dengan signifikan sebesar 0,000 yang

artinya < 0,05,Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran

jasmani. Hal ini berarti, variansi kebugaran jasmani dipengaruhi oleh tingkat stress

dan gaya hidup sehat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan

antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani dapat

diterima kebenarannya.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai

hasil-hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan pengujian

hipotesis telah menghasilkan kesimpulan analisis yang dapat dipaparkan lebih lanjut

secara rinci sebagai berikut:

1. Sumbangan Tingkat Stress Terhadap Kebugaran Jasmani

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data tingkat stress

dengan kebugaran jasmani nilai R Square sebesar 0,525 artinya tingkat stress

memberikan sumbangan sebesar 52,5 %. Hal ini membuktikan bahwa dari kedua

variabel yang diteliti, variabel tingkat stress memberikan sumbangan yang cukup

besar terhadap kebugaran jasmani. Stress merupakan respon emosi kita terhadap

peristiwa yang dialami. Baik dalam dunia olahraga maupun dalam kehidupan

masyarakat pada umumnya telah menjadi perhatian para pakar psikologi. Khusus

dalam dunia olahraga stress menjadi kajian para pakar psikologi olahraga,

tujuannya agar para atlet tidak terganggu penampilannya saat bertanding sehingga

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

mampu menampilkan prestasi yang optimal. Seseorang yang mengalami stress

dalam kehidupannnya akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya. Kondisi

kesehatan yang tidak optimal mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang baik

dalam dunia olahraga maupun dalam kehidupan masyarakat.

Stress merupakan suatu tekanan atau sesuatu yang terasa menekan dalam diri

individu. Sesuatu tersebut dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara

harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu, baik keinginan yang bersifat

jasmaniah maupun rohaniah. Tingkat stress yang dialami oleh individu harus

ditangani karena stress berpengaruh terhadap kebugaran jasmani. Seseorang yang

menginginkan mempunyai kebugaran jasmani yang baik berarti harus mampu

menangani stress yang dialami. Penelitian yang relevan (Viqa Faiqah, 2009)

tentang pengaruh pemberian lactium terhadap kebugaran mahasiswa, dimana

Lactium bekerja dengan mengikat reseptor gamma-amino butyric acid (GABA),

sebuah neurotransmiter yang memberi sinyal otak dan SSP yg merasa

direlaksasikandan ditenangkan. Pada pengikatan, peptida susu ini meningkat kuat

dari sinyal GABA dan membuat berakhir lebih panjang pada otak, dengan

demikian mengurangi tegangan kegelisahan, stress dan kecemasan. Dari penelitian

itu disimpulkan bahwa pemberian lactium dapat meningkatkan kebugaran jasmani

mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian, persamaan regresi menyebutkan nilai koefisien

regresi tingkat stress (X1) adalah negatif (-) yang artinya berbanding terbalik

dengan kebugaran jasmani (Y) sehingga dapat juga diartikan jika nilai tingkat

stress semakin besar maka nilai kebugaran jasmani semakin rendah. Dari sini

dapat disimpulkan bahwa jika semakin tinggi tingkatan stress seseorang maka

semakin rendah kebugaran jasmaninya, begitupun juga sebaliknya. Sehingga dari

kerangka pemikiran dan hipotesis dari penulis terbukti dan sejalan dengan

persentase yang telah dipaparkan.

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2. Sumbangan Gaya Hidup Sehat Terhadap Kebugaran Jasmani

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data gaya hidup sehat

dengan kebugaran jasmani diketahui nilai R Square sebesar 0,197 artinya gaya

hidup sehat memberikan sumbangan sebesar 19,7 %. Hal ini membuktikan bahwa

dari kedua variabel yang diteliti, variabel gaya hidup sehat memberikan

sumbangan yang sedang terhadap kebugaran jasmani.

Manusia yang menerapkan perilaku sehat berarti manusia tersebut telah

mencegah atau menghindari diri dari penyakit dan penyebab penyakit/masalah,

atau penyebab masalah kesehatan. Sebagai contoh adalah makan dengan gizi

seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minuman minuman keras, dan

sebagainya. Banyak aspek yang harus dilakukan oleh seseorang setidak-tidaknya

memahami bagaimana dia mengelola kehidupannya, rohani dan jasmani agar sehat

dan pada gilirannya menyebabkan hidup yang berkualitas. Dalam kaitannya

dengan kebugaran jasmani, gaya hidup sehat mempunyai pengaruh yang besar.

seseorang yang menerapkan perilaku hidup sehat akan mempunyai derajat

kesehatan yang tinggi sehingga mampu melakukan aktivitas fisik sehari-hari

dengan tanpa kendala

Pola hidup sehat dan segar bila dilaksanakan dengan baik dan benar tentunya

akan sangat mendukung pencapaian produktivitas kerja yang tinggi dimana pada

akhirnya juga akan meningkatkan budaya disiplin, sebab tanpa adanya budaya

disiplin yang baik maka pola hidup yang sehat dan segar ini hasilnya akan sulit

dicapai secara optimal, akan tetapi sebaliknya bagi orang yang melakukannya

dengan disiplin yang tinggi tentunya akan membuahkan hasil seperti yang

diharapkan yaitu tubuh akan tetap sehat, memiliki tingkat kesegaran jasmani yang

memadai serta mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental

melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif. Jadi bila individu yang

mempunyai gaya hidup sehat yang baik kemungkinan besar mempunyai

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

kebugaran jasmani yang baik. Pada tahun 2003, WHO, badan kesehatan dunia,

dalam (http://organisasi.org/misc/favicon.ico) mencanangkan bahwa tiga faktor

penentu menurunnya kualitas sehat manusia adalah kurang gerak, pola hidup dan

pola makan yang salah serta kebiasaan merokok. Pentingnya kesadaran manusia

untuk memperhatikan tiga faktor di atas merupakan syarat utama untuk dapat

meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmaninya. Melalui kegiatan olahraga

merupakan salah satu kunci dalam mendukung misi WHO dalam menekan

perkembangan ketiga faktor tersebut. Dari sini diketahui bahwa gaya hidup sehat

khususnya kegiatan olahraga memberikan sumbangan terhadap tingkat kebugaran

jasmani seseorang.

Sesuai dengan hasil penelitian, persamaan regresi menyebutkan nilai

koefisien regresi gaya hidup sehat (X2) adalah positif (+) yang artinya berbanding

lurus dengan kebugaran jasmani (Y) sehingga dapat juga diartikan jika nilai gaya

hidup sehat semakin besar maka nilai kebugaran jasmani semakin besar juga. Dari

sini dapat disimpulkan bahwa jika semakin tinggi tingkatan gaya hidup sehat

seseorang maka semakin tinggi kebugaran jasmaninya, begitupun juga sebaliknya.

Sehingga dari kerangka pemikiran dan hipotesis dari penulis terbukti dan sejalan

dengan persentase yang telah dipaparkan.

3. Sumbangan Tingkat Stress Dan Gaya Hidup Sehat Terhadap Kebugaran

Jasmani

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data tingkat stress dan

gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani. Dapat diketahui R Square (angka

korelasi atau r yang dikuadratkan) sebesar 0,557. Angka R Square 0,557 berarti

sama dengan 55,7%. Angka tersebut berarti sebesar 55,7% kebugaran jasmani

dipengaruhi variabel tingkat stress dan gaya hidup sehat. Dengan kata lain kedua

variabel tersebut memberikan sumbangan terhadap kebugaran jasmani sebesar

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

55,7 % Hal ini membuktikan bahwa variabel tingkat stress dan gaya hidup

memberikan peranan yang cukup besar terhadap kebugaran jasmani.

Tingkat stress dan gaya hidup sehat mempunyai pengaruh terhadap

kebugaran jasmani setiap individu. Penanganan stress dengan baik dan

menerapkan gaya hidup yang sehat individu menghasilkan tingkat kebugaran

jasmani yang baik. hidup sehat dan segar bila dilaksanakan dengan baik dan benar

tentunya akan sangat mendukung pencapaian produktivitas kerja yang tinggi

dimana pada akhirnya juga akan meningkatkan budaya disiplin, sebab tanpa

adanya budaya disiplin yang baik maka pola hidup yang sehat dan segar ini

hasilnya akan sulit dicapai secara optimal, akan tetapi sebaliknya bagi orang yang

melakukannya dengan disiplin yang tinggi tentunya akan membuahkan hasil

seperti yang diharapkan yaitu tubuh akan tetap sehat, memiliki tingkat kesegaran

jasmani yang memadai serta mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik

dan mental melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif. Sehingga dari

kerangka pemikiran dan hipotesis dari penulis terbukti dan sejalan dengan

persentase yang telah dipaparkan.

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

DAFTAR PUSTAKA

Azis Alimul. 2003. “Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah”. Jakarta :

Salemba Medika.

Brian J. Sharkey. 2003. “Kebugaran Dan Kesehatan”. Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada.

Dangsina Moeloek & Arjatmo Tjokronegoro. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta

: Fakultas Kedokteran UI.

Djoko Pekik Irianto. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan

Kesehatan. Yogyakarta. Ando Offset.

FKIP UNS. 2009. “Pedoman Penulisan Skripsi”. Surakarta: FKIP UNS.

Fiqa Faiqah. 2009. “Pengaruh Pemberian Lactium Terhadap Tingkat Kebugaran

Jasmani Pada Mahasiswa FK UNDIP angkatan 2008 Yang Menghadapi

Ujian Pre Semester”. Semarang : Fakultas Kedokteran UNDIP.

Iskandar Z. Sapoetra dkk. 1999. Panduan Teknik Tes dan Latihan Kesegaran

Jasmani. Jakarta : Pusat Pengkajian dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi.

Jonathan Sarwono. 2010. “Belajar Statistik menjadi mudah dan cepat- PASW

Statistics 18”. Jogjakarta : Penerbit Andi.

Junusul Hairy. 1989. Fisiologi Olahraga. Jakarta : Depdikbud Dirjendikti.

Kus Irianto. 2004. “Gizi dan Pola Hidup Sehat”. Bandung: Yrama Widya.

Masri Singarimbun. 2008. “MetodePenelitian Survai”.Cetakan 19. Jakarta: LP3ES.

M. Ichsan. 1997. “Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan”. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Tenaga Kependidikan.

Muchsin Doewes, M Furqon. 1999. “Tes Kesegaran Jasmani Dengan Lari

Multitahap”. Surakarta : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Keolahragaan

Universitas Sebelas Maret

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Mulyono Biyakto Atmojo. 2008. “Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan

Jasmani/Olahraga”.Cetakan 2. Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes.

Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Penelitian Dasar dan Menengah.

Bagian Proyek Penataan Guru SLTP Serta D-III.

Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga.

Jakarta ; PT. Gramedia.

Suharto dkk. 1997. “Pola Hidup Sehat Dan Segar”. Jakarta: Departemen Pendidikan

Dan Kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani Dan Rekreasi.

Suharsimi Arikunto. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Edisi

Revisi VI. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sukadiyanto. 2010. Cakrawala Pendidikan. http://sukadiyanto [email protected].

(http://artikelpenjas.blogspot.com/2011/07/multistage-fitness-test-mft.html) diunduh

pada tanggal 23/08/2011 pukul 11.40

(http://www.brianmac.co.uk/msftable.htm) diunduh pada tanggal 23/08/2011 pukul

12.07

(http://www.yuksehat.info/kiat-menjaga-kebugaran-tubuh/feed) diunduh pada tanggal

29/12/2011 pukul 10.30

(http://organisasi.org/misc/favicon.ico) diunduh pada tanggal 28/12/2011 pukul 09.32

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis korelasi dan analisis regresi

yang telah dilakukan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan kebugaran jasmani.

(Nilai sig 0,000 < sig 0,050). Dan memberikan sumbangan sebesar 52,5 %.

2. Ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup sehat dengan kebugaran

jasmani. (Nilai sig 0,007 < sig 0,050). Dan memberikan sumbangan sebesar 19,7

%.

3. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan

kebugaran jasmani. (Nilai Ftabel 5% = 1,88 < Fhitung = 16,980). Dan memberikan

sumbangan sebesar 55,7 %.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang menunjukan bahwa, ada hubungan yang signifikan

antara tingkat stress dan gaya hidup sehat dengan kebugaran jasmani, memberikan

dampak / manfaat yang positif terhadap bertambahnya informasi yang disumbangkan

di dalam olahraga. Dengan begitu dari hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi

kepada insan olahraga yang ingin mempelajari unsur-unsur kebugaran jasmani dalam

olahraga.

Manfaat bagi peneliti yaitu peneliti manjadi tahu faktor-faktor

mempengaruhi kebugaran jasmani dan mengetahui seberapa besar sumbangan yang

diberikan oleh tingkat stress dan gaya hidup sehat terhadap kebugaran jasmani. Serta

dapat di jadikan acuan bagi peneliti untuk melanjutkan penelitian tentang kebugaran

jasmani serta memberikan informasi kepada pembaca bahwa tingkat stress dan

perilaku gaya hidup sehat merupakan faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani

seseorang.

C. Saran

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP SEHAT …/Hubungan... · kebugaran jasmani pada mahasiswa semester awal jurusan pendidikan olahraga dan kesehatan surakarta oleh : novarianto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka pembina dan pelatih disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Upaya meningkatkan kebugaran jasmani hendaknya dalam kehidupan sehari-hari

harus diupayakan penanganan stress dan melaksanakan gaya hidup sehat

sehingga kebugaran jasmani akan menjadi lebih baik.

2. Supaya kebugaran jasmani dapat terjaga atau bahkan meningkat maka upaya

penanganan stress dan pelaksanaan gaya hidup sehat yang dilakukan hendaknya

sesuai dengan besarnya sumbangan yang diberikan oleh kedua prediktor tersebut.

Yang mana upaya penanganan tingkat stress lebih banyak dilakukan karena

memberikan sumbangan yang paling besar, yang kedua adalah pelaksanaan gaya

hidup sehat mempunyai sumbangan lebih sedikit daripada tingkat stress.

3. Supaya diadakan penelitian lanjutan yang meneliti variabel bebas lainnya yang

ada kaitannya dengan kebugaran jasmani. Serta penelitian lain yang berkaitan

unsur-unsur kebugaran jasmani.